"Ah!! Mama.. Selamat Pagi.. Ssstt! Jangan bangunkan Jed, dia sangat lelah." -Hane
"Ehm.. Bangunlah sayang, mama akan membantu membersihkan dirimu. Ayo.. Berdandanlah sebelum calon suamimu bangun.." -Mama
"Baiklah.. Oh.. Ayah kemana?" -Hane
"Ayah sudah keluar tadi, aku pikir dia ingin membelikan Jed pakaian ganti.." -Mama
"Benarkah? Oh.. Ayah..." -Hane
"Kemarilah, mama akan menyiapkan pakaianmu, apa lehermu masih sangat sakit?" -Mama
"Oh, tidak Ma, tapi aku hanya butuh istirahat saja agar tidak menjadi lebih buruk, mama jangan terlalu khawatir ya.." -Hane
"Baiklah, mama tahu kamu bisa menjaga dirimu, apalagi Jed akan menjagamu juga sekarang. Ayah sudah menceritakannya tadi. Mama harap semuanya akan baik-baik saja sampai harimu tiba." -Mama
"Doakan saja aku Ma. Aku berharap yang terbaik untuk kami berdua. Aku sudah mulai bisa melupakan masa laluku. Aku sudah bisa menerima Jed di kehidupanku. Aku sangat mencintainya Ma. Aku ingin bahagia dengan cinta ini." -Hane
"Apa kamu masih memikirkan kehidupanmu di masa lalu?" -Mama
"Aku tidak memikirkannya saat ini, tapi terkadang aku takut itu akan terjadi lagi Ma. Bagaimana aku hidup tanpanya jika takdir itu terjadi lagi kali ini?" -Hane
"Tidak sayang, percayalah pada Mama, cinta kalian akan mengubah segalanya. Mama melihat betapa tulusnya Jed terhadapmu, jadi tidak ada yang tidak bisa kalian lewati berdua." -Mama
"Baiklah, Ma. Ini sangat baik... Terima kasih... Aku akan membersihkan diriku.." -Hane
..
"Jed...." -Mama
"Ah... Selamat Pagi." -Jed
"Selamat Pagi, Nak. Aku akan membuatkanmu teh hangat.." -Mama
"Terima kasih.." -Jed
"Silahkan.. Apa tidurmu nyenyak? Hane tidak mengijinkan aku membangunkanmu tadi." -Mama
"Sangat nyenyak. Aku hampir tidak pernah tidur senyenyak ini dirumah. Hane sangat baik padaku, dia tahu bagaimana caranya memperlakukan aku.. Hah.. Karena itu aku sangat mencintainya.." -Jed
"Jed.. Aku percaya akan cintamu, begitu juga dengan Hane. Aku ingin kalian bahagia, walaupun kalian akan tinggal jauh dari keluarga, aku sangat berharap kamu selalu menjaga puteriku." -Mama
"Bisakah Mama percaya padaku? Aku akan terus berusaha untuk tidak mengecewakan kalian." -Jed
"Terima kasih, Nak. Terima kasih sudah memanggilku Mama." -Mama
..
"Ah... Jed, sudah bangun?" -Hane
"Oh.. Sayang, kemarilah.. Aku sudah bangun dari tadi.. Bagaimana lehermu?" -Jed
"Masih, tapi tidak sesakit kemarin. Bagaimana tidurmu?" -Hane
"Tidurku sangat nyenyak, jangan khawatir.." -Jed
"Ma, bagaimana jika kita pesan makanan saja? Aku tidak bisa membantu memasak kali ini." -Hane
"Tidak, Mama akan memasak sup untuk kalian. Tenang saja, Mama masih bisa memasak Hane. Kalian nikmati saja tehnya sambil menunggu ayah kembali." -Mama
"Ehm... Baiklah.." -Hane
"Ayah pergi?" -Jed
"Ya, aku merasa dia mengurus kejadian yang menimpa kita. Tapi, kenapa ayah tidak mengatakan apapun pada kita?" -Hane
"Apa perlu aku meneleponnya?" -Jed
"Aku rasa tidak perlu, ayah tidak suka jika kita terlalu cerewet padanya. Kita tunggu saja kabar darinya." -Hane
"Ehm.. Minumlah obatnya sayang.." -Jed
"Ah ya, aku hampir lupa." -Hane
"Aku akan menyuruh karyawan membawakan baju untukku. Sebenarnya aku bisa saja ke toko, tapi aku sedikit takut untuk ke bawah setelah ayahmu memberitahu tentang mobil itu.." -Jed
"Aku juga Jed. Aku tidak yakin.. Tapi.. Aku merasa orang yang berusaha membuat kita celaka adalah orang yang aku kenal." -Hane
"Hah?! Jangan dipikirkan sayang, semuanya akan membaik. Aku akan melaporkan ini ke polisi. Tapi.. Kenapa kamu semakin cantik?" -Jed
"Ah... Jed! Aku begini semua karena keberadaanmu. Aku tidak stres lagi memikirkan kehidupanku, aku bahagia Jed. Kamu mengerti?" -Hane
"Aku ingin segera memilikimu Hane. Aku tidak ingin terlalu lama menghabiskan waktu lagi." -Jed
"Baiklah.. Apa yang kita persiapkan pertama?" -Hane
"APA?! Aku sangat gugup sekarang. Jantungku berdebar kencang. Hane..." -Jed
..
"Halo! Selamat Pagi. Aku Nolen.." -Nolen Jeid
"Ah... Selamat Pagi, Pak. Silahkan duduk. Saya sudah menerima telepon anda. Saya masih mencari tahu, tidak susah mencari keberadaan pelanggar di kota ini, tapi mohon menunggu sebentar." -Polisi Kota
"Tidak masalah. Aku sudah menghubungi anak buahku juga untuk menjaga apartemen putriku dan calon mantuku, aku harap bukan orang yang kita curigai dulu yang menjadi pelakunya." -Nolen Jeid
"Ya, Pak. Saya harap juga begitu. Di sekeliling apartemen putri anda sudah dilengkapi CCTV di setiap sudutnya, tapi saya akan tetap memantaunya." -Polisi Kota
"Baiklah. Aku serahkan semua padamu. Aku hanya tidak ingin apapun terjadi pada mereka." -Nolen Jeid
"PAK! Saya sudah menemukan identitas mobilnya.." -Polisi Kota
"Benarkah?" -Nolen Jeid
"Silahkan ikut saya.." -Polisi Kota
"Ini.. Putri anda tidak terkena lampu merah jadi mereka melaju dengan kecepatan sedang, sedangkan dari arah pelaku memang harusnya dia berhenti tapi dia malah tancap gas seakan tahu jika mobil putri anda akan lewat beberapa detik sebelum mobil pelaku sampai tikungan. Lihatlah pergerakan kepala pelaku.. Dia beberapa kali menoleh searah mobil putri anda." -Polisi Kota
"Bagaimana bisa ini terjadi?" -Nolen Jeid
"Kita akan mencari tahu pemilik mobil. Kita sudah dapati mobilnya. Mohon beri kamu beberapa waktu untuk menyelesaikan ini.." -Polisi Kota
"Baiklah. Hubungi aku, karena malam ini aku harus pulang. Aku serahkan pada kalian semua." -Nolen Jeid
"Siap, Pak. Selamat Pagi." -Polisi Kota
..
Tring....
"Hallo.." -Sarra
"Sarra... Ini aku, Nolen." -Nolen
"Nolen... Ada apa? Kenapa tiba-tiba menghubungiku?" -Sarra
"Aku ingin bertemu sebentar. Apa kamu punya waktu luang?" -Nolen
"Oh, baiklah. Jam 11 aku tidak ada janji.." -Sarra
"Bisakah aku bertemu sekarang? Aku tidak punya waktu banyak. Ada hal penting yang ingin aku beritahu padamu." -Nolen
"Ah, Nolen.. Sepertinya ini penting sekali. Bagaimana jika langsung saja temui aku di salon?" -Sarra
"Baiklah, aku segera kesana. Sampai jumpa." -Nolen
"Baiklah.. Sampai jumpa." -Sarra
..
Ting..
HANE: Sayang, ayah akan segera pulang. Apa ada yang kamu inginkan?
"Jed, tolong ambilkan ponselku.." -Hane
"Oh.. Aku buka?" -Jed
"Ehm... Baca saja, mungkin itu penting.." -Hane
"Baiklah.. Oh, ini dari Ayah. Dia bertanya apa kamu ingin sesuatu?" -Jed
"Ehm.. Tidak. Ma, apa mama ingin sesuatu sebelum ayah pulang?" -Hane
"Bawakan beberapa botol minuman dingin, Mama ingin minum bersama kalian nanti." -Mama
"Haha.... Baiklah. Sayang, katakan itu pada ayah.." -Hane
"Ehm.." -Jed
AYAH: Aku tidak ingin apa-apa. Bawakan mama beberapa minuman dingin saja. Cepatlah kembali..
"Hah!! Anakku.." -Nolen
HANE: Baiklah. Ayah akan belikan beberapa minumannya. Jangan lupa minum obatmu, Nak..
"Aku lupa jika kamu masih minum obat. Ayo minum dulu..." -Jed
"Ambilkan obatku disana..." -Hane
AYAH: Aku akan minum obatnya sekarang, Ayah. Sampai jumpa di rumah..
..
GLOW & BEAUTY SALON
"Selamat Siang. Ada yang bisa aku bantu?" -Karyawan
"Aku Nolen.." -Nolen Jeid
"Ah iya, silahkan masuk, Nona Sarra sudah menunggu anda." -Karyawan
"Baiklah. Terima kasih." -Nolen Jeid
"Nolen... Ayo masuk... Silahkan duduk.." -Sarra Roum
"Terima kasih. Aku tidak lama, jadi kita mulai saja pembicaraan ini." -Nolen Jeid
"Ada apa denganmu? Apa sesuatu terjadi?" -Sarra Roum
"Iya. Adikmu dan Hane hampir saja celaka. Mereka terlibat insiden kemarin.." -Nolen Jeid
"In..... Insiden? Apa maksudmu? Apa mereka kecelakaan?" -Sarra Roum
"Tidak. Tapi... Mereka di serempet mobil di persimpangan. Aku dari kantor polisi dan polisi sudah menemukan identitas mobilnya. Dan sekarang tinggal mencari identitas si pelaku." -Nolen Jeid
"Jed tidak menghubungiku sama sekali. Bagaimana dengan mereka, Nolen?" -Sarra Roum
"Jed baik-baik saja, tapi Hane mengalami shock pada lehernya. Dia harus beristirahat seminggu. Sarra, apa yang aku takutkan kali ini sangat beralasan. Aku tidak mau mereka kehilangan cinta mereka lagi seperti di kehidupan lalu.." -Nolen Jeid
"Nolen... Aku juga tidak ingin begitu. Tapi, aku berharap mereka bisa melewati ini semua dengan kekuatan cinta mereka. Aku yakin mereka akan mampu. Nolen, bisakah kamu membantuku menjaga Jed? Dia satu-satunya yang aku punya du dunia ini. Aku tidak mau apapun terjadi padanya." -Sarra Roum
"Aku sudah menaruh penjaga di sekitar apartemen. Jed akan tinggal disana untuk sementara. Aku ingin Hane juga merasa aman dengan adanya Jed. Bisakah kamu membawakan pakaian untuk adikmu? Aku akan kembali malam ini, temuilah mereka setelah aku pergi nanti. Jed akan aman disana dan jangan biarkan mereka pergi terlalu jauh dulu." -Nolen Jeid
"Nolen.. Kamu masih sama seperti yang dulu. Terima kasih.. Tapi siapa yang melakukan ini pada mereka?" -Sarra Roum
"Aku harap bukan dia lagi. Aku tidak yakin tapi entah kenapa aku selalu memikirkan Sella." -Nolen Jeid
"Sella?! Jika benar dia, aku yang akan mengurusnya. Bagaimana dengan pernikahan adikku?" -Sarra Roum
"Ah... Bantulah mereka, Sarra. Aku akan mengawasi semuanya walaupun aku tidak disini. Percayalah padaku. Aku ingin yang terbaik untuk mereka berdua." -Nolen Jeid
"Baiklah kalau begitu. Betapa aku sangat iri pada Rere. Dia mendapatkanmu adalah sebuah keberuntungan." -Sarra Roum
"Tidak Sarra... Akulah yang beruntung mendapatkan Rere. Wanita yang punya banyak kasih sayang dan mampu membimbingku sampai aku memiliki sebuah kekuatan." -Nolen Jeid
"Ehm... Aku turut bahagia untuk kalian berdua.." -Sarra Roum
"Baiklah. Aku pergi sekarang. Hubungi saja aku jika memang memerlukan bantuanku, Sarra.." -Nolen Jeid
"Baiklah Nolen.. Sampai jumpa.." -Sarra Roum
"Sampai jumpa, Sarra." -Nolen Jeid
..
FLOWERS DORM
"Ayo kita sarapan.. Jed, bisa membantuku membawa makanan ini untuk Hane?" -Mama
"Baiklah.." -Jed
Tingtong... Tingtong..
"Biar aku yang buka pintunya.." -Mama
"Wah... Jni pasti enak..." -Hane
"Selamat Siang. Aku karyawan Canaga, apa Tuan Jed ada? Aku membawakan pakaian untuknya." -Karyawan Canaga
"Oh, Jed...... Kemarilah, Nak.." -Mama
"Ah.. Ck!" -Hane
"Sebentar sayang, aku lihat dulu." -Jed
"Oh, Tuan Jed..... Ini saya bawakan anda pakaiannya.." -Karyawan Canaga
"Ah... Iya terima kasih. Aku mungkin tidak ke toko beberapa hari, jadi aku ingin kalian mengurus toko dengan baik. Aku percayakan semuanya pada kalian. Mengerti?" -Jed
"Baik, Tuan. Aku akan memberitahu yang lain. Selamat Siang." -Karyawan Canaga
"Selamat Siang. Selamat bekerja untuk kalian....." -Jed
"Jed... Apa kamu tidak akan ke toko?" -Mama
"Bagaimana bisa aku pergi saat calon istriku sakit karena aku, Ma.." -Jed
"Woh!!! Aku tidak apa-apa.. Haha... Jed terlalu berlebihan, Ma." -Hane
"Haha.. Ayo makan dulu sarapan kalian.." -Mama
"Kenapa Mama tidak ikut sarapan?" -Hane
"Mama menunggu Ayah. Kami selalu sarapan berdua jadi kami tidak akan melewatkan untuk sarapan sendiri-sendiri.." -Mama
"Ma, aku suka dengan kalian berdua. Aku ingin seperti itu juga bersama Jed.." -Hane
"Aku ingin menghabiskan semua waktuku bersamamu. Bukan hanya saat sarapan.." -Jed
"Hane... Jed..." -Mama
ns 15.158.61.5da2