Sebuah fiksi yang dirancang oleh penulis itu sendiri. Alur yang dituangkan didalam cerita murni ide penulis. Jika ada kesamaan dalam nama, tempat hanyalah kebetulan. Dilarang keras untuk membawa perasaan terhadap kejadian yang tidak masuk akal. Selamat membaca. –M
Kota Belia menjadi sedikit lembab untuk saat ini, kota tersebut di guyur hujan terus-terusan. Bahkan terkadang kabut cukup tebal di siang hari yang biasanya cerah. Hanya akan ada sinar matahari pada pukul 2 siang, setelah itu langit kembali murung dan menangis.
Beberapa ibu rumah tangga sudah mendumal karena cucian mereka tidak kering dengan baik, mengakibatkan timbul aroma tidak sedap dari pakaian. Begitupun dengan para suami yang harus bekerja, mereka mengais rezeki di tengah-tengah cuaca buruk. Tidak ada alasan untuk tidak mencari nafkah, mereka harus memaksakan tubuhnya agar bisa makan esok hari.
Seorang pria paruh baya yang tubuhnya masih tegap dan sehat membukakan pintu ketika mengetahui jika sang tuan sudah tiba di rumah.
Simon tersenyum pada sang butler.
"Sepertinya anda sedang senang hari ini." Ujar Franki butler Simon yang sudah bekerja dengannya sejak Simon berusia 10 tahun.
Simon melihat telapak tangannya. "Ya, tidak akan lama lagi. Saya bisa menggenggam dunia milik Dominic menjadi milik saya seutuhnya."
Franki memberikan mantel basah yang sempat digunakan Simon kepada seorang pelayan perempuan.
"Cucilah dengan air hangat." Gumamnya lantas mengikuti langkah kaki Simon dari belakang.
Franki memperhatikan Simon, baginya Simon tetaplah bocah 6 tahun yang datang dari antah berantah. Kala itu Franki mengikuti Dominic mencari tanaman herbal di sebuah pegunungan negara Viet. Mereka menyusuri jalanan setapak perhutanan dan menyadari jika sepertinya sudah terjadi pembataian di sebuah pemukiman kecil di dalam hutan.
Tidak ada yang selamat kecuali Simon.
Bocah 6 tahun tersebut menodongkan pisau yang sudah berlumuran darah ke hadapan Franki dan Dominic.
Franki melihat mata tajam Simon yang sudah siap membunuh dirinya dan Dominic. Hingga akhirnya Franki menyadari jika Simon lah yang sudah membunuh para komplotan yang membantai pemukiman tersebut.
Keluarganya habis di penggal oleh komplotan pembunuh yang di kirim lembaga pertahanan milik negara.
Franki mengajak Dominic untuk tidak ikut campur dengan masalah yang tengah terjadi di negara orang lain. Namun entah apa yang ada di pikiran Dominic, dia justru membawa Simon dan mempercayakan sebagian bisnis gelapnya pada bocah tersebut.
Hingga detik ini, Simon telah bekerja di bawah Dominic dan mendapatkan kekayaan dari bisnis gelapnya.
Franki tidak pernah sepenuhnya percaya terhadap Simon bahkan setelah puluhan tahun bersama dengan anak tersebut.
Bahkan saat Dominic meminta Franki menjadi penjaga Simon, untuk pertama kali dalam hidupnya ia menolak perintah Dominic. Walaupun ada akhirnya ia menerima perintah Dominic dengan berat hati.
Ada banyak sekali anak-anak yang menjadi pilihan Dominic untuk ia jadikan penerus di bisnis gelapnya. Namun Franki tak menyangka jika Dominic condong terhadap Simon. Dari analisanya Dominic akan menyerahkan The Kings kepada Simon.
Crimson Dominic, sudah terlahir dalam lingkaran setan dari leluhur sebelumnya. Lingkaran tersebut terus berputar tak menemukan jalan buntu. Tak seperti kakek dan ayahnya, Dominic memilih untuk tidak menikah walaupun sebenarnya ia jatuh cinta pada seorang biarawati.
Hal tersebut membuat Dominic mengetahui bahwa dunianya dan dunia wanita tersebut jauh berbeda. Diibaratkan Dominic terlahir dari iblis dan wanita tersebut terlahir dari seorang malaikat.
Walaupun pada kenyataannya Dominic tetaplah manusia, ia butuh teman hidup dan juga seorang anak yang bisa mewarisi bisnis gelap dan juga bisnis terang miliknya.
Dominic mendirikan sebuah panti asuhan Vita Mia terbesar dan terdedikasi di Kota Belia. Ia membesarkan anak-anak yatim piatu yang nantinya akan memiliki jenjang karir dan hidup yang baik setelah dewasa. Sehingga setelah memiliki keluar dari panti asuhan mereka akan memiliki tujuan hidup yang tertata.
Dominic tak pernah menyangka jika ternyata akan ada banyak sekali orang-orang terpandang yang memilih 'membuang' darah daging mereka ke panti asuhan miliknya. Dominic menyayangi semua anak asuhnya namun ia juga memilih beberapa anak yang memiliki potensi untuk dijadikan penerus dibisnisnya, baik gelap mau pun terang.
Simon adalah kandidat dari 2 anak lainnya. Namun salah satu calon penerus tersebut sudah mengundurkan diri. Anak tersebut memilih untuk menjalani hidup yang normal dan selayaknya manusia biasa, ia juga tidak begitu menginginkan kemewahan. Walaupun akhirnya ia di adopsi oleh keluarga konglomerat.
Tersisa dua kandidat. Dan Dominic sendiri menyadari jika kedua kandidat saat ini sama sekali masih jauh dari kata layak menjadi seorang penerus. Karena baginya kandidat ketiga adalah yang paling sempurna, anak tersebut sangat jenius dan tak dapat tersentuh oleh siapapun. Kepribadiannya pun tidak labil dan tidak akan mudah ditebak oleh siapapun.
Sang jenius yang diinginkan Dominic justru menolak menjadi penerusnya.
Dominic tak akan memaksa anak tersebut karena ia masih memiliki banyak anak asuh yang bisa dirinya seleksi kembali jika ke dua kandidat yang dimilikinya gagal.
Ia percaya bahwa Tuhan akan memberinya umur yang panjang dan juga kesejahteraan yang tidak ada habisnya. Sehingga ia masih bisa menikmati hidup dengan ritme yang lambat.
to be continued..
21Please respect copyright.PENANA6kiJbHhG3D