(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIF68nVkIK
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqsvNQDd3S
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcKgokXH0I
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhZ1cyO6Od
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTGtrkyA9x
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsJvTo0oSB
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPgV1ho4aYB
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpbxuCNvVZC
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7XqwKWJA3
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLWJO3IN0n
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqarG537YyM
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnskKlmNtt
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGjZgnCfZh
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWLMXUSYyC
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvEjrIMdYy
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlea6gh0VpZ
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwttOmkPFF
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkJhEHY0vx
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoS6jYeSmGS
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcK6zCJSV0
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQ9bRZzIMe
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupeo9xEhBT
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXGjN5BIuu
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UpZAdj6lr
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuFHibNWYd
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DAG5A28Q1
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0ytFitP8I
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGA3bCDJUP
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwoHVmaVK0x
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRuQsZjBVU
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEve7hI3MX
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xu8BTP7E8
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45t9BL65TX
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SAyruc5rv
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTcgLW5Ywc
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTqEqm1RHp
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlM7VMb8iv
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7DtuxYIlU
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyaDYAj65D
(Beberapa saat kemudian)23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8R0Eyszte
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWn8UChal1S
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67orlHoAAy
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5BTt8DXZv
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAfShLyfPm
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChYzgHZFAR
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGcjdFanSe
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbljfL4Xx5
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJBEuIQOC8
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8poQNIE8gj
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQbtFWE82a
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulh91bsuHS
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzslMvUS7hg
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQC055H9qye
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOgFlibw7a
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCJ6FTeIOb
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJzTsw3g0R
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSfS4emkkm
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgZ8H08Kug
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDEpZlF8woW
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55g21QLVFf
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmO3FHmSY3
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ulanvY8pl
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhZuAozvsz
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRcZuLILHi
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0dwpKZpBI
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DyLmYe7r1
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfMVgqbMpz
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRff1sSrCn
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNAYE71bA0
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡol8glqZOZg
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDErHKWYNi
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7gkX6gQ8F
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPI4JVhE4d
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDB6I0QM2l
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklEm5C0t4y
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWN7ontvxaw
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ygyBOrDY8
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtq4qIIzFkr
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxcFPHhena
(Di malam harinya)23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfit5JkE4hy
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzpe1fLiuo
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwvx3KqIFv
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8igLt8w4h
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNoQ5jCUcX
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67st2Nw4Ue
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmSSteaSMS
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX87oolsF4z
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12aOZOiqST
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPLADmcbPy
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AXJNNXALQ
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSWmecLGNR
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zTudgN1na
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCEGNx91kAO
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYXJxtY1ba
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoByEBcDuYX
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQa1sJgPgbu
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPvxOQjIbj
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4dSaNmkTG
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJeNTo88ieo
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiGXK2Vzho
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpPoKpIVOu
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUkdFqWx9F
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIuM9ygoQB8
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9V6W3UgkzT
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsC55HqO9dU
23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwCfykFM1e
========================23Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJRrwmogT7
