(Di Tempat Keributan)22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzxuAaboFf
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUJRXXpNdF
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaeh7Vca3b
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVBsDxZkHIw
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQFcvRvxCu
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMV8rTxKr7I
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSWW9XZ2Ip
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuxMFIzM0g
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx5iTwxGI6i
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2S6WBzgJgP
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylrc6tXeSi
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJEFRD2QDm
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhBjLbW9JF
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQaS7bSXhS
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezhu7LdrAi
Kraakkkk...22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDaEntc31m
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvXY5GuIhI
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlouwKp7Do6
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGcrZTnegm
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQPP5sR9IM
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzxqAdMXwP
Duaagggg..22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp7tO8c7Vtf
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcZqiNRoGn
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagqbeF4oxb
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFWPvR6WFq
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOMcyb5hDD
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZPJ9f2WhI
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kOgeQ31cP
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBj5mUnedKl
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUv7v8hJjg
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWX8lbgBaT
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcAG56M67s
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFrHs58ZSj
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWJa6uUGjL
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUuI5k60vv
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiXKbvuIbr
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RSvoYE446
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5drev4CbbN
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ618N3Dw3VQ
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUOsMvaFb9
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdh9NoY2Z0z
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVQJODc8vT
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtoJuNEP7c
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67qpLLZGOI
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDKIuYJzl8
==========================22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvnqZ7NTjx
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfnCPzKCRl
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPv0E1NWCQH
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRNcrWN0oV
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRXi0SuZ9K
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6bRbJ6BCx
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5EhJdNMQxW
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pFZV05A59
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ93KqkF2fRb
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzszDPBGvm
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UQnrNi50v
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNCksZuac9
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkKsuAWvkV
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nHMH6pfUQ
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0IHh30yD1
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrKQh7Szir
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabs8RRAQqt
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOXsWG50IS
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHetyjwNiSD
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8LqOwomp9
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8GIZZLKI1
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTD0f1Xy8W1
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHrZkAElmw
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lUJmksOz2
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyb8Br6l3ys
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6U1ntGJLx9
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKPJJJXEzE
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14GNCXkAzO
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpOv2BUK9x
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrjJZkUlpb
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiExi0MqCI
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YVZ0DXhHP
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevgjXJzRk6
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWhKjN15B0
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizG5L8Pz5s
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfJDcWZoxV
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rzYYevdI4
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZqTEACQTY
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qA0QqqgfY
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5Rc1MmaWQ
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYxUMyhPHB
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHagiEh0bq
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIx9Dtb3S7N
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NxDJIMLyE
22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnC7ssdHEfA
=======================22Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZoktC79OB
