"Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia jua tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia."
277Please respect copyright.PENANAO81EMZPrFX
"Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?"
277Please respect copyright.PENANALYrBBvLxYv
"Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa."
277Please respect copyright.PENANAhxKGRJKOnU
"Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?"
277Please respect copyright.PENANAgXEE0sPIpn
"Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda."
277Please respect copyright.PENANAbysHqpLE0J
"Kenapa memangnya Daniar?"
277Please respect copyright.PENANATC46CpSSYJ
"Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda."
277Please respect copyright.PENANAL0XhMY3ruw
"Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini."
277Please respect copyright.PENANA49oFWQcyo4
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
277Please respect copyright.PENANA8hVDpQHb8d
"Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!"
277Please respect copyright.PENANARtbBowCQDN
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
277Please respect copyright.PENANAxYobknGrja
"Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?"
277Please respect copyright.PENANAgf2Illpk0F
"Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?"
277Please respect copyright.PENANAxf0JFkbx4I
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
277Please respect copyright.PENANAuDwjYrQ2zT
"Hah?? Gila?!" Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
277Please respect copyright.PENANAVbKcMmTaRn
"Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh.."
277Please respect copyright.PENANAZdY4KWFZLQ
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
277Please respect copyright.PENANAHaajD7MthC
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
277Please respect copyright.PENANA8I5AB7U1Z2
"Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?"
277Please respect copyright.PENANApS2uZqSuyu
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
277Please respect copyright.PENANAV2APgTVy4v
"Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe." Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
277Please respect copyright.PENANAjMRHaBGdMm
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
277Please respect copyright.PENANAkuu79PYcAX
"Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membatu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini."
277Please respect copyright.PENANAhlJXag3xAd
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
277Please respect copyright.PENANAlLgLdpbVIb
"Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG."
277Please respect copyright.PENANAas3CUueGNQ
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
277Please respect copyright.PENANAIsBxlO536o
"Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum." kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
277Please respect copyright.PENANAUDgmkfbr3S
"Apa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?" ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
277Please respect copyright.PENANALYlIqPVjiv
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
277Please respect copyright.PENANAX8csKNoPqB
Deg.. Deg.. Deg..
277Please respect copyright.PENANAyaq66IKE9a
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
277Please respect copyright.PENANAo2tBlkxhMo
"Sedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?"
277Please respect copyright.PENANAILwbLYc8Tc
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
277Please respect copyright.PENANAkzgbLXHjVl
"Kamu setan kecil yang selalu membuat masalah." kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
277Please respect copyright.PENANA20dJ0g8jJ6
"Kamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun."
277Please respect copyright.PENANAOpG2fnt2b5
"Baik tuan." kata Rendi patuh.
277Please respect copyright.PENANAchJbojOwX3
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
277Please respect copyright.PENANA1nspK6dEHn
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
277Please respect copyright.PENANAi5U7kedRwM
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
277Please respect copyright.PENANAXz89CxFYEA
"Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat."
277Please respect copyright.PENANArzc7VboMxA
"Em ini jam berapa memangnya Daniar?"
277Please respect copyright.PENANA0rsC5xsF0m
"Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah."
277Please respect copyright.PENANAXlgERMmh4Q
"Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya."
277Please respect copyright.PENANAPgIkcyt6gI
"Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini."
277Please respect copyright.PENANAKv2tVh2Xrm
"Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?" tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
277Please respect copyright.PENANAEMzVFmn0Eg
"Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda." jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
277Please respect copyright.PENANAnzof5dKTd4
"Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?"
277Please respect copyright.PENANA3b16WVPsF4
"Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini."
277Please respect copyright.PENANAuGuXvi0WVD
"Ba-baiklah aku akan bangun sekarang." kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
277Please respect copyright.PENANAAED2gI28DA
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
277Please respect copyright.PENANAbdva6dWdzT
"Hari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya."
277Please respect copyright.PENANAmSwOqYvBwK
"Permisi nyonya besar mobil sudah siap." kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
277Please respect copyright.PENANAG1zhPtEEzH
"Baik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun."
277Please respect copyright.PENANA2y2XtSWHVn
"Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar." kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
277Please respect copyright.PENANAxwK3Nqdc23
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
277Please respect copyright.PENANA8lXsXhhX6B
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
277Please respect copyright.PENANA4A5YICrxgi
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
277Please respect copyright.PENANAnSWnphOWUJ
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
277Please respect copyright.PENANA4Th4GBqOxl
melemahkan nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
277Please respect copyright.PENANAbDrxw8k3VL
"Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar." kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
277Please respect copyright.PENANAc3b4NMwMgy
"Iya nggak apa, siapa dia Arjun. Kenapa ibu baru melihatnya?"
277Please respect copyright.PENANAQNGM6fjHky
"Dinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku."
277Please respect copyright.PENANAHekk1qOjyX
"Apa!! Dia istrimu juga jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?"
277Please respect copyright.PENANAixhlTwoXam
"Sudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama."
277Please respect copyright.PENANAZYkK6ApUut
"Baiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu."
277Please respect copyright.PENANAOWmAeEBh0i
"Baiklah ibu, ayo kita ke meja makan."
277Please respect copyright.PENANAMPcQZX3XWn
"Dinda, kamu duduk di samping ibu ya."
277Please respect copyright.PENANAH6DuPnsLxr
"Baik nyonya besar."
277Please respect copyright.PENANAp86cUMXHw1
"Jangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilanku untuk para abdi dalem saja."
277Please respect copyright.PENANAikrFgCDsGQ
"Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu."
277Please respect copyright.PENANAW77m6JUFPH
"Nah begitu. Ayo sekarang kita sarapan." ajak nyonya Clarissa.
ns 15.158.2.246da2