x
"Nah ibu akan membahas sesuatu sebelum kita sarapan."
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5SqHIm4UCd
"Kira-kira ibu akan membahas tentang apa?"
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUlbvQeHqoU
"Ibu ingin cucu kalian bertanya-tanya mengapa belum hamil juga apakah kalian ini tidak ingin membahagiakan ibu mertua kalian?"
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncGWrfI9QX
"Saya tentu ingin membahagiakan ibu." jawab Nike.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTSTsi2cYG
"Saya juga ibu." jawab Nurma dan Nurul secara bersamaan.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgCy5Q50lj
"Kalau begitu kenapa kalian tidak datang hamil dan memberikan cucu pada ibu. Dan kamu cah ayu, ibu yakin kamu bisa memberikan ibu seorang cucu. Terlihat jelas kamu begitu tulus nantinya mencintai anakku, ibu harap juga agar kamu bisa segera hamil cucu ibu ya." kata nyonya Clarissa berharap pada Dinda.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fUTGqdHzj
"Satu lagi sebelum kita sarapan ibu akan menginap di sini, selama seminggu. Di mulai dari hari ini."
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6mLK1ECIe
Dinda hanya mengangguk saja saat para madunya melirik ke arahnya. Nyonya besar akan menginap di kediaman tuan Arjun selama seminggu yang membuat Dinda harus bangun lebih pagi lagi.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHqmIKTZPX
Selesai sarapan Dinda dan para madunya kembali ke paviliun mereka masing-masing.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucxaywLQ14
Jederrr..
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMBQgVseyG
Suara petir menyambar tanda hujan akan turun sebentar lagi Dinda yang di paviliunnya merasakan ketakutan dengan petir itu tak beberapa lama lampu mati membuat area perumahan menjadi gelap gulata.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Kov91jPbB
Kemudian Dinda keluar dari paviliun nya, karena Dinda sangat takut gelap dan petir, tiba-tiba saja di belakangnya sudah ada tuan Arjun yang melihat Dinda keluar dari paviliun nya.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7c9zUgkUIU
"Kamu kenapa? Kenapa kamu diluar?"
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslHMovRcHy
"Saya takut tuan, saya tidak bisa tidur karena lampunya mati dan juga ada suara banyak petir."
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Zjb70UKDA
"Baiklah kalau begitu aku akan menemanimu di paviliun mu ya."
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdh86pSAbx
Tuan Arjun akhirnya menggendong Dinda kembali ke paviliunnya untuk menemaninya tidur karena Dinda tidak mau tinggal sendiri.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazRRxrcI0l
"Jangan tinggalkan aku tuan. Ku mohon." kata Dinda yang memohon pada tuan Arjun agar tidak meninggalkannya sendirian di kamar.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrR7ozwENun
"Baiklah, kamu kenapa lagi? Apa kamu kedinginan?"
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoSDsK3W7S
"Ya tuan." jawab Dinda singkat.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXdvUyRDHB
“Baiklah kemarilah, dekat denganku, aku akan menghangatkan tubuhmu.” kata tuan Arjun.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCKbsWtuAXk
Mereka akhirnya tidur berdua di paviliun Dinda tanpa melakukan apapun di sana. Hanya tidur di kamar saja. Matahari sudah terbit Dinda dan tuan Arjun masih tertidur di paviliun Dinda.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZoOGeknf0Y
Daniar yang sudah diingatkan oleh salah satu pengawal tuan Arjun hanya menunggu di depan paviliun milik Dinda sampai akhirnya keduanya terbangun.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5EVyvztOh
Dinda segera bersiap untuk mandi dan sarapan ke meja makan setelah tuan Arjun pergi dari paviliun nya.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡillxAxwIIM
"Ciyeee.. Dinda.."
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxsAnJBv18
Daniar meledek Dinda setelah tuan Arjun keluar dari paviliun nya.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpi74JQU4x7
"Apaan sih kok datang-datang ciye ciye ciye.. Kami itu tidak berbuat apa-apa tahu tadi malam."
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4IGei2cT2S
"Masa sih, kenapa bisa tuan Arjun ada di paviliun mu Dinda. Sebenarnya apa yang terjadi tadi malam ?"
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphg51J2Tn6
Kilas Balik Aktif
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdaFt6YATvY
"Hangat tuan, terima kasih ya sudah menghangatkan tubuhku. Tuan ada petir saya takut, saya tidur di dadamu ya tuan."
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHWic0awBW
"Ya silahkan." jawab tuan Arjun singkat.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHa316judOm
"Baik tuan." kata Dinda patuh dan memeluk tuan Arjun untuk segera tidur.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwA6fR8oNWn
Dinda pun menceritakannya dengan singkat, kemudian Dinda di bantu Daniar bersiap-siap untuk sarapan di meja makan bersama nyonya besar juga.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxOrTQmgZY
Em.. Nyenyak hari ini aku tidurnya, loh kok.. Tampan juga ya kalau di lihat-lihat suamiku ini, eh.. Maksudku om Arjun Saputra ini.. kata Dinda yang memperhatikan wajah suami ketika suaminya sedang tidur dan juga Dinda masih tidak sadar kalau Dinda berada di pelukan tuan Arjun Saputra.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PNSCO7iLL
"Bagaimana nyenyaknya tidurmu kemarin?" tanya tuan Arjun Saputra yang terbangun dari tidurnya.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTSXrP7m8q
“Maksudmu?” tanya Dinda juga.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dqw4ZoWPj
"Kamu lihat sendiri saja, pasti kamu mengerti apa yang aku maksud." jawab tuan Arjun Saputra yang menyadari kalau Dinda masih memeluknya.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMxRw4qIRv
"Eh itu.." kata Dinda yang memerah pipinya saat melihat dirinya yang masih memeluk suaminya.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCeqkNTmKU
"Haha.. Kenapa sayang, bukannya kau nyaman berada di pelukan suamimu ini, marilah sayang biar aku menghangatkan dirimu lagi." kata tuan Arjun Saputra.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQivPXWyKDp
"Haduh telat hari ini saya, saya segera ke paviliun Dinda untuk membangunnya, eh tunggu sebentar itu kenapa ada pengawal Tuan Arjun di paviliun nya Dinda, jangan-jangan terjadi sesuatu pada Dinda, gapat.." kata Daniar mencemaskan Dinda.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEAD2IFjID
"Ih.. Pergi sana kamu om.." kata Dinda mengusir tuan Arjun Saputra.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApOgxqEKdl
"Kamu mengusirku?" tanya tuan Arjun Saputra.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PbMPYgIH1
“Menurutmu?” tanya Dinda juga.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUxsvKv4S3
“Kalau aku tidak mau bagaimana, bukannya kamu kan yang menyuruhku untuk tetap di sini, di kamarmu kemarin malam?”
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEbUfFIb6D
"Masa?, ah tahu ah.. Sekarang pergi kamu dari sini." kata Dinda mengusir tuan Arjun Saputra.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tOLH9vGCt
"Enggak.. Aku enggak mau wlee.." kata tuan Arjun Saputra.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGPUmVKmc1
"Ih.." keluh Dinda yang memukul tuan Arjun Saputra menggunakan bantal guling.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyhIcKiVgS
"Oke, oke, aku berangkat, oh ya cepat ya karena hari ini kita akan sarapan bersama dengan ibuku." kata tuan Arjun yang mengalah dan pergi dari kamarnya.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4QNrybjBR
Kilas Balik Mati
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BDkTP4O5q
"Oh begitu ceritanya Dinda, oke sekarang sudah selesai dan mari ku antar ke ruang makan untuk sarapan pagi bersama dengan yang lainnya." kata Daniar.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBnUVdeg9wr
........
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJBDl5KdZM
Sementara itu di ruang makan ibu mertuanya dan ketiga madunya masih menunggu Dinda untuk sarapan pagi bersama.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8axyz3Hmu
"Oh ya kita tunggu Dinda ya, baru setelah itu kita sarapan bersama." pinta nyonya Clarisa.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CLHj1Q0lw
"Baik ibu." kata Nike, Nurul dan Nurma patuh.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GHX4YnlBn
“Izin, maaf ibu, saya kesiangan bangunnya.” kata Dinda.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14Fslw90RM
"Iya sayang tidak apa-apa, ayo sini bergabung bersama kami untuk sarapan bersama." pinta nyonya Clarisa.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZuvk6U3nN
"Baik ibu." kata Dinda patuh.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs8iywhLzcW
"Oh ya ibu lihat tadi Arjun keluar dari paviliun kamu ya Dinda, wah sebentar lagi pasti ibu akan punya cucu, jadi tidak sabar ingin menggendong cucu." kata nyonya Clarisa.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HDxQ4hECC
" Apa!!, keterlaluan ini benar-benar tidak adil, kenapa kamu jahat padaku Arjun, aku ini istri pertamamu kenapa kamu tidak pernah melihatku dan juga kenapa kamu belum menyentuhku sampai saat ini, ini benar-benar tidak adil. " kata Nike di dalam hati.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuRIbjm6qg
"Semuanya.. Tuan Arjun Saputra akan memasuki ruangan." kata salah satu pengawal tuan Arjun Saputra.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIGOM09GIgL
"Ayo sambut suami kalian, Arjun akan memasuki ruang makan." pinta nyonya Clarisa.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZHUw6SdVb
“Baik ibu..” kata Nike, Nurul, Nurma dan Dinda patuh.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyBtPPBO6f
"Selamat pagi tuan Arjun." Nike, Nurul, Nurma dan Dinda menyambut kedatangan tuan Arjun Saputra.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkO7PPQDYX8
"Iya, selamat pagi ibu dan istri-istriku." kata tuan Arjun Saputra.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7pMtjASuQ
"Kenapa dia senyum-senyum seperti itu hmm.." kata Dinda di dalam hati melihat tuan Arjun Saputra yang senyum-senyum sendiri.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnr9IndP94N
"Kenapa dia melihatku seperti itu, ah sudahlah lebih baik aku lanjutkan sarapan saja." kata tuan Arjun Saputra saat melihat Dinda yang juga melihat kearahnya.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKjvC54g7A
"Akhirnya selesai juga, ibu dan istri-istriku saya pamit untuk bekerja ya, kalian lanjutkan sarapan paginya." kata tuan Arjun Saputra berpamitan pada ibu dan istrinya.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0A67JdTbK
"Baik tuan.." kata Nike, Nurul, Nurma dan Dinda kompak.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3zsJ64T40
“Iya nak, hati-hati di jalan ya nak.” kata nyonya Clarisa.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWh0sDnnud
"Iya ibu.." kata tuan Arjun Saputra pergi dari ruang makan.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXr0lj3Oqx
"Ibu juga selesai ya sarapannya, kalian lanjutkan saja sarapan paginya kalau belum selesai ibu akan ke kamar." kata nyonya Clarisa.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxobQCoPlri
“Iya ibu..” kata Nike, Nurul, Nurma dan Dinda secara bersamaan.
288Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfd8kt7x1d
Nyonya besar pamit pergi ke dalam ruangan pada keempat cucunya, setelah nyonya besar pergi dari ruang makan barulah Nike, istri pertama tuan Arjun Saputra menegur Dinda dan mengancamnya akan memberikan sedikit pelajaran pada Dinda karena Dinda lebih unggul darinya.
ns 15.158.61.12da2
