58682Please respect copyright.PENANAD1KHZuboAi
Langit sore terlihat mendung dengan gumpalan awan-awan gelap yang seperti siap menurunkan bebannya ke bumi. Pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat.58682Please respect copyright.PENANAVK8xU6ST0a
58682Please respect copyright.PENANANzoV7w41IJ
Suasana itupun nampaknya selaras dengan suasana hatiku yang tengah mendung dan kelut karena sedari pagi aku tak sempat bertemu dengan Mang Dedi.58682Please respect copyright.PENANAevmIBzG6RA
58682Please respect copyright.PENANAdvIHYdpH8Q
Aku bangun kesiangan gara-gara semalam aku kesulitan untuk tertidur. Itu semua karena suamiku yang hampir saja menangkap basah aku yang tengah asik bermain-main dengan tubuhku sendiri.58682Please respect copyright.PENANAzPG3mARF5b
58682Please respect copyright.PENANA05B7aEtOvY
Bahkan sampai saat inipun, percakapanku semalam dengan suami masih saja berputar-putar jelas dalam benakku.58682Please respect copyright.PENANALxhLKwcNa0
58682Please respect copyright.PENANA5f9hpGQ37O
"Paha Umi gatel Bi! Makanya tadi Umi garuk" jawabku pada saat dia bertanya.58682Please respect copyright.PENANA8frNke5LFY
58682Please respect copyright.PENANAQVCO73LDcq
"Tapi kok Umi kayak nyebut nama Mang Dedi gitu deh?" Selidik suamiku.58682Please respect copyright.PENANACIHGfdr3tE
58682Please respect copyright.PENANAULnS4EKSIG
Hampir saja jantungku copot saat itu juga, "Ah cuma perasaan Abi aja kali!! Lagian Umi ngapain nyebut-nyebut nama Mang Dedi segala??" Jawabku dengan mantap.58682Please respect copyright.PENANA2Dw81ER5zF
58682Please respect copyright.PENANAwcimc7gJb3
Beruntung, setelahnya Suamiku mengiyakan saja alasanku tersebut tanpa merasa curiga sedikitpun.58682Please respect copyright.PENANAxQtGx7QP3r
58682Please respect copyright.PENANAneAroeluBo
Namun ketika pagi hari saat semua gairah dan birahiku itu menghilang, aku jadi sedikit malu menghadapi suamiku karena telah berbohong secara terang-terangan di depannya.58682Please respect copyright.PENANAqQZHcT5b1n
58682Please respect copyright.PENANA6ju1KPhfIO
Seharian aku melamun dan bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa aku bisa berubah secepat ini? Kenapa setalah semua hal buruk yang aku lakukan bersama Mang Dedi itu, tetap saja masih belum dapat memenuhi hasrat terpendam dalam diriku.58682Please respect copyright.PENANABULMTSykfb
58682Please respect copyright.PENANAZvh8IVKbII
Aku masih saja menginginkan sesuatu yang lebih. Sesuatu yang setidaknya dapat mengusir kekosongan dalam bilik hatiku seperti saat aku bercerita maupun bertukar pesan bersama Mang Dedi.58682Please respect copyright.PENANAbKDzezbyR6
58682Please respect copyright.PENANAJ23nJEXQSN
Sadar rasanya aku tidak bisa bermain-main, statusku sebagai seorang istri dan seorang Ibu saja, sudah cukup menjelaskan bahwa aku sudah tak dapat melangkah lebih jauh untuk melanggar batas itu.58682Please respect copyright.PENANAWWfKfuQOfa
58682Please respect copyright.PENANAPtvWevL7ku
Tapi apa daya, sekarang aku menyadari betapa pentingnya peran dan sosok Mang Dedi dalam mengisi kekosongan hatiku tersebut. Jadi sekali lagi, tak dapat aku pungkiri bahwa aku sudah mulai tertarik pada sosok penjual sayur itu.58682Please respect copyright.PENANAAtL9fS86c6
58682Please respect copyright.PENANA5Pum6GMu6S
"Kangen sama kamu Mas" ketikku pada keyboard smartphone yang ku genggam. Tapi dengan cepat aku menghapus kata-kata itu dan menggantinya dengan sebuah sapaan.58682Please respect copyright.PENANA839qx0G6UA
58682Please respect copyright.PENANAZHOj66lVQh
"Sore Mas" kirimku pada Mang Dedi.58682Please respect copyright.PENANAAk1YPYGMPI
58682Please respect copyright.PENANAObIX1a5ZFL
Tak perlu menunggu lama, Mang Dedipun langsung membalas, "Sore juga Dek Liya"58682Please respect copyright.PENANAyflKEyKGJZ
58682Please respect copyright.PENANAUtEX2wWWhW
"Mas lagi ngapain?" Tanyaku berbasa basi.58682Please respect copyright.PENANAJ2bQc2x0WY
58682Please respect copyright.PENANAtF1aIvSZHK
"Lagi nongkrong nih di warungnya Haji Naim" balasnya padaku.58682Please respect copyright.PENANAfmPlRacHRZ
58682Please respect copyright.PENANAUQfaZ4WlMr
"Yang deket Masjid bukan?"58682Please respect copyright.PENANACdnwWrTBBW
58682Please respect copyright.PENANAQs8WojvOED
"Iya Dek Liya" balasnya singkat.58682Please respect copyright.PENANAl2pf5EVFkY
58682Please respect copyright.PENANAhRahK1SJaC
Aku tersenyun sumringah, ternyata Mang Dedi kebetulan berada tak jauh dari rumahku. "Mas ngapain disana?" Tanyaku lagi.58682Please respect copyright.PENANApQjaWndOqv
58682Please respect copyright.PENANAO6HRrP63lN
"Mau bayar utang Dek Liya. Kemaren saya pinjam duit sama Pak Haji" terang Mang Dedi secara gamblang.58682Please respect copyright.PENANAwjouH1gdIs
58682Please respect copyright.PENANAVGRUbfWlo6
"Ohh gitu.. tapi Mas bawa jas hujan kan?" Balasku khawatir.58682Please respect copyright.PENANAWOYcrUNmpj
58682Please respect copyright.PENANA2ofpQR9RL8
"Gak bawa sih Dek. Tadi niatnya cuma sebentar aja. Tapi Pak Haji nya malah ngajakin ngobrol"58682Please respect copyright.PENANAm0vw5JwkGk
58682Please respect copyright.PENANAgQjsHSILwo
"Yaudah kalau gitu Mas pulang sekarang aja. Nanti kehujanan" balasku lagi.58682Please respect copyright.PENANAIinLJAtHl3
58682Please respect copyright.PENANA3O82iUZMgP
"Gak enak sama Pak Haji Dek!! Dek Liya gak punya jas hujan??" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.58682Please respect copyright.PENANAjbNfq98KIj
58682Please respect copyright.PENANAGNOlZOPJeC
Aku teringat kalau suamiku biasanya punya jas hujan cadangan yang di letakkannya di bawah lemari sepatu. "Ada nih Mas" balasku setelah aku dengan cepat mengeceknya ke dalam.58682Please respect copyright.PENANAPeyuyliysd
58682Please respect copyright.PENANA6T5I0tPYHR
"Yaudah nanti saya mampir ke rumah Dek Liya sebelum pulang" balasnya lagi.58682Please respect copyright.PENANABybdX1zBso
58682Please respect copyright.PENANALO5DlIvhi5
Pucuk dicinta, ulampun tiba. Aku yang seharian tak bertemu dengan Mang Dedi itu akhirnya punya kesempatan untuk bertatap muka lagi.58682Please respect copyright.PENANALLWVVlj8Ny
58682Please respect copyright.PENANAZ1trM88lAo
Suasana hatiku seketika berubah menjadi senang dan bahagia.58682Please respect copyright.PENANA8h4KmbZA7k
58682Please respect copyright.PENANAlgMzKJCDF4
Aku mengajak anakku Tasha untuk masuk ke dalam rumah. Sebentar lagi Mang Dedi akan mampir kesini dan aku lagi-lagi merasa punya keinginan untuk tampil cantik di depannya.58682Please respect copyright.PENANAqUB5t4VyRB
58682Please respect copyright.PENANAC42My3aGFr
Karena itu, aku pun memutuskan untuk mengganti baju daster yang tengah kugunakan dengan pakaian gamis yang lebih bagus. Tak lupa juga, aku sedikit merias wajahku dengan berdandan natural serta memakai parfum.58682Please respect copyright.PENANAWzRxAkfq2U
58682Please respect copyright.PENANA9c51wAP2aJ
Saat semua sudah selesai, aku kemudian mematut diriku didepan kaca untuk memastikan bahwa penampilanku sudah sempurna.58682Please respect copyright.PENANApjbf4fhlg1
58682Please respect copyright.PENANAjqGM7BCs4W
Aku tersenyum sumringah, Tampak dari pantulan kaca itu wajahku bersemu merah menantikan kedatangan Mang Dedi layaknya seorang remaja yang menunggu kekasihnya.58682Please respect copyright.PENANArR1dHcZQF4
58682Please respect copyright.PENANAznumyPy19B
Tapi tak dipungkiri, ada rasa takut sekaligus berdebar saat membayangkan kalau Mang Dedi benar-benar datang berkunjung ke rumahku seorang diri.58682Please respect copyright.PENANAC85JEwP8qr
58682Please respect copyright.PENANAlLs1rhADkn
Rentetan perbuatan "gila" yang pernah aku lakukan dengan Mang Dedipun kembali terputar-putar dalam benakku saat aku sadar kalau aku dan penjual sayur langgananku itu akan berdua untuk sementara waktu.58682Please respect copyright.PENANAOq0xqRCdxl
58682Please respect copyright.PENANAV8NN1A2wlN
Sontak badanku jadi lemas dibarengi rasa panas dingin dibuatnya. Aku bertanya dalam hati, adakah kebenaran yang aku lakukan ketika dengan sadarnya aku mengundang pria lain untuk berkunjung ke rumah tanpa sepengetahuan suamiku.58682Please respect copyright.PENANATISx59cfUX
58682Please respect copyright.PENANAbmmOESrMPs
Namun semuanya seakan terlambat untuk dibatalkan karena aku mendengar pintu depanku di ketuk oleh seseorang. Dan tentu saja itu adalah suara Mang Dedi.58682Please respect copyright.PENANAm2H8LRTaQ9
58682Please respect copyright.PENANAFJfv7SpZ51
"Sore Dek Liya" sapanya tersenyum saat aku membukakan pintu.58682Please respect copyright.PENANAHKmKDbILpA
58682Please respect copyright.PENANAqPTwsxkmxj
Aku membalas senyumnya, "Sore juga Mas" ucapku merasa senang. Rasa kangenku itu telah terobati.58682Please respect copyright.PENANA0AmdyZG7P4
58682Please respect copyright.PENANAYSRISpvimH
"Anaknya kemana?" Tanya Mang Dedi celingak-celinguk melihat kebelakangku.58682Please respect copyright.PENANAfl69vN5MiG
58682Please respect copyright.PENANAOcxrUk2nZv
"Ada di kamar Mas. Mari masuk dulu!" Ajakku mempersilahkan.58682Please respect copyright.PENANAqMZY6XY5e3
58682Please respect copyright.PENANAA0QJ8pM555
Mang Dedipun dengan terkekeh kemudian masuk ke dalam rumahku yang tidak terlalu besar ini. Aku mengajaknya duduk diruang tamu dengan perasaan yang semakin berdebar-debar.58682Please respect copyright.PENANAkjZu7i4dOH
58682Please respect copyright.PENANA17zUgYidCM
"Bentar ya Mas aku ambilin minum" ucapku beralasan untuk pergi menenangkan diri.58682Please respect copyright.PENANAHJkwhjMhTi
58682Please respect copyright.PENANA7KNCAWtmLi
Rupayanya memang benar apa yang dikatakan oleh orang banyak, kenyataan akan selalu lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.58682Please respect copyright.PENANARBjRkf7678
58682Please respect copyright.PENANADcZtAQUmoy
Aku tadinya sempat berpikir bahwa aku tidak punya niatan lain saat mengundang Mang Dedi selain untuk meminjamkan jas hujan kepadanya.58682Please respect copyright.PENANAzFEAfTcYiC
58682Please respect copyright.PENANAVi4VMNZtc0
Akan tetapi setelah sosoknya datang, aku malah dibuat sadar kalau apa yang aku lakukan ini benar-benar sebuah kesalahan besar. Terlebih ketika hubungan kami yang begitu dekat tersebut, bisa saja membuat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di rumah ini.58682Please respect copyright.PENANAlGy3MM0Aup
58682Please respect copyright.PENANAOy0XigOGSY
"Aku telah mengundang serigala ke kandang kelinci." Ucapku mengutuk dalam hati.58682Please respect copyright.PENANAPhMDfbC3Ml
58682Please respect copyright.PENANAGgf7MLIflM
Dengan pelan aku kemudian menyiapkan minuman berupa teh manis hangat untuk aku hidangkan sambil terus berusaha membenarkan degub jantungku. Aku menarik nafas dalam-dalam berulang kali sebelum akhirnya aku berjalan balik ke arah ruang tamu.58682Please respect copyright.PENANAnvWlFy3hBj
58682Please respect copyright.PENANAfRxg81rB2d
Ketika aku sampai, aku terkejut melihat Tasha anakku sudah berada dengan Mang Dedi disana, "Itu mah ayam om, bukan bebek" ucap Tasha berbicara lantang.58682Please respect copyright.PENANAEt7PsivNkP
58682Please respect copyright.PENANAqhZIbEHfOd
Mang Dedi melirik ke arahku sambil tersenyum, "Om kira itu bebek tadi" balasnya pada Tasha.58682Please respect copyright.PENANA9JZTVMVxIq
58682Please respect copyright.PENANAKdChy0SwEO
"Kalau bebek itu kakinya pendek Om. Kayak gini" balas Tasha nampak bersemangat.58682Please respect copyright.PENANAB9f2ZoAdxN
58682Please respect copyright.PENANAE5OxOiLQ6U
Aku tersenyum menghampiri mereka berdua yang tampak tengah asik berbincang sambil menggambar gambar hewan di buku gambar kesukaan Tasha.58682Please respect copyright.PENANA3Jqk6VLuA5
58682Please respect copyright.PENANAXZ0tBFqoDf
"Caca gak jadi tidur sayang?" Tanyaku meletakkan nampan.58682Please respect copyright.PENANAK7UR97nACY
58682Please respect copyright.PENANABTTqs95DES
Anakku itu menggeleng dengan manja, "Gak jadi Mi! Aku mau menggambar sama Om ini" ucapnya terlihat begitu fokus.58682Please respect copyright.PENANAyssfXIq0Od
58682Please respect copyright.PENANAsmxgDPTIfo
"Nah kalau yang ini namanya bebek Om" lanjut Tasha menunjukkan hasil gambarnya pada Mang Dedi.58682Please respect copyright.PENANAyNZlN5Lequ
58682Please respect copyright.PENANAMHSKNDojK5
Mang Dedipun tampak antusias mengimbangi Tasha yang masih berumur 5 tahun itu. "Ohhh kalau kakinya pendek berarti bebek ya" balasnya yang lagi-lagi tersenyum ke arahku.58682Please respect copyright.PENANARgJCUrHo9F
58682Please respect copyright.PENANAL7T2CUveTW
Seketika rasa was-was yang ada dalam hatiku tadi menghilang setelah aku melihat kedekatan anakku dengan Mang Dedi. Aku tidak menyangka kalau Mang Dedi juga cukup pandai dengan anak-anak kecil.58682Please respect copyright.PENANAvKP3GfInno
58682Please respect copyright.PENANAZvapO1aAnr
"Diminum Mas" ucapku menawarkan minum yang telah aku siapkan.58682Please respect copyright.PENANAWsISBS3Atn
58682Please respect copyright.PENANAmoHTSK5UUn
Mang Dedi terlihat mengangguk sambil kemudian menyeruput cangkir yang berisi air teh tersebut. Namun dia masih saja fokus berbincang-bincang dengan anakku Tasha.58682Please respect copyright.PENANAWbWjS0Jv5J
58682Please respect copyright.PENANAuZlyTngW9w
"Ini bebeknya punya anak Om. Anaknya banyak" ucap Tasha mendominasi percakapan.58682Please respect copyright.PENANAJpA5pzDu2j
58682Please respect copyright.PENANAOVM84C09dr
Mang Dedi memangut-mangut melihat gambar yang dibuat oleh Tasha tersebut, "Kok anaknya banyak banget?" Tanya Mang Dedi.58682Please respect copyright.PENANAGVOaWqKzmA
58682Please respect copyright.PENANAFHEeokQWuj
"Iya. Biar temennya juga banyak" jawab Tasha tiba-tiba.58682Please respect copyright.PENANABVgxjMLJLz
58682Please respect copyright.PENANAsCEFPHunbS
"Kalau Caca gimana? Banyak temennya juga gak?" Tanya Mang Dedi sekali lagi.58682Please respect copyright.PENANAiVY5Hs2JpD
58682Please respect copyright.PENANAjcNeoTio6v
Tasha kemudian menggeleng, "Caca gak ada temennya" jawab putriku tersebut begitu polos.58682Please respect copyright.PENANAxfIdjJUyTL
58682Please respect copyright.PENANAAWtFWdtcEe
"Loh? Kok gapunya temen?" Tanya Mang Dedi penasaran.58682Please respect copyright.PENANAwISF61LfmT
58682Please respect copyright.PENANAjJZhPeR6rm
"Iyalah. Caca kan belum punya adek Om" Ucap Tasha dengan analogi lucunya.58682Please respect copyright.PENANAx2ItGqFPH1
58682Please respect copyright.PENANAUqE0shdx7q
Sontak tawa Mang Dedipun pecah mendengar jawaban polos anakku tersebut. "Minta dong dedeknya sama Umi" ucapnya melirikku.58682Please respect copyright.PENANABdfLdAdjrR
58682Please respect copyright.PENANALXEk89ZhIM
"Udah aku minta Om. Tapi belum jadi-jadi" balas Tasha cemberut.58682Please respect copyright.PENANAMb0gi8Lvfq
58682Please respect copyright.PENANADDzww8Ee4W
Akupun menjadi tak tega mendengar jawaban anakku tersebut dan langsung memeluknya, "Nanti Umi bilangin sama Abi" ucapku pelan.58682Please respect copyright.PENANAwHTHqSEpXT
58682Please respect copyright.PENANAsorbKYqEl3
"Tapi kan Abi kerja Mi" balas Tasha dengan polosnya.58682Please respect copyright.PENANAWgftIMAUN3
58682Please respect copyright.PENANAEXTJxKt1no
Lalu tanpa kuduga, Mang Dedi ikut mendekat kepadaku sambil mengelus kepala Tasha, "Ntar Om yang bantuin deh" ucapnya dengan berani.58682Please respect copyright.PENANAf6eGaqVBFi
58682Please respect copyright.PENANA5bcIvCxmvM
Aku menatap tajam pada Mang Dedi yang terkekeh senang dengan candaannya yang memang sudah kelewat itu. Tapi tampaknya kata-kata itu sudah cukup membuat Tasha terhibur dan kembali ceria.58682Please respect copyright.PENANAWRxOUYLW5W
58682Please respect copyright.PENANAn9AwfYGACV
"Om gambarin caca kambing dong!" Pinta Tasha kembali bersemangat.58682Please respect copyright.PENANAhe97yPAzGt
58682Please respect copyright.PENANA70f41b1XC9
"Mau kambingnya berapa??" Tanya Mang Dedi bersiap mengambil pensilnya.58682Please respect copyright.PENANA1xfjOANA5u
58682Please respect copyright.PENANAebyCQT8oRM
Tasha berpikir sebentar memegang dagunya, "Mau empat aja Om" ucapnya mengacungkan jari.58682Please respect copyright.PENANAKYid6qYIoh
58682Please respect copyright.PENANAiBDYlCQwRE
"Kok empat?" Tanya Mang Dedi.58682Please respect copyright.PENANAxzh7QSKNPk
58682Please respect copyright.PENANAbrChzqtjKZ
"Iya, biar ada mama kambing, anak kambing, adik kambing dan Om kambing" jelasnya.58682Please respect copyright.PENANAPoeF1aJXnk
58682Please respect copyright.PENANAq6zfUNawNy
Mang Dedi melihat ke arahku sebentar sebelum akhirnya bertanya kembali pada Tasha, "Papa kambingnya kemana?"58682Please respect copyright.PENANAPFRibjumhx
58682Please respect copyright.PENANAOc0osK438r
"Papa kambingnya kan harus kerja Om" balas Tasha dengan amat polosnya.58682Please respect copyright.PENANANhZwwVmyVH
58682Please respect copyright.PENANAZxyfmvffVz
Aku terhenyak mendengar jawaban anakku tersebut. Selama ini dia tidak pernah mempermasalahkan Abinya yang selalu sibuk dengan pekerjaan.58682Please respect copyright.PENANAadCpnaKU6k
58682Please respect copyright.PENANAoKcitgnDm1
Tapi ternyata, diam-diam anakku itu juga merasakan hal yang sama denganku. Semakin hari semakin kesepian karena terlalu sering di tinggal oleh Abinya.58682Please respect copyright.PENANAQE57qkhPhY
58682Please respect copyright.PENANAruktiGAWDm
"Om. Caca jadi ngantuk nih. Gambar Om jelek" ucap Tasha dengan gamblangnya mengomentari hasil karya Mang Dedi.58682Please respect copyright.PENANA4mDplA4ES9
58682Please respect copyright.PENANAyrqrJw3Kxk
Aku berbalik tertawa meledek, "Iya nih. Umi kira Omnya mau gambar kambing. Kok malah jadi kebo gitu ya Ca" ucapku memanas-manasi.58682Please respect copyright.PENANArA8OH2wMKo
58682Please respect copyright.PENANANN6LCyYU6i
"Ini kambingnya lagi hamil sayang. Makanya jadi gede" jawab Mang Dedi menjelaskan.58682Please respect copyright.PENANA0LEnxDwlYB
58682Please respect copyright.PENANAG2XXqisEBQ
"Hamil itu gimana?" Tanya Tasha dengan polos.58682Please respect copyright.PENANAkfeX3uRzmB
58682Please respect copyright.PENANAeKFI8fO01t
"Hamil itu kalau mau punya Adek" balas Mang Dedi tak kalah polosnya.58682Please respect copyright.PENANAibTtgTgC7u
58682Please respect copyright.PENANA0lWOLGqk7s
Tasha begitu antusias ketika mendengar kata "Adek" tersebut, "Berarti kalau Tasha mau punya Adek, tunggu Umi hamil dulu Om?" Tanyanya lagi.58682Please respect copyright.PENANATTUwxiBgCm
58682Please respect copyright.PENANAqQnC6VP1X7
"Woiya dong sayang. Pinter banget kamu" ucap Mang Dedi mengelus kepala Tasha.58682Please respect copyright.PENANAC81jKkwZHZ
58682Please respect copyright.PENANAkysTDyTrm6
Sikap Mang Dedi tersebut mengingatkanku kepada suamiku yang dulu juga begitu lengket dan dekat dengan Tasha. Namun karena pekerjaan, waktu untuk berduaan dan bermain seperti ini benar-benar jadi berkurang.58682Please respect copyright.PENANALZIDZRqyq4
58682Please respect copyright.PENANATSQOs3dhPT
Aku jadi sedikit bersyukur karena lagi-lagi ada sosok Mang Dedi yang bisa mengisi kekosongan itu. Walau memang hanya sebentar, tapi aku ikut merasa senang ketika Tasha dapat bermain dan menjalin hubungan dengan sosok "Ayah" sementaranya itu.58682Please respect copyright.PENANAg9mqcsgd9o
58682Please respect copyright.PENANA1ha8wXEY18
Tanpa disadari, Tasha akhirnya tertidur dalam pelukan Mang Dedi disaat hujan lebat juga ikut turun mengguyur bumi.58682Please respect copyright.PENANACdNf0KGqgr
58682Please respect copyright.PENANAauNf8ySyz7
"Kamarnya dimana?" Tanya Mang Dedi padaku.58682Please respect copyright.PENANAqGpRzZHldx
58682Please respect copyright.PENANAHXIhCCUg4q
Aku menuntun menunjukkan jalan, "Sebelah sini Mas" Ucapku mempersilahkan Mang Dedi masuk ke dalam kamar pengantinku.58682Please respect copyright.PENANA4MrRn2b2AE
58682Please respect copyright.PENANAcl4792xiau
"Kamar kamu Dek?" Tanya Mang Dedi melihat sekitar.58682Please respect copyright.PENANAgd3V6Li4og
58682Please respect copyright.PENANAwNHgMI1PQj
Aku mengangguk, "Iya Mas" balasku singkat.58682Please respect copyright.PENANA558I6EXGoZ
58682Please respect copyright.PENANAD4JPCVMa5v
Kemudian Mang Dedi meletakkan Tasha dengan penuh kehati-hatian diatas ranjang. Dia begitu memastikan kalau posisi Tasha sudah pas dan bisa tidur dengan nyenyak sambil tak lupa memberi sebuah kecupan di kening anakku itu dengan lembut.58682Please respect copyright.PENANAxpeZ6pDpUf
58682Please respect copyright.PENANAPXU56D6Cyk
Hatiku merasa begitu hangat menyaksikan sisi lain dari Mang Dedi. Tak menyangka kalau sosok yang biasanya selalu bercanda hal-hal mesum itu juga dapat bersikap serius penuh dengan jiwa kebapak-bapakannya.58682Please respect copyright.PENANAGIts22SFL1
58682Please respect copyright.PENANALE4h3tZonS
"Yuk" ajak Mang Dedi menarik tanganku keluar dari kamar.58682Please respect copyright.PENANAoXTB3nOwnT
58682Please respect copyright.PENANAkDINy8v0KI
Kami kembali berjalan ke ruang tamu sambil sedikit berbincang tentang kelucuan Tasha dan tingkah lakunya yang imut. Mang Dedi juga tak kalah senangnya mengetahui kalau anakku tersebut bisa dengan cepat akrab dengan dirinya.58682Please respect copyright.PENANA8reTBrqVYY
58682Please respect copyright.PENANAu3qV4j19b8
Kami kemudian mengobrol panjang lebar sambil sesekali dibarengi dengan candaan dan gombalan. Suasanapun menjadi sudah cair karena Mang Dedi lagi-lagi menunjukkan keahliannya dalam menarik lawan jenis58682Please respect copyright.PENANAC3sVdU9GSo
58682Please respect copyright.PENANAzJjkjezeRq
"Jadi pengen punya anak" ungkap Mang Dedi tertawa.58682Please respect copyright.PENANA2VSVwR6h83
58682Please respect copyright.PENANA3fVSyhIvVc
Aku tau kemana arah dari becandanya itu, namun aku memilih untuk tidak terlalu meladeninya, "Cari istri Mas" balasku berdehem.58682Please respect copyright.PENANAm5m9B94L83
58682Please respect copyright.PENANAKt8cQA1Tnj
"Gak ada yang mau sama penjual sayur kayak saya. Apalagi udah tua begini" balasnya merendah.58682Please respect copyright.PENANAYHYuipOsOi
58682Please respect copyright.PENANAzJsgrYsTTo
"45 masih belum terlalu tua kali Mas" jawabku tidak setuju.58682Please respect copyright.PENANAkYCuRAsMjS
58682Please respect copyright.PENANAGpV6ukr2Zf
"Tetep saja Dek Liya. Lagian saya ini minoritas, susah kalau nyari pasangan. Ada yang pas, tapi ga seiman. Ada yang seiman, tapi gamau sama saya." Tawa Mang Dedi pecah.58682Please respect copyright.PENANAmcgyZ1TNns
58682Please respect copyright.PENANANZC3YcRe8k
"Ah Mas bisa aja merendahnya" ucapku meledek.58682Please respect copyright.PENANAYqdmWTaw9y
58682Please respect copyright.PENANAhNWxuN4hva
Mang Dedi masih saja tertawa, "Untung saya ketemu sama Dek Liya" ucapnya lagi.58682Please respect copyright.PENANAJ9xY0qKR1V
58682Please respect copyright.PENANAbdXVgYKhXv
"Kok gitu?" Tanyaku penasaran.58682Please respect copyright.PENANA187dg8GTB1
58682Please respect copyright.PENANAxCDmcidQOj
"Iyalah. Dek Liya orangnya baik. Ga pernah mandang rendah ke saya" jawabnya memujiku.58682Please respect copyright.PENANATFeTnGTReq
58682Please respect copyright.PENANA3ifPMSkL5J
Aku mengulum lidahku tersenyum karenanya, "Gombal banget" balasku singkat.58682Please respect copyright.PENANAZusR28dbzG
58682Please respect copyright.PENANAlxeCToQ5Cb
Saat itu, ku mendapati kalau sesekali mata Mang Dedi melirik ke arah dadaku. Malu rasanya di tatap seperti itu oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun kupilih membiarkannya saja karena sebetulnya kami sudah pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar pandang memandang58682Please respect copyright.PENANAdMr2LMAd3l
58682Please respect copyright.PENANAI9eaPi1FID
"Emangnya Mas pengen punya istri yang kayak gimana?" Lanjutku bertanya.58682Please respect copyright.PENANAHk2oBbgskj
58682Please respect copyright.PENANAix3jjoYVAl
Mang Dedi tampak diam sejenak sebelum akhirnya dia memberanikan diri menjawab, "Maaf kalau saya lancang, tapi saya pengen punya istri yang seperti Dek Liya. Wajahnya, sifatnya, badannya, suaranya. Semuanya saya pengen" ucapnya berterus terang.58682Please respect copyright.PENANAheeZ0yQQdJ
58682Please respect copyright.PENANAizYdpUDry9
Aku tertegun oleh jawaban Mang Dedi, rasa malu yang amat sangat tiba-tiba timbul dalam diriku.58682Please respect copyright.PENANADbwOBbYcB0
Terasa wajahku tebal dan panas seketika itu juga. Akan tetapi tak dapat di pungkiri, perasaan bangga juga ikut menyeruak dalam hatiku.58682Please respect copyright.PENANAB2qRwF8Gr1
58682Please respect copyright.PENANAnrdxX1IaO2
Aku diam sejenak, menatap ke arah Mang Dedi yang juga menatapku dalam diam. Dalam tatapannya itu, tersirat dengan sangat jelas kalau dia benar-benar jujur menginginkan aku.58682Please respect copyright.PENANAjitz1ZMEqf
58682Please respect copyright.PENANA8EiGVSoexQ
Tapi akalku sadar, "Ini salah Mas" ucapku menunduk saat dia beranjak mendekat padaku.58682Please respect copyright.PENANAnnWoLTojuM
58682Please respect copyright.PENANAmzmHelykqp
Aku seperti kehilangan tenaga dan lemas saat itu juga. Bukan karena aku kena guna-guna atau semacamnya. Tapi karena aku sadar kalau aku sudah tak dapat menghindar lagi.58682Please respect copyright.PENANADBnJsjy7lj
58682Please respect copyright.PENANATthRzjLXBj
Aku berniat menolak. Tak mau kembali mengkhianati suamiku lebih dari sebelumnya. Namun perasaanku untuk menghalangi semua ini terhalang oleh perasaan aneh yang sukar untuk aku jelaskan dengan kata-kata.58682Please respect copyright.PENANAe2L0iHw1DI
58682Please respect copyright.PENANAASiVfQhetO
"Dek Liya" panggil Mang Dedi setengah berbisik menghampiriku.58682Please respect copyright.PENANAxWmJgSqgaB
58682Please respect copyright.PENANAA6GMB8GHVp
Seolah terpanggil, aku mengangkat wajahku perlahan-lahan menghadapnya. Wajah kami berada begitu dekat hingga terlihat jelas keseriusan dalam raut Mang Dedi.58682Please respect copyright.PENANAp6NwAWVe5a
58682Please respect copyright.PENANA6QTERfRjy5
Mataku kian terasa berat saat wajah Mang Dedi semakin mendekat kearahku. Aku akhirnya memejamkan mata, menandakan bahwa aku telah merelakan segala tindakan yang ingin Mang Dedi lakukan kepada ku.58682Please respect copyright.PENANA62wpBoWdjI
58682Please respect copyright.PENANAPfN8XSPoiH
Saat itulah, Bibir kamipun kemudian bersatu saling menemukan dengan mesra. Meski dalam perasaan yang tak jelas dan keliru dengan tindakan ku itu, naluri dengan cepat mengambil alih tubuhku untuk melangkah maju.58682Please respect copyright.PENANAjNNr1gdILi
58682Please respect copyright.PENANAYmCtrcDd9O
"Masshhh..." ucapku dengan lirih.58682Please respect copyright.PENANA0ointEBncp
58682Please respect copyright.PENANAhobYJG05F6
Nafas ku semakin tidak teratur akibat perbuatan Mang Dedi. Aku membiarkan tubuhku itu di peluk dan diraba olehnya tanpa ada tindakan untuk memprotes sama sekali.58682Please respect copyright.PENANAy0DkGqPMYy
58682Please respect copyright.PENANAQTPCSGuatA
Aku hanya merasa kalau saat ini tubuhku seperti berada di awang-awang ketidakpercayaan karena merasa suka di dekap dengan lembut oleh laki-laki lain selain suamiku.58682Please respect copyright.PENANAcJv96nJyIS
58682Please respect copyright.PENANAQiEQgeJVrr
Tangan Mang Dedi juga tak melepaskan peluang untuk terus meraba-raba ke arah punggungku seperti sedang mencari sesuatu disana. Dalam keadaan bersandar itu, Tanganku pun tanpa disuruh memeluk leher Mang Dedi dengan kuatnya seakan tak mau lepas dari sana.58682Please respect copyright.PENANAb7qgBSNAE3
58682Please respect copyright.PENANAmgcaeYofZ0
Agak lama juga rasanya kami berciuman penuh gairah saling melumat satu sama lain. Ditambah dengan suasana dingin dan hujan yang begitu lebat diluar sana, semakin membuatku bernafsu dan lupa diri dengan statusku.58682Please respect copyright.PENANAkbjqgbOlUA
58682Please respect copyright.PENANAyCkFkgP2xm
"Drrrttttttttttt...." suara resleting gamisku terdengar berbunyi. Ternyata sedari tadi, benda itulah yang dicari oleh Mang Dedi dibagian punggungku.58682Please respect copyright.PENANANrzjPa7Hv7
58682Please respect copyright.PENANAFPKnQ1tCz5
Dengan penuh kehati-hatian, Mang Dedi terus mencium keningku, hidungku, pipiku, sebelum akhirnya dia berhenti sejenak.58682Please respect copyright.PENANAjAvdmuelJh
58682Please respect copyright.PENANAM7YVQdwZr0
"Mas buka ya sayang??" ijinnya berkata lembut padaku.58682Please respect copyright.PENANACFEmv3IkVj
58682Please respect copyright.PENANAkm4sOUPWUu
Aku terdiam sebentar, detak jantungku berdegup sangat kencang. Perasaanku tidak karuan. Antara takut dan menginginkannya.58682Please respect copyright.PENANAcmIaB75OZu
58682Please respect copyright.PENANAI8znCVODzp
Tapi aku mengangguk pelan. Dalam hati aku berkata kalau semua sudah terlanjur. Pilihannya hanya tinggal menikmati saja.58682Please respect copyright.PENANAAW4o3ENwrx
58682Please respect copyright.PENANAY45Azs0qge
Mang Dedipun tersenyum. Dia menatapku dengan tatapan penuh nafsu hingga seluruh bulu kudukku terasa berdiri.58682Please respect copyright.PENANAhJyFtL291E
58682Please respect copyright.PENANAv3q19I0f4z
Seiring dengan tatapannya yang tajam itu, dia menarik sedikit demi sedikit pinggiran gamisku ke arah bawah melewati pundakku.58682Please respect copyright.PENANAgQ0nOVKkmp
58682Please respect copyright.PENANAbIBxAjZjxP
Aku memajamkan mata tak berani melihat bagaimana saat ini aku tengah dilucuti oleh pria yang bukan suamiku tersebut.58682Please respect copyright.PENANAfDJA9TtVOw
58682Please respect copyright.PENANAVv8yeiv8NR
"Cantik sekali" Ucap Mang Dedi mengomentari. 58682Please respect copyright.PENANA4vRzQV0iSF