60880Please respect copyright.PENANAGlfJ95lx2A
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.60880Please respect copyright.PENANA0PFyunBl3S
60880Please respect copyright.PENANAkzQwfQUt3S
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.60880Please respect copyright.PENANAVOoDQy8qDC
60880Please respect copyright.PENANAOPXIjUS5Fo
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.60880Please respect copyright.PENANAGfeYpjPcVb
60880Please respect copyright.PENANAPnmqREYoGM
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.60880Please respect copyright.PENANARRAgZrmj8o
60880Please respect copyright.PENANAwdExgd5k3i
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.60880Please respect copyright.PENANAg4pNeTmEQP
60880Please respect copyright.PENANAWZG2eL6mba
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.60880Please respect copyright.PENANALVjuj1qN3z
60880Please respect copyright.PENANAhoJHnxvRCi
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.60880Please respect copyright.PENANAQg0J5Eo0Ot
60880Please respect copyright.PENANAq4N7o4NGsn
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.60880Please respect copyright.PENANAESQkxmo5uh
60880Please respect copyright.PENANAvhYApkw4Vr
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.60880Please respect copyright.PENANA2S74zSePtA
60880Please respect copyright.PENANApvXIaVwPrL
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.60880Please respect copyright.PENANAYdTQghYKXi
60880Please respect copyright.PENANA51do1Y3pyk
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.60880Please respect copyright.PENANAYrFmBYob1s
60880Please respect copyright.PENANAD1q92eScw7
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.60880Please respect copyright.PENANAlcwrkrnH0U
60880Please respect copyright.PENANAzKS2r3Ysv2
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.60880Please respect copyright.PENANAtpwDuyLSIH
60880Please respect copyright.PENANA9f0dPOXYmm
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.60880Please respect copyright.PENANAWS6wyoHcio
60880Please respect copyright.PENANAgSxegntDlZ
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.60880Please respect copyright.PENANAaK2xMisQw2
60880Please respect copyright.PENANA7fAcgfTaM3
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.60880Please respect copyright.PENANAPWTUwUwr1M
60880Please respect copyright.PENANAScRsQzV54F
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.60880Please respect copyright.PENANABjBArxsjKf
60880Please respect copyright.PENANADb5jww2xcd
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.60880Please respect copyright.PENANA8OCt3Lqasb
60880Please respect copyright.PENANAvpE5zcWZBc
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.60880Please respect copyright.PENANApgto1JTIci
60880Please respect copyright.PENANAVYaN37hwCq
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.60880Please respect copyright.PENANAmqVmCN5Afr
60880Please respect copyright.PENANAaqcLBEgs5Q
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.60880Please respect copyright.PENANAw0pY5Tb70x
60880Please respect copyright.PENANALfh43ouADb
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.60880Please respect copyright.PENANAZXq6sfILqa
60880Please respect copyright.PENANAtMWgq1DXGc
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.60880Please respect copyright.PENANAo2Cm8SJ7vf
60880Please respect copyright.PENANAPQRTQ8dREX
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.60880Please respect copyright.PENANATQrfIiCcni
60880Please respect copyright.PENANAhjt0rBB4AB
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.60880Please respect copyright.PENANAmKI8iYc2q0
60880Please respect copyright.PENANAKCS8YszgBR
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.60880Please respect copyright.PENANAofHDa41xXe
60880Please respect copyright.PENANANLVveXq2Yf
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.60880Please respect copyright.PENANAfuJeSNW8O8
60880Please respect copyright.PENANAL0nmz5XDyl
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.60880Please respect copyright.PENANAR9WngElYmO
60880Please respect copyright.PENANAhRo6vVvdoj
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.60880Please respect copyright.PENANARD6GLqhI5w
60880Please respect copyright.PENANA75dKADfpAx
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.60880Please respect copyright.PENANAzI2OclyUmY
60880Please respect copyright.PENANAoFqazI2ZLm
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.60880Please respect copyright.PENANA5gE7418I17
60880Please respect copyright.PENANACGinHYkDiQ
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.60880Please respect copyright.PENANA8nEmstynHV
60880Please respect copyright.PENANAaxVtaM7b5o
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.60880Please respect copyright.PENANAX3GWar1z93
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.60880Please respect copyright.PENANAv1pPnve0UJ
60880Please respect copyright.PENANAv82J30Q5y2
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.60880Please respect copyright.PENANA3scBJ7l7if
60880Please respect copyright.PENANAdt2osLiC2c
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.60880Please respect copyright.PENANA86sugRkBK4
60880Please respect copyright.PENANAVe2yB85pTc
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.60880Please respect copyright.PENANAzNiLkGq7aD
60880Please respect copyright.PENANAQZSlhfPR7j
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.60880Please respect copyright.PENANAWELtR1Ad7T
60880Please respect copyright.PENANAvoTSszI4VR
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.60880Please respect copyright.PENANAc2iZ4zXrfR
60880Please respect copyright.PENANASsLnnmeKmq
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.60880Please respect copyright.PENANA5eN7jhCdLx
60880Please respect copyright.PENANAJ1wytDlBQK
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.60880Please respect copyright.PENANA9uqMq2E6Lp
60880Please respect copyright.PENANATbmI9p33v0
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.60880Please respect copyright.PENANAwXJbw3WypC
60880Please respect copyright.PENANAoWJojogx2G
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.60880Please respect copyright.PENANAonnnpps2Lt
60880Please respect copyright.PENANAaLrtJhlBPh
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.60880Please respect copyright.PENANAt4cveMEdaE
60880Please respect copyright.PENANAb8o51DXJ3J
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.60880Please respect copyright.PENANAOCrjzJ00oj
60880Please respect copyright.PENANAEcjYzo83uK
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.60880Please respect copyright.PENANAdx5lsCi5Ue
60880Please respect copyright.PENANAlxtNLiTspE
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.60880Please respect copyright.PENANAmVDx4pC3tg
60880Please respect copyright.PENANAYI9CvrgLC5
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.60880Please respect copyright.PENANAq9rKHuK8jV
60880Please respect copyright.PENANAZNPXxLEqJA
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.60880Please respect copyright.PENANArnu7FagOuT
60880Please respect copyright.PENANALHWmagoNBP
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.60880Please respect copyright.PENANAJ5oOTOYJUd
60880Please respect copyright.PENANAY364VOBiTR
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.60880Please respect copyright.PENANAsxDOn9ZqGV
60880Please respect copyright.PENANA8gTiyPJQnX
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.60880Please respect copyright.PENANABx2ZtWXicE
60880Please respect copyright.PENANADY36SxbDOi
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.60880Please respect copyright.PENANAr1ZDKXTtSV
60880Please respect copyright.PENANAKYRCqA7XpI
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.60880Please respect copyright.PENANAg3DARilhEn
60880Please respect copyright.PENANAGlckCVzPad
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.60880Please respect copyright.PENANA9ez0DFFjyx
60880Please respect copyright.PENANAbx9sgOLbVe
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.60880Please respect copyright.PENANAbUKSrEiX6x
60880Please respect copyright.PENANAVRYk2Vwr8c
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.60880Please respect copyright.PENANAs9JfuXFX2h
60880Please respect copyright.PENANAtdnEx6O83K
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.60880Please respect copyright.PENANAU8JZgTYR0g
60880Please respect copyright.PENANAxIR0WNtnDi
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.60880Please respect copyright.PENANADZPNdBPS0t
60880Please respect copyright.PENANAP1vNnMs9Ei
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.60880Please respect copyright.PENANAb1mM0mWgra
60880Please respect copyright.PENANAbfuYW74Cma
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.60880Please respect copyright.PENANAObOyIYQmfG
60880Please respect copyright.PENANAPt0hSp7g7s
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.60880Please respect copyright.PENANAzgdHh6p4iI
60880Please respect copyright.PENANAAAuUTxpEst
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.60880Please respect copyright.PENANAaDcIeFWHwD
60880Please respect copyright.PENANAtQZtwT5anS
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.60880Please respect copyright.PENANAoVgR2Wl2Xk
60880Please respect copyright.PENANAObMouDNVjg
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.60880Please respect copyright.PENANADbJPvw6oun
60880Please respect copyright.PENANAdFIBUbu0iw
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.60880Please respect copyright.PENANA3s0b0XeaHl
60880Please respect copyright.PENANAQufD6v2JzE
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.60880Please respect copyright.PENANAEeMI6qxfUk
60880Please respect copyright.PENANAs5gzxgLnc5
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.60880Please respect copyright.PENANAbWgvd4OjJU
60880Please respect copyright.PENANAHRlIFjxiLx
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.60880Please respect copyright.PENANAeOEFmq8oGH
60880Please respect copyright.PENANAnZ4tEa09zb
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.60880Please respect copyright.PENANAcnOh9Wc74H
60880Please respect copyright.PENANAqG6uQH3zk8
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.60880Please respect copyright.PENANAnfobLWPYfU
60880Please respect copyright.PENANARSn7sD2wn2
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.60880Please respect copyright.PENANADij1dAQBvN
60880Please respect copyright.PENANAHcAkgtLLVD
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.60880Please respect copyright.PENANA3PzCa9sJOY
60880Please respect copyright.PENANAkgldBRACxw
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.60880Please respect copyright.PENANAdD2NgJqGs8
60880Please respect copyright.PENANAi0YV15jgvK
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."60880Please respect copyright.PENANAPL3irz4FM8
60880Please respect copyright.PENANAz65q0k3up0
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.60880Please respect copyright.PENANA1zf5LSfRDw
60880Please respect copyright.PENANAaVVFgDwDWk
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.60880Please respect copyright.PENANAVT8onMj8Vp
60880Please respect copyright.PENANAILPbpJWIff
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.60880Please respect copyright.PENANACe4igiYtuR
60880Please respect copyright.PENANAZgwSDVBkSv
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.60880Please respect copyright.PENANAizVcURh3uJ
60880Please respect copyright.PENANAHrfRiT8Twe
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.60880Please respect copyright.PENANAvwhyAXnXW6
60880Please respect copyright.PENANArp1hLb4qaP
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.60880Please respect copyright.PENANAqxNMUssFwE
60880Please respect copyright.PENANAvqTUvUQ9Jb
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.60880Please respect copyright.PENANAkmkSiFt4yG
60880Please respect copyright.PENANAmMzO58IJWG
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.60880Please respect copyright.PENANArLZcYXoLx0
60880Please respect copyright.PENANARVjJeIqdHx
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.60880Please respect copyright.PENANA9dUnBwxRME
60880Please respect copyright.PENANA1iNzKshtjE
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.60880Please respect copyright.PENANA1lkJYNW40n
60880Please respect copyright.PENANALgdkKV0anE
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.60880Please respect copyright.PENANAbWmOlcFM0E
60880Please respect copyright.PENANADl7Vp055T8
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.60880Please respect copyright.PENANA5cn5KN3FVR
60880Please respect copyright.PENANAFeGICQxRXh
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.60880Please respect copyright.PENANAiUhffVuJ7x
60880Please respect copyright.PENANAOlkfrV4fZw
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.60880Please respect copyright.PENANAJlUjTDSRYb
60880Please respect copyright.PENANARI8ohCP017
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.60880Please respect copyright.PENANAqqjtHJqeDL
60880Please respect copyright.PENANAi6yTaW6Up0
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.60880Please respect copyright.PENANAzgUGoujmyG
60880Please respect copyright.PENANAFrsk3HJPvR
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.60880Please respect copyright.PENANAbYNFg2aWhU
60880Please respect copyright.PENANAymX2urMs14
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.60880Please respect copyright.PENANARQdASXrvkT
60880Please respect copyright.PENANAzbThisYtCf
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.60880Please respect copyright.PENANAqFUM0kAroa
60880Please respect copyright.PENANA3rWUHYwI0h
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.60880Please respect copyright.PENANAwA0LVE3NG5
60880Please respect copyright.PENANAyq0CGZriM0
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.60880Please respect copyright.PENANAsqURgW9xd1
60880Please respect copyright.PENANACDC7pmbLYm
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.60880Please respect copyright.PENANALpzFRqaGRr
60880Please respect copyright.PENANAzfWaHmPWkz
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.60880Please respect copyright.PENANAZM14iJccZt
60880Please respect copyright.PENANAa4VV85DcAu
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.60880Please respect copyright.PENANA2tdzSy9rvM
60880Please respect copyright.PENANAsvMS6J4drW
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.60880Please respect copyright.PENANAbjNrfiB4pa
60880Please respect copyright.PENANA0fauBD09f7
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.60880Please respect copyright.PENANA9CMWas6QRh
60880Please respect copyright.PENANA8BXezck961
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.60880Please respect copyright.PENANAMI6fAdIpKu
60880Please respect copyright.PENANAOVEV4clXay
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.60880Please respect copyright.PENANAk6XvEEefhd
60880Please respect copyright.PENANA395rCyegLh
"Diemut..." bisiknya.60880Please respect copyright.PENANAlP8C9AM3S7
60880Please respect copyright.PENANAB81tOXlfHB
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.60880Please respect copyright.PENANAt3afRxrlBk
60880Please respect copyright.PENANABtyQUxGgjF
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.60880Please respect copyright.PENANAy43mTXfECt
60880Please respect copyright.PENANAnSsWrjNknL
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.60880Please respect copyright.PENANA5A4mlmpe6I
60880Please respect copyright.PENANAGtEZw4M3ir
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.60880Please respect copyright.PENANAwQEHnFGBeJ
60880Please respect copyright.PENANAMCpzVqdcMV
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.60880Please respect copyright.PENANAE1a0rvBVyT
60880Please respect copyright.PENANAB05cLrlHUh
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.60880Please respect copyright.PENANA452PGgonvI
60880Please respect copyright.PENANAgbdeNSEzkO
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.60880Please respect copyright.PENANAciGnaXZumP
60880Please respect copyright.PENANA9A6OJ6iTKl
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.60880Please respect copyright.PENANAyeJutcG34J
60880Please respect copyright.PENANAlnNPyfCedc
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.60880Please respect copyright.PENANARosnztHho0
60880Please respect copyright.PENANAyYtcd69i7q
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.60880Please respect copyright.PENANA9Vql0vBOvi
60880Please respect copyright.PENANAuEiyqLWWjy
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.60880Please respect copyright.PENANANQZ4hs4YgL
60880Please respect copyright.PENANA2hsA04W5l6
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.60880Please respect copyright.PENANAKS29bD5k1G
60880Please respect copyright.PENANAPRPv4iHyx8
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.60880Please respect copyright.PENANAcs1fN4e9kA
60880Please respect copyright.PENANAGjZavRB58W
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.60880Please respect copyright.PENANAt7IW1egGaF
60880Please respect copyright.PENANA2H3APbrl8X
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.60880Please respect copyright.PENANAn7cZ83tWDD
60880Please respect copyright.PENANAO0xH9EUjpX
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.60880Please respect copyright.PENANAHuAmy2GrJj
60880Please respect copyright.PENANAqVANBaulVr
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.60880Please respect copyright.PENANAt8e3CoyK8N
60880Please respect copyright.PENANAhlvhAMH6Nq
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.60880Please respect copyright.PENANAePmUAeah8A
60880Please respect copyright.PENANA101eUugoke
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.60880Please respect copyright.PENANAiSu2YoH4JE
60880Please respect copyright.PENANABXogRcmL3A
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.60880Please respect copyright.PENANAi44oLkrtc0
60880Please respect copyright.PENANAYTTSvn1BiT
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.60880Please respect copyright.PENANA0mgi44wxpy
60880Please respect copyright.PENANAH22gJCtsXZ
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.60880Please respect copyright.PENANAbZ9d2jggV0
60880Please respect copyright.PENANACWP12CAykn
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.60880Please respect copyright.PENANAHQWp6Asib2
60880Please respect copyright.PENANAqveNFxT3Ln
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.60880Please respect copyright.PENANANLOdv3M1Og
60880Please respect copyright.PENANAqPGfXp69jG
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.60880Please respect copyright.PENANAYaQ9yykFAP
60880Please respect copyright.PENANA4jK1hNeV6e
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.60880Please respect copyright.PENANApYl1YLqueq
60880Please respect copyright.PENANAOrCYR64e6K
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.60880Please respect copyright.PENANA0BZNGx1zbL
60880Please respect copyright.PENANAswx2rWFu8l
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.60880Please respect copyright.PENANAwaVlHTAH1o
60880Please respect copyright.PENANAusL4O5Buz9
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.60880Please respect copyright.PENANA9LXNJJQGiT
60880Please respect copyright.PENANANKvcL3FA36
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.60880Please respect copyright.PENANAVB00TcUptg
60880Please respect copyright.PENANAevE6Lkcp0o
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.60880Please respect copyright.PENANAXqNMYukaxg
60880Please respect copyright.PENANAlm8sc4K0JN
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.60880Please respect copyright.PENANAGd1UJIiSgH
60880Please respect copyright.PENANAkelsCbauyA
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.60880Please respect copyright.PENANAtnIwpHoWk6
60880Please respect copyright.PENANAQXfGOEj6EU
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 60880Please respect copyright.PENANA56uy0mc0Cb