55193Please respect copyright.PENANA2x0zJEHqwF
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.55193Please respect copyright.PENANAUqk6vWVn2Y
55193Please respect copyright.PENANA25DIqzoQrG
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.55193Please respect copyright.PENANAsgQJddrwIJ
55193Please respect copyright.PENANAnJhfbXP0fy
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.55193Please respect copyright.PENANAuPYjWm0VHd
55193Please respect copyright.PENANAs38TYOBX9X
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.55193Please respect copyright.PENANAH1T5RiT4VG
55193Please respect copyright.PENANAg5J4tEtBFU
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.55193Please respect copyright.PENANAYcX40S1Z96
55193Please respect copyright.PENANAT99LjMe6vr
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.55193Please respect copyright.PENANAe23v17wbIp
55193Please respect copyright.PENANA1CmfUJZCsf
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.55193Please respect copyright.PENANAu4SMdtUls9
55193Please respect copyright.PENANAiHlRh29N4Y
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.55193Please respect copyright.PENANADiDkLCXxol
55193Please respect copyright.PENANAft8YGThINz
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.55193Please respect copyright.PENANA0ymZ4Se6v9
55193Please respect copyright.PENANAWs8brQGtlJ
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.55193Please respect copyright.PENANAdOXKNgWc31
55193Please respect copyright.PENANAcjFut0DDM8
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.55193Please respect copyright.PENANAbMcSAtmEYo
55193Please respect copyright.PENANAAtS380oJ9s
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.55193Please respect copyright.PENANAi4e5RjbyfW
55193Please respect copyright.PENANAASCTnXOxnM
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.55193Please respect copyright.PENANAHHUBR2ZUyb
55193Please respect copyright.PENANATQ6InYghMZ
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.55193Please respect copyright.PENANAMIsd2jQyPV
55193Please respect copyright.PENANAVTdxv5ldbt
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.55193Please respect copyright.PENANAIIONgpDlLT
55193Please respect copyright.PENANAWOPdPt0Ebk
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.55193Please respect copyright.PENANA7WvvG33lqD
55193Please respect copyright.PENANAj9dABF2lma
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.55193Please respect copyright.PENANA6pWNtr4oC8
55193Please respect copyright.PENANAJKl7W1b7v9
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.55193Please respect copyright.PENANAz0cjwr9zdR
55193Please respect copyright.PENANA9XyV9tn20F
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.55193Please respect copyright.PENANAyiOTUR3dcS
55193Please respect copyright.PENANAoekiKclbxa
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.55193Please respect copyright.PENANA0NEX1LWBMN
55193Please respect copyright.PENANAFpFLko3DMX
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.55193Please respect copyright.PENANAsCzPRyB4aP
55193Please respect copyright.PENANAByB8uTJ3Lt
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.55193Please respect copyright.PENANAwzp4uWwDEX
55193Please respect copyright.PENANAPGy9h8DeT6
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.55193Please respect copyright.PENANAaYWg9hjGFT
55193Please respect copyright.PENANAIr9hcwQOg4
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.55193Please respect copyright.PENANALrtuyhROqN
55193Please respect copyright.PENANAOjx37GpayJ
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.55193Please respect copyright.PENANAiTvznnzach
55193Please respect copyright.PENANA9qstDEXrWO
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.55193Please respect copyright.PENANADYEODKK8m5
55193Please respect copyright.PENANAQ6d1FhoO0o
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.55193Please respect copyright.PENANAGv8EJLuxse
55193Please respect copyright.PENANAQYdHbyoZb8
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.55193Please respect copyright.PENANAxILEsTvkGA
55193Please respect copyright.PENANA9jWCkKaDYN
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.55193Please respect copyright.PENANAkNccOR8jYG
55193Please respect copyright.PENANAlfNffnPPWJ
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.55193Please respect copyright.PENANAH7soTv4Z1V
55193Please respect copyright.PENANAnLUMcMsNpT
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.55193Please respect copyright.PENANAPngm37RGr0
55193Please respect copyright.PENANAMq672PmvbY
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.55193Please respect copyright.PENANAk4IPkEHGSF
55193Please respect copyright.PENANALo3FpA4F6a
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.55193Please respect copyright.PENANAg9Sxa4GKqb
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.55193Please respect copyright.PENANA6YtX9zzQ4g
55193Please respect copyright.PENANAknBz5t6hvK
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.55193Please respect copyright.PENANAutVXO1OAOK
55193Please respect copyright.PENANAnNPwKHv5cC
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.55193Please respect copyright.PENANAqKcr1NvKpj
55193Please respect copyright.PENANAkL4yksW11a
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.55193Please respect copyright.PENANAzwfKQlX4et
55193Please respect copyright.PENANAi1ptn2buOW
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.55193Please respect copyright.PENANAu1JtoaKCCD
55193Please respect copyright.PENANAnYtlqZJfJt
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.55193Please respect copyright.PENANAZyWeGZdWjA
55193Please respect copyright.PENANAOGVvUwRAac
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.55193Please respect copyright.PENANAg8gKlvLhL6
55193Please respect copyright.PENANAeKku0TFW8p
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.55193Please respect copyright.PENANAJXgkNwksRl
55193Please respect copyright.PENANAsHSd9hRSJi
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.55193Please respect copyright.PENANAlq54n9OWTd
55193Please respect copyright.PENANAlZizioA5Of
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.55193Please respect copyright.PENANAYCpgLwBdhH
55193Please respect copyright.PENANABfGWLi9ZSg
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.55193Please respect copyright.PENANAu89zNAcjDF
55193Please respect copyright.PENANAW99IiTDUQr
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.55193Please respect copyright.PENANA9uW3BfhvYo
55193Please respect copyright.PENANAucLsCKTWki
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.55193Please respect copyright.PENANADFierZeO4D
55193Please respect copyright.PENANAcgFPmFvV3T
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.55193Please respect copyright.PENANAifCFk0STkq
55193Please respect copyright.PENANA4AJyAzILOs
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.55193Please respect copyright.PENANA7X74eJQZRP
55193Please respect copyright.PENANAAQbnfayGRA
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.55193Please respect copyright.PENANAxI6jMR78Ax
55193Please respect copyright.PENANAgpMqDGNL8H
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.55193Please respect copyright.PENANAqG3pIhYr9C
55193Please respect copyright.PENANAVY0kWmLPjP
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.55193Please respect copyright.PENANAUwmfYqvYSC
55193Please respect copyright.PENANAZnwD0KwTiN
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.55193Please respect copyright.PENANArvdFhccuib
55193Please respect copyright.PENANAreSXj0Kgdf
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.55193Please respect copyright.PENANAUVboOTJ3nu
55193Please respect copyright.PENANAMLlHJ7pzJy
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.55193Please respect copyright.PENANAXpW4AlvK3O
55193Please respect copyright.PENANAOmKnkJCyms
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.55193Please respect copyright.PENANA7Vp10dkhbx
55193Please respect copyright.PENANA3WS5jM0SaW
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.55193Please respect copyright.PENANAJNaCs9nxH8
55193Please respect copyright.PENANAeaZIrqYvq6
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.55193Please respect copyright.PENANAw2zwNXMo5h
55193Please respect copyright.PENANAz3LbjIaLrI
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.55193Please respect copyright.PENANAurqfhlcClC
55193Please respect copyright.PENANAddWA4QrMQq
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.55193Please respect copyright.PENANAH25eWJ06C8
55193Please respect copyright.PENANAWFBvR61yy6
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.55193Please respect copyright.PENANAD8tnAc5ddv
55193Please respect copyright.PENANAiCUkkg4naR
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.55193Please respect copyright.PENANAzkZw2kBMgv
55193Please respect copyright.PENANAKXGf9lsMDu
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.55193Please respect copyright.PENANAmlQqIxMMPZ
55193Please respect copyright.PENANABlOyzg2jVi
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.55193Please respect copyright.PENANAZEgG2g2vji
55193Please respect copyright.PENANAaPK0WexZeQ
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.55193Please respect copyright.PENANABJkGKEAsrx
55193Please respect copyright.PENANACA348SHqBG
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.55193Please respect copyright.PENANASUOEcfQdC6
55193Please respect copyright.PENANAg8fmTzyM5z
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.55193Please respect copyright.PENANAHyGneVdyFw
55193Please respect copyright.PENANAfhLiFEWB5E
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.55193Please respect copyright.PENANA78yzn29mnc
55193Please respect copyright.PENANA79Y9bZjG6P
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.55193Please respect copyright.PENANAcZp6Un7TQh
55193Please respect copyright.PENANAtaBUFv5z0s
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.55193Please respect copyright.PENANA52sdRJitok
55193Please respect copyright.PENANADCTbusBkLy
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.55193Please respect copyright.PENANAPLZhi559WH
55193Please respect copyright.PENANAqdxnm2MtFh
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.55193Please respect copyright.PENANAosN6Wx6Qoh
55193Please respect copyright.PENANAWe7XF586zy
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.55193Please respect copyright.PENANAaxhhhKuEIQ
55193Please respect copyright.PENANAFl6bVxzQr4
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.55193Please respect copyright.PENANAORuVXfRQyb
55193Please respect copyright.PENANAdhccfkV7bV
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.55193Please respect copyright.PENANAaQFL2xxkDu
55193Please respect copyright.PENANAfNcXB3GlOo
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."55193Please respect copyright.PENANAXmzFyQRmVP
55193Please respect copyright.PENANAVhzFkP2eX4
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.55193Please respect copyright.PENANAoNarvRe5Mo
55193Please respect copyright.PENANALnPamtyhPn
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.55193Please respect copyright.PENANAPlBadst0WH
55193Please respect copyright.PENANA8Io080M50r
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.55193Please respect copyright.PENANA0oIm4b9cZQ
55193Please respect copyright.PENANAVCce938puO
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.55193Please respect copyright.PENANAfuslEr7eoY
55193Please respect copyright.PENANABW5fULUkfm
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.55193Please respect copyright.PENANAwaQiDCVjC7
55193Please respect copyright.PENANAzjac1q6Vvy
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.55193Please respect copyright.PENANAp3gO6AWTsK
55193Please respect copyright.PENANAWX2EeItOHK
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.55193Please respect copyright.PENANAhBSlhpbB7F
55193Please respect copyright.PENANAqFvNIAjYkH
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.55193Please respect copyright.PENANAYtRmRFvbts
55193Please respect copyright.PENANAD8PB3R2APL
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.55193Please respect copyright.PENANAaONmMHNHix
55193Please respect copyright.PENANAIOYfnMYCBv
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.55193Please respect copyright.PENANAE21cSCBW2q
55193Please respect copyright.PENANAq9XrHuYx7J
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.55193Please respect copyright.PENANAlWezWeeq9V
55193Please respect copyright.PENANArYTqPqpVcY
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.55193Please respect copyright.PENANA3Pr7ZxlUil
55193Please respect copyright.PENANAQ1VKOVkK42
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.55193Please respect copyright.PENANAy0ouED8NqV
55193Please respect copyright.PENANACkujnosUYZ
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.55193Please respect copyright.PENANAa95dqpxjoW
55193Please respect copyright.PENANAbdrNfZa82B
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.55193Please respect copyright.PENANAtFRMZ0Q58Q
55193Please respect copyright.PENANA8EKRXzYUrZ
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.55193Please respect copyright.PENANA2NXsdLcBWi
55193Please respect copyright.PENANAflkcAVZF9B
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.55193Please respect copyright.PENANAXqZkucDlT3
55193Please respect copyright.PENANABeaoj9yRLc
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.55193Please respect copyright.PENANARTEAts7Vqv
55193Please respect copyright.PENANAGx4GFYYhcy
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.55193Please respect copyright.PENANAA36gLvpy7O
55193Please respect copyright.PENANACReVz5iTGU
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.55193Please respect copyright.PENANAa3HoUldJA6
55193Please respect copyright.PENANAoRhHLSfF7z
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.55193Please respect copyright.PENANAaO9tCZrS2o
55193Please respect copyright.PENANAcLJOxfBHwF
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.55193Please respect copyright.PENANA5oPmFVusR5
55193Please respect copyright.PENANAXia56GDhQz
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.55193Please respect copyright.PENANA1XjdLn3F5u
55193Please respect copyright.PENANAs1Pd2jbyOM
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.55193Please respect copyright.PENANA1lKmM8013A
55193Please respect copyright.PENANAG40vcniELj
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.55193Please respect copyright.PENANAIqCquiK2fi
55193Please respect copyright.PENANAVZyaefjTbm
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.55193Please respect copyright.PENANAdgx7gZciak
55193Please respect copyright.PENANAug3QMirHaM
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.55193Please respect copyright.PENANA9FsoNT28x3
55193Please respect copyright.PENANALFi2chtFAm
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.55193Please respect copyright.PENANAPXKrPJzWCt
55193Please respect copyright.PENANAmHVhJBKeKj
"Diemut..." bisiknya.55193Please respect copyright.PENANAnLiGTIxFQO
55193Please respect copyright.PENANAgDp2h9o2yl
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.55193Please respect copyright.PENANAD83BMtHbsx
55193Please respect copyright.PENANAPWWV1a8ri1
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.55193Please respect copyright.PENANAg5BZTcqUEm
55193Please respect copyright.PENANA5BGHVytp3A
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.55193Please respect copyright.PENANAaaHCGZZll7
55193Please respect copyright.PENANAszU30qZhvS
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.55193Please respect copyright.PENANA6dZgyMlcc6
55193Please respect copyright.PENANAtB6deuH6Gu
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.55193Please respect copyright.PENANAwUj8QAo26s
55193Please respect copyright.PENANAvYinIB9uSB
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.55193Please respect copyright.PENANA8ffFO2Aw5c
55193Please respect copyright.PENANAR1luGIRDYi
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.55193Please respect copyright.PENANAJSISNrNvCW
55193Please respect copyright.PENANATravkms3Qn
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.55193Please respect copyright.PENANA1iQvIsLbI2
55193Please respect copyright.PENANAmpDh3fYmeQ
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.55193Please respect copyright.PENANAFZIQrdEytk
55193Please respect copyright.PENANATRQD37utDh
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.55193Please respect copyright.PENANABTigDfdCaT
55193Please respect copyright.PENANAua6nKzMAyu
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.55193Please respect copyright.PENANALT6Q9aQ7Hq
55193Please respect copyright.PENANAEqMklnK42e
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.55193Please respect copyright.PENANAXrpbRvWr12
55193Please respect copyright.PENANALfSda8F8fz
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.55193Please respect copyright.PENANA2xtkT2tVMS
55193Please respect copyright.PENANA3jJLUdffE9
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.55193Please respect copyright.PENANARI65jaXSEc
55193Please respect copyright.PENANAmWeMrJtvht
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.55193Please respect copyright.PENANAjI9PwUGVGj
55193Please respect copyright.PENANAi5IfECHBEP
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.55193Please respect copyright.PENANATZHKSlFjhK
55193Please respect copyright.PENANAFDCKLiOzm3
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.55193Please respect copyright.PENANA6rEcUaflaX
55193Please respect copyright.PENANA1puf2WdGde
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.55193Please respect copyright.PENANAgEoJ9fncuO
55193Please respect copyright.PENANA6cXNhxYVGK
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.55193Please respect copyright.PENANAC3BcmHUjrX
55193Please respect copyright.PENANAlkzL2kMYwC
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.55193Please respect copyright.PENANAkDGe2BzEzT
55193Please respect copyright.PENANA6jS82Ou1gX
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.55193Please respect copyright.PENANAquLTn82gzK
55193Please respect copyright.PENANARjR8b7SyWg
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.55193Please respect copyright.PENANAlN7wFFTEoD
55193Please respect copyright.PENANALCFe04RXvH
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.55193Please respect copyright.PENANAMQZHA3dVhJ
55193Please respect copyright.PENANAnFojZK1i7p
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.55193Please respect copyright.PENANAyrLkkrcdPD
55193Please respect copyright.PENANABNmk0U7mz1
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.55193Please respect copyright.PENANAHtzFSoRwT7
55193Please respect copyright.PENANAeNDsrz36cy
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.55193Please respect copyright.PENANAk4dLr02RFW
55193Please respect copyright.PENANAaqSCcRzcGY
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.55193Please respect copyright.PENANAuHzy4mqDzY
55193Please respect copyright.PENANARlJe4owNnz
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.55193Please respect copyright.PENANA9RH1Pkp4Pq
55193Please respect copyright.PENANA1frlOukIyK
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.55193Please respect copyright.PENANAxkrCj6TriI
55193Please respect copyright.PENANAFWCQhQPV7a
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.55193Please respect copyright.PENANAD8JRcW4l0N
55193Please respect copyright.PENANABKQaxOeJxI
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.55193Please respect copyright.PENANAS9HqW1RRLw
55193Please respect copyright.PENANAGLZoGzkY4w
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.55193Please respect copyright.PENANALdqOTMHJCI
55193Please respect copyright.PENANA4GaE8Py2e9
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.55193Please respect copyright.PENANAwPutVVPOrM
55193Please respect copyright.PENANAXjK5v0PXMv
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 55193Please respect copyright.PENANAV3rv6ISP2R