Alkisah seseorang bernama Budi. Dia muda dan tampan. Saat ini dia sedang tinggal di sebuah desa terpencil dan dia bekerja sebagai seorang petani. Dia masih berumur 22 tahun dan belum menemukan jodohnya. Sebagai seorang anak yatim piatu, dia dulu dibesarkan oleh kakek neneknya dan kemudian bibinya sampai akhirnya bibi nya pergi meninggalkan dia sendiri karena mau menikah lagi dan Budi sendiri sudah cukup dewasa. Desa tempat Budi tinggal itu hanya dihuni kurang dari 100 orang yang sebagian besar bekerja di pertanian atau beberapa menjadi nelayan. Kebanyakan semua pemuda di sana pergi ke luar kota atau ibu kota untuk mengadu nasib sehingga hanya sedikit pemuda dan pemudi di desa ini. Kebanyakan yang tinggal adalah orang orang lansia. Adalah Dina, seorang perempuan cantik berusia 19 tahun dan satu satu nya kembang desa juga anak gadia kepala desa. Kepala desa alias pak Mulyadi itu sangat menyayangi anal gadis satu satu nya sehingga pemuda pemuda desa “gugur” karena dilarang mendekati Dina oleh ayah kandungnya. Budi sendiri yang tahu diri, tentunya memilih untuk tidak cari masalah dan memutuskan untuk cuek bebek saja dengan gadis cantik ini. Dina sendiri sebetulnya sudah dijodohkan oleh seorang lelaki dari desa seberang yang relawan juga anak juragan tembakau, bernama Bima. Dina sebetulnya tidak mencintai lelaki ini karena Dina diberitahu oleh teman teman perempuannya kalau Bima ini adalah seorang playboy. Percaya tak percaya, Dina sendiri juga sebetulnya tertarik dengan Budi yang cukup tampan dan berotot. Budi memang bukan orang sensasional tapi dia memiliki aura tersendiri yang hanya bisa dilihat oleh Dina. Dia tahu itu mustahil bagi dia untuk mendekati Budi karena alasan yang sangat jelas. Suatu ketika, Dina sedang mencuci pakaian di sungai dan tiba tiba ada seekor ular muncul di depan Dina. Alhasil? Dina terjatuh ke sungai dan terbawa arus yang kebetulan di hari itu cukup kencang. Budi yang kebetulan berada di tkp, langsung terjun ke sungai untuk menyelamatkan sang kembang desa. Ayahnya, Mulyadi, tidak bisa berenang dan hanya bisa teriak teriak minta tolong. Budi yang sudah terbiasa dengan kegiatan fisik, tentu saja bukan masalah. Dia berhasil membawa Dina ke tepian dan menyelamatkan Dina. Pak Mulyadi begitu takut melihat nasib anak gadis satu satunya dan mulai menangis. Namun untungnya, Dina selamat tanpa terluka. Alhasil, Budi mendapatkan hadiah, yaitu dikawinkan oleh sang anak gadis nya yang cantik itu. Dina sendiri juga sangat senang dan Dina juga bercerita tentang keburukan Bima yang suka mempermainkan wanita sehingga Pak Mulyadi langsung membatalkan perjodohan anak nya dengan Bima. 1 minggu kemudian, mereka dinikahkan di desa dengan acara meriah. *enter sex scene here* Setelah menikah, mereka akhirnya akan segera menikmati malam pertamanya sebagai suami istri. Di kamar itu, dengan malu malu, sang gadis duduk di atas ranjang. Wajah cantik nya masih ditutupi tudung merah. Budi mendekati istrinya dan menyingkap tudung itu. Dia mengangkat dagu istrinya yang masih malu. Seperti kebanyakan perempuan, seks adalah hal tabu bagi wanita. Pemuda itu kini mencium bibir istrinya yang cantik dan ciuman itu sayangnya tak dibalas oleh sang istri. Budi meyakinkan sang istri untuk tidak malu lagi karena mereka sudah sah. Meski Budi bukan pria cabul tapi bukan berarti dia tak tahu apa yang harus dilakukan. Akhirnya Dina membalas kecupan dan ciuman sang suami. Dalam waktu singkat saja, kedua pakaian mereka kini berada di lantai. Sepasang pengantin baru itu kini sudah berasa di atas ranjang dan telanjang bulat. Dina masih malu malu tapi sudah mulai terangsang. Kulit putih mulus itu diraba raba oleh suaminya yang tampan. Payudara indah itu kini dijamah dan dimainkan oleh sang suami. Dina masih malu tapi dia menikmati kelakuan suaminya terhadap dirinya. Dia akhirnya tak bisa menahan diri lagi. Alhasil… dia mulai mendesah dan mengikuti insting nya sebagai wanita. Mata mereka saling bertatapan. Mereka kembali berciuman. Dina yang tadi malu malu sekarang menjadi lebih buas dari pada suaminya. Dia kini malah menciumi bibir suaminya. Sang suami tak mau kalah. Mereka saling berciuman di tengah dingin nya malam. Ciuman itu berakhir dan sang suami menatap payudara sang istri yang indah itu. Montok dan proposional. Wanita muda itu menunduk malu saat bagian yang senantiasa ditutupi itu kini dilihat oleh seorang laki laki. Muka wanita muda itu memerah. Sang suami tak peduli. Dia raba raba dan remas payudara itu dengan pelan dan lembut. Puting susu itu diputar putar oleh jari nya. Dina mendesah dan tertawa kecil karena geli. Pemuda tampan itu kini mulai menyusu di dada gadis itu. Dia merasa geli saat lidah sang suami menjilati puting susunya. Setelah puas menyusu dari payudara sang istri, dia kini menatap kemaluan sang gadis. Kedua kaki itu masih merapat sampai kedua tangan suaminya membuka lebar kedua kakinya dan bagian paling intim itu akhirnya terlihat jelas. Selama beberapa detik vagina perawan itu diamati oleh sang suami. Dia memberikan kecupan di vagina istrinya. “Ah Sayang. Ah… geli. Jangan Di situ sayang… ahhhh ohhh ahhh” desah nya saat lidah itu mulai menari nari di vagina sang istri. Rambut kemaluan tipis menghiasi vagina itu. Sang istri merasa sangat malu saat kemaluan nya terlihat jelas. Klitoris itu diputar putar oleh jarinya. Desahan memenuhi kamar pengantin itu. Setelah vagina itu sangat basah, penis pemuda tampan itu akhirnya mulai mencoba memasuki vagina sang istri. Dengan pelan kepala penis itu masuk ke dalam vagina nya. Pelan tapi pasti. Istri nya mulai meringis kesakitan. Air mata mulai menetes dan membasahi wajah cantik jelita nya. Sang suami mencium pipi istrinya agar dia merasa tenang. Akhirnya penis itu masuk sepenuhnya ke dalam vagina sang istri. Keperawanan yang dia jaga selama ini akhirnya diserahkan malam itu juga. Sang istri berteriak dengan kencang dan menangis menahan sakit. Budi dengan pelan memompa vagina istrinya. Dia yang masih kesakitan itu pelan pelan mulai menikmati goyangan penis suaminya. Suara merintih kesakitan mulai berubah menjadi desahan. “Su…suami…suami ku….. ohhh ahhh…enak…. ohhh…nikmat ….ahhhhh Sayangku…. ohhhh” resah nya. “Sabar Sayang. Uh…. ahhh ahhhhh.. sungguh hangat sekali… ahhh… sayangku.. istriku.. uhhh. Rasanya Seperti…. uhhhh dipijat pijat…. ohhhhh… ahhh….enak sayang…” kata pemuda yang baru saja melepas keperjakaan nya. Pemuda itu kini mulai mempercepat gerakannya dan istrinya semakin berteriak tak karuan. Setelah lebih dari 5 menit memompa vagina yang sudah tak perawan itu, vagina wanita muda itu menyemburkan cairan bening yang deras. Dia mendapatkan orgasme nya. Wanita muda itu mencengkeram punggung suaminya. “Aahhhhhhhh….” teriaknya. Sang suami terus memompa vagina itu dan dia akhirnya tak kuasa melawan kehangatan vagina itu dan akhirnya… dia mendapat orgasme nya. Air mani itu dikeluarkan di dalam vagina istrinya. Rahim Dina terasa sangat hangat. Dina kemudian menghembuskan nafas nya dengan panjang. Dia merasa sangat lelah. Sang suami terjatuh di tubuh indah istrinya yang telanjang itu. Penis itu dicabut dari vagina istrinya. Dia berbaring di samping sang istri dan langsung merangkul istrinya. Sang istri kini bersandar di dada suaminya. Rambut panjang sang istri dibelai dengan lembut. Tak lama kemudian, sang istri duduk di ranjang dan menatap benda yang membuatnya berteriak kesakitan tadi. Penis itu mulai mengecil dan melemah setelah orgasme dahsyat. Dina dengan berani memegang penis itu dan mengocok nya. Tangan lembut itu memainkan dan memijat penis suaminya. Tak terasa penis itu berdiri tegak lagi karena sentuhan tangan sang istri. Sang istri sontak kaget melihat benda itu membesar lagi. Dia berteriak kaget. “Ahhh… kenapa itu membesar??” Teriaknya… “Istriku. Sentuhan tangan mu yang sangat lembut itu memberikan sensasi yang luar biasa. Aku sangat suka ketika tangan dan jari jari lembut mu menyentuh penis ku.” Kata Budi dengan lembut. Dina masih menatap benda itu dengan heran. Dia Akhirnya memegang penis itu lagi dan mengelus nya dengan lembut. Sang suami kini mendesah. Istrinya tertawa kecil. Dia tak tahu kalau tangannya mampu membuat laki laki itu mendesah. Dengan berani dan didorong niat untuk membalas jasa, Dina mendekati wajahnya dan berniat untuk memberikan oral seks ke suaminya. “Sayangku. Aku mau membersihkan kemaluan mu dengan mulutku. Aku harap kamu suka.” Katanya malu malu. Mulut Dina akhirnya mulai bekerja. Penis itu mulai dikulum oleh mulutnya dengan lembut dan penuh perasaan. Kepalanya naik turun naik turun. Sang suami meremas ranjang karena tak kuasa menahan kenikmatan dari mulut istrinya. Setelah selesai, lidah Dina menjilat semua batang kemaluan sang suami sampai bersih mengkilap. “Sayangku. Aku harap aku sudah melayani dirimu dengan baik. Aku sangat mencintaimu.” Kata Dina dengan mata sayu berbinar binar. “Aku juga sangat mencintaimu. Suatu hari, rahim mu akan mengandung anak kita. Aku akan menjadi suami yang baik dan senantiasa menjaga dirimu.” Kata Budi. Mereka berdua Akhirnya membersihkan diri dan langsung tidur berpelukan di tengah dinginnya malam. 2 tahun menikah, bencana alam terjadi. Hujan 19 hari tak kunjung reda membuat sungai meluap dan menewaskan hampir sebagian besar para penduduk termasuk ayah Dina yang terseret air bah. Budi dengan gesit membawa istrinya dan semua harta benda yang bisa diselamatkan ke tempat yang aman. Sayang disayang, hanya 11 penduduk desa saja yang selamat termasuk Budi dan istrinya. 9 dari mereka kebanyakan lelaki dan mereka semua memutuskan untuk pergi ke desa seberang untuk memulai hidup baru. Budi dan Dina sementara itu memutuskan pergi ke ibu kota dengan membawa semuanya yang mereka punya. Sampai di ibu kota setelah menggunakan banyak transportasi, mereka bermalam di sebuah penginapan dan Budi juga memutuskan untuk mencari tempat tinggal tetap dan pekerjaan karena uang mereka mulai menipis. Setelah 2 hari berlalu, Budi mendapatkan pekerjaan sebagai seorang buruh kasar di pelabuhan dan tentunya bekerja dengan seorang pengusaha besar. Dina sebagai seorang istri yang baik, tetap setia menantikan kedatangan sang suami setiap sore. Dina sangat mencintai Budi dan mau melakukan apapun demi kebahagiaan Budi. Budi meminta agar Dina tetap di rumah dan santai saja. Budi bekerja dengan giat dan penuh pengabdian. Mandor Budi yang terkenal galak dan sadis itu juga senang dengan performa kerja Budi. Alhasil, mandor tersebut melaporkan performa Budi yang luar biasa itu ke big boss dan terbukti alam waktu singkat aja, dia mendapatkan posisi baik dan gaji lebih besar.
ns 15.158.61.52da2