Sari yang kesakitan luar biasa itu melepaskan bibirnya dari bibir Citra. Dia tak lagi kuasa menahan rasa sakit luar biasa dari tusukan penis Budi. Seorang budak berhasil menikmati dan mengambil keperawanan seorang tuan putri yang mulia. Sungguh beruntung sekali Budi. Dengan pelan pelan, Budi memompa penis keberuntungannya itu. Keluar masuk keluar masuk. Itulah yang penis Budi lakukan di dalam vagina tuan putri. Lama kelamaan, rasa kasihan Budi hilang dan tanpa memperdulikan teriakan dan rintihan Sari, Budi langsung memompa vagina nya Sari yang masih berdarah darah itu dengan cepat. Sari yang awalnya masih kesakitan sampai menangis, mulai menikmati serangan bertubi tubi dari Budi. “Ah sakit! Ah ah ah. Ahhhhhhh ohhhhh enak… enak… terus… ahhh pelan pelan… ahhh enak… eh sakit… enak sakit… ahhh. Geli… ahhh ahhh aduh ampun… ampun…” teriakan dan desahan Sari bercampur aduk. Budi merasakan kenikmatan luar biasa. Dia teringat saat malam pertama dengan Dina, istrinya yang mungkin saat ini sedang menonton film porno di komputer di rumah. Budi terus menggoyangkan penis nya dan sambil memainkan puting susu berwarna pink itu. Budi tampaknya sangat gemas dengan payudara kedua wanita muda dan cantik itu. Dia tersenyum lebar penuh kemenangan dan kepuasan luar biasa. Istrinya sendiri sebetulnya masih cantik dan vaginanya juga masih kencang karena belum pernah melahirkan anak. Istri Budi juga sebetulnya bisa diadu kecantikan dan keindahan tubuhnya oleh mereka berdua. Hanya karena biasa di desa, istri Budi mungkin tidak begitu ” glamorous” ketimbang mereka berdua. Istri Budi memiliki kecantikan alamiah meski tanpa perawatan. Budi terus menghajar vagina perempuan cantik itu. Cairan cinta dan darah bercampur membuat batang penis itu berkilauan. Budi seorang “budak” yang sangat beruntung. Dia sudah memiliki istri yang dulunya adalah satu satunya anak gadis kepala desa dan sekarang 2 anak gadis bos nya dihajar juga. Dapat perawan pula. Apalagi kalau mereka berdua mau jadi selir Budi ditambah harta dari bos nya kalau beneran mereka berdua mau dimadu. Ah hanya angan angan mustahil saja. Kembali ke penis keberuntungan Budi, pria ini terus mempercepat gerakannya dan setelah bantuan stimulasi dari Citra yang sekarang terlihat seperti selir nya, Sari akhirnya mendapatkan orgasme nya. Kedua matanya terbuka lebar. Teriakan keras keluar dari mulutnya seperti singa yang mengaum. Cairan cinta bercampur darah suci keperawanan tuan putri cantik yang senantiasa dirawat dengan rutin itu menyembur deras karena telah mencapai orgasme nya. Keperawanan yang dia jaga itu diserahkan ke lelaki yang seharusnya menjadi budak mereka. 1 lelaki berkulit coklat seperti kuli jalanan bertubuh kekar dan atletis telah menikmati 2 tubuh indah wanita berkulit putih bersih bagaikan boneka dari kelas atas dan keluarga kaya raya. Budi menang telak secara lahir batin. Mereka tidak diperkosa tapi mereka memang menghendaki kejadian ini. Budi? Kucing mana yang menolak ikan? Dina? Dia sendiri rela suaminya bermain dengan 2 wanita lain asal dia ikutan. Rejeki macam apa ini? Entahlah. Budi kini menjatuhkan tubuhnya di atas perempuan berkulit putih bersih ini. Dia menciumi bibir anak gadis bos nya. Citra membelai rambut Sari dengan lembut dan tak lama kemudian, Citra keluar menuju kamar mandi menyiapkan selembar handuk hangat untuk dikompres kan di vagina Sari. Citra kembali dan Budi kini melepaskan penis nya dari vagina Sari. Citra merasa iba. Citra entah kenapa, membersihkan semua sisa sisa cairan cinta mereka berdua dengan lidahnya di semua vagina Sari. Darah dan cairan cairan apapun itu dinikmatinya dan dijilat sampai bersih. Sari merasa geli geli sakit nikmat. Budi tersenyum saja melihat kegilaan mereka berdua tapi juga kagum dengan keakraban mereka juga saling mencintai. Budi sungguh beruntung kalau mereka bisa diajak poligami. Kalau saja.. Kalau…entahlah. Citra kemudian meletakan handuk hangat itu di vagina Sari. Budi menggenggam tangan gadis itu dengan erat. Setelah 5 menit mereka beristirahat, Budi menyuruh mereka berlutut. Seperti anjing, kedua perempuan itu yang masih telanjang bulat berlutut tanpa bertanya. Budi berdiri di depan 2 tuan putri yang telanjang bulat itu. Dia memerintahkan 2 tuan putri itu menjilat semua penisnya sampai buah zakar nya juga. Seperti 2 ekor anjing, mereka menurut dan melakukannya tanpa rasa jijik.
ns 15.158.61.6da2