2 hari kemudian, Budi akhirnya menceritakan semuanya kepada Dina. Istri Budi sangat terkejut tapi juga terpukau dan kagum. Dina sendiri agak kesal karena Budi tidak jujur tapi kali ini rasa kesal itu tertutup dengan rasa senang. Untuk “mempererat” kedekatan alias biar tidak canggung, Budi berencana untuk memperkenalkan Dina kepada mereka berdua. Waktu dan tempat diatur sedemikian rupa oleh Budi. Mereka berjumpa dan dalam waktu dekat, mereka langsung akrab. Sementara itu, Budi sendiri juga sudah berada di posisi nyaman di tempat kerja nya. Dia sudah memiliki gaji tinggi dan sekarang sudah bisa memiliki rumah pribadi yang lebih baik. Bos Budi juga sangat senang dengan pekerjaan Budi. Semua sudah ada yang mengatur di tempat kerja, jadi Budi bisa datang kapan saja ke kantor. Untungnya selama 2 minggu ke depan, bos Budi pergi jalan jalan ke luar negeri bersama istrinya. Kesempatan emas ini tidak akan dan tidak mau disia sia kan oleh Budi dan mereka bertiga. Dina sudah bertemu kedua selir suaminya dan bagusnya, Dina cepat akrab dengan kedua gadis itu. Untungnya? Tubuh mereka bertiga hampir 100% sama. Kalau wajah mereka ditutup, bukan tak mungkin Budi bisa salah orang. Anyway, itu akan dibahas nanti. Dina juga sangat senang mereka berdua menjadi selir suaminya dan Dina selaku nyonya, tentu saja lebih berkuasa dari mereka berdua. Dina bisa juga memerintahkan mereka untuk melakukan apapun. Mereka juga senang dan rela menuruti perintah tuan dan nyonya mereka. Dina lebih flexible daripada Budi. Dia tetap memperlakukan kedua gadis itu seperti adik adik nya sendiri saat di luar “kamar” tapi saat di dalam kamar, status berubah lagi. Kedua gadis itu rela melakukan apa aja demi penis mujarab Budi yang bisa membuat mereka berteriak. Citra sendiri juga udah tak tertarik bercinta dengan pacarnya. Alasannya? Sudah jelas. Budi bisa memberikan kenikmatan ke Citra. Itu dia. Toh kekasih Citra sudah cinta mati dan sudah pasrah saja. Kegilaan yang dilakukan Citra selama ini juga tidak ada yang tahu. Alhasil, mereka berempat sepakat untuk berjumpa di hotel yang sama dan kamar yang sama juga tentunya. Dina membawa beberapa alat dan akan dipakai nantinya saat sudah di kamar. Dina penasaran dan belum 100% percaya kalau kedua gadis anak orang kaya raya itu bisa begitu menurut layaknya anjing. Suaminya sendiri mengambil keperawanan Sari. Istrinya Budi kagum dengan kegilaan suaminya. Sampai di hotel, sepasang suami istri itu akhirnya tiba di kamar mewah tersebut. Pintu dibuka oleh Citra. Kedua gadis itu kini hanya menggunakan lingerie alias gaun malam transparan. Budi memang memerintahkan mereka untuk tidak boleh memakai celana dalam dan bra supaya bisa langsung bercinta setiap saat alias gak ribet.. Dina terpukau dengan kemewahan kamar hotel itu dan tanpa basa basi, Dina menyuruh mereka naik ke atas ranjang dan menungging. Dina ingin memeriksa tubuh mereka berdua. Seperti anjing, mereka berdua naik ke atas ranjang dan menungging. Dia menyingkap gaun malam mereka dan melepaskan gaun transparan itu sehingga mereka berdua telanjang bulat di hadapan sang nyonya besar. Dina dengan seksama dan senyum lebar di wajahnya, mengamati keindahan tubuh mereka. Semua bagian tubuh mereka diraba raba dan dilihat dengan seksama. Vagina dan kedua payudara mereka juga disentuh dan diremas remas oleh sang nyonya. Setelah puas, Dina menyuruh mereka terlentang dan mengangkat Kedua tangan mereka ke atas untuk diperiksa kualitas payudara mereka. Setelah ketiak nya yang putih itu dan mulus itu diperiksa agar tidak ada rambut yang tumbuh dan kualitas payudara mereka dianggap lulus uji, Dina mengambil sesuatu dari tas yang dia bawa tadi. 2 buah rantai anjing. Dina memasangkan rantai anjing itu di leher kedua gadis cantik itu dan dia menyuruh mereka berjalan merangkak. Mereka lakukan itu dengan senang hati. Dina membawa mereka keluar dari ranjang mewah itu dan mereka merangkak tidak boleh berdiri. Setelah itu, Dina duduk di sofa dan mereka disuruh mencium kaki Dina. Mereka lakukan itu dengan semangat tinggi demi kepuasan seks mereka. Kemaluan Budi sudah seperti kokain. Mereka berdua sungguh kecanduan. Dina merasa kasihan dan menyuruh mereka berhenti. Setelah itu, Dina membawa mereka ke kamar mandi. Dina menarik rantai itu dan mereka berdua merangkak mengikuti sang nyonya ke kamar mandi. Sampai di dalam sana, Dina menyuruh mereka memandikan dirinya dan pintu kamar mandi tidak boleh ditutup karena Budi mau masuk nanti. Rantai itu dilepaskan Dina dan mereka melepaskan semua pakaian Dina sampai telanjang bulat. Setelah itu, Dina dimandikan oleh kedua gadis itu. 4 wanita cantik berkulit putih mulus saling memandikan merupakan pemandangan indah tersendiri bagi pria sejati (dan normal) tentunya. Budi akhirnya menyusul mereka bertiga. Sebagai satu satunya batang hidup di kamar itu, dia sangat kaget dan terpukau dengan pemandangan indah itu. 3 wanita cantik itu bermesraan dan berciuman 1 sama lainnya. Impian Dina sudah mulai terwujud. Setelah selesai dimandikan, Dina masuk ke dalam jacuzzi itu. Budi kini masuk dan dimandikan oleh kedua anak gadis bos nya itu. Dina memperhatikan dengan seksama bagaimana kedua selir nya memandikan suaminya. Tak lama kemudian, Budi dan kedua selir nya keluar menyusul Dina. Di dalam jacuzzi itu, Dina dan kedua gadis cantik itu bermesraan dan dan saling berciuman. Dina tidak diduga adalah pecinta sesama jenis juga atau khusus kali ini, dia bisexuals. Setelah saling meraba raba tubuh mereka masing masing, mereka bertiga kini menghampiri Budi. Lidah lidah mereka sekarang bermain main di wajah dan leher Budi. Dina meminta Budi berdiri. Lidah mereka bertiga sekarang bermain main di penis Budi. Saking nikmatnya… Cairan pre cum itu mulai menetes dan diminum oleh istri nya sendiri. Setelah puas membuat Budi terangsang, mereka membilas tubuh mereka lagi dan langsung naik ke atas ranjang. Dina memangku kepala Budi yang sedang tidur terlentang sambil membelai dan mengelus elus wajahnya. Kedua gadis itu meminta izin untuk memberikan oral seks dan menjilat pantat Budi. “Lakukanlah.” Perintah Budi. Sari membuka kedua kaki Budi dengan lebar dan mengangkat pinggul Budi. Dina di belakang Budi, menahan kedua kaki Budi sehingga kedua gadis itu mendapatkan akses mudah ke arah kemaluan dan pantat Budi. Lidah mereka kini bekerja dan secara bergantian, mereka menjilat pantat dan penis Budi. Lelaki itu merasakan sensasi luar biasa. Dina menatap Budi dengan senyum kemenangan dan kepuasan. Dina kemudian menyuruh mereka berhenti. Budi diminta menepi oleh istrinya. Dina kini terlentang dan menyuruh kedua selir suami nya itu menjilat semua tubuh indahnya. Mereka berdua mengeluarkan pujian karena tubuh indah sang nyonya. Dina tersenyum dan lidah mereka berdua mulai menjilat semua permukaan tubuh nyonya besar itu. Vagina Dina juga sudah dicukur sampai tipis. Beda dengan kedua gadis itu yang harus dicukur bersih rambut vagina nya. Vagina Dina dan pantat nya juga sudah dijilat sampai bersih oleh kedua gadis itu. Dia menyuruh mereka mendekat dan Dina dengan penuh kasih sayang mencium dan memeluk mereka seperti ibu yang sedang memanjakan kedua anak gadisnya. Budi sendiri senang melihat pemandangan ini. Istri dan kedua selir nya begitu akur. Sungguh keluarga idaman semua lelaki. Dina sebagai nyonya besar (saat ini) tentunya berhak mendapatkan kemaluan Budi yang masih segar itu. Suami istri itu kini bercinta di depan kedua selir suaminya. Sari duduk bersimpuh di kiri dan Citra di kanan. Mereka duduk diam layaknya budak yang sedang menunggu perintah dari majikannya. Mereka setia menonton adegan seks tuan dan nyonya mereka. Seperti raja dan ratu, mereka begitu mesra dan saling membelai wajah mereka. Ciuman mesra penuh penghayatan seperti saat malam pertama mereka dipamerkan di kedua selir Budi. Kedua selir Budi terpesona dengan kegilaan Budi. Mereka sedikit banyak juga cemburu melihat betapa mesranya Budi dan nyonya nya tapi mereka sadar kalau mereka hanya selir jadi tak bisa berbuat banyak. Mereka juga kagum dengan keindahan dan kecantikan nyonya mereka yang tak kalah cantik dan keindahan tubuh nyonya mereka hampir sama dengan mereka yang sudah menghabiskan banyak uang untuk perawatan tinggal dewa, beda dengan Dina yang cantik alamiah layaknya (mantan) kembang desa. 1 1 nya kekurang Dina adalah puting susu nya tidak cerah berwarna pink seperti mereka berdua tapi tidak hitam alias coklat susu karena ya seiring berjalannya usia mungkin…entahlah. Masih lumayan. Setelah tuan dan nyonya selesai berciuman dengan mesra dan penuh cinta kasih, Budi menyusu di kedua payudara indah itu. Ukuran payudara Dina juga hampir sama dengan payudara mereka berdua. Kedua selir setia Budi sedang duduk bersimpuh dengan kedua tangan mereka yang disilangkan di paha mereka selayaknya para pelayan. Kedua tangan Budi kini meremas remas payudara nya yang putih mulus dan indah itu. Puting susu Dina sudah mengeras dan sesekali digigit oleh Budi dengan lembut. Kedua selir itu semakin terangsang tapi mereka mencoba untuk bersikap selayaknya selir yang setia dan tidak boleh bergerak kecuali diperintah. Demi kenikmatan sebatang penis, kedua gadis anak orang kaya raya bertubuh indah dan cantik itu menurut bagaikan pembantu. Mereka sudah tak ingat status mereka dan memberikan tubuh mereka untuk dinikmati Budi, Lelaki dari kasta rendah. Setelah payudara Dina basah oleh sedotan mulut Budi dan mulai memerah, Budi turun ke vagina istrinya. Lidah pria itu berputar putar di semua permukaan vagina istrinya yang sudah basah. Klitoris nya digigit dengan lembut dan lidah nya menyapu habis semua permukaan vagina istrinya. Kedua selir itu sudah tak sabar dan vagina mereka juga sudah mulai basah karena menyaksikan pemandangan di hadapan mereka. Tuan dan nyonya mereka tidak peduli dengan hasrat birahi kedua selir yang terpendam itu. Mereka masih saling menikmati percintaan mereka yang penuh gelora disaksikan 2 putri orang kaya itu. Budi sudah puas dan dia kini yang sekarang berada di atas tubuh istrinya segera memasukan penis itu ke lubang peranakan istrinya. Dengan cepat, Budi memompa vagina wanita cantik itu dengan cepat. ” Sayang!!!! Ahhh enak… terus!!!! Ohhh…!!!” Teriak Dina. Budi semakin mempercepat tempo gerakan nya dan dalam waktu dekat, cairan cinta nya menyembur deras. Budi puas. Dia kini kembali mencium bibir istrinya yang cantik itu dan setelah selesai, Budi menyuruh Sari mengurus sang nyonya. Dina menuju ke arah Sari dan Sari menyambutnya dengan pelukan mesra dan hangat. Kepala Dina bersandar di kedua payudara nya yang putih mulus itu. Sari membelai punggung dan rambut nyonya nya. Sesama wanita, mereka paham dan tahu apa yang harus diperbuat. Sesekali Sari mencium kening dan rambut wangi nyonya nya yang cantik itu. Citra kini disuruh Budi mendekat. Gadis itu mendekat ke tuan nya dan Budi langsung melumat habis bibir selir nya itu. Kedua tangan Budi sudah bergerilya di kedua payudara nya yang putih mulus serta montok itu. Sesekali puting susunya dimainkan juga dijilat oleh Budi dan sesekali ditarik tarik juga dicubit karena Budi sangat gemas dengan puting susu berwarna pink itu. Desahan selir yang sedang mendapatkan kehormatan dari tuan nya itu bergema di kamar hotel termegah di kota itu. Kamar terbaik di hotel itu dihuni oleh 3 wanita yang sedang dinikmati oleh seorang lelaki paling beruntung di dunia. Budi kini mulai menyusu di kedua payudara nya yang putih mulus dan indah itu. Sesekali Budi mengigit puting susu yang sudah keras menonjol itu karena rangsangan visual sebelumnya. Kedua mata Citra tertutup dan wajahnya memelas menahan nikmat. Setelah Budi puas menyusu di payudara nya yang sekarang sudah merah karena dikecup habis habis an oleh Budi, Dia turun ke vagina selir nya yang hanya boleh dinikmati Budi seorang saja. Citra membuka Kedua kaki nya dengan lebar untuk mempersembahkan dan menawarkan kenikmatan vagina nya yang hangat itu untuk tuan nya. Budi tersenyum puas melihat betapa pasrah nya gadis anak orang kaya itu. “Jangan senang dulu, nona. Bukan kah kamu menginginkan penisku? Memohonlah untuk mengoral penisku. Bersihkan sampai berkilau.” Kata Budi dengan lembut. ” Baik Tuan. Perkenankan hamba memberikan oral seks kepada tuan.” Pinta Citra yang sudah memasang muka memelas sambil memainkan Kedua payudara nya yang indah itu. Alih alih dimasukan penis Budi, dia malah disuruh mengoral penis itu dahulu yang masih ada bekas cairan cinta nyonya nya juga. Budi kini menyodorkan penis itu ke wajahnya Citra yang sangat cantik itu dan dia dengan semangat menjulurkan lidah nya menyapu habis semua permukaan penis Budi dan mengulum nya sampai cukup lama. Budi merasa sangat nikmat dengan permainan mulut gadis yang cantik itu. Setelah itu, Budi mencabut penis nya dan Citra akan segera mendapatkan kehormatan dari Budi untuk disetubuhi olehnya. “Bukankah suatu kebanggaan bagimu untuk dinikmati oleh ku?” Tanya Budi meledek. “Suatu kehormatan dan kebanggaan, Tuan. Tolong berikan aku kenikmatan itu, Tuan. Tubuh ini hanya milik tuan. Aku saja tidak merelakan tubuhku dijamah dan disentuh oleh kekasih ku karena dia tak bisa memberikan apa yang tuan akan berikan kepadaku.” Kata Citra yang sudah mulai menangis. “Benda ini mau dimasukan ke mana?” Ledek Budi. Citra mengangkat pinggul nya dan melebarkan kedua kakinya seraya menunjuk vagina nya yang sudah sangat basah itu dengan jarinya. “Ke lubang ini tua. Hanya untuk tuan saja.” Kata Citra yang sudah sangat terangsang itu. Budi sudah puas meledek Citra dan dia kini langsung menghunus penis keberuntungannya ke liang peranakan wanita cantik anak bos nya itu. Desahan dan teriakan kenikmatan terdengar di seluruh sudut kamar mewah tersebut. Budi tanpa ampun mengabulkan permintaan gadis itu. Dia dengan kecepatan tinggi seperti pesawat tempur euro fighter thypoon dengan kecepatan mach 2 menggenjot vagina selir nya itu. Citra tak mampu berteriak dan mulutnya terbuka lebar. Gadis itu meremas remas kedua payudara nya yang putih mulus dan indah itu. Budi tak butuh belasan menit. Hanya sesaat saja, Citra menyemburkan semua cairan cinta nya ke Budi. Lelaki itu belum puas memberikan hadiah nya dan dia langsung membalikkan tubuh gadis itu dan menarik pinggangnya sampai menungging. Budi memasukan penisnya dan mereka bercinta dengan gaya doggy style. Tubuh kekar Budi bergerak kencang memamerkan perut 6 pack nya yang dia peroleh saat bekerja sebagai petani di desa nya dahulu kala. Kedua tangan gadis itu ditarik ke belakang oleh Budi. Dengan perkasa seperti waktu masih menjadi petani, dia menyodok penis nya ke vagina putri bos nya itu dengan kekuatan penuh. Akhirnya Budi melepaskan kedua tangan Citra supaya dia bisa santai sejenak. Citra yang masih kegelian dan sudah merasakan kenikmatan luar biasa itu mencoba melarikan diri dengan merangkak maju tapi malah ditangkap oleh Budi. Pantat montok mulus dan putih itu ditampar Budi. ” Mau kabur? Enak aja.” Kata Budi. “Ampun tuan… Ampun.” Teriak Citra yang sebenarnya sudah menangis. Dina yang sudah sepenuhnya “sadar” itu masih sibuk bermesraan bersama Sari yang sedang menunggu jatah. Kedua perempuan cantik itu terlihat ketakutan melihat betapa perkasa nya Budi. Dina tak pernah menduga kalau suaminya bisa begitu kuat di ranjang sampai anak gadis bos nya itu memohon ampun. Di lain pihak, dia juga kagum dengan keperkasaan suami nya dan merasa betapa beruntung dirinya mendapatkan suami yang mampu memuaskan lebih dari 1 wanita aja di ranjang. Sari dan Dina saling berpelukan dan berpegangan tangan karena terpukau. Sari sementara itu mulai ketakutan dan cemas karena giliran dia akan tiba. Dina memeluk dan membelai rambut Sari yang indah itu untuk meyakinkan kalau dia akan diperlakukan dengan lembut. Sari sekarang menyandarkan kepalanya di kedua payudara Dina yang tak kalah indah dengan dirinya. Dina juga sementara itu merasa kasihan melihat Citra yang tak diberi ampun oleh suaminya. Kembali ke Budi dan Citra, karena penetrasi luar biasa dari Budi, Citra kembali mendapatkan orgasme nya. Kali ini semburan cairan cinta itu lebih deras dari sebelum nya. Alhasil, ranjang itu dipastikan basah dan tampaknya bagian housekeeping akan mendapatkan pekerjaan tambahan karena ulah mereka bertiga (Sari belum ikutan. Jadi belum dihitung). Citra meski sudah mendapatkan orgasme nya yang kedua, masih belum mau dilepas oleh Budi. “Sayang. Sudahlah. Kamu masih ada Sari loh.” Kata Dina mengingatkan suaminya. Budi kemudian langsung menghentikan gerakannya dan melepaskan Citra yang sudah hampir pingsan itu. Dina langsung memeluk Citra dengan erat. Dina tahu persis cara menenangkan Citra yang hampir pingsan itu. Budi dengan santai nya menunjuk Sari dengan jarinya. Sari sudah tahu kalau giliran dia untuk mempersembahkan tubuhnya ke tuan nya telah tiba. Sari merangkak dengan pelan ke arah Budi dan tangan kekar Budi langsung memeluk dan menyeret anak perempuan orang kaya raya itu. Dengan penuh nafsu, bibir Budi melumat habis bibir Sari. Dina sementara itu masih menenangkan Citra. Kepala Citra dibaringkan di antara payudara Dina nan montok itu. Dina memeluk dan membelai rambut Citra seperti seorang ibu yang sedang menghibur anak gadisnya yang baru saja dihukum ayahnya. Tak jarang Dina memberikan kecupan mesra dan lembut di wajah dan bibir Citra. Sari sekarang seperti anak perawan (yang sudah tak perawan lagi tentunya) yang siap disantap predator seks yang buas. Ibarat seekor ayam yang siap dimangsa macan. Sari diam dan pasrah. Dia sementara ini hanya mencoba mengimbangi kegilaan tuan nya. Sesekali dia membalas ciuman dari Budi dan kedua tangan Sari membelai dan merangkul leher Budi. Budi yang sudah bernafsu itu tidak terbuai dengan kelembutan Sari yang mencoba meredam nafsu buas nya. Budi tetap menggila dan mulut Budi kini menjelajahi leher indah milik Sari yang jenjang dan putih itu. Kedua tangan Sari hanya bisa diam di kedua bahu Budi dan Sari hanya merelakan dirinya dinikmati begitu saja oleh Tuan nya. Sari mulai mendesah desah dan kedua matanya sudah tertutup tak kuasa melihat dan menahan gairah birahi nya. Mereka berdua saling duduk berhadapan dan Sari berada di pangkuan Budi. Sekarang Budi dengan kedua tangannya merebahkan tubuh indah itu ke belakang tapi ditahan agar tidak jatuh ke kasur membuat keindahan tubuh Sari terlihat seperti busur panah. Budi semakin bernafsu saat Sari malah merentangkan kedua tangan nya ke belakang memamerkan ketiak nya yang putih dan mulus itu juga gerakan jemari nya yang lentik seperti sedang menari. Budi sekarang mendapatkan akses penuh ke kedua payudara nya yang putih mulus dan indah itu. Budi menyusu dengan penuh nafsu di kedua payudara itu. Sari senasib dengan Citra kalai Budi sudah turun ke kedua bukit kembar mereka. Payudara indah itu yang berwarna putih menjadi merah karena cupangan maut Budi yang buas seperti orang kehausan dan mencari asi di gadis yang rahimnya belum pernah dibuahi lelaki. Setelah itu, Sari dibaringkan dengan lembut di kasur. Sari udah tahu bagian mana yang akan diincar oleh Budi. Sari segera mengangkat pinggul nya dan dia langsung membuka kedua kakinya memamerkan juga mempersembahkan vagina nya yang sudah sangat basah itu dan siap untuk dinikmati Budi. Dina sementara itu meminta agar dia tidak terlalu kasar dengan Sari. Budi paham karena Sari masih belum begitu familiar dengan seks karena dia biasa melakukannya dengan wanita tapi dengan lelaki? Ini pertama kalinya dengan Budi dan Budi sendiri lah yang mengambil keperawanan Sari. Budi sendiri kini dengan kedua tangannya mengangkat pinggul nya Sari dan dia langsung menjilat seluruh permukaan vagina itu sampai basah. Klitoris nya digigit dengan lembut dan dijilat dengan ujung lidahnya. Budi masih ingat persis bagaimana saat keperawanan gadis ini diambil olehnya. Citra sementara itu masih di dalam pelukan hangat Dina yang sedang memberikan kenyamanan dan kehangatan setelah dia “dihukum” habis habis an oleh Budi. Air mata Citra masih mengalir dan masih mengigau mengucapkan kata kata minta ampun dan enak. Dina kini menggenggam tangan Citra yang lembut itu. Persis seperti ibu yang memanjakan anak gadisnya. Kembali ke Budi, vagina yang sudah terdiri jelas ke wajahnya itu sudah sangat becek. Budi mengakhiri sesi permainan lidah nya di vagina Sari. Gadis itu kini berlutut dan memohon izin ke Budi agar diberikan kehormatan untuk memberikan oral seks dan Budi mengizinkannya. Budi kini berbaring terlentang dan Sari memulai aksinya. Dengan sangat lembut dan teliti juga penuh penghayatan dan pengamalan, Sari dengan pelan menutup kedua matanya dan lidah nya kini bermain main di penis Budi. Sari melakukannya dengan sangat teliti dan lembut seperti gadis kecil yang sedang menikmati es krim kesukaannya setelah memohon mohon ke ayahnya untuk dibelikan. Sekarang Sari sudah besar dan dia kali ini memohon mohon batang penis dari lelaki yang dulunya seorang petani kasar berkulit sangat kontras dengan dirinya yang senantiasa dirawat sejak kecil sampai sekarang. Kepala penis itu dijilat ujungnya sampai bersih dan Budi sekarang meremas kedua bantal di dekatnya karena sensasi nya sangat luar biasa. Dina bahkan Citra tidak pernah begini. Sari yang awalnya diajarkan oleh Citra malah lebih hebat. Mungkin Budi akan menjadikan Sari sebagai selir kesayangannya dan Citra dijadikan selir paling rendah. Mungkin ya… Kisah itu bermain main dan menjilat semua bagian tubuh lelaki yang ditutup celana dalam termasuk lipatan paha nya dan sampai selangkangan Budi juga dijilat oleh lidah anak orang kaya tersebut. Setelah Sari puas, dia mulai mengulum batang penis Budi dengan lembut dan Budi menutup kedua matanya karena nikmat tak terhingga itu. Sari, setelah 2 menit lebih akhirnya berhenti dan dia mendekati wajah Budi. Mereka berciuman lagi dan kali ini Sari begitu gesit dan agresif menciumi Budi seperti Budi saat ini sedang diperkosa oleh anak perempuan dari keluarga kaya. Sari tak perlu memohon lagi dan Budi kali ini menyuruh gadis itu memasukan penis nya ke vagina gadis itu. Penis itu dipegang oleh Sari dan diarahkan ke vagina yang hanya disiapkan dan dipersembahkan untuk Budi seorang. Dalam waktu beberapa detik aja, semua batang penis berwarna coklat itu masuk ke vagina sang tuan putri. Budi kini dengan kedua tangannya meraba raba dan meremas remas payudara nya yang putih mulus serta montok itu. Sari yang sudah paham, mengangkat Kedua tangannya ke belakang kepalanya memamerkan ketiak nya yang putih mulus dan indah itu. Budi semakin bergairah ditambah Sari mengeluarkan desahan desahan erotis dan menantang juga ekspresi wajah nya yang sangat menggoda. Sesekali Budi meraba raba ketiak Sari yang halus dan putih itu dengan harapan bisa membuat Sari makin bergelora dan terangsang. Sari yang beruntung mendapatkan jatah terakhir ini mempelajari semua gerakan Budi dengan seksama dan teliti. Itu sebab Budi lebih senang dan lembut kepada Sari. Budi yang masih menarik narik puting susunya yang berwarna pink tersebut sekarang meremas remas payudara indah itu. Tubuh indah Sari bergerak ke sana sini mencari titik kenikmatan dan posisi yang nyaman. Kedua payudara itu juga bergoyang goyang mengikuti irama tubuhnya dan Sari kini mempercepat gerakannya juga suara desahan nya semakin tidak beraturan pertanda orgasme dia akan segera tiba. Budi tetap bertahan karena dia sendiri juga sudah mau jebol tapi dia harus menjaga wibawa nya. Sari akhirnya mendapatkan orgasme nya dan Budi kini bangun sembari menahan punggung Sari. Pantat Budi bergoyang karena dia masih menyodok vagina itu. Sari sementara itu merangkul leher Budi dan akhirnya Budi mencabut penis nya dari vagina itu. Budi memerintahkan Sari dan Citra untuk berlutut. Mereka membuka mulut mereka berdua dan bersiap siap menerima cairan sperma Budi. Sperma itu disambut dengan sukacita oleh kedua selir nya dan mereka menerimanya di mulut mereka. Adapun yang tersisa diberishkan oleh mereka berdua. Kedua gadis anak orang kaya itu saling menjilat wajah mereka masing masing sampai bersih. Dina yang sedang berbaring santai itu tersenyum bangga dengan performa suaminya. Setelah selesai, Dina meminta mereka menjilat semua Tubuh nya sampai bersih seperti mandi kucing. Kedua selir itu saling bantu dan bekerja sama menjalankan perintah sang nyonya agar tuan dan nyonya mereka puas dengan pelayanan mereka berdua seperti saya dan @Cabacula yang berjuang untuk membuat para pembaca senang. Setelah Dina puas, mereka diperintahkan sang nyonya untuk melakukan hal yang sama ke Budi. Mereka menuruti perintah sang nyonya dan tubuh Budi dibersihkan oleh lidah lidah mereka berdua. Penis Budi juga dibuat bersih berkilauan oleh mereka berdua. Setelah itu, Dina menyuruh mereka berhenti dan mereka berdua diminta Dina berbaring di samping Dina. Nyonya itu merangkul mereka berdua. Kedua selir itu berbaring di dada indah Dina seperti 2 anak gadis yang bermanja manja dengan ibunya. Budi kini sedang istirahat dan senang sekali melihat keakraban mereka bertiga yang saling mencintai juga akur. Setelah dirasa cukup, Dina kini meminta suaminya membaringkan kepalanya di pangkuannya dan kedua selir itu diminta Dina untuk membersihkan selangakang Budi termasuk lubang pantatnya. Kedua kaki Budi diangkat oleh kedua selir itu dan ditahan oleh Dina sehingga mereka berdua bisa bekerja dengan tenang. Citra dan Sari dengan kompak dan sukacita menjilat semua daerah selangkangan Budi sampai bersih. Dina tersenyum menatap suaminya dan setelah itu, Dina menyuruh mereka berdua berhenti. Setelah itu, Dina menyuruh mereka berdua membawa dirinya ke kamar mandi untuk dimandikan. Dengan senang hati, Citra dan Sari membawa nyonya mereka ke kamar mandi dan mereka memandikan sang nyonya sampai bersih. Dina yang sudah beres itu memutuskan untuk berendam dan Citra dengan inistiatif menyiapkan beberapa alat kecantikan untuk dituangkan ke dalam jacuzzi itu. Mereka berdua membawa beberapa alat kecantikan seperti sabun dsb untuk ang nyonya yang akan diberikan perawat secara cuma cuma dan langsung oleh mereka berdua sendiri. Budi kini menyusul mereka bertiga tapi kali ini dia mandi sendiri karena dia sedang melihat istrinya diurus oleh kedua selir nya. Dia kemudian ke kamar dan membuat kopi serta merokok di kamar itu. Beberapa saat kemudian, mereka bertiga keluar dan setelah tubuh Dina dikeringkan mereka berdua, Dina menyuruh mereka memakai gaun transparan mereka tanpa bra dan celana dalam. Dina menyuruh mereka memijat dirinya. Dina sengaja menyuruh mereka berdua memakai gaun transparan itu agar Budi “terganggu” dengan pemandangan itu. Setelah 15 menit berlalu, Dina dan Budi duduk di sofa. Kedua selir itu yang masih memakai gaun transparan tersebut disuruh menari dengan lembut. Musik instrumental dimainkan di ruangan itu dan kedua anak gadis bos nya itu menari dengan lembut lemah gemulai. Mereka berdua yang pernah belajar menari itu membuat tuan dan nyonya nya sangat terhibur ditambah mereka hanya memakai gaun malam yang transparan yang membuat Budi kembali bergairah karena mereka juga memamerkan keindahan lekuk tubuh mereka yang berkulit putih mulus itu. Tak pernah diduga dua orang putri raja itu menjadi selir dan budak seks pasangan suami istri dari kasta yang lebih rendah. Mereka berdua melakukan itu semua dengan tulus ikhlas bahkan memohon tanpa paksaan. Setelah itu, Dina meminta mereka berdua berhenti dan mereka disuruh Dina duduk di pangkuannya. Dina berkata kalau dia sangat senang dengan perlakuan mereka berdua dan meminta mereka berdua untuk berjumpa kembali. Kedua gadis itu senang sekali saat Dina berkata demikian dan Dina juga minta maaf kalau dia agak kasar atau kelewatan namun mereka berkata kalau mereka berdua siap melakukan apa saja demi mereka berdua yang sudah dianggap seperti tuan dan nyonya nya. Sari dan Citra bahkan menawarkan Dina untuk perawatan tubuh bersama. Mereka berdua akan membayar semua Biaya nya. Dina juga mengajak mereka jalan jalan tanpa Budi. Mereka berdua terharu dengan kebaikan sang nyonya yang merendah. Alhasil sebelum berpisah, Dina yang menjadi “bos” besar saat itu meminta Budi ikut sebuah permainan unik zaman dahulu. Kedua mata Budi ditutup dan semua wanita di kamar itu harus telanjang begitu juga Budi. Budi yang matanya ditutup itu harus menangkap salah 1 dari mereka bertiga dan siapapun yang ditangkap, harus bercinta dengan dirinya nanti. Alhasil mereka berempat bermain kejar kejar an layaknya anak kecil di taman bermain. Mereka bertiga dengan nakal menggoda Budi seperti, mencolek penis Budi atau mencolek pantat nya. Alhasil, Budi menangkap Citra yang terpojok. Budi tersenyum dan menggendong Citra ke atas ranjang untuk dinikmati oleh Budi sebagai makanan penutup.
ns 15.158.61.23da2