Budi kini seperti seorang raja yang baru saja memberikan kepuasan kepada kedua selir nya yang cantik cantik meski pada kenyataannya Budi hanyalah orang biasa dari kasta bawah baru saja menikmati 2 anak gadis bos nya dan kedua anak gadis nya melakukan nya dengan suka rela juga senang hati, bahkan salah 1 iya diperawani oleh Budi. Kedua gadis cantik itu menjilat semua batang penis Budi yang telah memberikan kenikmatan kepada mereka berdua. “Jilat dan bersihkan ya. Penis ini telah memberikan kalian kenikmatan luar biasa kepada kalian. Sekarang kalian harus berterima kasih kepada penis ini dan aku, empu nya si penis.” Kata Budi yang sedang diberikan oral seks itu. Beberapa menit kemudian, Budi meminta mereka berhenti dan Budi meminta Sari untuk mengocok penis Budi. Sari yang mendapatkan kehormatan untuk mengocok penis Budi itu langsung meraih batang penis Budi dengan gesit dan mengocok nya. Budi sangat menikmati dirinya saat penis dia disentuh oleh tangan lembut sang tuan putri yang senantiasa halus lembut putih bersih dihiasi kuku kuku cantik terawat itu. Citra hanya diizinkan untuk memijat dan mengelus elus buah zakar nya Budi. Citra lakukan itu tanpa keluhan. Kombinasi 2 pasang tangan lembut kedua perempuan itu membuat Budi begitu bergairah. Budi sudah mendekati orgasme nya dan dia memerintahkan mereka berdua meminum semua sperma dia sampai habis. Mereka berdua begitu antusias menunggu cairan yang bisa membuahi rahim mereka itu. Mulut mereka berdua terbuka seperti anjing yang sudah menunggu makanan dari sang majikan. Budi sudah ta? kuasa menahan orgasme nya dan ia berteriak. Sperma itu keluar membasahi muka dan mulut mereka. Cairan yang di mulut mereka langsung ditelan dan beberapa yang mendarat di sebuah cantik mereka dijilat oleh 1 sama lain. Citra kini membersihkan wajah Sari dengan lidahnya. Hal yang sama dilakukan Sari. Beberapa (sedikit) berakhir di rambut mereka. Untungnya mereka juga membawa sampo. Setelah selesai, Budi menyuruh mereka duduk bersimpuh. Seperti layaknya anjing, mereka menurut omongan dan perintah Budi. Mereka duduk manis seperti putri kerajaan tanpa busana di atas ranjang itu. Budi yang masih telanjang itu berbaring di paha indah mereka berdua. Kali ini dia membaringkan punggungnya di pangkuan Citra dan dia menyusu di payudara indahnya yang putih seperti salju. Sari yang hanya “kebagian” kaki kaki nya Budi, memijat dengan lembut paha dan betis Budi seperti seorang selir kerajaan. Sesekali Sari memijat dan membelai penis Budi yang masih cukup besar dan tegang itu tapi belum sepenuhnya mengecil. Citra dengan penuh kasih membelai wajah Budi seperti suaminya dan tangan kanan Citra menahan punggung Budi agar dia bisa tetap alam posisi nyaman untuk menyusu di payudara nya. Setelah “mengisi energi” dari mereka berdua, Budi yang (sudah) merasa seperti Sultan itu memerintahkan mereka berdua untuk membawanya ke kamar mandi untuk mandi bersama. Mereka bertiga menuju kamar mandi. Budi berjalan ditengah dan kedua perempuan cantik itu menggandeng tangan Budi seperti Sultan dikelilingi selir nya. Karena hotel mewah dan sangat mahal, kamar mandi nya tentu juga mewah. 1 tempat shower yang lumayan luas dan 1 buah jacuzzi untuk berendam. Budi meminta mereka untuk masuk ke tempat shower sementara air di jacuzzi sedang diisi air hangat. Di tempat shower, Budi dan kedua selir baru nya yang sama sama masih telanjang bulat itu mulai beraksi. “Sekarang kalian harus panggil saya Tuan. Paham? Kalau tidak, kalian gak akan mendapatkan penis saya lagi.” Kata Budi dengan wibawa tak tertandingi itu. Kedua gadis berkulit putih mulus dari keluarga kaya raya itu tampak gemetar ketakutan seperti anak buah yang baru dimarahi bos nya. “Baik tuan” jawab mereka kompak. Budi tersenyum puas. Mereka berdua seperti sudah terkena hipnotis dari kenikmatan yang mereka berdua dapatkan dari lelaki kasta rendah itu. Demi sebatang KONTOL, mereka rela menurut perkataan budak itu. Konyol memang. Alhasil Budi berdiri diam dan menyuruh mereka memandikan dirinya. Budi berdiri tenang dan diam, kedua gadis bertubuh indah Dari keluarga kaya raya itu langsung beraksi memandikan Budi. Tangan Tangan lembut halus indah itu mulai meraba raba tubuh kekar Budi yang berwarna sangat kontras dengan kulit kedua selir nya. 4 tangan perempuan keluarga kaya itu membersihkan tubuh Budi dengan seksama dan teliti. Kemaluan Budi juga disabunin dengan teliti sampai bersih. Budi yang penis nya sedang tidak terangsang itu tentu saja terlihat kecil. Kedua perempuan itu tersenyum kecil melihat kemaluan Budi yang tadi besar dan kekar seperti tubuhnya menjadi kecil. Dengan iseng, Sari dan Citra berjongkok memainkan kemaluan Budi yang sedang off itu. Mereka tertawa dan sesekali mengukur panjang penis Budi dengan jempol mereka. Memang jelas, jempol mereka lebih panjang dari penis Budi karena alasan yang jelas. Budi tersenyum melihat kedua selir nya sedang bersenang senang. “Benda itu sedang istirahat. Memang begitu. Sekarang kan sudah bersih. Citra, coba kamu tolong ajarkan Sari cara memberikan oral seks.” Perintah Budi. “Baik Tuan” jawab Citra.
ns 15.158.61.52da2