Sudah seminggu ini Rinta bekerja di kantorku. Dia tampak bersemangat mengerjakan tugas-tugasnya sebagai asistenku dan juga asisten Irwan. Memang dia masih merangkap sebagai asisten Irwan sambil menunggu tersedianya karyawan yang bisa ditarik ke kantor pusat lagi. Sebetulnya itu tugas Irwan untuk membuat rekomendasi dan justifikasi tentang kebutuhan asisten untuk dirinya, tapi kurasa dia tak seberani diriku yang siap melakukan apa saja kalau sudah ada kemauan.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41LQNWSZld
Meski Rinta tinggal bersama Vina di sebelah rumahku, tapi sampai sekarang aku belum pernah lagi menyentuh tubuhnya. Mungkin aku dan Rinta sudah tak lagi ditakdirkan bersama. Setiap ada kesempatan kami berdua, pasti aku tak bisa berpikiran untuk merayunya, apalagi menyentuh bagian sensitifnya. Entahlah, semenjak dia jadi bawahanku malah aku seperti berusaha melindunginya dari ancaman apapun termasuk dariku sendiri.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvPNmo4a6S
Suatu sore beberapa hari yang lalu aku memang pulang membonceng Rinta. Kami tiba di rumah sekitar setengah 6 sore. Kebetulan ada Dendi temannya Angga itu main ke rumah. Begitu dia melihat Rinta, tatapan matanya mendadak berubah. Sepertinya pemuda itu mengalami apa yang disebut cinta pada pandangan pertama.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0B7OMVG6vr
Nah, setelah Dendi bertemu dengan Rinta, pemuda itu mendekatiku untuk mengakrabkan diri. Aku menerimanya dengan terbuka, walau aku tahu ada sesuatu di balik keramahannya padaku. Biasanya Dendi cuek saja padaku, kami hanya menyapa seperlunya. Namun sekarang perilakunya padaku mendadak jadi lain.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Vo2IoAaLW
“Mas… bisa kita ngomong berdua mas” pinta Dendi kemudian. Pemuda ganteng itu duduk di ruang tamu lalu menyodorkan rokoknya padaku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVaWhvBdVX
“Apa sih Den? Kok penting banget keliatannya..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsY2H5GIVPv
“Mas… gini mas.. aku.. aku… bisa minta tolong gak sama mas Aryo?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8e1RI0Xi2H
“Iya bisa.. ngomong aja Den..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjNrRlqf2y
“Emm.. itu.. itu..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXK6ySOcmZ
“Itu apa? Ngomong yang jelas dong Den..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRvvPMJKNo
“Namanya siapa mas, cewe yang datang sama mas Aryo tadi”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaR45znM4Sh
“Ohhh.. Rinta.. dia asistenku di kantor.. kenapa sih Den?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswA9fNK2N6
“Emm.. aku naksir banget sama dia mas.. boleh gak aku jadiin dia istriku?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqR2eiu12uD
“Lahh.. ngomong apaan sih kamu ini?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ubLr8hQEc
“Beneran mas.. sumpah mati aku pengen jadiin dia istriku… biar kami belum kenalpun tapi rasanya beda banget mas.. Vibe-nya udah kerasa banget kalo dia itu cocok sama aku” tandas Dendi tanpa basa-basi lagi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwjs6hzGNrM
“Hemmm… gimana ya Den? Oke gini.. aku kasih tau sesuatu, ntar kamu pikir dulu keputasannya..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QP2g8giMl
“Iya mas.. apa itu mas?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjofE7SMYDb
Dendi mendekatiku, lalu mencondongkan badannya berusaha mendengar apa yang aku bicarakan selanjutnya. Sepertinya dia memang penasaran banget sama Rinta. Sekarang kata-kataku lah yang jadi pertimbangannya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtTrtyyUTN
“Den… Rinta itu udah ga perawan lagi” ucapku pelan. Supaya istriku dan Angga yang ada di belakang tak mendengarnya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCU3XPzHsb
“Ahhh.. kirain mas Aryo mau bilang apa.. itu sih ga masalah buatku mas.. udah umum cewe sekarang ga perawan lagi”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnagiN0u6A
“Dihhh.. gimana sih anak ini? masak gapapa? Ntar kamu kecewa lagi”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4IGNaxztk
“Enggak mas.. sumpah!”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszzfs4sGKO
“Yaudah.. kalo gitu ntar aku atur biar kalian bisa jalan bareng dulu.. gimana?
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgpPZfYC0zv
“Oke mas.. setuju”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndHqWIIWQX
Begitulah awal mula terjadinya hubungan antara Rinta dan Dendi. Gilanya lagi dua hari kemudian Dendi menelpon orang tua Rinta dan terang-terangan melamar Rinta untuk jadi istrinya. Semakin nekat aja anak jaman sekarang ini. Belum apa-apa udah main lamar-lamar aja. Tapi kalau melihat Dendi juga aku paham apa yang dirisaukannya. Katanya sih kekayaan orang tuanya gak bakalan habis meski dia tak kerja sekalipun. Mungkin dia juga berusaha menghindari perjodohan yang direncanakan orang tuanya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXd0nv34x7
Semakin aku jauh dari Rinta jadinya. Tapi tak mengapa, dari awal memang hubunganku dengan Rinta adalah rasa sayang, bukan nafsu buta yang cuma ingin menikmati tubuhnya saja. Kubiarkan saja Dendi dan Rinta berusaha menjalin hubungan mereka. Toh aku sendiri sudah punya istri cantik dan juga Vina yang siap jadi istri kedua.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8dDPuabbX
***
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HhAzTl3OI
Tak terasa tibalah waktunya Dina menikah dengan pak Manto. Aku, istriku dan Angga akhirnya bisa kembali pulang ke kampung setelah masa cuti keduaku di tahun ini disetujui. Kembali aku dipijami mobil kantor yang bisa aku pakai selama seminggu kedepan. Kali ini kebetulan yang aku bawa adalah mobil baru yang datang beberapa waktu yang lalu dan khusus untuk keperluan perjalanan karyawan Staff dan manajemen. Kembali keberuntungan ada bersamaku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNKABjDMSF
Memang mobil yang baru ini lebih bertenaga dan lebih nyaman. Tapi tenaga yang besar itu berbanding lurus dengan kebutuhan bahan bakarnya. Itulah kenapa selama perjalanan pulang ke desa istriku, kami harus beberapa kali berhenti di spbu untuk mengisi bahan bakar. Apalagi saat sebelum masuk di jalan pinggiran hutan, aku harus mengisi penuh bahan bakar mobil yang aku bawa supaya bisa kembali lagi ke kota, minimal bisa kembali ke spbu terdekat.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcpy76GqHd9
Memang perjalanan kami kali ini aku tak mengajak Vina, karena dia belum bisa mengajukan cuti. Akhirnya aku tinggal dia di rumah bersama Rinta. Sewaktu kami berangkat pun dia sempat merajuk ingin ikut, tapi aku tak bisa membawanya kalau dia besok masih kerja seperti biasa. Setelah kubujuk-bujuk dia dan kuyakinkan kalau aku tidak pergi lama akhirnya dia nampak tenang.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60v40yT3NE
Sengaja kami jalan pulang kembali ke desa sudah malam. Selain jalanan sepi, cuaca juga tak panas seperti siang hari. Tentu saja tantangan terbesarnya adalah mengantuk. Tapi karena kami berhenti beberapa kali di spbu, lumayan juga untuk membuatku tak mengantuk lagi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuPbTKVCq3
Karena mobil yang aku bawa adalah tipe SUV dan cuma diisi tiga orang saja, sisa ruangan yang ada cukup luas banget. Istriku sampai bisa tidur dengan posisi telentang di kursi belakang. Padahal kursi yang ada semuanya bermodel Captain Seat dan mempunyai leg rest. Tentunya bisa diperkirakan mobil apa yang aku pakai saat ini bukan?
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnGZNtNGw6
Angga menemaniku duduk di depan, sedangkan istriku tidur di kursi tengah. Saat tadi kami sudah masuk ke jalan tol, istriku sudah mulai melepas bajunya dan hanya memakai dalamannya. Tentu aku tenang-tenang saja karena kaca film mobil yang aku bawa cukup gelap dan bisa menghalangi pandangan orang dari luar tentunya. Karena mungkin masih merasa tak nyaman akhirnya istriku melepas Bh yang dipakainya. Praktis selama sisa perjalanan kami dia cuma pakai celana dalam saja.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIl9LMHpeZC
Begitu kami keluar dari jalan tol dan berhenti di sebuah SPBU, istriku tetap saja tidak memakai pakaiannya kembali. Dia malah dengan santainya duduk sambil makan camilan yang dibawanya dari rumah tadi. Untungnya petugas yang mengisi bahan bakar mobil kami tak bisa melihat ke dalam mobil. Aku yang tetap duduk di balik kemudi menyerahkan pada Angga untuk membayar pembelian bahan bakar. Diapun sempat turun dan ngobrol dengan petugas SPBU saat mobil sedang diisi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡToMH62H8m5
Akhirnya sekitar jam 4 pagi kami sudah tiba di depan rumah keluarga istriku. Suasana masih gelap dan belum nampak adanya aktifitas warga sekitar. Aku dan Angga turun lebih dulu. Kami berdua dengan cepat menurunkan semua barang bawaan kami dan menaruhnya di depan pintu rumah. Tak berapa lama kemudian pintu dibuka dan muncullah ibu mertuaku datang menyambut kami.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkeF7aq345i
“Dimasukkan saja semuanya Ngga.. biar kalian bisa cepat istirahat” ujar mertuaku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZ0g7ykI6r
Aku kemudian menjabat tangan mertuaku lalu menciumnya sebagai tanda hormatku pada orang tua. Begitu juga Angga, dia langsung memeluk ibunya setelah sebelumnya juga mencium tangannya. Kusadari penampilan mertuaku masih cuek seperti biasa, hanya memakai Bh dan celana dalam saja. Tentunya bagi kami itu sudah seperti hal yang biasa. Aku pun terus memasukkan barang bawaan kami kedalam rumah dan menyimpannya dengan rapi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsjevmzmwi
Sesaat setelah semua barang selesai kami turunkan, istriku kemudian ikut turun dari dalam mobil. Aku tak bisa melarangnya ketika dia keluar dari dalam mobil hanya memakai Bh dan celana dalam saja. Kelakuannya memang tak jauh beda dengan ibunya. Istriku tampak santai masuk ke dalam rumah setelah ikut mencium tangan ibunya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLawwtgQVlq
“Huhh.. capek aku bu.. pinggangku pegel rasanya” ujar istriku sambil memegangi pinggangnya yang sekarang terbuka tanpa tertutup pakaian.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRDM8VOtNn
“ya namanya jalan jauh Tik… lagipula kan kamu juga hamil.. sudah biasa itu” balas mertuaku kemudian.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaK9mHd4gDC
Istriku tanpa berucap apa-apa langsung jalan masuk ke dalam kamar. Sedangkan aku dan Angga duduk santai di ruang tamu sambil menungu mertuaku datang kembali. Beliau tadi masuk ke dapur dan membuatkan kopi untuk kami.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcgcvBztvW
“Rokok Ngga..” tawarku sambil meletakkan sebungkus rokok di meja.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71b67OzBJ1
“Iya mas.. makasih”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuppELpqvfa
“Ffuuuhhhh.. mobilnya enak ya Ngga? Gak terlalu capek bawanya” kembali kunikmati kepulan asap yang keluar dari ujung rokok yang aku bakar.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfRY9UwAIH
“Hehe..iya mas, namanya juga mobil baru.. harganya berapa yah sekarang?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHeiIwh2yrY
“Hemm, mungkin sekitar 1M kurang dikit itu Ngga..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbZCNhiD0u
“wahh.. makanya bagus banget tuh mas”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1yWqdid2w
“Iyalah, cocok sama harganya”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaqEXkaoyV
Lagi enak-enaknya kami ngobrol, tiba-tiba Dina keluar dari kamarnya. Wajahnya masih kucel dan rambutnya tergerai acak-acakan. Tapi kulihat ada yang berbeda sekarang, wajahnya nampak bersih dan kulitnya semakin cerah. Mungkin karena mau menikah dia lakukan perawatan pada tubuhnya. Tapi tetap saja penampilannya cuek dan bebas seperti biasa.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71A1u1JStX
“Mas Aryooo.. aduhh.. kangen aku mass..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9U2nZLhHm
Dina langsung duduk di sebelahku lalu memelukku erat. Bukan cuma itu, dia kemudian mencium pipiku berkali-kali sampai aku kewalahan menerimanya. Angga kulihat nampak protes di wajahnya, dia seperti sedang mencibir kelakuan kakaknya itu padaku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JvPfH5nSM
“Huhh.. masak cuma mas Aryo yang dikangenin sih mbak.. sama aku gak kangen yah?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNrzfnwrLD
“Hihihi, ya jelas kangen lah dek.. sini.. sini..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8aqlt1Zp3
Angga kemudian mendekati Dina lalu memeluk kakaknya itu dengan lekat. Diapun sama mendapat ciuman di pipi dari Dina. Selepas itu Angga kembali duduk di depanku dan menghisap rokoknya lagi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizjEGa7ACf
“Kamu ntar kalo udah menikah masak gini terus Din? Bangun tidur cuma pake celana dalam aja” tanyaku menoleh pada Dina.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOdrV8RPPL
“Iya lah mas.. ngapain dirubah-rubah.. orang desa sini sih udah biasa..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEaLxt0w8t
“Emm.. bener juga sih, tapi ngapain pake celana dalam, kan biasanya kamu malah ga pake apa-apa kan Din? Hehehe..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnY02BH2D0
“Yeee.. iya bener mas, tapi masak aku keluar trus ngobrol sama kalian ga pake apa-apa? Ya bisa juga sih.. tapi gimana ya mas…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoBe6LwASI
“Hahahaa… udah ahh.. jangan dibahas lagi.. ntar malah kemana-mana Din”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIeBKB0OlAb
Aku kembali menyalakan rokok yang tersemat di bibirku. Kuhisap dalam-dalam dan kunikmati kepulan asap yang keluar dari ujungnya. Begitu pula Angga, dia juga sudah kedua kalinya mengambil rokok milikku dan menyulutnya. Tak berapa lama kemudian mertuaku kembali datang sambil membawa dua gelas kopi di tangannya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtQvHvlkFZ
“Makasih bu..” ucapku menyambut kopi di atas meja.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6EZpz0Eo8
“Iya, ini buatmu Ngga..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOmj07XkVe
“Waahh.. enak nih”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8Mhoc6AOu
Selepas itu kami kembali terlibat pembicaraan yang membahas prosesi pernikahan Dina. Acara yang sedianya akan diadakan dua hari lagi itu ternyata di selenggarakan di rumah barunya pak Manto. Memang dulu pak Manto pernah cerita telah membuatkan Dina rumah baru apabila dia mau nenerima lamarannya. Aku tak ada masalah tentang hal itu.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQQQFzHB5c
Sambil kami berbincang bersama, tak jarang mataku mengarah ke bulatan payudara Dina. Kupikir bentuknya semakin lama semakin montok dan berisi. Beberapa kali ketika dia tertawa, bulatan daging kenyal itu tampak bergelantungan indah. Rasanya aku jadi membayangkan kalau payudara Dina yang bulat membusung itu akan dinikmati oleh orang tua macam pak Manto. Aku malah jadi geli memikirkannya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VCBxYMuWv
“Bu.. aku tidur sama ibu saja yah.. kangen banget aku buuuu…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVnmkKiWzk
“Iya..iya Ngga.. ayo sekarang kamu istirahat aja” balas mertuaku sambil menggandeng tangan Angga.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOU6mSsqC1x
“dasar anak bungsu, manja banget sih kamu itu” celetukku pada Angga.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtPZBfd0M8
“Biarin mas.. hehehe…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2ZF0ky0IK
Mertuaku dan Angga kemudian berjalan berdua masuk ke dalam kamar. Aku dan Dina masih lanjut ngobrol sebentar. Kurasakan Dina semakin mendekat ke arahku sampai akhirnya dia kembali memelukku sambil meletakkan dagunya di pundakku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUy5lH3Age
“Mas.. mbak Tika hamil udah berapa bulan sih?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6y26ifeWW
“baru 4 bulan jalan Din..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlAI3kUsVK
“Mas.. kalo aku sama pak Manto ga bisa hamil gimana yah?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66VM45QOmM
“Ya kamunya yang sabar lah.. masak mau hamil sama orang lain? Kamu ini ada-ada aja pikirannya”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uMXBOdd7P
“Hihi.. kok tau sih pikiranku mas? Cuma kepikiran aja mas.. sebenarnya kalo ntar aku ga bisa hamil… emmm.. aku pengen hamil sama mas Aryo aja”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIaMAQCrYD
“Hehh!? Jangan aneh-aneh kamu.. gakk.. gak bener itu Din.. dosa banget kamu” balasku sedikit menghardiknya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruUs528hrr
“yaahh.. kalo mas Aryo ga mau biar aku cari laki-laki lain aja yang mau”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqHRUVjkDp
“issshhh.. jangan lah..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnA9tYkdGD
“makanya mas Aryo harus mau…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AeSn44F4D
“Eh.. iya.. iya.. aku mau kok.. tapi kalo bisa jangan Din”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgox6rzz7j
“Hihihi.. iya dehh mas.. kan belum kejadian juga, tenang mas.. “
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxldhVuB5wG
“Udah ahh.. ntar tambah ngaco kamunya, aku mau tidur dulu.. capek”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAVKcaUf4e
“Tidur sama aku aja mas, hihihi..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHC73G7v7an
“Jangan dong Din.. kan ada kakakmu di kamar.. masak aku tidur sama orang lain?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRaMfLrAchC
“Iya deh mas… udah cepetan istirahat, ntar siang bantuin aku ambil perlengkapan pengantin di desa sebelah ya mas”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuyW7cqf5g
“Iya Din.. siap”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EqIqUdMux
Kami kemudian sama-sama meninggalkan ruang tamu. Aku masuk ke dalam kamar istriku dan Dina masuk ke dalam kamarnya sendiri. Saat sudah di dalam kamar kulihat istriku sudah tertidur dengan pulasnya. Nampaknya dia sangat lelah dengan perjalanan kami malam tadi. Suara dengkuran halus terdengar dari mulutnya, tanda kalau dia benar-benar capek. Akupun lalu melepas pakaianku dan menyisakan celana dalam saja. Kubaringkan tubuhku di samping istriku lalu berusaha memejamkan mata. Tentu saja tak butuh waktu lama akupun tertidur dengan lelapnya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmDXgqCEiq
***
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXViZE4qkp
Sekitar pukul 11 siang aku terbangun dari tidurku. Kurasakan tubuhku tengah bercucuran keringat karena cuaca di desa kelahiran istriku itu memang panas dan membuat gerah. Dengan mata masih agak terasa pedas aku bangun dan duduk di pinggiran tempat tidur. Kulihat sudah tak ada lagi kehadiran istriku, tentu saja ini sudah siang, aku pikir dia pasti sudah melakukan pekerjaan rumah membantu mertuaku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0leiZnkT7
Kuambil Hpku dan kulihat beberapa pesan yang masuk. Semuanya tak ada yang penting, hanya grup teman-teman tongkronganku saja yang ramai. Kembali kuletakkan Hpku di atas meja rias. Dengan badan yang masih terasa capek aku kemudian keluar dari kamar. Tanpa kusadari ternyata aku masih pakai celana dalam saja. Mungkin karena kebiasaan di rumah begitu jadi akhirnya terbawa juga sampai di rumah mertuaku. Untungnya tak ada orang lain di rumah, hanya ada Dina yang kutemui sedang duduk sendirian di dapur.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITnTw09QVy
“Eh mas Aryo, baru bangun ya mas?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAjlFpo2Fn
“Hoooaaammm.. iya Din.. ahh.. capek banget badanku”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlSrWROSG2
“yaudah.. aku buatin kopi mau?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFFGB085l60
“ya mau dong..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJpyX0dgCb
“Sip.. tunggu bentar ya mas”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3fTU0tBKg
Dina tampak cekatan merebus air lalu membuatkan aku kopi. Nampak dia santai sekali meski tubuhnya hanya terbalut celana dalam saja. Gunung kembar yang ada di dadanya dia biarkan bergelantungan dengan bebas. Aku yang sering melihatnya jadi seperti melihat hal yang biasa. Semakin sadar aku kenapa orang di desa ini begitu cuek pada pakaian mereka. Karena dari dulu mereka sering melihat akhirnya semakin lama jadi semakin terbiasa. Kalau sudah terbiasa pasti tidak akan timbul rasa kagum atau merasa aneh pada kondisi di sekitar mereka.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHunSPHMEK
“Tika kemana sih Din? Kok ga keliatan”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAknzjXKoXL
“Anu mas.. itu..emm… ada kok, hihihi…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwmUfQsjLb
“Iya ada dimana?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfE86g2V1NR
“Udah mas.. ini kopinya”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjr6sK6beDT
Aku semakin penasaran pada jawaban Dina. Sepertinya ada sesuatu yang berusaha ditutupi olehnya. Tanpa menaruh curiga akupun menyeruput kopi dari gelas yang telah disajikan oleh Dina padaku. Tetap saja nikmat rasa kopi saat baru bangun tidur, bikin melek dan semangat lagi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdmdLqcfMn
“Mas.. cepetan mandi.. habis ini jadi kan mengantar aku ambil barang?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0TJS0FXaq
“Iya bisa kok..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYLlCLGBD9
“Sipp.. apa mas Aryo mau mandi bareng aku? Asikk lhoo bisa mandi berdua, hihihi..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtLwqw76AX
“Bolehh.. emang kamu gapapa? Kan kamu udah ada yang punya” balasku menatapnya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHovmCQfsh8
“Ahh.. biarin, lagipula habis ini kita ga bisa begini lagi mas.. kalo aku udah pindah ke rumah yang baru pasti susah mau duduk berdua bareng mas Aryo lagi”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXxyi7B0vC
Aku terdiam mendengar ucapan Dina. Benar juga apa yang dia katakan. Sehabis dia menikah dan pindah rumah tentu saja dia akan jadi milik pak Manto secara keseluruhan. Tak mungkin aku akan duduk bareng Dina dalam kondisi hampir telanjang seperti ini setelah dia jadi istrinya pak Manto.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpq3RfQaNu
Selesai aku minum kopi, tanganku kemudian di tarik Dina untuk mengikutinya. Kami berdua kemudian berjalan menuju kamar mandi yang ada di belakang rumah. Letak kamar mandi di rumah mertuaku itu berjarak sekitar 7 meter dari pintu dapur, jadi kami sempat berjalan berdua di tempat terbuka. Untungnya belakang rumah mertua itu masih berupa ladang dan tanah kosong. Tetangga pun paling dekat sekitar 50 meter jauhnya. Pun kalau ada yang melihat kami juga mereka akan biasa saja.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAWIo4UB0K
“Sini aku bantuin mas..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOCh9hq3K9
Begitu kami berdua masuk ke dalam kamar mandi, Dina langsung menarik celana dalamku ke bawah dan langsung terlepas dari kedua kakiku. bukannya kembali berdiri, Dina malah terus jongkok di depanku dan mulai memegangi batang penisku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV7THPQMQWq
“Din.. ntar kalo ada yang tau gimana?
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡieXxEdWIPA
“Uhhh… gapapa mas.. bebas kok kita”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2WGRiJ5dG
Aku tak begitu paham dengan kata bebas yang diucapkannya tadi. Tap bagiku itu adalah kondisi dimana kami bisa melakukan lebih jauh lagi. Makanya aku tak menolak saat Dina memegangi penisku lalu mengulumnya dengan nikmat.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98xQWVrfVT
“Emmmhh.. emmhhh.. ahhh…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSqZChL6bG
Dina seperti mendapat sesuatu yang menyenangkan hatinya. Dia jilati permukaan penisku dari pankalnya lalu menuju kepalanya. Biji pelerku pun tak luput dari sapuan lidahnya. Begitu liar dan bernafsu sekali dia mengerjai alat kelaminku. Sambil terus menjilati permukaannya, tak jarang dia selingi dengan kocokan tangannya yang terasa lembut itu. Mau tak mau batang kemaluanku semakin lama semakin tegang dan mengeras.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6h2EPx1BRn
“Hihihi.. enak kan mas” ucapnya sambil menatap wajahku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wXuzumWax
Pandangan matanya yang binal itu seakan jadi candu buatku. Seorang gadis muda yang cantik jelita tengah jongkok di depanku dan dengan rela hati mengoral penisku, hati siapa yang gak bakal luluh kalau sudah begini.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzItBAay3B
“kamu tambah cantik sekarang Din”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZlRSSsnAx
“hihihi.. iya dong mas.. cantik mana sama mbak Tika?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjImHDFLBJ
“hemm.. kalo sekarang ya cantik kamu Din”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jT7CTUa0j
“Ohhh… makasih mas”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTk01MoBZYA
Dina kemudian berdiri lalu melepas satu-satunya pakaian yang masih melekat di tubuhnya. Dia memelorotkan celana dalam mungil dari pinggangnya lalu dibiarkan jatuh menuruni kedua kakinya. Lagi-lagi aku bisa melihat kemaluan Dina yang bersih dari bulu itu. Kulitnya tetap saja cerah dengan bibir vagina berwarna merah pucat.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSpipYlojG
“Mas..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTr9TF6Ql8N
“Apa Din?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkm6dzWPAb
“Langsung masukin aja ya mas.. keburu siang ntar, aku ada janji soalnya”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPEUzcwQr2
“Iya deh.. sekarang maunya kamu gimana?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVQkOpEtyg
Dina kemudian mengambil sabun lalu mengoleskannya di liang senggamanya. Aku pikir dia melakukan itu supaya memeknya lebih siap untuk menyambut penetrasi penisku. Kubiarkan saja dia sampai akhirnya Dina memposisikan tubuhnya membungkuk di depanku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8LhjVG8Wf
“Aaaahhhhhhhhhh…. uuuugghhhhhhh….”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQm1cjMF6z
Kusodokkan penisku perlahan-lahan menembus bibir vaginanya. Kudorong dengan kuat tapi kutahan supaya tak menyakitinya. Pelan namun pasti akhirnya seluruh permukaan penisku amblas di dalam lobang memeknya. Kembali kurasakan jepitan dinding vagina Dina begitu kuat meremas penisku. Aku hampir meringis menahan ketatnya himpitan otot vagiannya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHW82qtnflX
“Aahh.. udah lama ga dipake ya Din?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbHWaKiFn0
“Emmhhh.. aahhh.. iya mas.. ssssshhhh… terusss.. aahhh”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidaE0lCohT
Kukeluarkan penisku sebatas kepalanya lalu kembali kudorong maju. Begitu seterusnya namun dengan tempo pelan-pelan saja. Aku ingin persetubuhan kami ini menjad kenangan yang nikmat bagiku dan buat Dina.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylcN3ZB8wx
Permukaan vagina Dina yang sudah terkena sabun tadi semakin membuat lancar penisku keluar masuk liang senggamanya. Semakin lama semakin kupercepat tusukanku sampai benturan pangkal pahaku pada bulatan pantat Dina terdengar nyaring.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDifqBBz9US
Plok… plokk… plokk.. plokk…
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH45OT6Uly9
Aku benar-benar menikmati suara itu. Suara yang jadi saksi bersatunya alat kelamin kami dengan bebasnya tanpa penghalang sedikitpun. Semakin lama kurasakan vagina Dina semakin becek dan berair. Itulah hebatnya memek Dina, kalau ibarat masakan itu banyak kuahnya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVDI595M0n
“Ngngngaaahhhhhh…!!”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZOhzFcwt7
Currrr.. currrrr…..
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehmPKrQVGF
Kutarik penisku keluar sebentar dan disusul dengan keluarnya cairan bening dari lobang kencing Dina. Dia ternyata sudah orgasme duluan. Aku kembali menusukkan penisku dan kupompa dengan cepat. Kucabut lagi dan kembali keluar cairan bening itu. Kuulangi beberapa kali dan tetap saja cairan itu keluar lagi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rChaYbAiw
“Hhaaaahhhh.. maassss.. enaakkkk…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYUhRwkDwA
“Iya Dinn.. aahh.. aku juga enakk..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtF7jSTJwHo
Kuangkat pahanya sebelah dan kembali kugenjot memeknya dengan cepat. Tak ayal Dina semakin kelojotan menerima tusukan penisku yang mulai brutal itu.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVoSltpAuL
Plok… plokk… plokk.. plokk…
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQAfSt3g1p
Bunyi peraduan pangkal pahaku dan pangkal pahanya yang telah becek itu semakin keras terdengar. Aku sudah tak peduli lagi kalau ada orang lain yang mendengar suara itu. pokoknya kami berdua sedang enak-enaknya, tak peduli anggapan orang lain. Bahkan aku tak peduli kalau istriku memergoki perbuatan kami.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT9WGUNUwh8
“MMmmhhhh maaasssssshhh…!!”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FmjAMW8iI
Currr.. cuurrrr.. cuurrr..
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKULfrgiy5
Dari liang senggama Dina kemabali menyembur cairan bening. Kucabut penisku sesaat untuk memberi jalan pada cairan itu keluar semuanya. Setelah berhenti akupun lanjut memompa memek Dina dengan batang kejantananku lagi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRKNN8VsAk
“Haaahhh.. enak banget memek kamu sayang.. aahh.. pasti pak Manto bakal senang.. aaahhhsss…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRtOBT8vCN
“Iya masshh.. ahh.. puasin mass.. aahh.. puasinn”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6RH58RMcV
Terus kukocok memek Dina menggunakan penisku. Tumpahan cairan orgasme Dina tadi masih menggenang di bawah kami. Meski kami berada di kamar mandi tapi cairan squirt Dina itu tak mau mengalir ke saluran air. Melihat genangan cairan memek Dina itu aku semakin bersemangat, entah kenapa aku jadi suka banget saat ada cairan yang keluar dari memek perempuan. Aku jadi ketagihan melihatnya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8v4M6Y2ho1
“Oooohhh..Dina.. aahh.. siap..siaapp.. yaahh… ahh..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmCgaTftzk
“Ayo mas.. yang cepet.. ahh.. keluarin mas.. aahh.. aku mau hamiiiilllll…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Rq8Pl96is
Mendengar kata hamil dari mulut Dina semakin membuatku mendekati puncak kenikmatan. Kata-kata itu terdengar begitu merdu di telingaku. Aku sudah tak bisa berpikir sehat lagi. Di otakku hanya terus ingin segera mencapai puncaknya dan menyemburkan spermaku di rahim Dina.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6TUJpZPSau
“Aaahh.. ini Din.. aaahh.. bbiar kamu.. ahh.. Hamiill.. aahhhh”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtI1BdPzwX
Crott… crottt.. croott…
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOEBhnk6gv
“Hoooohhh… ahhh… iya mas.. buat aku hamil mas.. aahh.. enaakkkk!”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaEbJmDrSY
Kubenamkan penisku dalam-dalam. Kutahan agak lama sambil kupeluk tubuh Dina dari belakang dengan erat dan hangat. Aku benar-benar menikmati sensasi ini. Sensasi nikmat dimana kusemburkan benih-benih subur dari penisku ke dalam rahimnya. Aku melakukan semuanya tanpa berpikir kalau Dina bisa benar-benar hamil. Entah bagaimana nantinya biarlah dia yang mengurusnya. Toh kalau dia beneran hamil kan sudah ada suaminya. Itu yang ada dalam benakku saat ini.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5JqYmeJKJ
“Ahhh.. makasih mas.. tadi bener-bener nikmat”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJky4x0xIlt
“Iya Din.. sekarang kita mandi dulu, keburu telat nanti”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCB2PVi1rJP
“Hihi, bener juga mas.. yukk ahh..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQ5Mq0oKql
Kamipun segera mandi dan menyelesaikan urusan kami di tempat itu. Setelah selesai mandi kami baru sadar ternyata tak ada satupun diantara kami yang membawa handuk. Begitu kulihat celana dalamku juga ternyata sudah ada di dalam ember yang berisi air. Tak mungkin juga aku memakainya kemabali.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7meNuSZ8X8
“Ahh.. gapapa mas, cuek aja.. siapa juga yang melihat kita.. yukk..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQoqCFGyrp
Dina dengan santainya keluar dari dalam kamar mandi tanpa memakai apa-apa. Tubuh telanjangnya sekarang terbuka di alam bebas. Melihat keberanian Dina, akupun jadi ikutan cuek keluar dari dalam kamar mandi meski dengan kondisi bugil sekalipun. Akhirnya kami malah tertawa-tawa saling melihat ketelanjangan kami.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFygqN0bLSA
“Mas.. ntar malem kita maen di luar sini yah!?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbLoOKPxm9
“Emmm.. boleh…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcck5cYDS9Q
Dengan jalan bergandengan tangan aku dan Dina mulai masuk ke dalam ruangan dapur. Masih kulihat belum ada siapa-siapa. Baik mertuaku, istriku maupun Angga belum terlihat sama sekali. Rasa penasaran itu kembali menyeruak dalam pikiranku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlNcacJ86I
Ketika Dina sudah sampai di depan kamarnya dia lalu melepaskan pegangan tangannya pada lenganku. Kubiarkan dia masuk ke dalam kamar untuk bersiap karena kita akan pergi ke desa sebelah. Setelahnya aku juga segera masuk ke dalam kamar. Namun saat aku hendak membuka pintu kamar, tiba-tiba kutemui istriku tengah keluar dari dalam kamar mertuaku. Rupanya dari tadi dia ada di kamar mertuaku. Kulihat dia keluar sambil tangannya mengikat rambutnya yang tergerai.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vPILv1O7K
“Eh mas.. udah mandi yah?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsjLCucShu
“Udah.. udah.. baru selesai kok, abis ini mau nganter Dina ambil perlengkapan pengantin ke desa sebelah”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqP3RtXNikX
“Ohh… iya mas.. aku ga usah ikut yah? mau ketemu sama ibu-ibu yang masak buat acara besok”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrliKwvUpJW
Istriku dengan santainya berjalan dari depan kamar mertuaku. Aku sedikit janggal dengan kondisinya. Dia tadi keluar dari dalam kamar mertuaku tanpa memakai baju sama sekali. Otomatis tubuh telanjangnya terlihat jelas di mataku. Bukan itu saja, tubuhnya kulihat berkeringat, sepertinya dia baru saja melakukan aktifitas yang menguras tenaga.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEZlf1xDo8
Kini aku dan istriku saling berhadapan di depan kamar kami tanpa memakai apa-apa lagi. Mungkin ini pemandangan yang aneh, tapi bagi kami jadi seperti hal yang biasa terjadi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXUXfvf0Li
“Dek, trus ngapain kamu keluar dari kamar ibu?”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8L3SXKMpz
“Emm.. baru ngobrol aja mas.. membahas acara besok” ucapnya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRkcvEev09
“Ohh, yaudah aku mau ganti baju dulu..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1BdYmRLYO
“Iya mas.. aku juga mau mandi”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQR6qU7JE2
Setelah selesai bersiap dan mematut diri. Aku dan Dina kemudian pergi menuju rumah penata rias yang sedianya akan membantu Dina dalam prosesi pernikahannya besok. Agak lama kami meninggalkan rumah. baru sekitar pukul 3 sore kami kembali pulang dengan membawa beberapa bajuh pengantin beserta alat-alat perlengkapannya. Sebenarnya tidak banyak yang kami bawa karena semua alat-alat yang lainnya sudah di kirim ke rumah pak Manto.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDIdYVZ3cK
Kondisi rumah mertuaku memang tak ramai. Tetap saja seperti biasa dan tak ada kegiatan yang menunjukkan kalau besok ada acara pernikahan. Tadi malam memang mertuaku bilang kalau semua acara dan persiapannya akan dilakukan di rumah barunya pak Manto. Baik acara selamatan maupun masak-masak semua makanannya di lakukan di rumah pak Manto. Jadi tak ada acara apapun di rumah mertuaku. Itulah kenapa mertuaku tampak santai di rumah. Begitu juga Dina yang akan jadi pengantin besok. Dia hanya mempersiapkan dirinya dengan perawatan tubuh dan kulit dengan bahan kosmetik yang sudah dibelinya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYmCp8YrgT
Malam harinya, Dina sehabis maghrib tadi sudah dipanggil untuk datang ke rumah pak Manto. Karena dia pergi sendiri, aku dan anggota keluarga lainnya masih tetap tinggal di rumah. Kuhabiskan waktu sore itu dengan berbaring santai di dalam kamar. Istriku yang tengah ngobrol dengan mertuaku dan Angga di depan terdengar ramai. Kadang sayup-sayup kudengar mereka tertawa memecah sepinya suasana. Benar-benar membuatku nyaman dengan kondisi pedesaan yang seperti ini.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQaz2zXDF4
Aku yang merasa masih capek akhirnya tertidur sehabis isya’ dan terbangun sekitar jam 9 malam. Biasanya kalau sudah begitu pasti akan susah tidur lagi. Kudapati istriku belum masuk menemaniku tidur di kamar. Kuambil Hpku lalu kubaca pesan yang masuk sebentar. Hanya ada pesan dari Vina yang berkata kalau dia kangen dan ingin cepat ketemu denganku. Aku tersenyum membacanya, sepertinya dia benar-benar mencintaiku sampai tak rela aku jauh darinya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtlHSOaY9Q
“Mas, jangan ngentot sama Dina, aku ga rela” tulisnya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7ygZZ3qdZ
“Gak kok” balasku sedanya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjC29gBtfia
“Bohong”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjntbvyngUV
“Sudah tau nanya”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QhlzkVQ6z
“Dasar buaya buntung”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNu12GBvBl
“Sini aku gigit”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3NByiQx9H
“Gak, balik dulu sini kalo mo gigit”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9e5qHOL9zq
“Hehe, enakan diemut ja”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5GMnCd36l
“Ayo, pas banget memekku gatel nih”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6RIvXIFA9
“kocok aja, awas lecet”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNN0xInju2a
Setelahnya Vina tak membalas pesanku lagi. Kutaruh kembali Hpku di atas meja kamar. Aku kemudian duduk di tepi tempat tidur sambil mengumpulkan kesadaranku. Tak kudengar lagi suara orang bicara di luar kamar. Entah merka kemana aku belum tahu. Karena merasa penasaran aku akhirnya coba keluar kamar dan mencari keberadaan istriku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcwwZj9UVN
Kucari di depan rumah sudah sepi. Pintu rumah pun sudah terkunci dengan rapat dan lampu teras juga sudah dimatikan. Akupun coba melihat ke dalam kamar mertuaku dan kamar Dina. Tetap aku belum temukan keberadaan mereka. Kulangkahkan kakiku menuju ke dapur dan sekaligus ke kamar mandi untuk buang air kecil. Namun begitu aku buka pintu dapur bagian belakang, aku mendadak kaget pada apa yang terlihat di depanku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVBFhpTzCJ
Sungguh di luar nalar dan akal ketika kulihat Angga, istriku dan juga mertuaku tengah berada di halaman belakang rumah dengan menggelar tikar. Sebenarnya yang membuatku kaget adalah kenyataan bahwa mertuaku tengah menungging dan Angga dengan bersemangat sedang menusukkan penisnya pada liang senggama mertuaku. Gila! Betul-betul gila apa yang mereka lakukan. Ditambah dengan adanya istriku yang duduk mengangkang di depan mertuaku, sambil liang memeknya dijilati oleh ibunya sendiri. Sungguh membuatku hampir pingsan melihatnya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPxIotiK9C
Cahaya bulan yang sedang purnama membuat keberadaan mereka bertiga terlihat jelas di mataku. Ketiganya sudah telanjang bulat semuanya. Seakan tak peduli pada siapapun yang bisa melihat mereka. Angga dengan bernafsu terus merojok belahan vagina ibunya dan istriku terus mengerang menerima jilatan erotis pada memeknya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSNy7sbISJ
“Aahh.. masss.. udah bangun yah?” tanya istriku saat mendapatiku tengah berdiri melihat mereka.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8JOkyutal
“ii.. iiya dekk.. mau kencing dulu” balasku agak gugup. Aku tak tahu harus berbuat apa.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkQbvMgwRr
“Hihihi.. yaudah mas buang dulu.. ntar kesini yah”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3g4Jv02hD
“He’emm..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JTHbx2Hsb
Akupun lanjut pergi masuk ke kamar mandi. pikiranku terus berputar dengan liarnya memikirkan apa yang baru saja kulihat itu. Sungguh di luar dugaanku, ternyata selain ngentot dengan istrikum Angga juga sudah ngentot dengan ibunya sendiri. Gilak! Keluarga macam apa ini?
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3PqLAx4WM
Aku berdiri lama di kamar mandi bingung akan berbuat apa. Meski aku sudah membuang isi kandung kemihku tapi aku masih tetap berada di dalam kamar mandi. Pikiranku masih melayang-layang tak tentu arah. Ingin rasanya aku menyudahi ini semua, tapi entah kenapa pikiranku malah melarangnya. Ada secuil keinginan untuk bisa gabung dengan mereka dan melakukan seks sebebas-bebasnya. Akhirnya pikiran kotorku yang menang dan mengambil tindakan. Akupun keluar dari kamar mandi lalu mendekati mereka bertiga.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYO2bIpTIe
“Makanya kok hilang semua.. ternyata ngumpul disini” ucapku kemudian.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4VDvxYx4h
“Iya masshh.. ahh… teruss buu… ah.. enak”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNwZYeBVaHv
Istriku hanya meringis menahan nikmat saat liang memeknya dijilati oleh lidah nakal ibu mertuaku. Sedangkan Angga yang melihat kehadiranku hanya bisa nyengir dengan pinggul yang bergoyang maju mundur tanpa berhenti.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHPHzILmAP
“Waahh.. lagi enek-enaknya tuh.. boleh dong gabung?” ujarku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV92e67HhsZ
“Aaahh.. sini mas.. gantian sama Angga aja.. cobain dulu memek ibuku mas” tawar istriku kemudian. Sudah mulai gila istriku rupanya, tak salah dengar aku, masak dia menyuruh aku menikmati memek ibunya sendiri?
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUZKzp9ZDJ
“Iya deh.. tapi emut dulu dong dekk.. bikin dia bangun”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOz9ZcwxnF
“Hihi.. siapp.. sini mas..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcqaqoc9zkJ
Aku mendekati istriku yang masih duduk mengangkang di depan kepala ibu mertuaku. Kulepaskan sendiri celana pendek yang aku pakai beserta celana dalamnya. Tanpa basa-basi lagi istriku lalu dengan lahapnya menyelomoti penisku dan menjilati seluruh permukaan penisku. Melihat persetubuhan Angga dan mertuaku, serta emutan mulut istriku membuat batang penisku secara cepat langsung berdiri tegak menantang. Dalam hitungan detik saja batang kejantananku sudah dalam kondisi siap tempur.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTWjGyxodl
“gantian Ngga..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7I2MU8b6c1
“Aahhh.. iya mas…”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoITDvJKKn
Plopp!!
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhfkc3UstF
Angga mencabut penisnya dari lobang memek mertuaku. Dia lalu bergeser mendekati istriku, rupanya Angga memang sudah tak sabar untuk bisa lagi ngentot dengan isrtiku yang tak lain adalah kakak kandungnya sendiri.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSYGvVj0f0
“Emmhhh.. aahhh… ayo Nggaa..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwUTDoIgmGb
“Iya mbakk.. hoohhh.. enak banget memek perempuan hamil”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexS1JIpxyi
Kini kedua perempuan di hadapanku sama-sama menungging. Mertuaku menungging di depanku dan istriku menungging di depan Angga. Kami seperti sedang berlomba membuat pasangan kami merasakan kenikmatan. Posisi mertuaku dan istriku yang saling berhadapan membuat mereka bisa leluasa menyatukan mulut mereka. Istriku tampak menghisap mulut mertuaku dengan liar. Belitan lidah dan pertukaran ludah mereka lakukan untuk menambah rasa nikmat dari persetubuhan terlarang ini.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkVZqhQAav
“Uuhhh… mantab nak Aryo.. uuhh..teruss… hoooohh” desah mertuaku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa39ZhUOovA
“Aauhh.. Anggaa.. yang kenceng dekk… ahhh… bikin mbak muncrat dekk…” sambut istriku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdDG3Xen5t
Plok… plokk… plokk.. plokk…
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsYPS4if0Y
Plok… plokk… plokk.. plokk…
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgLOrzem69
Suara entotan kami berdua mulai terdengar nyaring. Ini kalau terjadi di kota pasti tetangga sudah geger mencari keberadaan sumber suaranya. Untungnya tetangga rumah mertuaku ini jauh-jauh semua. Jadinya kami bisa dengan bebas melakukan entotan kami tanpa ada yang mengganggu.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlrenNsJRE
Sesaat kemudian istriku sudah menjerit-jerit keenakan. Tusukan cepat yang dilakukan oleh Angga rupanya mulai membuatnya kuwalahan. Aku yang tahu kondisi istriku itu hanya bisa tersenyum sambil terus kugoyangkan pinggulku maju mundur. Jepitan memek mertuaku memang tak terasa kuat seperti vagina Dina atau milik istriku, tapi empotannya sungguh luar biasa enaknya. Mungkin itulah kelebihan mertuaku yang tak dipunyai kedua anak perempuannya.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0QtB29vRI
“Hooooohhhhhh… aku keluaaaaarrrr!!”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBM4DctHeM
Tubuh istriku ambruk ke depan. Dia tersungkur di atas tikar yang digelar di halaman belakang rumah. otomatis penis Angga ikut tercabut keluar dari liang senggama istriku. Angga lalu berdiri dan menatapku.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsmxY9XKdM
“gantian aja Ngga.. kita keluarin sama-sama di memek ibu”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZtAdK89Wm
“Hehehe.. siap mass..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvN7DQJ7XJ
Kucabut penisku lalu kusodorkan pada mulut mertuaku. Kini aku resmi jadi menantu yang durhaka, dengan teganya menyumpal mulut mertuanya sendiri dengan batang kontol. Angga yang sudah siap di belakangku kembali menancapkan penisnya di lobang memek ibunya. Tanpa ditahan-tahan dia lanjut mengocok lobang tempat dia dilahirkan itu dengan kecepatan tinggi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQPUzM4lYS
“Haaaaahhhhhhhh… muncrat buuuu… hoooohhhhh”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArI1e2X7lQ
Tubuh Angga bergetar hebat. Badannya kelojotan melepaskan semburan sperma pada liang senggama ibunya. Aku yang melihatnya telah berhasil menggapai puncak kenikmatan hanya bisa tersenyum lalu menyuruhnya untuk gantian lagi.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZiDluLYJ1
“Ahhhh.. mantab nih.. becek..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZZ7lIlpz2
Kupompa memek mertuaku dengan cepat. Lelehan sperma Angga nampak mulai merembes keluar dari celah-celah bibir vagina mertuaku. Caira putih kental itu semakin lama semakin berbusa dan jatuh di paha ibu mertuaku. Sungguh erotis bagiku bisa melihat lelehan cairan itu.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFo7QfmP1N
“Ayo dong bu.. empot lagi dong.. aahh.. mau nyampe ini” pintaku kemudian.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6MDkzNbBx
“Hohhh.. hohhhh.. iya.. aahh.. iya.. ini..”
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uLmkU9nPS
Sekali lagi penisku diremas-remas dan dihisap oleh dinding kemaluan mertuaku. Aku sangat menikmatinya. Namun begitu aku masih belum merasakan ingin keluar.
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqb2IgpYsUa
“Ohh… jadi begini kelakuan kalian kalo aku ga ada dirumah?
6191Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVZZbTKVSA
“Dina !!”
ns 15.158.61.6da2
