Sudah seminggu ini Rinta bekerja di kantorku. Dia tampak bersemangat mengerjakan tugas-tugasnya sebagai asistenku dan juga asisten Irwan. Memang dia masih merangkap sebagai asisten Irwan sambil menunggu tersedianya karyawan yang bisa ditarik ke kantor pusat lagi. Sebetulnya itu tugas Irwan untuk membuat rekomendasi dan justifikasi tentang kebutuhan asisten untuk dirinya, tapi kurasa dia tak seberani diriku yang siap melakukan apa saja kalau sudah ada kemauan.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcBGEsrGn1
Meski Rinta tinggal bersama Vina di sebelah rumahku, tapi sampai sekarang aku belum pernah lagi menyentuh tubuhnya. Mungkin aku dan Rinta sudah tak lagi ditakdirkan bersama. Setiap ada kesempatan kami berdua, pasti aku tak bisa berpikiran untuk merayunya, apalagi menyentuh bagian sensitifnya. Entahlah, semenjak dia jadi bawahanku malah aku seperti berusaha melindunginya dari ancaman apapun termasuk dariku sendiri.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0Xz7DsZWW
Suatu sore beberapa hari yang lalu aku memang pulang membonceng Rinta. Kami tiba di rumah sekitar setengah 6 sore. Kebetulan ada Dendi temannya Angga itu main ke rumah. Begitu dia melihat Rinta, tatapan matanya mendadak berubah. Sepertinya pemuda itu mengalami apa yang disebut cinta pada pandangan pertama.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74Mbxa86oF
Nah, setelah Dendi bertemu dengan Rinta, pemuda itu mendekatiku untuk mengakrabkan diri. Aku menerimanya dengan terbuka, walau aku tahu ada sesuatu di balik keramahannya padaku. Biasanya Dendi cuek saja padaku, kami hanya menyapa seperlunya. Namun sekarang perilakunya padaku mendadak jadi lain.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITttEW3rJm
“Mas… bisa kita ngomong berdua mas” pinta Dendi kemudian. Pemuda ganteng itu duduk di ruang tamu lalu menyodorkan rokoknya padaku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RCKVtCA5P
“Apa sih Den? Kok penting banget keliatannya..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1u4WJp6wt
“Mas… gini mas.. aku.. aku… bisa minta tolong gak sama mas Aryo?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHtI7pXugy
“Iya bisa.. ngomong aja Den..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRTFxMjN7b
“Emm.. itu.. itu..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAbcTKbB0D
“Itu apa? Ngomong yang jelas dong Den..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGydp4bsiZW
“Namanya siapa mas, cewe yang datang sama mas Aryo tadi”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRNPZIw3GQ
“Ohhh.. Rinta.. dia asistenku di kantor.. kenapa sih Den?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOIM7KXLcb
“Emm.. aku naksir banget sama dia mas.. boleh gak aku jadiin dia istriku?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5D5sFHMo8H
“Lahh.. ngomong apaan sih kamu ini?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdABDv6E93
“Beneran mas.. sumpah mati aku pengen jadiin dia istriku… biar kami belum kenalpun tapi rasanya beda banget mas.. Vibe-nya udah kerasa banget kalo dia itu cocok sama aku” tandas Dendi tanpa basa-basi lagi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5FHJ5uqLS
“Hemmm… gimana ya Den? Oke gini.. aku kasih tau sesuatu, ntar kamu pikir dulu keputasannya..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQkAKim55i
“Iya mas.. apa itu mas?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnSFheqdFA
Dendi mendekatiku, lalu mencondongkan badannya berusaha mendengar apa yang aku bicarakan selanjutnya. Sepertinya dia memang penasaran banget sama Rinta. Sekarang kata-kataku lah yang jadi pertimbangannya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CvgnOKCfj
“Den… Rinta itu udah ga perawan lagi” ucapku pelan. Supaya istriku dan Angga yang ada di belakang tak mendengarnya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3IHn7W4ot
“Ahhh.. kirain mas Aryo mau bilang apa.. itu sih ga masalah buatku mas.. udah umum cewe sekarang ga perawan lagi”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsXmr41FBA
“Dihhh.. gimana sih anak ini? masak gapapa? Ntar kamu kecewa lagi”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhUhfQAlm7
“Enggak mas.. sumpah!”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdJA01nmMu
“Yaudah.. kalo gitu ntar aku atur biar kalian bisa jalan bareng dulu.. gimana?
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHT1LrlLjUH
“Oke mas.. setuju”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuibSRm0b8
Begitulah awal mula terjadinya hubungan antara Rinta dan Dendi. Gilanya lagi dua hari kemudian Dendi menelpon orang tua Rinta dan terang-terangan melamar Rinta untuk jadi istrinya. Semakin nekat aja anak jaman sekarang ini. Belum apa-apa udah main lamar-lamar aja. Tapi kalau melihat Dendi juga aku paham apa yang dirisaukannya. Katanya sih kekayaan orang tuanya gak bakalan habis meski dia tak kerja sekalipun. Mungkin dia juga berusaha menghindari perjodohan yang direncanakan orang tuanya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyd8GwFKWma
Semakin aku jauh dari Rinta jadinya. Tapi tak mengapa, dari awal memang hubunganku dengan Rinta adalah rasa sayang, bukan nafsu buta yang cuma ingin menikmati tubuhnya saja. Kubiarkan saja Dendi dan Rinta berusaha menjalin hubungan mereka. Toh aku sendiri sudah punya istri cantik dan juga Vina yang siap jadi istri kedua.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnv8wAOGcjB
***
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLG3VCpLkV
Tak terasa tibalah waktunya Dina menikah dengan pak Manto. Aku, istriku dan Angga akhirnya bisa kembali pulang ke kampung setelah masa cuti keduaku di tahun ini disetujui. Kembali aku dipijami mobil kantor yang bisa aku pakai selama seminggu kedepan. Kali ini kebetulan yang aku bawa adalah mobil baru yang datang beberapa waktu yang lalu dan khusus untuk keperluan perjalanan karyawan Staff dan manajemen. Kembali keberuntungan ada bersamaku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYOvcVhLS5
Memang mobil yang baru ini lebih bertenaga dan lebih nyaman. Tapi tenaga yang besar itu berbanding lurus dengan kebutuhan bahan bakarnya. Itulah kenapa selama perjalanan pulang ke desa istriku, kami harus beberapa kali berhenti di spbu untuk mengisi bahan bakar. Apalagi saat sebelum masuk di jalan pinggiran hutan, aku harus mengisi penuh bahan bakar mobil yang aku bawa supaya bisa kembali lagi ke kota, minimal bisa kembali ke spbu terdekat.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfh1adCURkQ
Memang perjalanan kami kali ini aku tak mengajak Vina, karena dia belum bisa mengajukan cuti. Akhirnya aku tinggal dia di rumah bersama Rinta. Sewaktu kami berangkat pun dia sempat merajuk ingin ikut, tapi aku tak bisa membawanya kalau dia besok masih kerja seperti biasa. Setelah kubujuk-bujuk dia dan kuyakinkan kalau aku tidak pergi lama akhirnya dia nampak tenang.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCi3v3waqz5
Sengaja kami jalan pulang kembali ke desa sudah malam. Selain jalanan sepi, cuaca juga tak panas seperti siang hari. Tentu saja tantangan terbesarnya adalah mengantuk. Tapi karena kami berhenti beberapa kali di spbu, lumayan juga untuk membuatku tak mengantuk lagi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4myWPHGjaq
Karena mobil yang aku bawa adalah tipe SUV dan cuma diisi tiga orang saja, sisa ruangan yang ada cukup luas banget. Istriku sampai bisa tidur dengan posisi telentang di kursi belakang. Padahal kursi yang ada semuanya bermodel Captain Seat dan mempunyai leg rest. Tentunya bisa diperkirakan mobil apa yang aku pakai saat ini bukan?
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgu1f8NyZlh
Angga menemaniku duduk di depan, sedangkan istriku tidur di kursi tengah. Saat tadi kami sudah masuk ke jalan tol, istriku sudah mulai melepas bajunya dan hanya memakai dalamannya. Tentu aku tenang-tenang saja karena kaca film mobil yang aku bawa cukup gelap dan bisa menghalangi pandangan orang dari luar tentunya. Karena mungkin masih merasa tak nyaman akhirnya istriku melepas Bh yang dipakainya. Praktis selama sisa perjalanan kami dia cuma pakai celana dalam saja.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3BklzHI29
Begitu kami keluar dari jalan tol dan berhenti di sebuah SPBU, istriku tetap saja tidak memakai pakaiannya kembali. Dia malah dengan santainya duduk sambil makan camilan yang dibawanya dari rumah tadi. Untungnya petugas yang mengisi bahan bakar mobil kami tak bisa melihat ke dalam mobil. Aku yang tetap duduk di balik kemudi menyerahkan pada Angga untuk membayar pembelian bahan bakar. Diapun sempat turun dan ngobrol dengan petugas SPBU saat mobil sedang diisi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WPBOYm7Mm
Akhirnya sekitar jam 4 pagi kami sudah tiba di depan rumah keluarga istriku. Suasana masih gelap dan belum nampak adanya aktifitas warga sekitar. Aku dan Angga turun lebih dulu. Kami berdua dengan cepat menurunkan semua barang bawaan kami dan menaruhnya di depan pintu rumah. Tak berapa lama kemudian pintu dibuka dan muncullah ibu mertuaku datang menyambut kami.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDEo2v6EJz
“Dimasukkan saja semuanya Ngga.. biar kalian bisa cepat istirahat” ujar mertuaku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPGBKOw13p
Aku kemudian menjabat tangan mertuaku lalu menciumnya sebagai tanda hormatku pada orang tua. Begitu juga Angga, dia langsung memeluk ibunya setelah sebelumnya juga mencium tangannya. Kusadari penampilan mertuaku masih cuek seperti biasa, hanya memakai Bh dan celana dalam saja. Tentunya bagi kami itu sudah seperti hal yang biasa. Aku pun terus memasukkan barang bawaan kami kedalam rumah dan menyimpannya dengan rapi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhhl5uzxZW
Sesaat setelah semua barang selesai kami turunkan, istriku kemudian ikut turun dari dalam mobil. Aku tak bisa melarangnya ketika dia keluar dari dalam mobil hanya memakai Bh dan celana dalam saja. Kelakuannya memang tak jauh beda dengan ibunya. Istriku tampak santai masuk ke dalam rumah setelah ikut mencium tangan ibunya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4RvDuCo3b
“Huhh.. capek aku bu.. pinggangku pegel rasanya” ujar istriku sambil memegangi pinggangnya yang sekarang terbuka tanpa tertutup pakaian.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFw9iLpT7g
“ya namanya jalan jauh Tik… lagipula kan kamu juga hamil.. sudah biasa itu” balas mertuaku kemudian.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGYFyJOS1e
Istriku tanpa berucap apa-apa langsung jalan masuk ke dalam kamar. Sedangkan aku dan Angga duduk santai di ruang tamu sambil menungu mertuaku datang kembali. Beliau tadi masuk ke dapur dan membuatkan kopi untuk kami.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpNxWotQgQ
“Rokok Ngga..” tawarku sambil meletakkan sebungkus rokok di meja.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISv6fux0rb
“Iya mas.. makasih”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaE7kRT6jSb
“Ffuuuhhhh.. mobilnya enak ya Ngga? Gak terlalu capek bawanya” kembali kunikmati kepulan asap yang keluar dari ujung rokok yang aku bakar.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aVijQSHnF
“Hehe..iya mas, namanya juga mobil baru.. harganya berapa yah sekarang?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBygF3DeG9V
“Hemm, mungkin sekitar 1M kurang dikit itu Ngga..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlo5bYUP0u
“wahh.. makanya bagus banget tuh mas”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFeuSrSiAx
“Iyalah, cocok sama harganya”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcrjfgBYUm
Lagi enak-enaknya kami ngobrol, tiba-tiba Dina keluar dari kamarnya. Wajahnya masih kucel dan rambutnya tergerai acak-acakan. Tapi kulihat ada yang berbeda sekarang, wajahnya nampak bersih dan kulitnya semakin cerah. Mungkin karena mau menikah dia lakukan perawatan pada tubuhnya. Tapi tetap saja penampilannya cuek dan bebas seperti biasa.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRa84vh6ln
“Mas Aryooo.. aduhh.. kangen aku mass..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOPBqzNnug
Dina langsung duduk di sebelahku lalu memelukku erat. Bukan cuma itu, dia kemudian mencium pipiku berkali-kali sampai aku kewalahan menerimanya. Angga kulihat nampak protes di wajahnya, dia seperti sedang mencibir kelakuan kakaknya itu padaku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTLFlDMpfv
“Huhh.. masak cuma mas Aryo yang dikangenin sih mbak.. sama aku gak kangen yah?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrfmG5R9QJ
“Hihihi, ya jelas kangen lah dek.. sini.. sini..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqbBuJNedp
Angga kemudian mendekati Dina lalu memeluk kakaknya itu dengan lekat. Diapun sama mendapat ciuman di pipi dari Dina. Selepas itu Angga kembali duduk di depanku dan menghisap rokoknya lagi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgrYz1s8Lg
“Kamu ntar kalo udah menikah masak gini terus Din? Bangun tidur cuma pake celana dalam aja” tanyaku menoleh pada Dina.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX9D1yeDoeT
“Iya lah mas.. ngapain dirubah-rubah.. orang desa sini sih udah biasa..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7TtzRZZF9k
“Emm.. bener juga sih, tapi ngapain pake celana dalam, kan biasanya kamu malah ga pake apa-apa kan Din? Hehehe..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdwN4bRNaI
“Yeee.. iya bener mas, tapi masak aku keluar trus ngobrol sama kalian ga pake apa-apa? Ya bisa juga sih.. tapi gimana ya mas…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWD3ZXj9az
“Hahahaa… udah ahh.. jangan dibahas lagi.. ntar malah kemana-mana Din”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fVNKHuI5o
Aku kembali menyalakan rokok yang tersemat di bibirku. Kuhisap dalam-dalam dan kunikmati kepulan asap yang keluar dari ujungnya. Begitu pula Angga, dia juga sudah kedua kalinya mengambil rokok milikku dan menyulutnya. Tak berapa lama kemudian mertuaku kembali datang sambil membawa dua gelas kopi di tangannya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OMpo9awC8
“Makasih bu..” ucapku menyambut kopi di atas meja.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKboDT3HuT
“Iya, ini buatmu Ngga..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNLoAlBN1I
“Waahh.. enak nih”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEO1zIflV39
Selepas itu kami kembali terlibat pembicaraan yang membahas prosesi pernikahan Dina. Acara yang sedianya akan diadakan dua hari lagi itu ternyata di selenggarakan di rumah barunya pak Manto. Memang dulu pak Manto pernah cerita telah membuatkan Dina rumah baru apabila dia mau nenerima lamarannya. Aku tak ada masalah tentang hal itu.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlO8UeKuszC
Sambil kami berbincang bersama, tak jarang mataku mengarah ke bulatan payudara Dina. Kupikir bentuknya semakin lama semakin montok dan berisi. Beberapa kali ketika dia tertawa, bulatan daging kenyal itu tampak bergelantungan indah. Rasanya aku jadi membayangkan kalau payudara Dina yang bulat membusung itu akan dinikmati oleh orang tua macam pak Manto. Aku malah jadi geli memikirkannya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgHyh5sQop
“Bu.. aku tidur sama ibu saja yah.. kangen banget aku buuuu…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNz1EXHgLv8
“Iya..iya Ngga.. ayo sekarang kamu istirahat aja” balas mertuaku sambil menggandeng tangan Angga.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoR4PDiBt04
“dasar anak bungsu, manja banget sih kamu itu” celetukku pada Angga.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUfM9RmTTes
“Biarin mas.. hehehe…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpOILOu6ePM
Mertuaku dan Angga kemudian berjalan berdua masuk ke dalam kamar. Aku dan Dina masih lanjut ngobrol sebentar. Kurasakan Dina semakin mendekat ke arahku sampai akhirnya dia kembali memelukku sambil meletakkan dagunya di pundakku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxng06GdIr
“Mas.. mbak Tika hamil udah berapa bulan sih?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMoHYa4PuS
“baru 4 bulan jalan Din..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6vK6AoA9D
“Mas.. kalo aku sama pak Manto ga bisa hamil gimana yah?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSNws5LeXD
“Ya kamunya yang sabar lah.. masak mau hamil sama orang lain? Kamu ini ada-ada aja pikirannya”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡek8fmJrGMd
“Hihi.. kok tau sih pikiranku mas? Cuma kepikiran aja mas.. sebenarnya kalo ntar aku ga bisa hamil… emmm.. aku pengen hamil sama mas Aryo aja”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtZBGvtKMt
“Hehh!? Jangan aneh-aneh kamu.. gakk.. gak bener itu Din.. dosa banget kamu” balasku sedikit menghardiknya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfe09mFNmfv
“yaahh.. kalo mas Aryo ga mau biar aku cari laki-laki lain aja yang mau”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdrsYPeW9b4
“issshhh.. jangan lah..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4yoEhqz5Ec
“makanya mas Aryo harus mau…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLmig0iTuE
“Eh.. iya.. iya.. aku mau kok.. tapi kalo bisa jangan Din”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMC6l4QwDW
“Hihihi.. iya dehh mas.. kan belum kejadian juga, tenang mas.. “
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRGsbT3qNJ
“Udah ahh.. ntar tambah ngaco kamunya, aku mau tidur dulu.. capek”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0dwmjDIlb
“Tidur sama aku aja mas, hihihi..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuvegSRw23
“Jangan dong Din.. kan ada kakakmu di kamar.. masak aku tidur sama orang lain?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPw4GV4EZVr
“Iya deh mas… udah cepetan istirahat, ntar siang bantuin aku ambil perlengkapan pengantin di desa sebelah ya mas”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pJmOsSCnk
“Iya Din.. siap”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUj7kZoSRR
Kami kemudian sama-sama meninggalkan ruang tamu. Aku masuk ke dalam kamar istriku dan Dina masuk ke dalam kamarnya sendiri. Saat sudah di dalam kamar kulihat istriku sudah tertidur dengan pulasnya. Nampaknya dia sangat lelah dengan perjalanan kami malam tadi. Suara dengkuran halus terdengar dari mulutnya, tanda kalau dia benar-benar capek. Akupun lalu melepas pakaianku dan menyisakan celana dalam saja. Kubaringkan tubuhku di samping istriku lalu berusaha memejamkan mata. Tentu saja tak butuh waktu lama akupun tertidur dengan lelapnya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aw00sqgRX
***
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9vPwGg2Xk
Sekitar pukul 11 siang aku terbangun dari tidurku. Kurasakan tubuhku tengah bercucuran keringat karena cuaca di desa kelahiran istriku itu memang panas dan membuat gerah. Dengan mata masih agak terasa pedas aku bangun dan duduk di pinggiran tempat tidur. Kulihat sudah tak ada lagi kehadiran istriku, tentu saja ini sudah siang, aku pikir dia pasti sudah melakukan pekerjaan rumah membantu mertuaku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6SNXOdC72
Kuambil Hpku dan kulihat beberapa pesan yang masuk. Semuanya tak ada yang penting, hanya grup teman-teman tongkronganku saja yang ramai. Kembali kuletakkan Hpku di atas meja rias. Dengan badan yang masih terasa capek aku kemudian keluar dari kamar. Tanpa kusadari ternyata aku masih pakai celana dalam saja. Mungkin karena kebiasaan di rumah begitu jadi akhirnya terbawa juga sampai di rumah mertuaku. Untungnya tak ada orang lain di rumah, hanya ada Dina yang kutemui sedang duduk sendirian di dapur.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvE2dAUHnM
“Eh mas Aryo, baru bangun ya mas?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJWKB53ctq
“Hoooaaammm.. iya Din.. ahh.. capek banget badanku”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnE0ThDtoSZ
“yaudah.. aku buatin kopi mau?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MSIff4kjb
“ya mau dong..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9IBdONkNAW
“Sip.. tunggu bentar ya mas”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1pnZKiDLY
Dina tampak cekatan merebus air lalu membuatkan aku kopi. Nampak dia santai sekali meski tubuhnya hanya terbalut celana dalam saja. Gunung kembar yang ada di dadanya dia biarkan bergelantungan dengan bebas. Aku yang sering melihatnya jadi seperti melihat hal yang biasa. Semakin sadar aku kenapa orang di desa ini begitu cuek pada pakaian mereka. Karena dari dulu mereka sering melihat akhirnya semakin lama jadi semakin terbiasa. Kalau sudah terbiasa pasti tidak akan timbul rasa kagum atau merasa aneh pada kondisi di sekitar mereka.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ945Y5Nv0of
“Tika kemana sih Din? Kok ga keliatan”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1r0ieTKSK1
“Anu mas.. itu..emm… ada kok, hihihi…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdyw7FM8oX
“Iya ada dimana?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqWD8Oorfe
“Udah mas.. ini kopinya”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaLLMkMclz
Aku semakin penasaran pada jawaban Dina. Sepertinya ada sesuatu yang berusaha ditutupi olehnya. Tanpa menaruh curiga akupun menyeruput kopi dari gelas yang telah disajikan oleh Dina padaku. Tetap saja nikmat rasa kopi saat baru bangun tidur, bikin melek dan semangat lagi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9eJN6s7vxH
“Mas.. cepetan mandi.. habis ini jadi kan mengantar aku ambil barang?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnayRMV9R2B
“Iya bisa kok..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQEWBAwobm0
“Sipp.. apa mas Aryo mau mandi bareng aku? Asikk lhoo bisa mandi berdua, hihihi..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbW8wmnU7DN
“Bolehh.. emang kamu gapapa? Kan kamu udah ada yang punya” balasku menatapnya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgsTrpkVpF
“Ahh.. biarin, lagipula habis ini kita ga bisa begini lagi mas.. kalo aku udah pindah ke rumah yang baru pasti susah mau duduk berdua bareng mas Aryo lagi”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcFISpiaYk
Aku terdiam mendengar ucapan Dina. Benar juga apa yang dia katakan. Sehabis dia menikah dan pindah rumah tentu saja dia akan jadi milik pak Manto secara keseluruhan. Tak mungkin aku akan duduk bareng Dina dalam kondisi hampir telanjang seperti ini setelah dia jadi istrinya pak Manto.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmK8puWIz8c
Selesai aku minum kopi, tanganku kemudian di tarik Dina untuk mengikutinya. Kami berdua kemudian berjalan menuju kamar mandi yang ada di belakang rumah. Letak kamar mandi di rumah mertuaku itu berjarak sekitar 7 meter dari pintu dapur, jadi kami sempat berjalan berdua di tempat terbuka. Untungnya belakang rumah mertua itu masih berupa ladang dan tanah kosong. Tetangga pun paling dekat sekitar 50 meter jauhnya. Pun kalau ada yang melihat kami juga mereka akan biasa saja.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5qaGylECK
“Sini aku bantuin mas..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1obiqYifI
Begitu kami berdua masuk ke dalam kamar mandi, Dina langsung menarik celana dalamku ke bawah dan langsung terlepas dari kedua kakiku. bukannya kembali berdiri, Dina malah terus jongkok di depanku dan mulai memegangi batang penisku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqW7qdeHSCQ
“Din.. ntar kalo ada yang tau gimana?
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhVGMpHY81
“Uhhh… gapapa mas.. bebas kok kita”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdbjfzlSIe
Aku tak begitu paham dengan kata bebas yang diucapkannya tadi. Tap bagiku itu adalah kondisi dimana kami bisa melakukan lebih jauh lagi. Makanya aku tak menolak saat Dina memegangi penisku lalu mengulumnya dengan nikmat.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQjhTq9lTz
“Emmmhh.. emmhhh.. ahhh…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfwKWye6eUr
Dina seperti mendapat sesuatu yang menyenangkan hatinya. Dia jilati permukaan penisku dari pankalnya lalu menuju kepalanya. Biji pelerku pun tak luput dari sapuan lidahnya. Begitu liar dan bernafsu sekali dia mengerjai alat kelaminku. Sambil terus menjilati permukaannya, tak jarang dia selingi dengan kocokan tangannya yang terasa lembut itu. Mau tak mau batang kemaluanku semakin lama semakin tegang dan mengeras.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQ4sheMUhJ
“Hihihi.. enak kan mas” ucapnya sambil menatap wajahku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAcmw1rmRC
Pandangan matanya yang binal itu seakan jadi candu buatku. Seorang gadis muda yang cantik jelita tengah jongkok di depanku dan dengan rela hati mengoral penisku, hati siapa yang gak bakal luluh kalau sudah begini.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHMwWc9Uig
“kamu tambah cantik sekarang Din”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAK7PaqZeM
“hihihi.. iya dong mas.. cantik mana sama mbak Tika?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBTlMz0jk7
“hemm.. kalo sekarang ya cantik kamu Din”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDX9D7QRAL2
“Ohhh… makasih mas”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe9taU0UBl5
Dina kemudian berdiri lalu melepas satu-satunya pakaian yang masih melekat di tubuhnya. Dia memelorotkan celana dalam mungil dari pinggangnya lalu dibiarkan jatuh menuruni kedua kakinya. Lagi-lagi aku bisa melihat kemaluan Dina yang bersih dari bulu itu. Kulitnya tetap saja cerah dengan bibir vagina berwarna merah pucat.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPHe6QiZxc
“Mas..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhcQLbFzcH
“Apa Din?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCEoCxuvhN
“Langsung masukin aja ya mas.. keburu siang ntar, aku ada janji soalnya”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpbMyGtXJcR
“Iya deh.. sekarang maunya kamu gimana?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLt3QZoEp5G
Dina kemudian mengambil sabun lalu mengoleskannya di liang senggamanya. Aku pikir dia melakukan itu supaya memeknya lebih siap untuk menyambut penetrasi penisku. Kubiarkan saja dia sampai akhirnya Dina memposisikan tubuhnya membungkuk di depanku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4iua8tFei
“Aaaahhhhhhhhhh…. uuuugghhhhhhh….”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdggPMv6Tyv
Kusodokkan penisku perlahan-lahan menembus bibir vaginanya. Kudorong dengan kuat tapi kutahan supaya tak menyakitinya. Pelan namun pasti akhirnya seluruh permukaan penisku amblas di dalam lobang memeknya. Kembali kurasakan jepitan dinding vagina Dina begitu kuat meremas penisku. Aku hampir meringis menahan ketatnya himpitan otot vagiannya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqjc9x43Yt
“Aahh.. udah lama ga dipake ya Din?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZY2xkXR5E
“Emmhhh.. aahhh.. iya mas.. ssssshhhh… terusss.. aahhh”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yf4PU4O64
Kukeluarkan penisku sebatas kepalanya lalu kembali kudorong maju. Begitu seterusnya namun dengan tempo pelan-pelan saja. Aku ingin persetubuhan kami ini menjad kenangan yang nikmat bagiku dan buat Dina.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTUHfMgB5Y
Permukaan vagina Dina yang sudah terkena sabun tadi semakin membuat lancar penisku keluar masuk liang senggamanya. Semakin lama semakin kupercepat tusukanku sampai benturan pangkal pahaku pada bulatan pantat Dina terdengar nyaring.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUrDZjrxYU
Plok… plokk… plokk.. plokk…
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6aBlWFaHv
Aku benar-benar menikmati suara itu. Suara yang jadi saksi bersatunya alat kelamin kami dengan bebasnya tanpa penghalang sedikitpun. Semakin lama kurasakan vagina Dina semakin becek dan berair. Itulah hebatnya memek Dina, kalau ibarat masakan itu banyak kuahnya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqp1tg63QDg
“Ngngngaaahhhhhh…!!”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSkvk28OSd
Currrr.. currrrr…..
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3VgkaVDdN
Kutarik penisku keluar sebentar dan disusul dengan keluarnya cairan bening dari lobang kencing Dina. Dia ternyata sudah orgasme duluan. Aku kembali menusukkan penisku dan kupompa dengan cepat. Kucabut lagi dan kembali keluar cairan bening itu. Kuulangi beberapa kali dan tetap saja cairan itu keluar lagi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuifgf9pdmy
“Hhaaaahhhh.. maassss.. enaakkkk…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYK6nFxMOp
“Iya Dinn.. aahh.. aku juga enakk..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUFCTU1ZcK
Kuangkat pahanya sebelah dan kembali kugenjot memeknya dengan cepat. Tak ayal Dina semakin kelojotan menerima tusukan penisku yang mulai brutal itu.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Uc5zXSHJT
Plok… plokk… plokk.. plokk…
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5Veg1F5bG
Bunyi peraduan pangkal pahaku dan pangkal pahanya yang telah becek itu semakin keras terdengar. Aku sudah tak peduli lagi kalau ada orang lain yang mendengar suara itu. pokoknya kami berdua sedang enak-enaknya, tak peduli anggapan orang lain. Bahkan aku tak peduli kalau istriku memergoki perbuatan kami.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUayC8D0YpY
“MMmmhhhh maaasssssshhh…!!”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLcs3RKuqB
Currr.. cuurrrr.. cuurrr..
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihvP3txPio
Dari liang senggama Dina kemabali menyembur cairan bening. Kucabut penisku sesaat untuk memberi jalan pada cairan itu keluar semuanya. Setelah berhenti akupun lanjut memompa memek Dina dengan batang kejantananku lagi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjznUvmW1rN
“Haaahhh.. enak banget memek kamu sayang.. aahh.. pasti pak Manto bakal senang.. aaahhhsss…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJ70qHUyJR
“Iya masshh.. ahh.. puasin mass.. aahh.. puasinn”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtCecI2e3cv
Terus kukocok memek Dina menggunakan penisku. Tumpahan cairan orgasme Dina tadi masih menggenang di bawah kami. Meski kami berada di kamar mandi tapi cairan squirt Dina itu tak mau mengalir ke saluran air. Melihat genangan cairan memek Dina itu aku semakin bersemangat, entah kenapa aku jadi suka banget saat ada cairan yang keluar dari memek perempuan. Aku jadi ketagihan melihatnya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS11jIVjCIw
“Oooohhh..Dina.. aahh.. siap..siaapp.. yaahh… ahh..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKP0p8Cn2B
“Ayo mas.. yang cepet.. ahh.. keluarin mas.. aahh.. aku mau hamiiiilllll…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvKOo1uaxZ
Mendengar kata hamil dari mulut Dina semakin membuatku mendekati puncak kenikmatan. Kata-kata itu terdengar begitu merdu di telingaku. Aku sudah tak bisa berpikir sehat lagi. Di otakku hanya terus ingin segera mencapai puncaknya dan menyemburkan spermaku di rahim Dina.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡut8sBTSiFL
“Aaahh.. ini Din.. aaahh.. bbiar kamu.. ahh.. Hamiill.. aahhhh”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8WlUizsRP
Crott… crottt.. croott…
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEV5WEL57Qm
“Hoooohhh… ahhh… iya mas.. buat aku hamil mas.. aahh.. enaakkkk!”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfapJY3UKGN
Kubenamkan penisku dalam-dalam. Kutahan agak lama sambil kupeluk tubuh Dina dari belakang dengan erat dan hangat. Aku benar-benar menikmati sensasi ini. Sensasi nikmat dimana kusemburkan benih-benih subur dari penisku ke dalam rahimnya. Aku melakukan semuanya tanpa berpikir kalau Dina bisa benar-benar hamil. Entah bagaimana nantinya biarlah dia yang mengurusnya. Toh kalau dia beneran hamil kan sudah ada suaminya. Itu yang ada dalam benakku saat ini.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNeBScKqOFB
“Ahhh.. makasih mas.. tadi bener-bener nikmat”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OTCCQfYur
“Iya Din.. sekarang kita mandi dulu, keburu telat nanti”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTPZo7joKs
“Hihi, bener juga mas.. yukk ahh..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5113g7DQn
Kamipun segera mandi dan menyelesaikan urusan kami di tempat itu. Setelah selesai mandi kami baru sadar ternyata tak ada satupun diantara kami yang membawa handuk. Begitu kulihat celana dalamku juga ternyata sudah ada di dalam ember yang berisi air. Tak mungkin juga aku memakainya kemabali.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FE8cY8JHa
“Ahh.. gapapa mas, cuek aja.. siapa juga yang melihat kita.. yukk..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8bWT1KPCM
Dina dengan santainya keluar dari dalam kamar mandi tanpa memakai apa-apa. Tubuh telanjangnya sekarang terbuka di alam bebas. Melihat keberanian Dina, akupun jadi ikutan cuek keluar dari dalam kamar mandi meski dengan kondisi bugil sekalipun. Akhirnya kami malah tertawa-tawa saling melihat ketelanjangan kami.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYrEoHvy2h
“Mas.. ntar malem kita maen di luar sini yah!?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbEcDHf0aO
“Emmm.. boleh…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8Tma8zwV4
Dengan jalan bergandengan tangan aku dan Dina mulai masuk ke dalam ruangan dapur. Masih kulihat belum ada siapa-siapa. Baik mertuaku, istriku maupun Angga belum terlihat sama sekali. Rasa penasaran itu kembali menyeruak dalam pikiranku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ882jLML09F
Ketika Dina sudah sampai di depan kamarnya dia lalu melepaskan pegangan tangannya pada lenganku. Kubiarkan dia masuk ke dalam kamar untuk bersiap karena kita akan pergi ke desa sebelah. Setelahnya aku juga segera masuk ke dalam kamar. Namun saat aku hendak membuka pintu kamar, tiba-tiba kutemui istriku tengah keluar dari dalam kamar mertuaku. Rupanya dari tadi dia ada di kamar mertuaku. Kulihat dia keluar sambil tangannya mengikat rambutnya yang tergerai.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfjRuqF81k
“Eh mas.. udah mandi yah?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCtw6aw4sZE
“Udah.. udah.. baru selesai kok, abis ini mau nganter Dina ambil perlengkapan pengantin ke desa sebelah”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHgZqwTPYe
“Ohh… iya mas.. aku ga usah ikut yah? mau ketemu sama ibu-ibu yang masak buat acara besok”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9bHTmfj1Z
Istriku dengan santainya berjalan dari depan kamar mertuaku. Aku sedikit janggal dengan kondisinya. Dia tadi keluar dari dalam kamar mertuaku tanpa memakai baju sama sekali. Otomatis tubuh telanjangnya terlihat jelas di mataku. Bukan itu saja, tubuhnya kulihat berkeringat, sepertinya dia baru saja melakukan aktifitas yang menguras tenaga.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTILL0FNgF
Kini aku dan istriku saling berhadapan di depan kamar kami tanpa memakai apa-apa lagi. Mungkin ini pemandangan yang aneh, tapi bagi kami jadi seperti hal yang biasa terjadi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlewTNtxAD
“Dek, trus ngapain kamu keluar dari kamar ibu?”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzpbNOWLgYU
“Emm.. baru ngobrol aja mas.. membahas acara besok” ucapnya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhmfnPkL2D
“Ohh, yaudah aku mau ganti baju dulu..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bFNtYsINq
“Iya mas.. aku juga mau mandi”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAaSsDGiYI
Setelah selesai bersiap dan mematut diri. Aku dan Dina kemudian pergi menuju rumah penata rias yang sedianya akan membantu Dina dalam prosesi pernikahannya besok. Agak lama kami meninggalkan rumah. baru sekitar pukul 3 sore kami kembali pulang dengan membawa beberapa bajuh pengantin beserta alat-alat perlengkapannya. Sebenarnya tidak banyak yang kami bawa karena semua alat-alat yang lainnya sudah di kirim ke rumah pak Manto.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTDhJKyc4k
Kondisi rumah mertuaku memang tak ramai. Tetap saja seperti biasa dan tak ada kegiatan yang menunjukkan kalau besok ada acara pernikahan. Tadi malam memang mertuaku bilang kalau semua acara dan persiapannya akan dilakukan di rumah barunya pak Manto. Baik acara selamatan maupun masak-masak semua makanannya di lakukan di rumah pak Manto. Jadi tak ada acara apapun di rumah mertuaku. Itulah kenapa mertuaku tampak santai di rumah. Begitu juga Dina yang akan jadi pengantin besok. Dia hanya mempersiapkan dirinya dengan perawatan tubuh dan kulit dengan bahan kosmetik yang sudah dibelinya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTm4ZLYLSE0
Malam harinya, Dina sehabis maghrib tadi sudah dipanggil untuk datang ke rumah pak Manto. Karena dia pergi sendiri, aku dan anggota keluarga lainnya masih tetap tinggal di rumah. Kuhabiskan waktu sore itu dengan berbaring santai di dalam kamar. Istriku yang tengah ngobrol dengan mertuaku dan Angga di depan terdengar ramai. Kadang sayup-sayup kudengar mereka tertawa memecah sepinya suasana. Benar-benar membuatku nyaman dengan kondisi pedesaan yang seperti ini.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8G6Zq4lid
Aku yang merasa masih capek akhirnya tertidur sehabis isya’ dan terbangun sekitar jam 9 malam. Biasanya kalau sudah begitu pasti akan susah tidur lagi. Kudapati istriku belum masuk menemaniku tidur di kamar. Kuambil Hpku lalu kubaca pesan yang masuk sebentar. Hanya ada pesan dari Vina yang berkata kalau dia kangen dan ingin cepat ketemu denganku. Aku tersenyum membacanya, sepertinya dia benar-benar mencintaiku sampai tak rela aku jauh darinya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhduM65iae0
“Mas, jangan ngentot sama Dina, aku ga rela” tulisnya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhM1ayjLdg
“Gak kok” balasku sedanya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDUaiIs0CZ
“Bohong”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGaEVN7CMG5
“Sudah tau nanya”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzKnXwMjH2
“Dasar buaya buntung”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaEnCV9WDc
“Sini aku gigit”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xoj8iDLqM
“Gak, balik dulu sini kalo mo gigit”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS22XYxZUFv
“Hehe, enakan diemut ja”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrfBbWuqMG
“Ayo, pas banget memekku gatel nih”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSV3N3gYizJ
“kocok aja, awas lecet”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEwVKFFSmOX
Setelahnya Vina tak membalas pesanku lagi. Kutaruh kembali Hpku di atas meja kamar. Aku kemudian duduk di tepi tempat tidur sambil mengumpulkan kesadaranku. Tak kudengar lagi suara orang bicara di luar kamar. Entah merka kemana aku belum tahu. Karena merasa penasaran aku akhirnya coba keluar kamar dan mencari keberadaan istriku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9iGX5a7aS
Kucari di depan rumah sudah sepi. Pintu rumah pun sudah terkunci dengan rapat dan lampu teras juga sudah dimatikan. Akupun coba melihat ke dalam kamar mertuaku dan kamar Dina. Tetap aku belum temukan keberadaan mereka. Kulangkahkan kakiku menuju ke dapur dan sekaligus ke kamar mandi untuk buang air kecil. Namun begitu aku buka pintu dapur bagian belakang, aku mendadak kaget pada apa yang terlihat di depanku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHewnYCoGv8
Sungguh di luar nalar dan akal ketika kulihat Angga, istriku dan juga mertuaku tengah berada di halaman belakang rumah dengan menggelar tikar. Sebenarnya yang membuatku kaget adalah kenyataan bahwa mertuaku tengah menungging dan Angga dengan bersemangat sedang menusukkan penisnya pada liang senggama mertuaku. Gila! Betul-betul gila apa yang mereka lakukan. Ditambah dengan adanya istriku yang duduk mengangkang di depan mertuaku, sambil liang memeknya dijilati oleh ibunya sendiri. Sungguh membuatku hampir pingsan melihatnya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkkbCwvWUO
Cahaya bulan yang sedang purnama membuat keberadaan mereka bertiga terlihat jelas di mataku. Ketiganya sudah telanjang bulat semuanya. Seakan tak peduli pada siapapun yang bisa melihat mereka. Angga dengan bernafsu terus merojok belahan vagina ibunya dan istriku terus mengerang menerima jilatan erotis pada memeknya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQejcMqgAY
“Aahh.. masss.. udah bangun yah?” tanya istriku saat mendapatiku tengah berdiri melihat mereka.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3BdVIWbLQ
“ii.. iiya dekk.. mau kencing dulu” balasku agak gugup. Aku tak tahu harus berbuat apa.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bPFzAH0RH
“Hihihi.. yaudah mas buang dulu.. ntar kesini yah”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8785VKLZ3B
“He’emm..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dPpb8N7Nl
Akupun lanjut pergi masuk ke kamar mandi. pikiranku terus berputar dengan liarnya memikirkan apa yang baru saja kulihat itu. Sungguh di luar dugaanku, ternyata selain ngentot dengan istrikum Angga juga sudah ngentot dengan ibunya sendiri. Gilak! Keluarga macam apa ini?
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCKoTivE6Y
Aku berdiri lama di kamar mandi bingung akan berbuat apa. Meski aku sudah membuang isi kandung kemihku tapi aku masih tetap berada di dalam kamar mandi. Pikiranku masih melayang-layang tak tentu arah. Ingin rasanya aku menyudahi ini semua, tapi entah kenapa pikiranku malah melarangnya. Ada secuil keinginan untuk bisa gabung dengan mereka dan melakukan seks sebebas-bebasnya. Akhirnya pikiran kotorku yang menang dan mengambil tindakan. Akupun keluar dari kamar mandi lalu mendekati mereka bertiga.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNoz3fkvZfe
“Makanya kok hilang semua.. ternyata ngumpul disini” ucapku kemudian.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtYZZ1dq8A
“Iya masshh.. ahh… teruss buu… ah.. enak”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmVvjMivRq
Istriku hanya meringis menahan nikmat saat liang memeknya dijilati oleh lidah nakal ibu mertuaku. Sedangkan Angga yang melihat kehadiranku hanya bisa nyengir dengan pinggul yang bergoyang maju mundur tanpa berhenti.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAh5mOiRnjz
“Waahh.. lagi enek-enaknya tuh.. boleh dong gabung?” ujarku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVj3CJOSGJ
“Aaahh.. sini mas.. gantian sama Angga aja.. cobain dulu memek ibuku mas” tawar istriku kemudian. Sudah mulai gila istriku rupanya, tak salah dengar aku, masak dia menyuruh aku menikmati memek ibunya sendiri?
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6noJ1IM9DX
“Iya deh.. tapi emut dulu dong dekk.. bikin dia bangun”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVelvfAj0w
“Hihi.. siapp.. sini mas..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFVJ3bx9wG
Aku mendekati istriku yang masih duduk mengangkang di depan kepala ibu mertuaku. Kulepaskan sendiri celana pendek yang aku pakai beserta celana dalamnya. Tanpa basa-basi lagi istriku lalu dengan lahapnya menyelomoti penisku dan menjilati seluruh permukaan penisku. Melihat persetubuhan Angga dan mertuaku, serta emutan mulut istriku membuat batang penisku secara cepat langsung berdiri tegak menantang. Dalam hitungan detik saja batang kejantananku sudah dalam kondisi siap tempur.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkywGftzpy
“gantian Ngga..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIykyIANKq3
“Aahhh.. iya mas…”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodTHQ3fC6i
Plopp!!
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGCwg330Qy
Angga mencabut penisnya dari lobang memek mertuaku. Dia lalu bergeser mendekati istriku, rupanya Angga memang sudah tak sabar untuk bisa lagi ngentot dengan isrtiku yang tak lain adalah kakak kandungnya sendiri.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXmxZ6wUIM
“Emmhhh.. aahhh… ayo Nggaa..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqOSzUgpkZ
“Iya mbakk.. hoohhh.. enak banget memek perempuan hamil”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1ZTXkT5jn
Kini kedua perempuan di hadapanku sama-sama menungging. Mertuaku menungging di depanku dan istriku menungging di depan Angga. Kami seperti sedang berlomba membuat pasangan kami merasakan kenikmatan. Posisi mertuaku dan istriku yang saling berhadapan membuat mereka bisa leluasa menyatukan mulut mereka. Istriku tampak menghisap mulut mertuaku dengan liar. Belitan lidah dan pertukaran ludah mereka lakukan untuk menambah rasa nikmat dari persetubuhan terlarang ini.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRDhQDucV0
“Uuhhh… mantab nak Aryo.. uuhh..teruss… hoooohh” desah mertuaku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwJW9lhsuv
“Aauhh.. Anggaa.. yang kenceng dekk… ahhh… bikin mbak muncrat dekk…” sambut istriku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HNknIaS03
Plok… plokk… plokk.. plokk…
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmfYfxUy13
Plok… plokk… plokk.. plokk…
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEoDvmqhPk
Suara entotan kami berdua mulai terdengar nyaring. Ini kalau terjadi di kota pasti tetangga sudah geger mencari keberadaan sumber suaranya. Untungnya tetangga rumah mertuaku ini jauh-jauh semua. Jadinya kami bisa dengan bebas melakukan entotan kami tanpa ada yang mengganggu.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0kDpW62l6
Sesaat kemudian istriku sudah menjerit-jerit keenakan. Tusukan cepat yang dilakukan oleh Angga rupanya mulai membuatnya kuwalahan. Aku yang tahu kondisi istriku itu hanya bisa tersenyum sambil terus kugoyangkan pinggulku maju mundur. Jepitan memek mertuaku memang tak terasa kuat seperti vagina Dina atau milik istriku, tapi empotannya sungguh luar biasa enaknya. Mungkin itulah kelebihan mertuaku yang tak dipunyai kedua anak perempuannya.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz98ipNNIU5
“Hooooohhhhhh… aku keluaaaaarrrr!!”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOA0qhXhFK
Tubuh istriku ambruk ke depan. Dia tersungkur di atas tikar yang digelar di halaman belakang rumah. otomatis penis Angga ikut tercabut keluar dari liang senggama istriku. Angga lalu berdiri dan menatapku.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMigDGVl6k1
“gantian aja Ngga.. kita keluarin sama-sama di memek ibu”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgdLR8HpSo
“Hehehe.. siap mass..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1JXYYJcuJ
Kucabut penisku lalu kusodorkan pada mulut mertuaku. Kini aku resmi jadi menantu yang durhaka, dengan teganya menyumpal mulut mertuanya sendiri dengan batang kontol. Angga yang sudah siap di belakangku kembali menancapkan penisnya di lobang memek ibunya. Tanpa ditahan-tahan dia lanjut mengocok lobang tempat dia dilahirkan itu dengan kecepatan tinggi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrA6FcpmaZS
“Haaaaahhhhhhhh… muncrat buuuu… hoooohhhhh”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDFGGaFghO
Tubuh Angga bergetar hebat. Badannya kelojotan melepaskan semburan sperma pada liang senggama ibunya. Aku yang melihatnya telah berhasil menggapai puncak kenikmatan hanya bisa tersenyum lalu menyuruhnya untuk gantian lagi.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWnHi38Nh7
“Ahhhh.. mantab nih.. becek..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOepLpHkwcK
Kupompa memek mertuaku dengan cepat. Lelehan sperma Angga nampak mulai merembes keluar dari celah-celah bibir vagina mertuaku. Caira putih kental itu semakin lama semakin berbusa dan jatuh di paha ibu mertuaku. Sungguh erotis bagiku bisa melihat lelehan cairan itu.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6jDDyBdyW
“Ayo dong bu.. empot lagi dong.. aahh.. mau nyampe ini” pintaku kemudian.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraDEIx6mxD
“Hohhh.. hohhhh.. iya.. aahh.. iya.. ini..”
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHw8pmAvMVt
Sekali lagi penisku diremas-remas dan dihisap oleh dinding kemaluan mertuaku. Aku sangat menikmatinya. Namun begitu aku masih belum merasakan ingin keluar.
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMZoLey7mm
“Ohh… jadi begini kelakuan kalian kalo aku ga ada dirumah?
7124Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpvjf29geZ
“Dina !!”
ns 15.158.61.44da2
