Kehidupan kami tinggal serumah bersama Angga mulai berjalan seperti biasa. Tak terasa sudah hampir dua bulan adik iparku itu tinggal bersama kami. Akhir-akhir ini juga Angga tak pernah lagi menangis kalau malam saat mau tidur. Dia kini kembali seperti biasa, tak merindukan lagi kehidupannya di desa. Kulihat istriku dan Angga kini tak lagi sering tidur bersama. Sepertinya Angga sudah mulai terbiasa tidur sendiri dan agaknya dia mulai dewasa secara pikiran.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yjHkLJllG
Beberapa hari yang lalu aku ditelfon oleh saudara ayahku. Katanya dia mau titip anaknya yang akan mengikuti tes di sebuah perusahaan di kota ini. Aku tak masalah karena di rumahku ada tiga kamar dan baru dua saja yang terisi. Katanya sih cuma seminggu saja, setelah itu dia balik lagi ke kotanya. Istriku pun menyetujuinya meski dia memintaku untuk menambah uang belanja selama sepupuku itu ikut tinggal bersama kami.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLUgiWAyNr
Pagi itu sekitar jam setengah lima aku sudah menjemput sepupuku di stasiun. Karena aku sering ketemu dengannya saat acara keluarga jadinya aku tak sulit menemuinya di keramaian penumpang kereta. Semalam juga dia sudah mengirim pesan padaku tentang kereta yang di tumpanginya dan jam kedatangan di stasiun.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4uZaRKI3N
“Mas Aryoo..!!” teriak seorang gadis cantik memanggil namaku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZs2XRHBnjN
“Vina!?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcT88918vO
“Hai mas.. lama gak jumpa, kabar baik semua kan?” sapanya dengan suara renyah.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhW12FDjh56
“Iya, baik-baik saja semua.. ayah sama ibu dirumah gimana kabarnya?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0rXetD2Pe
“Baik juga mas…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIViTPlDnBA
Kuperhatikan betul-betul sepupuku itu. Wajahnya masih saja cantik, bahkan sekarang lebih cantik lagi dari yang dulu-dulu. Aku ingat betul jaman SMA dia jadi mayoret di Marching band sekolahnya. Tentu saja tubuhnya bagus dengan tinggi sekitar 166 cm, agak lebih tinggi sedikit dari istriku. Kini dia memakai jilbab untuk menutupi auratnya di bagian atas. Semakin terlihat cantiklah dia.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYjzQJ6xLA
“Langsung pulang ya Vin? Aku yakin kamu capek” ujarku setelah kami berada di dalam mobil.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ81jgxMlYN
“Iya mas.. eh, ngomong-omong ini mobilnya mas Aryo bukan? kok ada tulisan nama perusahaan sih?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZ0JfS85vu
“Bukan.. mobil kantor ini Vin, aku belum bisa beli mobil sih.. masih ngurusin rumah” balasku tersenyum.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYozngKa64
“Ohh.. syukurlah, yang penting ada tempat tinggal dulu mas..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIenZXRDSrk
Aku langsung melajukan mobil yang aku bawa menuju ke arah luar kota. Karena letak stasiun ada di tengah kota, jadinya aku harus cepat-cepat mengendarai mobil itu supaya cepat sampai di rumah dan aku lekas bisa berangkat kerja. Untungnya pagi itu jalanan cenderung lancar dan tanpa kemacetan. Sampailah kami di rumahku dalam waktu sekitar setengah jam kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ18YYMjxQk
Sesampainya di rumah, aku ikut membantu membawakan koper milik Vina masuk ke dalam kamar yang sudah kami sediakan. Kamar itu berada di paling belakang berbatasan dengan dapur. Lebih tepatnya di sebelah kamar Angga. Baik istriku maupun Angga yang ada di rumah ikut menyambut kedatangan Vina. Mereka tampak gembira melihat Vina yang seminggu ini akan ikut tinggal bersama kita.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK1uQcOJiDV
“Hai mbak Tika.. lama gak ketemu yah? udah hamil belum nih”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKdz36RQka
“Belum kok Vin.. masih usaha bikin terus” balas istriku setengah tertawa.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkRDI1dpwW
“Hihi.. aku doain deh biar cepetan punya momongan ya mbak”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmol1L7CzQ
“Aamiin.. makasih Vin”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pZBpGUiYk
Kuperhatikan penampilan istriku sudah mulai lain. Dia yang biasanya keluyuran memakai dalaman saja kini nampak memakai daster pendek tanpa lengan. Rambutnya yang panjang digulung dan diikat seperti model pramugari pesawat. Entah belajar darimana istriku itu melakukannya. Meski pagi itu istriku memakai daster, tapi aku yakin dia tak memakai Bh, putingnya saja beberapa kali tercetak jelas di permukaan kain dasternya. Aku yang melihatnya hanya senyum-senyum nakal saja.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrNf70XLDe
Angga juga demikian. Dia yang biasanya keluar dari kamarnya cuma memakai celana dalam saja pagi itu terlihat rapi. Sebenarnya rapi ini kata lain dari memakai kaos dan celana pendek. Mungkin saja istriku sudah memberitahunya supaya menjaga penampilan dan kesopanan selama ada Vina di rumahku. Melihat semuanya itu aku jadi bernafas lega, gak kebayang kalau Vina tahu apa yang terjadi setiap harinya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdDiu5g9au
“Kamu istirahat aja Vin, kalo butuh apa-apa bilang saja sama mbak Tika atau Angga”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsmTONd5EB
“Iya mas.. mungkin hari ini aku mau istirahat saja, persiapan buat hari senin” balasnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeoZ20j6984
“Ohh, jadi tes kerjanya hari senin ya Vin, dimana?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhsFuR8Fo4S
“Katanya di Hotel Marisuka mas… jauh gak yah?” Vina mejawab sambil membuka jilbabnya. Model jilbab yang dipakainya bukan model yang lebar, jadi meski memakai jlibab tapi dadanya tidak ikut tertutup kain itu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiedWxc6kdK
“Gakk.. itu deket sini kok, mungkin cuma 15 menit naik ojek online”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZJyyLOHF7
“Bagus lah, eh aku ganti baju dulu ya mas”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2OuabKBLh
Vina kemudian masuk ke dalam kamar. Aku masih sibuk mempersiapkan diriku untuk berangkat kerja, sedangkan istriku dan Angga sedang memasak di dapur. Adik iparku yang satu itu meski laki-laki tapi pintar banget kalau disuruh bantu memasak. Mungkin karena didikan ibu di kampungnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjpQGQKaB3
“Dek.. aku berangkat dulu yah” pamitku pada istriku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41LaIYNyb7
“Eh iya mas..” balas istriku lalu mencium tanganku. Kubalas dengan mencium keningnya dan juga kedua pipinya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEy2obJq9fa
“Ati-ati ya mas..” sahut Angga kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLaXl3lKAd
“Iya.. kalian baik-baik di rumah, kalo ada apa-apa telfon saja” balasku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwigF56JP8V
Aku lalu berjalan ke depan. Saat aku melewati kamar yang dipakai Vina, aku pun ikut pamit padanya. Meski pintunya tertutup tapi tetap saja suaraku pasti terdengar di dalam kamarnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lfOMNmcIc
“Vina.. mas berangkat kerja dulu.. ada mbak Tika sama adeknya di rumah kok”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3602iB8gOg
Klekk.. pintu kamarnya terbuka.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RMSUpuBVq
“Eh, iya mas.. ati-ati yah..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSq02ABk6I4
Aku agak terkesima melihat penampilan Vina. Dia nampak begitu cantik dengan balutan tanktop kamisol warna putih dan celana pendek ketat warna merah muda. Untungnya dia memakai Bh, kalau tidak pakai tentu saja puting susunya akan tercetak dengan jelas. Terus terang baru kali ini aku menemuinya berpakaian seperti itu. Mungkin karena selama ini aku bertemu dengan Vina pasti di acara keluarga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuqOwTpJRY
“I-iya Vin.. makasih”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMCK6NIkxy
Dengan perasaan campur aduk aku pergi keluar rumah. Kini tambah satu lagi perempuan yang tinggal di rumahku dengan penampilan yang menggoda. Aku hanya punya satu pikiran, ternyata keberuntungan itu memang ada.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9jHdFEx1k
***
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9Mil49OpM
Sore di tempat kerjaku. Aku sudah selesai membuat laporan mingguan yang harus aku kirim ke kantor pusat. Pekerjaan itu meski tak terlalu berat tapi rasanya malah melelahkan. Aku harus berada di depan komputer dari pagi hari sampai saat ini sekitar jam 3 sore.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPp7sDBTo35
Aku seruangan dengan dua orang temanku yang punya jabatan sama. Karena mereka ada urusan di gudang jadinya mereka sedari siang sudah meninggalkan aku sendiri. itu sudah biasa terjadi di tempat kerjaku, aku juga hanya ada di kantor kalau lagi membuat laporan atau memeriksa inventaris gudang saja. Selebihnya aku malah suka berkeliling di pabrik sambil ngobrol dengan para pekerja lainnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ170mXRBX9x
“Mas.. lihat mas Budi gak yah?” tiba-tiba sesosok wanita cantik masuk ke dalam kantorku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKhix5CXCS
“Ohh.. lagi ke gudang, telfon aja Hpnya kan bisa..” balasku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Ww6GyiBvt
“Gak lah.. biar dia kerja dulu, aku numpang duduk disini boleh kan?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKwfiCXdrV
“Boleh saja Nin.. mau tidur disini juga ga ada yang larang kok” balasku pada perempuan cantik bernama Nina itu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQ8pkPaQzi
Nina itu adalah salesnya Budi, temanku satunya. Dia sering datang kemari kalau ada perlu sama bosnya. Ada yang bilang mereka selingkuhan, tapi aku sih cuek saja. Mereka kan sudah sama-sama dewasa, ngapain juga dipikirin.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8B3k79CYhb
“Mas Aryo ini baik banget lhoh.. sayang udah ada yang punya” ucap Nina kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioGYLX5QjQ
“Maksudnya?” balasku menatapnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTV0pCoVeWb
“ya siapa tau kita bisa merapatkan hubungan kita mas.. mungkin ada jodoh gitu, hihihi…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1uc9ohpIV
“Ah dasar kamu ini.. masak suami orang digodain juga, cocok emang kalo kamu jadi sales.. ngejual banget omongan lu Nin” ucapku apa adanya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnUqBJLUcl
“Yahh.. siapa tau dianya mau”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxNJGzZbcU
Nina duduk santai di kursinya Budi. Sambil memainkan tag nama yang tergantung di lehernya dia sesekali menghadap ke arahku. Aku yang kadang meliriknya sempat juga melihat celana dalam putih yang menyembul dari balik belahan rok pendek yang dipakainya. Aku pikir Nina memang sengaja melakukannya untuk memancingku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5fSdzDAhy
“Suami kamu gimana kabarnya Nin?” ucapku sambil sibuk memeriksa ketikan laporan di monitor depanku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJhTVu9r7G
“Duhh.. nanya lainnya napa mas? Udah tau aku janda masih aja ditanya suami”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkuF9253CW
“Hahaha.. masak sih Nin? Masih umur 23 tahun kok udah janda.. rugi dong” balasku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmWPeSNvn3
“Iya emang kenapa mas? Yang rugi tuh dia harusnya.. masak barang bagus kek gini dibuang sih?” ucapnya sewot.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0C3fXbYa3
“Aku cuma mikir aja Nin.. kalo lagi gatel gimana ntar ngatasinya?” pancingku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6sJLJiH2ZZ
“Gampang itu mah.. tinggal garuk aja kan beres… hhhh.. mas Aryo ini mancing terus”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRO6ITKl6Dq
“Iya kalo yang gatel kulitnya.. kalo yang dalem tuh gimana Nin.. susah lhoo..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Sag9TI8XA
“Mas Aryo beneran mau tau? Gampang.. tinggal colok aja mas.. trus kocok-kocok.. keluar deh..” ucapnya vulgar.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcka3v1ar0y
“Hahaha.. dasar mulut ga ada saringannya lu Nin..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mDydDfzGr
“Biarin.. mas Aryo palingan suka banget yah dengerin aku cerita yang gatel-gatel kek gini? Hayooo ngaku aja mas..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd22qOct57s
“Hahaha.. iya Nin.. iyaa… daripada lu manyun terus mending cerita gini kan malah ceria kamunya”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqmKXEq1m8
“Hihihi.. iya sih mas”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhVR0GKJD8
“Omong-omong yang putih-putih itu kok nongol terus..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgj4OteFqmW
“Putih apaan? Ini ya mas?” tiba-tiba Nina mengangkat ujung rok pendeknya dan memperlihatkan celana dalam putih berenda yang dipakainya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzMk0DjG0k
“Hahahaa.. bener kan putih warnanya.. dari tadi dipamerin terus sih”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzigFAHDZch
“Ihhh.. mas Aryo ini mesum juga orangnya, tapi sebenernya mas Aryo suka warna apa?” selidiknya kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wZ2N0Ubss
“Emm.. apa ya Nin… ohh…itu, aku suka warna yang transparan..” candaku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLgNYXyBJz
“Lahh.. mending ga usah pake dong kalo transparan.. enakan di kamunya dong mas”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7axhQ7Fa6B
“Hahaha.. makanya jangan suka dipamerin sembarangan, kalo ada rekues gini kamunya malah nolak”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbKj1ungJa
“ya gak nolak sih.. kapan-kapan aja deh mas, tunggu kesempatan lagi” ucapnya tersenyum geli sendiri.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZomNvmwkh
Suasana sore di kantorku itu mendadak rame saja dengan adanya Nina di ruanganku. Cara bicaranya memang sering lepas kontrol, tapi aku memang sengaja memancingnya supaya dia cerita banyak. Malah sering kami bicara hal-hal yang mesum juga. Pernah aku tanya apa fantasi terbesarnya dan dia menjawab bisa dientot sama sepuluh orang sekaligus. Gila memang, tapi aku yakin itu berasal dari dalam pikirannya, bukan sekedar ingin menjawab pertanyaannku dengan meng-Halu yang tidak-tidak.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHlaSiXBNC
“Udah Nin aku mau pulang, kamu ikut aku apa ikut Budi?” tawarku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXCrpVf5Qo
“Gak ah, aku ikut mas Budi aja.. dia bawa mobil soalnya”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtX7Oxje617
“Yahh.. emang bener cewe matre lu Nin.. yaudah.. kamu tungguin Budi aja disini”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dTL3Md9Qn
Akupun segera mebereskan barang-barangku lalu kumasukkan semuanya ke dalam laci. Aku tak membawa barang lainnya pulang kecuali laptop saja. Kutinggalkan Nina yang masih duduk melamun di depan mejanya Budi. Tak kupedulikan lagi dia, aku hanya ingin pulang dan segera ketemu dengan keluargaku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHAu6MUghV
***
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0Ypnyi2h1
Sepulangnya aku dari tempat kerja, aku menemui Angga dan Vina saja yang di rumah. Katanya istriku lagi ada kumpul-kumpul sama ibu-ibu tetangga rumah. Setelah makan aku dan Angga duduk berdua di depan meja dapur sambil minum kopi dan merokok. Gak ada yang ngalahin rasa enak setelah makan terus ngopi sambil menghisap rokok.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTcnx6bQfO
Sejenak aku dan Angga ngobrol tiba-tiba Vina keluar dari dalam kamar mandi. Posisi kami duduk memang mengahadap persis ke pintu kamar mandi yang ada di dekat dapur. Dengan santainya Vina keluar dari kamar mandi lalu menghampiri kami. Tubuhnya hanya berbalut handuk yang menutupi dari bagian dada hingga paha atasnya. Ku lihat Angga sempat terbengong melihat gadis muda yang cantik hanya menggunakan handuk, dengan tubuh dan rambut ikal sebahunya yang masih basah karena air.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKaD0miQT7
“Udah mas.. gantian mandinya..” ucap Vina padaku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcNfEgUcbe
“Ehh.. iya Vin, sebentar biar habis dulu kopinya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADUpIEMvUI
Mataku mendadak menatap lekat ke arah tubuh Vina saat itu. Terlihat masih ada butiran-butiran air yang masih menempel di kulit payudaranya dan meluncur masuk di sela-sela belahan payudara mulus milik Vina. Aku langsung tersadar kalau yang sedang aku lihat itu adalah sepupuku sendiri. Begitu juga Angga, dia langsung sadar dan menggelengkan kepalanya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAektlCowxZ
“Kenapa Ngga? Duhh.. baru liat cewe cantik yah?” aku mecolek pipi Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIybwzdzQSJ
“Ahh, mas Aryo ini.. gak lahh.. biasa kok mas, hehe..” balas Angga malu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtJXZBoW7k
“Tapi kan gak secantik Vina.. ya gak?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHnX6chnio
“I-iiya sih mas… mbak Vina ini lain”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuZNMZ6L28
“Lain gimana sih Ngga? Ada yang aneh emangnya?” Vina lalu mengambil kursi dan duduk tepat diantara aku dan Angga. Berani sekali anak ini pikirku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmdmovBdUq
“Wah.. ya lain aja mbak.. udah cantik, mulus lagi..” goda Angga pada Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogDoiVpCoS
“Lha emangnya kakak-kakakmu gak mulus dan gak cantik?” aku menyela.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8MPxV6kUa
“Hehe.. cantik sih mas.. tapi mbak Vina ini.. emm.. bening” ujarnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftIBXuf2a0
“Hihihi.. masak sih Ngga? Beneran aku bening? Makasih yaa..” Vina tampak santai menanggapi perkataan Angga, dia bahkan sempat memperbaiki ikatan handuknya yang mulai melorot.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTiBMOZEpa
“Udah cepetan ganti baju sana.. ntar masuk angin lagi” ujarku pada Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlXAx95Nt3O
“Gapapa kok mas.. kalo masuk angin kan ada mas Aryo yang mau ngerokin, hihihi..” balas Vina centil.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaj7q8MX8Ax
“Gak lahh.. itu biar Angga aja yang kerokin, daripada dia gak ada kerjaan”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWRkpxMYN3
“Lho kok aku mas?” Angga kaget pada ucapanku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtwAvj7YIU
“Mau gak? Hemmm?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16Dim8ONDg
“Ya.. ya.. mau dong mas, hehehe..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TkZuqCOCb
“Hihihi.. tapi ntar aja kalo Vina masuk angin beneran.. kan sekarang sehat wal afiat Ngga..” timpal Vina memupuskan harapan Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqThN1btlS
“Huhfftt.. iya deh mbak.. tapi aku siap kok”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5UKxwsdHn
“Siap apa? Jadi imamku? Hihihi..” celetuk Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwQgZfaO7K
“Lahh.. siap ngerokin tadi lho mbak.. kalo yang itu aku belum siap lahir bathin” ucap Angga polos.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFox6zoMBzo
“Hahahaha.. kalian ini emang cocok bercandanya, sudah.. sudah.. cepetan Vin ganti baju sono.. ntar beneran masuk angin malah repot lho” ingatku kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmluPYZpCfM
Vina lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya. Aku dan Angga saling melihat, seakan kami ingin menyamakan isi pikiran kami. Tapi memang aku akui kalau tubuh Vina itu benar-benar bening dan mulus. Sepertinya terawat banget kulitnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPdVRki7Ay
“Kok bisa sih mas?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfouDqXUqV
“Apa?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnqumr8VY2
“Ada cewe sebening mbak Vina itu.. widihh.. jadi pengen punya yang seperti itu” tutur Angga dengan keluguannya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybImP2Wx01
“Hahaha.. lah kamu tanya aja sama Vina, mau gak sama kamu.. kalo mau sih nanti aku bantu ngelamar ke orang tuanya..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaRU2eSeXC
“Wahh.. jangan dulu mas, mau kasih makan apa nanti? Aku saja masih belum tentu kuliah, masih jauh lah mas..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzOwDgf0sf
“Hehehe.. makanya itu tahan pikiranmu, gak bisa liat yang bening dikit aja.. nanti kalo kamu kuliah bakal banyak yang seperti Vina itu”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBv2svyoE8
“Lah?? Beneran mas? Kok bisa sih?” Angga keheranan.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMshsafCV7L
“yah namanya cewe kota Ngga.. ya pasti banyak yang putih mulus gitu bodinya” ujarku sambil menarik lagi sebatang rokok dari bungkusnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaE4Kkb6FTp
Sebentar kemudian Vina kembali menemui kami. Dia nampak semakin cantik dengan balutan tanktop kamisol dan celana pendek pink. Sepertinya pakaian itulah yang dipakainya pagi tadi.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCjF3cRHJT
“Gimana Ngga? Siap gak jadi imamku?” goda Vina pada Angga sambil tangannya mengikat rambutnya jadi ekor kuda.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2n1kuWvvwD
“Ahh jangan mbak.. gak sanggup aku..” balas Angga malu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyj5UV2MxsE
“Hihihi.. yaudah.. ntar kamu gak dapetin yang bening kayak aku lho”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNV8mjvol2B
“Gapapa mbak, aku terima saja apa yang ada”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡReEnlReYbo
“Duhh.. kok jadi baper kamunya? Biasa aja Ngga… biar gak sepi aja” tukas Vina melirik padaku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRAClM55BG
“Kamu juga godain Angga sih Vin.. kasian dia tuh jadi melempem gitu”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66Ssx3G6ik
“Hihihi.. iya deh mas.. maaf” senyum Vina langsung mengembang, memperlihatkan gigi gingsulnya di sebelah kiri.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPcd5ZfyK0
Angga kemudian berdiri dan menuju jemuran baju. Dia rupanya mengambil handuk untuk dipakainya mandi. Memang saat aku datang tadi semuanya belum sempat mandi, termasuk aku. Entah karena kebiasaan atau gimana, Angga dengan santainya melepas celana pendeknya lalu menggantungnya di tali jemuran. Otomatis sekarang dia jalan masuk ke dalam kamar mandi hanya memaki celana dalam saja. Handuk yang diambilnya tadi hanya dia kalungkan di leher.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY362TbLwNF
“Lhah.. kok?” Vina keheranan melihat kelakuan Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡawwcetjzSD
“Gapapa Vin, emang dia biasa gitu kok..” balasku santi sambil menikmati kembali kopiku yang belum habis.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwq3rdBjxA7
“Ohh.. yaudah mas, kirain..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcveAuXcsV
“Santai aja Vin.. kita ini keluarga terbuka kok, easy going lahh..” ucapku menjelaskan sedikit padanya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGzB72ey2R
Aku sempat melirik ke arah dada Vina. Masih ada cetakan tali Bh di balik tanktop yang dipakainya. Sepertinya dia belum mengganti Bh itu semenjak dia datang tadi pagi. Mungkin saja dia membawa daleman sedikit, jadi biar ngirit dia sengaja tak menggantinya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDm9usAEHmE
“Eh Vin, itu Bhnya kok gak ganti sih? apa gak gerah kamunya?” tanyaku iseng.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9U9SeyFCrx
“Duhh… mas Aryo ini perhatian banget sih, sampe Bh aja diurusin, hihihi..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3O6j56nfFL
“Cuma tanya aja Vin, barangkali kamu gak bawa yang lainnya, hehehe…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjCmZkcvjx
“Bawa dong mas.. kan disini seminggu, kalo ga bawa ganti bisa-bisa aku ga pake Bh dong mas”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxMcs9WsCv
“Ya gapapa sih kalo kamu ga pake, tambah indah dilihatnya, hahahaha…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa42mIQlQ36
“Itu sih maunya mas Aryo sama Angga yah? duhh.. emang cowo dimana-mana tuh sama aja” balasnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIr61fIePcx
Sejenak aku dan Vina terdiam. Aku masih saja menikmati rokok dan kopi yang tersaji tepat di depanku. Beberapa saat kemudian istriku pun datang. Dia langsung menuju ke dapur dan menemui kami.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjesR34pXd
“Udah selesai acaranya dek?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPp99Rhf0z7
“Udah kok mas.. biasa acara kumpulan ibu se-Rt” balas istriku sambil menaruh sandalnya di rak tempat sepatu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Z7TwkOxOD
“Mbak.. mbak Tika.. coba suaminya diingetin mbak.. masak sepupunya sendiri digodain?” Vina mulai menyerangku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZlrFEKK4X
“Godain gimana sih Vin? Kok berani banget sih mas Aryo ini?” balas istriku yang sekarang duduk di kursinya Angga tadi.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFA4yddyKZk
“Aku udah bagus pake baju ini malah suruh ga pake daleman, lahh.. jadi keliatan dong mbak”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFJQ7WK4hc
“Ehh.. ehh.. beneran itu mas? Aku jewer kalo berani beneran” ancam istriku, tentunya supaya membuatku tak bercanda kelewatan lagi. Dia tidak marah sebenarnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEzOWmc0Q7
“Iya dek… kan aku cuma tanya, kok Bh yang dipake sama Vina masih sama kayak tadi pagi, apa gak ganti?” balasku senyum-senyum.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk7NjmwB4km
“Ohh.. begitu, trus gimana Vin?” tanya istriku balik.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxct8F95KX
“Ya gak gimana-gimana mbak.. aku juga ngehemat pakaian, kan aku gak banyak bawa baju ganti..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjW6SASnQR
“Lha kan bisa dicuci Vin… tuh kan ada mesin cuci, langsung masukin aja besok biar mbak yang bantu jemur” tawar istriku kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOK6lqcrXig
“Hemm.. iya deh mbak.. gampang itu”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1qD1EeP2I
Aku, istriku dan Vina masih terus ngobrol di depan meja dapur. Tak berselang lama Angga terlihat keluar dari dalam kamar mandi. Mungkin dia masih belum sadar kalau ada Vina di rumah ini, Angga jalan menuju ke jemuran hanya memakai celana dalam saja. Dia dengan santai melewati kami, seakan tak ada hal penting yang dilakukannya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKxvceapVU
“Ngga..” ucap Veni.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4soi0Q5w2
“Apa mbak?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIFqO7R08E
“Eh.. itu.. emm.. gapapa Ngga.. gapapa…” Vina mengurungkan niatnya bicara. Sepertinya gadis itu masih penasaran kenapa Angga dengan santainya cuma pakai kancut saja berjalan melewati kami.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRWoFf3odH
Aku hanya diam saja menunggu reaksi dari Angga. Kulihat istriku malah cuek saja dengan keadaan itu. Dia masih saja sibuk makan camilan yang dibawanya dari acara tadi. Sedangkan Angga masih tak sadar kalau penampilannya mengundang tanda tanya bagi Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRf9rHpO8Y
“Emang kamu udah biasa pake gituan ya Ngga?” akhirnya pertanyaan itu muncul dari bibir Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFZWOM6Yab
“Iya mbak.. emang kenapa?” balas Angga polos, dia bukannya cepat masuk ke dalam kamar tapi malah berdiri di depan kita.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRP4km5Hbz
“Ohh.. ya gapapa kok Ngga..” Veni mungkin malah merasa malu sendiri mendengar jawaban Angga yang tenang.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaahP6DkJw
Angga tanpa banyak bicara langsung jalan masuk ke kamarnya. Aku kemudian juga ikut di belakangnya tapi kemudian belok ke kamar mandi. Entah Vina bicara apa dengan istriku aku tak tahu kelanjutannya, tapi dari suaranya kudengar mereka tengah membicarakan Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjgYZZa6DM
Pukul 10 malam aku dan istriku sudah bersiap akan tidur. Meski malam itu malam minggu tapi kami tak ada acara keluar rumah. Baik aku maupun istriku tak pernah menarget tiap malam minggu kita ada acara, mungkin itu enaknya menikahi gadis desa. Dia tak pernah minta macam-macam, seperti harus keluar jalan-jalan tiap malam minggu atau pas aku libur.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVJTLoIv0k
“Mas…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwke4SjGBEp
“Apa?” balasku melihat ke arah istriku tidur. Dia sudah tinggal memakai celana dalam saja seperti biasanya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIbJMZyWnB
“Beneran mas tadi godain Vina?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0CEAQwHGRn
“Hehe.. cuma iseng aja dek.. masak gitu gak boleh?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EWZxuqFGR
“ya gapapa sih mas, tapi jangan keterusan, ntar dia malah gak nyaman sama kita.. trus kalo dia nanti cerita ke keluarganya mas kan malah bikin malu” kata-kata istriku ada benarnya juga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhm9g5aNkFC
“Iya sih dek, mungkin aku becandanya kelewatan.. hhhh..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlkgmUJT21
“Vina itu cantik ya mas.. kulitnya bagus..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2m7k15jE4P
“Iya bener kamu dek” balasku jujur.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCubTpxRTVf
“Kalo mas Aryo ditawarin punya istri kayak Vina mau gak?” tiba-tiba istriku membahas hal yang membuatku mati kutu untuk bercanda.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTualPIzfb8
“Ya kalo jujur sih mau aja dek, cantik kayak gitu masak gak mau.. tapi ya jangan lahh.. sudah cukup kamu seorang saja dihatiku”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUriE93hMv
“Gomball…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokYmUX10AN
“Loh, beneran kok.. emangnya kamu kurang apanya sampe aku harus nikah lagi? Kan gak ada”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdA0awms44
“Gimana ya mas… kadang aku mikir sampe sekarang kok belum punya anak, apa aku memang gak bisa punya anak ya mas?” ucap istriku dengan suara bergetar sendu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBG1jwvdfe
“Udah ahh.. jangan bahas itu lagi, kamu kan tau kalo kita sudah pernah periksa ke rumah sakit.. hasilnya semuanya baik-baik saja.. kamu subur dan aku juga”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUICDqTNARj
“Tapi kok sampe sekarang aku belum hamil ya mas?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcv00VBRsd
“Mungkin cuma masalah waktu saja dek.. sabar aja, kalo sudah waktunya bakal terjadi kok..” ucapku sambil memeluk tubuhnya dengan penuh kehangatan.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfdjMXWvWA
Tak sampai setengah jam kemudian istriku sudah terlelap dalam tidurnya. Aku yang memang merasa belum mengantuk masih terus membolak-balikkan badan dan menata bantal. Semakin lama aku semakin bosan juga, kuputuskan untuk keluar kamar dan merokok supaya pikiran santai sebentar.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFrMIxJhojF
Tak berselang lama, saat aku melewati kamar Angga kudengar suara kikik tawa perempuan. Aku yakin suara itu adalah suara Vina. Tak mungkin ada perempuan lain yang masuk ke dalam rumah ini. Tapi kenapa dia sampai ada di kamarnya Angga yah? daripada penasaran aku kemudian membuka pintu kamar adik iparku itu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFQOZUS5i3
“Kalian gak tidur apa? Rame banget suaranya” ucapku begitu membuka pintu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvTpuyqgif
“Ehh.. ada mas Aryo.. kok gak wik-wik sama istrinya mas?” balas Vina melihatku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LMWbrybLG
“Udah tidur dia, capek banget kayaknya…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNHQvwYcZW
“Ohh.. jadi gak ada lawan dong mas?” tanya Vina lagi, sepertinya gadis itu coba menggodaku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLM19QieDP
“Gakk… udah biasa aja, kalian cerita apa sih? seru banget kayaknya”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaDFzdoBoW
“Biasa sih mas.. cerita kehidupan aja.. menarik kayaknya kalo bisa hidup di desa” ujar Vina kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKa9eMzMAjw
Aku lihat Vina dengan santainya berbaring di samping Angga. Pakaian yang di tubuhnya masih sama seperti tadi sore, hanya Angga yang malam itu cuma memakai celana dalam saja. Aku rasa Vina sudah mulai tak risih dengan kebiasaan adik iparku yang suka memaki kancut saja kalau sedang di rumah. Kalau Vina sampai tau kebiasaan istriku juga gimana yah? mungkin dia bakal teriak-teriak heboh juga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCJLB5hoOV
“Angga.. sebatang dulu yukk.. ke dapur aja” ajakku kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4gVioIv7j
“Oke mas.. aku juga pengen ngerokok”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVORZHU5qDp
“Ehh.. aku ikutan deh” teriak Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtkz4Z5WAB
“Apa? Ikut merokok?” balasku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZ5thNbMrS
“Yeee.. bukan lah mas.. ikut nongkrong maksudnya”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHwICF2sfZ
“Yaudah.. ayo..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxYmLHoCy3
Aku pun jalan menuju ke dapur lalu kembali membuat kopi. Kali ini sengaja kubuat dua gelas sekaligus karena Angga juga masih menemaniku. Beberapa saat kemudian Angga dan Vina menyusulku. Keduanya tampak berjalan beriringan bagai semut jalan dengan temannya. Sebenarnya kalau aku amati karakter Vina itu cocok banget sama Angga. Tapi kalau dilihat dari penampilan sih bagai danau dan gunung bedanya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQrZni02gu
“Ini Ngga kopinya..” aku menaruh secangkir kopi tepat di meja depannya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKWKrQ6E7g
“Wahhh.. makasih banget mas, baru kali ini mas Aryo bikin kopi buatku”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDt0EDLn548
“Hehe.. jangan keterusan aja, besok gantian kamu yang bikin Ngga…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPjMf1saOg
“Beres mas.. siyapp…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEc2nCWHQQa
“Ehh.. sini, aku juga mau kopinya” ujar Vina merebut cangkir kopi dari tangan Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJmyCqru3Q
Mataku tiba-tiba menangkap sesuatu yang lain dari Vina. Tak salah lagi, malam ini gadis cantik itu sudah tidak memakai Bh-nya lagi. Cetakan puting susunya yang mungil itu kini terlihat jelas di permukaan kain tanktop putih yang dipakainya. Berarti selama Vina tadi ada di dalam kamar Angga dia sudah tak memakai Bh. Mulai berani juga anak ini.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehQbjmpuhh
“Widihh.. beneran kan Ngga.. Vina udah berani ga pake Bh” godaku lagi.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAbjoihgIW
“Hahaha.. mata mas Aryo jeli juga rupanya, udah dari tadi sih mas”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzdRri8xTp
“Apaan sih kalian ini? cuma gak pake Bh aja dibahas, ini belum kalo aku ga pake apa-apa..” balas Vina tak kalah beraninya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauMVR57XKT
“Iya deh Vin.. biasa aja lagi, aku kan cuma bercanda sayang..” aku berusaha meluruskan situasinya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tbqo8OqXY
“Hihihi.. iya mas aku tau kok, mas Aryo ini dari dulu memang suka bercanda, aku sih gak masalah mas” Vina lalu menyeruput kopi milik Angga. Mungkin dia masih sungkan kalau harus meminta kopi milikku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKpA0RVaLV
“Mbak.. tapi kapan-kapan perlu dicoba mbak..” Angga mulai bersuara.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6s1Te01ws
“Dicoba apanya?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaDtmteaRy
“Coba kalo mbak Vina beneran gak pake apa-apa” ucap Angga polos sambil menatap Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFk57JNfzGe
“Hiihh.. anak ini yaahh! Gua jitak beneran lu..” Vina langsung melayangkan jitakannya pada kepala Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDA9jzgc3d
“Aduhh.. kok jadi aku yang kena? Kan tadi aku cuma tanya…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQQOPArmFf
“Iya tanya sih tanya.. cuma pikiran kamu itu yang mulai gak bener”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNOkaAAqmX
“Hehehe.. gitu aja sewot..” Angga kemudian balas merebut lagi cangkir kopinya dari tangan Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvrcTpvoET
Kami diam sementara waktu. Aku menikmati batang rokok milikku, begitu juga dangan Angga. Sedangkan Vina tampak duduk termenung entah sedang memikirkan apa. Kepulan asap dari rokok kami berdua mulai agak tebal menyelimuti ruangan dapur. Tapi untungnya ada jendela yang bisa dibuka untuk memasukkan udara dari luar.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRKh9dcpg7
“Ngga.. kamu udah pernah liat cewe bugil belum?” celetuk Vina tiba-tiba.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobHr6ck6Df
“Udah..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUS1iA0KSml
“Masak sih? anak se polos kamu ini udah pernah ngeliat perempuan telanjang? Pasti cuma di internet yah?” cecar Vina tak percaya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqMWf5z1KJ
“yee.. mbak Vina ini dikasih tau ga percaya, bukan cuma pernah.. malah sering”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatZrrQPkBN
“yang bener kamu? Dimana?” Vina semakin penasaran. Aku rasa Angga pasti akan cerita tentang kebiasaan keluarganya, tapi sengaja aku biarkan saja.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44rJcF0i37
“Beneran mbak.. udah biasa buatku melihat ibu sama kakak-kakakku telanjang” ujar Angga seperti yang aku perkirakan.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQ6Bj27DTn
“terus.. kamu gapapa gitu? Ga ada rasa gimana gitu?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMdRpfCTh9
“ya emang mau rasa apa mbak? Biasa aja, kami di desa memang biasa begitu kok” tutur Angga semakin membuat Vina penasaran.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK6zIOvZQSI
“Hehehe.. kamu penasaran ya Vin? Emang kayak anak kota, baru ngeliat paha mulus aja udah sange ga ketulungan” aku menyela pembicaraan mereka.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMpw7En9Qr
“Ihh.. mas Aryo nih apaan sih? beneran aku penasaran mas..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnerqsOG4n
“Kalo ga percaya tanya aja mas Aryo ini..” balas Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEbcQtw2Ib
“Gini aja Vin.. ntar kalo kita pulang ke desa kamu ikut kita aja, gimana?” tawarku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3jmunSd1j
“Bo.. boleh mas.. aku pengen juga ikut tinggal di desa gimana rasanya”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukhgFFRHq8
Entah kenapa setelah mendengar penuturan dari Angga kulihat Vina beberapa kali membenarkan celana pendeknya. Celana itu terlihat sangat ketat sampai belahan vaginanya bisa tercetak dari luar. Aku rasa vagina Vina mulai lembab, mungkin libidonya ikutan naik.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhprtBr0tUl
“Eh Ngga.. berarti kamu juga pernah liat mbak Tika bugil dong?” celetuk Vina lagi.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElhD6507b3
“Sering.. malah kami suka tidur bareng” balas Angga dengan polosnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlEyksMPG4
“Masak?? Mas Aryo gak marah emangnya?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDFVZoUwRzG
“Enggak”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoDb1Z8pB5
“ii.. i-tu beneran mas?” Vina semakin tak percaya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmsEcQCYmN
“Iya bener.. kan biasa Vin adik tidur sama kakaknya, pikiran kamu aja yang macem-macem arahnya.. dasar mesum juga kamu ini” ejekku pada Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpoabnJJTh
“Mas Aryoooo.. aaahh.. bukan begitu mass..” rengeknya merasa aku sudutkan.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqjHINJtuk
“Hehehe.. iya Vin.. eh tapi kamu jangan ember yah! jangan cerita sama keluarga kita, cukup buat kita-kita aja ya Vin” ingatku kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRSgSeqO0X
“Iya mas.. beres itu mah…” balasnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsxEc5NTtm
Tiap kali Vina mendengar cerita kami, dia kemudian membenarkan celananya. Aku semakin yakin kalau di dalam sana sudah benar-benar lembab dan gatel tentunya. Kasihan sih aku melihatnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogJRRR2jqW
“Vin.. gatel yah?” lirikku pada pangkal pahanya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHGiXFguTs
“Hihihi.. mas Aryo tau aja… iya nih, gatel”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyunQNEzkXK
“Kalo gatel lepas aja.. biar agak mendingan, ehehe..” godaku lagi.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYxTO3ya7q
“Emmm.. beneran nih mas? Ntar sange’ lagi kalian”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHIPPPAvdS
“Udah lepas aja mbak.. gapapa kok.. kami udah pengalaman liat yang begituan” imbuh Angga tetap dengan wajah polosnya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXXUQFbX9K
Aku pikir Vina tak mempan dengan godaanku. Aku yakin dia tak akan berani melakukannya. Dia itu tipe cewe yang pintar jaga diri, tak gampang dirayu oleh kata-kata manis laki-laki.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAly6eevr9x
“Iya deh.. gapapa yah? beneran ini nyiksa aku banget..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnq8wnN1GW
Vina lalau berdiri di depan kami. Pelan-pelan tangannya menurunkan resleting celana pendek warna merah muda yang dipakainya. Dia dengan sedikit menggoyangkan pinggulnya berusaha menurunkan celana pendek itu melewati pahanya. Seketika aku dan Angga bisa melihat celana dalam Vina yang saat itu memakai warna biru muda.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBYoeD0BKb
“Nahh.. gitu kan jadi nyaman Vin..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNTTVeC0gP
“Hihih.. iya sih mas, udah kebuka, jadi sejuk kena angin” balas Vina tanpa malu-malu lagi.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqEOLQS0He
Vina kembali duduk diantara kami. Celana pendek yang dipakainya sudah terlepas dari tubuhnya. Hingga akhirnya dia duduk dengan hanya memakai atasan tanktop model kamisol dan bawahan hanya sebuah celana dalam saja. Pikiranku masih tertata, kembali aku ingat apa yang dibicarakan istriku. Jaga agar Vina nyaman tinggal di rumah ini.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMY57aSD1J5
“Udah aahh.. jangan cerita yang gituan lagi.. kasian Vina lho Ngga..” saranku kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8k2EuImfl
“Lha kan mbak Vina tadi tanya mas… ya aku jawab apa adanya”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfFN06RTkB
“Hehe.. ya gamasalah Ngga..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyM9X0daY4p
Kuperhatikan Angga tampak biasa saja melihat penampilan berani dari Vina. Mungkin baginya melihat perempuan cuma memakai Bh dan celana dalam memang sudah biasa. Bahkan tak jarang juga dia menemui perempuan cantik telanjang di rumahnya. Aku jadi tenang, rupanya Angga memang bisa aku jadikan teman dalam situasi seperti ini.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3vP1acZiy
“Itu yang di atas gak dilepas juga mbak?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡScSTUekc2K
“Heh? Ngapain di lepas?” Vina melotot ke arah Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg343u5mbtt
“Lho siapa tau yang atas ikutan gatel juga” ucap pemuda itu masih dengan wajah polos khas anak desa.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCjOfAQ6IH
“Beneran nih Ngga? Kamu bisa tahan kalo aku lepas?” tantang Vina.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1d5Uvrs5E8
“Terserah mbak aja deh, aku gak maksa juga, gapapa kok”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIViVoimMLf
“Emm.. gini aja, kalo sekarang burungmu gak bangun bakal aku lepas, tapi kalo udah bangun duluan ya gak jadi aja”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4IxrqiTCtW
“Yaudah mbak.. nih lihat aja sendiri”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ85WiHfNJVq
Dengan beraninya Angga berdiri lalu memelorotkan celana dalamnya. Mata Vina mendadak terbelalak dengan kondisi penis Angga yang sama sekali tak bereaksi saat itu. Masih tetap tergantung dengan lemas.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaG0QlZCyYj
“Nahh.. kamu kalah taruhan tuh Vin.. lepas sekarang” aku menyela mereka lagi.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfY8P80NbeX
“Aduhh.. iya deh.. aku buka aja”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIb2Gy18sJL
Dengan cueknya Vina lalu mengangkat ujung tanktopnya lalu menariknya ke atas melewati dadanya. Aku seakan menahan nafas saat melihat pemandangan buah dada Vina yang tergantung bebas itu. Memang ukurannya tak terlalu besar, tapi bentuknya bagus, terlihat kencang dan tegak mencuat di ujungnya. Kulit payudaranya juga putih bersih, sampai urat-uratnya nampak membayang kebiruan di permukaan buah dadanya. Putingnya juga masih mungil berwarna merah muda.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmQYkGKGJG
“Bagus gak Ngga?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XhGTJZWUU
“Apanya mbak?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2MORmeUxp
“Bentuknya dodol!!”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZiBdL5SCr
“Bagus sih… tapi ukurannya gak terlalu besar mbak.. masih kalah sama punya mbak Tika” ujar Angga apa adanya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8xIVWgkwn
“Hehehe.. udah kubilang kan.. toss Ngga” akupun mengajak Angga menyatukan telapak tangan kami tanda sepakat bersama.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUvUuYtcPx
“Aahh.. kalian ini sekongkol bikin malu aku rupanya.. ahh males deh kalo udah jadi bahan bandingan kek gini”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauhRVTmpa5
“Hehe.. bukan gitu Vin, memang Angga bicara apa adanya, kamu juga tanya bentuknya.. ya emang bagus, putih bersih, tapi kembali lagi yang biasa diliat sama cowo tuh ukurannya Vin” kataku membela Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmicravujJb
“Huffftth.. jadi ga pede aku mas”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0gpN51zmO
“Udah gapapa, emang kamu mau protes sama Sang pencipta? Udah gampang itu, serahin sama Angga ntar dia bantuin kamu biar jadi tambah montok” pancingku pada mereka.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8so69QatcW
“Maksudnya mas Aryo apa?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBvO0lyGGs
“Hehehe.. selama seminggu ini kasih Angga susunya kamu, dia udah tau caranya kok’
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzoyJOWRW2
“Loh kok aku lagi mas?” Angga menatapku dengan wajah kebingungan.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63aWMf5Q8w
“ya kamu, masak aku yang harus nenen sama Vina? Bisa ngamuk mbak Tika dong”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7z0fLElab
“Hehehe… iya mas, bener… bener..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHVl6n5LKH
“Gimana Vin? Mau gak? Mumpung kamu tinggal disini” ujarku halus memaksanya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7T6oHLW7E
“Iya deh mas.. tapi.. tapi kalo mbak Tika tau gimana? Apa gak marah dia?” Vina mulai termakan pancinganku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ocFmEJUqD
“Gampang, biar aku yang bicara.. kalo aku yang nenen sama kamu ya dia marah pastinya, hahahaa…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbDWrYHr5E
“Hihihi.. bener juga mas… duhh.. jadi enak si Angga dong mas”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTdQ1fPMfY
“Gapapa.. demi kamu aku rela kok Vin”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFOAB7Dhud
“yeee.. yang bilang gitu harusnya aku lah mas.. kebalik itu”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6a2n0i1CCy
“Kebalik sama punya siapa sih Vin?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0mJBbMJNnb
“Bodo amat..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhofMXtJaPP
Kami kemudian tertawa bersama. Rasanya lucu melihat tingkah laku anak muda yang malu-malu mau seperti mereka. Aku sendiri juga senang akhirnya bisa mengobati rasa penasaranku pada bentuk payudara Vina. Sudah dari pertama bertemu dengannya aku ingin melihat sekali saja buah dada sepupuku yang cantik itu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1b1kYbdD9j
Saat kami tengah tertawa, tiba-tiba muncul istriku dari dalam rumah. Dia mungkin terganggu dengan suara tawa kami. Apalagi menyadari aku tak bersamanya pasti membuatnya penasaran ingin mencariku. Aku dan Angga melihatnya datang biasa saja, tapi Vina mendadak kaget dengan kehadiran Tika. Mungkin bagi Vina itu pertama kalinya melihat istriku hanya memakai celana dalam saja.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShOmcQIpsj
“Kalian rame banget sih… ini juga apa-apaan kok sampe Vina cuma pake kancut saja? Angga juga, malah tititnya keliatan itu” tanya istriku dengan mata yang masih lengket enggan terbuka.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pyjrJmLbL
“Tuhh mbak.. liat aja sendiri ukuran susunya mbak Tika” ucap Angga tanpa ada rasa canggung sedikitpun.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XhiCX1rFi
“Ii..ii-iya Ngga.. aku tau kok” Vina masih menatap istriku lekat. Mungkin dia kagum pada ukuran payudara istriku yang benar-benar montok itu.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnbX686Z7l
“gapapa dek.. kami cuma ngobrol aja.. belum ngantuk semua kok” ucapku kemudian, supaya istriku gak kaget saja.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0tNjp9LOv
“Lha itu Vina kok cuma pake celana dalam saja..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXK7CRhIw0A
“Dia tadi kalah taruhan sama Angga, jadinya dia harus dihukum dikit, hehe..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1N4U2O3P8g
“Ohhh.. ya sudah.. kalo udah selesai cepetan tidur yah mas”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejZmsgOheH
“Iya dek.. ini udah mau selesai kok.. udah habis kopinya” balasku.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqg1KY6iNG
Istriku kemudian membalikkan badan jalan kembali ke kamar. Kami bertiga masih terus melihat kepergian istriku sampai dia menghilang di balik pintu kamar. Angga terlihat biasa saja, tapi Vina balik menatapku dengan pandangan tak percaya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZdALPMLmY
“Jadi cuma gitu aja mas? Mbak Tika gak marah sedikitpun yah?” Vina menatapku penuh rasa penasaran.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nhn1QpQkX
“Iya lah… emang apa yang mau dibuat marah? Kita sih enjoy aja Vin..” balasku kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YcWV8AQkh
“Enak banget yah mas Aryo ini, istrinya gak mudah marah.. duhh.. jadi kalah saingan aku mas” ucap Vina masih melongo tak percaya.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydBSQV28NR
“Iya sih Vin, kamu kalah jauh sama Tika… hahaha…”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEQHoU5pFd
“Mbak Vina.. mulai besok kalo dirumah gak usah pake Bh aja.. biar sering menggantung susunya” Angga bersuara.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUu6WzZXBW
“Emm.. iya deh Ngga..”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPR1td1Ggsj
“Eh, udah malam ini.. tidur aja yukk…” ajakku kemudian.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVK3ikaUKAg
“Mbak Vina tidur dimana? Apa mau tidur sama aku?” tawar Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjCYD8o1sO
“Hihihi… ngarep banget sih kamu.. ntar bukannya tidur Ngga.. malah kamu kerjain aku” Vina terkikik geli membalas ucapan Angga.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvW5nIpouJa
“Kerjain gimana sih mbak?”
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvFsBvDq1x
“Gapapa… gapapa.. jangan dipikirin.. udah yukk.. istirahat.. ayo Ngga katanya mau tidur bareng aku” ucap Vina setuju.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡureAk3EB9M
“Aseekkk.. aku ada temennya tidur” sorak Angga seperti anak kecil.
15242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROdyIQvaQd
“Yaudah sono.. biar aku beresin cangkirnya dulu”
ns 15.158.61.6da2
