Selesai mencuci mobil, Angga kemudian masuk ke belakang untuk mengganti celananya yang basah. Aku kemudian ikut berjalan ke belakang setelah terlebih dulu menutup pintu rumahku. Di dapur masih kutemui Vina yang duduk sambil menyeruput kopi di atas meja. Aku tak tahu kapan dia membuat kopinya itu.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWBruL2XOt
Aku kemudian duduk di depannya sambil menyalakan lagi sebatang rokok milikku. Tak lama berselang Angga keluar dari kamar mandi, dia hanya melilitkan handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Tak biasanya dia melakukannya, karena kalau sehabis mandi biasanya dia keluar cuma memakai celana dalam saja.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjHuT0QHxJ
“Angga.. duduk sini, mas mau bicara”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUldXJxIoX1
“Eh, iya mas..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNWizm9QZD
Angga kemudian mendekati kami lalu mengambil kursi di depan posisi Vina. Jadinya Vina sekarang berada di belakang Angga.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6FCKfoGSZ
“Kamu jawab pertanyaan mas dengan jujur ya Ngga..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJrg354Uec
“Iya mas.. ada apa sih ini kok jadi serius?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IPCr9FtFA
“Gapapa.. mas pengen tau aja, beneran kamu udah ngentot sama mbak Tika?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdnOrvitEm
Angga kaget mendengarnya. Wajahnya jadi pucat pasi mendengar pertanyaannku. Begitu juga Vina yang duduk di belakangnya, dia hampir loncat dari kursi karena tak percaya pada ucapanku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPKiO198ss
“Jawab Ngga.. iya apa tidak?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAiSxHoSQE1
“I..ii.. iya mas.. bener”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtK155ZFOi4
“Bagus.. udah berapa kali kamu ngelakuinnya?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8KI8NxZmUa
“Emm… lupa aku mas.. beneran lupa”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU95S3AZ9Z6
“Trus hari ini kamu ngentot mbak Tika apa enggak?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiLfce0k77
“Itu.. itu.. iya mas..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZbTxtFUAR
Aku sejenak terdiam mendengar jawaban Angga yang begitu berani mengakui semua perbuatannya. Wajah lugunya begitu membuatku merasa kasihan pada anak itu. Mungkin dia masih menganggap apa yang dia lakukan dengan kakaknya itu masih sama seperti di desa.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEp2GzqpdnT
“Bagus.. sekarang kamu cerita apa yang udah kalian lakuin hari ini”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMc6j9NsrHN
“Mmm.. mas gak marah?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7I5rGyEgKn
“Enggak.. tapi kalo kamu berbohong.. aku bakal marah”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8N3mS7mZN7
“Iya mas.. baiklah kalo mas Aryo meminta, aku bakal cerita.. jadi ceritanya begini mas……..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxliAQfCrK
***
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb96uZaZVzD
Pagi itu aku baru bangun dari tidurku. Semalaman mataku tak bisa terpejam karena harus menunggui rumah beserta isinya. Tanggung jawab yang diberikan padaku oleh mas Aryo begitu membebani pikiranku. Dua hari ini mas Aryo pergi ke desa, menemui ibu di sana. Sedangkan aku bersama mbak Tika harus tetap berada di kota. Sebenarnya aku ingin banget bisa pulang dan ketemu dengan ibu. Aku sudah kangen padanya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHrkxg1eLD
“Angga.. Angga… bangun dek.. bantuin mbak Tika masak dulu”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8sdUeHPoM
Suara mbak Tika terdengar membahana di rumah. Suaranya masih saja nyaring terdengar sama seperti di desa dulu. Kalau di desa tidak ada tetangga yang dengar, nah kalau di kota sekali teriak orang satu RT keluar semua.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4tDw4yBe6
“Iya mbak.. aku sudah bangun kok” balasku cepat supaya dia tak terus-menerus harus teriak memanggilku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4RFWg626Ii
Aku kemudian bangun dari tempat tidurku lalu pergi ke luar kamar. Dengan santainya aku keluar kamar hanya memakai celana dalam, karena memang itu sudah jadi kebiasaanku. Tak pernah ada yang protes atau melarangku. Baik mas Aryo maupun mbak Tika tak pernah mempermasalahkannya. Dari dulu aku memang terbiasa begini kalau di dalam rumah. Rasanya bebas bergerak dan tidak gerah.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9VfdgIGKz
Sesampainya di dapur aku langsung membuat segelas kopi. Kalau di desa aku bangun langsung ada kopi di atas meja karena ibuku yang membuatnya. Kalau tinggal di kota tak ada seorangpun yang mau membuatkan aku kopi di pagi begini. Mbak Tika pernah membuatkan aku kopi tapi rasanya kurang enak, agak encer dan kurang sedap.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrJVSnt7Rf
Setelah selesai membuat kopi, aku langsung duduk di depan meja makan sambil melamun. Sesaat kemudian datanglah mbak Tika dari arah depan rumah menuju ke dapur melewatiku. Rupanya dia baru saja membeli sayur dari tukang sayur keliling yang setiap pagi lewat depan rumah.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8se5FbnWT
“Huffhhh.. barang apa-apa kok jadi tambah mahal ya Ngga.. masak sayur kangkung aja jadi 3000 harganya, ini kalo di desa dijual 1000 saja gak ada yang mau beli”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oHq8a04Eh
“Ya namanya juga kota mbak.. apa-apa pasti datangnya dari desa, itu yang bikin mahal harganya” timpalku sambil menatap ke arah kakak perempuanku itu.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJfUu40lPs
“Hahhh.. gerah banget yah.. mau mandi masih males Ngga”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs79o5ZGT4H
Dengan santainya mbak Tika melepaskan daster yang dipakainya dengan menariknya ke atas. Aku dari dulu sudah biasa melihatnya cuma pake Bh atau celana dalam saja. Namun semenjak aku tinggal di sini dan bisa merasakan memeknya, pandanganku pada mbak Tika mulai berubah. Ada getaran aneh di dadaku saat melihat tubuhnya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp10oDVmdCO
“Ehh… iya bener.. aku tadi ga pake daleman, gapapa ya Ngga? Udah terlanjur lepas ini” ucap mbak Tika menatapku. Tentu saja aku balas menatap tubuhnya karena setelah melepas dasternya itu dia sudah tak memakai apa-apa lagi.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIjKfKaUQH
“Hehe.. gak apa-apa mbak.. kan dari dulu memang mbak Tika sudah biasa begitu” balasku santai. Dadaku mulai berdetak kencang saat melihat tubuh montoknya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxf9YWfwiNp
Mbak Tika kemudian mulai menata bahan-bahan masakannya. Dia tanpa peduli pada tubuhnya yang telanjang terus wara-wiri di depanku. Melihatnya seperti itu tentu saja batang penisku mulai bangun dan tegak mengacung. Karena pagi itu aku cuma memakai celana dalam akhirnya tonjolan penisku bisa terlihat dengan jelas. Aku masih tetap duduk untuk berusaha menyembunyikannya dari pandangan mbak Tika.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXylBcOQO1k
“Dek.. bantuin potong kangkungnya..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDWtWr2d4J
“Iya mbak..” balasku, aku masih enggan untuk berdiri.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE635AMcUli
“Eh, jangan iya- iya saja.. sini cepetan, mau makan apa tidak sih kamu?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqt8wzHH6i
“Ah, ii.. iya mbak”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWdOJUMykC
Aku terpaksa berdiri dari kursiku lalu mengambil kangkung yang sudah dimasukkan dalam wadah plastik. Begitu aku berdiri dan mendekatinya, mbak Tika langsung bisa melihat penisku yang sedang tegak mengacung di balik celana dalamku. Aku biasa saja karena bukan kali ini saja dia melihat penisku tegak mengeras seperti ini.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1hvoY0MyP
“Hihihi… itunya kok bangun sih Ngga? Gak sakit yah kejepit begitu?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlE62Ykk5tX
“Ah mbak Tika ini ngapain sih? gapapa kok mbak..” meski sebenarnya aku menahan sakit karena kepala penisku terjepit karet celana dalamku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNjrlcI8OG
“Lepasin aja Ngga.. gapapa kok.. kan kalo di desa kamu biasa ga pake apa-apa juga? pake malu-malu lagi kamunya”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DYN7YAGyR
“Iya deh mbak..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdSAf2v9HW
Akupun dengan santainya melepas satu-satunya pakaian yang menutupi tubuhku. Kulepas celana dalamku lalu kumasukkan ke dalam mesin cuci. Kini kami berdua sudah dalam kondisi telanjang sepenuhnya di dapur. Mbak Tika masih cuek melihatku, sedangkan aku juga tak berpikiran macam-macam. Namun sejak penisku bisa menerobos lobang kemaluannya dulu, pandanganku pada mbak Tika jadi lain.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjtx1S7d0S
“Potong kecil-kecil aja dek.. biar enak makannya” ujar mbak Tika mengingatkan.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMaEYyaXgB
Aku terus menuruti kemauannya. Kupotong sayur kangkung di depanku itu sesuai pesannya. Entah kenapa meski aku tengah fokus membantunya memasak tapi batang penisku masih tetap saja tegak mengeras dengan sempurna. Apa mungkin karena bawaan bangun pagi ya?
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxnR0KRI23
“Mas Aryo kapan pulang sih mbak?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAASlUaiUu
“Ntar malem udah kembali kok.. katanya urusan sama pak Manto sudah selesai”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseQOWXFzZd
“ya syukur kalo begitu”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUn28pcopWW
Aku terus memotong kangkung di meja dekat tempat cuci piring dengan batang penis masih tegak mengacung. Tiba-tiba mbak Tika menungging di depanku karena dia mengambil sesuatu di lemari bagian bawah. Posisinya tepat berada di depanku. Saat dia menungging itu tentu saja belahan memeknya terlihat dengan jelas di mataku. Mau tak mau penisku semakin berdenyut-denyut jadinya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpo4wu3cog
“Mbak…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTlkdmE8IV
“Apa dek?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQqpC9SXoY
“Cari apa sih?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PWUIKQNOy
“Itu, cari pengupas kentang, biasanya ada disini lho Ngga..” mbak Tika masih tetap menungging di depanku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbZBhIJrPV
Sementara mbak Tika mencari barangnya, mataku tetap melihat ke arah belahan kemaluannya yang terbuka bebas itu. Sungguh beruntung mas Aryo memiliki istri mbak Tika. Sudah cantik, baik, memeknya legit pula. Suatu saat nanti aku ingin juga punya istri seperti mbak Tika itu.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInEtLXVxSm
“Ehh… mbakk..!” aku kaget ketika tiba-tiba mbak Tika mundur sedikit dan belahan pantatnya tepat mengenai ujung penisku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOzeWoa2hv
“Hihihi.. maaf ya Ngga.. gak sengaja kok” ucapnya tersenyum padaku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2pwc4DnzM
“Iya mbak.. ati-ati, itu dijaga kandungannya” balasku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GtSwO8nzs
Pertama memang terkesan tak sengaja, tapi entah kenapa mbak Tika mengulanginya untuk kedua kalinya. Bahkan kali ini belahan pantatnya agak lama mendorong ujung penisku. Rasanya kalau begini terus aku gak bakalan kuat menahan keinginanku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKpPRsK2di
“Mbak.. boleh yah?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRaSMxmfy2
“Apa sih Ngga? Ehh.. apa.. jangan Nggaa.. aaahhhhh!”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECdJ9wLVKB
Aku sudah tak tahan lagi. Kupegang bongkahan pantatnya dengan kedua tanganku lalu kuarahkan penisku masuk ke dalam liang kemaluannya. Tak sulit bagiku menerobos lobang itu karena vagina mbak Tika sudah mulai terbuka.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyWpNkcGz7
“Yaahhh.. pagi-pagi kok udah ngentot sih kita? Aahhh…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6IYM6crvv
“Ga tahan mbak.. uhh.. tititku udah denyut-denyut dari tadi… Oohh..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuBpg8gll7
Mbak Tika mulai pasrah ketika aku entot lobang memeknya. Rasanya sudah becek saja vaginanya itu. Mungkin karena bawaan hamil muda jadinya memek mbak Tika mudah sekali beceknya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhSfJMUAUI
“Auhhh.. terus Ngga.. ahh.. cepetan.. ah.. cepett…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABvoEUgp3E
Mbak Tika sudah benar-benar menungging di depanku. Lutut dan telapak tangannya dia gunakan untuk menyangga tubuhnya, sementara di belakangnya aku terus merojok lobang nikmatnya dengan penisku. Rasanya memang enak banget pagi-pagi bisa ngentot seperti ini.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbq4wmch3DV
“Ahh.. kamu sih..aahh..keterusan jadinya.. uuhhh..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs8ETlEprjF
“Gapapa mbak.. ahh… mumpung mas Aryo gak dirumah.. uhh..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT72qd1FVDI
“Iya Ngga.. ketahuan juga gapapa kok.. emmhh.. dia udah tau“
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWoytMSBsm
“Oohhh.. mas Aryoo… enak banget memek istrimu mas.. aahh..” lenguhku terus memompa lobang vagina mbak Tika dengan penisku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQ5gO4aVNN
Plok.. plokk.. plokk !!
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCH1RWbdrei
Suara benturan pangkal pahaku dengan bongkahan pantat mbak Tika sudah terdengar memenuhi ruangan dapur di pagi ini. Rasanya memang tak ada bosannya aku mengerjai kakak perempuanku, ingin tambah dan tambah terus jadinya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsf1BEiZ3qO
“Ayo Ngga teruss.. ahh.. bikin.. ahh.. enak memekku Ngga.. aahh..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQk4GxFBC2
“Iya mbak.. mbak Tika memeknya enaaakk!!” teriakku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdlWHb280b
Aku terus mengayunkan pinggulku maju mundur tanpa henti. Kadang dengan tusukan cepat dan kadang hanya tusukan ringan saja. Perlakuanku itu semakin membuat kakak perempuanku terbakar dalam birahinya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7gp6DC0uI
“Ngngngeehhhh…. aaaahhhkkkkhh!!”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqudGsGB5y
Crrr.. crrr…crrrr..
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2TKMNtU5D
Menyemburlah cairan pipis mbak Tika dari celah kemaluannya. Meski tak banyak yang keluar tapi cairan itu cukup untuk membasahi batang penisku yang masih setia keluar masuk lobang kewanitaannya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxuuvIeDF10
“Hoooohhh.. enak ya mbak? Aahh… enak kan? Aahh..” racauku menikmati empotan dinding vaginanya. Rasanya batang penisku diremas-remas dan diperas di dalam sana.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzizE0Dy0PE
“Ahh… pinter kamu Ngga.. aahh.. gak rugi ibu ngajari kamu terus…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8Dm46fScI
“Ooohh… iya mbak.. ahh.. ini.. ini..aku..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCOfdV3l9K
“Keluarin aja Ngga.. di dalem.. di dalemm..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPn5o6Pek1i
Kuteruskan tusukanku pada memek mbak Tika. Semakin lama gerakanku semakin cepat karena kurasakan sebentar lagi pejuhku akan keluar. Kini tusukanku kubuat cepat tapi dangkal, hanya sebatas separuhnya saja yang tenggelam di lobang kemaluan mbak Tika. Itu membuatku semakin ingin cepat keluar, rasanya memang semakin nikmat.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtD9oii6Oh
“Mbaakkkk Tikaaaaa…!!”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeukh8tPcQN
Lolongan panjangku menandai menyemburnya cairan pejuhku di dalam liang vagina mbak Tika. Kuteriakkan namanya dengan lantang agar dia tahu kalau aku betul-betul menikmatinya. Memek mbak Tika memang tiada duanya. Legit dan menjepit meski hampir tiap hari dipakai sama mas Aryo.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHrMiONgKD
Kudiamkan sebentar penisku di dalam liang kenikmatan kakak perempuanku. Tubuh kami berdua berkeringat. Kulihat punggung mbak Tika sudah mulai basah. Sedangkan hampir sekujur tubuhku keluar keringat yang mengucur deras. Rasanya aku dan mbak Tika sudah melakukan olah raga pagi, tentunya olah raga yang nikmat.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiUUD7BDFU
“Ahh.. cabut Ngga.. aku mau masak lagi”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43gP7hvg4x
“Eh, iya mbak.. hehehe..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS08yJOb3mM
Kucabut penisku dari liang vagina mbak Tika. Kulihat lelehan cairan putih kental keluar dari celah kewanitaannya. Lelehan cairan itu sampai turun ke paha mbak Tika. Sungguh menyenangkan sekali melihat mbak Tika membiarkan saja cairan putih kental itu meleleh keluar tanpa berusaha membersihkannya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgW1hdkvABU
“Uhh.. jadi tambah gerah nih Ngga, kamu sih ngajak olah raganya mendadak” ucap mbak Tika sambil berdiri.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7vyEPYNKs
“Hehe.. iya mbak, lagi pengen banget sih aku” akupun ikutan berdiri di sampingnya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrSdewpDW5
“Udah ya.. kita masak dulu, kalo ngentot terus ntar ga ada yang bisa dimakan dek”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPUrhpx94i
“Hehe.. iya mbak..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcjfx3Pzip
Selepas itu kami bersikap seperti biasa lagi. Meski batang penisku masih tetap tegak menantang tapi keinginan untuk memuasinya sudah berkurang drastis. Aku dan mbak Tika terus menyiapkan makanan untuk kami di dapur. Meski tubuh kami berdua masih saja telanjang tapi itu tak masalah. Selama masih di dalam rumah aku rasa aman-aman saja.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwyaonMc01
Siangnya setelah bangun dari tidurku, kudengar suara seperti orang sedang bicara. Aku yang ingin tahu siapa yang datang lalu membuka pintu kamarku dan melihat ke luar. Tapi ternyata tak ada orang lain selain mbak Tika yang tengah duduk di kursi tamu. Dia masih saja belum menutupi tubuhnya dengan apa-apa. Memang begitulah dia kalu siang hari ditinggal mas Aryo kerja. Sehabis mandi pasti dia akan keluyuran di dalam rumah tak memakai pakaian sama sekali. Mungkin buat orang lain hal itu akan aneh, tapi bagi keluargaku hal itu hanyalah hal biasa saja.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTcbguJEqF
Sebenarnya aku juga sama, apabila tida ada kegiatan di luar rumah aku akan diam di kamar. Tentu saja aku sama seperti mbak Tika, tak memakai pakaian apa-apa. Dari dulu di desa aku sudah melakukannya. Itu semua memang kebiasaan yang di berlakukan oleh ibuku. Selama ini kami melakukannya tanpa ada masalah apapun.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4N1DSwXPrH
“Siapa mbak?” tanyaku begitu mendekati mbak Tika yang sedang menelfon.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4IMNBr0Er
“Dina..” balasnya melihatku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcYX4MzSJ0
“Eh iya Din.. baru bangun si Angga.. kenapa?”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWZ2Kd8I1a
Mbak Tika terus nyerocos tanpa henti bicara dengan mbak Dina di desa. Posisi mbak Tika yang sedang duduk mengangkang dengan mengangkat kedua kakinya ke atas kursi membuat liang vaginanya terlihat dengan jelas olehku. Jari-jari tangannya yang menggosok pinggiran bibir vaginanya juga terlihat olehku, tampaknya dia sangat menikmati perbuatannya itu.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ly9EqZPrH
“Hihihi.. jadi kamu udah berhasil ngentot sama mas Aryo? Waahh.. enak dong”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLJlq3RmNj
“Apa? Ibu juga kamu ajak? Gila kamu Din.. hihihi… tapi ibu seneng juga yah? haduuhh.. kalian ini..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsI61OJISBg
“Enggak dong, kan ada Angga.. bisa tuh dia dimanfaatkan, hihihi..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUSipmgv10
Aku tak tahu apa yang dibicarakan oleh mereka berdua. Suara mbak Dina tak kudengar jelas. Hanya kata-kata dari mbak Tika saja yang menunjukkan kalau mereka sedang membicarakan aku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7KdXAS3ZQ
“Angga? Ada ini.. kenapa?” tangan mbak Tika memberi kode padaku untuk mendekat.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvp4TS9gWQn
“Hihihi.. iya lah Din.. enak lah…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQxw86EabC
Tak kuduga sebelumnya, tangan mbak Tika yang memanggilku tadi langsung dipakai untuk memegang kemaluanku. Aku terkaget dibuatnya, masih sedang telfon sama mbak Dina tapi dia malah mengocok penisku. Mulai aneh ini kelakuan kakak perempuanku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhMGIRTI9i
“Ahhh.. mbakk…” desahku, mbak Tika melihatku lalu cuma tersenyum.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKATlNrNDs
“Ohh… iya terima aja, kan pak Manto orang kaya Din… pokoknya dia mau menerima kamu apa adanya itu yang utama”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdZcm0ymgm
Tangan lembut mbak Tika terus mengocok penisku dengan gerakan tak terlalu cepat. Aku yang merasakan keenakan membuat batang penisku berdiri dari tidurnya. Semakin lama semakin tegang dan mengeras sempurna.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYeuX6RNh0
“Happphh.. emmhhh… iya Din.. enak kok.. emmhhh..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6x02GygGk
Mbak Tika terus bicara dengan mbak Dina melalui sambungan telfon, sedangkan mulutnya mulai melahap penisku yang sekarang sudah tegak mengacung di depannya. Entah apa yang dipikirkan mbak Tika saat itu aku tak mengetahuinya. Jelasnya aku terus merasa enak karena kulumannya itu sungguh beda dari yang pernah aku rasakan sebelumnya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7rtyp4bEs
“Apaa?? Kamu ajak Vina juga? ahh.. memang bajingan kamu Din, hihihi..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2ufVMb3nM
Mbak Tika lalu tiduran berbaring di atas karpet ruang tamu. Dia lalu memberi kode padaku untuk memasukkan penisku dalam liang vaginanya. Aku yang sudah merasa kepalang tanggung akhirnya menuruti kemauannya. Kuposisikan badanku berada di depan pangkal paha mbak Tika lalu kuarahkan ujung kemaluanku di celah memeknya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJcP3NNzqx
“Uhhhhhhhhh.. enak Dinnn… pasti enakk itu.. ahhh..” lenguh mbak Tika saat kumsukkan penisku dalam lobang kemaluannya. Tapi dia masih terus bicara dengan mbak Dina.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPhQPP5R3h
“Ahh.. ahhh.. emmmhh.. enggak.. ahh.. sama Angga.. ahh.. rugi dong kalo..ahh.. cuma ngocok.. ahh.. pake jari.. uuuhhhh..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCumOPMSkC5
Aku tak peduli mbak Tika sedang bicara dengan mbak Dina, aku terus mengocokkan penisku dalam jepitan liang senggamanya. Gerakanku semakin lama semakin cepat sampai bunyi benturan pangkal pahaku dengan pangkal pahanya mula terdengar jelas.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdN1CrojqGl
Plok.. plokk.. plokk !!
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdidLvNXxrk
“Hihihi.. iya dong.. ahh.. itu dia Din.. ahh.. yang bikin enak.. uhhh…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkzn4Z0O3t
Kelakuan kakak perempuanku itu semakin membuatku gemas. Bisa-bisanya dia tengah aku entot tapi dengan santainya bicara dengan mbak Dina yang ada di desa. Sepertinya dia memang memanfaatkan aku untuk memenuhi kebutuhan seksualnya saat mas Aryo tak ada di rumah.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUC2LNMy6UO
“Ooohhhhh.. mantab ini Dinnn… aahh… aku keluarrr…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCl74jHXd1
Kembali cairan hangat mengalir membasahi penisku di dalam liang vagina mbak Tika. Rasa cairan itu sama dengan yang kurasakan tadi pagi. Benar-benar membuatku semakin bersemangat untuk mengentotnya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Bi01OJI9J
“Ahhh.. pelan Nggaa!! ahh.. iya ini Angga nusuknya kasar banget Din.. hihihi..” tubuhnya yang bergetar dan sempat kelojotan tak mempengaruhi mbak Tika. Dia terus nyerocos tanpa henti bicara.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnrDEgqlLT
“Udah pinter kok dia.. kalian sih yang ngajari dia begitu… sekarang aku jadi korbannya deh” ucap mbak Tika menatap wajahku sambil tersenyum geli.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNLiW7MQuF
Kuteruskan kocokan penisku pada liang senggama mbak Tika. Lama kelamaan aku jadi tak tahan. Mendengar ocehan mbak Tika dan senyuman nakalnya semakin memancing birahiku untuk mengantarku mencapai puncak kenikmatan.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHZaMRgQml
“Ooohhhh.. mbak Tikaaaaa!!” teriakku lagi memanggil namanya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTQ0AUO4mm
Crott.. crottt… crottt.. crottt..
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NYvQ498NY
Kusemburkan saja cairan pejuhku di dalam liang kenikmatan mbak Tika. Aku tak peduli lagi akan jadi apa nantinya. Toh dia sedang hamil anaknya mas Aryo, tak mungkin kalau spermaku ini bisa membuahinya lagi.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHE9Q9wFux
“Ahhh… uuhhh… sshhhh…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctONmzyJS2
Aku kemudian mencabut penisku dari lobang kemaluan mbak Tika. Lelehan cairan putih kenatal kembali kulihat meleleh keluar dari celah memek kakak perempuanku itu. Lagi-lagi aku jadi senang sekali melihat lelehan cairan itu. Apalagi mbak Tika cuek saja membiarkan cairan itu meleleh keluar dari vaginanya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DJ7vRLxja
“Udah Din.. hihihi.. ga bisa.. masih kalah sama mas Aryo.. hihihi.. kamu ini.. jangan dong, kamu makan aja punya pak Manto”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NKErHY2qh
Aku yang sudah lemas karena baru saja menyemburkan pejuh langsung membaringkan diri di atas kursi sofa sambil melihat mbak Tika yang masih terus bicara dengan mbak Dina. Aku tak peduli lagi apa yang dia lakukan, aku terus diam dan mulai tertidur dengan sendirinya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNperLGFfWw
***
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9afy5qJJen
“Jadi begitu mas ceritanya..” Angga menyudahi ucapannya yang terdengar seperti bapak mendongeng pada anaknya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLPV6Lo90t
“Mas.. jadi selama ini mbak Tika tau kalo..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJXtxwjUDw
“Iya Vin.. tapi itu gapapa.. aku masih bisa menerimanya” balasku pada Vina.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoyQVYxnuO
“Gitu mas.. kalo memang mas Aryo marah ya silahkan, aku siap menerima hukumannya” tandas Angga menyudahi ucapannya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN84fjzXUcH
“Gak.. gapapa kok Ngga.. aku gak marah”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYphSuUQhLq
Kami bertiga lalu terdiam. Angga kemudian mengambil sebatang rokok milikku lalu menyalakannya. Vina yang ikut mendengar cerita dari Angga hanya bisa menarik nafas dalam-dalam. Tangannya kulihat beberapa kali mencoba membenarkan posisi celana dalamnya. Aku yakin kemaluan Vina saat ini sudah basah pastinya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2G2paR0v9d
“Vin.. kamu pulang aja, istirahat.. besok kan kita kerja..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWayd4oMqpp
“Iya mas.. emm… tapi.. gak ah, besok aja”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wzmP2xqnx
“Iya Vin.. besok aja kita bahas lagi.. Ngga, terimakasih kamu udah mau jujur.. gapapa kok, aku ga masalah sama kalian..” tatapku pada mereka berdua.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDYsfFnX8c
“Sebentar mas, jadi mas Aryo memberi ijin padaku kalo misalnya…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Ek1v2caCg
“Iya Ngga.. asal kakakmu bahagia lakukan aja, apalagi saat aku tak bisa melayaninya” ucapku serius pada Angga.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2UqY9X3CW
“Baik mas…”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFrEQmEgja
“Tapi ingat, apapun yang terjadi biarlah tetap di keluarga kita.. kamu juga Vin, tahan cerita ini untukmu saja”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriqEzOf0oW
“Hihi, iya dong mas..”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHoSc0IfPPS
Vina kemudian beranjak pergi dari rumahku. Angga juga sudah kembali masuk ke dalam kamarnya. Demikian halnya denganku, aku menuju kamarku untuk istirahat bersama istriku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXLZd3aSAo
Begitu aku buka pintu kamar kulihat istriku sudah tidur dengan pulas. Pancaran wajah bahagianya sungguh sangat terasa, dia jadi sangat cantik kalau sudah merasa bahagia seperti itu. Lalu apakah aku akan menyudahi kebahagiaannya itu? kalaupun aku katakan yang sebenarnya pasti dia akan kecewa. Mungkin saja aku harus bersikap seperti biasa saja.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6L3QjN0C8
“Emmhhh.. eh mas? Kapan datangnya?” istriku membuka mata lalu menatapku.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFohiJwKcc
“Baru aja kok dek.. kamu tidur aja gih, udah malem ini” balasku sambil mengelus rambutnya.
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOYFjTyibo
“Iya mas, aku capek banget.. badanku rasanya gampang capek sekarang”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOft3NtFvo1
“Hemm.. begitu, yudah pokoknya banyakin istirahat aja dek, jaga calon anak kita”
9175Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtFXhNloyp
Aku kemudian mendekatkan mulutku pada keningnya lalu kucium dengan hangat dan mesra. Biarlah ini semua terjadi seperti apa adanya. Biarlah dia menikmati kehidupannya. Aku juga akan menikmati hidupku dengan apa adanya juga. Karena bagiku apapun kesalahan istriku tetap masih lebih besar rasa cinta dan sayangku padanya.
ns 18.68.41.175da2
