Tak terasa sudah tiga hari aku tinggal di desa kelahiran istriku. Rencananya besok aku akan kembali ke kota. Meski cutiku masih beberapa hari lagi selesai tapi aku ingin bisa kembali ke kota secepatnya. Aku ingin bisa istirahat barang sehari atau dua hari sebelum aku masuk kerja. Istriku juga menerima dengan baik rencanaku. Itulah kenapa dia mulai sekarang sudah mengumpulkan kue untuk oleh-oleh kembali ke kota.
19258Please respect copyright.PENANAO5NpkPnErP
Pagi itu aku kembali terbangun dari tidurku seperti hari kemarin. Bedanya pagi itu tubuhku berkeringat. Udara di desa itu benar-benar panas dan pengap. Rasanya aku ingin segera kembali ke rumahku sendiri kala begini kondisinya. Istriku pagi itu sudah tak lagi ada di kamar, mungkin saja dia membantu ibunya masak di dapur. Akupun beranjak pergi untuk mencarinya.
19258Please respect copyright.PENANA21OyBT5DG8
Begitu aku melangkah ke dapur langsung saja aku melihat istriku sedang ngobrol berdua dengan ibunya. Kali ini istriku memakai daster pendek sebatas pahanya, sedangkan mertuaku dengan cueknya tetap memakai celana dalam dan Bh saja. Aku yang datang langsung mengambil kursi lalu duduk menghadap mereka.
19258Please respect copyright.PENANA3FPciSJtpf
“Mas.. ini tadi ibu sama aku sudah setuju kalau Angga biar ikut sama kita aja, biar dia bisa melanjutkan pendidikannya” ujar istriku menatap wajahku.
19258Please respect copyright.PENANA3vMzae69SO
“Ya bisa saja.. tapi emang dia mau?”
19258Please respect copyright.PENANArBzDYcVqte
“ya harus mau.. masak disekolahkan lebih tinggi lagi kok gak mau” istriku mulai nge-gas.
19258Please respect copyright.PENANAyjhqwq2s1s
“Hehe.. tanya dia dulu lahh.. nanti dia dongkol lagi” ucapku.
19258Please respect copyright.PENANAnCwcNItPPW
“Gapapa mas..mumpung kita juga belum punya momongan, jadi uangnya bisa untuk kuliah si Angga” istriku duduk di sampingku sekarang.
19258Please respect copyright.PENANAZc2kBRpyzO
“Aku sih setuju saja dek, kan dia juga adik kita”
19258Please respect copyright.PENANAPofcylxHTI
“Nanti biar ibu saja yang bicara, pasti dia ngerti kok” ibu mertuaku menyela.
19258Please respect copyright.PENANAe6MylMVCFd
“Baik bu.. tapi yang bantu ibu di ladang siapa nanti?”
19258Please respect copyright.PENANAEWNpbScIOt
“Gampang itu, saudara kita lainnya masih banyak di desa ini, ibu bisa minta bantuan mereka” ucapnya lagi.
19258Please respect copyright.PENANAvzMQUSWzSs
Sejenak kami bicara, Angga kemudian lewat di depan kami. Sepertinya dia baru saja bangun tidur hendak mandi ke belakang rumah. mukanya masih kucel dan rambutnya acak-acakan. Tapi yang jadi perhatianku adalah batang penisnya yang tegak mengeras di balik celana dalamnya. Sampai-sampai ujung kemaluannya itu muncul dari ujung karet celana dalamnya.
19258Please respect copyright.PENANAuyvmjTJAZW
“Cepetan mandi.. ibu mau ngomong sama kamu”
19258Please respect copyright.PENANAvZLQei64TR
“Ahh.. iya bu.. sebentar” balas Angga malas.
19258Please respect copyright.PENANAlQlXphW8cz
Dia berlalu dari depan kami bertiga. Tak kulihat wajah yang lain dari istriku maupun ibu mertuaku. Padahal aku yakin mereka tadi melihat batang penis Angga sedang tegang karena dia cuma pakai celana dalam saja. Apa mungkin bagi mereka itu juga hal yang biasa?
19258Please respect copyright.PENANAZboB6cat24
***
19258Please respect copyright.PENANAvsQJULINhL
Selepas kami selesai sarapan, aku dan Angga pergi ke ladang untuk melihat hasil garapannya kemarin. Sebenarnya aku cuma iseng saja menemani Angga ke ladang daripada di rumah juga nganggur gak ada yang bisa dikerjakan. Lokasi ladang keluarga istriku itu memang lumayan jauh, tapi karena kami lewat jalan tembusan akhirnya kami tiba disana hanya dalam beberapa menit saja.
19258Please respect copyright.PENANAwwm3lVaszd
Sepanjang perjalanan ke ladang aku sempat bertemu dengan beberapa ibu-ibu yang sedang ngobrol di depan rumah. Aku sebenarnya juga memperhatikan penampilan mereka. Rata-rata perempuan di desa itu hanya memakai Bh dan kain kemben saja. Itupun mereka sudah bisa duduk santai di depan rumah. Ini kalau di kota sudah bakal jadi bahan gunjingan tetangga kalau istri kita duduk di teras rumah cuma pakai Bh saja.
19258Please respect copyright.PENANAFB79OUe47R
Begitu kami sampai di ladang, Angga langsung memeriksa beberapa tanaman yang kemarin katanya rusak gara-gara di makan hewan liar. Entah hewan apa itu aku masih belum paham. Angga kulihat serius sekali melihat tanamannya satu persatu dari ujung ke ujung lagi. Aku yang tak mengerti cara menggarap ladang hanya bisa duduk di bawah pohon sambil mataku mengawasi apa yang Angga lakukan.
19258Please respect copyright.PENANAJlOj39Go89
“Gimana Ngga? Banyak yang rusak apa?” tanyaku begitu Angga kembali.
19258Please respect copyright.PENANAHxDBgiV9mi
“Gak mas.. gak banyak kok.. ini sudah bagus daripada bulan kemarin” Angga lalu duduk di dekatku sambil mengibaskan kaos yang dilepasnya.
19258Please respect copyright.PENANAU9UMXn3wQX
“Bagus kalau begitu…”
19258Please respect copyright.PENANA8PNATKOxJQ
“Mas Aryo.. aku mau tanya”
19258Please respect copyright.PENANAJmyCp8JNuJ
“tanya apa Ngga? Bicara saja kamu”
19258Please respect copyright.PENANA20wZcavKXU
“Beneran mbak Tika mau ajak aku ke kota?”
19258Please respect copyright.PENANAHa6AG7rk8T
“Iya bener, biar kamu bisa lanjut kuliah disana” balasku sambil melihat ke arahnya.
19258Please respect copyright.PENANAoYQYMxoR8Q
“Aku takut mas..” ucapnya lirih kemudian.
19258Please respect copyright.PENANA2R2mSczX7D
“Lah takut apa? Kan ada aku sama mbak Tika juga disana”
19258Please respect copyright.PENANAq4ygPcAAVz
“Takut gak kerasan saja.. kan aku biasa hidup di desa mas.. kalau ke kota aku takut keadaan di sana” Angga menunduk sambil membersihkan cangkulnya.
19258Please respect copyright.PENANAJqwrUO1bhA
“Gini lho Ngga.. mbak Tika dulu juga takut aku ajak hidup di kota, tapi semakin lama juga dia bisa adaptasi, memang rasanya menakutkan di awal, tapi lama-lama juga biasa saja” terangku.
19258Please respect copyright.PENANAWAkAEk1np3
“Iya mas.. tapi aku mau berpikir dulu”
19258Please respect copyright.PENANA2JuU94Gt1c
“Jangan terlalu dipikir Ngga.. jalani saja, biar hidup ini berlalu seperti biasanya”
19258Please respect copyright.PENANAG3skRfhvl6
Aku dan Angga terdiam dan terbenam dalam pikiran kami masing-masing. Aku mengerti ketakutan Angga yang akan menjalani hidup bersama kami di kota. Mungkin dia hanya butuh dorongan lebih untuk bisa terus maju menjalani arus kehidupan ini. Sebenarnya aku juga senang kalau Angga bisa tinggal bersama kami. Selain bisa kuliah, Angga juga bisa membantu kerepotan istriku di rumah, terutama menemaninya saat aku pergi kerja.
19258Please respect copyright.PENANAGRsdBf4lbG
“Dek… yang sebelah selatan kata ibu suruh meninggikan tanahnya” tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara Dina mendekat.
19258Please respect copyright.PENANA2ourXHUDcq
“Wah, iya bener mbak.. aku lupa.. sebentar aku ke sana” Angga kembali membawa cangkulnya lalu berjalan menjauhi kami.
19258Please respect copyright.PENANAViycQZa5fl
“Kamu sendiran Din? mbakTika kemana?” tanyaku.
19258Please respect copyright.PENANATa4ziCbwMl
“Pergi ke pasar sama ibu, katanya mau beli pakaian untuk ibu dan aku”
19258Please respect copyright.PENANAa4IbqZIKbk
“Ohh.. trus kapan pulangnya?”
19258Please respect copyright.PENANAVsPQFHT5LM
“Nanti siang mas, kan mereka jalan kaki”
19258Please respect copyright.PENANAYpH8phIBgf
Dina meletakkan sebuah kendi tempat air di depanku. Dia lalu mencari alas untuk duduk di sampingku. Setelah duduk dia lalu melepas kaos dari tubuh bagian atasnya. Aku berlagak cuek saja, karena bukan kali ini saja aku melihat gadis itu hanya memakai Bh untuk menutupi dadanya.
19258Please respect copyright.PENANATNTYByts8R
“Panas ya Din?”
19258Please respect copyright.PENANAdykIuGEJiU
“Iya mas.. memang tempat ini ya begini, panas dan gerah..” balas Dina kemudian memangku kaos yang dilepasnya tadi.
19258Please respect copyright.PENANAVio9IkWirg
“Kamu gak kepikiran mau ikut aku ke kota?”
19258Please respect copyright.PENANAJlq6QUppvy
“Iya sih mas aku pengen, tapi nanti ibu gak ada temannya”
19258Please respect copyright.PENANAFB5VbG8IcO
“Oh iya bener kamu.. trus nanti kalau Angga jadi ke kota bareng kami gimana?”
19258Please respect copyright.PENANAPI7A8U91dZ
“Itu sih gampang mas.. memang dari dulu ibu menyuruh Angga untuk menyusul mbak Tika ke kota, katanya biar gak manja terus sama ibu”
19258Please respect copyright.PENANAUlLcC6v4sO
Sambil terus menjawab pertanyaanku tanpa sadar Dina menyandarkan kepalanya ke pundakku. Aku hanya bisa berusaha tenang dan tak berpikiran aneh-aneh. Mungkin dia sedang merindukan sosok lelaki seperti ayahnya.
19258Please respect copyright.PENANAot5BgNERFK
“Manja gimana sih Din? Kulihat Angga biasa-biasa saja sama ibu”
19258Please respect copyright.PENANArbdhvzeAAG
“ya pokoknya manja mas.. masak sudah SMA masih suka nenen sama ibu, kan lucu melihatnya mas”
19258Please respect copyright.PENANAUJPUBFh2u5
“Ah yang bener kamu Din? Masak Angga seperti itu?” kini aku sudah berani merangkul pundaknya. Bukan hanya itu, tanganku pun mulai mengelus rambut lurusnya yang tergerai sempurna.
19258Please respect copyright.PENANACl1lWkHB0S
“iya mas bener.. aku sering melihatnya kok”
19258Please respect copyright.PENANARjIMBGA4VM
“Hehehe.. ya biarin aja, kan wajar manja sama ibunya sendiri.. atau jangan-jangan kamu cemburu sama Angga, pengen nenen juga kamu ya?” candaku.
19258Please respect copyright.PENANAnROpnGb0sN
“Ihh.. ya enggak lah mas.. udah punya tetek sendiri kok malah minta nenen sama ibu.. tambah lucu dong mas, hihihihi…” Dina bisa tertawa renyah. Pipinya jadi bersemu merah saat dia tertawa.
19258Please respect copyright.PENANAz2sDYCDCks
Dina kemudian beringsut membenarkan posisi duduknya. Kulepaskan rangkulan tanganku di pundaknya untuk memberinya kelonggaran dalam gerakannya. Dina yang masih memakai kemben kain batik seperti tadi malam nampak duduk bersimpuh dengan tenangnya di sampingku.
19258Please respect copyright.PENANARsHXXwypDC
“Mas.. peluk lagi dong mas.. nyaman banget tangan mas Aryo” pintanya manja.
19258Please respect copyright.PENANAS9h9x5UQOd
“Hehe.. yaudah, gini yah?” tanganku kembali memeluk pundaknya semakin erat, kini lengan kanannya sudah menempel di dadaku.
19258Please respect copyright.PENANAyFMqIWtx4H
“Kalo mas Aryo ga nikah sama mbak Tika, aku mau kok jadi istrinya mas Aryo” ucapan itu terdengar santai tapi begitu menusuk ke jantungku. Rasanya jadi sesak nafas aku dibuatnya.
19258Please respect copyright.PENANA69mK6uIWB2
“Ahh.. kamu ini ada-ada saja Din… kan mas udah bilang, banyak yang lebih baik daripada aku.. kamu tinggal cari saja satu trus kamu ajak nikah” balasku sok bijak.
19258Please respect copyright.PENANAm50vHLuWsN
“Yang lebih ganteng sih banyak mas, tapi yang bisa membuat aku nyaman cuma mas Aryo..”
19258Please respect copyright.PENANAE5jHPpknYB
“Gak lah Din.. masak kamu tega nyakitin perasaan kakakmu?”
19258Please respect copyright.PENANAj5R3TBM1KQ
“Duhh.. itu kan tadi seumpama saja mas.. gak berani aku merebut mas Aryo dari mbak Tika, bisa diusir dari desa ini aku”
19258Please respect copyright.PENANAawbdlKqONk
“Hahaha… makanya itu.. dahlah Din.. cepetan cari suami, biar cepet bisa bikin anak” ucapku di telinganya.
19258Please respect copyright.PENANAQ9fJxhcsZd
“Ihh, bikin anak sih gampang mas.. tinggal masukin aja trus goyang… keluar deh” ucapnya enteng. Aku mulai berpikiran yang tidak-tidak dengan gadis ini.
19258Please respect copyright.PENANAwrYTIFYGUc
“Kok kamu tau Din? Jangan-jangan kamu udah pengalaman yah?” pancingku.
19258Please respect copyright.PENANA6yGLuwmlk9
“Yeee.. mas Aryo ini penasaran banget sih…kalo iya kenapa mas? Mau?”
19258Please respect copyright.PENANAm9CsWROZtt
Aku terdiam dibuatnya. Dina yang berwajah cantik, anggun dan polos itu rupanya menyimpan banyak rahasia. Apalagi dia dengan terang-terangan menantangku meski hanya tersirat di ucapannya. Sejenak kuamati perubahan mimik wajahnya, aku tak melihat dia sedang bercanda.
19258Please respect copyright.PENANAof6hGemrA5
“Gakk! Ngapain juga di coba-coba… gak lah Din..” tolakku.
19258Please respect copyright.PENANABVPo3D67vX
“Hihihi.. mas Aryo salah tingkah nih… tapi jangan cerita ke siapa-siapa ya mas, ini rahasia kita berdua saja”
19258Please respect copyright.PENANA1dupnLjGsF
“Iya.. iya.. tapi kalau bisa jangan ya Din.. kamu harus mikir ibu juga, nanti kalo kamu hamil gak ada suaminya apa gak jadi malu seluruh keluarga”
19258Please respect copyright.PENANAmMbx2Ha0YT
“Hemmmh.. iya mas, aku masih berusaha terus menahannya, tapi kalo ketemu sama pacarku memang gak bisa kalo gak.. emm… itu..”
19258Please respect copyright.PENANA1LvD4wwSPl
“Apa? Ngentot?”
19258Please respect copyright.PENANAbnx9LaqLPS
“Iya itu, hihihi..”
19258Please respect copyright.PENANAY2WL0YNpog
“Isshh.. gak.. jangan Din.. pokoknya kamu harus bisa menghindar, jangan sampai aku mendengar kamu hamil tanpa suami.. kasihan ibu, pasti malunya bukan main nanti”
19258Please respect copyright.PENANA25twmZS42w
“Ahh, iya juga sih mas.. tapi memang rasanya enak banget sih” ujar Dina vulgar.
19258Please respect copyright.PENANADsZOPyAVIh
“Aduhh.. yudah terserah kamu deh.. mas cuma bisa kasih saran aja, jangan sampai itu terjadi beneran lho ya…”
19258Please respect copyright.PENANAeDlFZplezn
Sejenak kemudian terlihat Angga sudah kembali dari pojok ladang yang sebelah selatan. Dia terlihat lelah dan kepanasan. Aku yang melihat Angga datang hendak melepaskan pelukanku pada pundak Dina, tapi gadis itu melarangnya, tangannya menahan tanganku supaya tidak pindah dari badannya.
19258Please respect copyright.PENANAd7X52jt3tW
“Sudah selesai dek?”
19258Please respect copyright.PENANAfKdVuC12DD
“Iya mbak.. gak banyak kok, cuma satu baris saja” balas Angga sambil meneguk air minum dari dalam kendi yang dibawa Dina tadi.
19258Please respect copyright.PENANAsKUgPPqPfN
Kuperhatikan Angga yang tengah minum. Aku masih risau kalau dia mempermasalahkan aku tengah memeluk tubuh Dina. Lama kutunggu tapi tak ada reaksi dari Angga, sepertinya dia biasa saja melihat kakaknya sedang di peluk oleh iparnya sendiri.
19258Please respect copyright.PENANAb9YxQaU20x
“Angga.. kamu beneran masih suka nenen sama ibu yah?” tanyaku iseng.
19258Please respect copyright.PENANAYXXgYkzWWJ
“Ahh.. siapa yang cerita mas? Pasti mbak Dina yah? hehehe.. iya mas.. masih” balasnya jujur sambil nyengir salah tingkah.
19258Please respect copyright.PENANACKPIgpdHEz
“Ohh, gapapa sih, makanya kamu suka tidur sama ibu.. pasti tiap malam minta nenen terus yah?”
19258Please respect copyright.PENANApff9DPgjga
“Hehe.. gak tiap malam sih mas, kalo lagi pengen saja..”
19258Please respect copyright.PENANASZs8n6ADXB
“Jadi kamu takut pergi ke kota karena takut ga bisa nenen lagi yah?”
19258Please respect copyright.PENANACLyeVI9AjG
“Hehe.. ya gak juga sih mas, tapi kalao itu sih memang iya, gak bisa tidur kalo gak sama ibu” balasnya jujur lagi.
19258Please respect copyright.PENANADxU1eS7Key
“Hihihi.. bener kan mas aku bilang? Gak bisa lepas dari susunya ibu anak satu ini” Dina sedikit mengejek adiknya.
19258Please respect copyright.PENANAu3wDd0QuYv
“Lha emang gak pernah nyusu di tempat lain? Eh maksudnya sama orang lain?” tanyaku asal-asalan.
19258Please respect copyright.PENANAkc4Bo7MKIF
“Pernah sama mbak Dina..”
19258Please respect copyright.PENANAoC5DNHYhLo
“Kalo sama mbak Tika?” cecarku.
19258Please respect copyright.PENANA3h2ihW5v0A
“Pernah juga… tapi gak ada yang enak seperti susunya ibu, hehehe….” balas Angga kocak.
19258Please respect copyright.PENANAI64isgDwNA
“Wahh.. jadi susunya Dina ini pernah kamu isep juga? duh.. duhh.. rakus banget sih kamu Ngga”
19258Please respect copyright.PENANAJDGnPCIRXT
“Iya memang pernah mas.. pas itu ibu pergi menginap di rumahnya paman, sampai jam 1 malam Angga gak bisa tidur.. yaudah aku tawarin aja nenen susuku ini” tutur Dina tanpa ditutup-tutupi.
19258Please respect copyright.PENANAOsY9fYqCMK
“Enak yah Ngga bisa nyusu terus? Hehehe….”
19258Please respect copyright.PENANAvQzfThhlu7
“Heee…. iya mas.. hehe..”
19258Please respect copyright.PENANAGt9hfeVMyQ
“Susunya yang ini yah Ngga? Yang kanan apa yang kiri?” tanyaku sambil meremas susu Dina yang masih terbungkus Bh warna merah itu. Tak ada respon penolakan dari Dina yang kutemui.
19258Please respect copyright.PENANA1UpApfGVzJ
“Gantian mas.. kiri-kanan.. ibu bilang harus gantian biar ukurannya sama.. gak besar sebelah”
19258Please respect copyright.PENANAV50qYL041Q
“Hahahaha.. duhh.. Angga.. kamu ini ada-ada aja” balasku tertawa ngakak.
19258Please respect copyright.PENANAp9IxnVc1PQ
“Ehh.. mas Aryo ini cuma bisa ketawa aja, nih liatin putingku jadi bengkak gini”
19258Please respect copyright.PENANAoHbbrOj8dl
Aku terkejut bukan main saat Dina dengan santainya membuka Bhnya lalu memperlihatkan puting susunya padaku. Meski aku pernah melihatnya di rumah tapi aku tak membayangkan kalau dia berani membukanya di tempat terbuka seperti saat ini.
19258Please respect copyright.PENANAVnIcPFvltG
“Halahh.. gapapa Din, itu masih wajar.. ntar kalo kamu punya bayi pasti jadi tambah besar lagi..” kataku melihat ke arah puting susu Dina. Memang ukurannya agak membesar, tapi warnanya masih merah pucat, terlihat imut jadinya.
19258Please respect copyright.PENANAdO511ifcSo
“Mas.. kalo aku jadi ke kota trus ga bisa tidur gimana? Masak mau nenen sama mbak Tika?” tanya Angga. Aku mendadak berpikir keras mengenai hal itu.
19258Please respect copyright.PENANA7fBjvySmmP
“Emm.. gimana ya Ngga? Emang mbak Tika masih mau?”
19258Please respect copyright.PENANA0r9bzpkIbY
“ya pasti mau.. kan dia dulu sudah janji, kalau aku ditinggal ibu biar dia jadi gantinya”
19258Please respect copyright.PENANAAxthrDnoj9
“Ohh.. yaudah, kalo memang mbak Tika mau sih aku juga gapapa.. asal beneran kamu mau ke kota” setujuku setelah berpikir panjang.
19258Please respect copyright.PENANAe5MgAqg09I
“Hihihi.. iya mas, ajak ke kota aja.. daripada susuku jadi tambah besar dikenyot sama Angga terus…” timpal Dina tanpa malu lagi.
19258Please respect copyright.PENANAW19sdRCaTs
“Lahh.. kan gak sering mbak, paling sekali dua kali saja.. mbak Dina ini suka adu domba sih” protes Angga.
19258Please respect copyright.PENANAHzRcLpgm0q
“Hehehe.. kalian ini memang sukanya ribut terus, eh.. ini sudah selesai apa belum Ngga? Kalo sudah selesai mending kita cepat pulang.. bisa hitam kulitku kalo disini terus” ajakku kemudian.
19258Please respect copyright.PENANANyAn6ruXGi
“Sudah kok mas.. yukk kita pulang saja”
19258Please respect copyright.PENANAKtbpg3djpu
“Ayukk..”
19258Please respect copyright.PENANA83m3VEx4xf
Dina dan Angga kemudian membereskan barang-barang yang mereka bawa. Aku sedikit membantu mereka dengan membawa sabit. Sedangkan Angga membawa cangkul dan Dina masih membawa kendinya. Dina pun kembali memakai kaos untuk menutupi tubuh bagian atasnya sebelum kita beranjak pulang.
19258Please respect copyright.PENANAc5RBarrQyC
***
19258Please respect copyright.PENANAlblurjEwle
Malamnya di rumah mertuaku. Aku dan istriku baru saja memacu birahi kami bersama. Kusetubuhi istriku dengan nikmatnya sampai dia orgasme dua kali. Meskipun tak seheboh kalau kita bersenggama seperti di rumah, tapi aku dan istriku sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Padahal aku suka banget kalau dia menjerit-jerit lepas seperti kalau kita di rumah. Kalau di rumah mertua sih jangan, jeritannya pasti akan terdengar sampai membangunkan orang lain.
19258Please respect copyright.PENANASg7T9IXn2X
Aku masih tebaring telanjang, begitu juga dengan istriku. Kami sama-sama kelelahan setelah hampir satu jam lamanya menggapai kenikmatan dari bersatunya kelamin kami berdua. Sambil mengembalikan tenaga, kami berdua asyik ngobrol tentang berbagai hal. Tentunya masalah Angga yang pernah nenen di payudara istriku juga aku bahas. Istriku dengan jujur mengakuinya dan aku sih gak ada masalah dengan itu. Malah menganggapnya unik saja karena Angga itu sudah 19 tahun tapi masih gak bisa tidur kalau gak nenen susu ibunya.
19258Please respect copyright.PENANADrZ0SWFW8S
Lagi asik-asiknya bercengkrama, tiba-tiba pintu kamar diketuk dengan suara pelan. Istriku yang menyadarinya langsung bertanya.
19258Please respect copyright.PENANAoUOCoLbPEi
“Siapa?”
19258Please respect copyright.PENANAYCrgRJsU8U
“Aku.. Dina mbak..”
19258Please respect copyright.PENANAKxVfnB5pGt
Tanpa aba-aba sebelumnya, istriku langsung loncat di atas tubuhku lalu turun dari tempat tidur. Dia pun membuka pintu kamar meski tubuhnya masih telajang bulat. Untuk kelakuannya yang satu ini lama-lama aku jadi terbiasa.
19258Please respect copyright.PENANAv0cGe6WiC3
“Ada apa Din?” tanya istriku, untungnya dia tak membuaka lebar pintu kamar.
19258Please respect copyright.PENANABbIqeVwVbO
“Mbak.. boleh gak aku tidur bareng kalian?”
19258Please respect copyright.PENANAqxQJjUwe6c
“Lhoh.. tumben kok pengen tidur bareng?” istriku mulai penasaran.
19258Please respect copyright.PENANAitA0H6U141
“ya pengen saja, kan besok kalian sudah kembali ke kota lagi.. pasti lama baru pulang ke sini” ucap Dina dengan nada memelas.
19258Please respect copyright.PENANArgilN3zp12
“gimana mas? Dina mau tidur bareng kita” istriku balik menanyaiku.
19258Please respect copyright.PENANAueqHzK65Oj
“Lahh.. jangan dong, masak kita tidur bareng? Yang bener aja kamu dek?” tolakku.
19258Please respect copyright.PENANAjCrRUM0hpi
“Gapapa… kasian Dina mas.. boleh aja yah?”
19258Please respect copyright.PENANAPdh0VndnYz
“Lha emang kamu beneran gapapa?”
19258Please respect copyright.PENANAFHpqIAxeYU
“ya gak masalah, kan sama adek sendiri.. masak aku tega sama dia”
19258Please respect copyright.PENANALDexGupDbM
“Iya deh terserah kamu dek” terpaksa aku menyetujuinya.
19258Please respect copyright.PENANAtKV3rq8i2F
Semula aku hendak menutupi tubuh telanjangku dengan sarung yang kupakai tadi sore, tapi aku penasaran saja gimana reaksi Dina kalau melihatku tengah telanjang begini. Harusnya dia akan merasa risih dan tak enak kalau mengganggu kami.
19258Please respect copyright.PENANAhDaUgT4Qvx
“Masuk aja Din.. mas Aryo gak apa-apa kok” setuju istriku kemudian.
19258Please respect copyright.PENANAJkHjcXlJRP
“Iya mbak..”
19258Please respect copyright.PENANA29OmI9DePy
Klekk.. pintu pun kembali di tutup.
19258Please respect copyright.PENANAOKyT2dXu6J
“Lahhhh!! Mas Aryo kok telanjang sih? pasti kalian baru berbuat yah?” ucap Dina kaget sambil menutupi mulutnya, bukan matanya.
19258Please respect copyright.PENANA44iOMHHBOJ
“Ssshhtt.. udah kamu jadi tidur disini apa enggak?” istriku menimpalinya.
19258Please respect copyright.PENANAgRy0NFIhXj
“Iya mbakk.. aku bakal kangen sama kalian”
19258Please respect copyright.PENANAIbn4lvjxZ3
Dina kulihat malam itu masuk ke dalam kamar kami hanya memakai celana dalam saja. Tak ada pakaian yang lain menempel di tubuhnya. Entah kenapa aku jadi cuek saja pada kebiasaan keluarga istriku ini. Semakin hari aku semakin terbiasa dengan pola kehidupan keluarga istriku.
19258Please respect copyright.PENANAkNr4t9HrLE
“Sini.. disampingku aja”
19258Please respect copyright.PENANA8x6d8ql1X7
“Gak mbak.. aku di pinggir saja, sama mas Aryo lebih enak” ucap Dina polos, aku mengira istriku bakal melarangnya tapi ternyata tidak. Dia malah langsung kembali ke posisinya semula, merapat ke tembok kamar.
19258Please respect copyright.PENANAXCrNvLVfDZ
“Gapapa kan Din aku begini?” tanyaku pelan membahas ketelanjanganku.
19258Please respect copyright.PENANAHj5QFavwBw
“Gapapa kok mas.. aku yang mengganggu kalian kok” balas Dina sambil malu-malu gimana gitu.
19258Please respect copyright.PENANADxlY9aNWof
“Yaudah kita tidur saja.. aku capek Din”
19258Please respect copyright.PENANAIYaEiJW2hr
“Hihi.. ya jelas lah mas, habis ngentot sih kalian”
19258Please respect copyright.PENANAv18mrysp1P
Aku kemudian membalikkan posisi badanku jadi miring ke arah istriku. Dengan lembut aku peluk tubuh telanjangnya dari belakang. Tentu saja itu kebiasaanku kalau tidur berdua di rumah. Tiba-tiba kurasakan Dina juga memelukku dari belakang. Kini payudaranya terasa empuk menggencet pinggangku. Belum lagi pangkal pahanya juga menekan pantatku. Kini tubuh telanjangku dan tubuh Dina hanya berjarak satu lembar kain celana dalam saja. Suatu momen yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
19258Please respect copyright.PENANAk5e26TkSfN
Beberapa saat kami dalam posisi saling memeluk. Istriku sudah lebih dulu tidur. Suara dengkuran halusnya menandakan kalau dia benar-benar capek. Akupun juga merasa lelah, tapi saat sudah mulai tertidur kudengar Dina membisikkan sesuatu di telingaku.
19258Please respect copyright.PENANAvKAYKtYQ6t
“Nyaman banget sama mas Aryo”
19258Please respect copyright.PENANAg12t9F8CAK
Aku mendadak membuka mata. Aku malah takut kalau dia sampai bertindak bodoh lalu mencoba ngentot denganku. Bisa-bisa jadi kacau nih orang serumah nantinya. Berikutnya aku rasakan gerakan kaki Dina yang entah dia sedang apa di belakangku. Tapi aku terus waspada kalau dia sampai memegang penisku. Aku tak mau itu terjadi.
19258Please respect copyright.PENANAxUopEKjI2N
“Mas, gantian peluk aku dong… masak mbak Tika terus yang dapat bagian enaknya” pintanya merajuk padaku.
19258Please respect copyright.PENANAM59vQacVEz
“Lha kan dia istriku Din.. ya wajar lah..” balasku menoleh ke belakang, tapi hanya sebatas muka saja.
19258Please respect copyright.PENANAKCAsaUmH0E
“Ayo dong mas.. sebelum kalian pulang ke kota peluk aku lagi” nada suara Dina semakin memelas.
19258Please respect copyright.PENANA9zYepqw9R9
Aku dari dulu memang gak bisa banget kalau sudah mendengar perempuan merengek-rengek dengan suara manja seperti Dina ini. Dengan malas akupun membalikkan tubuhu menghadap ke arah Dina.
19258Please respect copyright.PENANAKL4qq4XPqD
“Loh, kok dilepas Din kancutnya?” aku kaget begitu merasakan kulit pahaku bersentuhan dengan permukaan vaginanya.
19258Please respect copyright.PENANAyKtz0QQp40
“gapapa mas.. udah biasa aku tidur gapake apa-apa” balasnya lirih.
19258Please respect copyright.PENANAcUqi4JoFM7
Dasar aku yang sudah mengantuk dan malas berpikir, aku iyakan saja kata-katanya. Segera kupeluk tubuh telanjang adik iparku itu. Rasanya memang beda banget sama tubuh istriku. Apalagi ganjalan payudaranya tak terasa begitu menekan seperti punya istriku. Memang ukurannya beda, besar punya istriku tentunya.
19258Please respect copyright.PENANAxkYVLBvc1H
“Mas kok lemes sih?” tiba-tiba tangan lembut Dina mengelus kemaluanku. Hal yang aku takutkan benar-benar terjadi.
19258Please respect copyright.PENANAZWhrwgT81u
“Habis dipake sih tadi, jadinya lemes” balasku cuek masih memejamkan mata.
19258Please respect copyright.PENANAi5QBjX1NMq
“Emm.. gini aja ya mas?”
19258Please respect copyright.PENANA5wT2cxS6MI
Dina tanpa ijin langsung memegang tanganku. Dia lalu mengarahkan tanganku itu untuk mengelus permukaan vaginanya. Langsung terasa olehku rambut kemaluan Dina yang aku pernah lihat masih tumbuh jarang-jarang. Aku pikir sih memang Dina ini gak bakal punya rambut kemaluan yang lebat. Sama persis seperti istriku.
19258Please respect copyright.PENANAXafcMGBSWE
“Uhhh.. gitu mas, enak..” bisiknya kemudian.
19258Please respect copyright.PENANAksCz8Q5jqa
Sambil memejamkan mata aku gerakkan tanganku untuk mengelus-elus bibir vagina Dina, tapi apa yang aku lakukan itu ternyata baginya masih kurang. Dia kemudian memaksa jari tanganku untuk masuk ke dalam celah vaginanya. Cleppp!!
19258Please respect copyright.PENANAuRLe6OO0mT
“Aaahhh… iya mas.. ahh.. tambah enak” rintihnya dengan suara pelan.
19258Please respect copyright.PENANARrk6RWvTQA
Aku mulai tak peduli pada anggapan istriku kalau dia nanti memergoki aku tengah mengobel memek adiknya. Salah dia sendiri kenapa mengijinkan adiknya tidur bareng kita. Tapi aku juga masih menahan diri agar apa yang aku lakukan tak kebablasan. Aku masih takut untuk menghianati kesetiaan istriku.
19258Please respect copyright.PENANASzWaXcbrWk
“Teruss mass.. aahh.. iya terusss… aauhhh.. enak banget.. ahh..” lenguh Dina tapi dengan suara pelan.
19258Please respect copyright.PENANA2pKAfdS3x2
Jariku yang sudah lancar keluar masuk celah kemaluan Dina terasa semakin becek dan lengket. Rasanya banyak banget cairan dari memeknya yang keluar. Aku rasa Dina ini tengah mengalami masa suburnya, makanya bahaya banget kalau sampai ada sperma yang masuk ke dalam rahimnya saat ini. Untung saja tak ada kesempatan bagiku untuk ngentot dengannya, meski aku juga tak ada keberanian untuk melakukannya.
19258Please respect copyright.PENANA4wp8tzyevG
“Aaahhh.. kel..keell.. luuaarrr…. auuuhhh” desah Dina sambil memeluk tubuhku erat. Hanya beberapa menit aku mencolok memeknya tapi dia sudah orgasme. Aku semakin yakin kalau Dina tengah dalam masa suburnya.
19258Please respect copyright.PENANAUaEYlF7zvp
Aku kemudian mencabut jariku dari liang senggama Dina. Jari itu aku tarik lalu kumasukkan ke dalam mulutku untuk merasakan cairan memek gadis itu.
19258Please respect copyright.PENANANuVLmjYSF8
“Emmhh.. enak punyamu Din, gurih..” bisikku di telinganya. Ucapanku itu hanya membuatnya tersenyum.
19258Please respect copyright.PENANAhPiAv8Gj4p
“Makasih ya mas.. kapan-kapan lagi”
19258Please respect copyright.PENANAARNivUHMfx
“Iya.. tapi jangan keterusan, gak baik” balasku.
19258Please respect copyright.PENANAq8FrzT5Dbg
Akukupun tertidur masih memeluk tubuh Dina. Di belakangku tentunya juga ada istriku yang sudah duluan terlelap dalam tidurnya. Terus aku peluk tubuh gadis itu sampai kami benar-benar terlelap dalam tidur kami masing-masing. Entah besok apa yang akan terjadi saat istriku melihat kami tidur saling memeluk aku tak ambil pusing. Kalau memang dia cemburu lalu mengajakku ribut ya terserah dia, siapa suruh membolehkan Dina ikutan tidur disini.
ns 15.158.61.6da2