Tumpukan kardus demi kardus kulewati untuk keluar dari tempat kerjaku. Pemandangan itu sudah 4 tahun ini jadi temanku. Meski bukan aku yang menatanya tapi aku hafal apa yang ada di dalam kardus itu. Bahkan bentuknya saja aku ingat persis. Sudah 4 tahun ini aku bekerja sebagai Supervisor pada sebuah perusahaan pemasok part kendaraan bermotor, utamanya kendaraan roda empat.
27437Please respect copyright.PENANAmYrJYMykfT
Meski aku tak digaji besar seperti teman-temanku yang bekerja merantau ke luar negeri, tapi aku bersyukur bisa membeli rumah dan kendaraan sendiri. Tak hanya itu, akupun bisa menyekolahkan saudara kandung istriku sampai mereka tamat SMA.
27437Please respect copyright.PENANAMUU18Dusrn
Kenalkan namaku Aryo Wicaksana. Biasa dipanggil Aryo oleh teman-temanku, padahal kalau dulu aku sering dipangil yoyo, tapi itu dulu saat aku masih SD. Sekarang ini aku sudah menikah dengan seorang gadis cantik pilihanku. Namanya Nastika, biasa dipanggilnya Tika oleh keluarganya. Aku menikah saat umurku 24 tahun sedangkan isrtiku usianya saat itu 22 tahun. Kami memang beda usia dua tahunan.
27437Please respect copyright.PENANATwzEUMVgvQ
Aku dan istriku memang seperti diciptakan berjodoh. Bagaimana tidak, aku yang anak kota tanpa pernah terbayangkan bisa mendapat istri gadis desa yang letaknya lumayan terpencil. Meski sekarang jalan menuju ke sana sudah aspal semua tapi masih saja jauh bagiku. Belum lagi kalau kita harus melewati beberapa kilo jalanan di pinggir hutan lindung untuk menuju ke desanya. Itulah kenapa semenjak aku punya rumah sendiri aku dan istriku jadi jarang pulang ke desa. Pulangnya pun menunggu hari besar atau ada acara spesial.
27437Please respect copyright.PENANAG5u0MnxB2T
Awal pertemuan kami pun terkesan sangat remeh. Aku saat itu mengikuti acara outbound yang diadakan kantorku. Tempatnya di dekat air terjun. Kami berkemah di situ selama dua hari satu malam. Karena salah seorang temanku mendadak digigit ular, akupun mengantarnya ke sebuah puskesmas untuk mendapatkan pertolongan dengan segera. Untung saja ular yang menggigit temanku itu hanya ular pohon yang tak berbisa. Saat keluar dari puskesmas itulah aku bertemu dengan Tika, perempuan yang jadi istriku sekarang.
27437Please respect copyright.PENANAgDUw9VaotV
Entah kenapa saat bertemu muka untuk pertama kalinya aku langsung mencintainya. Dia pun menatapku balik lalu menunduk malu. Kata almarhum bapakku, kalau kita menatap seorang perempuan lalu dia menunduk, itulah ciri perempuan yang akan berbakti pada suaminya. Tanpa pikir panjang aku lalu mengutarakan isi hatiku meski aku belum mengenalnya. Dia tentu saja mendadak kaget, tapi tidak menjauhiku. Malah dia langsung bilang kalau aku memang suka padanya langsung saja datang ke rumahnya ketemu dengan orang tuanya.
27437Please respect copyright.PENANAva75lwKzop
Aku yang punya sifat pantang untuk ditantang langsung saja menyanggupi permintaannya. Setelah selesai acara outbond itu aku pergi ke rumahnya dan bertemu dengan keluarganya. Rupanya dia hanya punya ibu saja, ayahnya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu ternyata. Bukan hanya itu, letak rumahnya pun lumayan jauh dari puskesmas itu. Aku harus bertanya-tanya pada penduduk sekitar beberapa kali untuk sampai ke rumahnya.
27437Please respect copyright.PENANArxUHCrS2a6
Pada akhirnya kami menikah. Setahun kemudian aku ajak dia pindah ke kota setelah rumahku jadi. Mulanya dia agak risih dengan kehidupan perkotaan yang cuek dan semaunya. Tapi aku terus menyemangatinya dan berusaha agar dia nyaman tinggal bersamaku di kota. Untungnya sampai saat ini dia sudah bisa adaptasi dengan lingkungan perkotaan tempat kami tinggal.
27437Please respect copyright.PENANACQIto0ddqU
Sekitar 40 menitan aku jalan dengan motor dari tempat kerja, akhirnya aku sampai juga di depan rumahku. Memang lokasi rumahku ini terbilang pinggiran kota, tapi suasananya masih ramai. Hampir rata-rata penduduk di sekitar tempat tinggalku adalah buruh pabrik dan juga pegawai kantoran. Wajarlah mereka memilih tinggal disini karena harga tanahnya masih terjangkau dan pembangunan rumahnya tidaklah mahal.
27437Please respect copyright.PENANAzcvkrMZOii
Setelah kumasukkan motorku, aku kemudian masuk ke dalam rumah. Tentu saja pintu rumahku tak terkunci karena istriku tak suka repot mengurusi kunci-kunci di rumah. Untung saja lingkungan sekitar rumahku aman dan tak ada kasus pencurian. Kalaupun ada sudah pasti yang dimasuki maling adalah rumah yang terkesan mewah dan banyak perabot mahal di dalamnya.
27437Please respect copyright.PENANAOt3m744whH
Kami berdua masih belum dikaruniai anak, jadinya kami sementara ini hanya tinggal berdua di rumah. Tapi aku sudah mempersiapkan tiga kamar di rumahku, selain untuk kamar anakku nanti aku juga persiapan kalau ada famili yang datang lalu menginap di ruamaku.
27437Please respect copyright.PENANAiYLbNWfdTS
“Dekk.. aku pulang… kamu dimana?” ucapku sambil meletakkan sepatuku di rak kecil sebelah pintu dapur.
27437Please respect copyright.PENANAatfLucVCTB
“Aku masih mandi mas..” teriak istriku kemudian.
27437Please respect copyright.PENANAPCe2umffmi
Akupun duduk di depan meja makan lalu mengambil air minum dari dispenser. Selepas itu aku membuka baju dan celanaku lalu kumasukkan ke dalam mesin cuci.
27437Please respect copyright.PENANANgI2aijhWC
“Baru pulang mas?” istriku keluar dari kamar mandi. Sambil menenteng handuknya dia jalan menuju ke belakang rumah tempat jemuran.
27437Please respect copyright.PENANArQWBsDffY4
“Iyaaa.. lagi banyak kerjaan dek.. ada klien baru yang minta banyak” balasku.
27437Please respect copyright.PENANAxVgcQ8A5C0
“Makan dulu apa mau mandi dulu mas?” tanya istriku setelah balik menaruh handuknya di jemuran.
27437Please respect copyright.PENANAtVuX0GtMdz
Istriku itu kalau habis mandi selalu cuma pakai celana dalam saja. Itupun tanpa memakai Bh untuk menutupi tubuh bagian atasnya. Katanya sih itu sudah biasa di desanya, jadinya kebiasaan itu terbawa sampai saat ini. Aku yang melihatnya begitu juga senang-senang saja, dipamerin lekuk tubuh istriku yang aduhai itu siapa sih yang gak bahagia. Tapi aku mewanti-wanti dia agar tak ada tetangga yang tahu, karena kita tinggal di kota yang kapanpun bisa jadi bahan omongan tetangga. Hanya saja istriku terkesan cuek dan hanya bilang iya saat aku memperingatkannya.
27437Please respect copyright.PENANAvxFN0PnPdS
“Susu kamu tambah gede aja dek.. jadi seneng aku, hehehe…” ucapku melihat payudara istriku yang menggantung bebas di dadanya itu.
27437Please respect copyright.PENANA9hmFZdlSgB
“Masak sih mas? Sepertinya masih sama ukurannya..” balasnya sambil meremas susu sebelah kanannya.
27437Please respect copyright.PENANAXlwv3xps6j
“Hemm.. gak ah, udah beda kok dek.. agak besaran dikit..” akupun ikut meremas payudaranya sebelah kiri.
27437Please respect copyright.PENANAm0xCTTZT7v
“Hihihi.. bilang aja pengen ngeremes tetekku mas..”
27437Please respect copyright.PENANAUdpxeRFSzp
“Hehe, iya bener.. ya sudah aku mandi dulu.. lengket banget kulitku rasanya” akupun berdiri hendak menuju kamar mandi.
27437Please respect copyright.PENANAF74cbHJl5r
“Iya tuh, asem banget baunya..”
27437Please respect copyright.PENANAHqLVs3vPtj
Itulah kondisi rumahku sehari-hari tak jauh beda. Aku dan istriku tetap bahagia dengan kehidupan kami. Tentu saja namanya rumah tangga tak lepas dari adanya silang pendapat atau masalah. Tapi selama ini kami bisa mengatasinya dengan kepala dingin tanpa harus terjadi keributan antara kami.
27437Please respect copyright.PENANAppwJvxfJ7c
***
27437Please respect copyright.PENANAwtsjrruG9I
Suatu hari kami aku dan istriku harus pulang ke desanya. Ada acara nikahan anak dari pamannya istriku. Tentu saja acara itu wajib untuk kami datangi karena paman istriku itu dulu pernah membantu acara pernikahan kami. Aku sudah meminta cuti selama seminggu di kantorku, tanpa ada hambatan ternyata permohonanku itu disetujui dan akhirnya aku bisa mengantar istriku pulang ke desanya.
27437Please respect copyright.PENANAAo72O3ftfE
Kami sampai di desa itu sudah hampir maghrib. Untung saja kami tidak kemalaman karena bagiku agak seram juga kalau malam-malam harus melewati pinggiran hutan. Aku sengaja membawa mobil sendiri dari kota, tentunya itu mobil milik kantor yang dipinjamkan padaku. Posisiku di perusahaan itu membuatku berhak untuk menggunakan mobil aset perusahaan. Bahkan aku dikasih uang saku dari kantor untuk sekedar membeli bensin. Itupun aku sudah sangat terbantu sekali.
27437Please respect copyright.PENANA3YaOAUd5hj
“Alhamdulillah.. semuanya selamat kan nak Aryo?” ucap ibu mertuaku begitu kami keluar dari dalam mobil.
27437Please respect copyright.PENANALMRc1AhCdR
“Iya bu.. semuanya sehat.. ibu juga sehat kan?” balasku setelah mencium tangannya.
27437Please respect copyright.PENANAaq1uIXoh94
“Iya nak Aryo.. semuanya sehat juga disini”
27437Please respect copyright.PENANAeDn0rNUe7S
Ibu mertuaku itu begitu bangganya dengan kedatangan kami. Apalagi melihat kami membawa mobil sudah jadi kebahagiaan tersendiri buatnya. Bagi masyarakat desa itu mobil masih jadi barang mewah dan hanya pak lurah saja yang punya mobil di desa itu. Aku yakin tetangga sekitar rumah istriku itu pasti melihat kami sebagai orang yang sukses di kota, meski kenyataannya biasa saja.
27437Please respect copyright.PENANAOzDRLC7CfR
“Tika, bawa barangnya masuk ke kamarmu saja..”
27437Please respect copyright.PENANAmbGbNKjSqU
“Lho terus Angga nanti tidur dimana bu?” balas istriku.
27437Please respect copyright.PENANAOTnTSlGIBh
“gampang, biar sementara dia tidur bareng Dina”
27437Please respect copyright.PENANAHU1rUiyIT9
Angga itu nama adik bungsu istriku. Umurnya sekarang kalau tak salah sudah 19 tahun, baru lulus SMA di tahun ini. Anaknya supel, ganteng dan tidak terlalu bikin masalah. Pokoknya aku suka sekali dengan tipikal anak seperti Angga itu.
27437Please respect copyright.PENANAuVKTn8f91k
Sedangkan Dina itu adik perempuan istriku nomor dua. Anaknya cantik, meski bukan tipeku. Rambutnya kalau digerai bisa sampai di atas pinggangnya. Badannya juga tak jauh beda dengan tubuh istriku, hanya saja susunya masih belum terlalu besar seperti punya istriku. Umurnya beda 2 tahun dengan istriku. Dia itu anaknya rame dan suka bergaul dengan siapa saja. Itulah kenapa dia sampai punya teman dari luar kecamatan yang letaknya jauh dari desa itu.
27437Please respect copyright.PENANA3CHWwV1IsP
Selepas maghrib aku duduk-duduk santai di depan rumah sambil ngobrol dengan Angga dan dua orang temannya. Kami ngobrol berbagai macam hal, dari kehidupan di desa itu sampai isyu tentang pemerintah daerah yang rencananya akan mengembangkan beberapa fasilitas di desa itu. Sepertinya desa mereka akan dijadikan proyek desa wisata oleh pemerintah daerah.
27437Please respect copyright.PENANAIN37pGNxeW
Pukul 9 malam kami bubar. Badanku rasanya memang capek banget setelah beberapa jam lamanya duduk di balik kemudi kendaraan. Aku langsung masuk ke dalam kamar. Ternyata di dalam kamar sudah ada istriku yang tidur. Kuperhatikan beberapa tas dan koper yang kami bawa masih utuh, mungkin istriku terlalu capek sampai tak sempat membukanya.
27437Please respect copyright.PENANAqJomF8OagS
Istriku nampak tertidur sangat pulas. Dia terbaring tenang dengan tarikan nafas yang teratur. Malam itu istriku tidur hanya memakai celana dalam saja, dia sengaja membiarkan payudaranya terbuka bebas tanpa selimut. Memang di desa istriku ini udaranya kalau malah malah bikin gerah. Aku sudah biasa melihat istriku tidur seperti itu, karena di rumah kamipun kalau dia tidur memang sukanya hanya memakai celana dalam saja tanpa pakaian lainnya.
27437Please respect copyright.PENANAFjYgqTjq5P
“Cari apa sih mas?” tanya istriku tiba-tiba. Mungkin dia mendengar aku membongkar koper mencari celana pendekku.
27437Please respect copyright.PENANAGocAWaYiCq
“Cari celana pendek, kamu taruh di tas yang mana dek?”
27437Please respect copyright.PENANASfmxFBT9hE
“Ahh.. besok aja carinya.. tidur aja mas, gak capek emangnya?” balasnya tapi masih memejamkan mata.
27437Please respect copyright.PENANApwZNjeTFXY
Aku menuruti ucapan istriku. Kulepas saja kaos dan celana jeans yang aku pakai lalu kugantung di balik pintu. Hanya disitulah tempat gantungan baju yang ada. Padahal aku paling gak suka kalau ada baju yang menggantung di balik pintu, kesannya jadi kotor dan gak rapi. Setelahnya akupun ikut membaringkan badan di atas tempat tidur hanya memakai celana dalam. Karena badan yang terlalu capek akhirnya dalam tempo singkat aku sudah tertidur pulas juga.
27437Please respect copyright.PENANAdWJxwTyeMN
Pagi harinya aku terbangun karena mendengar suara orang bicara di depan kamar. Selain itu kulihat juga sinar matahari sudah menerangi isi rumah. Akupun membuka mata lebar-lebar lalu mengambil Hpku untuk melihat pesan yang masuk. Akupun dengan agak malas mulai membalas pesan yang masuk yang kurasa penting untuk segera dijawab.
27437Please respect copyright.PENANAhmkH5NvGlY
“Mas, udah bangun?” istriku masuk ke dalam kamar. Kulihat dia dengan santainya masih memakai celana dalam seperti tadi malam. Mungkin saja dia baru mandi.
27437Please respect copyright.PENANAx3ma7xMBl0
“Eh.. iya dek.. lha kamu dari mana sih?”
27437Please respect copyright.PENANAUzwGCo38tS
“Baru mandi mas.. nanti kalau kesiangan kasihan Angga sama Dina”
27437Please respect copyright.PENANA2brpSlTE6Q
“Lha memang mereka mau kemana? Kan Angga udah gak sekolah”
27437Please respect copyright.PENANAmhf4CzRqYt
“Enggak, mereka pagi ini mau ke tempatnya paman.. mau bantu-bantu disana”
27437Please respect copyright.PENANAm8aTztSUrm
Istriku lalu dengan santai mulai membuka isi koper dan tas yang kami bawa. Dia mengeluarkan semua baju kami dan menaruhnya di atas meja. Kupikir wajar saja karena lemari di dalam kamar itu pasti isinya baju si Angga.
27437Please respect copyright.PENANAZ4ZI7iq2e1
“Nih, celana pendeknya.. mau dipake sekarang?” istriku menaruh celana bola favoritku di pinggir tempat tidur.
27437Please respect copyright.PENANAdH6zh7AtXo
“Ya iyalah.. masak aku keluar cuma pake kancut aja?”
27437Please respect copyright.PENANA6h0XXB2LSp
“lahh.. gapapa, kan biasa itu.. mas aja yang suka malu sendiri” balasnya.
27437Please respect copyright.PENANApLMySTqu5E
Aku kembali melihat layar Hpku. Ada pesan balasan yang masuk setelah aku mengirimnya tadi. Beberapa saat kemudian tiba-tiba pintu kamar dibuka dari luar lalu masuklah Angga.
27437Please respect copyright.PENANAaAgJJlH0uX
“Mbak.. minggir sebentar aku mau ambil bajuku” ucap Angga begitu dia sudah masuk dan menemukan istriku sedang jongkok di depan pintu lemari membuka tas kami.
27437Please respect copyright.PENANAX5a0RDnwwJ
“Apa? Emang kamu udah mandi?” istriku masih santai saja di depan lemari.
27437Please respect copyright.PENANAVAlbj9EoMc
“ya belum.. tapi aku ambil dulu biar nanti ibu seterika, masak mau pergi ke acara nikahan bajunya kusut” balas Angga.
27437Please respect copyright.PENANA4EAM1EaHhL
Kuperhatikan kedua kakak beradik itu tengah berbicara dalam kondisi setengah telanjang semua. Istriku hanya memakai celana dalam saja dan Angga pun sama. Aku tak punya rasa canggung atau gimana, karena aku rasa mereka sudah biasa seperti itu dari kecilnya. Kulihat tatapan mata Angga itu memang tak ada rasa ketika melihat payudara istriku terpampang bebas tanpa penutup apa-apa. Wajar saja karena mereka saudara kandung pikirku.
27437Please respect copyright.PENANAloBsHbMHQc
“Iya.. iya.. nih kamu ambil saja” istriku kemudian berdiri lalu duduk di sampingku.
27437Please respect copyright.PENANAtI5BSzA3aI
Angga lalu membuka lemarinya. Karena pemuda itu berdiri membelakangiku, jadinya aku bisa melihat dengan jelas tubuh bagian belakangnya. Tubuh Angga itu memang bagus dan lumayan atletis. Aku yakin itu karena dia bekerja membantu ibu mertua ngurus ladang, bukan hasil nge-Gym atau olah raga. Warna kulitnya pun sawo matang, khas kulit pemuda desa.
27437Please respect copyright.PENANAHbpsWgdx31
“Lhah.. kok diacak-acak gitu?”
27437Please respect copyright.PENANASOZsQljZj3
“susah ngambilnya mbak.. duhh.. di bawah ternyata” kudengar Angga menggerutu.
27437Please respect copyright.PENANABXRNmi3WAV
“Sini.. biar aku yang ambil”
27437Please respect copyright.PENANA5p3qDaUaFM
Istriku pun membantu adik bungsunya itu mengambil baju dari tumpukan pakaian di dalam lemari. Beda dengan laki-laki, istriku langsung bisa mengeluarkan baju Angga tanpa merusak tumpukan baju lainnya. Memang beda banget istriku itu kalau masalah kerapian.
27437Please respect copyright.PENANAfy3Gn0elPr
“Nihh.. sudah cepet kamu setrika sana.. jangan malah nyuruh ibu”
27437Please respect copyright.PENANAjabc824pbM
“Hehe.. iya mbak… aku mandi dulu saja”
27437Please respect copyright.PENANAGgIpTQwqBA
Selepas kepergian Angga, istriku lalu kembali duduk di pinggiran tempat tidur. Tanpa rasa canggung sedikitpun dia lalu melepas celana dalamnya. Kini istriku sudah telanjang bulat duduk di sampingku. Aku yang melihatnya agak bingung juga, apalagi pintu kamar tak ditutup lagi oleh Angga.
27437Please respect copyright.PENANAKI9QUdGUiU
“Dekk.. ga malu apa? Kok maen telanjang aja kamu ini” tanyaku serius.
27437Please respect copyright.PENANAsF5AXXMNGG
“Gapap kok mas.. udah biasa” balasnya enteng.
27437Please respect copyright.PENANAnu5flvQm5c
“Iya sih, tapi kalo ada orang lain yang datang kerumah gimana?
27437Please respect copyright.PENANAB4TE9jpRQ5
“Gak ada.. pagi-pagi begini gak bakalan ada yang datang, udah pokoknya mas santai aja disini.. anggap rumah sendiri” ujarnya santai.
27437Please respect copyright.PENANAFdGonYsad2
“Lah, kalo bukan rumah sendiri apa rumahnya pak lurah? Ada-ada aja kamu ini” aku kembali berbaring dan membuka kembali layar Hpku.
27437Please respect copyright.PENANAAFz9qwozKe
Istriku hanya tersenyum tanpa bilang apa-apa lagi. Dia lalu membalurkan lotion ke seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telinganya. Sesaat kemudian dia berdiri lalu kembali membalurkan lotion ke belakang pahanya.
27437Please respect copyright.PENANAOLu2b3xuzA
“Tika.. nanti kamu ke rumah pamanmu kapan?” tiba-tiba terdengar suara ibu mertuaku dari pintu kamar. Buru-buru aku menutupi pangkal pahaku dengan celana pendek yang ada di atas tempat tidur tadi.
27437Please respect copyright.PENANACyrnqPlVcJ
“Nanti siang saja bu.. kan acara ketemu pengantinnya siang” balas istriku. Dia nampak santai sekali meski tubuhnya masih telanjang.
27437Please respect copyright.PENANACDJyWm55oB
“Ohh.. ya sudah, berarti nanti ibu kesana bareng sama Dina saja.. eh, nak Aryo apa mau dibuatin kopi?” ucap mertuaku. Akupun dengan setengah duduk lalu menoleh padanya.
27437Please respect copyright.PENANAzNuWcgDxSY
“Eh, anu… i-iya bu..” mulutku seakan mendadak tercekat ketika melihat ibu mertuaku berdiri di depan pintu kamar hanya memakai Bh dan celana dalam saja, tak ada pakaian lainnya.
27437Please respect copyright.PENANAY9sKiDY5ZI
“Iya, nanti biar dibikinkan sama Dina”
27437Please respect copyright.PENANAKNFxNymNCO
“i-iya makasih bu..” aku masih melongo melihat penampilan mertuaku itu.
27437Please respect copyright.PENANAGwc5SUFVER
Mertuaku lalu berjalan menjauh. Aku masih tak percaya kalau ibu mertuaku itu bisa dengan seenaknya hanya memakai daleman menemuiku. Tapi kalau dilihat dari kebiasaan istriku sih memang ada hubungannya. Sepertinya memang mereka dari dulu sudah terbiasa begitu.
27437Please respect copyright.PENANAwxZ2r6zDqg
Di usianya yang sudah 45 tahun itu nampak tubuh mertuaku tak banyak yang kendor. Hanya perutnya saja yang kulihat mulai ada timbunan lemak berlebih, tapi itu tidak banyak, mungkin karena mertuaku rajin ke ladang. Kedua payudaranya juga masih terlihat bulat kencang, walau masih tertutup Bh tapi aku bisa melihatnya dengan jelas. Apalagi ukurannya itu, seperti tak tertampung oleh cup Bh yang dipakainya. Mungkin saja Bh itu sudah lama, jadi perlu penyesuaian ukuran.
27437Please respect copyright.PENANAADxildnYfl
“Mas.. cepetan mandi sana.. trus sarapan, ibu udah masak dari tadi subuh” ucap istriku membuyarkan lamunanku.
27437Please respect copyright.PENANA5fQDuQw14s
“Eh, iya dek.. sebentar”
27437Please respect copyright.PENANApg5L7h5ioW
Aku kemudian memakai celana pendekku. Dengan masih malas aku keluar dari dalam kamar meninggalkan istriku yang masih asyik mematut dirinya di depan cermin lemari. Aku berjalan ke belakang rumah dengan menenteng handuk yang diberikan istriku. Begitu tiba di dapur aku bertemu lagi dengan ibu mertuaku.
27437Please respect copyright.PENANARe1lJnyBly
“Nak Aryo itu kopinya.. diminum dulu mumpung anget” ucap mertuaku.
27437Please respect copyright.PENANAiMAiDI4Gii
“I-iya bu..terimakasih”
27437Please respect copyright.PENANA4cADqghk5J
Sambil minum kopi dari cangkir, aku sempat beberapa kali melirik ke arah mertuaku. Tubuhnya masih memakai Bh dan celana dalam saja. Nampaknya daleman itu sudah cukup usang, kolornya sudah melar dan ada sobek di beberapa titik. Mungkin bagi orang desa hal seperti itu tak mereka jadikan hal yang penting untuk diurusi.
27437Please respect copyright.PENANAJUHJGYDHKD
“Tadi malam nyenyak istirahatnya?”
27437Please respect copyright.PENANAetFnLdiemW
“Ehm, iya bu.. lumayan, tapi memang panas udara di sini” balasku seadanya.
27437Please respect copyright.PENANASSvaHyugLg
“ya memang dari dulu begini nak Aryo, dulu pernah dibelikan kipas angin sama Tika, tapi rusak terus gak ada yang bisa perbaiki”
27437Please respect copyright.PENANA4ajXp932Gn
“Ohh.. iya bu, nanti saya belikan lagi..” ucapku sambil terus menyeruput kopiku.
27437Please respect copyright.PENANACh13B8g9Jj
“Wahh.. makasih lho nak Aryo..”
27437Please respect copyright.PENANAyLiUT1Hb7W
“Hehe… gapapa bu.. kan biar dipake buat kenyamanan semua”
27437Please respect copyright.PENANAJ07SmpxtUn
Aku masih duduk di kursi dapur sambil menyeruput kopi dengan nikmat. Memang tak ada lawan kalau pagi-pagi sudah santai minum kopi sebagai bahan bakar semangat. Ibu mertuaku masih berdiri menyiapkan beberapa piring untuk makan sarapan kami.
27437Please respect copyright.PENANAhVsuPAPLrE
“Mas Aryo.. tuh kamar mandinya udah kosong” tiba-tiba Dina masuk dari pintu belakang rumah.
27437Please respect copyright.PENANAUKnARQTwwz
“Eh, iya Din..” balasku melihatnya.
27437Please respect copyright.PENANAOETDvtnaoE
Kulihat Dina baru selsai mandi. Rambutnya yang panjang itu masih terlihat basah dan kulitnya juga masih terlihat dihiasi bulir-bulir air. Adik istriku yang ini juga sama kebiasaanya dengan kakaknya. Dia kalau keluar dari kamar mandi hanya memakai celana dalam saja. Meski payudaranya tanpa memakai Bh tapi pagi itu aku tak bisa melihatnya karena tertutup handuk yang menggantung di lehernya. Jadilah aku hanya bisa melihat pangkal paha dan pantatnya yang tertutup celana dalam merah muda.
27437Please respect copyright.PENANAtSSdZKFfrm
“Dina.. cepet ganti baju.. habis sarapan kita berangkat” ucap mertuaku kemudian.
27437Please respect copyright.PENANAF8FhyPqP4X
“Iya bu.. ini aku langsung ganti baju kok” Dina masuk ke dalam rumah lalu menghilang dibalik pintu kamarnya.
27437Please respect copyright.PENANAB9ivQh1rQv
“Dina itu kalo gak dikejar terus pasti males, bisa seharian gak pake baju kalo lagi dirumah” mertuaku bicara sambil melihat ke arahku.
27437Please respect copyright.PENANACqkWg9Wrvl
“Ohh.. iya wajar itu bu.. kan masih muda, masih belum berpikir kedepan” aku berusaha bijak. Padahal pikiranku mulai penasaran, masak Dina kalau di rumah suka ga pake baju?
27437Please respect copyright.PENANAEqCicB9wrE
“Ya gak bisa begitu nak Aryo.. dia itu sudah waktunya punya suami, kakaknya dulu aja seumuran dia sudah nak Aryo lamar kan”
27437Please respect copyright.PENANAaahWTBN4hh
“Hehehe.. iya bu, bener.. tapi gapapa sih bu, mungkin dia lagi milih suami yang baik”
27437Please respect copyright.PENANAcaFUZXXvog
“Padahal dia sudah bolak-balik pergi sama laki-laki lho nak.. masak satupun gak ada yang bisa jadi suaminya, hehh..” mertuaku sepertinya jengah dengan kelakuan Dina.
27437Please respect copyright.PENANAy2G3uqswZG
“Ya saya ikut berdoa saja supaya cepet dapat jodoh bu.. eh, saya mandi duluan bu”
27437Please respect copyright.PENANAN6duNhvdR7
“Iya nak.. “
27437Please respect copyright.PENANAHwZpWaVsJM
Aku pun pergi ke kamar mandi dengan perasaan yang mulai aneh. Aku masih berpikr apa yang disampaikan mertuaku tadi. Memang Dina terkenal anak yang ramah dan supel dalam pergaulan, tapi aku khawatir kalau dia sampai terjerumus dalam kelakuan bejat teman laki-lakinya. Mungkin aku harus bicara dengan istriku mengenai masalah ini.
27437Please respect copyright.PENANADTTsg3hkYD
***
27437Please respect copyright.PENANAO2wBfSzy62
Hari itu acara nikahan di rumah paman istriku terlaksana dengan lancar. Aku dan istriku juga ketemu dengan banyak anggota keluarga lainnya. Tamunya juga banyak yang datang, bahkan dari daerah lain yang jaraknya puluhan kilometer jauhnya. Saking banyaknya tamu yang datang, acaranya selesai sudah larut malam. Istriku benar-benar lemas karena harus membantu melayani penyajian makanan yang gak ada habisnya. Sampai-sampai aku harus menggendongnya saat jalan pulang, katanya sih kedua kakinya sakit banget.
27437Please respect copyright.PENANAbSoO8SX600
Sesampainya di rumah aku langsung menurunkan istriku di dalam kamar. Dina yang melihatku rela menggendong Tika mendadak mengagumiku yang ternyata kuat menggendong tubuh kakakknya itu. sebenarnya tubuh istriku itu tak terlalu berat, meski tingginya sekitar 165 cm tapi berat badannya tak lebih dari 60 kiloan. Mungkin sekarang sudah turun lagi semenjak dia coba untuk diet karena program menyuburkan kandungan yang dijalaninya.
27437Please respect copyright.PENANADInWnFdMBc
“Aku capek banget mas.. aahh.. pengen tidur pulas malam ini” rengek istriku sambil membaringkan badannya.
27437Please respect copyright.PENANAha9KihQnsE
“Ehhh.. ganti baju dulu gih, itu mau tidur apa mau ke nikahan lagi?”
27437Please respect copyright.PENANATr6ePaGdm0
“Ahh.. maless banget mas.. huaaahhh…”
27437Please respect copyright.PENANAPki4umZXB0
“udah cepet ganti baju dulu” paksaku kemudian.
27437Please respect copyright.PENANAsi6RCJeXgU
Istriku akhirnya kembali bangun lalu melepas baju kebaya yang dipakainya. Semuanya dia lepas sampai tinggal menyisakan sebuah celana dalam berenda warna putih saja. Aku ingat celana dalam itu aku yang belikan, dia terlihat sangat cantik saat memakainya. Sejenak dia berdiri melihatku lalu kembali membaringkan diri.
27437Please respect copyright.PENANAGxkvsam5wW
“Udah kamu istirahat aja..” ucapku sambil mengganti pakaianku dengan celana pendek dan telanjang dada.
27437Please respect copyright.PENANAOStBVWMZBb
“Iya mas…. hoooaaaaammmm.. ah, ngantuk”
27437Please respect copyright.PENANAsUOAXqwXHg
Sebenarnya aku sendiri belum telalu mengantuk sehingga aku tinggalkan saja istriku yang mulai memejamkan mata di atas tempat tidurnya. Aku kemudian keluar dan pergi ke dapur hendak membuat secangkir kopi untuk menemaniku malam ini.
27437Please respect copyright.PENANACJnb2yIHtf
Karena rumah mertuaku masih memakai kompor minyak tanah untuk memasak, jadilah aku repot sendiri menyalakannya. Aku yang dari kecil terbiasa dengan kompor gas rasanya agak bingung saat menyalakan kompor minyak tanah.
27437Please respect copyright.PENANA7q8qw6Gd0J
“Mas… mau bikin apa mas?” tiba-tiba Dina masuk ke dapur dari pintu belakang. mungkin dia baru saja buang air kecil.
27437Please respect copyright.PENANAG6Y0dVsVOg
“Eh Dina.. tolongin dong, aku mau bikin kopi”
27437Please respect copyright.PENANAxn86RK7zGM
“Ohh.. gini”
27437Please respect copyright.PENANAmOZ6OCwMS8
Dina kemudian mencari korek, dia lalu menyalakan kompor itu setelah membasahi batang lidi yang direndam ke dalam minyak tanah. Tak lama kemudian kompor menyala dan memanasi panci yang ada di atasnya.
27437Please respect copyright.PENANAncx3uzCNKE
“udah mas Aryo ke depan saja.. biar aku yang buat kopinya”
27437Please respect copyright.PENANAgIVOls45Km
“iya deh Din.. makasih yah”
27437Please respect copyright.PENANAwtZbZS6MNJ
Aku kemudian jalan ke depan lalu duduk di kursi ruang tamu. Sejenak aku duduk tiba-tiba kulihat Angga keluar dari dalam kamar ibu mertuaku. Dia lalu jalan ke belakang, mungkin dia mau buang air kecil juga. Aku masih tak berpikir yang aneh-aneh meski Angga tadi keluar dari kamar mertuaku hanya memakai celana dalam saja, persis seperti tadi pagi.
27437Please respect copyright.PENANAfygUgE1XSw
“Mas, nih kopinya..” Dina datang membawa kopi pesanannku.
27437Please respect copyright.PENANACNE6bIpInz
“Makasih ya Din.. eh kamu udah ngantuk juga yah? cepetan tidur kalo gitu..”
27437Please respect copyright.PENANAssXktCBXa1
“Belum mas.. aku biasa tidur malam”
27437Please respect copyright.PENANA3Njs2eA9oN
“yaudah duduk sini aja, temenin mas bentar” tawarku.
27437Please respect copyright.PENANAvQ3pr4gmeX
Dina malam itu tampak cantik dengan bekas make up tipis yang ada di wajahnya. Wajahnya agak mirip wajah istriku, tapi dia terlihat lebih menggoda. Entah apa itu, tapi kesannya dia itu seperti wanita yang sering bergaul dengan laki-laki hidung belang. Mungkin ini cuma pikiran burukku saja.
27437Please respect copyright.PENANAyD6qZYIEuE
“Emm.. aku ganti baju dulu ya mas.. pengap kalo masih pake baju ini” memang saat itu Dina masih memakai baju yang dipakainya saat acara nikahan tadi.
27437Please respect copyright.PENANAQ7xrXEQdGS
“yaudah.. kamu ganti baju dulu, kasiah tuh keringat udah banjir”
27437Please respect copyright.PENANA5cYPcUSNMZ
“Hihihi.. iya mas”
27437Please respect copyright.PENANA0aYgpGA5Ef
Dina kemudian meninggalkanku. Sejenak aku menyeruput kopi yang dibuatnya tadi. Segar rasanya, persis seperti wajah pembuatnya, gumamku dalam hati.
27437Please respect copyright.PENANAKMDoaUAc4l
“Mas Aryo belum tidur?”
27437Please respect copyright.PENANADwFrZUnHke
“Belum Ngga.. masih mau nongkrong sebentar” balasku pada pertanyaan Angga yang kini berdiri di depan pintu kamar mertuaku.
27437Please respect copyright.PENANAHjn28TQ1FN
“Ohh.. lanjut saja mas.. aku ngantuk, ga bisa temenin mas Aryo”
27437Please respect copyright.PENANAWFYszJTAFn
“Emang kamu tidur sama ibu ya Ngga?”
27437Please respect copyright.PENANAv8o10eNZ9U
“Iya mas.. ga bisa tidur aku di kamarnya mbak Dina”
27437Please respect copyright.PENANASOjpTrKK5j
“Hehe.. dasar anak manja kamu ini, yasudah.. lekas tidur” ujarku padanya.
27437Please respect copyright.PENANAADXtVCfByy
“Iya mas..”
27437Please respect copyright.PENANAyknNlsKYiJ
Angga kemudian masuk ke dalam kamar ibu mertuaku. Berikutnya gantian Dina yang kembali menemaniku duduk di kursi ruang tamu. Dia kembali dengan balutan Bh warna krem sebagai atasan dan selembar kain batik melilit di pinggangnya. Dia mendadak seperti wanita pedesaan pada umumnya.
27437Please respect copyright.PENANAvIG5QW1yK1
“Kamu kok tidurnya malam sih Din? Emang kenapa?” tanyaku.
27437Please respect copyright.PENANA3MRBl0Bh3M
“Gapapa mas..”
27437Please respect copyright.PENANAwioc0Zgbpy
“jangan-jangan kamu telponan terus sama pacarmu yah?”
27437Please respect copyright.PENANA6i9RzdvUK3
“Hihihi.. enggak mas, pacarku ga bisa nelpon kalo malam”
27437Please respect copyright.PENANAp3SfcxTLqA
“Ohh..” balasku sambil menyeruput kopi lagi.
27437Please respect copyright.PENANARVfmHWa47U
Aku terus bicara dengan Dina tentang hal yang ringan-ringan saja. Sebenarnya aku mau bicara serius sama dia tapi takut didengar oleh anggota keluarga yang lainnya. Bukan apa-apa, aku cuma ingin tahu kebenarannya kalau dia sering keluar dengan laki-laki. Aku masih khawatir kalau dia sudah diperlakukan tak senonoh oleh teman laki-lakinya itu.
27437Please respect copyright.PENANAyW0qT1sLKb
“gak kok mas.. kami cuma jalan-jalan aja..” ucapnya setelah aku bertanya tentang kegiatannya saat keluar dengan temannya.
27437Please respect copyright.PENANAaEDf1drxb7
“Ohh.. iya gapapa kalo gitu, cepetan cari suami Din… biar gak jadi bahan omongan tetangga.. apa mas yang carikan?”
27437Please respect copyright.PENANALEOF59kyxU
“Hihihi.. iya mas.. boleh.. mas carikan aja”
27437Please respect copyright.PENANAPp0Gh0NOcC
“Hehe.. trus suami yang kamu mau kayak gimana Din?”
27437Please respect copyright.PENANAzWA9Zcyr9L
“Emm… yang… emm.. kayak mas Aryo” balasnya malu-malu.
27437Please respect copyright.PENANA4IoF3rXM7t
“Waduh… barang langka ini Din” selorohku.
27437Please respect copyright.PENANAUO9IxgnpUV
“Apa mas Aryo aja yang jadi suamiku, aku mau kok mas”
27437Please respect copyright.PENANAtRW5up63j3
JEDARRR!!
27437Please respect copyright.PENANA47fqmn1evt
Rasanya mukaku langsung memerah dan jantungku berdetak semakin cepat. Ingin aku meralat pertanyaanku yang tadi, tapi jawaban dari Dina benar-benar membuatku kaget dan mati gaya. Sial aku kejebak sendiri.
27437Please respect copyright.PENANAneB4mSZOaI
“Lahh.. kok bisa kamu Din? Kan aku udah ada yang punya, Hehehe…”
27437Please respect copyright.PENANAsQU1DvOXon
“ya gak papa.. aku masih mau kok mas, hihihi..” balasnya centil.
27437Please respect copyright.PENANAalC7QfDdVz
“Gak ahh.. ntar aku carikan penggantinya.. yang lebih baik dari aku banyak kok”
27437Please respect copyright.PENANA3QN9TbBL0g
“Makanya mas Aryo jangan tanya itu lagi.. nanti kalo ditanya lagi jawabanku masih sama lho mas, hihihi…”
27437Please respect copyright.PENANAHUEGtYVjBL
Dina berdiri membenarkan posisi kain batik yang membelit di pinggang sampai pahanya. Dia sengaja melepas ujungnya untuk kembali merapatkan ikatan kain batik itu. Entah gimana ceritanya mendadak kain yang dipakainya itu lepas dari tangannya. Dalam waktu singkat aku bisa melihat tubuh bawahnya. Rupanya di balik kain batik itu Dina sudah tak mekai celana dalamnya. Alhasil mataku bisa menangkap pemandangan vagina Dina dengan bulu halus yang menghiasinya.
27437Please respect copyright.PENANAvof7cb2rN4
“Ehh..!!” ucapnya terkejut, lalu dengan santai dia mengambil kain itu lalu memakainya kembali dengan cepat.
27437Please respect copyright.PENANAe0QoDcMCjG
“Udah Din.. kayaknya kamu ngantuk itu.. tidur saja sana..”
27437Please respect copyright.PENANAlNvAYDtBKv
“Iya mas.. hoooaammm.. aku tidur dulu mas”
27437Please respect copyright.PENANAE2TRGguKYd
Setelah Dina masuk ke kamarnya, aku masih duduk sambil senyum sendiri. Aku masih berpikiran rasional dan tak macam-macam. Bahkan setelah bisa melihat memek Dina pun aku masih biasa saja. Mengingat dia itu adik istriku yang sudah aku anggap adikku juga.
ns 15.158.61.6da2