Dua hari setelah Vina ikut tinggal bersamaku kondisi rumahku masih tetap berjalan seperti biasa. Sepupu dari keluarga Ayahku yang bernama lengkap Vina nur khasani itu ternyata lulus tes wawancara dan juga tes psikologinya. Tentu saja aku ikut gembira mendengarnya. Dia juga ditawari untuk menempati kantor yang ada di kotaku, kebetulan juga lokasinya dekat dengan tempat kerjaku. Hanya saja untuk benar-benar di terima kerja dia masih harus mengikuti MCU yang jadwalnya kalau tidak salah minggu depan.
13588Please respect copyright.PENANAq4IH5VT6JV
Aku sudah memberi saran pada Vina untuk menunda waktu pulangnya sambil menunggu hari tes MCU minggu depan. Dia pun setuju pada usulku. Itu artinya dia akan tinggal di rumahku sampai minggu depan. Aku rasa yang ikut gembira dengan keputusannya itu bukan cuma aku, tapi Angga juga pasti gembira mendengarnya. Bagaimana tidak senang, tiap malam dia ditemani tidur sama Vina di kamarnya.
13588Please respect copyright.PENANA8ggSSZhe2D
Pagi itu aku tengah bersiap berangkat kerja. Kemeja biru dan celana bahan warna hitam sudah rapi membalut tubuhku. Sebenarnya hari itu aku diwajibkan untuk memakai dasi juga, tapi aku sengaja melepasnya dan akan aku pakai ketika sudah berada di kantor. Begitulah biasanya dan tak ada yang pernah mempermasalahkannya.
13588Please respect copyright.PENANAJHb4ErBw55
Sewaktu aku duduk di ruang tamu sambil menikmati kopi, munculah Vina dari dalam kamar Angga. Rupanya dia baru bangun dari tidurnya. Wajahnya masih kusut dan rambutnya masih terlihat acak-acakan. Tapi itu tak menghalangi kecantikan alami yang terpancar dari wajahnya.
13588Please respect copyright.PENANAjMvUZ7gXKN
“Itu susunya kok dipegangi terus kenapa emang?”
13588Please respect copyright.PENANA186MEJq1Ip
“Aduhh.. sakit mas, agak linu gimana gitu..” balasnya sambil duduk di sebelahku.
13588Please respect copyright.PENANAglxtQzk32r
“Angga terlalu kuat pegangnya mungkin? Hehehe…”
13588Please respect copyright.PENANAKUCzxxRn7R
“Iya mungkin.. kalo sudah tidur dia malah semakin kuat ngeremesnya mas.. gini deh jadinya” Vina masih terus memegangi bulatan payudaranya.
13588Please respect copyright.PENANAWShMeo60Bl
“Ya kamu bilangin Angga dong Vin, ntar malah bengkak lagi”
13588Please respect copyright.PENANA1wjGUrUKUB
“Ihh.. ga tau mas.. tapi pas dia pegang itu enak banget sih..”
13588Please respect copyright.PENANApf3Q4E9pVQ
“Iya dong.. apalagi pas dipelintir putingnya, ya kan? Hehehe..”
13588Please respect copyright.PENANAA0kzx8NjD0
“Ahh.. mas Aryo mulai mesum deh…”
13588Please respect copyright.PENANAyjWrsCswFm
Aku dan Vina semakin dekat saja, obrolan kami semakin terbuka satu dengan lainnya. Pagi itu dia masih memakai kaos putih dan celana dalam saja untuk menutupi tubuhnya. Aku rasa memang Vina ini semakin nyaman berada diantara keluargaku.
13588Please respect copyright.PENANAMbnXvZwBTt
“Mbak Tika kemana mas?”
13588Please respect copyright.PENANAvH6uBCrKj4
“Tuhh.. lagi belanja di tukang sayur depan” tunjukku pada gerobak di seberang jalan.
13588Please respect copyright.PENANAlp5NKHBjwf
“Ohh.. iya dah..”
13588Please respect copyright.PENANAZ35ASWLBKB
“Eh bangunin si Angga, suruh dia bantu masak di dapur.. aku mau berangkat sekarang Vin”
13588Please respect copyright.PENANAIk7s8OXqJc
“Iya mas.. ati-ati di jalan”
13588Please respect copyright.PENANAJySy9M7Voa
***
13588Please respect copyright.PENANAR9T3NVa6Qs
Sore hari setelah jam pulang kerja, sales temanku yang bernama Nina itu kembali menemuiku. Alasannya masih sama, ingin menemui Budi yang juga atasan langsungnya itu. Aku jadi penasaran, bukannya dia tahu kalau Budi sedang ke luar kota, tapi kenapa dia tetap datang kemari. Singkat cerita akhirnya aku dan Nina pulang bareng. Kuantar dia ke rumahnya yang berada di sebuah kompleks perumahan subsidi pemerintah.
13588Please respect copyright.PENANAfQJmy0Yi2r
“Masuk dulu mas Aryo.. aku mau minta bantuan dikit”
13588Please respect copyright.PENANAJxzf8ZSPk4
“Apa sih Nin? Udah sore ini”
13588Please respect copyright.PENANAM8KWzlh2QJ
“Masuk dulu… kita cerita di dalam” ujarnya.
13588Please respect copyright.PENANAiTIjRJVmNX
Mau tak mau aku akhirnya menuruti kemauan Nina. Akupun masuk ke dalam rumanya. Sekilas kulihat rumah itu sangat sederhana. Rumah tipe 36 yang belum tersentuh renovasi sedikitpun. Kondisi di dalamnya juga tak kalah parah menurutku. Banyak barang berserakan tertata tak rapi. Bahkan kulihat ada tumpukan baju di atas kursi. Entah itu baju kotor atau baju bersih aku tak mau tahu.
13588Please respect copyright.PENANAMP8m9Warei
Nina itu dari segi wajah memang cantik. Tubuhnya pun tidak mengecewakan. Apalagi buah dadanya juga terlihat menonjol dan montok. Pinggangnya ramping dengan bulatan bokong yang membusung tapi tidak terlalu besar. Memang Nina sudah pernah punya suami tapi belum pernah melahirkan. Tentu saja bentuk badannya masih terjaga.
13588Please respect copyright.PENANA9S2ys9V2ct
“Duhh.. rumah kok berantakan banget sih Nin, kayak kapal pecah”
13588Please respect copyright.PENANAJmkvNpWc7e
“Iya mas, wajar kan emang yang tinggal disini janda” balasnya duduk di depanku lalu membuka dua kancing kemeja putihnya.
13588Please respect copyright.PENANAkPrPgfYJos
“Ya mau janda apa perawan kan tetep bisa ngatur rumahnya dong Nin..”
13588Please respect copyright.PENANAGTcFqiftoE
“Ah bawel juga lu mas.. udah mirip ibu-ibu nawar cabe di pasar” balasnya sewot.
13588Please respect copyright.PENANAZsFtqG09zg
“Hahaha… emang gitu yah? eh, kamu tadi minta bantuan apa sih Nin?”
13588Please respect copyright.PENANApGnh4NGPFr
“Itu, kran di kamar mandi bocor pas di lobangnya mas.. ngalir terus kalo kran utamanya ga dimatiin”
13588Please respect copyright.PENANA1k8SHYjR2u
“Ohh, ya harus diganti dong Nin.. ga bisa diperbaiki itu sih”
13588Please respect copyright.PENANALV6KCMYTpU
“Iya itu.. aku udah beliin barangnya, trus udah pinjem kunci inggris sama tetangga, nungguin yang mo bantuin aja mas”
13588Please respect copyright.PENANA0XDJr7XbyO
“Emang Budi ga mau bantuin kamu?” pancingku kemudian.
13588Please respect copyright.PENANALqwamQMa2Z
“Ahhh.. bantuin apa, dia kalo kesini malah cuma mau enaknya aja mas”
13588Please respect copyright.PENANAGRtV0Poew6
“Wahh.. berarti kamu beneran kasih dia yang enak-enak dong Nin?”
13588Please respect copyright.PENANAlMmHhQoMUs
“Udah tau nanya lagi” semakin dia emosi semakin nampak cantik wajah Nina ternyata.
13588Please respect copyright.PENANAS0qY0PVAQH
“Yaudah sini biar aku yang ganti..”
13588Please respect copyright.PENANA3ZEQzEmvX3
“Bentar mas aku mandi dulu.. udah ga tahan nih gerah banget”
13588Please respect copyright.PENANAe9vtnor47Y
Nina pun lalu masuk ke dalam kamarnya. Sejenak aku tunggu dia di ruang tamu sambil menulis pesan pada istriku kalau aku ada perlu sedikit dengan temanku. Sambil menulis pesan aku sempat melirik ke arah pintu kamar Nina yang dibiarkan terbuka. Entah mungkin apa itu kode supaya aku bisa masuk, tapi aku tak terpancing, mau gimanapun aku gak mau terlibat skandal dengan teman seperusahaan.
13588Please respect copyright.PENANAEaq67R10Kk
“Bentar ya mas.. abis ini tolong diperbaiki ya mas Aryo yang ganteng” ucap Nina ketika keluar lagi dari kamarnya. Kali ini dia sudah tinggal melilitkan handuk di tubuhnya.
13588Please respect copyright.PENANAhcMvTy4U3p
“Iyaa.. gapapa aku tunggu disini” balasku.
13588Please respect copyright.PENANAGsRRyGT8SQ
Karena rumahnya itu tipe 36 dengan kamar mandi di dalam, jadinya aku bisa mendengar suara gemericik air dari kamar mandi dengan jelas. Posisiku duduk memang membelakangi kamar mandi tentunya. Aku masih terus menunggu kemunculan Nina lagi.
13588Please respect copyright.PENANAqELLTtTStp
“Ahhh.. mas.. tolong mas… ehh.. ini tolong dong..” tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong dari dalam kamar mandi.
13588Please respect copyright.PENANAFf4ynkSbLc
Aku yang tengah duduk santai langsung loncat dan menyeruak masuk ke dalam kamar mandi.
13588Please respect copyright.PENANAXq0923fYi2
“Mas.. tolongin ini bentar.. airnya muncrat kemana-mana mas”
13588Please respect copyright.PENANABcX2uqOePo
Begitu aku masu ke dalam kamar mandi, kutemui Nina sudah memakai handuk untuk menutupi tubuhnya. Hanya saja handuk itu basah semua karena kran yang mengisi bak mandi sudah patah dan lepas dari lobang saluran airnya. Jadilah air menyembur kencang menyiram tubuh Nina yang rupanya sudah selesai mandi.
13588Please respect copyright.PENANAKqoWV8bH2I
“Kok bisa sih Niin? Aduhh… pegangin dulu biar airnya gak keluar deras” pintaku.
13588Please respect copyright.PENANAJKXlriloGV
Nina yang agak panik langsung menutupi lobang bekas kran tadi dengan kedua tangannya. Sementara itu aku coba melihat potongan kran yang lepas tadi. Mungkin karena handuk yang dipakai Nina jadi berat karena basah, kain itu lepas begitu saja dari tubuh Nina. Tanpa bisa dilawan akhirnya Nina terpaksa berdiri bugil di depanku sementara kedua tangannya masih berusaha menutupi lobang kran.
13588Please respect copyright.PENANAeTiYNRWwKc
“Ahhhh..!! gimana sih ini mas? Jeritnya.
13588Please respect copyright.PENANAPZdZPTmhvT
“Udah kamu diam aja dulu disitu, aku pergi tutup kran utamanya”
13588Please respect copyright.PENANArBbEwK8M3T
Aku langsung pergi ke belakang melihat apa ada tandon air apa tidak, ternyata memang ada. Akupun dengan cepat menutup kran utama yang masuk ke dalam rumah. Setelah selesai aku buru-buru kembali ke dalam kamar mandi.
13588Please respect copyright.PENANAxkMSi37JLH
“Duhh.. kan jadi gini deh..” ucap Nina tanpa berusaha menutupi ketelanjangannya.
13588Please respect copyright.PENANARap8ePIwra
“Udah kamu keluar aja, biar aku yang urus disini” pintaku.
13588Please respect copyright.PENANAGfnJGmmbe6
Nina lalu dengan santai mengambil handuknya yang terjatuh lalu berjalan keluar dari kamar mandi. Untuk sesaat lamanya aku bisa melihat gundukan daging kenyal di dadanya. Memang ukurannya lumayan besar, tapi puting susunya sudah agak kecoklatan dan membesar. Pasti bagian itu sering ada yang ngerjain pikirku.
13588Please respect copyright.PENANAdw1ElWtgT1
“Eh mas Aryo.. mendingan buka aja bajunya, ntar malah basah ga bisa pulang lho mas..” ucap Nina yang rupanya masih berdiri di belakangku. Tubuhnya masih polos tanpa tertutupi apa-apa.
13588Please respect copyright.PENANAk1wSzI3mcW
“Iya Nin, bentar kalo gitu..”
13588Please respect copyright.PENANAn4tWJ3Bore
Akupun langsung membuka pakaianku dan meninggalkan sebuah celana dalam saja yang menutupi tubuhku. Tentunya mata Nina bisa melihat tonjolan batang penisku di balik celana dalam yang aku pakai. Aku cuek saja pada situasi yang ada, aku terus berusaha memasang kran baru pada lobang air yang lama. Agak susah memang karena masih ada bekas potongan kran yang lama tak bisa keluar.
13588Please respect copyright.PENANAB5mEbGYUzH
“Ada obeng gak Nin?”
13588Please respect copyright.PENANAvmqOu5eycO
“Ada.. ada mas.. bentar aku ambilin”
13588Please respect copyright.PENANAv6NOZWa1Yd
Nina pergi ke belakang lalu kembali membawa sebuah obeng minus. Aku lalu menggunakan obeng itu untuk mencongkel bekas kran yang lama dari lobang saluran air. Lama kelamaan potongan kran yang lama bisa aku keluarkan dan akhirnya bersih semuanya.
13588Please respect copyright.PENANAjFpowr4Sej
“Nahhh.. gini kan bisa dipasang yang baru” gumamku.
13588Please respect copyright.PENANALNXfXLFxwX
Tanpa menunggu lama aku pun langsung memasang kran yang baru, tentunya aku lapisi dengan selotip putih lebih dulu.
13588Please respect copyright.PENANApq2eYverE5
“Coba Nin kamu putar lagi kran yang dari tandon air” pintaku.
13588Please respect copyright.PENANAuryR0IE9vU
“Iya mas..”
13588Please respect copyright.PENANAlHt2stgcvx
Begitu Nina membuka saluran air yang masuk ke rumah, tiba-tiba dari pangkal kran yang aku pasang tadi menyembur air dengan kencang. Semburan itu membuat tubuhku basah seketika karena aku sedikit panik tadi.
13588Please respect copyright.PENANAerYBTABBuI
“Nin.. matikan dulu Nin..!!” teriakku.
13588Please respect copyright.PENANAc2TAmTUe2i
Begitu Nina mematikan lagi air yang masuk ke dalam rumah, aku langsung membenarkan posisi kran yang baru. Ternyata aku memasangnya agak miring, jadi kran yang baru itu tidak masuk dengan sempurna.
13588Please respect copyright.PENANAeRosEsXiP6
“Coba lagi Nin!!”
13588Please respect copyright.PENANAnRPg08j77S
Kali ini tak ada lagi semburan air yang terjadi. Aku jadi tenang dan lega melihatnya. Kucoba membuka kran yang baru itu dan ternyata berfungsi dengan sempurna. Akupun lanjut membereskan barang-barang dan alat yang kupakai tadi dan membawanya keluar dari dalam kamar mandi.
13588Please respect copyright.PENANABvzBDHihhJ
“Udah bisa mas?”
13588Please respect copyright.PENANAsQISQZdi2T
“Udah kok.. udah bisa itu..” ucapku sambil menyeka mukaku dengan tangan.
13588Please respect copyright.PENANAD5RzwHThhH
“Syukurlah mas.. hihihi.. emang mas Aryo lelaki andalan deh”
13588Please respect copyright.PENANAm5q9H019x0
“Hehe.. cuma gitu aja kok Nin, gampang itu” balasku.
13588Please respect copyright.PENANALmjf010UKQ
Sambil kami bicara seperti itu tubuh Nina masih dia biarkan terbuka begitu saja. Perempuan cantik nan montok itu masih berdiri di depanku dengan telanjang bulat. Aku berusaha tenang dan tak terpancing. Bisa saja itu sebagai usahanya untuk menjebakku.
13588Please respect copyright.PENANAwN7FBsPINx
“Loh, kok basah mas? Aku gak punya cd laki-laki lho mas..”
13588Please respect copyright.PENANA8Mzrdwfn4W
“Gapapa Nin.. ntar aku pakai aja, basah dikit aja gak masalah” balasku tenang.
13588Please respect copyright.PENANA25dgIqQzS8
“Ya jangan dong, gini aja.. sebagai rasa terimakasihku.. biar aku keringin pake setrika.. udah sini lepas aja mas” tawarnya.
13588Please respect copyright.PENANAHAp7tQ3ZiX
“gapapa Nin.. gap.. ehh.. apaan sih?”
13588Please respect copyright.PENANAGbcl0VTGtZ
Tanpa menunggu persetujuanku Nina lalu jongkok di depanku dan tangannya berusaha menurunkan celana dalamku. Aku yang terkejut dan bingung harus bagaimana akhirnya terlambat bereaksi. Nina kin sudah berhasil memelorotkan celana dalamku sebatas mata kaki.
13588Please respect copyright.PENANAz2ZwRkAl3z
“Ugh, gede banget sih.. bikin ngiler aja ning otong” gumam Nina, tapi aku bisa mendengarnya.
13588Please respect copyright.PENANA9gygxsUpSJ
“Kenapa sih Nin?”
13588Please respect copyright.PENANACRXHm1rOJF
“Hihihi.. gapapa mas, sini.. lepasin aja.. ga usah malu-malu”
13588Please respect copyright.PENANAbY8zzGAUzX
Aku melangkah mundur untuk menghindari tangan Nina, tapi itu sia-sia karena di belakangku ternyata tembok kamar mandi. Jadilah akhirnya aku bersandar di tembok dengan Nina jongkok di depanku persis seperti macan kelaparan mendapat mangsa. Kurang ajar juga nih cewe, pikirku.
13588Please respect copyright.PENANAo9BGvhO4u5
“Nin.. ga usah Nin.. gapapa..”
13588Please respect copyright.PENANAC6wB1xErGf
“Udah.. ga usah nolak mas.. sini.. mumpung mas Aryo lagi di rumahku”
13588Please respect copyright.PENANAJRILVB9UyI
“Jangan ahh.. gak baik gini ini, ntar dilihat tetangga malah repot kita”
13588Please respect copyright.PENANAnq4qMSSgiL
“Sudah pokoknya kali ini mas Aryo harus nurut, atau aku akan teriak diperkosa sama mas Aryo.. apa mau gitu aja?”
13588Please respect copyright.PENANAfmNoTQ5Lwl
“Ya.. yaa.. janganlah Nin..”
13588Please respect copyright.PENANArIO1yLn4wr
“Makanya jangan nolak… ahh.. gimana sih cowo satu ini susah banget dapetinnya”
13588Please respect copyright.PENANA9Cq75t2coP
Ini aku yang memperkosa apa dia yang perkosa aku yah? kok tiba-tiba aku jadi yang terancam di sini. Tanpa aku bisa berbuat banyak akhirnya Nina dengan pelan memegang kelaminku lalu mengulumnya.
13588Please respect copyright.PENANAa1zlWXPVpp
“Emmhhh…. ahh.. emmmhh.. ahh.. gede punya kamu mas.. ahh.. emmmhhh”
13588Please respect copyright.PENANAcHwHc8av5X
Nina bagai mendapat sesuatu yang mengenyangkan baginya. Penisku dia jilat, dia kulum, dia sedot dan dia kocok semaunya. Lama kelamaan tentu saja batang penisku semakin tegak mengeras di bawah sana. Nina yang tahu penisku telah tegang dengan sempurna lalu melepaskan kulumannya.
13588Please respect copyright.PENANAyeCiX97sYV
“Sekarang mas Aryo duduk disitu!” tunjuknya pada sebuah kursi sofa. Aku sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
13588Please respect copyright.PENANAHiDI3zLPFQ
“Ehh.. iya Nin.. iya”
13588Please respect copyright.PENANAdUqPEEOGFS
Akupun mengikuti kemauannya untuk duduk di kursi sofa ruang tamunya. Pada posisiku begini tentu saja kami bisa dilihat dari luar rumah. Kebetulan pintu rumah itu masih terbuka lebar dan Nina tak sedikitpun ingin menutupnya. Mungkin dia sengaja membukanya supaya aku tak bisa berbuat banyak.
13588Please respect copyright.PENANA00GgF6Nhod
“Udah mas.. jangan ngelawan terus.. gak enak ntar”
13588Please respect copyright.PENANAnhFjhCfUmJ
Nina yang sudah naik libidonya langsung duduk di pangkuanku. Dia kemudian pelan-pelan mengarahkan ujung kemaluanku dalam posisi berada tepat di celah memeknya. Aku sungguh berada dalam dilema, satu sisi aku telah berselingkuh di belakang istriku, satu sisi lainnya aku memang ingin merasakan bagaimana rasa memek Nina. Ternyata pilihanku jatuh pada kemungkinan ke dua, kubiarkan saja penisku menerobos liang senggama Nina.
13588Please respect copyright.PENANAGblVSUFda6
“Huaaahhhh..!!!” jerit Nina saat penisku masuk lebih dalam pada liang senggamanya.
13588Please respect copyright.PENANAoibQ4xuQM1
“Ahhhh… anget Nin.. uhh…” desahku berikutnya.
13588Please respect copyright.PENANA6fQcql1vle
“Mangkanya mas Aryo jangan jual mahal terus.. sama-sama enak kok ga mau”
13588Please respect copyright.PENANAOHaSEaxfYw
Nina sudah benar-benar duduk di pangkuanku dengan celah memeknya menjepit batang kemaluanku. Kulit pantatnya dan kulit pahaku telah menempel dengan ketat tanpa jarak sedikitpun. Kini aku telah resmi berzinah, ngentot dengan wanita lain selain istriku sendiri. Memang rasanya enak banget, campuran sensasi rasa bersalah dan juga takut ketahuan membuat birahiku semakin memuncak.
13588Please respect copyright.PENANAKbkOPPp9s6
“Goyang dong Nin.. masak cuma diem aja” pintaku.
13588Please respect copyright.PENANAj0tJ0hOysF
“Hihihi.. tuhh kan.. aku juga bilang apa”
13588Please respect copyright.PENANAXIGLACDVQ3
Nina kemudian pelan menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Batangku langsung terasa seperti di pijit dengan jepitan daging lembut dan hangat berlendir. Aku yang sudah kepalang tanggung langsung menyambar puting susu Nina dengan mulutku. Kuhisap dan kujilati puting susunya dengan rakus. Seakan baru kali itu aku mendapat susu dari perempuan.
13588Please respect copyright.PENANAvf9wGtNGuL
“Ahhhh… ini.. ahh.. enak banget mass.. ahh.. gak rugi gua pancing lu dari tadi”
13588Please respect copyright.PENANAsAw7ScU2d1
“Emmhhh.. ahhh.. tetek lu enak juga Nin.. ahh… bisa kenyang aku” balasku.
13588Please respect copyright.PENANAkiFHJwkgnf
“Lanjutin mas.. ahh.. makan tetekku… uhhh..”
13588Please respect copyright.PENANAtXjBj3slLd
Mendengar kata-katanya itu aku hanya bisa tersenyum sambil mengarahkan tanganku untuk memegang payudara sebelah kiri yang sama montoknya. Otomatis aku sekarang meremas sekaligus menjilati kedua payudaranya.
13588Please respect copyright.PENANACSaATSEaRV
“Ahhh… kontolmu manteb juga mas.. uhhh… lebih enak daripada punya mas Budi yang sering masuk ke sini” racaunya.
13588Please respect copyright.PENANAOCwb46ZHnP
Nina kemudian menggerakkan tubuhnya naik turun dan bergoyang-goyang. Gerakannya seperti penari ular yang sedang memamerkan lekuk tubuhnya pada penontonnya. Aku jadi semakin horny dibuatnya.
13588Please respect copyright.PENANA4GoflK7RE2
“Aaaah.. ahh.. ahh.. aahhh.. ahhh” hanya desah itu yang keluar dari mulut Nina.
13588Please respect copyright.PENANAGsG8PNKexb
Dia kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku dan menciumku. Sambil memagut lidah dengan panas, aku pun masih meremas-remas payudara Nina dengan kedua tanganku. Tiba-tiba saja Nina mempercepat gerakannya dan untuk sesaat tubuhnya mengejang dan bergetar. Ternyata dia sudah orgasme duluan.
13588Please respect copyright.PENANA3e67QcrRSf
“Aahhhhhh.. nyampeeee!!!” teriaknya tanpa tertahan. Aku malah melihat ke luar rumah, aku takut ada yang mendengar teriakannya tadi.
13588Please respect copyright.PENANAjF0iFEjAI5
“Sssttt… pintunya masih kebuka Nin.. jangan keras-keras” larangku kemudian.
13588Please respect copyright.PENANANTHr1xXoks
“Haaahhh.. aku ga peduli mas.. kontol mas Aryo bener-bener enak .. aku sampai keluar secepat ini” kata dia.
13588Please respect copyright.PENANAFrreStb9VD
“Hehehe.. paling juga Budi yang ga bisa muasin kamu Nin…” ejekku.
13588Please respect copyright.PENANA2h6IhcQcTW
“Ahhh… ga tau mas.. huhhhh.. ssshhh… kita pindah posisi mas.. genjot aku sekarang”
Nina tanpa disuruh pun langsung turun dari pangkuanku. Sekarang dia berada di atas lantai dengan posisi menungging. Aku yang di belakangnya masih sempat mengagumi bentuk tubuh Nina. Apalagi bongkahan pantatnya yang montok itu terlihat menggoda untuk dinikmati.
13588Please respect copyright.PENANAiTIhZTsTtz
“Doggy yuk mas” katanya sambil menoleh ke belakang ke arahku.
13588Please respect copyright.PENANAhAHR6vkOZe
“Oke siap.. ini dia Nin”
13588Please respect copyright.PENANAqIW0Teaefj
“Aaaaakh.. aaakkh… mas Aryo.. ahhh… enaakkk..” teriak Nina lagi saat penisku kembali menerobos liang senggamanya.
13588Please respect copyright.PENANAHBZ6Lre97v
Aku pun kembali menggerakkan tubuhku maju mundur dari tempo lambat sampai cepat, sampai tubuh Nina ikut terdorong-dorong ke depan. Memek Nina terus kukocok dengan penisku. Luberan cairan orgasmenya tadi mulai nampak di bibir Vaginanya. Cairan itu kini jadi putih dan kental berbusa.
13588Please respect copyright.PENANAJvzDItAmCY
Plopp!!
13588Please respect copyright.PENANAZXx4NUdQvt
“Ahhhh.. kok dicabut sih mas?? Udah.. bentar lagi… ahh.. sialan kamu mas” rengek Nina begitu aku cabut penisku tiba-tiba.
13588Please respect copyright.PENANAJgpyKnIzP4
“Bentar Nin.. aku ambil Hpku dulu”
13588Please respect copyright.PENANAYJkreDtG4X
“Buat apa sih?”
13588Please respect copyright.PENANAcJU8FWS9Jb
Aku langsung menyambar Hp milikku yang tergeletak di atas meja. Kupilih aplikasi kamera lalu kuarahkan sorotnya merekam wajah Nina.
13588Please respect copyright.PENANA27z8hlIoDf
“Biar aman semuanya.. sekarang kamu bilang kalo kamu yang pancing aku, bukan aku yang perkosa kamu.. ayo cepet bilang!” suruhku padanya.
13588Please respect copyright.PENANA47bWfBK9WM
“Gakk.. mas Aryo nakal” balasnya.
13588Please respect copyright.PENANAbWSHCoOuHA
“Hehehe.. ayo bilang kamu yang nakal.. atau kita udahan aja” ancamku.
13588Please respect copyright.PENANAck993gUaQp
“Ehh jangan dong mas.. ahhh.. nanggung banget nih”
13588Please respect copyright.PENANA6txCNuJF0B
“Makanya ayo bilang cepet!” paksaku.
13588Please respect copyright.PENANAHIprfETyZa
“Hihihi.. iya deh mas, aku yang nakal udah godain mas Aryo” ucapnya dengan mimik centilnya.
13588Please respect copyright.PENANAMEufhZMwPe
“Dasar perek kamu yah!”
13588Please respect copyright.PENANArOXvxvDIWg
“Iya bener aku perek.. memekku gatel terus.. makanya aku godain mas Aryo”
13588Please respect copyright.PENANAGxzKNe2ygv
“Sekarang bilang kalo kamu siap dikeluarin dari perusahaan kalo kamu sebarin kejadian ini.. ayo cepet!” suruhku lagi.
13588Please respect copyright.PENANAv2QtwvbArs
“Eh, iya.. aku janji.. aku sumpah gak bakalan nyebarin kejadian ini pada siapapun, kalo sampai ada yang tau aku siap dikeluarin dari kerjaan” ucapnya masih dengan wajah binalnya.
13588Please respect copyright.PENANAwmATl1uyAU
“Hehehe… lonte pinter kamu.. sekarang kamu baring aja, mau kan aku tusuk lagi memek kamu?”
13588Please respect copyright.PENANAKr6QnwK2IZ
“Hihihi.. ya mau dong mas.. masih becek nih memek aku” Nina sengaja melebarkan kedua kakinya lalu memamerkan belahan vaginanya di depan kamera Hpku.
13588Please respect copyright.PENANAJF9NddksNn
Kuletakkan kembali Hpku di atas meja. Kini kita ganti posisi lagi, sekarang Nina tiduran di atas lantai rumahnya. Kurentangkan kedua kakinya dan kumasukkan lagi penisku ke lubang memeknya.
13588Please respect copyright.PENANAqzFEPUlUJ3
“Ahhhh…. yessss.. terus mass… yang kenceng… aaahhh”
13588Please respect copyright.PENANAnJMbsYWoJe
Kutahan kedua pahanya dengan tanganku lalu kupompa vaginanya dengan penisku dalam tempo cepat. Nina terus-terusan menjerit-jerit dalam kenikmatannya. Aku tak peduli lagi mau orang lain melihat kita atau mendengar jeritannya. Aku hanya fokus terus memompa penisku keluar masuk vagina perempuan binal itu.
13588Please respect copyright.PENANAeZe4V5yYc5
“Keluaaarrrrr…!!!”
13588Please respect copyright.PENANAgdjJutf8tn
Nina kembali memekik saat gelombang orgasmenya datang untuk yang kedua kali. Aku tak peduli. Kupercepat kocokanku karena aku merasa sebentar lagi mencapai puncaknya. Semakin lama rasa gatal di pangkal penisku semakin terasa dan akhirnya aku tak sanggup lagi menahan laju spermaku.
13588Please respect copyright.PENANASVSg0NMqTX
“Aahhhhh.. shitt!!” kucabut penisku dari dalam vagina Nina.
13588Please respect copyright.PENANAXzCN7zo4JX
Crott.. crottt… croottt…
13588Please respect copyright.PENANAw2T7sVFXxR
Kukocok penisku di atas perut Nina. Hamburan spermaku langsung jatuh mengenai dada dan perut sintal milik perempuan cantik teman kerjaku itu. Aku terus mengocok penisku dengan tangan dan kuhentikan ketika sudah tak ada lagi cairan yang keluar dari ujung penisku.
13588Please respect copyright.PENANANc0vDNGXp7
“Ahhhh.. ahh.. ahhh.. mass.. kok dikeluarin sih? aahh… padahal aku pengen banget itu masuk di memekku” protesnya kemudian sambil menata nafas.
13588Please respect copyright.PENANAo5WrsHf7VT
“Gakk.. aku tau kamu lagi subur Nin.. bahaya kalo keluar di dalam.. bisa hamil ntar kamunya”
13588Please respect copyright.PENANAk9NyWhmEen
“Hihihi.. mas Aryo kok tau sih? yaudah deh mas.. gapaapa.. ini aja udah enak kok, bisa puas aku keluar sampe dua kali”
13588Please respect copyright.PENANANNL2IdW5Th
“udah yah… jangan minta lagi.. kalo masih belum puas minta aja sama Budi”
13588Please respect copyright.PENANAd1OZgCUF3T
Aku kemudian berdiri lalu masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Nina yang masih tergeletak telanjang di atas lantai. Kubersihkan diriku secukupnya lalu kembali kukenakan semua pakaianku tanpa tertinggal satupun, termasuk celana dalamku yang basah tadi. Aku ingin sampai di rumah seakan memang baru saja pulang dari kantor.
13588Please respect copyright.PENANAVrCuZHafJ1
***
13588Please respect copyright.PENANA7kv5VFauNS
Pukul 8 malam aku tiba di rumahku. Suasana rumahku tumben sepi. Tak kulihat adanya Vina atau Angga yang biasanya mereka duduk berdua di dapur sambil ngobrol sesuatu yang remeh. Itupun sudah membuat mereka bisa tertawa bersama.
13588Please respect copyright.PENANAXvm8eufE4g
Aku juga tak melihat keberadaan istriku di dalam kamar. Karena biasanya kalau sudah jam 8 malam ke atas dia sudah berbaring di tempat tidur. Mungkin itu karena kebiasaannya hidup di desa yang setelah maghrib sudah tak ada apa-apa yang bisa dikerjakan lagi.
13588Please respect copyright.PENANAkSHtZTZlvw
Begitu aku melewati kamar Angga, aku mendengar suara cekikikan dan jerit tertahan. Aku kira itu suara Vina sedang ngobrol atau sedang dikerjai buah dadanya oleh Angga. Akupun berlalu dan menuju dapur untuk menaruh baju dan celanaku di dalam mesin cuci. Tak lupa kulepas juga celana dalamku yang sudah basah dari rumah Nina tadi. Setelahnya aku hanya membelitkan selembar handuk di pinggang untuk menutupi tubuh telanjangku.
13588Please respect copyright.PENANApLobvG5Zys
Dengan santai aku mulai membuat segelas kopi yang kurasa akan nikmat untuk menemaniku malam ini. Pikiranku masih saja merasa bersalah pada istriku. Aku sudah meghianatinya, aku sudah berzinah dengan perempuan lain. Meski semuanya gara-gara godaan Nina tapi aku memang ikut menikmatinya. Rasa nikmat itulah yang sekarang menghantuiku.
13588Please respect copyright.PENANA47eBVZXIEo
“Ehh.. mas Aryo!” pekik Vina yang keluar dari kamarnya.
13588Please respect copyright.PENANAPWy6P1sEpY
“Apaan sih Vin? Bikin kaget aja” aku menoleh ke arahnya.
13588Please respect copyright.PENANA8AYXg4uwne
Kini Vina tengah berdiri bugil tak jauh dari tempatku. Entah kenapa dia berpenampilan begitu. Apa dia sudah ikut-ikutan seperti istriku dan Angga juga? mungkin saja begitu.
13588Please respect copyright.PENANAncvMLlyacy
“Aa.. aa… Aku kira ga ada orang lain di rumah” ucap Vina salah tingkah sambil menutupi dada dan kemaluannya dengan telapak tangan.
13588Please respect copyright.PENANAsEstaUT63O
“Iya aku baru aja datang kok Vin.. mau kemana sih kamu?”
13588Please respect copyright.PENANAQT4DJuFRjq
“Ke.. ke kamar mandi mas”
13588Please respect copyright.PENANA3EkN5Xv0PG
“Yaudah.. cepetan ntar malah ngompol lho”
13588Please respect copyright.PENANAR8XP2igOmw
Vina langsung masuk ke dalam kamar mandi dengan cepat. Mungkin dia gugup karena aku telah melihatnya telanjang bulat, padahal buatku sih biasa saja. Toh aku juga gak bakal berbuat macam-macam padanya. Akupun kembali menikmati hangatanya kopi yang baru saja aku buat sendiri.
13588Please respect copyright.PENANAfJT8LWnQIA
“Duhh mas.. jangan cerita ke siapa-siapa yah!” ucap Vina begitu keluar lagi dari kamar mandi. Kedua tangannya masih tetap menutupi dada dan pangkal pahanya.
13588Please respect copyright.PENANAss4uFWMyvG
“Udah deh Vin.. kalo ga nyaman mending kamu pake baju aja, atau masuk kamar trus tidur sana”
13588Please respect copyright.PENANA8MLN81VdXT
“Hihihi… gapapa ya mas aku kek gini? Mas Aryo ga marah kan?” ucapnya memastikan.
13588Please respect copyright.PENANAXhBSiP4vIr
“Ya terserah kamu sih, kalo aku santai aja… ngapain marah?” balasku sok cuek, padahal seneng banget melihat tubuhnya yang putih bening itu tak tertutupi apa-apa.
13588Please respect copyright.PENANAamMaP9GSaa
“Siap..” tangan Vina menghormat, jadilah kedua susunya terbuka sekarang.
13588Please respect copyright.PENANA1SBnAH3fmi
“Sini.. ngobrol sini aja”
13588Please respect copyright.PENANA9hUzN7Jm9Y
Rupanya Vina sudah berani apa adanya denganku. Dia seperti mendapat keberanian duduk di depanku meski tubuhnya tak tertutup apa-apa. Mungkin hanya di rumahku saja dia mendapat waktu untuk bebas terbuka seperti itu. Atau bisa jadi Vina ini punya watak binal juga.
13588Please respect copyright.PENANAS86DM9XSVK
“Mbak Tika mana Vin? Kok gak keliatan”
13588Please respect copyright.PENANAu7EuJ7yOaX
“Itu.. yang ada di kamar Angga itu mbak Tika mas” ujarnya.
13588Please respect copyright.PENANAiBi3UiCBnX
“Ohhh… yaudah kalo gitu, mas pikir dia lagi keluar ada acara sama ibu-ibu tetangga lagi”
13588Please respect copyright.PENANApKjEWJkoff
“Gakk.. tadi abis Angga pijitin tetekku, trus mbak Tika gantian masuk ke kamar adiknya” Vina sudah mulai santai di depanku. Kedua tangannya sudah lepas dari daerah sensitifnya.
13588Please respect copyright.PENANALxkz6AT6Mz
“Iya gapapa”
13588Please respect copyright.PENANAjhv47lGqIf
“Mas Aryo ga cemburu? Gak curiga gitu? Mas gak marah?” tanya Vina menatap wajahku coba menangkap ekspresiku.
13588Please respect copyright.PENANA6YgjOc6iPO
“Enggak lah.. ngapain marah.. cemburu sih harus.. tapi sekarang udah enggak”
13588Please respect copyright.PENANAX9N88o3OuC
“Masak gak curiga mbak Tika ada maen sama adiknya sendiri?” Vina masih terus penasaran pada reaksiku.
13588Please respect copyright.PENANAwOa0xbXpES
“Gak lah Vin.. curiga juga buat apa? Aku memang bebasin istriku sama adiknya.. mau ngapain juga terserah mereka..”
13588Please respect copyright.PENANA4GEdBj74W3
“Yang jelas Vin… tentunya mereka bisa tahu dimana batasan antara adik dan kakaknya, karena selama ini aku tahu kalau Tika itu bisa menjaga perasaan suaminya” imbuhku memberi penjelasan pada Vina.
13588Please respect copyright.PENANAL2KeHe716c
“iihhh.. hebat banget sih kamu mas.. jadi pengen punya suami kayak mas Aryo ini” ucap Vina sambil menatapku dengan wajah gemesnya.
13588Please respect copyright.PENANAemfdwswtgd
“Gak lah Vin.. gak mau aku?”
13588Please respect copyright.PENANAQv9FfVseke
“Lahh.. emang kenapa mas? Apa yang kurang pada diriku?” tanya Vina dengan mimik kocaknya menirukan adegan sinetron.
13588Please respect copyright.PENANAGl7lOQdK7K
“Hehehe.. lama-lama beneran aku cium kamu ntar..”
13588Please respect copyright.PENANAYJm9DotUj5
“Cium aja mas.. jangan ragu..” Vina menyodorkan pipi kanannya.
13588Please respect copyright.PENANA7KY8Iu1uCj
Cuphhh.. !!
13588Please respect copyright.PENANAO8OcpDI32A
“Udah kan.. beneran aku cium kamu, hehehe….”
13588Please respect copyright.PENANAkOUCO4qWJB
“Hihihi.. makasih mas ku yang ganteng”
13588Please respect copyright.PENANASmdx0dXdji
“Eh bentar Vin.. kok kamu sekarang udah berani ga pake apa-apa gitu sih? aku beneran gak nyangka lho Vin”
13588Please respect copyright.PENANA0i0ysP9Euw
“Hihihi.. iya mas.. ngeliat mbak Tika sama Angga kek bebas gitu.. boleh dong aku ikutan coba.. eh ternyata emang nyaman banget mas..”
13588Please respect copyright.PENANA0Q44JPN0mK
“Kamu kalo dirumah apa juga gini ya Vin? Ahh.. jangan boong deh kamu..”
13588Please respect copyright.PENANAfm7q48QA59
“Mas Aryo benar banget”
13588Please respect copyright.PENANAtSDlSsP6BB
“Yaelah Vin.. kirain cupu.. eh malah ternyata Suhu.. hahahaha..”
13588Please respect copyright.PENANA9pynlPLVPy
Aku kemudian berdiri, lalu melangkah menjauhi Vina. Tujuanku sebenarnya cuma ingin tahu apa yang tengah istriku dan Angga lakukan di dalam kamar.
13588Please respect copyright.PENANAsMZVQlHT7z
“Ehh.. mau kemana mas? Belum habis nih kopinya”
13588Please respect copyright.PENANAu4Izox8a4Z
“Bentar mau liat kamarnya Angga”
13588Please respect copyright.PENANAylptRjUrFy
Aku mendekati pintu kamar Angga. Dari dalam kamar itu masih terdengat jerit tertahan dan suara kecipak ciuman. Aku lalu mendapati sebuah celah di pintu yang bisa aku gunakan untuk mengintip apa yang terjadi di dalam sana.
13588Please respect copyright.PENANAlT4Hqp8z03
“Hihihii…”
13588Please respect copyright.PENANAqjyG34jWvj
“Mbakk… mas Aryo nanti marah gak ya?”
13588Please respect copyright.PENANALrl2wwFMgM
“Gak.. dia gak bakal marah kok.. terusin aja dek”
13588Please respect copyright.PENANAjamRq6fhdK
Suara mereka semakin terdengar jelas di telingaku. Aku sudah bersiap melihat hal yang buruk sekalipun. Hatiku sudah aku siapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Namun sampai saat ini terbukti akulah yang tak bisa menjaga kesucian cinta.
13588Please respect copyright.PENANAnTfrKytmSc
“Iyaahhh.. enak banget Ngga.. uuhh…” desahan istriku tiba-tiba terdengar jelas.
13588Please respect copyright.PENANAZs8jjmFEI8
Aku lalu mengintip dari balik pintu. Lampu kamar yang masih menyala terang membuatku bisa melihat ke dalam kamar semakin jelas. Kulihat di dalam sana istriku tengah berada di atas tubuh Angga. Mereka sudah sama-sama telanjang bulat tentunya. Dari gerakan dada istriku, bisa kupastikan kalau payudaranya sedang dihisap-hisap oleh mulut adiknya. Dengan posisi menggantung begitu pasti membuat Angga semakin mudah menikmatinya.
13588Please respect copyright.PENANAx5ZbMHFctZ
“Dekk… masukin dikit aja gapapa” suara istriku mengagetkanku.
13588Please respect copyright.PENANAogdkdqVeni
Buru-buru kuperhatikan bongkahan pantat istriku yang bergoyang di atas pangkal paha Angga. Dia menggoyangkan pinggulnya naik turun, seakan sedang menstimulasi penis Angga untuk terus mencapai ukuran maksimalnya. Aku hanya sedikit salah sangka, rupanya batang penis Angga masih belum masuk, kemaluannya ternyata sedang di gesek-gesek oleh permukaan vagina istriku.
13588Please respect copyright.PENANA4kdvRT326p
“Aahhh… mbak Tika jangan kencang-kencang dong.. sakit lho..” ucap Angga memperingatkan kakaknya.
13588Please respect copyright.PENANAl5bGv2rHjR
“uhhh.. iya Ngga.. udah gatel banget memeknya mbak.. aahh… jadi pengen…”
13588Please respect copyright.PENANA0vqMHU8fU0
Aku menahan nafas melihat kelakuan mereka. Aku rasa istriku sudah naik birahinya. Kalau sudah begitu biasanya istriku akan melakukan apa saja untuk memuasi nafsunya. Pernah satu ketika aku memergoki istriku tengah menusukkan botol deodoran milikku untuk mengocok memeknya. Kini yang ada hanya batang penis adiknya, apa mungkin dia akan gelap mata lalu coba memuasi dirinya dengan penis adik kandungnya itu.
13588Please respect copyright.PENANA1qwDJcw2JP
“Aduhh.. mbakk.. ini enak banget” desah Angga kemudian.
13588Please respect copyright.PENANANEM3JVfjY9
“Iya dek.. ah.. mbak juga enak ini” balas istriku dengan terus menggoyangkan pinggulnya naik turun mengelus penis Angga dengan permukaan vaginanya.
13588Please respect copyright.PENANAtUjRenCUnS
Tiba-tiba aku merasa ada orang lain di sampingku. Aku terkejut dan hampir saja berteriak sebelum akhirnya kusadari kalau yang ada di dekatku ternyata Vina.
13588Please respect copyright.PENANAaovAMzYSNW
“Ehhh!!”
13588Please respect copyright.PENANARRkUGQDavj
“Apa mas?”
13588Please respect copyright.PENANA1iZXHnr6qI
“Sssstt… jangan ganggu mereka” ucapku sambil menempelkan jari telunjuk di depan mulutku.
13588Please respect copyright.PENANA75l1XHRpdx
Aku lanjut mengintip lagi kejadian di dalam kamar Angga. Rupanya sampai detik ini mereka berdua masih mempertahankan posisi semula. Istriku masih di atas tubuh Angga dan pinggulnya bergoyang berusaha mencari kenkmatan meski hanya dari gesekan kelamin mereka.
13588Please respect copyright.PENANADxIOjeaEhZ
Saking fokusnya aku pada pemandangan di dalam kamar, aku baru sadar ternyata Vina telah berhasil melepas handuk yang menutupi pinggangku ke bawah. Jadilah aku dan Vina sama-sama berdiri di depan pintu kamar Angga dalam kondisi sama-sama telanjang bulat. Entahlah, aku sudah tak bisa berpikiran apa-apa lagi.
13588Please respect copyright.PENANAnrvxjNFy5V
“Kok dilepas sih Vin?” bisikku di telinganya.
13588Please respect copyright.PENANAzbHtS2Oei1
“Gapapa mas.. aku pengen liat punya mas Aryo.. tuh.. tuhh.. udah tegang tuh” Vina melirik ke arah kemaluanku.
13588Please respect copyright.PENANAlqY0TDaqZm
“Ahh kamu ini.. udah biarin aja..”
13588Please respect copyright.PENANA0OMukZ1ZXy
“Pegang ya mas?”
13588Please respect copyright.PENANAwyxeAdufxt
“Serah kamu aja deh Vin..”
13588Please respect copyright.PENANABnk29d4PQ9
Aku kembali melihat ke dalam kamar Angga. Kusaksikan mereka masih belum merubah posisinya. Sedangkan di bawah sana jari-jari lentik milik Vina sudah berhasil membelai-belai batang penisku yang tegak mengeras. Yah, aku memang horni melihat Angga dan istriku saling memberi rasa nikmat meski hanya sebatas gesek-menggesek saja.
13588Please respect copyright.PENANAZLtXxKiQuM
“Uuhh.. enak kan dek?”
13588Please respect copyright.PENANAO2K73Wur51
“Iya mbak.. besok lagi ya mbak.. ahh..”
13588Please respect copyright.PENANAwScWjKUCLO
“Iya dek.. tiap hari begini.. emhh.. gapapa kok” balas istriku dengan suara serak menggoda.
13588Please respect copyright.PENANAD5MItaLQPB
Aku masih saja melihat istriku menggoyangkan pinggulnya naik turun agar memberi gesekan pada penis Angga. Tapi yang aku tidak sadari ternyata batang penis Angga sudah tak telihat lagi. Sial, aku kecolongan. Apa mungkin penis Angga sekarang sudah benar-benar masuk ke dalam liang vagina istriku. Konsentrasiku terpecah kala merasakan penisku tiba-tiba becek dan hangat.
13588Please respect copyright.PENANAM45z8vp0SJ
“Vinaa.. ngapain kamu? Duhhh.. anak ini” ucapku berbisik.
13588Please respect copyright.PENANAOXxA2tckbd
“Hehmmmh.. hihi…”
13588Please respect copyright.PENANAXGQV57qMnW
Kulihat ke bawah, ternyata Vina sedang jongkok sambil mulutnya mengulum kepala penisku lalu mengeluar-masukkan dengan gerakan pelan. Dobel kagetnya aku sekarang ini. Seharian ini sudah dua orang perempuan yang berhasil mengulum kejantananku. Sepertinya keberuntungan itu memang ada padaku.
13588Please respect copyright.PENANAImoRs7bnLi
“Udahh.. jangan berisik kamu..”
13588Please respect copyright.PENANAzciLwHhcrl
“Gapapa kan mas?” aku hanya mengangguk membalasnya.
13588Please respect copyright.PENANAdUPfZXDUUb
Kembali ku alihkan pandanganku pada celah di pintu. Mataku kembali menangkap apa yang tengah terjadi di dalam sana. Posisi istriku masih berada di atas tubuh Angga, tapi kini badannya tegak sedangkan pinggulnya terus bergoyang. Aku ingat kalau itu adalah posisi kesukaan istriku kalau dia sudah merasa mau orgasme.
13588Please respect copyright.PENANAupRalTe1SD
“Aduhhh.. enak banget mbak… ahhh.. teruss.. teruss..” racau Angga dengan jelasnya.
13588Please respect copyright.PENANAZfSiF2Ghlk
Desahan Angga membuat istriku semakin semangat untuk menggoyangkan pinggulnya. Aku benar-benar tak bisa melihat apakah penis Angga berada di dalam vagina istriku atau tidak. Aku belum berani menyimpulkan kalau mereka sudah ngentot beneran sebelum aku melihatnya dengan mataku sendiri. Bisa saja aku menyangka mereka ngentot padahal kenyataannya cuma digesek-gesek saja.
13588Please respect copyright.PENANAQ2SqDse2Iz
Kembali aku berpikir tentang diriku. Apakah sudah benar diriku ini. Tadi aku ngentot dengan Nina dan sekarang gantian Vina sedang mengulum penisku. Apakah adil bagi istriku kalau aku melarang mereka menikmati suasana. Mungkin aku harus merelakan kalau mereka benar-benar sedang bersetubuh sekarang ini. Aku harus menebus rasa bersalah yang sekarang berkecamuk di dadaku
13588Please respect copyright.PENANAjUAi3dIuKl
“Emmhhh.. mas…. sluurrrppp…ahh.. kuat banget mas Aryo ini” bisik Vina dari bawah.
13588Please respect copyright.PENANAwF9N3Yq8OS
“Kenapa lagi Vin?”
13588Please respect copyright.PENANAsDKcCi0PEp
“Gak keluar-keluar sih.. capek aku”
13588Please respect copyright.PENANAKWvYALXvbd
“Hehe.. emang aku anak abg? baru dijilat aja udah ngecrot..”
13588Please respect copyright.PENANAPTzcdvjCsJ
“Hihihi.. bener juga yah.. oke deh aku lanjutin”
13588Please respect copyright.PENANAablpikag37
Tanpa peduli apa yang aku lakukan, Vina terus mengulum penisku dengan rakusnya. Dari gerakan dan rasanya aku yakin kalau Vina itu sudah pernah melakukannya sebelumnya. Gerakannya terarah dan jepitan bibirnya terasa enak banget. Mungkin benar jam terbangnya mengoral penis laki-laki sudah tinggi.
13588Please respect copyright.PENANAWios8CPfQ1
Di dalam sana, kulihat istriku sudah terbaring lemas di atas tubuh adik laki-lakinya. Ketika kuperhatikan belahan pantatnya, dadaku seakan berhenti berdetak seketika. Tampak olehku batang penis Angga keluar dari dalam liang vagina istriku, kakak kandungnya sendiri. keluarnya penis Angga diikuti dengan melelehnya cairan putih kental dari lobang kemaluan istriku. Sungguh perbuatan bejat, amat bejat apa yang sudah mereka lakukan.
13588Please respect copyright.PENANA3BgQ1pchLE
“Sial! Aku bener-bener kecolongan kali ini” gumamku kesal.
13588Please respect copyright.PENANATzQWuornEq
“Apaan sih mas?”
13588Please respect copyright.PENANAXFJO5KNaMQ
“Gapapa.. yuk kita pindah aja.. kamu masih mau ngemut kontol mas gak Vin?”
13588Please respect copyright.PENANAukh5P0T6xX
“Hihihi.. mau dong mas…”
13588Please respect copyright.PENANANnxpKXbYyp
“Yaudah kita masuk ke kamar kamu aja” ajakku pada Vina.
13588Please respect copyright.PENANAisXC1vTKZe
“Waahh.. ayok deh mas.. ntar gantian punyaku bikin enak juga yah mas”
13588Please respect copyright.PENANAivNxfBnkKB
“Siyaaappp”
ns 15.158.61.8da2