Bayangan wajah mertuaku yang marah dan kecewa pada kelakuan kami membayang di pikiranku. Mungkin ini karena salahku yang telah berani bermain api dalam keluargaku sendiri. Mungkin inilah titik dimana istriku akan benar-benar marah padaku setelah dia mengetahui kejadian persetubuhan kami dari informasi ibunya.
12326Please respect copyright.PENANAJ3LtYU6S7k
Pintu masih tertutup rapat tapi tanpa pengunci. Hanya tinggal satu dorongan saja pintu itu pasti terbuka dan terlihatlah aku dan Dina yang sedang melakukan hubungan haram di dalam kamarnya. Aku masih diam mematung sedangkan Dina masih sibuk menenangkan tubuhnya setelah diterpa gelombang orgasmenya.
12326Please respect copyright.PENANAIahpyNUuEQ
“Dinaaa.. Dinaa…” panggil mertuaku pelan.
12326Please respect copyright.PENANAFtd4j8uADM
“Iya bu sebentar.. aahh.. masih enak”
12326Please respect copyright.PENANApqv1yJEJZ2
Jawaban dari Dina malah semakin membuatku panik. Bukannya dia memberi alasan pada ibunya, tapi malah seakan memancing rasa penasaran ibunya untuk mengetahui lebih lanjut. Aku merasa tersudut sekarang. Bisa saja Dina mengarang cerita kalau aku sudah menggodanya dan akhirnya dia mau melakukan perstubuhan ini. Entahlah, aku jadi tambah curiga pada sikap Dina yang masih berada di depanku ini.
12326Please respect copyright.PENANANXfJ07JQ56
“Din.. kamu bicara apa sih? bukannya suruh ibu cepet pergi malah kamu bilang yang enggak-enggak” protesku kemudian.
12326Please respect copyright.PENANALjRBVtGaO3
“Ssstt.. bentar mas, jangan rame dulu”
12326Please respect copyright.PENANATyE3y4fcXA
Dina memajukan pinggulnya sedikit untuk membuat penisku tercabut dari lobang memeknya. Dia kemudian dengan santai menuju pintu kamar lalu membukanya. Aku langsung menghindar lalu bersembunyi di balik pintu, kurasa hanya disitulah tempat yang paling aman.
12326Please respect copyright.PENANAfCsqiZ6utk
“Ada apa sih bu? Belum bisa tidur ya?” tanya Dina begitu membuka pintu kamarnya.
12326Please respect copyright.PENANAFwORRfYsfy
“Iya Din.. aku tadi dengar tempat tidur kamu kriet-kriett gitu.. kayak lagi..”
12326Please respect copyright.PENANARQyoabWaLC
“Ngentot?”
12326Please respect copyright.PENANAfza8beyzxh
“Eh, iya itu… kamu ngentot sama mas Aryo yah Din?” tanya mertuaku.
12326Please respect copyright.PENANAnh7uZh66lQ
Aku yang mendengar pertanyaan itu langsung menciut nyaliku. Jantungku semakin berdebar-debar dan keringat dinin mulai menyerang tubuhku. Beneran aku sudah kepergok sama mertuaku sendiri. Kalau sudah begini pasti panjang urusannya. Bisa-bisa orang satu rumah akan tau kebenarannya kalau aku memang telah menyetubuhi Dina, adik iparku sendiri.
12326Please respect copyright.PENANAqvZOv41uxn
“Hihihi… iya bu.. lagi pengen banget aku”
12326Please respect copyright.PENANAHncgimTCig
Duaarrr!! Rasanya ada ledakan besar yang menghancurkan kepalaku saat mendengat pengakuan jujur dari Dina. Apa dia tak punya otak sebenarnya? Harusnya dia mencari alasan lain supaya tetap aman semuanya. Sekarang sudah terlambat. Kini aku hanya memikirkan dampak yang timbul dari kelakuan kami berdua ini.
12326Please respect copyright.PENANAmRZYhRB2HI
“Ohhh.. ya sudah, jangan keras-keras nanti mbak Vina ikut bangun” ucap ibu mertuaku pelan.
12326Please respect copyright.PENANA47g3See6Fm
Oh My God! Keluarga macam apa ini? mertuaku yang jelas-jelas mendengar pengakuan dari anaknya malah seperti cuek saja. Padahal sudah jelas Dina mengakui kalau dia dan aku sedang memadu kasih. Kami berdua telah berzinah, aku telah selingkuh dan adik iparku itu telah merasakan batang penisku mengocok vaginanya. Bukannya marah atau melarang anaknya, ibu mertuaku malah menyarankan agar jangan bersuara keras. Duhh.. aku tak habis pikir pada sikap keluarga istriku ini.
12326Please respect copyright.PENANABpXMHOaXwl
“Bu.. masuk saja.. jangan disitu, malah ketahuan mbak Vina nanti”
12326Please respect copyright.PENANA1DAsH4f46Q
“Eh, iya Din..”
12326Please respect copyright.PENANAUWVTr4uaIY
Kagetnya aku mendengar kalimat-kalimat mereka. Dina benar-benar mengajak ibunya masuk ke dalam kamarnya. Sementara aku sedang bersembunyi di balik pintu seperti maling ketahuan pemilik rumah. Keringat dingin di tubuhku semakin deras keluar. Jantungku berdetak semakin kencang dan batang penisku sudah benar-benar lemas.
12326Please respect copyright.PENANAHLNKVD3gj6
“Mas Aryo ngapain disitu? Sini.. sini..” ajak Dina padaku.
12326Please respect copyright.PENANA2M7kNY4LYZ
“Eh, anu.. ii.. i-iya Din”
12326Please respect copyright.PENANAopXLBhVzeS
“Loh.. kok nak Aryo disitu? Udah sini saja.. gak apa-apa kok” imbuh mertuaku memandangku dengan tatapan penasaran.
12326Please respect copyright.PENANANCeCQ3HKRS
Aku kemudian duduk di atas tempat tidur. Dina duduk di samping kananku sedangkan ibu mertuaku duduk di samping kiri. Entah kebetulan atau tidak, jelasnya kami berdua saat itu sedang telanjang semua. Mertuaku yang datang tiba-tiba tadi teryata dari dalam kamarnya sudah tak memakai apa-apa lagi.
12326Please respect copyright.PENANA5UA6rvdsD5
“Gak usah takut nak Aryo.. ibu gak marah kok..”
12326Please respect copyright.PENANADCpXWGcyoq
“Ii…ii…iya bu”
12326Please respect copyright.PENANAYdPWwQaPwk
“Hihihi.. mas Aryo pucat banget mukanya”
12326Please respect copyright.PENANAXma4jqJ0zq
“Ingat nak Aryo, keluarga adalah segalanya.. apa yang terjadi di dalam keluarga kita tetaplah berada di dalam saja, jangan sampai orang lain tau” tutur mertuaku.
12326Please respect copyright.PENANAW6XKmWxgQD
Tangan ibu mertuaku itu tiba-tiba memegang penisku yang melemas. Aku semakin tak percaya apa yang aku alami saat ini. semuanya terjadi bagai mimpi di siang bolong. Apakah aku bisa memejamkan mata lalu bangun dari mimpi ini? ah, bodo amat. Dua perempuan di sampingku sudah menyerahkan tubuhnya, tunggu apalagi?
12326Please respect copyright.PENANA3LeGm6vabl
“Duhh.. tadi kaget yah? jadi lemes gini..”
12326Please respect copyright.PENANA7N6FhjXdIb
Mertuaku terus memegang penisku dengan tangan kanannya. Tak menunggu lama, mertuaku lalu mengocok kejantananku itu pelan-pelan namun dengan jepitan jari tangan yang ringan. Dari samping kananku Dina mulai ikut menyerang. Dia memajukan kepalanya lalu mencium bibirku dengan mesra.
12326Please respect copyright.PENANAVoeg9Snf93
“Eemmhhh…emmhhh.. cuphh…emmhh”
12326Please respect copyright.PENANAKMvnbFTNb5
Sebentar kemudian aku dan Dina sudah terlibat adu lidah dan pagutan bibir yang intens. Tak lupa kuarahkan tanganku meremasi buah dadanya yang menggantung bebas itu. Terus ku remas-remas kedua susunya sambil kami tetap memagut bibir dengan penuh nafsu. Dalam waktu singkat mulai terdengar kecipak ciuman kami bercampur dengan desahan Dina.
12326Please respect copyright.PENANA8S1V9qsG6n
“Emmhhhh.. cupphh… emmm… ahh.. emmhh”
12326Please respect copyright.PENANA6X1RM2A75I
Di bawah sana, batang penisku yang sementara masih dirangsang oleh mertuaku mulai menampakkan wujud aslinya. Perlahan-lahan penisku mulai membesar dan tegak dengan sempurna. Libidoku kembali naik dan birahiku semakin menguasai otak.
12326Please respect copyright.PENANAOovURcAgcQ
“Nak Aryo tiduran saja, biar ibu yang bekerja..”
12326Please respect copyright.PENANAex900pNm9M
Tangan ibu mertuaku lalu mendorong tubuhku hingga terjatuh ke belakang. Aku ambruk di atas tempat tidur dengan posisi terlentang. Dalam posisi pasrah itu aku melihat mertuaku mulai naik ke atas pinggangku. Tentu bisa dibayangkan apa yang terjadi selanjutnya.
12326Please respect copyright.PENANAcRnAOAg3v3
“Ooohhh… aahh… emmmhhhhh…”
12326Please respect copyright.PENANA4fHcFGHzHw
“Pelan bu.. punya mas Aryo itu gak seperti punya Angga” celetuk Dina yang kini menyerahkan puting susunya di atas mulutku.
12326Please respect copyright.PENANAbPO3xG7PPJ
Tunggu! Dina tadi bilang apa? Angga? Apa Angga dan mereka sudah pernah ngentot sebelumnya? Aku berusaha tak mempercayainya.
12326Please respect copyright.PENANATuC3Jd8cuN
“Enakan punya Angga apa punya saya bu?” kuberanikan untuk bertanya, lebih tepatnya memancing informasi dari mereka.
12326Please respect copyright.PENANA0y5978atFi
“Uuhhh.. punya nak Aryo lebih enak…aauuhhh… ini penuh memekku” balas mertuaku.
12326Please respect copyright.PENANAahTVzLa3qk
Posisi mertuaku kini sudah berada tepat menduduki perutku, namun dengan batang penisku menancap di memeknya tentunya. Kurasakan liang senggama mertuaku ini tak begitu menjepit seperti punya Dina, tapi empotan-empotan dinding vaginanya begitu terasa enak. Seakan sedang memijat kemaluanku yang bersarang di lobang kemaluannya.
12326Please respect copyright.PENANAN6gupTZEyz
“Kalo enak goyang dong bu” pintaku.
12326Please respect copyright.PENANASvkoYM4mI0
Ucapanku mulai terasa berani. Mertuaku yang merasakan kenikmatan langsung mengabulkan permintaanku. Dia mulai menggoyangkan pinggulnya dengan gerakan memutar. Tentu saja itu membuatku semakin nyaman, semakin nikmat juga tentunya.
12326Please respect copyright.PENANARC01wMooXn
Sambil menikmati goyangan mertuaku pada batang penisku, kugunakan kesempatan itu untuk kembali menyedot puting susu Dina. Kedua puting susunya bergesekan dengan wajahku. Dalam satu kesempatan puting itu tepat berada di atas mulutku. Happ.. lalu kutangkap.
12326Please respect copyright.PENANAAgiHBxuWkl
“Emmhhhh.. aahh… jangan digigit dong mas.. aauwww.. mas Aryo nakal”
12326Please respect copyright.PENANAtHbCnsJLqY
Bukannya aku sengaja menggigit putingnya, tapi gerakannya yang berubah-ubah membuatku sulit menghisap puting itu dengan mulutku. Dina yang mulai sadar langsung memegangi payudaranya lalu menyodorkan putingnya pada mulutku.
12326Please respect copyright.PENANAfkgtRfhQSM
“Eemmpph.. uumhhh… emmhh..” hanya itu yang keluar dari mulutku.
12326Please respect copyright.PENANALhGxjo5fg0
Malam itu kami terus melewati waktu dengan mereguk kenimatan duniawi bersama-sama. Baru aku tahu kalau ibu dan anaknya ini sama-sama binalnya. Mungkin inilah sisi lain dari keluarga istriku yang selama ini aku tak tahu kenyataannya. Bisa saja istriku tidak mengetahuinya juga, tapi aku sangsi, aku yakin dia pasti sudah tahu duluan tapi memilih untuk diam.
12326Please respect copyright.PENANAM7dy6nGXNF
Aku ingat yang menjebol keperawanan istriku itu adalah penisku. Itu artinya sebelum bersamaku memang istriku itu tak pernah sekalipun bersetubuh dengan lelaki lain. Tapi untuk Dina dan ibunya ini, entahlah, sepertinya mereka sudah mengorbankan Angga juga untuk memuaskan birahi mereka.
12326Please respect copyright.PENANAgjNDHLvRnW
Sudah dua kali mertuaku mengalami orgasmenya. Disusul dengan Dina yang juga mendapat puncak kenikmatannya. Untukku masih belum terasa. Mungkin aku terlalu takut untuk menumpahkan spermaku pada salah satu lobang kemaluan mereka. Aku memang menahannya sekuat mungkin supaya tak ada satupun dari mereka yang bisa meraskan hangatnya cairan spermaku.
12326Please respect copyright.PENANAFm0CLEAEsl
Malam semakin larut. Tenaga kami juga semakin terkuras. Tentu saja Dina yang terkapar duluan, disusul ibunya yang kalah oleh keperkasaanku. Aku sendiri sampai merasa aneh, biasanya aku mudah sekali menumpahkan pejuhku saat ngentot bersama istriku, tapi sekarang lain. Rasanya spermaku enggan keluar karena rasa takutku.
12326Please respect copyright.PENANAXQHFsevgLR
“Haaahhh.. puas banget aku Din.. kakak iparmu ini ternyata kuat banget.. sampe lemas aku Din” ucap mertuaku yang kini terbaring tepat di sampingku.
12326Please respect copyright.PENANA1JlSh7NWhG
“Hooossshh.. hoooh.. iya bu.. ga pernah aku sepuas ini.. ahh gila banget enaknya” balas Dina yang masih terduduk lemas di atas lantai.
12326Please respect copyright.PENANAuh6c0AFtdC
“Tapi nak Aryo belum keluar itu Din.. gimana caranya yah?”
12326Please respect copyright.PENANAuDDOtn1BZX
“Mungkin dia perlu sesuatu yang menarik bu.. tunggu, aku ada cara”
12326Please respect copyright.PENANAm7QG8hyo8v
Dina kemudian berdiri lalu menarik tanganku. Aku yang sebenarnya juga sudah lemas mau tak mau mengikuti ajaknnya. Dia kemudian membuka pintu dan mengajakku keluar. Ibu mertuaku juga berjalan di belakangku. Hingga akhirnya aku tahu kalau Dina mengajakku masuk ke dalam kamar Vina.
12326Please respect copyright.PENANA49uRRODpw7
“Ehh.. jangan.. ntar malah panjang urusannya”
12326Please respect copyright.PENANAoF54GDQD1g
“Sudah, mas Aryo ikut saja.. apa mau aku adukan ke mbak Tika?” ancam Dina padaku.
12326Please respect copyright.PENANAXBi4nYea1S
“Lahh.. jangan Din..bisa cerai aku nanti”
12326Please respect copyright.PENANAwFlv33BOJV
“Mangkanya mas ikut saja.. nurut pokoknya”
12326Please respect copyright.PENANAlwO5NBUwP5
“Iya.. iyaa..”
12326Please respect copyright.PENANAF5ky00aUSt
Dina dengan gerakan pelan mulai membuka pintu kamar yang ditempati oleh Vina. Perlahan pintu itu terbuka dan mulai memperlihatkan apa saja yang ada di baliknya. Aku hampir tak percaya pada pandangan mataku sendiri. Rupanya di atas tempat tidur nampak Vina tengah tertidur dengan lelapnya. Tubuhnya polos tanpa pakaian apa-apa. Bukan itu saja, kulihat jari telunjuknya masih berada di dalam liang vaginanya.
12326Please respect copyright.PENANAvL76xKZ88P
“Tuhh.. mas Aryo lihat kan? Dia pengen ngentot juga mas..” tunjuk Dina.
12326Please respect copyright.PENANAERL7V0Q379
“Ahh… itu..itu..”
12326Please respect copyright.PENANA3N0VjRvgdv
“Ya mas bener.. dia pake jari buat muasin birahinya, kasian kan mas? Hihihi..”
12326Please respect copyright.PENANAKsimgbqoX7
“Duh kamu ini Din.. trus kita kesini ngapain?”
12326Please respect copyright.PENANAJYKByUl1yk
“Mas Aryo tenang aja.. sekarang waktunya untuk memberinya kepuasan yang sebenarnya.. entot dia mas”
12326Please respect copyright.PENANAWboycwUzdE
“Apa??”
12326Please respect copyright.PENANAsG5Wu0hUXf
“Iya nak Aryo.. apa gak kasihan sama Vina.. dia pasti ingin ngentot juga lho”
12326Please respect copyright.PENANAMkaKD4JpZz
Ini ibu dan anak sudah sama gilanya. Bagaimana mungkin aku akan tega ngentot dengan Vina. Dia itu sepupuku sendiri yang harusnya bisa aku lindungi kehormatannya. Bukannya malah direnggut lobang memeknya seperti maunya Dina.
12326Please respect copyright.PENANAVzIAv0IfsG
“Udahh.. kalo mas gak mau ya terpaksa aku lapor ke mbak Tika, ya kan bu?”
12326Please respect copyright.PENANAQJD7RhSbxz
“Hihi.. bener Din.. telfon saja Tika.. pasti dia mau tau kalo suaminya sudah ngentot sama mertua dan adik iparnya” balas mertuaku tanpa peduli aku siapa.
12326Please respect copyright.PENANAxjUbVUaPXg
“Aaahh.. kalian ini bener-bener tega! Duhh… gimana ini yah?”
12326Please respect copyright.PENANAOHz1gXee47
“Sudahlah mas.. itu ada barang bagus pake aja” ucap Dina tanpa dipikir dulu efeknya.
12326Please respect copyright.PENANA7W6eZZBfTM
Perlahan aku maju ke depan mendekati posisi Vina. Kedua kakinya yang mengangkang membuat mataku dengan jelas melihat belahan vagina sepupu cantikku itu. Begitu indah dan mempesona. Bibir vaginanya masih terlihat rapat dan berwarna merah pucat. Sedangkan bulu-bulu halusnya sudah bersih, artinya sebelum kesini dia sempatkan mencukur jembutnya. Sama seperti milik Dina, gundul.
12326Please respect copyright.PENANAT5zJMVUfqM
“Kelamaan.. ayo bu pegang kakinya!” perintah Dina kemudian.
12326Please respect copyright.PENANAEuV88TQwIE
Kedua tangan Vina di angkat ke atas kepala lalu disatukan. Sedangkan kedua kakinya di pegangi oleh ibu mertuaku dan juga Dina. Aku yang melihat perlakuan mereka jadi terpancing hasratku untuk menikmati tubuh mulus Vina.
12326Please respect copyright.PENANAuijNx1Ioe5
“Ehh.. ehh… apa ini? mas Aryo, apa ini? ehh.. aduh.. aduhh.. auhhhhhhh”
12326Please respect copyright.PENANAczdh5oOjV2
Sebuah teriakan kencang terdengar dari mulut Vina ketika batangku menerobos memeknya dengan paksa. Dia untuk sementara waktu mendadak panik karena merasa diperkosa.
12326Please respect copyright.PENANATJBCwBAF7N
“Ahhh.. jangan mas.. aahh.. jangan… aahh.. mas Aryo jahaaatttt!”
12326Please respect copyright.PENANA9IIDTHBJw8
Aku tak peduli dengan teriakannya. Nafsuku sudah memuncak, sudah tak bisa lagi dibendung oleh teriakan penolakan dari Vina. Mungkin saja aku baginya sudah berubah jadi sesosok lelaki bejat. Aku tak peduli, apa yang terjadi nanti biar aku urus nanti.
12326Please respect copyright.PENANAPQtrAxM7lm
Kuayunkan pinggulku maju mundur seirama dengan tusukan penisku pada liang senggama Vina. Di permukaan penisku mulai kutemui cairan putih kental dan berbusa. Itu tandanya Vina mulai menikmati permainanku. Hanya saja mulutnya masih berusaha menolak. Aku sebenarnya ingin melihat lelehan darah pada permukaan penisku yang menembus memeknya, tapi ternyata tidak ada. Apakah artinya Vina sudah tak perawan lagi? Sepertinya memang iya.
12326Please respect copyright.PENANATTEtgQVjj4
“Emmhhh.. aahhh… mas Aryoo.. ahhh.. itu.. itu.. ahh..”
12326Please respect copyright.PENANABVKyTtVKCd
Vina mulai mendesah. Kedua matanya yang sempat mengeluarkan air mata kini sudah kering. Jerit penolakan yang terdengar dari mulutnya kini berganti dengan desahan akibat rasa nikmat. Semakin lama aku menusukknya semakin banyak pula cairan yang merembes dari memeknya. Vina kini mulai berubah, penolakan darinya sudah sirna.
12326Please respect copyright.PENANAjURyJ2J4yN
“Aahh.. ahh.. aahh.. aahh..”
12326Please respect copyright.PENANAgJBqLpfJ1A
Gadis cantik itu terus mendesah dalam kenikmatan persetubuhan kami. Kini Vina sudah tak lagi merasa dipaksa, malah kedua tangannya sekarang meremas-remas bulatan payudaranya sendiri. Rupanya Vina tengah merangsang titik sensitif di tubuh bagian atasnya.
12326Please respect copyright.PENANAFo28vyYHjc
“Hihihi.. lihat bu.. aslinya mbak Vina itu binal juga, tapi disembunyikan” ujar Dina.
12326Please respect copyright.PENANASsxOHpzFg4
“Kamu bener, tadi ibu melihat dia di kamarnya sedang mainin memeknya, duhh, kalian tadi memang keras suaranya”
12326Please respect copyright.PENANAmsoGLlj0xR
“Pantesan dia udah telanjang duluan.. memeknya udah gatel mungkin bu”
12326Please respect copyright.PENANAowWtwHM8yF
“Iya bener Din.. memeknya gampang sekali becek” balas mertuaku.
12326Please respect copyright.PENANAJykNYudhGw
Aku setuju dengan ucapan mertuaku. Memang kurasakan memek Vina gampang sekali becek karena horni tentunya. Saat ini saja cairan vagina milik Vina sudah membalut permukaan penisku dengan sempurna.
12326Please respect copyright.PENANAKDr0gw7ug4
“Aahhhh.. mmmm… maasssssss.. !!!”
12326Please respect copyright.PENANAA1V5cNYPet
Crrr… crrr.. crrr…
12326Please respect copyright.PENANA7uEKsiuVJW
Keluarlah sembuaran cairan orgasme dari lobang kemaluan Vina. Cairan itu begitu banyak sampai muncrat pada seprei di bawah pantatnya. Baik Dina maupun ibunya tertawa gembira melihat vagina Vina memuntahkan cairan putih encer itu.
12326Please respect copyright.PENANAT31HNPB4FT
“Aahh.. Vin.. mas ikut keluar yaah.. aahh.. udah.. aahh.. udahh ga tahan” ucapku.
12326Please respect copyright.PENANAU9uSwgaMhC
Tanpa persetujuan dari Vina segera kucabut saja penisku dari dalam liang kewanitaannya. Aku takut kalau spermaku akan membuahi sel telurnya. Sudah pasti Vina akan hamil kalau sampai terjadi hal itu.
12326Please respect copyright.PENANAYMrjQ1pTYU
“Aaahhhhh!!!”
12326Please respect copyright.PENANAV9XypYeb2H
Crott.. crott.. crottt.. crottt..
12326Please respect copyright.PENANA4HvBWwa51r
Kusemprotakan cairan spermaku di atas payudara Vina. Penisku terus ku kocok sampai benar-benar tak ada lagi lelehan sperma yang keluar. Rasanya nikmat sekali bisa menyemburkan spermaku di atas tubuh mulus Vina. Setelahnya akupun sampai tak bisa lagi menahan tubuhku. Akupun ambruk di atas tubuh Vina dengan seketika.
12326Please respect copyright.PENANAAE4Z2AyNXF
“Hihihi.. kita berhasil bu..”
12326Please respect copyright.PENANAzUxYdwJDGS
“Iya Din.. kamu pinter banget… sudah kita istirahat saja, ibu sudah mengantuk banget”
12326Please respect copyright.PENANA9tQruEDmQy
“Yaudah… aku mau tidur di kamarnya ibu saja..”
12326Please respect copyright.PENANAJqnN4Gw0Fd
“Ayokk..”
12326Please respect copyright.PENANAePZ5oV3xFp
Dina dan mertuaku lalu keluar dari dalam kamar tanpa menutup pintunya lagi. Aku yang sudah terkapar lemas tak bertenaga masih menindih tubuh bugil Vina. Begitu aku sadar, aku langsung menggeser posisiku untuk turun dari tubuhnya.
12326Please respect copyright.PENANAsnj1lhwR3F
“Mas Aryo jahat!!” pekik Vina sambil memukuli lenganku.
12326Please respect copyright.PENANALa13dSozvh
“Iya Vinn.. ahh.. maafin mas yah.. aku ga bisa nahan nafsuku”
12326Please respect copyright.PENANAv5NbRwlODA
“Ahh, cuma alesan aja kamu mas, aslinya kamu seneng banget kan bisa ngentotin aku?
12326Please respect copyright.PENANA3rzx4J5H1M
“Hehe.. iya dong Vin..”
12326Please respect copyright.PENANAHIpPumnc3G
“Tapi.. emm.. makasih ya mas.. tadi enak banget” ucap Vina lalu mengecup bibirku.
12326Please respect copyright.PENANAW38OXEcM27
“yeee.. tadi nolak,sekarang malah enak, yang bener yang mana Vin?”
12326Please respect copyright.PENANAzeo468n1TK
“Bener semuanya mas.. laen kali kalo lagi horni bilang aja mas, gak maksa kek tadi.. perih banget memekku mas…”
12326Please respect copyright.PENANAPboC33OADi
“Iya deh Vin.. tapi kok tadi aku lihat kamu ga keluar darah, udah ga perawan kamu yah?”
12326Please respect copyright.PENANAz07n7y4bpr
“Hihii.. iya mas, dulu pas colmek masuknya terlalu dalem sih.. jadi jebol deh segelnya”
12326Please respect copyright.PENANA3sdunoC8EN
“Aduhhh.. ternyata sepupu mas yang satu ini seneng colmek juga”
12326Please respect copyright.PENANA56ksKnwlcN
“Iya dong, apalagi denger mas ngentotin Dina tadi.. ga tahan aku mas”
12326Please respect copyright.PENANAx2lGuwsVhr
“Hehehe.. ya sudah.. tidur aja yukk.. aku capek banget”
12326Please respect copyright.PENANAQIOv19w23X
“Iya lah capek.. ngentotin tiga orang sekaligus mana ga capek”
12326Please respect copyright.PENANAa9wjeAwQES
“Hehehee…”
12326Please respect copyright.PENANA7ii94kdOM8
Aku dan Vina kemudian terdiam dalam pikiran kami masing-masing. Lama kelamaan akhirnya aku mengantuk dan tertidur setelahnya. Kupeluk tubuh Vina dengan mesra, seakan kami ini pengantin baru yang telah berhasil mereguk kenikmatan bersama.
12326Please respect copyright.PENANAhxnirzf4io
***
12326Please respect copyright.PENANANYvlk7oGGr
Paginya aku bangun kesiangan. Badanku masih terasa capek bukan main. Rasa malas untuk bangun terus-terusan membuatku enggan meninggalkan tempat tidur. Meski begitu aku tak boleh terus di dalam kamar ini. Tak elok rasanya numpang di rumah mertua lalu bangunnya siang-siang. Di sampingku sudah tidak kutemui Vina, sepertinya dia sudah bangun dan sekarang entah pergi kemana. Akupun memaksa duduk lalu melihat kanan-kiri mencari keberadaan celana pendek yang kupakai tadi malam.
12326Please respect copyright.PENANAoYEM1EJeFY
“Aduhh.. sial..” gerutuku saat menyadari celanaku masih berada di kamar Dina.
12326Please respect copyright.PENANAc38u7wSOBa
Aku kemudian melihat tas yang aku bawa. Kubongkar isinya untuk mencari celana pendekku yang lainnya, tapi nihil. Sepertinya istriku membawakan celana pendek hanya satu, mungkin karena dia pikir aku tak disini lama.
12326Please respect copyright.PENANA3pW9mwBiim
Kuputuskan untuk membuka pintu kamar dan melongokkan kepalaku keluar melihat situasi. Setelah yakin tak ada orang lain aku pun berjalan dengan pelan menuju kamarnya Dina. Hatti-hati aku membuka pintu kamar itu supaya tak menimbulkan suara.
12326Please respect copyright.PENANAjqt42EF4NF
“Haduhhhhh!!!” aku berteriak kaget.
12326Please respect copyright.PENANARf7i33GSsE
Bagaimana aku tidak kaget, begitu aku masuk ke dalam kamar Dina mataku langsung mendapati Dina dan Vina sudah ada di dalam kamar itu. Gilanya lagi keduanya masih saja telanjang bulat seperti tadi malam. Tak hanya itu, posisi Vina merangkak di atas tubuh Dina. Sungguh tak pernah terbayangkan dalam pikiranku melihat keduanya melakukan posisi 69. Dengan nikmatnya Dina menjilati lobang kemaluan Vina dari bawah. Sedangkan Vina juga sama, menyeruput beceknya memek Dina tanpa ragu sedikitpun.
12326Please respect copyright.PENANAEZ0Cm5XB3c
“Gilaa!! Kalian Gilaa!!”
12326Please respect copyright.PENANA9nTsOAlGcG
“Ssshhh.. ada apa sih mas? Pagi-pagi udah teriak-teriak” Dina menengok ke arahku.
12326Please respect copyright.PENANAoKpu5Vt62Z
“Kalian ngapain itu? masak sama-sama perempuan saling ngejilatin memek?”
12326Please respect copyright.PENANAfH3j1eMepy
“Uhh.. ini namanya saling memberi nikmat mas.. ya gak Vin?”
12326Please respect copyright.PENANANbuqNg0Xjz
“Emmhh.. iya Din… yang penting enak” balas Vina menoleh ke belakang.
12326Please respect copyright.PENANAwFIM04fo40
Aku hanya berdiri terbengong di depan pintu kamar. Aku seakan tak percaya apa yang aku lihat saat ini. Entahlah, kalau begini terus bukan mereka yang gila, tapi aku. Tanpa komentar lagi aku kemudian mengambil celana pendekku yang ternyata masih ada di ujung tempat tidurnya Dina. Segera aku keluar dari kamar itu dan memilih tidak melihat kelakuan gila mereka.
12326Please respect copyright.PENANArCbYLbrBfq
Kulangkahkan kakiku menuju ke belakang rumah. Pagi itu aku mandi besar dengan guyuran air segar pedesaan. Sambil mandi aku terus kepikiran bagaimana ini bisa terjadi. Apakah ini memang disengaja atau hanya aku yang terpengaruh oleh situasi? Lalu setelah ini kalau istriku tahu kejadiannya akan seperti apa reaksinya? Ah sudahlah, ibarat nasi sudah jadi bubur, apapun yang akan terjadi aku akan siap menanggungnya.
12326Please respect copyright.PENANAIMHXIlKcP2
Selesai mandi aku kembali masuk ke dalam rumah. Tapi begitu aku sampai di dapur ternyata sudah ada ibu mertuaku. Kulihat dia sudah memakai daster dan juga kerudung di kepalanya. Mungkin saja dia baru datang dari belanja atau dari tetangga.
12326Please respect copyright.PENANAcPDm9gBS1l
“Sudah mandi nak Aryo?”
12326Please respect copyright.PENANAYa7EQ1C9Yg
‘Eh.. iya bu.. sudah”
12326Please respect copyright.PENANAaYJCYNqIni
Kulihat mertuaku biasa saja saat bertemu denganku. Tidak ada reaksi apa-apa darinya saat itu, mengingat tadi malam kami telah melakukan hubungan sebadan yang sangat melanggar norma.
12326Please respect copyright.PENANAXuiqRceF2a
“Nanti siang jadi pulang ke kota?”
12326Please respect copyright.PENANAJcKqwST4vc
“ya jadi dong bu.. nanti Tika tanya terus kalo saya gak balik segera” balasku.
12326Please respect copyright.PENANA5HMES5atVW
“Hhh.. masa hamil muda memang suka manja, kamu yang sabar aja ya nak Aryo.. apalagi kan ini anak pertama”
12326Please respect copyright.PENANAM0SbSbBt39
“Iya bu..”
12326Please respect copyright.PENANAgH4SprWsLJ
Aku kemudian duduk di kursi dapur sambil mengamati ibu mertuaku membuat segelas kopi untukku. Sikap mertuaku itu beda banget dengan tadi malam saat kami bersetubuh bersama. Agak aneh sih menurutku, sepertinya beliau ini punya kepribadian ganda. Kalau malam binal, siangnya kalem. Tapi kebanyakan perempuan kalau perilakunya kalem pasti akan binal kalau di ranjang, itu menurutku saja.
12326Please respect copyright.PENANADRumyN6c8L
“Diminum kopinya nak Aryo…” mertuaku lalu meletakkan segelas kopi di depanku.
12326Please respect copyright.PENANAdvxdxTah3i
“Bu, nanti urusan dengan pak Manto gimana? Orangnya ingin segera mendapat jawaban”
12326Please respect copyright.PENANAToCWzmnaz9
“Hemm.. ya begini saja, sebelum nak Aryo pulang tolong antar ibu ke rumahnya, nanti Dina biar ikut juga”
12326Please respect copyright.PENANAbyyojoAhMD
“Baiklah bu… tapi kalo bisa secepatnya bu, nanti saya pulangnya biar gak kemalaman”
12326Please respect copyright.PENANAdZe2NwdcSd
“Iya.. tapi Dina masih di kamarnya.. ada sama Vina ya nak?”
12326Please respect copyright.PENANAelixtrCSfT
“Hehe.. iya bu.. ga tau mereka lagi apa”
12326Please respect copyright.PENANAUSQnwWLmGI
Aku tersenyum kecut mendengar kata-kata mertuaku. Aku rasa dia berlagak tak tau dengan perbuatan anak gadisnya di kamar. Meski begitu aku tetap mengikuti arah permainan mereka. Aku juga pura-pura tak tau menahu dan bersikap biasa saja seperti dulu.
12326Please respect copyright.PENANAuTjeKygVHI
Beberapa saat kemudian terlihat Dina sudah keluar dari kamarnya dan menenteng handuk di tangannya. Dia melewati kami sambil tersenyum yang entah apa artinya. Sungguh aku merasa Dina itu seperti sudah kehilangan urat malunya. Gadis desa yang cantik itu keluar dari kamarnya lalu melewatiku tanpa memakai apa-apa. Tubuhnya masih telanjang memperlihatkan semua bagian tubuhnya.
12326Please respect copyright.PENANArtFz0SaSpT
“Din, cepetan mandi, habis ini kita pergi ke rumah pak Manto”
12326Please respect copyright.PENANAxTF4Geeszh
“Ohh, iya bu.. tapi kok buru-buru banget sih?” balas Dina sambil berdiri di depan pintu dapur.
12326Please respect copyright.PENANAviTZbgtrZG
“Iya, mas Aryo nanti siang sudah mau pulang”
12326Please respect copyright.PENANAbAQakq7uf4
“Sebentar, apa Dina memang sudah setuju dijadikan istrinya juragan Manto? Saya sampai sekarang belum dengar jawabannya bu..” tanyaku kemudian.
12326Please respect copyright.PENANAPjsYN6ZUVJ
“Gimana Din? Mau apa tidak kamunya?” tatap mertuaku pada anaknya.
12326Please respect copyright.PENANAiCYKqaaPtr
“Emm… Dina pikir lebih baik menerima lamaran dari pak Manto bu.. tapi ya itu, dia harus menerimaku apa adanya”
12326Please respect copyright.PENANAYPRW5zI8bt
“ya syukurlah kalo begitu.. gimana nak Aryo?” mertuaku balik bertanya padaku.
12326Please respect copyright.PENANAe96sWXUvgM
“Saya setuju saja sih bu.. asal pak Manto menerima Dina dan keluarga kita apa adanya”
12326Please respect copyright.PENANAqDd7Ln43gR
Dina lalu jalan menuju ke kamar mandi meninggalkan kami berdua yang masih berbincang-bincang tentang kemauan juragan Manto. Pada intinya aku mendukung sekali pernikahan itu, tentunya kalau pak Manto siap menerima Dina apa adanya. Jangan sampai lelaki itu kecewa setelah mengetahui kalau Dina sudah tak perawan lagi.
12326Please respect copyright.PENANA7f73q52mdu
Waktu beranjak siang. Aku, Dina dan mertuaku sudah bersiap pergi ke rumah juragan Manto lagi. Sampai saat ini aku belum melihat lagi kehadiran Vina. Akupun lalu masuk ke kamar Dina lalu membangunkannya. Untungnya Vina itu gampang sekali bangunnya, jadi setelah bangun aku tanya dia mau ikut apa tidak. Vina tak menjawab tapi hanya menggelengkan kepala lalu lanjut tidur lagi.
12326Please respect copyright.PENANA1lL72hlBo0
Singkat cerita, aku, Dina dan mertuaku sudah mengutarakan semuanya pada pak Manto. Entah bagaimana pemikirannya tapi intinya pak Manto masih terus menginginkan Dina jadi istri mudanya. Meski dia juga tahu kalau Dina sudah tak perawan lagi. Itu bukan masalah buatnya. Jadilah kami sudah saling menerima keputusan bersama. Hari pernikahan juga sudah dicarikan oleh pak Manto rupanya. Bulan depan tepatnya.
12326Please respect copyright.PENANAsxBPqkLUNG
***
12326Please respect copyright.PENANAvVg5lqwIP9
Pukul 9 malam aku dan Vina sudah tiba kembali di kota. Setelah memarkir kendaraan kantor yang aku bawa, Vina lalu turun dan membawa barangnya pergi ke rumahnya. Tak jauh memang karena dia menyewa rumah tepat di sebelah rumahku. Jadi kami tetanggaan tentunya.
12326Please respect copyright.PENANAxUFjrU16rA
Setelah memberekan semua barang bawaan dari desa, aku menuju ke dalam lalu mencari keberadaan Angga di kamarnya. Sebenarnya aku ingin minta bantuan Angga untuk mencuci mobil kantor yang aku bawa. Daripada dia gak ada kerjaan trus aku juga sudah capek tentunya.
12326Please respect copyright.PENANAKgGuL7jqej
“Angga.. Angga…” kupanggil namanya dari luar kamar.
12326Please respect copyright.PENANAC9IqabVlpX
“Iya mas..”
12326Please respect copyright.PENANAkdmQA0duVl
Pintu kamar lalu terbuka. Aku lihat Angga hanya sendirian, berarti istriku sudah tidur di kamarnya.
12326Please respect copyright.PENANAoydo1WuKkT
“Bantuin mas cuci mobil dulu Ngga..”
12326Please respect copyright.PENANAJWr3cZWqKC
“Ohh.. iya mas.. sebentar nanti aku ke depan”
12326Please respect copyright.PENANAGVxkkuYkk5
Akupun meninggalkan kamar Angga lalu menuju ke dapur. Aku ingin membuat segelas kopi untuk menemaniku terjaga sampai selesai membersihkan mobil. Sambil menunggu air mendidih, aku duduk di kursi dapur seperti biasa lalu menyalakan sebatang rokok yang sudah terjepit bibirku.
12326Please respect copyright.PENANAVdH4jKLUly
“Mas, mbak Tika kemana?” Vina tiba-tiba muncul dari arah depan rumahku.
12326Please respect copyright.PENANAhBslCIoPFY
“Tuh, tidur di kamar? Biarin aja jangan dibangunin, kasian..”
12326Please respect copyright.PENANAYPmdOq9dKk
“Ohh yaudah..”
12326Please respect copyright.PENANAvIMvKRKRTR
Vina kulihat baru saja mandi. Tubuhnya sudah terlihat segar dan baunya harum. Bahkan rambutnya yang diikat ekor kuda pun masih tampak basah. Vina malam itu nampak cantik meski tubuhnya hanya memakai kaos longgar dan bawahan celana dalam saja. Semakin hari semakin berani saja anak ini. Bukannya tadi pas dia kesini dari rumahnya pasti lewat depan rumah, apa dia gak khawatir ada tetangga melihatnya?
12326Please respect copyright.PENANAm2L2qUmy0o
“Vin.. kamu tadi kesini cuma pake ginian?”
12326Please respect copyright.PENANAPBTpkKKPrb
“Iya mas, emang napa ?”
12326Please respect copyright.PENANAZnShG2fOtd
“Kamu ga takut ketahuan sama tetangga kita?
12326Please respect copyright.PENANAd89NZzmYkd
“Ya gak lahh.. biarin aja, emang mereka bisa apa? Paling jadi bahan gunjingan ibu-ibu kurang kerjaan aja” balas Vina enteng sambil melihat panci rebusan air.
12326Please respect copyright.PENANAHKPGWMeftr
“Sudah mendidih itu, masukin ke gelas Vin”
12326Please respect copyright.PENANAwyB3qN5Zmi
“Iya mas.. ini udah kok”
12326Please respect copyright.PENANAeGf6sUaTHH
Sambil merokok, mataku melihat ke arah Vina yang berdiri mengaduk seduhan kopi di depanku. Kuperhatikan kedua paha mulusnya yang putih bersih itu terpampang dengan sempurna. Juga gundukan bukit kembar di dadanya, terlihat semakin montok dan berisi.
12326Please respect copyright.PENANAepiK6Nb8yF
“Nih mas kopinya”
12326Please respect copyright.PENANA9MJHUji0cI
“Makasih Vin… eh kamu pake Bh apa enggak Vin?”
12326Please respect copyright.PENANA0TTMEZwGj5
“Gak kok.. emang napa sih mas?”
12326Please respect copyright.PENANAlRuLduz4SW
“Ohh.. gapapa, terlihat semakin besar Vin” tatapku pada kedua payudaranya.
12326Please respect copyright.PENANAZ8HzurTRQn
“Hihihi.. iya mas, jadi semakin berat sekarang, gak rugi aku menyerahkan susuku pada Angga tiap malam”
12326Please respect copyright.PENANAwhaQNr2r7b
“Hahahaha.. yaudah jangan keterusan, tambah mekar ntar”
12326Please respect copyright.PENANABMphbufLfI
“Yeee.. gapapa kan mekar terus, bisa saingan sama mbak Tika dong”
12326Please respect copyright.PENANAgKkbKpS86C
“Ga bisa, itu udah faktor keturunan Vin.. kamu segitu aja.. malah bikin gemes ngeliatnya” ujarku.
12326Please respect copyright.PENANACLcroC3XYZ
“Apaan gemes? Pengen ngentot malah.. ya kan mas?” ucap Vina setengah berbisik padaku.
12326Please respect copyright.PENANAZhh3rKJk5i
“Ehh.. apa hubungannya? Kan dari tadi aku ga bahas.. ngentot..” kataku dengan sedikit memelankan suara pada kata ngentot-nya.
12326Please respect copyright.PENANAk4yCpsnEDA
“Hihihi.. udah ah, udah malem nih.. jangan bicara gituan mas, takut memekku gatel” Vina juga berbisik di kata terakhirnya tadi.
12326Please respect copyright.PENANAW3iQENwFHq
Aku kemudian meninggalkan Vina duduk sendiri di ruang dapur. Kulihat di depan rumah Angga masih mengelap sisa-sisa air yang ada di permukaan mobil. Gerakannya lincah dan cepat, memang Angga itu bukan tipe anak pemalas. Kalau ada kerjaan apapun dia akan menyelesaikannya dengan secepat mungkin dan gak bertele-tele.
12326Please respect copyright.PENANAUp4s0Vzxgq
“Udah Ngga.. udah bersih itu..”
12326Please respect copyright.PENANAqvK4QcFTp2
“Eh, iya mas.. sebentar kurang sedikit”
12326Please respect copyright.PENANAd32FOa4o41
Aku lalu duduk di kursi teras depan sambil melihat ke arah Angga. Aku jadi kepikiran kata-kata mertuaku dan Dina kemarin malam. Apa benar Angga telah dimanfaatkan oleh mereka untuk mencapai kepuasan seksual? Atau jangan-jangan memang Angga yang punya kemauan sendiri untuk memuasi ibu dan kakak perempuannya? Menghadapi semua kemungkinan itu aku malah bingung sendiri, bingung langkah apa yang harus aku ambil nantinya.
ns 15.158.61.41da2