Jam 7 pagi aku sudah berada di tempat kerjaku. Itupun aku sudah sempat mengantarkan dulu Vina ke kantornya. Memang kami berangkat sekitar pukul 6 pagi, jadi aku masih punya waktu untuk mengantarkannya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAFU4iIEoG
Setengah jam kemudian datanglah pak Teja, dia itu atasanku langsung. Juga atasan kedua temanku yang lain, Budi dan Irwan. Dia langsung masuk ke dalam kantorku lalu berdiri memandangi kami bertiga yang sudah terhanyut dalam rutinitas pekerjaan kami.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNqXx1YChZ
“Gaes dengerin dulu.. aku ada kabar gembira ini” ucap pak Teja melihat kami.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4Sq9a9cuH
“ada apa sih pak? Pagi-pagi kok sudah heboh begitu?” tanya Budi kemudian.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6wvaAmHZJ
“Ah gini, Budi sama Irwan besok kalian pergi keluar kota, ada pelatihan buat kalian”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1P9LbsrniG
“Dimana pak?” tanyaku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIclnS9QUBV
“Di hotel Sinar Bulan, sama seperti tahun lalu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33D314Zn14
“Haduhh.. bos sepertinya saya gak bisa nih bos.. istri baru melahirkan sebulan yang lalu, belum berani pergi jauh saya bos” ucap Irwan berusaha menolak dengan halus.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2gQLJx0I4
“Lha terus siapa gantinya?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5K4iK4Ygb
“Itu, biar Aryo saja yang berangkat”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT98Ajv6xqQ
“Ehh… gak bisa bos.. istri saya masih hamil” elakku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdS5Oa3yA9h
“Loh, yang hamil kan istrimu, bukan kamu kan?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9v7GEZ9we
“Iya sih bos.. tapi..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWfGXyiM7D
“Udah pokoknya besok Budi sama Aryo yang berangkat, aku gak terima penolakan lagi” ucap pak Teja tak bisa kami bantah.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBcp4MfmSX
Atasan kami itu lalu pergi dari ruangan kami tanpa berkata apa-apa lagi. Memang sudah sering kami menemui pak Teja tak bisa dibantah kalu sudah punya keputusan. Jadilah aku sekarang yang kebingungan, bagaimana aku harus memberi alasan pada istriku di rumah.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77gunI5iQd
“Bro.. besok aku pergi sama Nina, kamu jangan bilang ke pak Teja yah! biar aku yang atur semuanya” ucap Budi setengah berbisik padaku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqgqxOZ6hK
“Iya deh Bud, terserah kamu.. aku mau bicara dulu sama istriku”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagm4p3NAOH
***
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODDfzBMPz7
Keesokan harinya jadilah aku dan Budi pergi mengikuti pelatihan selama dua hari di luar kota. Istriku pertamanya memang tak setuju aku pergi, tapi mau gimana lagi kalau itu memang sudah keputusan dari atasan.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5UHUZhXILA
Jam 4 sore kami sudah tiba di tempat kami menginap. Dengan menumpang sebuah minibus, kami bertiga datang bersamaan. Budi, Nina dan aku. Rupanya tempat menginap kami itu adalah sebuah rumah sewa yang bisa digunakan oleh siapa saja yang membayar biaya yang sudah di tentukan. Kembali aku menemukan kecerdikan perusahaanku, kami sengaja disuruh menginap di Home stay bukannya di kamar hotel tempat pelatihan. Tentu saja biaya menginap kami akan jauh lebih murah daripada kami menginap di hotel.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjeZyuOPmA
Aku yang paling pertama menurunkan barangku, hanya sebuah tas ransel yang berisi laptop dan beberapa pakaian yang akan aku butuhkan selama pelatihan. Budi dan Nina sepertinya membawa barang agak banyak. Sebuah koper besar yang isinya entah apa tengah di turunkan oleh Budi dari bagasi minibus yang kami tumpangi.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyADvt1KSO
Sementara aku duduk di pinggir jalan sambil merokok, tiba-tiba ada orang dari perusahaanku yang datang menemuiku. Dia agak kebingungan mencariku, entah apa maunya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZH6sZI6n5
“Pak Aryo mana yah?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bjl4Or5EZ
“Saya.. ada apa mas?” jawabku sambil berdiri.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCrCgYAKwh
“Ohh.. maaf pak, ini saya minta tolong sekali..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIwVBQ31MN
“Iya ada apa mas? Cerita saja” balasku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvrsePxuui
“jadi begini pak, saya ada titipan orang dari kantor cabang, rencananya dia akan kami inapkan di hotel dekat sini… tapi ternyata ada rombongan dari pemerintahan yang kebetulan datang.. jadi terpaksa bookingan kita dicancel” tutur lelaki di depanku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyroQAg3u9
“Lahh.. ya kita protes dong mas, yang duluan booking kamar kan kantornya kita.. masak kita suruh mengalah?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqiaA0tjG9
“Ya maunya kita juga begitu pak, tapi mau gimana lagi.. dari pihak hotel gak bisa membantu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIUPgDMGR0
“Hotel yang lain kan banyak, kenapa gak ganti tempat saja?” ucapku lagi.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuAvEkMEwH
“Sudah.. kami sudah cari hotel lain tapi penuh pak.. memang ada tapi lumayan jauh, nanti malah kasihan cari transportasinya”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1ZHsYFgHL
“Hemm.. ya sudah, sekarang saya bisa bantu apa ini?” tanyaku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Q4JEnyldi
“Kami terpaksa menginapkan orangnya bersama pak Aryo dan pak Budi di Home stay”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62kWFsLGxx
“Tunggu.. sebentar aku tanya Budi dulu…”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2gKh6VRff
“Oh iya pak silahkan..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgxwrLocyY
“Bud, ini ada orang satu lagi mau ikut tinggal sama kita, boleh gak?” tanyaku pada Budi yang tengah ngobrol berdua dengan Nina.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYaCgxHFEqA
“Boleh aja.. asal satu kamar sama kamu lahh, hahaha…”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6t0A3WN4o5
“Sial lu Bud… yaudah mas.. mana orangnya suruh kemari, kami sudah mau jalan ke Home Stay”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOj2NU8uyfp
Lelaki itu kemudian pergi dan sebentar kemudian datang lagi bersama dengan seorang gadis. Ini yang aku tak menduganya, ternyata orang yang mau dititipkan bersama kami itu ternyata seorang perempuan. Karena kami sudah bilang setuju akhirya kami menerima saja meski ternyata dia seorang perempuan.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgY4xFGsCm
“Ini pak orang dari kantor cabang”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjozMxjFbpk
“Eh iya mas..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKLhfaijvP
“Saya tinggal dulu ya pak, masih banyak kerjaan yang harus saya selesaikan sore ini”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4FeLpEMnM
“Iya mas, silahkan”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zxcyuAZd2
Sepeninggal orang perusahaan itu, aku masih berdiri menatap seorang perempuan muda di depanku. Wajahnya cantik dengan bentuk muka bulat dan matanya sipit. Sore itu dia memakai kerudung hitam dengan paduan kemeja lengan panjang warna putih dan celana bahan warna krem. Khas seragam kantor cabang.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssDBJfumm2
“Namamu siapa dek?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJKHZT9St5
“Saya… saya.. Sandrinta pak”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwnkr9suuI8
“Panggilannya?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXEjUsVLaKg
“Rinta”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVtkgHXXii
“Ohh.. Rinta.. umur berapa?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5Ev3v1dhr
“Masih 22 tahun pak, menuju 23..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQTyyFeiJG
“Iya pasti dong, gak mungkin menuju 17 tahun umurnya.. hehehe..” candaku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOxZzgBOrS
“Hihi.. iya bapak bener”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUieZJrbAtT
“Eh, jangan panggil pak dong, aku masih muda kok dipanggil bapak.. mas aja lah biar lebih akrab” ujarku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yXteyy346
“Hihi.. udah kebiasaan di kantor sih pak, eh.. mas.. lagian kan bapak ini jabatannya lebih tinggi dari saya” balasnya malu-malu.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yXcxUOrzx
“Gakk.. ga ada itu, panggil aja mas.. gapapa kok”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RS35WRwJP
“Emm.. iya deh mas”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6Fdh646zA
“yaudah, ikut aku.. kita jalan ke tempat penginapan”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAFF3QIFg1
Kami sekarang berempat, Budi dan Nina jalan duluan. Mereka tampak mesra bergandengan tangan berjalan bersama. Ini kalau istri sah-nya budi lihat pasti udah perang aja mereka, batinku. Sedangkan aku mengekor di belakang mereka dengan langkah santai karena sambil menunggu Rinta berjalan di belakangku. Rupanya dia masih saja merasa canggung dan malu jalan bersamaku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyvBIU2rkf
Tak lama kemudian kami berempat sudah tiba di sebuah rumah yang akan kami gunakan untuk tinggal sementara selama dua hari kedepan. Rumah itu tampak sederhana dari luarnya. Ketika kami sudah masuk ternyata kondisi di dalamnya tak kalah dengan kamar hotel. Bahkan menurutku lebih luas dan pemandangannya lega.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Lvx736sjj
Budi dan Nina langsung masuk ke kamar yang berada di belakang, sedangkan aku kebagian kamar yang depan. Tentu saja situasi kamarnya tak jauh beda, hanya saja mereka memilih kamar yang belakang pasti ada tujuannya. Apa lagi kalau bukan ingin lebih merahasiakan hubungan mereka. Aku yakin selama Budi dan Nina disini pasti mereka akan rajin negentot setiap ada kesempatan.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ABudPMp5g
“Pak.. eh.. mas.. saya tidur di sofa saja yah, biar gak ganggu bapak” ucap Rinta sambil menaruh tasnya di atas kursi sofa.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojL7aSUBsS
“Gak.. jangan.. lebih baik kamu masuk aja ke kamar, daripada kamu menyesal” balasku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwCMQKqYKl
“Menyesal gimana sih mas maksudnya?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpROK7pvCJ
“Udah pokoknya kalo kami tidur disini bakal menyesal, kamu akan tersiksa banget” aku masih menahan untuk cerita betapa hebohnya dia kalau bisa mendengar Budi dan Nina bersetubuh nanti malam.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrkczhhUvM
“Kok gitu sih pak.. eh.. mas?” mulai ada raut muka ketakutan di wajah Rinta.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp26EfcWfFN
“makanya kamu masuk aja, aku gak bakal macem-macem kok.. percaya deh, aku janji”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXzvrDBi2u
“I..iiya pak.. eh.. mas..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04sVLVI8Ey
Rinta kemudian dengan terpaksa memasukkan barang-barangnya ke kamar yang aku tempati. Mungkin dalam pikirannya masih bertanya-tanya tentang keanehan yang aku bicarakan tadi. Mungkin dipikirnya rumah ini berhantu.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrx6d0UiEcX
Jadilah sore itu aku dan Rinta berada dalam satu kamar. Aku sudah duduk di atas tempat tidur sambil membalas pesan yang masuk ke Hpku. Beberapa kali aku lihat gadis itu sedang mondar-mandir seperti memikirkan sesuatu yang membuatnya bingung. Setelah ke empat kalinya dia berjalan seperti setrikaan, aku menghentikannya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQi5XEtCGA2
“Rinta! Woeeyy..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodNsnYt26G
“Ehh… aa.. apa mas?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmhCOU4Oic
“Duduk sini.. pusing aku liatin kamu kayak setrikaan gitu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsFrJ4QZCj
“Iya pak.. eh, mas..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx719toJuql
“Udah duduk aja, jangan mondar-mandir lagi.. ada apa sih sebenarnya?” tanyaku menatap kedua matanya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCJJ1JcNjZ
“Enggak mas.. ga kenapa-kenapa kok”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tXzE21a3H
“Kamu takut yah sekamar sama orang asing? sama laki-laki bukan muhrim kamu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡixDMP4WNqJ
“Bukan.. gak kok.. cuma.. cuma..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvRWgTwm9u
“Cuma kenapa? gak nyaman aja, atau gak bebas?” cecarku berikutnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzDrdOi1TDT
“Iya, gak bisa bebas mas”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUN31vXnSw
“Duhh.. kenapa emang? Kamu mau ganti baju, atau mau mandi?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGXsYKQuyB
“Mau ganti baju mas”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6atICy4cna
“yaudah, apa aku pergi keluar dulu biar kamu ganti baju?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbu7VvlFj1C
“Enggak, nanti malah merepotkan mas”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGaQXa89r1
“Kalo gitu kamu masuk aja ke kamar mandi.. kan bisa ganti baju disitu” ucapku menunjuk pada kamar mandi yang ada di dalam kamar.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgyI2lDo4q
“Iya mas.. aku ganti baju dulu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwwb5ZY6SA
Rinta kemudian berdiri lalu membawa baju gantinya ke dalam kamar mandi. Aku masih tetap duduk bersandar di atas tempat tidur. Memang berat rasanya tinggal sekamar dengan orang yang baru kita kenal, apalagi kalau kita lawan jenis. Tapi aku memang biasa saja ada Rinta satu kamar denganku, aku tak menganggap dia orang lain, mungkin kami hanya perlu sedikit waktu untuk lebih akrab.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyGIEv6hwX
“Nahh.. sudah kan? Gitu aja repot kamu ini”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLH1ekAbU27
Rinta keluar dari kamar mandi sudah berganti pakaian. Dia kulihat memakai kaos putih dengan bawahan celana pendek sebatas lutut. Hanya saja kepalanya masih tertutup jilbab hitam yang dipakainya tadi. Aku rasa gadis itu masih malu-malu berada di dekatku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThahzXDPcw
“Rinta.. kamu ini aneh juga, masak pake kaos pendek, trus celana pendek.. tapi jilbab masih dipake, duhh… gaya apa sih kamu itu?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9ESQytsT6
“Hihihi.. emang kalo dilepas gapapa ya mas?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pGCoqdPfQ
“Lhoh ya terserah kamu Rin.. aku sih biasa aja”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8eHunZeHCU
“Emmm..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkqagtfDA5
“Aku yakin kamu kalo di rumah pasti ga pake jilbab ya Rin? Pake kalo di kantor aja.. ya kan?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmilCjaMsRo
“Eh, iya mas bener”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUxkfrHi43
Rinta tanpa ragu kemudian melepas jilbab hitam yang dipakainya. Sejenak aku memandangi Rinta dengan kondisi tanpa penutup kepala. Ternyata di balik jilbabnya itu dia memotong rambutnya pendek. Ujung rambutnya hanya sebatas tengah lehernya saja. Menurutku sih gadis itu memang cocok dengan potongan rambut pendek itu, semakin membuatnya anggun sekaligus manis.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZqRnatq1b
“Rinta.. kamu duduk sini aja, jangan jauh-jau, ntar ilang lagi..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfpcNOl4wb
“Hihi.. iya mas”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4biTFsTLhC
“Kamu udah punya pacar belum?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhcOqftJgO
“Belum kok mas.. masih single”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOFta3mrs7
“Belum ada yang cocok apa gimana?
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkK22JsMpGl
“Masih belum ada pikiran buat cari pacar lagi”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW77LpRGrts
“Ohh.. berarti dulu pernah pacaran yah?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfX54PIvrt
“Iya mas.. sering”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVjdsD8KiO
“Hahaha.. memang wajahmu itu bukan wajah polos Rin.. wajah pengalaman malahan” candaku sengaja ingin mencairkan suasana.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI133I3I2lm
“Ihh.. mas Aryo ini ada-ada aja, iya sih mas… banyak yang bilang kek gitu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2fumAUthAq
“ya kan!? Bukan aku aja yang bilang..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAbNvggHhz
Kami berdua kemudian terlibat pembicaraan yang akrab. Jarak antara kami semakin lama semakin mendekat, sampai-sampai Rinta sudah berani memegang tanganku saat dia tertawa. Sebenarnya Rinta itu tipe gadis yang periang, cekatan dan lincah. Mungkin pertama tadi dia masih canggung berada di dekatku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelKBTND9rr
Beberapa lama kemudian Budi mengirim pesan padaku. Dia bilang makanannya untuk malam ini sudah datang. Aku kemudian mengganti pakaianku dengan celana pendek saja tanpa memakai apa-apa untuk menutupi tubuh bagian atasku. Aku sengaja mengganti pakaianku di dekat Rinta, karena aku cuek saja pada keberadaannya. Toh aku juga tak punya maksud apa-apa padanya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeBL6uHeZY
Sebaliknya Rinta malah merasa malu melihatku. Dia memalingkan mukanya saat aku melepaskan baju, tapi setelah aku terlihat cuek dia kemudian kembali biasa saja. Bahkan saat aku hanya memakai celana dalam pun dia sudah berani terang-terangan menatap ke arahku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgHtD6NwYF
“Tubuhnya mas Aryo ini bagus lho” cuma itu yang terucap dari bibirnya. Kubalas dengan senyuman saja.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVxvUpzeAt
Kami berdua kemudian keluar dari kamar. Aku dan Rinta berjalan menuju ke meja makan. Ternyata di situ sudah ada Budi dan juga Nina. Kulihat malam itu Nina tampak seksi memakai tanktop ketat tanpa Bh. Bawahannya pun hanya celana pendek ketat yang jelas memamerkan bentuk bulatan pantatnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3yuqFYpey
“Lu kalo di rumah suka cuma pake celana pendek aja ya bro?” tanya Budi padaku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUK1xs7dis
“Iya sih.. nyaman aja” balasku santai.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTJPidImQe
“Trus itu Rinta gak papa emang?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MIVhdjPAG
“Hihi… saya gapapa kok pak” balas Rinta sambil meringis malu.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahaKzhq59T
“Duhh.. panggil mas aja.. dia itu lho belum punya anak” ujarku menyangkal ucapan Rinta.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0GI6W5YWL
“Eh, iya mas..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6EjKtwJt9
Kami berempat kemudian makan bersama. Masakan yang tersaji di depan kami malam itu memang terasa enak, tapi entah kenapa aku malah merindukan masakan istriku. Aduh, bisa kacau nih pikiran kalau terus begini. Aku kok jadi mengidap penyakit merindukan rumah jadinya, padahal belum ada sehari aku pergi.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡci4ypglGtY
Selepas makan, Budi pergi keluar untuk merokok dan menikmati udara segar. Sedangkan aku dan Nina masih berada di depan meja makan sambil melihat Rinta membereskan sisa makanan kami.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvPIutgb5j
“Mas, lu jangan ember yah, jangan ceritain kejadian itu” ucap Nina di telingaku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡawPxTmRoyF
“Lahh.. emang ngapain aku cerita Nin? Untungnya apa buatku coba?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ST6BGFPMv
“Pokoknya jangan ya mas.. kalo mas Budi tau bisa-bisa aku ga punya penghasilan lagi”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfYM4Cviky
“Emang kenapa sih Nin?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf14XaFeuSw
“Duhh, mas Aryo tega ngeliat janda kayak aku ini ga bisa makan?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡao2jvWSy1e
“Hehe.. iya deh Nin.. janji, kamu juga jangan ember, ntar kelepasan lagi”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGwhvPMZM4
“Enggak lah mas.. ini urusan nasib soalnya”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbg3ujft12
“Hahahaha…”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhI2qHMrle0
Kami kemudian bubar dari meja makan. Aku masuk ke dalam kamar lalu berbaring di atas tempat tidur. Rasanya badanku capek banget malam itu. Mungkin karena dua hari yang lalu aku baru saja pergi ke desanya istriku terus hari ini sudah harus pergi jauh lagi. Sambil rebahan di atas tempat tidur aku menyalakan Tv sambil melihat berita dalam negeri yang isinya tentang politik semua.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdu3XkJ42g8
“Mas.. kok belum tidur?” Rinta ikut masuk ke dalam kamar.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzru1ZF9Ua2
“Iya Rin.. badanku pegel-pegel.. jadi ga bisa tidur”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkOvoqgJXw
“Ohh.. sini mas, biar aku pijit aja.. mau?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvUw5dlmQo
“Ya mau dong Rin.. tapi yang enak yah, jangan keras-keras”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfM0qyhejzL
“Beres mas” ucapnya tanpa ragu-ragu.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09CWO192Xh
Aku kemudian membalik posisi tubuhku jadi tengkurap. Rinta pelan-pelan naik ke atas tempat tidur lalu mendekatkan dirinya padaku. Sesaat kemudian tangannya mulai terasa memijiti punggungku lalu turun ke area pinggangku. Badanku yang memang capek mulai terasa nyaman dengan pijatan Rinta. Tangannya memang lembut tapi tekanannya cukup terasa di badanku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65SaV8deIX
“Belajar dimana kok enak banget pijatan kamu?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJ8NsFLqes
“Hihi.. dari ayahku mas.. dia suka kalo aku yang pijit” balasnya santai.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmGTVAna6C
“Ohh.. berarti kamu anak kesayangan ayah dong?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQ9qz6c8Bw
“Iya mas.. memang aku anak tunggal kok”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfhzhCK4BR
“Lahh.. sama dong, aku juga anak tunggal”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayKrxotwdr
“Mas, emm.. boleh pake body lotion gak? Biar licin aja” tanya Rinta kemudian.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32xC9V9c1y
“ya boleh aja dong Rin.. malah enak”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8eFvpSEjX
Rinta kemudian mengambil lotion miliknya yang ada di atas meja. Diapun lalu kembali mendekatiku untuk membalurkan lotion itu.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoF3u9h07ed
“Eh Rin, bentar.. aku lepas celanaku gapapa yah? soalnya cuma ini yang aku bawa, kalo kotor ga ada gantinya”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwwLpEgFGL
“I.. iiya mas.. gapapa” ada sedikit keraguan dari jawabannya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmgQU8cl6G
Meski melihat Rinta tampak ragu, aku tetap saja dengan cuek melepaskan celana pendek yang aku pakai. Kini aku kembali tengkurap di atas tempat tidur hanya memakai celana dalam saja. Kupikir apa yang aku lakukan tidak terlalu jauh dan memang dalam pikiranku tak bermaksud cabul pada Rinta.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjTBnMbX0d
“Rinta.. naik aja di pinggangku, gapapa kok… biar kamu lebih enak pijitnya”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeQOvUlsb5
“Emm.. iya mas… maaf yah”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yhRsPFYKf
Rinta sudah mulai berani mengambil inisiatif, dia tak canggung lagi untuk menaiki pinggangku. Tubuhnya tak terasa berat, karena memang Rinta itu punya perawakan kecil. Hanya saja pantatnya terlihat besar dan membusung.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2BxNeVuHd
“Ahh.. gini dong jadi tambah enak”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcvQ8Ocr91
“Hihi.. bener mas”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GYeBM1Qd7
Tanpa ragu lagi Rinta mulai membalurkan lotion pada tubuh bagian belakangku. Gerakan tangannya begitu lincah dan terarah, aku jadi merasa semakin nyaman dibuatnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwW5C0E9Ah
“Duhh.. itu celana kamu jangan digesek ke pinggulku Rin… perih dong jadinya” protesku kemudian.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGDKzB7sPU
“Lah, maaf mas..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqCpUIQa4v
“Gimana kalo kamu lepas aja, masih pake daleman kan kamunya?” saranku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4HouglgYu
“I..ii..iya sih mas.. tapi…”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70IcXZQnPz
“Gapapa kok Rin… kamu biasa aja, ga bakal aku horni juga sama kamu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyx73njZ93N
“Oh.. iya mas, gapapa aku lepas aja”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupPuHLhhIS
Sungguh diluar bayanganku balasan dari Rinta. Aku pikir dia bakalan menolak permintaanku tadi. Sekarang Rinta malah dengan kemauannya sendiri berusaha melepas celana pendeknya. Saat aku toleh ke arahnya, kulihat Rinta sekarang hanya memakai celana dalam biru muda untuk bawahannya. Sedangkan kaos lengan pendeknya itu masih melekat di badannya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iQGnXr8vp
Saat tengah berusaha mengeluarkan lotion dari botolnya, tanpa sengaja tekanan tangan Rinta terlalu kuat sampai cairan lotion itu muncrat di badannya. Untungnya cuma mengenai kaos di bagian dadanya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKnm6hoIQT
“Ehhh… aduhhh..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqY2yIiWTdV
“Kenapa Rin??”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfoj3IKsK8B
“Ini mas.. lotionnya muncrat, mana kena bajuku lagi.. ahh… jadi lengket nih”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl26C4YcUO0
“Itu masih lotion yang muncrat Rin.. belum yang lain, hehehe..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cu4vT57EM
“Ihh.. mas Aryo ini apaan sih? geje tau gak!?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMmwwUwSLI
“Canda Rin.. canda aja”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGaLBaRFswb
“Bentar ya mas, aku ganti baju dulu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOx9IQVSbme
“Eh, mendingan kamu lepas aja.. ntar habis mijit baru kamu ganti”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5OmQ6RsRg
“Iya juga sih mas…”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCcoNe31Cc
Sekarang situasi sudah semakin jauh bagi kami. Keberuntungan kembali berada dalam diriku. Rinta dengan kemauannya sendiri mulai melepaskan kaos putih yang dipakainya. Tanpa kendala yang berarti aku sudah bisa melihat payudaranya yang masih terbungkus Bh warna krem itu. Bener-bener montok, tak kalah dengan punya Dina, adik iparku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWDkYSJbJR
“Lanjutin dulu Rin.. biar cepet selesai.. udah malam ini” ujarku mengembalikan pikirannya pada diriku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarbdzNGWBB
“Iya mas, aku udah mulai ngantuk juga kok”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlwatcpCFJ
Malam itu jadilah kami berdua berada di atas tempat tidur hanya memakai dalaman saja. Tak ada satu paksaan dariku pada Rinta untuk melepaskan pakaiannya. Mungkin keadaan mendukungku dan aku tinggal melancarkan ucapan pancingannya. Dia masih terus memijat bagian belakang tubuhku, mulai dari punggung sampai mata kakiku. Rinta malam itu berubah jadi pemijat dadakan. Tentu saja buatku seorang, tak akan kubiarkan Budi ikut merasakannya. Toh dia sudah ada Nina yang siap melayaninya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHioKgEHiM3
Hampir setengah jam lamanya Rinta memijat tubuhku. Aku merasa sudah cukup dan kemudian menyuruhnya selesai. Rinta pun turun dari atas tempat tidur lalu hendak mencari pakainnya lagi di dalam lemari baju, tempat menaruh pakaian selama tinggal di sini.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjwb9i7FrQ
“Rinta.. kamu kemana sih? gitu aja gapapa kalo mau tidur” ujarku melihatnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4Bh6DCjBQ
“Mau ke dapur mas cari air minum”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiIAfbLUla
“Ohh.. kamu gitu aja gapapa.. gak bakalan ada yang lihat kok”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0il9MOGVvx
“Gak ahh mas.. ada pak Budi sama mbak Nina”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSonSKCIf6K
“Udah deh percaya sama aku, mereka pasti lebih parah dari kamu yang masih pake daleman” ucapku sambil tersenyum.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0mxbOPQGL
“Maksudnya mas Aryo?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡds2PytzhNQ
“Sekarang kamu keluar aja ke dapur, nanti bakal tau sendiri”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTluSZ0uPcS
“Beneran ya mas? Kalo ada apa-apa tanggung jawab”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWjHXaOhEE
“Iya… aku pertaruhkan jabatanku Rin..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpNk00hqTA
Rinta dengan penasaran akhirnya keluar juga dari dalam kamar. Dia memberanikan diri keluar hanya memakai Bh dan celana dalam saja di tubuhnya. Aku yakin dia sebentar lagi saat balik ke sini pasti terkejut dengan apa yang dia temukan nanti. Sambil masih menunggu Rinta balik, tiba-tiba terdengar nada panggilan di Hpku. Akupun menerimanya karena kulihat istriku yang menelfon.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmRZEsdnc5
“Hallo dek..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSZveT6f8Z
“Haalloo maass.. Ahh..” agak aneh menurutku suaranya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtehpl8bnO
“Tumben belum tidur?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvFja8iND6
“Ihh.. iya nih mas… lagi sama Angga”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12cF7lp8qs
“Ohh.. sama Angga, emang Vina gak kesitu dek?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJA9EFmj9sf
“tadi kesini mas.. udah.. udah.. ahh.. balik” balasnya dengan terbata-bata. Aku semakin curiga.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyPn50arww
“Duhh.. ini pasti kamu lagi ngentot yah? enak banget kayaknya?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqkNcbEvD9
“Hihihi.. kok tau mas.. iya nih.. aahh.. Angga nakal banget sih massshhh..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeBR0DWeLr
“Halo mas.. hehehe..” suara Angga tiba-tiba terdengar, berarti panggilan ini pakai loudspeaker di sana.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOV0oiYojPu
“Ngga.. kamu apain mbak Tika? Hayoo…”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyRJZjQOL7
“Biasa mas.. gatel katanya.. hehehe..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡry0Wwh7KNv
“Dasar kalian ini mesum terus kelakuaannya”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVsP5jm0Lii
“Gapapa ya mas? Sama-sama enak kok”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iUAVnmgZA
“Sama-sama enak palamu itu! eh ati-ati.. kalo ada apa-apa sama Tika kamu aku gantung pokoknya” ancamku pada Angga.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOktenZ1ul
“Hehehe.. siap mas, ini pelan-pelan kok”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZDbZU6pF9
“Ahh.. iya massshh.. aahh.. enak banget mass.. memekku becek banget.. ahh” desah istriku tanpa malu-malu.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJBh9M4KdX
“Aduhh.. yasudah pokoknya hati-hati aja, jangan sampe pengaruh sama kandungannya”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAAHM9nEVa
“Iya mashh… ooohhh.. enak banget kontolnya Angga mas.. aahh..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKJYKf9XMa
“Hehehe.. dasar perempun binal kamu dek, ya sudah kalian lajut dulu, jangan kemalaman”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9AQhFAlvAE
“Iya mas.. siap” jawab Angga. Kemudian setelahnya dia mematikan telfon.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy15h42hpGc
Aku kembali terdiam dan tenggelam dalam pikiranku sendiri. Entah keputusanku membiarkan mereka bersetubuh itu benar atau tidak aku masih bingung juga. Tapi untuk sementara waktu ini biarlah istriku menikmati kebersamaan mereka. Tanpa aku larang pun pasti suatu saat mereka akan berhenti melakukannya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzk82UearcL
“Mass.!!!”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOIBgcTY3R
Brakk..!! Pintu tertutup dengan kuat.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEtAIiC9Dv
“Hehh… ada apa sih Rin? Kayak liat setan aja”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYTWHqtaiN
“Itu.. itu.. mereka.. itu..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBHBnWrxhV
“Itu apa? Ngentot?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH6xCzTGMgd
“Iya mas.. bener, aku dengar mereka berdua lagi ngentot di kamar” ucap Rinta masih berusaha mengendalikan rasa kagetnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwL5Lifz3sn
“Trus emangnya kenapa Rin? Kan mereka sama-sama dewasa”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nVfUh9zW8
“ya itu pak.. kok bisa-bisanya yah mereka berbuat itu?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TBLugt3pn
“Mas dong Rin.. bukan pak.. hehh”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBve68ghspX
“Iya mas… hihihi”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhZ26vYEVW
Aku kemudian bagun dari tempat tidur. Tanpa memakai celanaku lagi aku langsung menuju ke depan pintu kamar mereka. Aku tahu pasti mereka sedang ngentot, suaranya sampai terdengar jelas dari luar kamar.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRvE3qVzFy
“Oii.. lu kalo ngentot jangan keras-keras dong suaranya” teriakku dari depan pintu.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEczumMpZ3
“Biarin.. kalo pengen sini.. gabung aja” balas Budi dengan teriakan juga.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbfMYpfg5y
“Gak ahh.. lu habisin aja punya Nina itu sendiri”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDv1FBf9iwK
“Yeee.. yang punya barang baru” suara Nina mualai terdengar.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wPmHqfs5f
“Barang baru ga bisa dipake Nin.. bahaya”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWiISmHKHC
“Enak tuh yang bahaya, bisa ilang jabatan lu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TsE0Etg0J
“Ngehe’ lu Bud..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlkRBcpJij
Akupun pergi dari muka kamar mereka. Aku menuju dapur untuk mencari minum terlebih dulu sebelum kembali ke kamar.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxB07iFjtY
“Eh, kok Rinta udah ga ada?” gumamku begitu aku masuk ke dalam kamar tak menemui Rinta.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eZWQmYs0c
Aku kemudian kembali membaringkan diri di atas tempat tidur sambil membuka pesan yang masuk lagi. Agak lama aku terbaring sambil fokus membaca pesan yang masuk, apalagi menyangkut pelatihanku besok pagi. Tiba-tiba dari arah kamar mandi terdengar suara yang cukup keras.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp5ajWGnzwr
Dukkk!!!
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFxYKsLlxx
Akupun langsung loncat dari tempat tidur kemudian buru-buru membuka pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar. Saat aku buka ternyata ada Rina di dalamnya. Kini akhirnya aku bisa melihat tubuh telanjangnya. Bh dan celana dalam yang tadi dipakainya sudah tak ada lagi, kutemukan dua benda itu tergantung di jemuran handuk.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkIZOQcor6
“Aduhh Rintaaaa.. ngapain sih kamu ini?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0ziChSIyq
“Ahhh.. aku ga tahan masss..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzLUrtBYTk
Kulihat Rinta masih duduk mengangkang di atas kloset. Bukannya dia buang air besar tapi malah mengocok memeknya dengan ujung botol shampo miliknya. Bener-bener gila aja gadis satu ini. Sekamar dengan orang yang baru dikenalnya tapi sudah berani colmek di dalam kamar mandi. Mungkin benar katanya, dia sudah tak tahan lagi.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PfoeWMWm9
“Kamu gapapa kan?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1YGRPbmfT
“Gapapa mas.. tadi cuma kepeleset dikit, hihihi..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiXl6xW1n9
“Ahh, yaudah.. ati-ati aja.. bikin aku kaget aja kamu ini”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYLu2fPGzg
Kututup lagi pintu kamar mandi. Sengaja kubiarkan Rinta menikmati dunianya sendiri di dalam kamar mandi itu. Aku kembali rebahan di atas tempat tidur sambil berusaha memejamkan mata. Tapi lama aku tunggu ternyata mataku enggan terpejam. Hembusan udara AC yang menerpa tubuhku malah membuatku ingin buang air kecil.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcx0u9w2MME
Aku dengan sedikit malas akhirnya berjalan menuju kamar mandi. Aku ingat tadi masih ada Rinta disitu, tapi masak sudah hampir satu jam lamanya dia belum selesai juga colmeknya. Terpaksa aku harus membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalamnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ261k4xDfAH
“Duhh.. anak ini bener-bener deh” ucapku ketika kutemui Rinta masih saja mengerjai lobang memeknya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ196VuHdQSn
“Ahhh… ga bisa puas aku mas.. emhhh.. ga enak pake ini”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kV5lEfRI5
“Emang biasanya pake apa Rin?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6JV94X9AW
“Pake dildo mas.. uhhh… aku ga bawa”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9xQb5NAjB
“Waduh, hobi colmek juga kamu yah? udah ketagihan tuh, hehehe.. bentar geser dikit aku mau kencing dulu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxWegBn4hZ
Rinta yang merangkak di atas lantai kamar mandi kemudian bergeser sedikit menjauhiku. Ruangan kamar mandi yang lumayan luas itu membuat kami tak saling bersentuhan. Kulepaskan saja beban kandung kemihku itu ke dalam kloset sampai tuntas. Aku cuek saja meski kulihat Rinta tengah memperhatikan bentuk alat kelaminku. Aku masih tak berpikiran cabul padanya, tentu saja kujaga pikiran positifku agar tak menimbulka masalah di belakang hari.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrLNWdKyLJ
“Udah nih Rin.. kamu lanjutin aja sampe puas.. awas ntar lecet tuh memek, hehehe..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSp9cA8TEzu
“Ahh.. bentar mas.. kalo pake ini mungkin gak lecet mas”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LM4yyrELF
Dengan beraninya tangan Rinta menjamah batang penisku. Dia kemudian mengocoknya pelan sambil lidahnya menjilati kepala penisku seakan sedang menikmati sesuatu yang enak. Aku biarkan saja dia berbuat itu, karena aku juga mulai terpancing meladeninya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5kV5OnM2J
“Uhhmmm.. aahh.. slurrrpphhh.. aahh..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswBwO7dRQ9
“Pelan aja Rin.. mulut kamu itu mungil, jangan dipaksa”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtYO4G7Ayz
Aku berdiri sedangkan Rinta masih merangkak di depanku. Dia benar-benar menikmati sekali rasa batang penisku. Beberapa kali dia berusaha memasukkan seluruh permukaan penisku ke dalam mulutnya, tapi tentu saja dia belum bisa. Penisku yang sudah tegak mengeras itu hanya separuhnya saja yang masuk ke dalam rongga mulutnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0KNKZjiBhp
“Ahhhmmmm.. sluurrppphh.. aah.. emmhhh….”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbiFWtUprkQ
“Kita pindah yukk Rin?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjE4HkhO5H
“Emmhh.. ahh.. bolehh..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55RNCYCvzl
Aku langsung mengangkat tubuh Rinta layaknya mengangkat barang berharga. Kugendong dia menuju ke tempat tidur lalu membaringkannya. Posisi pinggang dan pantatnya yang berada di tepi tempat tidur semakin memudahkanku untuk menikmati liang senggamanya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdeIZH1adQL
“Waahh.. kok udah kebuka gini sih Rin? Pasti banyak yang udah pake ini yah?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oU1IKvz6E
“Emmhh.. enggak mas.. ahh.. itu.. itu korban colmek sih” balasnya diantara desahannya setelah permukaan vaginanya aku elus-elus.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEIIIS8XKr
Kedua pahanya aku buka lebar untuk memudahkanku mengerjai lobang memeknya. Kulihat warnanya masih cerah dan kemerahan. Aku yakin memeknya memang belum banyak jadi korban keganasan penis pacar-pacarnya. Rambut kemaluannya juga tumbuh agak jarang. Hanya berupa guratan rambut halus yang tumbuh dari atas klitorisnya sampai beberapa senti di bawah pusar. Sungguh menggoda sekali untuk segera menikmatinya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyyEsjL3My
“Ahhh… sebentar mas.. tunggu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHA1ILjPwW
Rinta menghentikan perbuatanku yang ingin segera melumat kemaluannya. Dia lalu memasukkan dua jarinya ke dalam liang senggamanya lalu mengocoknya dengan cepat.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTPHUoBj6r
Clok… clokk.. clokk…. clokk…
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsY94CLxCL
“Aaaahhhhh..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtO0WFkrRA
Keluarlah cairan putih encer dari belahan vaginanya. Cairan itu banyak banget sampai menetes ke bawah melewati belahan pantatnya. Melihat itu aku langsung memajukan kepalaku dan mengarahkan lidahku menjilat tonjolan klitorisnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHAFuqTNEP
“Aaahhh… maasssshh.. ampuuunnn!” Rinta menjerit menahan getaran nikmat yang mulai menyerangnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZZqSVhANs
Lidahku terus menari-nari di klitoris Rinta yang terasa semakin menonjol. Kujilati dan ku kecup kelentit gadis itu dengan usapan lembut namun cepat.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkzp8DevtJ
“Haaduuhhhh…. aahhhh..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKommcLC2T
Seiring dengan lenguhannya, cairan putih encer itu meleleh lagi dari dalam celah vaginanya. Kali ini lebih banyak daripada yang pertama tadi. Entah itu cairan apa aku belum mengerti, pokoknya aku terus mengerjai klitorisnya karena kulihat dia sangat menikmatinya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXmGugkeReR
“Aku.. akuuu.. ahh.. enaaaakkk!!” pekik Rinta.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNBZJ1SqvA
Sambil aku terus mengerjai lobang kemaluannya, Rinta kulihat malah menggesek dan memelintir kedua puting susunya sendiri. Anak ini bener-bener tahu cara merangsang tubuhnya sendiri dengan baik. Aku rasa memang dia sudah ketagihan masturbasi selama ini.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrlzzcwUlj
“Ahh… masukin dong mas.. ahh.. udah.. becek banget memekku” pintanya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9QZsQjzsY
Aku lalu mengabulkan permintaannya. Batang penisku yang sudah lama berdiri itu kupegangi lalu kusentuhkan ujungnya pada belahan vagina Rinta. Hanya dengan menyentuhkan kepala penisku saja sudah membuat Rinta menggigil dalam nikmat.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Tv2yT4fvs
“Ooohhhhhhhhhhh…..!”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vvYQrlCkd
Tanpa kesulitan berarti aku mulai menusuk liang senggama Rinta dengan batang penisku. Memang rasanya masih sempit, tapi tidak terlalu menjepit. Mungkin selama ini dildo yang dipakainya masturbasi itu sudah membuat dinding vaginanya melar.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIRLNuSZ1g
Lelehan cairan putih encer yang beberapa kali keluar dari dalam celah vaginanya membuat garakan penisku semakin lancar. Rasanya licin banget saat penisku keluar masuk liang vagina Rinta. Seperti ada pelumasnya. Terus kuayunkan pinggulku maju mundur seirama dengan kocokan penisku pada memek Rinta. Rasanya kami berdua sudah larut dalam persetubuhan yang nikmat dan memabukkan.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71NuEUybuo
Plopp!!
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlPian7W2t
Kucabut penisku lalu kembali aku jilati klitorisnya. Hal yang sama kembali terjadi. Dari celah kewanitannya meleleh lagi cairan putih encer banyak sekali. Kuusapkan kepala penisku pada cairan itu lalu dengan sekali hentakan kutusukkan kejantananku ke dalam liang kemaluan Rinta.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zfdAnnsSW
“Aaaaahhhhhhhhhhh…” pekiknya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQgjLJJFoW
Kembali kugoyangkan pinggulku maju mundur dengan kecepatan konstan. Lobang kemaluan Rinta yang becek itu membuat suara kocokan penisku terdengar begitu jelas memenuhi ruangan kamarku. Rasanya bunyi benturan kelamin kami seperti alunan kenikmatan yang muncul dari bersatunya birahi kami.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJE9zhIs4tO
Plok.. plokk.. plokk !!
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLGwN1BMFA
Aku sudah tak peduli kalau ada orang lain yang mendengarnya. Paling juga Budi atau Nina yang bisa mendengarnya dengan jelas. Kalau mereka itu aku sudah cuek saja, aku yakin mereka berdua juga masih terus memadu kasih di kamar mereka.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVUdtTDQtp
“Aaah…. aahhhh… aku mau pipis..” desah Rinta sambil bergetar hebat.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXQpdIjI7n4
Kucabut penisku lalu kuturunkan posisi kepalaku sejajar dengan kemaluannya. Dengan cepat kujilati klitorisnya dengan sapuan lidahku. Tiba-tiba dari lobang kencingnya menyembur cairan bening kuat sekali.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbga6axi9g
Crrr…. crrr… crrrrrrrrr…..
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhUJlGsnnrH
Cairan itu muncrat banyak sekali sampai membasahi lantai di bawah ranjang. Posisi pantat Rinta yang berada di pinggiran tempat tidur membuat cairan itu langsung jatuh di lantai tanpa membasahi kain sprei di bawah tubuhnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rwLTGXGov
“Enak yah Rin? Mau lagi?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWWuajShkZ
“Aahhh… ahhh.. iya mas… ahhh.. lagi.. lagi..” balasnya menatapku sayu.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqDxzGUPES
Rinta aku lihat sudah berubah drastis dari penampilannya semula. Awal-awal kita bertemu mungkin aku menilainya sebagai gadis yang lugu dan cupu, tapi setelah tahu kenyataannya memang aku sudah salah menduga. Wajah gadis itu nampak bersemu merah, kulitnya yang putih bersih membuat rona merah di wajahnya semakin terlihat jelas. Entah kenapa bisa Rinta menjelma jadi perempuan yang rela menyerahkan tubuhnya pada kenikmatan birahi. Dia seperti seorang penggila seks yang siap melakukan apa saja agar nafsunya terpuaskan.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPmNbxJp4c
“Aaaargghhh..” erang Rinta sembari menggertakkan gigi.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGJe0mrNHD
Aku kembali memompa vaginanya dengan cepat. Gerakan penisku yang licin membuatku tak kesulitan memainkan tempo cepat dalam menggenjot kemaluannya. Kupegangi kedua pahanya lalu kuangkat supaya lobang memeknya ikut terpampang jelas kunikmati. Lelehan cairan orgasmenya tadi membuat daerah sekitar pangkal pahanya berkilat terkena cahaya lampu kamar.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkZb9NB9b9
Plok.. plokk.. plokk !!
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OBjUM6LCw
Kusodok memek Rinta dengan cepat. Penisku terus saja menegang dengan keras membuat Rinta semakin keenakan dengan kocokanku pada liang senggamanya. Gadis itu hanya merintih sambil memejamkan mata.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtl5TIJNcht
“Aaaaaaaahh.. aaaaaahh.. aaahhhh…” desahnya lirih.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUl73hCf7gq
Kuteruskan gerakan menyetubuhi Rinta tanpa mengganti posisi. Menurutku posisi inilah yang paling tepat untuk menghajar memek Rinta secara bebas sesuai kemauanku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrZEgBpOXz
“Ahhhhmmm.. maasss… mau.. mauu….” ucap Rinta terbata-bata.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5h7W20mYlk
Aku mengerti maksudnya. Paling sebentar lagi dia pasti muncrat lagi. Bukannya kuteruskan pompaan penisku tapi aku malah mencabut batang kemaluanku dengan tiba-tiba. Aku kemudian jongkok di depan pahanya lagi. Kumasukkan dua jari tanganku pada lobang memeknya lalu kukocok lobang itu dengan kecepatan tinggi.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfHKnGyuH1
“Iyaa… iyaahh… iyaaaaahhhh… enghhhhh.. enghhhhhh..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqK8aF9WZj
Cratt… crattt… craattt…
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2s8HKDE0W7
Semburan demi semburan cairan orgasme Rinta muncrat dari dalam celah vaginanya. Muncratan cairan bening itu lepas sampai beberapa meter jauhnya. Seperti semburan pompa air yang bertenaga. Kocokan jari tanganku semakin membuat semburan cairan itu terhambur kemana-mana.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJP4iFOViaR
“Aahh.. aduhhh… aahh.. udah massh… aahh… enak banget”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2W9u7m8FG3
“Lagi?” tawarku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dZJx5qz9L
“Uhhh.. bentar mas.. ahh.. lemes aku”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJbMun81T4Z
Kukeluarkan jari tanganku dari liang vagina Rinta. Kujilati jariku ingin merasakan cairan orgasmenya. Rasanya memang gurih dan ada manis-manisnya. Mirip banget dengan cairan orgasme istriku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUj97E5UThm
“Yudah kamu istirahat aja..”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUeudPQa6f0
“gak mas.. aku belum bikin mas Aryo keluar” ujar Rinta memandangku dengan mata sayu. Binar kepuasan nampak jelas di wajahnya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXXTy9XgqI
“Oke.. aku mau merokok dulu sebatang, ntar aku balik kalo kamu udah ada tenaga”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCQzWsmL2h
“Emhh.. iya deh mas… makasih ya mas.. enak banget kocokan mas Aryo tadi”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64ChoKhygx
“Hehee.. jangan sampe ketagihan kamu Rin.. habis ini kita ga ketemu lagi lhoo..” balasku.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxi6ls7V1x
“Duhh, iya juga mas.. lusa aku udah balik ke daerah, yahhh.. jadi ga ada yang bisa muasin aku dong” rengeknya.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEPHFdNMDY
“Lhoh, kamu tuh mending cepetan cari suami, biar memek kamu itu ada yang garukin tiap hari kalo lagi gatel-gatelnya”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0z72OWDb4a
“Hihi… iya sih mas, belum ada yang cocok sih” balasnya masih terbaring lemah di atas tempat tidur.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WCbaUtFe7
“Cocok apanya?”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkXXvGLqx6
“ya cocok batangnya lahh.. aku mau cari yang gede trus kuat kayak punya mas Aryo tuh”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fXJ3Ao39r
“hahaha.. barang langka ini Rin… udah ahh.. kamu istirahat aja dulu”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tkiQiR0sX
Aku kemudian meninggalkan Rinta masih terbaring di dalam kamar. Cuek saja aku melangkah keluar kamar meski aku tak memakai apa-apa. Aku kemudian menuju dapur lalu membuat segelas kopi sebagai teman menikmati rokok.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQN62X3WPR
Suasana rumah tempat kami menginap sudah sepi. Di luaran sana juga terasa sepi, hanya beberapa kali terdengar suara motor yang lewat, itupun juga jarang-jarang. Kulihat pintu kamar Budi dan Nina juga masih tertutup rapat dan tak kudengar lagi suara mereka. Mungkin setelah ngentot sampai puas mereka lalu tidur sekarang.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFHKlZXQWl
Dalam kesendirian kunikmati sebatang rokok di mulutku bersama tegukan air kopi yang kubuat sendiri. benar-benar nikmatnya tak tergantikan. Batang penisku sudah lemas, tapi masih belum total. Jadi ukurannya masih lumayan mengembang dan menjuntai di pangkal pahaku. Aku santai saja, toh kurasa tak ada orang lain yang masih terbangun malam ini.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrcG6Ciusa
“Duhh.. yang baru dapet barang baru”
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcK3VZYuAB
Tiba-tiba terdengar suara yang tak asing bagiku. Buru-buru aku menoleh ke arah sumber suara itu. Kudapati sosok yang kukenal sudah berdiri di belakangku. Dengan santainya dia melenggang mendekatiku meski tubuhnya juga tak tertutupi apa-apa. Kini kami sudah berhadap-hadapan dengan kondisi tanpa busana.
10423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDL6q7UiOVV
“Nina?”
ns 15.158.61.16da2
