Sudah seminggu ini Rinta bekerja di kantorku. Dia tampak bersemangat mengerjakan tugas-tugasnya sebagai asistenku dan juga asisten Irwan. Memang dia masih merangkap sebagai asisten Irwan sambil menunggu tersedianya karyawan yang bisa ditarik ke kantor pusat lagi. Sebetulnya itu tugas Irwan untuk membuat rekomendasi dan justifikasi tentang kebutuhan asisten untuk dirinya, tapi kurasa dia tak seberani diriku yang siap melakukan apa saja kalau sudah ada kemauan.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXT3xpn1OaE
Meski Rinta tinggal bersama Vina di sebelah rumahku, tapi sampai sekarang aku belum pernah lagi menyentuh tubuhnya. Mungkin aku dan Rinta sudah tak lagi ditakdirkan bersama. Setiap ada kesempatan kami berdua, pasti aku tak bisa berpikiran untuk merayunya, apalagi menyentuh bagian sensitifnya. Entahlah, semenjak dia jadi bawahanku malah aku seperti berusaha melindunginya dari ancaman apapun termasuk dariku sendiri.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdAQTli8HJ
Suatu sore beberapa hari yang lalu aku memang pulang membonceng Rinta. Kami tiba di rumah sekitar setengah 6 sore. Kebetulan ada Dendi temannya Angga itu main ke rumah. Begitu dia melihat Rinta, tatapan matanya mendadak berubah. Sepertinya pemuda itu mengalami apa yang disebut cinta pada pandangan pertama.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmD78uWKzqm
Nah, setelah Dendi bertemu dengan Rinta, pemuda itu mendekatiku untuk mengakrabkan diri. Aku menerimanya dengan terbuka, walau aku tahu ada sesuatu di balik keramahannya padaku. Biasanya Dendi cuek saja padaku, kami hanya menyapa seperlunya. Namun sekarang perilakunya padaku mendadak jadi lain.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeL4tQKtcw
“Mas… bisa kita ngomong berdua mas” pinta Dendi kemudian. Pemuda ganteng itu duduk di ruang tamu lalu menyodorkan rokoknya padaku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYABS5lczt
“Apa sih Den? Kok penting banget keliatannya..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvKUNeIZs5
“Mas… gini mas.. aku.. aku… bisa minta tolong gak sama mas Aryo?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvVKiy54Sm
“Iya bisa.. ngomong aja Den..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8IzJzV06t
“Emm.. itu.. itu..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLFR8kdjFO
“Itu apa? Ngomong yang jelas dong Den..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqMPtKqFhq
“Namanya siapa mas, cewe yang datang sama mas Aryo tadi”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYJCxWls1w
“Ohhh.. Rinta.. dia asistenku di kantor.. kenapa sih Den?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78gtcYgJKv
“Emm.. aku naksir banget sama dia mas.. boleh gak aku jadiin dia istriku?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XsSJCeA1I
“Lahh.. ngomong apaan sih kamu ini?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpYsls45BQ
“Beneran mas.. sumpah mati aku pengen jadiin dia istriku… biar kami belum kenalpun tapi rasanya beda banget mas.. Vibe-nya udah kerasa banget kalo dia itu cocok sama aku” tandas Dendi tanpa basa-basi lagi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3XSePL8FA
“Hemmm… gimana ya Den? Oke gini.. aku kasih tau sesuatu, ntar kamu pikir dulu keputasannya..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQ5PXHPj3Y
“Iya mas.. apa itu mas?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2mwp2BcFa
Dendi mendekatiku, lalu mencondongkan badannya berusaha mendengar apa yang aku bicarakan selanjutnya. Sepertinya dia memang penasaran banget sama Rinta. Sekarang kata-kataku lah yang jadi pertimbangannya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡld048nfIAB
“Den… Rinta itu udah ga perawan lagi” ucapku pelan. Supaya istriku dan Angga yang ada di belakang tak mendengarnya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotXaFGuMHa
“Ahhh.. kirain mas Aryo mau bilang apa.. itu sih ga masalah buatku mas.. udah umum cewe sekarang ga perawan lagi”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYd5FoPCeSb
“Dihhh.. gimana sih anak ini? masak gapapa? Ntar kamu kecewa lagi”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgot2VPl9LH
“Enggak mas.. sumpah!”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YgvHzuUNC
“Yaudah.. kalo gitu ntar aku atur biar kalian bisa jalan bareng dulu.. gimana?
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rMWjSOcdP
“Oke mas.. setuju”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFj7qvH2c6z
Begitulah awal mula terjadinya hubungan antara Rinta dan Dendi. Gilanya lagi dua hari kemudian Dendi menelpon orang tua Rinta dan terang-terangan melamar Rinta untuk jadi istrinya. Semakin nekat aja anak jaman sekarang ini. Belum apa-apa udah main lamar-lamar aja. Tapi kalau melihat Dendi juga aku paham apa yang dirisaukannya. Katanya sih kekayaan orang tuanya gak bakalan habis meski dia tak kerja sekalipun. Mungkin dia juga berusaha menghindari perjodohan yang direncanakan orang tuanya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJCSqUrOEhR
Semakin aku jauh dari Rinta jadinya. Tapi tak mengapa, dari awal memang hubunganku dengan Rinta adalah rasa sayang, bukan nafsu buta yang cuma ingin menikmati tubuhnya saja. Kubiarkan saja Dendi dan Rinta berusaha menjalin hubungan mereka. Toh aku sendiri sudah punya istri cantik dan juga Vina yang siap jadi istri kedua.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0KiJwX283P
***
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytxgM7TmCm
Tak terasa tibalah waktunya Dina menikah dengan pak Manto. Aku, istriku dan Angga akhirnya bisa kembali pulang ke kampung setelah masa cuti keduaku di tahun ini disetujui. Kembali aku dipijami mobil kantor yang bisa aku pakai selama seminggu kedepan. Kali ini kebetulan yang aku bawa adalah mobil baru yang datang beberapa waktu yang lalu dan khusus untuk keperluan perjalanan karyawan Staff dan manajemen. Kembali keberuntungan ada bersamaku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNdH6Cp2ls
Memang mobil yang baru ini lebih bertenaga dan lebih nyaman. Tapi tenaga yang besar itu berbanding lurus dengan kebutuhan bahan bakarnya. Itulah kenapa selama perjalanan pulang ke desa istriku, kami harus beberapa kali berhenti di spbu untuk mengisi bahan bakar. Apalagi saat sebelum masuk di jalan pinggiran hutan, aku harus mengisi penuh bahan bakar mobil yang aku bawa supaya bisa kembali lagi ke kota, minimal bisa kembali ke spbu terdekat.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWOGGGzJku
Memang perjalanan kami kali ini aku tak mengajak Vina, karena dia belum bisa mengajukan cuti. Akhirnya aku tinggal dia di rumah bersama Rinta. Sewaktu kami berangkat pun dia sempat merajuk ingin ikut, tapi aku tak bisa membawanya kalau dia besok masih kerja seperti biasa. Setelah kubujuk-bujuk dia dan kuyakinkan kalau aku tidak pergi lama akhirnya dia nampak tenang.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bog5q4UZz
Sengaja kami jalan pulang kembali ke desa sudah malam. Selain jalanan sepi, cuaca juga tak panas seperti siang hari. Tentu saja tantangan terbesarnya adalah mengantuk. Tapi karena kami berhenti beberapa kali di spbu, lumayan juga untuk membuatku tak mengantuk lagi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hRd5ewe75
Karena mobil yang aku bawa adalah tipe SUV dan cuma diisi tiga orang saja, sisa ruangan yang ada cukup luas banget. Istriku sampai bisa tidur dengan posisi telentang di kursi belakang. Padahal kursi yang ada semuanya bermodel Captain Seat dan mempunyai leg rest. Tentunya bisa diperkirakan mobil apa yang aku pakai saat ini bukan?
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNh4yg8mGa
Angga menemaniku duduk di depan, sedangkan istriku tidur di kursi tengah. Saat tadi kami sudah masuk ke jalan tol, istriku sudah mulai melepas bajunya dan hanya memakai dalamannya. Tentu aku tenang-tenang saja karena kaca film mobil yang aku bawa cukup gelap dan bisa menghalangi pandangan orang dari luar tentunya. Karena mungkin masih merasa tak nyaman akhirnya istriku melepas Bh yang dipakainya. Praktis selama sisa perjalanan kami dia cuma pakai celana dalam saja.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeCLJ1Unwo
Begitu kami keluar dari jalan tol dan berhenti di sebuah SPBU, istriku tetap saja tidak memakai pakaiannya kembali. Dia malah dengan santainya duduk sambil makan camilan yang dibawanya dari rumah tadi. Untungnya petugas yang mengisi bahan bakar mobil kami tak bisa melihat ke dalam mobil. Aku yang tetap duduk di balik kemudi menyerahkan pada Angga untuk membayar pembelian bahan bakar. Diapun sempat turun dan ngobrol dengan petugas SPBU saat mobil sedang diisi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvwlmuV7W7
Akhirnya sekitar jam 4 pagi kami sudah tiba di depan rumah keluarga istriku. Suasana masih gelap dan belum nampak adanya aktifitas warga sekitar. Aku dan Angga turun lebih dulu. Kami berdua dengan cepat menurunkan semua barang bawaan kami dan menaruhnya di depan pintu rumah. Tak berapa lama kemudian pintu dibuka dan muncullah ibu mertuaku datang menyambut kami.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmseiDkd5K
“Dimasukkan saja semuanya Ngga.. biar kalian bisa cepat istirahat” ujar mertuaku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYuWTIpZdx
Aku kemudian menjabat tangan mertuaku lalu menciumnya sebagai tanda hormatku pada orang tua. Begitu juga Angga, dia langsung memeluk ibunya setelah sebelumnya juga mencium tangannya. Kusadari penampilan mertuaku masih cuek seperti biasa, hanya memakai Bh dan celana dalam saja. Tentunya bagi kami itu sudah seperti hal yang biasa. Aku pun terus memasukkan barang bawaan kami kedalam rumah dan menyimpannya dengan rapi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRD2b53rnC7
Sesaat setelah semua barang selesai kami turunkan, istriku kemudian ikut turun dari dalam mobil. Aku tak bisa melarangnya ketika dia keluar dari dalam mobil hanya memakai Bh dan celana dalam saja. Kelakuannya memang tak jauh beda dengan ibunya. Istriku tampak santai masuk ke dalam rumah setelah ikut mencium tangan ibunya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhm9lQiltIM
“Huhh.. capek aku bu.. pinggangku pegel rasanya” ujar istriku sambil memegangi pinggangnya yang sekarang terbuka tanpa tertutup pakaian.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0a0adKbd6d
“ya namanya jalan jauh Tik… lagipula kan kamu juga hamil.. sudah biasa itu” balas mertuaku kemudian.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSLnLvrRcq
Istriku tanpa berucap apa-apa langsung jalan masuk ke dalam kamar. Sedangkan aku dan Angga duduk santai di ruang tamu sambil menungu mertuaku datang kembali. Beliau tadi masuk ke dapur dan membuatkan kopi untuk kami.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QokGJl8t4
“Rokok Ngga..” tawarku sambil meletakkan sebungkus rokok di meja.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizPb6ZKibp
“Iya mas.. makasih”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRO81kAG27p
“Ffuuuhhhh.. mobilnya enak ya Ngga? Gak terlalu capek bawanya” kembali kunikmati kepulan asap yang keluar dari ujung rokok yang aku bakar.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkzqfmzLOu
“Hehe..iya mas, namanya juga mobil baru.. harganya berapa yah sekarang?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnk0Kaj2rb0
“Hemm, mungkin sekitar 1M kurang dikit itu Ngga..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYsKZ3hycw
“wahh.. makanya bagus banget tuh mas”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPGwh4jFzk
“Iyalah, cocok sama harganya”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKvDMiSaHa
Lagi enak-enaknya kami ngobrol, tiba-tiba Dina keluar dari kamarnya. Wajahnya masih kucel dan rambutnya tergerai acak-acakan. Tapi kulihat ada yang berbeda sekarang, wajahnya nampak bersih dan kulitnya semakin cerah. Mungkin karena mau menikah dia lakukan perawatan pada tubuhnya. Tapi tetap saja penampilannya cuek dan bebas seperti biasa.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDqLWMdDib
“Mas Aryooo.. aduhh.. kangen aku mass..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2e9Tru9VDp
Dina langsung duduk di sebelahku lalu memelukku erat. Bukan cuma itu, dia kemudian mencium pipiku berkali-kali sampai aku kewalahan menerimanya. Angga kulihat nampak protes di wajahnya, dia seperti sedang mencibir kelakuan kakaknya itu padaku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnEpgbAW7V
“Huhh.. masak cuma mas Aryo yang dikangenin sih mbak.. sama aku gak kangen yah?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzNJDpbsNy
“Hihihi, ya jelas kangen lah dek.. sini.. sini..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsCXTLJXf2
Angga kemudian mendekati Dina lalu memeluk kakaknya itu dengan lekat. Diapun sama mendapat ciuman di pipi dari Dina. Selepas itu Angga kembali duduk di depanku dan menghisap rokoknya lagi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSCN3z9ErL
“Kamu ntar kalo udah menikah masak gini terus Din? Bangun tidur cuma pake celana dalam aja” tanyaku menoleh pada Dina.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxC5OARW54
“Iya lah mas.. ngapain dirubah-rubah.. orang desa sini sih udah biasa..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2THCRr1BOS
“Emm.. bener juga sih, tapi ngapain pake celana dalam, kan biasanya kamu malah ga pake apa-apa kan Din? Hehehe..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AiwePqKG6
“Yeee.. iya bener mas, tapi masak aku keluar trus ngobrol sama kalian ga pake apa-apa? Ya bisa juga sih.. tapi gimana ya mas…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWwRSnFMoX
“Hahahaa… udah ahh.. jangan dibahas lagi.. ntar malah kemana-mana Din”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sUz39dZHw
Aku kembali menyalakan rokok yang tersemat di bibirku. Kuhisap dalam-dalam dan kunikmati kepulan asap yang keluar dari ujungnya. Begitu pula Angga, dia juga sudah kedua kalinya mengambil rokok milikku dan menyulutnya. Tak berapa lama kemudian mertuaku kembali datang sambil membawa dua gelas kopi di tangannya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURfvoXF5dq
“Makasih bu..” ucapku menyambut kopi di atas meja.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZ7O2q8Kqc
“Iya, ini buatmu Ngga..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGdNlsTTZj
“Waahh.. enak nih”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbvx6dTh5Q
Selepas itu kami kembali terlibat pembicaraan yang membahas prosesi pernikahan Dina. Acara yang sedianya akan diadakan dua hari lagi itu ternyata di selenggarakan di rumah barunya pak Manto. Memang dulu pak Manto pernah cerita telah membuatkan Dina rumah baru apabila dia mau nenerima lamarannya. Aku tak ada masalah tentang hal itu.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FFmRxA80M
Sambil kami berbincang bersama, tak jarang mataku mengarah ke bulatan payudara Dina. Kupikir bentuknya semakin lama semakin montok dan berisi. Beberapa kali ketika dia tertawa, bulatan daging kenyal itu tampak bergelantungan indah. Rasanya aku jadi membayangkan kalau payudara Dina yang bulat membusung itu akan dinikmati oleh orang tua macam pak Manto. Aku malah jadi geli memikirkannya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Mtc6tTAXP
“Bu.. aku tidur sama ibu saja yah.. kangen banget aku buuuu…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhUJeitbYHf
“Iya..iya Ngga.. ayo sekarang kamu istirahat aja” balas mertuaku sambil menggandeng tangan Angga.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwgGt2eZfd
“dasar anak bungsu, manja banget sih kamu itu” celetukku pada Angga.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnyU4UVx9m
“Biarin mas.. hehehe…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9hiqxSrMm
Mertuaku dan Angga kemudian berjalan berdua masuk ke dalam kamar. Aku dan Dina masih lanjut ngobrol sebentar. Kurasakan Dina semakin mendekat ke arahku sampai akhirnya dia kembali memelukku sambil meletakkan dagunya di pundakku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUJDEPHlcI
“Mas.. mbak Tika hamil udah berapa bulan sih?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgjoD6Yrjq
“baru 4 bulan jalan Din..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJlgGf3tsr
“Mas.. kalo aku sama pak Manto ga bisa hamil gimana yah?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmZbioXlwx
“Ya kamunya yang sabar lah.. masak mau hamil sama orang lain? Kamu ini ada-ada aja pikirannya”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctJuvUvb2L
“Hihi.. kok tau sih pikiranku mas? Cuma kepikiran aja mas.. sebenarnya kalo ntar aku ga bisa hamil… emmm.. aku pengen hamil sama mas Aryo aja”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonfinbgZ39
“Hehh!? Jangan aneh-aneh kamu.. gakk.. gak bener itu Din.. dosa banget kamu” balasku sedikit menghardiknya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnfkMALpyx
“yaahh.. kalo mas Aryo ga mau biar aku cari laki-laki lain aja yang mau”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PJrJWXWNt
“issshhh.. jangan lah..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPl6OZ1YCnd
“makanya mas Aryo harus mau…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1TVXXCIqq
“Eh.. iya.. iya.. aku mau kok.. tapi kalo bisa jangan Din”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6u44jZ5Xim
“Hihihi.. iya dehh mas.. kan belum kejadian juga, tenang mas.. “
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkEHTPAwFa
“Udah ahh.. ntar tambah ngaco kamunya, aku mau tidur dulu.. capek”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HZNyiiGxA
“Tidur sama aku aja mas, hihihi..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4h9JjtiRzC
“Jangan dong Din.. kan ada kakakmu di kamar.. masak aku tidur sama orang lain?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7d5v6m1wOQ
“Iya deh mas… udah cepetan istirahat, ntar siang bantuin aku ambil perlengkapan pengantin di desa sebelah ya mas”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FaAahawBP
“Iya Din.. siap”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWF15U2QP3j
Kami kemudian sama-sama meninggalkan ruang tamu. Aku masuk ke dalam kamar istriku dan Dina masuk ke dalam kamarnya sendiri. Saat sudah di dalam kamar kulihat istriku sudah tertidur dengan pulasnya. Nampaknya dia sangat lelah dengan perjalanan kami malam tadi. Suara dengkuran halus terdengar dari mulutnya, tanda kalau dia benar-benar capek. Akupun lalu melepas pakaianku dan menyisakan celana dalam saja. Kubaringkan tubuhku di samping istriku lalu berusaha memejamkan mata. Tentu saja tak butuh waktu lama akupun tertidur dengan lelapnya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRprBIWR7SS
***
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYq1GYCXdb
Sekitar pukul 11 siang aku terbangun dari tidurku. Kurasakan tubuhku tengah bercucuran keringat karena cuaca di desa kelahiran istriku itu memang panas dan membuat gerah. Dengan mata masih agak terasa pedas aku bangun dan duduk di pinggiran tempat tidur. Kulihat sudah tak ada lagi kehadiran istriku, tentu saja ini sudah siang, aku pikir dia pasti sudah melakukan pekerjaan rumah membantu mertuaku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfqyIhbM6S
Kuambil Hpku dan kulihat beberapa pesan yang masuk. Semuanya tak ada yang penting, hanya grup teman-teman tongkronganku saja yang ramai. Kembali kuletakkan Hpku di atas meja rias. Dengan badan yang masih terasa capek aku kemudian keluar dari kamar. Tanpa kusadari ternyata aku masih pakai celana dalam saja. Mungkin karena kebiasaan di rumah begitu jadi akhirnya terbawa juga sampai di rumah mertuaku. Untungnya tak ada orang lain di rumah, hanya ada Dina yang kutemui sedang duduk sendirian di dapur.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcesd0rq1V8
“Eh mas Aryo, baru bangun ya mas?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqsNKJ3blF
“Hoooaaammm.. iya Din.. ahh.. capek banget badanku”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DBMeVoRzC
“yaudah.. aku buatin kopi mau?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrlJ6Pa6vJ
“ya mau dong..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bO2fdzJhW
“Sip.. tunggu bentar ya mas”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoTVw1VbBr
Dina tampak cekatan merebus air lalu membuatkan aku kopi. Nampak dia santai sekali meski tubuhnya hanya terbalut celana dalam saja. Gunung kembar yang ada di dadanya dia biarkan bergelantungan dengan bebas. Aku yang sering melihatnya jadi seperti melihat hal yang biasa. Semakin sadar aku kenapa orang di desa ini begitu cuek pada pakaian mereka. Karena dari dulu mereka sering melihat akhirnya semakin lama jadi semakin terbiasa. Kalau sudah terbiasa pasti tidak akan timbul rasa kagum atau merasa aneh pada kondisi di sekitar mereka.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SxZuE4R9f
“Tika kemana sih Din? Kok ga keliatan”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGgeFTJNjK
“Anu mas.. itu..emm… ada kok, hihihi…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfpGTmmmXb
“Iya ada dimana?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4woyQfEhz
“Udah mas.. ini kopinya”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpnmsqMhBO
Aku semakin penasaran pada jawaban Dina. Sepertinya ada sesuatu yang berusaha ditutupi olehnya. Tanpa menaruh curiga akupun menyeruput kopi dari gelas yang telah disajikan oleh Dina padaku. Tetap saja nikmat rasa kopi saat baru bangun tidur, bikin melek dan semangat lagi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcsQetSzdO
“Mas.. cepetan mandi.. habis ini jadi kan mengantar aku ambil barang?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUodgLfnsiH
“Iya bisa kok..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4isHu8f8Nd
“Sipp.. apa mas Aryo mau mandi bareng aku? Asikk lhoo bisa mandi berdua, hihihi..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnxxCzYIwf
“Bolehh.. emang kamu gapapa? Kan kamu udah ada yang punya” balasku menatapnya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73O3ZYqeOz
“Ahh.. biarin, lagipula habis ini kita ga bisa begini lagi mas.. kalo aku udah pindah ke rumah yang baru pasti susah mau duduk berdua bareng mas Aryo lagi”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqCGG2CAy3o
Aku terdiam mendengar ucapan Dina. Benar juga apa yang dia katakan. Sehabis dia menikah dan pindah rumah tentu saja dia akan jadi milik pak Manto secara keseluruhan. Tak mungkin aku akan duduk bareng Dina dalam kondisi hampir telanjang seperti ini setelah dia jadi istrinya pak Manto.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSmXpx5c7gh
Selesai aku minum kopi, tanganku kemudian di tarik Dina untuk mengikutinya. Kami berdua kemudian berjalan menuju kamar mandi yang ada di belakang rumah. Letak kamar mandi di rumah mertuaku itu berjarak sekitar 7 meter dari pintu dapur, jadi kami sempat berjalan berdua di tempat terbuka. Untungnya belakang rumah mertua itu masih berupa ladang dan tanah kosong. Tetangga pun paling dekat sekitar 50 meter jauhnya. Pun kalau ada yang melihat kami juga mereka akan biasa saja.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIQBOc9O88
“Sini aku bantuin mas..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJ948Lg3uh
Begitu kami berdua masuk ke dalam kamar mandi, Dina langsung menarik celana dalamku ke bawah dan langsung terlepas dari kedua kakiku. bukannya kembali berdiri, Dina malah terus jongkok di depanku dan mulai memegangi batang penisku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcxx3v3F9Z
“Din.. ntar kalo ada yang tau gimana?
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6saK4kuBt
“Uhhh… gapapa mas.. bebas kok kita”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqdUgLDgyz
Aku tak begitu paham dengan kata bebas yang diucapkannya tadi. Tap bagiku itu adalah kondisi dimana kami bisa melakukan lebih jauh lagi. Makanya aku tak menolak saat Dina memegangi penisku lalu mengulumnya dengan nikmat.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvomLbLRqj
“Emmmhh.. emmhhh.. ahhh…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnOkKlJIeP
Dina seperti mendapat sesuatu yang menyenangkan hatinya. Dia jilati permukaan penisku dari pankalnya lalu menuju kepalanya. Biji pelerku pun tak luput dari sapuan lidahnya. Begitu liar dan bernafsu sekali dia mengerjai alat kelaminku. Sambil terus menjilati permukaannya, tak jarang dia selingi dengan kocokan tangannya yang terasa lembut itu. Mau tak mau batang kemaluanku semakin lama semakin tegang dan mengeras.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBVJEmEjxo
“Hihihi.. enak kan mas” ucapnya sambil menatap wajahku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lStoIPgUD
Pandangan matanya yang binal itu seakan jadi candu buatku. Seorang gadis muda yang cantik jelita tengah jongkok di depanku dan dengan rela hati mengoral penisku, hati siapa yang gak bakal luluh kalau sudah begini.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoeHiquXlWl
“kamu tambah cantik sekarang Din”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGc45tGhGXD
“hihihi.. iya dong mas.. cantik mana sama mbak Tika?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4Dq0aoKZj
“hemm.. kalo sekarang ya cantik kamu Din”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oogqbW96D
“Ohhh… makasih mas”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12lWFStRTY
Dina kemudian berdiri lalu melepas satu-satunya pakaian yang masih melekat di tubuhnya. Dia memelorotkan celana dalam mungil dari pinggangnya lalu dibiarkan jatuh menuruni kedua kakinya. Lagi-lagi aku bisa melihat kemaluan Dina yang bersih dari bulu itu. Kulitnya tetap saja cerah dengan bibir vagina berwarna merah pucat.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIv1FpqVZu8
“Mas..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaILGpLA8bl
“Apa Din?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84WjJyE0CM
“Langsung masukin aja ya mas.. keburu siang ntar, aku ada janji soalnya”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69B77ennpJ
“Iya deh.. sekarang maunya kamu gimana?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiA6Tg4Bg4
Dina kemudian mengambil sabun lalu mengoleskannya di liang senggamanya. Aku pikir dia melakukan itu supaya memeknya lebih siap untuk menyambut penetrasi penisku. Kubiarkan saja dia sampai akhirnya Dina memposisikan tubuhnya membungkuk di depanku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46MNXMEWD5
“Aaaahhhhhhhhhh…. uuuugghhhhhhh….”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6QmQCZ5lr
Kusodokkan penisku perlahan-lahan menembus bibir vaginanya. Kudorong dengan kuat tapi kutahan supaya tak menyakitinya. Pelan namun pasti akhirnya seluruh permukaan penisku amblas di dalam lobang memeknya. Kembali kurasakan jepitan dinding vagina Dina begitu kuat meremas penisku. Aku hampir meringis menahan ketatnya himpitan otot vagiannya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1MhI8MLX7
“Aahh.. udah lama ga dipake ya Din?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ99u7CiqV6J
“Emmhhh.. aahhh.. iya mas.. ssssshhhh… terusss.. aahhh”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BUoCjkE7Y
Kukeluarkan penisku sebatas kepalanya lalu kembali kudorong maju. Begitu seterusnya namun dengan tempo pelan-pelan saja. Aku ingin persetubuhan kami ini menjad kenangan yang nikmat bagiku dan buat Dina.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbA7A1mpiYu
Permukaan vagina Dina yang sudah terkena sabun tadi semakin membuat lancar penisku keluar masuk liang senggamanya. Semakin lama semakin kupercepat tusukanku sampai benturan pangkal pahaku pada bulatan pantat Dina terdengar nyaring.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbK19hSCis
Plok… plokk… plokk.. plokk…
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4CQ0iNFOq4
Aku benar-benar menikmati suara itu. Suara yang jadi saksi bersatunya alat kelamin kami dengan bebasnya tanpa penghalang sedikitpun. Semakin lama kurasakan vagina Dina semakin becek dan berair. Itulah hebatnya memek Dina, kalau ibarat masakan itu banyak kuahnya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yPyow5K2h
“Ngngngaaahhhhhh…!!”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9xg6vvMJ8
Currrr.. currrrr…..
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnQf3pNUSA
Kutarik penisku keluar sebentar dan disusul dengan keluarnya cairan bening dari lobang kencing Dina. Dia ternyata sudah orgasme duluan. Aku kembali menusukkan penisku dan kupompa dengan cepat. Kucabut lagi dan kembali keluar cairan bening itu. Kuulangi beberapa kali dan tetap saja cairan itu keluar lagi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUntWUNT3Nm
“Hhaaaahhhh.. maassss.. enaakkkk…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlroJOjEKwA
“Iya Dinn.. aahh.. aku juga enakk..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBC2vbKngh
Kuangkat pahanya sebelah dan kembali kugenjot memeknya dengan cepat. Tak ayal Dina semakin kelojotan menerima tusukan penisku yang mulai brutal itu.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MkApnHe0T
Plok… plokk… plokk.. plokk…
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDkYvmbFafy
Bunyi peraduan pangkal pahaku dan pangkal pahanya yang telah becek itu semakin keras terdengar. Aku sudah tak peduli lagi kalau ada orang lain yang mendengar suara itu. pokoknya kami berdua sedang enak-enaknya, tak peduli anggapan orang lain. Bahkan aku tak peduli kalau istriku memergoki perbuatan kami.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WTMyC4Dfq
“MMmmhhhh maaasssssshhh…!!”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGx8575SUVJ
Currr.. cuurrrr.. cuurrr..
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuybVq43uE
Dari liang senggama Dina kemabali menyembur cairan bening. Kucabut penisku sesaat untuk memberi jalan pada cairan itu keluar semuanya. Setelah berhenti akupun lanjut memompa memek Dina dengan batang kejantananku lagi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKbD5dEz65
“Haaahhh.. enak banget memek kamu sayang.. aahh.. pasti pak Manto bakal senang.. aaahhhsss…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNB7cJxN6Lp
“Iya masshh.. ahh.. puasin mass.. aahh.. puasinn”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQyOq6NRfz
Terus kukocok memek Dina menggunakan penisku. Tumpahan cairan orgasme Dina tadi masih menggenang di bawah kami. Meski kami berada di kamar mandi tapi cairan squirt Dina itu tak mau mengalir ke saluran air. Melihat genangan cairan memek Dina itu aku semakin bersemangat, entah kenapa aku jadi suka banget saat ada cairan yang keluar dari memek perempuan. Aku jadi ketagihan melihatnya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3Uxc9T3uh
“Oooohhh..Dina.. aahh.. siap..siaapp.. yaahh… ahh..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPFoBzVBNN
“Ayo mas.. yang cepet.. ahh.. keluarin mas.. aahh.. aku mau hamiiiilllll…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuBkQXI8sO
Mendengar kata hamil dari mulut Dina semakin membuatku mendekati puncak kenikmatan. Kata-kata itu terdengar begitu merdu di telingaku. Aku sudah tak bisa berpikir sehat lagi. Di otakku hanya terus ingin segera mencapai puncaknya dan menyemburkan spermaku di rahim Dina.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqR1cjlOAN
“Aaahh.. ini Din.. aaahh.. bbiar kamu.. ahh.. Hamiill.. aahhhh”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMprxeXNxT
Crott… crottt.. croott…
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCHJa99MuS
“Hoooohhh… ahhh… iya mas.. buat aku hamil mas.. aahh.. enaakkkk!”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ673yEJ0Wh2
Kubenamkan penisku dalam-dalam. Kutahan agak lama sambil kupeluk tubuh Dina dari belakang dengan erat dan hangat. Aku benar-benar menikmati sensasi ini. Sensasi nikmat dimana kusemburkan benih-benih subur dari penisku ke dalam rahimnya. Aku melakukan semuanya tanpa berpikir kalau Dina bisa benar-benar hamil. Entah bagaimana nantinya biarlah dia yang mengurusnya. Toh kalau dia beneran hamil kan sudah ada suaminya. Itu yang ada dalam benakku saat ini.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1k6RK7BaUu
“Ahhh.. makasih mas.. tadi bener-bener nikmat”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzv00BocJpT
“Iya Din.. sekarang kita mandi dulu, keburu telat nanti”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYDgZHDLuy
“Hihi, bener juga mas.. yukk ahh..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaINf9WpAY
Kamipun segera mandi dan menyelesaikan urusan kami di tempat itu. Setelah selesai mandi kami baru sadar ternyata tak ada satupun diantara kami yang membawa handuk. Begitu kulihat celana dalamku juga ternyata sudah ada di dalam ember yang berisi air. Tak mungkin juga aku memakainya kemabali.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFOiG4oKg8
“Ahh.. gapapa mas, cuek aja.. siapa juga yang melihat kita.. yukk..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjalPkCgBi
Dina dengan santainya keluar dari dalam kamar mandi tanpa memakai apa-apa. Tubuh telanjangnya sekarang terbuka di alam bebas. Melihat keberanian Dina, akupun jadi ikutan cuek keluar dari dalam kamar mandi meski dengan kondisi bugil sekalipun. Akhirnya kami malah tertawa-tawa saling melihat ketelanjangan kami.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFyEBAhGqQ
“Mas.. ntar malem kita maen di luar sini yah!?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclj74jevVv
“Emmm.. boleh…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6OVS4HLKU
Dengan jalan bergandengan tangan aku dan Dina mulai masuk ke dalam ruangan dapur. Masih kulihat belum ada siapa-siapa. Baik mertuaku, istriku maupun Angga belum terlihat sama sekali. Rasa penasaran itu kembali menyeruak dalam pikiranku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9XJIv1dW8
Ketika Dina sudah sampai di depan kamarnya dia lalu melepaskan pegangan tangannya pada lenganku. Kubiarkan dia masuk ke dalam kamar untuk bersiap karena kita akan pergi ke desa sebelah. Setelahnya aku juga segera masuk ke dalam kamar. Namun saat aku hendak membuka pintu kamar, tiba-tiba kutemui istriku tengah keluar dari dalam kamar mertuaku. Rupanya dari tadi dia ada di kamar mertuaku. Kulihat dia keluar sambil tangannya mengikat rambutnya yang tergerai.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwRKGiR7bt
“Eh mas.. udah mandi yah?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahLieZ6KrU
“Udah.. udah.. baru selesai kok, abis ini mau nganter Dina ambil perlengkapan pengantin ke desa sebelah”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8l7EMCfHr
“Ohh… iya mas.. aku ga usah ikut yah? mau ketemu sama ibu-ibu yang masak buat acara besok”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjFFsTObFz
Istriku dengan santainya berjalan dari depan kamar mertuaku. Aku sedikit janggal dengan kondisinya. Dia tadi keluar dari dalam kamar mertuaku tanpa memakai baju sama sekali. Otomatis tubuh telanjangnya terlihat jelas di mataku. Bukan itu saja, tubuhnya kulihat berkeringat, sepertinya dia baru saja melakukan aktifitas yang menguras tenaga.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICgTOS6fh1
Kini aku dan istriku saling berhadapan di depan kamar kami tanpa memakai apa-apa lagi. Mungkin ini pemandangan yang aneh, tapi bagi kami jadi seperti hal yang biasa terjadi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHu1Cu9EM8l
“Dek, trus ngapain kamu keluar dari kamar ibu?”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tVVWZ2Jgk
“Emm.. baru ngobrol aja mas.. membahas acara besok” ucapnya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19F0pKHvPV
“Ohh, yaudah aku mau ganti baju dulu..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMJgqpTyLJ
“Iya mas.. aku juga mau mandi”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvFzye5GDT
Setelah selesai bersiap dan mematut diri. Aku dan Dina kemudian pergi menuju rumah penata rias yang sedianya akan membantu Dina dalam prosesi pernikahannya besok. Agak lama kami meninggalkan rumah. baru sekitar pukul 3 sore kami kembali pulang dengan membawa beberapa bajuh pengantin beserta alat-alat perlengkapannya. Sebenarnya tidak banyak yang kami bawa karena semua alat-alat yang lainnya sudah di kirim ke rumah pak Manto.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVkF1ECWs0
Kondisi rumah mertuaku memang tak ramai. Tetap saja seperti biasa dan tak ada kegiatan yang menunjukkan kalau besok ada acara pernikahan. Tadi malam memang mertuaku bilang kalau semua acara dan persiapannya akan dilakukan di rumah barunya pak Manto. Baik acara selamatan maupun masak-masak semua makanannya di lakukan di rumah pak Manto. Jadi tak ada acara apapun di rumah mertuaku. Itulah kenapa mertuaku tampak santai di rumah. Begitu juga Dina yang akan jadi pengantin besok. Dia hanya mempersiapkan dirinya dengan perawatan tubuh dan kulit dengan bahan kosmetik yang sudah dibelinya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXApOamzFW8
Malam harinya, Dina sehabis maghrib tadi sudah dipanggil untuk datang ke rumah pak Manto. Karena dia pergi sendiri, aku dan anggota keluarga lainnya masih tetap tinggal di rumah. Kuhabiskan waktu sore itu dengan berbaring santai di dalam kamar. Istriku yang tengah ngobrol dengan mertuaku dan Angga di depan terdengar ramai. Kadang sayup-sayup kudengar mereka tertawa memecah sepinya suasana. Benar-benar membuatku nyaman dengan kondisi pedesaan yang seperti ini.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7QVBw8iyOM
Aku yang merasa masih capek akhirnya tertidur sehabis isya’ dan terbangun sekitar jam 9 malam. Biasanya kalau sudah begitu pasti akan susah tidur lagi. Kudapati istriku belum masuk menemaniku tidur di kamar. Kuambil Hpku lalu kubaca pesan yang masuk sebentar. Hanya ada pesan dari Vina yang berkata kalau dia kangen dan ingin cepat ketemu denganku. Aku tersenyum membacanya, sepertinya dia benar-benar mencintaiku sampai tak rela aku jauh darinya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhNBfAhyFq
“Mas, jangan ngentot sama Dina, aku ga rela” tulisnya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPh2NSHUz4
“Gak kok” balasku sedanya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wAn1l4MYp
“Bohong”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlMCSflaHy
“Sudah tau nanya”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Vv2ck9XZn
“Dasar buaya buntung”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRG9CbJaIce
“Sini aku gigit”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFmiFSBlzt
“Gak, balik dulu sini kalo mo gigit”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHX9zaxataz
“Hehe, enakan diemut ja”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxV0bH7znfR
“Ayo, pas banget memekku gatel nih”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0YigbOnQa
“kocok aja, awas lecet”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtX6TTBVjy
Setelahnya Vina tak membalas pesanku lagi. Kutaruh kembali Hpku di atas meja kamar. Aku kemudian duduk di tepi tempat tidur sambil mengumpulkan kesadaranku. Tak kudengar lagi suara orang bicara di luar kamar. Entah merka kemana aku belum tahu. Karena merasa penasaran aku akhirnya coba keluar kamar dan mencari keberadaan istriku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBPmYz5tqC
Kucari di depan rumah sudah sepi. Pintu rumah pun sudah terkunci dengan rapat dan lampu teras juga sudah dimatikan. Akupun coba melihat ke dalam kamar mertuaku dan kamar Dina. Tetap aku belum temukan keberadaan mereka. Kulangkahkan kakiku menuju ke dapur dan sekaligus ke kamar mandi untuk buang air kecil. Namun begitu aku buka pintu dapur bagian belakang, aku mendadak kaget pada apa yang terlihat di depanku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxSHrWCRPSe
Sungguh di luar nalar dan akal ketika kulihat Angga, istriku dan juga mertuaku tengah berada di halaman belakang rumah dengan menggelar tikar. Sebenarnya yang membuatku kaget adalah kenyataan bahwa mertuaku tengah menungging dan Angga dengan bersemangat sedang menusukkan penisnya pada liang senggama mertuaku. Gila! Betul-betul gila apa yang mereka lakukan. Ditambah dengan adanya istriku yang duduk mengangkang di depan mertuaku, sambil liang memeknya dijilati oleh ibunya sendiri. Sungguh membuatku hampir pingsan melihatnya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiUivBjHex
Cahaya bulan yang sedang purnama membuat keberadaan mereka bertiga terlihat jelas di mataku. Ketiganya sudah telanjang bulat semuanya. Seakan tak peduli pada siapapun yang bisa melihat mereka. Angga dengan bernafsu terus merojok belahan vagina ibunya dan istriku terus mengerang menerima jilatan erotis pada memeknya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EEdpiT8mn
“Aahh.. masss.. udah bangun yah?” tanya istriku saat mendapatiku tengah berdiri melihat mereka.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83M4O8dwpz
“ii.. iiya dekk.. mau kencing dulu” balasku agak gugup. Aku tak tahu harus berbuat apa.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrfZ6wtDZz
“Hihihi.. yaudah mas buang dulu.. ntar kesini yah”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAEa9IhRTSE
“He’emm..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZcXSNtr95
Akupun lanjut pergi masuk ke kamar mandi. pikiranku terus berputar dengan liarnya memikirkan apa yang baru saja kulihat itu. Sungguh di luar dugaanku, ternyata selain ngentot dengan istrikum Angga juga sudah ngentot dengan ibunya sendiri. Gilak! Keluarga macam apa ini?
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLezCUUV5LQ
Aku berdiri lama di kamar mandi bingung akan berbuat apa. Meski aku sudah membuang isi kandung kemihku tapi aku masih tetap berada di dalam kamar mandi. Pikiranku masih melayang-layang tak tentu arah. Ingin rasanya aku menyudahi ini semua, tapi entah kenapa pikiranku malah melarangnya. Ada secuil keinginan untuk bisa gabung dengan mereka dan melakukan seks sebebas-bebasnya. Akhirnya pikiran kotorku yang menang dan mengambil tindakan. Akupun keluar dari kamar mandi lalu mendekati mereka bertiga.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdVQdqD9Ru
“Makanya kok hilang semua.. ternyata ngumpul disini” ucapku kemudian.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUKox4x58T
“Iya masshh.. ahh… teruss buu… ah.. enak”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzXuGc481T6
Istriku hanya meringis menahan nikmat saat liang memeknya dijilati oleh lidah nakal ibu mertuaku. Sedangkan Angga yang melihat kehadiranku hanya bisa nyengir dengan pinggul yang bergoyang maju mundur tanpa berhenti.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDbUbMWbjn
“Waahh.. lagi enek-enaknya tuh.. boleh dong gabung?” ujarku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYPha3HZVw
“Aaahh.. sini mas.. gantian sama Angga aja.. cobain dulu memek ibuku mas” tawar istriku kemudian. Sudah mulai gila istriku rupanya, tak salah dengar aku, masak dia menyuruh aku menikmati memek ibunya sendiri?
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBoVDmiNp3I
“Iya deh.. tapi emut dulu dong dekk.. bikin dia bangun”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrj5Uqv4zR
“Hihi.. siapp.. sini mas..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nEH6zVygN
Aku mendekati istriku yang masih duduk mengangkang di depan kepala ibu mertuaku. Kulepaskan sendiri celana pendek yang aku pakai beserta celana dalamnya. Tanpa basa-basi lagi istriku lalu dengan lahapnya menyelomoti penisku dan menjilati seluruh permukaan penisku. Melihat persetubuhan Angga dan mertuaku, serta emutan mulut istriku membuat batang penisku secara cepat langsung berdiri tegak menantang. Dalam hitungan detik saja batang kejantananku sudah dalam kondisi siap tempur.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxz29qJ0qcg
“gantian Ngga..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqZKWE5E45
“Aahhh.. iya mas…”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4IQ6l31Ja4
Plopp!!
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvYv50Hdfn
Angga mencabut penisnya dari lobang memek mertuaku. Dia lalu bergeser mendekati istriku, rupanya Angga memang sudah tak sabar untuk bisa lagi ngentot dengan isrtiku yang tak lain adalah kakak kandungnya sendiri.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3MWwAcvWbo
“Emmhhh.. aahhh… ayo Nggaa..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hPqqcGVB8
“Iya mbakk.. hoohhh.. enak banget memek perempuan hamil”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEo4Z7xRON
Kini kedua perempuan di hadapanku sama-sama menungging. Mertuaku menungging di depanku dan istriku menungging di depan Angga. Kami seperti sedang berlomba membuat pasangan kami merasakan kenikmatan. Posisi mertuaku dan istriku yang saling berhadapan membuat mereka bisa leluasa menyatukan mulut mereka. Istriku tampak menghisap mulut mertuaku dengan liar. Belitan lidah dan pertukaran ludah mereka lakukan untuk menambah rasa nikmat dari persetubuhan terlarang ini.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprZ7AwN3yt
“Uuhhh… mantab nak Aryo.. uuhh..teruss… hoooohh” desah mertuaku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAtmazUY5f
“Aauhh.. Anggaa.. yang kenceng dekk… ahhh… bikin mbak muncrat dekk…” sambut istriku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgAew7cwmE
Plok… plokk… plokk.. plokk…
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGyiyNRilG
Plok… plokk… plokk.. plokk…
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYTfcgnlTn
Suara entotan kami berdua mulai terdengar nyaring. Ini kalau terjadi di kota pasti tetangga sudah geger mencari keberadaan sumber suaranya. Untungnya tetangga rumah mertuaku ini jauh-jauh semua. Jadinya kami bisa dengan bebas melakukan entotan kami tanpa ada yang mengganggu.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYTolNJl5V
Sesaat kemudian istriku sudah menjerit-jerit keenakan. Tusukan cepat yang dilakukan oleh Angga rupanya mulai membuatnya kuwalahan. Aku yang tahu kondisi istriku itu hanya bisa tersenyum sambil terus kugoyangkan pinggulku maju mundur. Jepitan memek mertuaku memang tak terasa kuat seperti vagina Dina atau milik istriku, tapi empotannya sungguh luar biasa enaknya. Mungkin itulah kelebihan mertuaku yang tak dipunyai kedua anak perempuannya.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5UAcQ3pT3
“Hooooohhhhhh… aku keluaaaaarrrr!!”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnIohdcQgc
Tubuh istriku ambruk ke depan. Dia tersungkur di atas tikar yang digelar di halaman belakang rumah. otomatis penis Angga ikut tercabut keluar dari liang senggama istriku. Angga lalu berdiri dan menatapku.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwCNcQZXPE
“gantian aja Ngga.. kita keluarin sama-sama di memek ibu”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWYOfnRUpl
“Hehehe.. siap mass..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVDd4NaI8f
Kucabut penisku lalu kusodorkan pada mulut mertuaku. Kini aku resmi jadi menantu yang durhaka, dengan teganya menyumpal mulut mertuanya sendiri dengan batang kontol. Angga yang sudah siap di belakangku kembali menancapkan penisnya di lobang memek ibunya. Tanpa ditahan-tahan dia lanjut mengocok lobang tempat dia dilahirkan itu dengan kecepatan tinggi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFMOm28GTn
“Haaaaahhhhhhhh… muncrat buuuu… hoooohhhhh”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmp2qGAoPiz
Tubuh Angga bergetar hebat. Badannya kelojotan melepaskan semburan sperma pada liang senggama ibunya. Aku yang melihatnya telah berhasil menggapai puncak kenikmatan hanya bisa tersenyum lalu menyuruhnya untuk gantian lagi.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nB7UBFE8z
“Ahhhh.. mantab nih.. becek..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaNptWOK8m
Kupompa memek mertuaku dengan cepat. Lelehan sperma Angga nampak mulai merembes keluar dari celah-celah bibir vagina mertuaku. Caira putih kental itu semakin lama semakin berbusa dan jatuh di paha ibu mertuaku. Sungguh erotis bagiku bisa melihat lelehan cairan itu.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykZSv5Sjuh
“Ayo dong bu.. empot lagi dong.. aahh.. mau nyampe ini” pintaku kemudian.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfG3teF55jm
“Hohhh.. hohhhh.. iya.. aahh.. iya.. ini..”
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7BFvVvqlEL
Sekali lagi penisku diremas-remas dan dihisap oleh dinding kemaluan mertuaku. Aku sangat menikmatinya. Namun begitu aku masih belum merasakan ingin keluar.
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoPdiPlOzV
“Ohh… jadi begini kelakuan kalian kalo aku ga ada dirumah?
6112Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIWunXOYHt
“Dina !!”
ns 15.158.61.6da2
