Pagi itu aku masih saja terbaring merenung di atas tempat tidurku. Pikiranku terus berputar tak tentu arah setelah apa yang kualami tadi malam. Aku lihat dengan jelas istriku tengah bersetubuh dengan Angga. Padahal pemuda itu adalah adik kandungnya sendiri. Hatiku terasa panas, ingin rasanya aku memarahi istriku dan mengusir Angga dari rumah ini.
11694Please respect copyright.PENANADVBYbBxhkw
Sampai pagi ini pun istriku masih berada di dalam kamar Angga. Aku yakin dia masih tidur dengan lelap karena ini masih jam setengah 4 pagi. Belum lagi tubuhnya pasti capek karena meladeni pemuda yang punya stamina bagus seperti Angga. Semakin lama kupikir semakin sakit hatiku.
11694Please respect copyright.PENANArEJ4pOVtGN
Sakitnya hatiku tiba-tiba saja berbalik arah. Aku jadi merasa bersalah sekarang ini. kalau aku marah melihat istriku bersetubuh dengan Angga, bukannya dia bakal marah juga kalau dia sampai tahu aku telah ngentot dengan Nina. Belum lagi perlakuanku pada Dina dan juga Vina. Kalau istriku tahu itu semua apa dia gak bakal lebih marah lagi.
11694Please respect copyright.PENANAhrfIblHzdY
Sepertinya aku harus merelakan perbuatan istriku itu. Aku masih ingat kata-katanya, memberikan kebahagiaan pada keluarganya itu yang utama. Perlahan hatiku jadi tenang. Aku kembali menatap masa depan kami kembali normal. Mungkin inilah jalan yang haru aku dan istriku lalaui.
11694Please respect copyright.PENANAPfPCUhQffr
“Mas.. kok udah bangun?”
11694Please respect copyright.PENANAky1Cth2Tyz
Tiba-tiba istriku masuk ke dalam kamar. Karena lampu kamar kubiarkan menyala dia pastinya dapat melihatku tengah berbaring dengan mata terbuka.
11694Please respect copyright.PENANAuORx7mfe7Y
“Iya, semalaman ga bisa tidur aku”
11694Please respect copyright.PENANA2oQaaAeYsd
“Kenapa sih mas? Banyak pikiran yah?”
11694Please respect copyright.PENANAjxs6ImkxfU
“Kamu darimana sih dek? kok baru muncul?
11694Please respect copyright.PENANASB8lu9673B
“Hihi… mas kan tau sendiri.. aku ketiduran di kamarnya Angga mas”
11694Please respect copyright.PENANAZige5lcei2
Istriku masih santai saja membalas pertanyaanku. Di wajahnya tak kulihat muka takut atau bersalah karena malam ini tidak tidur denganku. Padahal Tika itu perempuan yang tak bisa menyembunyikan perasaannya. Kalau dia marah, kecewa, senang, susah, pokoknya semua isi perasaannya selalu terlihat pada raut wajahnya.
11694Please respect copyright.PENANAmBJh80ZD60
“Ohh, ya udah gapapa.. kan masih di dalam rumah sendiri” kataku padanya.
11694Please respect copyright.PENANATbhY5EefEY
Tika kemudian berbaring di sampingku. Tubuhnya yang hanya terbalut celana dalam itu lalu mendekat dan memelukku penuh rasa sayang. Kalau sudah begitu aku jadi tak bisa berbuat banyak, aku memang lelaki yang gampang luluh oleh rasa sayang perempuan.
11694Please respect copyright.PENANAluZW9jE0MK
“Enak gak ngentotnya?” tanyaku dengan nada datar, istriku tahu kalau aku sedang gelisah.
11694Please respect copyright.PENANAoKClJjlPte
“Maksudnya mas Aryo gimana sih ini?”
11694Please respect copyright.PENANAcCZjWvntGi
“Kan tadi kamu ngentot sama Angga.. jangan bilang tidak dek”
11694Please respect copyright.PENANA8jdkvrBJAa
Tika diam sebentar, lalu menghela nafas panjang. Aku pikir mungkin terlalu dini aku menanyakan hal itu padanya. Tapi hatiku masih gelisah dan harus punya sesuatu untuk menenangkannya.
11694Please respect copyright.PENANAnGhxoh6ueU
“Iya.. aku akui memang tadi kebablasan mas.. kalo memang mas Aryo marah dan merasa dikhianati lebih baik ceraikan saja aku mas..” ucapnya dengan suara bergetar.
11694Please respect copyright.PENANANWlMfLXQU7
“Ehh.. enggak.. bukan begitu dek maksudku.. jangan bicara seperti itu dong”
11694Please respect copyright.PENANAFXjZj3CwpF
“ya kalau mas Aryo sakit hati mending kita pisahan aja mas.. gapapa kok, aku memang salah”
11694Please respect copyright.PENANANZ4HZ3mfJv
“Tidak dek… aku gak marah kok.. sakit hati sih iya tapi aku paham posisi kamu saat itu..”
11694Please respect copyright.PENANAK3Mv979yJI
“Trus mas Aryo maunya gimana?”
11694Please respect copyright.PENANAkRM4Kk8wjP
“ya gak gimana-gimana.. biasa aja” jawabku menarik nafas panjang.
11694Please respect copyright.PENANAIdr9uR37Hf
“Tapi kan tadi mas Aryo sudah tau? Aku memang yang salah mas..”
11694Please respect copyright.PENANApE3wMPhoMO
“Iya dek.. tapi rasa sayangku padamu melebihi semua itu, bukan aku mengijinkan kalian bebas seenaknya.. tapi selama kamu bahagia ya silahkan lakukan apa maunya kamu dek”
11694Please respect copyright.PENANAQ0KAb3zKVV
“Hemm.. kamu terlalu baik mas untuk aku” istriku menarik tanganku dan meletakkannya di pipinya.
11694Please respect copyright.PENANAAW0tsh9ImG
“Gak dek.. hanya saja aku terlalu sayang sama kamu”
11694Please respect copyright.PENANAZnL2koYlqz
“Maaf ya mas”
11694Please respect copyright.PENANABFq1y4HI5i
“Gak lahh.. ga ada yang harus dimaafkan.. seperti yang kamu bilang, apapun yang terjadi rumah tangga kita harus selalu utuh dek”
11694Please respect copyright.PENANA5MNvZjT6Ye
“Iya mas.. aku ingat”
11694Please respect copyright.PENANAvSjgNoMA6u
“Eh dek.. kamu gak lagi subur kan?
11694Please respect copyright.PENANAvMlSZG1Cie
“Gak kok mas.. palingan beberapa hari lagi datang bulan”
11694Please respect copyright.PENANAN2vzNwr0Tv
“Ohh.. ya udah.. gapapa.. soalnya aku tadi lihat Angga ngecrot di dalam”
11694Please respect copyright.PENANAJq3NcaoBjI
“Lahh.. jadi mas Aryo ngintip tadi yah? duhh.. ternyata…”
11694Please respect copyright.PENANAUzqO6sMAyb
“Ya kan namanya juga penasaran dek, hehehe…”
11694Please respect copyright.PENANAjq6fs09tbt
Hatiku kembali jadi tenang. Aku sudah bisa menerima apapun yang telah terjadi pada istriku. Sebaliknya aku tetap merahasiakan hubunganku dengan Nina, meskipun kedepannya kejadian di rumanya itu tak boleh terulang lagi. Sangat berbahaya bagiku kalau terjadi skandal antara aku dengan Nina. Akupun telah bersiap kalau selanjutnya akan terjadi lagi keintiman antara istriku dengan Angga. Mungkin kedepannya akan aku relakan saja mereka.
11694Please respect copyright.PENANAkfJuysWDPP
***
11694Please respect copyright.PENANAjMmNPwCwXp
Semenjak pembicaraan berdua dengan istriku pagi itu, kehidupan kami masih berjalan seperti biasa. Hubungan antara istriku dan Angga juga aku perhatikan tak ada perubahan. Meskipun aku sudah tidak mempermasalahkan kelakuan mereka tapi istriku seakan tahu mengambil jarak. Aku yakin istriku juga tak menggunakan kebebasan yang aku berikan untuk dilakukan seenaknya.
11694Please respect copyright.PENANAOmQ1abzBlL
Lebih menggembirakan bagiku adalah ternyata istriku sudah hamil. Setelah lewat masa menstruasinya ternyata dia terlambat datang bulan. Kamipun memeriksakan ke dokter untuk mendapat kepastian. Ternyata dari hasil tes dokterpun menyatakan kalau istriku benar-benar hamil dan usia kandungannya sudah satu bulan. Aku sangat bahagia mendengarnya.
11694Please respect copyright.PENANAgiyuOl9kBM
Kadang terbersit di pikiranku rasa curiga. Jangan-jangan yang menghamili istriku ternyata Angga. Namun pikiran itu kubuang jauh-jauh, karena kalau dilihat masa hamilnya itu tak mungkin Angga yang membuahinya. Namun begitu aku terus meyakinkan diriku untuk menerima apapun keadaannya.
11694Please respect copyright.PENANAQvv4NXPuAi
Vina juga sudah resmi diterima di kantor tempatnya melamar pekerjaan. Sudah seminggu ini dia masuk kerja. Dia kini sudah tak lagi tinggal serumah bersamaku, tapi pindah ke rumah sebelah. Ya, ke rumah tepat di sebelah rumahku. Istriku menawarkan pada Vina untuk menyewa rumah di samping kanan rumah kami. Kebetulan rumah itu sudah kosong lama dan pemiliknya jarang datang kesitu. Dengan bujuk rayu istriku pada pemilik rumah, akhirnya mereka sepakat menyewakan rumah itu dengan harga murah. Itung-itung membantu pemilknya untuk merawat rumah dan menjaga kebersihannya.
11694Please respect copyright.PENANAulyAzH0GST
Selama seminggu inipun aku selalu membonceng Vina berangkat kerja. Lokasi kantornya yang dekat dengan kantor perusahaanku membuat kami bisa berangkat kerja bersama. Kedekatan kamu pun semakin terasa seperti bukan saudara sepupu, tapi jadi dekat seperti sepasang kekasih. Inilah yang sebenarnya aku takutkan.
11694Please respect copyright.PENANAIEjyXFRPB8
Suatu siang aku menerima kabar dari kampung istriku. Katanya ada sengketa hutang piutang yang terjadi antara ayah mertuaku dengan seorang juragan di desa itu. istriku jadi resah mendengar kabar itu. Aku kemudian mengambil keputusan untuk pergi pulang ke kampungnya dan membantu ibu mertuaku menyelesaikan permasalahan itu.
11694Please respect copyright.PENANAeLznAgeOp2
“Sudah kamu di rumah saja.. jaga baik-baik kandunganmu itu” ucapku pada istriku.
11694Please respect copyright.PENANAobairhzjiX
“Tapi nanti siapa yang nemenin kamu mas? Jauh lho jalannya”
11694Please respect copyright.PENANAL7c8gjPoJH
“Iya mas.. apa biar aku saja yang nemenin mas Aryo?” pinta Angga kemudian.
11694Please respect copyright.PENANAIsLoUqUmb4
“Gak usah.. biar aku sendiri saja… besok aku pinjam lagi mobilnya kantor”
11694Please respect copyright.PENANAOW25oVZckl
Vina yang kebetulan sedang berada di rumahku mendengar pembicaraan kami. Dia lalu mendekati istriku.
11694Please respect copyright.PENANAUqA34CHqqU
“Mas Aryo mau kemana sih mbak?”
11694Please respect copyright.PENANAXI71p1RV8E
“Pulang ke desa, ada masalah disana Vin” jawab istriku.
11694Please respect copyright.PENANATekYtEnElz
“Ohh.. gini aja mas.. biar aku aja yang nemenin” celetuk Vina kemudian.
11694Please respect copyright.PENANAmFsoUFm6dv
“Lha kamu kan kerja Vin..”
11694Please respect copyright.PENANAc5UTNaEVTp
“Kan besok hari sabtu mas, kantorku masuk sampai jam 12 aja, emang mas Aryo berangkat kapan sih?”
11694Please respect copyright.PENANAIdRYAx3Nt8
“ya besok jam 1 siang, aku masuk dulu setengah hari” balasku.
11694Please respect copyright.PENANACHFRcv4r30
“Yaudah.. bisa itu.. Angga biar nemenin mbak Tika, kan butuh laki-laki di rumah kalau ada apa-apa” ujar Vina yang kupikir ada benarnya juga.
11694Please respect copyright.PENANAc4UTEkFjnX
“Gimana dek? Vina mau ikut aku ke desa?” tanyaku kemudian pada istriku.
11694Please respect copyright.PENANAvRq8oX1t2s
“ya gapapa mas.. tapi tolong bantu ibu sebisanya.. juragan Manto itu memang seneng cari gara-gara”
11694Please respect copyright.PENANAb0aV1bLNON
“Iyaa… aku usahakan beres semuanya, emang kamu tau hutangnya almarhum bapak ke juragan Manto itu berapas sih dek?”
11694Please respect copyright.PENANAHJI0VVRFp6
“Katanya sudah dibayar separuhnya sama ibu.. dulu katanya juragan Manto memberi kelonggaran waktu sebisanya membayar sisa hutangnya.. tapi kok sekarang lain mas”
11694Please respect copyright.PENANAG6PnCgiF1V
“trus sisanya itu berapa juta?”
11694Please respect copyright.PENANALv9Me9UdOZ
“Ah, itu.. berapa ya Ngga.. kamu tau tidak?” istriku gantian tanya ke adiknya.
11694Please respect copyright.PENANA2cNK8HdgQu
“Sekitar 15 juta mas..” jawab Angga.
11694Please respect copyright.PENANACrO9p4pMr7
“Aduhh.. di tabungan kita memang ada uang 15 juta.. tapi masak mau dipake semuanya?” aku duduk sambil memijit kepalaku coba mencari solusi.
11694Please respect copyright.PENANA5xUZWVDarj
“Itu gampang mas.. aku ada uang 5 juta di rekeningku, pake aja dulu mas..” Vina menyela pembicaraan kami.
11694Please respect copyright.PENANA8bo7wUrzWR
“jangan lah Vin.. ntar kamu ga ada uang buat jaga-jaga”
11694Please respect copyright.PENANAy4LJD9xZ4p
“Gak kok mas.. uang itu memang sengaja aku sisakan kalo kapan-kapan aku pengen beli rumah”
11694Please respect copyright.PENANAlVTmHTaWwr
“Ahh.. yaudah deh, kita pake dulu ya Vin uang kamu”
11694Please respect copyright.PENANAfb0XlHJ4cm
“Iya mas.. besok pulang kerja aku ambil uangnya di bank”
11694Please respect copyright.PENANAlr1FtU7aS5
Akhirnya kami menemukan solusi yang paling baik diantara kemungkinan yang jelek. Singkat cerita sesuai dengan rencana kami hari sabtu siang kami jadi berangkat ke desanya istriku. Aku sengaja membawa mobil kantor dengan alasan mengunjungi mertuaku yang sedang sakit. Tentu saja pihak kantor mengijinkannya.
11694Please respect copyright.PENANABtlnbJoyjz
Sepanjang perjalanan menuju ke kampung halaman istriku, kuperhatikan Vina merasa gembira. Entah apa yang membuatnya gembira akupun tak mengerti. Dia terus mengajakku ngobrol supaya aku tak mengantuk katanya. Lama-lama aku jadi semakin nyaman berada di dekatnya. Sungguh beruntung nanti suaminya Vina, menemukan jodoh seorang gadis yang cantik bertubuh seksi dengan watak yang periang dan baik hatinya.
11694Please respect copyright.PENANALls96Bsf4M
Pukul 5 sore mobil yang aku bawa sudah mulai masuk ke desa yang aku tuju. Beberapa penduduk sekitar yang melihatku langsung menyapa. Tak lupa aku sapa balik mereka karena aku memang mengenalnya. Mereka mengenalku sebagai menantunya bu Aminah, ibunya istriku.
11694Please respect copyright.PENANAFLOZJLyyNn
Begitu aku sampai di rumah istriku, langsung saja aku parkir mobilku di samping rumah. Kebetulan di situ ada halaman yang kosong. Biasanya ibu mertuaku memakainya untuk menjemur padi atau jagung sehabis panen.
11694Please respect copyright.PENANAfIkk12J55R
“Lhoh.. lhoh.. kok nak Aryo datang kemari? Jadi merepotkan saja”
11694Please respect copyright.PENANAbPVnQPVIG6
Ibu mertuaku keluar dari rumah lalu menyambutku datang. Seperti biasanya mertuaku itu memakai Bh dan kain kemben saja. Aku memang sudah terbiasa, tapi bagi Vina yang ikut denganku pemandangan itu langka baginya.
11694Please respect copyright.PENANAc5VKRAl34R
“Iya bu.. saya pengen urusannya cepet selesai” balasku setelah menurunkan beberapa barang bawaan kami.
11694Please respect copyright.PENANA27WzJOgOHr
“Lah, kok bawa kipas angin segala sih? ada dua lagi.. buat apa?”
11694Please respect copyright.PENANAEQpXoHi8Oy
“Kan dulu saya pernah bilang mau belikan kipas angin lagi bu.. jadi saya bawa sekalian kesini sekarang mumpung ada waktu”
11694Please respect copyright.PENANA1anKbx2il7
“Wahh.. beneran nak Aryo ini memang baik banget.. ayo masuk dulu.. kita bicara di dalam”
11694Please respect copyright.PENANAFTGzHcTj71
Aku dan Vina kemudian mengikuti langkah ibu mertuaku masuk ke dalam rumah. Semula Vina tampak canggung tapi kemudian dia bisa mengatasinya dan coba untuk adaptasi pada lingkungan di sekitarnya. Aku duduk di pojok sedangkan Vina duduk tepat di sebelahku.
11694Please respect copyright.PENANAmrDNI4uHPG
“Eh, mbak ini siapa ya nak Aryo?”
11694Please respect copyright.PENANAQlqW6RGAFC
“Ini sepupu saya bu.. dia sengaja ikut supaya ada teman.. Angga saya suruh di rumah saja biar Tika ada orang laki-laki di rumah, kan sekarang lagi hamil bu” jawabku.
11694Please respect copyright.PENANA8hV7kehDz3
“Ohh.. begitu.. padahal ibu kangen sama Angga lho nak, tapi gak apa-apa.. biar dia temani kakaknya saja” kini ibu mertuaku duduk tepat di depan kami.
11694Please respect copyright.PENANAHgtrzz3cIk
Kulihat Vina masih terus memperhatikan penampilan mertuaku. Mungkin baginya agak janggal baginya melihat mertuaku menemui tamu hanya memakai Bh saja, tapi di desa ini sudah biasa. Nanti akan aku jelaskan saja pada Vina, sekarang ini biar aku urus dulu masalah yang lebih penting.
11694Please respect copyright.PENANAuD2UGgQ7yq
“trus itu ceritanya gimana sih bu? Kok bisa sampai disengketakan lagi hutangnya bapak”
11694Please respect copyright.PENANAGGHQuI768c
“Gini nak Aryo ceritanya…”
11694Please respect copyright.PENANAnanalwziZQ
Mertuaku lalu cerita panjang lebar tentang duduk perkaranya. Dia ceritakan runtut dari awal sampai akhir. Sampai dimana mertuaku curiga kalau juragan Manto itu punya maksud lain. Mertuaku mencurigai juragan Manto ingin menjadikan Dina sebagai istri mudanya. Tentu saja dia bisa mengancam keluarga mertuaku dengan jalan menagih kembali hutangnya. Masuk akal juga sebenarnya.
11694Please respect copyright.PENANAZy5PpH59A1
“Iya bu saya paham.. sepertinya maksud juragan Manto memang seperti itu” kataku merespon cerita mertuaku. Vina yang duduk disampingku ikut manggut-manggut juga.
11694Please respect copyright.PENANAGj5ofpRWiu
“Ibu jadi kepikiran banget nak Aryo.. masak iya si Dina jadi istrinya pak Manto? Ah, gak bisa banyangkan jadinya” keluh mertuaku menahan tangisnya.
11694Please respect copyright.PENANAi9gt9WJkG5
“Kita usahakan membayar hutangnya bu.. biar saya bantu bicara sama juragan Manto nanti”
11694Please respect copyright.PENANAX8u8QlSQga
“Iya nak.. toloong banget ya nak, ibu sudah tak bisa berbuat banyak sekarang”
11694Please respect copyright.PENANAA9lzUHy6TG
“Baik.. tapi Dina kemana ya bu kok ga keliatan?” tanyaku penasaran, memang sedari tadi aku tak melihat keberadaan Dina di rumah itu.
11694Please respect copyright.PENANANkCwpSVwPl
“Ada.. itu masih tidur di kamarnya, paling sebentar lagi bangun”
11694Please respect copyright.PENANAsTjizoC0Rm
Aku kemudian berdiri lalu jalan menuju kamar Dina. Kubuka pintu kamarnya dan ternyata memang ada Dina disitu. Mataku kembali bisa melihat tubuh telanjang adik iparku itu. Nampak Dina dengan santainya tidur tanpa busana, memang aku sudah tahu sebelumnya tapi tetap saja pemandangan tubuh bugilnya mengagumkan buatku.
11694Please respect copyright.PENANA1v9IBVEnPS
Akupun meninggalkan kamar Dina dan menutup pintunya. Kembali aku duduk di tempat semula, di pojok ruang tamu rumah mertuaku. Sesaat kemudian aku keluarkan bungkus rokok dari saku celanaku lalu kuambil sebatang dan kunyalakan.
11694Please respect copyright.PENANAl2b9RwmZVb
“Huuufffhh… ada-ada saja ya bu masalahnya”
11694Please respect copyright.PENANAKqG3W7H8sr
“Iya nak Aryo.. tapi semoga setelah ini tak ada masalah yang lain”
11694Please respect copyright.PENANAEYftBcb2WU
“Semoga saja begitu”
11694Please respect copyright.PENANAvTbNZEwndF
“Eh iya ibu sampai lupa, nak Aryo disini sampe kapan yah?”
11694Please respect copyright.PENANA1dSLW0B0Ck
“Paling besok sore kita sudah balik ke kota bu.. senin kerja lagi soalnya”
11694Please respect copyright.PENANAlFQmrKQdOT
“ya sudah..nanti nak Aryo tidur di kamarnya Angga saja.. trus mbak Vina ini biar tidur di kamarnya Dina..”
11694Please respect copyright.PENANAnCwDVUQhqi
“Trus Dina tidur di mana bu?” aku balik bertanya.
11694Please respect copyright.PENANAHhJIRF9GVU
“Gampang nanti biar tidur sama ibu saja”
11694Please respect copyright.PENANA28umH2rSn4
“Lhah jangan bu… nanti merepotkan ibu dong.. biar Vina yang tidur di kamarnya Angga” balasku.
11694Please respect copyright.PENANA2D5sXUCTeP
“Iya sudah.. nanti nak Aryo tinggal pilih mau tidur dimana saja terserah”
11694Please respect copyright.PENANAtsiGW39M9s
Begitu mendengar kata-kata dari mertuaku Vina langsung menoleh ke arahku. Dia sepertinya agak bingung dengan ucapan mertuaku yang ambigu itu. Bisa saja Vina berpikiran aku tinggal pilih tidur di kamarnya mertuaku apa kamarnya Dina. Melihat dari raut mukanya aku yakin dia berpikiran begitu.
11694Please respect copyright.PENANAfLbo1PBzBo
Tak berselang lama kami bicara, tiba-tiba Dina keluar dari kamarnya. Mungkin karena mendengar ada tamu yang datang dia sengaja memakai kemben kain batik untuk menutupi tubuhnya dari dada sampai paha. Padahal yang aku tahu kalau Dina di rumah dan mau mandi pasti dia cuma pakai celana dalam saja. Begitu dia melihat kehadiranku lagi, Dina langsung menghambur memelukku dengan gembiranya.
11694Please respect copyright.PENANAj8E7X0qS39
“Mas Aryoo.. aahh… kok ga bilang sih mau datang”
11694Please respect copyright.PENANAD7T5NmbYre
Dina memelukku agak lama. Bukan itu saja, dia lalu menciumi pipiku dengan gemesnya. Seakan aku ini orang yang sangat dirindukannya. Aku sempat melirik ke arah Vina, dia hanya melongo tak percaya pada kelakuan kami berdua. Sedangkan ibu mertuaku hanya senyum-senyum ikut bahagia.
11694Please respect copyright.PENANAgRA47k31se
“Kok gak kasih kabar sih mas?”
11694Please respect copyright.PENANAGdG26DizHu
“Iya Din.. kan kesininya mendadak..”
11694Please respect copyright.PENANAMXnHyIHk2j
Dina lalu melepaskan pelukannya. Dia kemudian duduk di sebelahku tapi beseberangan dengan posisi Vina. Jadilah aku diapit dua perempuan cantik sekaligus, Vina di sisi kiri dan Dina di sisi kananku. Betapa beruntungnya aku ini.
11694Please respect copyright.PENANAIwwHQ1Punj
“Din.. lekas mandi dulu.. nanti nak Aryo sama nak Vina jadi kemaleman lho mandinya” pinta ibu mertuaku pada anak perempuannya.
11694Please respect copyright.PENANAQTgcQdUF4t
“Gak ahh.. biar mbak ini saja yang mandi duluan.. aku mau melepas kangen dulu bu, hihihi…”
11694Please respect copyright.PENANAODtiuBgXaf
“Udah Vin… sana mandi dulu, udah mau maghrib ini” ucapku pada Vina.
11694Please respect copyright.PENANA5Dw0aNGi1N
“Ahh.. iya deh mas..” sepertinya ada kesan cemburu di wajah sepupuku itu.
11694Please respect copyright.PENANA7oiUa9DqgK
“Masukin barang bawaan kamu ke kamar, yang itu lho.. itu kamarnya Angga”
11694Please respect copyright.PENANAnUaqTsVSfk
“Iya mas”
11694Please respect copyright.PENANAvThzYrA0Va
Vina dengan gerakan malasnya mulai membawa tas yang kami bawa dari rumah. Tas itu isinya beberapa pakaian ganti milik Vina. Tanpa kuminta pun Vina juga membawa tas milikku ke dalam kamar. Dari gestur tubuhnya aku rasakan ada aura cemburu pada kedekatanku dengan Dina.
11694Please respect copyright.PENANAYsTqumGHoG
***
11694Please respect copyright.PENANAgSSLmHvAks
Malamnya aku dan Vina datang ke rumah juragan Manto. Rencananya sih aku ingin pergi ke rumah bandot tua itu sendirian. Tapi Vina terus memaksa untuk ikut supaya kalau aku emosi dia bisa menahanku. Sebenarnya siapa sih yang mau emosi? Kan rencananya aku ingin menyelesaikan semua urusan itu secara baik-baik dan kepala dingin. Mungkin karena aku yang tak bisa mendengar rengekan perempuan akhirnya mengijinkan dia ikut denganku.
11694Please respect copyright.PENANAj0Lozf8FID
Aku mulai memasuki sebuah rumah yang cukup besar untuk ukuran desa yang berada di bawah bukit. Rumahnya terbuat dari kayu jati yang besar-besar. Aku rasa kemewahan bangunan rumah itu melebihi rumah kepala desa.
11694Please respect copyright.PENANALVrFTlYu7n
“Permisi pak.. benar ini rumahnya pak Manto?” tanyaku pada seorang lelaki setengah baya yang malam itu tampak duduk di dekat pagar rumah.
11694Please respect copyright.PENANAFyrEWE3Ney
“Iya betul… mas ini siapa ya?”
11694Please respect copyright.PENANAK1EQOPNXCB
“Saya menantunya bu Aminah, kesini ingin bertemu dengan juragan Manto” kataku berusaha sesopan mungkin.
11694Please respect copyright.PENANAkBhBcppO08
“Ohh iya.. sebentar saya ke dalam dulu”
11694Please respect copyright.PENANAaU5WE79kfG
Lelaki setengah baya itupun masuk ke dalam rumah. Mungkin saja dia itu pembantu di rumah pak Manto itu. Dari pakaian yang dikenakannya sepertinya memang dia itu orang yang sangat sederhana sekali.
11694Please respect copyright.PENANAjlvFznqcuS
“Mas.. silahkan masuk, ditunggu di teras samping” lelaki setengah baya itu kembali sambil membungkuk mempersilahkan aku masuk.
11694Please respect copyright.PENANAv4XITkX7rB
“Iya pak.. terimakasih”
11694Please respect copyright.PENANA7GLbfosN7I
Aku dan Vina kemudian berjalan menyusuri gang di samping rumah besar itu. Mataku terus memperhatikan bentuk bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu dengan polesan politur mengkilap tentunya. Mungkin suatu saat nanti aku juga ingin punya rumah seperti ini, bagus dan gagah dipandang.
11694Please respect copyright.PENANAZy2wDwS9Mk
“Mari sini.. duduk di sini”
11694Please respect copyright.PENANAt4X8YSU8Q1
Seorang lelaki berumuran sekitar 50 tahunan memanggilku dan mempersilahkan aku duduk di kursi depannya. Kulihat penampilannya memang khas juragan dari pedesaan. Dengan baju kemeja hitam dan sebuah pipa rokok dari gading tersemat di tangannya. Wajahnya juga tampak serius dengan kumis tebal yang menghisai atas bibirnya.
11694Please respect copyright.PENANAP2VSGBiZep
“Permisi pak.. saya Aryo, menantunya bu Aminah”
11694Please respect copyright.PENANArDERzfs1tK
“Iya saya tahu.. lalu ini siapa? Cantiknya bukan main, Hehehe…” tanya pak Manto melihat ke arah Vina.
11694Please respect copyright.PENANAkywv9PLSHg
“Ini istri saya pak…”
11694Please respect copyright.PENANAXnN3bxvwjz
“Loh.. bukannya kamu suaminya Nastika? Kok bawa istri yang lain lagi?”
11694Please respect copyright.PENANAQnWXyYPW9W
“Hehe.. ini istri yang ke dua pak..” ucapku beralasan. Aku menoleh ke arah Vina dan memberinya kode dengan kedipan mata.
11694Please respect copyright.PENANA9YrylvGBhf
Aku memang sengaja mengatakannya supaya pak Manto tidak menggoda Vina. Kalau dia sampai tahu Vina masih lajang tentunya akan berbahaya, bisa-bisa dia malah berminat memperistri sepupuku itu. Bagi juragan kaya seperti pak Manto itu uang bukan hal yang susah.
11694Please respect copyright.PENANABCZC3YIdNy
“Wahh.. hebat juga kamu.. bisa dapat istri yang dua-duanya cantik”
11694Please respect copyright.PENANA4iDThLnJYa
“Hehe.. iya pak, namanya juga keberuntungan..”
11694Please respect copyright.PENANA2ue2sY81js
“Trus sekarang ada perlu apa kamu menemuiku?”
11694Please respect copyright.PENANAxK3nlCLAKn
“Emm.. begini pak, saya mau mengurus soal hutangnya bapak mertua saya, ini saya mau membayarnya”
11694Please respect copyright.PENANAJ6RqYCmECM
“Kamu sudah bawa duitnya? Lima belas juta tunai” ucap pak Manto serius dengan tatapan mata mengintimidasi.
11694Please respect copyright.PENANAokjDzMIyBP
“Kok tunai pak? Kayak akad nikah aja..” candaku santai.
11694Please respect copyright.PENANA6lRzvtEdb2
“Lhoh ya begitu.. harus tunai.. aku gak bisa ngurus di bank kayak orang-orang kota”
11694Please respect copyright.PENANAArO4EFYByX
“Ohh.. cash maskudnya? Iya pak, ini sudah saya bawa”
11694Please respect copyright.PENANAYeLxPeQVoO
Vina kemudian mengeluarkan uang 15 juta berupa lembaran kertas pecahan 100 ribuan dari dalam tas kecil yang dibawanya. Kali ini Vina betul-betul mendalami perannya sebagai istri keduaku dengan sempurna. Pak Manto begitu percaya kalau dia itu memang istriku.
11694Please respect copyright.PENANAiT0Goc7UMX
“Hahaha… bagus.. tunggu biar dihitung dulu.. Min.. Parmin.. kamu itung uang ini” perintah pak Manto pada pembantunya.
11694Please respect copyright.PENANAC6iW8E1uOO
“Iya juragan.. baik”
11694Please respect copyright.PENANAQTbGbn5nMD
Lelaki setengah baya yang tadi mempersilahkan aku masuk kini mulai menghitung uang yang kubawa. Lembar demi lembar uang kertas yang kusodorkan pada pak Manto dia hitung dengan seksama. Tak ada satu lembar pun yang luput dari jepitan jari tangannya.
11694Please respect copyright.PENANAp6ndm2UoM6
“Sudah benar juragan.. 15 juta” ucap lelaki itu lalu duduk di atas lantai tepat di belakang pak Manto.
11694Please respect copyright.PENANACKKEVDJpld
“Hemm… baiklah.. terimakasih, berarti hutang mertuamu itu sudah lunas”
11694Please respect copyright.PENANAlWuRkHQz6X
“Iya pak terimakasih, tapi kami minta buktinya berupa surat perjanjian” aku kemudian meminta lembaran kertas dari Vina. Lagi-lagi dia memberi apa yang aku minta layaknya istri melayani suami.
11694Please respect copyright.PENANAgm13gI6FHr
“Hemmm.. tunggu aku baca dulu…”
11694Please respect copyright.PENANAyuj1VuJMCR
Pak Manto kemudian membaca surat perjajian pelunasan hutang yang aku ajukan. Surat itu aku buat supaya jadi bukti kalau hutang bapak mertuaku pada pak Manto sudah lunas semua. Sebentar kemudian juragan kaya itu mengambil spidol hitam dari kotak tembakau di atas meja.
11694Please respect copyright.PENANA27UemlAiv0
“Ini yah… sudah aku tandatangani”
11694Please respect copyright.PENANAewupiEqWtg
“baik pak terimakasih..”
11694Please respect copyright.PENANArfjqFJ9Faj
“Sebenarnya ada hal lain yang mau aku bicarakan dengan mertua kamu, tapi yang kesini malah menantunya”
11694Please respect copyright.PENANAGxA3WH6Vdy
“Memangnya ada hal apa lagi pak?” tanyaku penasaran.
11694Please respect copyright.PENANAR19rokk1XT
“Terus terang aku ingin melamar Dina jadi istriku, aku sudah membuatkan rumah baru di selatan desa” ucapnya mantab sambil menghisap pipa gadingnya.
11694Please respect copyright.PENANAiCSGrZQcbY
“Ohh itu ya pak… biar nanti saya bicarakan dengan keluarga” balasku.
11694Please respect copyright.PENANAg2gnbvxVoA
“Bilang sama mertuamu kalau aku benar-benar menginginkan anaknya jadi istriku”
11694Please respect copyright.PENANACtE46VHKeD
“Ehmmm.. iya pak, tapi yang jadi kekhawatiran kami itu adalah nasib Dina kedepannya, kalau memang jadi nikah sama bapak apa nanti gak saingan sama istri bapak yang lainnya?”
11694Please respect copyright.PENANAEVvZt1VO48
“Makanya aku buatkan rumah lagi, itu buat Dina kalau memang dia mau, kamu coba rayu mertuamu itu.. kalau memang Dina mau akan aku kasih kamu sesuatu sebagai imbalannya” ucap pak Manto menatapku dengan muka seriusnya.
11694Please respect copyright.PENANA8LbTjbnfFe
“Hehe.. jadi mak comblang dong saya pak.. tapi nanti saya bicarakan dulu, besok kalau ada hasilnya saya kesini lagi pak”
11694Please respect copyright.PENANAQhvRC2yN4f
“Hemmm.. cocok.. aku harap kamu bisa membantu keinginanku”
11694Please respect copyright.PENANAFXFFdsEN0D
“Iya pak baik.. kalau begitu saya permisi dulu.. nanti kemalaman gak enak sama ibu di rumah” pamitku.
11694Please respect copyright.PENANAf20zDuvBpp
Aku dan Vina kemudian berdiri lalu bersalaman dengan juragan Manto. Dia membalas uluran tanganku dengan sebuah pegangan yang erat seakan dia memberiku mandat untuk membicarakan kemauannya. Kemudian dia bersalaman juga dengan Vina, tapi pak Manto terlihat tersenyum padanya. Sepertinya pak Manto masih percaya kalau Vina itu betul-betul istriku.
11694Please respect copyright.PENANAtEDnDgrb2e
Aku dan Vina pulang dari rumah juragan Manto dengan perasaan yang lega. Misi kami menyelesaikan masalah hutang piutang almarhum bapak mertuaku sudah terlaksana. Urusan ini memang sengaja aku kejar penyelesaiannya karena kasihan pada mertuaku. Sepantasnya lah anak keturuan almarhum bapak mertuaku yang membayarnya, karena setahuku orang mati yang meninggalkan hutang itu tak akan tenang di alam sana.
11694Please respect copyright.PENANAlgU7CLScdC
Dengan jalan kaki kami pulang ke rumah mertuaku. Kugandeng tangan Vina dengan erat sambil kami berjalan tak terlalu cepat. Di beberapa sudut jalan desa yang gelap, Vina semakin mempererat pegangan tangannya pada lenganku. Aku balas pegangan tangannya itu dengan pelukan di pinggangnya. Benar-benar seperti sepasang kekasih sedang jalan-jalan sore kelihatannya.
11694Please respect copyright.PENANAteXlKDxlaR
“Mas..”
11694Please respect copyright.PENANAir7rn8VfSp
“Hmm?”
11694Please respect copyright.PENANABHJO6S0LFA
“Beneran mau jadiin aku istri keduamu?”
11694Please respect copyright.PENANAR4H43AuG9u
“Hehe.. itu kan tadi cuma alsan aja Vin, biar kamu ga diganggu sama juragan Manto”
11694Please respect copyright.PENANAHIm8DMLi2e
“Ohh.. kirain beneran mas? aku mau kok jadi istri kedua” ucap Vina datar.
11694Please respect copyright.PENANAag4UfnbwMO
“Hahaha.. udah deh Vin jangan ngaco kamu, ntar kesambet sama penunggu pohon di sini loh”
11694Please respect copyright.PENANANyQpwGOAse
“Yeee.. siapa juga yang bercanda? Orang serius dibilang kesambet lagi.. emangnya mas Aryo masih berharap sama Dina itu?”
11694Please respect copyright.PENANAR1df3FuYLS
“Lhoh kok jadi Dina?”
11694Please respect copyright.PENANANon85ylgfp
“Lihat aja kelakuan kalian.. udah kayak cewe ketemu pacarnya aja mas”
11694Please respect copyright.PENANAEHYTQrI9Uh
“Ya gak mungkin lah Vin.. dia kan adik iparku.. kita gak boleh nikah selama kakaknya masih resmi jadi istriku”
11694Please respect copyright.PENANArTJP8L49lq
“Tapi aku lihat emang Dina itu suka banget sama mas Aryo.. dia itu kayak berharap sama mas untuk jadi suaminya, ya kan?”
11694Please respect copyright.PENANAcrweS3ShPt
“Ehh… gak lah Vin.. ga mungkin itu, kalo deket sih emang kami deket.. tapi ga kepikiran kalo pengen jadiin dia istriku lagi, secara hukum agama maupun adat kan ga boleh Vin” tuturku.
11694Please respect copyright.PENANAlCqmTc53Wa
“trus.. kalo aku sama mas kan boleh… gimana?” tantang Vina lagi.
11694Please respect copyright.PENANAWcslKlIF6p
“Hehehe.. ya gak gimana-gimana.. kita ikuti arus aja deh Vin”
11694Please respect copyright.PENANARXydpz7km2
Sambil ngobrol sana-sini akhirnya tak terasa kami sudah sampai kembali ke rumah mertuaku. Saat kami masuk ke dalam rumah, kami langsung di sambut oleh ibu mertuaku dan Dina yang sama-sama duduk di ruang tamu.
11694Please respect copyright.PENANAc3h1Fum4Xb
“nak Aryo gimana urusannya?”
11694Please respect copyright.PENANAfED4qhYAwW
“Baik bu.. sudah selesai semuanya” ucapku. Aku kemudian duduk di kursi pojok lalu kembali Vina mengikutiku.
11694Please respect copyright.PENANAQO5Bulg0Sk
“Alhamdulillah.. berarti sudah lunas hutang bapaknya Tika..”
11694Please respect copyright.PENANAJNJTy1Ezyl
“Iya bu.. tapi pak Manto memang terus terang meminta Dina” ujarku kemudian.
11694Please respect copyright.PENANAMZ94HGnF6Y
“Apa? Dia bilang begitu mas?” tanya Dina agak kaget mendengar keteranganku.
11694Please respect copyright.PENANA1gvN60QaIV
“Iya tunggu sebentar Din.. biar aku bicara”
11694Please respect copyright.PENANAQqF3KstOet
“Ahh.. kok bisa-bisanya sih dia mau aku jadi istrinya?” aahhh.. males banget” Dina langsung terlihat jutek mukanya.
11694Please respect copyright.PENANAeazlDeaIST
“Din.. dengerin mas dulu.. jujur aku melihat pak Manto itu memang serius ingin kamu jadi istrinya, dia juga sudah buatkan kamu rumah baru di selatan desa katanya”
11694Please respect copyright.PENANAmgjweFKQ3f
“Terus?”
11694Please respect copyright.PENANAdegP5H902u
“Ya sekarang mas pengen kamu menerimanya, bukan mas bermaksud menjerumuskan kamu pada seorang bandot tua, tapi kalau mas lihat dia itu orangnya baik dan mas yakin bisa mengatasi kenalakan kamu itu” ucapku menatap wajah Dina.
11694Please respect copyright.PENANAfccipmcRDG
“Sebenarnya ibu juga sama nak Aryo.. ibu setuju saja kalau memang Dina itu diinginkan sama pak Manto” imbuh mertuaku menguatkan kata-kataku.
11694Please respect copyright.PENANAmHTGPZiHhl
“Aku juga sama Din, kalo aku rasa sih pak Manto itu memang kayak bapak.. bisa mengayomi keluarganya” Vina mulai berani ikut bicara.
11694Please respect copyright.PENANAg5akTdjZAO
“Kamu pikir saja dulu Din, gak harus sekarang kok kasih keputusannya”ucapku kemudian.
11694Please respect copyright.PENANA8ug9602OHw
Pada akhirnya pembicaraan kami malam itu belum mencapai sebuah keputusan. Dina masih terus ngeyel tidak mau dijodohkan sama pak Manto. Aku rasa wajar saja dia bersikap begitu. Tentu saja dia masih berharap ada pemuda tampan dan baik hati yang akan jadi suaminya. Tapi namanya jodoh manusia tak akan pernah tahu.
11694Please respect copyright.PENANAvsHbe7cY9J
Setelah semua wanita masuk ke dalam kamar, tinggal aku seorang yang masih duduk menyendiri di kursi ruang tamu. Aku sempatkan telfon istriku menanyakan kabarnya. Tentu saja kami juga membicarakan tentang kemauan pak Manto mempersunting Dina jadi istrinya. Awalnya istriku menolak tapi setelah aku beri dia beberapa alasan dia pun ikut menyetujuinya.
11694Please respect copyright.PENANAjaHuDsy6D4
“Mas..” terdengar suara Dina mendekatiku.
11694Please respect copyright.PENANAO5haiuqY1E
“Apa Din? Kamu belum bisa tidur yah?” balasku sambil meletakkan Hpku di atas meja. Kebetulan aku sudah selesai bicara dengan istriku di rumah.
11694Please respect copyright.PENANAwDQ4NVO14P
“Iya mas.. aku masih kepikiran terus..”
11694Please respect copyright.PENANAT8oH7PEw1e
“Ya sudah sini kita ngobrol aja dulu”
11694Please respect copyright.PENANATi573Bi6sv
Dina malam itu nampaknya memang sedang kalut pikirannya. Rambutnya yang tergerai panjang itu sedikit acak-acakan. Mungkin dari sore tadi dia sudah berusaha sekuat mungkin untuk tidur. Tapi dari semuanya, yang tetap kuperhatikan adalah penampilannya yang sangat cuek hanya memakai celana dalam saja saat itu. sebenarnya aku juga sudah terbiasa dengan kealakuannya ini, karena istriku juga punya kebiasaan yang sama dengannya.
11694Please respect copyright.PENANAh44WwBcUGp
“Mas tega banget sih menjodohkan aku sama pak Manto” ucapnya kemudian sambil menata rambutnya. Kedua tangannya diangat ke atas untuk mengikat rambutnya dan kini buah dadanya semakin terlihat membusung di depan mataku.
11694Please respect copyright.PENANAAeCAs2gwqc
“Loh.. bukan tega apa enggak Din, tapi mas juga mikir masa depan kamu.. masak kamu terus-terusan keluar sama laki-laki tapi ga ada hubungan apa-apa”
11694Please respect copyright.PENANAPpYmDTLdt0
“Ahh… jangan bahas yang itu mas”
11694Please respect copyright.PENANA2uhrA4ce0W
“Enggak.. mas gak pengen kamu nakal begitu, cuma pak Manto lah yang bisa menjauhkan kamu dari semua lelaki yang sering mengajakmu itu”
11694Please respect copyright.PENANA6BHdXlAB7v
“Hhhh.. gak tau lah mas.. iya mungkin”
11694Please respect copyright.PENANAd48NeJ7EJH
“Kali ini saja aku ingin kamu ikut kemauanku Din.. bahaya kalo memek gatel trus ga ada yang bisa garuk tiap hari” bisikku di telinganya.
11694Please respect copyright.PENANAPM74t9QsQy
“Ihhh.. gatel? Memang iya sih mas, hihihi…”
11694Please respect copyright.PENANAqjhPVuV702
“Hehe, aku bilang juga apa.. memek kalian tuh emang gampang gatel.. gak Tika gak kamu sama aja” ucapku masih berbisik pelan.
11694Please respect copyright.PENANAkY6tdj6yKk
“Isshh.. mas Aryo ini apa sih? memang punya mbak Tika sering gatel ya mas?”
11694Please respect copyright.PENANA71Gz2iUdhV
“Iya bukan cuma sering Din.. selalu gatel malah, Hahahaa..”
11694Please respect copyright.PENANAaxOvhj1kut
Wajah Dina kembali ceria. Raut muka murung dan jutek sudah menghilang darinya. Kini dia mulai menyenderkan kepalanya di pundak kiriku. Aku hanya diam saja, sambil sesekali menghisap rokok yang tersemat di jariku.
11694Please respect copyright.PENANAkkJR0EsawP
“Mas.. kok gak tidur sama mbak Vina sih?”
11694Please respect copyright.PENANAAnwDjiKc0m
“Ya gak boleh dong Din.. dia itu bukan muhrimku”
11694Please respect copyright.PENANAUeblfxZGYY
“Berarti mas Aryo tidur sama aku aja yah? kan besok udah kembali ke kota lagi”
11694Please respect copyright.PENANAEdxyh3Raw4
“Trus?”
11694Please respect copyright.PENANArUoRNlptjS
“Ya temenin aku biar bisa tidur”
11694Please respect copyright.PENANASssK6sgLK2
“Ntar kalo ibu tau gimana? Kan ga enak akunya”
11694Please respect copyright.PENANAuJviQy5X3f
“Sudah lah mas.. gapapa kok.. ayo dong temenin aku mas“
11694Please respect copyright.PENANAzRzY2mttoU
Dina mulai merengek memintaku untuk menemaninya tidur. Aku yang tak tahan mendengarnya akhirnya menyetujui saja permintaannya itu.
11694Please respect copyright.PENANAjlUAeaXvf1
“Yasudah, ayo.. tapi tidur beneran yah?
11694Please respect copyright.PENANAQ2aLPlLq8i
“Iya lahh tidur.. masak mau lari-lari mas? hihihi..”
11694Please respect copyright.PENANAWc5VbeKrx6
Aku dan Dina kemudian masuk kedalam kamar. Sifatku yang gampang tak tega dengan rengekan perempuan membuatku akhirnya menuruti kemauan Dina. Meski aku masih ragu dan takut kalau sampai ketahuan ibu mertuaku tapi tetap saja aku masuk ke dalam kamar Dina. Entahlah, semoga mertuaku tak salah paham kalau tahu kejadian ini.
11694Please respect copyright.PENANADtlVp8HFfX
Begitu kami masuk ke dalam kamar, Dina lalu menutup pintunya. Aku langsung membaringkan tubuhku di atas tempat tidur, sedangkan Dina tampak tengah melakukan sesuatu di meja riasnya. Sebentar kemudian dia berdiri lalu melepaskan celana dalamnya. Kain berbentuk segitiga berwarna merah itu dia geletakkan begitu saja di pinggiran tempat tidurnya.
11694Please respect copyright.PENANAqd5p5q4VGf
“Ehh… kok dilepas sih Din? Kan bisa pake itu saja” protesku.
11694Please respect copyright.PENANAarVRGwu4yW
“Lah, kan mas Aryo udah aku kasih tau, kalo aku tidur ya begini biasanya”
11694Please respect copyright.PENANAIEx7pWRAlN
“Aduhh… iya sih Din.. mas yang lupa”
11694Please respect copyright.PENANAJq0vADNfCC
Dina tanpa berkata lagi lalu naik ke atas tempat tidur. Sama seperti istriku ternyata dia juga senang tidur dekat dengan tembok. Karena aku sudah duluan di atas tempat tidur, jadinya dia melangkahiku untuk menuju ke sebelahku. Cahaya dari sebuah lampu kecil menerangi ruangan kamar, memang tak terlalu terang tapi cukup untuk membantuku melihat belahan vagina Dina saat dia melangkahiku tadi.
11694Please respect copyright.PENANALIYJT4OxJF
“Din.. jembutnya dicukur yah?”
11694Please respect copyright.PENANAsXf81V6LVX
“Hihih.. iya mas, biar gak gatel aja”
11694Please respect copyright.PENANACbPsa9akWP
“Ohh..”
11694Please respect copyright.PENANAeN2lFPlcEY
“Peluk dong mas… kayak dulu itu..”
11694Please respect copyright.PENANAZuNTJkzx0q
Aku pun memeluk tubuh telanjang Dina. Tanganku langsung mejatuhi buah dadanya yang sudah terbuka dari tadi. Rasanya empuk dan kenyal, tapi tak semontok punya istriku.
11694Please respect copyright.PENANAYWKCmJ6ACv
“Mas.. celananya gesek ke pantatku, buka aja mas.. gak enak banget lho”
11694Please respect copyright.PENANAqC1K0iArJ8
“Ga usah Din.. biar aku agak mundur aja” tolakku.
11694Please respect copyright.PENANAZQB00p3D7L
“Aaaahh.. ayo dong mas, buka aja gapapa.. pengen deket sama mas Aryo aku” rengeknya lagi.
11694Please respect copyright.PENANA0dgwuyLG2D
“Yaudah.. yaudahh…”
11694Please respect copyright.PENANAopKXNeN8TV
Akupun menuruti kemauan Dina. Kulepas celana pendekku berikut celana dalamku juga. Sebenarnya dia tak memintaku telanjang, tapi entah kenapa aku malah melepas semua pakaianku sampai tak tersisa. Sekalian saja daripada nanti dia protes lagi.
11694Please respect copyright.PENANA4ygl6Be11S
“Agak mepet mas.. biar kerasa”
11694Please respect copyright.PENANAtg6NFz1cLQ
“Iya Din.. kerasa ganjal di pantatmu kan? Hehe..”
11694Please respect copyright.PENANAWH1tW54Zh1
“Hihihi.. iya mas, tau juga gitu kok”
11694Please respect copyright.PENANASg4xx51Q0M
Kembali tanganku memeluk tubuh bugil Dina. Kumajukan posisiku hingga tubuh kami saling melekat. Dadaku bertemu punggungnya dan penisku bertemu dengan belahan pantatnya. Kalau saja ada yang melihat pasti sudah mengira kami melakukan senggama.
11694Please respect copyright.PENANA81OWgRra05
“Ahh.. mas, jepitin ke sini aja mas.. biar mas Aryo gak gelisah gitu”
11694Please respect copyright.PENANA3a9Dgl3hZU
Dina mengangkat paha kanannya sedikit. Aku tahu maksudnya adalah supaya penisku bisa menyelip diantara celah pangkal pahanya. Tentu saja aku yang sudah kepalang tanggung ini mau-mau saja. Dengan begitu ujung penisku tak lagi menyundul permukaan pantatnya yang bulat menggemaskan itu.
11694Please respect copyright.PENANAQ5Sj4cFpeD
“Ahhh… iya Din, gini aja yah..”
11694Please respect copyright.PENANAWGQn7G89Mp
“He emm.. gini aja udah kerasa mas”
11694Please respect copyright.PENANACrlYTkN7wa
Kami diam untuk beberapa saat. Aku sudah mulai mengantuk dan mataku pun sudah meberat. Kurasakan badan Dina memang diam, tapi pinggulnya mulai aktif bergoyang maju mundur meski hanya pelan. Aku pikir gadis ini sengaja ingin menggesekkan mulut vaginanya pada kepala penisku. Saat ini memang posisi kepala penisku tepat menyundul liang senggamanya dari luar.
11694Please respect copyright.PENANA8uL7yTtz8b
“Uhhh.. emmhhh… emmmhh..”
11694Please respect copyright.PENANA2jIawQ01vV
Telingaku mulai mendengar desah kecil dari mulut Dina. Pinggulnya juga terus bergoyang maju mundur untuk membuat kepala penisku terus menyundul bibir vaginanya. Penisku yang terjepit celah di pangkal pahanya itu mau tak mau ikutan tegak mengeras dengan sempurna. Kalau sudah begini tinggal satu sodokan saja aku sudah bisa ngentot dengan Dina.
11694Please respect copyright.PENANAFVbHCgEbdY
“Ehh.. Dina.. jangan gerak-gerak gitu dong, mau tidur apa enggak sih?” tanyaku berlagak mengingatkannya.
11694Please respect copyright.PENANALhDUE9PqpC
“Ahhh.. iya mas… sebentar, aahh.. masih.. emmhh… enak”
11694Please respect copyright.PENANAruNGCjzjSY
Dina terus menggoyangkan pinggulnya tanpa henti. Gerakannya sekarang semakin jelas terasa di pangkal pahaku yang tertabrak bulatan pantatnya. Apalagi dengan batang penisku yang tegang tentu saja membuat jepitan pangkal paha Dina semakin memijat kemaluanku itu.
11694Please respect copyright.PENANAGg9nem0ZdQ
“Ahh.. Dinaa..” kutahan desahanku tapi akhirnya lepas juga.
11694Please respect copyright.PENANAbxDPKHvfJ7
“Iya massshh..aahh..”
11694Please respect copyright.PENANAbtUYJ0RsHT
“Jangan keras-keras Din, ntar kedengar sama ibu”
11694Please respect copyright.PENANAa4oHyd6YiH
“i.. ii… iya masshh… ouugghh…”
11694Please respect copyright.PENANAJw8YitNRGm
Tanganku yang sedari tadi memegang payudara Dina mulai kugerakkan meremas bulatan daging kenyal itu. Sesekali kupelintir putingnya dan kutarik-tarik dengan lembut. Tak ayal perlakuanku itu semakin membuat Dina terbakar dalam birahinya.
11694Please respect copyright.PENANASrQptdvDxX
“Auhh.. enak mas.. sumpah enakk.. uuhhh..”
11694Please respect copyright.PENANAr244ii8fLY
“Iya Din.. mas tau kok, padahal belum masuk ya..”
11694Please respect copyright.PENANA4n5Qj7IpSy
Kumajukan kepalaku untuk mengecup leher Dina yang terbuka. Rambutnya yang tergerai aku sibakkan sedikit untuk memberi ruang bagi bibirku melancarkan ciumanku pada lehernya. Sungguh terasa memabukkan sekali bau badan gadis ini, lebih menggairahkan daripada bau tubuh istriku sendiri. Semakin lama aku semakin terhanyut dalam permainan enak itu.
11694Please respect copyright.PENANAxzizAR5yDe
“Aahhhkhh.. dorong dikit mas.. aahh..”
11694Please respect copyright.PENANAnMVB20gGJn
“Uhh, iya Din.. ahh.. udah ini”
11694Please respect copyright.PENANAgyDHqJXmnp
Kurasakan kepala penisku menabrak sebuak bagian yang becek dan hangat diantara pangkal pahanya. Aku yakin itu belahan memeknya yang kini kumasuki batang penisku tapi masih sebatas ujungnya saja. Dina yang merasa belum puas lalu terus menggoyang pinggulnya maju mundur seraya mengarahkan penisku masuk lebih dalam lagi.
11694Please respect copyright.PENANAhMq0c1cvhE
Clepp..!! separuh penisku sudah berhasil masuk ke dalam memeknya.
11694Please respect copyright.PENANAHfpl3UDIKZ
“Uhh.. kurang mas, ayo terusin, ahhh..”
11694Please respect copyright.PENANATYtVOIDoIt
Aku yang sudah tak sabar langsung mengambil inisiatif. Kuangkat paha Dina sebelah kanan, posisinya yang membelakangiku membuatku tetap menusukkan penisku dari belakang pantatnya. Kali ini dengan dorongan pinggulku kubuat penisku amblas seluruhnya di dalam liang senggama Dina.
11694Please respect copyright.PENANAEeyGJwZfWh
“Aahhhhh… pelan mas.. “
11694Please respect copyright.PENANArCrvNHHMBt
“emmhh.. iya Din”
11694Please respect copyright.PENANAT4iMhYJfvF
Kembali kugoyang pinggulku maju mundur seirama dengan keluar-masuknya batang penisku dalam liang kemaluan adik iparku itu. Aku sengaja memelankan pompaanku supaya desahannya tak terdengar sampai ke luar kamar. Namun begitu muncul suara lain yang menggangguku.
11694Please respect copyright.PENANADkQbuSvglf
Krieett.. krieett.. kriiiett.. krrieeett…
11694Please respect copyright.PENANAdcBiKWvfBm
Suara tempat tidur yang ikut berdecit karena goyangan kami terdengar jelas. Aku yang merasa terganggu langsung memelankan goyanganku. Tentunya suara itu tak bisa begitu saja hilang.
11694Please respect copyright.PENANAfeYVTzlyBN
“Duhh.. tempat tidurnya bunyi Din..” ucapku.
11694Please respect copyright.PENANAm6N1bjp6FG
“Gimana mas.. ahh.. kita pindahh.. uhh.. ke bawah”
11694Please respect copyright.PENANAD06rFD3SlD
Aku setuju denan usulnya. Kulepas pegangan tanganku pada paha Dina lalu aku beranjak turun dari tempat tidur. Dina mengikutiku turun dari atas tempat tidur, tapi dia langsung membungkuk di depanku. Aku tahu maksudnya.
11694Please respect copyright.PENANA7AKeibCDQ7
“Yaaahhhhh… enak masssshh… ohhhh..”
11694Please respect copyright.PENANAzZU7k4roa0
Dina kembali mendesah tertahan ketika batang penisku kembali masuk ke dalam liang senggamanya. Kali ini aku tusukkan penisku tanpa ragu-ragu lagi. Begitu penisku masuk seluruhnya langsung saja aku pompa memek Dina dengan tempo sedang. Aku ingin malam ini dia bisa menikmati keintiman kami bersama. Kalau lah dia akan jadi milik juragan Manto biarlah sudah, yang penting aku bisa ikut menikmati lobang memeknya sekarang ini.
11694Please respect copyright.PENANAhqT3r5WUDG
Clok… clokk.. clookk.. clokkk..
11694Please respect copyright.PENANALBBKiSpJmk
Kusetubuhi Dina dengan penuh kenikmatan. Aku sudah terang-terangan menikmati persenggamaan terlarang ini. Eentah apa yang akan terjadi selanjutnya aku tak mau berpikir ke arah sana. Ataukah kejadian ini akan kami rahasiakan seterusnya biarlah waktu yang menjawabnya. Sekarang aku hanya fokus menikmati tubuh Dina.
11694Please respect copyright.PENANAGk6Be3srCL
“Aaahhhhh… bentar lagi mas.. aahh… iyaa.. iyaa…”
11694Please respect copyright.PENANAMENkgvwiwU
Kuteruskan pompaan penisku pada liang senggama Dina. Rasa memeknya semakin menjepit penisku. Ada denyutan-denyutan liar yang terjadi di dalam liang kewanitaannya. Aku menduganya sebentar lagi gadis itu pasti akan orgasme.
11694Please respect copyright.PENANA6Zzhildx2c
“Ohhhhh… aaahhhhhh.. iyaaaaahhhhh…”
11694Please respect copyright.PENANAQLdXJNsNRa
Lepaslah desahan panjang dari mulut Dina. Tubuhnya menegang dan menggelinjang untuk beberapa saat lamanya. Aku sendiri yang menyadari Dina tengah orgasme tidak mengendurkan genjotanku, malah sengaja kupercepat sampai dia semakin belingsatan karena campuran rasa ngilu dan nikmat terjadi bersamaan.
11694Please respect copyright.PENANA9JDvXBnKsc
“Dinaa… Dinaa… kamu kenapa?”
11694Please respect copyright.PENANATWHpYZXcDd
Degh! Jantungku hampir berhenti berdetak mendengar suara itu. Aku yakin ibu mertuaku tengah berdiri di depan pintu kamar Dina. Bisa kapan saja dia masuk ke dalam karena pintu itu tak ada kuncinya. Aku hanya bisa menatap ke arah pintu kamar, sembari berharap ibu mertuaku akan segera masuk lagi ke kamarnya.
ns 15.158.61.8da2