x
Pahlawan Perang Dunia [Episode 15]
Author : Ihsan Iskandar
696Please respect copyright.PENANAHjWT6ZoAFG
Di dalam suasana yang canggung itu, barisan panjang yang tadinya berisik itu tiba-tiba diam karena perkataan Jack. Semua perhatian yang tertuju kepada kami membuat sebuah tekanan sendiri. Aku tidak mengira bahwa Jack akan melakukan itu, aku telah memberi nasihat yang salah. Tapi karena nasi telah menjadi bubur, aku hanya bisa bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.
Setelah beberapa detik. Yuna menjawab Jack yang sedang tertunduk malu dengan wajah merah sampai ke kupingnya.
“ahh… hmm… maaf, tapi kamu siapa ya?”
“ap-!?”
Jawaban tidak terduga yang meluluh lantahkan emosi dan perasaan Jack, menghancurkan dirinya dari dalam. Aku bahkan seperti mendengar sesuatu yang pecah dari dalam diri Jack, tapi itu pasti hanya perasaanku.
“ta..ta…tapi kenapa kau melambaikan tanganmu kepadaku?”
“mmm… ya itu karena aku melambaikan tangan kepada Jusuf.”
Setelah Yuna berkata itu sambil menunjukku. Jack langsung melihatku dengan tatapan marah dan seperti berteriak kepadaku ‘JELASKAN!’ dengan tatapan marah. Tapi untuk mengalihkan tatapan semua orang aku harus melakukan sesuatu terlebih dahulu.
“wahhh… kau masih masih menghapal tulisan romansa terkenal itu ya? Hal itu tidak akan masuk ke ujian nanti bodoh hahaha”
Aku mengucapkan hal tersebut dengan keras, orang-orang mulai tertawa dan kembali kepada urusan mereka masing-masing. Setelah satu urusan selesai tinggal satu hal lagi, yaitu kesalahpahaman Jack. Aku menjeslaskan kepada Jack bagaimana aku bertemu dengan Yuna. Aku berhasil menenangkannya dengan berjanji mentraktirnya makan nanti setelah pendaftaran usai.
Ketika akhirnya tiba untukku dan Jack, kami memperlihatkan Kartu tanda pengenal kami dan mendatangani perjanjian tersebut. dan diberi tiket untuk melakukan ujian.
Ujian masuk akademi militer Roxalia sangat lah susah, apalagi tiap tahunnya akademi terkenal tersebut selalu dibanjiri para pendaftar yang lebih banyak dari kuotanya. Walaupun di kota Roxanda juga ada akaemi milliter juga, tetapi kepopuleran akademi militer ibukota Roxalia jauh lebih tinggi. Setelah pendaftaran selesai, kami seluruh pendaftar segera memasuki lapangan besar di dalam kawasan akademi militer Ibukota Roxalia tersebut.
Memang wajar, dengan luas dan bangunan yang begitu besar. Akademi ini begitu diminati selain dari infrastruktur dan para lulusannya yang sukses. Setelah beberapa menit menunggu di dalam lapangan tersebut dan dibariskan secara rapi. Aku, Jack dan Yuna berada pada barisan yang sama. Seorang lelaki tua berpakaian militer dan bermedali banyak didanya menaiki podium besar. Semua orang pasti tau saat pertama kali melihatnya. Dia adalah panglima perang Negara Republik Roxalia, Gilbert Rash. Atau salah satu yang dijuluki “Bung Gilbert” dan juga seorang pahlawan.
Aku membaca banyak sejarah mengenainya, dia bersama Pak Tua Korna adalah teman dekat dan selalu berjuang berdampingan dalam masa kegelapan dahulu. Ketika dia berpidato, dan menjelaskan bahwa jalan militer sangat susah untuk dijalani, namun hal tersebut akan setimpal akan apa yang akan kita dapat, dan dalam salam akhirnya aku seperti merasakan Bung Gilbert melihat kearahku, tapi mungkin itu hanya perasaanku. Setelah tepuk tangan meriah dan pidato diganti oleh kepala Sekolah Akademi Militer Ibukota Roxalia atau disingkat “AMIR”. Yaitu Reno Troth.
Ada tiga tahap dalam penilaian masuk ke AMIR, yaitu pertama Ujian Tulis, Ujian Fisik, dan pertarungan satu lawan satu. Dan kepada pelajar 10 dengan nilai tertinggi akan mendapat beasiswa. Beasiswa inilah yang aku dan Jack incar, dank arena latar belakang yang hanyalah pemuda desa.
696Please respect copyright.PENANA371RKwj2DK
Setelah pengarahan dan informasi tersebut, ujian Tulis akan dilakukan 2 hari lagi disusul esok hari ujian fisik dan Pertarung satu lawan satu dengan sistem eliminasi. Ketika semua barisan bubar. Seperti janjiku, aku harus mentraktir Jack, dan ternyata Yuna juga ingin ikut bersama kami karena dia juga menjadi korban atas peristiwa itu seperti yang dikatakan Jack, sepertinya tidak ada pilihan lain. Aku mentraktir mereka berdua, ketika aku melihat dompetku, aku sepertinya harus mencari perkerjaan terlebih dahulu nanti.
696Please respect copyright.PENANALPoaYdqp0U
Dalam jalan pulang ke hotel. Aku merasa seperti dibuntuti oleh seseorang, mengetahui hal itu, aku memberitahu kepada Jack untk berpisah dan memberitahukan beberapa rencana.
“ahhh Jusuf, aku akan pulang duluan karena ada sesuatu yang ingin kulakan. “
“Baiklah”
Jack langsung lari meninggalkan ku. Setelah beberapa menit, aku sengaja berjalan melewati gang sempit. Dan seperti dugaanku, aku dihadang oleh 5 orang laki-laki berbadan kekar dan 1 pemuda yang kemarin sudah melakukan pelecehan terhadap Yuna.
“Hei Bocah, kau tidak bisa lari kemana-mana lagi. Sekarang kau akan merasakan balasanku atas tempo hari”
“ahhh… ternyata orang cabul, jika ada perlu bisa kau percepat?” Aku menjawab pemuda cabul itu dengan tatapan tidak pedulia
“Wahaha, apakah kau tidak tahu bahwa dirimu terancam?”
Keempat preman yang menghadangku mulai mengambil sejatanya yang terdiri dari Balok, Pisau dan lainnya.
“oohh… apakah kau takut? Kau tidak berani melawan aku yang sendiri ini?”
Keempat preman itu tertawa mendengar perkataanku, Pemuda Cabul itu menggeramkan giginya dan mulai menyerangku membabi buta.
696Please respect copyright.PENANApvXUcZ8L8b
Ketika dia sampai pada jarak pukul, aku melihat sesuatu di belakang lorong gang. Melihat itu aku menerima pukulan ke pipi kananku hingga aku terhempas ke kiri.
“HAHAHA. Ternyata kau tak setangguh perkataanmu, baiklah teman-teman biarkan aku sendiri yang menikmati ini”
Aku yang terjatuh mulai diangkat dan pergeranku dikunci oleh 2 preman itu, aku menjadi bulan-bulanan pukulan pemuda cabul itu. Bercak-bercak darah mulai berjatuhan ke lantai , dan aku mulai tidak sadarkan diri.
“hei, apakah kau sudah selesai?”
Pemuda tersebut bertanya sambil menyeringai
“emangnya kau akan berhenti”
Aku membalas perkataanya sambil menyeringai juga
“SIALANNN! Ughh ap-” Tepat sebelum pukulan darinya, dari belakang pertugas berpakaian militer menahan pukulan itu.
“Cukup sampai disana, dan kalian semua kutangkap”
696Please respect copyright.PENANAOg8yOI5pQa
Lelaki berpakaian militer dengan memiliki rambut perak itu disusul 4 prajurit militer lain membuat terkejut keempat preman yang ada disana, tidak terkecuali pemuda cabul itu. Terdapat 1 preman yang berusaha lari, namun lelaki berambut perak itu menembak kakinya. Alhasil, mereka semua ditangkap.
696Please respect copyright.PENANA5xyNMWk6tZ
Aku yang sudah dalam keadaan babak belur, terduduk lemas di gang itu.
696Please respect copyright.PENANA1MueVFxGAS
“Hei, apakah kau baik-baik saja”
“Ya, hanya sedikit goresan kecil”
Aku menjawab perkataannya seakan sok tegar, padahal untuk berdiri saja aku tidak bisa, setelah itu datang Jack yang tergesa menghapiriku sambil mengatakan “kau memang bodoh”. aku hanya tertawa mendengarnya dan Jack membopongku menuju ke Hotel dan aku merawat luka-lukaku sendiri.
Sesampai di kamar hotel yang memiliki 2 ranjang itu, Jack bertanya kepadaku.
696Please respect copyright.PENANAs868u8WrcL
“Hei, kenapa kau tidak melawan mereka atau lari dari mereka?”
696Please respect copyright.PENANAgkCkGxFn25
“itu hanya akan membuat mereka mengejarku tanpa henti. Hahaha –Aww” aku menjawabnya sambil tertawa.
696Please respect copyright.PENANAp0ocYyR5gn
“Kau memang aneh Suf”
696Please respect copyright.PENANA4McEvPYfQM
“Ya begitulah” setelah pembicaraan itu, aku duduk di ruang tamu hotel yang memiliki restoran mini dan ruang makan itu karena hanya itu tempat yang terang untuk membaca buku, aku dudk disana sendirian sambil melakukan kebiasaanku.
Ketika sedang asyik membaca buku, pipi kananku di sentuh oleh tangan seseorang.
“Hei pemuda, apakah kau tidak apa-apa?”
“oh… halo nyonya Claire, maaf mengganggumu di malam hari seperti ini”
Ketika aku menoleh, aku melihat Nyonya Claire Savrah menegurku. Nynonya Claire adalah pemilik hotel murah ini dengan memiliki nama sama seperti nama keluarganya “Hotel Savrah”.
696Please respect copyright.PENANAQ6NJlQDemt
“Hei hei… bukannya sudah kubilang untuk memanggilku kakak bukan nyonya?”
“hahaha kau terlihat lebih elegan untuk dipanggil nyonya bagiku”
“ehhh… hmm… baiklah, sepertinya kau pandai juga untuk merayu ya”
Nyoya Claire mendekatkan dirinya kepadaku, karena belum terbiasa dengan wanita, aku merasa rishi dan mulai bergerak salting dan menjatuhkan buku ku.
“hahaha kau begitu lucu Jusuf. Hmmm? Apakah kau membaca buku ini suf?”
Nyonya Claire yang sudah berhenti menggodaku kini beralih bertanya kepadaku.
“ya itu adalah bukuku”
696Please respect copyright.PENANAd65i6oUCka
“ohh.. wow, ini adalah bacaan yang berat. Kalo begitu bolehka aku bertanya sesuatu padamu?”
696Please respect copyright.PENANAdE3HrVTagt
Dalam keadaan restoran sepi, kami berdua tampat seperti sepasang kekasih yang sedang berpacaran.. namun, aku langsung melupakan hal itu dan mempersilahkan Nyonya Claire untuk bertanya.
696Please respect copyright.PENANAWNRwaeVmOU
“apakah menurutmu tabiat atau fitrah seorang manusia?”
696Please respect copyright.PENANA31lWZXsssc
“jika menurut Hans seorang pakar politik, ‘manusia itu adalah makhluk yang sangat jahat’ hal itu dikarenakan perang yang selalu terjadi. bahkan seorang filosofi tua menjelaskan manusia adalah “homo homini lupus” atau manusia adalah serigala bagi manusia lainnya.”
Nyonya Claire mendengarkaknku sambil menganggukkan kepalanya.
“dan bahkan terciptanya sebuah Negara dikarenakan manusia yang jahat itu ingin mendapat perlindungan atau kemanan dari pihak lain. Tapi daripada disebut mengamankan, Negara lebih kepada sebuah senjata yang dapat melindungi dan bahkan mengancam”
“dan Jusuf, apa yang kau maksud ‘Negara dapat mengancam’?”
Aku dapat melihat Nyonya Claire melihatku semakin dalam.
“ini hanyalah pendapatku, namun jika satu Negara memiliki kekuatan militer yang lebih besar dari Negara lainnya, maka Negara tersebut akan melakukan invasi kepada Negara yang lebih kecil. Dan hal ini bertujuan untuk memperkuat Negaranya sendiri. begini saja nyonya Claire, kau memiliki pesaing hotel yang berada dekat denganmu, ketika persaingan semakin ketat dan kau kalah dank au memiliki kekuatan untuk menghancurkan pesaingmu, apa yang kau lakukan?”
“Sudah pasti aku akan mengahancurkannya”
“ya benar sekali, Negara tidak lebih dan tidak lebih bergerak seperti bagaimana manusia itu sendiri”
Nyonya Claire yang mendengar penjelasan asumsiku menjadi terdiam dan mulai memikirkan sesuatu.
“Baiklah Terima kasih atas waktumu Jusuf, karena waku sudah malam kau harus istirahat, bocah seperti harus istirahat sekarang”
Nyonya Claire bangun dan menyentil dahiku, aku menganggukkan kepala dan pergi ke kamarku. Sedangkan Nyonya Claire masih duduk ditempat itu ketika aku beranjak ke kamarku.
696Please respect copyright.PENANAw8L7RekyfW
ns 15.158.61.5da2