Author/Penulis: Ihsan Iskandar

Serentak melihat kebelakang sampai leher pun tidak sadar terasa sedikit sakit. Mecov yang terkesima melihat sosok wanita yang begitu cantik menghampirinya. Walaupun di usia yang tidak muda lagi. Seorang Mecov sebagi seorang pria normal pasti akan terdiam dan terpesona melihat wanita yang cantik.

"Kak Sherli... hmm itu, aku lupa memberitahu kakak terlebih dahulu kalau saya berjumpa dengan Tuan Mecov. Oh iya ini perkenalkan dia adalah Mecov"

"Hmm... anu... Tuan Mecov, apa ada yang salah dengan wajah saya?"

Lamunan yang sudah berjalan berpuluh detik karna melihat sosok anggun langsung terhempas ke ujung samudera karena dewi di depannya berbicara dengannya. Dan dengan latah memperbaiki bentuk lehernya dan menghadap ke arah Sherli.

"Eh.. ehh... iya nama saya... Mecov... dan saya ditolong oleh Jusup ketika di hutan.;

"Perkenalkan Tuan Mecov. Nama saya Sherli, dan saya adalah Kakaknya Jusup."

Setelah berkenalan dengan Mecov. Sherli menatap tajam kearah Jusup. Hal itu dikarenakan pulang telat yang membuat kakaknya khawatir. Jusup yang sudah mempersiapkan mental walaupun wajah bermandikan keringat dingin untuk siap dimarahi kakaknya.

"Ya sudahlah. Kali ini kakak maafkan, segera pulang kerumah setelah masalah semua selesai ya"

Serasa mendapat angin sejuk Jusup terbebas dari libasan pedas kemarahan kakaknya.

Jusup mengantar Mecov untuk berobat dan malamnya diadakan festival penyambutan tuan Mecov ssbagai tamu kehormatan tentara dan 3 hari kemudian. Tuan Mecov pergi kembali ke hutan dan pulang ke rumahnya di kota pusat Roxalia. Namun sebelum pergi, Tuan Mecov memberikan Lencana simbol tentaranya dan berkata "Jangan mengatakan kepada siapapun mengenai hal ini. Ini adalah hadiah untukmu, kau akan tahu juga nanti maksud dari lencana ini. Kita akan berjumpa lagi Jusup"

Setelah kepergian Tuan Mecov, sebulan sudah berlalu dan kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa. Setiap hari ketika mengambil kayu bakar dihutan. Aku selalu memandang Hadiah Lencana yang diberikan Tuan Mecov sambil bertanya "Kapan Tuan mecov akan datang ya?"

Harapan yang diinginkan Fauzan tiap hari itu terkabul, sepulang dari mencari kayu bakar sore Tuan Mecov kembali dan dengan wajah berseri Fauzan mendatanginya. "Tapi Kenapa wajah Kepala Desa yang berada di depannya berwajah sangat suram dan depresi?" Fauzan bertanya dalam hati. dan kejadian yang akan merubah hidupnya secara kesuluruhan dimulai dengan suara tembakan. Jusup mengantar Mecov untuk berobat dan malamnya diadakan festival penyambutan tuan Mecov ssbagai tamu kehormatan tentara dan 3 hari kemudian. Tuan Mecov pergi kembali ke hutan dan pulang ke rumahnya di kota pusat Roxalia. Namun sebelum pergi, Tuan Mecov memberikan Lencana simbol tentaranya dan berkata "Jangan mengatakan kepada siapapun mengenai hal ini. Ini adalah hadiah untukmu, kau akan tahu juga nanti maksud dari lencana ini. Kita akan berjumpa lagi Jusup"

Setelah kepergian Tuan Mecov, sebulan sudah berlalu dan kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa. Setiap hari ketika mengambil kayu bakar dihutan. Jusup selalu memandang Hadiah Lencana yang diberikan Tuan Mecov sambil bertanya "Kapan Tuan mecov akan datang ya? Aku tidak sabar bahwa aku akan bilang padanya aku akan menjadi tentara seperti dia"

Harapan yang diinginkan Jusup tiap hari itu terkabul, sepulang dari mencari kayu bakar sore Tuan Mecov kembali dan dengan wajah berseri Jusup mendatanginya. "Tapi Kenapa wajah Kepala Desa yang berada di depannya berwajah sangat suram dan depresi?" Jusup bertanya dalam hati. dan kejadian yang akan merubah hidupnya secara kesuluruhan dimulai dengan suara tembakan.