x
Pahlawan Perang Dunia [23]
671Please respect copyright.PENANAU5RL0yrNQG
“Hei lari lebih cepat PARA CACING!”
671Please respect copyright.PENANAsZHXRlIyNx
“haaaa….haaa….haaa…. kita sudah berlari lebih dari 6 jam sekarang…”
671Please respect copyright.PENANArjacF4053T
“Haaa…haaa… be-benar…. Mataku… sudah mulai berkunang-kunang…”
671Please respect copyright.PENANATi4PFQVnwq
Kelas J sedang melakukan latihan lapangannya. Sir Igor masih seperti biasa, duduk santai dengan kaki bersila dan melontarkan hinaan-hinaan pedas kepada kami. aku yang berada di tengah barisan mendengar ocehan dari depan bahwa mereka sudah tidak kuat. Aku melihat nafas mereka semakin tersenga seperti kuda yang sudah berlari selama berhari-hari.
671Please respect copyright.PENANALF8HTxN2Zl
“tapi… lihatlah Tara, dia pasti lebih menyedihkan dengan badan besarnya” cetus seorang pelajar yang berada di depan barisan sembari melihat kebelakang.
671Please respect copyright.PENANAIOgAqi1ytb
Aku yang mendengar hal tersebut baru teringat dengan keadaa Tara aku menleh kebelakang dan melihat sesuatu yang diluar ekspektasi.
671Please respect copyright.PENANAA4Z1fc4YGo
“HAAAAAAA!!!...”
671Please respect copyright.PENANABe5jz2Axnz
Tara dengan badan besarnya, bahkan dengan badan besar dan tanah yang bergetar setiap dia berlari. Tara mengejar ketnggalannya, bahkan mempercepat gerak langkah kakinya menuju barisan depan sambil berteriak lantang.
671Please respect copyright.PENANA2QM4VBQrL8
“wow… dia mengejar kita…”
671Please respect copyright.PENANALEKUcHW5n2
Pelajar yang merendahkan Tara tadi menarik perkataannya dan serasa takjub dengan perjuangan Tara. Beberapa puluh menit kemudian, Tara sudah berhasil tepat berada di barisan paling depan. dan entah kenapa murid lain yang tadinya memiliki wajah mulai putus asa muai tertulas semangatnya Tara.
671Please respect copyright.PENANAngJeT003HI
“Kita tidak boleh kalah dari si gendut Tara. HAAAAA!!!”
671Please respect copyright.PENANAOYjf6gvLjR
“iya benar. HAAAAA!!!”
671Please respect copyright.PENANAxjkvNJJ0Gm
Suasanan lari pun kemudian diisi didominnasi oleh teriakan yang menggelorakan semangat bagi siapapun yang melihatnya. Aku melihat Sir Igor, yang sejak awal terus mencaci maki mulai terdiam dan hanya tersenyum melihat kami berlari. Seketika aku bengong memikirkan hal itu, tanpa sadar aku mulai tertinggal dan berada paling belakang.
671Please respect copyright.PENANAs7B6ZyaAK7
“Haaa… haa… Jusuf!... apakah kau akan kalah oleh orang seperti ku haaa? Hahaha haaa…haaa…”
671Please respect copyright.PENANAEnRQJtRTyM
Tara yang berlari dipaling depan menoleh kebelakang dan melihatku sembari mengejekku. “wahh… wah… wah… sepertinya aku tidak boleh kalah” aku mulai mempercepat langkah kaki utuk mengejar ketinggalan.
671Please respect copyright.PENANA14iCvyA4QE
Setelah 2 hari berlari, kami sampai ke desa Rexan. Desa Rexan terletak di sebelah timur Negara Republik Roxalia. Ciri Khas yang terdapat dalam desa ini sebuh danau besar yang dikenal dengan Danau Tobax. Di Danau Tobax memiliki 2 Desa di sisi yang berlawanan yaitu Desa Rexan dan desa Rixas.
Sesampainya disana, kami disambut meriah oleh kepala Desa disana. Setelah penyambutan kami di Desa Rexan, kami dipersilahkan beristirahat penuh dalam 1 hari itu oleh Sir Igor. Mendengar hal tersebut, semua Kelas J berteriak girang, tapi teriakan itu tidak sepadang dengan teriakan kegembiraan dan kemenangan Tara. Aku melihat dirinya dari kejauhan dan perlahan jatuh ke tanah sampai bersimbah keringat, tapi disaat kelelahan yang luarbiasa tersebut. Tara tersenyum dan mulai tertawa sendiri.
671Please respect copyright.PENANASw50GxiJxr
‘dia pantas mendapatkannya’ ucapku dengan bangga dalam hati emlihat perjuangannya selama 3 hari ini.
671Please respect copyright.PENANAXrdxtAZdDa
“HEI TARA KAU KAU JANGAN TIDUR DISANA!” Sir Igor yang berteriak secara tiba-tiba seketika melihat keadaa Tara membuat kami semua tertawa. Aku membantu Tara berdiri dan kami semua berjalan menuju rumah penginapan.
671Please respect copyright.PENANAEOmSCVitng
Di rumah penginapa tersebut, setengah gedung dipisah. Yaitu kiri perempuan dan kanan adalah laki-laki. Serta sebuah pemandian kolam. Ketika sore tiba dan aku ingin bergegas mandi. Aku melihat kumpulan laki-laki pelajar kelas J merundingkan sesuatu, karena penasaran aku sedikit menguping.
671Please respect copyright.PENANAI7g4zUMfWS
“hei hei… ini adalah saatnya”
671Please respect copyright.PENANArFPicugNLH
“benar ini adalah cara untuk membuktikan kita adalah lelaki sejati”
671Please respect copyright.PENANAAefTnVFd1B
“Kita harus beraksi malam ini”
671Please respect copyright.PENANAtKwPpnzvrH
Percakapa 3 pelajar yang kulihat sebagai dalang dari semua ini mulai memprovokasi, tapi karena aku tidak apa yang mereka bicarakan, aku semakin mendekatkan daun kupingku.
671Please respect copyright.PENANAgNw0bzagbe
“kita harus mengintip perempuan sekarang”
671Please respect copyright.PENANAA5dWUoqAef
“…”
671Please respect copyright.PENANAbszFSg7ue1
Setelah mendengar itu, aku langsung menuju ke tempat Sir Igor dan melaporkan rencana mereka. Kurang dari semenit, Sir Igor langsung meringkus mereka dan mengikat mereka di tempat tidur mereka masing-masing.
671Please respect copyright.PENANAZOqlvj6k9m
Setelah makan malam bersama dengan kepala desa dan berbicara panjang lebar ditemani disampingnya anak perempuannya berumur 12 tahun. kami semua tertidur pulas karena rasa penat. Mereka smua tertidur awajah sangat pulas. Sedangkan aku yang terbangun beranjak keluar penginapan dan sekaligus menikmati suara serangga malam ditemani cahaya bintang pedesaan yang tidak bisa di lihat di kota.
671Please respect copyright.PENANAVFsLKImzPT
Ketika berjalan-jalan disekitar desa. Aku melihat bayangan 4 orang laki-laki mengendap-ngendap lari ke dalam hutan, dan aku melihat 1 laki-laki itu menggendong seseorang. Ketika melihat itu, aku langsung lari menghampi mereka secara sembunyi-sembunyi. Setelah maraku sudah bisa melihat wajah mereka dengan jelas. Aku melihat laki-laki itu menggendong anak perempuan bergaun putih kepala desa tadi. Setelah tahu itu, aku mengambil 2 bauh batu dan melemparkannya dengan kuat kearah kepala 4 laki-laki yang sepertinya seorang penculik.
671Please respect copyright.PENANARewHFIXIQB
DUK! DUK!
671Please respect copyright.PENANA99trpp0BGQ
Setelah suara tumpul dan keras, kedua penculik itu langsung pingsan ditempat. “tersisa 2 lagi” di keadaan mereka yang siaga dan bingung kenapa kedua temannya terjatuh. Tanpa mereka sadari aku sudah mendekap satu penculik yang berada di belakang penculik yang sedang menggendong anak.
671Please respect copyright.PENANAzP4oREMRI4
“SIAPA ITU!? TUNJUKKAN DIRIMU!”
671Please respect copyright.PENANAPzr30CwYYd
Melihat semua temannya jatuh satu persatu, penculik itu menjatuhkan korbannya dan mulai menggunakan posisi siaga dengan pisau di tangan kanannya. Melihat itu aku keluar dengan tenang mendekatinya.
671Please respect copyright.PENANA1dQTH2WyHM
“APA!? SIAPA KAU BOCAH!”
671Please respect copyright.PENANAgjlKeSdvt3
“Tenanglah tuan, aku hanya numpang lewat disini”
671Please respect copyright.PENANALQ7MGxUm0v
“DIAM! MENJAUH BOCAH!”
671Please respect copyright.PENANApSPJ8vOjad
Disaat dirinya yang semakin ketakutan, aku malah sebaliknya mendekatinya dengan sebuah senyuman di wajahku.
671Please respect copyright.PENANAmHZOUbjkdl
“BER-BERHENTI! A-ATAU KUBUNUH PEREMPUAN INI!”
671Please respect copyright.PENANAU4tTP9cpdZ
“…”
671Please respect copyright.PENANAos0JTOhcv9
Melihat hal itu, aku langsung berhenti melangkah dan hanya melihatnya dari jauh.
671Please respect copyright.PENANAs9q4LSVyiy
“BAGUS! SEKARANG BERBALIK DAN ANGKAT TANGANMU KEATAS!”
671Please respect copyright.PENANAB16Tzhk45k
“…”
671Please respect copyright.PENANAFS64G7EmPZ
Aku mengikuti semua perintahnya tanpa ragu sedikitpun.
671Please respect copyright.PENANAMnX7FIwSJE
“bagus… sekarang tetaplah seerti itu”
671Please respect copyright.PENANAPMHdhGfPdz
Aku mendengar langkah kaki penculik itu semakin mendekat dan mendekat.
671Please respect copyright.PENANAbVnDeKXb6p
“MATILAH KAU!”
671Please respect copyright.PENANAuobedmxwRI
Mendengar itu, aku langsung memiringkan tubuhku. Alhasil tusukan pisaunya tidak mengenaiku. Aku menangkap pergelangan kanannya yang memegang pisau dan mengarahkannya ke paha kanannya.
671Please respect copyright.PENANAvpKU4YOv0c
CRUT!
671Please respect copyright.PENANAPcTW4KiIRh
“GAHHHH!!! SAKIT !!!”
671Please respect copyright.PENANA5s3udUvIOl
“Baik tuan, aku akan bertanya padamu. Siapa yang menyuruhmu?”
671Please respect copyright.PENANAFr36c08ptm
Sambil menekan pisau tersebut, aku mulai menginterogasinya.
671Please respect copyright.PENANAj9wlWr1ESW
“Si-siapa juga yang akan memberitahumu- GAHHH!!!”
671Please respect copyright.PENANAe7cFhvmAug
“Oh benarkah? Mari kita lihat berapa lama kau bisa menahannya”
671Please respect copyright.PENANAXMf5rVuc57
Melihat dirinya yang keras kepala padahal airmata dan darahnya mengucur sama deras. Melihat itu, aku menggapai tangan kirinya dan menekan otot disela jari jempol dan telunjuk.
671Please respect copyright.PENANA9FmyVmir5M
“ap…apa yang kau lakukan?” Penculik itu melihat pergelangan tangan kirinya dengan heran
671Please respect copyright.PENANAWTqyKwv4Fz
“apakah kau tahu tuan, ditangan kita memiliki otot yang sangat sensitif dan sangat fatal jika terluka. Jika aku menekan spot tersebut, seluruh indra perasamu akan mendesis dan otakmu akan sibuk dengan mengantar rasa sakit itu ke otakmu. Hmm… mungkin kau tidak percaya ya? Mari kita buktikan langsung”
671Please respect copyright.PENANAY8uNNb2eVS
Dengan posisi bersalaman, Aku menekan lokasi otot tersebut dengan jempol kiriku.
671Please respect copyright.PENANAExsedpGQVp
“UGH… AKhh…”
671Please respect copyright.PENANAFSICZaqiIs
“Lihat, saking sakitnya kau bahkan tidak sempat berteriak. Kalau bergitu kita lanjutka-“
671Please respect copyright.PENANA9jJeBE2GaQ
“SR…haa…SR…”
671Please respect copyright.PENANAuYJl679Bw2
Dalam keadaan mulut penuh liur karena menahan rasa sakit yang luarbiasa. Penculik itu mulai mengucapkan sesuatu yaitu “SR”.
671Please respect copyright.PENANA64yOvoclpl
“SR. apakah maksud ‘Sindikat Rough’ ?” mendengar pertanyaanku, lelaki tersebut mengangguk dengan lemah. Sindikat Rough merupakan sebuah kelompok oposisi pemerintah yang memiliki kekuasaan di daerah republic Roxalia. Kemauan mereka untuk membuat sebuah negara baru walaupun dengan menggunakan cara apapun dinilai sangat berbahay dan mengancam kestabilan Negara. Tidak jarang dalam menggapai kepentingannya, mereka membunuh, menculik, memeras. Dan hal keji lainnya.
671Please respect copyright.PENANAgMFeU7h3nz
“dimana markasmu?”
671Please respect copyright.PENANAZne1p79g0r
“…”
671Please respect copyright.PENANAqPz17pUbvP
“baiklah kalau begitu” penculik yang keras kepala itu tetap tidak mau menjawab pertayaanku. Dengan menekan lebih kuat otot di tangannya yang kunamakan ‘death Spot’ dimulai merintih dan menjerit seperti orang gila.
671Please respect copyright.PENANA2zbMgTuClW
“dimana? Atau aku akan menggunakan semua kekuatanku”
671Please respect copyright.PENANAIC5X2bnUCT
“Ba…Barat Daya… ada… Gua… disana…”
671Please respect copyright.PENANAoyIvjkVAbd
“di Gua yang ada di barat daya ya? Baiklah kerja bagus. Tapi sayangnya aku aku harus mengakhiri ini”
671Please respect copyright.PENANA62SswesrTh
DUK!
671Please respect copyright.PENANALobfbzyOQ0
Agar dia tidak ingat dengan wajahku, aku memukul rahangnya sampai menerbangkannya. Dengan Uppercut itu, dia akan mengalami geger otak, atau minimal lupa ingatan. Setelah itu, aku menggendong anak perempuan dari kepala desa Rexan dan pulang menuju desa Rexan. Ketika dalam perjalanan, posisi Princess Carry ini mengingatkanku atas sesuatu. hal ini seperti pernah terjadi, apakah ini yang dinamakan ‘dejavu’? tapi karena malas berpikir aku melupakannya dan terus berjalan di dalam hutan yang lebat itu.
671Please respect copyright.PENANAVagIXEHI28
10 menit berjalan dan sampai ke desa Rexan, aku melihat di para warga desa berbondong-bondong berkumpul dilapangan sambil membawa obor aku mendekati kerumunan tersebut. dan bertanya kepada lelaki tua yang berada di barisan paling belakang.
671Please respect copyright.PENANALpx6m8tTio
“oh, kau tau, anak Kepala Desa telah diculik. Dan sekarang kita akan mencarinya” Lelaki tua itu menjawab tanpa melihat kearahku
671Please respect copyright.PENANAln0QbhM8dt
“kalau anak kepala desa aku sudah menemukannya”
671Please respect copyright.PENANAHzJ2VkDSio
“hahaha apa yang kau katakana itu tidak mungk- APAAA!?” setelah melihat seorang anak sedang ku gendong, dia berteriak dengan wajah yang sangat terheran-heran. Mendengar teriakannya, kerumunan terseut mulai melihatku. Dan Kepala desa lari menuju kearahku.
671Please respect copyright.PENANAcL373xoqK9
“kau telah menyelamatkan anakku terima kasih! Seperti yang diharapkan dari pelajar AMIR!” sembari memindahkan anak perempuan itu ke dirinya, air mata kebahagiaan dan sorak-sorak sorai mulai diteriakkan. Dan satu persatu warga mulai memujiku.
671Please respect copyright.PENANAO3Xas8WrA9
“tidak-tidak, aku tidak berbuat apa-apa, ketika aku sedang berjalan, seorang lelaki yang sedang menggendongnya. Mungkin karena takut, dia langsung lari dan meninggalkan anakmu di lantai” aku menjelaskan kepada mereka.
671Please respect copyright.PENANAIcLDY4TgFZ
“hmm… tidak apa-apa, aku akan tetap berterima kasih kepadamu, kalau tidak salah namamu Jusuf kan? Terima kasih Jusuf” Kepala desa yang sangat berterima kasih mulai menundukkan kepalanya. Beberapa detik kemudian Sir Igor diikuti oleh selurah pelajar kelas J mulai menanyaiku. Aku menjelaskan yang sama kepada mereka. Setelah itu semua warga kembali kerumah dan di berlakukan shift malam, dan hari itu berlalu dengan tenang walaupun ada kejadian yang tidak mengenakan pada awalnya.
671Please respect copyright.PENANA7UqNjPo4ja
“Dunia Perlahan melupakan waktunya. Melihat sisi gelap dari matahari. Ketika kegelapan ada karena cahaya. Cahaya pasti akan didalam kegelapan. Namun, laksana luar angkasa yan gelap gulita, dimana cahaya bahkan tidak mendapat tempat didalamnya. Sama halnya dengan manusia, ego dan nafsu membuat manusia tidak berbeda dengan binatang. Apakah binatang sekarang lebih lebih baik dari pada manusia? Biarkan Nurani menjawab.”
671Please respect copyright.PENANAtYI4IEXYIB
Catatan Penulis:
Terima kasih Sudah membaca Teman! ^^ Baca Juga cerita saya lainnya:
Pahlawan Perang Dunia
Terindu Kemerdekaan
Life in Word
Follow terus lini tulisan saya di:
Blog : HYPERLINK "http://www.Setegukkisah.blogspot.com" www.Setegukkisah.blogspot.com
Wattpadd :Ihsan_Iskandar
Penana :Iskandar
Storial :@Iskandar3
Sosial Media saya Juga Dong:
Email : Ihsaniskandains@gmail.com
Instagram : Pentears
Facebook : Ihsan Iskandar
671Please respect copyright.PENANA8pkCRmvm5B
ns 15.158.61.8da2