Tak terasa sudah tiga hari aku tinggal di desa kelahiran istriku. Rencananya besok aku akan kembali ke kota. Meski cutiku masih beberapa hari lagi selesai tapi aku ingin bisa kembali ke kota secepatnya. Aku ingin bisa istirahat barang sehari atau dua hari sebelum aku masuk kerja. Istriku juga menerima dengan baik rencanaku. Itulah kenapa dia mulai sekarang sudah mengumpulkan kue untuk oleh-oleh kembali ke kota.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihnXspTG2p
Pagi itu aku kembali terbangun dari tidurku seperti hari kemarin. Bedanya pagi itu tubuhku berkeringat. Udara di desa itu benar-benar panas dan pengap. Rasanya aku ingin segera kembali ke rumahku sendiri kala begini kondisinya. Istriku pagi itu sudah tak lagi ada di kamar, mungkin saja dia membantu ibunya masak di dapur. Akupun beranjak pergi untuk mencarinya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc688SbVzrd
Begitu aku melangkah ke dapur langsung saja aku melihat istriku sedang ngobrol berdua dengan ibunya. Kali ini istriku memakai daster pendek sebatas pahanya, sedangkan mertuaku dengan cueknya tetap memakai celana dalam dan Bh saja. Aku yang datang langsung mengambil kursi lalu duduk menghadap mereka.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTG8MNAbVhB
“Mas.. ini tadi ibu sama aku sudah setuju kalau Angga biar ikut sama kita aja, biar dia bisa melanjutkan pendidikannya” ujar istriku menatap wajahku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqcAezEsJLz
“Ya bisa saja.. tapi emang dia mau?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiJlepywXB
“ya harus mau.. masak disekolahkan lebih tinggi lagi kok gak mau” istriku mulai nge-gas.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8XhlsAJnI
“Hehe.. tanya dia dulu lahh.. nanti dia dongkol lagi” ucapku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwakLy7MGyg
“Gapapa mas..mumpung kita juga belum punya momongan, jadi uangnya bisa untuk kuliah si Angga” istriku duduk di sampingku sekarang.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jDEXGx09b
“Aku sih setuju saja dek, kan dia juga adik kita”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWshagIQci
“Nanti biar ibu saja yang bicara, pasti dia ngerti kok” ibu mertuaku menyela.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WNjdkWmEe
“Baik bu.. tapi yang bantu ibu di ladang siapa nanti?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJAmRh7hsr
“Gampang itu, saudara kita lainnya masih banyak di desa ini, ibu bisa minta bantuan mereka” ucapnya lagi.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokvcfhmGPl
Sejenak kami bicara, Angga kemudian lewat di depan kami. Sepertinya dia baru saja bangun tidur hendak mandi ke belakang rumah. mukanya masih kucel dan rambutnya acak-acakan. Tapi yang jadi perhatianku adalah batang penisnya yang tegak mengeras di balik celana dalamnya. Sampai-sampai ujung kemaluannya itu muncul dari ujung karet celana dalamnya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4GYLrJdJt
“Cepetan mandi.. ibu mau ngomong sama kamu”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGi5sG3MpBL
“Ahh.. iya bu.. sebentar” balas Angga malas.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnd8RzBYrQ
Dia berlalu dari depan kami bertiga. Tak kulihat wajah yang lain dari istriku maupun ibu mertuaku. Padahal aku yakin mereka tadi melihat batang penis Angga sedang tegang karena dia cuma pakai celana dalam saja. Apa mungkin bagi mereka itu juga hal yang biasa?
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWnjP17F67
***
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCD8K1oYPXs
Selepas kami selesai sarapan, aku dan Angga pergi ke ladang untuk melihat hasil garapannya kemarin. Sebenarnya aku cuma iseng saja menemani Angga ke ladang daripada di rumah juga nganggur gak ada yang bisa dikerjakan. Lokasi ladang keluarga istriku itu memang lumayan jauh, tapi karena kami lewat jalan tembusan akhirnya kami tiba disana hanya dalam beberapa menit saja.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjE2lmTJ3w
Sepanjang perjalanan ke ladang aku sempat bertemu dengan beberapa ibu-ibu yang sedang ngobrol di depan rumah. Aku sebenarnya juga memperhatikan penampilan mereka. Rata-rata perempuan di desa itu hanya memakai Bh dan kain kemben saja. Itupun mereka sudah bisa duduk santai di depan rumah. Ini kalau di kota sudah bakal jadi bahan gunjingan tetangga kalau istri kita duduk di teras rumah cuma pakai Bh saja.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5N0YkCE4IQ
Begitu kami sampai di ladang, Angga langsung memeriksa beberapa tanaman yang kemarin katanya rusak gara-gara di makan hewan liar. Entah hewan apa itu aku masih belum paham. Angga kulihat serius sekali melihat tanamannya satu persatu dari ujung ke ujung lagi. Aku yang tak mengerti cara menggarap ladang hanya bisa duduk di bawah pohon sambil mataku mengawasi apa yang Angga lakukan.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TBaAIUARi
“Gimana Ngga? Banyak yang rusak apa?” tanyaku begitu Angga kembali.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DPNaruAlq
“Gak mas.. gak banyak kok.. ini sudah bagus daripada bulan kemarin” Angga lalu duduk di dekatku sambil mengibaskan kaos yang dilepasnya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyKZoD04qS
“Bagus kalau begitu…”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqsepFk5Em
“Mas Aryo.. aku mau tanya”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3j37Ooc2hk
“tanya apa Ngga? Bicara saja kamu”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPQbYWwRrc
“Beneran mbak Tika mau ajak aku ke kota?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzYyIcYNtT
“Iya bener, biar kamu bisa lanjut kuliah disana” balasku sambil melihat ke arahnya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPgL8GRzap
“Aku takut mas..” ucapnya lirih kemudian.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJbWj089mt
“Lah takut apa? Kan ada aku sama mbak Tika juga disana”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwavuIWZi7Q
“Takut gak kerasan saja.. kan aku biasa hidup di desa mas.. kalau ke kota aku takut keadaan di sana” Angga menunduk sambil membersihkan cangkulnya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIv2fVJGdW
“Gini lho Ngga.. mbak Tika dulu juga takut aku ajak hidup di kota, tapi semakin lama juga dia bisa adaptasi, memang rasanya menakutkan di awal, tapi lama-lama juga biasa saja” terangku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPFkKop0kW
“Iya mas.. tapi aku mau berpikir dulu”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwQ2PAQvbY
“Jangan terlalu dipikir Ngga.. jalani saja, biar hidup ini berlalu seperti biasanya”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2PNMo4CPF
Aku dan Angga terdiam dan terbenam dalam pikiran kami masing-masing. Aku mengerti ketakutan Angga yang akan menjalani hidup bersama kami di kota. Mungkin dia hanya butuh dorongan lebih untuk bisa terus maju menjalani arus kehidupan ini. Sebenarnya aku juga senang kalau Angga bisa tinggal bersama kami. Selain bisa kuliah, Angga juga bisa membantu kerepotan istriku di rumah, terutama menemaninya saat aku pergi kerja.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2bEbKFHoV
“Dek… yang sebelah selatan kata ibu suruh meninggikan tanahnya” tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara Dina mendekat.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWerx0e7OYt
“Wah, iya bener mbak.. aku lupa.. sebentar aku ke sana” Angga kembali membawa cangkulnya lalu berjalan menjauhi kami.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB9gckOFwDF
“Kamu sendiran Din? mbakTika kemana?” tanyaku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIQVwrkOjB
“Pergi ke pasar sama ibu, katanya mau beli pakaian untuk ibu dan aku”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4aYh95b0k
“Ohh.. trus kapan pulangnya?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibVvIboSvS
“Nanti siang mas, kan mereka jalan kaki”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2z8bOx7dVS
Dina meletakkan sebuah kendi tempat air di depanku. Dia lalu mencari alas untuk duduk di sampingku. Setelah duduk dia lalu melepas kaos dari tubuh bagian atasnya. Aku berlagak cuek saja, karena bukan kali ini saja aku melihat gadis itu hanya memakai Bh untuk menutupi dadanya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCym3b6a9n
“Panas ya Din?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxY8pTuGyw
“Iya mas.. memang tempat ini ya begini, panas dan gerah..” balas Dina kemudian memangku kaos yang dilepasnya tadi.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OmKOIwuao
“Kamu gak kepikiran mau ikut aku ke kota?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs77MkvLWE4
“Iya sih mas aku pengen, tapi nanti ibu gak ada temannya”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1k89QI6qp
“Oh iya bener kamu.. trus nanti kalau Angga jadi ke kota bareng kami gimana?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKa6DCMhco
“Itu sih gampang mas.. memang dari dulu ibu menyuruh Angga untuk menyusul mbak Tika ke kota, katanya biar gak manja terus sama ibu”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNg9KbfFHtg
Sambil terus menjawab pertanyaanku tanpa sadar Dina menyandarkan kepalanya ke pundakku. Aku hanya bisa berusaha tenang dan tak berpikiran aneh-aneh. Mungkin dia sedang merindukan sosok lelaki seperti ayahnya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiQj0tHnRI
“Manja gimana sih Din? Kulihat Angga biasa-biasa saja sama ibu”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBneIhtAzx
“ya pokoknya manja mas.. masak sudah SMA masih suka nenen sama ibu, kan lucu melihatnya mas”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCH0ELFX8E
“Ah yang bener kamu Din? Masak Angga seperti itu?” kini aku sudah berani merangkul pundaknya. Bukan hanya itu, tanganku pun mulai mengelus rambut lurusnya yang tergerai sempurna.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjQCAXa2z6
“iya mas bener.. aku sering melihatnya kok”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjDRS7tSSl
“Hehehe.. ya biarin aja, kan wajar manja sama ibunya sendiri.. atau jangan-jangan kamu cemburu sama Angga, pengen nenen juga kamu ya?” candaku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuTJIMu584
“Ihh.. ya enggak lah mas.. udah punya tetek sendiri kok malah minta nenen sama ibu.. tambah lucu dong mas, hihihihi…” Dina bisa tertawa renyah. Pipinya jadi bersemu merah saat dia tertawa.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09ZKP6AlZA
Dina kemudian beringsut membenarkan posisi duduknya. Kulepaskan rangkulan tanganku di pundaknya untuk memberinya kelonggaran dalam gerakannya. Dina yang masih memakai kemben kain batik seperti tadi malam nampak duduk bersimpuh dengan tenangnya di sampingku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xCWYIOEkV
“Mas.. peluk lagi dong mas.. nyaman banget tangan mas Aryo” pintanya manja.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbEcB6hUmo
“Hehe.. yaudah, gini yah?” tanganku kembali memeluk pundaknya semakin erat, kini lengan kanannya sudah menempel di dadaku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJZIAUf79i
“Kalo mas Aryo ga nikah sama mbak Tika, aku mau kok jadi istrinya mas Aryo” ucapan itu terdengar santai tapi begitu menusuk ke jantungku. Rasanya jadi sesak nafas aku dibuatnya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbCbJSxPLH
“Ahh.. kamu ini ada-ada saja Din… kan mas udah bilang, banyak yang lebih baik daripada aku.. kamu tinggal cari saja satu trus kamu ajak nikah” balasku sok bijak.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3mZ3ZQgf2
“Yang lebih ganteng sih banyak mas, tapi yang bisa membuat aku nyaman cuma mas Aryo..”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTIsd7jDDUh
“Gak lah Din.. masak kamu tega nyakitin perasaan kakakmu?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IKSiW2hAW
“Duhh.. itu kan tadi seumpama saja mas.. gak berani aku merebut mas Aryo dari mbak Tika, bisa diusir dari desa ini aku”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1BD7PP8ft
“Hahaha… makanya itu.. dahlah Din.. cepetan cari suami, biar cepet bisa bikin anak” ucapku di telinganya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQw0atzPCMi
“Ihh, bikin anak sih gampang mas.. tinggal masukin aja trus goyang… keluar deh” ucapnya enteng. Aku mulai berpikiran yang tidak-tidak dengan gadis ini.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSgDLvEiVx
“Kok kamu tau Din? Jangan-jangan kamu udah pengalaman yah?” pancingku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3oKhzKFBQ
“Yeee.. mas Aryo ini penasaran banget sih…kalo iya kenapa mas? Mau?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbUIbBVRnTx
Aku terdiam dibuatnya. Dina yang berwajah cantik, anggun dan polos itu rupanya menyimpan banyak rahasia. Apalagi dia dengan terang-terangan menantangku meski hanya tersirat di ucapannya. Sejenak kuamati perubahan mimik wajahnya, aku tak melihat dia sedang bercanda.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjksc9sbbns
“Gakk! Ngapain juga di coba-coba… gak lah Din..” tolakku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnYm5iOu7g
“Hihihi.. mas Aryo salah tingkah nih… tapi jangan cerita ke siapa-siapa ya mas, ini rahasia kita berdua saja”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBao2AqY2x
“Iya.. iya.. tapi kalau bisa jangan ya Din.. kamu harus mikir ibu juga, nanti kalo kamu hamil gak ada suaminya apa gak jadi malu seluruh keluarga”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLylr7laIzU
“Hemmmh.. iya mas, aku masih berusaha terus menahannya, tapi kalo ketemu sama pacarku memang gak bisa kalo gak.. emm… itu..”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBhCaWN5OI
“Apa? Ngentot?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybVS0pgEfj
“Iya itu, hihihi..”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJ1S2ZZjyb
“Isshh.. gak.. jangan Din.. pokoknya kamu harus bisa menghindar, jangan sampai aku mendengar kamu hamil tanpa suami.. kasihan ibu, pasti malunya bukan main nanti”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGTUrvS8V6
“Ahh, iya juga sih mas.. tapi memang rasanya enak banget sih” ujar Dina vulgar.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe37k6SeNcf
“Aduhh.. yudah terserah kamu deh.. mas cuma bisa kasih saran aja, jangan sampai itu terjadi beneran lho ya…”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnOTc4ll3z
Sejenak kemudian terlihat Angga sudah kembali dari pojok ladang yang sebelah selatan. Dia terlihat lelah dan kepanasan. Aku yang melihat Angga datang hendak melepaskan pelukanku pada pundak Dina, tapi gadis itu melarangnya, tangannya menahan tanganku supaya tidak pindah dari badannya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfZLLt39XE
“Sudah selesai dek?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxyfMkN2q3
“Iya mbak.. gak banyak kok, cuma satu baris saja” balas Angga sambil meneguk air minum dari dalam kendi yang dibawa Dina tadi.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkat5yV4RAU
Kuperhatikan Angga yang tengah minum. Aku masih risau kalau dia mempermasalahkan aku tengah memeluk tubuh Dina. Lama kutunggu tapi tak ada reaksi dari Angga, sepertinya dia biasa saja melihat kakaknya sedang di peluk oleh iparnya sendiri.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0UD8B0Nxw
“Angga.. kamu beneran masih suka nenen sama ibu yah?” tanyaku iseng.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2r2rkRgRa
“Ahh.. siapa yang cerita mas? Pasti mbak Dina yah? hehehe.. iya mas.. masih” balasnya jujur sambil nyengir salah tingkah.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCdpBDrBCw
“Ohh, gapapa sih, makanya kamu suka tidur sama ibu.. pasti tiap malam minta nenen terus yah?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pmDBwKmFr
“Hehe.. gak tiap malam sih mas, kalo lagi pengen saja..”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSN0yToDaN
“Jadi kamu takut pergi ke kota karena takut ga bisa nenen lagi yah?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOtGk8mcWZw
“Hehe.. ya gak juga sih mas, tapi kalao itu sih memang iya, gak bisa tidur kalo gak sama ibu” balasnya jujur lagi.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeeXsHacSc
“Hihihi.. bener kan mas aku bilang? Gak bisa lepas dari susunya ibu anak satu ini” Dina sedikit mengejek adiknya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjwXzPJMbY
“Lha emang gak pernah nyusu di tempat lain? Eh maksudnya sama orang lain?” tanyaku asal-asalan.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HJlPwcT73
“Pernah sama mbak Dina..”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8U7dO7Udyn
“Kalo sama mbak Tika?” cecarku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnP1fI0RLID
“Pernah juga… tapi gak ada yang enak seperti susunya ibu, hehehe….” balas Angga kocak.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQa9C5ULN5Z
“Wahh.. jadi susunya Dina ini pernah kamu isep juga? duh.. duhh.. rakus banget sih kamu Ngga”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBasfOlxTTs
“Iya memang pernah mas.. pas itu ibu pergi menginap di rumahnya paman, sampai jam 1 malam Angga gak bisa tidur.. yaudah aku tawarin aja nenen susuku ini” tutur Dina tanpa ditutup-tutupi.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9S4Xy2Hqre
“Enak yah Ngga bisa nyusu terus? Hehehe….”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjenUwMAxk2
“Heee…. iya mas.. hehe..”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBh2o2zzCh
“Susunya yang ini yah Ngga? Yang kanan apa yang kiri?” tanyaku sambil meremas susu Dina yang masih terbungkus Bh warna merah itu. Tak ada respon penolakan dari Dina yang kutemui.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiclkvOpT3k
“Gantian mas.. kiri-kanan.. ibu bilang harus gantian biar ukurannya sama.. gak besar sebelah”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKw4wtm6gP
“Hahahaha.. duhh.. Angga.. kamu ini ada-ada aja” balasku tertawa ngakak.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPn2qSw0nF
“Ehh.. mas Aryo ini cuma bisa ketawa aja, nih liatin putingku jadi bengkak gini”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAuoRlqiC7
Aku terkejut bukan main saat Dina dengan santainya membuka Bhnya lalu memperlihatkan puting susunya padaku. Meski aku pernah melihatnya di rumah tapi aku tak membayangkan kalau dia berani membukanya di tempat terbuka seperti saat ini.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREiGyClPMj
“Halahh.. gapapa Din, itu masih wajar.. ntar kalo kamu punya bayi pasti jadi tambah besar lagi..” kataku melihat ke arah puting susu Dina. Memang ukurannya agak membesar, tapi warnanya masih merah pucat, terlihat imut jadinya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmsUxRYYL4M
“Mas.. kalo aku jadi ke kota trus ga bisa tidur gimana? Masak mau nenen sama mbak Tika?” tanya Angga. Aku mendadak berpikir keras mengenai hal itu.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PhOxRB5KD
“Emm.. gimana ya Ngga? Emang mbak Tika masih mau?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTfR4cxfqH
“ya pasti mau.. kan dia dulu sudah janji, kalau aku ditinggal ibu biar dia jadi gantinya”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8rLdHJF1W
“Ohh.. yaudah, kalo memang mbak Tika mau sih aku juga gapapa.. asal beneran kamu mau ke kota” setujuku setelah berpikir panjang.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLul9BxX1Tr
“Hihihi.. iya mas, ajak ke kota aja.. daripada susuku jadi tambah besar dikenyot sama Angga terus…” timpal Dina tanpa malu lagi.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGnhVEo9Wat
“Lahh.. kan gak sering mbak, paling sekali dua kali saja.. mbak Dina ini suka adu domba sih” protes Angga.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZsKbFSHZV
“Hehehe.. kalian ini memang sukanya ribut terus, eh.. ini sudah selesai apa belum Ngga? Kalo sudah selesai mending kita cepat pulang.. bisa hitam kulitku kalo disini terus” ajakku kemudian.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HH37KwqdK
“Sudah kok mas.. yukk kita pulang saja”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8bCSQcPSz
“Ayukk..”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGQoOBEn5P
Dina dan Angga kemudian membereskan barang-barang yang mereka bawa. Aku sedikit membantu mereka dengan membawa sabit. Sedangkan Angga membawa cangkul dan Dina masih membawa kendinya. Dina pun kembali memakai kaos untuk menutupi tubuh bagian atasnya sebelum kita beranjak pulang.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu02W5JFD3F
***
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqV1j5oDzr
Malamnya di rumah mertuaku. Aku dan istriku baru saja memacu birahi kami bersama. Kusetubuhi istriku dengan nikmatnya sampai dia orgasme dua kali. Meskipun tak seheboh kalau kita bersenggama seperti di rumah, tapi aku dan istriku sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Padahal aku suka banget kalau dia menjerit-jerit lepas seperti kalau kita di rumah. Kalau di rumah mertua sih jangan, jeritannya pasti akan terdengar sampai membangunkan orang lain.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1qaNkIUnR
Aku masih tebaring telanjang, begitu juga dengan istriku. Kami sama-sama kelelahan setelah hampir satu jam lamanya menggapai kenikmatan dari bersatunya kelamin kami berdua. Sambil mengembalikan tenaga, kami berdua asyik ngobrol tentang berbagai hal. Tentunya masalah Angga yang pernah nenen di payudara istriku juga aku bahas. Istriku dengan jujur mengakuinya dan aku sih gak ada masalah dengan itu. Malah menganggapnya unik saja karena Angga itu sudah 19 tahun tapi masih gak bisa tidur kalau gak nenen susu ibunya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmM4ozSKfph
Lagi asik-asiknya bercengkrama, tiba-tiba pintu kamar diketuk dengan suara pelan. Istriku yang menyadarinya langsung bertanya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn45Z5KtaVY
“Siapa?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARmUr2OvOA
“Aku.. Dina mbak..”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vbj7bZD0c
Tanpa aba-aba sebelumnya, istriku langsung loncat di atas tubuhku lalu turun dari tempat tidur. Dia pun membuka pintu kamar meski tubuhnya masih telajang bulat. Untuk kelakuannya yang satu ini lama-lama aku jadi terbiasa.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5c0atxBC9b
“Ada apa Din?” tanya istriku, untungnya dia tak membuaka lebar pintu kamar.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjH8lIuQjlq
“Mbak.. boleh gak aku tidur bareng kalian?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65Q7lCRQvt
“Lhoh.. tumben kok pengen tidur bareng?” istriku mulai penasaran.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYABNUEyd9
“ya pengen saja, kan besok kalian sudah kembali ke kota lagi.. pasti lama baru pulang ke sini” ucap Dina dengan nada memelas.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSLQGj1mJl
“gimana mas? Dina mau tidur bareng kita” istriku balik menanyaiku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLi5IrF5P0u
“Lahh.. jangan dong, masak kita tidur bareng? Yang bener aja kamu dek?” tolakku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfI3457jyK0
“Gapapa… kasian Dina mas.. boleh aja yah?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZ5oXiMQcs
“Lha emang kamu beneran gapapa?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgbVlsLQk0
“ya gak masalah, kan sama adek sendiri.. masak aku tega sama dia”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVQpT7xhN5
“Iya deh terserah kamu dek” terpaksa aku menyetujuinya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsRsHt8Oe7
Semula aku hendak menutupi tubuh telanjangku dengan sarung yang kupakai tadi sore, tapi aku penasaran saja gimana reaksi Dina kalau melihatku tengah telanjang begini. Harusnya dia akan merasa risih dan tak enak kalau mengganggu kami.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqQS5QIjox
“Masuk aja Din.. mas Aryo gak apa-apa kok” setuju istriku kemudian.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5lu9Jimf3
“Iya mbak..”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aoLK2Iqvz
Klekk.. pintu pun kembali di tutup.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1BiC2BvB1
“Lahhhh!! Mas Aryo kok telanjang sih? pasti kalian baru berbuat yah?” ucap Dina kaget sambil menutupi mulutnya, bukan matanya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2gUsGJnks
“Ssshhtt.. udah kamu jadi tidur disini apa enggak?” istriku menimpalinya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgEF2fjdWl
“Iya mbakk.. aku bakal kangen sama kalian”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3C3nC3otc
Dina kulihat malam itu masuk ke dalam kamar kami hanya memakai celana dalam saja. Tak ada pakaian yang lain menempel di tubuhnya. Entah kenapa aku jadi cuek saja pada kebiasaan keluarga istriku ini. Semakin hari aku semakin terbiasa dengan pola kehidupan keluarga istriku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbbcAo6SMG
“Sini.. disampingku aja”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeXmiBXRcP
“Gak mbak.. aku di pinggir saja, sama mas Aryo lebih enak” ucap Dina polos, aku mengira istriku bakal melarangnya tapi ternyata tidak. Dia malah langsung kembali ke posisinya semula, merapat ke tembok kamar.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimuftouSFv
“Gapapa kan Din aku begini?” tanyaku pelan membahas ketelanjanganku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrh4AMQcPB
“Gapapa kok mas.. aku yang mengganggu kalian kok” balas Dina sambil malu-malu gimana gitu.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacSAOadUlN
“Yaudah kita tidur saja.. aku capek Din”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNysugLJID
“Hihi.. ya jelas lah mas, habis ngentot sih kalian”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpnEGKjkQl
Aku kemudian membalikkan posisi badanku jadi miring ke arah istriku. Dengan lembut aku peluk tubuh telanjangnya dari belakang. Tentu saja itu kebiasaanku kalau tidur berdua di rumah. Tiba-tiba kurasakan Dina juga memelukku dari belakang. Kini payudaranya terasa empuk menggencet pinggangku. Belum lagi pangkal pahanya juga menekan pantatku. Kini tubuh telanjangku dan tubuh Dina hanya berjarak satu lembar kain celana dalam saja. Suatu momen yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxtWMsOCh9
Beberapa saat kami dalam posisi saling memeluk. Istriku sudah lebih dulu tidur. Suara dengkuran halusnya menandakan kalau dia benar-benar capek. Akupun juga merasa lelah, tapi saat sudah mulai tertidur kudengar Dina membisikkan sesuatu di telingaku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqJX0Cm3yR
“Nyaman banget sama mas Aryo”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbk9Dmv5ZzU
Aku mendadak membuka mata. Aku malah takut kalau dia sampai bertindak bodoh lalu mencoba ngentot denganku. Bisa-bisa jadi kacau nih orang serumah nantinya. Berikutnya aku rasakan gerakan kaki Dina yang entah dia sedang apa di belakangku. Tapi aku terus waspada kalau dia sampai memegang penisku. Aku tak mau itu terjadi.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TLOvlcwXI
“Mas, gantian peluk aku dong… masak mbak Tika terus yang dapat bagian enaknya” pintanya merajuk padaku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2gUWFE7aX
“Lha kan dia istriku Din.. ya wajar lah..” balasku menoleh ke belakang, tapi hanya sebatas muka saja.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtP2Gt8OPo1
“Ayo dong mas.. sebelum kalian pulang ke kota peluk aku lagi” nada suara Dina semakin memelas.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1Dqr5izeO
Aku dari dulu memang gak bisa banget kalau sudah mendengar perempuan merengek-rengek dengan suara manja seperti Dina ini. Dengan malas akupun membalikkan tubuhu menghadap ke arah Dina.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJtk2m7BkM
“Loh, kok dilepas Din kancutnya?” aku kaget begitu merasakan kulit pahaku bersentuhan dengan permukaan vaginanya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5wc2vzu0U
“gapapa mas.. udah biasa aku tidur gapake apa-apa” balasnya lirih.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xHdWv8jIJ
Dasar aku yang sudah mengantuk dan malas berpikir, aku iyakan saja kata-katanya. Segera kupeluk tubuh telanjang adik iparku itu. Rasanya memang beda banget sama tubuh istriku. Apalagi ganjalan payudaranya tak terasa begitu menekan seperti punya istriku. Memang ukurannya beda, besar punya istriku tentunya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTC3GlEHBc
“Mas kok lemes sih?” tiba-tiba tangan lembut Dina mengelus kemaluanku. Hal yang aku takutkan benar-benar terjadi.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡda7ZqmsKDk
“Habis dipake sih tadi, jadinya lemes” balasku cuek masih memejamkan mata.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAhev4mzKi
“Emm.. gini aja ya mas?”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmrIBjoXW0
Dina tanpa ijin langsung memegang tanganku. Dia lalu mengarahkan tanganku itu untuk mengelus permukaan vaginanya. Langsung terasa olehku rambut kemaluan Dina yang aku pernah lihat masih tumbuh jarang-jarang. Aku pikir sih memang Dina ini gak bakal punya rambut kemaluan yang lebat. Sama persis seperti istriku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡri7kkks63B
“Uhhh.. gitu mas, enak..” bisiknya kemudian.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cFWXXt4K9
Sambil memejamkan mata aku gerakkan tanganku untuk mengelus-elus bibir vagina Dina, tapi apa yang aku lakukan itu ternyata baginya masih kurang. Dia kemudian memaksa jari tanganku untuk masuk ke dalam celah vaginanya. Cleppp!!
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRqpMNhsN1
“Aaahhh… iya mas.. ahh.. tambah enak” rintihnya dengan suara pelan.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWfnEzSChr
Aku mulai tak peduli pada anggapan istriku kalau dia nanti memergoki aku tengah mengobel memek adiknya. Salah dia sendiri kenapa mengijinkan adiknya tidur bareng kita. Tapi aku juga masih menahan diri agar apa yang aku lakukan tak kebablasan. Aku masih takut untuk menghianati kesetiaan istriku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRN9iF9okXz
“Teruss mass.. aahh.. iya terusss… aauhhh.. enak banget.. ahh..” lenguh Dina tapi dengan suara pelan.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF31unlI3Bi
Jariku yang sudah lancar keluar masuk celah kemaluan Dina terasa semakin becek dan lengket. Rasanya banyak banget cairan dari memeknya yang keluar. Aku rasa Dina ini tengah mengalami masa suburnya, makanya bahaya banget kalau sampai ada sperma yang masuk ke dalam rahimnya saat ini. Untung saja tak ada kesempatan bagiku untuk ngentot dengannya, meski aku juga tak ada keberanian untuk melakukannya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXk8LIW2b3w
“Aaahhh.. kel..keell.. luuaarrr…. auuuhhh” desah Dina sambil memeluk tubuhku erat. Hanya beberapa menit aku mencolok memeknya tapi dia sudah orgasme. Aku semakin yakin kalau Dina tengah dalam masa suburnya.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeM4C8PmA64
Aku kemudian mencabut jariku dari liang senggama Dina. Jari itu aku tarik lalu kumasukkan ke dalam mulutku untuk merasakan cairan memek gadis itu.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVotB575iMz
“Emmhh.. enak punyamu Din, gurih..” bisikku di telinganya. Ucapanku itu hanya membuatnya tersenyum.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPCMozvFhh
“Makasih ya mas.. kapan-kapan lagi”
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiEm409oZO
“Iya.. tapi jangan keterusan, gak baik” balasku.
19603Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9cbML20hd
Akukupun tertidur masih memeluk tubuh Dina. Di belakangku tentunya juga ada istriku yang sudah duluan terlelap dalam tidurnya. Terus aku peluk tubuh gadis itu sampai kami benar-benar terlelap dalam tidur kami masing-masing. Entah besok apa yang akan terjadi saat istriku melihat kami tidur saling memeluk aku tak ambil pusing. Kalau memang dia cemburu lalu mengajakku ribut ya terserah dia, siapa suruh membolehkan Dina ikutan tidur disini.
ns 18.68.41.175da2
