Perang Dunia 27
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmke9WCB9xK
“Hei Jusuf apakah kau tidak ikut turnamen nanti?” Jack bertanya padaku sembari meminum jus jeruk kesukaannya.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11NdJagLTK
“Aku tidak akan ikut, itu sangat menyusahkan.” Jusuf menjawab dengan perkataan penuh acuh juga sembari meminum kopi hangat miliknya.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkeJmloKWR7
Sudah 2 minggu sejak tragedi di desa Rexan dan luka-luka Jusuf sudah hampir secara keseluruhan sembuh. Tepat di jam istirahat, Sekarang mereka berada di jendela lorong lantai 2 yang biasa menjadi tempat tongkrongan Jack dan Jusuf.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLk3nzwJR9p
Turnamen yang dimaksud oleh Jack adalah Turnamen yang diselenggarakan setiap tahun dengan mengikutkan seluruh pelajar AMIR untuk bertarung 1 vs 1.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbAEpYY01b
“Ayolah Jusuf kau harus ikut, apakah kau tidak menginginkan uang jutaan Rupi itu?” Jack memelas sembari menatap Jusuf dengan mata serius.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFnsDpFZypH
“Bagaimana aku bisa ikut jika kau melihatku dengan tatapan nafsu harta itu bodoh, lagian aku tidak perlu uang yang banyak. Kau harus belajar, harta dapat merubahmu menjadi binatang.” Jusuf menjawab dengan nada menceramahi dan Jack merasa sedih karena pancingannya tidak berhasil.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4LoAzr7X16
“Heeiiiii Jusuf!”
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGRhVnEUg4
Terdengar suara memanggil Jusuf dari kejauhan, mereka memalingkan lokasi suara dan melihat Yuna berlari tergesa-gesa. Tapi dibalik larinya, terdapat sesuatu yang bergoyang.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIOWLb7HtB
“Hei Jusuf...apakah kau berpikir sama sepertiku?” Jack menyinggul lengan Jusuf sembari memakai wajah mesum.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68dVMBIWbt
Bup!
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6xxsZ1PV5
“Awwwwww... Kenapa kau memukulku?”Jack bertanya, tetapi Jusuf tidak menjawabnya karena dia berpikir itu hal yang tidak seharusnya lelaki terhormat lakukan. Walaupun sepersekian detik, Jusuf juga berpikir yang sama.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahF7NRcUlS
“Haa haa haa... Jusuf aku punya kabar gembira padamu.” Ucap Yuna sembari terengah-engah seperti setelah berlari 1 km.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3YWb4uiSW
“Apa itu?” Tanya Jusuf sembari menyeruput kopinya.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYaMnTi17Ux
(“Mudah-mudahan bukan sola Turnamen”) Pikir Jusuf dalam Hati dengan perasaan sedikit berharap.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHxmVfYPic
“Lihat ini!” Cetus Yuna sembari memperlihatkan sebuah Poster yang diatasnya terdapat tulisan besar Turnamen.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡco1PtNKzqM
“Kau dan Jack telah terpilih menjadi salah satu peserta yang ikut dalam Turnamen Prajurit AMIR!”
Ucap Yuna dengan penuh kebanggaan dan mata berbinar.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7ekARJnQ7
Mendengar kabar yang 180 derajat berbeda dari keinginan Jusuf, Jusuf langsung menarik poster dari tangan Yuna, bahkan Yuna sedikit bersuara *kyaa dan wajahnya merah karena Jusuf sedikit menyentuh tangannya.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhQLFonD96
Setelah melihat satu persatu daftarnya dan bertanya kepada Jack apakah dirinya medaftarkan diri dan jawabannya adalah ‘Tidak’. Berarti ada kemungkinan besar beberapa peserta dipilih berdasarkan kualitas fisiknya. Karena Jack dan beberapa nama di daftar tersebut adalah pemilik nilai fisik tertinggi ketika ujian masuk. Tetapi itu bukan jawaban kenapa nama Jusuf tertulis.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFD8E1vALCs
Setelah berpikir beberapa saat dengan tangan kanan Jusuf memegang dagunya layaknya seorang detektif berpikir. Di meletakkan memberikan minumannya kepada Jack.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EP215WANZ
“Peganglah, ada kucing garong yang harus kuurus.” Ucap Jusuf meninggalkan Yuna dan Jack tanpa alasan. Terlebih terlukis rasa kecewadi wajah Yuna karena akhirnya memiliki alasan untuk bertemu Jusuf namunn hanya sebentar.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJXQN7nMNa
Tok tok tok!
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6v7KC7TcqS
Setelah beberapa menit Jusuf berjalan, jusuf sekarang berada di bangunan yang dihiasidengan warna hijau dengan tulisan ‘Bangunan Pelajar’ ditengahnya, bangunan ini khusus untuk pelajar dan diisi banyak ruangan dari berbagai klub. Diantaranya, klub panah, renang, bahkan berpedang. Tetapi bukan salah satu klub itu yang dituju Jusuf.melainkan ruangan paling besar yang berada di lantai 3 bangunan dan mengetuk pintunya.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzk3ziRprj
“Siapa?” terdengar jawaban suara yang tidak asing oleh Jusuf.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9wkNkbp1c
“ini dari korbanmu, bukalah.” Cetus Jusuf dengan suara jengkel.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetl1RBc9gw
“...”
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zxIj95LaW
Walaupun tidak ada jawaban, Tidak lama kemudian pintu terbuka dan wanitaberambut hitam pendek mempersilahkan Jusuf masuk.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZo4I8wFXMz
Didalam ruangan nerukuran cukup besari itu, terdapat meja panjang dan bendera Roxalia berukuran besar di dinding.tepatdibawah bendera itu seorang wanita cantik yang membuat semua orang terpana, rambut scarlet yang memancarkan keagungan dan kebangsawanan. Wanita tersebut tidak lain adalah ketua pelajar AMIR. Wanita itu adalah Yuna.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddH8JSFxpI
Tanpa Ragu Jusuf langsung mendatangi Tya dengan ritme langkah sedikti cepat.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkecS4VNk5
“Hei, Apa maksudnya ini?” Ucap Jusuf sekaligus memberikan Poster yang dia terima dari Yuna.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gWLqnhNm6
“Oh wow, kau ikut Turnamen itu ternyata, kukira kau tidak akan mau. Selamat ya!” Balas Tya dengan suara lembut dan memberi selamat namun nada dan wajahnya terlihat seperti mengejek.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7xKSSNquW
“Aku memang tidak akan mau, dan tidak akan pernah. Aneh rasanya jika namaku ada disini. Nilai fisik ku biasa-biasa saja, dan yang punya kehendak untuk menuliskan nama disini terlepas dari syarat dan ketentuan, hanyalah penyelenggaranya, yang tidak lain adalah Organisasi Pelajar AMIR.” Jusuf menjelaskan dengan panjang lebar asumsinya dan Tya hanya melihat dan mendengarkannya saja.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7n1wge0wf
“Dan pemilik kekuasaan terbesar di organisasi tersebut adalah pemimpinnya, tidak lain adalah kau Tya.” Ucap Jusufdengan membara sembari menunjuk ke arah Tya yang sedari tadi dudun dengan tenang.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGjopQ9mug
“Hebat, kau hampir benar, yang memilihmu bukan hanya aku, tetapi ada orang lain lagi.”
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezBYucGKvO
“Siapa?”
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtwotMbLRO
Tya menjawabdengan mengacung jari telunjuknya keatas.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0g6esGTIU
“Dasar kepala sekolah nenek nenek” Ucap Jusuf dengan geram.
Setelah mendengarkan kejengkelan Jusuf, Tya berdiri sembari menghibaskan rambut indahnya dengan tangan kanannya. Dengan sedikit tertawa dia memegang bahu kanan Jusuf.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXimYHOYYw
“Selamat Berjuang hahahaha.” Menambahi Tya diikuti gelak tawa.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpxz4Fu8cT
Jusuf yang tidak biasa berbuat apa-apa lagi dan hanya bisa menerima kenyataan dan keluar dari ruangan tersebut.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pJtWTNdM4
Dan seminggu kemudian Turnamen yang ditunggu akhirnya tiba bersamaan dengan festival di AMIR.
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcd2tM7adL
377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9rzkqXzR6
