Kehidupan kami tinggal serumah bersama Angga mulai berjalan seperti biasa. Tak terasa sudah hampir dua bulan adik iparku itu tinggal bersama kami. Akhir-akhir ini juga Angga tak pernah lagi menangis kalau malam saat mau tidur. Dia kini kembali seperti biasa, tak merindukan lagi kehidupannya di desa. Kulihat istriku dan Angga kini tak lagi sering tidur bersama. Sepertinya Angga sudah mulai terbiasa tidur sendiri dan agaknya dia mulai dewasa secara pikiran.
15531Please respect copyright.PENANAOZ1QD5ecxo
Beberapa hari yang lalu aku ditelfon oleh saudara ayahku. Katanya dia mau titip anaknya yang akan mengikuti tes di sebuah perusahaan di kota ini. Aku tak masalah karena di rumahku ada tiga kamar dan baru dua saja yang terisi. Katanya sih cuma seminggu saja, setelah itu dia balik lagi ke kotanya. Istriku pun menyetujuinya meski dia memintaku untuk menambah uang belanja selama sepupuku itu ikut tinggal bersama kami.
15531Please respect copyright.PENANAWyfoMcHgfd
Pagi itu sekitar jam setengah lima aku sudah menjemput sepupuku di stasiun. Karena aku sering ketemu dengannya saat acara keluarga jadinya aku tak sulit menemuinya di keramaian penumpang kereta. Semalam juga dia sudah mengirim pesan padaku tentang kereta yang di tumpanginya dan jam kedatangan di stasiun.
15531Please respect copyright.PENANAXr34PKDslX
“Mas Aryoo..!!” teriak seorang gadis cantik memanggil namaku.
15531Please respect copyright.PENANAssFgIvYyN5
“Vina!?”
15531Please respect copyright.PENANAwLCPtwUuEq
“Hai mas.. lama gak jumpa, kabar baik semua kan?” sapanya dengan suara renyah.
15531Please respect copyright.PENANAAk3dn6fJ6e
“Iya, baik-baik saja semua.. ayah sama ibu dirumah gimana kabarnya?”
15531Please respect copyright.PENANAz4c49ZynoV
“Baik juga mas…”
15531Please respect copyright.PENANA1hbZ8DEB2e
Kuperhatikan betul-betul sepupuku itu. Wajahnya masih saja cantik, bahkan sekarang lebih cantik lagi dari yang dulu-dulu. Aku ingat betul jaman SMA dia jadi mayoret di Marching band sekolahnya. Tentu saja tubuhnya bagus dengan tinggi sekitar 166 cm, agak lebih tinggi sedikit dari istriku. Kini dia memakai jilbab untuk menutupi auratnya di bagian atas. Semakin terlihat cantiklah dia.
15531Please respect copyright.PENANAnbl4A4ExOt
“Langsung pulang ya Vin? Aku yakin kamu capek” ujarku setelah kami berada di dalam mobil.
15531Please respect copyright.PENANAWbrcbzh8nI
“Iya mas.. eh, ngomong-omong ini mobilnya mas Aryo bukan? kok ada tulisan nama perusahaan sih?”
15531Please respect copyright.PENANAm22slMdikd
“Bukan.. mobil kantor ini Vin, aku belum bisa beli mobil sih.. masih ngurusin rumah” balasku tersenyum.
15531Please respect copyright.PENANA972ptoLa0Q
“Ohh.. syukurlah, yang penting ada tempat tinggal dulu mas..”
15531Please respect copyright.PENANAxtiiZqqotY
Aku langsung melajukan mobil yang aku bawa menuju ke arah luar kota. Karena letak stasiun ada di tengah kota, jadinya aku harus cepat-cepat mengendarai mobil itu supaya cepat sampai di rumah dan aku lekas bisa berangkat kerja. Untungnya pagi itu jalanan cenderung lancar dan tanpa kemacetan. Sampailah kami di rumahku dalam waktu sekitar setengah jam kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAchMNycdTZG
Sesampainya di rumah, aku ikut membantu membawakan koper milik Vina masuk ke dalam kamar yang sudah kami sediakan. Kamar itu berada di paling belakang berbatasan dengan dapur. Lebih tepatnya di sebelah kamar Angga. Baik istriku maupun Angga yang ada di rumah ikut menyambut kedatangan Vina. Mereka tampak gembira melihat Vina yang seminggu ini akan ikut tinggal bersama kita.
15531Please respect copyright.PENANAK80uHQbye4
“Hai mbak Tika.. lama gak ketemu yah? udah hamil belum nih”
15531Please respect copyright.PENANAvwiilXiYjZ
“Belum kok Vin.. masih usaha bikin terus” balas istriku setengah tertawa.
15531Please respect copyright.PENANAklKMCM7pos
“Hihi.. aku doain deh biar cepetan punya momongan ya mbak”
15531Please respect copyright.PENANA2oH5GdgUTu
“Aamiin.. makasih Vin”
15531Please respect copyright.PENANAU8ViT9I2uK
Kuperhatikan penampilan istriku sudah mulai lain. Dia yang biasanya keluyuran memakai dalaman saja kini nampak memakai daster pendek tanpa lengan. Rambutnya yang panjang digulung dan diikat seperti model pramugari pesawat. Entah belajar darimana istriku itu melakukannya. Meski pagi itu istriku memakai daster, tapi aku yakin dia tak memakai Bh, putingnya saja beberapa kali tercetak jelas di permukaan kain dasternya. Aku yang melihatnya hanya senyum-senyum nakal saja.
15531Please respect copyright.PENANAS2ybCHGgo0
Angga juga demikian. Dia yang biasanya keluar dari kamarnya cuma memakai celana dalam saja pagi itu terlihat rapi. Sebenarnya rapi ini kata lain dari memakai kaos dan celana pendek. Mungkin saja istriku sudah memberitahunya supaya menjaga penampilan dan kesopanan selama ada Vina di rumahku. Melihat semuanya itu aku jadi bernafas lega, gak kebayang kalau Vina tahu apa yang terjadi setiap harinya.
15531Please respect copyright.PENANANYk6FWlTYR
“Kamu istirahat aja Vin, kalo butuh apa-apa bilang saja sama mbak Tika atau Angga”
15531Please respect copyright.PENANAaXuU2O3bSx
“Iya mas.. mungkin hari ini aku mau istirahat saja, persiapan buat hari senin” balasnya.
15531Please respect copyright.PENANAHSMH5CTxLi
“Ohh, jadi tes kerjanya hari senin ya Vin, dimana?”
15531Please respect copyright.PENANA54LrvgK8dU
“Katanya di Hotel Marisuka mas… jauh gak yah?” Vina mejawab sambil membuka jilbabnya. Model jilbab yang dipakainya bukan model yang lebar, jadi meski memakai jlibab tapi dadanya tidak ikut tertutup kain itu.
15531Please respect copyright.PENANANMselSrHQO
“Gakk.. itu deket sini kok, mungkin cuma 15 menit naik ojek online”
15531Please respect copyright.PENANAsjHahSIciC
“Bagus lah, eh aku ganti baju dulu ya mas”
15531Please respect copyright.PENANAlRsrrA6U1O
Vina kemudian masuk ke dalam kamar. Aku masih sibuk mempersiapkan diriku untuk berangkat kerja, sedangkan istriku dan Angga sedang memasak di dapur. Adik iparku yang satu itu meski laki-laki tapi pintar banget kalau disuruh bantu memasak. Mungkin karena didikan ibu di kampungnya.
15531Please respect copyright.PENANAD64cJwvoSr
“Dek.. aku berangkat dulu yah” pamitku pada istriku.
15531Please respect copyright.PENANACOVuUWJj45
“Eh iya mas..” balas istriku lalu mencium tanganku. Kubalas dengan mencium keningnya dan juga kedua pipinya.
15531Please respect copyright.PENANAOmWLmdxTr8
“Ati-ati ya mas..” sahut Angga kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAkpgU0MbBka
“Iya.. kalian baik-baik di rumah, kalo ada apa-apa telfon saja” balasku.
15531Please respect copyright.PENANAsyu7UeJtmO
Aku lalu berjalan ke depan. Saat aku melewati kamar yang dipakai Vina, aku pun ikut pamit padanya. Meski pintunya tertutup tapi tetap saja suaraku pasti terdengar di dalam kamarnya.
15531Please respect copyright.PENANA3qRoGTYKKs
“Vina.. mas berangkat kerja dulu.. ada mbak Tika sama adeknya di rumah kok”
15531Please respect copyright.PENANAO0TF60gqFd
Klekk.. pintu kamarnya terbuka.
15531Please respect copyright.PENANAtOYqCGNGkv
“Eh, iya mas.. ati-ati yah..”
15531Please respect copyright.PENANAF1SaicfyYv
Aku agak terkesima melihat penampilan Vina. Dia nampak begitu cantik dengan balutan tanktop kamisol warna putih dan celana pendek ketat warna merah muda. Untungnya dia memakai Bh, kalau tidak pakai tentu saja puting susunya akan tercetak dengan jelas. Terus terang baru kali ini aku menemuinya berpakaian seperti itu. Mungkin karena selama ini aku bertemu dengan Vina pasti di acara keluarga.
15531Please respect copyright.PENANAFKDXRHgtJV
“I-iya Vin.. makasih”
15531Please respect copyright.PENANAhFnd8l4S3i
Dengan perasaan campur aduk aku pergi keluar rumah. Kini tambah satu lagi perempuan yang tinggal di rumahku dengan penampilan yang menggoda. Aku hanya punya satu pikiran, ternyata keberuntungan itu memang ada.
15531Please respect copyright.PENANAhfzg6gtvvF
***
15531Please respect copyright.PENANAcb2B1MFe2I
Sore di tempat kerjaku. Aku sudah selesai membuat laporan mingguan yang harus aku kirim ke kantor pusat. Pekerjaan itu meski tak terlalu berat tapi rasanya malah melelahkan. Aku harus berada di depan komputer dari pagi hari sampai saat ini sekitar jam 3 sore.
15531Please respect copyright.PENANA0YZvZ5haDb
Aku seruangan dengan dua orang temanku yang punya jabatan sama. Karena mereka ada urusan di gudang jadinya mereka sedari siang sudah meninggalkan aku sendiri. itu sudah biasa terjadi di tempat kerjaku, aku juga hanya ada di kantor kalau lagi membuat laporan atau memeriksa inventaris gudang saja. Selebihnya aku malah suka berkeliling di pabrik sambil ngobrol dengan para pekerja lainnya.
15531Please respect copyright.PENANABWjuoYs0zJ
“Mas.. lihat mas Budi gak yah?” tiba-tiba sesosok wanita cantik masuk ke dalam kantorku.
15531Please respect copyright.PENANAHYm4SJYkTX
“Ohh.. lagi ke gudang, telfon aja Hpnya kan bisa..” balasku.
15531Please respect copyright.PENANAMUtStJNV0f
“Gak lah.. biar dia kerja dulu, aku numpang duduk disini boleh kan?”
15531Please respect copyright.PENANAtVsOSG318m
“Boleh saja Nin.. mau tidur disini juga ga ada yang larang kok” balasku pada perempuan cantik bernama Nina itu.
15531Please respect copyright.PENANAvJBVm8Mmpc
Nina itu adalah salesnya Budi, temanku satunya. Dia sering datang kemari kalau ada perlu sama bosnya. Ada yang bilang mereka selingkuhan, tapi aku sih cuek saja. Mereka kan sudah sama-sama dewasa, ngapain juga dipikirin.
15531Please respect copyright.PENANAb1xwM4HVMO
“Mas Aryo ini baik banget lhoh.. sayang udah ada yang punya” ucap Nina kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAzvu2kS2BWO
“Maksudnya?” balasku menatapnya.
15531Please respect copyright.PENANAmFqfDzh7zA
“ya siapa tau kita bisa merapatkan hubungan kita mas.. mungkin ada jodoh gitu, hihihi…”
15531Please respect copyright.PENANApEZTRK1Vp7
“Ah dasar kamu ini.. masak suami orang digodain juga, cocok emang kalo kamu jadi sales.. ngejual banget omongan lu Nin” ucapku apa adanya.
15531Please respect copyright.PENANARWcOA4VY1P
“Yahh.. siapa tau dianya mau”
15531Please respect copyright.PENANA7Q9YAgzUBL
Nina duduk santai di kursinya Budi. Sambil memainkan tag nama yang tergantung di lehernya dia sesekali menghadap ke arahku. Aku yang kadang meliriknya sempat juga melihat celana dalam putih yang menyembul dari balik belahan rok pendek yang dipakainya. Aku pikir Nina memang sengaja melakukannya untuk memancingku.
15531Please respect copyright.PENANAkj4OcUo8QD
“Suami kamu gimana kabarnya Nin?” ucapku sambil sibuk memeriksa ketikan laporan di monitor depanku.
15531Please respect copyright.PENANA5BkPHpQ4Ph
“Duhh.. nanya lainnya napa mas? Udah tau aku janda masih aja ditanya suami”
15531Please respect copyright.PENANAj5FFuY0Zxk
“Hahaha.. masak sih Nin? Masih umur 23 tahun kok udah janda.. rugi dong” balasku.
15531Please respect copyright.PENANA8HhX0MnM2p
“Iya emang kenapa mas? Yang rugi tuh dia harusnya.. masak barang bagus kek gini dibuang sih?” ucapnya sewot.
15531Please respect copyright.PENANAr076wwEvbx
“Aku cuma mikir aja Nin.. kalo lagi gatel gimana ntar ngatasinya?” pancingku.
15531Please respect copyright.PENANAdevQUVMp5f
“Gampang itu mah.. tinggal garuk aja kan beres… hhhh.. mas Aryo ini mancing terus”
15531Please respect copyright.PENANAtfKGkhUhZh
“Iya kalo yang gatel kulitnya.. kalo yang dalem tuh gimana Nin.. susah lhoo..”
15531Please respect copyright.PENANAVu4YDgTDha
“Mas Aryo beneran mau tau? Gampang.. tinggal colok aja mas.. trus kocok-kocok.. keluar deh..” ucapnya vulgar.
15531Please respect copyright.PENANAcgx3oByJUw
“Hahaha.. dasar mulut ga ada saringannya lu Nin..”
15531Please respect copyright.PENANA31OskxiIn4
“Biarin.. mas Aryo palingan suka banget yah dengerin aku cerita yang gatel-gatel kek gini? Hayooo ngaku aja mas..”
15531Please respect copyright.PENANA1FoJLmAfDr
“Hahaha.. iya Nin.. iyaa… daripada lu manyun terus mending cerita gini kan malah ceria kamunya”
15531Please respect copyright.PENANAbELsOhK9Fm
“Hihihi.. iya sih mas”
15531Please respect copyright.PENANAoSpNICdQiw
“Omong-omong yang putih-putih itu kok nongol terus..”
15531Please respect copyright.PENANAwrz2XGZaYl
“Putih apaan? Ini ya mas?” tiba-tiba Nina mengangkat ujung rok pendeknya dan memperlihatkan celana dalam putih berenda yang dipakainya.
15531Please respect copyright.PENANAAPmgClj0P0
“Hahahaa.. bener kan putih warnanya.. dari tadi dipamerin terus sih”
15531Please respect copyright.PENANATDbQMjb7CK
“Ihhh.. mas Aryo ini mesum juga orangnya, tapi sebenernya mas Aryo suka warna apa?” selidiknya kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAbLC0xxqx0p
“Emm.. apa ya Nin… ohh…itu, aku suka warna yang transparan..” candaku.
15531Please respect copyright.PENANARNGWWuf9yB
“Lahh.. mending ga usah pake dong kalo transparan.. enakan di kamunya dong mas”
15531Please respect copyright.PENANAje6OcUwKx6
“Hahaha.. makanya jangan suka dipamerin sembarangan, kalo ada rekues gini kamunya malah nolak”
15531Please respect copyright.PENANA28N8xgpaBc
“ya gak nolak sih.. kapan-kapan aja deh mas, tunggu kesempatan lagi” ucapnya tersenyum geli sendiri.
15531Please respect copyright.PENANA2GfuEs17qb
Suasana sore di kantorku itu mendadak rame saja dengan adanya Nina di ruanganku. Cara bicaranya memang sering lepas kontrol, tapi aku memang sengaja memancingnya supaya dia cerita banyak. Malah sering kami bicara hal-hal yang mesum juga. Pernah aku tanya apa fantasi terbesarnya dan dia menjawab bisa dientot sama sepuluh orang sekaligus. Gila memang, tapi aku yakin itu berasal dari dalam pikirannya, bukan sekedar ingin menjawab pertanyaannku dengan meng-Halu yang tidak-tidak.
15531Please respect copyright.PENANA3LPh0EygdI
“Udah Nin aku mau pulang, kamu ikut aku apa ikut Budi?” tawarku.
15531Please respect copyright.PENANA5ghbY7oRni
“Gak ah, aku ikut mas Budi aja.. dia bawa mobil soalnya”
15531Please respect copyright.PENANAlyMhAaF323
“Yahh.. emang bener cewe matre lu Nin.. yaudah.. kamu tungguin Budi aja disini”
15531Please respect copyright.PENANAOcJw9NZCGS
Akupun segera mebereskan barang-barangku lalu kumasukkan semuanya ke dalam laci. Aku tak membawa barang lainnya pulang kecuali laptop saja. Kutinggalkan Nina yang masih duduk melamun di depan mejanya Budi. Tak kupedulikan lagi dia, aku hanya ingin pulang dan segera ketemu dengan keluargaku.
15531Please respect copyright.PENANArfnkJ56y1T
***
15531Please respect copyright.PENANA5aYTecARV1
Sepulangnya aku dari tempat kerja, aku menemui Angga dan Vina saja yang di rumah. Katanya istriku lagi ada kumpul-kumpul sama ibu-ibu tetangga rumah. Setelah makan aku dan Angga duduk berdua di depan meja dapur sambil minum kopi dan merokok. Gak ada yang ngalahin rasa enak setelah makan terus ngopi sambil menghisap rokok.
15531Please respect copyright.PENANAhcYRBgSLN2
Sejenak aku dan Angga ngobrol tiba-tiba Vina keluar dari dalam kamar mandi. Posisi kami duduk memang mengahadap persis ke pintu kamar mandi yang ada di dekat dapur. Dengan santainya Vina keluar dari kamar mandi lalu menghampiri kami. Tubuhnya hanya berbalut handuk yang menutupi dari bagian dada hingga paha atasnya. Ku lihat Angga sempat terbengong melihat gadis muda yang cantik hanya menggunakan handuk, dengan tubuh dan rambut ikal sebahunya yang masih basah karena air.
15531Please respect copyright.PENANA63Yy9fhCPN
“Udah mas.. gantian mandinya..” ucap Vina padaku.
15531Please respect copyright.PENANA4GNFa8eYu9
“Ehh.. iya Vin, sebentar biar habis dulu kopinya.
15531Please respect copyright.PENANA5FXLvQ1V0Q
Mataku mendadak menatap lekat ke arah tubuh Vina saat itu. Terlihat masih ada butiran-butiran air yang masih menempel di kulit payudaranya dan meluncur masuk di sela-sela belahan payudara mulus milik Vina. Aku langsung tersadar kalau yang sedang aku lihat itu adalah sepupuku sendiri. Begitu juga Angga, dia langsung sadar dan menggelengkan kepalanya.
15531Please respect copyright.PENANA0jPgUh58AJ
“Kenapa Ngga? Duhh.. baru liat cewe cantik yah?” aku mecolek pipi Angga.
15531Please respect copyright.PENANAfjeEEBJ8Ac
“Ahh, mas Aryo ini.. gak lahh.. biasa kok mas, hehe..” balas Angga malu.
15531Please respect copyright.PENANAPhE8B5j0eI
“Tapi kan gak secantik Vina.. ya gak?”
15531Please respect copyright.PENANAac4T3oO94S
“I-iiya sih mas… mbak Vina ini lain”
15531Please respect copyright.PENANAZKbSwddYJ1
“Lain gimana sih Ngga? Ada yang aneh emangnya?” Vina lalu mengambil kursi dan duduk tepat diantara aku dan Angga. Berani sekali anak ini pikirku.
15531Please respect copyright.PENANA9jQcDlGK1Q
“Wah.. ya lain aja mbak.. udah cantik, mulus lagi..” goda Angga pada Vina.
15531Please respect copyright.PENANAqXvTN0aBZ8
“Lha emangnya kakak-kakakmu gak mulus dan gak cantik?” aku menyela.
15531Please respect copyright.PENANAO1gkNneWRc
“Hehe.. cantik sih mas.. tapi mbak Vina ini.. emm.. bening” ujarnya.
15531Please respect copyright.PENANABprOe5raBr
“Hihihi.. masak sih Ngga? Beneran aku bening? Makasih yaa..” Vina tampak santai menanggapi perkataan Angga, dia bahkan sempat memperbaiki ikatan handuknya yang mulai melorot.
15531Please respect copyright.PENANAetUi5vMEru
“Udah cepetan ganti baju sana.. ntar masuk angin lagi” ujarku pada Vina.
15531Please respect copyright.PENANAiHB2AX9jaZ
“Gapapa kok mas.. kalo masuk angin kan ada mas Aryo yang mau ngerokin, hihihi..” balas Vina centil.
15531Please respect copyright.PENANAWRQtSslDZP
“Gak lahh.. itu biar Angga aja yang kerokin, daripada dia gak ada kerjaan”
15531Please respect copyright.PENANAyQM5rbyMwy
“Lho kok aku mas?” Angga kaget pada ucapanku.
15531Please respect copyright.PENANAVROi1LZhlL
“Mau gak? Hemmm?”
15531Please respect copyright.PENANAAwKvvNyocH
“Ya.. ya.. mau dong mas, hehehe..”
15531Please respect copyright.PENANA27sOE6Q3U6
“Hihihi.. tapi ntar aja kalo Vina masuk angin beneran.. kan sekarang sehat wal afiat Ngga..” timpal Vina memupuskan harapan Angga.
15531Please respect copyright.PENANA15fLGafObD
“Huhfftt.. iya deh mbak.. tapi aku siap kok”
15531Please respect copyright.PENANAmUI1IM8ehf
“Siap apa? Jadi imamku? Hihihi..” celetuk Vina.
15531Please respect copyright.PENANAcTgIbYS7rs
“Lahh.. siap ngerokin tadi lho mbak.. kalo yang itu aku belum siap lahir bathin” ucap Angga polos.
15531Please respect copyright.PENANAdWLppTblyF
“Hahahaha.. kalian ini emang cocok bercandanya, sudah.. sudah.. cepetan Vin ganti baju sono.. ntar beneran masuk angin malah repot lho” ingatku kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAhIlIz10B3r
Vina lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya. Aku dan Angga saling melihat, seakan kami ingin menyamakan isi pikiran kami. Tapi memang aku akui kalau tubuh Vina itu benar-benar bening dan mulus. Sepertinya terawat banget kulitnya.
15531Please respect copyright.PENANAgxwtxymxoS
“Kok bisa sih mas?”
15531Please respect copyright.PENANAr2d303Jvsr
“Apa?”
15531Please respect copyright.PENANAN3h2eA8fhX
“Ada cewe sebening mbak Vina itu.. widihh.. jadi pengen punya yang seperti itu” tutur Angga dengan keluguannya.
15531Please respect copyright.PENANAW3CSALd38G
“Hahaha.. lah kamu tanya aja sama Vina, mau gak sama kamu.. kalo mau sih nanti aku bantu ngelamar ke orang tuanya..”
15531Please respect copyright.PENANAxvtSkJPRuo
“Wahh.. jangan dulu mas, mau kasih makan apa nanti? Aku saja masih belum tentu kuliah, masih jauh lah mas..”
15531Please respect copyright.PENANAExfkNtknux
“Hehehe.. makanya itu tahan pikiranmu, gak bisa liat yang bening dikit aja.. nanti kalo kamu kuliah bakal banyak yang seperti Vina itu”
15531Please respect copyright.PENANArh3RjOv3XY
“Lah?? Beneran mas? Kok bisa sih?” Angga keheranan.
15531Please respect copyright.PENANAL1QjyWdqPt
“yah namanya cewe kota Ngga.. ya pasti banyak yang putih mulus gitu bodinya” ujarku sambil menarik lagi sebatang rokok dari bungkusnya.
15531Please respect copyright.PENANAEgySEdidKe
Sebentar kemudian Vina kembali menemui kami. Dia nampak semakin cantik dengan balutan tanktop kamisol dan celana pendek pink. Sepertinya pakaian itulah yang dipakainya pagi tadi.
15531Please respect copyright.PENANAgtJcRwGXDw
“Gimana Ngga? Siap gak jadi imamku?” goda Vina pada Angga sambil tangannya mengikat rambutnya jadi ekor kuda.
15531Please respect copyright.PENANA8h50gbZpW9
“Ahh jangan mbak.. gak sanggup aku..” balas Angga malu.
15531Please respect copyright.PENANAJUQgWmpJD2
“Hihihi.. yaudah.. ntar kamu gak dapetin yang bening kayak aku lho”
15531Please respect copyright.PENANADc89mIXH1N
“Gapapa mbak, aku terima saja apa yang ada”
15531Please respect copyright.PENANAYKSWf3HZaH
“Duhh.. kok jadi baper kamunya? Biasa aja Ngga… biar gak sepi aja” tukas Vina melirik padaku.
15531Please respect copyright.PENANAJR7p2LWXFp
“Kamu juga godain Angga sih Vin.. kasian dia tuh jadi melempem gitu”
15531Please respect copyright.PENANAmGbEFlM3Mj
“Hihihi.. iya deh mas.. maaf” senyum Vina langsung mengembang, memperlihatkan gigi gingsulnya di sebelah kiri.
15531Please respect copyright.PENANAW462xsy8rK
Angga kemudian berdiri dan menuju jemuran baju. Dia rupanya mengambil handuk untuk dipakainya mandi. Memang saat aku datang tadi semuanya belum sempat mandi, termasuk aku. Entah karena kebiasaan atau gimana, Angga dengan santainya melepas celana pendeknya lalu menggantungnya di tali jemuran. Otomatis sekarang dia jalan masuk ke dalam kamar mandi hanya memaki celana dalam saja. Handuk yang diambilnya tadi hanya dia kalungkan di leher.
15531Please respect copyright.PENANAEVjHWvZkVt
“Lhah.. kok?” Vina keheranan melihat kelakuan Angga.
15531Please respect copyright.PENANAtfYxxQc6cg
“Gapapa Vin, emang dia biasa gitu kok..” balasku santi sambil menikmati kembali kopiku yang belum habis.
15531Please respect copyright.PENANAu4aU9JNs76
“Ohh.. yaudah mas, kirain..”
15531Please respect copyright.PENANAexa0d54ebU
“Santai aja Vin.. kita ini keluarga terbuka kok, easy going lahh..” ucapku menjelaskan sedikit padanya.
15531Please respect copyright.PENANAGeGEY3yD8N
Aku sempat melirik ke arah dada Vina. Masih ada cetakan tali Bh di balik tanktop yang dipakainya. Sepertinya dia belum mengganti Bh itu semenjak dia datang tadi pagi. Mungkin saja dia membawa daleman sedikit, jadi biar ngirit dia sengaja tak menggantinya.
15531Please respect copyright.PENANAcPoZig9Elz
“Eh Vin, itu Bhnya kok gak ganti sih? apa gak gerah kamunya?” tanyaku iseng.
15531Please respect copyright.PENANApZjqALM2Vf
“Duhh… mas Aryo ini perhatian banget sih, sampe Bh aja diurusin, hihihi..”
15531Please respect copyright.PENANAD28lilGBOV
“Cuma tanya aja Vin, barangkali kamu gak bawa yang lainnya, hehehe…”
15531Please respect copyright.PENANAPcATBw7MdJ
“Bawa dong mas.. kan disini seminggu, kalo ga bawa ganti bisa-bisa aku ga pake Bh dong mas”
15531Please respect copyright.PENANANcW91I4yIW
“Ya gapapa sih kalo kamu ga pake, tambah indah dilihatnya, hahahaha…”
15531Please respect copyright.PENANA26bU3J5I0M
“Itu sih maunya mas Aryo sama Angga yah? duhh.. emang cowo dimana-mana tuh sama aja” balasnya.
15531Please respect copyright.PENANAHYbcUA1WNN
Sejenak aku dan Vina terdiam. Aku masih saja menikmati rokok dan kopi yang tersaji tepat di depanku. Beberapa saat kemudian istriku pun datang. Dia langsung menuju ke dapur dan menemui kami.
15531Please respect copyright.PENANAFIgolvNrHc
“Udah selesai acaranya dek?”
15531Please respect copyright.PENANAtaR7EgKzjf
“Udah kok mas.. biasa acara kumpulan ibu se-Rt” balas istriku sambil menaruh sandalnya di rak tempat sepatu.
15531Please respect copyright.PENANAb0IeTrFo3O
“Mbak.. mbak Tika.. coba suaminya diingetin mbak.. masak sepupunya sendiri digodain?” Vina mulai menyerangku.
15531Please respect copyright.PENANAX9hbGTVV4X
“Godain gimana sih Vin? Kok berani banget sih mas Aryo ini?” balas istriku yang sekarang duduk di kursinya Angga tadi.
15531Please respect copyright.PENANAWbBfUqp94j
“Aku udah bagus pake baju ini malah suruh ga pake daleman, lahh.. jadi keliatan dong mbak”
15531Please respect copyright.PENANAF7K9hnuJT7
“Ehh.. ehh.. beneran itu mas? Aku jewer kalo berani beneran” ancam istriku, tentunya supaya membuatku tak bercanda kelewatan lagi. Dia tidak marah sebenarnya.
15531Please respect copyright.PENANAdklWFXU4r7
“Iya dek… kan aku cuma tanya, kok Bh yang dipake sama Vina masih sama kayak tadi pagi, apa gak ganti?” balasku senyum-senyum.
15531Please respect copyright.PENANAcBZNl7zaji
“Ohh.. begitu, trus gimana Vin?” tanya istriku balik.
15531Please respect copyright.PENANAXccDbmwJF3
“Ya gak gimana-gimana mbak.. aku juga ngehemat pakaian, kan aku gak banyak bawa baju ganti..”
15531Please respect copyright.PENANAs45kMoqX67
“Lha kan bisa dicuci Vin… tuh kan ada mesin cuci, langsung masukin aja besok biar mbak yang bantu jemur” tawar istriku kemudian.
15531Please respect copyright.PENANApZ1RYx7gV6
“Hemm.. iya deh mbak.. gampang itu”
15531Please respect copyright.PENANA4nndiSSUOT
Aku, istriku dan Vina masih terus ngobrol di depan meja dapur. Tak berselang lama Angga terlihat keluar dari dalam kamar mandi. Mungkin dia masih belum sadar kalau ada Vina di rumah ini, Angga jalan menuju ke jemuran hanya memakai celana dalam saja. Dia dengan santai melewati kami, seakan tak ada hal penting yang dilakukannya.
15531Please respect copyright.PENANA2337y1543p
“Ngga..” ucap Veni.
15531Please respect copyright.PENANAmUQX5SZRa0
“Apa mbak?”
15531Please respect copyright.PENANAOorDbRVW1W
“Eh.. itu.. emm.. gapapa Ngga.. gapapa…” Vina mengurungkan niatnya bicara. Sepertinya gadis itu masih penasaran kenapa Angga dengan santainya cuma pakai kancut saja berjalan melewati kami.
15531Please respect copyright.PENANA1Zce1y9vMM
Aku hanya diam saja menunggu reaksi dari Angga. Kulihat istriku malah cuek saja dengan keadaan itu. Dia masih saja sibuk makan camilan yang dibawanya dari acara tadi. Sedangkan Angga masih tak sadar kalau penampilannya mengundang tanda tanya bagi Vina.
15531Please respect copyright.PENANAJRn8b7zvmN
“Emang kamu udah biasa pake gituan ya Ngga?” akhirnya pertanyaan itu muncul dari bibir Vina.
15531Please respect copyright.PENANAKFXHcfKSN3
“Iya mbak.. emang kenapa?” balas Angga polos, dia bukannya cepat masuk ke dalam kamar tapi malah berdiri di depan kita.
15531Please respect copyright.PENANAWJmvbHn6O5
“Ohh.. ya gapapa kok Ngga..” Veni mungkin malah merasa malu sendiri mendengar jawaban Angga yang tenang.
15531Please respect copyright.PENANAk4aohkkPku
Angga tanpa banyak bicara langsung jalan masuk ke kamarnya. Aku kemudian juga ikut di belakangnya tapi kemudian belok ke kamar mandi. Entah Vina bicara apa dengan istriku aku tak tahu kelanjutannya, tapi dari suaranya kudengar mereka tengah membicarakan Angga.
15531Please respect copyright.PENANAVqtwSGqdEC
Pukul 10 malam aku dan istriku sudah bersiap akan tidur. Meski malam itu malam minggu tapi kami tak ada acara keluar rumah. Baik aku maupun istriku tak pernah menarget tiap malam minggu kita ada acara, mungkin itu enaknya menikahi gadis desa. Dia tak pernah minta macam-macam, seperti harus keluar jalan-jalan tiap malam minggu atau pas aku libur.
15531Please respect copyright.PENANAPxFRGH4HrC
“Mas…”
15531Please respect copyright.PENANAux8SGSzErD
“Apa?” balasku melihat ke arah istriku tidur. Dia sudah tinggal memakai celana dalam saja seperti biasanya.
15531Please respect copyright.PENANAEAtWcPiOyc
“Beneran mas tadi godain Vina?”
15531Please respect copyright.PENANAKaqqS3mQt1
“Hehe.. cuma iseng aja dek.. masak gitu gak boleh?”
15531Please respect copyright.PENANALifsOQuf29
“ya gapapa sih mas, tapi jangan keterusan, ntar dia malah gak nyaman sama kita.. trus kalo dia nanti cerita ke keluarganya mas kan malah bikin malu” kata-kata istriku ada benarnya juga.
15531Please respect copyright.PENANAk7enmpp2Kn
“Iya sih dek, mungkin aku becandanya kelewatan.. hhhh..”
15531Please respect copyright.PENANAspTtLusj2U
“Vina itu cantik ya mas.. kulitnya bagus..”
15531Please respect copyright.PENANAai3aZk4wxE
“Iya bener kamu dek” balasku jujur.
15531Please respect copyright.PENANAxeao8kZfyl
“Kalo mas Aryo ditawarin punya istri kayak Vina mau gak?” tiba-tiba istriku membahas hal yang membuatku mati kutu untuk bercanda.
15531Please respect copyright.PENANABuDgN03PJb
“Ya kalo jujur sih mau aja dek, cantik kayak gitu masak gak mau.. tapi ya jangan lahh.. sudah cukup kamu seorang saja dihatiku”
15531Please respect copyright.PENANAFrd0yefEHS
“Gomball…”
15531Please respect copyright.PENANAOTuX9qRTum
“Loh, beneran kok.. emangnya kamu kurang apanya sampe aku harus nikah lagi? Kan gak ada”
15531Please respect copyright.PENANAie44DOhguC
“Gimana ya mas… kadang aku mikir sampe sekarang kok belum punya anak, apa aku memang gak bisa punya anak ya mas?” ucap istriku dengan suara bergetar sendu.
15531Please respect copyright.PENANAVGjZYFAUYT
“Udah ahh.. jangan bahas itu lagi, kamu kan tau kalo kita sudah pernah periksa ke rumah sakit.. hasilnya semuanya baik-baik saja.. kamu subur dan aku juga”
15531Please respect copyright.PENANAlhtFhZDQE3
“Tapi kok sampe sekarang aku belum hamil ya mas?”
15531Please respect copyright.PENANANvU1dssZlN
“Mungkin cuma masalah waktu saja dek.. sabar aja, kalo sudah waktunya bakal terjadi kok..” ucapku sambil memeluk tubuhnya dengan penuh kehangatan.
15531Please respect copyright.PENANAcahlaxctIO
Tak sampai setengah jam kemudian istriku sudah terlelap dalam tidurnya. Aku yang memang merasa belum mengantuk masih terus membolak-balikkan badan dan menata bantal. Semakin lama aku semakin bosan juga, kuputuskan untuk keluar kamar dan merokok supaya pikiran santai sebentar.
15531Please respect copyright.PENANACNc8Buzkkv
Tak berselang lama, saat aku melewati kamar Angga kudengar suara kikik tawa perempuan. Aku yakin suara itu adalah suara Vina. Tak mungkin ada perempuan lain yang masuk ke dalam rumah ini. Tapi kenapa dia sampai ada di kamarnya Angga yah? daripada penasaran aku kemudian membuka pintu kamar adik iparku itu.
15531Please respect copyright.PENANAUB31l755Js
“Kalian gak tidur apa? Rame banget suaranya” ucapku begitu membuka pintu.
15531Please respect copyright.PENANAAy5psuAqPB
“Ehh.. ada mas Aryo.. kok gak wik-wik sama istrinya mas?” balas Vina melihatku.
15531Please respect copyright.PENANAblJjBf06UA
“Udah tidur dia, capek banget kayaknya…”
15531Please respect copyright.PENANAM1OCxNTh3p
“Ohh.. jadi gak ada lawan dong mas?” tanya Vina lagi, sepertinya gadis itu coba menggodaku.
15531Please respect copyright.PENANA6cXYOCu9PZ
“Gakk… udah biasa aja, kalian cerita apa sih? seru banget kayaknya”
15531Please respect copyright.PENANAUrtF8WEh3h
“Biasa sih mas.. cerita kehidupan aja.. menarik kayaknya kalo bisa hidup di desa” ujar Vina kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAwgiXmpQH86
Aku lihat Vina dengan santainya berbaring di samping Angga. Pakaian yang di tubuhnya masih sama seperti tadi sore, hanya Angga yang malam itu cuma memakai celana dalam saja. Aku rasa Vina sudah mulai tak risih dengan kebiasaan adik iparku yang suka memaki kancut saja kalau sedang di rumah. Kalau Vina sampai tau kebiasaan istriku juga gimana yah? mungkin dia bakal teriak-teriak heboh juga.
15531Please respect copyright.PENANA1KsixIqtMI
“Angga.. sebatang dulu yukk.. ke dapur aja” ajakku kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAPX0yZF0NcG
“Oke mas.. aku juga pengen ngerokok”
15531Please respect copyright.PENANA8InZR2AIt8
“Ehh.. aku ikutan deh” teriak Vina.
15531Please respect copyright.PENANAoeKcMQIkTV
“Apa? Ikut merokok?” balasku.
15531Please respect copyright.PENANA3Me0XSTZ6t
“Yeee.. bukan lah mas.. ikut nongkrong maksudnya”
15531Please respect copyright.PENANAiH5XTE8GJ9
“Yaudah.. ayo..”
15531Please respect copyright.PENANAtSNInrMaeo
Aku pun jalan menuju ke dapur lalu kembali membuat kopi. Kali ini sengaja kubuat dua gelas sekaligus karena Angga juga masih menemaniku. Beberapa saat kemudian Angga dan Vina menyusulku. Keduanya tampak berjalan beriringan bagai semut jalan dengan temannya. Sebenarnya kalau aku amati karakter Vina itu cocok banget sama Angga. Tapi kalau dilihat dari penampilan sih bagai danau dan gunung bedanya.
15531Please respect copyright.PENANAZzwdvcymWc
“Ini Ngga kopinya..” aku menaruh secangkir kopi tepat di meja depannya.
15531Please respect copyright.PENANAAvYMGyMqmn
“Wahhh.. makasih banget mas, baru kali ini mas Aryo bikin kopi buatku”
15531Please respect copyright.PENANAR7M3CT21RP
“Hehe.. jangan keterusan aja, besok gantian kamu yang bikin Ngga…”
15531Please respect copyright.PENANActg6i9OVdy
“Beres mas.. siyapp…”
15531Please respect copyright.PENANAJUTcZWPDsR
“Ehh.. sini, aku juga mau kopinya” ujar Vina merebut cangkir kopi dari tangan Angga.
15531Please respect copyright.PENANA7ayglIcZLp
Mataku tiba-tiba menangkap sesuatu yang lain dari Vina. Tak salah lagi, malam ini gadis cantik itu sudah tidak memakai Bh-nya lagi. Cetakan puting susunya yang mungil itu kini terlihat jelas di permukaan kain tanktop putih yang dipakainya. Berarti selama Vina tadi ada di dalam kamar Angga dia sudah tak memakai Bh. Mulai berani juga anak ini.
15531Please respect copyright.PENANAUdnVWAlrdm
“Widihh.. beneran kan Ngga.. Vina udah berani ga pake Bh” godaku lagi.
15531Please respect copyright.PENANAgwIEMcxMBp
“Hahaha.. mata mas Aryo jeli juga rupanya, udah dari tadi sih mas”
15531Please respect copyright.PENANAW8QHSKE2wW
“Apaan sih kalian ini? cuma gak pake Bh aja dibahas, ini belum kalo aku ga pake apa-apa..” balas Vina tak kalah beraninya.
15531Please respect copyright.PENANAkFFyr0W4zL
“Iya deh Vin.. biasa aja lagi, aku kan cuma bercanda sayang..” aku berusaha meluruskan situasinya.
15531Please respect copyright.PENANAcabg5f3ygf
“Hihihi.. iya mas aku tau kok, mas Aryo ini dari dulu memang suka bercanda, aku sih gak masalah mas” Vina lalu menyeruput kopi milik Angga. Mungkin dia masih sungkan kalau harus meminta kopi milikku.
15531Please respect copyright.PENANAVjMOIerDuh
“Mbak.. tapi kapan-kapan perlu dicoba mbak..” Angga mulai bersuara.
15531Please respect copyright.PENANAlghFcIx7Ht
“Dicoba apanya?”
15531Please respect copyright.PENANAxOBCqvBXXX
“Coba kalo mbak Vina beneran gak pake apa-apa” ucap Angga polos sambil menatap Vina.
15531Please respect copyright.PENANA3TSk4Taz0n
“Hiihh.. anak ini yaahh! Gua jitak beneran lu..” Vina langsung melayangkan jitakannya pada kepala Angga.
15531Please respect copyright.PENANAxMzLnEzugo
“Aduhh.. kok jadi aku yang kena? Kan tadi aku cuma tanya…”
15531Please respect copyright.PENANAMBSi7EV7vN
“Iya tanya sih tanya.. cuma pikiran kamu itu yang mulai gak bener”
15531Please respect copyright.PENANAA0WYD00Zkw
“Hehehe.. gitu aja sewot..” Angga kemudian balas merebut lagi cangkir kopinya dari tangan Vina.
15531Please respect copyright.PENANAZuIrdq8yPP
Kami diam sementara waktu. Aku menikmati batang rokok milikku, begitu juga dangan Angga. Sedangkan Vina tampak duduk termenung entah sedang memikirkan apa. Kepulan asap dari rokok kami berdua mulai agak tebal menyelimuti ruangan dapur. Tapi untungnya ada jendela yang bisa dibuka untuk memasukkan udara dari luar.
15531Please respect copyright.PENANAjGsPMvEaOK
“Ngga.. kamu udah pernah liat cewe bugil belum?” celetuk Vina tiba-tiba.
15531Please respect copyright.PENANAmh1zrMTzx4
“Udah..”
15531Please respect copyright.PENANAiRWdDxiTvK
“Masak sih? anak se polos kamu ini udah pernah ngeliat perempuan telanjang? Pasti cuma di internet yah?” cecar Vina tak percaya.
15531Please respect copyright.PENANAQHfNtPLLys
“yee.. mbak Vina ini dikasih tau ga percaya, bukan cuma pernah.. malah sering”
15531Please respect copyright.PENANAyUJOw1HaGi
“yang bener kamu? Dimana?” Vina semakin penasaran. Aku rasa Angga pasti akan cerita tentang kebiasaan keluarganya, tapi sengaja aku biarkan saja.
15531Please respect copyright.PENANAlv5ajtkcyv
“Beneran mbak.. udah biasa buatku melihat ibu sama kakak-kakakku telanjang” ujar Angga seperti yang aku perkirakan.
15531Please respect copyright.PENANAT9MWa0S3Ar
“terus.. kamu gapapa gitu? Ga ada rasa gimana gitu?”
15531Please respect copyright.PENANAs7cOxp6J5q
“ya emang mau rasa apa mbak? Biasa aja, kami di desa memang biasa begitu kok” tutur Angga semakin membuat Vina penasaran.
15531Please respect copyright.PENANAeenf9STGqs
“Hehehe.. kamu penasaran ya Vin? Emang kayak anak kota, baru ngeliat paha mulus aja udah sange ga ketulungan” aku menyela pembicaraan mereka.
15531Please respect copyright.PENANAOU5kwkJ6vo
“Ihh.. mas Aryo nih apaan sih? beneran aku penasaran mas..”
15531Please respect copyright.PENANAtrWAU35vPA
“Kalo ga percaya tanya aja mas Aryo ini..” balas Angga.
15531Please respect copyright.PENANAN8mMqFVpRB
“Gini aja Vin.. ntar kalo kita pulang ke desa kamu ikut kita aja, gimana?” tawarku.
15531Please respect copyright.PENANAuXiyBMCTHq
“Bo.. boleh mas.. aku pengen juga ikut tinggal di desa gimana rasanya”
15531Please respect copyright.PENANA227DhUZRwt
Entah kenapa setelah mendengar penuturan dari Angga kulihat Vina beberapa kali membenarkan celana pendeknya. Celana itu terlihat sangat ketat sampai belahan vaginanya bisa tercetak dari luar. Aku rasa vagina Vina mulai lembab, mungkin libidonya ikutan naik.
15531Please respect copyright.PENANA4A557PfpUP
“Eh Ngga.. berarti kamu juga pernah liat mbak Tika bugil dong?” celetuk Vina lagi.
15531Please respect copyright.PENANAyOEaRLh8vK
“Sering.. malah kami suka tidur bareng” balas Angga dengan polosnya.
15531Please respect copyright.PENANAtONSJ7xAiI
“Masak?? Mas Aryo gak marah emangnya?”
15531Please respect copyright.PENANAyEEY7CScRO
“Enggak”
15531Please respect copyright.PENANAv7NCah4lbO
“ii.. i-tu beneran mas?” Vina semakin tak percaya.
15531Please respect copyright.PENANA2kSu57xGic
“Iya bener.. kan biasa Vin adik tidur sama kakaknya, pikiran kamu aja yang macem-macem arahnya.. dasar mesum juga kamu ini” ejekku pada Vina.
15531Please respect copyright.PENANAda8gK6natO
“Mas Aryoooo.. aaahh.. bukan begitu mass..” rengeknya merasa aku sudutkan.
15531Please respect copyright.PENANAYIvzNmpGxr
“Hehehe.. iya Vin.. eh tapi kamu jangan ember yah! jangan cerita sama keluarga kita, cukup buat kita-kita aja ya Vin” ingatku kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAlGDHIR0AEx
“Iya mas.. beres itu mah…” balasnya.
15531Please respect copyright.PENANAIYPhev4eHE
Tiap kali Vina mendengar cerita kami, dia kemudian membenarkan celananya. Aku semakin yakin kalau di dalam sana sudah benar-benar lembab dan gatel tentunya. Kasihan sih aku melihatnya.
15531Please respect copyright.PENANA7dus3x4sVY
“Vin.. gatel yah?” lirikku pada pangkal pahanya.
15531Please respect copyright.PENANAAgRANZN035
“Hihihi.. mas Aryo tau aja… iya nih, gatel”
15531Please respect copyright.PENANAfWjbzsMeKE
“Kalo gatel lepas aja.. biar agak mendingan, ehehe..” godaku lagi.
15531Please respect copyright.PENANA7Nq3XZOrxS
“Emmm.. beneran nih mas? Ntar sange’ lagi kalian”
15531Please respect copyright.PENANA1G9i91qVq7
“Udah lepas aja mbak.. gapapa kok.. kami udah pengalaman liat yang begituan” imbuh Angga tetap dengan wajah polosnya.
15531Please respect copyright.PENANAEAn6HM40xq
Aku pikir Vina tak mempan dengan godaanku. Aku yakin dia tak akan berani melakukannya. Dia itu tipe cewe yang pintar jaga diri, tak gampang dirayu oleh kata-kata manis laki-laki.
15531Please respect copyright.PENANAkTdZffxdqg
“Iya deh.. gapapa yah? beneran ini nyiksa aku banget..”
15531Please respect copyright.PENANAf1jMHJoJBl
Vina lalau berdiri di depan kami. Pelan-pelan tangannya menurunkan resleting celana pendek warna merah muda yang dipakainya. Dia dengan sedikit menggoyangkan pinggulnya berusaha menurunkan celana pendek itu melewati pahanya. Seketika aku dan Angga bisa melihat celana dalam Vina yang saat itu memakai warna biru muda.
15531Please respect copyright.PENANA6y0I2lVhT4
“Nahh.. gitu kan jadi nyaman Vin..”
15531Please respect copyright.PENANAPmRYrZyYur
“Hihih.. iya sih mas, udah kebuka, jadi sejuk kena angin” balas Vina tanpa malu-malu lagi.
15531Please respect copyright.PENANAPGChlJV4Iu
Vina kembali duduk diantara kami. Celana pendek yang dipakainya sudah terlepas dari tubuhnya. Hingga akhirnya dia duduk dengan hanya memakai atasan tanktop model kamisol dan bawahan hanya sebuah celana dalam saja. Pikiranku masih tertata, kembali aku ingat apa yang dibicarakan istriku. Jaga agar Vina nyaman tinggal di rumah ini.
15531Please respect copyright.PENANAxSRZWgKrsT
“Udah aahh.. jangan cerita yang gituan lagi.. kasian Vina lho Ngga..” saranku kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAerJk4bJL7E
“Lha kan mbak Vina tadi tanya mas… ya aku jawab apa adanya”
15531Please respect copyright.PENANAIRhCItUF9t
“Hehe.. ya gamasalah Ngga..”
15531Please respect copyright.PENANAqUa5hlYRcW
Kuperhatikan Angga tampak biasa saja melihat penampilan berani dari Vina. Mungkin baginya melihat perempuan cuma memakai Bh dan celana dalam memang sudah biasa. Bahkan tak jarang juga dia menemui perempuan cantik telanjang di rumahnya. Aku jadi tenang, rupanya Angga memang bisa aku jadikan teman dalam situasi seperti ini.
15531Please respect copyright.PENANAqmJq6AhTWx
“Itu yang di atas gak dilepas juga mbak?”
15531Please respect copyright.PENANAiU73HadW6A
“Heh? Ngapain di lepas?” Vina melotot ke arah Angga.
15531Please respect copyright.PENANAisrHj9Nssz
“Lho siapa tau yang atas ikutan gatel juga” ucap pemuda itu masih dengan wajah polos khas anak desa.
15531Please respect copyright.PENANAJKfmNnjtVF
“Beneran nih Ngga? Kamu bisa tahan kalo aku lepas?” tantang Vina.
15531Please respect copyright.PENANAVDXHMvUQuk
“Terserah mbak aja deh, aku gak maksa juga, gapapa kok”
15531Please respect copyright.PENANAt93ABJQaP4
“Emm.. gini aja, kalo sekarang burungmu gak bangun bakal aku lepas, tapi kalo udah bangun duluan ya gak jadi aja”
15531Please respect copyright.PENANACbUWgNwTBo
“Yaudah mbak.. nih lihat aja sendiri”
15531Please respect copyright.PENANAmtIMqSWCm1
Dengan beraninya Angga berdiri lalu memelorotkan celana dalamnya. Mata Vina mendadak terbelalak dengan kondisi penis Angga yang sama sekali tak bereaksi saat itu. Masih tetap tergantung dengan lemas.
15531Please respect copyright.PENANAc0JJgslUcP
“Nahh.. kamu kalah taruhan tuh Vin.. lepas sekarang” aku menyela mereka lagi.
15531Please respect copyright.PENANAUXQQfCT28X
“Aduhh.. iya deh.. aku buka aja”
15531Please respect copyright.PENANAuotQqPsEzI
Dengan cueknya Vina lalu mengangkat ujung tanktopnya lalu menariknya ke atas melewati dadanya. Aku seakan menahan nafas saat melihat pemandangan buah dada Vina yang tergantung bebas itu. Memang ukurannya tak terlalu besar, tapi bentuknya bagus, terlihat kencang dan tegak mencuat di ujungnya. Kulit payudaranya juga putih bersih, sampai urat-uratnya nampak membayang kebiruan di permukaan buah dadanya. Putingnya juga masih mungil berwarna merah muda.
15531Please respect copyright.PENANAVVcu1J5O75
“Bagus gak Ngga?”
15531Please respect copyright.PENANAEjpZUUcfGH
“Apanya mbak?”
15531Please respect copyright.PENANAzjnw1c04hX
“Bentuknya dodol!!”
15531Please respect copyright.PENANAsJEeviant2
“Bagus sih… tapi ukurannya gak terlalu besar mbak.. masih kalah sama punya mbak Tika” ujar Angga apa adanya.
15531Please respect copyright.PENANADrPmWGfGUG
“Hehehe.. udah kubilang kan.. toss Ngga” akupun mengajak Angga menyatukan telapak tangan kami tanda sepakat bersama.
15531Please respect copyright.PENANAfDpvGbr3Vo
“Aahh.. kalian ini sekongkol bikin malu aku rupanya.. ahh males deh kalo udah jadi bahan bandingan kek gini”
15531Please respect copyright.PENANANQqLHOgDxb
“Hehe.. bukan gitu Vin, memang Angga bicara apa adanya, kamu juga tanya bentuknya.. ya emang bagus, putih bersih, tapi kembali lagi yang biasa diliat sama cowo tuh ukurannya Vin” kataku membela Angga.
15531Please respect copyright.PENANAp0qJ8XdKuv
“Huffftth.. jadi ga pede aku mas”
15531Please respect copyright.PENANAh56DGr6Q50
“Udah gapapa, emang kamu mau protes sama Sang pencipta? Udah gampang itu, serahin sama Angga ntar dia bantuin kamu biar jadi tambah montok” pancingku pada mereka.
15531Please respect copyright.PENANAxP4O5vRPS8
“Maksudnya mas Aryo apa?”
15531Please respect copyright.PENANAVSxUN4RF4j
“Hehehe.. selama seminggu ini kasih Angga susunya kamu, dia udah tau caranya kok’
15531Please respect copyright.PENANAOrmBn8g5i7
“Loh kok aku lagi mas?” Angga menatapku dengan wajah kebingungan.
15531Please respect copyright.PENANA868XUPxPE8
“ya kamu, masak aku yang harus nenen sama Vina? Bisa ngamuk mbak Tika dong”
15531Please respect copyright.PENANAsevYVCutfz
“Hehehe… iya mas, bener… bener..”
15531Please respect copyright.PENANAnRXztMqxvp
“Gimana Vin? Mau gak? Mumpung kamu tinggal disini” ujarku halus memaksanya.
15531Please respect copyright.PENANAojeeYAH3D8
“Iya deh mas.. tapi.. tapi kalo mbak Tika tau gimana? Apa gak marah dia?” Vina mulai termakan pancinganku.
15531Please respect copyright.PENANAlKlbkoUimG
“Gampang, biar aku yang bicara.. kalo aku yang nenen sama kamu ya dia marah pastinya, hahahaa…”
15531Please respect copyright.PENANAghNhHlPHdr
“Hihihi.. bener juga mas… duhh.. jadi enak si Angga dong mas”
15531Please respect copyright.PENANAslhcGrMYWL
“Gapapa.. demi kamu aku rela kok Vin”
15531Please respect copyright.PENANAmH2QHXaNeW
“yeee.. yang bilang gitu harusnya aku lah mas.. kebalik itu”
15531Please respect copyright.PENANAE0vcNZAcgj
“Kebalik sama punya siapa sih Vin?”
15531Please respect copyright.PENANAAxsNlhrxRT
“Bodo amat..”
15531Please respect copyright.PENANA6LEVNy1eFK
Kami kemudian tertawa bersama. Rasanya lucu melihat tingkah laku anak muda yang malu-malu mau seperti mereka. Aku sendiri juga senang akhirnya bisa mengobati rasa penasaranku pada bentuk payudara Vina. Sudah dari pertama bertemu dengannya aku ingin melihat sekali saja buah dada sepupuku yang cantik itu.
15531Please respect copyright.PENANAM73uRWaTU2
Saat kami tengah tertawa, tiba-tiba muncul istriku dari dalam rumah. Dia mungkin terganggu dengan suara tawa kami. Apalagi menyadari aku tak bersamanya pasti membuatnya penasaran ingin mencariku. Aku dan Angga melihatnya datang biasa saja, tapi Vina mendadak kaget dengan kehadiran Tika. Mungkin bagi Vina itu pertama kalinya melihat istriku hanya memakai celana dalam saja.
15531Please respect copyright.PENANAfM2wXl0K26
“Kalian rame banget sih… ini juga apa-apaan kok sampe Vina cuma pake kancut saja? Angga juga, malah tititnya keliatan itu” tanya istriku dengan mata yang masih lengket enggan terbuka.
15531Please respect copyright.PENANAOASxXTHeeg
“Tuhh mbak.. liat aja sendiri ukuran susunya mbak Tika” ucap Angga tanpa ada rasa canggung sedikitpun.
15531Please respect copyright.PENANA4NX0rSbfco
“Ii..ii-iya Ngga.. aku tau kok” Vina masih menatap istriku lekat. Mungkin dia kagum pada ukuran payudara istriku yang benar-benar montok itu.
15531Please respect copyright.PENANAZrt6vriRHs
“gapapa dek.. kami cuma ngobrol aja.. belum ngantuk semua kok” ucapku kemudian, supaya istriku gak kaget saja.
15531Please respect copyright.PENANAdjwmWbMWm7
“Lha itu Vina kok cuma pake celana dalam saja..”
15531Please respect copyright.PENANAiSFTksiGG7
“Dia tadi kalah taruhan sama Angga, jadinya dia harus dihukum dikit, hehe..”
15531Please respect copyright.PENANAnQYWkYMSCt
“Ohhh.. ya sudah.. kalo udah selesai cepetan tidur yah mas”
15531Please respect copyright.PENANAk3mb5DkDS8
“Iya dek.. ini udah mau selesai kok.. udah habis kopinya” balasku.
15531Please respect copyright.PENANAHplIF3UOCR
Istriku kemudian membalikkan badan jalan kembali ke kamar. Kami bertiga masih terus melihat kepergian istriku sampai dia menghilang di balik pintu kamar. Angga terlihat biasa saja, tapi Vina balik menatapku dengan pandangan tak percaya.
15531Please respect copyright.PENANAHJtyqdRc8s
“Jadi cuma gitu aja mas? Mbak Tika gak marah sedikitpun yah?” Vina menatapku penuh rasa penasaran.
15531Please respect copyright.PENANA2zpuFwEcgt
“Iya lah… emang apa yang mau dibuat marah? Kita sih enjoy aja Vin..” balasku kemudian.
15531Please respect copyright.PENANAOUopQEBi0b
“Enak banget yah mas Aryo ini, istrinya gak mudah marah.. duhh.. jadi kalah saingan aku mas” ucap Vina masih melongo tak percaya.
15531Please respect copyright.PENANASLVJYI3klZ
“Iya sih Vin, kamu kalah jauh sama Tika… hahaha…”
15531Please respect copyright.PENANAkGekuI8p87
“Mbak Vina.. mulai besok kalo dirumah gak usah pake Bh aja.. biar sering menggantung susunya” Angga bersuara.
15531Please respect copyright.PENANArgxCUDcCXS
“Emm.. iya deh Ngga..”
15531Please respect copyright.PENANA2CnnttOfkL
“Eh, udah malam ini.. tidur aja yukk…” ajakku kemudian.
15531Please respect copyright.PENANApGZavbJibg
“Mbak Vina tidur dimana? Apa mau tidur sama aku?” tawar Angga.
15531Please respect copyright.PENANAiTyfkTs134
“Hihihi… ngarep banget sih kamu.. ntar bukannya tidur Ngga.. malah kamu kerjain aku” Vina terkikik geli membalas ucapan Angga.
15531Please respect copyright.PENANAj2ri8mN9J4
“Kerjain gimana sih mbak?”
15531Please respect copyright.PENANARlDOoo1uhH
“Gapapa… gapapa.. jangan dipikirin.. udah yukk.. istirahat.. ayo Ngga katanya mau tidur bareng aku” ucap Vina setuju.
15531Please respect copyright.PENANAVPxu0maQyt
“Aseekkk.. aku ada temennya tidur” sorak Angga seperti anak kecil.
15531Please respect copyright.PENANAxZH1bbNM5e
“Yaudah sono.. biar aku beresin cangkirnya dulu”
ns 15.158.61.8da2