Dua hari setelah Vina ikut tinggal bersamaku kondisi rumahku masih tetap berjalan seperti biasa. Sepupu dari keluarga Ayahku yang bernama lengkap Vina nur khasani itu ternyata lulus tes wawancara dan juga tes psikologinya. Tentu saja aku ikut gembira mendengarnya. Dia juga ditawari untuk menempati kantor yang ada di kotaku, kebetulan juga lokasinya dekat dengan tempat kerjaku. Hanya saja untuk benar-benar di terima kerja dia masih harus mengikuti MCU yang jadwalnya kalau tidak salah minggu depan.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnpfjn7AZG
Aku sudah memberi saran pada Vina untuk menunda waktu pulangnya sambil menunggu hari tes MCU minggu depan. Dia pun setuju pada usulku. Itu artinya dia akan tinggal di rumahku sampai minggu depan. Aku rasa yang ikut gembira dengan keputusannya itu bukan cuma aku, tapi Angga juga pasti gembira mendengarnya. Bagaimana tidak senang, tiap malam dia ditemani tidur sama Vina di kamarnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseippiNrZ2
Pagi itu aku tengah bersiap berangkat kerja. Kemeja biru dan celana bahan warna hitam sudah rapi membalut tubuhku. Sebenarnya hari itu aku diwajibkan untuk memakai dasi juga, tapi aku sengaja melepasnya dan akan aku pakai ketika sudah berada di kantor. Begitulah biasanya dan tak ada yang pernah mempermasalahkannya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVg2amEGIuW
Sewaktu aku duduk di ruang tamu sambil menikmati kopi, munculah Vina dari dalam kamar Angga. Rupanya dia baru bangun dari tidurnya. Wajahnya masih kusut dan rambutnya masih terlihat acak-acakan. Tapi itu tak menghalangi kecantikan alami yang terpancar dari wajahnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWY6DqZKyhw
“Itu susunya kok dipegangi terus kenapa emang?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpm8LojO4t
“Aduhh.. sakit mas, agak linu gimana gitu..” balasnya sambil duduk di sebelahku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmE0apBNoQO
“Angga terlalu kuat pegangnya mungkin? Hehehe…”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmlMnV4bNI
“Iya mungkin.. kalo sudah tidur dia malah semakin kuat ngeremesnya mas.. gini deh jadinya” Vina masih terus memegangi bulatan payudaranya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkC8mxdsRz
“Ya kamu bilangin Angga dong Vin, ntar malah bengkak lagi”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLUtEJeVS9
“Ihh.. ga tau mas.. tapi pas dia pegang itu enak banget sih..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCo00Dl5kRt
“Iya dong.. apalagi pas dipelintir putingnya, ya kan? Hehehe..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrB3jjV9Ki
“Ahh.. mas Aryo mulai mesum deh…”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsinSkNltaU
Aku dan Vina semakin dekat saja, obrolan kami semakin terbuka satu dengan lainnya. Pagi itu dia masih memakai kaos putih dan celana dalam saja untuk menutupi tubuhnya. Aku rasa memang Vina ini semakin nyaman berada diantara keluargaku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgw5icXwR2x
“Mbak Tika kemana mas?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡynMjTJuuyk
“Tuhh.. lagi belanja di tukang sayur depan” tunjukku pada gerobak di seberang jalan.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouIyiGw9C1
“Ohh.. iya dah..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsBkqulIyT
“Eh bangunin si Angga, suruh dia bantu masak di dapur.. aku mau berangkat sekarang Vin”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxlLPBrDMp
“Iya mas.. ati-ati di jalan”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6l4TZg2fM
***
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMCho9uHHL
Sore hari setelah jam pulang kerja, sales temanku yang bernama Nina itu kembali menemuiku. Alasannya masih sama, ingin menemui Budi yang juga atasan langsungnya itu. Aku jadi penasaran, bukannya dia tahu kalau Budi sedang ke luar kota, tapi kenapa dia tetap datang kemari. Singkat cerita akhirnya aku dan Nina pulang bareng. Kuantar dia ke rumahnya yang berada di sebuah kompleks perumahan subsidi pemerintah.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDqkc07Qrd
“Masuk dulu mas Aryo.. aku mau minta bantuan dikit”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOyo3JabIC
“Apa sih Nin? Udah sore ini”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYc9pCFRad
“Masuk dulu… kita cerita di dalam” ujarnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FfQOdYbII
Mau tak mau aku akhirnya menuruti kemauan Nina. Akupun masuk ke dalam rumanya. Sekilas kulihat rumah itu sangat sederhana. Rumah tipe 36 yang belum tersentuh renovasi sedikitpun. Kondisi di dalamnya juga tak kalah parah menurutku. Banyak barang berserakan tertata tak rapi. Bahkan kulihat ada tumpukan baju di atas kursi. Entah itu baju kotor atau baju bersih aku tak mau tahu.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiohApsah9
Nina itu dari segi wajah memang cantik. Tubuhnya pun tidak mengecewakan. Apalagi buah dadanya juga terlihat menonjol dan montok. Pinggangnya ramping dengan bulatan bokong yang membusung tapi tidak terlalu besar. Memang Nina sudah pernah punya suami tapi belum pernah melahirkan. Tentu saja bentuk badannya masih terjaga.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnB7RYfqv8
“Duhh.. rumah kok berantakan banget sih Nin, kayak kapal pecah”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAJiFS6yTe
“Iya mas, wajar kan emang yang tinggal disini janda” balasnya duduk di depanku lalu membuka dua kancing kemeja putihnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3odR27wFI
“Ya mau janda apa perawan kan tetep bisa ngatur rumahnya dong Nin..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvyWn8urJM
“Ah bawel juga lu mas.. udah mirip ibu-ibu nawar cabe di pasar” balasnya sewot.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbv6aOvRgy
“Hahaha… emang gitu yah? eh, kamu tadi minta bantuan apa sih Nin?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcJYOubTPC
“Itu, kran di kamar mandi bocor pas di lobangnya mas.. ngalir terus kalo kran utamanya ga dimatiin”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAwgbCxPJN
“Ohh, ya harus diganti dong Nin.. ga bisa diperbaiki itu sih”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlWWWXpUsr
“Iya itu.. aku udah beliin barangnya, trus udah pinjem kunci inggris sama tetangga, nungguin yang mo bantuin aja mas”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzDNMiowBTo
“Emang Budi ga mau bantuin kamu?” pancingku kemudian.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxA6l6keN6
“Ahhh.. bantuin apa, dia kalo kesini malah cuma mau enaknya aja mas”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PjZOSn6kI
“Wahh.. berarti kamu beneran kasih dia yang enak-enak dong Nin?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVuiUnEZVq
“Udah tau nanya lagi” semakin dia emosi semakin nampak cantik wajah Nina ternyata.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzca6wNfHGz
“Yaudah sini biar aku yang ganti..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2iOIA5h8Zh
“Bentar mas aku mandi dulu.. udah ga tahan nih gerah banget”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdmRJwHZzNC
Nina pun lalu masuk ke dalam kamarnya. Sejenak aku tunggu dia di ruang tamu sambil menulis pesan pada istriku kalau aku ada perlu sedikit dengan temanku. Sambil menulis pesan aku sempat melirik ke arah pintu kamar Nina yang dibiarkan terbuka. Entah mungkin apa itu kode supaya aku bisa masuk, tapi aku tak terpancing, mau gimanapun aku gak mau terlibat skandal dengan teman seperusahaan.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOX8mVeLMNN
“Bentar ya mas.. abis ini tolong diperbaiki ya mas Aryo yang ganteng” ucap Nina ketika keluar lagi dari kamarnya. Kali ini dia sudah tinggal melilitkan handuk di tubuhnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNigGAPMlBr
“Iyaa.. gapapa aku tunggu disini” balasku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nkhpXpE9h
Karena rumahnya itu tipe 36 dengan kamar mandi di dalam, jadinya aku bisa mendengar suara gemericik air dari kamar mandi dengan jelas. Posisiku duduk memang membelakangi kamar mandi tentunya. Aku masih terus menunggu kemunculan Nina lagi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXuFA0qJkh
“Ahhh.. mas.. tolong mas… ehh.. ini tolong dong..” tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong dari dalam kamar mandi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcnVouBbhF
Aku yang tengah duduk santai langsung loncat dan menyeruak masuk ke dalam kamar mandi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1n0oK0v3JB
“Mas.. tolongin ini bentar.. airnya muncrat kemana-mana mas”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOfWQwnyLs
Begitu aku masu ke dalam kamar mandi, kutemui Nina sudah memakai handuk untuk menutupi tubuhnya. Hanya saja handuk itu basah semua karena kran yang mengisi bak mandi sudah patah dan lepas dari lobang saluran airnya. Jadilah air menyembur kencang menyiram tubuh Nina yang rupanya sudah selesai mandi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Z3TPiQdmT
“Kok bisa sih Niin? Aduhh… pegangin dulu biar airnya gak keluar deras” pintaku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ePmaHniQT
Nina yang agak panik langsung menutupi lobang bekas kran tadi dengan kedua tangannya. Sementara itu aku coba melihat potongan kran yang lepas tadi. Mungkin karena handuk yang dipakai Nina jadi berat karena basah, kain itu lepas begitu saja dari tubuh Nina. Tanpa bisa dilawan akhirnya Nina terpaksa berdiri bugil di depanku sementara kedua tangannya masih berusaha menutupi lobang kran.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1YcVottr9
“Ahhhh..!! gimana sih ini mas? Jeritnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZVxYGIFUT
“Udah kamu diam aja dulu disitu, aku pergi tutup kran utamanya”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8FyzQ5znL
Aku langsung pergi ke belakang melihat apa ada tandon air apa tidak, ternyata memang ada. Akupun dengan cepat menutup kran utama yang masuk ke dalam rumah. Setelah selesai aku buru-buru kembali ke dalam kamar mandi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8JsnXxq56
“Duhh.. kan jadi gini deh..” ucap Nina tanpa berusaha menutupi ketelanjangannya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IpCIfayvT
“Udah kamu keluar aja, biar aku yang urus disini” pintaku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡburnOoTSW8
Nina lalu dengan santai mengambil handuknya yang terjatuh lalu berjalan keluar dari kamar mandi. Untuk sesaat lamanya aku bisa melihat gundukan daging kenyal di dadanya. Memang ukurannya lumayan besar, tapi puting susunya sudah agak kecoklatan dan membesar. Pasti bagian itu sering ada yang ngerjain pikirku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYl03i4iFTq
“Eh mas Aryo.. mendingan buka aja bajunya, ntar malah basah ga bisa pulang lho mas..” ucap Nina yang rupanya masih berdiri di belakangku. Tubuhnya masih polos tanpa tertutupi apa-apa.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBQ6XARblE
“Iya Nin, bentar kalo gitu..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwfkbEV056
Akupun langsung membuka pakaianku dan meninggalkan sebuah celana dalam saja yang menutupi tubuhku. Tentunya mata Nina bisa melihat tonjolan batang penisku di balik celana dalam yang aku pakai. Aku cuek saja pada situasi yang ada, aku terus berusaha memasang kran baru pada lobang air yang lama. Agak susah memang karena masih ada bekas potongan kran yang lama tak bisa keluar.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdkr6sMqme
“Ada obeng gak Nin?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCUa7VZr4B
“Ada.. ada mas.. bentar aku ambilin”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1czuQ8LNDH
Nina pergi ke belakang lalu kembali membawa sebuah obeng minus. Aku lalu menggunakan obeng itu untuk mencongkel bekas kran yang lama dari lobang saluran air. Lama kelamaan potongan kran yang lama bisa aku keluarkan dan akhirnya bersih semuanya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6FqofPNyx
“Nahhh.. gini kan bisa dipasang yang baru” gumamku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhKb8JNydY
Tanpa menunggu lama aku pun langsung memasang kran yang baru, tentunya aku lapisi dengan selotip putih lebih dulu.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOayLo1KrEC
“Coba Nin kamu putar lagi kran yang dari tandon air” pintaku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqqTrFGYIMx
“Iya mas..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55udXY6sFJ
Begitu Nina membuka saluran air yang masuk ke rumah, tiba-tiba dari pangkal kran yang aku pasang tadi menyembur air dengan kencang. Semburan itu membuat tubuhku basah seketika karena aku sedikit panik tadi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9W0CDOBPmu
“Nin.. matikan dulu Nin..!!” teriakku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OSPflRgMp
Begitu Nina mematikan lagi air yang masuk ke dalam rumah, aku langsung membenarkan posisi kran yang baru. Ternyata aku memasangnya agak miring, jadi kran yang baru itu tidak masuk dengan sempurna.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGEirP40bH
“Coba lagi Nin!!”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMukKIKSd2
Kali ini tak ada lagi semburan air yang terjadi. Aku jadi tenang dan lega melihatnya. Kucoba membuka kran yang baru itu dan ternyata berfungsi dengan sempurna. Akupun lanjut membereskan barang-barang dan alat yang kupakai tadi dan membawanya keluar dari dalam kamar mandi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPqNRoUnIj
“Udah bisa mas?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5M5LSGsWtT
“Udah kok.. udah bisa itu..” ucapku sambil menyeka mukaku dengan tangan.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVS7xpAZ8Wb
“Syukurlah mas.. hihihi.. emang mas Aryo lelaki andalan deh”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPeQAwjYZA
“Hehe.. cuma gitu aja kok Nin, gampang itu” balasku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MpBBvSPUI
Sambil kami bicara seperti itu tubuh Nina masih dia biarkan terbuka begitu saja. Perempuan cantik nan montok itu masih berdiri di depanku dengan telanjang bulat. Aku berusaha tenang dan tak terpancing. Bisa saja itu sebagai usahanya untuk menjebakku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7mSRuDf2Z
“Loh, kok basah mas? Aku gak punya cd laki-laki lho mas..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrhaytn09p
“Gapapa Nin.. ntar aku pakai aja, basah dikit aja gak masalah” balasku tenang.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvyH9Y7KeN
“Ya jangan dong, gini aja.. sebagai rasa terimakasihku.. biar aku keringin pake setrika.. udah sini lepas aja mas” tawarnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNzlx7gM3q
“gapapa Nin.. gap.. ehh.. apaan sih?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbpd7TGnz9
Tanpa menunggu persetujuanku Nina lalu jongkok di depanku dan tangannya berusaha menurunkan celana dalamku. Aku yang terkejut dan bingung harus bagaimana akhirnya terlambat bereaksi. Nina kin sudah berhasil memelorotkan celana dalamku sebatas mata kaki.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIo6XygmdfR
“Ugh, gede banget sih.. bikin ngiler aja ning otong” gumam Nina, tapi aku bisa mendengarnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5IKnzv4Vn
“Kenapa sih Nin?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH99Lv4xnIf
“Hihihi.. gapapa mas, sini.. lepasin aja.. ga usah malu-malu”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJ6UcIY2y3
Aku melangkah mundur untuk menghindari tangan Nina, tapi itu sia-sia karena di belakangku ternyata tembok kamar mandi. Jadilah akhirnya aku bersandar di tembok dengan Nina jongkok di depanku persis seperti macan kelaparan mendapat mangsa. Kurang ajar juga nih cewe, pikirku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7ctZkxN2P
“Nin.. ga usah Nin.. gapapa..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRy6QCTlPuT
“Udah.. ga usah nolak mas.. sini.. mumpung mas Aryo lagi di rumahku”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfbvmFCQ3B
“Jangan ahh.. gak baik gini ini, ntar dilihat tetangga malah repot kita”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrA3RQxx6H
“Sudah pokoknya kali ini mas Aryo harus nurut, atau aku akan teriak diperkosa sama mas Aryo.. apa mau gitu aja?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3RQJDlsht
“Ya.. yaa.. janganlah Nin..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbicgDiuAa
“Makanya jangan nolak… ahh.. gimana sih cowo satu ini susah banget dapetinnya”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOk3ow9BcjI
Ini aku yang memperkosa apa dia yang perkosa aku yah? kok tiba-tiba aku jadi yang terancam di sini. Tanpa aku bisa berbuat banyak akhirnya Nina dengan pelan memegang kelaminku lalu mengulumnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokIHg2F5xc
“Emmhhh…. ahh.. emmmhh.. ahh.. gede punya kamu mas.. ahh.. emmmhhh”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzD0JicfCE
Nina bagai mendapat sesuatu yang mengenyangkan baginya. Penisku dia jilat, dia kulum, dia sedot dan dia kocok semaunya. Lama kelamaan tentu saja batang penisku semakin tegak mengeras di bawah sana. Nina yang tahu penisku telah tegang dengan sempurna lalu melepaskan kulumannya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxHqnR8fNG
“Sekarang mas Aryo duduk disitu!” tunjuknya pada sebuah kursi sofa. Aku sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgjN3RDyPz
“Ehh.. iya Nin.. iya”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6sQChJ7fuY
Akupun mengikuti kemauannya untuk duduk di kursi sofa ruang tamunya. Pada posisiku begini tentu saja kami bisa dilihat dari luar rumah. Kebetulan pintu rumah itu masih terbuka lebar dan Nina tak sedikitpun ingin menutupnya. Mungkin dia sengaja membukanya supaya aku tak bisa berbuat banyak.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkFwg0TSJQ
“Udah mas.. jangan ngelawan terus.. gak enak ntar”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSke7bRxmY1
Nina yang sudah naik libidonya langsung duduk di pangkuanku. Dia kemudian pelan-pelan mengarahkan ujung kemaluanku dalam posisi berada tepat di celah memeknya. Aku sungguh berada dalam dilema, satu sisi aku telah berselingkuh di belakang istriku, satu sisi lainnya aku memang ingin merasakan bagaimana rasa memek Nina. Ternyata pilihanku jatuh pada kemungkinan ke dua, kubiarkan saja penisku menerobos liang senggama Nina.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH66yUYh5Kc
“Huaaahhhh..!!!” jerit Nina saat penisku masuk lebih dalam pada liang senggamanya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdkCJjEM3a
“Ahhhh… anget Nin.. uhh…” desahku berikutnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPy9Haydo6
“Mangkanya mas Aryo jangan jual mahal terus.. sama-sama enak kok ga mau”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡES2Cm9Ko8t
Nina sudah benar-benar duduk di pangkuanku dengan celah memeknya menjepit batang kemaluanku. Kulit pantatnya dan kulit pahaku telah menempel dengan ketat tanpa jarak sedikitpun. Kini aku telah resmi berzinah, ngentot dengan wanita lain selain istriku sendiri. Memang rasanya enak banget, campuran sensasi rasa bersalah dan juga takut ketahuan membuat birahiku semakin memuncak.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8oGeKpaZ6
“Goyang dong Nin.. masak cuma diem aja” pintaku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKprDX8v77
“Hihihi.. tuhh kan.. aku juga bilang apa”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCBSy3uuLP
Nina kemudian pelan menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Batangku langsung terasa seperti di pijit dengan jepitan daging lembut dan hangat berlendir. Aku yang sudah kepalang tanggung langsung menyambar puting susu Nina dengan mulutku. Kuhisap dan kujilati puting susunya dengan rakus. Seakan baru kali itu aku mendapat susu dari perempuan.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7Z8hEdNkc
“Ahhhh… ini.. ahh.. enak banget mass.. ahh.. gak rugi gua pancing lu dari tadi”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbKj1X4byA
“Emmhhh.. ahhh.. tetek lu enak juga Nin.. ahh… bisa kenyang aku” balasku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Lkp7d0D2g
“Lanjutin mas.. ahh.. makan tetekku… uhhh..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbRIhsmHWB
Mendengar kata-katanya itu aku hanya bisa tersenyum sambil mengarahkan tanganku untuk memegang payudara sebelah kiri yang sama montoknya. Otomatis aku sekarang meremas sekaligus menjilati kedua payudaranya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1GeJm0ryY
“Ahhh… kontolmu manteb juga mas.. uhhh… lebih enak daripada punya mas Budi yang sering masuk ke sini” racaunya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweF9Z8fZpn
Nina kemudian menggerakkan tubuhnya naik turun dan bergoyang-goyang. Gerakannya seperti penari ular yang sedang memamerkan lekuk tubuhnya pada penontonnya. Aku jadi semakin horny dibuatnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbI1G7kf1AC
“Aaaah.. ahh.. ahh.. aahhh.. ahhh” hanya desah itu yang keluar dari mulut Nina.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLDFL9EVdD
Dia kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku dan menciumku. Sambil memagut lidah dengan panas, aku pun masih meremas-remas payudara Nina dengan kedua tanganku. Tiba-tiba saja Nina mempercepat gerakannya dan untuk sesaat tubuhnya mengejang dan bergetar. Ternyata dia sudah orgasme duluan.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmoFwBSfYfq
“Aahhhhhh.. nyampeeee!!!” teriaknya tanpa tertahan. Aku malah melihat ke luar rumah, aku takut ada yang mendengar teriakannya tadi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtzoWLpzLH
“Sssttt… pintunya masih kebuka Nin.. jangan keras-keras” larangku kemudian.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjg8UnSeBOL
“Haaahhh.. aku ga peduli mas.. kontol mas Aryo bener-bener enak .. aku sampai keluar secepat ini” kata dia.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4huAEmcRc
“Hehehe.. paling juga Budi yang ga bisa muasin kamu Nin…” ejekku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8ByflGGjx
“Ahhh… ga tau mas.. huhhhh.. ssshhh… kita pindah posisi mas.. genjot aku sekarang”
Nina tanpa disuruh pun langsung turun dari pangkuanku. Sekarang dia berada di atas lantai dengan posisi menungging. Aku yang di belakangnya masih sempat mengagumi bentuk tubuh Nina. Apalagi bongkahan pantatnya yang montok itu terlihat menggoda untuk dinikmati.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCdFyRZliv
“Doggy yuk mas” katanya sambil menoleh ke belakang ke arahku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtB7EbR4d3
“Oke siap.. ini dia Nin”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjBuiyZnB2
“Aaaaakh.. aaakkh… mas Aryo.. ahhh… enaakkk..” teriak Nina lagi saat penisku kembali menerobos liang senggamanya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfEQY8MldL
Aku pun kembali menggerakkan tubuhku maju mundur dari tempo lambat sampai cepat, sampai tubuh Nina ikut terdorong-dorong ke depan. Memek Nina terus kukocok dengan penisku. Luberan cairan orgasmenya tadi mulai nampak di bibir Vaginanya. Cairan itu kini jadi putih dan kental berbusa.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqSMqbl9Ml
Plopp!!
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6hIQOYKGM
“Ahhhh.. kok dicabut sih mas?? Udah.. bentar lagi… ahh.. sialan kamu mas” rengek Nina begitu aku cabut penisku tiba-tiba.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxB1r6iyc0x
“Bentar Nin.. aku ambil Hpku dulu”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKVC7vD8NO
“Buat apa sih?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IyIyXoBoo
Aku langsung menyambar Hp milikku yang tergeletak di atas meja. Kupilih aplikasi kamera lalu kuarahkan sorotnya merekam wajah Nina.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzN31xEqrG4
“Biar aman semuanya.. sekarang kamu bilang kalo kamu yang pancing aku, bukan aku yang perkosa kamu.. ayo cepet bilang!” suruhku padanya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPINqNlfYCu
“Gakk.. mas Aryo nakal” balasnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPXvf1NDrl
“Hehehe.. ayo bilang kamu yang nakal.. atau kita udahan aja” ancamku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡne33eC3C5u
“Ehh jangan dong mas.. ahhh.. nanggung banget nih”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQUxFOSYpF
“Makanya ayo bilang cepet!” paksaku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoB5kP9J5o
“Hihihi.. iya deh mas, aku yang nakal udah godain mas Aryo” ucapnya dengan mimik centilnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYfAXr6ZYK
“Dasar perek kamu yah!”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXouq7vhPXK
“Iya bener aku perek.. memekku gatel terus.. makanya aku godain mas Aryo”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTGAKvbzrj
“Sekarang bilang kalo kamu siap dikeluarin dari perusahaan kalo kamu sebarin kejadian ini.. ayo cepet!” suruhku lagi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUwQIkIX1W
“Eh, iya.. aku janji.. aku sumpah gak bakalan nyebarin kejadian ini pada siapapun, kalo sampai ada yang tau aku siap dikeluarin dari kerjaan” ucapnya masih dengan wajah binalnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6NdXiLxBFU
“Hehehe… lonte pinter kamu.. sekarang kamu baring aja, mau kan aku tusuk lagi memek kamu?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR870TEVCkC
“Hihihi.. ya mau dong mas.. masih becek nih memek aku” Nina sengaja melebarkan kedua kakinya lalu memamerkan belahan vaginanya di depan kamera Hpku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uYWq7a2Di
Kuletakkan kembali Hpku di atas meja. Kini kita ganti posisi lagi, sekarang Nina tiduran di atas lantai rumahnya. Kurentangkan kedua kakinya dan kumasukkan lagi penisku ke lubang memeknya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyctO352jl2
“Ahhhh…. yessss.. terus mass… yang kenceng… aaahhh”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlApRust4iY
Kutahan kedua pahanya dengan tanganku lalu kupompa vaginanya dengan penisku dalam tempo cepat. Nina terus-terusan menjerit-jerit dalam kenikmatannya. Aku tak peduli lagi mau orang lain melihat kita atau mendengar jeritannya. Aku hanya fokus terus memompa penisku keluar masuk vagina perempuan binal itu.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwil0QDNPAG
“Keluaaarrrrr…!!!”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDtBl5aX1J
Nina kembali memekik saat gelombang orgasmenya datang untuk yang kedua kali. Aku tak peduli. Kupercepat kocokanku karena aku merasa sebentar lagi mencapai puncaknya. Semakin lama rasa gatal di pangkal penisku semakin terasa dan akhirnya aku tak sanggup lagi menahan laju spermaku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQgOfZ6hMH
“Aahhhhh.. shitt!!” kucabut penisku dari dalam vagina Nina.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RJrm1Oq8t
Crott.. crottt… croottt…
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTY83mOI0qG
Kukocok penisku di atas perut Nina. Hamburan spermaku langsung jatuh mengenai dada dan perut sintal milik perempuan cantik teman kerjaku itu. Aku terus mengocok penisku dengan tangan dan kuhentikan ketika sudah tak ada lagi cairan yang keluar dari ujung penisku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFMlG8vcD5
“Ahhhh.. ahh.. ahhh.. mass.. kok dikeluarin sih? aahh… padahal aku pengen banget itu masuk di memekku” protesnya kemudian sambil menata nafas.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYK2Db7xxE
“Gakk.. aku tau kamu lagi subur Nin.. bahaya kalo keluar di dalam.. bisa hamil ntar kamunya”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBz1yqG9G4a
“Hihihi.. mas Aryo kok tau sih? yaudah deh mas.. gapaapa.. ini aja udah enak kok, bisa puas aku keluar sampe dua kali”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wzmPx8Wkl
“udah yah… jangan minta lagi.. kalo masih belum puas minta aja sama Budi”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBD2MYQoMM
Aku kemudian berdiri lalu masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Nina yang masih tergeletak telanjang di atas lantai. Kubersihkan diriku secukupnya lalu kembali kukenakan semua pakaianku tanpa tertinggal satupun, termasuk celana dalamku yang basah tadi. Aku ingin sampai di rumah seakan memang baru saja pulang dari kantor.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GyOlnHcSu
***
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Wz7X575pF
Pukul 8 malam aku tiba di rumahku. Suasana rumahku tumben sepi. Tak kulihat adanya Vina atau Angga yang biasanya mereka duduk berdua di dapur sambil ngobrol sesuatu yang remeh. Itupun sudah membuat mereka bisa tertawa bersama.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ubjtPR3CL
Aku juga tak melihat keberadaan istriku di dalam kamar. Karena biasanya kalau sudah jam 8 malam ke atas dia sudah berbaring di tempat tidur. Mungkin itu karena kebiasaannya hidup di desa yang setelah maghrib sudah tak ada apa-apa yang bisa dikerjakan lagi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGRDxPIIRc
Begitu aku melewati kamar Angga, aku mendengar suara cekikikan dan jerit tertahan. Aku kira itu suara Vina sedang ngobrol atau sedang dikerjai buah dadanya oleh Angga. Akupun berlalu dan menuju dapur untuk menaruh baju dan celanaku di dalam mesin cuci. Tak lupa kulepas juga celana dalamku yang sudah basah dari rumah Nina tadi. Setelahnya aku hanya membelitkan selembar handuk di pinggang untuk menutupi tubuh telanjangku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYZDnrvZcW
Dengan santai aku mulai membuat segelas kopi yang kurasa akan nikmat untuk menemaniku malam ini. Pikiranku masih saja merasa bersalah pada istriku. Aku sudah meghianatinya, aku sudah berzinah dengan perempuan lain. Meski semuanya gara-gara godaan Nina tapi aku memang ikut menikmatinya. Rasa nikmat itulah yang sekarang menghantuiku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0RFy02bdW
“Ehh.. mas Aryo!” pekik Vina yang keluar dari kamarnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LXQi0Qeo2
“Apaan sih Vin? Bikin kaget aja” aku menoleh ke arahnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3N68jMouyC
Kini Vina tengah berdiri bugil tak jauh dari tempatku. Entah kenapa dia berpenampilan begitu. Apa dia sudah ikut-ikutan seperti istriku dan Angga juga? mungkin saja begitu.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIRfv4ypPW
“Aa.. aa… Aku kira ga ada orang lain di rumah” ucap Vina salah tingkah sambil menutupi dada dan kemaluannya dengan telapak tangan.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCryHMDsRq
“Iya aku baru aja datang kok Vin.. mau kemana sih kamu?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTL93Cyhqx
“Ke.. ke kamar mandi mas”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfNKNXDgMR
“Yaudah.. cepetan ntar malah ngompol lho”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtuaRsYGpUN
Vina langsung masuk ke dalam kamar mandi dengan cepat. Mungkin dia gugup karena aku telah melihatnya telanjang bulat, padahal buatku sih biasa saja. Toh aku juga gak bakal berbuat macam-macam padanya. Akupun kembali menikmati hangatanya kopi yang baru saja aku buat sendiri.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04RpaDRCvm
“Duhh mas.. jangan cerita ke siapa-siapa yah!” ucap Vina begitu keluar lagi dari kamar mandi. Kedua tangannya masih tetap menutupi dada dan pangkal pahanya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjtWqs2eta
“Udah deh Vin.. kalo ga nyaman mending kamu pake baju aja, atau masuk kamar trus tidur sana”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULpx0sJoWG
“Hihihi… gapapa ya mas aku kek gini? Mas Aryo ga marah kan?” ucapnya memastikan.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4Nzz4XcEl
“Ya terserah kamu sih, kalo aku santai aja… ngapain marah?” balasku sok cuek, padahal seneng banget melihat tubuhnya yang putih bening itu tak tertutupi apa-apa.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6WvOCQsVm
“Siap..” tangan Vina menghormat, jadilah kedua susunya terbuka sekarang.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ASHMn8ffv
“Sini.. ngobrol sini aja”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ssqa3oCJI
Rupanya Vina sudah berani apa adanya denganku. Dia seperti mendapat keberanian duduk di depanku meski tubuhnya tak tertutup apa-apa. Mungkin hanya di rumahku saja dia mendapat waktu untuk bebas terbuka seperti itu. Atau bisa jadi Vina ini punya watak binal juga.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOeAIIBaXam
“Mbak Tika mana Vin? Kok gak keliatan”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1rQVHKcxU
“Itu.. yang ada di kamar Angga itu mbak Tika mas” ujarnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGvkyl5qcW
“Ohhh… yaudah kalo gitu, mas pikir dia lagi keluar ada acara sama ibu-ibu tetangga lagi”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ231Bn2urbB
“Gakk.. tadi abis Angga pijitin tetekku, trus mbak Tika gantian masuk ke kamar adiknya” Vina sudah mulai santai di depanku. Kedua tangannya sudah lepas dari daerah sensitifnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pRMe6Oz6E
“Iya gapapa”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqmKYBemWg
“Mas Aryo ga cemburu? Gak curiga gitu? Mas gak marah?” tanya Vina menatap wajahku coba menangkap ekspresiku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJw2V0puo2e
“Enggak lah.. ngapain marah.. cemburu sih harus.. tapi sekarang udah enggak”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqU8JV00IA
“Masak gak curiga mbak Tika ada maen sama adiknya sendiri?” Vina masih terus penasaran pada reaksiku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhoAW3508q
“Gak lah Vin.. curiga juga buat apa? Aku memang bebasin istriku sama adiknya.. mau ngapain juga terserah mereka..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvCT4nM8Ty
“Yang jelas Vin… tentunya mereka bisa tahu dimana batasan antara adik dan kakaknya, karena selama ini aku tahu kalau Tika itu bisa menjaga perasaan suaminya” imbuhku memberi penjelasan pada Vina.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtpoNTsxzM
“iihhh.. hebat banget sih kamu mas.. jadi pengen punya suami kayak mas Aryo ini” ucap Vina sambil menatapku dengan wajah gemesnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cT6O3JTto
“Gak lah Vin.. gak mau aku?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9eLZvpA7Z
“Lahh.. emang kenapa mas? Apa yang kurang pada diriku?” tanya Vina dengan mimik kocaknya menirukan adegan sinetron.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0skdfNUEYK
“Hehehe.. lama-lama beneran aku cium kamu ntar..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAlMQi4Qwr
“Cium aja mas.. jangan ragu..” Vina menyodorkan pipi kanannya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2ZmsefNuu
Cuphhh.. !!
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrMWejHWrv
“Udah kan.. beneran aku cium kamu, hehehe….”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqc7pk2tnn
“Hihihi.. makasih mas ku yang ganteng”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCNre0aTbZ
“Eh bentar Vin.. kok kamu sekarang udah berani ga pake apa-apa gitu sih? aku beneran gak nyangka lho Vin”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTu02oC4kd
“Hihihi.. iya mas.. ngeliat mbak Tika sama Angga kek bebas gitu.. boleh dong aku ikutan coba.. eh ternyata emang nyaman banget mas..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwttCwZwSJg
“Kamu kalo dirumah apa juga gini ya Vin? Ahh.. jangan boong deh kamu..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzsiw5RPkX
“Mas Aryo benar banget”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmxu4jXpOJ
“Yaelah Vin.. kirain cupu.. eh malah ternyata Suhu.. hahahaha..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcv1r7feOh
Aku kemudian berdiri, lalu melangkah menjauhi Vina. Tujuanku sebenarnya cuma ingin tahu apa yang tengah istriku dan Angga lakukan di dalam kamar.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbNSHhTdWb
“Ehh.. mau kemana mas? Belum habis nih kopinya”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqs6IPEVw1I
“Bentar mau liat kamarnya Angga”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1J4kfxasze
Aku mendekati pintu kamar Angga. Dari dalam kamar itu masih terdengat jerit tertahan dan suara kecipak ciuman. Aku lalu mendapati sebuah celah di pintu yang bisa aku gunakan untuk mengintip apa yang terjadi di dalam sana.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuaJdMZh4L
“Hihihii…”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtf8MhYCLQ8
“Mbakk… mas Aryo nanti marah gak ya?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAz6wXJtYZ
“Gak.. dia gak bakal marah kok.. terusin aja dek”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4LvImRh3G
Suara mereka semakin terdengar jelas di telingaku. Aku sudah bersiap melihat hal yang buruk sekalipun. Hatiku sudah aku siapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Namun sampai saat ini terbukti akulah yang tak bisa menjaga kesucian cinta.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡom5ne6ITGv
“Iyaahhh.. enak banget Ngga.. uuhh…” desahan istriku tiba-tiba terdengar jelas.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEaJ96SU6M
Aku lalu mengintip dari balik pintu. Lampu kamar yang masih menyala terang membuatku bisa melihat ke dalam kamar semakin jelas. Kulihat di dalam sana istriku tengah berada di atas tubuh Angga. Mereka sudah sama-sama telanjang bulat tentunya. Dari gerakan dada istriku, bisa kupastikan kalau payudaranya sedang dihisap-hisap oleh mulut adiknya. Dengan posisi menggantung begitu pasti membuat Angga semakin mudah menikmatinya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYBDQ2t8MF
“Dekk… masukin dikit aja gapapa” suara istriku mengagetkanku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZTOp4e0te
Buru-buru kuperhatikan bongkahan pantat istriku yang bergoyang di atas pangkal paha Angga. Dia menggoyangkan pinggulnya naik turun, seakan sedang menstimulasi penis Angga untuk terus mencapai ukuran maksimalnya. Aku hanya sedikit salah sangka, rupanya batang penis Angga masih belum masuk, kemaluannya ternyata sedang di gesek-gesek oleh permukaan vagina istriku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8bF22KOo7
“Aahhh… mbak Tika jangan kencang-kencang dong.. sakit lho..” ucap Angga memperingatkan kakaknya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1beDip1lE
“uhhh.. iya Ngga.. udah gatel banget memeknya mbak.. aahh… jadi pengen…”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvy5v57Kczs
Aku menahan nafas melihat kelakuan mereka. Aku rasa istriku sudah naik birahinya. Kalau sudah begitu biasanya istriku akan melakukan apa saja untuk memuasi nafsunya. Pernah satu ketika aku memergoki istriku tengah menusukkan botol deodoran milikku untuk mengocok memeknya. Kini yang ada hanya batang penis adiknya, apa mungkin dia akan gelap mata lalu coba memuasi dirinya dengan penis adik kandungnya itu.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmmEPqI27s
“Aduhh.. mbakk.. ini enak banget” desah Angga kemudian.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZl101zqYFa
“Iya dek.. ah.. mbak juga enak ini” balas istriku dengan terus menggoyangkan pinggulnya naik turun mengelus penis Angga dengan permukaan vaginanya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpm8OhCUAD
Tiba-tiba aku merasa ada orang lain di sampingku. Aku terkejut dan hampir saja berteriak sebelum akhirnya kusadari kalau yang ada di dekatku ternyata Vina.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyQeuxUGxO
“Ehhh!!”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRhHB5MOb8
“Apa mas?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUFqiGZYA9
“Sssstt… jangan ganggu mereka” ucapku sambil menempelkan jari telunjuk di depan mulutku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGP4EGJESLy
Aku lanjut mengintip lagi kejadian di dalam kamar Angga. Rupanya sampai detik ini mereka berdua masih mempertahankan posisi semula. Istriku masih di atas tubuh Angga dan pinggulnya bergoyang berusaha mencari kenkmatan meski hanya dari gesekan kelamin mereka.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBQ4N6wUgx
Saking fokusnya aku pada pemandangan di dalam kamar, aku baru sadar ternyata Vina telah berhasil melepas handuk yang menutupi pinggangku ke bawah. Jadilah aku dan Vina sama-sama berdiri di depan pintu kamar Angga dalam kondisi sama-sama telanjang bulat. Entahlah, aku sudah tak bisa berpikiran apa-apa lagi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6nn6AEDyv
“Kok dilepas sih Vin?” bisikku di telinganya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfqIVAgkyI
“Gapapa mas.. aku pengen liat punya mas Aryo.. tuh.. tuhh.. udah tegang tuh” Vina melirik ke arah kemaluanku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnZsZpTcOm
“Ahh kamu ini.. udah biarin aja..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYKE8gI0V3
“Pegang ya mas?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5RJmHXhNG
“Serah kamu aja deh Vin..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LNDTlDjcH
Aku kembali melihat ke dalam kamar Angga. Kusaksikan mereka masih belum merubah posisinya. Sedangkan di bawah sana jari-jari lentik milik Vina sudah berhasil membelai-belai batang penisku yang tegak mengeras. Yah, aku memang horni melihat Angga dan istriku saling memberi rasa nikmat meski hanya sebatas gesek-menggesek saja.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrW5ie9V7B
“Uuhh.. enak kan dek?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHsfpIu8gW
“Iya mbak.. besok lagi ya mbak.. ahh..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBJEca54Ic
“Iya dek.. tiap hari begini.. emhh.. gapapa kok” balas istriku dengan suara serak menggoda.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1QMgaXPzs
Aku masih saja melihat istriku menggoyangkan pinggulnya naik turun agar memberi gesekan pada penis Angga. Tapi yang aku tidak sadari ternyata batang penis Angga sudah tak telihat lagi. Sial, aku kecolongan. Apa mungkin penis Angga sekarang sudah benar-benar masuk ke dalam liang vagina istriku. Konsentrasiku terpecah kala merasakan penisku tiba-tiba becek dan hangat.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoPDBEbKxE
“Vinaa.. ngapain kamu? Duhhh.. anak ini” ucapku berbisik.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4xcIWcHRZ
“Hehmmmh.. hihi…”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjsAVuwtX0
Kulihat ke bawah, ternyata Vina sedang jongkok sambil mulutnya mengulum kepala penisku lalu mengeluar-masukkan dengan gerakan pelan. Dobel kagetnya aku sekarang ini. Seharian ini sudah dua orang perempuan yang berhasil mengulum kejantananku. Sepertinya keberuntungan itu memang ada padaku.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpWs5PAvL2
“Udahh.. jangan berisik kamu..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIRvwkmKLx
“Gapapa kan mas?” aku hanya mengangguk membalasnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZKV2zWlEP
Kembali ku alihkan pandanganku pada celah di pintu. Mataku kembali menangkap apa yang tengah terjadi di dalam sana. Posisi istriku masih berada di atas tubuh Angga, tapi kini badannya tegak sedangkan pinggulnya terus bergoyang. Aku ingat kalau itu adalah posisi kesukaan istriku kalau dia sudah merasa mau orgasme.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPo3ZYEfos
“Aduhhh.. enak banget mbak… ahhh.. teruss.. teruss..” racau Angga dengan jelasnya.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGfVIIhpnU
Desahan Angga membuat istriku semakin semangat untuk menggoyangkan pinggulnya. Aku benar-benar tak bisa melihat apakah penis Angga berada di dalam vagina istriku atau tidak. Aku belum berani menyimpulkan kalau mereka sudah ngentot beneran sebelum aku melihatnya dengan mataku sendiri. Bisa saja aku menyangka mereka ngentot padahal kenyataannya cuma digesek-gesek saja.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6W6kSbb4Ep
Kembali aku berpikir tentang diriku. Apakah sudah benar diriku ini. Tadi aku ngentot dengan Nina dan sekarang gantian Vina sedang mengulum penisku. Apakah adil bagi istriku kalau aku melarang mereka menikmati suasana. Mungkin aku harus merelakan kalau mereka benar-benar sedang bersetubuh sekarang ini. Aku harus menebus rasa bersalah yang sekarang berkecamuk di dadaku
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56b4QWWNjg
“Emmhhh.. mas…. sluurrrppp…ahh.. kuat banget mas Aryo ini” bisik Vina dari bawah.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGdbfFKN0R
“Kenapa lagi Vin?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLwZmYF58j
“Gak keluar-keluar sih.. capek aku”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBavSdsudl
“Hehe.. emang aku anak abg? baru dijilat aja udah ngecrot..”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HULJ4IQcu
“Hihihi.. bener juga yah.. oke deh aku lanjutin”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGZghiv05H
Tanpa peduli apa yang aku lakukan, Vina terus mengulum penisku dengan rakusnya. Dari gerakan dan rasanya aku yakin kalau Vina itu sudah pernah melakukannya sebelumnya. Gerakannya terarah dan jepitan bibirnya terasa enak banget. Mungkin benar jam terbangnya mengoral penis laki-laki sudah tinggi.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBh9XGAytu
Di dalam sana, kulihat istriku sudah terbaring lemas di atas tubuh adik laki-lakinya. Ketika kuperhatikan belahan pantatnya, dadaku seakan berhenti berdetak seketika. Tampak olehku batang penis Angga keluar dari dalam liang vagina istriku, kakak kandungnya sendiri. keluarnya penis Angga diikuti dengan melelehnya cairan putih kental dari lobang kemaluan istriku. Sungguh perbuatan bejat, amat bejat apa yang sudah mereka lakukan.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxKgXzX0bN
“Sial! Aku bener-bener kecolongan kali ini” gumamku kesal.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uxTN4oedr
“Apaan sih mas?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5L9sfgRM9H
“Gapapa.. yuk kita pindah aja.. kamu masih mau ngemut kontol mas gak Vin?”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOLfpQ8jbp
“Hihihi.. mau dong mas…”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4v4RxOjZs
“Yaudah kita masuk ke kamar kamu aja” ajakku pada Vina.
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnTs2BjDPT
“Waahh.. ayok deh mas.. ntar gantian punyaku bikin enak juga yah mas”
15674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGgsEAhqAS
“Siyaaappp”
ns 15.158.61.17da2
