Pagi itu aku masih saja terbaring merenung di atas tempat tidurku. Pikiranku terus berputar tak tentu arah setelah apa yang kualami tadi malam. Aku lihat dengan jelas istriku tengah bersetubuh dengan Angga. Padahal pemuda itu adalah adik kandungnya sendiri. Hatiku terasa panas, ingin rasanya aku memarahi istriku dan mengusir Angga dari rumah ini.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Xn8nglvfe
Sampai pagi ini pun istriku masih berada di dalam kamar Angga. Aku yakin dia masih tidur dengan lelap karena ini masih jam setengah 4 pagi. Belum lagi tubuhnya pasti capek karena meladeni pemuda yang punya stamina bagus seperti Angga. Semakin lama kupikir semakin sakit hatiku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYkXr7i3vV
Sakitnya hatiku tiba-tiba saja berbalik arah. Aku jadi merasa bersalah sekarang ini. kalau aku marah melihat istriku bersetubuh dengan Angga, bukannya dia bakal marah juga kalau dia sampai tahu aku telah ngentot dengan Nina. Belum lagi perlakuanku pada Dina dan juga Vina. Kalau istriku tahu itu semua apa dia gak bakal lebih marah lagi.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOMXTOyeNc
Sepertinya aku harus merelakan perbuatan istriku itu. Aku masih ingat kata-katanya, memberikan kebahagiaan pada keluarganya itu yang utama. Perlahan hatiku jadi tenang. Aku kembali menatap masa depan kami kembali normal. Mungkin inilah jalan yang haru aku dan istriku lalaui.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtylc82H2fL
“Mas.. kok udah bangun?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sjx8yHIkq
Tiba-tiba istriku masuk ke dalam kamar. Karena lampu kamar kubiarkan menyala dia pastinya dapat melihatku tengah berbaring dengan mata terbuka.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3HUywXiDjE
“Iya, semalaman ga bisa tidur aku”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZe6Sw8o0rT
“Kenapa sih mas? Banyak pikiran yah?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEB3bl9GErW
“Kamu darimana sih dek? kok baru muncul?
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPsolxUHEt
“Hihi… mas kan tau sendiri.. aku ketiduran di kamarnya Angga mas”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7N33ygjAbQ
Istriku masih santai saja membalas pertanyaanku. Di wajahnya tak kulihat muka takut atau bersalah karena malam ini tidak tidur denganku. Padahal Tika itu perempuan yang tak bisa menyembunyikan perasaannya. Kalau dia marah, kecewa, senang, susah, pokoknya semua isi perasaannya selalu terlihat pada raut wajahnya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vRFbr065K
“Ohh, ya udah gapapa.. kan masih di dalam rumah sendiri” kataku padanya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4z4RBExzx
Tika kemudian berbaring di sampingku. Tubuhnya yang hanya terbalut celana dalam itu lalu mendekat dan memelukku penuh rasa sayang. Kalau sudah begitu aku jadi tak bisa berbuat banyak, aku memang lelaki yang gampang luluh oleh rasa sayang perempuan.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Z1XsUgsBL
“Enak gak ngentotnya?” tanyaku dengan nada datar, istriku tahu kalau aku sedang gelisah.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFiiT9Q0JOB
“Maksudnya mas Aryo gimana sih ini?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwF7gwhURC
“Kan tadi kamu ngentot sama Angga.. jangan bilang tidak dek”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQunUCePh2k
Tika diam sebentar, lalu menghela nafas panjang. Aku pikir mungkin terlalu dini aku menanyakan hal itu padanya. Tapi hatiku masih gelisah dan harus punya sesuatu untuk menenangkannya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSBfWm11U4
“Iya.. aku akui memang tadi kebablasan mas.. kalo memang mas Aryo marah dan merasa dikhianati lebih baik ceraikan saja aku mas..” ucapnya dengan suara bergetar.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPKRxtZRej
“Ehh.. enggak.. bukan begitu dek maksudku.. jangan bicara seperti itu dong”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmTCAw8H71
“ya kalau mas Aryo sakit hati mending kita pisahan aja mas.. gapapa kok, aku memang salah”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFCRQvjoZI
“Tidak dek… aku gak marah kok.. sakit hati sih iya tapi aku paham posisi kamu saat itu..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABj4G8NAFc
“Trus mas Aryo maunya gimana?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwoiCjFiSUn
“ya gak gimana-gimana.. biasa aja” jawabku menarik nafas panjang.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbO84PzWHq
“Tapi kan tadi mas Aryo sudah tau? Aku memang yang salah mas..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOd9PPyGMS
“Iya dek.. tapi rasa sayangku padamu melebihi semua itu, bukan aku mengijinkan kalian bebas seenaknya.. tapi selama kamu bahagia ya silahkan lakukan apa maunya kamu dek”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡloqzGnOX0l
“Hemm.. kamu terlalu baik mas untuk aku” istriku menarik tanganku dan meletakkannya di pipinya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0BGvgopgS
“Gak dek.. hanya saja aku terlalu sayang sama kamu”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxenJGVxDB2
“Maaf ya mas”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡppSbmAtzCB
“Gak lahh.. ga ada yang harus dimaafkan.. seperti yang kamu bilang, apapun yang terjadi rumah tangga kita harus selalu utuh dek”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GOizjlyjF
“Iya mas.. aku ingat”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpmS89uosT
“Eh dek.. kamu gak lagi subur kan?
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVktNpARVek
“Gak kok mas.. palingan beberapa hari lagi datang bulan”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoM3vuCwDrl
“Ohh.. ya udah.. gapapa.. soalnya aku tadi lihat Angga ngecrot di dalam”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTba2Om1fBx
“Lahh.. jadi mas Aryo ngintip tadi yah? duhh.. ternyata…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyChPVLhWT9
“Ya kan namanya juga penasaran dek, hehehe…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMSAMXsTTU
Hatiku kembali jadi tenang. Aku sudah bisa menerima apapun yang telah terjadi pada istriku. Sebaliknya aku tetap merahasiakan hubunganku dengan Nina, meskipun kedepannya kejadian di rumanya itu tak boleh terulang lagi. Sangat berbahaya bagiku kalau terjadi skandal antara aku dengan Nina. Akupun telah bersiap kalau selanjutnya akan terjadi lagi keintiman antara istriku dengan Angga. Mungkin kedepannya akan aku relakan saja mereka.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jjoKDUukj
***
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQBGoTMKE7
Semenjak pembicaraan berdua dengan istriku pagi itu, kehidupan kami masih berjalan seperti biasa. Hubungan antara istriku dan Angga juga aku perhatikan tak ada perubahan. Meskipun aku sudah tidak mempermasalahkan kelakuan mereka tapi istriku seakan tahu mengambil jarak. Aku yakin istriku juga tak menggunakan kebebasan yang aku berikan untuk dilakukan seenaknya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0iwcgdQIE
Lebih menggembirakan bagiku adalah ternyata istriku sudah hamil. Setelah lewat masa menstruasinya ternyata dia terlambat datang bulan. Kamipun memeriksakan ke dokter untuk mendapat kepastian. Ternyata dari hasil tes dokterpun menyatakan kalau istriku benar-benar hamil dan usia kandungannya sudah satu bulan. Aku sangat bahagia mendengarnya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VuQngBVxy
Kadang terbersit di pikiranku rasa curiga. Jangan-jangan yang menghamili istriku ternyata Angga. Namun pikiran itu kubuang jauh-jauh, karena kalau dilihat masa hamilnya itu tak mungkin Angga yang membuahinya. Namun begitu aku terus meyakinkan diriku untuk menerima apapun keadaannya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ByXzzoRTI
Vina juga sudah resmi diterima di kantor tempatnya melamar pekerjaan. Sudah seminggu ini dia masuk kerja. Dia kini sudah tak lagi tinggal serumah bersamaku, tapi pindah ke rumah sebelah. Ya, ke rumah tepat di sebelah rumahku. Istriku menawarkan pada Vina untuk menyewa rumah di samping kanan rumah kami. Kebetulan rumah itu sudah kosong lama dan pemiliknya jarang datang kesitu. Dengan bujuk rayu istriku pada pemilik rumah, akhirnya mereka sepakat menyewakan rumah itu dengan harga murah. Itung-itung membantu pemilknya untuk merawat rumah dan menjaga kebersihannya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MA1xqbxH5
Selama seminggu inipun aku selalu membonceng Vina berangkat kerja. Lokasi kantornya yang dekat dengan kantor perusahaanku membuat kami bisa berangkat kerja bersama. Kedekatan kamu pun semakin terasa seperti bukan saudara sepupu, tapi jadi dekat seperti sepasang kekasih. Inilah yang sebenarnya aku takutkan.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡViESbSM1c7
Suatu siang aku menerima kabar dari kampung istriku. Katanya ada sengketa hutang piutang yang terjadi antara ayah mertuaku dengan seorang juragan di desa itu. istriku jadi resah mendengar kabar itu. Aku kemudian mengambil keputusan untuk pergi pulang ke kampungnya dan membantu ibu mertuaku menyelesaikan permasalahan itu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhNJar6vlw
“Sudah kamu di rumah saja.. jaga baik-baik kandunganmu itu” ucapku pada istriku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QqamNYtso
“Tapi nanti siapa yang nemenin kamu mas? Jauh lho jalannya”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2ehpKRfTJ
“Iya mas.. apa biar aku saja yang nemenin mas Aryo?” pinta Angga kemudian.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYisl9uWsE
“Gak usah.. biar aku sendiri saja… besok aku pinjam lagi mobilnya kantor”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXaRR1y7CF
Vina yang kebetulan sedang berada di rumahku mendengar pembicaraan kami. Dia lalu mendekati istriku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLBYaKj18z
“Mas Aryo mau kemana sih mbak?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ806jXxgSO3
“Pulang ke desa, ada masalah disana Vin” jawab istriku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFIQddCQr5
“Ohh.. gini aja mas.. biar aku aja yang nemenin” celetuk Vina kemudian.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnb2XvBMeSF
“Lha kamu kan kerja Vin..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMENkNKh9A3
“Kan besok hari sabtu mas, kantorku masuk sampai jam 12 aja, emang mas Aryo berangkat kapan sih?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9FKNhG1fd
“ya besok jam 1 siang, aku masuk dulu setengah hari” balasku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOqlpXyeG1
“Yaudah.. bisa itu.. Angga biar nemenin mbak Tika, kan butuh laki-laki di rumah kalau ada apa-apa” ujar Vina yang kupikir ada benarnya juga.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWqWtS0lfn
“Gimana dek? Vina mau ikut aku ke desa?” tanyaku kemudian pada istriku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3HrrHHg0W
“ya gapapa mas.. tapi tolong bantu ibu sebisanya.. juragan Manto itu memang seneng cari gara-gara”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNmYGwnJEE
“Iyaa… aku usahakan beres semuanya, emang kamu tau hutangnya almarhum bapak ke juragan Manto itu berapas sih dek?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOQ9P7gWjD
“Katanya sudah dibayar separuhnya sama ibu.. dulu katanya juragan Manto memberi kelonggaran waktu sebisanya membayar sisa hutangnya.. tapi kok sekarang lain mas”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyZUjlmln3
“trus sisanya itu berapa juta?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Lgizr8lK7
“Ah, itu.. berapa ya Ngga.. kamu tau tidak?” istriku gantian tanya ke adiknya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8cWBJBYtf
“Sekitar 15 juta mas..” jawab Angga.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRV0lFfspSA
“Aduhh.. di tabungan kita memang ada uang 15 juta.. tapi masak mau dipake semuanya?” aku duduk sambil memijit kepalaku coba mencari solusi.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7TPYsNRg9
“Itu gampang mas.. aku ada uang 5 juta di rekeningku, pake aja dulu mas..” Vina menyela pembicaraan kami.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUlbVdGPDc
“jangan lah Vin.. ntar kamu ga ada uang buat jaga-jaga”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNHGqxQkL5
“Gak kok mas.. uang itu memang sengaja aku sisakan kalo kapan-kapan aku pengen beli rumah”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAun3SFW26d
“Ahh.. yaudah deh, kita pake dulu ya Vin uang kamu”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiNmRWb7VD
“Iya mas.. besok pulang kerja aku ambil uangnya di bank”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOn2p7tGiL
Akhirnya kami menemukan solusi yang paling baik diantara kemungkinan yang jelek. Singkat cerita sesuai dengan rencana kami hari sabtu siang kami jadi berangkat ke desanya istriku. Aku sengaja membawa mobil kantor dengan alasan mengunjungi mertuaku yang sedang sakit. Tentu saja pihak kantor mengijinkannya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgp5dZQ1DCs
Sepanjang perjalanan menuju ke kampung halaman istriku, kuperhatikan Vina merasa gembira. Entah apa yang membuatnya gembira akupun tak mengerti. Dia terus mengajakku ngobrol supaya aku tak mengantuk katanya. Lama-lama aku jadi semakin nyaman berada di dekatnya. Sungguh beruntung nanti suaminya Vina, menemukan jodoh seorang gadis yang cantik bertubuh seksi dengan watak yang periang dan baik hatinya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWV2s8oE2sM
Pukul 5 sore mobil yang aku bawa sudah mulai masuk ke desa yang aku tuju. Beberapa penduduk sekitar yang melihatku langsung menyapa. Tak lupa aku sapa balik mereka karena aku memang mengenalnya. Mereka mengenalku sebagai menantunya bu Aminah, ibunya istriku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZOSoT1Egf
Begitu aku sampai di rumah istriku, langsung saja aku parkir mobilku di samping rumah. Kebetulan di situ ada halaman yang kosong. Biasanya ibu mertuaku memakainya untuk menjemur padi atau jagung sehabis panen.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJbX7sxXP3
“Lhoh.. lhoh.. kok nak Aryo datang kemari? Jadi merepotkan saja”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5PmOD16EI
Ibu mertuaku keluar dari rumah lalu menyambutku datang. Seperti biasanya mertuaku itu memakai Bh dan kain kemben saja. Aku memang sudah terbiasa, tapi bagi Vina yang ikut denganku pemandangan itu langka baginya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36fQyJH0qC
“Iya bu.. saya pengen urusannya cepet selesai” balasku setelah menurunkan beberapa barang bawaan kami.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioaMc6XiSU
“Lah, kok bawa kipas angin segala sih? ada dua lagi.. buat apa?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEg119OfHt6
“Kan dulu saya pernah bilang mau belikan kipas angin lagi bu.. jadi saya bawa sekalian kesini sekarang mumpung ada waktu”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFXkgBtfXK
“Wahh.. beneran nak Aryo ini memang baik banget.. ayo masuk dulu.. kita bicara di dalam”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJt3Tqbe8Nc
Aku dan Vina kemudian mengikuti langkah ibu mertuaku masuk ke dalam rumah. Semula Vina tampak canggung tapi kemudian dia bisa mengatasinya dan coba untuk adaptasi pada lingkungan di sekitarnya. Aku duduk di pojok sedangkan Vina duduk tepat di sebelahku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKzvHjd3Oe
“Eh, mbak ini siapa ya nak Aryo?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6qJaRc08j
“Ini sepupu saya bu.. dia sengaja ikut supaya ada teman.. Angga saya suruh di rumah saja biar Tika ada orang laki-laki di rumah, kan sekarang lagi hamil bu” jawabku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOjUwBMtBu
“Ohh.. begitu.. padahal ibu kangen sama Angga lho nak, tapi gak apa-apa.. biar dia temani kakaknya saja” kini ibu mertuaku duduk tepat di depan kami.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfs85xXDJV4
Kulihat Vina masih terus memperhatikan penampilan mertuaku. Mungkin baginya agak janggal baginya melihat mertuaku menemui tamu hanya memakai Bh saja, tapi di desa ini sudah biasa. Nanti akan aku jelaskan saja pada Vina, sekarang ini biar aku urus dulu masalah yang lebih penting.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIRm8jNXmQ
“trus itu ceritanya gimana sih bu? Kok bisa sampai disengketakan lagi hutangnya bapak”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe98tYGgtHe
“Gini nak Aryo ceritanya…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pvNQXOvCM
Mertuaku lalu cerita panjang lebar tentang duduk perkaranya. Dia ceritakan runtut dari awal sampai akhir. Sampai dimana mertuaku curiga kalau juragan Manto itu punya maksud lain. Mertuaku mencurigai juragan Manto ingin menjadikan Dina sebagai istri mudanya. Tentu saja dia bisa mengancam keluarga mertuaku dengan jalan menagih kembali hutangnya. Masuk akal juga sebenarnya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPchDg4kRx
“Iya bu saya paham.. sepertinya maksud juragan Manto memang seperti itu” kataku merespon cerita mertuaku. Vina yang duduk disampingku ikut manggut-manggut juga.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF13RoN11jC
“Ibu jadi kepikiran banget nak Aryo.. masak iya si Dina jadi istrinya pak Manto? Ah, gak bisa banyangkan jadinya” keluh mertuaku menahan tangisnya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvnGtaAWQ0
“Kita usahakan membayar hutangnya bu.. biar saya bantu bicara sama juragan Manto nanti”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmk2NrVeLG
“Iya nak.. toloong banget ya nak, ibu sudah tak bisa berbuat banyak sekarang”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtEgWQm5OW
“Baik.. tapi Dina kemana ya bu kok ga keliatan?” tanyaku penasaran, memang sedari tadi aku tak melihat keberadaan Dina di rumah itu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rFwPYwzme
“Ada.. itu masih tidur di kamarnya, paling sebentar lagi bangun”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhtpe8NMuZ
Aku kemudian berdiri lalu jalan menuju kamar Dina. Kubuka pintu kamarnya dan ternyata memang ada Dina disitu. Mataku kembali bisa melihat tubuh telanjang adik iparku itu. Nampak Dina dengan santainya tidur tanpa busana, memang aku sudah tahu sebelumnya tapi tetap saja pemandangan tubuh bugilnya mengagumkan buatku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6t9NZqMPj
Akupun meninggalkan kamar Dina dan menutup pintunya. Kembali aku duduk di tempat semula, di pojok ruang tamu rumah mertuaku. Sesaat kemudian aku keluarkan bungkus rokok dari saku celanaku lalu kuambil sebatang dan kunyalakan.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gDOX0f1cP
“Huuufffhh… ada-ada saja ya bu masalahnya”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1m46tMWgMA
“Iya nak Aryo.. tapi semoga setelah ini tak ada masalah yang lain”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpfn0KiOZ0
“Semoga saja begitu”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvdz5Cadq7
“Eh iya ibu sampai lupa, nak Aryo disini sampe kapan yah?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBQJuVk0h9
“Paling besok sore kita sudah balik ke kota bu.. senin kerja lagi soalnya”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4c9D5gRvsD
“ya sudah..nanti nak Aryo tidur di kamarnya Angga saja.. trus mbak Vina ini biar tidur di kamarnya Dina..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRy9jkZa3M
“Trus Dina tidur di mana bu?” aku balik bertanya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOaBeXiign
“Gampang nanti biar tidur sama ibu saja”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHcr9fTR3dw
“Lhah jangan bu… nanti merepotkan ibu dong.. biar Vina yang tidur di kamarnya Angga” balasku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jn7ECE7xq
“Iya sudah.. nanti nak Aryo tinggal pilih mau tidur dimana saja terserah”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvCkNOS97I
Begitu mendengar kata-kata dari mertuaku Vina langsung menoleh ke arahku. Dia sepertinya agak bingung dengan ucapan mertuaku yang ambigu itu. Bisa saja Vina berpikiran aku tinggal pilih tidur di kamarnya mertuaku apa kamarnya Dina. Melihat dari raut mukanya aku yakin dia berpikiran begitu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWSpfrwKfI
Tak berselang lama kami bicara, tiba-tiba Dina keluar dari kamarnya. Mungkin karena mendengar ada tamu yang datang dia sengaja memakai kemben kain batik untuk menutupi tubuhnya dari dada sampai paha. Padahal yang aku tahu kalau Dina di rumah dan mau mandi pasti dia cuma pakai celana dalam saja. Begitu dia melihat kehadiranku lagi, Dina langsung menghambur memelukku dengan gembiranya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftsxRvQUs2
“Mas Aryoo.. aahh… kok ga bilang sih mau datang”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63ZbSjBJ7Y
Dina memelukku agak lama. Bukan itu saja, dia lalu menciumi pipiku dengan gemesnya. Seakan aku ini orang yang sangat dirindukannya. Aku sempat melirik ke arah Vina, dia hanya melongo tak percaya pada kelakuan kami berdua. Sedangkan ibu mertuaku hanya senyum-senyum ikut bahagia.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMkePR0KDl
“Kok gak kasih kabar sih mas?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonBM2oCtlo
“Iya Din.. kan kesininya mendadak..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CbFJ1to0s
Dina lalu melepaskan pelukannya. Dia kemudian duduk di sebelahku tapi beseberangan dengan posisi Vina. Jadilah aku diapit dua perempuan cantik sekaligus, Vina di sisi kiri dan Dina di sisi kananku. Betapa beruntungnya aku ini.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGAVDa3rXw
“Din.. lekas mandi dulu.. nanti nak Aryo sama nak Vina jadi kemaleman lho mandinya” pinta ibu mertuaku pada anak perempuannya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwhej4aiZa
“Gak ahh.. biar mbak ini saja yang mandi duluan.. aku mau melepas kangen dulu bu, hihihi…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWJ1auEtQh
“Udah Vin… sana mandi dulu, udah mau maghrib ini” ucapku pada Vina.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3DTS10doS
“Ahh.. iya deh mas..” sepertinya ada kesan cemburu di wajah sepupuku itu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiiCcEQs6Kk
“Masukin barang bawaan kamu ke kamar, yang itu lho.. itu kamarnya Angga”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4l96qXpAH
“Iya mas”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgiEtU5awk
Vina dengan gerakan malasnya mulai membawa tas yang kami bawa dari rumah. Tas itu isinya beberapa pakaian ganti milik Vina. Tanpa kuminta pun Vina juga membawa tas milikku ke dalam kamar. Dari gestur tubuhnya aku rasakan ada aura cemburu pada kedekatanku dengan Dina.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0mpPqCbRGr
***
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7athQn4LN9
Malamnya aku dan Vina datang ke rumah juragan Manto. Rencananya sih aku ingin pergi ke rumah bandot tua itu sendirian. Tapi Vina terus memaksa untuk ikut supaya kalau aku emosi dia bisa menahanku. Sebenarnya siapa sih yang mau emosi? Kan rencananya aku ingin menyelesaikan semua urusan itu secara baik-baik dan kepala dingin. Mungkin karena aku yang tak bisa mendengar rengekan perempuan akhirnya mengijinkan dia ikut denganku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4u4cjcuCd
Aku mulai memasuki sebuah rumah yang cukup besar untuk ukuran desa yang berada di bawah bukit. Rumahnya terbuat dari kayu jati yang besar-besar. Aku rasa kemewahan bangunan rumah itu melebihi rumah kepala desa.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDItEvbHT8M
“Permisi pak.. benar ini rumahnya pak Manto?” tanyaku pada seorang lelaki setengah baya yang malam itu tampak duduk di dekat pagar rumah.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzFYni3Hy6
“Iya betul… mas ini siapa ya?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmhy1gNUB9
“Saya menantunya bu Aminah, kesini ingin bertemu dengan juragan Manto” kataku berusaha sesopan mungkin.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT01rIik48F
“Ohh iya.. sebentar saya ke dalam dulu”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabgy7LuUrQ
Lelaki setengah baya itupun masuk ke dalam rumah. Mungkin saja dia itu pembantu di rumah pak Manto itu. Dari pakaian yang dikenakannya sepertinya memang dia itu orang yang sangat sederhana sekali.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcI4PWGaaI
“Mas.. silahkan masuk, ditunggu di teras samping” lelaki setengah baya itu kembali sambil membungkuk mempersilahkan aku masuk.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCNoLoyQe1
“Iya pak.. terimakasih”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8cSG6m5xm
Aku dan Vina kemudian berjalan menyusuri gang di samping rumah besar itu. Mataku terus memperhatikan bentuk bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu dengan polesan politur mengkilap tentunya. Mungkin suatu saat nanti aku juga ingin punya rumah seperti ini, bagus dan gagah dipandang.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpByDkWfvD
“Mari sini.. duduk di sini”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JazUOkFkl
Seorang lelaki berumuran sekitar 50 tahunan memanggilku dan mempersilahkan aku duduk di kursi depannya. Kulihat penampilannya memang khas juragan dari pedesaan. Dengan baju kemeja hitam dan sebuah pipa rokok dari gading tersemat di tangannya. Wajahnya juga tampak serius dengan kumis tebal yang menghisai atas bibirnya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQN0QSXkJWv
“Permisi pak.. saya Aryo, menantunya bu Aminah”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvylT9Octr
“Iya saya tahu.. lalu ini siapa? Cantiknya bukan main, Hehehe…” tanya pak Manto melihat ke arah Vina.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYkJb4r0TV
“Ini istri saya pak…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl94akc1lj5
“Loh.. bukannya kamu suaminya Nastika? Kok bawa istri yang lain lagi?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GSU4F57iw
“Hehe.. ini istri yang ke dua pak..” ucapku beralasan. Aku menoleh ke arah Vina dan memberinya kode dengan kedipan mata.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzY3m09JSp
Aku memang sengaja mengatakannya supaya pak Manto tidak menggoda Vina. Kalau dia sampai tahu Vina masih lajang tentunya akan berbahaya, bisa-bisa dia malah berminat memperistri sepupuku itu. Bagi juragan kaya seperti pak Manto itu uang bukan hal yang susah.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfB0TiWwHts
“Wahh.. hebat juga kamu.. bisa dapat istri yang dua-duanya cantik”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj33zc4RltW
“Hehe.. iya pak, namanya juga keberuntungan..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1NRAtkDTv
“Trus sekarang ada perlu apa kamu menemuiku?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROf3C6RbDA
“Emm.. begini pak, saya mau mengurus soal hutangnya bapak mertua saya, ini saya mau membayarnya”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPR29OVH9i
“Kamu sudah bawa duitnya? Lima belas juta tunai” ucap pak Manto serius dengan tatapan mata mengintimidasi.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7EmAlvGhF
“Kok tunai pak? Kayak akad nikah aja..” candaku santai.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaFHMMXE1G
“Lhoh ya begitu.. harus tunai.. aku gak bisa ngurus di bank kayak orang-orang kota”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCZ9ilDHWp
“Ohh.. cash maskudnya? Iya pak, ini sudah saya bawa”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFGjcjyD0M
Vina kemudian mengeluarkan uang 15 juta berupa lembaran kertas pecahan 100 ribuan dari dalam tas kecil yang dibawanya. Kali ini Vina betul-betul mendalami perannya sebagai istri keduaku dengan sempurna. Pak Manto begitu percaya kalau dia itu memang istriku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaPiMVgV3o
“Hahaha… bagus.. tunggu biar dihitung dulu.. Min.. Parmin.. kamu itung uang ini” perintah pak Manto pada pembantunya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQ99Qc7b6M
“Iya juragan.. baik”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRmBWl8Ao0
Lelaki setengah baya yang tadi mempersilahkan aku masuk kini mulai menghitung uang yang kubawa. Lembar demi lembar uang kertas yang kusodorkan pada pak Manto dia hitung dengan seksama. Tak ada satu lembar pun yang luput dari jepitan jari tangannya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNle4TJTOp
“Sudah benar juragan.. 15 juta” ucap lelaki itu lalu duduk di atas lantai tepat di belakang pak Manto.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8I64YNhXIz
“Hemm… baiklah.. terimakasih, berarti hutang mertuamu itu sudah lunas”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzj9pAieWE0
“Iya pak terimakasih, tapi kami minta buktinya berupa surat perjanjian” aku kemudian meminta lembaran kertas dari Vina. Lagi-lagi dia memberi apa yang aku minta layaknya istri melayani suami.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcbHmbvjBg
“Hemmm.. tunggu aku baca dulu…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiw908gJQTv
Pak Manto kemudian membaca surat perjajian pelunasan hutang yang aku ajukan. Surat itu aku buat supaya jadi bukti kalau hutang bapak mertuaku pada pak Manto sudah lunas semua. Sebentar kemudian juragan kaya itu mengambil spidol hitam dari kotak tembakau di atas meja.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDrtgeZZ99
“Ini yah… sudah aku tandatangani”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCY40Ood4z
“baik pak terimakasih..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUfrCCD0We
“Sebenarnya ada hal lain yang mau aku bicarakan dengan mertua kamu, tapi yang kesini malah menantunya”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRy1pcB3FFb
“Memangnya ada hal apa lagi pak?” tanyaku penasaran.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUuJs78XG3
“Terus terang aku ingin melamar Dina jadi istriku, aku sudah membuatkan rumah baru di selatan desa” ucapnya mantab sambil menghisap pipa gadingnya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4V4iappnV
“Ohh itu ya pak… biar nanti saya bicarakan dengan keluarga” balasku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WoaTrU4X0
“Bilang sama mertuamu kalau aku benar-benar menginginkan anaknya jadi istriku”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJgJX5xmSM
“Ehmmm.. iya pak, tapi yang jadi kekhawatiran kami itu adalah nasib Dina kedepannya, kalau memang jadi nikah sama bapak apa nanti gak saingan sama istri bapak yang lainnya?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7nrjLwOaF
“Makanya aku buatkan rumah lagi, itu buat Dina kalau memang dia mau, kamu coba rayu mertuamu itu.. kalau memang Dina mau akan aku kasih kamu sesuatu sebagai imbalannya” ucap pak Manto menatapku dengan muka seriusnya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgew9NmnClH
“Hehe.. jadi mak comblang dong saya pak.. tapi nanti saya bicarakan dulu, besok kalau ada hasilnya saya kesini lagi pak”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICMdYALx7n
“Hemmm.. cocok.. aku harap kamu bisa membantu keinginanku”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6iTCm8hhk
“Iya pak baik.. kalau begitu saya permisi dulu.. nanti kemalaman gak enak sama ibu di rumah” pamitku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxruznt4UsP
Aku dan Vina kemudian berdiri lalu bersalaman dengan juragan Manto. Dia membalas uluran tanganku dengan sebuah pegangan yang erat seakan dia memberiku mandat untuk membicarakan kemauannya. Kemudian dia bersalaman juga dengan Vina, tapi pak Manto terlihat tersenyum padanya. Sepertinya pak Manto masih percaya kalau Vina itu betul-betul istriku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA79a6DVQ2s
Aku dan Vina pulang dari rumah juragan Manto dengan perasaan yang lega. Misi kami menyelesaikan masalah hutang piutang almarhum bapak mertuaku sudah terlaksana. Urusan ini memang sengaja aku kejar penyelesaiannya karena kasihan pada mertuaku. Sepantasnya lah anak keturuan almarhum bapak mertuaku yang membayarnya, karena setahuku orang mati yang meninggalkan hutang itu tak akan tenang di alam sana.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKuZrMDxW9l
Dengan jalan kaki kami pulang ke rumah mertuaku. Kugandeng tangan Vina dengan erat sambil kami berjalan tak terlalu cepat. Di beberapa sudut jalan desa yang gelap, Vina semakin mempererat pegangan tangannya pada lenganku. Aku balas pegangan tangannya itu dengan pelukan di pinggangnya. Benar-benar seperti sepasang kekasih sedang jalan-jalan sore kelihatannya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOBAOh2aRL
“Mas..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcXDyGS1VS
“Hmm?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkuL9qtLDt
“Beneran mau jadiin aku istri keduamu?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZWqf3tqtI
“Hehe.. itu kan tadi cuma alsan aja Vin, biar kamu ga diganggu sama juragan Manto”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8YKLeBWgFu
“Ohh.. kirain beneran mas? aku mau kok jadi istri kedua” ucap Vina datar.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQKffplehe
“Hahaha.. udah deh Vin jangan ngaco kamu, ntar kesambet sama penunggu pohon di sini loh”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1CEyH6WQo
“Yeee.. siapa juga yang bercanda? Orang serius dibilang kesambet lagi.. emangnya mas Aryo masih berharap sama Dina itu?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNAtbLAUGl
“Lhoh kok jadi Dina?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyiNqUv34X
“Lihat aja kelakuan kalian.. udah kayak cewe ketemu pacarnya aja mas”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tjiv3MOyP
“Ya gak mungkin lah Vin.. dia kan adik iparku.. kita gak boleh nikah selama kakaknya masih resmi jadi istriku”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe32n7jCcEw
“Tapi aku lihat emang Dina itu suka banget sama mas Aryo.. dia itu kayak berharap sama mas untuk jadi suaminya, ya kan?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57vhGHSg9b
“Ehh… gak lah Vin.. ga mungkin itu, kalo deket sih emang kami deket.. tapi ga kepikiran kalo pengen jadiin dia istriku lagi, secara hukum agama maupun adat kan ga boleh Vin” tuturku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGw2kOVf2bl
“trus.. kalo aku sama mas kan boleh… gimana?” tantang Vina lagi.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxetpeXl0CE
“Hehehe.. ya gak gimana-gimana.. kita ikuti arus aja deh Vin”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIf0J3dVOL8
Sambil ngobrol sana-sini akhirnya tak terasa kami sudah sampai kembali ke rumah mertuaku. Saat kami masuk ke dalam rumah, kami langsung di sambut oleh ibu mertuaku dan Dina yang sama-sama duduk di ruang tamu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqt6PZXEWJ
“nak Aryo gimana urusannya?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUj4qFP72f
“Baik bu.. sudah selesai semuanya” ucapku. Aku kemudian duduk di kursi pojok lalu kembali Vina mengikutiku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDM4a6OvlL
“Alhamdulillah.. berarti sudah lunas hutang bapaknya Tika..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOfMLZWPFd
“Iya bu.. tapi pak Manto memang terus terang meminta Dina” ujarku kemudian.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgeF3TgVcE
“Apa? Dia bilang begitu mas?” tanya Dina agak kaget mendengar keteranganku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRQ51Nu8vO
“Iya tunggu sebentar Din.. biar aku bicara”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkSag6Qk8q
“Ahh.. kok bisa-bisanya sih dia mau aku jadi istrinya?” aahhh.. males banget” Dina langsung terlihat jutek mukanya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFw6M0x5Da
“Din.. dengerin mas dulu.. jujur aku melihat pak Manto itu memang serius ingin kamu jadi istrinya, dia juga sudah buatkan kamu rumah baru di selatan desa katanya”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGbxutwn9XV
“Terus?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKqL3qGjqp
“Ya sekarang mas pengen kamu menerimanya, bukan mas bermaksud menjerumuskan kamu pada seorang bandot tua, tapi kalau mas lihat dia itu orangnya baik dan mas yakin bisa mengatasi kenalakan kamu itu” ucapku menatap wajah Dina.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltNqJEpO8B
“Sebenarnya ibu juga sama nak Aryo.. ibu setuju saja kalau memang Dina itu diinginkan sama pak Manto” imbuh mertuaku menguatkan kata-kataku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwypeNc6lO
“Aku juga sama Din, kalo aku rasa sih pak Manto itu memang kayak bapak.. bisa mengayomi keluarganya” Vina mulai berani ikut bicara.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcdfEBCoQa
“Kamu pikir saja dulu Din, gak harus sekarang kok kasih keputusannya”ucapku kemudian.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9x5hsAwoqy
Pada akhirnya pembicaraan kami malam itu belum mencapai sebuah keputusan. Dina masih terus ngeyel tidak mau dijodohkan sama pak Manto. Aku rasa wajar saja dia bersikap begitu. Tentu saja dia masih berharap ada pemuda tampan dan baik hati yang akan jadi suaminya. Tapi namanya jodoh manusia tak akan pernah tahu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSYvM7kt44
Setelah semua wanita masuk ke dalam kamar, tinggal aku seorang yang masih duduk menyendiri di kursi ruang tamu. Aku sempatkan telfon istriku menanyakan kabarnya. Tentu saja kami juga membicarakan tentang kemauan pak Manto mempersunting Dina jadi istrinya. Awalnya istriku menolak tapi setelah aku beri dia beberapa alasan dia pun ikut menyetujuinya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLyqCReOSc
“Mas..” terdengar suara Dina mendekatiku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLd4i5I52VW
“Apa Din? Kamu belum bisa tidur yah?” balasku sambil meletakkan Hpku di atas meja. Kebetulan aku sudah selesai bicara dengan istriku di rumah.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0y4TQ7aFtf
“Iya mas.. aku masih kepikiran terus..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvngUCEZZM
“Ya sudah sini kita ngobrol aja dulu”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHR5czDPwQi
Dina malam itu nampaknya memang sedang kalut pikirannya. Rambutnya yang tergerai panjang itu sedikit acak-acakan. Mungkin dari sore tadi dia sudah berusaha sekuat mungkin untuk tidur. Tapi dari semuanya, yang tetap kuperhatikan adalah penampilannya yang sangat cuek hanya memakai celana dalam saja saat itu. sebenarnya aku juga sudah terbiasa dengan kealakuannya ini, karena istriku juga punya kebiasaan yang sama dengannya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWs4sg6QD6X
“Mas tega banget sih menjodohkan aku sama pak Manto” ucapnya kemudian sambil menata rambutnya. Kedua tangannya diangat ke atas untuk mengikat rambutnya dan kini buah dadanya semakin terlihat membusung di depan mataku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJAJwdPqv7
“Loh.. bukan tega apa enggak Din, tapi mas juga mikir masa depan kamu.. masak kamu terus-terusan keluar sama laki-laki tapi ga ada hubungan apa-apa”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPACqi6YmpX
“Ahh… jangan bahas yang itu mas”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaIbBklTXFe
“Enggak.. mas gak pengen kamu nakal begitu, cuma pak Manto lah yang bisa menjauhkan kamu dari semua lelaki yang sering mengajakmu itu”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlUSqIm2hf
“Hhhh.. gak tau lah mas.. iya mungkin”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSpOVmqtW3
“Kali ini saja aku ingin kamu ikut kemauanku Din.. bahaya kalo memek gatel trus ga ada yang bisa garuk tiap hari” bisikku di telinganya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFz8HjysUOG
“Ihhh.. gatel? Memang iya sih mas, hihihi…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6z1mOfhpg
“Hehe, aku bilang juga apa.. memek kalian tuh emang gampang gatel.. gak Tika gak kamu sama aja” ucapku masih berbisik pelan.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYUXdeiUrp
“Isshh.. mas Aryo ini apa sih? memang punya mbak Tika sering gatel ya mas?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqbf9fKlJS
“Iya bukan cuma sering Din.. selalu gatel malah, Hahahaa..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EnZe0NyWA
Wajah Dina kembali ceria. Raut muka murung dan jutek sudah menghilang darinya. Kini dia mulai menyenderkan kepalanya di pundak kiriku. Aku hanya diam saja, sambil sesekali menghisap rokok yang tersemat di jariku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROEa6UR2nw
“Mas.. kok gak tidur sama mbak Vina sih?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKLZbbFrgi
“Ya gak boleh dong Din.. dia itu bukan muhrimku”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1XlPTRHSa
“Berarti mas Aryo tidur sama aku aja yah? kan besok udah kembali ke kota lagi”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywh4x5U69U
“Trus?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡId8h8aWtl5
“Ya temenin aku biar bisa tidur”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcTstVxPDs
“Ntar kalo ibu tau gimana? Kan ga enak akunya”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHRWoEfWve
“Sudah lah mas.. gapapa kok.. ayo dong temenin aku mas“
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkoVwiLlUM
Dina mulai merengek memintaku untuk menemaninya tidur. Aku yang tak tahan mendengarnya akhirnya menyetujui saja permintaannya itu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvnptK9aoH
“Yasudah, ayo.. tapi tidur beneran yah?
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7M6z36Phcs
“Iya lahh tidur.. masak mau lari-lari mas? hihihi..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQZi9dlA83
Aku dan Dina kemudian masuk kedalam kamar. Sifatku yang gampang tak tega dengan rengekan perempuan membuatku akhirnya menuruti kemauan Dina. Meski aku masih ragu dan takut kalau sampai ketahuan ibu mertuaku tapi tetap saja aku masuk ke dalam kamar Dina. Entahlah, semoga mertuaku tak salah paham kalau tahu kejadian ini.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaO5upW5g7
Begitu kami masuk ke dalam kamar, Dina lalu menutup pintunya. Aku langsung membaringkan tubuhku di atas tempat tidur, sedangkan Dina tampak tengah melakukan sesuatu di meja riasnya. Sebentar kemudian dia berdiri lalu melepaskan celana dalamnya. Kain berbentuk segitiga berwarna merah itu dia geletakkan begitu saja di pinggiran tempat tidurnya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFL1xH0OnGl
“Ehh… kok dilepas sih Din? Kan bisa pake itu saja” protesku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxIuEgmxAF
“Lah, kan mas Aryo udah aku kasih tau, kalo aku tidur ya begini biasanya”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMZTrDjfSO
“Aduhh… iya sih Din.. mas yang lupa”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpAbxUH0Ro
Dina tanpa berkata lagi lalu naik ke atas tempat tidur. Sama seperti istriku ternyata dia juga senang tidur dekat dengan tembok. Karena aku sudah duluan di atas tempat tidur, jadinya dia melangkahiku untuk menuju ke sebelahku. Cahaya dari sebuah lampu kecil menerangi ruangan kamar, memang tak terlalu terang tapi cukup untuk membantuku melihat belahan vagina Dina saat dia melangkahiku tadi.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ik92725AJ
“Din.. jembutnya dicukur yah?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMj34DS1ocJ
“Hihih.. iya mas, biar gak gatel aja”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInCWnFnPAI
“Ohh..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJwXjKnttz
“Peluk dong mas… kayak dulu itu..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDi4Kbsb765
Aku pun memeluk tubuh telanjang Dina. Tanganku langsung mejatuhi buah dadanya yang sudah terbuka dari tadi. Rasanya empuk dan kenyal, tapi tak semontok punya istriku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSmDJRjVUOQ
“Mas.. celananya gesek ke pantatku, buka aja mas.. gak enak banget lho”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCg1MuX3myX
“Ga usah Din.. biar aku agak mundur aja” tolakku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOQCZbstk1
“Aaaahh.. ayo dong mas, buka aja gapapa.. pengen deket sama mas Aryo aku” rengeknya lagi.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8gtsQKMyV
“Yaudah.. yaudahh…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQOJA9f8S2
Akupun menuruti kemauan Dina. Kulepas celana pendekku berikut celana dalamku juga. Sebenarnya dia tak memintaku telanjang, tapi entah kenapa aku malah melepas semua pakaianku sampai tak tersisa. Sekalian saja daripada nanti dia protes lagi.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVdvryWwcm
“Agak mepet mas.. biar kerasa”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIMGxOcaoF
“Iya Din.. kerasa ganjal di pantatmu kan? Hehe..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbiEB6IigTQ
“Hihihi.. iya mas, tau juga gitu kok”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67nBqgkSxO
Kembali tanganku memeluk tubuh bugil Dina. Kumajukan posisiku hingga tubuh kami saling melekat. Dadaku bertemu punggungnya dan penisku bertemu dengan belahan pantatnya. Kalau saja ada yang melihat pasti sudah mengira kami melakukan senggama.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ll18fKoV8
“Ahh.. mas, jepitin ke sini aja mas.. biar mas Aryo gak gelisah gitu”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFFr8c8L6n
Dina mengangkat paha kanannya sedikit. Aku tahu maksudnya adalah supaya penisku bisa menyelip diantara celah pangkal pahanya. Tentu saja aku yang sudah kepalang tanggung ini mau-mau saja. Dengan begitu ujung penisku tak lagi menyundul permukaan pantatnya yang bulat menggemaskan itu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTmc6AKSfA
“Ahhh… iya Din, gini aja yah..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlleOdtnxFA
“He emm.. gini aja udah kerasa mas”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTIIQwe7lF
Kami diam untuk beberapa saat. Aku sudah mulai mengantuk dan mataku pun sudah meberat. Kurasakan badan Dina memang diam, tapi pinggulnya mulai aktif bergoyang maju mundur meski hanya pelan. Aku pikir gadis ini sengaja ingin menggesekkan mulut vaginanya pada kepala penisku. Saat ini memang posisi kepala penisku tepat menyundul liang senggamanya dari luar.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNkYxCwaoC
“Uhhh.. emmhhh… emmmhh..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6wBW3RpbT
Telingaku mulai mendengar desah kecil dari mulut Dina. Pinggulnya juga terus bergoyang maju mundur untuk membuat kepala penisku terus menyundul bibir vaginanya. Penisku yang terjepit celah di pangkal pahanya itu mau tak mau ikutan tegak mengeras dengan sempurna. Kalau sudah begini tinggal satu sodokan saja aku sudah bisa ngentot dengan Dina.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1GfGapZP7
“Ehh.. Dina.. jangan gerak-gerak gitu dong, mau tidur apa enggak sih?” tanyaku berlagak mengingatkannya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3I7rxbEY7M
“Ahhh.. iya mas… sebentar, aahh.. masih.. emmhh… enak”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFnGa8CVWxO
Dina terus menggoyangkan pinggulnya tanpa henti. Gerakannya sekarang semakin jelas terasa di pangkal pahaku yang tertabrak bulatan pantatnya. Apalagi dengan batang penisku yang tegang tentu saja membuat jepitan pangkal paha Dina semakin memijat kemaluanku itu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6lZGkcRRi
“Ahh.. Dinaa..” kutahan desahanku tapi akhirnya lepas juga.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JIebMZ5br
“Iya massshh..aahh..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEjwDdDmcr
“Jangan keras-keras Din, ntar kedengar sama ibu”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHtn0AfO55
“i.. ii… iya masshh… ouugghh…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPH7tylbZH
Tanganku yang sedari tadi memegang payudara Dina mulai kugerakkan meremas bulatan daging kenyal itu. Sesekali kupelintir putingnya dan kutarik-tarik dengan lembut. Tak ayal perlakuanku itu semakin membuat Dina terbakar dalam birahinya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvFOL5BKsU
“Auhh.. enak mas.. sumpah enakk.. uuhhh..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7ywb0JWLU
“Iya Din.. mas tau kok, padahal belum masuk ya..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFobwk1uWaY
Kumajukan kepalaku untuk mengecup leher Dina yang terbuka. Rambutnya yang tergerai aku sibakkan sedikit untuk memberi ruang bagi bibirku melancarkan ciumanku pada lehernya. Sungguh terasa memabukkan sekali bau badan gadis ini, lebih menggairahkan daripada bau tubuh istriku sendiri. Semakin lama aku semakin terhanyut dalam permainan enak itu.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8u3UBRj1sG
“Aahhhkhh.. dorong dikit mas.. aahh..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLLsVwi5QG
“Uhh, iya Din.. ahh.. udah ini”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU31CHUJq1o
Kurasakan kepala penisku menabrak sebuak bagian yang becek dan hangat diantara pangkal pahanya. Aku yakin itu belahan memeknya yang kini kumasuki batang penisku tapi masih sebatas ujungnya saja. Dina yang merasa belum puas lalu terus menggoyang pinggulnya maju mundur seraya mengarahkan penisku masuk lebih dalam lagi.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVbHUxDrfSL
Clepp..!! separuh penisku sudah berhasil masuk ke dalam memeknya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uBEcpIbSQ
“Uhh.. kurang mas, ayo terusin, ahhh..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLKKGwNSMf
Aku yang sudah tak sabar langsung mengambil inisiatif. Kuangkat paha Dina sebelah kanan, posisinya yang membelakangiku membuatku tetap menusukkan penisku dari belakang pantatnya. Kali ini dengan dorongan pinggulku kubuat penisku amblas seluruhnya di dalam liang senggama Dina.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHblr0fHxSu
“Aahhhhh… pelan mas.. “
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1A1uP4dl5
“emmhh.. iya Din”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtF5oIegeld
Kembali kugoyang pinggulku maju mundur seirama dengan keluar-masuknya batang penisku dalam liang kemaluan adik iparku itu. Aku sengaja memelankan pompaanku supaya desahannya tak terdengar sampai ke luar kamar. Namun begitu muncul suara lain yang menggangguku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkXP4jrI90
Krieett.. krieett.. kriiiett.. krrieeett…
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rxBIWABMc
Suara tempat tidur yang ikut berdecit karena goyangan kami terdengar jelas. Aku yang merasa terganggu langsung memelankan goyanganku. Tentunya suara itu tak bisa begitu saja hilang.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp83Nh0OuLd
“Duhh.. tempat tidurnya bunyi Din..” ucapku.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgXurrCv7j
“Gimana mas.. ahh.. kita pindahh.. uhh.. ke bawah”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3KqlMgHVN
Aku setuju denan usulnya. Kulepas pegangan tanganku pada paha Dina lalu aku beranjak turun dari tempat tidur. Dina mengikutiku turun dari atas tempat tidur, tapi dia langsung membungkuk di depanku. Aku tahu maksudnya.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIwudPAPfz
“Yaaahhhhh… enak masssshh… ohhhh..”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTjEWFqPioE
Dina kembali mendesah tertahan ketika batang penisku kembali masuk ke dalam liang senggamanya. Kali ini aku tusukkan penisku tanpa ragu-ragu lagi. Begitu penisku masuk seluruhnya langsung saja aku pompa memek Dina dengan tempo sedang. Aku ingin malam ini dia bisa menikmati keintiman kami bersama. Kalau lah dia akan jadi milik juragan Manto biarlah sudah, yang penting aku bisa ikut menikmati lobang memeknya sekarang ini.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWhEbV6BYd
Clok… clokk.. clookk.. clokkk..
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq15K95vilQ
Kusetubuhi Dina dengan penuh kenikmatan. Aku sudah terang-terangan menikmati persenggamaan terlarang ini. Eentah apa yang akan terjadi selanjutnya aku tak mau berpikir ke arah sana. Ataukah kejadian ini akan kami rahasiakan seterusnya biarlah waktu yang menjawabnya. Sekarang aku hanya fokus menikmati tubuh Dina.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03TeMOBlk4
“Aaahhhhh… bentar lagi mas.. aahh… iyaa.. iyaa…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeldlwJE0oM
Kuteruskan pompaan penisku pada liang senggama Dina. Rasa memeknya semakin menjepit penisku. Ada denyutan-denyutan liar yang terjadi di dalam liang kewanitaannya. Aku menduganya sebentar lagi gadis itu pasti akan orgasme.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPe8HSebGV
“Ohhhhh… aaahhhhhh.. iyaaaaahhhhh…”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhuAOoPVI0
Lepaslah desahan panjang dari mulut Dina. Tubuhnya menegang dan menggelinjang untuk beberapa saat lamanya. Aku sendiri yang menyadari Dina tengah orgasme tidak mengendurkan genjotanku, malah sengaja kupercepat sampai dia semakin belingsatan karena campuran rasa ngilu dan nikmat terjadi bersamaan.
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmiTDkMqAz
“Dinaa… Dinaa… kamu kenapa?”
11872Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoklbCtA8ax
Degh! Jantungku hampir berhenti berdetak mendengar suara itu. Aku yakin ibu mertuaku tengah berdiri di depan pintu kamar Dina. Bisa kapan saja dia masuk ke dalam karena pintu itu tak ada kuncinya. Aku hanya bisa menatap ke arah pintu kamar, sembari berharap ibu mertuaku akan segera masuk lagi ke kamarnya.
ns 15.158.61.8da2
