Selesai mencuci mobil, Angga kemudian masuk ke belakang untuk mengganti celananya yang basah. Aku kemudian ikut berjalan ke belakang setelah terlebih dulu menutup pintu rumahku. Di dapur masih kutemui Vina yang duduk sambil menyeruput kopi di atas meja. Aku tak tahu kapan dia membuat kopinya itu.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEXjPsJQWc
Aku kemudian duduk di depannya sambil menyalakan lagi sebatang rokok milikku. Tak lama berselang Angga keluar dari kamar mandi, dia hanya melilitkan handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Tak biasanya dia melakukannya, karena kalau sehabis mandi biasanya dia keluar cuma memakai celana dalam saja.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlecVxvl9T
“Angga.. duduk sini, mas mau bicara”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVHmedZAR3
“Eh, iya mas..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaxdosfmiR
Angga kemudian mendekati kami lalu mengambil kursi di depan posisi Vina. Jadinya Vina sekarang berada di belakang Angga.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKV3H4zAQq
“Kamu jawab pertanyaan mas dengan jujur ya Ngga..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRnFONYXfg
“Iya mas.. ada apa sih ini kok jadi serius?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjUBOixt7M
“Gapapa.. mas pengen tau aja, beneran kamu udah ngentot sama mbak Tika?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6yowXlCHS
Angga kaget mendengarnya. Wajahnya jadi pucat pasi mendengar pertanyaannku. Begitu juga Vina yang duduk di belakangnya, dia hampir loncat dari kursi karena tak percaya pada ucapanku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgeXchuoBF
“Jawab Ngga.. iya apa tidak?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFavsb0Sy4
“I..ii.. iya mas.. bener”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqiaijhZD4
“Bagus.. udah berapa kali kamu ngelakuinnya?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUHiuUx3EO
“Emm… lupa aku mas.. beneran lupa”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGZBulOLms
“Trus hari ini kamu ngentot mbak Tika apa enggak?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJxQ4d4AIQ
“Itu.. itu.. iya mas..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUASYa4RKUA
Aku sejenak terdiam mendengar jawaban Angga yang begitu berani mengakui semua perbuatannya. Wajah lugunya begitu membuatku merasa kasihan pada anak itu. Mungkin dia masih menganggap apa yang dia lakukan dengan kakaknya itu masih sama seperti di desa.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1ky3X68C9
“Bagus.. sekarang kamu cerita apa yang udah kalian lakuin hari ini”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HtBAIBPoD
“Mmm.. mas gak marah?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nEmhFkCN6
“Enggak.. tapi kalo kamu berbohong.. aku bakal marah”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkggWrkQkT
“Iya mas.. baiklah kalo mas Aryo meminta, aku bakal cerita.. jadi ceritanya begini mas……..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvo2ftllVv
***
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8K4ETgdXP
Pagi itu aku baru bangun dari tidurku. Semalaman mataku tak bisa terpejam karena harus menunggui rumah beserta isinya. Tanggung jawab yang diberikan padaku oleh mas Aryo begitu membebani pikiranku. Dua hari ini mas Aryo pergi ke desa, menemui ibu di sana. Sedangkan aku bersama mbak Tika harus tetap berada di kota. Sebenarnya aku ingin banget bisa pulang dan ketemu dengan ibu. Aku sudah kangen padanya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡix9gybBjXt
“Angga.. Angga… bangun dek.. bantuin mbak Tika masak dulu”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kkhEJwJVs
Suara mbak Tika terdengar membahana di rumah. Suaranya masih saja nyaring terdengar sama seperti di desa dulu. Kalau di desa tidak ada tetangga yang dengar, nah kalau di kota sekali teriak orang satu RT keluar semua.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQfQXR6gcR
“Iya mbak.. aku sudah bangun kok” balasku cepat supaya dia tak terus-menerus harus teriak memanggilku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZe6YOQk82c
Aku kemudian bangun dari tempat tidurku lalu pergi ke luar kamar. Dengan santainya aku keluar kamar hanya memakai celana dalam, karena memang itu sudah jadi kebiasaanku. Tak pernah ada yang protes atau melarangku. Baik mas Aryo maupun mbak Tika tak pernah mempermasalahkannya. Dari dulu aku memang terbiasa begini kalau di dalam rumah. Rasanya bebas bergerak dan tidak gerah.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyptE9BvSd
Sesampainya di dapur aku langsung membuat segelas kopi. Kalau di desa aku bangun langsung ada kopi di atas meja karena ibuku yang membuatnya. Kalau tinggal di kota tak ada seorangpun yang mau membuatkan aku kopi di pagi begini. Mbak Tika pernah membuatkan aku kopi tapi rasanya kurang enak, agak encer dan kurang sedap.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ380cXq7frw
Setelah selesai membuat kopi, aku langsung duduk di depan meja makan sambil melamun. Sesaat kemudian datanglah mbak Tika dari arah depan rumah menuju ke dapur melewatiku. Rupanya dia baru saja membeli sayur dari tukang sayur keliling yang setiap pagi lewat depan rumah.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Fz3wXEfQ2
“Huffhhh.. barang apa-apa kok jadi tambah mahal ya Ngga.. masak sayur kangkung aja jadi 3000 harganya, ini kalo di desa dijual 1000 saja gak ada yang mau beli”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEQlRZ4rUu
“Ya namanya juga kota mbak.. apa-apa pasti datangnya dari desa, itu yang bikin mahal harganya” timpalku sambil menatap ke arah kakak perempuanku itu.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LHfjFodW9
“Hahhh.. gerah banget yah.. mau mandi masih males Ngga”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MbroVDI8M
Dengan santainya mbak Tika melepaskan daster yang dipakainya dengan menariknya ke atas. Aku dari dulu sudah biasa melihatnya cuma pake Bh atau celana dalam saja. Namun semenjak aku tinggal di sini dan bisa merasakan memeknya, pandanganku pada mbak Tika mulai berubah. Ada getaran aneh di dadaku saat melihat tubuhnya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLu1fXYLp1y
“Ehh… iya bener.. aku tadi ga pake daleman, gapapa ya Ngga? Udah terlanjur lepas ini” ucap mbak Tika menatapku. Tentu saja aku balas menatap tubuhnya karena setelah melepas dasternya itu dia sudah tak memakai apa-apa lagi.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnTy6xMNLK
“Hehe.. gak apa-apa mbak.. kan dari dulu memang mbak Tika sudah biasa begitu” balasku santai. Dadaku mulai berdetak kencang saat melihat tubuh montoknya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOs03YEQt7J
Mbak Tika kemudian mulai menata bahan-bahan masakannya. Dia tanpa peduli pada tubuhnya yang telanjang terus wara-wiri di depanku. Melihatnya seperti itu tentu saja batang penisku mulai bangun dan tegak mengacung. Karena pagi itu aku cuma memakai celana dalam akhirnya tonjolan penisku bisa terlihat dengan jelas. Aku masih tetap duduk untuk berusaha menyembunyikannya dari pandangan mbak Tika.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzS9LaFT33
“Dek.. bantuin potong kangkungnya..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWFq0wWmVa
“Iya mbak..” balasku, aku masih enggan untuk berdiri.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5R4ZzePhsQ
“Eh, jangan iya- iya saja.. sini cepetan, mau makan apa tidak sih kamu?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3nR1c8PFQ
“Ah, ii.. iya mbak”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYdID4EiHm
Aku terpaksa berdiri dari kursiku lalu mengambil kangkung yang sudah dimasukkan dalam wadah plastik. Begitu aku berdiri dan mendekatinya, mbak Tika langsung bisa melihat penisku yang sedang tegak mengacung di balik celana dalamku. Aku biasa saja karena bukan kali ini saja dia melihat penisku tegak mengeras seperti ini.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1HdEK8ORc
“Hihihi… itunya kok bangun sih Ngga? Gak sakit yah kejepit begitu?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZqtmzUbmj
“Ah mbak Tika ini ngapain sih? gapapa kok mbak..” meski sebenarnya aku menahan sakit karena kepala penisku terjepit karet celana dalamku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonVqESMX93
“Lepasin aja Ngga.. gapapa kok.. kan kalo di desa kamu biasa ga pake apa-apa juga? pake malu-malu lagi kamunya”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkEkLmuPiJ
“Iya deh mbak..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIgnCBbAlh
Akupun dengan santainya melepas satu-satunya pakaian yang menutupi tubuhku. Kulepas celana dalamku lalu kumasukkan ke dalam mesin cuci. Kini kami berdua sudah dalam kondisi telanjang sepenuhnya di dapur. Mbak Tika masih cuek melihatku, sedangkan aku juga tak berpikiran macam-macam. Namun sejak penisku bisa menerobos lobang kemaluannya dulu, pandanganku pada mbak Tika jadi lain.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5V7aK0znjB
“Potong kecil-kecil aja dek.. biar enak makannya” ujar mbak Tika mengingatkan.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsX7AnAekVc
Aku terus menuruti kemauannya. Kupotong sayur kangkung di depanku itu sesuai pesannya. Entah kenapa meski aku tengah fokus membantunya memasak tapi batang penisku masih tetap saja tegak mengeras dengan sempurna. Apa mungkin karena bawaan bangun pagi ya?
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1U2Y4BLc2e
“Mas Aryo kapan pulang sih mbak?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2PNgB5WPt
“Ntar malem udah kembali kok.. katanya urusan sama pak Manto sudah selesai”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ74isMYx07
“ya syukur kalo begitu”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaaSodOv5S
Aku terus memotong kangkung di meja dekat tempat cuci piring dengan batang penis masih tegak mengacung. Tiba-tiba mbak Tika menungging di depanku karena dia mengambil sesuatu di lemari bagian bawah. Posisinya tepat berada di depanku. Saat dia menungging itu tentu saja belahan memeknya terlihat dengan jelas di mataku. Mau tak mau penisku semakin berdenyut-denyut jadinya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uLU4NkPx0
“Mbak…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡom7tVZuvc3
“Apa dek?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSY0J4Ey1A0
“Cari apa sih?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqary4cb1WY
“Itu, cari pengupas kentang, biasanya ada disini lho Ngga..” mbak Tika masih tetap menungging di depanku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMf59KYlUt
Sementara mbak Tika mencari barangnya, mataku tetap melihat ke arah belahan kemaluannya yang terbuka bebas itu. Sungguh beruntung mas Aryo memiliki istri mbak Tika. Sudah cantik, baik, memeknya legit pula. Suatu saat nanti aku ingin juga punya istri seperti mbak Tika itu.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3rQa590Df
“Ehh… mbakk..!” aku kaget ketika tiba-tiba mbak Tika mundur sedikit dan belahan pantatnya tepat mengenai ujung penisku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTc2XLWChP
“Hihihi.. maaf ya Ngga.. gak sengaja kok” ucapnya tersenyum padaku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZimpv2wNQn
“Iya mbak.. ati-ati, itu dijaga kandungannya” balasku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLZKNUaT7k
Pertama memang terkesan tak sengaja, tapi entah kenapa mbak Tika mengulanginya untuk kedua kalinya. Bahkan kali ini belahan pantatnya agak lama mendorong ujung penisku. Rasanya kalau begini terus aku gak bakalan kuat menahan keinginanku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkLgefMfSe
“Mbak.. boleh yah?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmeECTwkRkK
“Apa sih Ngga? Ehh.. apa.. jangan Nggaa.. aaahhhhh!”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlekamNHaSD
Aku sudah tak tahan lagi. Kupegang bongkahan pantatnya dengan kedua tanganku lalu kuarahkan penisku masuk ke dalam liang kemaluannya. Tak sulit bagiku menerobos lobang itu karena vagina mbak Tika sudah mulai terbuka.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVx5HF70C6
“Yaahhh.. pagi-pagi kok udah ngentot sih kita? Aahhh…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzWv8JAslI
“Ga tahan mbak.. uhh.. tititku udah denyut-denyut dari tadi… Oohh..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MRIvvMFmg
Mbak Tika mulai pasrah ketika aku entot lobang memeknya. Rasanya sudah becek saja vaginanya itu. Mungkin karena bawaan hamil muda jadinya memek mbak Tika mudah sekali beceknya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5G3tlfswk
“Auhhh.. terus Ngga.. ahh.. cepetan.. ah.. cepett…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTYc3dicUz
Mbak Tika sudah benar-benar menungging di depanku. Lutut dan telapak tangannya dia gunakan untuk menyangga tubuhnya, sementara di belakangnya aku terus merojok lobang nikmatnya dengan penisku. Rasanya memang enak banget pagi-pagi bisa ngentot seperti ini.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GRQgDRWs8
“Ahh.. kamu sih..aahh..keterusan jadinya.. uuhhh..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxuTv2Vc8f7
“Gapapa mbak.. ahh… mumpung mas Aryo gak dirumah.. uhh..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnz10AomdQf
“Iya Ngga.. ketahuan juga gapapa kok.. emmhh.. dia udah tau“
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxLEANxBXb
“Oohhh.. mas Aryoo… enak banget memek istrimu mas.. aahh..” lenguhku terus memompa lobang vagina mbak Tika dengan penisku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzWTjPEBuV
Plok.. plokk.. plokk !!
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6iVMc4YHV
Suara benturan pangkal pahaku dengan bongkahan pantat mbak Tika sudah terdengar memenuhi ruangan dapur di pagi ini. Rasanya memang tak ada bosannya aku mengerjai kakak perempuanku, ingin tambah dan tambah terus jadinya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JzVAjnY14
“Ayo Ngga teruss.. ahh.. bikin.. ahh.. enak memekku Ngga.. aahh..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsow4BLaCkq
“Iya mbak.. mbak Tika memeknya enaaakk!!” teriakku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJaqFmK9hY
Aku terus mengayunkan pinggulku maju mundur tanpa henti. Kadang dengan tusukan cepat dan kadang hanya tusukan ringan saja. Perlakuanku itu semakin membuat kakak perempuanku terbakar dalam birahinya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2QgDq9bbC
“Ngngngeehhhh…. aaaahhhkkkkhh!!”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIhp0OTcOP
Crrr.. crrr…crrrr..
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTzr0bgINE
Menyemburlah cairan pipis mbak Tika dari celah kemaluannya. Meski tak banyak yang keluar tapi cairan itu cukup untuk membasahi batang penisku yang masih setia keluar masuk lobang kewanitaannya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcM5lTPBYb
“Hoooohhh.. enak ya mbak? Aahh… enak kan? Aahh..” racauku menikmati empotan dinding vaginanya. Rasanya batang penisku diremas-remas dan diperas di dalam sana.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3w1Sg3n3lG
“Ahh… pinter kamu Ngga.. aahh.. gak rugi ibu ngajari kamu terus…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRGsxL6hV9
“Ooohh… iya mbak.. ahh.. ini.. ini..aku..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TJYtvIolK
“Keluarin aja Ngga.. di dalem.. di dalemm..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRh5nExyKKH
Kuteruskan tusukanku pada memek mbak Tika. Semakin lama gerakanku semakin cepat karena kurasakan sebentar lagi pejuhku akan keluar. Kini tusukanku kubuat cepat tapi dangkal, hanya sebatas separuhnya saja yang tenggelam di lobang kemaluan mbak Tika. Itu membuatku semakin ingin cepat keluar, rasanya memang semakin nikmat.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFq24g9eJIT
“Mbaakkkk Tikaaaaa…!!”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKdFOSqHCg
Lolongan panjangku menandai menyemburnya cairan pejuhku di dalam liang vagina mbak Tika. Kuteriakkan namanya dengan lantang agar dia tahu kalau aku betul-betul menikmatinya. Memek mbak Tika memang tiada duanya. Legit dan menjepit meski hampir tiap hari dipakai sama mas Aryo.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6aM8vvzXZ
Kudiamkan sebentar penisku di dalam liang kenikmatan kakak perempuanku. Tubuh kami berdua berkeringat. Kulihat punggung mbak Tika sudah mulai basah. Sedangkan hampir sekujur tubuhku keluar keringat yang mengucur deras. Rasanya aku dan mbak Tika sudah melakukan olah raga pagi, tentunya olah raga yang nikmat.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYuHrCORXc
“Ahh.. cabut Ngga.. aku mau masak lagi”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDowyPgpo3M
“Eh, iya mbak.. hehehe..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LpLpWGNlF
Kucabut penisku dari liang vagina mbak Tika. Kulihat lelehan cairan putih kental keluar dari celah kewanitaannya. Lelehan cairan itu sampai turun ke paha mbak Tika. Sungguh menyenangkan sekali melihat mbak Tika membiarkan saja cairan putih kental itu meleleh keluar tanpa berusaha membersihkannya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkSnYEtNov
“Uhh.. jadi tambah gerah nih Ngga, kamu sih ngajak olah raganya mendadak” ucap mbak Tika sambil berdiri.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Bfe1ZOkbn
“Hehe.. iya mbak, lagi pengen banget sih aku” akupun ikutan berdiri di sampingnya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbqgKJxJA8
“Udah ya.. kita masak dulu, kalo ngentot terus ntar ga ada yang bisa dimakan dek”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoSMRxFEOXv
“Hehe.. iya mbak..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafzLryQdQn
Selepas itu kami bersikap seperti biasa lagi. Meski batang penisku masih tetap tegak menantang tapi keinginan untuk memuasinya sudah berkurang drastis. Aku dan mbak Tika terus menyiapkan makanan untuk kami di dapur. Meski tubuh kami berdua masih saja telanjang tapi itu tak masalah. Selama masih di dalam rumah aku rasa aman-aman saja.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RYC27jFQy
Siangnya setelah bangun dari tidurku, kudengar suara seperti orang sedang bicara. Aku yang ingin tahu siapa yang datang lalu membuka pintu kamarku dan melihat ke luar. Tapi ternyata tak ada orang lain selain mbak Tika yang tengah duduk di kursi tamu. Dia masih saja belum menutupi tubuhnya dengan apa-apa. Memang begitulah dia kalu siang hari ditinggal mas Aryo kerja. Sehabis mandi pasti dia akan keluyuran di dalam rumah tak memakai pakaian sama sekali. Mungkin buat orang lain hal itu akan aneh, tapi bagi keluargaku hal itu hanyalah hal biasa saja.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqR19iHGu4
Sebenarnya aku juga sama, apabila tida ada kegiatan di luar rumah aku akan diam di kamar. Tentu saja aku sama seperti mbak Tika, tak memakai pakaian apa-apa. Dari dulu di desa aku sudah melakukannya. Itu semua memang kebiasaan yang di berlakukan oleh ibuku. Selama ini kami melakukannya tanpa ada masalah apapun.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqrguFMFe3
“Siapa mbak?” tanyaku begitu mendekati mbak Tika yang sedang menelfon.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jFZRkaglt
“Dina..” balasnya melihatku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwBgIsBSGt
“Eh iya Din.. baru bangun si Angga.. kenapa?”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEgOXOMqpt
Mbak Tika terus nyerocos tanpa henti bicara dengan mbak Dina di desa. Posisi mbak Tika yang sedang duduk mengangkang dengan mengangkat kedua kakinya ke atas kursi membuat liang vaginanya terlihat dengan jelas olehku. Jari-jari tangannya yang menggosok pinggiran bibir vaginanya juga terlihat olehku, tampaknya dia sangat menikmati perbuatannya itu.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYLKFxUQsIs
“Hihihi.. jadi kamu udah berhasil ngentot sama mas Aryo? Waahh.. enak dong”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjIpN9LO91
“Apa? Ibu juga kamu ajak? Gila kamu Din.. hihihi… tapi ibu seneng juga yah? haduuhh.. kalian ini..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2pKf6xchg
“Enggak dong, kan ada Angga.. bisa tuh dia dimanfaatkan, hihihi..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSRnNMuGUs
Aku tak tahu apa yang dibicarakan oleh mereka berdua. Suara mbak Dina tak kudengar jelas. Hanya kata-kata dari mbak Tika saja yang menunjukkan kalau mereka sedang membicarakan aku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAWEWplTOrM
“Angga? Ada ini.. kenapa?” tangan mbak Tika memberi kode padaku untuk mendekat.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLQqxANxjR
“Hihihi.. iya lah Din.. enak lah…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPaTbw5MDZ
Tak kuduga sebelumnya, tangan mbak Tika yang memanggilku tadi langsung dipakai untuk memegang kemaluanku. Aku terkaget dibuatnya, masih sedang telfon sama mbak Dina tapi dia malah mengocok penisku. Mulai aneh ini kelakuan kakak perempuanku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaL4mMgf9PJ
“Ahhh.. mbakk…” desahku, mbak Tika melihatku lalu cuma tersenyum.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hoTE8HnLE
“Ohh… iya terima aja, kan pak Manto orang kaya Din… pokoknya dia mau menerima kamu apa adanya itu yang utama”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QSC1QOzrn
Tangan lembut mbak Tika terus mengocok penisku dengan gerakan tak terlalu cepat. Aku yang merasakan keenakan membuat batang penisku berdiri dari tidurnya. Semakin lama semakin tegang dan mengeras sempurna.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUDPtTs75m
“Happphh.. emmhhh… iya Din.. enak kok.. emmhhh..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kVk8LCV15
Mbak Tika terus bicara dengan mbak Dina melalui sambungan telfon, sedangkan mulutnya mulai melahap penisku yang sekarang sudah tegak mengacung di depannya. Entah apa yang dipikirkan mbak Tika saat itu aku tak mengetahuinya. Jelasnya aku terus merasa enak karena kulumannya itu sungguh beda dari yang pernah aku rasakan sebelumnya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNfG9cdTMn
“Apaa?? Kamu ajak Vina juga? ahh.. memang bajingan kamu Din, hihihi..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwjz9fdVuXW
Mbak Tika lalu tiduran berbaring di atas karpet ruang tamu. Dia lalu memberi kode padaku untuk memasukkan penisku dalam liang vaginanya. Aku yang sudah merasa kepalang tanggung akhirnya menuruti kemauannya. Kuposisikan badanku berada di depan pangkal paha mbak Tika lalu kuarahkan ujung kemaluanku di celah memeknya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHlVGl9Icz
“Uhhhhhhhhh.. enak Dinnn… pasti enakk itu.. ahhh..” lenguh mbak Tika saat kumsukkan penisku dalam lobang kemaluannya. Tapi dia masih terus bicara dengan mbak Dina.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8t2xy3GaV
“Ahh.. ahhh.. emmmhh.. enggak.. ahh.. sama Angga.. ahh.. rugi dong kalo..ahh.. cuma ngocok.. ahh.. pake jari.. uuuhhhh..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRarJ2Ex88a
Aku tak peduli mbak Tika sedang bicara dengan mbak Dina, aku terus mengocokkan penisku dalam jepitan liang senggamanya. Gerakanku semakin lama semakin cepat sampai bunyi benturan pangkal pahaku dengan pangkal pahanya mula terdengar jelas.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6hXWGqz5U
Plok.. plokk.. plokk !!
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuW76BimAiC
“Hihihi.. iya dong.. ahh.. itu dia Din.. ahh.. yang bikin enak.. uhhh…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1yu7m3mTr
Kelakuan kakak perempuanku itu semakin membuatku gemas. Bisa-bisanya dia tengah aku entot tapi dengan santainya bicara dengan mbak Dina yang ada di desa. Sepertinya dia memang memanfaatkan aku untuk memenuhi kebutuhan seksualnya saat mas Aryo tak ada di rumah.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ggRAR9ut8
“Ooohhhhh.. mantab ini Dinnn… aahh… aku keluarrr…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7sy5JW7lg
Kembali cairan hangat mengalir membasahi penisku di dalam liang vagina mbak Tika. Rasa cairan itu sama dengan yang kurasakan tadi pagi. Benar-benar membuatku semakin bersemangat untuk mengentotnya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJG4AJRIyrn
“Ahhh.. pelan Nggaa!! ahh.. iya ini Angga nusuknya kasar banget Din.. hihihi..” tubuhnya yang bergetar dan sempat kelojotan tak mempengaruhi mbak Tika. Dia terus nyerocos tanpa henti bicara.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHGqmWWmur
“Udah pinter kok dia.. kalian sih yang ngajari dia begitu… sekarang aku jadi korbannya deh” ucap mbak Tika menatap wajahku sambil tersenyum geli.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCBrLaMTSo
Kuteruskan kocokan penisku pada liang senggama mbak Tika. Lama kelamaan aku jadi tak tahan. Mendengar ocehan mbak Tika dan senyuman nakalnya semakin memancing birahiku untuk mengantarku mencapai puncak kenikmatan.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrcZvvtQ3t
“Ooohhhh.. mbak Tikaaaaa!!” teriakku lagi memanggil namanya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zyY18lDla
Crott.. crottt… crottt.. crottt..
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2P6k98Tluo
Kusemburkan saja cairan pejuhku di dalam liang kenikmatan mbak Tika. Aku tak peduli lagi akan jadi apa nantinya. Toh dia sedang hamil anaknya mas Aryo, tak mungkin kalau spermaku ini bisa membuahinya lagi.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVB2gPWBqn
“Ahhh… uuhhh… sshhhh…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDNusrBckr
Aku kemudian mencabut penisku dari lobang kemaluan mbak Tika. Lelehan cairan putih kenatal kembali kulihat meleleh keluar dari celah memek kakak perempuanku itu. Lagi-lagi aku jadi senang sekali melihat lelehan cairan itu. Apalagi mbak Tika cuek saja membiarkan cairan itu meleleh keluar dari vaginanya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIl3zIejuee
“Udah Din.. hihihi.. ga bisa.. masih kalah sama mas Aryo.. hihihi.. kamu ini.. jangan dong, kamu makan aja punya pak Manto”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP04HqcTL72
Aku yang sudah lemas karena baru saja menyemburkan pejuh langsung membaringkan diri di atas kursi sofa sambil melihat mbak Tika yang masih terus bicara dengan mbak Dina. Aku tak peduli lagi apa yang dia lakukan, aku terus diam dan mulai tertidur dengan sendirinya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuWlWcrwRh
***
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmfv1SWcRr
“Jadi begitu mas ceritanya..” Angga menyudahi ucapannya yang terdengar seperti bapak mendongeng pada anaknya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHqXuO7X6f
“Mas.. jadi selama ini mbak Tika tau kalo..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNq14rtuRV
“Iya Vin.. tapi itu gapapa.. aku masih bisa menerimanya” balasku pada Vina.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUK1IQdblCf
“Gitu mas.. kalo memang mas Aryo marah ya silahkan, aku siap menerima hukumannya” tandas Angga menyudahi ucapannya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2hHTjjsu7
“Gak.. gapapa kok Ngga.. aku gak marah”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuUNQJzhb3
Kami bertiga lalu terdiam. Angga kemudian mengambil sebatang rokok milikku lalu menyalakannya. Vina yang ikut mendengar cerita dari Angga hanya bisa menarik nafas dalam-dalam. Tangannya kulihat beberapa kali mencoba membenarkan posisi celana dalamnya. Aku yakin kemaluan Vina saat ini sudah basah pastinya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMXCT4EVxY
“Vin.. kamu pulang aja, istirahat.. besok kan kita kerja..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQ2qUpIeDS
“Iya mas.. emm… tapi.. gak ah, besok aja”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVH5JTjDgf
“Iya Vin.. besok aja kita bahas lagi.. Ngga, terimakasih kamu udah mau jujur.. gapapa kok, aku ga masalah sama kalian..” tatapku pada mereka berdua.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsj7xS4TYL
“Sebentar mas, jadi mas Aryo memberi ijin padaku kalo misalnya…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJzesZzVVh
“Iya Ngga.. asal kakakmu bahagia lakukan aja, apalagi saat aku tak bisa melayaninya” ucapku serius pada Angga.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaojLANmYau
“Baik mas…”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTln7X34FGS
“Tapi ingat, apapun yang terjadi biarlah tetap di keluarga kita.. kamu juga Vin, tahan cerita ini untukmu saja”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnS1Ku0a2U
“Hihi, iya dong mas..”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswzTnHtDUy
Vina kemudian beranjak pergi dari rumahku. Angga juga sudah kembali masuk ke dalam kamarnya. Demikian halnya denganku, aku menuju kamarku untuk istirahat bersama istriku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7SIteqQWF
Begitu aku buka pintu kamar kulihat istriku sudah tidur dengan pulas. Pancaran wajah bahagianya sungguh sangat terasa, dia jadi sangat cantik kalau sudah merasa bahagia seperti itu. Lalu apakah aku akan menyudahi kebahagiaannya itu? kalaupun aku katakan yang sebenarnya pasti dia akan kecewa. Mungkin saja aku harus bersikap seperti biasa saja.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VSFPHgSlE
“Emmhhh.. eh mas? Kapan datangnya?” istriku membuka mata lalu menatapku.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTg96suoS3S
“Baru aja kok dek.. kamu tidur aja gih, udah malem ini” balasku sambil mengelus rambutnya.
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZB3NllUPX8
“Iya mas, aku capek banget.. badanku rasanya gampang capek sekarang”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEUiQLedY5
“Hemm.. begitu, yudah pokoknya banyakin istirahat aja dek, jaga calon anak kita”
9318Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VjaJyZWst
Aku kemudian mendekatkan mulutku pada keningnya lalu kucium dengan hangat dan mesra. Biarlah ini semua terjadi seperti apa adanya. Biarlah dia menikmati kehidupannya. Aku juga akan menikmati hidupku dengan apa adanya juga. Karena bagiku apapun kesalahan istriku tetap masih lebih besar rasa cinta dan sayangku padanya.
ns 18.68.41.141da2
