Selesai mencuci mobil, Angga kemudian masuk ke belakang untuk mengganti celananya yang basah. Aku kemudian ikut berjalan ke belakang setelah terlebih dulu menutup pintu rumahku. Di dapur masih kutemui Vina yang duduk sambil menyeruput kopi di atas meja. Aku tak tahu kapan dia membuat kopinya itu.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9NykJYvFd
Aku kemudian duduk di depannya sambil menyalakan lagi sebatang rokok milikku. Tak lama berselang Angga keluar dari kamar mandi, dia hanya melilitkan handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Tak biasanya dia melakukannya, karena kalau sehabis mandi biasanya dia keluar cuma memakai celana dalam saja.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJ1Sd4P6Mg
“Angga.. duduk sini, mas mau bicara”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvC2wsLZpC8
“Eh, iya mas..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgaWJL9hwD
Angga kemudian mendekati kami lalu mengambil kursi di depan posisi Vina. Jadinya Vina sekarang berada di belakang Angga.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVFifQ0H44
“Kamu jawab pertanyaan mas dengan jujur ya Ngga..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hiVv4wLU6
“Iya mas.. ada apa sih ini kok jadi serius?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvR45uJMOM
“Gapapa.. mas pengen tau aja, beneran kamu udah ngentot sama mbak Tika?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Mu137BUEQ
Angga kaget mendengarnya. Wajahnya jadi pucat pasi mendengar pertanyaannku. Begitu juga Vina yang duduk di belakangnya, dia hampir loncat dari kursi karena tak percaya pada ucapanku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWCgjxfPN6
“Jawab Ngga.. iya apa tidak?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKnd1RrY86
“I..ii.. iya mas.. bener”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZOolvOIxA
“Bagus.. udah berapa kali kamu ngelakuinnya?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7DwEMLmMlp
“Emm… lupa aku mas.. beneran lupa”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LeTQOdBZn
“Trus hari ini kamu ngentot mbak Tika apa enggak?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqJNW9TZxs
“Itu.. itu.. iya mas..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwT7A1IxJc
Aku sejenak terdiam mendengar jawaban Angga yang begitu berani mengakui semua perbuatannya. Wajah lugunya begitu membuatku merasa kasihan pada anak itu. Mungkin dia masih menganggap apa yang dia lakukan dengan kakaknya itu masih sama seperti di desa.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKoYpZRLPs
“Bagus.. sekarang kamu cerita apa yang udah kalian lakuin hari ini”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdOayUmwZv
“Mmm.. mas gak marah?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLehmJgnTQR
“Enggak.. tapi kalo kamu berbohong.. aku bakal marah”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpvOpSpyC9
“Iya mas.. baiklah kalo mas Aryo meminta, aku bakal cerita.. jadi ceritanya begini mas……..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXAq28Kwr4
***
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMmcND6n3f
Pagi itu aku baru bangun dari tidurku. Semalaman mataku tak bisa terpejam karena harus menunggui rumah beserta isinya. Tanggung jawab yang diberikan padaku oleh mas Aryo begitu membebani pikiranku. Dua hari ini mas Aryo pergi ke desa, menemui ibu di sana. Sedangkan aku bersama mbak Tika harus tetap berada di kota. Sebenarnya aku ingin banget bisa pulang dan ketemu dengan ibu. Aku sudah kangen padanya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjCqe7Uw2j
“Angga.. Angga… bangun dek.. bantuin mbak Tika masak dulu”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdV48LsjXtA
Suara mbak Tika terdengar membahana di rumah. Suaranya masih saja nyaring terdengar sama seperti di desa dulu. Kalau di desa tidak ada tetangga yang dengar, nah kalau di kota sekali teriak orang satu RT keluar semua.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwrf9vSmCB
“Iya mbak.. aku sudah bangun kok” balasku cepat supaya dia tak terus-menerus harus teriak memanggilku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfiLsCtN07
Aku kemudian bangun dari tempat tidurku lalu pergi ke luar kamar. Dengan santainya aku keluar kamar hanya memakai celana dalam, karena memang itu sudah jadi kebiasaanku. Tak pernah ada yang protes atau melarangku. Baik mas Aryo maupun mbak Tika tak pernah mempermasalahkannya. Dari dulu aku memang terbiasa begini kalau di dalam rumah. Rasanya bebas bergerak dan tidak gerah.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ619V9SId6X
Sesampainya di dapur aku langsung membuat segelas kopi. Kalau di desa aku bangun langsung ada kopi di atas meja karena ibuku yang membuatnya. Kalau tinggal di kota tak ada seorangpun yang mau membuatkan aku kopi di pagi begini. Mbak Tika pernah membuatkan aku kopi tapi rasanya kurang enak, agak encer dan kurang sedap.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvmsxOgdXC
Setelah selesai membuat kopi, aku langsung duduk di depan meja makan sambil melamun. Sesaat kemudian datanglah mbak Tika dari arah depan rumah menuju ke dapur melewatiku. Rupanya dia baru saja membeli sayur dari tukang sayur keliling yang setiap pagi lewat depan rumah.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvSn6sO7TG
“Huffhhh.. barang apa-apa kok jadi tambah mahal ya Ngga.. masak sayur kangkung aja jadi 3000 harganya, ini kalo di desa dijual 1000 saja gak ada yang mau beli”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdvhLLXQEr
“Ya namanya juga kota mbak.. apa-apa pasti datangnya dari desa, itu yang bikin mahal harganya” timpalku sambil menatap ke arah kakak perempuanku itu.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAHF01aWXV
“Hahhh.. gerah banget yah.. mau mandi masih males Ngga”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jlrpTu0Ds
Dengan santainya mbak Tika melepaskan daster yang dipakainya dengan menariknya ke atas. Aku dari dulu sudah biasa melihatnya cuma pake Bh atau celana dalam saja. Namun semenjak aku tinggal di sini dan bisa merasakan memeknya, pandanganku pada mbak Tika mulai berubah. Ada getaran aneh di dadaku saat melihat tubuhnya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbWq2kcgJJ
“Ehh… iya bener.. aku tadi ga pake daleman, gapapa ya Ngga? Udah terlanjur lepas ini” ucap mbak Tika menatapku. Tentu saja aku balas menatap tubuhnya karena setelah melepas dasternya itu dia sudah tak memakai apa-apa lagi.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMj3NsooIi
“Hehe.. gak apa-apa mbak.. kan dari dulu memang mbak Tika sudah biasa begitu” balasku santai. Dadaku mulai berdetak kencang saat melihat tubuh montoknya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZUrjtiBCK
Mbak Tika kemudian mulai menata bahan-bahan masakannya. Dia tanpa peduli pada tubuhnya yang telanjang terus wara-wiri di depanku. Melihatnya seperti itu tentu saja batang penisku mulai bangun dan tegak mengacung. Karena pagi itu aku cuma memakai celana dalam akhirnya tonjolan penisku bisa terlihat dengan jelas. Aku masih tetap duduk untuk berusaha menyembunyikannya dari pandangan mbak Tika.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIFxMtmnax
“Dek.. bantuin potong kangkungnya..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKgs9fOpt7
“Iya mbak..” balasku, aku masih enggan untuk berdiri.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHMDUZh28cL
“Eh, jangan iya- iya saja.. sini cepetan, mau makan apa tidak sih kamu?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jkxvtCs1P
“Ah, ii.. iya mbak”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJYu27oCt3
Aku terpaksa berdiri dari kursiku lalu mengambil kangkung yang sudah dimasukkan dalam wadah plastik. Begitu aku berdiri dan mendekatinya, mbak Tika langsung bisa melihat penisku yang sedang tegak mengacung di balik celana dalamku. Aku biasa saja karena bukan kali ini saja dia melihat penisku tegak mengeras seperti ini.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrAmYJxkJkF
“Hihihi… itunya kok bangun sih Ngga? Gak sakit yah kejepit begitu?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MBlpSAU1E
“Ah mbak Tika ini ngapain sih? gapapa kok mbak..” meski sebenarnya aku menahan sakit karena kepala penisku terjepit karet celana dalamku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPfzRziDtX
“Lepasin aja Ngga.. gapapa kok.. kan kalo di desa kamu biasa ga pake apa-apa juga? pake malu-malu lagi kamunya”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ppyETllQs
“Iya deh mbak..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruPtcL6Esj
Akupun dengan santainya melepas satu-satunya pakaian yang menutupi tubuhku. Kulepas celana dalamku lalu kumasukkan ke dalam mesin cuci. Kini kami berdua sudah dalam kondisi telanjang sepenuhnya di dapur. Mbak Tika masih cuek melihatku, sedangkan aku juga tak berpikiran macam-macam. Namun sejak penisku bisa menerobos lobang kemaluannya dulu, pandanganku pada mbak Tika jadi lain.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEpMmUYgP3
“Potong kecil-kecil aja dek.. biar enak makannya” ujar mbak Tika mengingatkan.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2fqbj5dNMr
Aku terus menuruti kemauannya. Kupotong sayur kangkung di depanku itu sesuai pesannya. Entah kenapa meski aku tengah fokus membantunya memasak tapi batang penisku masih tetap saja tegak mengeras dengan sempurna. Apa mungkin karena bawaan bangun pagi ya?
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAMCPT5lWw
“Mas Aryo kapan pulang sih mbak?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5BX9yxnoOC
“Ntar malem udah kembali kok.. katanya urusan sama pak Manto sudah selesai”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpItbftlCQ
“ya syukur kalo begitu”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIN4q4qiHet
Aku terus memotong kangkung di meja dekat tempat cuci piring dengan batang penis masih tegak mengacung. Tiba-tiba mbak Tika menungging di depanku karena dia mengambil sesuatu di lemari bagian bawah. Posisinya tepat berada di depanku. Saat dia menungging itu tentu saja belahan memeknya terlihat dengan jelas di mataku. Mau tak mau penisku semakin berdenyut-denyut jadinya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUQssjY9wP
“Mbak…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvHBDCNf4V
“Apa dek?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLPqw8wuos
“Cari apa sih?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrFpvPx1E5
“Itu, cari pengupas kentang, biasanya ada disini lho Ngga..” mbak Tika masih tetap menungging di depanku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOw49Z1m9xO
Sementara mbak Tika mencari barangnya, mataku tetap melihat ke arah belahan kemaluannya yang terbuka bebas itu. Sungguh beruntung mas Aryo memiliki istri mbak Tika. Sudah cantik, baik, memeknya legit pula. Suatu saat nanti aku ingin juga punya istri seperti mbak Tika itu.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEzAQh5jyA
“Ehh… mbakk..!” aku kaget ketika tiba-tiba mbak Tika mundur sedikit dan belahan pantatnya tepat mengenai ujung penisku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5BwDj6mTdR
“Hihihi.. maaf ya Ngga.. gak sengaja kok” ucapnya tersenyum padaku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOPCNYVWVU
“Iya mbak.. ati-ati, itu dijaga kandungannya” balasku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HSBNeyqvl
Pertama memang terkesan tak sengaja, tapi entah kenapa mbak Tika mengulanginya untuk kedua kalinya. Bahkan kali ini belahan pantatnya agak lama mendorong ujung penisku. Rasanya kalau begini terus aku gak bakalan kuat menahan keinginanku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEb5v24AUmM
“Mbak.. boleh yah?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYkcQeLp4L
“Apa sih Ngga? Ehh.. apa.. jangan Nggaa.. aaahhhhh!”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWrL1cIU9d
Aku sudah tak tahan lagi. Kupegang bongkahan pantatnya dengan kedua tanganku lalu kuarahkan penisku masuk ke dalam liang kemaluannya. Tak sulit bagiku menerobos lobang itu karena vagina mbak Tika sudah mulai terbuka.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ou8qJtJw5
“Yaahhh.. pagi-pagi kok udah ngentot sih kita? Aahhh…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡljQA1ijlCu
“Ga tahan mbak.. uhh.. tititku udah denyut-denyut dari tadi… Oohh..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡariChqmX0v
Mbak Tika mulai pasrah ketika aku entot lobang memeknya. Rasanya sudah becek saja vaginanya itu. Mungkin karena bawaan hamil muda jadinya memek mbak Tika mudah sekali beceknya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5C0zAeQHZ
“Auhhh.. terus Ngga.. ahh.. cepetan.. ah.. cepett…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48sQjcLFQC
Mbak Tika sudah benar-benar menungging di depanku. Lutut dan telapak tangannya dia gunakan untuk menyangga tubuhnya, sementara di belakangnya aku terus merojok lobang nikmatnya dengan penisku. Rasanya memang enak banget pagi-pagi bisa ngentot seperti ini.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXhz2ef44k
“Ahh.. kamu sih..aahh..keterusan jadinya.. uuhhh..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeT5J8Gvdkd
“Gapapa mbak.. ahh… mumpung mas Aryo gak dirumah.. uhh..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeN0gob9EKd
“Iya Ngga.. ketahuan juga gapapa kok.. emmhh.. dia udah tau“
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQumMi5rsW
“Oohhh.. mas Aryoo… enak banget memek istrimu mas.. aahh..” lenguhku terus memompa lobang vagina mbak Tika dengan penisku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUun99civ7i
Plok.. plokk.. plokk !!
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkC8djglOx
Suara benturan pangkal pahaku dengan bongkahan pantat mbak Tika sudah terdengar memenuhi ruangan dapur di pagi ini. Rasanya memang tak ada bosannya aku mengerjai kakak perempuanku, ingin tambah dan tambah terus jadinya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7uKrGss8F
“Ayo Ngga teruss.. ahh.. bikin.. ahh.. enak memekku Ngga.. aahh..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5MeHQbsj8
“Iya mbak.. mbak Tika memeknya enaaakk!!” teriakku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTnxN6rOte
Aku terus mengayunkan pinggulku maju mundur tanpa henti. Kadang dengan tusukan cepat dan kadang hanya tusukan ringan saja. Perlakuanku itu semakin membuat kakak perempuanku terbakar dalam birahinya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oAuXg0mH8
“Ngngngeehhhh…. aaaahhhkkkkhh!!”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtTxAGbixn
Crrr.. crrr…crrrr..
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRF1rEiNFXv
Menyemburlah cairan pipis mbak Tika dari celah kemaluannya. Meski tak banyak yang keluar tapi cairan itu cukup untuk membasahi batang penisku yang masih setia keluar masuk lobang kewanitaannya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9eBe1tcGfj
“Hoooohhh.. enak ya mbak? Aahh… enak kan? Aahh..” racauku menikmati empotan dinding vaginanya. Rasanya batang penisku diremas-remas dan diperas di dalam sana.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7X5cWgVmP
“Ahh… pinter kamu Ngga.. aahh.. gak rugi ibu ngajari kamu terus…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG59oyPdBsY
“Ooohh… iya mbak.. ahh.. ini.. ini..aku..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyJS7K4t9T
“Keluarin aja Ngga.. di dalem.. di dalemm..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKnCl87ai2
Kuteruskan tusukanku pada memek mbak Tika. Semakin lama gerakanku semakin cepat karena kurasakan sebentar lagi pejuhku akan keluar. Kini tusukanku kubuat cepat tapi dangkal, hanya sebatas separuhnya saja yang tenggelam di lobang kemaluan mbak Tika. Itu membuatku semakin ingin cepat keluar, rasanya memang semakin nikmat.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUmXJhk6hT
“Mbaakkkk Tikaaaaa…!!”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLz2KOeKB5g
Lolongan panjangku menandai menyemburnya cairan pejuhku di dalam liang vagina mbak Tika. Kuteriakkan namanya dengan lantang agar dia tahu kalau aku betul-betul menikmatinya. Memek mbak Tika memang tiada duanya. Legit dan menjepit meski hampir tiap hari dipakai sama mas Aryo.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtL29D4qYG
Kudiamkan sebentar penisku di dalam liang kenikmatan kakak perempuanku. Tubuh kami berdua berkeringat. Kulihat punggung mbak Tika sudah mulai basah. Sedangkan hampir sekujur tubuhku keluar keringat yang mengucur deras. Rasanya aku dan mbak Tika sudah melakukan olah raga pagi, tentunya olah raga yang nikmat.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEReICE0Yi
“Ahh.. cabut Ngga.. aku mau masak lagi”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxa5WzgR5Bo
“Eh, iya mbak.. hehehe..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXlNeSKIM5
Kucabut penisku dari liang vagina mbak Tika. Kulihat lelehan cairan putih kental keluar dari celah kewanitaannya. Lelehan cairan itu sampai turun ke paha mbak Tika. Sungguh menyenangkan sekali melihat mbak Tika membiarkan saja cairan putih kental itu meleleh keluar tanpa berusaha membersihkannya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM43SGgg3L2
“Uhh.. jadi tambah gerah nih Ngga, kamu sih ngajak olah raganya mendadak” ucap mbak Tika sambil berdiri.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvOHiKFVj4
“Hehe.. iya mbak, lagi pengen banget sih aku” akupun ikutan berdiri di sampingnya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsuTDZ7RSE
“Udah ya.. kita masak dulu, kalo ngentot terus ntar ga ada yang bisa dimakan dek”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkMdcg57K0
“Hehe.. iya mbak..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYFp3vqnmF
Selepas itu kami bersikap seperti biasa lagi. Meski batang penisku masih tetap tegak menantang tapi keinginan untuk memuasinya sudah berkurang drastis. Aku dan mbak Tika terus menyiapkan makanan untuk kami di dapur. Meski tubuh kami berdua masih saja telanjang tapi itu tak masalah. Selama masih di dalam rumah aku rasa aman-aman saja.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUfb4Qf3Lvh
Siangnya setelah bangun dari tidurku, kudengar suara seperti orang sedang bicara. Aku yang ingin tahu siapa yang datang lalu membuka pintu kamarku dan melihat ke luar. Tapi ternyata tak ada orang lain selain mbak Tika yang tengah duduk di kursi tamu. Dia masih saja belum menutupi tubuhnya dengan apa-apa. Memang begitulah dia kalu siang hari ditinggal mas Aryo kerja. Sehabis mandi pasti dia akan keluyuran di dalam rumah tak memakai pakaian sama sekali. Mungkin buat orang lain hal itu akan aneh, tapi bagi keluargaku hal itu hanyalah hal biasa saja.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2WeZP3jh9
Sebenarnya aku juga sama, apabila tida ada kegiatan di luar rumah aku akan diam di kamar. Tentu saja aku sama seperti mbak Tika, tak memakai pakaian apa-apa. Dari dulu di desa aku sudah melakukannya. Itu semua memang kebiasaan yang di berlakukan oleh ibuku. Selama ini kami melakukannya tanpa ada masalah apapun.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj314mBNc1i
“Siapa mbak?” tanyaku begitu mendekati mbak Tika yang sedang menelfon.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJSrPnepG0
“Dina..” balasnya melihatku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXhZS3TRRq
“Eh iya Din.. baru bangun si Angga.. kenapa?”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAei1JpB72K
Mbak Tika terus nyerocos tanpa henti bicara dengan mbak Dina di desa. Posisi mbak Tika yang sedang duduk mengangkang dengan mengangkat kedua kakinya ke atas kursi membuat liang vaginanya terlihat dengan jelas olehku. Jari-jari tangannya yang menggosok pinggiran bibir vaginanya juga terlihat olehku, tampaknya dia sangat menikmati perbuatannya itu.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlsnKYo286
“Hihihi.. jadi kamu udah berhasil ngentot sama mas Aryo? Waahh.. enak dong”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡawdjksfsWC
“Apa? Ibu juga kamu ajak? Gila kamu Din.. hihihi… tapi ibu seneng juga yah? haduuhh.. kalian ini..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTESYfKBTIK
“Enggak dong, kan ada Angga.. bisa tuh dia dimanfaatkan, hihihi..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEm1WeFhEq
Aku tak tahu apa yang dibicarakan oleh mereka berdua. Suara mbak Dina tak kudengar jelas. Hanya kata-kata dari mbak Tika saja yang menunjukkan kalau mereka sedang membicarakan aku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJpNNX3jYG
“Angga? Ada ini.. kenapa?” tangan mbak Tika memberi kode padaku untuk mendekat.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4e9hNc3AV7
“Hihihi.. iya lah Din.. enak lah…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTJxekBSMc
Tak kuduga sebelumnya, tangan mbak Tika yang memanggilku tadi langsung dipakai untuk memegang kemaluanku. Aku terkaget dibuatnya, masih sedang telfon sama mbak Dina tapi dia malah mengocok penisku. Mulai aneh ini kelakuan kakak perempuanku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCR7BQXm5Ri
“Ahhh.. mbakk…” desahku, mbak Tika melihatku lalu cuma tersenyum.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflLL2iPgOk
“Ohh… iya terima aja, kan pak Manto orang kaya Din… pokoknya dia mau menerima kamu apa adanya itu yang utama”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0YPDqaJIw
Tangan lembut mbak Tika terus mengocok penisku dengan gerakan tak terlalu cepat. Aku yang merasakan keenakan membuat batang penisku berdiri dari tidurnya. Semakin lama semakin tegang dan mengeras sempurna.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVM4Dutm9j
“Happphh.. emmhhh… iya Din.. enak kok.. emmhhh..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrj2DztRfdk
Mbak Tika terus bicara dengan mbak Dina melalui sambungan telfon, sedangkan mulutnya mulai melahap penisku yang sekarang sudah tegak mengacung di depannya. Entah apa yang dipikirkan mbak Tika saat itu aku tak mengetahuinya. Jelasnya aku terus merasa enak karena kulumannya itu sungguh beda dari yang pernah aku rasakan sebelumnya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSGp8jJ8nY
“Apaa?? Kamu ajak Vina juga? ahh.. memang bajingan kamu Din, hihihi..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQtpUbluiRi
Mbak Tika lalu tiduran berbaring di atas karpet ruang tamu. Dia lalu memberi kode padaku untuk memasukkan penisku dalam liang vaginanya. Aku yang sudah merasa kepalang tanggung akhirnya menuruti kemauannya. Kuposisikan badanku berada di depan pangkal paha mbak Tika lalu kuarahkan ujung kemaluanku di celah memeknya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGNqocFIJO
“Uhhhhhhhhh.. enak Dinnn… pasti enakk itu.. ahhh..” lenguh mbak Tika saat kumsukkan penisku dalam lobang kemaluannya. Tapi dia masih terus bicara dengan mbak Dina.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4N090b9M9h
“Ahh.. ahhh.. emmmhh.. enggak.. ahh.. sama Angga.. ahh.. rugi dong kalo..ahh.. cuma ngocok.. ahh.. pake jari.. uuuhhhh..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxzwsksvmy
Aku tak peduli mbak Tika sedang bicara dengan mbak Dina, aku terus mengocokkan penisku dalam jepitan liang senggamanya. Gerakanku semakin lama semakin cepat sampai bunyi benturan pangkal pahaku dengan pangkal pahanya mula terdengar jelas.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNq8plzOHWB
Plok.. plokk.. plokk !!
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzg4yLzSuK
“Hihihi.. iya dong.. ahh.. itu dia Din.. ahh.. yang bikin enak.. uhhh…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡocG8cdsosm
Kelakuan kakak perempuanku itu semakin membuatku gemas. Bisa-bisanya dia tengah aku entot tapi dengan santainya bicara dengan mbak Dina yang ada di desa. Sepertinya dia memang memanfaatkan aku untuk memenuhi kebutuhan seksualnya saat mas Aryo tak ada di rumah.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqMZBbNsM7
“Ooohhhhh.. mantab ini Dinnn… aahh… aku keluarrr…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1J0yBC8d9
Kembali cairan hangat mengalir membasahi penisku di dalam liang vagina mbak Tika. Rasa cairan itu sama dengan yang kurasakan tadi pagi. Benar-benar membuatku semakin bersemangat untuk mengentotnya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6uAQ0bE2QX
“Ahhh.. pelan Nggaa!! ahh.. iya ini Angga nusuknya kasar banget Din.. hihihi..” tubuhnya yang bergetar dan sempat kelojotan tak mempengaruhi mbak Tika. Dia terus nyerocos tanpa henti bicara.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxsLera5o6
“Udah pinter kok dia.. kalian sih yang ngajari dia begitu… sekarang aku jadi korbannya deh” ucap mbak Tika menatap wajahku sambil tersenyum geli.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBkvHAJhuZ
Kuteruskan kocokan penisku pada liang senggama mbak Tika. Lama kelamaan aku jadi tak tahan. Mendengar ocehan mbak Tika dan senyuman nakalnya semakin memancing birahiku untuk mengantarku mencapai puncak kenikmatan.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImdPnmDXG1
“Ooohhhh.. mbak Tikaaaaa!!” teriakku lagi memanggil namanya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8tWM9bbkh
Crott.. crottt… crottt.. crottt..
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbT9Qja2zO
Kusemburkan saja cairan pejuhku di dalam liang kenikmatan mbak Tika. Aku tak peduli lagi akan jadi apa nantinya. Toh dia sedang hamil anaknya mas Aryo, tak mungkin kalau spermaku ini bisa membuahinya lagi.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoa06JunaOs
“Ahhh… uuhhh… sshhhh…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXvpE6C9pY
Aku kemudian mencabut penisku dari lobang kemaluan mbak Tika. Lelehan cairan putih kenatal kembali kulihat meleleh keluar dari celah memek kakak perempuanku itu. Lagi-lagi aku jadi senang sekali melihat lelehan cairan itu. Apalagi mbak Tika cuek saja membiarkan cairan itu meleleh keluar dari vaginanya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJArO8lzeN
“Udah Din.. hihihi.. ga bisa.. masih kalah sama mas Aryo.. hihihi.. kamu ini.. jangan dong, kamu makan aja punya pak Manto”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Nbgu2xDLF
Aku yang sudah lemas karena baru saja menyemburkan pejuh langsung membaringkan diri di atas kursi sofa sambil melihat mbak Tika yang masih terus bicara dengan mbak Dina. Aku tak peduli lagi apa yang dia lakukan, aku terus diam dan mulai tertidur dengan sendirinya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyZOzcasnc
***
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdTKcM39mX
“Jadi begitu mas ceritanya..” Angga menyudahi ucapannya yang terdengar seperti bapak mendongeng pada anaknya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukTm4sCLOz
“Mas.. jadi selama ini mbak Tika tau kalo..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzeUsJPLet
“Iya Vin.. tapi itu gapapa.. aku masih bisa menerimanya” balasku pada Vina.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzWMnMEtlm
“Gitu mas.. kalo memang mas Aryo marah ya silahkan, aku siap menerima hukumannya” tandas Angga menyudahi ucapannya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdWXixKCc6
“Gak.. gapapa kok Ngga.. aku gak marah”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqdrvx0ebW
Kami bertiga lalu terdiam. Angga kemudian mengambil sebatang rokok milikku lalu menyalakannya. Vina yang ikut mendengar cerita dari Angga hanya bisa menarik nafas dalam-dalam. Tangannya kulihat beberapa kali mencoba membenarkan posisi celana dalamnya. Aku yakin kemaluan Vina saat ini sudah basah pastinya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXif5DCqHb2
“Vin.. kamu pulang aja, istirahat.. besok kan kita kerja..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqza5599Fy
“Iya mas.. emm… tapi.. gak ah, besok aja”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBQ6fRTAkP
“Iya Vin.. besok aja kita bahas lagi.. Ngga, terimakasih kamu udah mau jujur.. gapapa kok, aku ga masalah sama kalian..” tatapku pada mereka berdua.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9TsZ7Abnw
“Sebentar mas, jadi mas Aryo memberi ijin padaku kalo misalnya…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ulH94CxQw
“Iya Ngga.. asal kakakmu bahagia lakukan aja, apalagi saat aku tak bisa melayaninya” ucapku serius pada Angga.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QWgICdpD7
“Baik mas…”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8Q2pJSwl4
“Tapi ingat, apapun yang terjadi biarlah tetap di keluarga kita.. kamu juga Vin, tahan cerita ini untukmu saja”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIbzgDFvir
“Hihi, iya dong mas..”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTcvDUcKeW
Vina kemudian beranjak pergi dari rumahku. Angga juga sudah kembali masuk ke dalam kamarnya. Demikian halnya denganku, aku menuju kamarku untuk istirahat bersama istriku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADP5VLilYM
Begitu aku buka pintu kamar kulihat istriku sudah tidur dengan pulas. Pancaran wajah bahagianya sungguh sangat terasa, dia jadi sangat cantik kalau sudah merasa bahagia seperti itu. Lalu apakah aku akan menyudahi kebahagiaannya itu? kalaupun aku katakan yang sebenarnya pasti dia akan kecewa. Mungkin saja aku harus bersikap seperti biasa saja.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQD1YPClXl
“Emmhhh.. eh mas? Kapan datangnya?” istriku membuka mata lalu menatapku.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7B2XqZzVy
“Baru aja kok dek.. kamu tidur aja gih, udah malem ini” balasku sambil mengelus rambutnya.
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcv5aJxNn8P
“Iya mas, aku capek banget.. badanku rasanya gampang capek sekarang”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mPRBWyBj9
“Hemm.. begitu, yudah pokoknya banyakin istirahat aja dek, jaga calon anak kita”
10612Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKCJ6zEypY
Aku kemudian mendekatkan mulutku pada keningnya lalu kucium dengan hangat dan mesra. Biarlah ini semua terjadi seperti apa adanya. Biarlah dia menikmati kehidupannya. Aku juga akan menikmati hidupku dengan apa adanya juga. Karena bagiku apapun kesalahan istriku tetap masih lebih besar rasa cinta dan sayangku padanya.
ns 15.158.61.17da2
