x
Delapan pagi, Osamu baru sampai di rumahnya setelah malam penuh kenikmatan dengan Yoshine. Saat ia sampai pintu rumah sudah terkunci, dan HP-nya lupa ia bawa dari penginapan terkutuk itu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlAfONAVrb
"Hah, Arisu sekarang pasti baru berangkat. Kalau sudah gini, mending aku jalan-jalan," gumam Osamu yang merasa percuma menunggu di depan pintu seperti orang bingung.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX369KyFb8z
Osamu yang kelelahan beristirahat di bangku taman yang sepi, dan jarang di lewati orang. Sambil menguap, Osamu mendongak menatap dedaunan yang rindang di sekitarnya, sambil memikirkan nasibnya kedepannya.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7TiCfWIx1Q
"Apa aku harus beri tahu Arisu kalau aku dipecat ya.... Tapi bagaimana kalau dia jadi khawatir? Astaga ... Aku dilema."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVCGWXczEP
Setelah cukup lama Osamu melamun di bangku taman itu, ia putuskan untuk pergi ke perpustakaan umum untuk membaca koran—guna mencari pekerjaan baru. Setelah memilah-milah pekerjaan yang tersedia, ia pun mendapat sebuah loker yang menurutnya cocok dengannya.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbQkv5R6ZXl
Lama Osamu berada di perpustakaan itu, membalik lembar demi lembar koran, dan membaca novel di kala ia bosan. Saat jam dinding menunjukkan pukul 16.00, Osamu langsung bergegas pulang setelah menghabiskan waktu seharian mencatat nomor telepon, dan alamat kantor penyedia lowongan pekerjaan.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOO976WsBld
"Papa, udah pulang dari tadi? Kok ngak ngabarin?" sapa Arisu yang terlihat baru saja pulang, dan kebetulan berpapasan dengan Osamu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7VBLBPi7YC
"Ah, Arisu ini rumit. HP-ku aku tinggalkan di sana, maaf tak mengabarimu," kata Osamu sambil melihat putrinya dengan perasaan bersalah.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ugVKCm5X9
"Eh, kenapa ditinggalin, Pa. Ya udah, ayo masuk."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYldcwQx10x
Mereka berdua masuk bersama tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut mereka, Arisu terlihat curiga melihat penampilan Osamu yang acak-acakan dan berbau menyengat. Namun ia tak mengatakan apapun untuk menghargai ayahnya itu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCRg1PBNcd
"Arisu, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu...." kata Osamu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfF7FZrHje8
"Ada apa, Pa?" balas Arisu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbp9Fi3uhNT
"Papa dipecat. Maaf, Arisu."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8ONSXT6pN
Arisu mengernyit dahi, merasa bingung kenapa perusahaan gelap tempat ayahnya bekerja itu memecatnya yang loyal, dan mau disuruh-suruh.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGQuyWO8Fy
"Sebenarnya...."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ODlACcyw7
Osamu pun menceritakan apa yang terjadi sebenarnya pada Arisu, namun tak mengatakan apa pun tentang hubungannya dengan Yoshine. Arisu hanya bisa menghela napas mendengar cerita ayahnya yang sembrono itu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MnBGP3iID
"Jadi Papa dan Wanita itu dipecat karena Papa gangguin mereka?"
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ97zIOhPhL9
"Gangguin apa Arisu!? Sudah jelas-jelas mereka memaksa Yoshine untuk melayani mereka. Yoshine bahkan sampai menangis saat itu."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZVVnNUzCa
"Ya ampun Papa, itu tindakan yang bodoh. Harusnya Papa biarkan saja pelacur itu diperkosa."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRmQqo8RYX
"Hah!? Jaga bicaramu Arisu! Yoshine itu temanku, dia banyak membantuku selama ini ... Kenapa kau bicara seperti itu!?"
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTFU18PHPn
"Kenapa Papa nyolot!? Apa terjadi sesuatu antara kalian berdua?"
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklAOL7lOVI
Osamu terdiam, melihat hal itu Arisu semakin marah padanya, dan meninggalkan Osamu sebelum sempat membalas ucapannya.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLTKEebo1w
'Sial, aku mengacaukannya,' batin Osamu sambil mengacak-acak rambutnya.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBRTsblRQj
*****
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QhlFv0P8J
Selama seminggu lebih, Arisu mendiamkan Osamu dan tak bicara sepatah kata pun dengannya. Selama seminggu itu, Osamu yang menganggur bekerja sambilan sebagai tukang angkat barang sambil menunggu panggilan.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtB7wd2Nzlk
Osamu bingung harus bagaimana menghadapi Arisu, lalu ia pun bertanya pada Yoshine yang sama-sama wanita.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ND0LtZDH1
"Seperti Arisu tak ingin ayahnya mencintai orang lain selain dirinya, mungkin takut kalau ayahnya diambil darinya," kata Yoshine setelah mendengar cerita Osamu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlRqfdx58m
"Lalu aku harus bagaimana Yoshine, rasanya tak menyenangkan tinggal serumah tapi tak saling bicara."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2K5oB4YbC
"Senior harus minta maaf lebih dulu padanya."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8W3iSie26y
"Bagaimana aku mau minta maaf, dia terus-menerus menghindariku."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQi5NCrGERU
"Hmmm... Apa aku ke sana saja ya, untuk membantumu, Senior."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmNuYIBLXi
Osamu menggeleng tak setuju, " Itu ide yang buruk, bisa jadi Arisu tambah marah kalau itu terjadi."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Jd1vzzpjs
"Hmm... Sulit juga kalau begitu, sepertinya aku terlalu merepotkanmu, Senior."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJNYTRgLbv4
"Jangan berkata begitu, Yoshine. Tenanglah, aku akan membujuk Arisu. Dia mungkin belum siap untuk menerimamu."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1tzBQNKyo
"Senior..."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgauxZ7OGiJ
Yoshine tersentuh karena ucapan pacarnya itu, lalu mereka berdua berciuman dengan mesra dan penuh gairah. Di dalam kamar Yoshine yang bernuansa pink itu, Osamu dan Yoshine bercumbu dengan penuh nafsu ... Namun tak sampai berhubungan badan—hanya saling cium, pegang, raba bagian memalukan masing-masing.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLzUqOph6H
"Aku bikin makan siang dulu, ya. Senior," bisik Yoshine di kala percumbuan mereka.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMGWYBdEpm
"Jangan lama-lama, Sayang."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVzBHTP6mQ
Yoshine tersenyum simpul, lalu menggigit kecil bibir bawah Osamu sebelum pergi untuk membuat makan siang.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLJaojIHhs
Osamu termenung dengan penis berdiri tegak dari balik celananya, ia masih tak percaya akan mendapat wanita secantik dan seseksi Yoshine sebagai pacarnya.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshhodj7en6
Sambil menunggu Yoshine selesai membuat makan siang, Osamu menyambi membuat CV untuk melamar kerja di laptop Yoshine. Saat Yoshine kembali, mereka berdua makan siang bersama sambil bermesraan dan bercanda merencanakan masa depan mereka.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lUSj9k5Ve
*****
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXB6bD8UOfD
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcDpeQIBoc
Saat Osamu pulang, Arisu sudah menunggu di depan pintu dengan tanktop putih tipis dan hotpants merah yang memperlihatkan pahanya yang mulus. Arisu menatap Osamu dengan tatapan sinis, seperti seorang istri yang mencurigai suaminya selingkuh dengan wanita lain.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGBIPWVpDE
"Papa kemana aja! Kenapa jam segini baru pulang!?" selidik Arisu sembari menyilangkan tangan.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPEB9Ajb6Q
Osamu berkata jujur, "Dari tempat Yoshine. Kami berdua lagi bikin CV bareng."
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpi0vX0RwG
Arisu kesal, ia langsung pergi begitu mendengar jawaban Osamu yang polos itu. Osamu kebingungan, namun segera ia mengejar Arisu untuk meminta maaf padanya.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsAjTWbJzx
"Ris! Dengerin Papa, Ris! Papa minta maaf! Papa salah!" kata Osamu sambil menangkap tangan Arisu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6s0xHXf33X
Arisu menoleh dengan wajah tak senang, ia tepis tangan Osamu lalu mulai menyilangkan tangan dan bersandar di samping tembok.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoEOInpAHB
"Papa pikir, minta maaf cukup. Buka baju Papa!"
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYudrWZ6qp
"Hah!? Apa!?"
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrok4fzyt1R
"Papa gak dengar aku, buka baju Papa kalau papa serius mau aku maafin Papa!"
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1Ap550wWi
Osamu tersentak kaget, ia lihat wajah serius Arisu, lalu ia pun menuruti perintahnya, dan mulai melepas kaos serta celana jeans yang ia kenakan sampai hanya tersisa celana dalam saja.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFHQPmv1Ld
"CD-nya kok ngak dilepas!? Mau aku lepasin!?" ucap Arisu sambil menelan ludah melihat tubuh berisi ayahnya itu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVnGDcKUxH
"Eh!? Harus!? Kenapa!?"
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tyvy5TlGU
"Papa mau dimaafin gak!?"
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGmxTslpZ4
Akhirnya Osamu pun melepas kain terakhir yang menutup tubuhnya, dan telanjang bulat di depan putrinya yang memerah menyaksikan tubuh telanjangnya.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09xd3hZq7L
"Nah tuh kan!? Ada bekas cupangan! Papa ngentot ya ama dia!?" bentak Arisu saat melihat bekas merah di sekitar perut Osamu.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnosOVrQSRb
Osamu yang tengah menutupi selangkangan langsung berusaha menutup bekas merah itu, dan membiarkan burung besarnya yang masih lemas itu bergelantung di antara kakinya.
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wr2834Cax
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUuGzz5gTf
1167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDg65SV1HcY
