
Osamu membawa Yoshine kembali ke ranjang dengan menggendongnya bak tuan putri, sambil menciuminya—Osamu sesekali meremas pantat lembut Yoshine. Osamu menjatuhkannya dengan lembut ke atas kasur, lalu mulai menindihnya dari atas sambil menatap matanya yang sayu, tangannya tak tinggal diam—ia meremasi kedua payudara Yoshine sambil menimbangnya.
1686Please respect copyright.PENANAbmyhcfNN0Y
Bibir mereka kembali bertemu, Osamu mencium Yoshine dengan lembut sambil membelai rambut hitam panjangnya, dan mengelus pipinya yang merah tersipu. Ciumannya lalu turun, melewati leher Yoshine dan berhenti di antara kedua payudaranya.
1686Please respect copyright.PENANAm89axZGy8F
"Ahh! Seniorr! Ahh!"
1686Please respect copyright.PENANAN79TSpIcRW
Yoshine mengeram keras, lidah Osamu menguasi putingnya dengan lembut sambil sesekati mengigitnya kecil. Kedua tangan Yoshine terangkat, ia remas sprei putih di bawahnya dengan keras sambil menikmati setiap permainan lidah Osamu di kedua gunungnya.
1686Please respect copyright.PENANAEQMvIFXngy
"Yoshine, jepit aku dengan tetekmu yang besar itu ... jepit aku Yoshine," kata Osamu sambil membenamkan kepalanya di antara dua payudara Yoshine.
1686Please respect copyright.PENANAsV02VEAyo8
Tangan Yoshine yang bebas lalu memegang tiap sisi payudaranya, dan mulai menghimpit kepala Osamu di antara payudaranya. Embusan napas Osamu di antara kedua payudaranya, serta rambut hitamnya yang kusut membuatYoshine semakin bernafsu—ingin segera dibuahi.
1686Please respect copyright.PENANAp8yxlSVY3I
"Senior! Ahh!"
1686Please respect copyright.PENANADBrWgUhizE
Osamu keluar dari jepitan payudara itu, lalu turun ke belahan paha Yoshine yang ditumbuhi bulu-bulu tipis itu. Vaginanya merekah menggoda lidah Osamu untuk menjilatinya, dengan satu sapuan—Osamu menjilat dari atas bawah vagina Yoshine, lalu berhenti pada kacang kecil yang tegang, dan menghisapnya.
1686Please respect copyright.PENANAfsiPC0pvju
"Ahhhhh! Senioorr! Ahhh! Emmmhh! Ahhhh!"
1686Please respect copyright.PENANAbDoOS2yrdi
Tubuh Yoshine bak tersengat listrik, satu semprotan keluar dari bawah kacangnya—membuat basah Osamu yang tengah menjilatinya.
1686Please respect copyright.PENANAGGhl8X0j8s
"Yoshine! Kau gampang keluar ya..." goda Osamu sambil menyeka cairan Yoshine di mulutnya.
1686Please respect copyright.PENANAxeLDo4RFEn
"Itu karena Senior terlalu jago..."
1686Please respect copyright.PENANAXMgBZmLCpB
Osamu tersenyum lalu mulai menyiapkan penisnya untuk menembus liang kewanitaan Yoshine, ukurannya yang besar membuat Yoshine menelan ludah. Yoshine sendiri tak yakin apa vaginanya akan cukup untuk menampung seluruh batang penis Osamu, dan bagaimana rasanya saat batang keras itu menembus dirinya.
1686Please respect copyright.PENANANoudLd2osX
"Aku akan pelan-pelan Yoshine, kalau sakit kau bisa bilang untuk berhenti," kata Osamu sambil mengarahkan kepala jamurnya ke celah vagina Yoshine yang terbuka.
1686Please respect copyright.PENANATTgtiLDa5b
Jlep
1686Please respect copyright.PENANA53bnLM3AaA
"Erggg!!"
1686Please respect copyright.PENANAZsryHZrPkL
Yoshine memekik dengan wajah ahego, baru kepalanya saja yang masuk Yoshine sudah meringis kesakitan ia kembali mencengram sprei dan menggigit guling untuk menahan rasa sakit di vaginanya.
1686Please respect copyright.PENANAhul7XecdBF
"Apa sakit Yoshine? Kalau sakit aku bisa berhenti."
1686Please respect copyright.PENANA58s9jtWmfz
"Ja-jangan Senior! Jangan! Tolong lanjutkan!"
1686Please respect copyright.PENANAJT4DCB1CSd
Osamu mendorong lembut penis masuk, saat ia mendorong Yoshine terus mengeram, akhirnya setelah lama melakukan penetrasi ... semua penis Osamu berhasil terbenam di dalam vagina juniornya itu.
1686Please respect copyright.PENANAYdUlyBjivh
"Ahh! Yoshine! Memekmu meremas kontolku! Ahh!" ucap Osamu.
1686Please respect copyright.PENANAL6n83HF3cr
"Ahhh! Senior! Ahhh! Aku-Aku bisa meraskan kontol besarmu itu bergetar dalam diriku! Ahh! Senior! Senior! Ahh! Rasanya enak sekali! Ahh! Setelah ini ... Ah! Aku tak yakin ada penis lain yang bisa membuatku keenakan seperti ini! Ahh! Senior!"
1686Please respect copyright.PENANArQSnALTNJr
"Yoshine! Aku gas!"
1686Please respect copyright.PENANAXBF126G9ob
"ARGGGGGHHH!"
1686Please respect copyright.PENANAJyiQfjSXeA
Yoshine memekik saat penis Osamu mulai bergerak dalam vaginanya, ular besar itu menghantam vaginanya maju mundur dengan kecepatan lambat namun semakin cepat seiring berjalannya waktu.
1686Please respect copyright.PENANAZVLxkaXcbQ
"Ahhhhh! ARRGGG! AAAHHH! OOHH! AHHH! ENAKK! AHHH!"
1686Please respect copyright.PENANAG1abRPVypB
Yoshine tak lagi bisa menahan mulutnya untuk mendesah keenakan, penis Osamu benar-benar mengaduk-aduk dirinya seperti sebuah mesin pompa minyak dari amerika.
1686Please respect copyright.PENANAKpltYhrrXS
Osamu semakin brutal, vagina Yoshine semakin menyempit hingga membuatnya harus mengeluarkan tenaga ektra untuk menggenjotnya. Semenit kemudian Osamu mencapai orgasme, gerakan pinggulnya makin cepat hingga membuat Yoshine terhentak dan memekik merasakan vaginanya dihancurkan oleh Osamu.
1686Please respect copyright.PENANAHIjjGRU3z5
"Ahhh! Haah! Hhaah! Maaf Yoshine aku crot di dalam," kata Osamu seraya mencabut penisnya.
1686Please respect copyright.PENANA9WOewMu05f
Saat penis itu dicabut, vaginanya Yoshine mengangga lebar dengan cairan putih kental mengalir keluar bersama dengan lendirnya. Osamu menelan ludah, penisnya itu belum puas—ia pun membalik tubuh Yoshine, dan kembali menyodoknya dengan gaya Doggy Style.
1686Please respect copyright.PENANARdgxOnyaz2
"ARGGGHH! Senior! Ahh! Padahal baru crot! Ahh! Senior!"
1686Please respect copyright.PENANAF9en5b3Z0l
Yoshine mengeram keenakan, Osamu di belakang terus menggenjotnya maju mundur dengan penuh semangat. Vaginanya yang mengangga disertai lendir licin membuat penis Osamu semakin lancar keluar masuk lubang kenikmatan itu.
1686Please respect copyright.PENANARMLSRUOJ6N
Payudara Yoshine berguncang hebat, setiap hentakan Osamu membuat payudara itu seperti ingin meloncat keluar dari tempatnya. Sebelum Osamu keluar, ia kembali berganti posisi dengan Yoshine yang berada di atas.
1686Please respect copyright.PENANAiECjtuJinU
"Senior! Ahh! Kontolmu enakbanget ahhh!"
1686Please respect copyright.PENANAh03e0j0vnM
Yoshine mulai naik turun, menaiki penis Osamu di bawah dengan liar—lidahnya menjulur keluar, payudara besarnya naik turun mengikuti gerakan pinggulnya. Osamu menikmati setiap gerakan Yoshine sambil melihat wajahnya yang cabul sambil tersenyum. Tak menunggu waktu lama, Osamu kembali merubah posisi hingga kini ia yang berada di atas dengan gaya missionary.
1686Please respect copyright.PENANAB9dL3TdSw1
Dari posisi itu, ia bisa melihat dengan jelas keindahan tubuh lawan mainnya itu, dan bisa dengan bebas menggerakkan pinggulnya. Setelah penetrasi dan genjotan yang panjang—akhirnya Osamu kembali orgasme ... namun kali ini, ia tak lupa untuk mencabut keluar penisnya ... dan menyemburkan lahar panas itu ke perut Yoshine.
1686Please respect copyright.PENANAWf3EJpCMr6
"Sial! Apa ada kondom di sini!?" kata Osamu.
1686Please respect copyright.PENANAGTgxSiQN4Y
Osamu melihat sekeliling, dan terfokus pada sekotak kecil kondom yang terbuka di samping meja tempat tidur. Tanpa berpikir lagi, Osamu langsung meraih kondom itu dan memakainya—tapi ternyata kondom itu hanya mempu menutup setengah batanganya.
1686Please respect copyright.PENANAHwUd5qDxt2
"Ya ampun kecil sekali. Yoshine ... maaf, kondomnya terlalu kecil," kata Osamu pada Yoshine yang tengah menunggunya dengan kaki terbuka dan badan bersandar pada sisi ranjang.
1686Please respect copyright.PENANASgvIqQN1xA
"Kalau Senior gak nyaman, gak usah pakai aja."
1686Please respect copyright.PENANAFtVPUlVUSD
"Hah!? Gimana kalau kau hamil?"
1686Please respect copyright.PENANA9AHgs3NNW7
"Gak! Papa kalau aku hamil, kalau itu anak Senior ... aku bakal menerimanya, dan menjadi Ibu yang baik."
1686Please respect copyright.PENANAyblhzoi9iQ
Mendengar kata fulgar itu, penis Osamu kembali mengeras ... ia lepas kondom kecil yang membungkus penisnya itu, dan mendekati Yoshine yang tersenyum sayu padanya.
1686Please respect copyright.PENANAzW5bTfnaWU
"Baik Yoshine! Kalau itu yang kau mau aku Gas!"
1686Please respect copyright.PENANAVqvomflSkZ
"Oke Gas! Lakukan Senior!"
1686Please respect copyright.PENANAYdSch3i3xo
Osamu tersenyum penuh semangat, dia pun kembali menggarap Yoshine dengan berbagai gaya sampai waktu berlalu dengan cepat. Setelah hampir 4 jam bertarung di atas ranjang keduanya pun tertidur sambil berpelukan dengan cairan lengket menempel di tubuh masing-masing.
1686Please respect copyright.PENANA7tpYAkG4pp
*****
1686Please respect copyright.PENANA2aOLQOVAN8
Arisu kebingungan, sambil terus melihat HP-nya untuk mengecek balasan dari Osamu. Sekitar 467 pesan telah ia kirim pada kontok Osamu, dan 87 panggilan telah ia lakukan ... tapi papanya yang tampan itu sama sekali tak mengecek teleponnya.
1686Please respect copyright.PENANAWNF4zYe5lx
"Apa yang Papa lakukan!? Apa dia begitu sibuk sampai gak balas chatku!" geram Arisu sambil menggigit bibirnya.
1686Please respect copyright.PENANAanWljpMYh2
Kepalanya dipenuhi pikiran—membayangkan hal-hal buruk yang terjadi pada ayahnya. Saat tengah gelisah tiba-tiba Arisu terpikir tentang Yoshine yang juga ikut perjalanan bisnis dengan ayahnya.
1686Please respect copyright.PENANA0g85DSz0O4
"Wanita itu ... dia ... gak mungkin kan," gumam Arisu sambil menggigit ibu jarinya sendiri dan meringkuk di atas ranjang ayahnya.
1686Please respect copyright.PENANAlttUyfLvIM