x
Delapan pagi, Osamu baru sampai di rumahnya setelah malam penuh kenikmatan dengan Yoshine. Saat ia sampai pintu rumah sudah terkunci, dan HP-nya lupa ia bawa dari penginapan terkutuk itu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiydd0X4YlW
"Hah, Arisu sekarang pasti baru berangkat. Kalau sudah gini, mending aku jalan-jalan," gumam Osamu yang merasa percuma menunggu di depan pintu seperti orang bingung.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tQzj0pfM4
Osamu yang kelelahan beristirahat di bangku taman yang sepi, dan jarang di lewati orang. Sambil menguap, Osamu mendongak menatap dedaunan yang rindang di sekitarnya, sambil memikirkan nasibnya kedepannya.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquD9xjMbdP
"Apa aku harus beri tahu Arisu kalau aku dipecat ya.... Tapi bagaimana kalau dia jadi khawatir? Astaga ... Aku dilema."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGit9FiunCR
Setelah cukup lama Osamu melamun di bangku taman itu, ia putuskan untuk pergi ke perpustakaan umum untuk membaca koran—guna mencari pekerjaan baru. Setelah memilah-milah pekerjaan yang tersedia, ia pun mendapat sebuah loker yang menurutnya cocok dengannya.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9OIxddra0
Lama Osamu berada di perpustakaan itu, membalik lembar demi lembar koran, dan membaca novel di kala ia bosan. Saat jam dinding menunjukkan pukul 16.00, Osamu langsung bergegas pulang setelah menghabiskan waktu seharian mencatat nomor telepon, dan alamat kantor penyedia lowongan pekerjaan.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCQczuywZu
"Papa, udah pulang dari tadi? Kok ngak ngabarin?" sapa Arisu yang terlihat baru saja pulang, dan kebetulan berpapasan dengan Osamu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSGlSOvCPd
"Ah, Arisu ini rumit. HP-ku aku tinggalkan di sana, maaf tak mengabarimu," kata Osamu sambil melihat putrinya dengan perasaan bersalah.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpX2mrUOBl
"Eh, kenapa ditinggalin, Pa. Ya udah, ayo masuk."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl45j8yoXEN
Mereka berdua masuk bersama tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut mereka, Arisu terlihat curiga melihat penampilan Osamu yang acak-acakan dan berbau menyengat. Namun ia tak mengatakan apapun untuk menghargai ayahnya itu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4OCIdsRFa
"Arisu, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu...." kata Osamu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGib1NkSNTm
"Ada apa, Pa?" balas Arisu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRtCLSyLCe
"Papa dipecat. Maaf, Arisu."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bdhO2tz0P
Arisu mengernyit dahi, merasa bingung kenapa perusahaan gelap tempat ayahnya bekerja itu memecatnya yang loyal, dan mau disuruh-suruh.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUD5YTxdlo
"Sebenarnya...."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4CNvzzXVgA
Osamu pun menceritakan apa yang terjadi sebenarnya pada Arisu, namun tak mengatakan apa pun tentang hubungannya dengan Yoshine. Arisu hanya bisa menghela napas mendengar cerita ayahnya yang sembrono itu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVs2w6JqtZM
"Jadi Papa dan Wanita itu dipecat karena Papa gangguin mereka?"
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7tx3QEacU
"Gangguin apa Arisu!? Sudah jelas-jelas mereka memaksa Yoshine untuk melayani mereka. Yoshine bahkan sampai menangis saat itu."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc95d9ZBjCG
"Ya ampun Papa, itu tindakan yang bodoh. Harusnya Papa biarkan saja pelacur itu diperkosa."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06S2K0Ft9h
"Hah!? Jaga bicaramu Arisu! Yoshine itu temanku, dia banyak membantuku selama ini ... Kenapa kau bicara seperti itu!?"
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKldKwDt7aE
"Kenapa Papa nyolot!? Apa terjadi sesuatu antara kalian berdua?"
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrifS1uZAmf
Osamu terdiam, melihat hal itu Arisu semakin marah padanya, dan meninggalkan Osamu sebelum sempat membalas ucapannya.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggkrBNI7AA
'Sial, aku mengacaukannya,' batin Osamu sambil mengacak-acak rambutnya.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb28nm14Xn6
*****
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQw3qCYRsAs
Selama seminggu lebih, Arisu mendiamkan Osamu dan tak bicara sepatah kata pun dengannya. Selama seminggu itu, Osamu yang menganggur bekerja sambilan sebagai tukang angkat barang sambil menunggu panggilan.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhQsK8MgyU
Osamu bingung harus bagaimana menghadapi Arisu, lalu ia pun bertanya pada Yoshine yang sama-sama wanita.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSCo3p7o1U
"Seperti Arisu tak ingin ayahnya mencintai orang lain selain dirinya, mungkin takut kalau ayahnya diambil darinya," kata Yoshine setelah mendengar cerita Osamu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAtTXZAhrv
"Lalu aku harus bagaimana Yoshine, rasanya tak menyenangkan tinggal serumah tapi tak saling bicara."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLP3e6wQBp
"Senior harus minta maaf lebih dulu padanya."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOebVSQWGL0
"Bagaimana aku mau minta maaf, dia terus-menerus menghindariku."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSuD9IQakj
"Hmmm... Apa aku ke sana saja ya, untuk membantumu, Senior."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1cVs7PBP3
Osamu menggeleng tak setuju, " Itu ide yang buruk, bisa jadi Arisu tambah marah kalau itu terjadi."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOanfCYdoA
"Hmm... Sulit juga kalau begitu, sepertinya aku terlalu merepotkanmu, Senior."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1JkXnkjqr
"Jangan berkata begitu, Yoshine. Tenanglah, aku akan membujuk Arisu. Dia mungkin belum siap untuk menerimamu."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Lt3kUclqw
"Senior..."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEjKmyebRb
Yoshine tersentuh karena ucapan pacarnya itu, lalu mereka berdua berciuman dengan mesra dan penuh gairah. Di dalam kamar Yoshine yang bernuansa pink itu, Osamu dan Yoshine bercumbu dengan penuh nafsu ... Namun tak sampai berhubungan badan—hanya saling cium, pegang, raba bagian memalukan masing-masing.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiYKfttgoU
"Aku bikin makan siang dulu, ya. Senior," bisik Yoshine di kala percumbuan mereka.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87lTr8IpCR
"Jangan lama-lama, Sayang."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMOLGTZXrO
Yoshine tersenyum simpul, lalu menggigit kecil bibir bawah Osamu sebelum pergi untuk membuat makan siang.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFR0gpWhRsV
Osamu termenung dengan penis berdiri tegak dari balik celananya, ia masih tak percaya akan mendapat wanita secantik dan seseksi Yoshine sebagai pacarnya.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFFZtB63xSR
Sambil menunggu Yoshine selesai membuat makan siang, Osamu menyambi membuat CV untuk melamar kerja di laptop Yoshine. Saat Yoshine kembali, mereka berdua makan siang bersama sambil bermesraan dan bercanda merencanakan masa depan mereka.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurlMqBIfBz
*****
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsnU5JfBd3
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpi3cqnTkd
Saat Osamu pulang, Arisu sudah menunggu di depan pintu dengan tanktop putih tipis dan hotpants merah yang memperlihatkan pahanya yang mulus. Arisu menatap Osamu dengan tatapan sinis, seperti seorang istri yang mencurigai suaminya selingkuh dengan wanita lain.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUldNG2y0o
"Papa kemana aja! Kenapa jam segini baru pulang!?" selidik Arisu sembari menyilangkan tangan.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfjbEXabY8
Osamu berkata jujur, "Dari tempat Yoshine. Kami berdua lagi bikin CV bareng."
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySCOhv0IoK
Arisu kesal, ia langsung pergi begitu mendengar jawaban Osamu yang polos itu. Osamu kebingungan, namun segera ia mengejar Arisu untuk meminta maaf padanya.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoJ0Ptw5n9
"Ris! Dengerin Papa, Ris! Papa minta maaf! Papa salah!" kata Osamu sambil menangkap tangan Arisu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTmiN3unou
Arisu menoleh dengan wajah tak senang, ia tepis tangan Osamu lalu mulai menyilangkan tangan dan bersandar di samping tembok.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTPQ0M0cT3
"Papa pikir, minta maaf cukup. Buka baju Papa!"
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonjaYmJZZu
"Hah!? Apa!?"
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbp4JBSRhs
"Papa gak dengar aku, buka baju Papa kalau papa serius mau aku maafin Papa!"
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjp3XhuhgF3
Osamu tersentak kaget, ia lihat wajah serius Arisu, lalu ia pun menuruti perintahnya, dan mulai melepas kaos serta celana jeans yang ia kenakan sampai hanya tersisa celana dalam saja.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCkAjKCtTU
"CD-nya kok ngak dilepas!? Mau aku lepasin!?" ucap Arisu sambil menelan ludah melihat tubuh berisi ayahnya itu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsI0Jh0ZAzV
"Eh!? Harus!? Kenapa!?"
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3E1vl5vIyC
"Papa mau dimaafin gak!?"
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7b3VpOVuw
Akhirnya Osamu pun melepas kain terakhir yang menutup tubuhnya, dan telanjang bulat di depan putrinya yang memerah menyaksikan tubuh telanjangnya.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYlLJ8hlJ6
"Nah tuh kan!? Ada bekas cupangan! Papa ngentot ya ama dia!?" bentak Arisu saat melihat bekas merah di sekitar perut Osamu.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQQ9lRPeDz
Osamu yang tengah menutupi selangkangan langsung berusaha menutup bekas merah itu, dan membiarkan burung besarnya yang masih lemas itu bergelantung di antara kakinya.
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7VXRFoF6Lu
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmi8l22ybV
1284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ998KGqRu24
