
Osamu menelan ludah tatkala Arisu mulai meremas-remas batangnya dari luar, jantungnya berdegup kencang tak mengira kalau hal seperti ini akan terjadi. Segera Osamu menangkap tangan Arisu lalu menepisnya dari batangnya, setelahnya Osamu pun berbalik untuk melihat wajah merah padam putrinya itu dengan matanya sendiri.
1960Please respect copyright.PENANArlE7H4pIti
"Pa-papa...." ucap Arisu lirih hingga membuat Osamu merinding dibuatnya.
1960Please respect copyright.PENANAln7qxxAnst
Sebelum Osamu sempat membalas, sebuah ciuman mendarat di bibirnya bersamaan dengan daging lunak yang berusaha memasuki mulut untuk bergelut dengan lidahnya.
1960Please respect copyright.PENANASvN6FF6frw
"Hmmm... Ar-Arriiss..." gumam Osamu saat Arisu mulai memasukkan lidahnya dalam mulut Osamu, dan mengelitik lidahnya.
1960Please respect copyright.PENANAbqCsEiWAzV
Osamu berusaha berontak, namun Arisu segera mendorong tubuhnya hingga jatuh terlentang dan menindihnya sambil terus berciuman. Jantung Arisu berdegup kencang wajahnya merah seperti tomat, tapi bibirnya terus menyosor Osamu sementara tangannya menerobos masuk dalam celah kaos polos yang dikenakan Osamu.
1960Please respect copyright.PENANAWOvYkrlSsJ
"Papa.... Aku.... Aku... Aku menyukaimu.... Maaf, Pa. Aku melihatmu sebagai seorang laki-laki, aku benar-benar buruk bukan!?" ucap Arisu setelah puas menciumi bibir Osamu sambil menindihnya dengan tatapan menyesal.
1960Please respect copyright.PENANA3NsuUCxHLT
"Arisu..." kata Osamu yang terlihat shock dengan pernyataan Arisu barusan.
1960Please respect copyright.PENANA3eqFu92RFL
"Maaf.... Maaf, Papa...."
1960Please respect copyright.PENANAN2o3HcjCjm
Bola mata Arisu berkaca-kaca, ia bangun dari atas Osamu lalu berlari kecil meninggalkan Osamu, dan masuk ke kamarnya dengan perasaan campur aduk.
1960Please respect copyright.PENANATgybtEtiTY
Osamu termenung saat Arisu pergi darinya, ungkapan Arisu barusan telah membuatnya tak bisa tenang hingga ia pun tanpa sadar mengejar Arisu sampai ke depan pintu kamarnya yang tertutup rapat. Sejenak Osamu berdiri di depan pintu itu dengan ragu, tangannya begitu gemetar untuk mengetuk pintu, namun hati kecilnya tak bisa tenang.
1960Please respect copyright.PENANAwjVa9uNimV
"Arisu.... Kita perlu bicara...." ungkap Osamu setelah memantapkan hatinya, sambil mengetuk pintu kamar Arisu.
1960Please respect copyright.PENANAFhe3oS9tEV
Tok! Tok! Tok!
1960Please respect copyright.PENANAexs2YgYM9z
Osamu mengetuk beberapa kali, namun tak ada satupun jawaban yang terdengar dari balik pintu. Setelah mengetuk cukup lama, tiba-tiba pintu kamar terbuka ... Menampakkan Arisu dengan mata bengkak sehabis menangis—tetap dengan jaket pinknya.
1960Please respect copyright.PENANA3bKf1myI1l
"Masuk," ucap Arisu sambil menyeka sisa air matanya.
1960Please respect copyright.PENANANXnx6CJCo2
Glek!
1960Please respect copyright.PENANAN3ztOYCKa1
Sambil menelan ludah Osamu masuk ke kamar Arisu yang berantakan penuh pakaian berserakan, dan sampah sisa makanan di lantai. Osamu duduk di ranjang Arisu bersama Arisu yang duduk di sebelahnya dengan perasaan canggung.
1960Please respect copyright.PENANAMkbwdhphxo
"Soal tadi, apa benar yang kau katakan sebelumnya? Arisu... Apa kau menganggapku sebagai seorang laki-laki?" tanya Osamu langsung ke intinya.
1960Please respect copyright.PENANAQmPExBgRTY
Arisu hanya mengangguk menjawab pertanyaan Osamu dengan pandangan menunduk.
1960Please respect copyright.PENANAOenw0bcJzv
Osamu menghela napas, "Apa yang kau lihat dariku Arisu? Aku ini sudah tua, tak punya harta melimpah, dan seorang yang pernah gagal dalam berumah tangga. Apa yang kau harapkan dari lelaki sepertiku, terlebih lagi aku ini Ayahmu. Hubungan seperti itu tak akan berjalan dengan lancar."
1960Please respect copyright.PENANAqX0kQWYxtZ
Arisu terdiam, hatinya berkecamuk mendengar ucapan pesimis Osamu hingga ia pun akhirnya mendapat keberaniannya kembali.
1960Please respect copyright.PENANAI48f73BIWu
"Kau salah Papa, kau lelaki yang hebat. Kau ganteng, bertanggung jawab, dan sosok seorang Ayah yang hebat ... Siapapun wanita pasti akan jatuh cinta dengan ketulusanmu, hanya karena kau pernah gagal ... Bukan berarti kau adalah orang yang gagal. Aku mencintaimu, apa pun yang terjadi aku sangat ingin bersamamu ... Meski dunia menenang kita, aku tetap akan maju, jika itu bersamamu ... Papa...."
1960Please respect copyright.PENANAGVDgXvExSU
Osamu terbelalak, kata-kata Arisu seolah telah menjadi guyuran air yang membersihkan dirinya dari lumpur pekat yang selama ini terus menjeratnya. Tanpa sadar tubuh Osamu bergerak, dan mendekap Arisu seperti seorang Romeo yang memeluk pujaan hatinya.
1960Please respect copyright.PENANAIdLEsakcrz
"Arisu... Terimakasih kasih," kata Osamu setelah melepaskan pelukannya dari Arisu.
1960Please respect copyright.PENANAbjnmeuY2EX
Mata keduanya saling bertemu dengan pandangan berbeda dari sebelumnya, perlahan keduanya saling mendekatkan wajah, lalu berciuman dengan liar sambil saling berpelukan, dan merangkul satu sama lain. Kali ini Osamu membuka mulutnya menerima lidah Arisu ke dalam mulutnya untuk saling meraba, dan beradu lidah hingga membuat mereka berdua dipenuhi keringat.
1960Please respect copyright.PENANArdj3ulDWQN
Osamu melepaskan cumbuannya, lalu mengarahkan tangannya untuk menyentuh gundukan gunung indah yang tertutup jaket pink di depannya.
1960Please respect copyright.PENANAvEm9PnFBuY
"Ahhh...." Arisu langsung mendesah saat kedua tangan Osamu meraba-raba payudaranya yang sudah mengerah karena cumbuan tadi.
1960Please respect copyright.PENANARu8EXInp9x
Osamu meremas pelan kedua gunung Arisu dengan jantung berdegup kencang, ia tak menyangka kalau gunung Arisu begitu kenyal, dan berisi untuk disentuh seperti punya mantan istrinya dulu. Sementara Osamu masih terpaku dengan kedua gunung kenyal itu, tangan Arisu seperti ular bergerak cepat ke arah celana Osamu, dan menurunkan resleting sekaligus celana dalamnya.
1960Please respect copyright.PENANA8lXDPsf2zg
"Oughh! Ahhh.... Arisu...." pekik Osamu saat ia merasakan sebuah cekikan di kontolnya yang mengeras.
1960Please respect copyright.PENANAyx2H7pnCgC
Arisu tersenyum kecil melihat ekspresi lucu yang dibuat Osamu, lalu mulai mengocok kontol besar Osamu naik turun hingga membuat Osamu berteriak keenakan.
1960Please respect copyright.PENANAOzMIIOhkKP
"Ahh.... Arisu... Oughh! Kenapa kau jago sekali.... Sudah berapa banyak kontol yang kau kocok seperti ini!? Ahh... Ahhh..." gumam Osamu sambil terus meremas-remas dua tetek Arisu dengan lebih keras.
1960Please respect copyright.PENANALXApoey5vX
"Biar kubuat Papa lebih nikmat lagi, serahkan padaku," ucap Arisu yang mulai bangkit sifat binalnya setelah mendapat pujian dari Osamu.
1960Please respect copyright.PENANASVLykX1l3j
"Biar kubuat Papa lebih nikmat lagi, serahkan padaku," ucap Arisu yang mulai bangkit sifat binalnya setelah mendapat pujian dari Osamu
1960Please respect copyright.PENANAh3EoXlE1yh
Perlahan Arisu menurunkan resleting di jaket pink-nya hingga terlihat pakaian dalam berwarna merah cerah yang Arisu kenakan. Dengan hanya mengenakan pakaian dalam berwarna merah, Arisu melucuti satu persatu pakaian Osamu seakan dia seorang bocah, dan membuatnya telanjang bulat sambil menutup kontol dengan tangannya.
1960Please respect copyright.PENANAM83lTt2OoG
Sambil tersenyum nakal, Arisu meraih kontol besar Osamu lalu meludahinya dengan air liur sebelum mulai menjilatinya naik turun seperti eskrim. Osamu merem melek menikmati sapuan lidah Arisu di kontolnya, hingga sebuah lenguhan keras terdengar tatkala Arisu mulai memasukkan kontol besar kesukaannya itu dalam mulutnya.
1960Please respect copyright.PENANA4hmW0etvJL
"Hmmm... Emmm...." gumam Arisu sambil memfelatio kontol Osamu yang ukurannya semakin besar tiap detik seperti akan meledak.
1960Please respect copyright.PENANALLlhYFWV96
"Uggghhh.... Arisu! Aku... Aku keluuaarrr!" eram Osamu sambil meraih kepala Arisu, dan menjambak rambut pirangnya sembari menghentakkan kemaluan semakin dalam ke mulut Arisu.
1960Please respect copyright.PENANA56KQrF7ptr
Croooottt!
1960Please respect copyright.PENANA3w19RwZK7c
Semburan keras mani Osamu menyemprot masuk dalam kerongkongan Arisu hingga membuatnya tersedak, denyutan kontol Osamu yang besar itu masih terasa dalam mulutnya bersamaan dengan peju yang meleleh keluar dari mulutnya.
1960Please respect copyright.PENANAr9OYpbkFYP
"Ka-kau gak papa, Arisu!?" kata Osamu khawatir—menganggap ia sudah terlalu berlebihan.
1960Please respect copyright.PENANAdhm7YqNwGE
Di luar dugaan Arisu hanya tersenyum, lalu mulai melepas kait bh-nya hingga teteknya yang kencang itu melompat keluar. Osamu terbelalak saat Arisu mulai menelan peju dalam mulutnya sambil bertelanjang dada hingga habis tak bersisa.
1960Please respect copyright.PENANAaavr74eVvu
"Mau gantian, Papa?" tawar Arisu yang mulai melorotkan celana dalamnya.
1960Please respect copyright.PENANA1pgSmQINji
"Tu-tunggu! Be-belum saatnya Arisu.... Untuk sekarang bagaimana kalau begini saja. Hatiku belum siap untuk sejauh itu, bagaimana kalau pelan-pelan saja, kita melakukannya." kata Osamu yang membuat Arisu cemberut mendengarnya.
1960Please respect copyright.PENANAZ65M098D5R
Namun Arisu tak egois, ia tahu kalau Papanya itu perlu waktu untuk menerima dirinya dalam pelukannya. Hingga akhirnya Arisu mulai mengenakan kembali jaket pinknya, lalu mencium Osamu dengan mesra sambil berbisik kecil.
1960Please respect copyright.PENANAXn38BdhfGW
"Jika saatnya tiba, tolong panggil aku dengan sebutan Sayang, D-a-r-l-i-n-g!"
1960Please respect copyright.PENANA42T1EbxPRW
1960Please respect copyright.PENANAihpYOs9sfz
1960Please respect copyright.PENANAbEfWddMnTu
1960Please respect copyright.PENANADBrVOlO9mG