x
Osamu dan Yoshine pergi ke sebuah motel kecil di dekat stasiun kereta, tanpa membawa satu pun barang, dan membayar menggunakan uang eletronik ... Osamu dan Yoshine pergi ke kamar motel yang kecil dengan penerangan minim itu sambil bergandengan tangan.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1Wgtm87Gj
Di dalam kamar Yoshine duduk di atas ranjang kayu bersama Osamu yang selalu memegang tangannya. Mereka saling pandang untuk beberapa saat sampai akhirnya secara alami kedua bibir mereka saling bertemu, dan saling mencaplok satu-sama lain.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpluU18rI2z
"Senior! Aku kotor, boleh aku mandi dulu?" pinta Yoshine di sela-sela pangutan mereka.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGayU7dQYXL
"Mau mandi bareng?" goda Osamu.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZBcOMQmQp
Yoshine langsung tersipu, dan membalasnya dengan anggukan kecil.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6D7yfEQYbx
Osamu tersenyum senang, kembali ia cium kekasihnya itu dengan penuh nafsu, lalu mulai membuka kimono yang ia kenakan hingga terlihatlah gunungan putih besar dengan ujung berwarna kecoklatan itu.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLYhmzCiQI
"Ahh! Senioor!" eram Yoshine saat Osamu meremas gemas payudara kanannya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxK8lfuoNEy
"Tetekmu Tobrut sekali Yoshine, bagaimana kau membesarkannya?" bisik Osamu dengan cabul ke telinga Yoshine.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLhi9wJm6r
"Ya ampun ... senior ini."
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡob2VGjfy3y
Yoshine cemberut dengan mengempalkan pipi, setelahnya ia tanggalkan seluruh pakaiannya hingga telajang bulat, dan menutupi vaginanya dengan tangan kiri—sementara tangan kanan menutupi putingnya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvPPBKsEwM
"Kenapa malu-malau Yoshine? Tubuhmu itu indah, tak usak malu untuk menunjukkannya padaku."
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KEAUkVXuo
Yoshine melepas tangannya, tubuhnya yang putih montok dan tanpa sehelai benang pun terekspose di depan Osamu. Osamu sampai menelan ludah melihat pacarnya yang seksi itu, kedua payudaranya mengantung indah di atas rambut kemaluan tipis yang dicukur rapi.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IvGezy8VT
"Aku mencintaimu Yoshine," kata Osamu tanpa sadar.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdKDPydanb
Osamu pun menanggalkan pakaiannya, Yoshine yang telanjang di depannya melebarkan matanya menatap tubuh telanjang Osamu yang kekar dan berotot dengan sebuah penis raksasa yang menjulang di antara kedua belah pahanya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRIbqbF35h
'Besar sekali.... Ya Tuhan! Itu penis paling besar yang pernah aku lihat selama ini,' batin Yoshine yang kagum dengan kegagahan burung Osamu.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsE6dRbe9M8
Osamu yang telanjang itu pun mendekati Yoshine, Yoshine yang gugup tanpa sadar berjalan mundur dengan jantung berdegup kencang. Osamu memelukanya dari depan, penisnya yang gagak menyentuh perut Yoshine sementara dada besar Yoshine menempel di dada bidang dan sedikit berbulu Osamu.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpac4qA0qe
"Ayo mandi, akan kubersihkan kau," bisik Osamu.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvA2mHQjJfM
Mereka berdua pun berjalan ke kamar mandi motel dengan saling memeluk dan berciuman dengan liarnya. Osamu terus meremasi dada besar Yoshine dengan gemas, mencubit putingnya yang kecoklatan, dan memelintirnya selagi berjalan hingga membuat Yoshine begitu becek di bawah sana.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozBYkovGMT
Sesampainya di kamar mandi, Osamu langsung mengambil shower untuk membasahi badan Yoshine yang penuh keringat, seperti memandikan mobil ... Osamu menyirami Yoshine dari atas ke bawah, dan berhenti di area selangkangannya yang becek dan berlendir.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKELicVxU1
"Ini begitu becek, berapa kali orang itu memasukinya sampai sebecek ini?" kata Osamu sambil mengusapi bibir vagina Yoshine.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9cs7NrqZFF
"Ahh! Hentikan Senior! Ahh! Senior!"
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlpaFHQUXC
Yoshine mengejang hebat, hanya dengan satu sentuhan tubuhnya itu seperti tersetrum ribuan volt. Tangan Osamu mengusapi pintu masuk gua rahasia Yoshine dengan kasar, sambil jarinya mencoba menusuk-nusuknya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1joOfrqcQ
Wajah Yoshine memerah dengan lidah menjulur, vaginanya itu dipermainkan Osamu sambil menyiraminya dengan air dingin. Sambil menggesek tangannya yang kasar ke gelambir Yoshine, Osamu meremasi pantatnya yang lembut dan bulat itu dari belakang.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWHqmnN2M6
"Ahh! Senior Ahh! Aku-Aku..."
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nqm13f06t
Yoshine tak tahan lagi, satu muncratan deras diikuti guyuran kecil pipis keluar dari uretranya diikuti desahan keras yang membuat kuping Osamu menjadi panas.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmVAu4cHjP
"Hmmm... Ahh... Seniorr Ahh..."
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3q3icBLq4
Yoshine terkulai ke bawah, namun segera ditopang oleh Osamu dan langsung di dudukkan di samping dinding. Penis Osamu yang tegang itu semakin mengeras hingga kepalanya berdenyut-denyut, ia melihat Yoshine dengan nafsu, lalu menyodorkan penisnya ke wajah Yoshine untuk di sepong.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNZOaHqQSJ
"Yoshine... bisa tolong sepong," kata Osamu sambil menggenggam batang penisnya dengan tangan kanan untuk menahan getarannya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CBOq8cppU
"Aku tak begitu mahir, Senior. Tapi aku akan berusaha!"
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUk376zviXC
Tangan Yoshine meraih kepala jamur Osamu yang bergetar, lalu mulai menggengamnya ... ukuran penis itu sangat besar sampai tangan Yoshine yang menggengamnya tak bisa menyatu ibu jari dengan telunjuknya. Perlahan Yoshine urut penis berurat itu dengan lembut, ke atas dan bawah, sambil mengelus lubang kencingnya yang berkilap karena precum.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsELSxhxCh
"Ahh! Hmm! Bagus seperti itu Yoshine! Lanjutkan! Ahh!"
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYexAs55G0
Yoshine semakin percaya diri, ia kocok atas bawah penis itu lalu ia pijat bijinyanya dengan tangannya yang satunya. Setelah puas mengocoki penis itu Yoshine mulai mendekatkan kepalanya ... dari dekat ia bisa melihat lebih jelas betapa besar dan beruratnya penis Osamu.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYtSrAFVsP
"Aku jilat ya, Senior."
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIHHOginPFg
Yoshine menjulurkan lidahnya, menjilati kepala jamur Osamu dengan gerakan menggelitik hingga membuat Osamu mengejang—merasa penisnya itu akan meledak sebentar lagi.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPfD2d9di2
"Ahh! Yoshine! Ahh!"
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Yth48HrYr
Osamu menggigit bibirnya sendiri untuk menahan ejaksinya, di bawah Yoshine semakin berani menjilati penis Osamu seperti menyantap sebatang eskrim rasa macha favoritnya sampai penis Osamu penuh liurnya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlM43cQeBU
"Masukkan Yoshine! Ahh! Masukkan!"
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HaFhBdE5m
Yoshine membuka mulutnya lebar-lebar memasukkan batang Osamu yang keras dengan perlahan, ia sempat tersedak karena ukuran penis itu—namun ia menguatkan diri untuk memasukkannya semakin dalam ke mulutnya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWYEjHvr7G
"Ahhhh!"
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyGcdaj7Zo
Sensasi lembut lidah Yoshine di bagian bawah batangnya membuat Osamu gila, baru setengah penisnya masuk—ia langsung tancap gas menggenjot mulut Yoshine dengan penuh semangat.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjz97GPmyf
"Hrmmm... Ermmm... Se... Errmm."
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQk4M4Ua7C
Yoshine kelabakan, penis besar Osamu memaksa masuk dengan kasar hingga membuatnya mual. Osamu tak peduli, ia maju mundurkan penisnya itu di dalam mulut Yoshine untuk memuaskan dirinya. Tak menunggu lama, Osamu akhirnya ejaksi—pejunya menyembur kuat dalam kerongkongan Yoshine hingga sisanya mengalir keluar melalui mulutnya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9zh1tunbW
"Huuaa! Hak! Uhak! Huk!"
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjS4aSR0SP
Yoshine terbatuk-batuk, sisa peju Osamu termuntahkan olehnya. Osamu yang baru orgasme menjadi panik karena terlalu kasar padanya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPs0bEzwzGP
"Eh! Maaf-maaf Yoshine! Aku kelewatan!" seru Osamu panik.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39RYaVoa1t
Tapi di luar yang ia duga, Yoshine malah berusaha menelan bulat-bulat sisa peju yang ada di mulutnya. Dengan mata memerah dan sedikit meringis, Yoshine menelan habis peju Osamu yang tersisa lalu tersenyum padanya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHXmCN12bo
"Jadi ini rasa calon anak-anak Senior, rada asin ... tapi aku menyukainya," kata Yoshine sembari tersenyum.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9QDF5T5Jb
Mata Osamu berbinar, penisnya yang loyo perlahan kembali mengeras ingin segera bersarang dalam gua kekasihnya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdONTVJgoO
"Senior ... Ayo selesaikan mandinya! Ntar kita lanjut di kasur!"
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXyiwKu8XB
Osamu mengangguk senang, setelahnya keduanya saling membasuh dan menyabuni satu sama lain. Sesali mereka saling menggoda dengan menyentuh bagian-bagian sensitif lawannya sambil menyabuninya.
1575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxXIifULYx
