x
Malam yang sepi setelah selesai mandi, Osamu berjalan santai menuju ruang keluarga. Di sana ia menemukan seragam serta tas putrinya Arisu yang dibuat berserakan begitu saja di atas sofa.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gUuWZ5T2p
"Dasar Arisu, selalu saja begini," gumam Osamu seraya merapikan, dan melipat rapi seragam sekolah putrinya yang penuh bau keringat itu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTnapRL6Wx
Osamu adalah seorang single parents berusia 41 tahun, ia dan istrinya bercerai saat usia Arisu masih 8 tahun. Istrinya berselingkuh dengan pria lain, dan menyerahkan semua hak asuh Arisu padanya. Delapan tahun sudah berlalu sejak perceraian itu, namun Osamu tak sekali pun punya kekasih baru—karena waktunya sebagian besar ia lakukan untuk mengurus Arisu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9jq39LiF8
"Hei apa yang kau lakukan!? Siapa yang mengizinkanmu melakukannya!" ketus Arisu saat melihat Osamu melipat seragamnya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrr1Lc3vbSG
Segera ia rebut paksa seragam itu dari tangan Osamu, lalu memarahi Osamu dengan hanya mengenakan tank top berbelahan rendah, dan celana pendek yang tak cukup untuk menutup pahanya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwRUVfvcz8
Osamu hanya tersenyum menghadapi amarah putrinya itu sambil mengambil tas Arisu untuk ia berikan padanya, cepat-cepat Arisu menyabet tas itu hingga membuat isinya yang tak tertutup terberai dihadapan Osamu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2UUSJ2Q0E
"Eh!? Arisu? Kenapa ada bungkus kondom di tasmu?" tanya Osamu, terkejut saat melihat belasan bungkus kondom yang terselip di antara buku tulis Arisu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzlWe4ldqc
Cepat-cepat Arisu merapikan bukunya, dan menatap Osamu dengan garang.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1ctzN4yOA
"Itu bukan urusanmu! Urus urusanmu sendiri!" bentak Arisu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziWgZ0A3a7
"Arisu! Katakan Papa! Bungkus kondom siapa itu!? Arisu apa yang kau rahasiakan dari Papa! Arisu! Arisu!" seru Osamu yang masih tak percaya putrinya yang ia besarkan dengan baik itu bersetubuh dengan pria yang tak ia kenal.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROgFPsg9qS
"Kubilang kan bukan urusanmu, kenapa kau selalu saja mencampuri masalahku! Sejak dulu kau selalu begitu, kalau Mama di sini pasti dia akan lebih mengerti tentang aku!" kata Arisu dengan nada kasar.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJn5I2WW3D
Mendengar hal itu, hati Osamu pecah berkeping-keping—ia tak menyangka anak yang ia besarkan dengan susah payah itu akan menentang, dan berkata kasar padanya. Setelah mengemasi semua barang-barangnya, Arisu langsung pergi ke kamarnya meninggalkan Osamu yang tengah merenung memikirkan perkataan menyakitkan.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFa0k1RkG6Y
Sesaat kemudian, Arisu keluar kamar dengan pakaian seksi, dan dandanan mencolok sambil memencet-mencet tombol smartphone di tangannya. Arisu berjalan lurus melewati Osamu yang hendak menanyainya dengan acuh, sambil terus membalas chatting dari teman-temannya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbbAaOl3Xe
"Arisu! Mau ke mana kau dengan pakaian seperti itu!?" seru Osamu yang meskipun sakit hati tetap khawatir kepadanya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK42bPKLANe
"Kepo!?" balas Arisu ketus, lalu menutup pintu dengan keras.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwVYv0Ll0V
Bipp! Biip!
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMnXbeDXf7
Terdengar klakson bunyi mobil di luar rumah, dan suara pria bersama suara gadis memanggil Arisu untuk menjemputnya. Mereka bercanda riang, dan tertawa tanpa mempedulikan sekitar—dan langsung pergi ke klub malam menaiki mobil pria itu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MiybM3FQG
Osamu mengintip kejadian itu dari balik tirai dengan perasaan sedih ia melihat putrinya itu dibawa pergi. Pikiran Osamu campur aduk, sejak masuk SMA Arisu yang dulu pendiam, dan penurut itu berubah 180° menjadi seperti sekarang.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzfJ4jiPx4
Ia memotong rambut panjangnya, dan mewarnainya, memakai seragam dengan kancing bagian atas terbuka untuk menunjukkan belahan payudaranya, dan sering keluar malam untuk berpesta bersama teman-temannya. Makin hari, Osamu makin merasakan ada dinding tebal yang menghalanginya, dan Arisu untuk bersama seperti dulu lagi.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3VGnm2Foy
"Arisu..." gumam Osamu seraya mengambil mantelnya, dan berjalan keluar menuju kedai minuman yang terletak beberapa blok dari rumahnya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7DJgWdiyo
Osamu tak ingin mengambil jalan pintas untuk masalahnya dengan mabuk-mabukan, sejak bercerai dengan istrinya—Osamu hanya pernah sekali minum untuk melupakan mantan istrinya, dan berjanji tak akan minum miras lagi demi memberi contoh yang baik pada putrinya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKVbjJXEja
Sesampainya di kedai, Osamu langsung memesan sake, dan meneguknya tanpa henti hingga wajahnya memerah, dan pikirannya melayang jauh. Teguk demi teguk ia minum sampai tak terhitung lagi berapa banyak yang ia habiskan untuk membuatnya benar-benar mabuk berat.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNqYiNeJmo
Saat mabuk Osamu berubah menjadi kasar, dan berteriak memaki sekitar hingga membuat pelanggan lain terganggu. Melihat hal itu, Riri pelayan kedai yang juga teman sekelas Arisu mengambil inisiatif untuk menghubungi Arisu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pNgUwxQF6
Riri dan Arisu adalah teman SMP, sudah beberapa kali Riri main ke rumah Arisu hingga ia kenal baik dengan Osamu. Mereka masuk di SMA yang berbeda, namun masih sering berbalas pesan sampai Arisu tak lagi memberi kabar padanya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59G50bbOd9
"Arisu, Papamu ada di tempatku. Dia mabuk, tolong segera kemari!" ucap Riri setelah berkali-kali menelpon nomor Arisu, dan mengiriminya pesan beruntun.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRE0UPd2UpS
"APA!?" teriak Arisu yang langsung menutup teleponnya dengan terburu-buru.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKQ18AMUcJ
Setelahnya, selama setengah jam Riri menjaga Osamu di pojok kedai sampai Arisu datang menjemputnya. Ketika Arisu datang Riri nyaris tak mengenalinya karena penampilan barunya itu, dan baru sadar saat ia langsung membopong Osamu yang tengah mabuk di sampingnya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMH3nZYjc2
"Makasih udah menjaganya, Ri. Aku berhutang padamu," kata Arisu tulus dengan sebuah senyuman di wajahnya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4r0mcCzuP5
"Eh tunggu, biar ku panggilkan taksi untuk kalian, bentar ya..."
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheaK6Y0Xid
Riri langsung menuju kasir, dan meminjam telepon di sana untuk menghubungi taksi. Setelah beberapa menit, taksi yang ia pesan tiba dengan seorang pria gemuk sebagai sopirnya. Bersama sopir gemuk, dan Riri ... Arisu mengangkat tubuh Osamu ke dalam taksi, dan tak lupa ia berterima kasih pada Riri yang telah banyak membantunya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ELiaTdPSp
"Makasih banget, Ri. Maaf udah merepotkanmu," kata Arisu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISHyZpeCRL
"Gak papa kok, Ris. Kamu udah berubah ya, jadi makin cantik sekarang," puji Riri.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTbn1D7UBd
"Eh, enggak kok," balas Arisu dengan tersipu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYSQ9l7Hghp
"Jangan sungkan menghubungiku kalau kau lagi ada masalah, Ris. Kita ini tetap Bestie, kau bisa mengandalkan ku kapanpun. Oh ya, jangan lupa balas pesanku ya... Jujur itu menyebalkan saat hanya melihatmu membaca pesanku tanpa membalasnya."
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeW4ojBq3Xr
Arisu tertunduk malu, "Maaf Ri, lain kali akan kuhubungi kau. Terima kasih telah membantu Papaku."
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJmZ926Gmc
Arisu membungkuk menunjukkan rasa terima kasihnya, saat ia membungkuk rok pendek yang ia kenakan tersingkap hingga menunjukkan celana dalam putihnya di hadapan supir taksi gemuk di belakangnya. Supir taksi gemuk itu menelan ludah melihat betapa mulus, dan montoknya paha Arisu sampai ia alihkan pandangannya saat Riri melotot kepadanya.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RSsU7iwY4
Setelah berpamitan, Arisu dan Osamu pun pergi menuju rumahnya dengan menaiki taksi. Selama perjalanan, Osamu terus mengigau menyebutkan nama mantan istrinya di pangkuan Arisu. Dengan mulut penuh liur, dan wajah memerah ... Osamu membenamkan kepalanya ke paha Arisu yang berusaha keras menahan geli.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbHmd0GFda
Begitu sampai di rumahnya, Arisu dan supir gemuk membopong Osamu ke atas sofa di ruang keluarga. Arisu memberi tip lebih pada supir taksi gemuk itu, dan berterima kasih lalu mengantarnya sampai pintu depan.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSG47MwoTKj
Klek!
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlnObCcfaE
Sesaat setelah menutup pintu dua tangan tak dikenal memeluk tubuhnya dari belakang, dan mulai meremas-remas dua payudaranya yang kencang itu. Arisu kaget bukan kepalang, saat kedua tangan itu mulai menyelinap masuk melalui celah pakaiannya, dan menyentuh pucuk puting pinknya hingga membuatnya melenguh kuat.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHuehW4Y4I
"Aaaaahhh.... Papa.... Hentikan...." racau Arisu yang sadar kalau tangan tersebut milik Osamu.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2CgJ8dJNu
"Arisa! Arisa! Kenapa kau pergi dariku! Mengapa Arisa!" gumam Osamu dari belakang sambil tetap memainkan dua payudaranya putrinya itu dengan keadaan setengah sadar.
6662Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSK3VMqfJ98
