
"Kenapa belum selesai juga! Bukannya sudah dari 2 hari yang lalu!" bentak Kiwamura pada Osamu yang terlihat menunduk dimarahi olehnya.
2832Please respect copyright.PENANAqOQcaxFsEd
"Maaf Pak, akan segera diselesaikan secepatnya," ucap Osamu, tak menyangka sedikit pun komplain Kiwamura padanya.
2832Please respect copyright.PENANA9nQ8Ugpleq
Semua mata tertuju pada mereka berdua, banyak dari teman kantor Osamu menghentikan pekerjaannya—hanya untuk melihat Kiwamura memarahinya. Setelah puas melabrak Osamu, dengan wajah dongkol Kiwamura kembali ke kantornya dengan ditemani Mina sekertarisnya.
2832Please respect copyright.PENANAxBM4PPhbiW
Osamu menghela napas sesaat setelah Kiwamura pergi dari hadapannya, segera setelah itu ia lempar tubuhnya kembali duduk di kursinya—lalu melanjutkan pekerjaannya yang bertumpuk-tumpuk.
2832Please respect copyright.PENANACERLEWxONj
"Ssttt.... Senior, kenapa kau tak membela diri?"
2832Please respect copyright.PENANAmqnJyPb9ao
Suara lembut seorang wanita di sebelah meja kerja Osamu menghentikan jarinya yang tengah khusyuk mengetik laporan. Sebuah kepala muncul dari bilik, menampilkan sosok wanita cantik berambut hitam panjang, dan berdada besar.
2832Please respect copyright.PENANAcmIyMqe1Z7
"Kalau pun aku membela diri, itu tak akan membuat pekerjaan ini selesai, Yoshine." jawab Osamu sambil tersenyum kecut.
2832Please respect copyright.PENANAvGrdsvf8D7
Yoshine cemberut mendengar pembelaan seniornya, " Tapi kan, itu bukan bagian pekerjaanmu, Senior. Itu seharusnya tugasnya ... Tapi dia melimpahkannya begitu saja padamu!?"
2832Please respect copyright.PENANA0j6Q9RsMgO
"Shtt.... Jaga ucapanmu," kata Osamu panik, sambil menyuruh Yoshine untuk kembali bekerja.
2832Please respect copyright.PENANAkTys4MlPML
"Senior selalu saja begitu, kau menjadi terlalu baik hingga dimanfaatkan orang lain. Tak akan kumaafkan mereka, orang-orang yang memanfaatkan Senior untuk kepentingan mereka pribadi," ucap Yoshine sambil melirik sekitarnya.
2832Please respect copyright.PENANApr7sxAGRpg
"Yoshine! Kembali bekerja!" kata Osamu yang langsung membuat Yoshine kembali ke mejanya—meski masih agak jengkel.
2832Please respect copyright.PENANApi3GOdIVrs
Osamu adalah seorang karyawan senior di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti, meski ia sudah lama bekerja di sana—posisinya masihlah sama seperti dulu, namun beban pekerjaan yang diberikan padanya sangatlah banyak hingga terkadang ia harus lembur sampai malam.
2832Please respect copyright.PENANA1vAVGIx1Hr
Meskipun begitu, Osamu tak pernah sekalipun pernah berniat untuk keluar dari perusahaan itu. Usianya yang sudah tak lagi muda serta tanggung jawabnya untuk menyekolahkan Arisu—membuatnya tetap bertahan—meski harus makan hati.
2832Please respect copyright.PENANANVyVWUnG6c
Tiga jam berlalu sejak Osamu melanjutkan pekerjaannya, namun bahkan sampai jam pulang pun itu masih belum selesai—saking banyaknya yang harus ia kerjakan. Menyadari hal itu, Osamu pun mengirim pesan pada Arisu bahwa ia akan pulang terlambat lagi hari ini, dan menyuruhnya untuk jangan menunggunya makan malam.
2832Please respect copyright.PENANA6EG3PUddbF
Saat semua teman kantornya pulang, Osamu masih sibuk mengetik di depan layar cembung dengan fokus. Tanpa sadar berjam-jam berlalu sejak semua orang pulang, langit telah menjadi sangat gelap di luar, dan udara AC di pojok ruangan terasa semakin dingin bagi kulit tua Osamu.
2832Please respect copyright.PENANARxGjkdnpAv
Klek!
2832Please respect copyright.PENANABzWIEsOIpE
Tiba-tiba suara sebuah cangkir kopi mengagetkan Osamu yang tengah fokus.
2832Please respect copyright.PENANATEYrBwn0kC
"Senior, apa masih banyak yang belum selesai? Kalau mau aku bisa membantumu?" tawar Yoshine.
2832Please respect copyright.PENANAPEi1rMKCYx
"Eh!? Kau masih di sini? Kenapa?" tanya Osamu heran.
2832Please respect copyright.PENANANPXB8gmdp2
"Tentu saja untuk menemanimu Senior, tak akan kubiarkan kau memaksakan diri," ucap Yoshine sambil merebut sisa dokumen yang sudah belum di kerjakan Osamu di sampingnya.
2832Please respect copyright.PENANAhOnTACBcSR
"Heh, kau ini," kata Osamu dengan suara lirih.
2832Please respect copyright.PENANAsTBaz8uSk4
Krreettt! Kreett!
2832Please respect copyright.PENANAZ9J5FeN0fs
Suara keroncongan perut Osamu membuat Yoshine terkejut.
2832Please respect copyright.PENANAcLcrP6RbQn
"Senior! Kau belum makan sejak tadi!?" tanya Yoshine tak percaya.
2832Please respect copyright.PENANA9XzXXbNqVi
"Eh, oh iya. Benar juga.... Aku belum makan ya, heheh." canda Osamu.
2832Please respect copyright.PENANAP93uiiYQ4Q
"Tidak boleh! Kau harus makan Senior, jangan khawatir akan kubelikan makanan. Senior istirahat saja, dan jangan memaksakan diri!" kata Yoshine sambil buru-buru berdiri, dan mengambil mantelnya.
2832Please respect copyright.PENANAjrQYyCGHnO
Sesaat kemudian setelah menyuruh Osamu beristirahat, Yoshine langsung cabut ke lantai bawah untuk membeli makanan di supermarket terdekat. Setelah Yoshine pergi, bukannya beristirahat—Osamu justru kembali melanjutkan pekerjaannya.
2832Please respect copyright.PENANAuMUvTczNFA
Dengan pandangan kurang fokus, dan perut terus berbunyi ... Osamu terus mengetik kata demi kata hingga tiba-tiba ia merasa kepalanya terasa sangat pusing.
2832Please respect copyright.PENANAiNLcUUsat1
"Belum.... Sedikit lagi...." ucap Osamu pada dirinya sendiri, namun apa daya—Osamu telah mencapai batasnya, dan ia pun berakhir pingsan di depan komputer yang sudah menemaninya bekerja selama 10 tahun itu.
2832Please respect copyright.PENANA0niWzi8KT6
*****
2832Please respect copyright.PENANAgQyhjJDxZI
Osamu terbangun saat merasakan sebuah sentuhan lembut membelai pipinya, saat ia sadar dua gunung yang membusung percaya diri menutupi pandangannya
2832Please respect copyright.PENANAEbDbQqF1vR
Osamu terbangun saat merasakan sebuah sentuhan lembut membelai pipinya, saat ia sadar dua gunung yang membusung percaya diri menutupi pandangannya. Setelah mengumpulkan sedikit kesadarannya, Osamu langsung terperanjat kaget saat tahu kalau ia tengah tidur di atas kedua belah paha Yoshine, dan langsung saja ia bangun—namun karena mendadak, kepala Osamu tak sengaja menyenggol dua gunung kenyal di atasnya.
2832Please respect copyright.PENANA2KFieZ1TB1
"Eh!?"
2832Please respect copyright.PENANAJIzv7Jg5Eq
Yoshine terkaget, lalu buru-buru menutup dadanya yang masih terbungkus kemeja putih tipis itu dengan muka tersipu. Menyadari kalau ia tak sengaja menyenggol dada Yoshine, Osamu langsung bersujud dan melakukan dogeza.
2832Please respect copyright.PENANAegJmxluXDl
"Maaf! Maafkan aku Yoshine, i-itu... Tidak sengaja," kata Osamu sambil berkeringat dingin.
2832Please respect copyright.PENANAbMI07L7VCP
Yoshine tak menjawab, namun hanya menunduk sambil mengambil sebuah kantong plastik berisi tiga bungkus Onigiri instan yang baru saja ia beli pada Osamu.
2832Please respect copyright.PENANAFnxPODbmL5
"I-ini, makanlah Senior. Aku tahu kau lapar," kata Yoshine seolah mengabaikan apa yang baru saja terjadi.
2832Please respect copyright.PENANA9KadQzS3rC
Osamu kebingungan, namun karena tak mau membuat keadaan makin canggung ia pun segera mengambil Onigiri yang Yoshine berikan, dan langsung memakannya dengan lahap. Melihat Osamu yang memakan Onigiri yang ia bawa, membuat Yoshine tersenyum lega.
2832Please respect copyright.PENANAfn4LOplr9W
"Lihat kan, itulah akibatnya kalau kau terlalu memaksakan diri," kata Yoshine sambil bertingkah seperti seorang kakak perempuan pada Osamu.
2832Please respect copyright.PENANAc0orPw4Tfr
"Ini... Makanlah bersamaku," Osamu memberikan Onigiri yang tersisa pada Yoshine. "Aku tahu kau pasti lapar, makanlah lalu bantu aku. Yoshine ... Maaf membuatmu khawatir."
2832Please respect copyright.PENANAKRRnNT5GAX
Yoshine tersenyum simpul sambil menerima Onigiri itu, lalu memakannya bersama Osamu. Setelah selesai makan, dan mendapatkan kembali tenaganya—Osamu kembali melanjutkan pekerjaannya, kali ini berkat bantuan Yoshine—pekerjaannya jadi sedikit lebih mudah hingga ia bisa menyelesaikan sebelum jam 11 malam.
2832Please respect copyright.PENANAxYkSCQrHKD
Osamu menghela napas panjang sambil menatap Yoshine dengan senyum di wajahnya yang meskipun sudah kepala empat masih terlihat tampan seperti pria berusia 28 tahun. Yoshine tersipu karena senyuman tulus Osamu jantungnya berdebar-debar saat pandangannya, dan Osamu bertemu.
2832Please respect copyright.PENANAn51yjyJM0r
"Sudah jam segini, stasiun mungkin sudah tutup. Yoshine, mau pulang bersama?" tawar Osamu yang langsung dijawab dengan anggukkan oleh Yuria.
2832Please respect copyright.PENANAdZ39eI8uOC
Setelah merapikan barang-barang mereka, keduanya pun pulang bersama, dan tak lupa menyerahkan kunci kantor ke satpam yang berjaga.
2832Please respect copyright.PENANAZ8yKAJpeJj
Selama mereka berjalan bersama, Yoshine merasa sangat gugup hingga tak ada satu kata pun terucap dari mulut mereka. Udara malam seakan menenggelamkan mereka berdua dalam kesunyian, Osamu berjalan di depan Yoshine hingga ia bisa melihat punggungnya yang tegap seakan seperti perisai baginya. Setelah berjalan selama beberapa meter mereka berdua berhenti di sebuah halte sepi di pinggir jalan dengan penerangan redup.
2832Please respect copyright.PENANA9NjXzriwfI
"Yuria, kira-kira hadiah apa yang cocok untuk gadis SMA saat ia berulang tahun?" tanya Osamu tiba-tiba yang langsung memecahkan kebuntuan di antara mereka.
2832Please respect copyright.PENANAi6TfjdNF0K
"Eh... Emm... Mungkin sebuah ponsel keluaran terbaru, atau bisa juga sebuah aksesoris, masih banyak lagi tergantung kesukaan mereka biasanya," jawab Yoshine singkat.
2832Please respect copyright.PENANAWeHsM3eDac
"Begitu rupanya, maaf Yoshine ... Aku tak tahu tren anak sekolah zaman sekarang. Sebentar lagi, Arisu akan berulang tahun ... Kalau bisa aku ingin memberikan sebuah hadiah padanya. Tapi aku tak tahu harus memberi apa untuknya...."
2832Please respect copyright.PENANAKkVZoR08Xq
"Sepertinya susah Senior, kalau kau mau.... Aku bisa membantumu memilih hadiah untuknya akhir pekan nan—"
2832Please respect copyright.PENANA0YYHJbUeoV
Yuria menghentikan ucapannya yang seakan sebuah ajakan kencan pada Osamu setelah ia menyadarinya, namun seakan tak menyadari maksud Yoshine—Osamu pun mengiyakan ajakan kencan Yuria.
2832Please respect copyright.PENANAx6pxXCN4eH
"Hmmm ide bagus, ayo kita lakukan! Bagaimana kalau akhir pekan nanti?"
2832Please respect copyright.PENANAjDq3gzJQbG
"Eh!?"
2832Please respect copyright.PENANA0M4pk8hSSu
Yoshine tak tahu harus senang atau panik mendengar jawaban Seniornya itu, bertepatan dengan jawaban Osamu sebuah taksi berhenti di depan halte—hingga membuat Yoshine, dan Osamu langsung berdiri begitu menyadarinya.
2832Please respect copyright.PENANAZ4RDJ0PQBD
Osamu mempersilahkan Yoshine untuk naik, sebelum naik Yoshine yang sudah membulatkan tekadnya berkata pada Osamu;
2832Please respect copyright.PENANAfnlShLBaON
"Em, Senior ... Sampai jumpa akhir pekan nanti...."
2832Please respect copyright.PENANA8MzUhiyrE5