Dari belakang seorang pemuda berjalan mengendap. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping seorang wanita berusia 24 tahun. Gadis bermata indah itu tersenyum menyambut pelukan hangat dari seseorang yang amat ia sayangi. Ia memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.106305Please respect copyright.PENANAk7SSS1SDTv
106305Please respect copyright.PENANApa9M3FTLRH
Kedua mata mereka saling menatap, menimbulkan getaran-getaran syahwat yang semakin membakar birahi mereka berdua. Rayhan mendekatkan wajahnya, bibir tebalnya menyentuh lembut bibir Zaskia yang kemerah-merahan.106305Please respect copyright.PENANAgW4Y7SQ5wK
106305Please respect copyright.PENANAvStOMLSWso
Zaskia memejamkan matanya, menikmati lumatan lembut dari sang Adik yang tengah mengulum bibirnya. Ia membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah adiknya masuk kedalam mulutnya, menjamah bagian dalam mulutnya, membelit lidahnya, dengan mesrah, seperti sepasang ular yang tengah memadu kasih.106305Please respect copyright.PENANAcKjQYpb8Mr
106305Please respect copyright.PENANACJFjGyzJol
Kedua tangan Rayhan kebawah, ia menyentuh dan membelai bongkahan pantat Zaskia yang terasa kenyal dan padat.106305Please respect copyright.PENANANStg3olAan
106305Please respect copyright.PENANAH9zkeGbb8g
"Eehmmpss.... Hmmmpss..."106305Please respect copyright.PENANAb6xxjobdts
106305Please respect copyright.PENANAQHvizEm3Cl
Ciuman mereka semakin panas, ketika jemari Zaskia menyentuh kemaluan Rayhan yang ternyata sudah ereksi maksimal. Wanita berparas cantik itu melepas ciuman mereka, ia turun kebawah, berlutut di hadapan Rayhan. Jemari lembutnya kembali membelai tonjolan yang ada di celana Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAUYxjIoiKew
106305Please respect copyright.PENANA7QDxItmkjX
"Kakak buka ya Dek!" Pinta Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAk27ifuGr4N
106305Please respect copyright.PENANAAFNdo2IGIs
Rayhan menganggukan kepalanya, sembari membelai kepala Zaskia yang terbungkus jilbab segi empat berwarna biru muda.106305Please respect copyright.PENANAC87rLsP3Pn
106305Please respect copyright.PENANApTvYUPhyee
Dengan perlahan jemari lentik itu membuka pengait celana Rayhan. Lalu ia menarik turun celana Rayhan bersama celana dalamnya yang berwarna coklat tua. Sedetik kemudian, batang kemaluan Rayhan yang berukuran 22Cm melompat keluar dari dalam sarangnya, terpampang di hadapannya.106305Please respect copyright.PENANATlW9P4MhMM
106305Please respect copyright.PENANAI55jRbQ3g9
"Eessstt..." Rayhan mendesis nikmat ketika jemari halus Zaskia menggenggam batang kemaluannya.106305Please respect copyright.PENANArdOm5pMPzq
106305Please respect copyright.PENANApsC0LTJtFz
Zaskia menatap Rayhan sembari tersenyum menggoda. "Enak Dek? Kamu suka?" Tanya Zaskia, sembari menggerakan tangannya maju mundur, mengocok kemaluan Adiknya.106305Please respect copyright.PENANAoJPIq2iODS
106305Please respect copyright.PENANAgeGBPGltOU
"Enak banget Kak! Aaahkk... Hisap kontolku Kak." Pinta Rayhan, dia kembali membelai kepala Kakak kandungnya.106305Please respect copyright.PENANAwVRKhctnCG
106305Please respect copyright.PENANAhTXjUOwTTC
Saat wajahnya semakin dekat dengan kemaluan Rayhan. Zaskia dapat mencium aroma menyengat dari batang kemaluan Rayhan yang membuatnya kian terbakar birahi. Perlahan Zaskia menyapu permukaan kepala penis Rayhan dengan ujung lidahnya, lalu turun menelusuri batangnya yang panjang. Sementara jemarinya membelai lembut kantung pelirnya Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAgO1hedkFZq
106305Please respect copyright.PENANA16tGCvaxYN
Tidak ada satu incipun dari kemaluan Rayhan yang terlewat dari sapuan lidahnya. Setelah batang kemaluan Rayhan basah oleh air liurnya, Zaskia melahap penis Rayhan. Wanita berhijab biru itu mengoral penis Rayhan dengan mulutnya.106305Please respect copyright.PENANAKjri9GLtsb
106305Please respect copyright.PENANActkm97WZ5f
"Oughkk... Astaghfirullah! Enaaak Kak." Keluh Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAnjLRl2tVct
106305Please respect copyright.PENANAe7No0bIZ91
Sluuuppsss... Sluuuppsss... Sluuuppsss...106305Please respect copyright.PENANA0E7CiBKxgq
106305Please respect copyright.PENANAVmw7Hc8KUN
Zaskia mengombinasikan kulumannya dengan kocokan telapak tangannya di batang kemaluan Rayhan. Membuat pemuda berusia belasan tahun itu mengerang nikmat.106305Please respect copyright.PENANA6F3KntD2iS
106305Please respect copyright.PENANAl4EsV9epgB
Permainan mulut, lidah dan telapak tangan Zaskia membuat Rayhan rasanya ingin meledak. Aliran darahnya memanas, berkumpul di satu titik dan siap untuk di tumpahkan kapan saja. Tetapi sebelum itu terjadi, Rayhan segera meminta Zaskia berhenti mengoral penisnya.106305Please respect copyright.PENANACmT4OFHjVT
106305Please respect copyright.PENANA2vbs0Bj6jN
Ia meminta Zaskia kembali berdiri. Lalu bibirnya mencium dan melumat bibir Zaskia yang telah memberikan servis yang luar biasa untuk Rayhan junior.106305Please respect copyright.PENANAwRkK4wfFty
106305Please respect copyright.PENANAa4GHhxQnw2
Sembari berciuman, Rayhan menarik turun resleting gamis Zaskia yang berada di punggungnya. Kemudian dari pundaknya, Rayhan menarik turun gamis Zaskia dengan perlahan. Tampak pundak Zaskia yang putih mulus terpampang di hadapannya. Cup... Rayhan mengecup mesrah pundaknya, sembari terus menarik turun gamis Zaskia hingga jatuh kelantai.106305Please respect copyright.PENANATX3khZAwZX
106305Please respect copyright.PENANAtelhzSEd1Z
Di hadapannya saat ini seorang wanita dewasa berdiri di depannya hanya mengenakan bra berwarna hitam berukuran 34E, celana dalam jenis g-string yang menutupi pubik vaginanya, dan kaos kaki sepanjang betis berwarna putih bersih.106305Please respect copyright.PENANA74WwaJayx1
106305Please respect copyright.PENANAywPynQUCrg
Kedua jari tangan Rayhan menyusup masuk ke tali bra Zaskia. Lalu ia menurunkannya dengan perlahan. Tidak sampai disitu saja, Rayhan juga melipat kebawah cup branya, hingga meninggalkan sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah, dengan kedua puting mungil yang kemerah-merahan.106305Please respect copyright.PENANAtRnykGLnPm
106305Please respect copyright.PENANANKRi34hU2x
Rayhan menelan air liurnya, tak tahan dengan keindahan yang ada di hadapannya saat ini.106305Please respect copyright.PENANAK4XFZc9O9t
106305Please respect copyright.PENANAvOPdGrbbsD
"Hisap tetek Kakak Dek!" Pinta Zaskia.106305Please respect copyright.PENANApxsm10AkFl
106305Please respect copyright.PENANAnNmW2XVsPu
Rayhan menangkup payudara Zaskia. "Cuman di hisap saja Kak?" Goda Rayhan, dia meremas lembut gumpalan daging gemuk yang berada di telapak tangannya.106305Please respect copyright.PENANAi4wWfKB3EG
106305Please respect copyright.PENANAWu39lwFuTP
"Oughkk... Enak! Lakukan sesuka kamu Dek. Tetek Kakak milik kamu sayang." Ujar Zaskia dengan suara mendesah, membuat Rayhan semakin bersemangat mengerjai sepasang payudara Zaskia yang sempurna itu.106305Please respect copyright.PENANAzrhGCpOXSB
106305Please respect copyright.PENANAb6lHuwjrWA
Anak remaja itu memposisikan Kakak kandungnya untuk duduk diatas meja rias. Lalu Rayhan membungkukkan tubuhnya, sembari mendekatkan wajahnya di hadapan payudara Zaskia. Mulutnya terbuka lebar, dan melahap payudara Zaskia. Sementara tangannya yang menganggur meremas payudara Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAqpcapXfJY0
106305Please respect copyright.PENANAucj5I6evRY
"Oughkk...!" Desah Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAWgXyrUGRV4
106305Please respect copyright.PENANAe2BFz4nbEO
Kedua tangan Zaskia mencengkram erat pinggiran meja hias miliknya dengan wajah cantiknya yang mendongak keatas, merasakan setiap sentuhan di payudaranya yang merangsang tubuh indahnya.106305Please respect copyright.PENANAEux3DYQKyn
106305Please respect copyright.PENANAczloiwU0US
Secara bergantian Rayhan merangsang, menyentuh payudara Zaskia dengan bibir, lidah dan tangannya. Ia juga meninggalkan bekas merah di sana.106305Please respect copyright.PENANAbbrRV2Pkk2
106305Please respect copyright.PENANAY4kGOt0uP0
"Aahkkk... Ray! Aduh... Kakak gak tahan sayang!" Erang Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAJOcGUpXsq9
106305Please respect copyright.PENANA05PmaXGTRp
Rayhan menggigit puting Zaskia, sembari membelai paha mulus Kakak kandungnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik gamisnya.106305Please respect copyright.PENANAxwBMxJ5WET
106305Please respect copyright.PENANAnx74o0a9BS
Jemari Rayhan terus naik, menuju gundukan tebal yang berada diantara kedua paha mulus Zaskia. Jari telunjuknya menyentuh lembut lembah terlarang tersebut, lalu bergerak mengikuti garis vagina Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAABRPcczyrM
106305Please respect copyright.PENANARbQeQrjrBT
"Aduh Dek! Enaaak." Pinggul Zaskia tersentak-sentak.106305Please respect copyright.PENANAEMlKLQZTxT
106305Please respect copyright.PENANAdz81eaQOrQ
Telapak tangan kanannya meremas lengan kanan Rayhan yang jarinya tengah membelai, menjamah vaginanya.106305Please respect copyright.PENANAR5jeYHJge1
106305Please respect copyright.PENANAhoq3esZ2kC
"Apanya yang enak Kak?" Goda Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAvrAvERoNgK
106305Please respect copyright.PENANA9JUfeqYEj4
Zaskia menggigit bibir bawahnya, membuatnya terlihat sensual. "Itu Kakak sayang, enak!" Desah Zaskia, wajahnya bersemu merah karena malu.106305Please respect copyright.PENANA7CLqy9F3XW
106305Please respect copyright.PENANAUwWgTzdCGd
"Iya apa? Adek gak ngerti Kak."106305Please respect copyright.PENANA7C1BlXZyvI
106305Please respect copyright.PENANANotbZPpMsZ
"Vagina Kakak?"106305Please respect copyright.PENANAmhn9EXkyMr
106305Please respect copyright.PENANAZY7tyhikJB
"Eh... Ini namanya memek Kakak!" Bisik Rayhan, ia menarik celana dalam Zaskia keatas, sehingga permukaan kain G-string Zaskia menggesek-gesek bibir kemaluannya.106305Please respect copyright.PENANAfs6WJsruGP
106305Please respect copyright.PENANA5L24mj0NYf
Zaskia mendekap mulutnya, ia merasakan cairan cintanya keluar semakin banyak. "Aduh... Aahkkk... Enak! Eehmm..." Desah Zaskia, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha melawan rasa nikmat yang di berikan Rayhan kepada dirinya.106305Please respect copyright.PENANASQ4gigfSWz
106305Please respect copyright.PENANAhPxwnbdAei
"Jawab Kak." Desak Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAALC2KjmxZS
106305Please respect copyright.PENANAYQ5iKEVuQV
"I-iya Memek Dek!" Jawab Zaskia terputus-putus. "Kakak mau pipis Dek." Melas Zaskia, ia semakin menggelinjang tidak beraturan, ketika orgasme itu hampir tiba.106305Please respect copyright.PENANAwJgEyMKJkH
106305Please respect copyright.PENANAfo2I0UfojZ
Rayhan tersenyum tipis. Ia ingin sedikit mengerjai Kakaknya sehingga ia menghentikan aksinya sejenak. Zaskia yang hampir saja klimaks mencoba menarik tangan Rayhan agar kembali menarik-narik celana dalamnya. Tetapi Rayhan menolaknya, ia malah meminta Zaskia untuk kembali turun dari atas meja hiasnya.106305Please respect copyright.PENANAX7QEod7pVH
106305Please respect copyright.PENANAHA98J4i1IV
Zaskia hanya pasrah menuruti kemauan Rayhan, walaupun ia merasa kecewa.106305Please respect copyright.PENANACF1AuX4Jrv
106305Please respect copyright.PENANAM8U7nDy5RI
Mereka kembali berciuman selama beberapa detik. Kemudian Rayhan meminta Zaskia untuk menghadap kearah cermin meja riasnya. Rayhan menarik pantat Zaskia agar sedikit menungging.106305Please respect copyright.PENANAodTzRHUwbV
106305Please respect copyright.PENANAEvCFhtzoXy
"Kamu mau apa Dek?" Tanya Zaskia. Kedua sikunya bertumpu diatas meja rias.106305Please respect copyright.PENANAjZv09io3UJ
106305Please respect copyright.PENANAKqbqnp4GUn
Anak remaja berusia belasan tahun itu tidak menggubrisnya. Ia membelai punggung telanjang Zaskia. Lalu melepas pengait bra Zaskia dengan perlahan dan melempar bra berwarna hitam itu ke sembarang tempat.106305Please respect copyright.PENANA9MltlYxEm4
106305Please respect copyright.PENANAtsXbhCnxBD
Belaian kuku Rayhan turun menuju pinggang ramping Zaskia, membuat wanita yang sampai detik ini masih menjaga kesuciannya itu menggelinjang geli.106305Please respect copyright.PENANAPnfFsfWL2c
106305Please respect copyright.PENANAONWQgqAXNy
Rayhan berlutut di belakang tubuh Zaskia. Sementara telapak tangannya membelai bongkahan pantat Zaskia yang besar tapi sangat kencang. Jari telunjuknya menyusup dan mengait tali G-string yang menyelip di dalam belahan pantatnya. Dengan satu tarikan, tali G-string tersebut membetot bibir kemaluan Zaskia yang telah berlendir.106305Please respect copyright.PENANAFq4dxS7wY4
106305Please respect copyright.PENANAv0rTwZyE3j
"Auwww!" Pekik Zaskia manja.106305Please respect copyright.PENANAtoELMICMV9
106305Please respect copyright.PENANAHBdIE4RXyh
Mata mereka berusaha kembali bertemu, dan sedetik kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum.106305Please respect copyright.PENANAq9HLareXgS
106305Please respect copyright.PENANAgCxVYfMC5b
Kedua tangan Rayhan meraih pinggiran G-string yang di kenakan Kakaknya. Lalu dengan perlahan ia menarik turun kedua sisi celana dalam Zaskia, hingga melewati betisnya yang masih terbungkus kaos kaki berwarna putih. Dan lagi Rayhan membuang salah satu penutup tubuh Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAx25XQG52Al
106305Please respect copyright.PENANADWI5zKj9gp
"Dek!" Lirih Zaskia malu.106305Please respect copyright.PENANA71jOsLZmLJ
106305Please respect copyright.PENANALRv2PgPO7S
Wanita cantik berusia 24 tahun itu menatap sayu kearah Rayhan, ketika anak remaja itu membuka pipi pantatnya, hingga anus dan lobang vaginanya terlihat jelas oleh Adiknya. Sebagai wanita yang amat menjaga privasi nya itu, tentu apa yang di lakukan Rayhan sangat memalukan baginya. Tetapi di sisi lain, ia tertantang untuk melanjutkan kegilaannya.106305Please respect copyright.PENANA48NW708tL6
106305Please respect copyright.PENANATPwAUSZNCp
Mula-mula Rayhan mencium bongkahan bokong Zaskia yang padat berisi itu. Lidahnya menjilati setiap inci pantatnya, terus turun menuju lubang sempit yang terlihat seperti kuncup bunga mawar yang belum mekar. Zaskia tersentak kaget saat merasakan lidah Rayhan menyapu lobang anusnya.106305Please respect copyright.PENANAg5YjfAPtBd
106305Please respect copyright.PENANAUB69sUcAnX
Dia menatap Adik kandungnya tak percaya sembari menggelengkan kepalanya. Tetapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi Rayhan, karena sejujurnya ia menikmati sensasinya.106305Please respect copyright.PENANAfGmiM7SSXz
106305Please respect copyright.PENANA0vL7wH3MUg
"Ahkk... Dek! Kamuuu... Aduh!" Pantat Zaskia terdorong ke depan ketika ujung lidah Rayhan menusuk anusnya.106305Please respect copyright.PENANAfel2h4zrLg
106305Please respect copyright.PENANAjyM8BtmHOo
Rasa asin di ujung lidah Rayhan, mengantarkan getaran nikmat ke sekujur tubuhnya. Membuat Rayhan semakin betah berlama-lama menjilati anus Kakak kandungnya. Sementara jemari Rayhan yang lainnya, membelai bibir kemaluan Zaskia. Ia menggosok-gosok clitoris Zaskia yang semakin membengkak.106305Please respect copyright.PENANABWeLTUbyE2
106305Please respect copyright.PENANAHgRZYWClms
Zaskia membenamkan wajahnya di atas meja. Wajah cantiknya meringis menahan rasa nikmat yang luar biasa. Bahkan jauh lebih nikmat dari sebelumnya.106305Please respect copyright.PENANANo7MMwhU30
106305Please respect copyright.PENANAUxodYJ9T7B
Kombinasi lidah Rayhan yang bermain di anus dan jarinya yang menggosok clitoris Zaskia. Membuat wanita muda itu dengan cepat kembali di kuasai birahi. Tubuh menegang, dan keringat dingin mengucur deras, membasahi tubuh mulusnya. Ketika orgasme yang tadi tidak kunjung datang, kini sudah tidak bisa dihentikan lagi.106305Please respect copyright.PENANAeE6oPCQwL6
106305Please respect copyright.PENANAvqT6qbJy2O
Tubuhnya bergetar hebat, matanya terbelalak lebar dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.106305Please respect copyright.PENANAJqeDqIIYQl
106305Please respect copyright.PENANAmsolzbxqiS
"Adeeeeeeeeeeekkkkkkkk..... Banguuuuuuunnn...."106305Please respect copyright.PENANAshsyqDJFsm
106305Please respect copyright.PENANAlM2C5CfDCy
Ngiiiiiiiiing.....106305Please respect copyright.PENANAYFeeXRcbn2
Tubuh Rayhan tersentak kaget, dan telinganya terdengar suara dengungan yang membuatnya harus mengusap-usap telinga bagian kanannya untuk menghilangkan efek dengungannya.106305Please respect copyright.PENANAaGtxDeCARw
106305Please respect copyright.PENANAokL8M5rOpG
Rayhan menoleh ke samping, ia melihat seorang wanita cantik tengah berjongkok di samping tempat tidurnya dengan senyuman iblis tanpa dosa, setelah mengacaukan mimpin indahnya. Rayhan mengeram kesal, tapi tentu saja ia tidak akan pernah berani berteriak di depan Kakak kandungnya.106305Please respect copyright.PENANAYL9p6UXCBG
106305Please respect copyright.PENANAbaW4oG1Q79
Zaskia mengangkat alisnya. "Masih mau tidur?" Ledek Zaskia. Rayhan mendesah pelan.106305Please respect copyright.PENANAdKZ0qZFJZZ
106305Please respect copyright.PENANAT2S7x0i9u1
"Nyebelin!" Sungut Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAimGaEtbjYw
106305Please respect copyright.PENANAB3uJjGgJ2J
"Bodoh." Zaskia tertawa tipis. "Kamu sih Dek, di bangunin baik-baik gak bangun. Ya udah Kakak pake cara terakhir buat membangunkan kebo kayak kamu." Ujar Zaskia senang, karena berhasil mengerjai Adik kandungnya.106305Please respect copyright.PENANACXpoLib7NR
106305Please respect copyright.PENANALhcDGkrWv7
"Sakit ni." Rengek Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAABLB5VvxDO
106305Please respect copyright.PENANAKPhIexkdwc
Zaskia mendekat, ia duduk di tepian tempat tidur Adiknya. "Sakit ya? Kaciaaan... Cini-cini biar Kakak tiup." Ujar Zaskia dengan nada suara yang di buat menirukan anak kecil. Jemari halusnya menyentuh daun telinga Rayhan, sembari meniup kuping Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAj3mNXcxkaq
106305Please respect copyright.PENANA4R5rw5Icr3
Jantung Rayhan berdetak kian cepat saat ia dapat melihat jelas bibir merah Zaskia yang meruncing ke depan, seakan meminta untuk di lumat. Gleeek... Rayhan menelan air liurnya dengan bersusah paya, menahan birahinya yang di rasakan semakin membara. Andai saja yang ada di sampingnya saat ini bukan saudara kandungnya, mungkin Rayhan akan nekat memperkosanya.106305Please respect copyright.PENANAblC8blMYbQ
106305Please respect copyright.PENANASDeVOLaiXm
"Udah sembuh!" Ujar Zaskia sembari mengucek rambut Adiknya.106305Please respect copyright.PENANArJVla8Jcev
106305Please respect copyright.PENANAgwDtcmREy0
"Terimakasih ya Kak!"106305Please respect copyright.PENANAB514lRqwDD
106305Please respect copyright.PENANAZwDHhkj98Y
Zaskia menganggukkan kepalanya. "Sama-sama adikku sayang! Sekarang kamu ambil wudhu ya, waktu subuh sudah mau hampir habis." Ujar Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAAw7tJzFfWh
106305Please respect copyright.PENANAL27emn88pY
Rayhan menyingkap badcover yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu turun dari atas tempat tidurnya. Ia berdiri sejenak di depan Kakaknya sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya yang dirasa kaku. Sementara Zaskia yang berada di dekatnya tampak meringis ketika matanya tidak sengaja melihat tonjolan di celana Rayhan yang sangat besar.106305Please respect copyright.PENANAmBimNhalCu
106305Please respect copyright.PENANA5QACmFiABr
Walaupun Rayhan Adik kandungnya, tetapi tetap saja sebagai seorang wanita dewasa, ia juga memiliki rasa penasaran dengan bentuk kelamin Rayhan yang sepertinya besar dan panjang.106305Please respect copyright.PENANA3wZhGGHgWt
106305Please respect copyright.PENANAMvs7t6z0IE
"Tunggu Ray!" Cegah Zaskia ketika Rayhan hendak keluar kamar. "Mandi wajib dulu." Bisik Zaskia nyaris tidak terdengar sembari menunjuk tonjolan di celana Rayhan menyisakan bercak sperma Rayhan di sana.106305Please respect copyright.PENANAWKLR3uyUP7
106305Please respect copyright.PENANAfg63J8x8PP
Mata Rayhan tertuju di celananya. "Eh... Iya, maaf Kak!" Lirih Rayhan, tapi ia tidak berusaha menutupinya.106305Please respect copyright.PENANAqyxCmIArtZ
106305Please respect copyright.PENANATY0I5EW5S1
"Kebiasaan!" Sungut Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAtKnJCOMPml
106305Please respect copyright.PENANAVBXFqaIJEN
*****106305Please respect copyright.PENANAc51UgqEgHo
106305Please respect copyright.PENANAbwUyElnUY5
106305Please respect copyright.PENANAl4vGbVQQWA
106305Please respect copyright.PENANAZqynsli5HN
Tidak terasa sudah setengah tahun Rayhan tinggal di pesantren. Awalnya ia menolak keras ketika Ibunya meminta dirinya untuk tinggal di pesantren, karena Rayhan merasa pesantren bukanlah tempatnya. Tetapi setelah di bujuk oleh Zaskia, akhirnya Rayhan bersedia mondok di pesantren. Dan ternyata pesantren tidak seburuk yang ia pikirkan dulu.106305Please respect copyright.PENANAxwstXP1nLi
106305Please respect copyright.PENANAHgNWb0qWfX
Tata cara mengajar mereka kini lebih modern dan tentunya di padu dengan pelajaran agama yang memang lebih dominan dari pada pelajaran umum. Awalnya Rayhan memang sedikit ke sulitan untuk beradaptasi, tetapi Kak Zaskia dengan sabar menyemangati dan membimbingnya hingga akhirnya ia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya yang ternyata sangat menyenangkan.106305Please respect copyright.PENANA4quX70zps4
106305Please respect copyright.PENANAlKXymwGdlw
Ya... Menjadi santri bukan hal yang menyedihkan, bahkan sangat menyenangkan. Apa lagi Rayhan kini tinggal berdua dengan Kakak kandungnya yang sudah sejak dulu ia kagumi. Bahkan mimpi basah pertamanya bersama Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAv7I4hH9BTM
106305Please respect copyright.PENANAPFWVOz6InF
Mereka baru saja selesai sarapan. Rayhan membantu Zaskia membawakan piring kotor menuju wastafel. Seperti biasanya mereka berbagi tugas. Zaskia mencucinya, sementara Rayhan membilas piring maupun gelas minuman mereka. Karena peralatan makan mereka yang tidak begitu banyak membuat pekerjaan mereka cepat selesai106305Please respect copyright.PENANAxvncFHasPo
106305Please respect copyright.PENANA6zTNAgANQE
"Kak, aku pamit dulu ya!" Ujar Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAVCOtwX93VH
106305Please respect copyright.PENANAF5ghL2cUDq
Zaskia menganggukan kepalanya. "Rajin-rajin sekolahnya jangan bandel." Nasehat Zaskia, sembari memberikan tangannya untuk di cium Rayhan.106305Please respect copyright.PENANA0ZrfvZDpAn
106305Please respect copyright.PENANAbQ3BzBJ8y8
Zaskia dapat merasakan betapa hangatnya bibir Rayhan ketika menyentuh punggung tangannya.106305Please respect copyright.PENANAMhOB3BrHRC
106305Please respect copyright.PENANAWXoBExzdkJ
"Iya Kak!" Jawab Rayhan.106305Please respect copyright.PENANADCEHIG36FE
106305Please respect copyright.PENANAk2hdw5rajK
"Ini baru adik Kakak!" Ujar Zaskia senang.106305Please respect copyright.PENANAvzuz5TO3fD
106305Please respect copyright.PENANAK8FQkXCC6Y
Wanita berusia 24 tahun tersebut, sempat mangantar Rayhan sampai ke depan pintu rumah mereka. Zaskia kembali masuk ketika bayangan Rayhan benar-benar menghilang dari dalam pandangannya.106305Please respect copyright.PENANA7T1AN89dNe
106305Please respect copyright.PENANAM2SKFTEM4T
Di jalan setapak, yang di lapisi krikil Rayhan melangkah gontai menuju rumah sahabatnya. Sesekali matanya berkeliaran memandangi beberapa santri wati yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sungguh Rayhan merasa begitu beruntung, karena rumah Kakaknya berada di kompleks putri, sehingga ia bisa setiap hari mencuci mata.106305Please respect copyright.PENANASF6canl5dH
106305Please respect copyright.PENANAZUkv1Ofv1F
Ketika lagi asyik-asyiknya memandangi santri wati, tiba-tiba seseorang menegur Rayhan membuatnya terpaksa menghentikan langkah kakinya.106305Please respect copyright.PENANAslJmbXWku9
106305Please respect copyright.PENANASc1aZO6xc4
"Kamu bisa bantu Ustadza Ray?" Tanya seorang wanita yang tengah berdiri sembari meluruskan pinggangnya. Tampak di hadapannya ada sebuah baskom yang berukuran besar, dan di dalamnya terdapat pakaian yang baru saja selesai di cuci.106305Please respect copyright.PENANATpt0tflaos
106305Please respect copyright.PENANADS3Y1Y6yol
Rayhan menghampiri wanita berhijab ungu tersebut. "Apa yang bisa ana bantu Ustadza?" Tanya Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAnhbBnpNBgq
106305Please respect copyright.PENANAWzmql5NM7g
"Bantu Ustadza membawa baskom ini ke sana." Dewi menunjuk tiang jemuran yang berada tidak jauh dari Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAL5UvycrusT
106305Please respect copyright.PENANAya4Fi1gqWy
Tanpa banyak bicara, Rayhan segera mengambil baskom tersebut, dan harus di akui baskom tersebut cukup berat. Rayhan yakin, kalau Ustadza Dewi sudah cukup lama tidak mencuci pakaiannya hingga bisa sebanyak ini.106305Please respect copyright.PENANATUuTON4Vus
106305Please respect copyright.PENANA5cY7YJnj01
Rayhan membawa baskom tersebut dan meletakkannya di dekat tiang jemuran.106305Please respect copyright.PENANAXnZFoH07In
106305Please respect copyright.PENANAmLafcMSz0o
"Syukraan Ray!"106305Please respect copyright.PENANAO9i8OU4Bn6
106305Please respect copyright.PENANAh0aDzlyX2W
"Syukraan lak maratan uhkraa." Jawab Rayhan sembari tersenyum manis kearah Dewi.106305Please respect copyright.PENANAQYaHAycAnd
106305Please respect copyright.PENANAU9VbtjMNqm
"Boleh minta tolong lagi?"106305Please respect copyright.PENANANo61WS53DN
106305Please respect copyright.PENANALeQ4i4nOuP
Rayhan mengangguk cepat. "Tentu saja boleh Ustadza! Apa yang bisa ana bantu?" Tanya Rayhan, yang diam-diam tengah mengamati gamis Ustadza Dewi yang sedikit ngejiplak karena terkena percikan air.106305Please respect copyright.PENANAz7FJNF6cOp
106305Please respect copyright.PENANAHoE8d4cua1
"Tolong temani Ustadza menjemur pakaian! Kamu bisa lihat sendiri kan? Banyak sekali yang harus di jemur." Keluh Dewi, ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Ya... Sudah satu Minggu ini pesantren Tauhid di guyur hujan deras, sehingga ia tidak ada satupun pakaian yang bisa ia jemur.106305Please respect copyright.PENANAoDFw8c1o4E
106305Please respect copyright.PENANAnAX72iNbtr
Beruntung pagi ini cuaca cukup bersahabat. Dan Dewi berharap hari ini hujan tidak turun agar pakaiannya bisa cepat kering.106305Please respect copyright.PENANAi5ddpl7tZX
106305Please respect copyright.PENANANW9tWM9nWK
Rayhan mengerti, ia segera mengambil yang berat-berat terlebih dahulu seperti gamis milik Ustadza Dewi dan anaknya. Setelah memeras pakaian tersebut Rayhan menggantungkannya di tali jemuran yang terbuat dari kawat yang cukup tebal.106305Please respect copyright.PENANAbwAW5a7IYL
106305Please respect copyright.PENANAPtdWFcPERC
"Kamu yang jemur, Ustadza yang memerasnya." Saran Ustadza Dewi.106305Please respect copyright.PENANAon55jd3tgI
106305Please respect copyright.PENANAU7gYkB8GnA
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Ustadza! Biar ana saja yang melakukannya." Ujar Rayhan, tapi Dewi tentu saja tidak tega kalau semuanya di lakukan Rayhan seorang diri.106305Please respect copyright.PENANAFPM6C8PiL4
106305Please respect copyright.PENANAcPi2ZxmHz3
"Tidak apa-apa Ray! Biar cepat selesai."106305Please respect copyright.PENANAoGFyue46Jm
106305Please respect copyright.PENANA3ymXQSNALu
Ustadza Dewi menyampirkan jilbab lebarnya kebelakang, agar tidak menganggu. Lalu ia membungkuk untuk memeras pakaian miliknya. Dan pada saat bersamaan, Rayhan tengah melihat kearahnya. Mata Rayhan terbelalak, ketika ia tidak sengaja melihat belahan payudara Ustadza Dewi dari kancing gamis yang terbuka.106305Please respect copyright.PENANANrKGg5QV1Z
106305Please respect copyright.PENANAdTbx7NR0gO
Pemandangan indah tersebut tentu saja membuat Rayhan menjadi gugup. Tapi ia dengan cepat berhasil menenangkan dirinya. Tapi diam-diam Rayhan tetap mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi yang cukup menggoda kelakiannya.106305Please respect copyright.PENANA7do0BiBZ0M
106305Please respect copyright.PENANAbs879tSDI0
"Terimakasih ya Ray! Kamu baik sekali." Puji Dewi, ia kembali memamerkan senyuman indahnya.106305Please respect copyright.PENANAbgcCJUN2Zj
106305Please respect copyright.PENANAFdqHqoN3Sx
Pundak Rayhan sedikit naik mendapat pujian dari salah satu Ustadza idolanya itu. "Bukankah Ustadza yang pernah mengajarkan ana kalau kita sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya." Jelas Rayhan, membuat Dewi merasa bangga akan perbuatan terpuji muridnya.106305Please respect copyright.PENANAjqK12j0EGR
106305Please respect copyright.PENANAsh8c0e3Vy8
"Antum benar Ray! Orang yang suka membantu sesamanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan." Tambah Dewi. Tapi Rayhan tidak begitu mendengarnya, ia terlalu fokus kearah payudara Ustadza Dewi.106305Please respect copyright.PENANABuM12wA2Sb
106305Please respect copyright.PENANA2B4IFCnjDf
Wajar saja kalau Rayhan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Mengingat wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza yang selama ini selalu menjaga penampilannya dengan berpakaian yang sangat tertutup. Tetapi siapa yang menyangkah, ia malah mendapatkan kesempatan bisa melihat sepasang gunung kembar milik Ustadza Dewi.106305Please respect copyright.PENANA1FTm4MvURu
106305Please respect copyright.PENANAuEcveZOUdN
Seperti pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itu terjadi kepada Rayhan. Aksinya yang suka mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi, akhirnya ketahuan juga.106305Please respect copyright.PENANAiKYkAgtKWq
106305Please respect copyright.PENANAMm2SAa41WF
Dewi menangkap basah mata Rayhan yang tengah melirik kearah belahan payudaranya. Tetapi bukannya menegur apa lagi marah, Dewi malah berfikir ingin memberi sedikit hadiah untuk Rayhan, karena pemuda tersebut sudah membantunya dengan tulus. Bagi Dewi tidak ada salahnya kalau dirinya sedikit berbagi.106305Please respect copyright.PENANAw0keiQeZf6
106305Please respect copyright.PENANARKEYL6mpdD
"Capek Ray!" Keluh Dewi, ia kembali merenggangkan pinggang.106305Please respect copyright.PENANAr2N6yRlzIn
106305Please respect copyright.PENANAxlsSIjFPDA
Kemudian ia duduk beralaskan tanah, kedua lututnya ia lipat keatas sehingga bagian bawah gamisnya terbuka. Mata Rayhan terbelalak lebar ketika melihat isi yang ada di dalam gamis Ustadza Dewi.106305Please respect copyright.PENANA53MO9icYyu
106305Please respect copyright.PENANA5oV2aqjWGv
Terlihat sepasang paha mulus Dewi yang tanpa cacat, dan kain segitiga berwarna hitam yang membalut selangkangannya. Keindahan yang terpampang di hadapannya, membuat tubuh pemuda itu menegang. Raut wajah Rayhan mendadak berubah, sementara nafasnya mulai terasa berat. "Gleeek..." Dengan bersusa paya Rayhan menelan air liurnya yang terasa hambar.106305Please respect copyright.PENANAKJ49Cwif4g
106305Please respect copyright.PENANATKT5zW01BS
Gila... Benar-benar gila apa yang dilakukan Dewi. Sebagai seorang Ustadza seharusnya ia tidak menggoda muridnya, apa lagi dengan cara memamerkan auratnya di depan pria yang bukan muhrimnya. Tapi Dewi malah melakukannya, seakan ia tidak takut akan azab yang menimpa dirinya atas perbuatannya.106305Please respect copyright.PENANA29q1ovYc4X
106305Please respect copyright.PENANAQNGXKqsqBt
Janganlah sesekali kalian mengumbar aurat, karena sesungguhnya, itu bagian dari syetan.106305Please respect copyright.PENANAJ6WPPWoquD
106305Please respect copyright.PENANA4wCdrOK4PL
"Kok bengong?" Tegur Dewi.106305Please respect copyright.PENANAXGMLQkbniI
106305Please respect copyright.PENANAmh64rU48og
Rayhan tersentak sadar atas kekhilafannya. "Eh... Iya Ustadza, biar ana saja yang menyelesaikannya. Ustadza istirahat saja dulu." Saran Rayhan, Ustadza Dewi tersenyum sembari menyebarkan kedua kakinya hingga semakin terbuka.106305Please respect copyright.PENANAGwcQi4B0t7
106305Please respect copyright.PENANADafepRyd7X
Rayhan berjongkok di depan Dewi sembari memeras pakaian Dewi yang masih basah. Tetapi matanya sesekali mengintip kearah selangkangan Ustadza Dewi yang terlihat gemuk.106305Please respect copyright.PENANAHQ3XNN5jJs
106305Please respect copyright.PENANAs7OVFG0NMR
Satu persatu Rayhan menjemur pakaian Dewi, dan selama itu juga Rayhan merasa sangat tersiksa. Belum lagi ketika ia harus memegang dalaman Ustadza Dewi dan putrinya Nikita, dengan berbagai warna dan bentuknya yang terkadang aneh. Ada yang berenda, ada yang berbentuk seperti tali, kupu-kupu, dan ada juga yang di bagian bawahnya terbuka.106305Please respect copyright.PENANACaUsgeCTpp
106305Please respect copyright.PENANAPaba2BgWWE
"Akhirnya selesai juga." Rayhan mendesah puas.106305Please respect copyright.PENANAYcfv9uxpD8
106305Please respect copyright.PENANAR7ksxHLonz
Dewi tersenyum lalu ia berdiri. Sekali lagi Rayhan melihat celana dalam Dewi untuk terakhir kalinya. "Terimakasih banyak Ray! Ustadza gak tau deh kalau gak ada kamu." Ujar Dewi, ia merasa puas atas pekerjaan Rayhan yang cukup rapi dalam menjemur pakaiannya di tiang jemuran.106305Please respect copyright.PENANA0VsoiP5jaj
106305Please respect copyright.PENANA9GoOr8m1pg
"Sama-sama Ustadza, saya senang bisa membantu Ustadza! Kalau nanti ada lagi yang bisa ana bantu, Ustadza bilang aja. Insyaallah ana akan bantu." Ujar Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAcm9SqTOcT1
106305Please respect copyright.PENANA11tESYYbGx
"Tentu, Ustadza akan memanggil kamu."106305Please respect copyright.PENANAH56haIwE07
106305Please respect copyright.PENANAWsFmj5UGyH
"Kalau begitu ana pergi dulu Ustadza!" Pamit Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAwOVE7yBf9E
106305Please respect copyright.PENANARQU9OZk37t
Dewi mengangguk. "Ya, hati-hati di jalan. Sekolah yang rajin biar bisa jadi orang besar." Nasehat Dewi.106305Please respect copyright.PENANAGT9uywYb19
106305Please respect copyright.PENANAFuiPKpvyZ7
"Insyaallah Ustadza."106305Please respect copyright.PENANA05iE8nKwQh
106305Please respect copyright.PENANAfCmiGzIP1O
Setelah kepergian Rayhan, Dewi memasukan tangannya kedalam gamisnya. Ia mendapatkan selangkangannya yang sudah terlalu basah. "Anak itu membuatku terangsang." Gumam Dewi. Ia tersenyum nakal.106305Please respect copyright.PENANAgcX21rdLzC
106305Please respect copyright.PENANAQafl1gmW4E
*****106305Please respect copyright.PENANAr6i8trN5ei
106305Please respect copyright.PENANAF7Hhu4OhTf
106305Please respect copyright.PENANAEZ2UnPouee
106305Please respect copyright.PENANA5zyQFpyYo6
3 jam sebelumnya di tempat yang berbeda...106305Please respect copyright.PENANAD0LnakOcid
106305Please respect copyright.PENANAsDZoLYy0Wm
Di dalam kamar berukuran 5X6 itu terdapat sepasang Suami Istri yang baru saja selesai beribadah. Laras melepas mukenanya, dan tidak lupa ia melipatnya agar rapi. Lalu meletakkan kembali mukena miliknya di gantungan khusus yang beradah di samping lemari besar pakaian miliknya.106305Please respect copyright.PENANA42t9iGeOlJ
106305Please respect copyright.PENANAQU5oYApkJB
KH Umar tersenyum memandang Istrinya. Wanita yang telah menemaninya selama sepuluh tahun terakhir, setelah mendiang Istri pertamanya meninggal dunia.106305Please respect copyright.PENANAESYq99EBFv
106305Please respect copyright.PENANAwZ8Jc8THqH
"Kenapa Bi?" Tanya Laras, setelah menangkap basah mata Suaminya yang tengah memandangi lekuk tubuh indahnya.106305Please respect copyright.PENANApVxrJqs1AN
106305Please respect copyright.PENANAhYkRcLo3KQ
KH Umar mendekati Istrinya, lalu memeluknya dari belakang. "Apakah Abi sudah tidak boleh memandang tubuh indah Umi." Bisik KH Umar di dekat telinga Istrinya.106305Please respect copyright.PENANAfU2M9pSDgQ
106305Please respect copyright.PENANAtknDvPUwWw
"Boleh dong Bi! Kan Umi milik Abi." Laras memutar tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.106305Please respect copyright.PENANAZSdZJEqQ7u
106305Please respect copyright.PENANAVD3oXKGyrB
Kedua tangan Laras membelai wajah keriput KH Umar yang di tumbuhi jenggot panjang yang mulai memutih di makan usia. Ya... Sekilas mereka berdua seperti anak dan orang tua, mengingat jauhnya perbedaan usia mereka berdua. Saat ini KH Umar sudah berusia 76 tahun, sementara Laras baru berusia 42 tahun.106305Please respect copyright.PENANAjnuhQV6WVa
106305Please respect copyright.PENANAX3X5ylKSCr
KH Umar mendekatkan bibir hitamnya ke bibir merah Istrinya. Ia mengecup mesrah bibir Laras, dan Laras mencoba membalas lumatan bibir Suaminya.106305Please respect copyright.PENANAxRbcdKpooV
106305Please respect copyright.PENANAJ30DvdSqEU
Mereka berciuman selama beberapa detik. Kemudian KH Umar membawa Laras menuju ke pembaringan. Pria berusia 76 tahun itu menanggalkan sarungnya, sementara Laras menanggalkan celana tidurnya sekaligus dalamannya.106305Please respect copyright.PENANAFc8FhNh686
106305Please respect copyright.PENANAqZqct2k88a
"Ayo Bi!" Ajak Laras.106305Please respect copyright.PENANASLs5xcEcFC
106305Please respect copyright.PENANAubH2BPdaMR
KH Umar menindih tubuh Laras yang telah membuka kedua kakinya selebar mungkin. Tampak bibir KH Umar komat-kamit membaca doa. Selesai berdoa KH Umar menusukan kemaluannya yang sudah ereksi.106305Please respect copyright.PENANAuj4xnvO5BX
106305Please respect copyright.PENANAfANXgJgOYs
Laras dapat merasakan sedikit geli di kemaluannya ketika penis KH Umar masuk kedalam rongga kemaluannya.106305Please respect copyright.PENANAkobSAFBtap
106305Please respect copyright.PENANAE06RGd9YJi
"Aahkk...!" Desah KH Umar, ketika merasakan jepitan vagina Istrinya yang terasa begitu sempit. Maklum saja, Laras belum pernah melahirkan, sehingga vaginanya masih terasa seret walaupun di masuki penis KH Umar yang tergolong kecil dan agak lembek.106305Please respect copyright.PENANAfiZ4GADgjo
106305Please respect copyright.PENANAomd5Q3c4qT
Laras memejamkan matanya, berusaha menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua. Seiring dengan waktu wanita yang telah memasuki kepala empat itu akhirnya mulai terbakar birahi, membuat vaginanya menjadi semakin licin karena lendir kewanitaannya yang mulai basah.106305Please respect copyright.PENANAAjqvpBLc39
106305Please respect copyright.PENANAC36RnhG56O
Tapi sayangnya rasa nikmat itu tidak bertahan lama. Baru beberapa menit KH Umar sudah tidak mampu mempertahankan permainannya. Tubuh tua itu menegang sesaat hingga akhirnya menumpahkan spermanya kedalam rahim Istrinya.106305Please respect copyright.PENANAMbNjsrrriy
106305Please respect copyright.PENANA91f9s7KrsW
"Terimakasih Umi." Ujar KH Umar sembari rebahan di samping Laras.106305Please respect copyright.PENANAwTkbhdRjHy
106305Please respect copyright.PENANA7IoRwoeGhJ
Walaupun merasa kecewa, Laras tetap berusaha tersenyum semanis mungkin. Karena bagaimanapun juga, kepuasan suaminya menjadi prioritas baginya. "Sama-sama Abi." Jawab Laras sembari turun dari tempat tidurnya.106305Please respect copyright.PENANA8MnThlpCpa
106305Please respect copyright.PENANAPHhrvaUrvg
"Oh iya Umi, hari ini keponakan Abi mau ke rumah kita." Ujar KH Umar sembari memandang bulatan pantat Istrinya yang sedikit bergoyang ketika ia mengenakan kembali celana dalamnya. "Mungkin dia akan tinggal beberapa hari di rumah kita." Lanjut KH Umar.106305Please respect copyright.PENANAYEQjd6nscB
106305Please respect copyright.PENANAjkj2PyXO0U
"Siapa Bi?"106305Please respect copyright.PENANAa5h61kj4nI
106305Please respect copyright.PENANAfEfgJMTK4p
KH Umar tampak mendesah. "Daniel Umi." Jawabnya.106305Please respect copyright.PENANAnxctZKq9jd
106305Please respect copyright.PENANAbkmaEHfAk8
"Ooo!" Bibir Laras membulat, sembari melepas baju piyama miliknya yang tampak basah karena keringat. "Aku bangunin Azril dulu ya Bi." Laras mengambil kimono miliknya dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengenakan jilbab santai yang tidak begitu besar.106305Please respect copyright.PENANAOimyHD0F99
106305Please respect copyright.PENANATbZbIsNaVz
Selepas kepergian Istrinya, KH Umar masih terlihat melamun. Sebenarnya ia tidak yakin untuk membiarkan Daniel tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, mengingat Daniel adalah aib bagi keluarga besar KH Umar. Karena perselingkuhan Daniel dengan Ibu Tirinya, membuat saudara KH Umar meninggal dunia karena stres. Tetapi KH Umar juga tidak bisa menolak keponakannya tersebut, karena bagaimanapun juga Daniel masih keluarganya, apa lagi saat ini tidak ada satupun keluarga besarnya mau menampung Daniel yang baru keluar dari hotel prodeo.106305Please respect copyright.PENANAj88v6yqmzp
106305Please respect copyright.PENANAo7ZgsXJFSB
KH Umar berharap keponakannya itu mau berubah. Dan ia pikir Daniel berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua dalam memperbaiki dirinya. Semoga saja dengan Daniel tinggal di pesantren ia bisa menjadi pemuda yang lebih baik lagi.106305Please respect copyright.PENANAerCVfBmBMe
106305Please respect copyright.PENANAjm7tg9oUVW
Sementara itu di kamar sebelah, Laras tengah duduk di pinggiran tempat tidur putranya yang tengah terlelap. Dengan perlahan ia mengusap lembut kening Azril.106305Please respect copyright.PENANAkgVlOaN0aV
106305Please respect copyright.PENANAhaTTZ5XGNM
Walaupun anak remaja yang tengah tertidur di dekatnya bukanlah anak kandungnya. Tetap saja Laras sangat menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri. Dulu saat Azril masih kecil, Laras ikut merawat dan membesarkannya. Sehingga tidak heran, ketika Kakak nya meninggal, ia di minta untuk menggantikan posisinya menjadi Ibu Azril.106305Please respect copyright.PENANAyZybKy5l2D
106305Please respect copyright.PENANAJDF8pDzEVW
Laras menyandarkan punggungnya, sembari menatap kamar Azril yang selalu rapi. Di pojokan kamarnya terdapat meja belajar, dan rak buku yang tersusun sangat rapi.106305Please respect copyright.PENANAIbzrhuM0MZ
106305Please respect copyright.PENANABLEu0IbgS6
Sungguh Laras merasa bangga memiliki anak seperti Azril. Selain patuh terhadap orang tua, Azril juga anak yang berprestasi. Satu bulan yang lalu, mereka merayakan keberhasilan Azril yang telah berhasil menghafal tiga puluh Juzz. Rasanya sangat jarang menemukan anak seusia Azril bisa menghafal 30 juz.106305Please respect copyright.PENANAqMVhWtLoEb
106305Please respect copyright.PENANA99ODoRRwNX
"Bangun Nak! Subuh dulu." Panggil Laras lembut.106305Please respect copyright.PENANA85WqZjYIO8
106305Please respect copyright.PENANA07cc6M0ecU
Tubuh Azril menggeliat, dan sedetik kemudian ia membuka matanya. Laras menyambut pagi Azril dengan senyuman terbaiknya. Dan tanpa di sadari Laras, senyumannya membuat anak remaja tersebut menjadi salah tingkah.106305Please respect copyright.PENANAyw3BGLgEF3
106305Please respect copyright.PENANA2FZJmTzkbo
Azril segera bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya sembari melihat kearah jam dinding kamarnya dengan motif Spiderman. "Astaghfirullah! Sudah setengah enam." Gumam Azril.106305Please respect copyright.PENANADNCN6v92eL
106305Please respect copyright.PENANAi3WM1gRZiL
"Masih ada waktu!" Laras membelai anak rambut Azril.106305Please respect copyright.PENANAZZmCzr6Jay
106305Please respect copyright.PENANAifodKgsc2J
Laras mengerti kenapa Azril akhir-akhir ini sering bangun terlambat. Sehingga ia memakluminya.106305Please respect copyright.PENANA63aMXmnC1S
106305Please respect copyright.PENANArzlDcHJ3kX
Azril melihat kearah Ibu Tirinya. Dalam diam ia menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika matanya menangkap siluet belahan payudara Laras diantara lipatan kimono yang di kenakan Laras. Sebagai anak remaja, sudah sewajarnya kalau Azril terangsang melihat pemandangan indah tersebut.106305Please respect copyright.PENANAPCSPwX2fbz
106305Please respect copyright.PENANAKK2Hp7j5Dj
Tetapi karena Azril anak yang baik, ia cepat sadar akan kesalahannya. Buru-buru Azril membuang mukanya, ia menatap kaligrafi yang ada dinding kamarnya yang bercat putih.106305Please respect copyright.PENANAzFAklbXaNe
106305Please respect copyright.PENANAgW9rNbfqvA
"Kalau ngantuk tidur lagi aja sebentar." Suruh Laras. Ia merasa tidak tega melihat Azril menahan kantuk.106305Please respect copyright.PENANAmnj9AAebky
106305Please respect copyright.PENANAl1hp8BwqsK
Azril tersenyum. "Takut kebablasan Umi." Sahut Azril, tanpa melihat kearah Ibu Tirinya. Ia takut kembali khilaf, walaupun setan sudah berusaha membujuk dirinya untuk melihat kearah Laras yang pagi ini tampil seksi.106305Please respect copyright.PENANAdBEdG7wxnf
106305Please respect copyright.PENANAjMbOlNOwYT
Tiba-tiba Laras menarik tangan Azril, membuat tubuh Azril limbung dan jatuh kedalam pelukan Laras. Dan beruntungnya atau sialnya bagi Azril, wajahnya bersandar tepat diatas payudara Ibu Tirinya, benda empuk yang menjanjikan sejuta kenikmatan. Dari jarak yang begitu dekat Azril dapat mencium aroma tubuh Ibunya.106305Please respect copyright.PENANAho4mr025rb
106305Please respect copyright.PENANA1KpOBVDT8A
Laras yang tidak mengerti akan penderitaan Azril, malah mendekap kepala Azril, membuat nafas Azril menjadi tersengal-sengal. Seumur hidupnya, baru kali ini wajahnya menyentuh payudara Laras.106305Please respect copyright.PENANA80qilVrHrX
106305Please respect copyright.PENANAhDEe22U1rr
Azril membuka matanya, dengan tatapan tidak percaya, ia dapat melihat jelas belahan bongkahan payudara Laras yang memang tidak mengenakan bra untuk melindungi payudaranya yang berukuran 36E. Bahkan ia bisa melihat puting Laras yang berwarna kecoklatan sebesar biji kacang.106305Please respect copyright.PENANAuJjBqqPvDH
106305Please respect copyright.PENANAVYheS3QIQp
Buru-buru Azril menurunkan pandangannya, dan kali ini ia di suguhi pemandangan yang tidak kalah indahnya. Sepasang paha mulus beserta gundukan vagina Laras yang masih tersimpan di balik kain segitiga berwarna hitam yang telah lecek. Lagi Azril menelan air liurnya. Sungguh ia tidak menyangkah, kalau sepagi ini akan di suguhi pemandangan yang begitu indah, sekaligus menyesatkan.106305Please respect copyright.PENANA5YYv7mIk0C
106305Please respect copyright.PENANA53SYQvbPMh
"Hafalan... Hafalan... Hafalan..." Azril bergumam pelan. Ia percaya salah satu yang merontokkan hafalan salah satunya adalah hawa nafsu.106305Please respect copyright.PENANAXO3UgFG9gg
106305Please respect copyright.PENANAeK6KA8EhPc
Laras mengecup lembut ubun-ubun kepala Azril. "Gimana hafalan kamu sayang?" Tanya Ashanty, ia sama sekali tidak sadar, kalau sikapnya yang bermaksud ingin membuat Azril merasa nyaman, malah membuat anak remaja itu menderita.106305Please respect copyright.PENANAsZODLLlzfy
106305Please respect copyright.PENANADL6siK7oF2
"Al-alhamdulillah U-Umii, masih lancar!" Jawab Azril gugup.106305Please respect copyright.PENANAVniVNvgVjL
106305Please respect copyright.PENANAmRIlxFhVus
"Yang sulit dari menghafal itu, bukan waktu menghafalnya, melainkan menjaganya sayang! Karena itu kamu harus menjaga hafalan kamu dengan baik." Jemari Laras membelai wajah Azril, sembari menatapnya.106305Please respect copyright.PENANAWU8rfjJs31
106305Please respect copyright.PENANAyBi7U7X7fp
"Iya Umi, insyaallah Azril akan menjaganya." Jawab Azril ragu. Ia tidak yakin bisa mempertahankan hafalannya, kalau Ibu Tirinya tidak juga melepaskan dirinya.106305Please respect copyright.PENANAMVI16vqehS
106305Please respect copyright.PENANAwQmO5UzRYw
Sebenarnya Azril ingin sekali meminta Laras untuk berhenti memeluknya. Tetapi ia takut Ibunya akan tersinggung. Tetapi kalau dia hanya diam saja, ia juga tidak yakin bisa menjaga pandangannya lebih lama lagi, karena penampilan Laras yang seksi seakan menari-nari di kelopak matanya, walaupun ia sudah memejamkan matanya.106305Please respect copyright.PENANAgv0G0PkQGz
106305Please respect copyright.PENANAUVO4sIs3zW
106305Please respect copyright.PENANA315fgN4KCw
106305Please respect copyright.PENANAYkBuX0GPZo
106305Please respect copyright.PENANAzbcXRlwLvI
106305Please respect copyright.PENANA4zsxJOWVt2
*****106305Please respect copyright.PENANASbwWryPOVg
106305Please respect copyright.PENANAqVnp15raRB
106305Please respect copyright.PENANAozrBU8BC5D
106305Please respect copyright.PENANAXBasta2d4o
"Aurel, jangan lari..."106305Please respect copyright.PENANASf2rF9A3nV
106305Please respect copyright.PENANAiZsyR4gXOI
Di koridor asrama tampak dua anak remaja putri tengah berlarian, saling kejar-kejaran, membuat salah satu dari mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan kedua sahabatnya yang seakan tidak pernah lelah bercanda satu sama lainnya. Dinda menutup kitabnya.106305Please respect copyright.PENANAhxNtnuMHUU
106305Please respect copyright.PENANADyaTwbhbUs
Ia menghampiri Aurel dan Asyifa yang tengah bergulat di lantai koridor asrama. Mereka berdua saling menggelitik satu sama lainnya.106305Please respect copyright.PENANA0lc1nmr9zG
106305Please respect copyright.PENANAPbbT64cPFp
"Astaghfirullah! Kalian berdua ini sudah keterlaluan, tidak mencerminkan akhlak seorang muslimah." Ujar Dinda, menceramahi kedua sahabatnya yang malah cengengesan.106305Please respect copyright.PENANA1PEkwxqs5Q
106305Please respect copyright.PENANAiOas5tXb5x
"Eh Ustadza." Ujar Asyifa. Ia memperbaiki roknya yang tersingkap.106305Please respect copyright.PENANAfCNSb4smii
106305Please respect copyright.PENANAhdOapH05f9
Aurel berdiri, lalu dengan gerakan cepat ia meremas payudara Asyifa, membuat gadis cantik itu terpekik kaget. "Aurel... Sini aku mau balas." Panggil Asyifa, tetapi gadis yang di panggilnya itu sudah cukup jauh darinya.106305Please respect copyright.PENANA7vTZpmj2PJ
106305Please respect copyright.PENANALRX393HMuf
"Astaghfirullah! Bisa stres aku melihat kalian berdua." Omel Adinda.106305Please respect copyright.PENANA4rs8DwGXdE
106305Please respect copyright.PENANAa0pE3oSf3W
Melihat Adinda yang mulai serius, mereka berdua kompak berhenti untuk saling mengganggu. Ya... Bagaimanapun juga mereka menganggap Adinda seperti Kakak, mengingat Adinda memang lebih tua setahun dari mereka. Selain itu sikap Adinda lebih dewasa di bandingkan mereka berdua.106305Please respect copyright.PENANAcAj0cKSgGK
106305Please respect copyright.PENANAicM9AFMHmb
Aurel mendekat, ia berdiri di samping Adinda yang sesekali menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua, yang tidak jarang membuatnya setres.106305Please respect copyright.PENANAsrLwINRr4t
106305Please respect copyright.PENANAlzi3oAVMVh
"Kalian sudah besar, tidak baik bercanda seperti itu." Nasehat Adinda. Walaupun apa yang mereka lakukan hanya sebatas bercanda, tetapi tetap saja bagi Adinda yang mereka lakukan sebuah perbuatan tabu.106305Please respect copyright.PENANApeQUCoSiTV
106305Please respect copyright.PENANALpcU77aqfW
"Iya Umi!" Jawab mereka serempak.106305Please respect copyright.PENANAcR8RKA8ZKJ
106305Please respect copyright.PENANAWSf1Bzgs9s
"Sudah hampir jam tujuh, mau sekolah gak?" Tegas Adinda. Aurel dan Asyifa saling pandang.106305Please respect copyright.PENANAwqYONUnf6Q
106305Please respect copyright.PENANA5PmKdapnBW
"Iya Umi."106305Please respect copyright.PENANAK5cWPehs7c
106305Please respect copyright.PENANA1HRrN5TMEY
"Yuk." Ajak Adinda sembari menghela nafas.106305Please respect copyright.PENANAI0O5poBlhp
106305Please respect copyright.PENANAVZJ5eJ4K11
*****106305Please respect copyright.PENANAsIQwfBJ5nF
106305Please respect copyright.PENANAfPdN2T32dC
106305Please respect copyright.PENANAfcGwVsmJjv
106305Please respect copyright.PENANARFGXcZCHZN
Teng... Teng... Teng...106305Please respect copyright.PENANAbvSS7cxLLD
Bertepatan dengan suara bel tanda masuk sekolah, Rayhan, Doni, Azril, Nico dan santri lainnya bergegas masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan dan Azril duduk di depan sementara Doni dan Nico duduk di belakang.106305Please respect copyright.PENANAiMMTZDz0cc
106305Please respect copyright.PENANA4BfJbHLSpz
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dengan kaca mata minusnya masuk kedalam kelas. Tidak lupa ia mengucapkan salam, yang di jawab kompak oleh murid-muridnya. Ia duduk di kursinya sembari membuka daftar absen. Satu persatu nama yang di absensi ia panggil. Sebagian besar muridnya hadir, tetapi ada sebagian kecil yang tidak bisa mengikuti kelas.106305Please respect copyright.PENANASg0lIuxH6r
106305Please respect copyright.PENANAd7oxYiVWfN
Setelah agenda formal itu selesai, suasana kelas mendadak hening dan mencekam. Beberapa Santri terlihat tertunduk lesu, dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka, dan beberapa lagi terlihat sibuk membuka kitab mereka.106305Please respect copyright.PENANAyHRntglnys
106305Please respect copyright.PENANAKCF4B7LZOH
Ustadza Anita turun dari kursinya, ia mengedarkan pandangannya kearah muridnya yang terlihat pucat pasi. Hanya ada beberapa santri saja yang terlihat tenang.106305Please respect copyright.PENANA57CkvzpLBX
106305Please respect copyright.PENANA56oogbH7xB
"Woi!" Bisik Doni.106305Please respect copyright.PENANA9hD3amvPCG
106305Please respect copyright.PENANAeLgp06YvBK
Rayhan menoleh ke belakang. "Apa?" Jawab Rayhan dengan berbisik juga.106305Please respect copyright.PENANAR3K3UhNrKd
106305Please respect copyright.PENANA9SndnhwH0y
"Lo udah hafal?"106305Please respect copyright.PENANAzXeP4H10uk
106305Please respect copyright.PENANAy9TimXob72
"Belum, Lo?" Doni menggelengkan kepalanya.106305Please respect copyright.PENANAlmE4km3QZA
106305Please respect copyright.PENANAKbqvVgJp2O
Rayhan bernafas lega, setidaknya ia punya teman berdiri nanti dan menerima hukuman bersama-sama. Sementara Azril, rasanya tidak mungkin ia tidak hafal, mengingat sahabatnya yang satu itu sangat rajin dan ia juga cepat menghafal.106305Please respect copyright.PENANA6J9MLJKaBB
106305Please respect copyright.PENANAQ69OzyQXif
Ustadza Anita menghela nafas, sebelum mengucapkan kalimat pamungkasnya. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Suara Ustadza memang terdengar pelan, tetapi sangat tajam menusuk bagaikan pedang di hati para Santri yang belum hafal.106305Please respect copyright.PENANAORKjAtS4je
106305Please respect copyright.PENANANGlbAhkZQO
Satu persatu Santri maju ke depan kelas, tak ketinggalan Doni dan Rayhan, memang selalu menjadi langganan.106305Please respect copyright.PENANAi7JWvjEMVE
106305Please respect copyright.PENANApAnWoT54UB
Ustadza Anita menggelengkan kepalanya, melihat murid-muridnya yang berjumlah delapan orang telah siap menerima hukuman darinya. Ia kembali melihat kearah santri lainnya yang masih duduk bangku mereka masing-masing. Anita tersenyum tipis, melihat sisa muridnya yang kurang lebih dua puluh orang.106305Please respect copyright.PENANAJn2pLEpi5d
106305Please respect copyright.PENANA8k5VdFwo7X
"Jadi yang masih duduk sudah hafal semua?" Tanya Anita.106305Please respect copyright.PENANAcp43LYogAM
106305Please respect copyright.PENANAk0EOYueNXE
"Sudah Bu!" Jawab mereka kompak.106305Please respect copyright.PENANAuHMvL4mibj
106305Please respect copyright.PENANApGH6yxdO8I
Ustadza Anita kembali duduk di kursinya. "Kalau ada yang tidak hafal, maka hukumannya akan semakin berat! Ustadza tanya sekali lagi." Hening sejenak. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Ulangnya, sembari menatap satu persatu wajah muridnya yang terlihat tegang.106305Please respect copyright.PENANAOBi9LPkYVC
106305Please respect copyright.PENANAXcSLDsIr8z
Sekitar lima menit berlalu, belum ada satupun santri yang beranjak dari kursinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi Santri yang belum hafal. Tetapi ketika Ustadza Anita hendak mengetes mereka, tiba-tiba seorang santri menggeser kursinya, lalu berjalan dengan wajah tertunduk menuju depan kelas.106305Please respect copyright.PENANAZVg0ewfF1n
106305Please respect copyright.PENANAfmtFgoRPnp
Rayhan dan Doni kompak saling pandang, lalu pandangan mereka tertuju kearah Azril yang tengah melangkah gontai menuju barisan para pesakitan.106305Please respect copyright.PENANA8BiWk2tcOZ
106305Please respect copyright.PENANABfjCTPMXEB
"Azril!" Lirih Ustadza Anita.106305Please respect copyright.PENANA2re2rQjc1s
106305Please respect copyright.PENANAm8qhNcAdRy
Ternyata bukan hanya Rayhan dan Doni saja yang sulit percaya kalau sahabat karib mereka yang semester lalu juara kelas bisa berada di barisan pesakitan. Ustadza Anita pun sulit untuk percaya, mengingat Azril selama ini di kenal sebagai anak yang pintar, dan selalu bisa menghafal setiap hafalan yang di berikan kepadanya.106305Please respect copyright.PENANA1bSl8gTRna
106305Please respect copyright.PENANAx3GHZW9s5t
Azril sadar kalau dirinya saat ini mendadak menjadi pusat perhatian teman-temannya, tetapi ia tidak mengubrisnya.106305Please respect copyright.PENANAjnddZXB5D3
106305Please respect copyright.PENANAPnrM1gHc9R
Sebenarnya semalam Azril telah menghafal hafalan yang di berikan Ustadza Anita. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba ia sulit mengingat hafalannya. Mungkinkah karena kejadian tadi? Bisa jadi... Karena Azril sendiri berfikir seperti itu. Setiap kali ia ingin fokus mengingat hafalannya, secara tiba-tiba kemolekan tubuh Ibunya terbayang di dalam benaknya.106305Please respect copyright.PENANADqssv3hhUH
106305Please respect copyright.PENANA8aME8e60Xf
*****106305Please respect copyright.PENANATPnDnZjt5z
106305Please respect copyright.PENANAqkpyxbTICC
106305Please respect copyright.PENANAfgFL0E3sFk
Ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi, lonceng kembali berdentang, menandakan jam istirahat pertama. Beberapa siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke asrama, duduk di taman, perpustakaan dan ada juga ke tempat pavorit mereka, kantin sekolah.106305Please respect copyright.PENANAlC5NkFwrD2
106305Please respect copyright.PENANAfhIJL1Ddzt
Pesantren Al Tauhid memiliki dua kantin, satu khusus santri perempuan dan satunya lagi di khususkan untuk santri laki-laki. Kantin mereka memang di pisah, sama halnya dengan kelas maupun asrama mereka. Sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi secara langsung ketika berada di dalam lingkungan pesantren.106305Please respect copyright.PENANAsrnTL7qG3z
106305Please respect copyright.PENANAXjqGPR6jSR
Dan di sanalah Zaskia bersama dua rekannya sesama Ustadza menghabiskan waktu istirahat.106305Please respect copyright.PENANA500dn05Ejq
106305Please respect copyright.PENANAR8QP9h3JmS
Sembari menikmati sepiring bakso Mang Solihin, mereka bercengkrama ringan, membaur dengan para santri wanita dan beberapa Ustadza.106305Please respect copyright.PENANArIvohxrfsu
106305Please respect copyright.PENANAhG06ID4Mcg
"Mau sampai kapan Uhkti melajang?" Pertanyaan menohok itu meluncur deras dari sahabat baiknya Julia. Zaskia yang tengah mengunyah pentol bakso miliknya, nyaris saja memuntahkan kembali makanannya.106305Please respect copyright.PENANAiuhNmmbGV2
106305Please respect copyright.PENANAHoo2SwnEyW
Nabila yang merasa kasihan menyikut lengan Julia. Ia merasa pertanyaan frontal seperti itu bisa di sampaikan dengan cara yang lebih tepat. Walaupun sebenarnya ia juga ingin menanyakan hal yang sama, mengingat usia Zaskia yang sudah 24 tahun, sangat layak bagi wanita berhijab merah muda itu untuk segera menikah.106305Please respect copyright.PENANAtb0rcmVbo2
106305Please respect copyright.PENANAK3BV0rA4lD
Zaskia tidak langsung menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir kepadanya. Karena pada dasarnya, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya masih ingin melajang.106305Please respect copyright.PENANAgfPjWL4EXd
106305Please respect copyright.PENANAommrby2AdM
Wanita secantik Zaskia, tentu tidak sulit baginya untuk mencari pasangan. Sudah banyak para Ikhwan yang datang kepadanya dan mengajukan proposal ta'aruf, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang di terima Zaskia. Selalu saja ada alasan, bagi Zaskia untuk menolak mereka.106305Please respect copyright.PENANAbmDtuJZAlN
106305Please respect copyright.PENANAX2SX3S8Six
"Jodohnya belum ada!" Jawab Zaskia singkat.106305Please respect copyright.PENANAJ8vmkubO05
106305Please respect copyright.PENANAQgYv8kuKTz
Julia menghela nafas, sembari mengaduk kopi cappucino yang ada di depannya. "Jodoh juga harus di usahakan Uhkti. Ingat, Allah tidak akan merubah nasib kaumnya, kecuali kaumnya yang mau berubah." Nasehat Julia, ia mengangkat gelas dan menyeruput kopinya.106305Please respect copyright.PENANAiQpNwLKKA5
106305Please respect copyright.PENANAqWORoYUmBi
"Benar Za! Junior kita aja sudah banyak yang menikah." Jelas Nabila, yang setahun lalu melepas masa lajangnya.106305Please respect copyright.PENANAX9bLVxnVhf
106305Please respect copyright.PENANA4OYQnMvQWU
"Bukannya ana belum mau menikah Uhkti, hanya saja, belum menemukan sosok yang layak untuk menjadi pemimpin rumah tanggaku nanti."106305Please respect copyright.PENANAHcKliYhDLB
106305Please respect copyright.PENANADvMG6zAgfb
"Laki-laki yang seperti apa yang Uhkti inginkan untuk menjadi pendamping Uhkti?" Tanya Julia heran, dengan sikap sahabatnya. Selama ini yang mencoba mendekati Zaskia bukan pria sembarangan, mereka adalah pria-pria pilihan yang keislamannya tidak bisa di ragukan lagi.106305Please respect copyright.PENANAVLao2LOYPN
106305Please respect copyright.PENANAye6UEFBLZr
Zaskia diam sejenak, ia mengedarkan pandangannya kearah sepasang kucing yang tengah kawin di pojokan kantin. Tanpa sadar, sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.106305Please respect copyright.PENANAvvXrQ71rwS
106305Please respect copyright.PENANA7tCazXjrmX
Sebenarnya Zaskia sadar betul, kalau manusia di ciptakan berpasang-pasangan untuk melengkapi iman mereka. Hanya saja, untuk saat ini Zaskia merasa belum siap untuk membuat komitmen dengan seseorang pria. Ia ingin melihat Adik kandungnya sukses terlebih dahulu, sebelum membuat komitmen. Karena dirinya takut, kalau ia memiliki pasangan hidup, perhatiannya terhadap Rayhan akan berkurang.106305Please respect copyright.PENANAXut9HVfOV4
106305Please respect copyright.PENANAsDixX1Ks7P
"Kucing aja ada pasangannya? Kamu kapan?" Ledek Julia. "Mau sampai kapan memek kamu menganggur!" Lanjut Julia, kali ini ia berbicara dengan nada yang sebenarnya tidak layak di ucapkan oleh Ustadza seperti Julia.106305Please respect copyright.PENANARcdAIL8Cpw
106305Please respect copyright.PENANANXFluR72lI
Nabila yang duduk di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Keluar dah sifat asli." Celetuk Nabila, sembari melirik kearah sahabatnya.106305Please respect copyright.PENANAjraZQ3yWhf
106305Please respect copyright.PENANAcAgc0ekDQS
"Astaghfirullah Mbak! Gak ada kalimat yang lebih bagus." Singgung Zaskia, ia benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. "Seperti bukan seorang muslimah." Nyinyir Zaskia.106305Please respect copyright.PENANAl7wyvpya8b
106305Please respect copyright.PENANAio15u9wmle
"Habis aku sebel sama kamu Za!"106305Please respect copyright.PENANAJIEKqx30hv
106305Please respect copyright.PENANAnkbpshJ8Cd
Zaskia meletakan kedua tangannya diatas meja kantin. "Sebel kenapa? Ana belum menikah, karena memang belum bertemu sosok yang tepat. Ana yakin, uhkti pasti tidak ingin melihat Ana menyesal nantinya, karena terburu-buru mencari pasangan hidup." Jelas Zaskia, membuat Julia tidak bisa berkata-kata lagi.106305Please respect copyright.PENANA7NLQaUYP8J
106305Please respect copyright.PENANAwp16dKcO2z
"Sudah-sudah, kita ngobrolin yang lain aja." Lerai Nabila.106305Please respect copyright.PENANAe1jtKr3GzA
106305Please respect copyright.PENANAGiL4z8IZWE
Julia menghela nafas perlahan, sembari menegakan punggungnya. "Uhkti benar, bagaimanapun juga kita tidak boleh terburu-buru mencari pasangan hidup!" Getir Julia, wajah cantiknya menggambarkan kesedihan yang mendalam.106305Please respect copyright.PENANAFibC7cC7ER
106305Please respect copyright.PENANAEnp5CcGbxe
"Alhamdulillah kalau Uhkti mengerti." Zaskia tersenyum manis. Membuat pria manapun pasti akan oleng imannya kalau melihat senyuman Zaskia.106305Please respect copyright.PENANA5Xgta7qkn5
106305Please respect copyright.PENANA45CoBMhIzH
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka, sembari mengobrol ringan. Sementara Julia lebih banyak diam. Wanita berusia 33 tahun itu sangat menyesal karena sempat memaksa sahabatnya untuk segera menikah, dan melupakan masa lalunya yang penuh penyesalan. Andai saja dulu ia tidak terburu-buru memilih pasangan, mungkin ia tidak perlu merasakan penyesalan sampai detik ini.106305Please respect copyright.PENANAtnHudQvsFE
106305Please respect copyright.PENANAI40EBeHn9O
Obrolan mereka terhenti, ketika suara dentang lonceng kembali berkumandang. Habis ini Zaskia dan Nabilla masih ada kelas. Sementara Julia memutuskan pulang ke rumahnya. Karena jadwal mengajarnya kosong.106305Please respect copyright.PENANAs67Yz3wR1E
106305Please respect copyright.PENANAzwyZp1D7OU
*****106305Please respect copyright.PENANAsCNhrvcwkH
106305Please respect copyright.PENANAVPqF7QghMr
106305Please respect copyright.PENANA7To2kkOj9y
106305Please respect copyright.PENANA11SYqqqyd1
Suara azan berkumandang melalui Manara masjid yang menjulang tinggi. Suara sang Muazin yang begitu merdu, mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarkannya dengan khusuk. Tidak lama kemudian, beberapa santri dan ustadz-ustadza berbondong-bondong menuju masjid. Dalam sekejap masjid di penuhi oleh orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah.106305Please respect copyright.PENANAkjljRmUn60
106305Please respect copyright.PENANAKcNGrJvY3N
Di tempat yang berbeda, terlihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah rumah. Sesekali wajahnya meringis menahan hawa panas matahari yang menerpa wajahnya.106305Please respect copyright.PENANAb5f6isy5yS
106305Please respect copyright.PENANA2B39WSXj4I
Sudah hampir setengah jam lamanya ia berdiri di depan pintu seorang diri. Menahan hawa panas yang membakar kulitnya, membuatnya mendumel kesal. Ingin rasanya ia segera meninggalkan rumah tersebut, tetapi sayangnya ia tidak memiliki tujuan lain.106305Please respect copyright.PENANAJPID3XQp5t
106305Please respect copyright.PENANAPs0hyT60q6
Tok... Tok... Tok...106305Please respect copyright.PENANA0JGOUPjuRO
106305Please respect copyright.PENANA9LTy4bNOJQ
"Assalamualaikum!" Panggilnya untuk ke sekian kali.106305Please respect copyright.PENANAu2qaAgLdwm
106305Please respect copyright.PENANAQC3NmZU241
Lima menit kemudian pintu itu akhirnya terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar dari dalam rumahnya. Wanita tersebut adalah Laras, istri dari pimpinan Ma'had Al Tauhid. Di usianya yang sudah berkepala empat, ia masih terlihat begitu cantik. Dan kecantikannya mampu menghipnotis pemuda yang ada dihadapannya saat ini.106305Please respect copyright.PENANARfG3RWwZFd
106305Please respect copyright.PENANAp3wMWk50Ep
Butuh waktu beberapa detik untuk mengembalikan kesadaran Daniel.106305Please respect copyright.PENANADuESiznujN
106305Please respect copyright.PENANAQeUcE0JWHf
"Waalaikumsalam! Daniel?" Ujar Laras.106305Please respect copyright.PENANAqUeQol48Mg
106305Please respect copyright.PENANAyAds38qB2f
Pemuda itu tersenyum lega. "Iya Tante, ini saya Daniel." Ujar Daniel sembari menyalami tangan Laras. Bibir tebalnya mencium hangat punggung tangan Laras.106305Please respect copyright.PENANAF4dokJrbTA
106305Please respect copyright.PENANA2lkwluDnc5
"Subhanallah, sekarang kamu terlihat semakin tampan, terakhir kita ketemu kamu masih terlihat kudel." Laras tertawa renyah, ia tidak menyangkah kalau Daniel akan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.106305Please respect copyright.PENANAdgEk2x31al
106305Please respect copyright.PENANAS1esyemCn1
Daniel tersenyum senang mendengarnya. "Tante juga masih terlihat sangat cantik!" Balas Daniel.106305Please respect copyright.PENANAhLMRIJYzCt
106305Please respect copyright.PENANANDXnbYosHU
"Bisa saja kamu Dan!"106305Please respect copyright.PENANAhQp5REy6Zx
106305Please respect copyright.PENANAGeXpzKY3F4
"Bener kok Tante, tadi saya kira anaknya Tante yang keluar menyambut saya, eh... Gak taunya Tante sendiri."106305Please respect copyright.PENANAHPF8TfZX5S
106305Please respect copyright.PENANAdvppuWw8uF
Laras tertawa semakin keras, ia tidak menyangkah kalau dirinya ternyata masih begitu cantik. Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya kalau ia merasa senang karena di sejajarkan dengan anak remaja.106305Please respect copyright.PENANAkS4yi70UCI
106305Please respect copyright.PENANATQca4VqnRv
"Uda ah ngegombalnya, nanti Tante malah terbang lagi." Ujar Laras sembari tersenyum manis. "Gimana kabar kamu Dan?" Tanya Laras, mengalihkan pembicaraan.106305Please respect copyright.PENANAMRmdAMxfQN
106305Please respect copyright.PENANAZaXOFhQwY1
"Alhamdulillah, baik Tante, kabar Tante sendiri bagaimana?" Tanya Daniel sopan. Tapi sayang, matanya tidak sesopan mulutnya. Diam-diam mengamati wajah cantik Istri dari KH Umar yang berseri indah, bagaikan bunga mawar yang tengah mekar. Ia berfikir betapa beruntungnya kalau dirinya bisa meniduri wanita yang ada di hadapannya saat ini.106305Please respect copyright.PENANAd5COM5c4Ym
106305Please respect copyright.PENANA73WsDGACZK
Matanya turun menuju sepasang gunung kembar yang terbungkus rapi di balik hijab hitam yang di padu dengan gamis berwarna coklat muda.106305Please respect copyright.PENANAFCwwq3UnHi
106305Please respect copyright.PENANAeGOXv6mBBE
Laras sama sekali tidak menyadari kenakalan Daniel yang berani memandangi kemolekan sepasang gunung kembar miliknya yang amat ia banggakan.106305Please respect copyright.PENANAvniUnmFAw6
106305Please respect copyright.PENANADyNrCwsCD4
"Alhamdulillah, Tante juga baik! Ayo masuk dulu Dan. Gak enak ngobrol di luar." Ajak Laras.106305Please respect copyright.PENANABMYzUHOzz7
106305Please respect copyright.PENANATmb3cdzQCf
"Iya Tan."106305Please respect copyright.PENANAHwOVZVwXq4
106305Please respect copyright.PENANAKKP8bNB4an
******106305Please respect copyright.PENANAcwBIW4wNX6
Amanda106305Please respect copyright.PENANAyxdCFR97ZI
106305Please respect copyright.PENANAXUj3f3LNHl
Rika106305Please respect copyright.PENANAQR5Xmzb4FM
106305Please respect copyright.PENANAtorDvbjNco
Gita106305Please respect copyright.PENANAHNa0aq3JtW
106305Please respect copyright.PENANAXL0uXlUmTi
Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini telah berganti warna menjadi warna jingga. Angin bertiup pelan, menggulung debu-debu jalanan, dan beberapa plastik bekas ikut tertiup perlahan.106305Please respect copyright.PENANAHU7ndJ75Mq
106305Please respect copyright.PENANAPgsbsfAp3P
Di sebuah lapangan yang tidak begitu besar, tampak dua orang santri wati yang tengah bermain badminton. Seorang lagi duduk di pinggir lapangan sembari menjadi wasit dadakan.106305Please respect copyright.PENANA4inYiao6mC
106305Please respect copyright.PENANAQ3pbFBVKFq
"Tadi masukkan?" Protes Gita.106305Please respect copyright.PENANAHwL4UGsfav
106305Please respect copyright.PENANAiP97XZXiCz
Rika ikut menghampiri Amanda yang menjadi wasit dadakan. "Tadi melewati garis line kok." Sengit Rika tidak mau kalah, Amanda hanya melongok bingung.106305Please respect copyright.PENANApQb0XMdiCa
106305Please respect copyright.PENANAbJfkLqtbaT
"Buta ya mata kamu."106305Please respect copyright.PENANAT3Vuo4uhcP
106305Please respect copyright.PENANAltdqzKkxbt
"Enak aja! Tadi benaran gak masuk." Jawab Rika berkacak pinggang sembari mengembungkan pipinya, hingga ia terlihat sangat menggemaskan.106305Please respect copyright.PENANArg7CXT4Vdn
106305Please respect copyright.PENANAhlmsaRSfEz
Amanda segera berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya yang kotor terkena debu. "Di sini gue wasitnya, kalian gak usah ribut." Lerai Amanda, seakan dirinya memang seorang wasit proposional.106305Please respect copyright.PENANATiDrVyoeWv
106305Please respect copyright.PENANAo3MWfbgoCF
"Jadi keputusannya apa?" Tanya Rika.106305Please respect copyright.PENANARWcRewf5pE
106305Please respect copyright.PENANANmOc2BAxvl
"Masuklah..." Ujar Gita semangat.106305Please respect copyright.PENANAllrmSOyTAN
106305Please respect copyright.PENANAj0scallPqB
Rika menyikut Gita kesal, Amanda yang melihat kedua sahabatnya hanya mendesah pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hmmm... Ini agak sulit, soalnya tadi kurang jelas masuk apa gak." Ujar Amanda.106305Please respect copyright.PENANAHjHjJK1Prp
106305Please respect copyright.PENANA6qjBJwFpu7
"Tadi tuh gak masuk, bolanya keluar line."106305Please respect copyright.PENANAt30dMUWUk5
106305Please respect copyright.PENANAZ3n7eglctj
Gita memeluk dan menarik lengan Amanda. "Tadi itu masuk! Kalau masuk makan malam nanti aku teraktir lauk ikan." Ujar Gita menyogok Amanda sang Wasit.106305Please respect copyright.PENANAGhoDikFrRQ
106305Please respect copyright.PENANA2wyVkaR71A
"Oke! Sebagai wasit saya putuskan kalau bola barusan di hitung masuk...." Jawab Amanda.106305Please respect copyright.PENANAG0H0Nw3mDY
106305Please respect copyright.PENANAQbZ9dhVszi
Rika melongok, sementara Gita berjingkrak senang karena bisa mengalahkan sahabatnya. Karena tidak terima Rika mencoba memaksa sahabatnya untuk merubah keputusannya, alhasil keributan kecil kembali terjadi di antara mereka bertiga.106305Please respect copyright.PENANAGbOqeClIcO
106305Please respect copyright.PENANAUEHWs3vsHW
Tanpa mereka sadari, dari jarak 20 meter seseorang diam-diam tengah mengamati mereka.106305Please respect copyright.PENANAEw5oxWAoeC
106305Please respect copyright.PENANADIsH5eBcih
Pria paruh baya itu tersenyum menjijikan, sembari memamerkan gigi kuningnya yang seakan sudah bertahun-tahun tidak ia bersihkan.106305Please respect copyright.PENANAZUi3vLoR8p
106305Please respect copyright.PENANAA9jhYbDX7N
Sembari menyeka air liurnya yang sedikit menetes, ia memasukan tangannya ke dalam celananya, merogoh batang kemaluannya yang telah mengeras. Tanpa berkedip ia memandangi mereka bertiga.106305Please respect copyright.PENANAwqTa25w0wv
106305Please respect copyright.PENANA1cfchS8XjN
*****106305Please respect copyright.PENANAPrUbh562hU
106305Please respect copyright.PENANA5FmH74zKvN
106305Please respect copyright.PENANAP9k0lVaOVe
106305Please respect copyright.PENANABSDKT6d0ZF
Di tempat yang berbeda, terlihat dari kejauhan seorang pemuda sembari menenteng sepatu berjalan menelusuri jalan berdebu. Sementara langit terlihat mulai tampak gelap, menandakan kalau sebentar lagi langit akan menumpahkan rahmatnya untuk umat manusia.106305Please respect copyright.PENANAbPqylYVCOe
106305Please respect copyright.PENANAMCwpIqjSd8
Duaaarrr...106305Please respect copyright.PENANAmkDOfG4Hqj
106305Please respect copyright.PENANA77vXjyGkPS
Sekilas cahaya terang lewat di depan wajah sang pemuda, ia meringis sembari menatap langit.106305Please respect copyright.PENANAjAuC7pNsmU
106305Please respect copyright.PENANABcdWrXuYj3
"Ray... Ray..."106305Please respect copyright.PENANAbNRtR8PAaT
106305Please respect copyright.PENANA8gRQVijVfj
Rayhan celingukan mencari sumber suara yang tengah berteriak memanggilnya.106305Please respect copyright.PENANAwnU0pNOIQb
106305Please respect copyright.PENANAemWagnFBVE
Tampak seorang wanita berjilbab hitam tengah menggapai kan tangannya ke pada Rayhan. Buru-buru pemuda itu menghampiri sang Ustadza.106305Please respect copyright.PENANAodW8zu9XDQ
106305Please respect copyright.PENANABOA40H0VV0
"Ada apa Ustadza?"106305Please respect copyright.PENANArFi5vX3nuH
106305Please respect copyright.PENANAltBXUFKPZW
"Kamu dari mana, buruan pulang, mau hujan tuh." Tegur Ustadza Dewi. Tampak angin nakal meniup-niup ujung jilbab lebarnya.106305Please respect copyright.PENANAMWWj0zMZt4
106305Please respect copyright.PENANAichgDBY7Av
Rayhan mengangkat sepatu bolanya. "Habis main bola Ustadza! Hehehe... Jemurannya sudah di angkat ya Ustadza?" Tanya Rayhan, sembari melirik kearah jemuran milik Ustadza Dewi yang terlihat kosong.106305Please respect copyright.PENANA9FeqGSmk7M
106305Please respect copyright.PENANAfX6wFwFZjI
"Baru aja selesai! Kamu telat... Hihihi..." Tawa Ustadza Dewi.106305Please respect copyright.PENANAoyjX4RD5iJ
106305Please respect copyright.PENANAJsm2UdjqPB
Rayhan menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. "Lain kali harus lebih cepat pulang ni." Gumam Rayhan, Ustadza Dewi mengangkat alisnya, lalu kembali tertawa renyah mendengar gumaman Rayahan.106305Please respect copyright.PENANASMyGSuAA9j
106305Please respect copyright.PENANABh6ZtLH1L2
"Lain kali kamu harus lebih cepat."106305Please respect copyright.PENANALFyCkANr6f
106305Please respect copyright.PENANAX2pFEZilRF
"Siap Ustadza! Hehehe..."106305Please respect copyright.PENANAiaATKO30Ys
106305Please respect copyright.PENANAHx1NRy63sV
Dewi melipat tangannya diatas dada, membuat payudaranya kini lebih membusung. "Ya sudah, sana kamu pulang, nanti di cariin sama Ustadza Zaskia." Suruh Dewi, yang terkesan mengusir Rayhan.106305Please respect copyright.PENANAr3fWlOzfky
106305Please respect copyright.PENANAMqyDVZVj7z
"Assalamualaikum Ustadza."106305Please respect copyright.PENANA21KMfkJi2p
106305Please respect copyright.PENANAiLJENLRak6
"Waalaikumsalam!" Jawab Ustadza Dewi.106305Please respect copyright.PENANAaciWaDmVxu
106305Please respect copyright.PENANAFEMjIiVPNn
Dia memandangi punggung Rayhan yang perlahan menghilang dari pandangannya. Satu tangan Ustadza Dewi turun kebawah, mengurut pelan vaginanya, yang entah kenapa terasa gatal.106305Please respect copyright.PENANAdFqSma3Q2o
106305Please respect copyright.PENANAteo1C81bNc
*****106305Please respect copyright.PENANAztrZqyMXAu
106305Please respect copyright.PENANAIEvi99Dxup
Clara106305Please respect copyright.PENANAkT8kdnEiks
Laras106305Please respect copyright.PENANALdIkNw6FtH
106305Please respect copyright.PENANAGGN2BTGJQG
Selepas shalat isya hujan turun sangat lebat beserta angin kencang. Pohon-pohon besar yang berjejer di tepian sungai tampak bergoyang mengikuti alunan angin yang seakan ingin menerbangkan mereka, akibatnya banyak daun-daun pohon tersebut yang berguguran.106305Please respect copyright.PENANAKhI7s3Glyd
106305Please respect copyright.PENANAPNWY175hIw
Di jalanan tampak beberapa santri berlindung di balik kain sarung yang mereka kenakan. Berlari secepat mungkin agar bisa tiba lebih cepat di asrama. Hal yang sama juga di lakukan oleh santriwati, mereka bergegas untuk kembali ke asrama agar bisa segera berlindung di balik selimut tebal.106305Please respect copyright.PENANAqSsgMK9JtR
106305Please respect copyright.PENANAUynM4PK1n7
Berulang kali langit berteriak, seakan ingin meruntuhkan seisi dunia. Membuat beberapa santri Wati terlihat ketakutan. Mereka yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk mengobrol di dalam kamar sembari menanti hujan reda.106305Please respect copyright.PENANAF1OfibuQsu
106305Please respect copyright.PENANArJ3FUbJr1d
Sementara itu di kediaman KH Umar, Laras bersama anak-anaknya tengah menikmati siaran televisi. Mereka tengah menonton sinetron di ruang keluarga.106305Please respect copyright.PENANAwTugt5HjvU
106305Please respect copyright.PENANA2XPeRqxpq7
"Mi! Clara ke kamar dulu ya." Pamit Clara. Gadis berusia 18 tahun itu berulang kali menguap, mencoba menahan kantuk.106305Please respect copyright.PENANA4aFhZkoeop
106305Please respect copyright.PENANAabOfLs3lFF
Laras tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya sayang! Jangan lupa cuci tangan dan kakinya sebelum tidur." Nasehat Laras kepada Putrinya.106305Please respect copyright.PENANAKkVENVDOzq
106305Please respect copyright.PENANA21AYNEH7FE
"Siap Mi."106305Please respect copyright.PENANALSRMOhgtWx
106305Please respect copyright.PENANAiUnVgAA0Si
Kaki mungil Clara menghentak lantai, meninggalkan Laras dan Adiknya Azril yang diam-diam memperhatikan garis celana dalam saudara tirinya, yang menjiplak di celana tidur yang di kenakan Clara.106305Please respect copyright.PENANARYy10ZmfMi
106305Please respect copyright.PENANAiE4JZ9HAHQ
Tapi Azril buru-buru sadar akan kesalahannya, sehingga ia dengan cepat beristighfar di dalam hatinya. Ia sangat menyesal karena sempat mencuri pandang pantat Saudaranya. Padahal dulu, ia tidak pernah memiliki pikiran kotor tentang keluarganya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia sering berfikiran kotor tentang keluarganya.106305Please respect copyright.PENANAfv2ji0CThS
106305Please respect copyright.PENANAj62Qcv95cD
"Kamu belum tidur?" Tegur Laras.106305Please respect copyright.PENANAi4pl9w9KLs
106305Please respect copyright.PENANA1om0pDsqAc
Wanita anggun itu meluruskan kakinya di sofa, sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia menekuk satu kakinya sehingga gaun tidur berwarna putih yang ia kenakan sedikit tersingkap memamerkan betisnya yang putih mulus seperti pualam.106305Please respect copyright.PENANAv9UfK2yBQ8
106305Please respect copyright.PENANA11f5lSCzyU
Sejenak Azriel terpaku menatap betis Laras yang terlihat seperti padi bunting. Alhasil pemandangan tersebut membuat sang junior terbangun.106305Please respect copyright.PENANAHX4UOmymFD
106305Please respect copyright.PENANAn89VLO2lbk
Laras menggeser kakinya hingga semakin terbuka. "Di tanya kok diam?" Tegur Laras, dia melirik kearah putranya.106305Please respect copyright.PENANAtfozRSEBI9
106305Please respect copyright.PENANAwhlbXxl0le
Deg... Deg... Deg...106305Please respect copyright.PENANApH64mx1HNU
106305Please respect copyright.PENANAAsPOcDNqHi
Jantung Azril berdetak tidak beraturan, bahkan ia tampak kesulitan mengambil nafas sanking tegangnya. "Eh... Ke-kenapa Mi?" Tanya Azril, sembari melihat kearah Ibu Tirinya, dan sialnya matanya malah tertuju kearah selangkangan Laras yang terbuka.106305Please respect copyright.PENANATIq8WzZpi8
106305Please respect copyright.PENANAGI7HoIgS66
Gleeek...106305Please respect copyright.PENANAr1ZuTSqSxR
Azril menelan air liurnya yang hambar ketika melihat celana dalam Laras yang berwarna cream.106305Please respect copyright.PENANAZrhTCtd1f6
106305Please respect copyright.PENANAPzXjlkzxRU
"Kamu gak ada hafalan?" Tanya Laras.106305Please respect copyright.PENANAVoz6xfhBdu
106305Please respect copyright.PENANARbAl7eRdSk
Azril menggelengkan kepalanya. "Gak ada Mi! Eehmm... Azril ke kamar dulu ya Mi?" Ujar Azril gugup. Ia tidak ingin Ibu Tirinya menyadari perubahan yang ada di dalam dirinya.106305Please respect copyright.PENANAs33MIzmZs3
106305Please respect copyright.PENANAREXuA9dwa8
"Iya, kamu tidur sana." Suruh Laras.106305Please respect copyright.PENANABmmvUgHGKN
106305Please respect copyright.PENANA4M8JYeeczy
Ia tersenyum tipis sembari menghela nafas. Sebagai seorang Ibu ia merasa sangat bersyukur karena memiliki dua orang anak yang begitu baik dan penurut. Apa lagi keduanya bisa di bilang cukup berprestasi, terutama Azril. Laras merasa sangat bangga terhadap Azril.106305Please respect copyright.PENANAGsTnZKeYLZ
106305Please respect copyright.PENANALcbwgBRme3
Perlahan Laras memejamkan matanya, mengistirahatkan matanya yang terasa lelah.106305Please respect copyright.PENANA1s9n2Mm8gZ
106305Please respect copyright.PENANAFECkLgzTjk
Tanpa di sadari Laras, seseorang tengah berjalan mendekat kearahnya. Pria tersebut tentu dapat melihat isi dalam gaun tidur Laras yang kebetulan menghadap kearahnya.106305Please respect copyright.PENANAiJTmqETo1U
106305Please respect copyright.PENANA4dlDCmzOKH
"Tan..." Panggilnya.106305Please respect copyright.PENANAEO8FDIezBZ
106305Please respect copyright.PENANA3amB4NQPdS
Laras mengerjapkan matanya. "Daniel? Astaghfirullah..." Laras tersadar dari lelapnya. Ia buru-buru duduk di sofa, sembari mengambil jilbab miliknya yang kebetulan tadi sempat ia lepas.106305Please respect copyright.PENANAbOBoUqWczV
106305Please respect copyright.PENANAQMPr8drAXH
"Maaf Tante! Tadi saya liat Tante ketiduran, jadi saya berinisiatif ingin membangunkan Tante." Ujar Daniel, sembari tersenyum hangat.106305Please respect copyright.PENANAGc27NrnEYP
106305Please respect copyright.PENANADVzafRFgY9
"Iya tidak apa-apa." Jawab Laras tampak canggung.106305Please respect copyright.PENANAQBGVVfVtyJ
106305Please respect copyright.PENANAw81emzG5de
"Mau saya buatkan kopi?" Tawar Daniel.106305Please respect copyright.PENANAm1TV9YP3aN
106305Please respect copyright.PENANArxEL7GzAsO
"Serius?"106305Please respect copyright.PENANAgXpYdW8fm2
106305Please respect copyright.PENANAEedFdJWfDG
"Ya tentu saja. Buatan kopi saya sangat enak, Tante harus mencobanya." Usul Daniel, sembari mengangkat satu alisnya. Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.106305Please respect copyright.PENANAUyOdjyfAzG
106305Please respect copyright.PENANAJZh7lrS1wE
"Boleh juga." Jawab Laras.106305Please respect copyright.PENANA1EDg4zsTzB
106305Please respect copyright.PENANAyhGGn1nXkL
Suasana canggung yang sempat terjadi diantara mereka berdua dengan cepat kembali normal. Laras sangat tersanjung dengan sikap Daniel yang menurutnya sangat baik. Sayang, pemuda baik itu punya masa lalu yang membuat keluarga besarnya sangat membenci dirinya.106305Please respect copyright.PENANAaY5IfMYw0o
106305Please respect copyright.PENANA52HbGKoemA
Tapi tidak bagi Laras, ia sama sekali tidak membenci Daniel, baginya setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri mereka.106305Please respect copyright.PENANAQeoK521BeB
106305Please respect copyright.PENANAsBybzmBovJ
Tidak lama kemudian Daniel kembali menghampiri Laras, ia membawa dua gelas kopi hangat.106305Please respect copyright.PENANA1Cgf46tgzI
106305Please respect copyright.PENANAeaQzAKyCVy
"Silakan di minum Tante!" Ujar Daniel.106305Please respect copyright.PENANAXP9JebcHgE
106305Please respect copyright.PENANAeWEiLqa8ru
Laras mengangkat gelasnya. "Terimakasih Dan! Kamu tau, Tante itu paling suka kopi." Jujur Laras, dia menghirup aroma kopi yang terasa nikmat.106305Please respect copyright.PENANAJHazpsJvsi
106305Please respect copyright.PENANABfjPoDVNGA
"Oh ya, sama dong Tante."106305Please respect copyright.PENANASALXRNmVQT
106305Please respect copyright.PENANAzXSRIQafkU
"Sepertinya kita memiliki banyak kesamaan ya!" Laras melirik Daniel yang tengah menyeruput kopi.106305Please respect copyright.PENANAkKq82dm9vs
106305Please respect copyright.PENANApYjgMkFHL7
Daniel tersenyum tipis, sembari meletakan kembali gelas miliknya keatas meja. Daniel menemani Laras yang terlihat sangat antusias ketika sedang bercerita. Entah kenapa Laras merasa ada kecocokan ketika tengah mengobrol dengan Daniel keponakannya.106305Please respect copyright.PENANAm6N7TQkzFm
106305Please respect copyright.PENANALLFwLjDadx
*****106305Please respect copyright.PENANAEpFrQzRF8k
106305Please respect copyright.PENANAMA68FbGAEj
106305Please respect copyright.PENANAlMOZQ2YL5S
106305Please respect copyright.PENANAQb2hrzcyFM
Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi hujan tak kunjung reda di sertai petir yang sesekali membuat seisi pesantren mendadak menjadi terang benderang di tengah kegelapan malam yang mencekam. Seakan-akan langit tengah marah.106305Please respect copyright.PENANAmCZMI8XEiu
106305Please respect copyright.PENANAt2AjauQIOA
Di asrama putri, sebagian besar para Santri telah terlelap tidur, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka.106305Please respect copyright.PENANAZhuQFBbwPl
106305Please respect copyright.PENANA8SWDUzxbzF
Duaaaarrr....106305Please respect copyright.PENANA1HjFJ1cQri
106305Please respect copyright.PENANAIteEfCn6L3
Kembali petir menyambar, tampak bayangan seorang pria bertubuh besar berdiri di depan pintu kamar asrama. Ia menyeringai memamerkan giginya yang kehitaman, dengan air liurnya yang menetes bagaikan anjing. Matanya yang tajam seperti serigala yang tengah mengintai mangsanya.106305Please respect copyright.PENANAS1YXAWGqZV
106305Please respect copyright.PENANA1DG4PZ5qeT
Dia berjalan perlahan memasuki asrama, menatap para santri yang tengah tertidur diatas tempat tidur mereka.106305Please respect copyright.PENANAO6VnCkiUuX
106305Please respect copyright.PENANA32DaHkURNl
"Rrrrtttt..." Dia mengeram dengan tatapan mata yang membara, menatap seorang gadis yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya.106305Please respect copyright.PENANAZZUTe00U7g
106305Please respect copyright.PENANAXidhmafzeg
Dia menghampiri gadis tersebut, tersenyum menyeringai bagaikan hewan buas yang siap memangsa.106305Please respect copyright.PENANAza7jvazxs1
106305Please respect copyright.PENANArmd9hPDe53
Jemarinya yang besar berwarna kehijauan membelai wajah cantik sang Santriwati yang bernama Amanda. Kuku-kukunya yang panjang membelai pipi putih Amanda hingga ke dagunya yang runcing. Dia mengangkat dagu Amanda, kemudian bibir merah darah mahluk tersebut memanggut bibir tipis Amanda.106305Please respect copyright.PENANAMMGJxB6jDx
106305Please respect copyright.PENANAyTuPsXfh1v
Lumatan sang kolor Ijo yang membuat Amanda merasa sesak. Sehingga ia terbangun dari tidurnya, dan mendapatkan seorang mahluk mengerikan tengah menindih tubuhnya.106305Please respect copyright.PENANAG2ARpE4bnk
106305Please respect copyright.PENANA1T1RkrxywO
"Aaaaaaarrrttt..." Amanda berteriak sekencang mungkin tapi anehnya suaranya sama sekali tidak keluar.106305Please respect copyright.PENANA0N2aUW7MbO
106305Please respect copyright.PENANA5Fxt40StV5
Sang kolor Ijo menatapnya dengan sinis. "Percuma saja!" Geramnya, sembari mempereteli kancing piyama yang di kenakan Amanda.106305Please respect copyright.PENANAr6ko4vFZKL
106305Please respect copyright.PENANAgmtak20zvT
Gadis berusia belasan tahun itu meronta-ronta, ia berusaha melepaskan diri dari dekapan sang predator. Tetapi anehnya ia seakan kehilangan tenaganya. Ia hanya bisa menangis, berharap ada seseorang yang terbangun dan segera menolong dirinya.106305Please respect copyright.PENANACtOcmNEYnB
106305Please respect copyright.PENANAENvR1GSp9d
Breeet... Breeet... Breeet...106305Please respect copyright.PENANACmSeSt79FH
106305Please respect copyright.PENANAgX8fKVp9tU
Sang kolor Ijo merobek pakaian yang di kenakan Amanda, hingga gadis itu telanjang bulat.106305Please respect copyright.PENANAe55jC22Mgk
106305Please respect copyright.PENANAWEsfE8Jpj5
Di tengah kegelapan malam, sang Kolor Ijo masih dapat melihat keindahan tubuh Amanda khas anak remaja pada umumnya. Payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi terlihat begitu ranum dengan putingnya yang kecoklatan menghiasi aurolanya.106305Please respect copyright.PENANAJ2qYU5ZO0q
106305Please respect copyright.PENANAIF9IMBVqud
Kuku-kuku panjang sang Kolor Ijo membelai payudara Amanda, menyentuh putingnya yang tengah mekar. Tentu saja hal tersebut membuat Amanda sangat ketakutan.106305Please respect copyright.PENANANoN0cuMQMY
106305Please respect copyright.PENANA0tJ0zFyINk
"Tolooong.... Tolooong... Tolooong..." Amanda berteriak tanpa suara. Yang terdengar hanya suara lolongan petir yang saling sahut menyahut di luar sana.106305Please respect copyright.PENANAHM7hzQNOSK
106305Please respect copyright.PENANA5H39eE7e8e
Dengan kuku tajamnya, sang Kolor Ijo menyentil puting Amanda, membuat gadis berusia belasan tahun itu merintih kesakitan. Apa lagi ketika kuku tajam itu menusuk puting mungilnya yang menggoda.106305Please respect copyright.PENANAGiFtOnif61
106305Please respect copyright.PENANAp8XcymLcCg
"Aahkk... Tolooong! Aduuuuh sakiiiit." Histerisnya.106305Please respect copyright.PENANA5z3RYrOXRw
106305Please respect copyright.PENANAVJHhz0I1as
Sang Kolor Ijo mendekap kepala Amanda, lalu dia mengulum kasar bibir merah Amanda, memaksa gadis belia itu membalas pagutan liarnya. Sementara kuku-kukunya memelintir puting Amanda.106305Please respect copyright.PENANAwusAkXJY4o
106305Please respect copyright.PENANAklsgyIICtw
Belaian tangan sang Kolor Ijo terun menuju perut rata Amanda, kemudian... "Breeaaattt..." Sang Kolor Ijo menyobek celana tidur yang di kenakan Amanda.106305Please respect copyright.PENANAFtPAL7MxF2
106305Please respect copyright.PENANAgrLdaeRR2c
Tangis Amanda semakin pecah, ketika celana dalamnya ikut di sobek. Tampak bukit kecil yang di tumbuhi rambut tipis, terpampang di hadapan sang Kolor Ijo.106305Please respect copyright.PENANAr8UdaGiF4c
106305Please respect copyright.PENANAsUPPcBdf5g
Kedua kaki Amanda di rentangkan selebar mungkin, hingga bibir memeknya yang mungil sedikit terkuak, memperlihatkan lobang perawannya. Sang Kolor Ijo berlutut di depan memek Amanda, lalu dia mengecup kedua paha mulus Amanda secara bergantian, dan terakhir ia menjilati bibir merekah memek Amanda.106305Please respect copyright.PENANAixbsvMYgYR
106305Please respect copyright.PENANAWqifW3hAvo
Sluuuppsss... Sluuuppsss.... Sluuuppsss...106305Please respect copyright.PENANAP1Jz6NAXsq
106305Please respect copyright.PENANAYYrZb0P3wj
"Oughkk..." Amanda mendesah nikmat.106305Please respect copyright.PENANAYcVROWiTHB
106305Please respect copyright.PENANAuAcEkijem4
Walaupun ia tidak ingin mengakuinya, tapi kenyataannya Amanda menikmati sapuan lidah mahluk aneh tersebut di sekitaran memeknya. Si kolor Ijo mencucup lendir yang keluar dari dalam memek Amanda, mengorek bagian dalam memek Amanda yang masih perawan.106305Please respect copyright.PENANARDuHQHyUcg
106305Please respect copyright.PENANAU4O0mMDaxf
Di tengah keputusasaan nya tiba-tiba Amanda merasakan gelombang birahi yang luar biasa. Sekali lagi ia histeris, tapi kali ini di karenakan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia dapatkan.106305Please respect copyright.PENANAOuCexbW0Ud
106305Please respect copyright.PENANAmSO7QwO60D
"Aaarrttt..."106305Please respect copyright.PENANA4DG9TxKdd3
106305Please respect copyright.PENANASLzbtUezUJ
Seeeeeeeeeerrrr.....106305Please respect copyright.PENANA72sv36KSA8
106305Please respect copyright.PENANAklPM20aSVO
Lendir kewanitaannya menyembur deras, tanpa bisa di tahan. Sang Kolor Ijo dengan rakus menyeruput lendir kewanitaannya hingga tidak bersisa.106305Please respect copyright.PENANAwn6sis0ZAU
106305Please respect copyright.PENANA5bomiBeLV3
Rasa nikmat yang di dapatkan oleh Amanda sejenak membuat gadis tersebut lupa akan nasib tragis yang tengah menimpa dirinya saat ini. Tubuh indahnya, tampak melejang-lejang, menikmati sisa orgasmenya.106305Please respect copyright.PENANAHXWxfzqkU3
106305Please respect copyright.PENANAzdMwRVUpRu
Belum hilang rasa nikmat itu, si Kolor Ijo kembali beraksi. Mahluk berwarna hijau itu menindih tubuh Amanda. Tubuh besarnya masuk diantara kedua kaki Amanda yang masih mengangkang. Sadar akan bahaya yang kembali mengintai dirinya, Amanda berusaha sekuat tenaga untuk meronta, tapi lagi-lagi ia gagal.106305Please respect copyright.PENANAw9lEDU6X8i
106305Please respect copyright.PENANAVx6BjOYUdd
Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti mengaliri pipinya. Rasa takut, frustasi, dan depresi menjadi satu di dalam diri Amanda. Apa lagi ketika ia merasakan benda besar yang tengah menggesek bibir memeknya.106305Please respect copyright.PENANAJiySU1hMxq
106305Please respect copyright.PENANAeXeKPd0eML
"Jangaaaaan! Tolooong..." Jerit hati Amanda.106305Please respect copyright.PENANA6xdtrlCsrH
106305Please respect copyright.PENANAQT3mB4dAba
Perlahan kontol besar milik Kolor Ijo membelai bibir memek Amanda, memaksa memek perawan itu melahap kontolnya yang berukuran besar. "Jleeebss..." Untuk kesekian kalinya kontol Kolor Ijo meleset.106305Please respect copyright.PENANA6BVzQauo6k
106305Please respect copyright.PENANABSlxi1dU9m
Tetapi sang predator tidak menyerah, dia kembali berusaha menembus perawan Amanda.106305Please respect copyright.PENANAv03HfoMRWv
106305Please respect copyright.PENANAqHRSH4FpE7
"Sakiiiit... Sakiiiit..." Histeris Amanda.106305Please respect copyright.PENANAyVVCxcT172
106305Please respect copyright.PENANAP6pPml1m6B
Inci demi inci kepala kontol Kolor Ijo berhasil masuk kedalam memek Amanda. Wajah garang Kolor Ijo tampak meringis menahan jepitan memek Amanda.106305Please respect copyright.PENANApyYq9reBSe
106305Please respect copyright.PENANAz4kDTxInVV
Dia terus mendorong kontolnya, menembus memek Amanda yang terasa semakin mencekik kontolnya. "Bleeeess..." Dengan satu dorongan keras, akhirnya sang Kolor Ijo berhasil mengoyak perawan Amanda. Gadis remaja itu berteriak tanpa suara dengan kedua bola mata yang melotot.106305Please respect copyright.PENANAnGbDd0wLOw
106305Please respect copyright.PENANA0mCoO1w0YR
Sekujur tubuh Amanda terasa sakit ketika sang Kolor Ijo mengoyak perawannya.106305Please respect copyright.PENANA9vDswuZCsv
106305Please respect copyright.PENANAEI0cTYzs50
"Eehmmss... Eehmmss... Eehmmss..."106305Please respect copyright.PENANA7MwEI7v5tG
106305Please respect copyright.PENANArMt7kAcRVX
Dengus nafas Kolor Ijo semakin memburu, seiring dengan kocokan kontolnya di dalam memek Amanda. Ia memompa memek Amanda dengan penuh semangat sembari kembali bermain dengan payudara Amanda.106305Please respect copyright.PENANAMIGPA4IQDV
106305Please respect copyright.PENANADHHqhpjopr
Berbeda dengan sang Korban yang terlihat sangat tersiksa. Ia merasa memeknya seakan robek oleh kontol besar Kolor Ijo yang memaksa masuk kedalam lobang memeknya yang sempit itu. Walaupun pada akhirnya, Amanda dapat merasakan sedikit nikmat dari sodokan kontol si Kolor Ijo di dalam memeknya.106305Please respect copyright.PENANARGNq5uFGqZ
106305Please respect copyright.PENANASXEnWC5ubR
Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...106305Please respect copyright.PENANAgOLsZ2lHht
106305Please respect copyright.PENANANQMFnHvVPZ
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss....106305Please respect copyright.PENANA2mvDG8I9Xv
106305Please respect copyright.PENANAlSekLwilUj
Dengan gencarnya si Kolor Ijo memacu birahinya, menggagahi gadis perawan tersebut. Hingga pada akhirnya, di iringi oleh suara petir yang menggelegar, sang Kolor Ijo membenamkan spermanya ke dalam rahim Amanda.106305Please respect copyright.PENANAnIfoPYOuNd
106305Please respect copyright.PENANAzpL9Fv04tK
Croooootss.... Croooootss... Croooootss...106305Please respect copyright.PENANAlYnIZZ4ohe
106305Please respect copyright.PENANAihvlmFZaWe
Sperma Kolor Ijo menembus rahim Amanda, dan sisanya tampak mengalir dari sela-sela bibir memek Amanda.106305Please respect copyright.PENANAx96kN8YwSp
106305Please respect copyright.PENANAjin9G8bCq4
*****106305Please respect copyright.PENANA8THrmKCdsX