Malam hari di sebuah asrama...22798Please respect copyright.PENANAY2lk6yfUeD
22798Please respect copyright.PENANAs5b4hupUvH
Kreaak...22798Please respect copyright.PENANAQN2Xy3jnVd
22798Please respect copyright.PENANAru9b2qxhHW
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.22798Please respect copyright.PENANAEQadX5WrGr
22798Please respect copyright.PENANARnpYmtTPyP
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.22798Please respect copyright.PENANAjfZ4ib7Zdd
22798Please respect copyright.PENANA4QeGQQwNV1
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.22798Please respect copyright.PENANAW3fYUwCUo7
22798Please respect copyright.PENANAKbQVxIR2rH
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.22798Please respect copyright.PENANAaM6JpmT3F5
22798Please respect copyright.PENANAU8heibSPSp
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.22798Please respect copyright.PENANA8i94ywWNa4
22798Please respect copyright.PENANAzDV1264IVI
"Ada apa Lo nyari gue?"22798Please respect copyright.PENANAxpJP2XDoFs
22798Please respect copyright.PENANAChgcLh9m4F
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.22798Please respect copyright.PENANA9cVIzrwnSM
22798Please respect copyright.PENANAt2lp8Olowo
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.22798Please respect copyright.PENANAqdGfu6hYrL
22798Please respect copyright.PENANAu7eEbnfd7c
"Kalau gue gak mau?"22798Please respect copyright.PENANAjZptmlQdu7
22798Please respect copyright.PENANA2LHAeCFYa2
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.22798Please respect copyright.PENANAZfqivxlN2v
22798Please respect copyright.PENANA5LDVS2CWKA
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.22798Please respect copyright.PENANAKO65fgt7O6
22798Please respect copyright.PENANAxIr9tsGbeG
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.22798Please respect copyright.PENANA3LX01hG1xR
22798Please respect copyright.PENANA19SCFpDU82
"Lo taukan aturan mainnya?"22798Please respect copyright.PENANAk0o8lFL6Pc
22798Please respect copyright.PENANACipGWQI8kV
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.22798Please respect copyright.PENANAt68vqcHhg7
22798Please respect copyright.PENANAppEmeu9GPm
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.22798Please respect copyright.PENANAVf4MEM7kK2
22798Please respect copyright.PENANAFkhDJlLz10
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.22798Please respect copyright.PENANAawcrJYmRZ4
22798Please respect copyright.PENANA6tX3IeDyjw
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.22798Please respect copyright.PENANAJo8DXTD8UH
22798Please respect copyright.PENANAiHNDv6Plg8
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.22798Please respect copyright.PENANA5uXyLjVeeM
22798Please respect copyright.PENANAtcZ9ZTBVj2
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.22798Please respect copyright.PENANAINRhV1BY1i
22798Please respect copyright.PENANABxJS04fGU9
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.22798Please respect copyright.PENANAd9SPk1px0u
22798Please respect copyright.PENANARoQ6OAiIpY
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.22798Please respect copyright.PENANAUJdmINzsIb
22798Please respect copyright.PENANAWD0tBddCna
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.22798Please respect copyright.PENANAFZf2Bpa39e
22798Please respect copyright.PENANAM4dvOFV7FW
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.22798Please respect copyright.PENANA4wqOrFMi0n
22798Please respect copyright.PENANAzBx3tbYcC2
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.22798Please respect copyright.PENANA1NYr7pmjiU
22798Please respect copyright.PENANAbikRcZ5TNw
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.22798Please respect copyright.PENANAWUVOBTynhb
22798Please respect copyright.PENANAHEIFHBZQTq
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.22798Please respect copyright.PENANAccGkRioOp4
22798Please respect copyright.PENANAgegkC2gmpf
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.22798Please respect copyright.PENANAiVZLTK9O8M
22798Please respect copyright.PENANAFbGfExEygH
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.22798Please respect copyright.PENANAwzqZzvepa9
22798Please respect copyright.PENANA0ZhH7loWK8
"Lumayan." Puji Heru.22798Please respect copyright.PENANAX29Qo2ZwRQ
22798Please respect copyright.PENANAiSQUC235V6
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.22798Please respect copyright.PENANAcPnEDBqe1I
22798Please respect copyright.PENANAibnmc7uKSl
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.22798Please respect copyright.PENANAfhELyO341E
22798Please respect copyright.PENANAySR9KJEiUB
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.22798Please respect copyright.PENANAwxWPXkhxka
22798Please respect copyright.PENANAmwdEEIXQz6
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.22798Please respect copyright.PENANAvqn6uIUYaY
22798Please respect copyright.PENANAwBzItIZC73
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.22798Please respect copyright.PENANA28jr1BkXI7
22798Please respect copyright.PENANACoNGwzr9jx
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.22798Please respect copyright.PENANAmuAQfZlb0D
22798Please respect copyright.PENANAsgzBohFSHj
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.22798Please respect copyright.PENANAL85FX1CKOk
22798Please respect copyright.PENANAsDsoZv9OzA
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.22798Please respect copyright.PENANA3SdD1USwyA
22798Please respect copyright.PENANAM02pPzbICc
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.22798Please respect copyright.PENANAMFFHQhAJdr
22798Please respect copyright.PENANA8l6SssTLZj
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.22798Please respect copyright.PENANA6WpAYcbqTc
22798Please respect copyright.PENANAZj2cCxnqYW
Buuuuk...22798Please respect copyright.PENANA8D6yOltxbW
22798Please respect copyright.PENANAa0omPwpHAg
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.22798Please respect copyright.PENANAY0xA9owV1b
22798Please respect copyright.PENANAEOSXrSHuyp
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.22798Please respect copyright.PENANAt7S3evfhIs
22798Please respect copyright.PENANAjCZFfKAuVR
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.22798Please respect copyright.PENANAeVqbxpnaD1
22798Please respect copyright.PENANA9uf6hYVEEV
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.22798Please respect copyright.PENANAZMc7cZs5t7
22798Please respect copyright.PENANAnfmKaUa2Lo
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.22798Please respect copyright.PENANARI7OQukq0R
22798Please respect copyright.PENANABendQmaiVu
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.22798Please respect copyright.PENANAmeBLrB9itb
22798Please respect copyright.PENANAuYcpbGafOg
"Anjing!" Umpat Heru.22798Please respect copyright.PENANAYxGXcVTr6l
22798Please respect copyright.PENANAMEtKfvOL3F
Buuuk...22798Please respect copyright.PENANAadZVtTYI5N
22798Please respect copyright.PENANAnqC8q5r5dP
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.22798Please respect copyright.PENANAkugGZ1t4rc
22798Please respect copyright.PENANA9J7khlVZLH
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.22798Please respect copyright.PENANAZ8RiJOTx44
22798Please respect copyright.PENANAgEYtpJrZPQ
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.22798Please respect copyright.PENANA3hbWZDSw5u
22798Please respect copyright.PENANA2F05rBhkGw
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.22798Please respect copyright.PENANAEhWzZLPHj8
22798Please respect copyright.PENANAiLDbE6hsDZ
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.22798Please respect copyright.PENANAvNWld4M8Hc
22798Please respect copyright.PENANAdyEVc0rVej
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.22798Please respect copyright.PENANAzy8Dzky1ls
22798Please respect copyright.PENANAXktB4qCb3t
*****22798Please respect copyright.PENANAA5WMAp29mm
22798Please respect copyright.PENANA2uebB9NOmN
"Astaghfirullah Rayhan..."22798Please respect copyright.PENANAl3mYeOGajU
22798Please respect copyright.PENANAfz5hCYZH4U
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.22798Please respect copyright.PENANAcQzdQJTQua
22798Please respect copyright.PENANAqADotfd0cn
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.22798Please respect copyright.PENANAP4w6ed5ZHc
22798Please respect copyright.PENANAVJg8326fEu
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.22798Please respect copyright.PENANA1BazXqC49p
22798Please respect copyright.PENANAunuBCJNQEC
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.22798Please respect copyright.PENANAQ2vJlPklVg
22798Please respect copyright.PENANA4lmKDxb96j
"Eh anu Kak."22798Please respect copyright.PENANAO1Gx8DjJhC
22798Please respect copyright.PENANAgDuPueSISH
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.22798Please respect copyright.PENANAH10hI7cEGJ
22798Please respect copyright.PENANANunmVbTQ4P
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.22798Please respect copyright.PENANAHhhUJyayat
22798Please respect copyright.PENANAsv87lR1R0N
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.22798Please respect copyright.PENANAX5mB8E8o0f
22798Please respect copyright.PENANAXApXyssRHd
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.22798Please respect copyright.PENANAz3pkRg47UE
22798Please respect copyright.PENANARTMPudkn2g
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.22798Please respect copyright.PENANAuEGfgT52VF
22798Please respect copyright.PENANAPaLBazC44O
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.22798Please respect copyright.PENANAsCqTvbE1v3
22798Please respect copyright.PENANAIoC4tcklJ1
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.22798Please respect copyright.PENANA9jO6fPrc3E
22798Please respect copyright.PENANA1WVEnFqIjs
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...22798Please respect copyright.PENANAjo3EEUgPMj
22798Please respect copyright.PENANAcEv0vAdKu1
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.22798Please respect copyright.PENANAx1iO8PCnzz
22798Please respect copyright.PENANAc7jshJaAz7
"Rayhan!" Tegur Zaskia.22798Please respect copyright.PENANAjINP62q4x1
22798Please respect copyright.PENANAl4I6TBmoLC
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.22798Please respect copyright.PENANAM6qgoCVMPz
22798Please respect copyright.PENANAI29vPNVWbS
Gleeek...22798Please respect copyright.PENANALcXEfk4PZx
22798Please respect copyright.PENANAotsxsCkc87
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.22798Please respect copyright.PENANAWQbiM7etTc
22798Please respect copyright.PENANAxizgA46iBK
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.22798Please respect copyright.PENANAdWfyktiwEx
22798Please respect copyright.PENANARzsiD8Q50B
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.22798Please respect copyright.PENANAloGooJc3tE
22798Please respect copyright.PENANAuy1EA8ljXL
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.22798Please respect copyright.PENANAko9T6JSmXY
22798Please respect copyright.PENANAydDTgusAyj
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.22798Please respect copyright.PENANAaXGliSk0Ow
22798Please respect copyright.PENANAkmSIrazGaY
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.22798Please respect copyright.PENANADATqTHuY7r
22798Please respect copyright.PENANAE7sbE7Mdci
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.22798Please respect copyright.PENANA1rVCQQTxpM
22798Please respect copyright.PENANArH7aArqPny
"Eh mau ngapain?"22798Please respect copyright.PENANA4kdUFGvwcW
22798Please respect copyright.PENANARSuNzD5rvR
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.22798Please respect copyright.PENANA5MG6YabCmh
22798Please respect copyright.PENANAUx5BZBYhSv
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.22798Please respect copyright.PENANAniK4QsGWVZ
22798Please respect copyright.PENANAWkRVjjP7yr
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"22798Please respect copyright.PENANAXAzMmdKcP3
22798Please respect copyright.PENANAdFlPAXx9vp
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.22798Please respect copyright.PENANALsq7Webloc
22798Please respect copyright.PENANAozsqch0l1a
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.22798Please respect copyright.PENANAr8KZhVaZue
22798Please respect copyright.PENANAKiljcJA117
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.22798Please respect copyright.PENANAn2IIHC42yK
22798Please respect copyright.PENANAFKR8n5zgNL
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.22798Please respect copyright.PENANAvFl7krq488
22798Please respect copyright.PENANAtHlrOZKqWz
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.22798Please respect copyright.PENANABqO25Y36Aa
22798Please respect copyright.PENANA1oRSVswczq
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.22798Please respect copyright.PENANAcRSkSuo01U
22798Please respect copyright.PENANAeqwTKiMbaA
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.22798Please respect copyright.PENANA4ZvAICqV0f
22798Please respect copyright.PENANA4pGB7pKykn
"Eh..." Kaget Zaskia.22798Please respect copyright.PENANAg2X3V12X6a
22798Please respect copyright.PENANA3gTRqxeLyz
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.22798Please respect copyright.PENANAJRObZTNVsl
22798Please respect copyright.PENANAFdVUFMI9Rq
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.22798Please respect copyright.PENANAGWbqYoWFfK
22798Please respect copyright.PENANAnR2vFfRMT4
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.22798Please respect copyright.PENANAWRMhyxzOvO
22798Please respect copyright.PENANA2HL75g4ArG
"Waduh..." Kaget Rayhan.22798Please respect copyright.PENANASWVjZFPz0B
22798Please respect copyright.PENANAExrzjiQCl1
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.22798Please respect copyright.PENANAnJYjiA8Xpz
22798Please respect copyright.PENANAO6UZ65ohNV
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.22798Please respect copyright.PENANAh4PhraLyG7
22798Please respect copyright.PENANAnd5r9pEkaD
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.22798Please respect copyright.PENANAX3j7y4xkwR
22798Please respect copyright.PENANA2M1lIrAPqt
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.22798Please respect copyright.PENANAepQFqHcEE5
22798Please respect copyright.PENANAMkpYjyjI7l
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.22798Please respect copyright.PENANAMKcuv3r2Xg
22798Please respect copyright.PENANAsavZY5xE4l
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.22798Please respect copyright.PENANAWj9cFqGYEQ
22798Please respect copyright.PENANA8g1PcEZ7Kh
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.22798Please respect copyright.PENANAtAwJINvqm1
22798Please respect copyright.PENANAB3WzO7cCKA
"Engg... Dek!"22798Please respect copyright.PENANAdGiCmL8cCh
22798Please respect copyright.PENANADBNWQ0jcq4
"Iya Kak."22798Please respect copyright.PENANAGRI40AO7OD
22798Please respect copyright.PENANArISiA3KFkx
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.22798Please respect copyright.PENANAq4SqGEosJZ
22798Please respect copyright.PENANAgple2hzxbJ
"Belum kak."22798Please respect copyright.PENANAo1mb8EMMWO
22798Please respect copyright.PENANAzNEeoODX6b
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.22798Please respect copyright.PENANAxpZWleh5Er
22798Please respect copyright.PENANAfd4xAAJ3Ga
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.22798Please respect copyright.PENANAXvTzHGqSDA
22798Please respect copyright.PENANARqNgLsVeOd
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.22798Please respect copyright.PENANABqEDDVOESD
22798Please respect copyright.PENANAM0fxUFCXsc
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.22798Please respect copyright.PENANASOn8CbEazB
22798Please respect copyright.PENANAaeGCyz8HaT
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.22798Please respect copyright.PENANAS3sbEUZomp
22798Please respect copyright.PENANAtAwpHKqwXV
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.22798Please respect copyright.PENANAXTXSmXCQQW
22798Please respect copyright.PENANAYNzHARPQMX
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.22798Please respect copyright.PENANAqRhE4nIK9W
22798Please respect copyright.PENANA8Vkmr21S13
"Oughkk..." Ia melolong panjang.22798Please respect copyright.PENANAtgIJTIoyl9
22798Please respect copyright.PENANABmJotyFSnA
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.22798Please respect copyright.PENANApIp4aJfsq7
22798Please respect copyright.PENANAQjAA6HFMiN
"Eh... Iya!"22798Please respect copyright.PENANAVZl7nicXvH
22798Please respect copyright.PENANAw4QgpF6rqd
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.22798Please respect copyright.PENANAL7vK2kAy2q
22798Please respect copyright.PENANA9of5onDIX3
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.22798Please respect copyright.PENANAFCNskB4Get
22798Please respect copyright.PENANAGggFKf7dxa
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.22798Please respect copyright.PENANAebUPVbZxDk
22798Please respect copyright.PENANAzr90iXiPJr
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.22798Please respect copyright.PENANA6iKkGVal04
22798Please respect copyright.PENANAWCu5AKZlXi
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.22798Please respect copyright.PENANArb7bNDhg1I
22798Please respect copyright.PENANAMWETWfd4SO
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...22798Please respect copyright.PENANApAKp91zJyL
22798Please respect copyright.PENANABYPh91yb1F
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.22798Please respect copyright.PENANAScj2QDVy1u
22798Please respect copyright.PENANAcN6OrXa8T1
"Eh..."22798Please respect copyright.PENANAa9tWamLXJP
22798Please respect copyright.PENANAzi2QOwsxsk
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.22798Please respect copyright.PENANA7gxLmWM7Oq
22798Please respect copyright.PENANAyOwtOlpOhv
"Ya Tuhaaaan..."22798Please respect copyright.PENANARHZlVL3HBc
22798Please respect copyright.PENANA640XTFuv5u
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.22798Please respect copyright.PENANAUmqI5kPd9y
22798Please respect copyright.PENANAlJwmxzkTZB
****22798Please respect copyright.PENANA0PvOH7E8Dx
22798Please respect copyright.PENANAhWAvbmIT3j
Jam istirahat di kantin santri...22798Please respect copyright.PENANABGdGP47pfC
22798Please respect copyright.PENANAg2tghyueiP
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.22798Please respect copyright.PENANAqjsGKgok6M
22798Please respect copyright.PENANAZyyhWhPKc9
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.22798Please respect copyright.PENANAsGr3R3e53G
22798Please respect copyright.PENANAUECNsdPDlC
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.22798Please respect copyright.PENANAjMFzHC7Y77
22798Please respect copyright.PENANAVNOluc1NeG
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.22798Please respect copyright.PENANAp20Pl6yghX
22798Please respect copyright.PENANAAfe2afEDba
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.22798Please respect copyright.PENANAdWZokuklK0
22798Please respect copyright.PENANATiJl3LnNEC
"Heru..." Jawab singkat Doni.22798Please respect copyright.PENANAorIfACnCFO
22798Please respect copyright.PENANAGm5cKfdpKb
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.22798Please respect copyright.PENANAnFYMifkSeY
22798Please respect copyright.PENANAOtA7AXax0y
"Lo gak apa-apa?"22798Please respect copyright.PENANAosWgI22oTr
22798Please respect copyright.PENANAXwu5YVFyBj
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...22798Please respect copyright.PENANABccYuK5KxE
22798Please respect copyright.PENANAJR6Sm47jon
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.22798Please respect copyright.PENANA0UewQPee9h
22798Please respect copyright.PENANAzXg1KKfZ4X
"Lo udah ngomong sama anak-anak."22798Please respect copyright.PENANAgmAGzMX04Y
22798Please respect copyright.PENANAFGKAMo5S1S
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.22798Please respect copyright.PENANACbQKPHlwjX
22798Please respect copyright.PENANA2tw712aPve
"Bagus..." Ucap Nico senang.22798Please respect copyright.PENANA3ivcKQPzA9
22798Please respect copyright.PENANAg8DJpVHvfB
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.22798Please respect copyright.PENANAbjMWsC7ZfU
22798Please respect copyright.PENANA6KDap8Scer
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.22798Please respect copyright.PENANAsQkqExQlUU
22798Please respect copyright.PENANAUW5w72Gidv
"Yups, benar." Timpal Nico.22798Please respect copyright.PENANAW9NVD99zeO
22798Please respect copyright.PENANAc1hu2NSRkA
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.22798Please respect copyright.PENANAwP0MRhNu73
22798Please respect copyright.PENANAgePw9bINys
****22798Please respect copyright.PENANAFuMr5sAgfY
22798Please respect copyright.PENANAXBUdYbXFQf
22798Please respect copyright.PENANAAg3IGtG8ya
22798Please respect copyright.PENANAyT5rIEhnE6
22798Please respect copyright.PENANAv06lYencZh
22798Please respect copyright.PENANAuVQdz8LOZP
22798Please respect copyright.PENANAzgFQvw2jr3
22798Please respect copyright.PENANA2sj58sBRY9
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.22798Please respect copyright.PENANAXIgxFAlJ8X
22798Please respect copyright.PENANAGgM5vPlgkP
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.22798Please respect copyright.PENANAXTxOF36oe7
22798Please respect copyright.PENANAAugDfThg5q
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.22798Please respect copyright.PENANALv5cpxc4Uh
22798Please respect copyright.PENANAL7Ls1MkTxC
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.22798Please respect copyright.PENANA7A12wt7KF2
22798Please respect copyright.PENANAKPjZxZHOaT
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.22798Please respect copyright.PENANADAc26D5VXX
22798Please respect copyright.PENANAzMO9rko6Dz
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.22798Please respect copyright.PENANAvPRJE6deYJ
22798Please respect copyright.PENANA394TSR93F2
"Bapak bisa aja."22798Please respect copyright.PENANAI9z9GoccNP
22798Please respect copyright.PENANAbP5uN2DI4y
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.22798Please respect copyright.PENANAzrahT02S3A
22798Please respect copyright.PENANAwbrVIKpWve
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.22798Please respect copyright.PENANAntQ6p1MbUf
22798Please respect copyright.PENANAOG5yT2YhXD
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.22798Please respect copyright.PENANAP4DphXIRPR
22798Please respect copyright.PENANA3bjESJm8AB
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.22798Please respect copyright.PENANA0lU2QWP16V
22798Please respect copyright.PENANAELNoGIN1iQ
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.22798Please respect copyright.PENANAQ92T1UJcV1
22798Please respect copyright.PENANA8IpVGUuGxj
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.22798Please respect copyright.PENANAuH3ANuAgPx
22798Please respect copyright.PENANAv9HPilFg4s
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.22798Please respect copyright.PENANAjIOQVrlpQz
22798Please respect copyright.PENANAFPpmxos2Aa
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.22798Please respect copyright.PENANATHtGbnj9C1
22798Please respect copyright.PENANAS0u9T78lDo
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.22798Please respect copyright.PENANAQEpBzHKONi
22798Please respect copyright.PENANANSg634Z5fv
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.22798Please respect copyright.PENANAeK1YS7qGEI
22798Please respect copyright.PENANAMO6v1NGRf8
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.22798Please respect copyright.PENANAm4kINVNriy
22798Please respect copyright.PENANAUvFGIlxJdN
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.22798Please respect copyright.PENANAXbeofIfwFJ
22798Please respect copyright.PENANAHAsQI0ss2J
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.22798Please respect copyright.PENANA1ec1IpGdgs
22798Please respect copyright.PENANATfRnthLKSK
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.22798Please respect copyright.PENANAy8X1IP0XM8
22798Please respect copyright.PENANAAAKKtdbUiL
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.22798Please respect copyright.PENANATn8BbOJstP
22798Please respect copyright.PENANA3xv68OtAnJ
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.22798Please respect copyright.PENANAhU7xEGYyCT
22798Please respect copyright.PENANAx37RelrRBK
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.22798Please respect copyright.PENANA2wUGEzgTnI
22798Please respect copyright.PENANAjBSAieTmzt
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.22798Please respect copyright.PENANAX7blDtGA9D
22798Please respect copyright.PENANAiVeqN8B4SA
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.22798Please respect copyright.PENANAeEd7GVBpHw
22798Please respect copyright.PENANAyShtsUt13T
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.22798Please respect copyright.PENANAwpRhaQRvNa
22798Please respect copyright.PENANAtuCnnaK93B
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.22798Please respect copyright.PENANAwOdcO0aBPc
22798Please respect copyright.PENANAcDzlhBDP0b
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....22798Please respect copyright.PENANAmRGC9vwz7z
22798Please respect copyright.PENANAMdEcOBz2Rm
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.22798Please respect copyright.PENANAfbzKJDN53u
22798Please respect copyright.PENANAKm2VcuMdP2
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."22798Please respect copyright.PENANAL4xKZg5nb0
22798Please respect copyright.PENANAMKckX3f9n7
Plak...22798Please respect copyright.PENANASDdsTMEo4i
Plak...22798Please respect copyright.PENANADEZX8fFwGu
Plak...22798Please respect copyright.PENANA3t76AXojrY
22798Please respect copyright.PENANA4NEmWpEfdq
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.22798Please respect copyright.PENANAB653YN4TEG
22798Please respect copyright.PENANAlkjH4zrER7
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.22798Please respect copyright.PENANAtdMAjnRZVj
22798Please respect copyright.PENANAheVvmL1h8t
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.22798Please respect copyright.PENANAT523OV7Bnd
22798Please respect copyright.PENANAS5hXga4Vzt
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.22798Please respect copyright.PENANA7U8QdCeRKy
22798Please respect copyright.PENANADJiHkaSzhn
Ploppss...22798Please respect copyright.PENANA9qld1TkAiQ
22798Please respect copyright.PENANAdMlYnFhnBV
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.22798Please respect copyright.PENANAxWEZizpyDV
22798Please respect copyright.PENANAaBSv7RLuWN
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.22798Please respect copyright.PENANA9wbXI8rcq3
22798Please respect copyright.PENANA7iPK8tKikW
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.22798Please respect copyright.PENANAZQWDxbhPx9
22798Please respect copyright.PENANApATDQDnORw
"Sebentar lagi Pak."22798Please respect copyright.PENANA6PZtKjA4fV
22798Please respect copyright.PENANAWVYi2i614R
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.22798Please respect copyright.PENANAy2iKhv0SK3
22798Please respect copyright.PENANAdGkD0iWUcv
*****22798Please respect copyright.PENANAjoEimVayAl
22798Please respect copyright.PENANA72FRHvIOZY
"Mana si Imbron?"22798Please respect copyright.PENANAgAZVfXum6A
22798Please respect copyright.PENANAAZzGEvURfe
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.22798Please respect copyright.PENANAPlMyoYK6Qr
22798Please respect copyright.PENANA08T7HGNNtN
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.22798Please respect copyright.PENANAgBmSu8Sdui
22798Please respect copyright.PENANAo4PFyobpwX
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.22798Please respect copyright.PENANA8gGLAUEoAY
22798Please respect copyright.PENANAKMY5WdafnC
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.22798Please respect copyright.PENANAoaSnjDEOVY
22798Please respect copyright.PENANA48RiKDy6MS
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.22798Please respect copyright.PENANACLGe7DNWKJ
22798Please respect copyright.PENANAmrk83WsDJO
*****22798Please respect copyright.PENANAe8qfo1prKN
22798Please respect copyright.PENANArt07W8BXq3
22798Please respect copyright.PENANAPSkidRh3WT
22798Please respect copyright.PENANArdzukg66XZ
22798Please respect copyright.PENANA5yXrhNrCFF
22798Please respect copyright.PENANAcH1NdiDpFO
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.22798Please respect copyright.PENANAAbtHnie0g8
22798Please respect copyright.PENANAMwu6Om119z
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.22798Please respect copyright.PENANA77iqveYUN0
22798Please respect copyright.PENANA1PUcXkcr7F
"Kamu kenapa lagi say!"22798Please respect copyright.PENANAuZaklOh6wi
22798Please respect copyright.PENANASZqXtQrtWx
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.22798Please respect copyright.PENANAyQK7xdl1vd
22798Please respect copyright.PENANAtvsoVSvdgp
"Maksudnya?"22798Please respect copyright.PENANAiJNNuSHsQ4
22798Please respect copyright.PENANAy43jTgXNeD
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.22798Please respect copyright.PENANA8ATNVgX6Ct
22798Please respect copyright.PENANA6MVCKmKVJC
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.22798Please respect copyright.PENANA6SNEx0O6JG
22798Please respect copyright.PENANAp568E4qwsc
"Maksudnya?"22798Please respect copyright.PENANAUPP1Y7f9uw
22798Please respect copyright.PENANA80X0NXfPSP
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.22798Please respect copyright.PENANAsLw826GqS3
22798Please respect copyright.PENANAXGkNbw65rc
"Kenapa bisa begitu."22798Please respect copyright.PENANAvodaHhUgtG
22798Please respect copyright.PENANAbFThCsvrCa
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.22798Please respect copyright.PENANAE8xfcrQm3J
22798Please respect copyright.PENANAO4BrGwitZt
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.22798Please respect copyright.PENANA9t6iFkDET9
22798Please respect copyright.PENANAT9pxHuB3RU
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.22798Please respect copyright.PENANACdtawQschs
22798Please respect copyright.PENANA1f1OW4YeId
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.22798Please respect copyright.PENANAffQAqZzneU
22798Please respect copyright.PENANADlPnPmhxJW
*****22798Please respect copyright.PENANAWBMNw2rWAg