Cuaca malam ini terasa lebih bersahabat di bandingkan malam-malam sebelumnya, yang selalu di guyur hujan lebat dan di sertai angin kencang. Tampak bintang-bintang kecil menghiasi langit malam ini, menemani sang rembulan yang muncul dengan bentuk sempurna.30427Please respect copyright.PENANAv5b2DkjefI
30427Please respect copyright.PENANAUCLep6Dng1
Seperti yang sudah mereka sepakati, Asyifa, Adinda dan Aurel menginap di rumah Aziza. Melihat keakraban mereka, Ustadza Dwi terlihat sangat senang.30427Please respect copyright.PENANAoQf0VMzrKg
30427Please respect copyright.PENANAKsQZlbok8Z
Di dalam kamar Aziza. Tampak mereka tengah menggoda Asyifa. Bermula ketika Aziza menceritakan kejadian kemarin sore ketika mereka bertemu dengan Adiknya Ustadza Zaskia.30427Please respect copyright.PENANA5TUkUedaZ3
30427Please respect copyright.PENANAAGGHkyEugq
"Cie... Cie..." Ledek Aurel.30427Please respect copyright.PENANAgjq7h7if1g
30427Please respect copyright.PENANAJ9mC3vTujo
Wajah Asyifa bersemu merah. "Ih, apaan si kalian." Celoteh Asyifa, ia tampak kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa ketika teman-temannya membully dirinya.30427Please respect copyright.PENANAoIy56BGKGI
30427Please respect copyright.PENANAuldvRgxnRv
"Enaknya yang di peluk." Goda Aziza.30427Please respect copyright.PENANAlirnKdUloM
30427Please respect copyright.PENANAb6vqJ3ZdzR
Adinda yang tengah duduk di kursi belajar sembari memegang buku untuk mengulangi pelajaran tadi siang, hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku ketiga sahabatnya. Ada perasaan bahagia yang menyeruak ke dalam hatinya, ketika melihat kedekatan yang terjalin diantara mereka.30427Please respect copyright.PENANA8PZEvQ9Kvh
30427Please respect copyright.PENANASUDAeWNM2c
Sungguh Adinda merasa bersyukur bisa memiliki sahabat seperti mereka bertiga.30427Please respect copyright.PENANAnKBQigoXq7
30427Please respect copyright.PENANAa1lRbiRNXh
Aurel tiba-tiba memeluk Asyifa. "Mau dong ikut di peluk." Ujar Aurel dengan sedikit mendesah, membuat Asyifa bergidik geli. Ketika hendak melepaskan pelukan Aurel, tiba-tiba Aurel meremas payudaranya.30427Please respect copyright.PENANAvmsqFeWGAj
30427Please respect copyright.PENANA5ySHrhoWgH
"Aureeeeel!" Jerit Asyifa.30427Please respect copyright.PENANAhBeAptxldb
30427Please respect copyright.PENANAgEGKTmw0kH
Sekuat tenaga Asyifa berusaha memberontak, tapi Aurel tidak melepaskannya. Tanpa ampun Aurel meremas payudara Asyifa.30427Please respect copyright.PENANA3qlhuvXjV9
30427Please respect copyright.PENANAFdeaIEsjsO
Adinda menghela nafas pelan, ia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang di rasa semakin jauh dari norma-norma agama. Sementara Aziza hanya tertawa renyah melihat Asyifa yang terus-terusan meronta dari pelukan Aurel.30427Please respect copyright.PENANAeTjguGOaqV
30427Please respect copyright.PENANA2OtnlruFSc
Dan tanpa merasa berdosa, Aurel meremas kedua payudara Asyifa hingga gadis berusia belasan tahun itu menjerit, membuat isi kamar menjadi ramai.30427Please respect copyright.PENANApkwTGsjs5z
30427Please respect copyright.PENANAt5QM176Yay
*****30427Please respect copyright.PENANAQ9Ax9nOCEp
30427Please respect copyright.PENANAjKv8eiG90I
30427Please respect copyright.PENANANsynqK91XJ
30427Please respect copyright.PENANAE9Az7n8629
30427Please respect copyright.PENANAVFb1PnSL5c
30427Please respect copyright.PENANA5fm4pTQwGw
30427Please respect copyright.PENANAJaI2J79vz9
30427Please respect copyright.PENANAFJcfdrEmJK
30427Please respect copyright.PENANAqsLUy6T4Bq
30427Please respect copyright.PENANAQESwzN4aFW
Sekitar jam 10 malam, Rayhan keluar dari dalam kamarnya. Ia memasuki ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Tampak Zaskia tengah tertidur lelap diatas sofa. Wajah cantiknya terlihat begitu damai, membuat siapapun yang melihatnya pasti ingin menciumnya.30427Please respect copyright.PENANAyMw8SgpW8I
30427Please respect copyright.PENANAcDhAdOg9yz
Rayhan menghampiri Kakak kandungnya, ia menatap Zaskia dengan tatapan yang tidak biasanya. Hatinya bergetar melihat Zaskia yang tengah tertidur.30427Please respect copyright.PENANASOxRBjbNs6
30427Please respect copyright.PENANAqKVecV4XHG
Malam ini tidak ada yang spesial dari Zaskia, ia hanya mengenakan piyama tidur dengan model celana. Hanya saja, bagian perutnya terbuka, memamerkan perut rata dan kulitnya yang putih bak pualam.30427Please respect copyright.PENANAu1YvSFKb1J
30427Please respect copyright.PENANAjFKhWg87S6
"Kak!" Panggil Rayhan.30427Please respect copyright.PENANA55wFJYzMOg
30427Please respect copyright.PENANAM5n7gxxEnb
Zaskia menggeliat pelan, lalu kembali tidur, seakan tidak terganggu dengan panggilan sang Adik.30427Please respect copyright.PENANAI2mKlMkl0b
30427Please respect copyright.PENANAQKpmUZaiJp
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya, seraya mendesah pelan. Dia mengambil remote tv dan mematikan tvnya yang masih menyala. Kemudian dengan sangat hati-hati Rayhan mengangkat tubuh Kakaknya, menggendongnya dengan perlahan.30427Please respect copyright.PENANAqv5ijEN8Mh
30427Please respect copyright.PENANAQBRkAGdZMf
Deg... Deg... Deg...30427Please respect copyright.PENANADU9lNmJeol
30427Please respect copyright.PENANAKuzyVm1LSp
Detak jantung Rayhan berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajahnya memanas tatkalah ia menatap wajah Zaskia yang begitu cantik.30427Please respect copyright.PENANArWPsZdxlYg
30427Please respect copyright.PENANAF0EDZx5Tfo
"Astaghfirullah! Apa yang kupikirkan!" Bisik hati Rayhan.30427Please respect copyright.PENANAEkJdxXemiq
Sembari menggendong Kakaknya, ia membawa Zaskia menuju kamar sang Kakak. Dengan sangat hati-hati Rayhan membaringkan Zaskia, agar Kakak kandungnya itu tidak terjaga dari lelapnya.30427Please respect copyright.PENANA6FIEZAGvsN
30427Please respect copyright.PENANAkwFXsduIgD
Sejenak ia terpaku menatap Kakaknya. Payudara Zaskia yang berukuran 34D tampak turun naik, mengikuti irama nafas Zaskia yang teratur.30427Please respect copyright.PENANAp9ZNeVr91x
30427Please respect copyright.PENANABCTzqFvgK4
"Cantik!" Ujar Rayhan.30427Please respect copyright.PENANA2kLUeaM88X
30427Please respect copyright.PENANAXIl2nD2WcJ
Tapi buru-buru Rayhan menggelengkan kepalanya. Zaskia memang cantik, tapi ia masih punya moral untuk tidak mengambil kesempatan di saat Kakaknya tengah tertidur lelap dengan damai. Dia menarik selimut Zaskia hingga menutupi sebagian tubuhnya. Lalu dengan perlahan ia mengecup kening Zaskia.30427Please respect copyright.PENANAo2cc2ycSdC
30427Please respect copyright.PENANAgdNVHffMp8
Untuk terakhir kalinya, sebelum meninggalkan kamar Kakaknya, Rayhan melihat kearah Zaskia yang terbaring pasrah. Tampak pemuda itu menghela nafas, lalu pergi meninggalkan kamar Zaskia.30427Please respect copyright.PENANAXVsZpVixTv
30427Please respect copyright.PENANAGwCcmSMNiw
Tepat ketika pintu kamarnya tertutup, Zaskia bergumam pelan. "Ray!!" Lirihnya.30427Please respect copyright.PENANA79u7XeBHpF
30427Please respect copyright.PENANA7XmQ7TiW3H
*****30427Please respect copyright.PENANAfqya1yN0ZC
30427Please respect copyright.PENANAKOU4cKX79u
Keadaan di luar rumah terasa tidak mencekam seperti biasanya. Bahkan terasa terlalu damai bagi Rayhan, tetapi walaupun begitu ia tetap memeriksa sekeliling rumahnya, memastikan tidak ada mahluk aneh yang mendekati rumah mereka.30427Please respect copyright.PENANA2SkoGDWZwu
30427Please respect copyright.PENANAvk5G8Dvc04
Ada alasan kenapa Rayhan memilih memantau rumahnya dari jauh, ketimbang tetap berada di dalam rumah menjaga Kakak kandungnya.30427Please respect copyright.PENANA6C3Pa5ADzP
30427Please respect copyright.PENANAju2VMOiAwR
Seingatnya, setiap kali mahluk itu hadir, tidak ada satupun orang yang berada di dekat korban akan menyadari kehadiran mahluk tersebut. Mereka semua akan tertidur lelap, selagi mahluk aneh itu memperkosa korbannya. Dengan alasan itulah Rayhan menjaga jarak dari Kakaknya, agar bisa tetap terjaga dan melindungi orang yang sangat berharga di dalam hidupnya..30427Please respect copyright.PENANAwUcaFbnn7n
30427Please respect copyright.PENANAAl3LDC920H
Untuk kedua kalinya ia mengitari rumahnya, dan Rayhan tidak menemukan jejak si kolor ijo berada di dekat rumahnya. Sembari menghela nafas ia duduk di potongan pohon kelapa yang telah di tebang.30427Please respect copyright.PENANA1hmnJXAy7q
30427Please respect copyright.PENANAwyIaI7pYsY
"Huaam." Dia menutup mulut sembari menguap.30427Please respect copyright.PENANAP0r3nQFbo7
30427Please respect copyright.PENANAKpfKeNSF7j
Matanya yang biasanya tajam seperti elang, kini terlihat begitu sayu dan lelah. Maklum saja, karena akhir-akhir ini Rayhan tertidur tidak lebih dari dua jam. Rayhan baru tidur setelah menunaikan shalat subuh. Dan bangun lagi sekitar jam enam pagi.30427Please respect copyright.PENANADkaCbFRkZW
30427Please respect copyright.PENANAtkY7s2AWc6
Dia melipat tangannya di dada, untuk mengurangi hawa dingin yang membuat tubuhnya menggigil.30427Please respect copyright.PENANAxEVTV8VXvv
30427Please respect copyright.PENANAUzcaKU4BEY
"Ray!"30427Please respect copyright.PENANA4iMzggbTNr
30427Please respect copyright.PENANAbbbIeE0YTN
Tubuh Rayhan terlonjak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya. Saat ia berbalik, ia mendesah pelan ketika menyadari kehadiran Ustadza Dewi. "Astaghfirullah! Ana pikir tadi siapa?" Rayhan berujar sembari menggelengkan kepalanya.30427Please respect copyright.PENANAeOQEuR9mWh
30427Please respect copyright.PENANAZCv20sN9TD
"Antum pikir Ustadza hantu?" Singgung Ustadza Dewi sembari mengangkat alisnya.30427Please respect copyright.PENANAxfd9aX1nqW
30427Please respect copyright.PENANARr1WS9mbkX
Rayhan menggaruk kepalanya sembari tersenyum kecut. "Ya habisnya Ustadza ngagetin!" Jawab Rayhan, tidak memungkiri apa yang di katakan Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAifyNxyUN8m
30427Please respect copyright.PENANAPWQl9dC7Mg
"Dasar kamu."30427Please respect copyright.PENANAUGWwakONqy
30427Please respect copyright.PENANAOCFneHKyZa
"Kok Ustadza malam-malam ke luar rumah! Ada perlu apa Ustadza?" Tanya Rayhan keheranan.30427Please respect copyright.PENANAbIYAmaRGSP
30427Please respect copyright.PENANAT58yuWjfti
Ustadza Dewi duduk di potongan pohon kelapa yang tadi di duduki Rayhan. "Dari jendela Ustadza lihat kamu mondar-mandir kayak orang kebingungan." Jelas Ustadza Dewi, dia merapatkan kardigan miliknya untuk mengurangi hawa dingin. "Kamu lagi berantem sama Uhkti Zaskia?" Tanya Ustadza Dewi penasaran.30427Please respect copyright.PENANAEnskeWekJ7
30427Please respect copyright.PENANAmNp9E0YrfJ
"Eh..."30427Please respect copyright.PENANAi1Li2RDFr0
30427Please respect copyright.PENANAEE4id3sPNv
"Berantem dengan saudara itu hal biasa, nanti juga baikan, jangan terlalu di pikirkan." Potong Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAndVfT1Ha1f
30427Please respect copyright.PENANAmwENTu2tY2
Rayhan yang tadinya hendak menjelaskan kenapa dirinya berada di luar menjadi urung. "Iya Ustadza!" Jawab Rayhan mengamini ucapan Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANASAJhIfTjO5
30427Please respect copyright.PENANAAySM0mN0BN
"Malam ini kamu tidur di rumah Ustadza! Besok pagi Kakak kamu pasti sudah baikan." Jelas Ustadza Dewi seraya tersenyum manis.30427Please respect copyright.PENANAa8zYaZTi6X
30427Please respect copyright.PENANAoPH1PI54Tv
"Gak apa-apa Ustadza, saya di sini saja! Gak enak sama Nikita." Tolak halus Rayhan.30427Please respect copyright.PENANADBkYeHQprt
30427Please respect copyright.PENANAu9BHOnZwzm
Ustadza Dewi berdiri sembari merapikan gaun tidurnya yang berwarna putih. "Di rumah lagi gak ada orang! Nikita malam ini menginap di asrama temannya." Ujar Ustadza Dewi setengah berbisik.30427Please respect copyright.PENANAr8acUBJpsl
30427Please respect copyright.PENANAy1FPFQuejM
Ucapan Ustadza Dewi sukses membuat Rayhan terdiam seribu bahasa. Pemuda itu sadar, kalau ucapan Ustadza Dewi adalah sebuah undangan khusus untuknya.30427Please respect copyright.PENANAATrsbN3dXY
30427Please respect copyright.PENANAX6T77LOylO
Tanpa menunggu jawaban Rayhan, Ustadza Dewi berlalu pergi menuju rumahnya. Sedetik kemudian Rayhan bergegas menyusul Ustadza Dewi. Sejenak ia lupa, akan niatnya yang ingin menjaga Kakak kandungnya.30427Please respect copyright.PENANAqN1OgUs0M7
30427Please respect copyright.PENANAoxmgy52mPP
*****30427Please respect copyright.PENANA0E56DL7Lbo
30427Please respect copyright.PENANA3CXCftsa8R
Di ruangan tamu minimalis itu, tampak kedua insan berbeda generasi tengah bercumbu mesrah. Kedua bibir mereka bertautan, saling hisap dan melumat satu sama lainnya. Telapak tangan Rayhan membelai punggung Ustadza Dewi membuat tubuh Ustadza Dewi merinding.30427Please respect copyright.PENANAKkiNIaOPiN
30427Please respect copyright.PENANAifnKChDjbJ
Dengan perlahan Rayhan membuka cardigan yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga sang Ustadza hanya mengenakan gaun tidur tanpa lengan.30427Please respect copyright.PENANA2vlAgS1JNE
30427Please respect copyright.PENANAzy2kY1LqbA
Rayhan mengecup mesrah pundak telanjang Ustadza Dewi, merangsang wanita paruh baya itu.30427Please respect copyright.PENANAhX9Cbjzsu9
30427Please respect copyright.PENANAxEna9po42b
"Ahkk, Ray! Aaahkk..."30427Please respect copyright.PENANAhJV9KPWSYw
30427Please respect copyright.PENANAumxuu9XYom
Sembari menurunkan gaun tidur tersebut, Rayhan mengecup dada Ustadza Dewi. Dan seperti yang sudah di duga Rayhan. Ustadza Dewi sudah tidak memakai bra untuk melindungi payudaranya.30427Please respect copyright.PENANATAakjV9NFB
30427Please respect copyright.PENANAnOdaQJnzWu
Tepat ketika gaun tidur itu merosot kelantai, Rayhan mencomot payudara Ustadza Dewi. Dia menghisap payudara Ustadza Dewi secara bergantian, memainkan lidahnya di sekitar puting Ustadza Dewi yang cukup besar. Sementara telapak tangannya meremas pantat sebelah kiri Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAPxP7YtC3Os
30427Please respect copyright.PENANAukOemSZFfm
"Aahkk... Ray! Terus sayang." Racau Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAmzKO5vKKAI
30427Please respect copyright.PENANAJAPCwXnKml
Dia mendekap kepala Rayhan yang tengah bermain dengan kedua payudaranya yang berukuran 36D.30427Please respect copyright.PENANAwdSBtZ0KUb
30427Please respect copyright.PENANADCcEtJuXwD
Tubuhnya yang sudah lama tidak di sentuh, menggeliat tak terkendali, menikmati hisapan mulut Rayhan di kedua payudaranya yang besar.30427Please respect copyright.PENANA8RNRSdWzWj
30427Please respect copyright.PENANA1TCVGsjDUQ
Rayhan membantu Ustadza Dewi duduk di sofa, dia mendekap pundak Ustadza Dewi sembari melumat bibirnya. Sementara tangan Rayhan bergerilya di paha mulus Ustadza Dewi, terus naik menuju selangkangan Ustadza Dewi yang terbungkus kain segitiga berwarna putih yang telah basah.30427Please respect copyright.PENANANcxnLO2m3l
30427Please respect copyright.PENANA442C7s6CIM
Jemari telunjuknya menggosok clitoris Ustadza Dewi dari luar celana dalam.30427Please respect copyright.PENANA5fMWIY970n
30427Please respect copyright.PENANATWWkg2Rl9m
Setelah puas berciuman, Rayhan berlutut dihadapan Ustadza Dewi. Dia menaikan kedua kaki Ustadza Dewi keatas sofa dengan posisi mengangkang.30427Please respect copyright.PENANAdeCTn1DPSm
30427Please respect copyright.PENANAPI5hopqOON
"Saya buka ya Uatadza!" Izin Rayhan.30427Please respect copyright.PENANAC04p3DhDzD
30427Please respect copyright.PENANALqplw2jMnB
Ustadza Dewi mengangguk lemah. "Buka aja sayang! Ini milikmu." Lirih Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAgyPcetKqXM
30427Please respect copyright.PENANA9pODBYdBEy
Dengan perlahan Rayhan menarik turun celana dalam Ustadza Dewi. Dengan sedikit mengangkat pinggulnya, Ustadza Dewi membantu Rayhan melepas celana dalamnya. Tampak rambut kemaluan Ustadza Dewi yang tumbuh subur.30427Please respect copyright.PENANAVOCkUXOERO
30427Please respect copyright.PENANAMJz3VKnzYL
Rayhan berdecak kagum melihat keindahan memek Ustadza Dewi. "Indah sekali." Gumam Rayhan, sembari menghirup aroma memek Ustadza Dewi yang menyeruak masuk ke hidungnya.30427Please respect copyright.PENANAlLpuHkbG3W
30427Please respect copyright.PENANA2V2NutEkAJ
Sluuuppsss...30427Please respect copyright.PENANAN4MpxWyGu2
Sluuuppsss...30427Please respect copyright.PENANA4GpmxoLued
Sluuuppsss...30427Please respect copyright.PENANAFLeWbvBJZq
30427Please respect copyright.PENANAA0x65KKgBj
Lidah Rayhan menari-nari di bibir kemaluan Ustadza Dewi. Menyentil clitorisnya dengan ujung lidahnya. Sesekali lidahnya menusuk masuk ke dalam memek Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANA05VgF9L6kh
30427Please respect copyright.PENANA2mOt98Txxp
"Ray! Aahkk... Terus sayang!" Mohonnya..30427Please respect copyright.PENANAQnHvYxoRaM
30427Please respect copyright.PENANA44fWe2W3Kd
Sruuuppss... Sruuuppss... Sruuuppss...30427Please respect copyright.PENANAA5EfqlBiqZ
30427Please respect copyright.PENANASXl2txYVvd
Rayhan menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dewi yang keluar cukup banyak. Rasanya asin dan gurih.30427Please respect copyright.PENANAKBC6lyjuax
30427Please respect copyright.PENANAGgpmKa0pqX
Sembari menjilati clitoris Ustadza Dewi, jari tengah Rayhan mengocok memek Ustadza Dewi. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Semakin lama, Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Dewi, membuat tubuh Ustadza Dewi belingsatan.30427Please respect copyright.PENANAqABJNSomKO
30427Please respect copyright.PENANAsASZzKZ6jb
"RAY, USTADZA KELUAAAAR!" Jerit Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAmv0I16sY2k
30427Please respect copyright.PENANAOcBIw84U5I
Seeeeeeeeeerrrr...30427Please respect copyright.PENANAqVPdVlDMuf
30427Please respect copyright.PENANA3CDnhWwC9p
Pinggulnya tersentak-sentak beberapa kali sembari menyemburkan cairan bening dari dalam memeknya dengan jumblah yang cukup banyak.30427Please respect copyright.PENANAB6cTl2ljDy
30427Please respect copyright.PENANAE6QTqhZYqN
Rayhan tersenyum tipis. Ia mendesah puas karena berhasil membuat Ustadza Dewi orgasme.30427Please respect copyright.PENANAriw4JdYhKR
30427Please respect copyright.PENANAITTcg2JOaU
"Aku masukan sekarang ya Ustadza!" Rayhan membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, tampak kontol besarnya menggantung diantara kedua pahanya yang di tumbuhi bulu halus.30427Please respect copyright.PENANAqD9BFz2g1x
30427Please respect copyright.PENANAO5s2Ow4jrS
"Besar sekali Ray!" Lirih Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAF24iH580Oi
30427Please respect copyright.PENANAJeHXN9Rc1j
Masih dengan posisi sebelumnya, Rayhan memepet tubuh Ustadza Dewi sembari mengarahkan kontolnya di lipatan bibir kemaluan Ustadza Dewi. "Ustadza tidak akan kecewa." Ujar Rayhan sombong.30427Please respect copyright.PENANAmu1yUGW7j6
30427Please respect copyright.PENANAECw4KLy3m9
"Ustadza tidak sabar lagi sayang! Masukan sekarang." Pinta Ustadza Dewi menggoda.30427Please respect copyright.PENANAv8Ca1NXPac
30427Please respect copyright.PENANAV6MUhgXtR9
Rayhan menggesekkan kemaluannya ke bibir vagina Ustadza Dewi. Lalu dengan perlahan kepala kontolnya yang berbentuk helm tentara itu membela bibir memek Ustadza Dewi. Wajah Rayhan meringis, merasakan jepitan memek Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANA0zQBbkqQna
30427Please respect copyright.PENANA1Ks6UecohX
Wajah cantik Ustadza Dewi mendongak keatas, sembari mengepal kedua tangannya, meresapi setiap inci batang kemaluan Rayhan yang masuk ke dalam memeknya. Panjang dan keras, itu yang di rasakan Ustadza Dewi saat ini ketika kontol Rayhan menggesek dinding kemaluannya.30427Please respect copyright.PENANAyPs87Pw11r
30427Please respect copyright.PENANArkAc04L7OD
Setelah beberapa kali dorongan, akhirnya kontol Rayhan bersemayam di dalam memeknya. "Gilaaaaaa... Ini besar sekali." Bisik hati Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAzAH19hzAee
30427Please respect copyright.PENANAG8mjpswbJg
"Nikmat sekali jepitan memek Ustadza." Racau Rayhan.30427Please respect copyright.PENANAe5zc4j0idD
30427Please respect copyright.PENANApC67WE24v6
Pinggul Rayhan mulai bergoyang maju mundur menyodok memek Ustadza Dewi. "OUGHKK... KONTOL KAMU BESAR SEKALI..." Jerit Ustadza Dewi, ia merasa kontol Rayhan begitu penuh di dalam memeknya.30427Please respect copyright.PENANAjH5FnOrJ3L
30427Please respect copyright.PENANAkyULzJlkWX
Dengan gerakan perlahan tapi konsisten Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAwCVIfnKrQH
30427Please respect copyright.PENANA9snoSzX5vl
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...30427Please respect copyright.PENANAxvwv6cdyiE
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...30427Please respect copyright.PENANAYTgn66QkAd
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...30427Please respect copyright.PENANAZtU9lRQV04
30427Please respect copyright.PENANAsEHecGCEOf
"Lebih cepat Ray! Lebih cepat." Pinta Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANACPe9fxlViv
30427Please respect copyright.PENANACG8LlJiJwn
Nafas Rayhan mendengus, menahan gejolak birahinya. Sementara di bawah sana, kemaluannya bergerak semakin cepat menubruk daging empuk milik seorang Ustadza yang di kenal cukup alim.30427Please respect copyright.PENANAQZlPjqHcGF
30427Please respect copyright.PENANAOzvf2AL4IL
Sembari menyodok memek Ustadz Dewi, Rayhan meremas payudaranya yang besar.30427Please respect copyright.PENANAZL5Q5Mde5C
30427Please respect copyright.PENANAMKSlYJYnvD
"USTADZA KELUAAAAR RAY!" Pekik Dewi.30427Please respect copyright.PENANAffs8Xo0Asp
30427Please respect copyright.PENANAWGM5Roo3Wr
Buru-buru Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak cairan bening kembali menyembur keluar. Dengan mulut mengangah, Ustadza Dewi menyambut orgasmenya.30427Please respect copyright.PENANAS5URpdKowv
30427Please respect copyright.PENANAmjKq17ZtLy
******30427Please respect copyright.PENANAmQOnEnHiSw
30427Please respect copyright.PENANAWwdNmtLPil
Rayhan duduk di sofa sembari memeluk tubuh Ustadza Dewi yang tampak kelelahan. Tubuh telanjangnya yang indah, tampak semakin indah karena peluh yang membasahi tubuh mulusnya.30427Please respect copyright.PENANAAEBsxTRi2v
30427Please respect copyright.PENANAyS3ohGq5zH
Telapak tangan Rayhan yang tak bisa diam bermain dengan puting Ustadza Dewi yang telah mengeras. Sementara Ustadza Dewi lebih banyak diam.30427Please respect copyright.PENANAtvEdZ5rhgW
30427Please respect copyright.PENANAqZCZ49uiUk
"Bawak Ustadza ke kamar." Pintanya kemudian.30427Please respect copyright.PENANAuwUILWHq7C
30427Please respect copyright.PENANAFQTfy45nmS
Rayhan tersenyum. Lalu dia menggendong tubuh telanjang Ustadza Dewi ke kamarnya.30427Please respect copyright.PENANAiF4LrRDjxR
30427Please respect copyright.PENANAXaEcSJjIi1
Setibanya di dalam kamar Rayhan menurunkannya kembali. Ustadza Dewi meminta Rayhan tiduran, dan pemuda tanggung itu menuruti keinginan Ustadza Dewi. Ia berbaring dengan kedua kaki menjuntai di ujung tempat tidur Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAMwhiXHR2iZ
30427Please respect copyright.PENANA3Yh9Z8HgRs
Ustadza Dewi ikut naik keatas, dia mencium sekujur wajah Rayhan. Dari mata, hidung, pipi, hingga bibirnya. Lalu terus turun menuju dada Rayhan.30427Please respect copyright.PENANA6w3vtPXhNK
30427Please respect copyright.PENANAM8urpdNFab
"Ughkk..." Lenguh Rayhan nikmat.30427Please respect copyright.PENANAejP2vhtLzb
30427Please respect copyright.PENANAye8BNQCwYS
Ustadza Dewi bermain dengan dengan dada bidang Rayhan, sementara telapak tangannya menggapai batang kemaluan Rayhan. Dia menggenggam dan mengocok kontol Rayhan.30427Please respect copyright.PENANAegqqOaecp4
30427Please respect copyright.PENANAbbPtT0U9qQ
"Hisap kontol ana Ustadza!" Pinta Rayhan.30427Please respect copyright.PENANADrXgISGpXa
30427Please respect copyright.PENANAY0E5hzNEIQ
Ustadza Dewi segera menuruti permintaan tuannya, dia beralih ke kontol Rayhan. Dia jilati setiap inci batang kemaluan Rayhan hingga basah kuyup. Tak lupa ia mencucup kepala kontol Rayhan.30427Please respect copyright.PENANAsEVpdyaVp1
30427Please respect copyright.PENANA7e5yRH4rTF
"Aahkk... Enak! Eehmm..." Desah Rayhan ketika Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan kedalam mulutnya.30427Please respect copyright.PENANAxlwM1fyzcG
30427Please respect copyright.PENANAEQ5SLD0CbT
Tangan Rayhan membelai rambut Ustadza Dewi yang tergerai indah. "Terus Ustadza! Aahkk... Enak, Oughkk..." Mata Rayhan terpejam meresapi kuluman Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAUww46lYD60
30427Please respect copyright.PENANA4iT4WHUlyl
Karena tidak ingin Rayhan segera keluar, Ustadza Dewi segera mengakhiri kulumannya. Ia naik keatas tempat tidur. Dengan posisi memunggungi Rayhan, Ustadza Dewi mengarahkan kemaluan Rayhan di depan bibir memeknya yang merekah indah.30427Please respect copyright.PENANAHPNIChZIPM
30427Please respect copyright.PENANAlDXKMUEQ8g
Dengan perlahan Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan di dalam memeknya.30427Please respect copyright.PENANAuvyEO4TwT0
30427Please respect copyright.PENANAhThmTmrl7D
Bleeesss...30427Please respect copyright.PENANAIF7d0sMICi
30427Please respect copyright.PENANAgsH5AjQPf8
"Oughkk..." Erang Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAshI8inUHPM
30427Please respect copyright.PENANAhNDmsUkZ7Y
Rayhan meletakan tangannya di bawah kepalanya sebagai bantalan. Sementara Ustadza Dewi bekerja ekstra menggoyangkan pinggulnya naik turun.30427Please respect copyright.PENANA268VXQQEOZ
30427Please respect copyright.PENANATU9I7pFS9I
Dari posisinya Rayhan dapat melihat jelas memek Ustadza Dewi yang tengah memakan kontolnya. Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi ikut ketarik keluar ketika ia mengangkat pinggulnya, dan sebaliknya, ketika Ustadza Dewi menekan pinggulnya, bibir kemaluan Ustadza Dewi tampak masuk ke dalam.30427Please respect copyright.PENANADDcFlQf6i7
30427Please respect copyright.PENANAvZw5GTbRPl
"Aahkk... Aaahkk... Aaahk..." Ustadza Dewi tampak terengah-engah.30427Please respect copyright.PENANAsGBQthCNQt
30427Please respect copyright.PENANAp4T0x9fGat
Setelah hampir lima menit dengan posisi tersebut. Ustadza Dewi kembali merasakan getaran nikmat di sekujur tubuhnya. Tepat ketika ia menarik lepas kontol Rayhan dari dalam memeknya, ia menggapai puncak kenikmatannya.30427Please respect copyright.PENANAS2HmqTeQIv
30427Please respect copyright.PENANAr1m15K0Ojf
Seeeeeeeeeerrrr....30427Please respect copyright.PENANAW5Tdy8mgcW
30427Please respect copyright.PENANAjBcSrDVecD
Sembaran cairan cintanya membuat sepasang kaki dan selangkangan Rayhan menjadi basah.30427Please respect copyright.PENANAS50qdyEVnk
30427Please respect copyright.PENANAJEuOyK9mCP
*****30427Please respect copyright.PENANApUiamRpsLC
30427Please respect copyright.PENANA8Sn5CcqdEH
Rayhan yang terlalu sibuk bercinta dengan gurunya, tidak menyadari perubahan cuaca di luar rumah. Angin yang tadinya tenang, mendadak bertiup kencang, menggoyang pohon besar yang telah berusia puluhan bahkan ada yang telah berusia ratusan tahun.30427Please respect copyright.PENANAL2sfYWPu6T
30427Please respect copyright.PENANAsLRy98x1Dn
Burung-burung kecil yang tengah beristirahat di dalam sarangnya, berusaha mati-matian menjaga anak-anaknya yang terus berteriak ketakutan.30427Please respect copyright.PENANA94tS1KI7ib
30427Please respect copyright.PENANAZXhPcqkH8c
Sementara rembulan yang tadinya terang benderang kini telah tertutup awan dengan sempurna. Tidak ada lagi keindahan, yang ada hanyalah suasana mencekam. Andai Rayhan menyadari perubahan cuaca malam ini, tentu Rayhan akan bergegas pulang untuk melindungi saudaranya. Tapi sayang, kenikmatan dunia membutakan indranya.30427Please respect copyright.PENANAF45g3gsAiV
30427Please respect copyright.PENANAc7CPs0s7o9
Duaaaarrrr.... Duaaaarrrr... Duaaaarrrr...30427Please respect copyright.PENANAoIsL1izDcT
30427Please respect copyright.PENANAmORKmXQGHm
Suara petir sahut-menyahut memekakkan telinga, perlahan hujan mulai turun membasahi tanah pesantren Al-tauhid.30427Please respect copyright.PENANA2vpWx4N9qR
30427Please respect copyright.PENANAsAx9ziXWu2
Entah dari mana asalnya, mahluk aneh itu tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumah seorang Ustadza. Ia menyelinap masuk hingga ke dapur.30427Please respect copyright.PENANAUrTMF9eFdE
30427Please respect copyright.PENANAbzYG45pSXQ
"Astaghfirullah!" Gelas yang ada di tangan Ustadza Dwi terlepas hingga jatuh ke lantai. Matanya membeliak tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.30427Please respect copyright.PENANAcMDJQdBKN4
30427Please respect copyright.PENANA3pfA4utioV
Tepat dihadapannya, seorang mahluk menyeramkan berdiri di depannya. Tubuhnya berwarna hijau pekat dengan mata melotot yang seakan ingin keluar dari kelopak matanya. Giginya runcing, menambah keseraman mahluk tersebut.30427Please respect copyright.PENANAoCTfXljreT
30427Please respect copyright.PENANAPpTqDqfpaN
Mahluk aneh itu menyeringai melihat mangsanya yang terdiam kaku sanking takutnya.30427Please respect copyright.PENANARYx8u8KSyM
30427Please respect copyright.PENANAi5029GtsNb
"TO... TOLOOOOOOONG!" Teriak Ustadza Dwi.30427Please respect copyright.PENANAO0MnqRYL4r
30427Please respect copyright.PENANAVmC7s9Uv5n
Dengan cekatan sang mahluk menangkap tubuh Ustadza Dwi yang terus meronta-ronta. Dia dengan mudahnya merobek pakaian tidur yang dikenakan Ustadza Dwi, berikut dengan pakaian dalamnya.30427Please respect copyright.PENANAF7Os72pdSc
30427Please respect copyright.PENANAlyn7hfnGko
Dalam sekejap, mahluk aneh itu berhasil membuat Ustadza Dwi telanjang bulat. Mata merah sang kolor ijo menatap nanar kearah tubuh telanjangnya.30427Please respect copyright.PENANAtFrFCcWGzm
30427Please respect copyright.PENANALyuSy2au2Y
"Jangaaaaan! Hentikan." Histeris Ustadza Dwi.30427Please respect copyright.PENANAQAHnPNbwJe
30427Please respect copyright.PENANAHzabc3w3WD
Tubuhnya terdorong hingga jatuh kelantai. Dengan gerakan cepat sang kolor ijo menindih tubuh Ustadza Dwi, dia segera memposisikan kemaluannya diantara lipatan memek Ustadza Dwi. Mata Ustadza Dewi membeliak merasakan desakan kontol kolor ijo yang begitu besar.30427Please respect copyright.PENANAUP1anUGX3X
30427Please respect copyright.PENANA0z8az5f4I5
Kepala kontolnya menyeruak masuk dengan paksa memek Ustadza Dwi. Membuat tubuh Ustadza Dwi terasa kakuh sanking tegangnya. Perlahan tapi pasti, kepala kontol kolor ijo menyentuh dasar vaginanya.30427Please respect copyright.PENANAjuShLN223M
30427Please respect copyright.PENANAIwo3DdOOPA
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAYeBJxcNfgi
30427Please respect copyright.PENANAnvTJBXxCfD
Walaupun telah melahirkan seorang anak, tapi tetap saja memek Ustadza Dwi terasa legit dan nikmat. Dengan gerakan menghentak kolor ijo mengaduk memek Ustadza Dwi. Sementara kedua tangannya mencengkram kedua payudara Ustadza Dwi yang berukuran 34D.30427Please respect copyright.PENANA89QnbLmekM
30427Please respect copyright.PENANADoSU2v10fI
Dia meremasnya dengan kasar, meninggalkan bekas merah di kedua payudara Ustadza Dwi. Wanita berusia 38 tahun tersebut mulai menghayati pemerkosaan yang di alaminya.30427Please respect copyright.PENANAMkhm9v8et6
30427Please respect copyright.PENANA52o6k9GXOZ
Jujur saja selama ini ia selalu membayangkan dirinya di perkosa dan di lecehkan oleh seorang pria. Dan malam ini, tanpa ia duga, apa yang ia khayalkan selama ini akhirnya terjadi juga, sehingga tidak heran, kalau dengan cepat Istri dari Ustad Furqon tersebut tampak sangat menikmati pemerkosaan yang ia alami.30427Please respect copyright.PENANAoGwaAXjZLl
30427Please respect copyright.PENANAczfM3HMkYJ
"To... Tolooong! Aahkk... Hentikan!" Jerit Ustadza Dwi.30427Please respect copyright.PENANAwaoRXENaHh
30427Please respect copyright.PENANAh0qK7labBY
Tapi tubuhnya hanya diam saja, dan menerima setiap hentakan kontol kolor ijo di dalam memeknya. Bahkan sepasang kaki jenjangnya melingkar di pinggang kolor ijo, sehingga kontol kolor ijo semakin dalam masuk ke dalam memeknya.30427Please respect copyright.PENANAU3ZjGMoCiG
30427Please respect copyright.PENANAUW8JnzqiOT
Tubuh Ustadza Dwi yang bermandikan keringat tampak gelajotan menerima hentakan kontol kolor ijo.30427Please respect copyright.PENANATuvtKoY1gh
30427Please respect copyright.PENANAq1jInzDc8V
"Aahkk... Aahkk.. aahkk..." Desahnya.30427Please respect copyright.PENANAI8k9MJO0uI
30427Please respect copyright.PENANAa7GV2zaxwE
Setelah beberapa menit kemudian, Ustadza Dwi mengerang panjang seiring dengan orgasmenya. Buru-buru kolor ijo mencabut kontolnya, membiarkan Ustadza Dwi menikmati orgasmenya. Creeetsss... Creeetsss... Creeetsss... Beberapa kali Ustadza Dwi menyemburkan cairan cintanya.30427Please respect copyright.PENANAbgAjyJVARA
30427Please respect copyright.PENANA8uxCDDlNH2
Setelah merasa reda, tubuh indah Ustadza Dwi terkulai lemas tak berdaya. Kolor ijo yang belum puas memaksa Ustadza Dwi berdiri dan duduk di atas meja makan.30427Please respect copyright.PENANAOwSEg8dY34
30427Please respect copyright.PENANAJ6oVen2QAy
"Tidaaak... Jangaaaaan!" Melas Ustadza Dwi.30427Please respect copyright.PENANAREAroeWaYW
30427Please respect copyright.PENANARkyLjbFzH8
Tapi tubuhnya, lagi-lagi mengkhianati dirinya. Tanpa perlawanan berarti, ia membiarkan sang kolor ijo menjilati memeknya yang berbulu tipis.30427Please respect copyright.PENANA8DpElwpnGf
30427Please respect copyright.PENANAZK1Kz5Vr3i
Sruuuppss....30427Please respect copyright.PENANAgZu8CjFGeS
Sruuuppss...30427Please respect copyright.PENANAC153qWQpGz
Sruuuppss...30427Please respect copyright.PENANAciG8nyUMuv
30427Please respect copyright.PENANA91Rygk073c
Sang kolor ijo menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dwi yang membanjir cukup banyak. Menelan dan menjilati clitoris Ustadza Dwi yang mulai tampak terengah-engah.30427Please respect copyright.PENANAGqj1db0nDe
30427Please respect copyright.PENANALTwTdOMApi
Setelah di rasa cukup kolor ijo kembali mengarahkan kemaluannya di depan memek Ustadza Dwi. Dengan satu dorongan ia kembali menusuk memek Ustadza Dwi. "Oughkk... Tuhan!" Lenguh Ustadza Dwi, ia mencengkram erat pinggiran meja makannya.30427Please respect copyright.PENANAV2h1FJH1kB
30427Please respect copyright.PENANAMtaVldBlmX
Driit... Driit... Driit...30427Please respect copyright.PENANAGt6jWa08dk
30427Please respect copyright.PENANAWJVHL0jQUw
Meja makannya tampak berderit-derit ketika pinggul kolor ijo menghentak memek Ustadza Dwi.30427Please respect copyright.PENANAHQhBpnyRkh
30427Please respect copyright.PENANAgR7lotjbWz
Tidak butuh waktu lama bagi Ustadza Dwi untuk kembali mendapatkan orgasmenya. Ia melolong panjang menyambut orgasmenya dari seorang mahluk yang tidak jelas asal usulnya. Tapi karena itu Ustadza Dwi menjadi sangat bergairah. Sungguh ia mengutuk dirinya sendiri, karena menikmati pemerkosaan yang ia alami malam ini.30427Please respect copyright.PENANAxu3Y6KAWWL
30427Please respect copyright.PENANAngtUA1Ii2D
Tanpa di ketahui dua orang tersebut. Tampak dari balik pintu seorang gadis muda tengah menatap tak percaya dengan apa yang saat ini ia lihat.30427Please respect copyright.PENANANG9gbsQ8l5
30427Please respect copyright.PENANAB6fI69qtjR
*****30427Please respect copyright.PENANASrWj0h06oU
30427Please respect copyright.PENANAmbjq43djGv
Suara Muazin menggema dari menara masjid yang menjulang tinggi, membangunkan para penghuni pondok pesantren Al-tauhid yang terlelap tidur, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi menimpa salah satu staf pengajar di ponpes Al-tauhid. Sementara sang kolor ijo telah lama menghilang jauh sebelum sang Muazin mengumandangkan azan subuh.30427Please respect copyright.PENANAXAb8SpH0T3
30427Please respect copyright.PENANAgiJyCo6lOY
Sementara itu di kediaman Ustadza Dewi. Wanita berusia 39 tahun itu baru saja selesai mengambil wudhu dan berniat membangunkan Rayhan yang masih terlelap.30427Please respect copyright.PENANAEM5Hqw3zhx
30427Please respect copyright.PENANAhN50cd7m28
"Bangun Ray!" Panggil Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANATyk1jUdFeX
30427Please respect copyright.PENANAC2XZeYw4H9
Rayhan duduk di tempat tidur sembari mengucek-ngucek matanya yang masih mengantuk. "Ustadza!" Lirih Rayhan, ia terlihat takjub melihat kecantikan Ustadza Dewi yang memakai mukena berwarna putih bersih.30427Please respect copyright.PENANA5EczjvBiPP
30427Please respect copyright.PENANA3yPsVsFQjL
"Sudah azan! Shalat dulu." Pinta Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAPAl9YxsVtn
30427Please respect copyright.PENANAi8qDdL4vSD
Rayhan tersentak kaget. Ia baru sadar kalau dirinya telah melupakan sesuatu yang penting. Dengan perasaan cemas ia bergegas keluar dari rumah Ustadza Dewi.30427Please respect copyright.PENANAn5gj56l5rI
30427Please respect copyright.PENANAw9E5nCRmjD
Mata Rayhan terpaku diam memandangi tanah yang basah karena di guyur hujan. Perasaannya menjadi tak tenang, ada kekhawatiran yang membuncah dihatinya. Berulang kali ia mengutuk kebodohannya yang sampai melupakan tujuan awalnya berada di luar rumahnya.30427Please respect copyright.PENANAcGgS2K0PrI
30427Please respect copyright.PENANAxQjLrDOv4y
Rayhan berkeyakinan, sang kolor ijo semalam kembali beraksi. Entah siapa lagi yang menjadi korban kolor ijo.30427Please respect copyright.PENANAMs0T9fQxjK
30427Please respect copyright.PENANAJRuoyZZxgu
Pemuda itu tampak menghela nafas. Ada rasa sesak di dadanya saat bayangan wajah Zaskia melintas di kelopak matanya. "Oh Tuhan, apa yang kulakukan, bukankah aku sudah berjanji akan menjaganya? Tuhan tolong lindungi Kakak." Bisik hatinya, ia menangis marah terhadap dirinya sendiri.30427Please respect copyright.PENANAKA3DJ8qJpV
30427Please respect copyright.PENANAzJFSSbYOGv
Ustadza Dewi yang melihat Rayhan berulang kali menghela nafas, tak berani mengganggunya, bahkan ketika Rayhan pergi tanpa pamit, Ustadza Dewi hanya menatapnya kecewa.30427Please respect copyright.PENANAYEIJSWr35d
30427Please respect copyright.PENANAOnHp4whX68
Ya...30427Please respect copyright.PENANA7oKgs5jfA6
Tidak ada ucapan mesra yang keluar dari bibir Rayhan, setelah apa yang mereka lakukan semalaman.30427Please respect copyright.PENANA9j4sXb6uPF
30427Please respect copyright.PENANAY7AVGvQ1cV
*****30427Please respect copyright.PENANArok1JVz5fz