Cuaca malam ini terasa lebih bersahabat di bandingkan malam-malam sebelumnya, yang selalu di guyur hujan lebat dan di sertai angin kencang. Tampak bintang-bintang kecil menghiasi langit malam ini, menemani sang rembulan yang muncul dengan bentuk sempurna.32041Please respect copyright.PENANAwrAGegJCIt
32041Please respect copyright.PENANASkxNoWByWR
Seperti yang sudah mereka sepakati, Asyifa, Adinda dan Aurel menginap di rumah Aziza. Melihat keakraban mereka, Ustadza Dwi terlihat sangat senang.32041Please respect copyright.PENANAD95WJsAxwq
32041Please respect copyright.PENANA5rk5TBFMkn
Di dalam kamar Aziza. Tampak mereka tengah menggoda Asyifa. Bermula ketika Aziza menceritakan kejadian kemarin sore ketika mereka bertemu dengan Adiknya Ustadza Zaskia.32041Please respect copyright.PENANALpcWDlA3XI
32041Please respect copyright.PENANAnyjI8Rnt1X
"Cie... Cie..." Ledek Aurel.32041Please respect copyright.PENANAJcf89VnI8s
32041Please respect copyright.PENANACbrKuhvNag
Wajah Asyifa bersemu merah. "Ih, apaan si kalian." Celoteh Asyifa, ia tampak kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa ketika teman-temannya membully dirinya.32041Please respect copyright.PENANATYBXKKS3pH
32041Please respect copyright.PENANAf0IiCUgpPs
"Enaknya yang di peluk." Goda Aziza.32041Please respect copyright.PENANAuCxfELpQ6K
32041Please respect copyright.PENANAui4WPPlVV0
Adinda yang tengah duduk di kursi belajar sembari memegang buku untuk mengulangi pelajaran tadi siang, hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku ketiga sahabatnya. Ada perasaan bahagia yang menyeruak ke dalam hatinya, ketika melihat kedekatan yang terjalin diantara mereka.32041Please respect copyright.PENANApKcHRM49KA
32041Please respect copyright.PENANAaCS9Txoem5
Sungguh Adinda merasa bersyukur bisa memiliki sahabat seperti mereka bertiga.32041Please respect copyright.PENANAb993DqBQBO
32041Please respect copyright.PENANAPWslb8Bovb
Aurel tiba-tiba memeluk Asyifa. "Mau dong ikut di peluk." Ujar Aurel dengan sedikit mendesah, membuat Asyifa bergidik geli. Ketika hendak melepaskan pelukan Aurel, tiba-tiba Aurel meremas payudaranya.32041Please respect copyright.PENANAfJfGZyiB0j
32041Please respect copyright.PENANANvUiSkZsA2
"Aureeeeel!" Jerit Asyifa.32041Please respect copyright.PENANA1eFH0OBSNk
32041Please respect copyright.PENANA1AqfJJAwCc
Sekuat tenaga Asyifa berusaha memberontak, tapi Aurel tidak melepaskannya. Tanpa ampun Aurel meremas payudara Asyifa.32041Please respect copyright.PENANAyjl0ZZMlA0
32041Please respect copyright.PENANAeZTWdwg22P
Adinda menghela nafas pelan, ia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang di rasa semakin jauh dari norma-norma agama. Sementara Aziza hanya tertawa renyah melihat Asyifa yang terus-terusan meronta dari pelukan Aurel.32041Please respect copyright.PENANA4KENMrA4Jw
32041Please respect copyright.PENANALaZpbI6QMY
Dan tanpa merasa berdosa, Aurel meremas kedua payudara Asyifa hingga gadis berusia belasan tahun itu menjerit, membuat isi kamar menjadi ramai.32041Please respect copyright.PENANAqAEPZlAtuM
32041Please respect copyright.PENANAnIge3eEGV1
*****32041Please respect copyright.PENANA169U8XpjuA
32041Please respect copyright.PENANA00Rpq5MpZv
32041Please respect copyright.PENANA6gQG79cxsN
32041Please respect copyright.PENANAJsbrDmGwJI
32041Please respect copyright.PENANA8HQJSmfASP
32041Please respect copyright.PENANAkwlshCe5oy
32041Please respect copyright.PENANAOdOg6l9KxV
32041Please respect copyright.PENANA1OV7ocp1CO
32041Please respect copyright.PENANAJFrzJCXtnI
32041Please respect copyright.PENANAHKKfRlR6Qn
Sekitar jam 10 malam, Rayhan keluar dari dalam kamarnya. Ia memasuki ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Tampak Zaskia tengah tertidur lelap diatas sofa. Wajah cantiknya terlihat begitu damai, membuat siapapun yang melihatnya pasti ingin menciumnya.32041Please respect copyright.PENANAWgrfjr7DN9
32041Please respect copyright.PENANAPqywG9NfEu
Rayhan menghampiri Kakak kandungnya, ia menatap Zaskia dengan tatapan yang tidak biasanya. Hatinya bergetar melihat Zaskia yang tengah tertidur.32041Please respect copyright.PENANA4oZtg7iMUf
32041Please respect copyright.PENANA6sO7BNrZCw
Malam ini tidak ada yang spesial dari Zaskia, ia hanya mengenakan piyama tidur dengan model celana. Hanya saja, bagian perutnya terbuka, memamerkan perut rata dan kulitnya yang putih bak pualam.32041Please respect copyright.PENANAenQAL84hRy
32041Please respect copyright.PENANAuvwNbDfIlx
"Kak!" Panggil Rayhan.32041Please respect copyright.PENANA9ppIE12UZG
32041Please respect copyright.PENANAWKWsfJ38Hy
Zaskia menggeliat pelan, lalu kembali tidur, seakan tidak terganggu dengan panggilan sang Adik.32041Please respect copyright.PENANAlpVolW6Gtu
32041Please respect copyright.PENANAf9TJdF1i40
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya, seraya mendesah pelan. Dia mengambil remote tv dan mematikan tvnya yang masih menyala. Kemudian dengan sangat hati-hati Rayhan mengangkat tubuh Kakaknya, menggendongnya dengan perlahan.32041Please respect copyright.PENANANRwMj6Imw6
32041Please respect copyright.PENANAbnblwmSMV8
Deg... Deg... Deg...32041Please respect copyright.PENANAanYg6wCcSL
32041Please respect copyright.PENANA0jPFzq7XSZ
Detak jantung Rayhan berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajahnya memanas tatkalah ia menatap wajah Zaskia yang begitu cantik.32041Please respect copyright.PENANAWPvbUoPQhP
32041Please respect copyright.PENANAc4rT5ATr27
"Astaghfirullah! Apa yang kupikirkan!" Bisik hati Rayhan.32041Please respect copyright.PENANAcdhk5BBLQl
Sembari menggendong Kakaknya, ia membawa Zaskia menuju kamar sang Kakak. Dengan sangat hati-hati Rayhan membaringkan Zaskia, agar Kakak kandungnya itu tidak terjaga dari lelapnya.32041Please respect copyright.PENANApr2wudY3MH
32041Please respect copyright.PENANA9Mb4Enidk1
Sejenak ia terpaku menatap Kakaknya. Payudara Zaskia yang berukuran 34D tampak turun naik, mengikuti irama nafas Zaskia yang teratur.32041Please respect copyright.PENANAWhEFB8JdlU
32041Please respect copyright.PENANAmHvs1OYpak
"Cantik!" Ujar Rayhan.32041Please respect copyright.PENANAdsWsBy5K7h
32041Please respect copyright.PENANAyI2GiRN115
Tapi buru-buru Rayhan menggelengkan kepalanya. Zaskia memang cantik, tapi ia masih punya moral untuk tidak mengambil kesempatan di saat Kakaknya tengah tertidur lelap dengan damai. Dia menarik selimut Zaskia hingga menutupi sebagian tubuhnya. Lalu dengan perlahan ia mengecup kening Zaskia.32041Please respect copyright.PENANAAENf7Aflak
32041Please respect copyright.PENANABH5bVctsvT
Untuk terakhir kalinya, sebelum meninggalkan kamar Kakaknya, Rayhan melihat kearah Zaskia yang terbaring pasrah. Tampak pemuda itu menghela nafas, lalu pergi meninggalkan kamar Zaskia.32041Please respect copyright.PENANAUjH5QinfNg
32041Please respect copyright.PENANArkgMT38x5g
Tepat ketika pintu kamarnya tertutup, Zaskia bergumam pelan. "Ray!!" Lirihnya.32041Please respect copyright.PENANAhjR56etgL9
32041Please respect copyright.PENANABhyMJrU4ir
*****32041Please respect copyright.PENANAZRbdP0ewQm
32041Please respect copyright.PENANA7nKQZnRHHY
Keadaan di luar rumah terasa tidak mencekam seperti biasanya. Bahkan terasa terlalu damai bagi Rayhan, tetapi walaupun begitu ia tetap memeriksa sekeliling rumahnya, memastikan tidak ada mahluk aneh yang mendekati rumah mereka.32041Please respect copyright.PENANA14RTZndLoy
32041Please respect copyright.PENANA3zzgol4Ulj
Ada alasan kenapa Rayhan memilih memantau rumahnya dari jauh, ketimbang tetap berada di dalam rumah menjaga Kakak kandungnya.32041Please respect copyright.PENANA4ZuHPxV2T9
32041Please respect copyright.PENANAy2h8dJcVgM
Seingatnya, setiap kali mahluk itu hadir, tidak ada satupun orang yang berada di dekat korban akan menyadari kehadiran mahluk tersebut. Mereka semua akan tertidur lelap, selagi mahluk aneh itu memperkosa korbannya. Dengan alasan itulah Rayhan menjaga jarak dari Kakaknya, agar bisa tetap terjaga dan melindungi orang yang sangat berharga di dalam hidupnya..32041Please respect copyright.PENANAicH3nMlOJQ
32041Please respect copyright.PENANAafRFqA3Chi
Untuk kedua kalinya ia mengitari rumahnya, dan Rayhan tidak menemukan jejak si kolor ijo berada di dekat rumahnya. Sembari menghela nafas ia duduk di potongan pohon kelapa yang telah di tebang.32041Please respect copyright.PENANAEWq8WjnXyU
32041Please respect copyright.PENANAgh9i4CHxTK
"Huaam." Dia menutup mulut sembari menguap.32041Please respect copyright.PENANAHbop7Kbazt
32041Please respect copyright.PENANAlIZPDmE7m8
Matanya yang biasanya tajam seperti elang, kini terlihat begitu sayu dan lelah. Maklum saja, karena akhir-akhir ini Rayhan tertidur tidak lebih dari dua jam. Rayhan baru tidur setelah menunaikan shalat subuh. Dan bangun lagi sekitar jam enam pagi.32041Please respect copyright.PENANA9qRbUPDqMG
32041Please respect copyright.PENANA1zeh0pidWM
Dia melipat tangannya di dada, untuk mengurangi hawa dingin yang membuat tubuhnya menggigil.32041Please respect copyright.PENANA4jH9o5lSNp
32041Please respect copyright.PENANA1GAWCHcPbu
"Ray!"32041Please respect copyright.PENANAStQDqbJl9K
32041Please respect copyright.PENANA1SBokytfEz
Tubuh Rayhan terlonjak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya. Saat ia berbalik, ia mendesah pelan ketika menyadari kehadiran Ustadza Dewi. "Astaghfirullah! Ana pikir tadi siapa?" Rayhan berujar sembari menggelengkan kepalanya.32041Please respect copyright.PENANA9IZDHL5XaN
32041Please respect copyright.PENANAnv0D4fD0eQ
"Antum pikir Ustadza hantu?" Singgung Ustadza Dewi sembari mengangkat alisnya.32041Please respect copyright.PENANAcit7rIsj5p
32041Please respect copyright.PENANAWW9LLdEOHN
Rayhan menggaruk kepalanya sembari tersenyum kecut. "Ya habisnya Ustadza ngagetin!" Jawab Rayhan, tidak memungkiri apa yang di katakan Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAFUhk3IwdP9
32041Please respect copyright.PENANAn1Z6RvyFxO
"Dasar kamu."32041Please respect copyright.PENANAVuRa1YZrNI
32041Please respect copyright.PENANAhV8VnQ33d2
"Kok Ustadza malam-malam ke luar rumah! Ada perlu apa Ustadza?" Tanya Rayhan keheranan.32041Please respect copyright.PENANAxZ5D2sDzFA
32041Please respect copyright.PENANAP5N3oANoEX
Ustadza Dewi duduk di potongan pohon kelapa yang tadi di duduki Rayhan. "Dari jendela Ustadza lihat kamu mondar-mandir kayak orang kebingungan." Jelas Ustadza Dewi, dia merapatkan kardigan miliknya untuk mengurangi hawa dingin. "Kamu lagi berantem sama Uhkti Zaskia?" Tanya Ustadza Dewi penasaran.32041Please respect copyright.PENANAQ4bpfnCtsP
32041Please respect copyright.PENANAHrRLV78EwK
"Eh..."32041Please respect copyright.PENANAh7daiPtu4b
32041Please respect copyright.PENANAL3fdPBJO2S
"Berantem dengan saudara itu hal biasa, nanti juga baikan, jangan terlalu di pikirkan." Potong Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANA0c6jkSbuZm
32041Please respect copyright.PENANAUyauaedc4x
Rayhan yang tadinya hendak menjelaskan kenapa dirinya berada di luar menjadi urung. "Iya Ustadza!" Jawab Rayhan mengamini ucapan Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANANakr6dqUjc
32041Please respect copyright.PENANAqeMmVWj203
"Malam ini kamu tidur di rumah Ustadza! Besok pagi Kakak kamu pasti sudah baikan." Jelas Ustadza Dewi seraya tersenyum manis.32041Please respect copyright.PENANA0VCAhAJuqh
32041Please respect copyright.PENANA7GFNpVztQZ
"Gak apa-apa Ustadza, saya di sini saja! Gak enak sama Nikita." Tolak halus Rayhan.32041Please respect copyright.PENANANIEoTf1Zti
32041Please respect copyright.PENANAOQsP19LGgw
Ustadza Dewi berdiri sembari merapikan gaun tidurnya yang berwarna putih. "Di rumah lagi gak ada orang! Nikita malam ini menginap di asrama temannya." Ujar Ustadza Dewi setengah berbisik.32041Please respect copyright.PENANArLxrUzrqo9
32041Please respect copyright.PENANAvxcwwBRBry
Ucapan Ustadza Dewi sukses membuat Rayhan terdiam seribu bahasa. Pemuda itu sadar, kalau ucapan Ustadza Dewi adalah sebuah undangan khusus untuknya.32041Please respect copyright.PENANALClnoJcper
32041Please respect copyright.PENANATPmwu90dRQ
Tanpa menunggu jawaban Rayhan, Ustadza Dewi berlalu pergi menuju rumahnya. Sedetik kemudian Rayhan bergegas menyusul Ustadza Dewi. Sejenak ia lupa, akan niatnya yang ingin menjaga Kakak kandungnya.32041Please respect copyright.PENANAEzB36ir8hs
32041Please respect copyright.PENANA6ek3oJw41n
*****32041Please respect copyright.PENANAPR6CUoSjyY
32041Please respect copyright.PENANAsEAnBzhdvQ
Di ruangan tamu minimalis itu, tampak kedua insan berbeda generasi tengah bercumbu mesrah. Kedua bibir mereka bertautan, saling hisap dan melumat satu sama lainnya. Telapak tangan Rayhan membelai punggung Ustadza Dewi membuat tubuh Ustadza Dewi merinding.32041Please respect copyright.PENANA9f94AazKj3
32041Please respect copyright.PENANAzaxVjMEhqW
Dengan perlahan Rayhan membuka cardigan yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga sang Ustadza hanya mengenakan gaun tidur tanpa lengan.32041Please respect copyright.PENANARh6t19qkHl
32041Please respect copyright.PENANALsV8USoK2J
Rayhan mengecup mesrah pundak telanjang Ustadza Dewi, merangsang wanita paruh baya itu.32041Please respect copyright.PENANAj0LaGxhYe3
32041Please respect copyright.PENANAtndmx6GytS
"Ahkk, Ray! Aaahkk..."32041Please respect copyright.PENANA80LaUom0y0
32041Please respect copyright.PENANA2YP4XLTGE4
Sembari menurunkan gaun tidur tersebut, Rayhan mengecup dada Ustadza Dewi. Dan seperti yang sudah di duga Rayhan. Ustadza Dewi sudah tidak memakai bra untuk melindungi payudaranya.32041Please respect copyright.PENANAujvxWudLsD
32041Please respect copyright.PENANAdEEy9aDyIK
Tepat ketika gaun tidur itu merosot kelantai, Rayhan mencomot payudara Ustadza Dewi. Dia menghisap payudara Ustadza Dewi secara bergantian, memainkan lidahnya di sekitar puting Ustadza Dewi yang cukup besar. Sementara telapak tangannya meremas pantat sebelah kiri Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAJ99z4mK9Q0
32041Please respect copyright.PENANAY8yqJxoZwG
"Aahkk... Ray! Terus sayang." Racau Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAmq4jjCraqY
32041Please respect copyright.PENANAa1oXuND6aE
Dia mendekap kepala Rayhan yang tengah bermain dengan kedua payudaranya yang berukuran 36D.32041Please respect copyright.PENANA6kQcssCbAS
32041Please respect copyright.PENANAizT7rYcH6Y
Tubuhnya yang sudah lama tidak di sentuh, menggeliat tak terkendali, menikmati hisapan mulut Rayhan di kedua payudaranya yang besar.32041Please respect copyright.PENANAZ249bGKwqe
32041Please respect copyright.PENANAAes5Z3MXga
Rayhan membantu Ustadza Dewi duduk di sofa, dia mendekap pundak Ustadza Dewi sembari melumat bibirnya. Sementara tangan Rayhan bergerilya di paha mulus Ustadza Dewi, terus naik menuju selangkangan Ustadza Dewi yang terbungkus kain segitiga berwarna putih yang telah basah.32041Please respect copyright.PENANAeJ9ZKYH2if
32041Please respect copyright.PENANAQiQX1cLbR8
Jemari telunjuknya menggosok clitoris Ustadza Dewi dari luar celana dalam.32041Please respect copyright.PENANAxUpJNaZgVa
32041Please respect copyright.PENANADZkMyw1lOy
Setelah puas berciuman, Rayhan berlutut dihadapan Ustadza Dewi. Dia menaikan kedua kaki Ustadza Dewi keatas sofa dengan posisi mengangkang.32041Please respect copyright.PENANA76h22oDEAR
32041Please respect copyright.PENANAWARa61ylDE
"Saya buka ya Uatadza!" Izin Rayhan.32041Please respect copyright.PENANAlMJWqjtF6G
32041Please respect copyright.PENANAO82gkNObnU
Ustadza Dewi mengangguk lemah. "Buka aja sayang! Ini milikmu." Lirih Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANATukgkGyL2P
32041Please respect copyright.PENANAB3XHaCfBbq
Dengan perlahan Rayhan menarik turun celana dalam Ustadza Dewi. Dengan sedikit mengangkat pinggulnya, Ustadza Dewi membantu Rayhan melepas celana dalamnya. Tampak rambut kemaluan Ustadza Dewi yang tumbuh subur.32041Please respect copyright.PENANA9J3JyiHyCC
32041Please respect copyright.PENANAboINcV8Ny5
Rayhan berdecak kagum melihat keindahan memek Ustadza Dewi. "Indah sekali." Gumam Rayhan, sembari menghirup aroma memek Ustadza Dewi yang menyeruak masuk ke hidungnya.32041Please respect copyright.PENANA4WebVewEUH
32041Please respect copyright.PENANARRd40iqFGZ
Sluuuppsss...32041Please respect copyright.PENANAQ1iq42g58L
Sluuuppsss...32041Please respect copyright.PENANA0ONIOVJLZQ
Sluuuppsss...32041Please respect copyright.PENANA42ZKj0LKgU
32041Please respect copyright.PENANA9Zx8wrDArv
Lidah Rayhan menari-nari di bibir kemaluan Ustadza Dewi. Menyentil clitorisnya dengan ujung lidahnya. Sesekali lidahnya menusuk masuk ke dalam memek Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAcbZ2DpqSg9
32041Please respect copyright.PENANAv0VFcSsND0
"Ray! Aahkk... Terus sayang!" Mohonnya..32041Please respect copyright.PENANABiHrdrcecv
32041Please respect copyright.PENANA4PIOx7ghHp
Sruuuppss... Sruuuppss... Sruuuppss...32041Please respect copyright.PENANAX7LVXIhOif
32041Please respect copyright.PENANAXPvh2Q0mIX
Rayhan menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dewi yang keluar cukup banyak. Rasanya asin dan gurih.32041Please respect copyright.PENANAexPIMKufCQ
32041Please respect copyright.PENANAcZ5tAmKQrO
Sembari menjilati clitoris Ustadza Dewi, jari tengah Rayhan mengocok memek Ustadza Dewi. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Semakin lama, Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Dewi, membuat tubuh Ustadza Dewi belingsatan.32041Please respect copyright.PENANALngXM8QaJN
32041Please respect copyright.PENANA3VOsnBU2VI
"RAY, USTADZA KELUAAAAR!" Jerit Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAyqUw2UWF0A
32041Please respect copyright.PENANAz4Ar0KMluM
Seeeeeeeeeerrrr...32041Please respect copyright.PENANAaMok2hJyd5
32041Please respect copyright.PENANAbZQt1jsdN6
Pinggulnya tersentak-sentak beberapa kali sembari menyemburkan cairan bening dari dalam memeknya dengan jumblah yang cukup banyak.32041Please respect copyright.PENANA1qibbA9Sk4
32041Please respect copyright.PENANAZG0LFyYxgU
Rayhan tersenyum tipis. Ia mendesah puas karena berhasil membuat Ustadza Dewi orgasme.32041Please respect copyright.PENANAApFoJJIdXE
32041Please respect copyright.PENANAKe2iMID1dX
"Aku masukan sekarang ya Ustadza!" Rayhan membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, tampak kontol besarnya menggantung diantara kedua pahanya yang di tumbuhi bulu halus.32041Please respect copyright.PENANAtCkpEmCb06
32041Please respect copyright.PENANAag8zIKLrbV
"Besar sekali Ray!" Lirih Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANA7Zg6brKSFS
32041Please respect copyright.PENANAdZ4361m6WL
Masih dengan posisi sebelumnya, Rayhan memepet tubuh Ustadza Dewi sembari mengarahkan kontolnya di lipatan bibir kemaluan Ustadza Dewi. "Ustadza tidak akan kecewa." Ujar Rayhan sombong.32041Please respect copyright.PENANA5kghR648fe
32041Please respect copyright.PENANAsjzY3hQgqq
"Ustadza tidak sabar lagi sayang! Masukan sekarang." Pinta Ustadza Dewi menggoda.32041Please respect copyright.PENANAzesadBcv5E
32041Please respect copyright.PENANA0tQy6i9Xut
Rayhan menggesekkan kemaluannya ke bibir vagina Ustadza Dewi. Lalu dengan perlahan kepala kontolnya yang berbentuk helm tentara itu membela bibir memek Ustadza Dewi. Wajah Rayhan meringis, merasakan jepitan memek Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANArEs82f6O3m
32041Please respect copyright.PENANAB7e3X4jDe8
Wajah cantik Ustadza Dewi mendongak keatas, sembari mengepal kedua tangannya, meresapi setiap inci batang kemaluan Rayhan yang masuk ke dalam memeknya. Panjang dan keras, itu yang di rasakan Ustadza Dewi saat ini ketika kontol Rayhan menggesek dinding kemaluannya.32041Please respect copyright.PENANAOS2jSGfXMI
32041Please respect copyright.PENANAAjifRXEE9K
Setelah beberapa kali dorongan, akhirnya kontol Rayhan bersemayam di dalam memeknya. "Gilaaaaaa... Ini besar sekali." Bisik hati Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAA9nAyoGXsY
32041Please respect copyright.PENANARDcR2evuAA
"Nikmat sekali jepitan memek Ustadza." Racau Rayhan.32041Please respect copyright.PENANAuwa1g1E8zB
32041Please respect copyright.PENANADgYWJScEQx
Pinggul Rayhan mulai bergoyang maju mundur menyodok memek Ustadza Dewi. "OUGHKK... KONTOL KAMU BESAR SEKALI..." Jerit Ustadza Dewi, ia merasa kontol Rayhan begitu penuh di dalam memeknya.32041Please respect copyright.PENANA229ueWk9cS
32041Please respect copyright.PENANAwCZVg0yGji
Dengan gerakan perlahan tapi konsisten Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANA1F6IXicPac
32041Please respect copyright.PENANAuz50EH9uQh
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...32041Please respect copyright.PENANAK5yp8cphAI
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...32041Please respect copyright.PENANAhME3mTZ6ms
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...32041Please respect copyright.PENANAmwTFzdqn6h
32041Please respect copyright.PENANARWE34XH5zc
"Lebih cepat Ray! Lebih cepat." Pinta Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANApqHyg7d9br
32041Please respect copyright.PENANAAUQOoTPW4c
Nafas Rayhan mendengus, menahan gejolak birahinya. Sementara di bawah sana, kemaluannya bergerak semakin cepat menubruk daging empuk milik seorang Ustadza yang di kenal cukup alim.32041Please respect copyright.PENANAopC42jMtwc
32041Please respect copyright.PENANAeSYfdlh9hu
Sembari menyodok memek Ustadz Dewi, Rayhan meremas payudaranya yang besar.32041Please respect copyright.PENANA6phOmtq9fm
32041Please respect copyright.PENANAE9EOyp5HGV
"USTADZA KELUAAAAR RAY!" Pekik Dewi.32041Please respect copyright.PENANAwDNn3uM7k4
32041Please respect copyright.PENANAHgItfGiGW3
Buru-buru Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak cairan bening kembali menyembur keluar. Dengan mulut mengangah, Ustadza Dewi menyambut orgasmenya.32041Please respect copyright.PENANA9hf6bBPRYF
32041Please respect copyright.PENANAcvw7lyZkxI
******32041Please respect copyright.PENANAK5KQNDCwkE
32041Please respect copyright.PENANAvDzspGwmFz
Rayhan duduk di sofa sembari memeluk tubuh Ustadza Dewi yang tampak kelelahan. Tubuh telanjangnya yang indah, tampak semakin indah karena peluh yang membasahi tubuh mulusnya.32041Please respect copyright.PENANAdhxmE5kBMf
32041Please respect copyright.PENANAQO1dmpP0p3
Telapak tangan Rayhan yang tak bisa diam bermain dengan puting Ustadza Dewi yang telah mengeras. Sementara Ustadza Dewi lebih banyak diam.32041Please respect copyright.PENANAtRQQkpTfur
32041Please respect copyright.PENANAZVdjmfzhLE
"Bawak Ustadza ke kamar." Pintanya kemudian.32041Please respect copyright.PENANAHYlErlw40u
32041Please respect copyright.PENANAuCa04daAnv
Rayhan tersenyum. Lalu dia menggendong tubuh telanjang Ustadza Dewi ke kamarnya.32041Please respect copyright.PENANAeNM9ynk3Sy
32041Please respect copyright.PENANAO0mxz3d6DG
Setibanya di dalam kamar Rayhan menurunkannya kembali. Ustadza Dewi meminta Rayhan tiduran, dan pemuda tanggung itu menuruti keinginan Ustadza Dewi. Ia berbaring dengan kedua kaki menjuntai di ujung tempat tidur Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAPSQOPRl0uv
32041Please respect copyright.PENANAyF5mTppSoT
Ustadza Dewi ikut naik keatas, dia mencium sekujur wajah Rayhan. Dari mata, hidung, pipi, hingga bibirnya. Lalu terus turun menuju dada Rayhan.32041Please respect copyright.PENANAYEAvQl9T8s
32041Please respect copyright.PENANAfFFxPHlo5G
"Ughkk..." Lenguh Rayhan nikmat.32041Please respect copyright.PENANA4NfNtn9Im6
32041Please respect copyright.PENANAzOHelv892m
Ustadza Dewi bermain dengan dengan dada bidang Rayhan, sementara telapak tangannya menggapai batang kemaluan Rayhan. Dia menggenggam dan mengocok kontol Rayhan.32041Please respect copyright.PENANARAiHazPDQI
32041Please respect copyright.PENANAng1rDdB4l0
"Hisap kontol ana Ustadza!" Pinta Rayhan.32041Please respect copyright.PENANAJRGlpzRgHb
32041Please respect copyright.PENANAuXvrOTwYSe
Ustadza Dewi segera menuruti permintaan tuannya, dia beralih ke kontol Rayhan. Dia jilati setiap inci batang kemaluan Rayhan hingga basah kuyup. Tak lupa ia mencucup kepala kontol Rayhan.32041Please respect copyright.PENANAGorGaDecy2
32041Please respect copyright.PENANAdmARIWJrzP
"Aahkk... Enak! Eehmm..." Desah Rayhan ketika Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan kedalam mulutnya.32041Please respect copyright.PENANAoxuF8DQFgj
32041Please respect copyright.PENANAPghdEezQwu
Tangan Rayhan membelai rambut Ustadza Dewi yang tergerai indah. "Terus Ustadza! Aahkk... Enak, Oughkk..." Mata Rayhan terpejam meresapi kuluman Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAyzR6SKD08Q
32041Please respect copyright.PENANAfxM7ccMtJA
Karena tidak ingin Rayhan segera keluar, Ustadza Dewi segera mengakhiri kulumannya. Ia naik keatas tempat tidur. Dengan posisi memunggungi Rayhan, Ustadza Dewi mengarahkan kemaluan Rayhan di depan bibir memeknya yang merekah indah.32041Please respect copyright.PENANAcbK8KyYDPK
32041Please respect copyright.PENANAatYQK7PoT4
Dengan perlahan Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan di dalam memeknya.32041Please respect copyright.PENANAP2p4qz5Rzu
32041Please respect copyright.PENANAM8wq9GP0wR
Bleeesss...32041Please respect copyright.PENANAIYSMgV0DUt
32041Please respect copyright.PENANAcSBVz1dxvX
"Oughkk..." Erang Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAZW1mquHyfs
32041Please respect copyright.PENANAwjKjMc8aYH
Rayhan meletakan tangannya di bawah kepalanya sebagai bantalan. Sementara Ustadza Dewi bekerja ekstra menggoyangkan pinggulnya naik turun.32041Please respect copyright.PENANANyebwmxFwH
32041Please respect copyright.PENANA2tIrw42nJK
Dari posisinya Rayhan dapat melihat jelas memek Ustadza Dewi yang tengah memakan kontolnya. Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi ikut ketarik keluar ketika ia mengangkat pinggulnya, dan sebaliknya, ketika Ustadza Dewi menekan pinggulnya, bibir kemaluan Ustadza Dewi tampak masuk ke dalam.32041Please respect copyright.PENANAyhjH5ywZqB
32041Please respect copyright.PENANAW6KiQejdcH
"Aahkk... Aaahkk... Aaahk..." Ustadza Dewi tampak terengah-engah.32041Please respect copyright.PENANAlERcFl82tJ
32041Please respect copyright.PENANAJdaJzdqFv7
Setelah hampir lima menit dengan posisi tersebut. Ustadza Dewi kembali merasakan getaran nikmat di sekujur tubuhnya. Tepat ketika ia menarik lepas kontol Rayhan dari dalam memeknya, ia menggapai puncak kenikmatannya.32041Please respect copyright.PENANAuuTquZXm4Q
32041Please respect copyright.PENANAGXz2DvMTRP
Seeeeeeeeeerrrr....32041Please respect copyright.PENANANQYgRN6lFq
32041Please respect copyright.PENANAPuSZgAQp0y
Sembaran cairan cintanya membuat sepasang kaki dan selangkangan Rayhan menjadi basah.32041Please respect copyright.PENANAGL6j9D4ziP
32041Please respect copyright.PENANA3RsPVjVJWN
*****32041Please respect copyright.PENANAbmOjhKGKVK
32041Please respect copyright.PENANATbqhsfRnaX
Rayhan yang terlalu sibuk bercinta dengan gurunya, tidak menyadari perubahan cuaca di luar rumah. Angin yang tadinya tenang, mendadak bertiup kencang, menggoyang pohon besar yang telah berusia puluhan bahkan ada yang telah berusia ratusan tahun.32041Please respect copyright.PENANAiJ7S3iZ0p5
32041Please respect copyright.PENANAEvKQJdTA32
Burung-burung kecil yang tengah beristirahat di dalam sarangnya, berusaha mati-matian menjaga anak-anaknya yang terus berteriak ketakutan.32041Please respect copyright.PENANAasdWsT24WQ
32041Please respect copyright.PENANA1HhyToOaJo
Sementara rembulan yang tadinya terang benderang kini telah tertutup awan dengan sempurna. Tidak ada lagi keindahan, yang ada hanyalah suasana mencekam. Andai Rayhan menyadari perubahan cuaca malam ini, tentu Rayhan akan bergegas pulang untuk melindungi saudaranya. Tapi sayang, kenikmatan dunia membutakan indranya.32041Please respect copyright.PENANAPQzzLl1kqw
32041Please respect copyright.PENANAVTPIWBbEqj
Duaaaarrrr.... Duaaaarrrr... Duaaaarrrr...32041Please respect copyright.PENANAPdEKtZCjjG
32041Please respect copyright.PENANA7k09gKsttR
Suara petir sahut-menyahut memekakkan telinga, perlahan hujan mulai turun membasahi tanah pesantren Al-tauhid.32041Please respect copyright.PENANAJjqjW9bK4L
32041Please respect copyright.PENANAuJX11fm1Ym
Entah dari mana asalnya, mahluk aneh itu tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumah seorang Ustadza. Ia menyelinap masuk hingga ke dapur.32041Please respect copyright.PENANALHfnD3B0oX
32041Please respect copyright.PENANALtkccnMhRk
"Astaghfirullah!" Gelas yang ada di tangan Ustadza Dwi terlepas hingga jatuh ke lantai. Matanya membeliak tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.32041Please respect copyright.PENANAcJHxBMk1Zx
32041Please respect copyright.PENANAP6u4ZIw93p
Tepat dihadapannya, seorang mahluk menyeramkan berdiri di depannya. Tubuhnya berwarna hijau pekat dengan mata melotot yang seakan ingin keluar dari kelopak matanya. Giginya runcing, menambah keseraman mahluk tersebut.32041Please respect copyright.PENANA9zGSkYDds9
32041Please respect copyright.PENANA1DD2Y5MsQx
Mahluk aneh itu menyeringai melihat mangsanya yang terdiam kaku sanking takutnya.32041Please respect copyright.PENANAt9G5Rtj4oY
32041Please respect copyright.PENANAY4tIQgCeCC
"TO... TOLOOOOOOONG!" Teriak Ustadza Dwi.32041Please respect copyright.PENANA8GU9UZJJV0
32041Please respect copyright.PENANAYkDaRx8UyZ
Dengan cekatan sang mahluk menangkap tubuh Ustadza Dwi yang terus meronta-ronta. Dia dengan mudahnya merobek pakaian tidur yang dikenakan Ustadza Dwi, berikut dengan pakaian dalamnya.32041Please respect copyright.PENANAPea3I1UcmB
32041Please respect copyright.PENANAE1w38LqwTp
Dalam sekejap, mahluk aneh itu berhasil membuat Ustadza Dwi telanjang bulat. Mata merah sang kolor ijo menatap nanar kearah tubuh telanjangnya.32041Please respect copyright.PENANASyPEX6n97R
32041Please respect copyright.PENANAlQUmfj5TPm
"Jangaaaaan! Hentikan." Histeris Ustadza Dwi.32041Please respect copyright.PENANAdvjgcCD8Ko
32041Please respect copyright.PENANA0i5gnvrKDl
Tubuhnya terdorong hingga jatuh kelantai. Dengan gerakan cepat sang kolor ijo menindih tubuh Ustadza Dwi, dia segera memposisikan kemaluannya diantara lipatan memek Ustadza Dwi. Mata Ustadza Dewi membeliak merasakan desakan kontol kolor ijo yang begitu besar.32041Please respect copyright.PENANAuyzFJN8lmM
32041Please respect copyright.PENANACnNcacwacS
Kepala kontolnya menyeruak masuk dengan paksa memek Ustadza Dwi. Membuat tubuh Ustadza Dwi terasa kakuh sanking tegangnya. Perlahan tapi pasti, kepala kontol kolor ijo menyentuh dasar vaginanya.32041Please respect copyright.PENANApPqslOBh7s
32041Please respect copyright.PENANAyWVYJY5llH
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANA16Z7z0V9Oe
32041Please respect copyright.PENANAb9BT7pPx7F
Walaupun telah melahirkan seorang anak, tapi tetap saja memek Ustadza Dwi terasa legit dan nikmat. Dengan gerakan menghentak kolor ijo mengaduk memek Ustadza Dwi. Sementara kedua tangannya mencengkram kedua payudara Ustadza Dwi yang berukuran 34D.32041Please respect copyright.PENANA6QHnpHxF5F
32041Please respect copyright.PENANA4nPuEbup7y
Dia meremasnya dengan kasar, meninggalkan bekas merah di kedua payudara Ustadza Dwi. Wanita berusia 38 tahun tersebut mulai menghayati pemerkosaan yang di alaminya.32041Please respect copyright.PENANAfBOJzru2Mf
32041Please respect copyright.PENANAwPuPOXWPLX
Jujur saja selama ini ia selalu membayangkan dirinya di perkosa dan di lecehkan oleh seorang pria. Dan malam ini, tanpa ia duga, apa yang ia khayalkan selama ini akhirnya terjadi juga, sehingga tidak heran, kalau dengan cepat Istri dari Ustad Furqon tersebut tampak sangat menikmati pemerkosaan yang ia alami.32041Please respect copyright.PENANAMltoVwapJE
32041Please respect copyright.PENANAkOUJTk7FLk
"To... Tolooong! Aahkk... Hentikan!" Jerit Ustadza Dwi.32041Please respect copyright.PENANAMNYSp043mm
32041Please respect copyright.PENANAK61QlMDcBE
Tapi tubuhnya hanya diam saja, dan menerima setiap hentakan kontol kolor ijo di dalam memeknya. Bahkan sepasang kaki jenjangnya melingkar di pinggang kolor ijo, sehingga kontol kolor ijo semakin dalam masuk ke dalam memeknya.32041Please respect copyright.PENANA6e1jqMlkRz
32041Please respect copyright.PENANAMaz8m15SZd
Tubuh Ustadza Dwi yang bermandikan keringat tampak gelajotan menerima hentakan kontol kolor ijo.32041Please respect copyright.PENANAFoKH8lXZAL
32041Please respect copyright.PENANAfzC2RQjOQs
"Aahkk... Aahkk.. aahkk..." Desahnya.32041Please respect copyright.PENANAPSd3dIpcMh
32041Please respect copyright.PENANAS10sRyVIDK
Setelah beberapa menit kemudian, Ustadza Dwi mengerang panjang seiring dengan orgasmenya. Buru-buru kolor ijo mencabut kontolnya, membiarkan Ustadza Dwi menikmati orgasmenya. Creeetsss... Creeetsss... Creeetsss... Beberapa kali Ustadza Dwi menyemburkan cairan cintanya.32041Please respect copyright.PENANANmN9z8uq3g
32041Please respect copyright.PENANA5tGyq5is5g
Setelah merasa reda, tubuh indah Ustadza Dwi terkulai lemas tak berdaya. Kolor ijo yang belum puas memaksa Ustadza Dwi berdiri dan duduk di atas meja makan.32041Please respect copyright.PENANAAmZlBEJJiv
32041Please respect copyright.PENANAKVN09UW7oK
"Tidaaak... Jangaaaaan!" Melas Ustadza Dwi.32041Please respect copyright.PENANAmQouxOuDGG
32041Please respect copyright.PENANAIW0IKgP0nI
Tapi tubuhnya, lagi-lagi mengkhianati dirinya. Tanpa perlawanan berarti, ia membiarkan sang kolor ijo menjilati memeknya yang berbulu tipis.32041Please respect copyright.PENANApASbXy0qIi
32041Please respect copyright.PENANASlWM2nVTyY
Sruuuppss....32041Please respect copyright.PENANAwNFA1N8Ak4
Sruuuppss...32041Please respect copyright.PENANAnsownz610y
Sruuuppss...32041Please respect copyright.PENANA85N7i9RWxf
32041Please respect copyright.PENANAQPpLgZ7t16
Sang kolor ijo menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dwi yang membanjir cukup banyak. Menelan dan menjilati clitoris Ustadza Dwi yang mulai tampak terengah-engah.32041Please respect copyright.PENANAoEbZo9bbtu
32041Please respect copyright.PENANAzgESOHqDZk
Setelah di rasa cukup kolor ijo kembali mengarahkan kemaluannya di depan memek Ustadza Dwi. Dengan satu dorongan ia kembali menusuk memek Ustadza Dwi. "Oughkk... Tuhan!" Lenguh Ustadza Dwi, ia mencengkram erat pinggiran meja makannya.32041Please respect copyright.PENANApIOmoVSjn2
32041Please respect copyright.PENANA1tGJRTZQHc
Driit... Driit... Driit...32041Please respect copyright.PENANAxKnXlVQ1Fp
32041Please respect copyright.PENANAlhxijwOxv9
Meja makannya tampak berderit-derit ketika pinggul kolor ijo menghentak memek Ustadza Dwi.32041Please respect copyright.PENANAt7LFiy3Xfk
32041Please respect copyright.PENANAgFzpPaSD19
Tidak butuh waktu lama bagi Ustadza Dwi untuk kembali mendapatkan orgasmenya. Ia melolong panjang menyambut orgasmenya dari seorang mahluk yang tidak jelas asal usulnya. Tapi karena itu Ustadza Dwi menjadi sangat bergairah. Sungguh ia mengutuk dirinya sendiri, karena menikmati pemerkosaan yang ia alami malam ini.32041Please respect copyright.PENANAd3hzxRy8vB
32041Please respect copyright.PENANAqkxINnSxJX
Tanpa di ketahui dua orang tersebut. Tampak dari balik pintu seorang gadis muda tengah menatap tak percaya dengan apa yang saat ini ia lihat.32041Please respect copyright.PENANALQOclbtxXw
32041Please respect copyright.PENANAYenETMpGnv
*****32041Please respect copyright.PENANAQTwJG74Vsi
32041Please respect copyright.PENANALBGZPWheiu
Suara Muazin menggema dari menara masjid yang menjulang tinggi, membangunkan para penghuni pondok pesantren Al-tauhid yang terlelap tidur, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi menimpa salah satu staf pengajar di ponpes Al-tauhid. Sementara sang kolor ijo telah lama menghilang jauh sebelum sang Muazin mengumandangkan azan subuh.32041Please respect copyright.PENANA7ZtMaXroeD
32041Please respect copyright.PENANAcJhYjOHa7U
Sementara itu di kediaman Ustadza Dewi. Wanita berusia 39 tahun itu baru saja selesai mengambil wudhu dan berniat membangunkan Rayhan yang masih terlelap.32041Please respect copyright.PENANA3dG4b2iLd0
32041Please respect copyright.PENANAzUiihuulfO
"Bangun Ray!" Panggil Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANALyfwoqSUy2
32041Please respect copyright.PENANA3XiHMz6Yjm
Rayhan duduk di tempat tidur sembari mengucek-ngucek matanya yang masih mengantuk. "Ustadza!" Lirih Rayhan, ia terlihat takjub melihat kecantikan Ustadza Dewi yang memakai mukena berwarna putih bersih.32041Please respect copyright.PENANAfmf2mq0Gwo
32041Please respect copyright.PENANA3qOVeXMZaL
"Sudah azan! Shalat dulu." Pinta Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAknh49IyqNu
32041Please respect copyright.PENANABzvID9KBXJ
Rayhan tersentak kaget. Ia baru sadar kalau dirinya telah melupakan sesuatu yang penting. Dengan perasaan cemas ia bergegas keluar dari rumah Ustadza Dewi.32041Please respect copyright.PENANAPelHGO2J68
32041Please respect copyright.PENANAbeIJKJtbxC
Mata Rayhan terpaku diam memandangi tanah yang basah karena di guyur hujan. Perasaannya menjadi tak tenang, ada kekhawatiran yang membuncah dihatinya. Berulang kali ia mengutuk kebodohannya yang sampai melupakan tujuan awalnya berada di luar rumahnya.32041Please respect copyright.PENANA44a1tezQGK
32041Please respect copyright.PENANA29q8cDKwhS
Rayhan berkeyakinan, sang kolor ijo semalam kembali beraksi. Entah siapa lagi yang menjadi korban kolor ijo.32041Please respect copyright.PENANACbbwd3OG3B
32041Please respect copyright.PENANAXOJvQRNOAl
Pemuda itu tampak menghela nafas. Ada rasa sesak di dadanya saat bayangan wajah Zaskia melintas di kelopak matanya. "Oh Tuhan, apa yang kulakukan, bukankah aku sudah berjanji akan menjaganya? Tuhan tolong lindungi Kakak." Bisik hatinya, ia menangis marah terhadap dirinya sendiri.32041Please respect copyright.PENANAalz6g82ELD
32041Please respect copyright.PENANAfFxKpCJ4Kj
Ustadza Dewi yang melihat Rayhan berulang kali menghela nafas, tak berani mengganggunya, bahkan ketika Rayhan pergi tanpa pamit, Ustadza Dewi hanya menatapnya kecewa.32041Please respect copyright.PENANA6ZvbobXNiD
32041Please respect copyright.PENANAkovu2QKjYS
Ya...32041Please respect copyright.PENANADKr8XvBkMd
Tidak ada ucapan mesra yang keluar dari bibir Rayhan, setelah apa yang mereka lakukan semalaman.32041Please respect copyright.PENANA7HhJ9jlbp2
32041Please respect copyright.PENANAjKabiF52ck
*****32041Please respect copyright.PENANAkeTK6gjoXB