Cuaca malam ini terasa lebih bersahabat di bandingkan malam-malam sebelumnya, yang selalu di guyur hujan lebat dan di sertai angin kencang. Tampak bintang-bintang kecil menghiasi langit malam ini, menemani sang rembulan yang muncul dengan bentuk sempurna.31115Please respect copyright.PENANAJ0QMBK8rmW
31115Please respect copyright.PENANA1hBmWLAUJv
Seperti yang sudah mereka sepakati, Asyifa, Adinda dan Aurel menginap di rumah Aziza. Melihat keakraban mereka, Ustadza Dwi terlihat sangat senang.31115Please respect copyright.PENANAf38cbjK2i1
31115Please respect copyright.PENANAj5MPa1saW5
Di dalam kamar Aziza. Tampak mereka tengah menggoda Asyifa. Bermula ketika Aziza menceritakan kejadian kemarin sore ketika mereka bertemu dengan Adiknya Ustadza Zaskia.31115Please respect copyright.PENANAlHeCS48qft
31115Please respect copyright.PENANANXwBG0WJ4V
"Cie... Cie..." Ledek Aurel.31115Please respect copyright.PENANA7Zcbiuq0fT
31115Please respect copyright.PENANAusf74SHWVD
Wajah Asyifa bersemu merah. "Ih, apaan si kalian." Celoteh Asyifa, ia tampak kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa ketika teman-temannya membully dirinya.31115Please respect copyright.PENANAW4mICb7J6P
31115Please respect copyright.PENANAq94tJHBNhe
"Enaknya yang di peluk." Goda Aziza.31115Please respect copyright.PENANAy4F1UKYDeT
31115Please respect copyright.PENANAgv4Ig2Q6hk
Adinda yang tengah duduk di kursi belajar sembari memegang buku untuk mengulangi pelajaran tadi siang, hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku ketiga sahabatnya. Ada perasaan bahagia yang menyeruak ke dalam hatinya, ketika melihat kedekatan yang terjalin diantara mereka.31115Please respect copyright.PENANAnXestUFsQV
31115Please respect copyright.PENANA45I9tQnKmG
Sungguh Adinda merasa bersyukur bisa memiliki sahabat seperti mereka bertiga.31115Please respect copyright.PENANAPDOB5gpveQ
31115Please respect copyright.PENANASUQtqq6MKD
Aurel tiba-tiba memeluk Asyifa. "Mau dong ikut di peluk." Ujar Aurel dengan sedikit mendesah, membuat Asyifa bergidik geli. Ketika hendak melepaskan pelukan Aurel, tiba-tiba Aurel meremas payudaranya.31115Please respect copyright.PENANA9PYQrSMPXA
31115Please respect copyright.PENANACuIGOPPKbC
"Aureeeeel!" Jerit Asyifa.31115Please respect copyright.PENANAiaMZjtIY42
31115Please respect copyright.PENANAq3a5rCkiz7
Sekuat tenaga Asyifa berusaha memberontak, tapi Aurel tidak melepaskannya. Tanpa ampun Aurel meremas payudara Asyifa.31115Please respect copyright.PENANAG9Z596abrb
31115Please respect copyright.PENANAqPDTTgZBrb
Adinda menghela nafas pelan, ia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang di rasa semakin jauh dari norma-norma agama. Sementara Aziza hanya tertawa renyah melihat Asyifa yang terus-terusan meronta dari pelukan Aurel.31115Please respect copyright.PENANA9o4cVfufKx
31115Please respect copyright.PENANACTljlVEBa0
Dan tanpa merasa berdosa, Aurel meremas kedua payudara Asyifa hingga gadis berusia belasan tahun itu menjerit, membuat isi kamar menjadi ramai.31115Please respect copyright.PENANA1DHHZfOVUa
31115Please respect copyright.PENANA4AKiOXG6ll
*****31115Please respect copyright.PENANAhpO5XihDNd
31115Please respect copyright.PENANAGJPAjcnlBQ
31115Please respect copyright.PENANANBLrBNB5wh
31115Please respect copyright.PENANAP1gB5BwKaz
31115Please respect copyright.PENANAQun4zRadno
31115Please respect copyright.PENANAA3w3he4MNc
31115Please respect copyright.PENANAy3fxvd3N3z
31115Please respect copyright.PENANAblyhEe8v2R
31115Please respect copyright.PENANApTIqY1m0s9
31115Please respect copyright.PENANAfEP0vBok92
Sekitar jam 10 malam, Rayhan keluar dari dalam kamarnya. Ia memasuki ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Tampak Zaskia tengah tertidur lelap diatas sofa. Wajah cantiknya terlihat begitu damai, membuat siapapun yang melihatnya pasti ingin menciumnya.31115Please respect copyright.PENANAzek6LELv2I
31115Please respect copyright.PENANAWQWCJRr4Ad
Rayhan menghampiri Kakak kandungnya, ia menatap Zaskia dengan tatapan yang tidak biasanya. Hatinya bergetar melihat Zaskia yang tengah tertidur.31115Please respect copyright.PENANApW8UtLLk6F
31115Please respect copyright.PENANASIYrS6daWK
Malam ini tidak ada yang spesial dari Zaskia, ia hanya mengenakan piyama tidur dengan model celana. Hanya saja, bagian perutnya terbuka, memamerkan perut rata dan kulitnya yang putih bak pualam.31115Please respect copyright.PENANAFnuz5dSlVK
31115Please respect copyright.PENANAlHElpScamP
"Kak!" Panggil Rayhan.31115Please respect copyright.PENANAM33iw6Pp91
31115Please respect copyright.PENANA2x7xmzQbbD
Zaskia menggeliat pelan, lalu kembali tidur, seakan tidak terganggu dengan panggilan sang Adik.31115Please respect copyright.PENANAmlkeeMwUqK
31115Please respect copyright.PENANAMNe0DLMzwH
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya, seraya mendesah pelan. Dia mengambil remote tv dan mematikan tvnya yang masih menyala. Kemudian dengan sangat hati-hati Rayhan mengangkat tubuh Kakaknya, menggendongnya dengan perlahan.31115Please respect copyright.PENANAklqwiNIUnz
31115Please respect copyright.PENANAT1VMufou5I
Deg... Deg... Deg...31115Please respect copyright.PENANAHvdD2aKWEV
31115Please respect copyright.PENANAVVTm6apPTY
Detak jantung Rayhan berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajahnya memanas tatkalah ia menatap wajah Zaskia yang begitu cantik.31115Please respect copyright.PENANAmnLD40s2En
31115Please respect copyright.PENANAvg9kLICVht
"Astaghfirullah! Apa yang kupikirkan!" Bisik hati Rayhan.31115Please respect copyright.PENANAtW2BzPRgK0
Sembari menggendong Kakaknya, ia membawa Zaskia menuju kamar sang Kakak. Dengan sangat hati-hati Rayhan membaringkan Zaskia, agar Kakak kandungnya itu tidak terjaga dari lelapnya.31115Please respect copyright.PENANAj9o1c76jZN
31115Please respect copyright.PENANAoZ2wbSf33C
Sejenak ia terpaku menatap Kakaknya. Payudara Zaskia yang berukuran 34D tampak turun naik, mengikuti irama nafas Zaskia yang teratur.31115Please respect copyright.PENANAVa1dkArhcH
31115Please respect copyright.PENANAB3ZBtj5lNE
"Cantik!" Ujar Rayhan.31115Please respect copyright.PENANAoGPbLAB4qr
31115Please respect copyright.PENANAfhkuyGOnTU
Tapi buru-buru Rayhan menggelengkan kepalanya. Zaskia memang cantik, tapi ia masih punya moral untuk tidak mengambil kesempatan di saat Kakaknya tengah tertidur lelap dengan damai. Dia menarik selimut Zaskia hingga menutupi sebagian tubuhnya. Lalu dengan perlahan ia mengecup kening Zaskia.31115Please respect copyright.PENANAxHptm5nj4F
31115Please respect copyright.PENANAW0TxBeCP4K
Untuk terakhir kalinya, sebelum meninggalkan kamar Kakaknya, Rayhan melihat kearah Zaskia yang terbaring pasrah. Tampak pemuda itu menghela nafas, lalu pergi meninggalkan kamar Zaskia.31115Please respect copyright.PENANAyz6yPq3cTX
31115Please respect copyright.PENANAgqw3uvLl6m
Tepat ketika pintu kamarnya tertutup, Zaskia bergumam pelan. "Ray!!" Lirihnya.31115Please respect copyright.PENANAqeAQwSQQLx
31115Please respect copyright.PENANAHLubHmpx1A
*****31115Please respect copyright.PENANAqKvYD7mIxb
31115Please respect copyright.PENANAKQgfneOUu8
Keadaan di luar rumah terasa tidak mencekam seperti biasanya. Bahkan terasa terlalu damai bagi Rayhan, tetapi walaupun begitu ia tetap memeriksa sekeliling rumahnya, memastikan tidak ada mahluk aneh yang mendekati rumah mereka.31115Please respect copyright.PENANA8fXhabqT85
31115Please respect copyright.PENANAMdP7x9TfSi
Ada alasan kenapa Rayhan memilih memantau rumahnya dari jauh, ketimbang tetap berada di dalam rumah menjaga Kakak kandungnya.31115Please respect copyright.PENANAQVTAIKD6BO
31115Please respect copyright.PENANAnN3CBMAeZl
Seingatnya, setiap kali mahluk itu hadir, tidak ada satupun orang yang berada di dekat korban akan menyadari kehadiran mahluk tersebut. Mereka semua akan tertidur lelap, selagi mahluk aneh itu memperkosa korbannya. Dengan alasan itulah Rayhan menjaga jarak dari Kakaknya, agar bisa tetap terjaga dan melindungi orang yang sangat berharga di dalam hidupnya..31115Please respect copyright.PENANAA703v7rdIO
31115Please respect copyright.PENANAqgyYaH1C9h
Untuk kedua kalinya ia mengitari rumahnya, dan Rayhan tidak menemukan jejak si kolor ijo berada di dekat rumahnya. Sembari menghela nafas ia duduk di potongan pohon kelapa yang telah di tebang.31115Please respect copyright.PENANAlgTJS5ZEcJ
31115Please respect copyright.PENANAhONH6GWn4d
"Huaam." Dia menutup mulut sembari menguap.31115Please respect copyright.PENANAYIXDryepyO
31115Please respect copyright.PENANAz1Lfw8VniL
Matanya yang biasanya tajam seperti elang, kini terlihat begitu sayu dan lelah. Maklum saja, karena akhir-akhir ini Rayhan tertidur tidak lebih dari dua jam. Rayhan baru tidur setelah menunaikan shalat subuh. Dan bangun lagi sekitar jam enam pagi.31115Please respect copyright.PENANAW6b9ZquWHX
31115Please respect copyright.PENANAuRFwfKgzDg
Dia melipat tangannya di dada, untuk mengurangi hawa dingin yang membuat tubuhnya menggigil.31115Please respect copyright.PENANAkEr9m5ZaHq
31115Please respect copyright.PENANA0qBdDf6jnJ
"Ray!"31115Please respect copyright.PENANAeyQ2JaxXj2
31115Please respect copyright.PENANA2dj0O1S4Sh
Tubuh Rayhan terlonjak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya. Saat ia berbalik, ia mendesah pelan ketika menyadari kehadiran Ustadza Dewi. "Astaghfirullah! Ana pikir tadi siapa?" Rayhan berujar sembari menggelengkan kepalanya.31115Please respect copyright.PENANAYwJDuVaA1z
31115Please respect copyright.PENANADaPve1LinV
"Antum pikir Ustadza hantu?" Singgung Ustadza Dewi sembari mengangkat alisnya.31115Please respect copyright.PENANAv9oFyM6mjo
31115Please respect copyright.PENANApVcF01gXaR
Rayhan menggaruk kepalanya sembari tersenyum kecut. "Ya habisnya Ustadza ngagetin!" Jawab Rayhan, tidak memungkiri apa yang di katakan Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAd6PqBIchQZ
31115Please respect copyright.PENANA191teBTMZg
"Dasar kamu."31115Please respect copyright.PENANA18TH1vTWT8
31115Please respect copyright.PENANAgT48KHOiq2
"Kok Ustadza malam-malam ke luar rumah! Ada perlu apa Ustadza?" Tanya Rayhan keheranan.31115Please respect copyright.PENANATsBq3arsPX
31115Please respect copyright.PENANA2Gvq4TBmtX
Ustadza Dewi duduk di potongan pohon kelapa yang tadi di duduki Rayhan. "Dari jendela Ustadza lihat kamu mondar-mandir kayak orang kebingungan." Jelas Ustadza Dewi, dia merapatkan kardigan miliknya untuk mengurangi hawa dingin. "Kamu lagi berantem sama Uhkti Zaskia?" Tanya Ustadza Dewi penasaran.31115Please respect copyright.PENANAH8r1RgMBdk
31115Please respect copyright.PENANABLdl2dWHDL
"Eh..."31115Please respect copyright.PENANARFVIS6nELB
31115Please respect copyright.PENANAQgfpcgAxc7
"Berantem dengan saudara itu hal biasa, nanti juga baikan, jangan terlalu di pikirkan." Potong Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAnCuaPP7TeW
31115Please respect copyright.PENANAG96els6ERu
Rayhan yang tadinya hendak menjelaskan kenapa dirinya berada di luar menjadi urung. "Iya Ustadza!" Jawab Rayhan mengamini ucapan Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANA7BqKcsMHDG
31115Please respect copyright.PENANAM4LrNvqd69
"Malam ini kamu tidur di rumah Ustadza! Besok pagi Kakak kamu pasti sudah baikan." Jelas Ustadza Dewi seraya tersenyum manis.31115Please respect copyright.PENANAkpQ1YTkku6
31115Please respect copyright.PENANAtMTFWM5Dt0
"Gak apa-apa Ustadza, saya di sini saja! Gak enak sama Nikita." Tolak halus Rayhan.31115Please respect copyright.PENANA2H4e1U3ZTr
31115Please respect copyright.PENANA09NJayaNcl
Ustadza Dewi berdiri sembari merapikan gaun tidurnya yang berwarna putih. "Di rumah lagi gak ada orang! Nikita malam ini menginap di asrama temannya." Ujar Ustadza Dewi setengah berbisik.31115Please respect copyright.PENANAWvOxxFrRxt
31115Please respect copyright.PENANAXnNZn27Iw3
Ucapan Ustadza Dewi sukses membuat Rayhan terdiam seribu bahasa. Pemuda itu sadar, kalau ucapan Ustadza Dewi adalah sebuah undangan khusus untuknya.31115Please respect copyright.PENANAcAtAHn1lct
31115Please respect copyright.PENANAlYZWs2cvSm
Tanpa menunggu jawaban Rayhan, Ustadza Dewi berlalu pergi menuju rumahnya. Sedetik kemudian Rayhan bergegas menyusul Ustadza Dewi. Sejenak ia lupa, akan niatnya yang ingin menjaga Kakak kandungnya.31115Please respect copyright.PENANA5yXXgm9Ap1
31115Please respect copyright.PENANAMNoFcGoMhT
*****31115Please respect copyright.PENANAD2b3ohBbma
31115Please respect copyright.PENANAvA5r0CFoY3
Di ruangan tamu minimalis itu, tampak kedua insan berbeda generasi tengah bercumbu mesrah. Kedua bibir mereka bertautan, saling hisap dan melumat satu sama lainnya. Telapak tangan Rayhan membelai punggung Ustadza Dewi membuat tubuh Ustadza Dewi merinding.31115Please respect copyright.PENANA3Ymh2lfS5w
31115Please respect copyright.PENANA5sRsQDAylN
Dengan perlahan Rayhan membuka cardigan yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga sang Ustadza hanya mengenakan gaun tidur tanpa lengan.31115Please respect copyright.PENANAYpVDxy92ty
31115Please respect copyright.PENANA0tIxBuy6OH
Rayhan mengecup mesrah pundak telanjang Ustadza Dewi, merangsang wanita paruh baya itu.31115Please respect copyright.PENANAaL8L8NosvC
31115Please respect copyright.PENANAo9xIl1XZJU
"Ahkk, Ray! Aaahkk..."31115Please respect copyright.PENANA8xehPzvw70
31115Please respect copyright.PENANARvA7IiRCDF
Sembari menurunkan gaun tidur tersebut, Rayhan mengecup dada Ustadza Dewi. Dan seperti yang sudah di duga Rayhan. Ustadza Dewi sudah tidak memakai bra untuk melindungi payudaranya.31115Please respect copyright.PENANANKG5eOwaGg
31115Please respect copyright.PENANAOiCugu4E40
Tepat ketika gaun tidur itu merosot kelantai, Rayhan mencomot payudara Ustadza Dewi. Dia menghisap payudara Ustadza Dewi secara bergantian, memainkan lidahnya di sekitar puting Ustadza Dewi yang cukup besar. Sementara telapak tangannya meremas pantat sebelah kiri Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAdj8kc4nWDM
31115Please respect copyright.PENANAtbwZ38cXYZ
"Aahkk... Ray! Terus sayang." Racau Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAL9aGXQHipu
31115Please respect copyright.PENANAGW5Z269po5
Dia mendekap kepala Rayhan yang tengah bermain dengan kedua payudaranya yang berukuran 36D.31115Please respect copyright.PENANAS25DqDixWY
31115Please respect copyright.PENANA5CJzlbUBE1
Tubuhnya yang sudah lama tidak di sentuh, menggeliat tak terkendali, menikmati hisapan mulut Rayhan di kedua payudaranya yang besar.31115Please respect copyright.PENANAc9y2EseP3z
31115Please respect copyright.PENANAU9YUFQVFbf
Rayhan membantu Ustadza Dewi duduk di sofa, dia mendekap pundak Ustadza Dewi sembari melumat bibirnya. Sementara tangan Rayhan bergerilya di paha mulus Ustadza Dewi, terus naik menuju selangkangan Ustadza Dewi yang terbungkus kain segitiga berwarna putih yang telah basah.31115Please respect copyright.PENANAIM64ohR2Dl
31115Please respect copyright.PENANAkbBZ60Dzu0
Jemari telunjuknya menggosok clitoris Ustadza Dewi dari luar celana dalam.31115Please respect copyright.PENANAlaTnE1Ukfn
31115Please respect copyright.PENANADefjPCGBEA
Setelah puas berciuman, Rayhan berlutut dihadapan Ustadza Dewi. Dia menaikan kedua kaki Ustadza Dewi keatas sofa dengan posisi mengangkang.31115Please respect copyright.PENANAFOwxXDeiMZ
31115Please respect copyright.PENANAFoJ3xz2yuh
"Saya buka ya Uatadza!" Izin Rayhan.31115Please respect copyright.PENANA9UFtJoGwAl
31115Please respect copyright.PENANAqAlKCRQNjA
Ustadza Dewi mengangguk lemah. "Buka aja sayang! Ini milikmu." Lirih Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANASldamJiP0O
31115Please respect copyright.PENANAtyuqoxRSbg
Dengan perlahan Rayhan menarik turun celana dalam Ustadza Dewi. Dengan sedikit mengangkat pinggulnya, Ustadza Dewi membantu Rayhan melepas celana dalamnya. Tampak rambut kemaluan Ustadza Dewi yang tumbuh subur.31115Please respect copyright.PENANA9cb4Dj28SJ
31115Please respect copyright.PENANA0h1MIy73KO
Rayhan berdecak kagum melihat keindahan memek Ustadza Dewi. "Indah sekali." Gumam Rayhan, sembari menghirup aroma memek Ustadza Dewi yang menyeruak masuk ke hidungnya.31115Please respect copyright.PENANAzFG85vlkfT
31115Please respect copyright.PENANAfYICSRRhhh
Sluuuppsss...31115Please respect copyright.PENANAMgIHd0tqGN
Sluuuppsss...31115Please respect copyright.PENANASe2A4mJANm
Sluuuppsss...31115Please respect copyright.PENANA9c0PBiV6eb
31115Please respect copyright.PENANADsFMDL4Iqm
Lidah Rayhan menari-nari di bibir kemaluan Ustadza Dewi. Menyentil clitorisnya dengan ujung lidahnya. Sesekali lidahnya menusuk masuk ke dalam memek Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANA3UkzsQxp4m
31115Please respect copyright.PENANAvhSemLw7T1
"Ray! Aahkk... Terus sayang!" Mohonnya..31115Please respect copyright.PENANAGbEJUxtdxE
31115Please respect copyright.PENANAgcEdgoxJQZ
Sruuuppss... Sruuuppss... Sruuuppss...31115Please respect copyright.PENANAJLwNGzPnoU
31115Please respect copyright.PENANAdS8MQZUirt
Rayhan menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dewi yang keluar cukup banyak. Rasanya asin dan gurih.31115Please respect copyright.PENANAzTK9Pi1yUY
31115Please respect copyright.PENANAmATvJ0yzwS
Sembari menjilati clitoris Ustadza Dewi, jari tengah Rayhan mengocok memek Ustadza Dewi. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Semakin lama, Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Dewi, membuat tubuh Ustadza Dewi belingsatan.31115Please respect copyright.PENANAbdIdHawTm6
31115Please respect copyright.PENANADRCSoExs8m
"RAY, USTADZA KELUAAAAR!" Jerit Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAGTjQqdnAIF
31115Please respect copyright.PENANAXQXI1MpvwG
Seeeeeeeeeerrrr...31115Please respect copyright.PENANAFxAfA9XWQJ
31115Please respect copyright.PENANABhL7H7aFhg
Pinggulnya tersentak-sentak beberapa kali sembari menyemburkan cairan bening dari dalam memeknya dengan jumblah yang cukup banyak.31115Please respect copyright.PENANAGYVtSkl0Lb
31115Please respect copyright.PENANAFEdK5bdctc
Rayhan tersenyum tipis. Ia mendesah puas karena berhasil membuat Ustadza Dewi orgasme.31115Please respect copyright.PENANAIb5JDIe1PS
31115Please respect copyright.PENANAPTTkcGbdYX
"Aku masukan sekarang ya Ustadza!" Rayhan membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, tampak kontol besarnya menggantung diantara kedua pahanya yang di tumbuhi bulu halus.31115Please respect copyright.PENANARWTMrAOVMf
31115Please respect copyright.PENANAmx4s95pbxZ
"Besar sekali Ray!" Lirih Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAxlxtierdZY
31115Please respect copyright.PENANA0oxR6tSVER
Masih dengan posisi sebelumnya, Rayhan memepet tubuh Ustadza Dewi sembari mengarahkan kontolnya di lipatan bibir kemaluan Ustadza Dewi. "Ustadza tidak akan kecewa." Ujar Rayhan sombong.31115Please respect copyright.PENANAKXlMBK1qlN
31115Please respect copyright.PENANA4JTAx3A4tc
"Ustadza tidak sabar lagi sayang! Masukan sekarang." Pinta Ustadza Dewi menggoda.31115Please respect copyright.PENANAOubWiAXjR2
31115Please respect copyright.PENANAGO7Z4gXugN
Rayhan menggesekkan kemaluannya ke bibir vagina Ustadza Dewi. Lalu dengan perlahan kepala kontolnya yang berbentuk helm tentara itu membela bibir memek Ustadza Dewi. Wajah Rayhan meringis, merasakan jepitan memek Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAwKlb5RG8Hy
31115Please respect copyright.PENANAluLfYfJPx0
Wajah cantik Ustadza Dewi mendongak keatas, sembari mengepal kedua tangannya, meresapi setiap inci batang kemaluan Rayhan yang masuk ke dalam memeknya. Panjang dan keras, itu yang di rasakan Ustadza Dewi saat ini ketika kontol Rayhan menggesek dinding kemaluannya.31115Please respect copyright.PENANAP8IvdCMd60
31115Please respect copyright.PENANAdDWnGPalNB
Setelah beberapa kali dorongan, akhirnya kontol Rayhan bersemayam di dalam memeknya. "Gilaaaaaa... Ini besar sekali." Bisik hati Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANArd6P9bzZdd
31115Please respect copyright.PENANABEEXFWdkrQ
"Nikmat sekali jepitan memek Ustadza." Racau Rayhan.31115Please respect copyright.PENANAO8lWPvK7vO
31115Please respect copyright.PENANAQgLYMAi45m
Pinggul Rayhan mulai bergoyang maju mundur menyodok memek Ustadza Dewi. "OUGHKK... KONTOL KAMU BESAR SEKALI..." Jerit Ustadza Dewi, ia merasa kontol Rayhan begitu penuh di dalam memeknya.31115Please respect copyright.PENANAgv6DG8RVPs
31115Please respect copyright.PENANAotj8FByFqp
Dengan gerakan perlahan tapi konsisten Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAisExF5pRNT
31115Please respect copyright.PENANAO0jDDrh65h
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...31115Please respect copyright.PENANA3H7V7ROYp7
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...31115Please respect copyright.PENANANfZhuKFBds
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...31115Please respect copyright.PENANA3XEHd17dQ2
31115Please respect copyright.PENANAzPmSSw3YlA
"Lebih cepat Ray! Lebih cepat." Pinta Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAfFOVFcGegF
31115Please respect copyright.PENANAvWIFWaC8kR
Nafas Rayhan mendengus, menahan gejolak birahinya. Sementara di bawah sana, kemaluannya bergerak semakin cepat menubruk daging empuk milik seorang Ustadza yang di kenal cukup alim.31115Please respect copyright.PENANARc0V5qm8TR
31115Please respect copyright.PENANA2CcNNEnwGa
Sembari menyodok memek Ustadz Dewi, Rayhan meremas payudaranya yang besar.31115Please respect copyright.PENANAPNsuYku1CK
31115Please respect copyright.PENANAsIM2Fomfu8
"USTADZA KELUAAAAR RAY!" Pekik Dewi.31115Please respect copyright.PENANAPoddyWCx23
31115Please respect copyright.PENANAj1OjeWoRQe
Buru-buru Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak cairan bening kembali menyembur keluar. Dengan mulut mengangah, Ustadza Dewi menyambut orgasmenya.31115Please respect copyright.PENANAWvmGlS10FS
31115Please respect copyright.PENANALDxz4FIYsg
******31115Please respect copyright.PENANAB03IDTnvdL
31115Please respect copyright.PENANAJe3O9NJZ40
Rayhan duduk di sofa sembari memeluk tubuh Ustadza Dewi yang tampak kelelahan. Tubuh telanjangnya yang indah, tampak semakin indah karena peluh yang membasahi tubuh mulusnya.31115Please respect copyright.PENANAjeQ8IBqjaS
31115Please respect copyright.PENANAulii1GDpnb
Telapak tangan Rayhan yang tak bisa diam bermain dengan puting Ustadza Dewi yang telah mengeras. Sementara Ustadza Dewi lebih banyak diam.31115Please respect copyright.PENANALMBW2XB7fk
31115Please respect copyright.PENANAWfSEQtYr6G
"Bawak Ustadza ke kamar." Pintanya kemudian.31115Please respect copyright.PENANAM3se0q3Xvd
31115Please respect copyright.PENANAFLiLW6VZxv
Rayhan tersenyum. Lalu dia menggendong tubuh telanjang Ustadza Dewi ke kamarnya.31115Please respect copyright.PENANAZ6ZDjxnCA4
31115Please respect copyright.PENANAi5Jrp5VJF6
Setibanya di dalam kamar Rayhan menurunkannya kembali. Ustadza Dewi meminta Rayhan tiduran, dan pemuda tanggung itu menuruti keinginan Ustadza Dewi. Ia berbaring dengan kedua kaki menjuntai di ujung tempat tidur Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAie8CXe4SYM
31115Please respect copyright.PENANA7r3nyboPO8
Ustadza Dewi ikut naik keatas, dia mencium sekujur wajah Rayhan. Dari mata, hidung, pipi, hingga bibirnya. Lalu terus turun menuju dada Rayhan.31115Please respect copyright.PENANASdGB1vEtvS
31115Please respect copyright.PENANAekDxSLfUuq
"Ughkk..." Lenguh Rayhan nikmat.31115Please respect copyright.PENANATbX1j5Nump
31115Please respect copyright.PENANAa0diKm01hH
Ustadza Dewi bermain dengan dengan dada bidang Rayhan, sementara telapak tangannya menggapai batang kemaluan Rayhan. Dia menggenggam dan mengocok kontol Rayhan.31115Please respect copyright.PENANABOJjiW51g9
31115Please respect copyright.PENANAcEOesxvro2
"Hisap kontol ana Ustadza!" Pinta Rayhan.31115Please respect copyright.PENANAZJNAFDYRTV
31115Please respect copyright.PENANA1U9mQXBLrW
Ustadza Dewi segera menuruti permintaan tuannya, dia beralih ke kontol Rayhan. Dia jilati setiap inci batang kemaluan Rayhan hingga basah kuyup. Tak lupa ia mencucup kepala kontol Rayhan.31115Please respect copyright.PENANACZz2s3NmmZ
31115Please respect copyright.PENANAbnxBMJ6UED
"Aahkk... Enak! Eehmm..." Desah Rayhan ketika Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan kedalam mulutnya.31115Please respect copyright.PENANAfnoBUTOQyM
31115Please respect copyright.PENANAloN9dJZDgI
Tangan Rayhan membelai rambut Ustadza Dewi yang tergerai indah. "Terus Ustadza! Aahkk... Enak, Oughkk..." Mata Rayhan terpejam meresapi kuluman Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANA3dl2Ot2pUz
31115Please respect copyright.PENANAtiwLpzegyr
Karena tidak ingin Rayhan segera keluar, Ustadza Dewi segera mengakhiri kulumannya. Ia naik keatas tempat tidur. Dengan posisi memunggungi Rayhan, Ustadza Dewi mengarahkan kemaluan Rayhan di depan bibir memeknya yang merekah indah.31115Please respect copyright.PENANAoebH1j6a5b
31115Please respect copyright.PENANAvyX8FZdi59
Dengan perlahan Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan di dalam memeknya.31115Please respect copyright.PENANAgJLeLBQFa4
31115Please respect copyright.PENANAkasWxdgF9Z
Bleeesss...31115Please respect copyright.PENANAqkNETG4wII
31115Please respect copyright.PENANAl9DC9vv9aM
"Oughkk..." Erang Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANA8IQaZIPWHM
31115Please respect copyright.PENANADViRpfToAw
Rayhan meletakan tangannya di bawah kepalanya sebagai bantalan. Sementara Ustadza Dewi bekerja ekstra menggoyangkan pinggulnya naik turun.31115Please respect copyright.PENANA7dp56dzUyV
31115Please respect copyright.PENANAXQFqJwsefP
Dari posisinya Rayhan dapat melihat jelas memek Ustadza Dewi yang tengah memakan kontolnya. Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi ikut ketarik keluar ketika ia mengangkat pinggulnya, dan sebaliknya, ketika Ustadza Dewi menekan pinggulnya, bibir kemaluan Ustadza Dewi tampak masuk ke dalam.31115Please respect copyright.PENANAkZV3Qsv52W
31115Please respect copyright.PENANA9SokgmSd0i
"Aahkk... Aaahkk... Aaahk..." Ustadza Dewi tampak terengah-engah.31115Please respect copyright.PENANAxcYsPSP1GO
31115Please respect copyright.PENANAVZYb2sgTk4
Setelah hampir lima menit dengan posisi tersebut. Ustadza Dewi kembali merasakan getaran nikmat di sekujur tubuhnya. Tepat ketika ia menarik lepas kontol Rayhan dari dalam memeknya, ia menggapai puncak kenikmatannya.31115Please respect copyright.PENANAUZfVFgG3QN
31115Please respect copyright.PENANATwPlNRgkz4
Seeeeeeeeeerrrr....31115Please respect copyright.PENANAxY90e53acg
31115Please respect copyright.PENANAktUTQeBOtW
Sembaran cairan cintanya membuat sepasang kaki dan selangkangan Rayhan menjadi basah.31115Please respect copyright.PENANAlepq7pZcea
31115Please respect copyright.PENANAbkbYNsW5Rl
*****31115Please respect copyright.PENANAzhfWyNimmM
31115Please respect copyright.PENANAInceQsjEQy
Rayhan yang terlalu sibuk bercinta dengan gurunya, tidak menyadari perubahan cuaca di luar rumah. Angin yang tadinya tenang, mendadak bertiup kencang, menggoyang pohon besar yang telah berusia puluhan bahkan ada yang telah berusia ratusan tahun.31115Please respect copyright.PENANA15gjNENKZI
31115Please respect copyright.PENANAaD62nmuxbh
Burung-burung kecil yang tengah beristirahat di dalam sarangnya, berusaha mati-matian menjaga anak-anaknya yang terus berteriak ketakutan.31115Please respect copyright.PENANAEfzxM8Fs2E
31115Please respect copyright.PENANA01U3NU5qZr
Sementara rembulan yang tadinya terang benderang kini telah tertutup awan dengan sempurna. Tidak ada lagi keindahan, yang ada hanyalah suasana mencekam. Andai Rayhan menyadari perubahan cuaca malam ini, tentu Rayhan akan bergegas pulang untuk melindungi saudaranya. Tapi sayang, kenikmatan dunia membutakan indranya.31115Please respect copyright.PENANAFjeoHA5w95
31115Please respect copyright.PENANA8X06lFKk1a
Duaaaarrrr.... Duaaaarrrr... Duaaaarrrr...31115Please respect copyright.PENANAYormkFiqlq
31115Please respect copyright.PENANAtaCYcSZFcG
Suara petir sahut-menyahut memekakkan telinga, perlahan hujan mulai turun membasahi tanah pesantren Al-tauhid.31115Please respect copyright.PENANAC1jlhIRvG3
31115Please respect copyright.PENANAw1L4BMatx1
Entah dari mana asalnya, mahluk aneh itu tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumah seorang Ustadza. Ia menyelinap masuk hingga ke dapur.31115Please respect copyright.PENANAyUxlfIHffN
31115Please respect copyright.PENANA5xryBKinJA
"Astaghfirullah!" Gelas yang ada di tangan Ustadza Dwi terlepas hingga jatuh ke lantai. Matanya membeliak tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.31115Please respect copyright.PENANAuQh6NvR3r5
31115Please respect copyright.PENANAvlpyS4qThT
Tepat dihadapannya, seorang mahluk menyeramkan berdiri di depannya. Tubuhnya berwarna hijau pekat dengan mata melotot yang seakan ingin keluar dari kelopak matanya. Giginya runcing, menambah keseraman mahluk tersebut.31115Please respect copyright.PENANAmQADgKcygd
31115Please respect copyright.PENANAwamdEgsq7w
Mahluk aneh itu menyeringai melihat mangsanya yang terdiam kaku sanking takutnya.31115Please respect copyright.PENANAGuYcIZ2mYv
31115Please respect copyright.PENANAXrUx4VxhSF
"TO... TOLOOOOOOONG!" Teriak Ustadza Dwi.31115Please respect copyright.PENANA1JoSOWUUrt
31115Please respect copyright.PENANAoqS8jiduAZ
Dengan cekatan sang mahluk menangkap tubuh Ustadza Dwi yang terus meronta-ronta. Dia dengan mudahnya merobek pakaian tidur yang dikenakan Ustadza Dwi, berikut dengan pakaian dalamnya.31115Please respect copyright.PENANAbFVJykcSO9
31115Please respect copyright.PENANARIUcFxSuYz
Dalam sekejap, mahluk aneh itu berhasil membuat Ustadza Dwi telanjang bulat. Mata merah sang kolor ijo menatap nanar kearah tubuh telanjangnya.31115Please respect copyright.PENANANJUX8cP5c3
31115Please respect copyright.PENANA7Y1zdQXZjv
"Jangaaaaan! Hentikan." Histeris Ustadza Dwi.31115Please respect copyright.PENANAjsNlrdcL0X
31115Please respect copyright.PENANAsWKwPmP3iI
Tubuhnya terdorong hingga jatuh kelantai. Dengan gerakan cepat sang kolor ijo menindih tubuh Ustadza Dwi, dia segera memposisikan kemaluannya diantara lipatan memek Ustadza Dwi. Mata Ustadza Dewi membeliak merasakan desakan kontol kolor ijo yang begitu besar.31115Please respect copyright.PENANAMITkSUASJU
31115Please respect copyright.PENANAVTTe2HCC6P
Kepala kontolnya menyeruak masuk dengan paksa memek Ustadza Dwi. Membuat tubuh Ustadza Dwi terasa kakuh sanking tegangnya. Perlahan tapi pasti, kepala kontol kolor ijo menyentuh dasar vaginanya.31115Please respect copyright.PENANAYjE8cdA7oq
31115Please respect copyright.PENANAANewTpfX4W
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANA8aAFMLw1jF
31115Please respect copyright.PENANASagdnB38m7
Walaupun telah melahirkan seorang anak, tapi tetap saja memek Ustadza Dwi terasa legit dan nikmat. Dengan gerakan menghentak kolor ijo mengaduk memek Ustadza Dwi. Sementara kedua tangannya mencengkram kedua payudara Ustadza Dwi yang berukuran 34D.31115Please respect copyright.PENANApR2WqkqSMT
31115Please respect copyright.PENANAYNGPQweEl2
Dia meremasnya dengan kasar, meninggalkan bekas merah di kedua payudara Ustadza Dwi. Wanita berusia 38 tahun tersebut mulai menghayati pemerkosaan yang di alaminya.31115Please respect copyright.PENANANiLLwkbCqY
31115Please respect copyright.PENANA3QZMZq9zMe
Jujur saja selama ini ia selalu membayangkan dirinya di perkosa dan di lecehkan oleh seorang pria. Dan malam ini, tanpa ia duga, apa yang ia khayalkan selama ini akhirnya terjadi juga, sehingga tidak heran, kalau dengan cepat Istri dari Ustad Furqon tersebut tampak sangat menikmati pemerkosaan yang ia alami.31115Please respect copyright.PENANAYQCQ1vTly4
31115Please respect copyright.PENANA6VEMjw6QS1
"To... Tolooong! Aahkk... Hentikan!" Jerit Ustadza Dwi.31115Please respect copyright.PENANAwMMDjKXkDK
31115Please respect copyright.PENANAdZRXlGLkrJ
Tapi tubuhnya hanya diam saja, dan menerima setiap hentakan kontol kolor ijo di dalam memeknya. Bahkan sepasang kaki jenjangnya melingkar di pinggang kolor ijo, sehingga kontol kolor ijo semakin dalam masuk ke dalam memeknya.31115Please respect copyright.PENANAp4f053eVqB
31115Please respect copyright.PENANA76Al977EiF
Tubuh Ustadza Dwi yang bermandikan keringat tampak gelajotan menerima hentakan kontol kolor ijo.31115Please respect copyright.PENANA1Ii1NBunzL
31115Please respect copyright.PENANAJC2XFUkOFv
"Aahkk... Aahkk.. aahkk..." Desahnya.31115Please respect copyright.PENANAfB15dTFKuL
31115Please respect copyright.PENANAkV0tAjm4js
Setelah beberapa menit kemudian, Ustadza Dwi mengerang panjang seiring dengan orgasmenya. Buru-buru kolor ijo mencabut kontolnya, membiarkan Ustadza Dwi menikmati orgasmenya. Creeetsss... Creeetsss... Creeetsss... Beberapa kali Ustadza Dwi menyemburkan cairan cintanya.31115Please respect copyright.PENANAc9CmgYoVAd
31115Please respect copyright.PENANAgOIK8ebRzB
Setelah merasa reda, tubuh indah Ustadza Dwi terkulai lemas tak berdaya. Kolor ijo yang belum puas memaksa Ustadza Dwi berdiri dan duduk di atas meja makan.31115Please respect copyright.PENANAS05P0n8yKJ
31115Please respect copyright.PENANAa9BpoFnceD
"Tidaaak... Jangaaaaan!" Melas Ustadza Dwi.31115Please respect copyright.PENANA1vuQCfviJ5
31115Please respect copyright.PENANAAsegsQm4ma
Tapi tubuhnya, lagi-lagi mengkhianati dirinya. Tanpa perlawanan berarti, ia membiarkan sang kolor ijo menjilati memeknya yang berbulu tipis.31115Please respect copyright.PENANAkp1fD1UUJM
31115Please respect copyright.PENANAa4Dh7310WO
Sruuuppss....31115Please respect copyright.PENANA4Os2yEg2Du
Sruuuppss...31115Please respect copyright.PENANAn5JjPgpZ5D
Sruuuppss...31115Please respect copyright.PENANAQjMAiylQ7v
31115Please respect copyright.PENANAX7jdPeR7iy
Sang kolor ijo menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dwi yang membanjir cukup banyak. Menelan dan menjilati clitoris Ustadza Dwi yang mulai tampak terengah-engah.31115Please respect copyright.PENANApoaTIlACEy
31115Please respect copyright.PENANAgur3rK4BYX
Setelah di rasa cukup kolor ijo kembali mengarahkan kemaluannya di depan memek Ustadza Dwi. Dengan satu dorongan ia kembali menusuk memek Ustadza Dwi. "Oughkk... Tuhan!" Lenguh Ustadza Dwi, ia mencengkram erat pinggiran meja makannya.31115Please respect copyright.PENANAqfio8AD5OD
31115Please respect copyright.PENANAHeH9GajsPV
Driit... Driit... Driit...31115Please respect copyright.PENANADs9ePImHJA
31115Please respect copyright.PENANA8aWBFJ9L4h
Meja makannya tampak berderit-derit ketika pinggul kolor ijo menghentak memek Ustadza Dwi.31115Please respect copyright.PENANAmkz56WDA7a
31115Please respect copyright.PENANAuKXIjG74dH
Tidak butuh waktu lama bagi Ustadza Dwi untuk kembali mendapatkan orgasmenya. Ia melolong panjang menyambut orgasmenya dari seorang mahluk yang tidak jelas asal usulnya. Tapi karena itu Ustadza Dwi menjadi sangat bergairah. Sungguh ia mengutuk dirinya sendiri, karena menikmati pemerkosaan yang ia alami malam ini.31115Please respect copyright.PENANAEnLQaiRBzA
31115Please respect copyright.PENANAkKr3mp3cU6
Tanpa di ketahui dua orang tersebut. Tampak dari balik pintu seorang gadis muda tengah menatap tak percaya dengan apa yang saat ini ia lihat.31115Please respect copyright.PENANArSAR9m2FFb
31115Please respect copyright.PENANAaGqzjCmX7k
*****31115Please respect copyright.PENANAi8CdaVeI5D
31115Please respect copyright.PENANASU9D5mKsxj
Suara Muazin menggema dari menara masjid yang menjulang tinggi, membangunkan para penghuni pondok pesantren Al-tauhid yang terlelap tidur, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi menimpa salah satu staf pengajar di ponpes Al-tauhid. Sementara sang kolor ijo telah lama menghilang jauh sebelum sang Muazin mengumandangkan azan subuh.31115Please respect copyright.PENANAPdru6ACu4G
31115Please respect copyright.PENANAhRgS98nNAN
Sementara itu di kediaman Ustadza Dewi. Wanita berusia 39 tahun itu baru saja selesai mengambil wudhu dan berniat membangunkan Rayhan yang masih terlelap.31115Please respect copyright.PENANA94YCEfqSiu
31115Please respect copyright.PENANAWRybCc4JEs
"Bangun Ray!" Panggil Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAWhAsDwGNvW
31115Please respect copyright.PENANA3SWintE2e3
Rayhan duduk di tempat tidur sembari mengucek-ngucek matanya yang masih mengantuk. "Ustadza!" Lirih Rayhan, ia terlihat takjub melihat kecantikan Ustadza Dewi yang memakai mukena berwarna putih bersih.31115Please respect copyright.PENANA8HHo4UcNyL
31115Please respect copyright.PENANAwOGihJfomW
"Sudah azan! Shalat dulu." Pinta Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANALuVxVrVy5X
31115Please respect copyright.PENANAZ0oRjv4ylB
Rayhan tersentak kaget. Ia baru sadar kalau dirinya telah melupakan sesuatu yang penting. Dengan perasaan cemas ia bergegas keluar dari rumah Ustadza Dewi.31115Please respect copyright.PENANAyGWaDTWHTy
31115Please respect copyright.PENANAXlpT5Ldtiw
Mata Rayhan terpaku diam memandangi tanah yang basah karena di guyur hujan. Perasaannya menjadi tak tenang, ada kekhawatiran yang membuncah dihatinya. Berulang kali ia mengutuk kebodohannya yang sampai melupakan tujuan awalnya berada di luar rumahnya.31115Please respect copyright.PENANAG4eZsZKjFS
31115Please respect copyright.PENANAnf2PCBWan6
Rayhan berkeyakinan, sang kolor ijo semalam kembali beraksi. Entah siapa lagi yang menjadi korban kolor ijo.31115Please respect copyright.PENANAWHAPDejsA9
31115Please respect copyright.PENANAAFDwkKXApb
Pemuda itu tampak menghela nafas. Ada rasa sesak di dadanya saat bayangan wajah Zaskia melintas di kelopak matanya. "Oh Tuhan, apa yang kulakukan, bukankah aku sudah berjanji akan menjaganya? Tuhan tolong lindungi Kakak." Bisik hatinya, ia menangis marah terhadap dirinya sendiri.31115Please respect copyright.PENANAHfIzURwJpJ
31115Please respect copyright.PENANAOozEXtHsez
Ustadza Dewi yang melihat Rayhan berulang kali menghela nafas, tak berani mengganggunya, bahkan ketika Rayhan pergi tanpa pamit, Ustadza Dewi hanya menatapnya kecewa.31115Please respect copyright.PENANAnlGV4D6oR6
31115Please respect copyright.PENANAEaD3s0v0v5
Ya...31115Please respect copyright.PENANAUxTPRckbjH
Tidak ada ucapan mesra yang keluar dari bibir Rayhan, setelah apa yang mereka lakukan semalaman.31115Please respect copyright.PENANA8w9OkePkeW
31115Please respect copyright.PENANANO2ORoW2ET
*****31115Please respect copyright.PENANA8XskdzZHWW