Tiga hari berlalu begitu saja, sementara Rayhan masih terbaring di rumahnya. Sejenak Rayhan kembali teringat dengan kejadian malam terkutuk yang nyaris merenggut nyawanya. Andai saja saat itu Kakaknya tidak datang menolongnya, mungkin saat ini Rayhan menjadi salah satu penghuni neraka.25412Please respect copyright.PENANAZfGGMeyDvk
25412Please respect copyright.PENANAQiLV5n0VDp
Pemuda itu tertawa di dalam hatinya, mengingat dirinya yang berencana menjaga Kakaknya, malah sekarang menjadi kebalikannya. Rayhan lupa, kalau Kakaknya pernah bergabung di salah satu perguruan tapak suci, dan pernah juara nasional antar kabupaten.25412Please respect copyright.PENANAsftRnsSvWH
25412Please respect copyright.PENANAsbQzMI24m3
Rayhan mendesah bosan. Sudah tiga hari ia tidak kemana-mana hingga ia nyaris mati bosan. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena Zaskia yang memintanya untuk beristirahat total.25412Please respect copyright.PENANAVcg65NcDoP
25412Please respect copyright.PENANAjau5mfcJWx
Ketika ia sedang sibuk melamun tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan tampak Zaskia masuk sembari membawa sepiring bubur untuknya. Baru melihatnya saja Rayhan sudah merasa eneg. Ia merasa bosan karena sudah tiga hari ini ia di suguhi bubur dan sop.25412Please respect copyright.PENANAi2AIWfWLXy
25412Please respect copyright.PENANAAY6R3obWqY
"Makan dulu Ray!" Ujar Zaskia sembari meletakan makanan diatas meja belajar Rayhan.25412Please respect copyright.PENANAKrzbuGqFsI
25412Please respect copyright.PENANAfxUrRBD4cZ
Dari belakang Rayhan dapat melihat jelas cetakan celana dalam Zaskia di balik gamis syar'i yang di kenakannya, ketika ia sedikit membungkuk. "Nanti aja Kak!" Jawab Rayhan singkat, ia menggeser posisi tidurnya.25412Please respect copyright.PENANAsHiRxqPCC2
25412Please respect copyright.PENANAT7KcZAvn4r
"Kalau kamu gak makan, kapan bisa sembuhnya." Protes Zaskia.25412Please respect copyright.PENANAmlfU9GmCyH
25412Please respect copyright.PENANAPWwXIxGAkb
Ia duduk di samping kepala Rayhan sembari menyilangkan kakinya. Telapak tangannya yang halus menyentuh kening Rayhan, memastikan kondisi Rayhan saat ini. Ia sedikit merasa lega karena panas Rayhan kini telah turun.25412Please respect copyright.PENANAdRmtaUS1Qf
25412Please respect copyright.PENANA0WpZ0GkxKQ
Masih teringat jelas di ingatan Zaskia ketika Rayhan di cekik dalam kondisi menggantung. Saat itu ia sangat ketakutan hingga kalap. Bahkan ia menangis sepanjang malam, ketika Rayhan harus menginap di rumah sakit. Tapi untunglah, tidak ada luka dalam yang cukup serius.25412Please respect copyright.PENANArMZcIHYeij
25412Please respect copyright.PENANAGj0y4l7Y8F
Sebagai Kakak Zaskia merasa gagal menjaga adiknya, membuatnya sangat menyesal, karena keegoisan nya, ia menempatkan Rayhan dalam bahaya.25412Please respect copyright.PENANAHQjd4LvP4Q
25412Please respect copyright.PENANAWf8PDkIumY
"Ya nanti aku makan." Ujar Rayhan malas.25412Please respect copyright.PENANAFZVnuu1d5h
25412Please respect copyright.PENANAUneONggx3s
Zaskia mengambil piring diatas meja. "Makan sekarang." Perintahnya kepada Rayhan.25412Please respect copyright.PENANApsQ8l23mpV
25412Please respect copyright.PENANALm8MBffmFj
"Masih kenyang Kak."25412Please respect copyright.PENANASrCE1PomYf
25412Please respect copyright.PENANACwhtlTp1Uc
"Sedikit saja." Paksa Zaskia.25412Please respect copyright.PENANAn2zjyCAUpg
25412Please respect copyright.PENANACPUPjCA07J
Kalau sudah seperti ini, Rayhan hanya pasrah menuruti kemauan Kakaknya. Ia menegakkan punggungnya. Zaskia segera menyuapi Rayhan, sesuap demi sesuap.25412Please respect copyright.PENANAZKrfUEv0Vl
25412Please respect copyright.PENANAJf0ESbTdQl
Melihat perhatian Zaskia kepadanya, tentu saja ada getaran-getaran halus yang merasuki hatinya. Sembari menyabut suapan Zaskia, Rayhan menatap mata bening Zaskia yang begitu teduh, lalu hidungnya, dan tak luput Rayhan memandangi bibir merah Zaskia.25412Please respect copyright.PENANAOnpHhqVgdV
25412Please respect copyright.PENANAuXDdcbdgS1
Tidak terasa piring yang di pegang Zaskia telah kosong. Ia meletakan kembali piringnya di atas meja makan.25412Please respect copyright.PENANAu6HAHz9WEu
25412Please respect copyright.PENANAoGZ7YIGzFf
"Terimakasih ya Kak." Bisik Rayhan.25412Please respect copyright.PENANA4rVp4A1xRU
25412Please respect copyright.PENANARkXb1GwMcy
Zaskia masih dapat mendengar bisikan Rayhan. "Sama-sama sayang, jangan buat Kakak khawatir lagi." Ujar Zaskia sembari mengucek-ucek rambut adiknya, lalu ia menundukan wajahnya untuk mencium kening Rayhan.25412Please respect copyright.PENANAyC3u0zM0pQ
25412Please respect copyright.PENANAMgwqe7Z9pq
Zaskia merenyitkan dahinya ketika mencium aroma tidak sedap dari rambut adiknya.25412Please respect copyright.PENANA8cthYcVjCg
25412Please respect copyright.PENANArVS58ZlX9W
"Kamu sudah berapa hari gak mandi?" Tanya Zaskia menyelidik.25412Please respect copyright.PENANAnKDBd4mCCV
25412Please respect copyright.PENANAT8aAXvcWMY
Rayhan menyeringai masam. "Baru tiga hari Kak." Jawab Rayhan polos, sementara Zaskia tampak terkejut mendengar ucapan Adiknya. Pantas saja Zaskia mencium bauk apek. Ternyata itu aroma tubuh Rayhan.25412Please respect copyright.PENANAkWz7YICWOJ
25412Please respect copyright.PENANAB3wJx1tmHD
"Astaghfirullah Ray!"25412Please respect copyright.PENANA5VxsbCk3zJ
25412Please respect copyright.PENANAF7z5jxMfDT
"Kakak kan tau, kaki Ray masih sakit." Ujar Rayhan.25412Please respect copyright.PENANATZBkbE5vMy
25412Please respect copyright.PENANAOlSAjHwY71
Zaskia yang tadinya ingin marah kini ia malah tertawa kasihan melihat Adiknya. Bahkan hanya sekedar untuk mandi saja Rayhan tidak bisa.25412Please respect copyright.PENANAVi3dBiDHDP
25412Please respect copyright.PENANA2bOYgQci3K
"Biar Kakak yang mandikan kamu." Usul Zaskia.25412Please respect copyright.PENANAwve8m2ahZ8
25412Please respect copyright.PENANAG3XXX1p7pK
"Eh..."25412Please respect copyright.PENANAS6oWfspF7O
25412Please respect copyright.PENANA8Xw3T2bh5G
"Gak usah membantah." Ucap Zaskia memasang wajah galak.25412Please respect copyright.PENANAGqNXcclYBZ
25412Please respect copyright.PENANAGdDIHI3wkK
Sebenarnya Rayhan malu kalau harus di mandikan oleh Kakaknya. Mengingat usia Rayhan saat ini yang sudah dewasa, tapi karena tidak ingin membuat Kakaknya mengamuk, akhirnya Rayhan memilih pasrah.25412Please respect copyright.PENANAtiiii506Sa
25412Please respect copyright.PENANAeSogcDqsC3
Zaskia segera membantu adiknya untuk berdiri. Dengan bersusah paya akhirnya Rayhan bisa berdiri dengan merangkul pundak Kakaknya. Sebenarnya Rayhan merasa kasihan, mengingat tubuhnya lebih besar dari pada Kakaknya. Tapi Zaskia tetap memaksa.25412Please respect copyright.PENANAxX2d3plq7a
25412Please respect copyright.PENANAR20zOhQQJU
Setibanya di dalam kamar mandi, Zaskia segera menutup pintu kamar mandi seakan takut kalau ada orang lain yang melihat. Tentu saja dengan tertutupnya pintu kamar mandi, membuat mereka terlihat semakin intim.25412Please respect copyright.PENANA8kuMftrklB
25412Please respect copyright.PENANAg8NUo49Qod
Di dalam kamar mandi Rayhan duduk di bangku plastik berukuran kecil.25412Please respect copyright.PENANAppSyog2Tyd
25412Please respect copyright.PENANA3MWjqVNXvD
"Bajunya kok gak di lepas." Ujar Zaskia melihat Rayhan yang memakai pakaian lengkap. "Sini biar Kakak yang buka." Zaskia menarik kaos yang di kenakan Rayhan hingga tampak dada bidang Rayhan.25412Please respect copyright.PENANAywG9XjxV1s
25412Please respect copyright.PENANAQqaSYq3NOD
Saat Zaskia hendak menarik celana pendeknya, Rayhan sempat menahan tangan Kakaknya. Tapi tidak berapa lama karena Zaskia buru-buru melototinya.25412Please respect copyright.PENANAsIxJQa0CGE
25412Please respect copyright.PENANAZAbiTZTX2c
Dengan perlahan celana pendek Rayhan ketarik kebawah, dan pada saat bersamaan Zaskia tersadar dari apa yang ia lakukan saat ini, ketika matanya melihat kontol Rayhan yang berukuran jumbo keluar dari sangkarnya. Untuk beberapa detik tangan Zaskia berhenti menarik celana adiknya.25412Please respect copyright.PENANAFmjNfeB0I4
25412Please respect copyright.PENANAFkGghWy8QJ
Deg... Deg... Deg...25412Please respect copyright.PENANAqnq131mTak
Jantung Zaskia berdebar-debar sanking tegangnya, ia lupa kalau Rayhan kini telah tumbuh menjadi sosok pemuda dewasa. Beberapa detik yang lalu Zaskia masih memandang Rayhan masih seperti anak kecil, tapi kali ini daya tarik seksual yang di miliki Rayhan membuatnya sadar.25412Please respect copyright.PENANAH1hH6gCak3
25412Please respect copyright.PENANA2BePx5M7WC
"Kok diam Kak?" Tanya Rayhan memasang wajah polos.25412Please respect copyright.PENANANaGw8T7oyN
25412Please respect copyright.PENANAbd6oAksI6b
"Eh iya..." Zaskia tersadar dari lamunannya. "Kok susah sekali buka celana kamu Dek." Ujar Zaskia, dengan suara yang terdengar gemetaran, menandakan kalau saat ini ia tengah gerogi.25412Please respect copyright.PENANAsRlYtszvZY
25412Please respect copyright.PENANAtQyEpRgFMP
Di dalam hati Rayhan tersenyum senang, ia berfikir ingin sedikit menggoda Kakak Kandungnya.25412Please respect copyright.PENANA56tMDG7JXf
25412Please respect copyright.PENANA4SAYSA6HLj
Setelah sedikit bersusah paya akhirnya Zaskia berhasil melepas celana adiknya. Ia segera meletakan celana adiknya di dalam keranjang pakaian kotor bersama baju Rayhan. Sejenak Zaskia terdiam membelakangi Rayhan.25412Please respect copyright.PENANAfPs3RA9ltz
25412Please respect copyright.PENANAhV2e9stQ5m
Astaghfirullah...25412Please respect copyright.PENANANbUfLFTAec
Zaskia memejamkan matanya, menenangkan dirinya yang mendadak gelisah.25412Please respect copyright.PENANArzMIHoW5c9
25412Please respect copyright.PENANAtk1yiP1mI3
Walaupun Rayhan adalah adik kandungnya, tapi tetap saja Rayhan seorang pria dan dia seorang wanita. Seharusnya Zaskia menyadarinya sejak awal sebelum memaksa Rayhan untuk mandi. Tapi sekarang sudah terlambat, ia tidak mungkin meminta Rayhan mandi sendiri, karena kondisi tubuh Rayhan yang masih lemah.25412Please respect copyright.PENANAm4IN5bulzo
25412Please respect copyright.PENANAn0ZAhlHbEH
"Dia adikku, apa yang salah kalau aku memandikannya? Apa lagi saat ini ia sedang sakit, bukankah sudah menjadi tugasku untuk membantunya? Benar... Kamu tidak salah Zaskia." Lirih Zaskia di dalam hati.25412Please respect copyright.PENANAD48PCB8fKO
25412Please respect copyright.PENANAwXEbmeUQwN
Setelah merasa tenang, Zaskia kembali berbalik menghadap kearah Rayhan. Dan pada saat bersamaan, matanya kembali tertuju kearah kontol Rayhan.25412Please respect copyright.PENANA7dGqykzDgv
25412Please respect copyright.PENANADavTx7be4K
Deg... Deg... Deg...25412Please respect copyright.PENANAzoAAyNYAeD
25412Please respect copyright.PENANAWCU9e3cEjy
Ya Tuhan... Itu kontol Rayhan? Serius itu kontol adikku? Ya Tuhan... Besar... Besar sekali... Gemuk... Issstt... Ehmmpsss... Kenapa nafasku jadi sesak. Bisik hati Zaskia sembari melihat kontol Rayhan yang manggut-manggut.25412Please respect copyright.PENANA81Pa762mLF
25412Please respect copyright.PENANAO6Kre4l3lW
"Kak... Kakak..." Panggil Rayhan.25412Please respect copyright.PENANApC73BcA8b8
25412Please respect copyright.PENANAVAy4RzSQpm
"Eh, iya dek." Zaskia tergagap.25412Please respect copyright.PENANANV3NTzViR5
25412Please respect copyright.PENANAurR4VlMAdG
Ia buru-buru mendekati adiknya, dan sebisa mungkin ia tidak melihat kearah tubuh telanjang Rayhan. Ia mendekati bak mandi dari samping tubuh Rayhan sembari mengambil gayung yang ada di dalam bak mandi.25412Please respect copyright.PENANAVJHuf6LUY7
25412Please respect copyright.PENANAbI1bWm2V9Y
"Kak."25412Please respect copyright.PENANApf9RAGXdrq
25412Please respect copyright.PENANAP7uOjnvMPA
"I-i-iya Dek."25412Please respect copyright.PENANA0QMQI0L74O
25412Please respect copyright.PENANAWoZCTQGKmM
Rayhan mengulum senyum melihat Kak Zaskia yang terlihat sangat tegang. "Anu Kak! Itu bajunya gak di lepas aja Kak, takut nanti basah." Ujar Rayhan mengingatkan Kakaknya. Zaskia menunduk melihat pakaiannya, ujung gamisnya sedikit basah karena menyentuh lantai kamar mandi.25412Please respect copyright.PENANAKHq5AUEM6I
25412Please respect copyright.PENANAH01pHC8WE4
Zaskia yang tengah kalut karena keputusannya ingin memandikan adiknya, tanpa sadar menanggalkan gamisnya dan menyisakan tank top berserta celana legging yang membalut sepasang kaki jenjangnya. Bagi Rayhan bisa milihat Zaskia memakai pakaian saat ini saja sudah cukup, tapi di luar dugaan, Zaskia malah membuka tanktopnya.25412Please respect copyright.PENANAxCzjMWFSLR
25412Please respect copyright.PENANAs20bcskDgT
Zaskia berjalan santai melewati Rayhan yang terdiam seribu bahasa melihat penampilan Kakaknya yang kini memakai bra berwarna biru muda berbahan spandek.25412Please respect copyright.PENANAL4elv1Ukfd
25412Please respect copyright.PENANAiCtwWx89Hj
Ia menggantungkan gamisnya di belakang daun pintu kamar mandi, berikut dengan tanktop miliknya. Dan pemandangan selanjutnya, membuat Rayhan nyaris mati berdiri ketika Zaskia sedikit membungkuk di depannya sembari menarik perlahan celana legging yang ia kenakan.25412Please respect copyright.PENANAnuo8VNCHHx
25412Please respect copyright.PENANAEmvn5exWdt
Deg... Deg... Deg...25412Please respect copyright.PENANAuhApTzLlux
25412Please respect copyright.PENANAyNKQJDTSgW
Detak jantung Rayhan menjadi tak beraturan, dan nafasnya tampak tersengal-sengal seakan ia baru saja lari meraton. Sedikit demi sedikit celana legging berwarna hitam yang di kenakan Zaskia di tarik lepas, melewati paha mulusnya, lutut, betis hingga akhirnya celana legging itu benar-benar lepas dari kedua kaki jenjangnya.25412Please respect copyright.PENANA4CPw9HoX8n
25412Please respect copyright.PENANAIuaUGkLXkZ
Kini di hadapannya Zaskia berdiri membelakanginya hanya memakai satu set dalaman berwarna biru muda yang sedikit menerawang.25412Please respect copyright.PENANA79he36NI3F
25412Please respect copyright.PENANAlK6MPjZ46i
Mata Rayhan menjelajahi punggung Zaskia yang putih mulus dan terdapat tali pengait bra. Terus turun menatap pinggang ramping Kakaknya, di bawahnya terlihat sedikit belahan pantat Zaskia yang putih mulus, karena celana dalamnya sedikit ketarik kebawah ketika ia melepas celana legingnya.25412Please respect copyright.PENANAWsccZBWB78
25412Please respect copyright.PENANAhjc9Rm6NyM
Tanpa sadar Rayhan menggenggam kemaluannya, sembari menatap nanar kearah pantat itik Kakaknya yang terlihat sangat kencang dan besar, sungguh sebuah pemandangan terindah yang pernah di lihat Rayhan.25412Please respect copyright.PENANApZyrJsxSJj
25412Please respect copyright.PENANAI3OjHtL7CW
Baru beberapa detik Rayhan menatap pantat Kakaknya, tiba-tiba Zaskia memutar tubuhnya.25412Please respect copyright.PENANAfxYsnBrTXm
25412Please respect copyright.PENANAIYP0FCPPGm
"Ray." Lirih Zaskia.25412Please respect copyright.PENANAfcAil81kIY
25412Please respect copyright.PENANAYDIX8XRar7
Matanya tertuju kearah kontol Rayhan yang kini telah berdiri sempurna mengancung menghadap kearahnya. Sama seperti Rayhan, yang menatap nanar kearah vagina Zaskia yang terlihat gemuk dan menjiplak di celana dalamnya.25412Please respect copyright.PENANAJJnh3rVC2d
25412Please respect copyright.PENANAG2iJLDhZPc
Rayhan mengangkat wajahnya, hingga mata mereka saling menatap selama beberapa detik. Tangan kanan Zaskia mendekap mulutnya, sementara tangan kirinya mengepal tepat diatas gundukan memeknya.25412Please respect copyright.PENANA1WxnFXtP1g
25412Please respect copyright.PENANAqVFyWSFMfc
"Rayhaaaaaaaaaaaaaaaan....."25412Please respect copyright.PENANAunMjqiL67D
25412Please respect copyright.PENANAnoPrkHt3jQ
*****25412Please respect copyright.PENANArP3utbBxbV
25412Please respect copyright.PENANAIxoYdk6aJi
Mengingat kejadian tadi pagi, tak henti-hentinya Rayhan ingin tertawa. Ia tidak menyangka kalau Kakaknya sepolos itu. Tetapi walaupun Kakaknya kesal karena termakan omongannya, Zaskia tetap memandikannya, hanya saja Zaskia memakai kembali pakaiannya secara utuh. Alhasil pakaian Zaskia menjadi basah kuyup. Dan selama memandikan Rayhan, Zaskia terlihat sangat gerogi, karena beberapa kali ia harus melihat kontol Rayhan.25412Please respect copyright.PENANANJcWyVtxxU
25412Please respect copyright.PENANAfSsoFVqNFO
Rayhan mendesah pelan, rasa bosan kembali menyelimutinya. Ia ingin sekali bisa keluar rumah, berkumpul bersama teman-temannya, bermain sepak bola dan sebagainya., tapi kondisinya saat ini belum memungkinkan.25412Please respect copyright.PENANAHHixWKGoCx
25412Please respect copyright.PENANAuaUicWcRNu
"Ray!"25412Please respect copyright.PENANAQPSXjzBYR9
25412Please respect copyright.PENANAi81SBF77jc
Rayhan melirik kearah pintu kamarnya. "Iya Kak, ada apa?" Tanya Rayhan.25412Please respect copyright.PENANAn2HoYJgWzC
25412Please respect copyright.PENANAdBI20zm9x3
"Ada teman kamu."25412Please respect copyright.PENANA2X91Y49G4j
25412Please respect copyright.PENANAGO4lP8ZS2g
"Suruh masuk aja Kak."25412Please respect copyright.PENANAmRB9clijzO
25412Please respect copyright.PENANAGgEJE8Hdyk
Zaskia melihat kebelakang. "Masuk aja, Rayhan belum bisa banyak gerak." Ujar Zaskia memberi tau kepada teman Adiknya.25412Please respect copyright.PENANAoP4dw0iatH
25412Please respect copyright.PENANAHqfnh58yzZ
Saat tamunya masuk ke dalam kamarnya, Rayhan tampak sangat terkejut melihat sosok wanita cantik memakai kemeja putih di padu dengan rok berwarna hijau. Ia tersenyum manis menyapa Rayhan.25412Please respect copyright.PENANAN6QjIP67JH
25412Please respect copyright.PENANATkbDIE5XUT
Selama ia tinggal di pesantren, baru kali ini ia di kunjungi teman wanita. Dan sialnya, ia keburu memberi izin wanita tersebut untuk masuk kedalam kamarnya yang berantakan.25412Please respect copyright.PENANABpIOOGbg16
25412Please respect copyright.PENANAjXacO82XG7
"Cifa?"25412Please respect copyright.PENANAmQ0b6S0DqN
25412Please respect copyright.PENANAzlqOP4VDYu
"Apa kabar kamu Ray? Udah mendingan?" Tanya Asyifa sembari duduk di kursi belajar Rayhan .25412Please respect copyright.PENANARDiFxryaI9
25412Please respect copyright.PENANAwvmRbJSGWm
Dengan bersusah paya Rayhan menegakkan tubuhnya. "Alhamdulillah, udah mulai baikan. Tumben kamu ke sini, ada apa?" Tanya Rayhan penasaran, karena selama ini Asyifa selalu terlihat cuek kepadanya, bahkan beberapa kali Asyifa menatapnya dengan tatapan benci.25412Please respect copyright.PENANAImdzXgPbWL
25412Please respect copyright.PENANA6Jh5alJmbf
"Jadi aku gak boleh jenguk kamu?"25412Please respect copyright.PENANAKi7Y5nrQ61
25412Please respect copyright.PENANAKzTtPjCSjl
"Bukannya begitu, tentu aku senang kamu mau datang ke sini, itu artinya kamu sudah gak marah lagi sama aku." Ujar Rayhan.25412Please respect copyright.PENANAO2Gc2HslDw
25412Please respect copyright.PENANAEORVulcrtc
Asyifa tersenyum manis. "Yang bilang aku gak marah siapa? Geer..." Celetuk Asyifa, merubah wajah Rayhan yang tadi cerah kini berubah masam.25412Please respect copyright.PENANA9FDZX6b1dw
25412Please respect copyright.PENANARNxUGc3RbH
"Kirain..."25412Please respect copyright.PENANADEpREZxhap
25412Please respect copyright.PENANA84wrj3B0hN
"Hihihi..." Tawa renyah Asyifa. "Aku gak akan marah lagi, tapi dengan satu syarat." Ujar Asyifa.25412Please respect copyright.PENANAA8wrp4RvQ7
25412Please respect copyright.PENANAEz928YMRHO
"Apa?"25412Please respect copyright.PENANAJtCoBh0yV3
25412Please respect copyright.PENANAyOBrnnlcb9
"Kamu harus cepat sembuh."25412Please respect copyright.PENANAx4cGIWoeOE
25412Please respect copyright.PENANAamw8Paxyu4
Rayhan kembali tersenyum, ia menyodorkan jari kelingkingnya, Asyifa mengaitkan jari kelingking Rayhan dengan jari kelingkingnya sebagai simbol ikrar janji yang mereka ucapkan. Selagi jari kelingking mereka menyatu, mata mereka saling menatap seraya tersenyum.25412Please respect copyright.PENANA0Q9ESXl33S
25412Please respect copyright.PENANA3V79bU3aRp
Baik Rayhan maupun Asyifa, mereka berdua dapat merasakan getaran-getaran lembut yang menggetarkan hati mereka. Dan tanpa mereka sadari, virus merah jambu telah menyebar ke hati mereka.25412Please respect copyright.PENANAxrYd0BUw5R
25412Please respect copyright.PENANAlmtgPErzqd
"Terimakasih ya Ray!" Lirih Asyifa.25412Please respect copyright.PENANAikGP87tvzg
25412Please respect copyright.PENANAkxPTDyXvKz
Rayhan tersenyum lembut. "Sama-sama, oh ya mau sampai kapan jari kita nyatu kayak gini? Bukan muhrim loh." Goda Rayhan, sembari mengedipkan matanya.25412Please respect copyright.PENANAJ5YzfcCTIW
25412Please respect copyright.PENANAMbHKRttvZn
Wajah Asyifa mendadak merah merona setelah menyadari kalau jarinya sejak tadi mengikat jari Rayhan, seakan ia tidak rela kalau jari Rayhan terlepas dari jari kelingkingnya. Buru-buru Asyifa membuang jari Rayhan hingga tangan Rayhan terhempas di atas tempat tidur.25412Please respect copyright.PENANAtw3huZUW33
25412Please respect copyright.PENANAKSXxKU9M3o
"Auww..." Rayhan menjerit kecil.25412Please respect copyright.PENANAFZE2wGyYB1
25412Please respect copyright.PENANAXs2vLJ1WTX
"Eh... Ma-maaf!" Asyifa reflek berlutut di samping Rayhan, sembari memegangi tangan Rayhan. "Mana yang sakit Ray?" Tanya Asyifa, ia terlihat begitu panik. Wajah panik Asyifa malah membuat Rayhan tertawa.25412Please respect copyright.PENANApNQmn5N2iU
25412Please respect copyright.PENANAPLrp2PNlwu
"Hahaha... Kamu lucu sekali Cifa." Ledek Rayhan.25412Please respect copyright.PENANAjDuLtn0vrh
25412Please respect copyright.PENANA0jtO3fodz5
Wajah Asyifa terlihat sangat sebal, reflek ia mencubit lengan Rayhan membuat pemuda itu mengasuh kesakitan di selingi tawanya yang terlihat puas setelah berhasil menggoda Asyifa. Begitu juga dengan Asyifa, tanpa ia sadari dirinya pun ikut tertawa lepas. Seakan ia telah lupa kejadian di mana ia hampir kehilangan kesuciannya.25412Please respect copyright.PENANAc88VFiNxa0
*****25412Please respect copyright.PENANAiCMOG1vVU2
25412Please respect copyright.PENANAp96UP6lnrB
"Burhan sudah di makamkan Bi?" Tanya Laras yang tengah sibuk melipat pakaian di dalam kamarnya.25412Please respect copyright.PENANApA0gmla7p2
25412Please respect copyright.PENANAFqzLCN8WJm
KH Umar yang baru saja tiba di rumah setelah dua hari ia terpaksa meninggalkan Istrinya dan tinggal di kediaman Mang Burhan sebagai bentuk rasa tanggung jawab dan penghormatan terakhirnya kepada beliau. "Sudah Mi, sehabis di otopsi Burhan langsung di makamkan." Jelas KH Umar.25412Please respect copyright.PENANA8mylEI8O1k
25412Please respect copyright.PENANAVFcukJYca4
"Umi benar-benar tidak menyangkah kalau Burhan bisa bertindak sejauh itu." Ujar Hj Laras mengingat betapa baiknya Burhan selama ini terhadap keluarga mereka.25412Please respect copyright.PENANArTQa213y39
25412Please respect copyright.PENANAIjNLrf06WX
"Begitulah manusia Umi." KH Umar duduk di samping Istrinya. "Tidak pernah puas dengan apa yang di miliki, selalu saja menginginkan lebih dan lebih. Padahal Tuhan sudah memberikan kita yang terbaik yang kita butuhkan saat ini. Andai saja Burhan memiliki harta yang banyak dan Istri cantik, belum tentu Burhan bahagia." Nasehat KH Umar sungguh mengena di hati Laras.25412Please respect copyright.PENANAqMGDslkrPY
25412Please respect copyright.PENANA6nxjbuVdM1
Kalau di pikir-pikir, apa yang di katakan KH Umar membuat Laras ikut tersentil. Selama ini ia memiliki kehidupan yang normal, memiliki putra dan putri yang membanggakan. Tetapi semenjak hadirnya Daniel, kehidupan nya berubah derastis. Walaupun di bawah ancaman dan pemerkosaan, tetapi Laras tidak memungkiri kalau dirinya juga menikmati ketika Daniel memperkosa dirinya, bahkan dua malam belakangan ini, ia terus memohon kepada Daniel akan menuntaskan birahinya.25412Please respect copyright.PENANAE3sHPYpAO4
25412Please respect copyright.PENANAXZH1CRgX9Q
Mengingat semua itu membuat Laras sangat menyesal. Dari awal dirinya memang salah, seharusnya saat pertama kali Daniel menyentuhnya, ia telah melaporkan perbuatan Daniel. Tapi Laras malah memilih diam.25412Please respect copyright.PENANAxuaFDfnT5V
25412Please respect copyright.PENANAQXsVmYVptg
Dan sekarang Laras seakan kehabisan alasan untuk melaporkan Daniel ke pihak berwajib atas pemerkosaan yang di lakukan Daniel kepadanya.25412Please respect copyright.PENANAOq5F2J5Mxg
25412Please respect copyright.PENANAwTIJKAamvF
"Intinya kita harus selalu mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, dengan begitu insyaallah kita tidak akan tersesat." KH Umar meriah tangan Istrinya, ia menggenggam tangan Istrinya penuh cinta.25412Please respect copyright.PENANAS7KoWi857U
25412Please respect copyright.PENANAzlECpDegvw
Laras tersenyum tipis, ia tau apa yang di inginkan Suaminya saat ini setelah dua hari tidak bertemu dengannya.25412Please respect copyright.PENANAZ3De4J5B75
25412Please respect copyright.PENANAMhcZm4v9oV
Tanpa di minta Laras menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Kemudian ia berbaring diatas tempat tidur dengan posisi terlentang. KH Umar yang juga telah telanjang bulat naik keatas tubuh Istrinya. Tidak lupa ia melapaskan doa sebelum meniduri Istirnya.25412Please respect copyright.PENANAbMp4j218OP
25412Please respect copyright.PENANAdKT8Z80ixx
Saat proses penetrasi di lakukan KH Umar. Laras merasa sangat hambar. Berulang kali ia teringat bagaimana ketika Daniel yang mengaduk-aduk memeknya, rasanya sangat nikmat dan bikin ketagihan. Berbeda ketika Suaminya yang melakukannya, ia merasa sangat hambar.25412Please respect copyright.PENANAW8woiFSci5
25412Please respect copyright.PENANAlbHhwXWzUM
Maafkan Umi Abi, mungkin Umi salah satu manusia yang tak pandai bersyukur, dan selalu menginginkan lebih dan lebih. Hingga Umi tersesat seperti saat ini.25412Please respect copyright.PENANAJvTM9xvygN
25412Please respect copyright.PENANAyWVF5NuVE8
****25412Please respect copyright.PENANAv6mVXesf4z
25412Please respect copyright.PENANAuNf7n7pROf
25412Please respect copyright.PENANAti7DazUE9N
Siang hari di kediaman Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANAXVSKl6Hc8h
25412Please respect copyright.PENANAuWaqH3kpNS
Ustadza Dwi terlihat sibuk menyapu teras rumahnya. Dan pada saat bersamaan Pak Imbron yang baru saja selesai membuang sampah lewat di depan rumah Ustadza Dwi. Pria berwajah buruk rupa itu tersenyum menyapa Ustadza Dwi, yang di balas dengan senyuman juga.25412Please respect copyright.PENANAOfLLhUaX7u
25412Please respect copyright.PENANAPAMSyFmrN3
Masih lekat di ingatan Ustadza Dwi bentuk celana Pak Imbron ketika membantu dirinya memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Semenjak hari itu Ustadza Dwi tak pernah bisa melupakannya, ia selalu terbayang-bayang dengan ukuran kontol Pak Imbron.25412Please respect copyright.PENANAaB0jwmFYgP
25412Please respect copyright.PENANAo6ZOtTTYU7
"Assalamualaikum!" Sapa Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANAqT5iNukNmV
25412Please respect copyright.PENANA66BqLYFSuW
Pak Imbron menghentikan langkahnya sejenak. "Waalaikumsalam Bu Ustadza." Balas Pak Imbron, seraya memamerkan gigi kuningnya.25412Please respect copyright.PENANANvPdCeRbg5
25412Please respect copyright.PENANAy9cJbv34sd
"Dari mana Pak?"25412Please respect copyright.PENANAq9ugLLWG49
25412Please respect copyright.PENANA6hLuenc0lY
"Biasa Bu Ustadza habis buang sampah." Jawab Pak Imbron, yang tak pernah bosan memandangi wajah cantik Ustadza Dwi yang siang ini mengenakan gamis syar'i berbahan Balotelli. Di bagian depan gamis berwarna ungu tersebut terdapat resleting, dan ada tali pita berwarna putih di bagian pinggangnya.25412Please respect copyright.PENANACIteqsklBS
25412Please respect copyright.PENANAs0jeW1XW4e
"Mau mampir dulu Pak." Ajak Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANA3L0vzYffb5
25412Please respect copyright.PENANAwvEzyfE36C
"Gak usah Bu Ustadza, takut merepotkan."25412Please respect copyright.PENANABudpnHPCUr
25412Please respect copyright.PENANAf0dWNGqkdZ
"Kok repot, saya malahan merasa sangat senang kalau Bapak mau mampir ke rumah saya." Bujuk Ustadza Dwi, seakan ia lupa kalau dirinya adalah seorang wanita muslimah yang sangat tidak pantas mengundang pria yang bukan muhrimnya masuk ke dalam rumahnya, ketika suaminya tak berada di rumah.25412Please respect copyright.PENANAFfIP6SmvI6
25412Please respect copyright.PENANAOPhrXkoSwk
"Bu Ustadza bisa aja ni."25412Please respect copyright.PENANAsOaGH8XFMd
25412Please respect copyright.PENANAjpcMX2EHEg
Ustadza Dwi tersenyum simpul. "Bener ni gak mau mampir? Padahal baru mau di bikinin kopi spesial loh." Pancing Ustada Dwi sembari tersenyum penuh arti.25412Please respect copyright.PENANAtwfLCUSoOV
25412Please respect copyright.PENANADCyioQNL8H
"Serius ni Bu Ustadza? Wa... Saya udah kangen sekali mencicipi kopi Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron, membuat Ustadza Dwii tertawa renyah mendengarnya. Tapi ia cukup senang karena Pak Imbron akhirnya mau main ke rumahnya.25412Please respect copyright.PENANAmFLGkqrgCD
25412Please respect copyright.PENANAuB9UAfc3tg
"Hihihi... Pak Imbron bisa aja! Tapi maaf Pak, masuknya lewat belakang aja ya."25412Please respect copyright.PENANAbmaStbQWPu
25412Please respect copyright.PENANAPaz4HqyjCN
"Emangnya kenapa Bu Ustadza?"25412Please respect copyright.PENANAvA1DGBKEIQ
25412Please respect copyright.PENANAIXo6RgHHFq
"Nanti Bapak juga akan tau." Jawab Ustadza Dwi seraya tersenyum.25412Please respect copyright.PENANAoQ2A9o8pNq
25412Please respect copyright.PENANAfoeRqHLXOs
Walaupun tidak begitu mengerti maksud Ustadza Dwi, Pak Imbron cukup senang bisa bertandang kembali ke rumah Ustadza Dwi. Ia bersiul ringan sembari mengitari rumah Ustadza Dwi. Setibanya di depan pintu belakang rumah Ustadza Dwi, Imbron hendak mengetuk pintu tersebut, tapi baru sekali ketuk, pintu itu terdorong ke dalam.25412Please respect copyright.PENANAPQ5ZTREw5s
25412Please respect copyright.PENANAb7a98LeCoa
Ternyata pintu rumah Ustadza Dwi tidak terkunci, dengan begitu Pak Imbron bisa masuk tanpa menunggu Ustadza Dwi membukakannya.25412Please respect copyright.PENANA0pm7pRjOPJ
25412Please respect copyright.PENANA4J70UX3BPZ
Baru satu langkah masuk ke dalam rumah, Pak Imbron melihat Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.25412Please respect copyright.PENANAsnDieCwGqi
25412Please respect copyright.PENANAsIjnokd0YA
"Tunggu di depan ya Pak, saya buatkan dulu."25412Please respect copyright.PENANAd31gq1BTx1
25412Please respect copyright.PENANAme8FU30np1
"Oh iya Bu Ustadza." Jawab Pak Imbron.25412Please respect copyright.PENANAqLEtHgavNa
25412Please respect copyright.PENANAZgLiaQlI6p
Ia segera menuju bagian depan rumah Ustadza Dwi, dan duduk di sofa sembari menunggu Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANAZ8SaZw2rgS
25412Please respect copyright.PENANA3aLHKL4krX
Tidak lama kemudian wanita berparas cantik itu datang sembari membawakan segelas kopi untuknya. Dengan sedikit membungkuk kan badannya, Ustadza Dwi meletakan segelas kopi diatas meja.25412Please respect copyright.PENANAGs7kDs5yHf
25412Please respect copyright.PENANAc1LEv3lOjn
"Di minum Pak." Pinta Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANAp4oqvGxshK
25412Please respect copyright.PENANAW0OEQDDGQF
Pak Imbron kembali tersenyum. "Terimakasih banyak Bu Ustadza, saya jadi merepotkan ni." Seloroh Pak Imbron, sembari mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi. "Hmm... Ini nikmat sekali Bu Ustadza." Puji Pak Imbron, membuat Ustadza Dwi sangat senang mendengarnya.25412Please respect copyright.PENANAyEFrNvHVtY
25412Please respect copyright.PENANAm5FrGGgPxQ
"Aduh Bapak bisa aja ni!" Ustadza Dwi tersenyum renyah sembari menutup mulutnya. "Suami saya aja gak pernah loh Pak, muji kopi buatan saya." Ujar Ustadza Dwi tersenyum malu.25412Please respect copyright.PENANAIYICFjKGCq
25412Please respect copyright.PENANAMykYoKxqPK
"Serius Bu Ustadza? Wa... Berarti Pak Ustad tidak ngerti seninya kopi."25412Please respect copyright.PENANAEbyx3IUwXQ
25412Please respect copyright.PENANAyIOU0lEBsr
"Ya, sepertinya memang begitu."25412Please respect copyright.PENANAx5QqSH4chU
25412Please respect copyright.PENANAK2PXJflYIR
"Ini kopinya enak banget loh Bu, sumpah." Pak Imbron kembali menyeruput kopi buatan Ustadza Dwi. "Pahitnya pas, manisnya pas, rasa susunya juga pas." Sambung Pak Imbron sembari mengacungkan jari jempolnya.25412Please respect copyright.PENANAVsU6xKl0ux
25412Please respect copyright.PENANABlJYY5QH0R
"Yang pas memang selalu enak ya Pak."25412Please respect copyright.PENANA9bJkrtQCNT
25412Please respect copyright.PENANAlEiaQXatcn
"Hahaha, memang benar Bu."Gelak tawa Pak Imbron.25412Please respect copyright.PENANAInLLLxXVsV
25412Please respect copyright.PENANA6vplExKAlc
Ustadza Dwi tersenyum manis, sembari memperhatikan sosok pria paru baya yang ada di hadapannya saat ini. Setiap kali berada di dekat Pak Imbron, Ustadza Dwi selalu terbayang akan pemerkosaan yang di lakukan kolor ijo kepadanya. Bayangan tersebut selalu membuatnya basah.25412Please respect copyright.PENANAXhMxWlAJ7h
25412Please respect copyright.PENANAMn7Uso1ejq
Diam-diam Ustadza Dwi menyukai sosok Pak Imbron, andai saja Pak Imbron menginginkannya tentu Ustadza Dwi akan dengan senang hati berbagi kehangatan dengan Pak Imbron.25412Please respect copyright.PENANAlalTbQGtZe
25412Please respect copyright.PENANA0mq3R5tC7a
Mata indah Ustadza Dwi turun kebawah, menuju selangkangan Pak Imbron. Mata Ustadza Dwi membeliak ketika melihat kearah resleting Pak Imbron yang terbuka. Ia dapat melihat jelas kontol Pak Imbron yang berbulu lebat, dan seperti yang sudah ia duga, Pak Imbron memang memiliki kontol berukuran sangat besar.25412Please respect copyright.PENANAkE08DBjSQQ
25412Please respect copyright.PENANASHGZgYXAor
"Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mulai gelisah.25412Please respect copyright.PENANAfNtqBk5BAp
25412Please respect copyright.PENANAM6QqzXjQX9
Dia memainkan cincin perkawinannya yang melingkar di jari manisnya. Sembari sesekali melihat kontol Pak Imbron yang sangat menggoda imannya.25412Please respect copyright.PENANAe7qQ3KKteo
25412Please respect copyright.PENANAhoJEUM0yDM
Pak Imbron yang baru saja kembali mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi, tampak heran melihat tingkah Ustadza Dwi yang tampak tidak tenang, berulang kali Ustadza Dwi mengganti posisi duduknya, sembari melirik kearah selangkangannya.25412Please respect copyright.PENANATpnH9gddc0
25412Please respect copyright.PENANAmKKEen2jFO
"Bu Ustadza gak apa-apa?" Tanya Pak Imbron.25412Please respect copyright.PENANAvfDAd00GWH
25412Please respect copyright.PENANARdnmGbHlnj
Ustadza Dwi makin terlihat salah tingkah. "Anu Pak, itunya kebuka!" Jawab Ustadza Dwi. Pak Imbron baru sadar ketika ia melihat resletingnya terbuka dan memperlihatkan kejantanannya.25412Please respect copyright.PENANAWuNPuSr136
25412Please respect copyright.PENANAgxtYULC9o6
Buru-buru Pak Imbron menutup selangkangannya dengan kedua tangannya. "Ma-maaf Bu Ustadza, saya lupa kalau resleting saya rusak." Ujar Pak Imbron merasa bersalah.25412Please respect copyright.PENANAxxYx1O3ABE
25412Please respect copyright.PENANAqv7en9kbGq
"Ehmmpsss... Gak apa-apa kok Pak? Saya yang salah sudah lancang melihat itu Bapak."25412Please respect copyright.PENANAG5KTlj0pzU
25412Please respect copyright.PENANAGQkcUBNR5x
Pak Imbron menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sembari nyengir memamerkan giginya yang tidak rata. Tangannya yang tidak lagi menutupi selangkangannya, membuat Ustadza Dwi bisa kembali melihat kontol Pak Imbron yang berukuran jumbo.25412Please respect copyright.PENANA57bnGFkXO2
25412Please respect copyright.PENANAsgiF1GqR3U
Tapi kali ini Pak Imbron membiarkannya, ia sangat yakin kalau Bu Ustadza menyukai kontolnya.25412Please respect copyright.PENANAq0f9bre9Zy
25412Please respect copyright.PENANAIDQiA53pTg
"Saya malah senang di liatin Bu Ustadza." Pancing Pak Imbron.25412Please respect copyright.PENANAAY4MUDqLL3
25412Please respect copyright.PENANAPe2APOFuF5
Ustadza Dwi tersipu malu sembari memperbaiki jilbabnya, tapi matanya tak berpaling dari kontol Pak Imbron yang terlihat kaku dan keras. "Bapak bisa aja." Lirih Ustadza Dwi nyaris tak terdengar sanking geroginya. "Itu aurat Pak, dosa loh kalau di kasih liat ke orang lain." Sambung Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANAoAe5P2TpaO
25412Please respect copyright.PENANAMFRov78JVt
"Masak si Bu?" Tangan Pak Imbron menarik keluar kemaluannya.25412Please respect copyright.PENANA0pvNWV9LpY
25412Please respect copyright.PENANAhPj6D8OTop
"Astaghfirullah!" Jerit kecil Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANAcu0AzrsBQT
25412Please respect copyright.PENANAiAwzQaf6CT
Ia mendekap mulutnya, tapi matanya menatap kearah kontol sang petugas kebersihan itu. Ia sangat mengagumi kontol Pak Imbron yang berukuran sangat besar, ia membayangkan betapa nikmatnya kalau kontol besar itu mengaduk-aduk lobang memeknya.25412Please respect copyright.PENANAjGS9797WKK
25412Please respect copyright.PENANAbwt4dFTgdJ
Tanpa merasa bersalah, Pak Imbron mengocok kontolnya di hadapan Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANAvfSk2tJhcW
25412Please respect copyright.PENANA0exGXZbXX8
"Kalau Bu Ustadza mau." Pak Imbron meraih tangan Ustadza Dwi. "Bu Ustadza boleh pegang." Dia menarik tangan Ustadza Dwi dan meletakannya di atas kontolnya.25412Please respect copyright.PENANAG7U6me03V1
25412Please respect copyright.PENANABpEz0tJiTG
"Astaghfirullah!" Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya.25412Please respect copyright.PENANAdt011t9mGS
25412Please respect copyright.PENANAKB3uKbLHoQ
Walaupun masih malu-malu Ustadza Dwi menggenggam kontol Pak Imbron. Dengan gerakan perlahan Ustadza Dwi mengocok kontol Pak Imbron.25412Please respect copyright.PENANAPhj7GQFlH9
25412Please respect copyright.PENANAsMQBYpf63k
Jemarinya yang halus mengusap kepala kontol sang petugas kebersihan. Wajah cantik Ustadza Dwi meringis ketika kulit telapak tangannya menyapu air mazi yang keluar dari ujung lobang kencing kontol Pak Imbron yang terasa hangat, hingga menjalar ke seluruh tubuhnya.25412Please respect copyright.PENANAid0wibXWtD
25412Please respect copyright.PENANAYqny6OtpH0
Berulang kali Ustadza Dwi menelan air liurnya, ingin rasanya ia merasakan kontol Pak Imbron di mulutnya. Tapi sedikit harga diri, membuatnya memilih bertahan.25412Please respect copyright.PENANAzomlSgSOCr
25412Please respect copyright.PENANA95gqYTz55e
"Besar gak Bu Ustadza?" Tanya Pak Imbron.25412Please respect copyright.PENANAvcW3rSIBrF
25412Please respect copyright.PENANAowLU6hcTQr
Ustadza Dwi menggigit bibir bawahnya. "Be-be-besar sekali Pak! Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mendesah pelan.25412Please respect copyright.PENANA3ulfwPVZHY
25412Please respect copyright.PENANAyNVHMMUJQl
"Sini Bu dekatan lagi." Pak Imbron merangkul pundak Ustadza Dwi agar lebih mendekat. "Besar mana di bandingkan milik Pak Ustad?" Goda Pak Imbron, sembari menatap bibir merah Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANA7oJhkDc7zG
25412Please respect copyright.PENANADMEW4t7oyq
"Be... Be... Besar pu... Punya... Punya... bapak." Lirih Ustadza Dwi.25412Please respect copyright.PENANAROdsRNKPqY
25412Please respect copyright.PENANAJVIVjnU7yn
Pak Imbron mendekatkan wajah Ustadza Dwi ke wajahnya. Reflek Ustadza Dwi memejamkan matanya, dan sedikit membuka bibir sensualnya. Nafas Ustadza Dwi mulai tersengal-sengal ketika ia mencium aroma tembakau dari dalam bibir Pak Imbron. Ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba gangguan datang tanpa di undang.25412Please respect copyright.PENANAAgLf6jjr0o
25412Please respect copyright.PENANAYMsxgW7rVP
Tok... Tok... Tok...25412Please respect copyright.PENANAxaemSBntFC
25412Please respect copyright.PENANA7PaBfuNt4Z
"Assalamualaikum, Umi."25412Please respect copyright.PENANAV1zSc0CH75
25412Please respect copyright.PENANAdL7QyaWLfE
Buru-buru Ustadza Dwi mendorong dada Pak Imbron agar menjauh darinya.25412Please respect copyright.PENANAJWm4x350kN
25412Please respect copyright.PENANAW1jNlQwP86
Wajah mereka berdua yang tadinya merah padam karena birahi kini mendadak pucat pasi. Tanpa di suruh, Pak Imbron bergegas menuju pintu belakang. Sementara Ustadza Dwi bergegas menuju pintu depan.25412Please respect copyright.PENANAvvL4AicjPW
25412Please respect copyright.PENANAgNQ3WIxPf2
Setelah yakin Pak Imbron sudah meninggalkan rumahnya, Ustadz Dwi baru membukakan pintu untuk anak gadisnya, setelah beberapa kali memanggilnya.25412Please respect copyright.PENANAIEL7MDHXIk
25412Please respect copyright.PENANAz9dzTUFPZa
"Kok lama Mi?" Tanya Aziza.25412Please respect copyright.PENANAy4Htgkm6BJ
25412Please respect copyright.PENANAjrzQI7Wsn9
"Tadi Umi ketiduran."25412Please respect copyright.PENANAvcTo1ZF0mu
25412Please respect copyright.PENANArWa39NZ16F
Aziza manggut-manggut, sembari hendak ke kamarnya. Tapi matanya sempat melihat kearah segelas kopi milik Pak Imbron yang tertinggal di meja tamu.25412Please respect copyright.PENANADUpt0TpvzX
25412Please respect copyright.PENANAmQ0P2Jmcvd
"Ada tamu ya Mi?" Aziza merenyitkan dahinya.25412Please respect copyright.PENANAtV6cOFAwa0
25412Please respect copyright.PENANAToeydncrzp
"Oh, itu punya Umi."25412Please respect copyright.PENANA7pChcn2pNO
25412Please respect copyright.PENANAsVNt0mneF1
Aziza sempat merasa heran mendengar pengakuan Ibunya, karena setau dirinya Ustadza Dwi tidak suka kopi. Entah semenjak kapan Ibunya jadi suka kopi? Aziza tidak mau ambil pusing, ia segera menuju kamarnya. Sementara Ustadza Dwi tampak menghela nafas lega.25412Please respect copyright.PENANAqcKPPg3YRp
25412Please respect copyright.PENANAX8nIWW0EpY
Ia tersenyum tipis sembari menghabiskan kopi sisa Pak Imbron yang baginya terasa nikmat.25412Please respect copyright.PENANAZlGjFjdR83
25412Please respect copyright.PENANAjqXpUWvSah
*****25412Please respect copyright.PENANARxb6M4lNUD
25412Please respect copyright.PENANAjXjCnH7zrQ
25412Please respect copyright.PENANANbLvqGldLu
25412Please respect copyright.PENANApGtyVxKE5I
25412Please respect copyright.PENANAMIp3jnMc2B
25412Please respect copyright.PENANAhQSuX10uLL
25412Please respect copyright.PENANA8U886OWjkF
25412Please respect copyright.PENANA4NaOMpLQ6B
25412Please respect copyright.PENANAMq63TirAz4
25412Please respect copyright.PENANA2RHySQ1K2R
25412Please respect copyright.PENANAgW93ohWAnB
25412Please respect copyright.PENANAuAw46PNXuY
25412Please respect copyright.PENANAHKlghsnEkw
Sementara itu, di dalam kamar asrama yang di khususkan untuk seorang Ustadza yang belum menikah. Tampak dua anak manusia berbeda generasi tengah bercumbu mesra layaknya sepasang kekasih. Mereka berciuman sangat panas sembari saling merebah.25412Please respect copyright.PENANA2I4yiWpT4j
25412Please respect copyright.PENANAevHm4MWKrw
Ustadza Wanda dengan perlahan mempreteli kancing kemeja berwarna putih yang di kenakan oleh Muridnya, dia melepas seragam tersebut menyisakan bra berwarna putih.25412Please respect copyright.PENANAS0ZxaTNRNJ
25412Please respect copyright.PENANAEMfBxaL93t
Telapak tangannya yang halus membelai payudara muridnya yang berukuran 36c, kemudian ia melepas bra tersebut, dan membebaskan payudara Lala dari belenggu bra yang sudah sejak tadi pagi membungkusnya.25412Please respect copyright.PENANATFKmht54f2
25412Please respect copyright.PENANAHoAgCnCVrg
"Sssttt... Ustadza!" Desah Lala.25412Please respect copyright.PENANAAls8NeVJBK
25412Please respect copyright.PENANAxp3SvbYHAV
Ustadza Wanda membungkukkan badannya, mencomot salah satu payudara Lala. Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... dia menghisap lembut putingnya.25412Please respect copyright.PENANAJw2RKZPHvb
25412Please respect copyright.PENANA1HaUfRnUS4
Mata Lala merem melek keenakan sembari mendekap kepala Ustadza Wanda yang secara bergantian menghisap payudaranya yang ranum. Wajahnya menadah keatas meresapi setiap hisapan putingnya di mulut Ustadza Wanda.25412Please respect copyright.PENANAE9BbV4e1iA
25412Please respect copyright.PENANAG169NoTuHA
"Sssstttt... Aahkk... Aaahk..." Desah Lala.25412Please respect copyright.PENANAbATuoa4u9l
25412Please respect copyright.PENANATVmwGavh42
"Sayang, kamu duduk di meja Ustadza ya." Suruh Ustadza Wanda, dan tanpa penolakan Lala duduk diatas meja Ustadza Wanda.25412Please respect copyright.PENANAG15J8qhM9t
25412Please respect copyright.PENANASqpvPDlXvH
Kedua tangan Ustadza Wanda masuk ke dalam rok hijau yang di kenakan muridnya, lalu dengan perlahan ia menarik celana dalam muridnya dan membuangnya secara sembarangan. Lala mengangkat satu kakinya keatas meja, mempertontonkan memeknya di hadapan sang Ustadza.25412Please respect copyright.PENANA66S9c4h8Lh
25412Please respect copyright.PENANA9H8olFHTZe
Jemari Ustadza Wanda membelai memek muridnya yang ternyata telah basah.25412Please respect copyright.PENANAOIURHzPNuQ
25412Please respect copyright.PENANAAhbNsRH0Sn
Kedua tangannya melingkar di leher Ustadza Wanda, dan tanpa merasa canggung mereka bertukar bibirnya. Saling melumat dan menghisap satu sama lain. Sementara jemari Ustadza Wanda bermain-main dengan bibir memek Lala yang semakin banyak mengeluarkan pelumas.25412Please respect copyright.PENANA2zJkm5fXRr
25412Please respect copyright.PENANAcpr84drIsx
"Hmmmpss... Hmmmpss... Hmmmpss..."25412Please respect copyright.PENANAmQg3ryplU5
25412Please respect copyright.PENANAZ4GwOnl7G6
Sembari berciuman, jari tengah Ustadza Wanda menerobos masuk ke dalam memek muridnya. Dengan gerakan perlahan, jemari Ustadza Wanda keluar masuk dengan perlahan.25412Please respect copyright.PENANAgJHfPRJ91m
25412Please respect copyright.PENANAgQYPMdWLyq
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...25412Please respect copyright.PENANAjWbSW8MZ8G
25412Please respect copyright.PENANANsNmb3Rdjt
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...25412Please respect copyright.PENANAGrkOHPd3hg
25412Please respect copyright.PENANAJzgdpG5iB3
"Aahkk... Ustadza! Aaaahkk..." Desah Lala keenakan.25412Please respect copyright.PENANABFazXuvpWw
25412Please respect copyright.PENANAR3rGGrUutI
Ciuman Ustadza Wanda mendarat di dada bagian atas kanan Lala, terus turun menuju gumpalan daging payudara Muridnya. Lidahnya menari-nari di bagian aurola Lala yang kehitaman, sedikit menyentil puting Lala yang perlahan mulai mengeras, merespon rasa nikmat yang di berikan gurunya.25412Please respect copyright.PENANAUJfh7bFSv2
25412Please respect copyright.PENANAz1erXMPYYz
Bibir tipisnya mencomot puting Lala, menghisapnya dengan lembut, menstimulasi putingnya. Lala mendongakkan kepalanya, sembari menggigit bibirnya.25412Please respect copyright.PENANAOid6TrXTbF
25412Please respect copyright.PENANAhxlnjuHDUI
"Saya keluar Ustadza!" Jerit Lala.25412Please respect copyright.PENANA0YPGKnPb22
25412Please respect copyright.PENANA8kv3junmrf
Pinggulnya tersentak-sentak menyambut orgasme kecilnya, tampak lelehan lendir kewanitaannya mengalir di sela-sela pangkal pahanya.25412Please respect copyright.PENANAdgZnsDM7bT
25412Please respect copyright.PENANAAAtYoauC4k
Mata Lala menatap sayu sang Ustadza, dan kemudian giliran dirinya menanggalkan gamis yang di kenakan Ustadza Wanda hingga sang Ustadza nyaris telanjang bulat dan hanya menyisakan kaos kaki dan jilbab segiempat dengan motif abstrak berwarna merah.25412Please respect copyright.PENANAha1wmdvdUW
25412Please respect copyright.PENANAlS0fDkoVU7
Ustadza Wanda mendekap kepala muridnya yang tengah menyusu diatas payudaranya. Sembari mendesis nikmat, dengan nafas memburu.25412Please respect copyright.PENANAMZJphEziFE
25412Please respect copyright.PENANAKeetb44QXs
"Jilat memek Ustadza sayang!" Pinta Wanda.25412Please respect copyright.PENANACbbwr4XQ1I
25412Please respect copyright.PENANA8VdiWrnWnA
Ia berbaring diatas matras miliknya yang di selimuti seprei berwarna putih. Kemudian ia tiduran terlentang dengan memamerkan memeknya yang berbulu lebat.25412Please respect copyright.PENANAZYljArWik7
25412Please respect copyright.PENANAf6oG2vKL65
Lala segera bersimpuh di bawah kaki Ustadza Wanda, sembari menciumi paha mulus gurunya. Lidahnya menyapu lembut bibir kemaluan Wanda, menyentil clitorisnya, dan sesekali menusuk lobang memek Wanda dengan ujung lidahnya, membuat tubuh Wanda menggelinjang nikmat.25412Please respect copyright.PENANAmWAB2ptTOY
25412Please respect copyright.PENANAnzS5cwMuaz
"Oughkk... Yesss... Terus sayang! Aaaahkk..." Erang Wanda.25412Please respect copyright.PENANARmzffj2wVd
25412Please respect copyright.PENANA50thL6sTvw
Kedua paha gemuknya menjepit kepala muridnya yang tengah menjelajahi bibir memek Wanda.25412Please respect copyright.PENANAAtzkhuPIIt
25412Please respect copyright.PENANAIQDt4QMKQW
Tidak butuh waktu lama baginya untuk segera mendapatkan puncak kenikmatannya. Creetss... Creetss... Creetss... Lendir kewanitaannya muncrat hingga membasahi wajah cantik Lala yang tersenyum sumringah.25412Please respect copyright.PENANAPY1XWnp6Gu
25412Please respect copyright.PENANAuZqddV0llS
"Terimakasih sayang!" Bisik Wanda.25412Please respect copyright.PENANA3PvO9kqrG0
25412Please respect copyright.PENANAWWG0t2aHc3
Lala tiduran di samping Ustadza Wanda sembari memeluk guru kesayangannya itu. "Sama-sama Ustadza." Jawab Lala, sembari memejamkan matanya.25412Please respect copyright.PENANAq8Z9lgF0Bl
25412Please respect copyright.PENANAzYEBZb7Y5f
*****25412Please respect copyright.PENANA1BdGlIOMnc