Tiga hari berlalu begitu saja, sementara Rayhan masih terbaring di rumahnya. Sejenak Rayhan kembali teringat dengan kejadian malam terkutuk yang nyaris merenggut nyawanya. Andai saja saat itu Kakaknya tidak datang menolongnya, mungkin saat ini Rayhan menjadi salah satu penghuni neraka.24870Please respect copyright.PENANAMepb1uDPj7
24870Please respect copyright.PENANAlgaGKyc3dB
Pemuda itu tertawa di dalam hatinya, mengingat dirinya yang berencana menjaga Kakaknya, malah sekarang menjadi kebalikannya. Rayhan lupa, kalau Kakaknya pernah bergabung di salah satu perguruan tapak suci, dan pernah juara nasional antar kabupaten.24870Please respect copyright.PENANAfWAv6ZC3As
24870Please respect copyright.PENANAZSm1uzl5nV
Rayhan mendesah bosan. Sudah tiga hari ia tidak kemana-mana hingga ia nyaris mati bosan. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena Zaskia yang memintanya untuk beristirahat total.24870Please respect copyright.PENANAkU9ZBhSrQ8
24870Please respect copyright.PENANAd1A7vjeXdU
Ketika ia sedang sibuk melamun tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan tampak Zaskia masuk sembari membawa sepiring bubur untuknya. Baru melihatnya saja Rayhan sudah merasa eneg. Ia merasa bosan karena sudah tiga hari ini ia di suguhi bubur dan sop.24870Please respect copyright.PENANAzSdxLj7XVy
24870Please respect copyright.PENANA3VDxJ3QhcG
"Makan dulu Ray!" Ujar Zaskia sembari meletakan makanan diatas meja belajar Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAuBgOglYk4X
24870Please respect copyright.PENANAkgObzLWvfy
Dari belakang Rayhan dapat melihat jelas cetakan celana dalam Zaskia di balik gamis syar'i yang di kenakannya, ketika ia sedikit membungkuk. "Nanti aja Kak!" Jawab Rayhan singkat, ia menggeser posisi tidurnya.24870Please respect copyright.PENANAELa96eP1TY
24870Please respect copyright.PENANABONtraRnMp
"Kalau kamu gak makan, kapan bisa sembuhnya." Protes Zaskia.24870Please respect copyright.PENANARGEd7uOYDO
24870Please respect copyright.PENANAIGXFzoNcw5
Ia duduk di samping kepala Rayhan sembari menyilangkan kakinya. Telapak tangannya yang halus menyentuh kening Rayhan, memastikan kondisi Rayhan saat ini. Ia sedikit merasa lega karena panas Rayhan kini telah turun.24870Please respect copyright.PENANABSYeG9H5aB
24870Please respect copyright.PENANAWd9kpAqvnx
Masih teringat jelas di ingatan Zaskia ketika Rayhan di cekik dalam kondisi menggantung. Saat itu ia sangat ketakutan hingga kalap. Bahkan ia menangis sepanjang malam, ketika Rayhan harus menginap di rumah sakit. Tapi untunglah, tidak ada luka dalam yang cukup serius.24870Please respect copyright.PENANAt3BPClXBqL
24870Please respect copyright.PENANAtS9VG6nvr9
Sebagai Kakak Zaskia merasa gagal menjaga adiknya, membuatnya sangat menyesal, karena keegoisan nya, ia menempatkan Rayhan dalam bahaya.24870Please respect copyright.PENANACcB2P1klPd
24870Please respect copyright.PENANAfZJJxTgc9j
"Ya nanti aku makan." Ujar Rayhan malas.24870Please respect copyright.PENANATFps6vRDoU
24870Please respect copyright.PENANA3IN3rDd2E8
Zaskia mengambil piring diatas meja. "Makan sekarang." Perintahnya kepada Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAV0eaEOq3R8
24870Please respect copyright.PENANA2y9dHmlll4
"Masih kenyang Kak."24870Please respect copyright.PENANAHsJCOMqfMt
24870Please respect copyright.PENANAH4cATiSVuN
"Sedikit saja." Paksa Zaskia.24870Please respect copyright.PENANAUlsGeeMPRe
24870Please respect copyright.PENANAeO0MVtGRJd
Kalau sudah seperti ini, Rayhan hanya pasrah menuruti kemauan Kakaknya. Ia menegakkan punggungnya. Zaskia segera menyuapi Rayhan, sesuap demi sesuap.24870Please respect copyright.PENANAjPQ2J4gqcK
24870Please respect copyright.PENANA68bxyhqkuD
Melihat perhatian Zaskia kepadanya, tentu saja ada getaran-getaran halus yang merasuki hatinya. Sembari menyabut suapan Zaskia, Rayhan menatap mata bening Zaskia yang begitu teduh, lalu hidungnya, dan tak luput Rayhan memandangi bibir merah Zaskia.24870Please respect copyright.PENANAulNafZ0Lt5
24870Please respect copyright.PENANABx7fW5jyjF
Tidak terasa piring yang di pegang Zaskia telah kosong. Ia meletakan kembali piringnya di atas meja makan.24870Please respect copyright.PENANAAGJWQKEk45
24870Please respect copyright.PENANAZ24U2bI4Lg
"Terimakasih ya Kak." Bisik Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAAeghZEJQIO
24870Please respect copyright.PENANASPi1jURBce
Zaskia masih dapat mendengar bisikan Rayhan. "Sama-sama sayang, jangan buat Kakak khawatir lagi." Ujar Zaskia sembari mengucek-ucek rambut adiknya, lalu ia menundukan wajahnya untuk mencium kening Rayhan.24870Please respect copyright.PENANA2iuXAOt3cF
24870Please respect copyright.PENANAd3kevIspm9
Zaskia merenyitkan dahinya ketika mencium aroma tidak sedap dari rambut adiknya.24870Please respect copyright.PENANAhaU2j2Q4Ay
24870Please respect copyright.PENANAlWXrKDvpwe
"Kamu sudah berapa hari gak mandi?" Tanya Zaskia menyelidik.24870Please respect copyright.PENANAAcFYkpiRKU
24870Please respect copyright.PENANAWWMS8wp87g
Rayhan menyeringai masam. "Baru tiga hari Kak." Jawab Rayhan polos, sementara Zaskia tampak terkejut mendengar ucapan Adiknya. Pantas saja Zaskia mencium bauk apek. Ternyata itu aroma tubuh Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAsOrc62kbPt
24870Please respect copyright.PENANA6V7HEfen9P
"Astaghfirullah Ray!"24870Please respect copyright.PENANAa3tyqBruc8
24870Please respect copyright.PENANAtFHcO0TW1c
"Kakak kan tau, kaki Ray masih sakit." Ujar Rayhan.24870Please respect copyright.PENANARrqmxyZsqI
24870Please respect copyright.PENANAhiSbecJqBz
Zaskia yang tadinya ingin marah kini ia malah tertawa kasihan melihat Adiknya. Bahkan hanya sekedar untuk mandi saja Rayhan tidak bisa.24870Please respect copyright.PENANA0W2uzlS7M9
24870Please respect copyright.PENANAiBwUNb5lrV
"Biar Kakak yang mandikan kamu." Usul Zaskia.24870Please respect copyright.PENANAtFzstoAAhT
24870Please respect copyright.PENANA02XUnW2VFv
"Eh..."24870Please respect copyright.PENANAd0dNstj4Yl
24870Please respect copyright.PENANAfIz5whQMgB
"Gak usah membantah." Ucap Zaskia memasang wajah galak.24870Please respect copyright.PENANA0AbYjHdmWQ
24870Please respect copyright.PENANAP5nMsP8HiS
Sebenarnya Rayhan malu kalau harus di mandikan oleh Kakaknya. Mengingat usia Rayhan saat ini yang sudah dewasa, tapi karena tidak ingin membuat Kakaknya mengamuk, akhirnya Rayhan memilih pasrah.24870Please respect copyright.PENANAmzSGbH132d
24870Please respect copyright.PENANAeGqgLmWYff
Zaskia segera membantu adiknya untuk berdiri. Dengan bersusah paya akhirnya Rayhan bisa berdiri dengan merangkul pundak Kakaknya. Sebenarnya Rayhan merasa kasihan, mengingat tubuhnya lebih besar dari pada Kakaknya. Tapi Zaskia tetap memaksa.24870Please respect copyright.PENANA9jSnvJ1EVS
24870Please respect copyright.PENANAePZnVrHPrN
Setibanya di dalam kamar mandi, Zaskia segera menutup pintu kamar mandi seakan takut kalau ada orang lain yang melihat. Tentu saja dengan tertutupnya pintu kamar mandi, membuat mereka terlihat semakin intim.24870Please respect copyright.PENANADXXeVg9RtE
24870Please respect copyright.PENANAnZeGN4IMUH
Di dalam kamar mandi Rayhan duduk di bangku plastik berukuran kecil.24870Please respect copyright.PENANAOVBkmQUJjG
24870Please respect copyright.PENANAuD43jWHNOQ
"Bajunya kok gak di lepas." Ujar Zaskia melihat Rayhan yang memakai pakaian lengkap. "Sini biar Kakak yang buka." Zaskia menarik kaos yang di kenakan Rayhan hingga tampak dada bidang Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAy0YLa04jiZ
24870Please respect copyright.PENANAYjeGIeqMmu
Saat Zaskia hendak menarik celana pendeknya, Rayhan sempat menahan tangan Kakaknya. Tapi tidak berapa lama karena Zaskia buru-buru melototinya.24870Please respect copyright.PENANAiLpdIBvUrG
24870Please respect copyright.PENANAAb6X6BXj1f
Dengan perlahan celana pendek Rayhan ketarik kebawah, dan pada saat bersamaan Zaskia tersadar dari apa yang ia lakukan saat ini, ketika matanya melihat kontol Rayhan yang berukuran jumbo keluar dari sangkarnya. Untuk beberapa detik tangan Zaskia berhenti menarik celana adiknya.24870Please respect copyright.PENANADMVpUoRnXs
24870Please respect copyright.PENANAbWQMVwGFMQ
Deg... Deg... Deg...24870Please respect copyright.PENANAH58yB8gx4d
Jantung Zaskia berdebar-debar sanking tegangnya, ia lupa kalau Rayhan kini telah tumbuh menjadi sosok pemuda dewasa. Beberapa detik yang lalu Zaskia masih memandang Rayhan masih seperti anak kecil, tapi kali ini daya tarik seksual yang di miliki Rayhan membuatnya sadar.24870Please respect copyright.PENANAjr01UGrlGG
24870Please respect copyright.PENANABKld5zQDO3
"Kok diam Kak?" Tanya Rayhan memasang wajah polos.24870Please respect copyright.PENANA1O1XIBpMcr
24870Please respect copyright.PENANAROPHkQzS7Q
"Eh iya..." Zaskia tersadar dari lamunannya. "Kok susah sekali buka celana kamu Dek." Ujar Zaskia, dengan suara yang terdengar gemetaran, menandakan kalau saat ini ia tengah gerogi.24870Please respect copyright.PENANAs0woNlqWiT
24870Please respect copyright.PENANAhTOeTJSe5W
Di dalam hati Rayhan tersenyum senang, ia berfikir ingin sedikit menggoda Kakak Kandungnya.24870Please respect copyright.PENANAA7rVxQaFO0
24870Please respect copyright.PENANAF4TLY6RfoV
Setelah sedikit bersusah paya akhirnya Zaskia berhasil melepas celana adiknya. Ia segera meletakan celana adiknya di dalam keranjang pakaian kotor bersama baju Rayhan. Sejenak Zaskia terdiam membelakangi Rayhan.24870Please respect copyright.PENANA4svYI2zu7N
24870Please respect copyright.PENANAednF4Yj0Ye
Astaghfirullah...24870Please respect copyright.PENANAO5F83R90bb
Zaskia memejamkan matanya, menenangkan dirinya yang mendadak gelisah.24870Please respect copyright.PENANA0inrinj5EP
24870Please respect copyright.PENANAT0Hn4Jt3Ua
Walaupun Rayhan adalah adik kandungnya, tapi tetap saja Rayhan seorang pria dan dia seorang wanita. Seharusnya Zaskia menyadarinya sejak awal sebelum memaksa Rayhan untuk mandi. Tapi sekarang sudah terlambat, ia tidak mungkin meminta Rayhan mandi sendiri, karena kondisi tubuh Rayhan yang masih lemah.24870Please respect copyright.PENANAF3JUVbnFQl
24870Please respect copyright.PENANAzNhVnypd9X
"Dia adikku, apa yang salah kalau aku memandikannya? Apa lagi saat ini ia sedang sakit, bukankah sudah menjadi tugasku untuk membantunya? Benar... Kamu tidak salah Zaskia." Lirih Zaskia di dalam hati.24870Please respect copyright.PENANAcnR289r7tN
24870Please respect copyright.PENANAqcKRwEdLcM
Setelah merasa tenang, Zaskia kembali berbalik menghadap kearah Rayhan. Dan pada saat bersamaan, matanya kembali tertuju kearah kontol Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAa6SAjRbH6S
24870Please respect copyright.PENANAAuSazmWMbK
Deg... Deg... Deg...24870Please respect copyright.PENANAYbmMHA2lKY
24870Please respect copyright.PENANAU3OJGJ7eNG
Ya Tuhan... Itu kontol Rayhan? Serius itu kontol adikku? Ya Tuhan... Besar... Besar sekali... Gemuk... Issstt... Ehmmpsss... Kenapa nafasku jadi sesak. Bisik hati Zaskia sembari melihat kontol Rayhan yang manggut-manggut.24870Please respect copyright.PENANAmceOcowEtr
24870Please respect copyright.PENANAa5dR39qynY
"Kak... Kakak..." Panggil Rayhan.24870Please respect copyright.PENANA8I3G3ECP0f
24870Please respect copyright.PENANAFv1Vr7ebOA
"Eh, iya dek." Zaskia tergagap.24870Please respect copyright.PENANAyUwXSwOVUN
24870Please respect copyright.PENANAugstgXlbGv
Ia buru-buru mendekati adiknya, dan sebisa mungkin ia tidak melihat kearah tubuh telanjang Rayhan. Ia mendekati bak mandi dari samping tubuh Rayhan sembari mengambil gayung yang ada di dalam bak mandi.24870Please respect copyright.PENANADH6HcAq8Dd
24870Please respect copyright.PENANAG1A6K3E1Ul
"Kak."24870Please respect copyright.PENANAuNx00XPYNC
24870Please respect copyright.PENANAcohXR8y8XF
"I-i-iya Dek."24870Please respect copyright.PENANAHeSfTYvupz
24870Please respect copyright.PENANAmEmBLSI9wq
Rayhan mengulum senyum melihat Kak Zaskia yang terlihat sangat tegang. "Anu Kak! Itu bajunya gak di lepas aja Kak, takut nanti basah." Ujar Rayhan mengingatkan Kakaknya. Zaskia menunduk melihat pakaiannya, ujung gamisnya sedikit basah karena menyentuh lantai kamar mandi.24870Please respect copyright.PENANAB7cubs1QnP
24870Please respect copyright.PENANAiHmSXWw1aX
Zaskia yang tengah kalut karena keputusannya ingin memandikan adiknya, tanpa sadar menanggalkan gamisnya dan menyisakan tank top berserta celana legging yang membalut sepasang kaki jenjangnya. Bagi Rayhan bisa milihat Zaskia memakai pakaian saat ini saja sudah cukup, tapi di luar dugaan, Zaskia malah membuka tanktopnya.24870Please respect copyright.PENANAeQgDn4sV2P
24870Please respect copyright.PENANAde2Suxck2u
Zaskia berjalan santai melewati Rayhan yang terdiam seribu bahasa melihat penampilan Kakaknya yang kini memakai bra berwarna biru muda berbahan spandek.24870Please respect copyright.PENANA9myRrqhQlP
24870Please respect copyright.PENANAZYmIm6EHhI
Ia menggantungkan gamisnya di belakang daun pintu kamar mandi, berikut dengan tanktop miliknya. Dan pemandangan selanjutnya, membuat Rayhan nyaris mati berdiri ketika Zaskia sedikit membungkuk di depannya sembari menarik perlahan celana legging yang ia kenakan.24870Please respect copyright.PENANAESMEmBjTMT
24870Please respect copyright.PENANAi2sLlwYciI
Deg... Deg... Deg...24870Please respect copyright.PENANA22uQw1Tqc4
24870Please respect copyright.PENANA6W64VJacw0
Detak jantung Rayhan menjadi tak beraturan, dan nafasnya tampak tersengal-sengal seakan ia baru saja lari meraton. Sedikit demi sedikit celana legging berwarna hitam yang di kenakan Zaskia di tarik lepas, melewati paha mulusnya, lutut, betis hingga akhirnya celana legging itu benar-benar lepas dari kedua kaki jenjangnya.24870Please respect copyright.PENANAGMYUx1kbZd
24870Please respect copyright.PENANAML91hXZIMH
Kini di hadapannya Zaskia berdiri membelakanginya hanya memakai satu set dalaman berwarna biru muda yang sedikit menerawang.24870Please respect copyright.PENANAgTvGtMfJBe
24870Please respect copyright.PENANAQEYU6sxOsK
Mata Rayhan menjelajahi punggung Zaskia yang putih mulus dan terdapat tali pengait bra. Terus turun menatap pinggang ramping Kakaknya, di bawahnya terlihat sedikit belahan pantat Zaskia yang putih mulus, karena celana dalamnya sedikit ketarik kebawah ketika ia melepas celana legingnya.24870Please respect copyright.PENANARhjx0trzjh
24870Please respect copyright.PENANAjUT42j2yaa
Tanpa sadar Rayhan menggenggam kemaluannya, sembari menatap nanar kearah pantat itik Kakaknya yang terlihat sangat kencang dan besar, sungguh sebuah pemandangan terindah yang pernah di lihat Rayhan.24870Please respect copyright.PENANA3a72Ad3AEn
24870Please respect copyright.PENANAt45pUYjHHe
Baru beberapa detik Rayhan menatap pantat Kakaknya, tiba-tiba Zaskia memutar tubuhnya.24870Please respect copyright.PENANAGQbJ9Mw5cu
24870Please respect copyright.PENANAF3rSSY6zBn
"Ray." Lirih Zaskia.24870Please respect copyright.PENANAMWy69otYc5
24870Please respect copyright.PENANAez6rt2hAID
Matanya tertuju kearah kontol Rayhan yang kini telah berdiri sempurna mengancung menghadap kearahnya. Sama seperti Rayhan, yang menatap nanar kearah vagina Zaskia yang terlihat gemuk dan menjiplak di celana dalamnya.24870Please respect copyright.PENANASMoVVwRD8t
24870Please respect copyright.PENANAx2rjESyGz6
Rayhan mengangkat wajahnya, hingga mata mereka saling menatap selama beberapa detik. Tangan kanan Zaskia mendekap mulutnya, sementara tangan kirinya mengepal tepat diatas gundukan memeknya.24870Please respect copyright.PENANAXKC2s87Vjw
24870Please respect copyright.PENANAgqMBHkHNa8
"Rayhaaaaaaaaaaaaaaaan....."24870Please respect copyright.PENANAjQjQ8vHZS4
24870Please respect copyright.PENANAQLyTXzfGdo
*****24870Please respect copyright.PENANA06cZ06glgg
24870Please respect copyright.PENANAHyJbV3oDbm
Mengingat kejadian tadi pagi, tak henti-hentinya Rayhan ingin tertawa. Ia tidak menyangka kalau Kakaknya sepolos itu. Tetapi walaupun Kakaknya kesal karena termakan omongannya, Zaskia tetap memandikannya, hanya saja Zaskia memakai kembali pakaiannya secara utuh. Alhasil pakaian Zaskia menjadi basah kuyup. Dan selama memandikan Rayhan, Zaskia terlihat sangat gerogi, karena beberapa kali ia harus melihat kontol Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAxhkmjbhKTh
24870Please respect copyright.PENANAhgnNB5GYsl
Rayhan mendesah pelan, rasa bosan kembali menyelimutinya. Ia ingin sekali bisa keluar rumah, berkumpul bersama teman-temannya, bermain sepak bola dan sebagainya., tapi kondisinya saat ini belum memungkinkan.24870Please respect copyright.PENANAqGN8OF3mMY
24870Please respect copyright.PENANA2zRpPoXKdH
"Ray!"24870Please respect copyright.PENANAX9ShWgf41e
24870Please respect copyright.PENANAW33neA3bg8
Rayhan melirik kearah pintu kamarnya. "Iya Kak, ada apa?" Tanya Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAAoKY3gmBgS
24870Please respect copyright.PENANAwMnP6t57kJ
"Ada teman kamu."24870Please respect copyright.PENANAL4vc2qIPqL
24870Please respect copyright.PENANANq3Gu59ufJ
"Suruh masuk aja Kak."24870Please respect copyright.PENANAZOxxrQ1Wxd
24870Please respect copyright.PENANAQtcfq3u5ea
Zaskia melihat kebelakang. "Masuk aja, Rayhan belum bisa banyak gerak." Ujar Zaskia memberi tau kepada teman Adiknya.24870Please respect copyright.PENANABZSIDpnsrG
24870Please respect copyright.PENANAYKS8xmtqj0
Saat tamunya masuk ke dalam kamarnya, Rayhan tampak sangat terkejut melihat sosok wanita cantik memakai kemeja putih di padu dengan rok berwarna hijau. Ia tersenyum manis menyapa Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAEnwCSiILma
24870Please respect copyright.PENANAkHBT9OvIIc
Selama ia tinggal di pesantren, baru kali ini ia di kunjungi teman wanita. Dan sialnya, ia keburu memberi izin wanita tersebut untuk masuk kedalam kamarnya yang berantakan.24870Please respect copyright.PENANA9c3nYzm708
24870Please respect copyright.PENANA6C4DSrg7VT
"Cifa?"24870Please respect copyright.PENANAL1x3RCbbQ2
24870Please respect copyright.PENANA58vudQd09H
"Apa kabar kamu Ray? Udah mendingan?" Tanya Asyifa sembari duduk di kursi belajar Rayhan .24870Please respect copyright.PENANAhntfQOaUVC
24870Please respect copyright.PENANAbCUEKTcA9f
Dengan bersusah paya Rayhan menegakkan tubuhnya. "Alhamdulillah, udah mulai baikan. Tumben kamu ke sini, ada apa?" Tanya Rayhan penasaran, karena selama ini Asyifa selalu terlihat cuek kepadanya, bahkan beberapa kali Asyifa menatapnya dengan tatapan benci.24870Please respect copyright.PENANA00WeHVl3Ki
24870Please respect copyright.PENANAnC0RKXLonB
"Jadi aku gak boleh jenguk kamu?"24870Please respect copyright.PENANAFY4JgTKvI1
24870Please respect copyright.PENANAyu0tVutSic
"Bukannya begitu, tentu aku senang kamu mau datang ke sini, itu artinya kamu sudah gak marah lagi sama aku." Ujar Rayhan.24870Please respect copyright.PENANAy35dpQuhVR
24870Please respect copyright.PENANAgSoJDAbT1w
Asyifa tersenyum manis. "Yang bilang aku gak marah siapa? Geer..." Celetuk Asyifa, merubah wajah Rayhan yang tadi cerah kini berubah masam.24870Please respect copyright.PENANA55aGYlqmBQ
24870Please respect copyright.PENANAFITo49POi1
"Kirain..."24870Please respect copyright.PENANAPtngOph2M2
24870Please respect copyright.PENANAqMysO91cBW
"Hihihi..." Tawa renyah Asyifa. "Aku gak akan marah lagi, tapi dengan satu syarat." Ujar Asyifa.24870Please respect copyright.PENANATmsCImjPVq
24870Please respect copyright.PENANAb1umNi8zPb
"Apa?"24870Please respect copyright.PENANArYRwc5y7sT
24870Please respect copyright.PENANAhZMxCfTfHp
"Kamu harus cepat sembuh."24870Please respect copyright.PENANAfyPwuxpPF8
24870Please respect copyright.PENANABE1Ca48dGX
Rayhan kembali tersenyum, ia menyodorkan jari kelingkingnya, Asyifa mengaitkan jari kelingking Rayhan dengan jari kelingkingnya sebagai simbol ikrar janji yang mereka ucapkan. Selagi jari kelingking mereka menyatu, mata mereka saling menatap seraya tersenyum.24870Please respect copyright.PENANAuekddHles2
24870Please respect copyright.PENANAdFW4QMbukl
Baik Rayhan maupun Asyifa, mereka berdua dapat merasakan getaran-getaran lembut yang menggetarkan hati mereka. Dan tanpa mereka sadari, virus merah jambu telah menyebar ke hati mereka.24870Please respect copyright.PENANAy4cLQzqwR6
24870Please respect copyright.PENANAXeVLLah4VH
"Terimakasih ya Ray!" Lirih Asyifa.24870Please respect copyright.PENANAobrpvIhEep
24870Please respect copyright.PENANADtFdrW08ZB
Rayhan tersenyum lembut. "Sama-sama, oh ya mau sampai kapan jari kita nyatu kayak gini? Bukan muhrim loh." Goda Rayhan, sembari mengedipkan matanya.24870Please respect copyright.PENANAEstkibalfk
24870Please respect copyright.PENANAvJbFTscEjK
Wajah Asyifa mendadak merah merona setelah menyadari kalau jarinya sejak tadi mengikat jari Rayhan, seakan ia tidak rela kalau jari Rayhan terlepas dari jari kelingkingnya. Buru-buru Asyifa membuang jari Rayhan hingga tangan Rayhan terhempas di atas tempat tidur.24870Please respect copyright.PENANAIHxSKh9XmS
24870Please respect copyright.PENANADoehVHjr04
"Auww..." Rayhan menjerit kecil.24870Please respect copyright.PENANA4vvMM2jqLP
24870Please respect copyright.PENANAWELSy2ARGx
"Eh... Ma-maaf!" Asyifa reflek berlutut di samping Rayhan, sembari memegangi tangan Rayhan. "Mana yang sakit Ray?" Tanya Asyifa, ia terlihat begitu panik. Wajah panik Asyifa malah membuat Rayhan tertawa.24870Please respect copyright.PENANA1gl1F0UlA5
24870Please respect copyright.PENANAqa9ZW269jz
"Hahaha... Kamu lucu sekali Cifa." Ledek Rayhan.24870Please respect copyright.PENANA6N8cEMEA1M
24870Please respect copyright.PENANA4ol3lwqW80
Wajah Asyifa terlihat sangat sebal, reflek ia mencubit lengan Rayhan membuat pemuda itu mengasuh kesakitan di selingi tawanya yang terlihat puas setelah berhasil menggoda Asyifa. Begitu juga dengan Asyifa, tanpa ia sadari dirinya pun ikut tertawa lepas. Seakan ia telah lupa kejadian di mana ia hampir kehilangan kesuciannya.24870Please respect copyright.PENANAhySdOrD2um
*****24870Please respect copyright.PENANAkfarP4xT2J
24870Please respect copyright.PENANAepq8C5yQ79
"Burhan sudah di makamkan Bi?" Tanya Laras yang tengah sibuk melipat pakaian di dalam kamarnya.24870Please respect copyright.PENANAYyVBoQd4YC
24870Please respect copyright.PENANA4iH67oSqq9
KH Umar yang baru saja tiba di rumah setelah dua hari ia terpaksa meninggalkan Istrinya dan tinggal di kediaman Mang Burhan sebagai bentuk rasa tanggung jawab dan penghormatan terakhirnya kepada beliau. "Sudah Mi, sehabis di otopsi Burhan langsung di makamkan." Jelas KH Umar.24870Please respect copyright.PENANAIZiIZLzGiZ
24870Please respect copyright.PENANABiepR2BNI0
"Umi benar-benar tidak menyangkah kalau Burhan bisa bertindak sejauh itu." Ujar Hj Laras mengingat betapa baiknya Burhan selama ini terhadap keluarga mereka.24870Please respect copyright.PENANAakuwf418ma
24870Please respect copyright.PENANAcC7rvcLfSz
"Begitulah manusia Umi." KH Umar duduk di samping Istrinya. "Tidak pernah puas dengan apa yang di miliki, selalu saja menginginkan lebih dan lebih. Padahal Tuhan sudah memberikan kita yang terbaik yang kita butuhkan saat ini. Andai saja Burhan memiliki harta yang banyak dan Istri cantik, belum tentu Burhan bahagia." Nasehat KH Umar sungguh mengena di hati Laras.24870Please respect copyright.PENANAkk1Je4xuEX
24870Please respect copyright.PENANAmKxS6ufz80
Kalau di pikir-pikir, apa yang di katakan KH Umar membuat Laras ikut tersentil. Selama ini ia memiliki kehidupan yang normal, memiliki putra dan putri yang membanggakan. Tetapi semenjak hadirnya Daniel, kehidupan nya berubah derastis. Walaupun di bawah ancaman dan pemerkosaan, tetapi Laras tidak memungkiri kalau dirinya juga menikmati ketika Daniel memperkosa dirinya, bahkan dua malam belakangan ini, ia terus memohon kepada Daniel akan menuntaskan birahinya.24870Please respect copyright.PENANASM8HFprPJC
24870Please respect copyright.PENANAQpoiksbjHr
Mengingat semua itu membuat Laras sangat menyesal. Dari awal dirinya memang salah, seharusnya saat pertama kali Daniel menyentuhnya, ia telah melaporkan perbuatan Daniel. Tapi Laras malah memilih diam.24870Please respect copyright.PENANACuARAsUHAR
24870Please respect copyright.PENANAkEZzsZiDp7
Dan sekarang Laras seakan kehabisan alasan untuk melaporkan Daniel ke pihak berwajib atas pemerkosaan yang di lakukan Daniel kepadanya.24870Please respect copyright.PENANAMQbOQBWC4R
24870Please respect copyright.PENANAhCsCFeXqeW
"Intinya kita harus selalu mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, dengan begitu insyaallah kita tidak akan tersesat." KH Umar meriah tangan Istrinya, ia menggenggam tangan Istrinya penuh cinta.24870Please respect copyright.PENANA2ESlngkEvf
24870Please respect copyright.PENANAFIHraO56GT
Laras tersenyum tipis, ia tau apa yang di inginkan Suaminya saat ini setelah dua hari tidak bertemu dengannya.24870Please respect copyright.PENANAgYz0tRLOK2
24870Please respect copyright.PENANAfgb5aIMbjR
Tanpa di minta Laras menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Kemudian ia berbaring diatas tempat tidur dengan posisi terlentang. KH Umar yang juga telah telanjang bulat naik keatas tubuh Istrinya. Tidak lupa ia melapaskan doa sebelum meniduri Istirnya.24870Please respect copyright.PENANADuAl6yrgzb
24870Please respect copyright.PENANAhhhQe6y22s
Saat proses penetrasi di lakukan KH Umar. Laras merasa sangat hambar. Berulang kali ia teringat bagaimana ketika Daniel yang mengaduk-aduk memeknya, rasanya sangat nikmat dan bikin ketagihan. Berbeda ketika Suaminya yang melakukannya, ia merasa sangat hambar.24870Please respect copyright.PENANAHs9NePfYcr
24870Please respect copyright.PENANA1QVNesohAy
Maafkan Umi Abi, mungkin Umi salah satu manusia yang tak pandai bersyukur, dan selalu menginginkan lebih dan lebih. Hingga Umi tersesat seperti saat ini.24870Please respect copyright.PENANAZfWt90lT3g
24870Please respect copyright.PENANAzUSootsaaz
****24870Please respect copyright.PENANAA6635rfR1q
24870Please respect copyright.PENANAyTTuVRYHK2
24870Please respect copyright.PENANA2HIc9dx3sa
Siang hari di kediaman Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANAHypORJbTvF
24870Please respect copyright.PENANA0rQua8qeD6
Ustadza Dwi terlihat sibuk menyapu teras rumahnya. Dan pada saat bersamaan Pak Imbron yang baru saja selesai membuang sampah lewat di depan rumah Ustadza Dwi. Pria berwajah buruk rupa itu tersenyum menyapa Ustadza Dwi, yang di balas dengan senyuman juga.24870Please respect copyright.PENANAb6tAJiMVzu
24870Please respect copyright.PENANAjVLIl5LDcl
Masih lekat di ingatan Ustadza Dwi bentuk celana Pak Imbron ketika membantu dirinya memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Semenjak hari itu Ustadza Dwi tak pernah bisa melupakannya, ia selalu terbayang-bayang dengan ukuran kontol Pak Imbron.24870Please respect copyright.PENANAnAGyUpcZHG
24870Please respect copyright.PENANA88yfUuPfYG
"Assalamualaikum!" Sapa Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANADH5Cb1gBv7
24870Please respect copyright.PENANA7xCKxIOQiA
Pak Imbron menghentikan langkahnya sejenak. "Waalaikumsalam Bu Ustadza." Balas Pak Imbron, seraya memamerkan gigi kuningnya.24870Please respect copyright.PENANAeRje9CPrkt
24870Please respect copyright.PENANAzmidUUPvzi
"Dari mana Pak?"24870Please respect copyright.PENANAvp14FrUJgQ
24870Please respect copyright.PENANADo8GSZcWCK
"Biasa Bu Ustadza habis buang sampah." Jawab Pak Imbron, yang tak pernah bosan memandangi wajah cantik Ustadza Dwi yang siang ini mengenakan gamis syar'i berbahan Balotelli. Di bagian depan gamis berwarna ungu tersebut terdapat resleting, dan ada tali pita berwarna putih di bagian pinggangnya.24870Please respect copyright.PENANAvVLSNEEPvp
24870Please respect copyright.PENANAAb2dLiQ4fr
"Mau mampir dulu Pak." Ajak Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANApXNMUnVcRd
24870Please respect copyright.PENANAoBNog5hrXs
"Gak usah Bu Ustadza, takut merepotkan."24870Please respect copyright.PENANA9HEOtlncf7
24870Please respect copyright.PENANA8qQMHGsgLN
"Kok repot, saya malahan merasa sangat senang kalau Bapak mau mampir ke rumah saya." Bujuk Ustadza Dwi, seakan ia lupa kalau dirinya adalah seorang wanita muslimah yang sangat tidak pantas mengundang pria yang bukan muhrimnya masuk ke dalam rumahnya, ketika suaminya tak berada di rumah.24870Please respect copyright.PENANAiUX3BgvZ89
24870Please respect copyright.PENANAjYFU1a1bAa
"Bu Ustadza bisa aja ni."24870Please respect copyright.PENANAaE82owRmZf
24870Please respect copyright.PENANAP6lIlopmaP
Ustadza Dwi tersenyum simpul. "Bener ni gak mau mampir? Padahal baru mau di bikinin kopi spesial loh." Pancing Ustada Dwi sembari tersenyum penuh arti.24870Please respect copyright.PENANAsGIaX5HbTE
24870Please respect copyright.PENANAZSXjj6PWzu
"Serius ni Bu Ustadza? Wa... Saya udah kangen sekali mencicipi kopi Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron, membuat Ustadza Dwii tertawa renyah mendengarnya. Tapi ia cukup senang karena Pak Imbron akhirnya mau main ke rumahnya.24870Please respect copyright.PENANA7upZTxZtT0
24870Please respect copyright.PENANAe9Dh3PvnUf
"Hihihi... Pak Imbron bisa aja! Tapi maaf Pak, masuknya lewat belakang aja ya."24870Please respect copyright.PENANASAFTKcHv4k
24870Please respect copyright.PENANAJnqVPrMF8y
"Emangnya kenapa Bu Ustadza?"24870Please respect copyright.PENANAL0Kr4Hpu9e
24870Please respect copyright.PENANAhRGCq60AHy
"Nanti Bapak juga akan tau." Jawab Ustadza Dwi seraya tersenyum.24870Please respect copyright.PENANAsAjj73Vwt6
24870Please respect copyright.PENANACceQDeSFwD
Walaupun tidak begitu mengerti maksud Ustadza Dwi, Pak Imbron cukup senang bisa bertandang kembali ke rumah Ustadza Dwi. Ia bersiul ringan sembari mengitari rumah Ustadza Dwi. Setibanya di depan pintu belakang rumah Ustadza Dwi, Imbron hendak mengetuk pintu tersebut, tapi baru sekali ketuk, pintu itu terdorong ke dalam.24870Please respect copyright.PENANA9fPkotVRik
24870Please respect copyright.PENANAK0o0S8MYZR
Ternyata pintu rumah Ustadza Dwi tidak terkunci, dengan begitu Pak Imbron bisa masuk tanpa menunggu Ustadza Dwi membukakannya.24870Please respect copyright.PENANAY6YGID6dAD
24870Please respect copyright.PENANAr888LjP8J6
Baru satu langkah masuk ke dalam rumah, Pak Imbron melihat Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.24870Please respect copyright.PENANAXxCiN9iN06
24870Please respect copyright.PENANArhd6A61q5F
"Tunggu di depan ya Pak, saya buatkan dulu."24870Please respect copyright.PENANAvCYndLFOHm
24870Please respect copyright.PENANAhI8BwqZDk9
"Oh iya Bu Ustadza." Jawab Pak Imbron.24870Please respect copyright.PENANAVUFjydla6N
24870Please respect copyright.PENANAVNrfvCuC3l
Ia segera menuju bagian depan rumah Ustadza Dwi, dan duduk di sofa sembari menunggu Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANA7n2AUhfrdT
24870Please respect copyright.PENANA0j9UIwfDqs
Tidak lama kemudian wanita berparas cantik itu datang sembari membawakan segelas kopi untuknya. Dengan sedikit membungkuk kan badannya, Ustadza Dwi meletakan segelas kopi diatas meja.24870Please respect copyright.PENANA2ed70iQQIh
24870Please respect copyright.PENANARliHeKfl93
"Di minum Pak." Pinta Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANAZLARDR5eIp
24870Please respect copyright.PENANAbiTvGDcMbx
Pak Imbron kembali tersenyum. "Terimakasih banyak Bu Ustadza, saya jadi merepotkan ni." Seloroh Pak Imbron, sembari mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi. "Hmm... Ini nikmat sekali Bu Ustadza." Puji Pak Imbron, membuat Ustadza Dwi sangat senang mendengarnya.24870Please respect copyright.PENANAiaSoA0zQIe
24870Please respect copyright.PENANADVhESqRbIT
"Aduh Bapak bisa aja ni!" Ustadza Dwi tersenyum renyah sembari menutup mulutnya. "Suami saya aja gak pernah loh Pak, muji kopi buatan saya." Ujar Ustadza Dwi tersenyum malu.24870Please respect copyright.PENANAS4LykNzw12
24870Please respect copyright.PENANAQOr749QJrk
"Serius Bu Ustadza? Wa... Berarti Pak Ustad tidak ngerti seninya kopi."24870Please respect copyright.PENANAiS3CxcLPqT
24870Please respect copyright.PENANAjQCxvb5mDo
"Ya, sepertinya memang begitu."24870Please respect copyright.PENANAZL3sT7PCIw
24870Please respect copyright.PENANADwTTQlyeKI
"Ini kopinya enak banget loh Bu, sumpah." Pak Imbron kembali menyeruput kopi buatan Ustadza Dwi. "Pahitnya pas, manisnya pas, rasa susunya juga pas." Sambung Pak Imbron sembari mengacungkan jari jempolnya.24870Please respect copyright.PENANAku9DUQ74V3
24870Please respect copyright.PENANARp5SOua6ZB
"Yang pas memang selalu enak ya Pak."24870Please respect copyright.PENANA4tKbeYITnh
24870Please respect copyright.PENANA20RAWeYkpO
"Hahaha, memang benar Bu."Gelak tawa Pak Imbron.24870Please respect copyright.PENANAECk8fBsRz1
24870Please respect copyright.PENANAyty4t1D8wH
Ustadza Dwi tersenyum manis, sembari memperhatikan sosok pria paru baya yang ada di hadapannya saat ini. Setiap kali berada di dekat Pak Imbron, Ustadza Dwi selalu terbayang akan pemerkosaan yang di lakukan kolor ijo kepadanya. Bayangan tersebut selalu membuatnya basah.24870Please respect copyright.PENANAKNpO9bRj8x
24870Please respect copyright.PENANA3fco8NC7vG
Diam-diam Ustadza Dwi menyukai sosok Pak Imbron, andai saja Pak Imbron menginginkannya tentu Ustadza Dwi akan dengan senang hati berbagi kehangatan dengan Pak Imbron.24870Please respect copyright.PENANA6S7LmntIFM
24870Please respect copyright.PENANAxbeSQBXurX
Mata indah Ustadza Dwi turun kebawah, menuju selangkangan Pak Imbron. Mata Ustadza Dwi membeliak ketika melihat kearah resleting Pak Imbron yang terbuka. Ia dapat melihat jelas kontol Pak Imbron yang berbulu lebat, dan seperti yang sudah ia duga, Pak Imbron memang memiliki kontol berukuran sangat besar.24870Please respect copyright.PENANAYJXSeZ5AO2
24870Please respect copyright.PENANAcBhtcskhqC
"Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mulai gelisah.24870Please respect copyright.PENANAmmhogvXaOK
24870Please respect copyright.PENANAXhhFOZ9IsJ
Dia memainkan cincin perkawinannya yang melingkar di jari manisnya. Sembari sesekali melihat kontol Pak Imbron yang sangat menggoda imannya.24870Please respect copyright.PENANAIJ0sRyZf24
24870Please respect copyright.PENANAdsUBQM3VeP
Pak Imbron yang baru saja kembali mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi, tampak heran melihat tingkah Ustadza Dwi yang tampak tidak tenang, berulang kali Ustadza Dwi mengganti posisi duduknya, sembari melirik kearah selangkangannya.24870Please respect copyright.PENANAvYTNPsP3ye
24870Please respect copyright.PENANAeUfzA2jNFC
"Bu Ustadza gak apa-apa?" Tanya Pak Imbron.24870Please respect copyright.PENANAoOPxPEogCq
24870Please respect copyright.PENANABtL8qy4gKg
Ustadza Dwi makin terlihat salah tingkah. "Anu Pak, itunya kebuka!" Jawab Ustadza Dwi. Pak Imbron baru sadar ketika ia melihat resletingnya terbuka dan memperlihatkan kejantanannya.24870Please respect copyright.PENANAaPHn8Kfam0
24870Please respect copyright.PENANAVPkXtI71iV
Buru-buru Pak Imbron menutup selangkangannya dengan kedua tangannya. "Ma-maaf Bu Ustadza, saya lupa kalau resleting saya rusak." Ujar Pak Imbron merasa bersalah.24870Please respect copyright.PENANAWkXvzaGaHJ
24870Please respect copyright.PENANAGjxFdGkQh2
"Ehmmpsss... Gak apa-apa kok Pak? Saya yang salah sudah lancang melihat itu Bapak."24870Please respect copyright.PENANAZ1A75zSs7F
24870Please respect copyright.PENANA2xg2gdE5mZ
Pak Imbron menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sembari nyengir memamerkan giginya yang tidak rata. Tangannya yang tidak lagi menutupi selangkangannya, membuat Ustadza Dwi bisa kembali melihat kontol Pak Imbron yang berukuran jumbo.24870Please respect copyright.PENANAI4xceph0b4
24870Please respect copyright.PENANAhgrDg9q1WX
Tapi kali ini Pak Imbron membiarkannya, ia sangat yakin kalau Bu Ustadza menyukai kontolnya.24870Please respect copyright.PENANAhNjTpOJlug
24870Please respect copyright.PENANANExihHkZfI
"Saya malah senang di liatin Bu Ustadza." Pancing Pak Imbron.24870Please respect copyright.PENANAgrPIk9kYXV
24870Please respect copyright.PENANAWXalvwTeza
Ustadza Dwi tersipu malu sembari memperbaiki jilbabnya, tapi matanya tak berpaling dari kontol Pak Imbron yang terlihat kaku dan keras. "Bapak bisa aja." Lirih Ustadza Dwi nyaris tak terdengar sanking geroginya. "Itu aurat Pak, dosa loh kalau di kasih liat ke orang lain." Sambung Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANAmJMKfdSLKc
24870Please respect copyright.PENANAKIQtYuicyq
"Masak si Bu?" Tangan Pak Imbron menarik keluar kemaluannya.24870Please respect copyright.PENANAyVicXNU5sf
24870Please respect copyright.PENANAapVFd8m3yo
"Astaghfirullah!" Jerit kecil Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANAfmZXyrychl
24870Please respect copyright.PENANALDqdpmd2WN
Ia mendekap mulutnya, tapi matanya menatap kearah kontol sang petugas kebersihan itu. Ia sangat mengagumi kontol Pak Imbron yang berukuran sangat besar, ia membayangkan betapa nikmatnya kalau kontol besar itu mengaduk-aduk lobang memeknya.24870Please respect copyright.PENANADUaEbgVxDb
24870Please respect copyright.PENANAZs3cHvkmGV
Tanpa merasa bersalah, Pak Imbron mengocok kontolnya di hadapan Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANAxKijYpnxtX
24870Please respect copyright.PENANAxwBzma8pHv
"Kalau Bu Ustadza mau." Pak Imbron meraih tangan Ustadza Dwi. "Bu Ustadza boleh pegang." Dia menarik tangan Ustadza Dwi dan meletakannya di atas kontolnya.24870Please respect copyright.PENANAAzcXInQbna
24870Please respect copyright.PENANA5hfxGbsG9G
"Astaghfirullah!" Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya.24870Please respect copyright.PENANAGkN4MoCLwQ
24870Please respect copyright.PENANAkfoq9UiuNn
Walaupun masih malu-malu Ustadza Dwi menggenggam kontol Pak Imbron. Dengan gerakan perlahan Ustadza Dwi mengocok kontol Pak Imbron.24870Please respect copyright.PENANANXRd7pvDSI
24870Please respect copyright.PENANAwSIX07ZbTA
Jemarinya yang halus mengusap kepala kontol sang petugas kebersihan. Wajah cantik Ustadza Dwi meringis ketika kulit telapak tangannya menyapu air mazi yang keluar dari ujung lobang kencing kontol Pak Imbron yang terasa hangat, hingga menjalar ke seluruh tubuhnya.24870Please respect copyright.PENANAU0FgBKmdDJ
24870Please respect copyright.PENANAn2SYYTFmFL
Berulang kali Ustadza Dwi menelan air liurnya, ingin rasanya ia merasakan kontol Pak Imbron di mulutnya. Tapi sedikit harga diri, membuatnya memilih bertahan.24870Please respect copyright.PENANA2y4LH11vRW
24870Please respect copyright.PENANAHOHvJVm8jf
"Besar gak Bu Ustadza?" Tanya Pak Imbron.24870Please respect copyright.PENANAOlMD11xgAq
24870Please respect copyright.PENANAVJ5zSHA9uQ
Ustadza Dwi menggigit bibir bawahnya. "Be-be-besar sekali Pak! Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mendesah pelan.24870Please respect copyright.PENANAimVCrVnpwv
24870Please respect copyright.PENANAgmZ1xYBgwB
"Sini Bu dekatan lagi." Pak Imbron merangkul pundak Ustadza Dwi agar lebih mendekat. "Besar mana di bandingkan milik Pak Ustad?" Goda Pak Imbron, sembari menatap bibir merah Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANAgnTtBNyGha
24870Please respect copyright.PENANAwq3eUyLfs3
"Be... Be... Besar pu... Punya... Punya... bapak." Lirih Ustadza Dwi.24870Please respect copyright.PENANAF4NSU4zQ0a
24870Please respect copyright.PENANA9wnSntqQ20
Pak Imbron mendekatkan wajah Ustadza Dwi ke wajahnya. Reflek Ustadza Dwi memejamkan matanya, dan sedikit membuka bibir sensualnya. Nafas Ustadza Dwi mulai tersengal-sengal ketika ia mencium aroma tembakau dari dalam bibir Pak Imbron. Ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba gangguan datang tanpa di undang.24870Please respect copyright.PENANADNPczRRg1x
24870Please respect copyright.PENANAtA09hAfbBL
Tok... Tok... Tok...24870Please respect copyright.PENANAIrgnc0Hkee
24870Please respect copyright.PENANAtKBMn1uJz1
"Assalamualaikum, Umi."24870Please respect copyright.PENANAcLpPkBZX2P
24870Please respect copyright.PENANA5XZUsBuAI8
Buru-buru Ustadza Dwi mendorong dada Pak Imbron agar menjauh darinya.24870Please respect copyright.PENANAY4sodXWFKT
24870Please respect copyright.PENANAH16p8yXk8Z
Wajah mereka berdua yang tadinya merah padam karena birahi kini mendadak pucat pasi. Tanpa di suruh, Pak Imbron bergegas menuju pintu belakang. Sementara Ustadza Dwi bergegas menuju pintu depan.24870Please respect copyright.PENANAOKd9KEvnFF
24870Please respect copyright.PENANA6VozGYaiLv
Setelah yakin Pak Imbron sudah meninggalkan rumahnya, Ustadz Dwi baru membukakan pintu untuk anak gadisnya, setelah beberapa kali memanggilnya.24870Please respect copyright.PENANA4FSCzkTkrL
24870Please respect copyright.PENANAQJCHJAUpLi
"Kok lama Mi?" Tanya Aziza.24870Please respect copyright.PENANAeYp3tIpuom
24870Please respect copyright.PENANARtZdTxwdyr
"Tadi Umi ketiduran."24870Please respect copyright.PENANAmVkNPR1HTb
24870Please respect copyright.PENANAzegT4qIn9m
Aziza manggut-manggut, sembari hendak ke kamarnya. Tapi matanya sempat melihat kearah segelas kopi milik Pak Imbron yang tertinggal di meja tamu.24870Please respect copyright.PENANAfEy1qEaL6e
24870Please respect copyright.PENANAla7Wn3VLRY
"Ada tamu ya Mi?" Aziza merenyitkan dahinya.24870Please respect copyright.PENANAOre8ZNZ7r9
24870Please respect copyright.PENANAGMH15GqUqV
"Oh, itu punya Umi."24870Please respect copyright.PENANAFcFLjGVHBu
24870Please respect copyright.PENANA2dFA1N0GKI
Aziza sempat merasa heran mendengar pengakuan Ibunya, karena setau dirinya Ustadza Dwi tidak suka kopi. Entah semenjak kapan Ibunya jadi suka kopi? Aziza tidak mau ambil pusing, ia segera menuju kamarnya. Sementara Ustadza Dwi tampak menghela nafas lega.24870Please respect copyright.PENANAKO9oJc7Y4R
24870Please respect copyright.PENANAsy8FMOrJWG
Ia tersenyum tipis sembari menghabiskan kopi sisa Pak Imbron yang baginya terasa nikmat.24870Please respect copyright.PENANAtJf9mRf4r9
24870Please respect copyright.PENANAJY4NJ9qqAA
*****24870Please respect copyright.PENANAbOnEFozs58
24870Please respect copyright.PENANA0tAvT1SkIL
24870Please respect copyright.PENANAKnafnHFuWS
24870Please respect copyright.PENANABXlYUtT347
24870Please respect copyright.PENANANfAkureSNn
24870Please respect copyright.PENANAgvefmxsSfc
24870Please respect copyright.PENANAMEDm8EwpKN
24870Please respect copyright.PENANAVkwkGMJdd1
24870Please respect copyright.PENANArxIYVgMVyU
24870Please respect copyright.PENANAAoyynf4umw
24870Please respect copyright.PENANAlVZ4PLVplU
24870Please respect copyright.PENANAXyiLCf2W9D
24870Please respect copyright.PENANAFBgjEeHEqB
Sementara itu, di dalam kamar asrama yang di khususkan untuk seorang Ustadza yang belum menikah. Tampak dua anak manusia berbeda generasi tengah bercumbu mesra layaknya sepasang kekasih. Mereka berciuman sangat panas sembari saling merebah.24870Please respect copyright.PENANAenFOVjWArp
24870Please respect copyright.PENANAT8VkiCzWpO
Ustadza Wanda dengan perlahan mempreteli kancing kemeja berwarna putih yang di kenakan oleh Muridnya, dia melepas seragam tersebut menyisakan bra berwarna putih.24870Please respect copyright.PENANAon9FwroWUI
24870Please respect copyright.PENANAcWIkuWZ5JO
Telapak tangannya yang halus membelai payudara muridnya yang berukuran 36c, kemudian ia melepas bra tersebut, dan membebaskan payudara Lala dari belenggu bra yang sudah sejak tadi pagi membungkusnya.24870Please respect copyright.PENANAu2C0u4HFU3
24870Please respect copyright.PENANASsyPsecWea
"Sssttt... Ustadza!" Desah Lala.24870Please respect copyright.PENANACfkJ6bPxX5
24870Please respect copyright.PENANAxC2FU4YaZM
Ustadza Wanda membungkukkan badannya, mencomot salah satu payudara Lala. Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... dia menghisap lembut putingnya.24870Please respect copyright.PENANAsThZduPRCp
24870Please respect copyright.PENANAS6CYYDI3ab
Mata Lala merem melek keenakan sembari mendekap kepala Ustadza Wanda yang secara bergantian menghisap payudaranya yang ranum. Wajahnya menadah keatas meresapi setiap hisapan putingnya di mulut Ustadza Wanda.24870Please respect copyright.PENANA7rmrJIYOhh
24870Please respect copyright.PENANAiCNpgFjyAH
"Sssstttt... Aahkk... Aaahk..." Desah Lala.24870Please respect copyright.PENANA1J0lapMMha
24870Please respect copyright.PENANAhmKYmUmIDY
"Sayang, kamu duduk di meja Ustadza ya." Suruh Ustadza Wanda, dan tanpa penolakan Lala duduk diatas meja Ustadza Wanda.24870Please respect copyright.PENANAUnjpUKuUpI
24870Please respect copyright.PENANA50ogMmHf7a
Kedua tangan Ustadza Wanda masuk ke dalam rok hijau yang di kenakan muridnya, lalu dengan perlahan ia menarik celana dalam muridnya dan membuangnya secara sembarangan. Lala mengangkat satu kakinya keatas meja, mempertontonkan memeknya di hadapan sang Ustadza.24870Please respect copyright.PENANAgRYzm5Hsho
24870Please respect copyright.PENANAc3UGXYPTsZ
Jemari Ustadza Wanda membelai memek muridnya yang ternyata telah basah.24870Please respect copyright.PENANAzqiEXWA27p
24870Please respect copyright.PENANAOB0LkGVznZ
Kedua tangannya melingkar di leher Ustadza Wanda, dan tanpa merasa canggung mereka bertukar bibirnya. Saling melumat dan menghisap satu sama lain. Sementara jemari Ustadza Wanda bermain-main dengan bibir memek Lala yang semakin banyak mengeluarkan pelumas.24870Please respect copyright.PENANAukw3X3Yt2C
24870Please respect copyright.PENANAb1Ncn1iBbW
"Hmmmpss... Hmmmpss... Hmmmpss..."24870Please respect copyright.PENANAuXJQUvVAQ2
24870Please respect copyright.PENANA25fWNutkoR
Sembari berciuman, jari tengah Ustadza Wanda menerobos masuk ke dalam memek muridnya. Dengan gerakan perlahan, jemari Ustadza Wanda keluar masuk dengan perlahan.24870Please respect copyright.PENANArVNyVwDAAm
24870Please respect copyright.PENANAChvZOjNWjK
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...24870Please respect copyright.PENANAKevMUzt4wB
24870Please respect copyright.PENANAG4cUUvpQAx
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...24870Please respect copyright.PENANALDuPm9Ayzw
24870Please respect copyright.PENANAe8UUn3dLkM
"Aahkk... Ustadza! Aaaahkk..." Desah Lala keenakan.24870Please respect copyright.PENANAM7jP3RjoDF
24870Please respect copyright.PENANAtMKF7dVFyC
Ciuman Ustadza Wanda mendarat di dada bagian atas kanan Lala, terus turun menuju gumpalan daging payudara Muridnya. Lidahnya menari-nari di bagian aurola Lala yang kehitaman, sedikit menyentil puting Lala yang perlahan mulai mengeras, merespon rasa nikmat yang di berikan gurunya.24870Please respect copyright.PENANAOXkkJ0G5VH
24870Please respect copyright.PENANARJUIs5zpBI
Bibir tipisnya mencomot puting Lala, menghisapnya dengan lembut, menstimulasi putingnya. Lala mendongakkan kepalanya, sembari menggigit bibirnya.24870Please respect copyright.PENANAwGTkKEnzeH
24870Please respect copyright.PENANAgfpVj9VBYf
"Saya keluar Ustadza!" Jerit Lala.24870Please respect copyright.PENANAnylpspHPBg
24870Please respect copyright.PENANAMo9rAXo01Z
Pinggulnya tersentak-sentak menyambut orgasme kecilnya, tampak lelehan lendir kewanitaannya mengalir di sela-sela pangkal pahanya.24870Please respect copyright.PENANAemdriL9x37
24870Please respect copyright.PENANA42YT1v4nlS
Mata Lala menatap sayu sang Ustadza, dan kemudian giliran dirinya menanggalkan gamis yang di kenakan Ustadza Wanda hingga sang Ustadza nyaris telanjang bulat dan hanya menyisakan kaos kaki dan jilbab segiempat dengan motif abstrak berwarna merah.24870Please respect copyright.PENANAjOjfa877q7
24870Please respect copyright.PENANAZ5Z6JnN5Cy
Ustadza Wanda mendekap kepala muridnya yang tengah menyusu diatas payudaranya. Sembari mendesis nikmat, dengan nafas memburu.24870Please respect copyright.PENANA1cD8spmuW2
24870Please respect copyright.PENANAAJ9ZIlu6FQ
"Jilat memek Ustadza sayang!" Pinta Wanda.24870Please respect copyright.PENANAMYCW6Ajm8E
24870Please respect copyright.PENANAQgGp5reOck
Ia berbaring diatas matras miliknya yang di selimuti seprei berwarna putih. Kemudian ia tiduran terlentang dengan memamerkan memeknya yang berbulu lebat.24870Please respect copyright.PENANAWlQH4idtI9
24870Please respect copyright.PENANApDeu1t1JHs
Lala segera bersimpuh di bawah kaki Ustadza Wanda, sembari menciumi paha mulus gurunya. Lidahnya menyapu lembut bibir kemaluan Wanda, menyentil clitorisnya, dan sesekali menusuk lobang memek Wanda dengan ujung lidahnya, membuat tubuh Wanda menggelinjang nikmat.24870Please respect copyright.PENANAtPY32p4eTq
24870Please respect copyright.PENANA25qzA5tShj
"Oughkk... Yesss... Terus sayang! Aaaahkk..." Erang Wanda.24870Please respect copyright.PENANAIDuay423pZ
24870Please respect copyright.PENANAdLda7oJNZo
Kedua paha gemuknya menjepit kepala muridnya yang tengah menjelajahi bibir memek Wanda.24870Please respect copyright.PENANAgrB04oINJQ
24870Please respect copyright.PENANAoJZTUyICJJ
Tidak butuh waktu lama baginya untuk segera mendapatkan puncak kenikmatannya. Creetss... Creetss... Creetss... Lendir kewanitaannya muncrat hingga membasahi wajah cantik Lala yang tersenyum sumringah.24870Please respect copyright.PENANA7GYjmq58gB
24870Please respect copyright.PENANAtkP9q7gGMW
"Terimakasih sayang!" Bisik Wanda.24870Please respect copyright.PENANAKz8av9U6r4
24870Please respect copyright.PENANALWsgpZrZtN
Lala tiduran di samping Ustadza Wanda sembari memeluk guru kesayangannya itu. "Sama-sama Ustadza." Jawab Lala, sembari memejamkan matanya.24870Please respect copyright.PENANAFhpkw36RNj
24870Please respect copyright.PENANA0HCaUbrTdt
*****24870Please respect copyright.PENANABfs2rf6Gtw