Dari belakang seorang pemuda berjalan mengendap. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping seorang wanita berusia 24 tahun. Gadis bermata indah itu tersenyum menyambut pelukan hangat dari seseorang yang amat ia sayangi. Ia memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.106304Please respect copyright.PENANAYgpyZLrjAn
106304Please respect copyright.PENANAoVcqHpicgh
Kedua mata mereka saling menatap, menimbulkan getaran-getaran syahwat yang semakin membakar birahi mereka berdua. Rayhan mendekatkan wajahnya, bibir tebalnya menyentuh lembut bibir Zaskia yang kemerah-merahan.106304Please respect copyright.PENANAJqLyzU5yTg
106304Please respect copyright.PENANA2dHoSkNx6b
Zaskia memejamkan matanya, menikmati lumatan lembut dari sang Adik yang tengah mengulum bibirnya. Ia membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah adiknya masuk kedalam mulutnya, menjamah bagian dalam mulutnya, membelit lidahnya, dengan mesrah, seperti sepasang ular yang tengah memadu kasih.106304Please respect copyright.PENANANLwHGmRMRs
106304Please respect copyright.PENANATJshIEf0eq
Kedua tangan Rayhan kebawah, ia menyentuh dan membelai bongkahan pantat Zaskia yang terasa kenyal dan padat.106304Please respect copyright.PENANAscFpVRNSQv
106304Please respect copyright.PENANAQJ9APcsN97
"Eehmmpss.... Hmmmpss..."106304Please respect copyright.PENANAgbHXSAXz37
106304Please respect copyright.PENANAPXwJjnYCYz
Ciuman mereka semakin panas, ketika jemari Zaskia menyentuh kemaluan Rayhan yang ternyata sudah ereksi maksimal. Wanita berparas cantik itu melepas ciuman mereka, ia turun kebawah, berlutut di hadapan Rayhan. Jemari lembutnya kembali membelai tonjolan yang ada di celana Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAxUqjyzCKuR
106304Please respect copyright.PENANAnZJDjCNalB
"Kakak buka ya Dek!" Pinta Zaskia.106304Please respect copyright.PENANA5HVu9Y0PIe
106304Please respect copyright.PENANAG9l1FjgAoG
Rayhan menganggukan kepalanya, sembari membelai kepala Zaskia yang terbungkus jilbab segi empat berwarna biru muda.106304Please respect copyright.PENANAOwy7KgC0ld
106304Please respect copyright.PENANAdQyj1z3wcX
Dengan perlahan jemari lentik itu membuka pengait celana Rayhan. Lalu ia menarik turun celana Rayhan bersama celana dalamnya yang berwarna coklat tua. Sedetik kemudian, batang kemaluan Rayhan yang berukuran 22Cm melompat keluar dari dalam sarangnya, terpampang di hadapannya.106304Please respect copyright.PENANAlDRu2O0QPj
106304Please respect copyright.PENANAo0RSqNuwVH
"Eessstt..." Rayhan mendesis nikmat ketika jemari halus Zaskia menggenggam batang kemaluannya.106304Please respect copyright.PENANAuVlXFHwa5m
106304Please respect copyright.PENANAJiwCRbAJw2
Zaskia menatap Rayhan sembari tersenyum menggoda. "Enak Dek? Kamu suka?" Tanya Zaskia, sembari menggerakan tangannya maju mundur, mengocok kemaluan Adiknya.106304Please respect copyright.PENANAzDJi0xlNOL
106304Please respect copyright.PENANAoBSjmLwQuY
"Enak banget Kak! Aaahkk... Hisap kontolku Kak." Pinta Rayhan, dia kembali membelai kepala Kakak kandungnya.106304Please respect copyright.PENANARLRYY5tmrk
106304Please respect copyright.PENANA4RrwNoNp1q
Saat wajahnya semakin dekat dengan kemaluan Rayhan. Zaskia dapat mencium aroma menyengat dari batang kemaluan Rayhan yang membuatnya kian terbakar birahi. Perlahan Zaskia menyapu permukaan kepala penis Rayhan dengan ujung lidahnya, lalu turun menelusuri batangnya yang panjang. Sementara jemarinya membelai lembut kantung pelirnya Rayhan.106304Please respect copyright.PENANA2bDkgZc8Ho
106304Please respect copyright.PENANAfX7YzflSwA
Tidak ada satu incipun dari kemaluan Rayhan yang terlewat dari sapuan lidahnya. Setelah batang kemaluan Rayhan basah oleh air liurnya, Zaskia melahap penis Rayhan. Wanita berhijab biru itu mengoral penis Rayhan dengan mulutnya.106304Please respect copyright.PENANA4b12ADcpjp
106304Please respect copyright.PENANAoXtuFVlPOv
"Oughkk... Astaghfirullah! Enaaak Kak." Keluh Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAKZOKyHe456
106304Please respect copyright.PENANAmQc6uhkSyo
Sluuuppsss... Sluuuppsss... Sluuuppsss...106304Please respect copyright.PENANAL9Ln4Jk9if
106304Please respect copyright.PENANA2UbzSfh30t
Zaskia mengombinasikan kulumannya dengan kocokan telapak tangannya di batang kemaluan Rayhan. Membuat pemuda berusia belasan tahun itu mengerang nikmat.106304Please respect copyright.PENANAwfjyfDRkhv
106304Please respect copyright.PENANAjrEGvYAxyv
Permainan mulut, lidah dan telapak tangan Zaskia membuat Rayhan rasanya ingin meledak. Aliran darahnya memanas, berkumpul di satu titik dan siap untuk di tumpahkan kapan saja. Tetapi sebelum itu terjadi, Rayhan segera meminta Zaskia berhenti mengoral penisnya.106304Please respect copyright.PENANAb4aKSyFvLZ
106304Please respect copyright.PENANAtSNcjT9CqQ
Ia meminta Zaskia kembali berdiri. Lalu bibirnya mencium dan melumat bibir Zaskia yang telah memberikan servis yang luar biasa untuk Rayhan junior.106304Please respect copyright.PENANAftU0Lh9BIP
106304Please respect copyright.PENANAeAY4XYtNP2
Sembari berciuman, Rayhan menarik turun resleting gamis Zaskia yang berada di punggungnya. Kemudian dari pundaknya, Rayhan menarik turun gamis Zaskia dengan perlahan. Tampak pundak Zaskia yang putih mulus terpampang di hadapannya. Cup... Rayhan mengecup mesrah pundaknya, sembari terus menarik turun gamis Zaskia hingga jatuh kelantai.106304Please respect copyright.PENANAqEbtCloTix
106304Please respect copyright.PENANA5SfqvRoVcH
Di hadapannya saat ini seorang wanita dewasa berdiri di depannya hanya mengenakan bra berwarna hitam berukuran 34E, celana dalam jenis g-string yang menutupi pubik vaginanya, dan kaos kaki sepanjang betis berwarna putih bersih.106304Please respect copyright.PENANA8l5Q46HDjz
106304Please respect copyright.PENANAuKcCWZGkPO
Kedua jari tangan Rayhan menyusup masuk ke tali bra Zaskia. Lalu ia menurunkannya dengan perlahan. Tidak sampai disitu saja, Rayhan juga melipat kebawah cup branya, hingga meninggalkan sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah, dengan kedua puting mungil yang kemerah-merahan.106304Please respect copyright.PENANAvyaupASkun
106304Please respect copyright.PENANA8bFNY7CPow
Rayhan menelan air liurnya, tak tahan dengan keindahan yang ada di hadapannya saat ini.106304Please respect copyright.PENANAbe4MQ1d6kp
106304Please respect copyright.PENANA2TxM4sQZX3
"Hisap tetek Kakak Dek!" Pinta Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAViIqqCZ7q9
106304Please respect copyright.PENANA0bNArQsGNO
Rayhan menangkup payudara Zaskia. "Cuman di hisap saja Kak?" Goda Rayhan, dia meremas lembut gumpalan daging gemuk yang berada di telapak tangannya.106304Please respect copyright.PENANAi37t8hTL5m
106304Please respect copyright.PENANAKhMSX8SLiw
"Oughkk... Enak! Lakukan sesuka kamu Dek. Tetek Kakak milik kamu sayang." Ujar Zaskia dengan suara mendesah, membuat Rayhan semakin bersemangat mengerjai sepasang payudara Zaskia yang sempurna itu.106304Please respect copyright.PENANAETskWD3B6U
106304Please respect copyright.PENANAMwDGREu1ap
Anak remaja itu memposisikan Kakak kandungnya untuk duduk diatas meja rias. Lalu Rayhan membungkukkan tubuhnya, sembari mendekatkan wajahnya di hadapan payudara Zaskia. Mulutnya terbuka lebar, dan melahap payudara Zaskia. Sementara tangannya yang menganggur meremas payudara Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAQX8K9EjmY2
106304Please respect copyright.PENANAK2hw4biqAG
"Oughkk...!" Desah Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAdgUQWd68PP
106304Please respect copyright.PENANAw86LfYqhGQ
Kedua tangan Zaskia mencengkram erat pinggiran meja hias miliknya dengan wajah cantiknya yang mendongak keatas, merasakan setiap sentuhan di payudaranya yang merangsang tubuh indahnya.106304Please respect copyright.PENANAkXHldhrnJi
106304Please respect copyright.PENANAcMRs2eJV3q
Secara bergantian Rayhan merangsang, menyentuh payudara Zaskia dengan bibir, lidah dan tangannya. Ia juga meninggalkan bekas merah di sana.106304Please respect copyright.PENANA38CLV0awCb
106304Please respect copyright.PENANAtssm4CZjRf
"Aahkkk... Ray! Aduh... Kakak gak tahan sayang!" Erang Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAR152P42x0d
106304Please respect copyright.PENANA0k4lD1MnYF
Rayhan menggigit puting Zaskia, sembari membelai paha mulus Kakak kandungnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik gamisnya.106304Please respect copyright.PENANAOUvDp62z8r
106304Please respect copyright.PENANA6jTqFBs3Ug
Jemari Rayhan terus naik, menuju gundukan tebal yang berada diantara kedua paha mulus Zaskia. Jari telunjuknya menyentuh lembut lembah terlarang tersebut, lalu bergerak mengikuti garis vagina Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAmd1POWA7DS
106304Please respect copyright.PENANAhpOTTMuKgC
"Aduh Dek! Enaaak." Pinggul Zaskia tersentak-sentak.106304Please respect copyright.PENANAGKfIWKkMip
106304Please respect copyright.PENANAXXmE3xaI0j
Telapak tangan kanannya meremas lengan kanan Rayhan yang jarinya tengah membelai, menjamah vaginanya.106304Please respect copyright.PENANA6n0xgwxLsv
106304Please respect copyright.PENANAECkH93wqOg
"Apanya yang enak Kak?" Goda Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAgg2l5F6B1q
106304Please respect copyright.PENANAmmpPHRb6Oa
Zaskia menggigit bibir bawahnya, membuatnya terlihat sensual. "Itu Kakak sayang, enak!" Desah Zaskia, wajahnya bersemu merah karena malu.106304Please respect copyright.PENANAgQKBtPQHlx
106304Please respect copyright.PENANADkX52RWcto
"Iya apa? Adek gak ngerti Kak."106304Please respect copyright.PENANANbKK6O8OV7
106304Please respect copyright.PENANAcanAFFB6ua
"Vagina Kakak?"106304Please respect copyright.PENANALw635UWxCE
106304Please respect copyright.PENANAdYkIxOOaEd
"Eh... Ini namanya memek Kakak!" Bisik Rayhan, ia menarik celana dalam Zaskia keatas, sehingga permukaan kain G-string Zaskia menggesek-gesek bibir kemaluannya.106304Please respect copyright.PENANAlIKkjGmYNn
106304Please respect copyright.PENANAIAyR7i6SeA
Zaskia mendekap mulutnya, ia merasakan cairan cintanya keluar semakin banyak. "Aduh... Aahkkk... Enak! Eehmm..." Desah Zaskia, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha melawan rasa nikmat yang di berikan Rayhan kepada dirinya.106304Please respect copyright.PENANAUIy33iVQZc
106304Please respect copyright.PENANAl8yLQaVemp
"Jawab Kak." Desak Rayhan.106304Please respect copyright.PENANA3XzzA8mUgP
106304Please respect copyright.PENANA485yzzwkkX
"I-iya Memek Dek!" Jawab Zaskia terputus-putus. "Kakak mau pipis Dek." Melas Zaskia, ia semakin menggelinjang tidak beraturan, ketika orgasme itu hampir tiba.106304Please respect copyright.PENANA3L1DWSeFsM
106304Please respect copyright.PENANAd2CQpaGzom
Rayhan tersenyum tipis. Ia ingin sedikit mengerjai Kakaknya sehingga ia menghentikan aksinya sejenak. Zaskia yang hampir saja klimaks mencoba menarik tangan Rayhan agar kembali menarik-narik celana dalamnya. Tetapi Rayhan menolaknya, ia malah meminta Zaskia untuk kembali turun dari atas meja hiasnya.106304Please respect copyright.PENANAuagMj5QN2t
106304Please respect copyright.PENANAk3dTznfJf0
Zaskia hanya pasrah menuruti kemauan Rayhan, walaupun ia merasa kecewa.106304Please respect copyright.PENANALThwM0EtgD
106304Please respect copyright.PENANARgzqsSZXtl
Mereka kembali berciuman selama beberapa detik. Kemudian Rayhan meminta Zaskia untuk menghadap kearah cermin meja riasnya. Rayhan menarik pantat Zaskia agar sedikit menungging.106304Please respect copyright.PENANAESHaaybcjV
106304Please respect copyright.PENANA1dm82dOtVn
"Kamu mau apa Dek?" Tanya Zaskia. Kedua sikunya bertumpu diatas meja rias.106304Please respect copyright.PENANAX0C0RgD7s7
106304Please respect copyright.PENANAjPWFbGiRYA
Anak remaja berusia belasan tahun itu tidak menggubrisnya. Ia membelai punggung telanjang Zaskia. Lalu melepas pengait bra Zaskia dengan perlahan dan melempar bra berwarna hitam itu ke sembarang tempat.106304Please respect copyright.PENANAO14KCk3rXw
106304Please respect copyright.PENANAyg13yR9iTI
Belaian kuku Rayhan turun menuju pinggang ramping Zaskia, membuat wanita yang sampai detik ini masih menjaga kesuciannya itu menggelinjang geli.106304Please respect copyright.PENANASCISrJZcda
106304Please respect copyright.PENANATjGwlIbJxA
Rayhan berlutut di belakang tubuh Zaskia. Sementara telapak tangannya membelai bongkahan pantat Zaskia yang besar tapi sangat kencang. Jari telunjuknya menyusup dan mengait tali G-string yang menyelip di dalam belahan pantatnya. Dengan satu tarikan, tali G-string tersebut membetot bibir kemaluan Zaskia yang telah berlendir.106304Please respect copyright.PENANAlp4zVyS2b1
106304Please respect copyright.PENANAuxzaNmFYLB
"Auwww!" Pekik Zaskia manja.106304Please respect copyright.PENANAPTAP4fEJVg
106304Please respect copyright.PENANAeWSeTiA6Wj
Mata mereka berusaha kembali bertemu, dan sedetik kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum.106304Please respect copyright.PENANAO7N8TRtYJL
106304Please respect copyright.PENANAcjduFCjn9C
Kedua tangan Rayhan meraih pinggiran G-string yang di kenakan Kakaknya. Lalu dengan perlahan ia menarik turun kedua sisi celana dalam Zaskia, hingga melewati betisnya yang masih terbungkus kaos kaki berwarna putih. Dan lagi Rayhan membuang salah satu penutup tubuh Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAogKKVYNzd5
106304Please respect copyright.PENANA0jKgUdxkYA
"Dek!" Lirih Zaskia malu.106304Please respect copyright.PENANAu06KES4H4L
106304Please respect copyright.PENANA5auI5FaBBt
Wanita cantik berusia 24 tahun itu menatap sayu kearah Rayhan, ketika anak remaja itu membuka pipi pantatnya, hingga anus dan lobang vaginanya terlihat jelas oleh Adiknya. Sebagai wanita yang amat menjaga privasi nya itu, tentu apa yang di lakukan Rayhan sangat memalukan baginya. Tetapi di sisi lain, ia tertantang untuk melanjutkan kegilaannya.106304Please respect copyright.PENANAaiXNc0cj5V
106304Please respect copyright.PENANAhriGx79KJR
Mula-mula Rayhan mencium bongkahan bokong Zaskia yang padat berisi itu. Lidahnya menjilati setiap inci pantatnya, terus turun menuju lubang sempit yang terlihat seperti kuncup bunga mawar yang belum mekar. Zaskia tersentak kaget saat merasakan lidah Rayhan menyapu lobang anusnya.106304Please respect copyright.PENANAVqMazqoUDw
106304Please respect copyright.PENANATaQo4ikss2
Dia menatap Adik kandungnya tak percaya sembari menggelengkan kepalanya. Tetapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi Rayhan, karena sejujurnya ia menikmati sensasinya.106304Please respect copyright.PENANAb9VP50zqwB
106304Please respect copyright.PENANAh1HJHAlYXz
"Ahkk... Dek! Kamuuu... Aduh!" Pantat Zaskia terdorong ke depan ketika ujung lidah Rayhan menusuk anusnya.106304Please respect copyright.PENANAJlXqT15NRJ
106304Please respect copyright.PENANAlK2AIpKFID
Rasa asin di ujung lidah Rayhan, mengantarkan getaran nikmat ke sekujur tubuhnya. Membuat Rayhan semakin betah berlama-lama menjilati anus Kakak kandungnya. Sementara jemari Rayhan yang lainnya, membelai bibir kemaluan Zaskia. Ia menggosok-gosok clitoris Zaskia yang semakin membengkak.106304Please respect copyright.PENANAyUuR9gRp0U
106304Please respect copyright.PENANAaki2qvynIU
Zaskia membenamkan wajahnya di atas meja. Wajah cantiknya meringis menahan rasa nikmat yang luar biasa. Bahkan jauh lebih nikmat dari sebelumnya.106304Please respect copyright.PENANA1MhXMCzuZS
106304Please respect copyright.PENANAGChCMouOGQ
Kombinasi lidah Rayhan yang bermain di anus dan jarinya yang menggosok clitoris Zaskia. Membuat wanita muda itu dengan cepat kembali di kuasai birahi. Tubuh menegang, dan keringat dingin mengucur deras, membasahi tubuh mulusnya. Ketika orgasme yang tadi tidak kunjung datang, kini sudah tidak bisa dihentikan lagi.106304Please respect copyright.PENANAlJ8xOwmt9Q
106304Please respect copyright.PENANA0U02uvHFWd
Tubuhnya bergetar hebat, matanya terbelalak lebar dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.106304Please respect copyright.PENANAdbi0zWEsc9
106304Please respect copyright.PENANAJm3z80lB5h
"Adeeeeeeeeeeekkkkkkkk..... Banguuuuuuunnn...."106304Please respect copyright.PENANABItEKBcOir
106304Please respect copyright.PENANA8w5dHJZlBP
Ngiiiiiiiiing.....106304Please respect copyright.PENANAKDQ19OOAyY
Tubuh Rayhan tersentak kaget, dan telinganya terdengar suara dengungan yang membuatnya harus mengusap-usap telinga bagian kanannya untuk menghilangkan efek dengungannya.106304Please respect copyright.PENANAf9nz20uBfm
106304Please respect copyright.PENANAwpfmxvwy4a
Rayhan menoleh ke samping, ia melihat seorang wanita cantik tengah berjongkok di samping tempat tidurnya dengan senyuman iblis tanpa dosa, setelah mengacaukan mimpin indahnya. Rayhan mengeram kesal, tapi tentu saja ia tidak akan pernah berani berteriak di depan Kakak kandungnya.106304Please respect copyright.PENANAyd9V5qt5wq
106304Please respect copyright.PENANAvaTonvG9o7
Zaskia mengangkat alisnya. "Masih mau tidur?" Ledek Zaskia. Rayhan mendesah pelan.106304Please respect copyright.PENANAYBVmSo8TT8
106304Please respect copyright.PENANAz844cCY7qh
"Nyebelin!" Sungut Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAwSzVdg6GA2
106304Please respect copyright.PENANAvp5tcLv7ew
"Bodoh." Zaskia tertawa tipis. "Kamu sih Dek, di bangunin baik-baik gak bangun. Ya udah Kakak pake cara terakhir buat membangunkan kebo kayak kamu." Ujar Zaskia senang, karena berhasil mengerjai Adik kandungnya.106304Please respect copyright.PENANAkO2fNlwKR8
106304Please respect copyright.PENANAmHP6UMPL4O
"Sakit ni." Rengek Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAvW0LSkqHDV
106304Please respect copyright.PENANA5MPbEsHZ4P
Zaskia mendekat, ia duduk di tepian tempat tidur Adiknya. "Sakit ya? Kaciaaan... Cini-cini biar Kakak tiup." Ujar Zaskia dengan nada suara yang di buat menirukan anak kecil. Jemari halusnya menyentuh daun telinga Rayhan, sembari meniup kuping Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAO66xlSKfZZ
106304Please respect copyright.PENANAnNNhWYop0P
Jantung Rayhan berdetak kian cepat saat ia dapat melihat jelas bibir merah Zaskia yang meruncing ke depan, seakan meminta untuk di lumat. Gleeek... Rayhan menelan air liurnya dengan bersusah paya, menahan birahinya yang di rasakan semakin membara. Andai saja yang ada di sampingnya saat ini bukan saudara kandungnya, mungkin Rayhan akan nekat memperkosanya.106304Please respect copyright.PENANAySPDJY6DeO
106304Please respect copyright.PENANAlLxmwaVkdH
"Udah sembuh!" Ujar Zaskia sembari mengucek rambut Adiknya.106304Please respect copyright.PENANA3b9jsEisWz
106304Please respect copyright.PENANAdoyVO0YARE
"Terimakasih ya Kak!"106304Please respect copyright.PENANAvsoSf252Uz
106304Please respect copyright.PENANAkoRJvns14p
Zaskia menganggukkan kepalanya. "Sama-sama adikku sayang! Sekarang kamu ambil wudhu ya, waktu subuh sudah mau hampir habis." Ujar Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAiSIxM272Ds
106304Please respect copyright.PENANA1NAWYABuA9
Rayhan menyingkap badcover yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu turun dari atas tempat tidurnya. Ia berdiri sejenak di depan Kakaknya sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya yang dirasa kaku. Sementara Zaskia yang berada di dekatnya tampak meringis ketika matanya tidak sengaja melihat tonjolan di celana Rayhan yang sangat besar.106304Please respect copyright.PENANAA5I8vzVG1C
106304Please respect copyright.PENANAu5yT5H3PKQ
Walaupun Rayhan Adik kandungnya, tetapi tetap saja sebagai seorang wanita dewasa, ia juga memiliki rasa penasaran dengan bentuk kelamin Rayhan yang sepertinya besar dan panjang.106304Please respect copyright.PENANASKanXHbW8W
106304Please respect copyright.PENANA4T0GedcwEo
"Tunggu Ray!" Cegah Zaskia ketika Rayhan hendak keluar kamar. "Mandi wajib dulu." Bisik Zaskia nyaris tidak terdengar sembari menunjuk tonjolan di celana Rayhan menyisakan bercak sperma Rayhan di sana.106304Please respect copyright.PENANAb8jbTs7lOW
106304Please respect copyright.PENANAbSUuLZxZ8f
Mata Rayhan tertuju di celananya. "Eh... Iya, maaf Kak!" Lirih Rayhan, tapi ia tidak berusaha menutupinya.106304Please respect copyright.PENANAoXh2MfntZS
106304Please respect copyright.PENANAlNRVvmeW8n
"Kebiasaan!" Sungut Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAQjYCLKeR35
106304Please respect copyright.PENANAhSwJjy37Je
*****106304Please respect copyright.PENANAXJtU0mfdf7
106304Please respect copyright.PENANADwxB6yz0T5
106304Please respect copyright.PENANAJJ4rBtYB3g
106304Please respect copyright.PENANAGCWXMyzwZ0
Tidak terasa sudah setengah tahun Rayhan tinggal di pesantren. Awalnya ia menolak keras ketika Ibunya meminta dirinya untuk tinggal di pesantren, karena Rayhan merasa pesantren bukanlah tempatnya. Tetapi setelah di bujuk oleh Zaskia, akhirnya Rayhan bersedia mondok di pesantren. Dan ternyata pesantren tidak seburuk yang ia pikirkan dulu.106304Please respect copyright.PENANAUotbcglruJ
106304Please respect copyright.PENANAVrsFdidWqu
Tata cara mengajar mereka kini lebih modern dan tentunya di padu dengan pelajaran agama yang memang lebih dominan dari pada pelajaran umum. Awalnya Rayhan memang sedikit ke sulitan untuk beradaptasi, tetapi Kak Zaskia dengan sabar menyemangati dan membimbingnya hingga akhirnya ia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya yang ternyata sangat menyenangkan.106304Please respect copyright.PENANA3RmbvxXZlX
106304Please respect copyright.PENANAopkC6Igxbq
Ya... Menjadi santri bukan hal yang menyedihkan, bahkan sangat menyenangkan. Apa lagi Rayhan kini tinggal berdua dengan Kakak kandungnya yang sudah sejak dulu ia kagumi. Bahkan mimpi basah pertamanya bersama Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAMbMssVFxHK
106304Please respect copyright.PENANAEnQzlCKvb6
Mereka baru saja selesai sarapan. Rayhan membantu Zaskia membawakan piring kotor menuju wastafel. Seperti biasanya mereka berbagi tugas. Zaskia mencucinya, sementara Rayhan membilas piring maupun gelas minuman mereka. Karena peralatan makan mereka yang tidak begitu banyak membuat pekerjaan mereka cepat selesai106304Please respect copyright.PENANABJ3UOLFFnz
106304Please respect copyright.PENANAoQne5ctozj
"Kak, aku pamit dulu ya!" Ujar Rayhan.106304Please respect copyright.PENANARxlf5a3SIL
106304Please respect copyright.PENANAblhcjJxjTV
Zaskia menganggukan kepalanya. "Rajin-rajin sekolahnya jangan bandel." Nasehat Zaskia, sembari memberikan tangannya untuk di cium Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAJ4bjaNubDL
106304Please respect copyright.PENANAMXp50P1GXm
Zaskia dapat merasakan betapa hangatnya bibir Rayhan ketika menyentuh punggung tangannya.106304Please respect copyright.PENANAl20rYx098R
106304Please respect copyright.PENANAyKNLF2IR4G
"Iya Kak!" Jawab Rayhan.106304Please respect copyright.PENANALdKYtIRXT7
106304Please respect copyright.PENANA1xFc4ewaaE
"Ini baru adik Kakak!" Ujar Zaskia senang.106304Please respect copyright.PENANApCNXLjNMpg
106304Please respect copyright.PENANAxchAoW43jc
Wanita berusia 24 tahun tersebut, sempat mangantar Rayhan sampai ke depan pintu rumah mereka. Zaskia kembali masuk ketika bayangan Rayhan benar-benar menghilang dari dalam pandangannya.106304Please respect copyright.PENANAFva0rz0tXV
106304Please respect copyright.PENANAMcls3Eou55
Di jalan setapak, yang di lapisi krikil Rayhan melangkah gontai menuju rumah sahabatnya. Sesekali matanya berkeliaran memandangi beberapa santri wati yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sungguh Rayhan merasa begitu beruntung, karena rumah Kakaknya berada di kompleks putri, sehingga ia bisa setiap hari mencuci mata.106304Please respect copyright.PENANAQZCNeO5Hz2
106304Please respect copyright.PENANAdfHuByDH2r
Ketika lagi asyik-asyiknya memandangi santri wati, tiba-tiba seseorang menegur Rayhan membuatnya terpaksa menghentikan langkah kakinya.106304Please respect copyright.PENANAMHJJjdxcXs
106304Please respect copyright.PENANA48oavs7xE9
"Kamu bisa bantu Ustadza Ray?" Tanya seorang wanita yang tengah berdiri sembari meluruskan pinggangnya. Tampak di hadapannya ada sebuah baskom yang berukuran besar, dan di dalamnya terdapat pakaian yang baru saja selesai di cuci.106304Please respect copyright.PENANATx2AE7zQk4
106304Please respect copyright.PENANAibTuDOvIrX
Rayhan menghampiri wanita berhijab ungu tersebut. "Apa yang bisa ana bantu Ustadza?" Tanya Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAW9kUfMSGN4
106304Please respect copyright.PENANAzm2lTgBrpv
"Bantu Ustadza membawa baskom ini ke sana." Dewi menunjuk tiang jemuran yang berada tidak jauh dari Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAF4r27814ky
106304Please respect copyright.PENANAJsYZmbhKZe
Tanpa banyak bicara, Rayhan segera mengambil baskom tersebut, dan harus di akui baskom tersebut cukup berat. Rayhan yakin, kalau Ustadza Dewi sudah cukup lama tidak mencuci pakaiannya hingga bisa sebanyak ini.106304Please respect copyright.PENANAyvX3yKG0IO
106304Please respect copyright.PENANAghF6xsFSHg
Rayhan membawa baskom tersebut dan meletakkannya di dekat tiang jemuran.106304Please respect copyright.PENANAtrB2na9SNE
106304Please respect copyright.PENANATn3hSpUNaj
"Syukraan Ray!"106304Please respect copyright.PENANAQ06RaREDAU
106304Please respect copyright.PENANAK77RB9vaV8
"Syukraan lak maratan uhkraa." Jawab Rayhan sembari tersenyum manis kearah Dewi.106304Please respect copyright.PENANArHOyNOaRq8
106304Please respect copyright.PENANAGu9FW99WBT
"Boleh minta tolong lagi?"106304Please respect copyright.PENANAR7MhWmNeUq
106304Please respect copyright.PENANAyf0I91bQc0
Rayhan mengangguk cepat. "Tentu saja boleh Ustadza! Apa yang bisa ana bantu?" Tanya Rayhan, yang diam-diam tengah mengamati gamis Ustadza Dewi yang sedikit ngejiplak karena terkena percikan air.106304Please respect copyright.PENANArEDZqv9hs9
106304Please respect copyright.PENANAU3B5biaKzP
"Tolong temani Ustadza menjemur pakaian! Kamu bisa lihat sendiri kan? Banyak sekali yang harus di jemur." Keluh Dewi, ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Ya... Sudah satu Minggu ini pesantren Tauhid di guyur hujan deras, sehingga ia tidak ada satupun pakaian yang bisa ia jemur.106304Please respect copyright.PENANALsC2qzui6J
106304Please respect copyright.PENANAjDNvPN9scH
Beruntung pagi ini cuaca cukup bersahabat. Dan Dewi berharap hari ini hujan tidak turun agar pakaiannya bisa cepat kering.106304Please respect copyright.PENANAqLbacnLAUS
106304Please respect copyright.PENANAelr4EyF4jn
Rayhan mengerti, ia segera mengambil yang berat-berat terlebih dahulu seperti gamis milik Ustadza Dewi dan anaknya. Setelah memeras pakaian tersebut Rayhan menggantungkannya di tali jemuran yang terbuat dari kawat yang cukup tebal.106304Please respect copyright.PENANATbzNsMWRBC
106304Please respect copyright.PENANA0Q61Ud7qcI
"Kamu yang jemur, Ustadza yang memerasnya." Saran Ustadza Dewi.106304Please respect copyright.PENANAsXC4ht60v3
106304Please respect copyright.PENANA27dlSzvVEf
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Ustadza! Biar ana saja yang melakukannya." Ujar Rayhan, tapi Dewi tentu saja tidak tega kalau semuanya di lakukan Rayhan seorang diri.106304Please respect copyright.PENANAZBl0LHsVM6
106304Please respect copyright.PENANAu7XPAPGLbu
"Tidak apa-apa Ray! Biar cepat selesai."106304Please respect copyright.PENANARAt2UjzZTP
106304Please respect copyright.PENANAz6GWYpQsLv
Ustadza Dewi menyampirkan jilbab lebarnya kebelakang, agar tidak menganggu. Lalu ia membungkuk untuk memeras pakaian miliknya. Dan pada saat bersamaan, Rayhan tengah melihat kearahnya. Mata Rayhan terbelalak, ketika ia tidak sengaja melihat belahan payudara Ustadza Dewi dari kancing gamis yang terbuka.106304Please respect copyright.PENANAOzCclUmzdo
106304Please respect copyright.PENANAbhNg229Qql
Pemandangan indah tersebut tentu saja membuat Rayhan menjadi gugup. Tapi ia dengan cepat berhasil menenangkan dirinya. Tapi diam-diam Rayhan tetap mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi yang cukup menggoda kelakiannya.106304Please respect copyright.PENANASJieIseDo6
106304Please respect copyright.PENANA8nNqzYvem8
"Terimakasih ya Ray! Kamu baik sekali." Puji Dewi, ia kembali memamerkan senyuman indahnya.106304Please respect copyright.PENANASGIItz0wN3
106304Please respect copyright.PENANAqDyWmRO0eC
Pundak Rayhan sedikit naik mendapat pujian dari salah satu Ustadza idolanya itu. "Bukankah Ustadza yang pernah mengajarkan ana kalau kita sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya." Jelas Rayhan, membuat Dewi merasa bangga akan perbuatan terpuji muridnya.106304Please respect copyright.PENANAIucHGbY3hE
106304Please respect copyright.PENANAB68aOc9ORW
"Antum benar Ray! Orang yang suka membantu sesamanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan." Tambah Dewi. Tapi Rayhan tidak begitu mendengarnya, ia terlalu fokus kearah payudara Ustadza Dewi.106304Please respect copyright.PENANAqPU52o96la
106304Please respect copyright.PENANAAbt590fZLX
Wajar saja kalau Rayhan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Mengingat wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza yang selama ini selalu menjaga penampilannya dengan berpakaian yang sangat tertutup. Tetapi siapa yang menyangkah, ia malah mendapatkan kesempatan bisa melihat sepasang gunung kembar milik Ustadza Dewi.106304Please respect copyright.PENANA081BvIs42q
106304Please respect copyright.PENANAFjuVfHkTKz
Seperti pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itu terjadi kepada Rayhan. Aksinya yang suka mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi, akhirnya ketahuan juga.106304Please respect copyright.PENANAVMGjxuorK6
106304Please respect copyright.PENANALC4ns69jua
Dewi menangkap basah mata Rayhan yang tengah melirik kearah belahan payudaranya. Tetapi bukannya menegur apa lagi marah, Dewi malah berfikir ingin memberi sedikit hadiah untuk Rayhan, karena pemuda tersebut sudah membantunya dengan tulus. Bagi Dewi tidak ada salahnya kalau dirinya sedikit berbagi.106304Please respect copyright.PENANAPCg7MHsSei
106304Please respect copyright.PENANAcRs8u86zOm
"Capek Ray!" Keluh Dewi, ia kembali merenggangkan pinggang.106304Please respect copyright.PENANAy7lPRHBp2o
106304Please respect copyright.PENANAYVqtprSldq
Kemudian ia duduk beralaskan tanah, kedua lututnya ia lipat keatas sehingga bagian bawah gamisnya terbuka. Mata Rayhan terbelalak lebar ketika melihat isi yang ada di dalam gamis Ustadza Dewi.106304Please respect copyright.PENANAUIxJ58olK0
106304Please respect copyright.PENANADkz5WJKztG
Terlihat sepasang paha mulus Dewi yang tanpa cacat, dan kain segitiga berwarna hitam yang membalut selangkangannya. Keindahan yang terpampang di hadapannya, membuat tubuh pemuda itu menegang. Raut wajah Rayhan mendadak berubah, sementara nafasnya mulai terasa berat. "Gleeek..." Dengan bersusa paya Rayhan menelan air liurnya yang terasa hambar.106304Please respect copyright.PENANAXp860Oz4Q6
106304Please respect copyright.PENANAkyFVIzvWIZ
Gila... Benar-benar gila apa yang dilakukan Dewi. Sebagai seorang Ustadza seharusnya ia tidak menggoda muridnya, apa lagi dengan cara memamerkan auratnya di depan pria yang bukan muhrimnya. Tapi Dewi malah melakukannya, seakan ia tidak takut akan azab yang menimpa dirinya atas perbuatannya.106304Please respect copyright.PENANAbg4LWsnBnO
106304Please respect copyright.PENANAnsVtZrmJjy
Janganlah sesekali kalian mengumbar aurat, karena sesungguhnya, itu bagian dari syetan.106304Please respect copyright.PENANAxnjytRoBwn
106304Please respect copyright.PENANABP6iDHJW75
"Kok bengong?" Tegur Dewi.106304Please respect copyright.PENANAtrrED5yUR1
106304Please respect copyright.PENANAhjLq9n3vBX
Rayhan tersentak sadar atas kekhilafannya. "Eh... Iya Ustadza, biar ana saja yang menyelesaikannya. Ustadza istirahat saja dulu." Saran Rayhan, Ustadza Dewi tersenyum sembari menyebarkan kedua kakinya hingga semakin terbuka.106304Please respect copyright.PENANAF4djSYNGBv
106304Please respect copyright.PENANABStwiZ4kLr
Rayhan berjongkok di depan Dewi sembari memeras pakaian Dewi yang masih basah. Tetapi matanya sesekali mengintip kearah selangkangan Ustadza Dewi yang terlihat gemuk.106304Please respect copyright.PENANAQ9esqiSimb
106304Please respect copyright.PENANARosjhy7Gwd
Satu persatu Rayhan menjemur pakaian Dewi, dan selama itu juga Rayhan merasa sangat tersiksa. Belum lagi ketika ia harus memegang dalaman Ustadza Dewi dan putrinya Nikita, dengan berbagai warna dan bentuknya yang terkadang aneh. Ada yang berenda, ada yang berbentuk seperti tali, kupu-kupu, dan ada juga yang di bagian bawahnya terbuka.106304Please respect copyright.PENANASq1paOmjoY
106304Please respect copyright.PENANAV8tyGCSWu4
"Akhirnya selesai juga." Rayhan mendesah puas.106304Please respect copyright.PENANAnvuqESD1ry
106304Please respect copyright.PENANA6KhnqtO1ZF
Dewi tersenyum lalu ia berdiri. Sekali lagi Rayhan melihat celana dalam Dewi untuk terakhir kalinya. "Terimakasih banyak Ray! Ustadza gak tau deh kalau gak ada kamu." Ujar Dewi, ia merasa puas atas pekerjaan Rayhan yang cukup rapi dalam menjemur pakaiannya di tiang jemuran.106304Please respect copyright.PENANAiUyHyMGUSg
106304Please respect copyright.PENANAvDufWcX5uc
"Sama-sama Ustadza, saya senang bisa membantu Ustadza! Kalau nanti ada lagi yang bisa ana bantu, Ustadza bilang aja. Insyaallah ana akan bantu." Ujar Rayhan.106304Please respect copyright.PENANAHqO1Ynb3XB
106304Please respect copyright.PENANA8EPVSfI5GC
"Tentu, Ustadza akan memanggil kamu."106304Please respect copyright.PENANAp9xQa4me73
106304Please respect copyright.PENANAQ8dgB63rOX
"Kalau begitu ana pergi dulu Ustadza!" Pamit Rayhan.106304Please respect copyright.PENANA1PCnEvfepW
106304Please respect copyright.PENANAhXIaAdBRHo
Dewi mengangguk. "Ya, hati-hati di jalan. Sekolah yang rajin biar bisa jadi orang besar." Nasehat Dewi.106304Please respect copyright.PENANAL3ugUljNF3
106304Please respect copyright.PENANAgtfvX7IOnq
"Insyaallah Ustadza."106304Please respect copyright.PENANAf4G1GnXdAt
106304Please respect copyright.PENANABOD6ZHlguZ
Setelah kepergian Rayhan, Dewi memasukan tangannya kedalam gamisnya. Ia mendapatkan selangkangannya yang sudah terlalu basah. "Anak itu membuatku terangsang." Gumam Dewi. Ia tersenyum nakal.106304Please respect copyright.PENANARUHZ8gXavR
106304Please respect copyright.PENANAhjZEkX7OBW
*****106304Please respect copyright.PENANA7F81Ff1bAF
106304Please respect copyright.PENANAPLhmBY9U34
106304Please respect copyright.PENANAZUaDGjsRy2
106304Please respect copyright.PENANAlsszNqeBGP
3 jam sebelumnya di tempat yang berbeda...106304Please respect copyright.PENANA3pa0ZBw94d
106304Please respect copyright.PENANA3uPyimvldM
Di dalam kamar berukuran 5X6 itu terdapat sepasang Suami Istri yang baru saja selesai beribadah. Laras melepas mukenanya, dan tidak lupa ia melipatnya agar rapi. Lalu meletakkan kembali mukena miliknya di gantungan khusus yang beradah di samping lemari besar pakaian miliknya.106304Please respect copyright.PENANAmkU0jtcYaV
106304Please respect copyright.PENANAjmHhiO5MaX
KH Umar tersenyum memandang Istrinya. Wanita yang telah menemaninya selama sepuluh tahun terakhir, setelah mendiang Istri pertamanya meninggal dunia.106304Please respect copyright.PENANApJRXQOthOm
106304Please respect copyright.PENANAWpKaYFiAGC
"Kenapa Bi?" Tanya Laras, setelah menangkap basah mata Suaminya yang tengah memandangi lekuk tubuh indahnya.106304Please respect copyright.PENANAMEfgGe29rb
106304Please respect copyright.PENANAyHp1DAhgyk
KH Umar mendekati Istrinya, lalu memeluknya dari belakang. "Apakah Abi sudah tidak boleh memandang tubuh indah Umi." Bisik KH Umar di dekat telinga Istrinya.106304Please respect copyright.PENANALmRastOm8n
106304Please respect copyright.PENANA0OqEUkEg5n
"Boleh dong Bi! Kan Umi milik Abi." Laras memutar tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.106304Please respect copyright.PENANAfqmWSc6goI
106304Please respect copyright.PENANA14BAPHNfzF
Kedua tangan Laras membelai wajah keriput KH Umar yang di tumbuhi jenggot panjang yang mulai memutih di makan usia. Ya... Sekilas mereka berdua seperti anak dan orang tua, mengingat jauhnya perbedaan usia mereka berdua. Saat ini KH Umar sudah berusia 76 tahun, sementara Laras baru berusia 42 tahun.106304Please respect copyright.PENANAqmjCFgIJlv
106304Please respect copyright.PENANAIdyHVkLlC6
KH Umar mendekatkan bibir hitamnya ke bibir merah Istrinya. Ia mengecup mesrah bibir Laras, dan Laras mencoba membalas lumatan bibir Suaminya.106304Please respect copyright.PENANAACvzQtSJKl
106304Please respect copyright.PENANAffsiyBQzAw
Mereka berciuman selama beberapa detik. Kemudian KH Umar membawa Laras menuju ke pembaringan. Pria berusia 76 tahun itu menanggalkan sarungnya, sementara Laras menanggalkan celana tidurnya sekaligus dalamannya.106304Please respect copyright.PENANAxRhj8L3DXv
106304Please respect copyright.PENANAkU7PaxFnTq
"Ayo Bi!" Ajak Laras.106304Please respect copyright.PENANAccuuN05GLp
106304Please respect copyright.PENANAoghqQAaB7x
KH Umar menindih tubuh Laras yang telah membuka kedua kakinya selebar mungkin. Tampak bibir KH Umar komat-kamit membaca doa. Selesai berdoa KH Umar menusukan kemaluannya yang sudah ereksi.106304Please respect copyright.PENANAjuE4yhT6YO
106304Please respect copyright.PENANABEO4R3NGqh
Laras dapat merasakan sedikit geli di kemaluannya ketika penis KH Umar masuk kedalam rongga kemaluannya.106304Please respect copyright.PENANATIHaQx9NeK
106304Please respect copyright.PENANAojDld1gexQ
"Aahkk...!" Desah KH Umar, ketika merasakan jepitan vagina Istrinya yang terasa begitu sempit. Maklum saja, Laras belum pernah melahirkan, sehingga vaginanya masih terasa seret walaupun di masuki penis KH Umar yang tergolong kecil dan agak lembek.106304Please respect copyright.PENANACSwRD8miK5
106304Please respect copyright.PENANAH8lZFO4jf6
Laras memejamkan matanya, berusaha menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua. Seiring dengan waktu wanita yang telah memasuki kepala empat itu akhirnya mulai terbakar birahi, membuat vaginanya menjadi semakin licin karena lendir kewanitaannya yang mulai basah.106304Please respect copyright.PENANAObwYxV4NUV
106304Please respect copyright.PENANAm4g4e5x1Gp
Tapi sayangnya rasa nikmat itu tidak bertahan lama. Baru beberapa menit KH Umar sudah tidak mampu mempertahankan permainannya. Tubuh tua itu menegang sesaat hingga akhirnya menumpahkan spermanya kedalam rahim Istrinya.106304Please respect copyright.PENANA79afVUIdTM
106304Please respect copyright.PENANAlQ8SmGSVNc
"Terimakasih Umi." Ujar KH Umar sembari rebahan di samping Laras.106304Please respect copyright.PENANAxC3Jxx1EV7
106304Please respect copyright.PENANA2zKO1OA5H6
Walaupun merasa kecewa, Laras tetap berusaha tersenyum semanis mungkin. Karena bagaimanapun juga, kepuasan suaminya menjadi prioritas baginya. "Sama-sama Abi." Jawab Laras sembari turun dari tempat tidurnya.106304Please respect copyright.PENANAJAzIrtDatA
106304Please respect copyright.PENANA2gtjNIOrKi
"Oh iya Umi, hari ini keponakan Abi mau ke rumah kita." Ujar KH Umar sembari memandang bulatan pantat Istrinya yang sedikit bergoyang ketika ia mengenakan kembali celana dalamnya. "Mungkin dia akan tinggal beberapa hari di rumah kita." Lanjut KH Umar.106304Please respect copyright.PENANA7K5FprIhua
106304Please respect copyright.PENANAAQTmV0v6wy
"Siapa Bi?"106304Please respect copyright.PENANADPuaMlqJV9
106304Please respect copyright.PENANAdqgpShxg9x
KH Umar tampak mendesah. "Daniel Umi." Jawabnya.106304Please respect copyright.PENANAyr7uhTT3eL
106304Please respect copyright.PENANAdVQJA6yQLS
"Ooo!" Bibir Laras membulat, sembari melepas baju piyama miliknya yang tampak basah karena keringat. "Aku bangunin Azril dulu ya Bi." Laras mengambil kimono miliknya dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengenakan jilbab santai yang tidak begitu besar.106304Please respect copyright.PENANAtVof9YJnez
106304Please respect copyright.PENANA6VbK5LqUai
Selepas kepergian Istrinya, KH Umar masih terlihat melamun. Sebenarnya ia tidak yakin untuk membiarkan Daniel tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, mengingat Daniel adalah aib bagi keluarga besar KH Umar. Karena perselingkuhan Daniel dengan Ibu Tirinya, membuat saudara KH Umar meninggal dunia karena stres. Tetapi KH Umar juga tidak bisa menolak keponakannya tersebut, karena bagaimanapun juga Daniel masih keluarganya, apa lagi saat ini tidak ada satupun keluarga besarnya mau menampung Daniel yang baru keluar dari hotel prodeo.106304Please respect copyright.PENANAxBI4vgvbKq
106304Please respect copyright.PENANA2AD01mncBd
KH Umar berharap keponakannya itu mau berubah. Dan ia pikir Daniel berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua dalam memperbaiki dirinya. Semoga saja dengan Daniel tinggal di pesantren ia bisa menjadi pemuda yang lebih baik lagi.106304Please respect copyright.PENANAx5YfwyOrE9
106304Please respect copyright.PENANAH5y0d4DWrH
Sementara itu di kamar sebelah, Laras tengah duduk di pinggiran tempat tidur putranya yang tengah terlelap. Dengan perlahan ia mengusap lembut kening Azril.106304Please respect copyright.PENANA01VuCaNjT2
106304Please respect copyright.PENANAwCicKRBZkZ
Walaupun anak remaja yang tengah tertidur di dekatnya bukanlah anak kandungnya. Tetap saja Laras sangat menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri. Dulu saat Azril masih kecil, Laras ikut merawat dan membesarkannya. Sehingga tidak heran, ketika Kakak nya meninggal, ia di minta untuk menggantikan posisinya menjadi Ibu Azril.106304Please respect copyright.PENANAQ3HSDwrkbP
106304Please respect copyright.PENANAyM6rNvE6Tr
Laras menyandarkan punggungnya, sembari menatap kamar Azril yang selalu rapi. Di pojokan kamarnya terdapat meja belajar, dan rak buku yang tersusun sangat rapi.106304Please respect copyright.PENANAnckQsNaYMD
106304Please respect copyright.PENANAF0XFnQG2QS
Sungguh Laras merasa bangga memiliki anak seperti Azril. Selain patuh terhadap orang tua, Azril juga anak yang berprestasi. Satu bulan yang lalu, mereka merayakan keberhasilan Azril yang telah berhasil menghafal tiga puluh Juzz. Rasanya sangat jarang menemukan anak seusia Azril bisa menghafal 30 juz.106304Please respect copyright.PENANApFVg44QZ1t
106304Please respect copyright.PENANAqv86tJeQcl
"Bangun Nak! Subuh dulu." Panggil Laras lembut.106304Please respect copyright.PENANAWQ7kL14ZfF
106304Please respect copyright.PENANA9EjNye70rH
Tubuh Azril menggeliat, dan sedetik kemudian ia membuka matanya. Laras menyambut pagi Azril dengan senyuman terbaiknya. Dan tanpa di sadari Laras, senyumannya membuat anak remaja tersebut menjadi salah tingkah.106304Please respect copyright.PENANADvTNA9C4OR
106304Please respect copyright.PENANAwvnyw9RFej
Azril segera bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya sembari melihat kearah jam dinding kamarnya dengan motif Spiderman. "Astaghfirullah! Sudah setengah enam." Gumam Azril.106304Please respect copyright.PENANAbk7X2mcSFN
106304Please respect copyright.PENANABbbTJHYeJ5
"Masih ada waktu!" Laras membelai anak rambut Azril.106304Please respect copyright.PENANA1P7G8t90HQ
106304Please respect copyright.PENANA7fbiieU8jp
Laras mengerti kenapa Azril akhir-akhir ini sering bangun terlambat. Sehingga ia memakluminya.106304Please respect copyright.PENANAyHhNl1hLRa
106304Please respect copyright.PENANAbfDaoNQ5Bb
Azril melihat kearah Ibu Tirinya. Dalam diam ia menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika matanya menangkap siluet belahan payudara Laras diantara lipatan kimono yang di kenakan Laras. Sebagai anak remaja, sudah sewajarnya kalau Azril terangsang melihat pemandangan indah tersebut.106304Please respect copyright.PENANA1hhRrf1jWJ
106304Please respect copyright.PENANApQNZxAg02U
Tetapi karena Azril anak yang baik, ia cepat sadar akan kesalahannya. Buru-buru Azril membuang mukanya, ia menatap kaligrafi yang ada dinding kamarnya yang bercat putih.106304Please respect copyright.PENANAy4Mj0ASTf1
106304Please respect copyright.PENANASWKmYvyZv3
"Kalau ngantuk tidur lagi aja sebentar." Suruh Laras. Ia merasa tidak tega melihat Azril menahan kantuk.106304Please respect copyright.PENANAxySOkqKknI
106304Please respect copyright.PENANAfZwwWtFhYm
Azril tersenyum. "Takut kebablasan Umi." Sahut Azril, tanpa melihat kearah Ibu Tirinya. Ia takut kembali khilaf, walaupun setan sudah berusaha membujuk dirinya untuk melihat kearah Laras yang pagi ini tampil seksi.106304Please respect copyright.PENANAuZ8JYuze6h
106304Please respect copyright.PENANA8FIaFwPfQA
Tiba-tiba Laras menarik tangan Azril, membuat tubuh Azril limbung dan jatuh kedalam pelukan Laras. Dan beruntungnya atau sialnya bagi Azril, wajahnya bersandar tepat diatas payudara Ibu Tirinya, benda empuk yang menjanjikan sejuta kenikmatan. Dari jarak yang begitu dekat Azril dapat mencium aroma tubuh Ibunya.106304Please respect copyright.PENANAjUAewsczGX
106304Please respect copyright.PENANAJn4vixWE4z
Laras yang tidak mengerti akan penderitaan Azril, malah mendekap kepala Azril, membuat nafas Azril menjadi tersengal-sengal. Seumur hidupnya, baru kali ini wajahnya menyentuh payudara Laras.106304Please respect copyright.PENANAQBSM3IiPo1
106304Please respect copyright.PENANA1HcbEKgVay
Azril membuka matanya, dengan tatapan tidak percaya, ia dapat melihat jelas belahan bongkahan payudara Laras yang memang tidak mengenakan bra untuk melindungi payudaranya yang berukuran 36E. Bahkan ia bisa melihat puting Laras yang berwarna kecoklatan sebesar biji kacang.106304Please respect copyright.PENANAX4gGJuFycJ
106304Please respect copyright.PENANAZSDOJLNO1o
Buru-buru Azril menurunkan pandangannya, dan kali ini ia di suguhi pemandangan yang tidak kalah indahnya. Sepasang paha mulus beserta gundukan vagina Laras yang masih tersimpan di balik kain segitiga berwarna hitam yang telah lecek. Lagi Azril menelan air liurnya. Sungguh ia tidak menyangkah, kalau sepagi ini akan di suguhi pemandangan yang begitu indah, sekaligus menyesatkan.106304Please respect copyright.PENANAOpZpJjw9mr
106304Please respect copyright.PENANAkRBRo4ttr9
"Hafalan... Hafalan... Hafalan..." Azril bergumam pelan. Ia percaya salah satu yang merontokkan hafalan salah satunya adalah hawa nafsu.106304Please respect copyright.PENANAbsoMusd5yd
106304Please respect copyright.PENANABYgLfYRrZe
Laras mengecup lembut ubun-ubun kepala Azril. "Gimana hafalan kamu sayang?" Tanya Ashanty, ia sama sekali tidak sadar, kalau sikapnya yang bermaksud ingin membuat Azril merasa nyaman, malah membuat anak remaja itu menderita.106304Please respect copyright.PENANARUhCQ42uOP
106304Please respect copyright.PENANA6SAV0uIpkd
"Al-alhamdulillah U-Umii, masih lancar!" Jawab Azril gugup.106304Please respect copyright.PENANA7eDiZ8kbMU
106304Please respect copyright.PENANACoDW22KQ7Z
"Yang sulit dari menghafal itu, bukan waktu menghafalnya, melainkan menjaganya sayang! Karena itu kamu harus menjaga hafalan kamu dengan baik." Jemari Laras membelai wajah Azril, sembari menatapnya.106304Please respect copyright.PENANApjTlWO1XUg
106304Please respect copyright.PENANAKvgHq7FNR6
"Iya Umi, insyaallah Azril akan menjaganya." Jawab Azril ragu. Ia tidak yakin bisa mempertahankan hafalannya, kalau Ibu Tirinya tidak juga melepaskan dirinya.106304Please respect copyright.PENANAAje4h9ECsU
106304Please respect copyright.PENANAcUEPhldpyC
Sebenarnya Azril ingin sekali meminta Laras untuk berhenti memeluknya. Tetapi ia takut Ibunya akan tersinggung. Tetapi kalau dia hanya diam saja, ia juga tidak yakin bisa menjaga pandangannya lebih lama lagi, karena penampilan Laras yang seksi seakan menari-nari di kelopak matanya, walaupun ia sudah memejamkan matanya.106304Please respect copyright.PENANAkBsvBmosPf
106304Please respect copyright.PENANAmqJqllqU4v
106304Please respect copyright.PENANAMY6PQw1DCA
106304Please respect copyright.PENANAj3ZcTW2lma
106304Please respect copyright.PENANApjEhnwxH1z
106304Please respect copyright.PENANAEk3Am2m6Nh
*****106304Please respect copyright.PENANAhsoBJa12Zk
106304Please respect copyright.PENANAlSKveWi29g
106304Please respect copyright.PENANAa3oFWOUPXf
106304Please respect copyright.PENANA0OWOrMZpwM
"Aurel, jangan lari..."106304Please respect copyright.PENANAEsZgT02mkz
106304Please respect copyright.PENANAJQGw9AqTsz
Di koridor asrama tampak dua anak remaja putri tengah berlarian, saling kejar-kejaran, membuat salah satu dari mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan kedua sahabatnya yang seakan tidak pernah lelah bercanda satu sama lainnya. Dinda menutup kitabnya.106304Please respect copyright.PENANAOwN5Ga6mXk
106304Please respect copyright.PENANAOOvzyrVPXt
Ia menghampiri Aurel dan Asyifa yang tengah bergulat di lantai koridor asrama. Mereka berdua saling menggelitik satu sama lainnya.106304Please respect copyright.PENANAsGVz9G60UW
106304Please respect copyright.PENANAWmo0ec6g3Q
"Astaghfirullah! Kalian berdua ini sudah keterlaluan, tidak mencerminkan akhlak seorang muslimah." Ujar Dinda, menceramahi kedua sahabatnya yang malah cengengesan.106304Please respect copyright.PENANA5gSpgmMn5j
106304Please respect copyright.PENANAu49OqukaQu
"Eh Ustadza." Ujar Asyifa. Ia memperbaiki roknya yang tersingkap.106304Please respect copyright.PENANAuY8wM2if75
106304Please respect copyright.PENANAd7yeD2RKY9
Aurel berdiri, lalu dengan gerakan cepat ia meremas payudara Asyifa, membuat gadis cantik itu terpekik kaget. "Aurel... Sini aku mau balas." Panggil Asyifa, tetapi gadis yang di panggilnya itu sudah cukup jauh darinya.106304Please respect copyright.PENANAya2v0rgk6v
106304Please respect copyright.PENANA2Rr9ujMJPE
"Astaghfirullah! Bisa stres aku melihat kalian berdua." Omel Adinda.106304Please respect copyright.PENANAvJOa4Ym2vR
106304Please respect copyright.PENANAbvn77fBwbs
Melihat Adinda yang mulai serius, mereka berdua kompak berhenti untuk saling mengganggu. Ya... Bagaimanapun juga mereka menganggap Adinda seperti Kakak, mengingat Adinda memang lebih tua setahun dari mereka. Selain itu sikap Adinda lebih dewasa di bandingkan mereka berdua.106304Please respect copyright.PENANAWTf9XAijYg
106304Please respect copyright.PENANAkE0y1U3xEM
Aurel mendekat, ia berdiri di samping Adinda yang sesekali menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua, yang tidak jarang membuatnya setres.106304Please respect copyright.PENANA3Li2cv3vP7
106304Please respect copyright.PENANA1beuG3k6HY
"Kalian sudah besar, tidak baik bercanda seperti itu." Nasehat Adinda. Walaupun apa yang mereka lakukan hanya sebatas bercanda, tetapi tetap saja bagi Adinda yang mereka lakukan sebuah perbuatan tabu.106304Please respect copyright.PENANAI30zIxvOQ7
106304Please respect copyright.PENANAFMXVSouF9B
"Iya Umi!" Jawab mereka serempak.106304Please respect copyright.PENANAUcmvSCT7gN
106304Please respect copyright.PENANA1hThL0twQi
"Sudah hampir jam tujuh, mau sekolah gak?" Tegas Adinda. Aurel dan Asyifa saling pandang.106304Please respect copyright.PENANAsW1FyBj6Sh
106304Please respect copyright.PENANAyRS84hsx06
"Iya Umi."106304Please respect copyright.PENANA0x7WVOXTSp
106304Please respect copyright.PENANANBjFGiTrCT
"Yuk." Ajak Adinda sembari menghela nafas.106304Please respect copyright.PENANAovE5LgukuU
106304Please respect copyright.PENANATIbmUAGb2S
*****106304Please respect copyright.PENANAQ5ZFVQCbic
106304Please respect copyright.PENANAt75WagYtxY
106304Please respect copyright.PENANAyyZxPI6fSc
106304Please respect copyright.PENANAnSbwmYMg7r
Teng... Teng... Teng...106304Please respect copyright.PENANAuWdEOl3l6s
Bertepatan dengan suara bel tanda masuk sekolah, Rayhan, Doni, Azril, Nico dan santri lainnya bergegas masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan dan Azril duduk di depan sementara Doni dan Nico duduk di belakang.106304Please respect copyright.PENANAIcioy8bjnf
106304Please respect copyright.PENANAPi29M3b27h
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dengan kaca mata minusnya masuk kedalam kelas. Tidak lupa ia mengucapkan salam, yang di jawab kompak oleh murid-muridnya. Ia duduk di kursinya sembari membuka daftar absen. Satu persatu nama yang di absensi ia panggil. Sebagian besar muridnya hadir, tetapi ada sebagian kecil yang tidak bisa mengikuti kelas.106304Please respect copyright.PENANA0cb8KckxjF
106304Please respect copyright.PENANAiHBhT11yJl
Setelah agenda formal itu selesai, suasana kelas mendadak hening dan mencekam. Beberapa Santri terlihat tertunduk lesu, dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka, dan beberapa lagi terlihat sibuk membuka kitab mereka.106304Please respect copyright.PENANASDtI4sJ9AY
106304Please respect copyright.PENANAw1tzQdggQ3
Ustadza Anita turun dari kursinya, ia mengedarkan pandangannya kearah muridnya yang terlihat pucat pasi. Hanya ada beberapa santri saja yang terlihat tenang.106304Please respect copyright.PENANAVG3U8IbEV2
106304Please respect copyright.PENANAujYvACJWzG
"Woi!" Bisik Doni.106304Please respect copyright.PENANArkSuCAqaFb
106304Please respect copyright.PENANA5WvOcwJ0BS
Rayhan menoleh ke belakang. "Apa?" Jawab Rayhan dengan berbisik juga.106304Please respect copyright.PENANAnZbqyqE0H5
106304Please respect copyright.PENANA9pH6dV7cHd
"Lo udah hafal?"106304Please respect copyright.PENANAdL7mV950PJ
106304Please respect copyright.PENANATppv427I13
"Belum, Lo?" Doni menggelengkan kepalanya.106304Please respect copyright.PENANALA1SKkCgbj
106304Please respect copyright.PENANABcqx8Wz11S
Rayhan bernafas lega, setidaknya ia punya teman berdiri nanti dan menerima hukuman bersama-sama. Sementara Azril, rasanya tidak mungkin ia tidak hafal, mengingat sahabatnya yang satu itu sangat rajin dan ia juga cepat menghafal.106304Please respect copyright.PENANA9oq33m7uEn
106304Please respect copyright.PENANAKSeE1i73I3
Ustadza Anita menghela nafas, sebelum mengucapkan kalimat pamungkasnya. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Suara Ustadza memang terdengar pelan, tetapi sangat tajam menusuk bagaikan pedang di hati para Santri yang belum hafal.106304Please respect copyright.PENANAI9W6fkOZM2
106304Please respect copyright.PENANAoPuhEHECnp
Satu persatu Santri maju ke depan kelas, tak ketinggalan Doni dan Rayhan, memang selalu menjadi langganan.106304Please respect copyright.PENANAHTdz5NAiwU
106304Please respect copyright.PENANAGp3m2OJYhe
Ustadza Anita menggelengkan kepalanya, melihat murid-muridnya yang berjumlah delapan orang telah siap menerima hukuman darinya. Ia kembali melihat kearah santri lainnya yang masih duduk bangku mereka masing-masing. Anita tersenyum tipis, melihat sisa muridnya yang kurang lebih dua puluh orang.106304Please respect copyright.PENANAtdvQDD5T8R
106304Please respect copyright.PENANAN76KLjV4H9
"Jadi yang masih duduk sudah hafal semua?" Tanya Anita.106304Please respect copyright.PENANANTvXKvQN8A
106304Please respect copyright.PENANAG98Tg5P3At
"Sudah Bu!" Jawab mereka kompak.106304Please respect copyright.PENANA2tMHH7fDrU
106304Please respect copyright.PENANAFKTlrQJD7I
Ustadza Anita kembali duduk di kursinya. "Kalau ada yang tidak hafal, maka hukumannya akan semakin berat! Ustadza tanya sekali lagi." Hening sejenak. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Ulangnya, sembari menatap satu persatu wajah muridnya yang terlihat tegang.106304Please respect copyright.PENANAf5al0vCHQR
106304Please respect copyright.PENANADnErgqxq5s
Sekitar lima menit berlalu, belum ada satupun santri yang beranjak dari kursinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi Santri yang belum hafal. Tetapi ketika Ustadza Anita hendak mengetes mereka, tiba-tiba seorang santri menggeser kursinya, lalu berjalan dengan wajah tertunduk menuju depan kelas.106304Please respect copyright.PENANA4vBHWkJKvs
106304Please respect copyright.PENANA3CDRRNg1hH
Rayhan dan Doni kompak saling pandang, lalu pandangan mereka tertuju kearah Azril yang tengah melangkah gontai menuju barisan para pesakitan.106304Please respect copyright.PENANA3py7ycnuMk
106304Please respect copyright.PENANAqORMbIFS37
"Azril!" Lirih Ustadza Anita.106304Please respect copyright.PENANAf01V7ymjYp
106304Please respect copyright.PENANAmntMq32sDI
Ternyata bukan hanya Rayhan dan Doni saja yang sulit percaya kalau sahabat karib mereka yang semester lalu juara kelas bisa berada di barisan pesakitan. Ustadza Anita pun sulit untuk percaya, mengingat Azril selama ini di kenal sebagai anak yang pintar, dan selalu bisa menghafal setiap hafalan yang di berikan kepadanya.106304Please respect copyright.PENANAIUN8E77wpt
106304Please respect copyright.PENANA9CKSHoQpXJ
Azril sadar kalau dirinya saat ini mendadak menjadi pusat perhatian teman-temannya, tetapi ia tidak mengubrisnya.106304Please respect copyright.PENANAVqf1dLIb6m
106304Please respect copyright.PENANAUNovjbROII
Sebenarnya semalam Azril telah menghafal hafalan yang di berikan Ustadza Anita. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba ia sulit mengingat hafalannya. Mungkinkah karena kejadian tadi? Bisa jadi... Karena Azril sendiri berfikir seperti itu. Setiap kali ia ingin fokus mengingat hafalannya, secara tiba-tiba kemolekan tubuh Ibunya terbayang di dalam benaknya.106304Please respect copyright.PENANAGR5C4PmWSj
106304Please respect copyright.PENANAdC0OSFTFGn
*****106304Please respect copyright.PENANAR3TqoMyTXR
106304Please respect copyright.PENANAztC0xQ8Jsr
106304Please respect copyright.PENANAZxiD1g9cVG
Ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi, lonceng kembali berdentang, menandakan jam istirahat pertama. Beberapa siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke asrama, duduk di taman, perpustakaan dan ada juga ke tempat pavorit mereka, kantin sekolah.106304Please respect copyright.PENANA6oMKHVKeQI
106304Please respect copyright.PENANA3smdeiN37k
Pesantren Al Tauhid memiliki dua kantin, satu khusus santri perempuan dan satunya lagi di khususkan untuk santri laki-laki. Kantin mereka memang di pisah, sama halnya dengan kelas maupun asrama mereka. Sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi secara langsung ketika berada di dalam lingkungan pesantren.106304Please respect copyright.PENANAz4gxyXZ1SX
106304Please respect copyright.PENANA7Oj7sIVAaE
Dan di sanalah Zaskia bersama dua rekannya sesama Ustadza menghabiskan waktu istirahat.106304Please respect copyright.PENANAuT8eGA5uds
106304Please respect copyright.PENANAxJV57xOXEv
Sembari menikmati sepiring bakso Mang Solihin, mereka bercengkrama ringan, membaur dengan para santri wanita dan beberapa Ustadza.106304Please respect copyright.PENANAnBuMOCyyAb
106304Please respect copyright.PENANAlNCaL88FfT
"Mau sampai kapan Uhkti melajang?" Pertanyaan menohok itu meluncur deras dari sahabat baiknya Julia. Zaskia yang tengah mengunyah pentol bakso miliknya, nyaris saja memuntahkan kembali makanannya.106304Please respect copyright.PENANAUDsDsLtql9
106304Please respect copyright.PENANAYWjGkQeHJg
Nabila yang merasa kasihan menyikut lengan Julia. Ia merasa pertanyaan frontal seperti itu bisa di sampaikan dengan cara yang lebih tepat. Walaupun sebenarnya ia juga ingin menanyakan hal yang sama, mengingat usia Zaskia yang sudah 24 tahun, sangat layak bagi wanita berhijab merah muda itu untuk segera menikah.106304Please respect copyright.PENANAIaqmwbwN3l
106304Please respect copyright.PENANADF1l9nTZeW
Zaskia tidak langsung menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir kepadanya. Karena pada dasarnya, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya masih ingin melajang.106304Please respect copyright.PENANAVKbDzgaCT7
106304Please respect copyright.PENANAJ0vYY73OuW
Wanita secantik Zaskia, tentu tidak sulit baginya untuk mencari pasangan. Sudah banyak para Ikhwan yang datang kepadanya dan mengajukan proposal ta'aruf, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang di terima Zaskia. Selalu saja ada alasan, bagi Zaskia untuk menolak mereka.106304Please respect copyright.PENANAXQjMdd47s5
106304Please respect copyright.PENANAs3dwg8ywqe
"Jodohnya belum ada!" Jawab Zaskia singkat.106304Please respect copyright.PENANAiJFMTCkvKm
106304Please respect copyright.PENANASjJv9h2Rcn
Julia menghela nafas, sembari mengaduk kopi cappucino yang ada di depannya. "Jodoh juga harus di usahakan Uhkti. Ingat, Allah tidak akan merubah nasib kaumnya, kecuali kaumnya yang mau berubah." Nasehat Julia, ia mengangkat gelas dan menyeruput kopinya.106304Please respect copyright.PENANArKnUmSg2Vs
106304Please respect copyright.PENANAR10ZAUPILx
"Benar Za! Junior kita aja sudah banyak yang menikah." Jelas Nabila, yang setahun lalu melepas masa lajangnya.106304Please respect copyright.PENANAfGL7tTQ8jB
106304Please respect copyright.PENANAlWUQ312k2b
"Bukannya ana belum mau menikah Uhkti, hanya saja, belum menemukan sosok yang layak untuk menjadi pemimpin rumah tanggaku nanti."106304Please respect copyright.PENANAzFGjqfgyog
106304Please respect copyright.PENANADJspVVq6VL
"Laki-laki yang seperti apa yang Uhkti inginkan untuk menjadi pendamping Uhkti?" Tanya Julia heran, dengan sikap sahabatnya. Selama ini yang mencoba mendekati Zaskia bukan pria sembarangan, mereka adalah pria-pria pilihan yang keislamannya tidak bisa di ragukan lagi.106304Please respect copyright.PENANAdM7vBB6qaP
106304Please respect copyright.PENANAj7nvhltQWs
Zaskia diam sejenak, ia mengedarkan pandangannya kearah sepasang kucing yang tengah kawin di pojokan kantin. Tanpa sadar, sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.106304Please respect copyright.PENANAwdvFFRE0Y5
106304Please respect copyright.PENANAJqHJhRnkjY
Sebenarnya Zaskia sadar betul, kalau manusia di ciptakan berpasang-pasangan untuk melengkapi iman mereka. Hanya saja, untuk saat ini Zaskia merasa belum siap untuk membuat komitmen dengan seseorang pria. Ia ingin melihat Adik kandungnya sukses terlebih dahulu, sebelum membuat komitmen. Karena dirinya takut, kalau ia memiliki pasangan hidup, perhatiannya terhadap Rayhan akan berkurang.106304Please respect copyright.PENANANTKDT6o8q9
106304Please respect copyright.PENANAWvL7SI3Eul
"Kucing aja ada pasangannya? Kamu kapan?" Ledek Julia. "Mau sampai kapan memek kamu menganggur!" Lanjut Julia, kali ini ia berbicara dengan nada yang sebenarnya tidak layak di ucapkan oleh Ustadza seperti Julia.106304Please respect copyright.PENANAfrchBfXAqP
106304Please respect copyright.PENANADCwPdZXHVp
Nabila yang duduk di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Keluar dah sifat asli." Celetuk Nabila, sembari melirik kearah sahabatnya.106304Please respect copyright.PENANAiIwmthRYTJ
106304Please respect copyright.PENANA1A2p0reVDL
"Astaghfirullah Mbak! Gak ada kalimat yang lebih bagus." Singgung Zaskia, ia benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. "Seperti bukan seorang muslimah." Nyinyir Zaskia.106304Please respect copyright.PENANA4SWtiUgmEW
106304Please respect copyright.PENANAlClonf2E7X
"Habis aku sebel sama kamu Za!"106304Please respect copyright.PENANAWlfqAlf3w8
106304Please respect copyright.PENANAgo73rLaDdU
Zaskia meletakan kedua tangannya diatas meja kantin. "Sebel kenapa? Ana belum menikah, karena memang belum bertemu sosok yang tepat. Ana yakin, uhkti pasti tidak ingin melihat Ana menyesal nantinya, karena terburu-buru mencari pasangan hidup." Jelas Zaskia, membuat Julia tidak bisa berkata-kata lagi.106304Please respect copyright.PENANAvg2Rh5aT0X
106304Please respect copyright.PENANA1KocRC7LBu
"Sudah-sudah, kita ngobrolin yang lain aja." Lerai Nabila.106304Please respect copyright.PENANAgBdLCSQfoS
106304Please respect copyright.PENANAK5WBU0RIv7
Julia menghela nafas perlahan, sembari menegakan punggungnya. "Uhkti benar, bagaimanapun juga kita tidak boleh terburu-buru mencari pasangan hidup!" Getir Julia, wajah cantiknya menggambarkan kesedihan yang mendalam.106304Please respect copyright.PENANAtpxk2aFw1V
106304Please respect copyright.PENANA0UotauFBXO
"Alhamdulillah kalau Uhkti mengerti." Zaskia tersenyum manis. Membuat pria manapun pasti akan oleng imannya kalau melihat senyuman Zaskia.106304Please respect copyright.PENANAO9qGozg3Yr
106304Please respect copyright.PENANAvZrhAPbiBS
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka, sembari mengobrol ringan. Sementara Julia lebih banyak diam. Wanita berusia 33 tahun itu sangat menyesal karena sempat memaksa sahabatnya untuk segera menikah, dan melupakan masa lalunya yang penuh penyesalan. Andai saja dulu ia tidak terburu-buru memilih pasangan, mungkin ia tidak perlu merasakan penyesalan sampai detik ini.106304Please respect copyright.PENANAvtDfSnqHXv
106304Please respect copyright.PENANAGLP6v3V6rZ
Obrolan mereka terhenti, ketika suara dentang lonceng kembali berkumandang. Habis ini Zaskia dan Nabilla masih ada kelas. Sementara Julia memutuskan pulang ke rumahnya. Karena jadwal mengajarnya kosong.106304Please respect copyright.PENANA0lPFm2hwgz
106304Please respect copyright.PENANAGD6wwqTrnD
*****106304Please respect copyright.PENANA6mfreDcv6d
106304Please respect copyright.PENANAzQlAIKk2F5
106304Please respect copyright.PENANA36I3B8RreP
106304Please respect copyright.PENANA5r9tJ2wjkY
Suara azan berkumandang melalui Manara masjid yang menjulang tinggi. Suara sang Muazin yang begitu merdu, mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarkannya dengan khusuk. Tidak lama kemudian, beberapa santri dan ustadz-ustadza berbondong-bondong menuju masjid. Dalam sekejap masjid di penuhi oleh orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah.106304Please respect copyright.PENANAg22fnWPF19
106304Please respect copyright.PENANA3ppiT9ofDS
Di tempat yang berbeda, terlihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah rumah. Sesekali wajahnya meringis menahan hawa panas matahari yang menerpa wajahnya.106304Please respect copyright.PENANAhZKI4oRUAD
106304Please respect copyright.PENANAdvqzTEJ6Do
Sudah hampir setengah jam lamanya ia berdiri di depan pintu seorang diri. Menahan hawa panas yang membakar kulitnya, membuatnya mendumel kesal. Ingin rasanya ia segera meninggalkan rumah tersebut, tetapi sayangnya ia tidak memiliki tujuan lain.106304Please respect copyright.PENANAZwORYO7Rsy
106304Please respect copyright.PENANA81UIkW1Cq9
Tok... Tok... Tok...106304Please respect copyright.PENANASbPBkVYgi0
106304Please respect copyright.PENANA4J8O2ZHQj8
"Assalamualaikum!" Panggilnya untuk ke sekian kali.106304Please respect copyright.PENANADVFXrhpUDv
106304Please respect copyright.PENANAijFSa36cYM
Lima menit kemudian pintu itu akhirnya terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar dari dalam rumahnya. Wanita tersebut adalah Laras, istri dari pimpinan Ma'had Al Tauhid. Di usianya yang sudah berkepala empat, ia masih terlihat begitu cantik. Dan kecantikannya mampu menghipnotis pemuda yang ada dihadapannya saat ini.106304Please respect copyright.PENANASWsav4gzbm
106304Please respect copyright.PENANAs55KoAIana
Butuh waktu beberapa detik untuk mengembalikan kesadaran Daniel.106304Please respect copyright.PENANAwTIzE2OuNr
106304Please respect copyright.PENANAS8olHyGvqp
"Waalaikumsalam! Daniel?" Ujar Laras.106304Please respect copyright.PENANASDeHBAAksQ
106304Please respect copyright.PENANAdUWyQvoULU
Pemuda itu tersenyum lega. "Iya Tante, ini saya Daniel." Ujar Daniel sembari menyalami tangan Laras. Bibir tebalnya mencium hangat punggung tangan Laras.106304Please respect copyright.PENANAc0P54U2ugI
106304Please respect copyright.PENANAgLTmHsaJ2z
"Subhanallah, sekarang kamu terlihat semakin tampan, terakhir kita ketemu kamu masih terlihat kudel." Laras tertawa renyah, ia tidak menyangkah kalau Daniel akan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.106304Please respect copyright.PENANANsk5bCpiHq
106304Please respect copyright.PENANArkazwcdqCk
Daniel tersenyum senang mendengarnya. "Tante juga masih terlihat sangat cantik!" Balas Daniel.106304Please respect copyright.PENANAdNvyI83Bao
106304Please respect copyright.PENANAXY97MzJBVy
"Bisa saja kamu Dan!"106304Please respect copyright.PENANAvXdUAmNHkL
106304Please respect copyright.PENANAH47Tvpf9JI
"Bener kok Tante, tadi saya kira anaknya Tante yang keluar menyambut saya, eh... Gak taunya Tante sendiri."106304Please respect copyright.PENANAsMkjQgZb6M
106304Please respect copyright.PENANAGpZSlpRktR
Laras tertawa semakin keras, ia tidak menyangkah kalau dirinya ternyata masih begitu cantik. Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya kalau ia merasa senang karena di sejajarkan dengan anak remaja.106304Please respect copyright.PENANAkZGVXGoGZc
106304Please respect copyright.PENANAFXHztOKlN8
"Uda ah ngegombalnya, nanti Tante malah terbang lagi." Ujar Laras sembari tersenyum manis. "Gimana kabar kamu Dan?" Tanya Laras, mengalihkan pembicaraan.106304Please respect copyright.PENANAa86KlpIl9E
106304Please respect copyright.PENANAT9X3p4Wky1
"Alhamdulillah, baik Tante, kabar Tante sendiri bagaimana?" Tanya Daniel sopan. Tapi sayang, matanya tidak sesopan mulutnya. Diam-diam mengamati wajah cantik Istri dari KH Umar yang berseri indah, bagaikan bunga mawar yang tengah mekar. Ia berfikir betapa beruntungnya kalau dirinya bisa meniduri wanita yang ada di hadapannya saat ini.106304Please respect copyright.PENANAFVOSMWCbJI
106304Please respect copyright.PENANAZSG7XqU3uX
Matanya turun menuju sepasang gunung kembar yang terbungkus rapi di balik hijab hitam yang di padu dengan gamis berwarna coklat muda.106304Please respect copyright.PENANAsZHyCKlpgW
106304Please respect copyright.PENANAn2gi157uyw
Laras sama sekali tidak menyadari kenakalan Daniel yang berani memandangi kemolekan sepasang gunung kembar miliknya yang amat ia banggakan.106304Please respect copyright.PENANAln7w9ApuT5
106304Please respect copyright.PENANApKDIC09bSW
"Alhamdulillah, Tante juga baik! Ayo masuk dulu Dan. Gak enak ngobrol di luar." Ajak Laras.106304Please respect copyright.PENANAMrTm8vJfkF
106304Please respect copyright.PENANAna4o5BwbvH
"Iya Tan."106304Please respect copyright.PENANA1sa8uKMG2K
106304Please respect copyright.PENANAzoWQ4IUdrN
******106304Please respect copyright.PENANAkkYPK2K5S1
Amanda106304Please respect copyright.PENANA46AO0iQPhZ
106304Please respect copyright.PENANAW9hw5CSD3r
Rika106304Please respect copyright.PENANAw0ctCNzfnY
106304Please respect copyright.PENANAkgNsIC2IRC
Gita106304Please respect copyright.PENANAdXW2Efjvux
106304Please respect copyright.PENANA8okIIZ7FWB
Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini telah berganti warna menjadi warna jingga. Angin bertiup pelan, menggulung debu-debu jalanan, dan beberapa plastik bekas ikut tertiup perlahan.106304Please respect copyright.PENANA6bNR6ZyQgi
106304Please respect copyright.PENANAkWZruNr2zo
Di sebuah lapangan yang tidak begitu besar, tampak dua orang santri wati yang tengah bermain badminton. Seorang lagi duduk di pinggir lapangan sembari menjadi wasit dadakan.106304Please respect copyright.PENANA4CPgf2C5Q0
106304Please respect copyright.PENANAnBerqbkB3L
"Tadi masukkan?" Protes Gita.106304Please respect copyright.PENANAGK05tS7eEJ
106304Please respect copyright.PENANAwBfGqfP6YX
Rika ikut menghampiri Amanda yang menjadi wasit dadakan. "Tadi melewati garis line kok." Sengit Rika tidak mau kalah, Amanda hanya melongok bingung.106304Please respect copyright.PENANABNwX1MwZj5
106304Please respect copyright.PENANAFwlLzKguCM
"Buta ya mata kamu."106304Please respect copyright.PENANARC90QkKXJS
106304Please respect copyright.PENANATyLPkhWjvS
"Enak aja! Tadi benaran gak masuk." Jawab Rika berkacak pinggang sembari mengembungkan pipinya, hingga ia terlihat sangat menggemaskan.106304Please respect copyright.PENANAQikA4H7iT7
106304Please respect copyright.PENANAGEwLhJ2Ad5
Amanda segera berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya yang kotor terkena debu. "Di sini gue wasitnya, kalian gak usah ribut." Lerai Amanda, seakan dirinya memang seorang wasit proposional.106304Please respect copyright.PENANAs3hGIZhKVl
106304Please respect copyright.PENANASVoWUQS8ia
"Jadi keputusannya apa?" Tanya Rika.106304Please respect copyright.PENANAU398LZTwzK
106304Please respect copyright.PENANAMn1Li8iIB8
"Masuklah..." Ujar Gita semangat.106304Please respect copyright.PENANAg7b5fK0ZVg
106304Please respect copyright.PENANA7Rzb7hYoSJ
Rika menyikut Gita kesal, Amanda yang melihat kedua sahabatnya hanya mendesah pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hmmm... Ini agak sulit, soalnya tadi kurang jelas masuk apa gak." Ujar Amanda.106304Please respect copyright.PENANArtwpbaI6H0
106304Please respect copyright.PENANA9MU50scWPA
"Tadi tuh gak masuk, bolanya keluar line."106304Please respect copyright.PENANAMx46o1u7oB
106304Please respect copyright.PENANA9bzzItsboY
Gita memeluk dan menarik lengan Amanda. "Tadi itu masuk! Kalau masuk makan malam nanti aku teraktir lauk ikan." Ujar Gita menyogok Amanda sang Wasit.106304Please respect copyright.PENANA014Awondqc
106304Please respect copyright.PENANARXT1sgiNVJ
"Oke! Sebagai wasit saya putuskan kalau bola barusan di hitung masuk...." Jawab Amanda.106304Please respect copyright.PENANAwWVVCh6yjt
106304Please respect copyright.PENANAdxyndnBIfB
Rika melongok, sementara Gita berjingkrak senang karena bisa mengalahkan sahabatnya. Karena tidak terima Rika mencoba memaksa sahabatnya untuk merubah keputusannya, alhasil keributan kecil kembali terjadi di antara mereka bertiga.106304Please respect copyright.PENANABcZ29Yu5l9
106304Please respect copyright.PENANAkiiTUWA1eD
Tanpa mereka sadari, dari jarak 20 meter seseorang diam-diam tengah mengamati mereka.106304Please respect copyright.PENANA3eYMBuMnhM
106304Please respect copyright.PENANA7nJVZJr83l
Pria paruh baya itu tersenyum menjijikan, sembari memamerkan gigi kuningnya yang seakan sudah bertahun-tahun tidak ia bersihkan.106304Please respect copyright.PENANASGcai0XfbD
106304Please respect copyright.PENANAWDm3t77jqi
Sembari menyeka air liurnya yang sedikit menetes, ia memasukan tangannya ke dalam celananya, merogoh batang kemaluannya yang telah mengeras. Tanpa berkedip ia memandangi mereka bertiga.106304Please respect copyright.PENANAeTNhc3t7jB
106304Please respect copyright.PENANAmEttmHTnXH
*****106304Please respect copyright.PENANAtowcqkyc6n
106304Please respect copyright.PENANATy8l4heuTH
106304Please respect copyright.PENANAFTxx2GONue
106304Please respect copyright.PENANAhypFWkoARt
Di tempat yang berbeda, terlihat dari kejauhan seorang pemuda sembari menenteng sepatu berjalan menelusuri jalan berdebu. Sementara langit terlihat mulai tampak gelap, menandakan kalau sebentar lagi langit akan menumpahkan rahmatnya untuk umat manusia.106304Please respect copyright.PENANAY4VNcGnQzu
106304Please respect copyright.PENANAJT2zs8zI2F
Duaaarrr...106304Please respect copyright.PENANAg33AmPIZ39
106304Please respect copyright.PENANAFxUaLmKpfA
Sekilas cahaya terang lewat di depan wajah sang pemuda, ia meringis sembari menatap langit.106304Please respect copyright.PENANAhA1EMgLUdU
106304Please respect copyright.PENANA0SE60mTVUq
"Ray... Ray..."106304Please respect copyright.PENANAp8IRABenb4
106304Please respect copyright.PENANAHjsbMD1gxS
Rayhan celingukan mencari sumber suara yang tengah berteriak memanggilnya.106304Please respect copyright.PENANAc4ndTRgnXr
106304Please respect copyright.PENANAtqtWbXHUvA
Tampak seorang wanita berjilbab hitam tengah menggapai kan tangannya ke pada Rayhan. Buru-buru pemuda itu menghampiri sang Ustadza.106304Please respect copyright.PENANAYs0Dir46zU
106304Please respect copyright.PENANA6XJ8a1UkLh
"Ada apa Ustadza?"106304Please respect copyright.PENANAr5irOUcByv
106304Please respect copyright.PENANAy1oHAgkON8
"Kamu dari mana, buruan pulang, mau hujan tuh." Tegur Ustadza Dewi. Tampak angin nakal meniup-niup ujung jilbab lebarnya.106304Please respect copyright.PENANAgu0AgFpOOc
106304Please respect copyright.PENANAYD1W5shIah
Rayhan mengangkat sepatu bolanya. "Habis main bola Ustadza! Hehehe... Jemurannya sudah di angkat ya Ustadza?" Tanya Rayhan, sembari melirik kearah jemuran milik Ustadza Dewi yang terlihat kosong.106304Please respect copyright.PENANAyCchrWSvqq
106304Please respect copyright.PENANAxjEkTkMW9j
"Baru aja selesai! Kamu telat... Hihihi..." Tawa Ustadza Dewi.106304Please respect copyright.PENANA3FIZJFVwGe
106304Please respect copyright.PENANA4DxCDSiQlY
Rayhan menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. "Lain kali harus lebih cepat pulang ni." Gumam Rayhan, Ustadza Dewi mengangkat alisnya, lalu kembali tertawa renyah mendengar gumaman Rayahan.106304Please respect copyright.PENANA4lWHP7c2vo
106304Please respect copyright.PENANAD2fxH3HqtH
"Lain kali kamu harus lebih cepat."106304Please respect copyright.PENANAKyhlFVhJ9c
106304Please respect copyright.PENANAsddnmTmKGZ
"Siap Ustadza! Hehehe..."106304Please respect copyright.PENANAuCYlvuc80P
106304Please respect copyright.PENANAhmuUyzZQYD
Dewi melipat tangannya diatas dada, membuat payudaranya kini lebih membusung. "Ya sudah, sana kamu pulang, nanti di cariin sama Ustadza Zaskia." Suruh Dewi, yang terkesan mengusir Rayhan.106304Please respect copyright.PENANA8Ji2gdk3Rs
106304Please respect copyright.PENANABOeOlcb51x
"Assalamualaikum Ustadza."106304Please respect copyright.PENANAZQHdMzyjwl
106304Please respect copyright.PENANAhLuwULlYTo
"Waalaikumsalam!" Jawab Ustadza Dewi.106304Please respect copyright.PENANAIBbRiuqT2X
106304Please respect copyright.PENANA7UrmiS9yKE
Dia memandangi punggung Rayhan yang perlahan menghilang dari pandangannya. Satu tangan Ustadza Dewi turun kebawah, mengurut pelan vaginanya, yang entah kenapa terasa gatal.106304Please respect copyright.PENANAjmGIelT1Em
106304Please respect copyright.PENANARH9604EC0v
*****106304Please respect copyright.PENANAYVOa3Na3ZN
106304Please respect copyright.PENANAmGN77TwBA7
Clara106304Please respect copyright.PENANAj09aP6aX0M
Laras106304Please respect copyright.PENANAK63WW9hMYW
106304Please respect copyright.PENANAk4WF6Y01I1
Selepas shalat isya hujan turun sangat lebat beserta angin kencang. Pohon-pohon besar yang berjejer di tepian sungai tampak bergoyang mengikuti alunan angin yang seakan ingin menerbangkan mereka, akibatnya banyak daun-daun pohon tersebut yang berguguran.106304Please respect copyright.PENANAXt0mVOaIhB
106304Please respect copyright.PENANADQylGZuRQK
Di jalanan tampak beberapa santri berlindung di balik kain sarung yang mereka kenakan. Berlari secepat mungkin agar bisa tiba lebih cepat di asrama. Hal yang sama juga di lakukan oleh santriwati, mereka bergegas untuk kembali ke asrama agar bisa segera berlindung di balik selimut tebal.106304Please respect copyright.PENANAsqFsQCTcFX
106304Please respect copyright.PENANAJR2GlD5d4j
Berulang kali langit berteriak, seakan ingin meruntuhkan seisi dunia. Membuat beberapa santri Wati terlihat ketakutan. Mereka yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk mengobrol di dalam kamar sembari menanti hujan reda.106304Please respect copyright.PENANAodC7t5Raiu
106304Please respect copyright.PENANAataxaF2caN
Sementara itu di kediaman KH Umar, Laras bersama anak-anaknya tengah menikmati siaran televisi. Mereka tengah menonton sinetron di ruang keluarga.106304Please respect copyright.PENANAS1cTtXjI8B
106304Please respect copyright.PENANAto5GDvNfgk
"Mi! Clara ke kamar dulu ya." Pamit Clara. Gadis berusia 18 tahun itu berulang kali menguap, mencoba menahan kantuk.106304Please respect copyright.PENANAepLYwVTToD
106304Please respect copyright.PENANAB3ZSw6RwxA
Laras tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya sayang! Jangan lupa cuci tangan dan kakinya sebelum tidur." Nasehat Laras kepada Putrinya.106304Please respect copyright.PENANAk5lHgNzK7v
106304Please respect copyright.PENANAybKGvNgmYb
"Siap Mi."106304Please respect copyright.PENANAQuwG6ZSWUg
106304Please respect copyright.PENANADmYaYnuU3I
Kaki mungil Clara menghentak lantai, meninggalkan Laras dan Adiknya Azril yang diam-diam memperhatikan garis celana dalam saudara tirinya, yang menjiplak di celana tidur yang di kenakan Clara.106304Please respect copyright.PENANAkSRUVy3856
106304Please respect copyright.PENANA61lkN8DBsQ
Tapi Azril buru-buru sadar akan kesalahannya, sehingga ia dengan cepat beristighfar di dalam hatinya. Ia sangat menyesal karena sempat mencuri pandang pantat Saudaranya. Padahal dulu, ia tidak pernah memiliki pikiran kotor tentang keluarganya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia sering berfikiran kotor tentang keluarganya.106304Please respect copyright.PENANAdBrKSgx2UN
106304Please respect copyright.PENANAg0oSi1bla7
"Kamu belum tidur?" Tegur Laras.106304Please respect copyright.PENANAoQAr9CReyN
106304Please respect copyright.PENANALcwwfdPf1X
Wanita anggun itu meluruskan kakinya di sofa, sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia menekuk satu kakinya sehingga gaun tidur berwarna putih yang ia kenakan sedikit tersingkap memamerkan betisnya yang putih mulus seperti pualam.106304Please respect copyright.PENANA9PlLfMdHvl
106304Please respect copyright.PENANAlMMPuRjvJ4
Sejenak Azriel terpaku menatap betis Laras yang terlihat seperti padi bunting. Alhasil pemandangan tersebut membuat sang junior terbangun.106304Please respect copyright.PENANAwu2G78fuc6
106304Please respect copyright.PENANA194uS0jM5D
Laras menggeser kakinya hingga semakin terbuka. "Di tanya kok diam?" Tegur Laras, dia melirik kearah putranya.106304Please respect copyright.PENANAEtLPOiKbsF
106304Please respect copyright.PENANABxIDKyk7sm
Deg... Deg... Deg...106304Please respect copyright.PENANAu0exfbhvFj
106304Please respect copyright.PENANAB1HDI6isPr
Jantung Azril berdetak tidak beraturan, bahkan ia tampak kesulitan mengambil nafas sanking tegangnya. "Eh... Ke-kenapa Mi?" Tanya Azril, sembari melihat kearah Ibu Tirinya, dan sialnya matanya malah tertuju kearah selangkangan Laras yang terbuka.106304Please respect copyright.PENANAa6o5MYmRMU
106304Please respect copyright.PENANAtBcz0aYnjL
Gleeek...106304Please respect copyright.PENANAzPh8DgUMTk
Azril menelan air liurnya yang hambar ketika melihat celana dalam Laras yang berwarna cream.106304Please respect copyright.PENANA6bM35omo9X
106304Please respect copyright.PENANAMl6HEB52cn
"Kamu gak ada hafalan?" Tanya Laras.106304Please respect copyright.PENANApucOoPKeGN
106304Please respect copyright.PENANATHiEqz1LDF
Azril menggelengkan kepalanya. "Gak ada Mi! Eehmm... Azril ke kamar dulu ya Mi?" Ujar Azril gugup. Ia tidak ingin Ibu Tirinya menyadari perubahan yang ada di dalam dirinya.106304Please respect copyright.PENANAUtC81VUZKI
106304Please respect copyright.PENANAZcmqfflets
"Iya, kamu tidur sana." Suruh Laras.106304Please respect copyright.PENANAT29uPuEju4
106304Please respect copyright.PENANAdASsZtOfSl
Ia tersenyum tipis sembari menghela nafas. Sebagai seorang Ibu ia merasa sangat bersyukur karena memiliki dua orang anak yang begitu baik dan penurut. Apa lagi keduanya bisa di bilang cukup berprestasi, terutama Azril. Laras merasa sangat bangga terhadap Azril.106304Please respect copyright.PENANA8bsdixfutB
106304Please respect copyright.PENANAZWlMbGk0Kt
Perlahan Laras memejamkan matanya, mengistirahatkan matanya yang terasa lelah.106304Please respect copyright.PENANA2FWmmvItWn
106304Please respect copyright.PENANAzP52JtMAuc
Tanpa di sadari Laras, seseorang tengah berjalan mendekat kearahnya. Pria tersebut tentu dapat melihat isi dalam gaun tidur Laras yang kebetulan menghadap kearahnya.106304Please respect copyright.PENANA8vCWCNF76u
106304Please respect copyright.PENANApCCJ8nAyUp
"Tan..." Panggilnya.106304Please respect copyright.PENANAxi9OHca7V9
106304Please respect copyright.PENANA9BpWyali2s
Laras mengerjapkan matanya. "Daniel? Astaghfirullah..." Laras tersadar dari lelapnya. Ia buru-buru duduk di sofa, sembari mengambil jilbab miliknya yang kebetulan tadi sempat ia lepas.106304Please respect copyright.PENANA5uXf1CcYwv
106304Please respect copyright.PENANALVOkPYQ1Nx
"Maaf Tante! Tadi saya liat Tante ketiduran, jadi saya berinisiatif ingin membangunkan Tante." Ujar Daniel, sembari tersenyum hangat.106304Please respect copyright.PENANAy3TG5QYwUq
106304Please respect copyright.PENANA74Hf2eXTMg
"Iya tidak apa-apa." Jawab Laras tampak canggung.106304Please respect copyright.PENANACskHhb4KPF
106304Please respect copyright.PENANAR3rjwQjzdR
"Mau saya buatkan kopi?" Tawar Daniel.106304Please respect copyright.PENANAl7ICr3KJr0
106304Please respect copyright.PENANA7NgOWo8d7W
"Serius?"106304Please respect copyright.PENANAq39cXAMwZL
106304Please respect copyright.PENANAMu9vadmU7S
"Ya tentu saja. Buatan kopi saya sangat enak, Tante harus mencobanya." Usul Daniel, sembari mengangkat satu alisnya. Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.106304Please respect copyright.PENANAkoDi4BCmUl
106304Please respect copyright.PENANAoGSi3UnRwM
"Boleh juga." Jawab Laras.106304Please respect copyright.PENANAZazmppbiCJ
106304Please respect copyright.PENANA1MFCFjTSud
Suasana canggung yang sempat terjadi diantara mereka berdua dengan cepat kembali normal. Laras sangat tersanjung dengan sikap Daniel yang menurutnya sangat baik. Sayang, pemuda baik itu punya masa lalu yang membuat keluarga besarnya sangat membenci dirinya.106304Please respect copyright.PENANAFOHbM2iiTk
106304Please respect copyright.PENANAgqycag5CDv
Tapi tidak bagi Laras, ia sama sekali tidak membenci Daniel, baginya setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri mereka.106304Please respect copyright.PENANAbVw5A6jWHI
106304Please respect copyright.PENANA6ewakKMbqY
Tidak lama kemudian Daniel kembali menghampiri Laras, ia membawa dua gelas kopi hangat.106304Please respect copyright.PENANAGovc2CNOYw
106304Please respect copyright.PENANAMngx5cCd6U
"Silakan di minum Tante!" Ujar Daniel.106304Please respect copyright.PENANAJhj3HGTj8j
106304Please respect copyright.PENANAJpvCXq1QbF
Laras mengangkat gelasnya. "Terimakasih Dan! Kamu tau, Tante itu paling suka kopi." Jujur Laras, dia menghirup aroma kopi yang terasa nikmat.106304Please respect copyright.PENANAFOy2jFo8DP
106304Please respect copyright.PENANARw7w381hDY
"Oh ya, sama dong Tante."106304Please respect copyright.PENANAZNEMZcTWBN
106304Please respect copyright.PENANAoC3uMZq3Ro
"Sepertinya kita memiliki banyak kesamaan ya!" Laras melirik Daniel yang tengah menyeruput kopi.106304Please respect copyright.PENANAMWyZVAzj1q
106304Please respect copyright.PENANAIu791rzrVe
Daniel tersenyum tipis, sembari meletakan kembali gelas miliknya keatas meja. Daniel menemani Laras yang terlihat sangat antusias ketika sedang bercerita. Entah kenapa Laras merasa ada kecocokan ketika tengah mengobrol dengan Daniel keponakannya.106304Please respect copyright.PENANAE7sTzMd3p4
106304Please respect copyright.PENANAeIgKr9ZbTY
*****106304Please respect copyright.PENANA7tw6LLKQYK
106304Please respect copyright.PENANAY8ddJI1HFq
106304Please respect copyright.PENANAGz4lBJpS68
106304Please respect copyright.PENANAkHIYHCi61F
Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi hujan tak kunjung reda di sertai petir yang sesekali membuat seisi pesantren mendadak menjadi terang benderang di tengah kegelapan malam yang mencekam. Seakan-akan langit tengah marah.106304Please respect copyright.PENANAiyEoyAfpKJ
106304Please respect copyright.PENANAt3IlxXN8lU
Di asrama putri, sebagian besar para Santri telah terlelap tidur, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka.106304Please respect copyright.PENANAyLYgr7vq11
106304Please respect copyright.PENANAoR4ko1o9Oq
Duaaaarrr....106304Please respect copyright.PENANAd9v4LjAam3
106304Please respect copyright.PENANAT5kbHxvPFc
Kembali petir menyambar, tampak bayangan seorang pria bertubuh besar berdiri di depan pintu kamar asrama. Ia menyeringai memamerkan giginya yang kehitaman, dengan air liurnya yang menetes bagaikan anjing. Matanya yang tajam seperti serigala yang tengah mengintai mangsanya.106304Please respect copyright.PENANAKGvZo8T78v
106304Please respect copyright.PENANArlscficbfD
Dia berjalan perlahan memasuki asrama, menatap para santri yang tengah tertidur diatas tempat tidur mereka.106304Please respect copyright.PENANAtx7gf2FFK5
106304Please respect copyright.PENANALCTMuqPFhJ
"Rrrrtttt..." Dia mengeram dengan tatapan mata yang membara, menatap seorang gadis yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya.106304Please respect copyright.PENANAboREwMEkbt
106304Please respect copyright.PENANAkShLkzER4f
Dia menghampiri gadis tersebut, tersenyum menyeringai bagaikan hewan buas yang siap memangsa.106304Please respect copyright.PENANAGyDNl5wLCa
106304Please respect copyright.PENANAZS7hw5hAj9
Jemarinya yang besar berwarna kehijauan membelai wajah cantik sang Santriwati yang bernama Amanda. Kuku-kukunya yang panjang membelai pipi putih Amanda hingga ke dagunya yang runcing. Dia mengangkat dagu Amanda, kemudian bibir merah darah mahluk tersebut memanggut bibir tipis Amanda.106304Please respect copyright.PENANA6RBDID30d8
106304Please respect copyright.PENANANaVFhMTREI
Lumatan sang kolor Ijo yang membuat Amanda merasa sesak. Sehingga ia terbangun dari tidurnya, dan mendapatkan seorang mahluk mengerikan tengah menindih tubuhnya.106304Please respect copyright.PENANA2klZ7T8pl0
106304Please respect copyright.PENANAW9sSVQf9Jk
"Aaaaaaarrrttt..." Amanda berteriak sekencang mungkin tapi anehnya suaranya sama sekali tidak keluar.106304Please respect copyright.PENANA3FC8es8nXP
106304Please respect copyright.PENANA2ef6u53vNH
Sang kolor Ijo menatapnya dengan sinis. "Percuma saja!" Geramnya, sembari mempereteli kancing piyama yang di kenakan Amanda.106304Please respect copyright.PENANAeJMNAU0OBr
106304Please respect copyright.PENANANitXQuS4ey
Gadis berusia belasan tahun itu meronta-ronta, ia berusaha melepaskan diri dari dekapan sang predator. Tetapi anehnya ia seakan kehilangan tenaganya. Ia hanya bisa menangis, berharap ada seseorang yang terbangun dan segera menolong dirinya.106304Please respect copyright.PENANAMtF6CZAeA4
106304Please respect copyright.PENANAbBwo2ie8TI
Breeet... Breeet... Breeet...106304Please respect copyright.PENANALil7vciFyj
106304Please respect copyright.PENANAppJ3OLobXN
Sang kolor Ijo merobek pakaian yang di kenakan Amanda, hingga gadis itu telanjang bulat.106304Please respect copyright.PENANAx0rLd3MDIh
106304Please respect copyright.PENANAu0DXIvZrow
Di tengah kegelapan malam, sang Kolor Ijo masih dapat melihat keindahan tubuh Amanda khas anak remaja pada umumnya. Payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi terlihat begitu ranum dengan putingnya yang kecoklatan menghiasi aurolanya.106304Please respect copyright.PENANApXRuPH1Hye
106304Please respect copyright.PENANAMKevDUh9p1
Kuku-kuku panjang sang Kolor Ijo membelai payudara Amanda, menyentuh putingnya yang tengah mekar. Tentu saja hal tersebut membuat Amanda sangat ketakutan.106304Please respect copyright.PENANAKQmySRbMLY
106304Please respect copyright.PENANAtBnoJLDc4v
"Tolooong.... Tolooong... Tolooong..." Amanda berteriak tanpa suara. Yang terdengar hanya suara lolongan petir yang saling sahut menyahut di luar sana.106304Please respect copyright.PENANAZ28L4pwOl7
106304Please respect copyright.PENANANf0R0XAcXl
Dengan kuku tajamnya, sang Kolor Ijo menyentil puting Amanda, membuat gadis berusia belasan tahun itu merintih kesakitan. Apa lagi ketika kuku tajam itu menusuk puting mungilnya yang menggoda.106304Please respect copyright.PENANAhY9T6U6Ye7
106304Please respect copyright.PENANALQMjl34nGm
"Aahkk... Tolooong! Aduuuuh sakiiiit." Histerisnya.106304Please respect copyright.PENANASQKweQ2s17
106304Please respect copyright.PENANAmAPcqgEU1g
Sang Kolor Ijo mendekap kepala Amanda, lalu dia mengulum kasar bibir merah Amanda, memaksa gadis belia itu membalas pagutan liarnya. Sementara kuku-kukunya memelintir puting Amanda.106304Please respect copyright.PENANA3JmP2k01a4
106304Please respect copyright.PENANAEt7tdAFIld
Belaian tangan sang Kolor Ijo terun menuju perut rata Amanda, kemudian... "Breeaaattt..." Sang Kolor Ijo menyobek celana tidur yang di kenakan Amanda.106304Please respect copyright.PENANAFEHlM1eIMl
106304Please respect copyright.PENANAWyFDJal4PA
Tangis Amanda semakin pecah, ketika celana dalamnya ikut di sobek. Tampak bukit kecil yang di tumbuhi rambut tipis, terpampang di hadapan sang Kolor Ijo.106304Please respect copyright.PENANAi1GfWx3Ztm
106304Please respect copyright.PENANA29QI1Q9yQm
Kedua kaki Amanda di rentangkan selebar mungkin, hingga bibir memeknya yang mungil sedikit terkuak, memperlihatkan lobang perawannya. Sang Kolor Ijo berlutut di depan memek Amanda, lalu dia mengecup kedua paha mulus Amanda secara bergantian, dan terakhir ia menjilati bibir merekah memek Amanda.106304Please respect copyright.PENANADjJtnLr9em
106304Please respect copyright.PENANArrzYP6PPSN
Sluuuppsss... Sluuuppsss.... Sluuuppsss...106304Please respect copyright.PENANAzdpPTOtscy
106304Please respect copyright.PENANAd6eaAj2NJl
"Oughkk..." Amanda mendesah nikmat.106304Please respect copyright.PENANAgDUfv9urGp
106304Please respect copyright.PENANAtqDDKpSl1U
Walaupun ia tidak ingin mengakuinya, tapi kenyataannya Amanda menikmati sapuan lidah mahluk aneh tersebut di sekitaran memeknya. Si kolor Ijo mencucup lendir yang keluar dari dalam memek Amanda, mengorek bagian dalam memek Amanda yang masih perawan.106304Please respect copyright.PENANAmtus8wJfK8
106304Please respect copyright.PENANALe3E9CC2Gr
Di tengah keputusasaan nya tiba-tiba Amanda merasakan gelombang birahi yang luar biasa. Sekali lagi ia histeris, tapi kali ini di karenakan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia dapatkan.106304Please respect copyright.PENANA4eJ6kBvzml
106304Please respect copyright.PENANAAmXzAJBMDv
"Aaarrttt..."106304Please respect copyright.PENANAyX8pcQ2VVF
106304Please respect copyright.PENANAq7Gb1isB5G
Seeeeeeeeeerrrr.....106304Please respect copyright.PENANAGS0Cklx7j8
106304Please respect copyright.PENANAl9dB2SVSSm
Lendir kewanitaannya menyembur deras, tanpa bisa di tahan. Sang Kolor Ijo dengan rakus menyeruput lendir kewanitaannya hingga tidak bersisa.106304Please respect copyright.PENANAvUjv6sbiA4
106304Please respect copyright.PENANAj7gjuwPZkf
Rasa nikmat yang di dapatkan oleh Amanda sejenak membuat gadis tersebut lupa akan nasib tragis yang tengah menimpa dirinya saat ini. Tubuh indahnya, tampak melejang-lejang, menikmati sisa orgasmenya.106304Please respect copyright.PENANAZ1yWoVgUJ9
106304Please respect copyright.PENANAY1r6XXJIGW
Belum hilang rasa nikmat itu, si Kolor Ijo kembali beraksi. Mahluk berwarna hijau itu menindih tubuh Amanda. Tubuh besarnya masuk diantara kedua kaki Amanda yang masih mengangkang. Sadar akan bahaya yang kembali mengintai dirinya, Amanda berusaha sekuat tenaga untuk meronta, tapi lagi-lagi ia gagal.106304Please respect copyright.PENANAghENyB1Rqj
106304Please respect copyright.PENANAHC3wRVa6SP
Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti mengaliri pipinya. Rasa takut, frustasi, dan depresi menjadi satu di dalam diri Amanda. Apa lagi ketika ia merasakan benda besar yang tengah menggesek bibir memeknya.106304Please respect copyright.PENANAaAJtT2sCsp
106304Please respect copyright.PENANAHZ2da6X8Ap
"Jangaaaaan! Tolooong..." Jerit hati Amanda.106304Please respect copyright.PENANAKRaxUfSgj1
106304Please respect copyright.PENANAb2G4tb9shO
Perlahan kontol besar milik Kolor Ijo membelai bibir memek Amanda, memaksa memek perawan itu melahap kontolnya yang berukuran besar. "Jleeebss..." Untuk kesekian kalinya kontol Kolor Ijo meleset.106304Please respect copyright.PENANAdHwPdghS4Q
106304Please respect copyright.PENANApzcB26Lra3
Tetapi sang predator tidak menyerah, dia kembali berusaha menembus perawan Amanda.106304Please respect copyright.PENANAkCkT42oJxq
106304Please respect copyright.PENANAbHaw2uRdEw
"Sakiiiit... Sakiiiit..." Histeris Amanda.106304Please respect copyright.PENANAb9H3alllfr
106304Please respect copyright.PENANAk1cgW4eGqW
Inci demi inci kepala kontol Kolor Ijo berhasil masuk kedalam memek Amanda. Wajah garang Kolor Ijo tampak meringis menahan jepitan memek Amanda.106304Please respect copyright.PENANATfRDD0aZMz
106304Please respect copyright.PENANACkIIGEjE1u
Dia terus mendorong kontolnya, menembus memek Amanda yang terasa semakin mencekik kontolnya. "Bleeeess..." Dengan satu dorongan keras, akhirnya sang Kolor Ijo berhasil mengoyak perawan Amanda. Gadis remaja itu berteriak tanpa suara dengan kedua bola mata yang melotot.106304Please respect copyright.PENANAnZeyzZsFKo
106304Please respect copyright.PENANArQBsUlP1c5
Sekujur tubuh Amanda terasa sakit ketika sang Kolor Ijo mengoyak perawannya.106304Please respect copyright.PENANAxEpthXSa3E
106304Please respect copyright.PENANA1Xn6eLbkO4
"Eehmmss... Eehmmss... Eehmmss..."106304Please respect copyright.PENANACD3wwmA34G
106304Please respect copyright.PENANA5ztnVp3tG0
Dengus nafas Kolor Ijo semakin memburu, seiring dengan kocokan kontolnya di dalam memek Amanda. Ia memompa memek Amanda dengan penuh semangat sembari kembali bermain dengan payudara Amanda.106304Please respect copyright.PENANAVlolZKlNsv
106304Please respect copyright.PENANAF5NUYBuupV
Berbeda dengan sang Korban yang terlihat sangat tersiksa. Ia merasa memeknya seakan robek oleh kontol besar Kolor Ijo yang memaksa masuk kedalam lobang memeknya yang sempit itu. Walaupun pada akhirnya, Amanda dapat merasakan sedikit nikmat dari sodokan kontol si Kolor Ijo di dalam memeknya.106304Please respect copyright.PENANAFAT1OexA6T
106304Please respect copyright.PENANANQzMGCISY3
Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...106304Please respect copyright.PENANAn2z7USn9sZ
106304Please respect copyright.PENANAIySRmprVEc
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss....106304Please respect copyright.PENANAmDBcwjHfoe
106304Please respect copyright.PENANA1HJuYCbCkG
Dengan gencarnya si Kolor Ijo memacu birahinya, menggagahi gadis perawan tersebut. Hingga pada akhirnya, di iringi oleh suara petir yang menggelegar, sang Kolor Ijo membenamkan spermanya ke dalam rahim Amanda.106304Please respect copyright.PENANAPMoVcV0YCT
106304Please respect copyright.PENANAHErXZjjzil
Croooootss.... Croooootss... Croooootss...106304Please respect copyright.PENANAlfhTklAz6C
106304Please respect copyright.PENANAil74RhfZiq
Sperma Kolor Ijo menembus rahim Amanda, dan sisanya tampak mengalir dari sela-sela bibir memek Amanda.106304Please respect copyright.PENANAVqAFg2t6Oi
106304Please respect copyright.PENANA61GKgeR6PF
*****106304Please respect copyright.PENANALJg3DE0aFE