Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.30584Please respect copyright.PENANANNRddXAwIS
30584Please respect copyright.PENANAgdR6W1Na23
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.30584Please respect copyright.PENANAX5wv1CGQS6
30584Please respect copyright.PENANAm6CYRmObW1
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.30584Please respect copyright.PENANASWCNMfSL3E
30584Please respect copyright.PENANAXlZctf4YS9
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.30584Please respect copyright.PENANAZ0ImjJPNGb
30584Please respect copyright.PENANACRTusLvFBo
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAG46dvK2dw6
30584Please respect copyright.PENANA7gjGnrXLRm
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.30584Please respect copyright.PENANAW6tt2AdH0z
30584Please respect copyright.PENANAdqVFGJTyJy
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.30584Please respect copyright.PENANAcGWTeE8toA
30584Please respect copyright.PENANAmJblGKldqM
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.30584Please respect copyright.PENANA1f06u26Y1a
30584Please respect copyright.PENANAW840w6YbD8
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAPJckkY0vlh
30584Please respect copyright.PENANAauSj94HYnp
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAbhXbjRoDTw
30584Please respect copyright.PENANAZbNlZ06thD
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.30584Please respect copyright.PENANAIdXqXg14jk
30584Please respect copyright.PENANAjW7mZGnehY
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.30584Please respect copyright.PENANA2S0FYIvUVC
30584Please respect copyright.PENANApjc6tsODuj
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANA61y4WCfxaZ
30584Please respect copyright.PENANAqtaK7X47th
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.30584Please respect copyright.PENANAmFIvwknTE8
30584Please respect copyright.PENANAf2J3XVqdcX
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.30584Please respect copyright.PENANAda4SPjT2mZ
30584Please respect copyright.PENANABSSYykBX6X
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANA4OIXgEW23Y
30584Please respect copyright.PENANAP2hhlA9x4j
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.30584Please respect copyright.PENANAkVdWRhLQ7Z
30584Please respect copyright.PENANASiPRPCN9H4
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.30584Please respect copyright.PENANAyNFqfh1klZ
30584Please respect copyright.PENANALRvfE8A1OV
"Basah!" Bisik Rayhan.30584Please respect copyright.PENANAgxAEirIkMq
30584Please respect copyright.PENANAvp56KgQNtq
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAAesAQ7C7qv
30584Please respect copyright.PENANAngK6p1YIXK
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu30584Please respect copyright.PENANAIv6vMNddik
30584Please respect copyright.PENANAhBbeHNq96v
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAdatm7TWkoI
30584Please respect copyright.PENANAWfTJJe45tp
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAZnDd1UqXmC
30584Please respect copyright.PENANAGAC8flXach
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAxDoDnThlgA
30584Please respect copyright.PENANAriv4waW296
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.30584Please respect copyright.PENANAcg43aiybEG
30584Please respect copyright.PENANAnT6mDtEcjm
"Jilat sayang."30584Please respect copyright.PENANAk7dP7gbhBN
30584Please respect copyright.PENANAe8p4zFIUlj
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.30584Please respect copyright.PENANAa6IFKSjZMu
30584Please respect copyright.PENANARgmSpD8NT6
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANA9y0MyIZLCO
30584Please respect copyright.PENANAN8eW29YJUe
Sluuuppss....30584Please respect copyright.PENANAaJD4O7SGky
Sluuuppss...30584Please respect copyright.PENANAIQumEl7QNF
Sluuuppss....30584Please respect copyright.PENANArPMfRkJetZ
30584Please respect copyright.PENANAKcLsDToHKI
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.30584Please respect copyright.PENANAeRUcJ0O9tJ
30584Please respect copyright.PENANAk5yCW2WDoJ
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.30584Please respect copyright.PENANARgEitpDwJT
30584Please respect copyright.PENANA8cJRitDQPR
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAkPCL0my2GF
30584Please respect copyright.PENANA6NSRecYLkR
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.30584Please respect copyright.PENANARsI1MdC92T
30584Please respect copyright.PENANADkUgGIeboq
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.30584Please respect copyright.PENANA0hIttKfu4o
30584Please respect copyright.PENANAQJxFjcvRWl
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAGJPqMHgHUh
30584Please respect copyright.PENANAB1R9aJUHba
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANANyjz08kLGE
30584Please respect copyright.PENANAuHfjwuZokn
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAmMgstEPPC8
30584Please respect copyright.PENANAERMZ3zauCw
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAUnjB1vlcpk
30584Please respect copyright.PENANA1tyxBZWveX
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANArnEQtWKBpq
30584Please respect copyright.PENANAaRsn4eyD6w
Ploookkksss....30584Please respect copyright.PENANAuAiJ82Xfny
Ploookkksss....30584Please respect copyright.PENANAmA99Oq2NBd
Ploookkksss....30584Please respect copyright.PENANATnLlCG8mj2
30584Please respect copyright.PENANAhD4ndzAnKA
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAS7ZHl3YCFN
30584Please respect copyright.PENANAWnqONFepWG
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAM2Ce8EXtXj
30584Please respect copyright.PENANAvUOgjrPys4
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.30584Please respect copyright.PENANAedS1tuGZZb
30584Please respect copyright.PENANASynxa9lXOS
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.30584Please respect copyright.PENANAy40TtjUSmA
30584Please respect copyright.PENANAKrrmAEjXtC
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAUVOqJudkXw
30584Please respect copyright.PENANA6DNpNr0os5
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.30584Please respect copyright.PENANAZp3wjW09IC
30584Please respect copyright.PENANACsbYkEzhnG
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.30584Please respect copyright.PENANAAeeRcNl1oQ
30584Please respect copyright.PENANAzCH6zm9pvm
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.30584Please respect copyright.PENANA3erMeJm8ya
30584Please respect copyright.PENANA2lJd0ESzIP
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.30584Please respect copyright.PENANAY6zeISJeQh
30584Please respect copyright.PENANAMdKIASoOxQ
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAUIRprYEIzr
30584Please respect copyright.PENANAPFhO3UDiAH
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.30584Please respect copyright.PENANA222INXtnJq
30584Please respect copyright.PENANAtytqaV7P8E
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.30584Please respect copyright.PENANAdOnlclhS4U
30584Please respect copyright.PENANAT7FOKVfhM1
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.30584Please respect copyright.PENANAg26O4FUS85
30584Please respect copyright.PENANAWLNQWBxHvM
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAbG402yilKo
30584Please respect copyright.PENANABK6e8sxNsg
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.30584Please respect copyright.PENANAA28hwkGxoZ
30584Please respect copyright.PENANAla3B32vZxS
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.30584Please respect copyright.PENANAyK2KGCERKT
30584Please respect copyright.PENANAKfxtifTRNU
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.30584Please respect copyright.PENANAaeK38PeRZt
30584Please respect copyright.PENANA2enQzjEJr0
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAKqUs8e2eny
30584Please respect copyright.PENANAbgCFpBO8P2
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.30584Please respect copyright.PENANAiRnpJ40jzU
30584Please respect copyright.PENANAAHvMyBGr87
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.30584Please respect copyright.PENANALkyuFuvuBe
30584Please respect copyright.PENANAQm75kVtnCU
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.30584Please respect copyright.PENANAmXOaZ6vZBA
30584Please respect copyright.PENANAEzGXCuNfUg
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.30584Please respect copyright.PENANAKalPE5AnRH
30584Please respect copyright.PENANAkX3EEk5a4j
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANArjC8ZTU0Ra
30584Please respect copyright.PENANAsakwDzIi5z
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.30584Please respect copyright.PENANAp4mBMkjZAU
30584Please respect copyright.PENANAWG7mSdLqCq
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAPDa26s81uU
30584Please respect copyright.PENANA1ow2ih7Ate
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.30584Please respect copyright.PENANA6l0IpJOebX
30584Please respect copyright.PENANA0YHNKRPYax
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.30584Please respect copyright.PENANAC15eUMFgt6
30584Please respect copyright.PENANAOvo7NIrE5F
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.30584Please respect copyright.PENANAh3B4yCV1Lb
30584Please respect copyright.PENANAXRj3EN8swe
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAO4ayhscy1a
30584Please respect copyright.PENANA2LA4b0gfoS
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAa6tevTw5Fd
30584Please respect copyright.PENANAEjL4Wvodic
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.30584Please respect copyright.PENANAfbExAuhFn8
30584Please respect copyright.PENANAVye0SzSsRj
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.30584Please respect copyright.PENANAzngmElAomR
30584Please respect copyright.PENANAHiSMQdQVEn
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.30584Please respect copyright.PENANAV2syK2JOF6
30584Please respect copyright.PENANAncMAX3TDGo
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.30584Please respect copyright.PENANAGKMyumDu9f
30584Please respect copyright.PENANAiTB0zfpJxJ
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAnFgfHzVPfV
30584Please respect copyright.PENANAXZiz6Qy5p9
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.30584Please respect copyright.PENANAxkhLqOAhbg
30584Please respect copyright.PENANASrp65iMICe
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.30584Please respect copyright.PENANATBgRciCPPX
30584Please respect copyright.PENANAqqSbM8RO23
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.30584Please respect copyright.PENANAd6WRPkCEHW
30584Please respect copyright.PENANALJL9AxzrBB
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.30584Please respect copyright.PENANAHlve1OA5Ye
30584Please respect copyright.PENANA7pzwhBdsrY
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAP5wx59bJxV
30584Please respect copyright.PENANAez5Q55OxU1
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.30584Please respect copyright.PENANAYy9bkxNgyQ
30584Please respect copyright.PENANAAYPMReoWQW
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAWDyYMAjiqs
30584Please respect copyright.PENANAt4AAZi0Zvz
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.30584Please respect copyright.PENANAP55IRV5IKT
30584Please respect copyright.PENANAoUgt0w7GDa
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."30584Please respect copyright.PENANASUE6G6d22n
30584Please respect copyright.PENANATVpoBee89C
Plaaakk...30584Please respect copyright.PENANAWRuDTqgSbu
30584Please respect copyright.PENANAeN6s8857RP
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.30584Please respect copyright.PENANAS2q5TZFkrP
30584Please respect copyright.PENANAtVk2VN6lqD
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAbH2QkF86Vt
30584Please respect copyright.PENANAuEOnfHiaf7
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.30584Please respect copyright.PENANAJVysHBmnlJ
30584Please respect copyright.PENANAsJ8q6tmEhj
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.30584Please respect copyright.PENANAfdHXeghuhp
30584Please respect copyright.PENANAyaYJB4bDuy
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.30584Please respect copyright.PENANAHpoW6sJWGy
30584Please respect copyright.PENANAgMbrzITs5g
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANA5vVnCRKGHa
30584Please respect copyright.PENANAGzORrnYFAm
Ploookkksss...30584Please respect copyright.PENANASpLblrKHjy
Ploookkksss...30584Please respect copyright.PENANAjDIky9uZ7t
Ploookkksss...30584Please respect copyright.PENANAOeN0oRauMp
30584Please respect copyright.PENANAlFl93pajid
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.30584Please respect copyright.PENANAUV5fMYSsSH
30584Please respect copyright.PENANAOGqAGJh9Jv
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANANj6k80fzPL
30584Please respect copyright.PENANAb3bFeLLiQU
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANAExuJcvcBEV
30584Please respect copyright.PENANABc7fOA9cFP
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.30584Please respect copyright.PENANADRVXHwGrGg
30584Please respect copyright.PENANAHUJfk9vyhT
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.30584Please respect copyright.PENANAEWMmGZTLcm
30584Please respect copyright.PENANAk7UgeanSYq
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....30584Please respect copyright.PENANAXVVB00KVNI
30584Please respect copyright.PENANAjtFJ98z3sc
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.30584Please respect copyright.PENANA01jfG84NsB
30584Please respect copyright.PENANADe4Tpfafv4
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.30584Please respect copyright.PENANAba7gIlTJav
30584Please respect copyright.PENANAi4cmMBa9YU
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.30584Please respect copyright.PENANAG2hMZXeFB5
30584Please respect copyright.PENANAEIkURuFKqM
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.30584Please respect copyright.PENANApn47orkcCT
30584Please respect copyright.PENANAt0SmAh5c8B
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.30584Please respect copyright.PENANARx8JJ4dHxg
30584Please respect copyright.PENANAJm7aY9iNmv
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.30584Please respect copyright.PENANAACKXhSgUwl
30584Please respect copyright.PENANAmG8I12xGSK
*****30584Please respect copyright.PENANA8fPKFoeMfU
30584Please respect copyright.PENANA6dOaC24MKU
30584Please respect copyright.PENANA3ElLiEWrc0
30584Please respect copyright.PENANALotvY7LMps
30584Please respect copyright.PENANAXytXCYmI4Q
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.30584Please respect copyright.PENANACEvBXuDw8a
30584Please respect copyright.PENANABVz9yqJ4qd
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.30584Please respect copyright.PENANA5un2deQAHh
30584Please respect copyright.PENANAd7SKwHDtL0
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.30584Please respect copyright.PENANAF7SoZXiUee
30584Please respect copyright.PENANAbP33WEForv
"Bengong lagi." Tegur Julia.30584Please respect copyright.PENANA5X7sXA4kES
30584Please respect copyright.PENANAUoF0c7MgGF
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.30584Please respect copyright.PENANAF5IuYDXcfL
30584Please respect copyright.PENANAI8AxSDdAA7
"Coba cerita."30584Please respect copyright.PENANAAVPzLjm96I
30584Please respect copyright.PENANAB8HLCeDK9d
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.30584Please respect copyright.PENANAkWtCDvcq9l
30584Please respect copyright.PENANAQHmEGBuvlv
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.30584Please respect copyright.PENANAHXxl5M1KyA
30584Please respect copyright.PENANA8K3G6EXich
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.30584Please respect copyright.PENANAgDbXM42MxZ
30584Please respect copyright.PENANAeQDB23D1vg
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"30584Please respect copyright.PENANAStGlIHtR7V
30584Please respect copyright.PENANAsUhkzqDuXf
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.30584Please respect copyright.PENANAEENr0PiyAc
30584Please respect copyright.PENANAkyPDOF4g10
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."30584Please respect copyright.PENANAXZaoiYI4nP
30584Please respect copyright.PENANAanBgbvSBUD
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.30584Please respect copyright.PENANA4WJAAAQx2o
30584Please respect copyright.PENANAkVZ9uPM68o
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.30584Please respect copyright.PENANAVVbvcPI0A5
30584Please respect copyright.PENANA4OQgOHKX0V
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.30584Please respect copyright.PENANAgNoCI2aa4C
30584Please respect copyright.PENANAz7AG1imhQS
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.30584Please respect copyright.PENANAVjs2ssLvQz
30584Please respect copyright.PENANAwRO4JyiV4f
****30584Please respect copyright.PENANAgxNqHrmE9X
30584Please respect copyright.PENANAcfnJjBrUs5
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...30584Please respect copyright.PENANAoUbCIDQzGk
30584Please respect copyright.PENANANrbBJbnyBB
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.30584Please respect copyright.PENANAUIP1lvifJu
30584Please respect copyright.PENANAsTvTxDP18c
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.30584Please respect copyright.PENANAdPNIaBciiN
30584Please respect copyright.PENANAIPqzzEpdMd
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.30584Please respect copyright.PENANAjoAHu8tKNp
30584Please respect copyright.PENANAbNJKJtSiQb
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.30584Please respect copyright.PENANA6XqnsTsqn2
30584Please respect copyright.PENANAw8yao1dlHG
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.30584Please respect copyright.PENANAJqf3a6YMwB
30584Please respect copyright.PENANAfKTd91Dpq7
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."30584Please respect copyright.PENANAXrlUFfwtnE
30584Please respect copyright.PENANAB31UmfNrrz
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.30584Please respect copyright.PENANAYqk9q4d9dp
30584Please respect copyright.PENANA03RnOovthe
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"30584Please respect copyright.PENANAP6ah6kgPoH
30584Please respect copyright.PENANApDcXmZGQGh
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.30584Please respect copyright.PENANAWEb2CZKvUB
30584Please respect copyright.PENANAjhuYHuESLM
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.30584Please respect copyright.PENANAodVVjJmkvi
30584Please respect copyright.PENANAfJafUIQsqh
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.30584Please respect copyright.PENANAyWB2r2gcOD
30584Please respect copyright.PENANAmCNQsQuCp3
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.30584Please respect copyright.PENANAofcge32Lka
30584Please respect copyright.PENANAUYrxZajJOY
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.30584Please respect copyright.PENANAmn86HFbGzo
30584Please respect copyright.PENANAqopl9XFcve
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.30584Please respect copyright.PENANAiZXN9EetUQ
30584Please respect copyright.PENANA6g6K986lCh
"Ustadza!" Panggil Imbron.30584Please respect copyright.PENANAoopbRJzutd
30584Please respect copyright.PENANA8dy28G0AaL
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.30584Please respect copyright.PENANA2SdLrY2aPh
30584Please respect copyright.PENANA7aheq8UjLJ
"Ada tangga?" Ulang Imbron.30584Please respect copyright.PENANAa1hVrZ6C6u
30584Please respect copyright.PENANA50k5JWw5fT
"Oh iya ada di belakang."30584Please respect copyright.PENANAKFh5RnHrxK
30584Please respect copyright.PENANAl1MvQrOOMU
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.30584Please respect copyright.PENANAQaq32LzsMR
30584Please respect copyright.PENANAlvBi4zWL8l
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.30584Please respect copyright.PENANAWpmpJrqEpT
30584Please respect copyright.PENANABBixKyR71n
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.30584Please respect copyright.PENANA8QpTTrS0wK
30584Please respect copyright.PENANACyz47tL1Sl
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.30584Please respect copyright.PENANAcbPx2Ckrj1
30584Please respect copyright.PENANAuwu6HWYQiR
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.30584Please respect copyright.PENANAG6piRsZ1ok
30584Please respect copyright.PENANAlS9N2ZngNv
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.30584Please respect copyright.PENANAkzQZ72TV27
30584Please respect copyright.PENANAIyJ3nrxdNf
"Tolong ya Pak."30584Please respect copyright.PENANAPptfdTn908
30584Please respect copyright.PENANA8jnhT6XSvx
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.30584Please respect copyright.PENANA3VaLYfON0l
30584Please respect copyright.PENANAjHmAfdowq5
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.30584Please respect copyright.PENANAlarc2BxyIJ
30584Please respect copyright.PENANA2x9TvVSUQw
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.30584Please respect copyright.PENANA2fJxSGguek
30584Please respect copyright.PENANAjKM3nUHPrX
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.30584Please respect copyright.PENANAqFdVEEY2zS
30584Please respect copyright.PENANAklqNqHTjPl
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.30584Please respect copyright.PENANAW9M4ZeH0NB
30584Please respect copyright.PENANAKyOA8NmKRT
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.30584Please respect copyright.PENANA387h04aqRd
30584Please respect copyright.PENANAt2FB0xtp2b
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.30584Please respect copyright.PENANA6nTgBSdtPJ
30584Please respect copyright.PENANAovZmX0ca3A
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.30584Please respect copyright.PENANAcAByt97OqR
30584Please respect copyright.PENANAjbpaUHK5IM
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.30584Please respect copyright.PENANAB0MYDNIs9K
30584Please respect copyright.PENANA59TqWPhWtg
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.30584Please respect copyright.PENANAKgvO16feI1
30584Please respect copyright.PENANAOUsv4EPj9R
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."30584Please respect copyright.PENANA5QBMXPSN3G
30584Please respect copyright.PENANApekijmMY7H
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.30584Please respect copyright.PENANAoyLe6e9tq4
30584Please respect copyright.PENANAfHK1xRceYb
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.30584Please respect copyright.PENANAK0hIftftYt
30584Please respect copyright.PENANA53tPELvr0v
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.30584Please respect copyright.PENANAhMNQ4UkB2w
30584Please respect copyright.PENANAqhnStLCcoh
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.30584Please respect copyright.PENANABoVkyRUK9c
30584Please respect copyright.PENANAOlSnXIJKT1
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.30584Please respect copyright.PENANAP1XFZC2Hhj
30584Please respect copyright.PENANA7UMEo7Jhk2
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.30584Please respect copyright.PENANAfZPiDNBYia
30584Please respect copyright.PENANAt2Q5p71j6j
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.30584Please respect copyright.PENANArj21KibdhF
30584Please respect copyright.PENANAJoSXDrOT5p
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.30584Please respect copyright.PENANAkp4IeoCuGo
30584Please respect copyright.PENANAanpfMsM1aH
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.30584Please respect copyright.PENANAyxhq3ACkI2
30584Please respect copyright.PENANABMOj1yjJTJ
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.30584Please respect copyright.PENANAQCWzjnncdD
30584Please respect copyright.PENANAP5MdCosDVv
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.30584Please respect copyright.PENANAcecO49IgSq
30584Please respect copyright.PENANAdScPgPBk1n
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.30584Please respect copyright.PENANAE4flNgw2a8
30584Please respect copyright.PENANAnpmCTDCN0x
*****30584Please respect copyright.PENANALrlvOreGRP
30584Please respect copyright.PENANAldQ94hXZIY
30584Please respect copyright.PENANAOha01UyGPE
30584Please respect copyright.PENANAGqN3tzZJMl
30584Please respect copyright.PENANAZXZHhW783C
Pulang sekolah...30584Please respect copyright.PENANA5wWpSAIo17
30584Please respect copyright.PENANAE2PkdAtoXY
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni30584Please respect copyright.PENANAfRIPLuL1gG
30584Please respect copyright.PENANAOMg537UMKk
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.30584Please respect copyright.PENANA2Fqw18WePR
30584Please respect copyright.PENANAqdsqegXzHm
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.30584Please respect copyright.PENANAlnGjD75aaG
30584Please respect copyright.PENANAXdVGdhhQdR
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.30584Please respect copyright.PENANAklTpEEBQDA
30584Please respect copyright.PENANAl1siAdKqRP
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.30584Please respect copyright.PENANA4uO1kUFBua
30584Please respect copyright.PENANA3v0R9GDsfg
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.30584Please respect copyright.PENANAOHRpHxRhxu
30584Please respect copyright.PENANA5KtSr5mQ9X
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.30584Please respect copyright.PENANAnLm0AlOh0r
30584Please respect copyright.PENANAhvZgTe9Lln
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.30584Please respect copyright.PENANAAZ9S0NEh9o
30584Please respect copyright.PENANAvFhtkr3eID
"Umi!" Lirih Azril.30584Please respect copyright.PENANAS3vRUR65Pk
30584Please respect copyright.PENANAZ21leJfso2
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.30584Please respect copyright.PENANAayXahtA9bY
30584Please respect copyright.PENANAuANtRxRMDT
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.30584Please respect copyright.PENANAg2iBpjWdKo
30584Please respect copyright.PENANAseJDhA92IG
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.30584Please respect copyright.PENANAmmG3ziq287
30584Please respect copyright.PENANA93Wpr1VOYN
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.30584Please respect copyright.PENANAMtf1fkn0KT
30584Please respect copyright.PENANAFW2rUHguGA
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.30584Please respect copyright.PENANAmRkiII2Km8
30584Please respect copyright.PENANAwsPSBOn0uB
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.30584Please respect copyright.PENANAaeDt1Ng67k
30584Please respect copyright.PENANAuLfRdzzGYi
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.30584Please respect copyright.PENANAYhnd1AofL3
30584Please respect copyright.PENANAJWGpNibd9l
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.30584Please respect copyright.PENANANcuUwsOAFT
30584Please respect copyright.PENANAdYQXHGRe9u
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.30584Please respect copyright.PENANA6SaHsm4pRf
30584Please respect copyright.PENANA1jMlIcj6F2
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.30584Please respect copyright.PENANA8bM9tMqAcc
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.30584Please respect copyright.PENANA4k7Xb1p7Gw
30584Please respect copyright.PENANAQwgpPJTUAD
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.30584Please respect copyright.PENANAAzjcx7PHeF
30584Please respect copyright.PENANACApbsnJz9E
30584Please respect copyright.PENANAbK2kVVxWnN
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.30584Please respect copyright.PENANAM3ViVUrwA7
30584Please respect copyright.PENANAd1QHivOxHu
Azril mendadak kagok. "U-umi."30584Please respect copyright.PENANAxmMsOMZS7x
30584Please respect copyright.PENANAFWzacgfvWI
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.30584Please respect copyright.PENANAilxCJw9Bsn
30584Please respect copyright.PENANAPVXDmWsYF2
"Baru aja Mi." Jawab Azril.30584Please respect copyright.PENANAorssrHVoKS
30584Please respect copyright.PENANAPm3yu5t4KC
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.30584Please respect copyright.PENANASONZa0Wf7e
30584Please respect copyright.PENANAUDjIW72wUj
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.30584Please respect copyright.PENANAxoQmR3ccrQ
30584Please respect copyright.PENANAnydVaIzyBw
*****30584Please respect copyright.PENANAvCgs3JT2Qz