Jam di dinding kamar Rayhan sudah menunjukan pukul satu dini hari, tapi entah kenapa Rayhan tetap terjaga, walaupun ia sudah berusaha agar segera tidur. Segala posisi tidur yang paling nyaman sudah ia lakukan, tapi tetap saja mata Rayhan terjaga di tengah kesunyian malam.23161Please respect copyright.PENANAk2eKkpk4KA
23161Please respect copyright.PENANAlOlTaXn4Pi
Ia bangun dari tempat tidurnya, dengan langkah gontai ia keluar dari dalam kamarnya.23161Please respect copyright.PENANAkS7snXS0Iq
23161Please respect copyright.PENANADI6kY1IMcU
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Zaskia yang tengah tertidur di sofa dalam keadaan tv menyalah. Rayhan mendesah pelan dan hendak membangunkan Kakaknya.23161Please respect copyright.PENANAgf3u4T0DNW
23161Please respect copyright.PENANAGR4mEcvqA5
"Cantik." Gumam Rayhan.23161Please respect copyright.PENANAULHqCBzaMg
23161Please respect copyright.PENANA3AtKIWTBhG
Ia tersenyum menatap wajah polos Kakaknya yang tengah terlelap. Perlahan Rayhan berlutut di samping wajah Zaskia, sembari menatap lembut wajah cantik Kakaknya yang membuat hatinya bergetar.23161Please respect copyright.PENANAR8M3vBM6X3
23161Please respect copyright.PENANAXtivmYnPy7
Bibir merah Zaskia yang alami, seakan mengundang pemuda itu untuk menyentuhnya. Sadar atau tidak, kesanalah perginya jari Rayhan. Ia membelai bibir Zaskia yang terasa lembut.23161Please respect copyright.PENANAGa0QmaoP5J
23161Please respect copyright.PENANAdX9Gy7suqi
Deg... Deg... Deg...23161Please respect copyright.PENANA4z0Odtc7hx
23161Please respect copyright.PENANALD2mdXnXGG
Adrenalin Rayhan berpacu ketika ia memberanikan dirinya untuk menyentuh bibir Kakaknya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya. Cup... Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Zaskia, dan tampaknya Zaskia sama sekali tidak terganggu oleh aksi nakal Rayhan.23161Please respect copyright.PENANAt47ruE5n44
23161Please respect copyright.PENANAbUbOhfmawa
Tidak bisa di bayangkan, apa yang akan terjadi kalau seandainya Zaskia terbangun oleh tindakan nekat Rayhan yang mencium kening Kakaknya.23161Please respect copyright.PENANAspoDUSwAj6
23161Please respect copyright.PENANAtYz292uxgM
Mata Rayhan menjelajahi lekuk tubuh Zaskia yang malam ini mengenakan piyama motif lebah berbahan katun jepang dengan warna kuning. Rayhan menyipitkan matanya ketika melihat salah satu kancing piyama Zaskia yang tidak terkancing. Rayhan bisa menyimpulkan kalau Kakaknya malam ini tidak memakai beha.23161Please respect copyright.PENANA3Fdav3bh1S
23161Please respect copyright.PENANA0RGfUCgwGO
Menyadari hal tersebut membuat kelakian Rayhan memberontak. Rasa penasaran mendorongnya untuk bertindak lebih jauh tanpa memperdulikan status mereka.23161Please respect copyright.PENANA5TsXppkN55
23161Please respect copyright.PENANAmoxVlVt6z8
Kedua jari Rayhan, jempol dan telunjuknya mengapit sedikit kain piyama Zaskia agar lebih terbuka. Dan hasilnya seperti yang di harapkan Rayhan, ia bisa melihat puting payudara Zaskia yang mengintip malu-malu di balik kemeja yang di kenakan Kakaknya.23161Please respect copyright.PENANASdgxKNIKcw
23161Please respect copyright.PENANAEZznGBsqtd
Gleeek...23161Please respect copyright.PENANAcf4BSDnOfV
23161Please respect copyright.PENANA1DDmD2X9iU
Dengan bersusah paya Rayhan menelan air liurnya, menatap nanar kearah puting Zaskia yang berwarna merah muda. Terlihat segar dan menggoda.23161Please respect copyright.PENANACDwcbJqlnI
23161Please respect copyright.PENANAMXbWWfp01C
"Eehmm..." Zaskia menggeliat merubah posisinya hingga terlentang.23161Please respect copyright.PENANAkAicdCChW7
23161Please respect copyright.PENANAlp5FLQGyQf
Rayhan sempat mundur satu langkah, sembari mengamati tingkah Kakaknya, takut kalau Zaskia sampai terjaga dan menemukan dirinya tengah bertindak kurang ajar. Bisa-bisa namanya akan di coret dari dalam Kartu keluarga kalau sampai aksinya ketahuan.23161Please respect copyright.PENANAMVbt0MlJGB
23161Please respect copyright.PENANA1DuJB2Q65d
Setelah yakin kalau Kakaknya masih tertidur lelap, Rayhan kembali mendekati Zaskia. Ia meraih satu kancing lagi untuk di buka agar bisa leluasa mengamati payudara Zaskia.23161Please respect copyright.PENANATpERNtbZdf
23161Please respect copyright.PENANAEuEGI7SH1r
Besar, kencang, putih mulus tanpa cacat. Ketiga Kalimat itu sangat pantas untuk di sematkan kepada payudara Zaskia setelah ia amati dengan teliti. Tangannya terjulur ke depan menggapai payudara Kakaknya, dengan sedikit gerakan ia memberanikan diri meremas payudara Kakaknya.23161Please respect copyright.PENANAMB7Fgh9ZOn
23161Please respect copyright.PENANAGrXRVWOnLe
"Engkk...." Desah Zaskia.23161Please respect copyright.PENANA7gupQz3qzQ
23161Please respect copyright.PENANAmRHTw5OmrF
Rayhan kembali terdiam, setelah merasa aman Rayhan menyentuh puting Kakaknya yang mungil, membelai puting mungil itu dengan gemas.23161Please respect copyright.PENANAKRMuLuVW2l
23161Please respect copyright.PENANASGujZ5m6Ud
Lagi Zaskia menggeliat, seakan ia bisa merasakan kalau bagian sensitif nya tengah di rangsang oleh seseorang. Mungkin saat ini Zaskia tengah bermimpi sedang bercumbu dengan seorang pria idamannya.23161Please respect copyright.PENANAVv8A5z1yT9
23161Please respect copyright.PENANAunec3POed8
Kembali ke Rayhan. Pemuda itu semakin nekat saja, ia mendekatkan bibirnya dan mencomot salah satu payudara Zaskia. Ia menghisap pelan payudara Kakaknya di dalam mulutnya yang terasa hangat. Sementara tangannya masih sibuk meremas payudara Zaskia yang menganggur.23161Please respect copyright.PENANANkTPxZONmc
23161Please respect copyright.PENANARuhxNRMZVf
Plaaaaak....23161Please respect copyright.PENANAe5hWraH1Iu
23161Please respect copyright.PENANAoP1IMJkFAQ
Tangan Zaskia tiba-tiba memukul wajah Rayhan, membuat Rayhan terkejut setengah mati.23161Please respect copyright.PENANACMDSuwNNi3
23161Please respect copyright.PENANAwh6BDDoeQF
Rayhan menghela nafas, sembari mengusap wajahnya. "Apa yang kulakukan barusan?" Lirih Rayhan, ia menatap wajah Kakaknya yang masih terlelap. Ada rasa bersalah yang membuncah di hatinya, tidak seharusnya ia melecehkan Kakak kandungnya.23161Please respect copyright.PENANAnbfuvvckCF
23161Please respect copyright.PENANAu74eZ2iIsR
"Maafkan Ray Kak." Bisik Rayhan sembari menunduk.23161Please respect copyright.PENANATWwYMTIhKb
23161Please respect copyright.PENANAnJDRsjnICr
Kedua tangan Rayhan mengangkat tubuh Zaskia, lalu dia membawa Zaskia menuju kamarnya.23161Please respect copyright.PENANAinpyKk6BWu
23161Please respect copyright.PENANAwUqqOifHcd
Setelah meletakan kakaknya diatas kasur, Rayhan mematikan lampu kamar kakaknya sebelum ia keluar dari dalam kamar Zaskia. Lagi Rayhan menghembuskan nafasnya, kemudian ia menutup pintu kamar Kakaknya.23161Please respect copyright.PENANAeLjSBmHbf3
23161Please respect copyright.PENANAwiQkiSetDh
*****23161Please respect copyright.PENANAtPgFTAmZGg
23161Please respect copyright.PENANAKIssa4rsdK
23161Please respect copyright.PENANAvz8uORfEiE
23161Please respect copyright.PENANArKXx8am3s8
23161Please respect copyright.PENANAeYDhT9CFDE
23161Please respect copyright.PENANAdCrU0eBFLS
23161Please respect copyright.PENANAehTk19sROu
23161Please respect copyright.PENANAxAAAUAwRhw
Keesokan paginya...23161Please respect copyright.PENANAEjvVykfRvV
Rayhan nyaris saja terlambat, setibanya di lokasi yang sudah di janjikan, tampak ketiga sahabatnya tengah menunggunya. Mereka bertiga menatap Rayhan sembari menggelengkan kepala melihat kebiasaan Rayhan yang selalu saja terlambat. Rayhan nyengir sembari menyapa ketiga temannya.23161Please respect copyright.PENANApWnqHG3aic
23161Please respect copyright.PENANAb9umqK8ywK
"Sory bro, telat."23161Please respect copyright.PENANAEfyTRdYV8h
23161Please respect copyright.PENANAAJGBkQzpuW
"Uda biasa." Celetuk Nico.23161Please respect copyright.PENANAE2Iv7VzSoJ
23161Please respect copyright.PENANAlMxMz9cJXm
Rayhan hanya terkekeh tanpa merasa bersalah sedikitpun terhadap teman-teman nya yang sudah lama menunggu kedatangannya.23161Please respect copyright.PENANASpCWcQbN8K
23161Please respect copyright.PENANAe5V7CUtMZv
"Kalian ikuti gue." Instruksi Doni.23161Please respect copyright.PENANAfAHFMO8HfH
23161Please respect copyright.PENANArWq0ChYQ21
Mereka berempat menuju ke kediaman Ustadza Risty melalui jalan memutar. Sekitar sepuluh menit mereka berjalan menelusuri jalan setapak yang tidak muda untuk di lewati karena banyak di tumbuhi ilalang dan ranting-ranting kering yang tumbuh liar di dekat danau.23161Please respect copyright.PENANA0rBlNEs649
23161Please respect copyright.PENANAIn5APsBGd2
Setibanya di belakang rumah Ustadza Risty, Doni mengomandoi ketiga sahabatnya untuk memanjat pohon jambu yang ada di belakang rumah Ustadza Risty.23161Please respect copyright.PENANAxSmvJmQ3No
23161Please respect copyright.PENANA7FwHbDKYir
"Hati-hati." Bisik Doni.23161Please respect copyright.PENANAmBcrAy64br
23161Please respect copyright.PENANAoMsqcp4Uc2
Pook... Pook... Pook...23161Please respect copyright.PENANAZ2BKPMrIGY
23161Please respect copyright.PENANAZw1Owmh0xZ
Berulang kali Nico memukul lengan, kaki dan lehernya. "Anjing, semutnya banyak banget, bangke..." Umpat Nico kesal, karena di kerubungi semut.23161Please respect copyright.PENANAAtowOGRbHJ
23161Please respect copyright.PENANAvAbaOjKGYQ
"Hahahaha..." Rayhan tertawa geli.23161Please respect copyright.PENANAnCziySGCC7
23161Please respect copyright.PENANADixfbg00jp
"Sssstttt... Jangan berisik bego." Geram Doni was-was.23161Please respect copyright.PENANAOMpwK5hwNU
23161Please respect copyright.PENANArqSc1uVbOW
"Woy, bantuan gue." Teriak Azril dari bawah.23161Please respect copyright.PENANACD5miejPCX
23161Please respect copyright.PENANAIlCvZ9s4nQ
"Sssstttt..." Kompak mereka bertiga menegur Azril, sementara Azril yang tengah berusaha naik keatas pohon jambu tampak kesal dengan ketiga sahabatnya.23161Please respect copyright.PENANAnZrvSWXPnC
23161Please respect copyright.PENANASqxcPNViHx
"Sini pegang tangan gue." Rayhan menyodorkan tangannya.23161Please respect copyright.PENANA8XBAsbPO9u
23161Please respect copyright.PENANAhLtDxPm7xh
Azril dengan sigap menangkap tangan Rayhan, dengan bantuan Rayhan akhirnya ia bisa naik juga.23161Please respect copyright.PENANAVpM5zYVUOO
23161Please respect copyright.PENANAw7CrJfPYk2
Doni menjulurkan tangannya untuk membuka sedikit atap seng kamar mandi Ustadza Risty yang ternyata tidak begitu sulit. Dengan adanya cela yang terbuka, membuat mereka berempat bisa melihat jelas isi di dalam kamar mandi Ustadza Risty yang terbilang sederhana, seperti kamar mandi di lingkungan pesantren pada umumnya.23161Please respect copyright.PENANASWSme6774h
23161Please respect copyright.PENANARhINbim4P4
Ukurannya tidak begitu besar sekitar 2X1,5 meter, di dalam kamar mandi terdapat bak mandi berukuran setengah meter, closet jongkok dan ember berwarna hitam.23161Please respect copyright.PENANAwhNByVyWl4
23161Please respect copyright.PENANAUsmmYgmANq
Selagi menunggu kedatangan Ustadza Risty, berulang kali mereka harus memukul badan mereka sendiri untuk mengusir semut hitam ataupun nyamuk yang berulang kali hinggap di kulit mereka.23161Please respect copyright.PENANAx8zNwMdS12
23161Please respect copyright.PENANA8ZGQe0InMv
Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, akhirnya sang pemeran utama datang juga. Ustadza Risty mengenakan daster berwarna merah tanpa motif, di pundaknya tersampir handuk berwarna coklat muda dengan tulis Gucci. Keempat pemuda tanggung yang tadinya sibuk mengusir serangga di kulit mereka mendadak diam tanpa suara.23161Please respect copyright.PENANAvGqoXqGTzR
23161Please respect copyright.PENANAf5I53E7Nkw
Bagaikan gerakan slow motion Ustadza Risty meloloskan daster miliknya dan menggantungkannya di belakang daun pintu kamar mandinya, menyisakan bra berwarna putih dan celana dalam berwarna hitam.23161Please respect copyright.PENANAkMlEj2B0Pp
23161Please respect copyright.PENANAMpFvAT0rcu
Ia berbalik menghadap bak mandi, melepas pengait behanya hingga payudaranya yang berukuran 34D terpampang di hadapan mereka. Dengan kompaknya, mereka berempat menelan air liur, memandangi payudara Ustadza Risty yang berukuran jumbo walaupun agak turun.23161Please respect copyright.PENANA6VwGuU4XRa
23161Please respect copyright.PENANAZCNsHZR2uN
Pemandangan selanjutnya, membuat jantung mereka nyaris berhenti, ketika Ustadza Risty meletakan kedua tangannya di bagian elastis celana dalamnya. Dengan sedikit menggoyang pinggulnya, ia menarik turun celana dalamnya, melewati tungkai kakinya yang putih mulus.23161Please respect copyright.PENANAVSF8UBuWrs
23161Please respect copyright.PENANALEd8DjY6x5
Sejenak Ustadza Risty membelai tubuhnya, mengusap sepasang payudaranya dan pubik memeknya yang di tumbuhi rambut keriting yang tidak begitu lebat.23161Please respect copyright.PENANAZHs3Ppt62F
23161Please respect copyright.PENANAsuCAjOcgcA
Mata Ustadza Risty terpejam ketika jari tangan kirinya menyentuh clitorisnya, sementara telapak tangan kanannya meremas-remas payudara bagian kiri. Rayhan dan teman-teman nya seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Seorang Ustadza yang kealimannya tidak di ragukan lagi, tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi.23161Please respect copyright.PENANARr4PYLXjLW
23161Please respect copyright.PENANAfzffmCCre6
"Aahkk... Sssttt... Aaaahkk..." Desah Ustadza Risty.23161Please respect copyright.PENANADOCuXNinF0
23161Please respect copyright.PENANA8QGpht8LOB
Jarinya menusuk lobang memeknya dengan mudah, kemudian jari itu bekerja mengorek-ngorek lobang kenikmatannya, hingga kedua pahanya bergetar.23161Please respect copyright.PENANA0CvYThEyMK
23161Please respect copyright.PENANAPheQIOP5yt
"Aaaahkk... Aaaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Risty.23161Please respect copyright.PENANAlN48h3Udy8
23161Please respect copyright.PENANArTNzU1ZBg2
Semakin lama kocokan jarinya semakin cepat, sementara tangan kanannya memelintir putingnya yang berukuran cukup besar, berwarna coklat tua.23161Please respect copyright.PENANAXG9dnHkLiu
23161Please respect copyright.PENANAAunORYmNGv
Beberapa detik kemudian, Ustadza Risty melolong panjang menyambut orgasmenya.23161Please respect copyright.PENANAG0lMVaTXZT
23161Please respect copyright.PENANARZp99CwXeQ
"Oouuughhkk...."23161Please respect copyright.PENANAy3zcKS843H
23161Please respect copyright.PENANAs94kGJ3NPH
Creeettsss.... Creeettsss... Creeettsss...23161Please respect copyright.PENANAS3T8M3ERQz
23161Please respect copyright.PENANAqmnIbYW7Un
Keempat pasang mata yang tadi melihat aktivitas Ustadza Risty di dalam kamar mandi, tampak terbelalak tak percaya, kalau barusan salah satu guru pavorit mereka orgasme.23161Please respect copyright.PENANAcpVA4uoH85
23161Please respect copyright.PENANA47BYGFfLtz
Pemandangan tersebut membuat keempat santri ponpes Al-tauhid menjadi gerasa-gerusu. Doni menaikan satu kakinya ke salah satu cabang pohon jambu yang lebih tinggi, agar leluasa mengintip Ustadza Risty mandi.23161Please respect copyright.PENANA0L177mLdhT
23161Please respect copyright.PENANAabZrE9Gssa
Setelah puas, Ustadza Risty mulai mengguyur tubuhnya dengan menggunakan gayung.23161Please respect copyright.PENANAORJ4aLAQlh
23161Please respect copyright.PENANAUtDgTJwbqy
Tiba-tiba...23161Please respect copyright.PENANAUCfC6LdZxl
23161Please respect copyright.PENANAcHq68ff3bm
Kreaaak... Kraaaaak... Kraaak...23161Please respect copyright.PENANAz6hql2fSVM
23161Please respect copyright.PENANA59hAj6rmyu
Mereka berempat saling pandang, sedetik kemudian Bruaaaakk... dahan pohon yang menopang kaki mereka tidak kuat menahan berat badan tubuh mereka, tanpa bisa berbuat apa-apa mereka jatuh bersamaan menghujam tanah cukup keras.23161Please respect copyright.PENANAS5Nqc84ZBg
23161Please respect copyright.PENANA2Dvw9iZHqS
"Anjiiiing!" Pekik Doni.23161Please respect copyright.PENANAnDTiWIgAHu
23161Please respect copyright.PENANA6JkiXb6H79
Rayhan dengan setengah melompat menggapai dahan yang lebih tinggi, hingga ia selamat. Sementara ketiga temannya yang jatuh ke tanah merintih kesakitan.23161Please respect copyright.PENANAeehkzVdzPq
23161Please respect copyright.PENANAufagMApIHN
Dan pada saat bersamaan, mendengar suara ribut di luar membuat Ustadza Risty melihat ke atas, dan mendapatkan Rayhan yang tengah bergantung di dahan pohon jambu. Mata indahnya membeliak menyadari kalau salah satu muridnya tengah mengintipnya mandi.23161Please respect copyright.PENANAg16BlwVFpV
23161Please respect copyright.PENANAhFntFjfhRU
Saat Rayhan kembali melihat ke dalam kamar mandi, mereka berdua sempat beradu tatapan.23161Please respect copyright.PENANAEI9J18l9iM
23161Please respect copyright.PENANAveXdgdOQfk
Kretaaaak....23161Please respect copyright.PENANAyJ7gxFJroh
23161Please respect copyright.PENANAQHsZvxqCsr
"Anjiiiing..." Geram Rayhan, ketika menyadari kalau dahan pohon yang ia gantungi patah.23161Please respect copyright.PENANAaz486cDN6X
23161Please respect copyright.PENANAtmQOeBF2AR
Tubuh Rayhan ikut terjatuh menyusul teman-teman nya yang lebih dulu terjatuh dari atas pohon.23161Please respect copyright.PENANAYCgavCkb0b
23161Please respect copyright.PENANAApILzRqMwH
"Siapa itu?" Panggil Ustadza Risty.23161Please respect copyright.PENANAcocCSFAbuF
23161Please respect copyright.PENANASvHFOitj19
Mereka berempat saling pandang. "Kita ketahuan, kabuuur..." Ujar Nico dengan cepat bangkit dan berlari sempoyongan, melupakan rasa sakit di tubuhnya setelah terjatuh dari jarak hampir dua meter.23161Please respect copyright.PENANAoOzMTMgMgZ
23161Please respect copyright.PENANAtpzUpjzJst
Tanpa di komando, yang lain ikut berlari mengejar Nico. Menerobos ilalang dan ranting-ranting pohon yang menghalangi jalan mereka. Berulang kali mereka terjatuh, tapi kembali bangun dan berlari menjauh dari rumah Ustadza Risty, hingga akhirnya mereka tiba di jalan besar.23161Please respect copyright.PENANAW5pUL4IAoM
23161Please respect copyright.PENANA7rnsMrrtN2
Sejenak mereka berempat mengatur nafas mereka yang memburu, mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Mereka kembali saling pandang.23161Please respect copyright.PENANA64sBxhA0q2
23161Please respect copyright.PENANAcN4pPIQSpi
"Hahahaha...." Tawa mereka bersamaan.23161Please respect copyright.PENANAbHWfKO96BQ
23161Please respect copyright.PENANAlVUqaYq06J
*****23161Please respect copyright.PENANAwJ3vf1dq3H
23161Please respect copyright.PENANAOajQiZCrkF
Teng... Teng... Teng...23161Please respect copyright.PENANAT8huSSXmVM
Lonceng tanda berakhirnya istirahat kedua berbunyi nyaring, membuat para santri Al-tauhid berbondong-bondong masuk ke kelas mereka masing-masing. Azril, Rayhan, Doni, dan Nico telah duduk di kursi mereka, sembari menunggu Ustadza Risty masuk ke kelas mereka.23161Please respect copyright.PENANAVIe6KTNq2D
23161Please respect copyright.PENANAyzlYAIhfvh
Alhasil, Ustadza Risty menjadi perbincangan hangat diantara mereka berempat.23161Please respect copyright.PENANAASyi2et1yp
23161Please respect copyright.PENANASyj64qwMef
Bruaaaakk...23161Please respect copyright.PENANA0Te01JZPgU
23161Please respect copyright.PENANAVjUsK0xrzj
Seseorang menggebrak meja Rayhan membuat mereka berempat kaget bukan main, karena tiba-tiba seseorang menghampiri mereka berempat.23161Please respect copyright.PENANAy8Hj8VpZkZ
23161Please respect copyright.PENANAP03ivr2JXJ
"Lo cari masalah sama gue?" Hamka menatap Rayhan tajam.23161Please respect copyright.PENANAsPevHXgEXE
23161Please respect copyright.PENANAOBf0yjNFPY
Rayhan mendesah pelan. "Tenang bos, ada masalah apa ini?" Tanya Rayhan berusaha tetap kalem, walaupun emosinya sudah di ubun-ubun.23161Please respect copyright.PENANAFRKr2Hikjz
23161Please respect copyright.PENANA09gUgzsKJD
"Lo gak tau masalahnya apa? KEMARIN LO UDAH MUKULIN KEDUA ANAK BUA GUE BANGSAT." Teriak Hamka keras, membuat suasana kelas yang tadinya ramai kini mendadak sunyi dan mencekam.23161Please respect copyright.PENANAcy2DKyd01z
23161Please respect copyright.PENANA02VxucPNzn
Doni dan Nico sudah bersiap menyerang Hamka kalau anak itu berani menyentuh Rayhan.23161Please respect copyright.PENANAww84NnthnM
23161Please respect copyright.PENANAtDcyZMeW32
"Oh... Jadi itu anak buah Lo! Bilang sama mereka, jangan ganggu sahabat gue lagi, atau...." Rayhan tidak melanjutkan kalimatnya, ia hanya menatap sembari mendongakkan wajahnya dengan ekspresi menantang. Sikap Rayhan, membuat Hamka semakin murka.23161Please respect copyright.PENANAKgKTFQA0js
23161Please respect copyright.PENANAAANtueBacy
"Bangsat."23161Please respect copyright.PENANAE78bAfUELn
23161Please respect copyright.PENANA8rylgToDlS
Syuuuttttt....23161Please respect copyright.PENANANl3YvRInTY
23161Please respect copyright.PENANAxBbzriDcdV
Tangan Kanan Hamka hendak memukul wajah Rayhan. Tapi reflek Rayhan sangat cepat hingga pukulannya mengenai sandaran kursi Rayhan. Dengan satu terjangan, tubuh Hamka terdorong kebelakang hingga menabrak meja yang ada di belakangnya.23161Please respect copyright.PENANAidfipaAhBd
23161Please respect copyright.PENANABiXfr3o0kv
Braaakkk....23161Please respect copyright.PENANAaDQvo6B17x
23161Please respect copyright.PENANALpjwoQYJ84
Rayhan segera berdiri dan di susul oleh Doni maupun Nico. Di bantu oleh kedua temannya Hamka kembali berdiri, Hamka mengibaskan tangannya hingga kedua tangan temannya yang tengah memeganginya terlepas.23161Please respect copyright.PENANAWxrmGT3z50
23161Please respect copyright.PENANAzkGt8C6nR7
"Kalau Lo mau berantem, jangan di sini." Ujar Rayhan pelan tapi tajam bagaikan mata pisau.23161Please respect copyright.PENANAoapOUs27nl
23161Please respect copyright.PENANAsS7v7fhi6L
Hamka menyeringai. "Gue tunggu Lo lusa habis jumad di lapangan dekat danau." Ujar Hamka, matanya memerah menahan ledakan amarahnya.23161Please respect copyright.PENANABXRQzCtr4C
23161Please respect copyright.PENANAWnfGnmB0tG
"Tapi dengan satu syarat. Kalau Lo kalah, jangan perna mengusik Azril lagi."23161Please respect copyright.PENANABud1DtUHW0
23161Please respect copyright.PENANAEbJHBwBr8D
"Deal." Ujar Hamka.23161Please respect copyright.PENANAdNHg85WUrI
23161Please respect copyright.PENANA99J65yJgDB
Dia berjalan keluar kelas Rayhan sembari menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya.23161Please respect copyright.PENANAsNEA2GFH2z
23161Please respect copyright.PENANAs15ZGZMpi7
Selepas kepergian Hamka, Doni dan Nico terduduk lemas di kursi mereka. Beberapa kali Nico mengusap wajahnya yang bermandikan keringat sanking tegangnya.23161Please respect copyright.PENANALxbYRUNsc5
23161Please respect copyright.PENANAyFBDOkTaMF
"Lo tau dia siapa?" Tanya Doni.23161Please respect copyright.PENANA9bjhdrbF8f
23161Please respect copyright.PENANAU6JTMTjwlS
Rayhan ikut duduk di kursinya. "Tau, dia anak kelas sebelah namanya Hamka." Jawab Rayhan singkat.23161Please respect copyright.PENANAZcCnM8TW5C
23161Please respect copyright.PENANAZcOZMWUs9Y
"Anjing...." Umpat Nico. "Dia itu jagoan dari asrama Hamza! Lo sadar gak si, kalau elo itu salah nantang orang." Ucap Nico berapi-api, ia tampak kesal terhadap sahabatnya yang telah mencari gara-gara dengan orang yang tidak tepat.23161Please respect copyright.PENANApTxCzm3Pnn
23161Please respect copyright.PENANAhItrYBxa8n
"Lo ada masalah apa sama Hamka?" Tanya Doni lebih kalem.23161Please respect copyright.PENANAQVogTcimn0
23161Please respect copyright.PENANAm2udCmBbAh
Rayhan mendesah pelan, ia hendak menjawab pertanyaan Doni, tapi di potong oleh Azril. "Gue yang salah, Rayhan hanya ngebelain gue." Ujar Azril tak bersemangat, ia merasa bersalah, karena dirinya Rayhan terlibat masalah dengan Hamka.23161Please respect copyright.PENANAJgVT2XQDOH
23161Please respect copyright.PENANAg8SkhswkdD
"Mereka yang salah bukan Lo." Lirih Rayhan.23161Please respect copyright.PENANA0WKCsbjAPT
23161Please respect copyright.PENANAzdUja2P3Ml
"Ini apaan si, pake saling salah segala, emang ada masalah apa si." Ujar Nico yang semakin kesal.23161Please respect copyright.PENANArzKnzjGwhX
23161Please respect copyright.PENANAr7sspS4RSN
Doni menepuk pundak Nico. "Lo bisa lebih santai kan?" Ucap Doni pelan, tapi aura yang ia keluarkan sangat mengerikan, membuat bulu kuduk Nico berdiri.23161Please respect copyright.PENANA5ymLLLRVyR
23161Please respect copyright.PENANAOybTkWxGaT
"Sory..." Ujar Nico meredah.23161Please respect copyright.PENANAauKYHEruAi
23161Please respect copyright.PENANAMgaOiaYi73
"Jadi gini, kemarin Juned dan Robby malakin Azril, karena gak terima jadi gue hajar. Dan gue yakin, kalian berdua kalau berada di posisi gue juga pasti melakukan hal yang sama." Jawab Rayhan, sembari merangkul pundak Azril yang hanya diam saja karena merasa bersalah.23161Please respect copyright.PENANAZlfkVEV8Ny
23161Please respect copyright.PENANAI0XwQyA98r
Nico mendengus kesal. "Bangsat mereka berdua." Umpat Nico yang tampak kesal.23161Please respect copyright.PENANA0C4heHfA71
23161Please respect copyright.PENANAr39ubhQviB
"Apa yang Lo lakukan itu sudah benar." Kata Doni tersenyum bangga dengan apa yang di lakukan Rayhan, berani mengambil resiko demi sahabatnya.23161Please respect copyright.PENANAJ9CjSc5mNm
23161Please respect copyright.PENANAFoIes9nSUw
"Masalah Hamka gimana?" Tanya Azril yang sedari tadi diam.23161Please respect copyright.PENANALeWspcA4jY
23161Please respect copyright.PENANAgnY2YiddCA
"Bagaimanapun juga Hamka bukan sosok orang sembarangan, dia tidak mungkin menjadi jagoan di asrama Hamza kalau dia lemah." Tutur Nico.23161Please respect copyright.PENANAq0C4JzM3Vx
23161Please respect copyright.PENANAT9VvkIee9g
"Selain itu yang gue takutkan ia akan main keroyokan, seperti yang dia lakukan kepada Dedy." Ucap Nico.23161Please respect copyright.PENANA6ne3Ddr8xs
23161Please respect copyright.PENANATtbUsEiP5J
Rayhan agak kaget mendengarnya. "Dedy pernah lawan Hamka? Siapa yang menang?" Tanya Rayhan penasaran.23161Please respect copyright.PENANAEFtYs2Wdxg
23161Please respect copyright.PENANAWmst5kMZ4l
"Tentu saja Dedy, bahkan sekarang asrama Kholid yang di pimpin Dedy menjadi asrama yang paling kuat di pesantren kita. Dia tidak terkalahkan." Jawab Nico, tubuhnya merinding mengingat cara Dedy memukul lawan-lawannya. Sejenak ia teringat dengan kejadian kemarin ketika mereka hampir terlibat perkelahian dengan Dedy dkk.23161Please respect copyright.PENANAu2kuUHG4cV
23161Please respect copyright.PENANAt0Hk41wq5D
"Tadi kata Lo Dedy di keroyok?"23161Please respect copyright.PENANAfmKikteFmr
23161Please respect copyright.PENANA7ZKurP4tL2
"Dedy memang di keroyok, tapi teman-teman asrama Dedy balik meyerang mereka, dan berhasil mengalahkan Hamka dan seluruh asrama Hamza, bahkan sampe ke santri pengabdian yang ada di asrama Hamza." Jelas Doni, ia terlihat biasa-biasa saja.23161Please respect copyright.PENANAmc4T6rfgO9
23161Please respect copyright.PENANABdr75gQJIY
"Habislah kita." Keluh Azril.23161Please respect copyright.PENANANtiElylZD1
23161Please respect copyright.PENANARC1jN15OXb
"Hamka cuman ada masalah sama gue, kita berharap saja dia main adil, satu lawan satu sama gue." Ujar Rayhan, menenangkan Azril yang tampak pucat.23161Please respect copyright.PENANA4LPfSLtxHg
23161Please respect copyright.PENANAxRiEB4epMw
"Gue akan ajak anak-anak dari asrama gue." Ujar Doni.23161Please respect copyright.PENANATJXKhEk5so
23161Please respect copyright.PENANAsvBpytpCMc
Nico melihat Doni. "Apa mungkin Heru mau bantuin Lo?" Ujar Doni pesimis.23161Please respect copyright.PENANACFeE14XaKl
23161Please respect copyright.PENANAAibowEMLtg
"Kalau dia tidak mau, ini gue yang bicara." Doni mengepalkan tinjunya di hadapan teman-temannya.23161Please respect copyright.PENANAd1DybKJyrp
23161Please respect copyright.PENANApz8I6Qop1M
Plok... Plok... Plok...23161Please respect copyright.PENANAXZiUpwJmWu
23161Please respect copyright.PENANAEFjPSh0yJS
Nico bertepuk tangan. "Akhirnya teman gue mau juga menguasai asrama Al Fatih. Gue dukung Lo sob." Ujar Nico bersemangat. Dulu ia sempat berambisi merebut kekuasaan asrama Al Fatih, tapi kalah dari Heru. Berbeda dengan Doni yang sama sekali tidak tertarik untuk merebutkan orang nomor satu di asrama Al Fati.23161Please respect copyright.PENANAoaMd6HY9bX
23161Please respect copyright.PENANAgxA5LCDt7e
Obrolan seru mereka harus terputus ketika seorang Ustadza yang mengajar hari ini masuk ke kelas mereka.23161Please respect copyright.PENANAcdfK0uHeTY
23161Please respect copyright.PENANA0E7K3Psiz8
*****23161Please respect copyright.PENANAKI83MrP0yU
23161Please respect copyright.PENANAZWopmQ0nbm
Rayhan, Doni, Nico, dan Azril tampak pucat pasi selama proses ngajar mengajar bersama Ustadza Risty. Terutama Rayhan, ia masih ingat jelas kalau Ustadza Risty sempat melihat keberadaannya ketika bergantungan di dahan pohon jambu belakang rumah Ustadza Risty.23161Please respect copyright.PENANA6pPKNrActA
23161Please respect copyright.PENANAHFiqLlXJCa
Tetapi selama proses mengajar, Ustadza Risty terlihat biasa-biasa saja, tidak ada hal yang aneh dari cara Ustadza Risty mengajar mereka.23161Please respect copyright.PENANAwldO2ooHmS
23161Please respect copyright.PENANASEcte22N5k
"Hari ini kita akan membahas tentang salah satu dosa besar. Siapa yang bisa menebaknya." Unjuk Ustadza Risty kepada murid-muridnya.23161Please respect copyright.PENANAINlp1mOzuF
23161Please respect copyright.PENANAN6ox1fbdLg
"Menyembah berhala."23161Please respect copyright.PENANAIUlmfWuIjJ
23161Please respect copyright.PENANAJPmqEPbdll
"Musrik."23161Please respect copyright.PENANA9xzljM83Q8
23161Please respect copyright.PENANAzy8EKTtcTU
"Maling."23161Please respect copyright.PENANApefrxmyIk3
23161Please respect copyright.PENANAWPx3Ac3B7L
"ZINA."23161Please respect copyright.PENANAiWLeiGwS1z
23161Please respect copyright.PENANAO2tS9CNWQ7
Deg...23161Please respect copyright.PENANAUYanKh6K5r
23161Please respect copyright.PENANAFIKhRVpP1U
Mata Ustadza Risty melirik kearah Rayhan yang baru saja menyebutkan salah satu dosa besar yang di lakukan manusia di dunia ini. Yaitu Zina. Hari ini, Ustadza Risty akan membahas tentang zina yang akhir-akhir ini merajalelah di kalangan anak remaja pada umumnya.23161Please respect copyright.PENANA65tr4HEkHd
23161Please respect copyright.PENANA1W7iQ4GQWC
Tapi entah kenapa ketika kalimat itu keluar dari Rayhan, Risty merasa tubuhnya gemetar, ada sesuatu yang aneh yang membuncah di hati Risty.23161Please respect copyright.PENANAVEhpNutWf2
23161Please respect copyright.PENANA6YyfL1YqHA
Masih ingat jelas mata pemuda itu ketika menatapnya dalam keadaan telanjang. Tatapan yang tajam, seakan pemuda itu mengisyaratkan kalau pemuda itu menginginkan dirinya. Tentu saja ia sangat marah, tapi anehnya ia tidak bisa mengekspresikan kemarahannya kepada Rayhan.23161Please respect copyright.PENANAnZ29F4t9c5
23161Please respect copyright.PENANAlkMMqRGv5K
"Benar... Ustadza hari ini akan membahas tentang zina. Apa itu zina?" Ujar Ustadza Risty sembari menuliskannya di papan tulis. "Pengertian zina, macam-macam zina, dampak zina, dan hukum zina." Lanjut Ustadza Risty, sementara dari belakang Rayhan menatap nanar kearah Ustadza Risty.23161Please respect copyright.PENANAybvz6icWRR
23161Please respect copyright.PENANAi1gm88MYd7
"Kita mulai dari pengertian zina. Ada yang tau?" Ustadza Risty melihat satu persatu kearah muridnya. Dan ia melihat Rayhan mengangkat tangannya. "Iya Ray, coba kamu jelaskan." Walaupun ia tersenyum tapi hatinya bergejolak.23161Please respect copyright.PENANAfLgTfpT83S
23161Please respect copyright.PENANAue5PrvIVSP
Rayhan berdiri. "Zina adalah perbuatan bersanggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan atau perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina." Ucap Rayhan lantang tanpa gagu.23161Please respect copyright.PENANAsF5dsXbJRO
23161Please respect copyright.PENANAUQ7HBVdwbg
"Benar sekali! Zina tidak selalu berhubungan dengan bersenggama." Ujar Ustadza Risty. "Segala bentuk seksualitas bisa masuk dalam katagori zina, seperti onani, menonton video porno, terangsang melihat lawan jenis dan..." Ustadz Risty menatap Rayhan. "Mengintip." Tutur Ustadza Risty pelan, tapi bisa di dengar jelas oleh Rayhan.23161Please respect copyright.PENANAcxoNtZ2Fsk
23161Please respect copyright.PENANAzsU2cSI0xf
Pemuda itu menelan air liurnya, wajah tampak pucat pasi. Kini ia semakin yakin kalau aksinya tadi pagi telah ketahuan. Berulang kali Rayhan mengusap keringat di wajahnya yang sebesar biji jagung, sanking tegangnya.23161Please respect copyright.PENANAAZTm8wqiiK
23161Please respect copyright.PENANAZ4ISdnkkVb
Ustadza Risty kembali melanjutkan penjelasannya tentang zina, baik itu pengertian zina, akibat buruk dari perbuatan zina dan jenis-jenis zina yang sering di lakukan tanpa di sadari. Tak lupa Ustadza Risty juga memberi tau tentang hukum zina dan dalil-dalil yang mendukung tentang perzinahan.23161Please respect copyright.PENANAw5D4NddMKu
23161Please respect copyright.PENANA6Wjds3st0C
Ia juga memberikan tips untuk murid-murid nya bagaimana cara menghindari zina, dan secara tidak langsung ia menyentil Rayhan yang kini lebih banyak diam.23161Please respect copyright.PENANAaHi4oXPi7X
23161Please respect copyright.PENANAbtNJ4ykbn7
Tidak terasa waktu berjalan cepat, walaupun Rayhan merasa waktu berjalan sangat lambat ketika Ustadza Risty menjelaskan tentang zina. Ada rasa takut yang luar biasa di rasakan Rayhan, tapi rasa takut tersebut malah membuat adrenalin Rayhan terpacu menanti apa yang akan di lakukan Ustadza Risty kepada dirinya.23161Please respect copyright.PENANAQNC45mZCsj
23161Please respect copyright.PENANA43pJ83rYlV
"Baiklah anak-anak, bab zina untuk hari ini, Ustadz rasa sudah cukup. Kita tutup pelajaran hari ini dengan melapaskan alhamdalah."23161Please respect copyright.PENANApv1bHPISon
23161Please respect copyright.PENANAafhta9s1Nz
"Alhamdulillah hirobbilalamin."23161Please respect copyright.PENANAMIzILRO2BJ
23161Please respect copyright.PENANApCAxKczKrq
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap Ustadza Risty yang di jawab serentak oleh murid-muridnya. "Oh ya, Rayhan nanti sore kamu ke rumah Ustadza." Ustadza menatap Rayhan sebentar kemudian berlalu pergi.23161Please respect copyright.PENANAYVp8irIuFv
23161Please respect copyright.PENANA9KLaB0yJaj
"Tamat Ray!" Celetuk Nico.23161Please respect copyright.PENANABtiTrNDIGH
23161Please respect copyright.PENANAAsqeCCHHMI
Rayhan mendesah pelan sembari membereskan barang-barang miliknya ke dalam tas.23161Please respect copyright.PENANAdHZJT1uKv1
23161Please respect copyright.PENANAflA5JAkO7s
*****23161Please respect copyright.PENANApl4s1kmD1i
23161Please respect copyright.PENANANh5to8m1Qh
23161Please respect copyright.PENANA6IsjruDU5l
23161Please respect copyright.PENANAzIQK1Q4Rya
Di ruangan berbeda...23161Please respect copyright.PENANAeUziDDz4uV
23161Please respect copyright.PENANA2qgjFUznOO
Ketika seluruh santri berhamburan keluar kelas ketika mendengar suara lonceng tanda berakhirnya sekolah, tidak dengan gadis cantik bernama Fei, berusia 18 tahun. Ia tertahan di dalam kelas bersama seorang Ustadzah yang di kenal killer di pesantren karena sikap tegasnya.23161Please respect copyright.PENANAnkcvV6GUbW
23161Please respect copyright.PENANACf69Ecgjc4
Ia berdiri di depan kelas tidak jauh dari kursi sang Ustadza, sementara bibirnya komat Kamit menghafal pelajaran mahfuzod yang di ajarkan oleh Ustadza Wanda.23161Please respect copyright.PENANAyq9PxZAQ07
23161Please respect copyright.PENANAMi1I0Qcoj6
"Gimana udah hafal?" Tanya Ustadza Wanda.23161Please respect copyright.PENANAP3u2veABOk
23161Please respect copyright.PENANASbbTGoECjN
Fei tertunduk, kedua kakinya gemetar entah karena rasa takut berlebih, atau di karenakan kakinya kesemutan karena terlalu lama berdiri. "Be-be-belum Ustadza." Jawab Fei yang terlihat sangat gugup, ia tidak berani memandang Ustadza Wanda.23161Please respect copyright.PENANADvCRD9JriU
23161Please respect copyright.PENANANQlwHBsO6J
"Kenapa kamu tidak hafal." Ustadza Wanda berdiri dari kursinya.23161Please respect copyright.PENANATLRZAR2K7W
23161Please respect copyright.PENANA2vhaZOz1Z0
Ia merangkul pundak muridnya yang masih berdiri kaku di depan kelas. "Ana lupa kalau ada hafalan Ustadza." Tubuhnya merinding ketika Ustadza Wanda membelai punggungnya.23161Please respect copyright.PENANAr1EgsjuO59
23161Please respect copyright.PENANA5IvbYBrNv0
"Alasan kamu, bilang aja males." Jari lentik Ustadza Wanda turun menuju pinggangnya.23161Please respect copyright.PENANA99YGtrdFH5
23161Please respect copyright.PENANARE7JrKPVn6
Bulu kuduk Fei rasanya berdiri ketika ia merasakan ada belaian lembut di bongkahan pantatnya. "Hehehe... Iya Ustadza." Jawab Fei yang kini terlihat mulai rileks, instingnya berkata kalau Ustadza Wanda tidak akan memberikannya sebuah hukuman yang berat.23161Please respect copyright.PENANAskbWR4ieUL
23161Please respect copyright.PENANAlz4DZlZQLc
Gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang lesbi memang sudah tersebar di kalangan para santri, hanya saja, tidak semua santri yang mengetahui kebenaran sosok Ustadza Wanda yang di kenal sangat tegas.23161Please respect copyright.PENANAeQE0LztLn0
23161Please respect copyright.PENANAVH3XdlGu5W
Tapi hari ini, gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang LGBT memang benar adanya.23161Please respect copyright.PENANAXgSJuFV6PO
23161Please respect copyright.PENANAUWiqCbWe4g
Fei kini menyaksikan sendiri kalau Ustadza Wanda memang seorang lesbi. Tetapi walaupun begitu Fey tidak perduli, baginya yang terpenting selamat dari hukuman Ustadza Wanda, walaupun itu artinya ia harus telah di jamah oleh Ustadza Wanda kepada dirinya.23161Please respect copyright.PENANAhZZe7jYEu7
23161Please respect copyright.PENANAHiHUJpYBvR
"Ngaku sekarang kan." Ucap Ustadza Wanda berbarengan dengan mencolek selangkangan muridnya.23161Please respect copyright.PENANAbTk4tkPLzE
23161Please respect copyright.PENANAP7hzCCkm6s
"Maaf ya Ustadza!" Melas Fei.23161Please respect copyright.PENANA7lKH9gbRam
23161Please respect copyright.PENANAKuRKNp1Tdc
Ia memasang wajah imut yang membuat Ustadza gemas. Alhasil Ustadza Wanda mencubit pipi Fei yang agak tembem.23161Please respect copyright.PENANAC7DeQoCsPQ
23161Please respect copyright.PENANApo5jYK9zP6
Kemudian ia meminta Fei duduk di kursi bagian pojok belakang, kemudian Ustadza Wanda duduk di samping muridnya dan meminta muridnya untuk kembali menghafal, dia mengancam tidak akan mengizinkan muridnya pulang kalau Fei tetap bisa menghafalnya.23161Please respect copyright.PENANA8Zqoee64A0
23161Please respect copyright.PENANAu9aCfIEEwk
Selagi Fei mengulang hafalan, Ustadza Wanda kembali merangsang muridnya. Ia meletakan tangan diatas paha muridnya sembari mengelusnya.23161Please respect copyright.PENANAdXOFH7rHaJ
23161Please respect copyright.PENANAPWjUbWHhZi
Fei sempat melirik kearah Ustadza Wanda sembari menggigit bibir merahnya. Jujur ia mulai terangsang, tubuhnya seakan kesemutan dan bibir vaginanya di rasakan berdenyut-denyut bagaikan detak nadi.23161Please respect copyright.PENANA1KBC0GAq8u
23161Please respect copyright.PENANASBnJuwY3B8
"Kamu tuh sebenarnya cantik, tapi sayang kamu tuh males." Ucap Ustadza Wanda.23161Please respect copyright.PENANAgM9mzMOvUx
23161Please respect copyright.PENANABnhqXDWqEi
Fei terdiam mendengarnya, ia membiarkan rok hijau yang di kenakannya di singkap keatas. Fei sedikit tenang karena ia memakai dalaman piyama. Kemudian ia kembali merasakan pijitan di selangkangannya. Mata Fei sayu menatap Ustadza Wanda yang tengah tersenyum kepadanya.23161Please respect copyright.PENANAYeEs5WKrSa
23161Please respect copyright.PENANAdDPeWiyAyr
Tangan Wanda turun ke lengan muridnya, lalu menyusup diantara ketiak muridnya, menyentuh payudara Fey yang membulat sempurna.23161Please respect copyright.PENANAoRNrhHFSet
23161Please respect copyright.PENANAT31XQDv5FQ
"Eenghkk..." Desah Fei.23161Please respect copyright.PENANAliVhzi7WHr
23161Please respect copyright.PENANA6U7qbFpVC0
Remasan-remasan kecil telapak tangan Wanda membelai payudara Fei. Sementara di bawah sama jarinya memijit selangkangan muridnya.23161Please respect copyright.PENANAiuhbYresaI
23161Please respect copyright.PENANAjkhBTTDRf7
Walaupun agak kecewa karena Fei memakai celana training, tetapi Wanda berusaha mengabaikan kekecewaan nya, dan fokus merangsang tubuh muridnya yang sepertinya makin hanyut akan sentuhannya. Jari Wanda naik keatas, ia menyusup kedalam celana tidur Fei.23161Please respect copyright.PENANAlEHoiWv7ta
23161Please respect copyright.PENANAHyKjG5nHVK
Reflek Fei menahan pergelangan tangan Gurunya, ia belum siap kalau harus sampai sejauh itu.23161Please respect copyright.PENANA5akjKd0f8i
23161Please respect copyright.PENANAOpVSObtP7b
Tapi Wanda sudah berpengalaman menghadapi penolakan seperti yang di lakukan muridnya. Ia hanya perlu sedikit bersabar agar bisa menaklukkan muridnya.23161Please respect copyright.PENANAakiCGxNP1B
23161Please respect copyright.PENANA3jYmeN7sN3
"Sekarang kamu boleh pulang, tapi nanti malam kamu ke kamar Ustadza." Perintah Wanda, ia segera menarik diri dari muridnya. Bagianya saat ini sudah lebih cukup.23161Please respect copyright.PENANAtZvHEUSVg9
23161Please respect copyright.PENANAOxjdwHz8AL
Fei terdiam di tempatnya, dengan perasaan berkecamuk saat ini. Ia sendiri merasa sangat normal, tapi entah kenapa ia sangat terangsang ketika Ustadza Wanda menyentuhnya. Bahkan seandainya saja Ustadza Wanda mau sedikit memaksanya, mungkin ia akan membiarkan jari-jari Ustadza Wanda bermain dengan selangkangannya.23161Please respect copyright.PENANAvmW6xHni6W
23161Please respect copyright.PENANAL6j0mpEnP0
Ada rasa penyesalan di dalam diri Fei ketika melihat sosok Ustadza Wanda yang menghilang di balik pintu kelasnya. Tapi kekecewaan nya memudar mengingat nanti malam ia akan kembali menghadap Ustadza Wanda.23161Please respect copyright.PENANAFrlEXz7aKD
23161Please respect copyright.PENANASMPBM6vJ0J
Entah apa yang akan terjadi nanti malam, yang pasti saat ini ia sangat tegang menanti pertemuannya dengan Ustadza Wanda.23161Please respect copyright.PENANADwZzS0gaMv
23161Please respect copyright.PENANAGe3Xzgny2k
*****23161Please respect copyright.PENANAla40QulrKs
23161Please respect copyright.PENANAMyS19Chspb
23161Please respect copyright.PENANAbJ2DoErXrG
23161Please respect copyright.PENANAsDalgB0n9L
23161Please respect copyright.PENANAi0v69unWaF
"Kak, aku keluar dulu ya." Rayhan mencomot kue kering yang baru saja di angkat dari oven. Ia buru-buru meninggalkan dapur sebelum Kakaknya menyadari kalau kue nya baru saja hilang satu.23161Please respect copyright.PENANAk1xzItC63Y
23161Please respect copyright.PENANAFALVpLHmDd
"Mau kemana kamu Dek?"23161Please respect copyright.PENANA3jLMjAbDS9
23161Please respect copyright.PENANA7In58GWr9f
Rayhan menatap Kakaknya yang berada di balik pemisah dapur. "Mau main bola, seperti biasa Kak." Ujar Rayhan, sembari mengenakan sandal Eiger miliknya.23161Please respect copyright.PENANAPb1rhlUtLP
23161Please respect copyright.PENANAkT5C9rbG3Z
"Pulangnya jangan terlalu sore." Teriak Zaskia dari dapur.23161Please respect copyright.PENANAIJI7jMVQ4j
23161Please respect copyright.PENANAKoiLmyviPi
"Iya Kak! Assalamualaikum..." Rayhan melambaikan tangannya kearah Zaskia.23161Please respect copyright.PENANAnswD1Xp0Yw
23161Please respect copyright.PENANA0TohR6v7I0
"Waalaikumsalam."23161Please respect copyright.PENANA2HaFkb6BZF
23161Please respect copyright.PENANAeWfxmZzAjM
Rayhan bergegas berjalan menuju kediaman Ustadza Risty. Selama di perjalanan Rayhan terus berfikir bagaimana cara memberi alasan kepada Ustadza Risty, agar ia tidak mengadukan perbuatannya kepada Kakaknya Zaskia. Dan akan lebih bahaya lagi kalau Ustadza Risty membawa kasusnya ke mahkamah pesantren, bisa-bisa ia akan di keluarkan dari pesantren, itu artinya Kak Zaskia akan sangat kecewa terhadap dirinya.23161Please respect copyright.PENANAeAKo1QZYif
23161Please respect copyright.PENANAzkmBWmzf4c
Tapi kalaupun Ustadza Risty berniat membawanya ke mahkamah pesantren, kenapa ia tidak langsung menyeretnya, bukankah itu lebih mudah?.23161Please respect copyright.PENANAYBcc9DL4ox
23161Please respect copyright.PENANAv3ydSH6ywx
Rayhan menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin terlalu banyak berfikir. Masalah Hamka belum juga selesai, sekarang ia malah di hadapi sebuah masalah yang lebih pelik lagi, yang mengancam masa depannya di pesantren.23161Please respect copyright.PENANAM2VWeVdb2g
23161Please respect copyright.PENANAh8aQq7nZuW
Setibanya di rumah Ustadza Risty, suasana rumah Ustadza Risty terlihat sepi. Seakan tidak ada aktivitas di dalam rumah. Rayhan mendekati pintu rumah Ustadza Risty, dengan satu tarikan nafas, Rayhan hendak mengetuk daun pintu rumah Ustadza Risty. Tapi tiba-tiba...23161Please respect copyright.PENANAQ6KkIWSJp0
23161Please respect copyright.PENANAtPGaf5NxQQ
Praaaang....23161Please respect copyright.PENANAiXSissQ6Ob
23161Please respect copyright.PENANAVHcBPgXWXL
Rayhan mendengar ada suara gaduh di dalam rumah Ustadza Risty. Kemudian terdengar suara teriakan Ustadza Risty dari dalam rumahnya.23161Please respect copyright.PENANA8vqSNrNjID
23161Please respect copyright.PENANA1rGT2YOcmi
"Apa kurangnya aku Abi? Kenapa Abi mau nikah lagi." Isak tangis Ustadza Risty.23161Please respect copyright.PENANA4fUwtD53fy
23161Please respect copyright.PENANAzrqG1MTWb4
"Apa Umi mau melawan perintah agama?"23161Please respect copyright.PENANANjRP8cBGzk
23161Please respect copyright.PENANAULM7Qyctg0
"Tapi Umi gak ridho Bi! Selama ini Umi sudah melakukan apapun yang Abi inginkan. Tapi kenapa Abi sekarang mau ninggalin Umi."23161Please respect copyright.PENANA5mYLXfGox1
23161Please respect copyright.PENANAdb9VwLbTGk
"Capek ngomong sama Umi."23161Please respect copyright.PENANA1bjCBUCOZb
23161Please respect copyright.PENANAHu1C0aFwZx
Rayhan tersentak kaget mendengar keributan yang ada di dalam rumah Ustadza Risty. Ketika ia mendengar langkah kaki yang menuju kearahnya, Rayhan segera bersembunyi di balik dinding samping rumah Ustadza Risty. Ia sempat melihat Ustad Fuad keluar dari rumah mereka.23161Please respect copyright.PENANAnHsqV2dsIT
23161Please respect copyright.PENANAjWA3UieIaa
Dari wajahnya terlihat jelas kalau Ustad Fuad sangat emosi. Ia menghentakkan kakinya meninggalkan rumah mereka. Selepas kepergian Ustad Fuad, Rayhan keluar dari persembunyiannya.23161Please respect copyright.PENANAltItKhMtLs
23161Please respect copyright.PENANA9yYCJwekp0
Sejenak Rayhan menghela nafas. Sekarang ia di buat bingung, antara ingin tetap menghadap Ustadza Risty atau kembali pulang ke rumahnya, mengingat kondisi ustadzah Risty saat ini yang tengah bersedih.23161Please respect copyright.PENANAFRmRsGdi99
23161Please respect copyright.PENANAX615DM1i6Y
"Ray!"23161Please respect copyright.PENANA0DDFtQSHO5
23161Please respect copyright.PENANAf5gPIaRiVQ
Rayhan menoleh ke belakang. "Eh iya Ustadza." Jawab Rayhan tergagap saat melihat Ustadza Risty berdiri di ambang pintu sembari mengusap air matanya.23161Please respect copyright.PENANA6YNvldoTT2
23161Please respect copyright.PENANAyyNqTgMYff
"Ayo masuk." Perintahnya.23161Please respect copyright.PENANAsRXpOT2Hw8
23161Please respect copyright.PENANALGJKCgejiP
Walaupun Rayhan merasa ini bukan waktu yang tepat ia menemui Ustadza Risty, tapi seruan Ustadza Risty tentu tak bisa ia abaikan. Toh kalau memang Ustadza Risty butuh waktu sendiri, rasanya tidak mungkin ia memintanya untuk masuk.23161Please respect copyright.PENANAb3L3Sj29Kq
23161Please respect copyright.PENANAp3BcTY5K1A
Rayhan duduk di sofa milik Ustadza Risty, sementara Ustadza Risty duduk di sampingnya.23161Please respect copyright.PENANAVohyJxoSYs
23161Please respect copyright.PENANA0i94wEVvqM
"Ustadza!" Rayhan menyodorkan tisu.23161Please respect copyright.PENANAikRIcKtrdP
23161Please respect copyright.PENANApbDQDzzcND
Ustadza Risty tersenyum tipis. "Terimakasih Ray!" Ia menyeka air matanya dengan tisu. Dari ekspresi wajahnya, Rayhan bisa merasakan kesedihan yang di rasakan ustadza Risty.23161Please respect copyright.PENANAfu77x95BSz
23161Please respect copyright.PENANAuLR8U77o5q
"Kamu tadi denger Ustadza ribut sama Ustad Fuad?"23161Please respect copyright.PENANASH4J02437r
23161Please respect copyright.PENANARJX650gcv9
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Iya, tapi tidak begitu jelas." Jawab Rayhan sedikit berbohong.23161Please respect copyright.PENANAKKX8o2Cgo0
23161Please respect copyright.PENANA0VpzMlj25p
"Tolong jangan kasih tau siapa-siapa, apa yang kamu dengar barusan ya." Pinta Ustadza Risty, Rayhan menganggukkan kepalanya. Walaupun Ustadza Risty tidak memintanya, Rayhan akan tetap menjaga aib keluarga gurunya itu.23161Please respect copyright.PENANA3IscnHRAr8
23161Please respect copyright.PENANAPAQv3Pg1l6
"Terimakasih ya Nak! Ustadza sangat malu kalau sampai ada orang lain yang tau." Aku Ustadza Risty.23161Please respect copyright.PENANA8pEWhIvIGj
23161Please respect copyright.PENANAa5YnghMwrE
Rayhan tentu saja mengerti. "Rahasia Ustadza aman sama saya, hehehe..." Canda Rayhan sembari menepuk dadanya, tingkah konyol Rayhan, membuat Ustadza Risty tertawa.23161Please respect copyright.PENANA1WFo1nFloO
23161Please respect copyright.PENANA4uwlFVp0j4
"Bisa aja kamu Ray."23161Please respect copyright.PENANAJfbyQ2b5Om
23161Please respect copyright.PENANAdLtIFXlxSS
"Hehehe..."23161Please respect copyright.PENANAo7wEaX08Vv
23161Please respect copyright.PENANAZqpaY8Gb81
Mereka terdiam sejenak, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Rayhan sibuk memikirkan masalahnya karena ketahuan mengintip pagi tadi. Sementara Ustadza Risty memikirkan nasib keluarganya. Ia tentu tak ingin bercerai, tapi ia juga tidak ingin di madu oleh suaminya.23161Please respect copyright.PENANAYoHUwEpUK2
23161Please respect copyright.PENANA4yiguHqYZf
Ustadza Risty menghela nafas cukup keras, menyadarkan lamunan Rayhan.23161Please respect copyright.PENANAdYfgIQYYGw
23161Please respect copyright.PENANAM9L7qPCy5b
"Oh iya Ustadza! Ehmm... Soal Ustadza memanggil saya ke sini ada apa ya?" Tanya Rayhan, ia berharap apa yang ia duga salah, walaupun kemungkinan itu sangat kecil.23161Please respect copyright.PENANA5dJiRTYxVO
23161Please respect copyright.PENANAldtcRqagod
Ustadza Risty mengangkat alisnya, sembari menatap Rayhan dengan tatapan menyelidik. "Yakin kamu gak tau? Apa pura-pura gak tau?" Selidik Ustadza Risty, Rayhan tersenyum kecut sembari menggaruk-garuk kepalanya.23161Please respect copyright.PENANAo0rfKl0Vck
23161Please respect copyright.PENANAlCMs5u86OR
"Soal tadi pagi ya Ustadza."23161Please respect copyright.PENANAJu9CUyjfAo
23161Please respect copyright.PENANAgTqbAyYrmc
"Tuh tau..." Ujar Ustadza Risty yang terlihat lebih santai. "Sebenarnya Ustadza berencana ingin mengintrogasi kamu dan menghukum kamu seberat-beratnya. Tapi karena masalah tadi, lebih baik Ustadza tunda dulu." Ujar Risty, membawa kabar gembira bagi Rayhan.23161Please respect copyright.PENANAKS2s9Dlier
23161Please respect copyright.PENANAbvN693Gd92
"Alhamdulillah." Rayhan mengusap wajahnya penuh syukur.23161Please respect copyright.PENANAMCxc6iufGm
23161Please respect copyright.PENANAptg6pKwnx3
"Jangan senang dulu, ini hanya sementara."23161Please respect copyright.PENANAfZMo9OBVKM
23161Please respect copyright.PENANAklplOM9P7D
Rayhan kembali tersenyum. "Gak apa-apa Ustadza! Setidaknya untuk saat ini saya aman. Hehehe...." Girang Rayhan, yang membuat Ustadza Risty tertawa makin keras.23161Please respect copyright.PENANAtoWhUzTZww
23161Please respect copyright.PENANAj42vX1gSgW
"Ustadza kok jadi berubah pikiran ya." Risty mengetuk-ngetuk dagunya.23161Please respect copyright.PENANAIspV3nCFSp
23161Please respect copyright.PENANAd06A9snWJl
Wajah Rayhan mendadak panik. "Ya... Jangan dong Ustadza!" Melas Rayhan. "Sembari menatap wajah cantik Ustadza Risty, yang membuat wajah Ustadza Risty merona merah.23161Please respect copyright.PENANAT8ehThAxK1
23161Please respect copyright.PENANAeVjIyhznEj
"Hihihi... Makanya jangan senang dulu." Goda Ustadza Risty. "Tapi terimakasih ya Ray! Karena kamu sekarang beban Ustadza jadi sedikit berkurang." Terang Ustadza Risty, sembari merapikan jilbab pashmina yang di kenakannya.23161Please respect copyright.PENANAw0INLk75jk
23161Please respect copyright.PENANAuhRlUwkou4
"Saya siap kok jadi pendengar yang baik untuk Ustadza."23161Please respect copyright.PENANAnhycPikzZX
23161Please respect copyright.PENANAfei5YeR1ta
Kening Ustadza Risty berkerut. "Curhat sama kamu maksudnya?" Tanya Ustadza Risty tak yakin, Rayhan menganggukkan kepalanya.23161Please respect copyright.PENANANNoMb6wide
23161Please respect copyright.PENANAdnLb1678aG
"Ya mau sama siapa lagi? Bukannya Ustadza tidak mau orang lain tau masalah Ustafza? Satu-satunya orang yang bisa Ustadza ajak bicara ya cuma sama saya." Analogi yang di sampaikan Rayhan sangat tepat bagi Ustadza Risty, satu-satunya orang yang bisa di ajaknya berbagi hanya Rayhan.23161Please respect copyright.PENANAV4LgNMqzoz
23161Please respect copyright.PENANAOojTXDHL26
Tapi yang jadi masalah, apa pemuda itu mengerti dengan problematika rumah tangga yang di hadapinya saat ini? Mengingat Rayhan di matanya, hanyalah anak kemarin sore.23161Please respect copyright.PENANAHFvORvAP7m
23161Please respect copyright.PENANAZkjyrUSVTw
*****23161Please respect copyright.PENANAApA4qhqcxl
23161Please respect copyright.PENANAD6CkV9tJrW
23161Please respect copyright.PENANAHOIJH5SnVF
23161Please respect copyright.PENANAdaZ9jedCxz
23161Please respect copyright.PENANAgRWx4kltPX
23161Please respect copyright.PENANACkpzsrIiMM
23161Please respect copyright.PENANAvvyeqsIeBF
23161Please respect copyright.PENANABBS4d72XkW
23161Please respect copyright.PENANAeJg1Arsxms
23161Please respect copyright.PENANArpHc7ibl6f
Suara adzan magrib berkumandang dari manara masjid yang tidak begitu jauh dari rumah Haja Laras. Wanita berparas cantik itu baru saja selesai mandi, tepatnya mandi wajib, setelah hampir tiga jam lamanya ia di perkosa oleh Daniel. Walaupun Laras ragu kalau dirinya masih pantas di sebut sebagai korban pemerkosaan oleh keponakan nya.23161Please respect copyright.PENANAJOH8i1HpSL
23161Please respect copyright.PENANAgnkcPXzuzr
Setibanya di dalam kamar, Laras berdiri di depan sebuah cermin besar, ia menatap dirinya yang kini berlumur dosa. Entah, apakah kubangan dosa yang ada di dalam dirinya masih bisa di bersihkan atau tidak.23161Please respect copyright.PENANA2SBNOjnLLj
23161Please respect copyright.PENANATBubsNYhXY
Laras menanggalkan handuknya, membiarkan tubuh telanjangnya yang sempurna. Sepasang payudaranya terlihat semakin ranum dan kencang semenjak di pegang Daniel. Sementara rambut kemaluannya terlihat semakin subur, karena ia tidak pernah lagi mencukurnya.23161Please respect copyright.PENANA34Sd951hRb
23161Please respect copyright.PENANAkFhRQbB1bL
Sudah tidak terhitung berapa kali kontol jumbo Daniel menyeruak masuk ke dalam memeknya. Sudah tidak terhitung lagi berapa liter sperma Daniel bersemayam di dalam rahimnya.23161Please respect copyright.PENANAf95Xz798JK
23161Please respect copyright.PENANAbtUMb9X3O0
Sejauh ini Laras cukup bersyukur, karena ia tidak juga mengandung anak dari hubungan terlarang mereka berdua, mengingat ia tidak pernah lagi mengonsumsi pil KB yang biasa ia beli di apotik seperti yang di minta Daniel kepadanya.23161Please respect copyright.PENANAcuWElyzP6M
23161Please respect copyright.PENANAhtbSpXxuxk
Ia segera mengambil satu stel pakaian dalam berwarna hitam, dan sebuah daster santai lengan panjang berwarna putih dengan motif bunga.23161Please respect copyright.PENANA4e4TlLqMGN
23161Please respect copyright.PENANA1hXvaG2OXF
Saat ia tengah memakai jilbab simple yang berbahan kaos, tanpa di sengaja ia melihat siluet bayangan seseorang yang menghilang dari depan pintu kamar tidurnya yang sedikit terbuka. Walaupun hanya beberapa detik, Laras yakin kalau seseorang baru saja mengintipnya.23161Please respect copyright.PENANAXumprFAjg9
23161Please respect copyright.PENANAi1O0tHjg7H
Tapi siapa?23161Please respect copyright.PENANA7todEMMJ36
23161Please respect copyright.PENANA8Zu1gJIub6
Daniel? Tidak mungkin.... Kalau pemuda itu mau, ia hanya perlu masuk dan menyergapnya. Kemungkinan satu-satunya yang ada di benak Laras ada satu nama, yaitu Azril putranya.23161Please respect copyright.PENANALVBc6QlrNk
23161Please respect copyright.PENANANwrLieBrGC
Laras tersenyum misterius, ia meremas kedua tangannya sembari membayangkan hukuman apa yang pantas untuk putranya nanti. Dengan menghukum Azril, rasa kesalnya dengan Daniel bisa sedikit terobati.23161Please respect copyright.PENANAxWiHLOTLDF
23161Please respect copyright.PENANAOoKm1ciDtQ
***** 23161Please respect copyright.PENANAZdZShPwJUc