Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.28611Please respect copyright.PENANAtYfcXSrA6V
28611Please respect copyright.PENANAff1t6cZw45
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.28611Please respect copyright.PENANAwBOa8yhGGv
28611Please respect copyright.PENANAqc1ToKYGVK
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.28611Please respect copyright.PENANAkAHoRRjrA1
28611Please respect copyright.PENANABFB318kmyl
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.28611Please respect copyright.PENANAta6XBbcMzQ
28611Please respect copyright.PENANACmJzUOMcl9
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.28611Please respect copyright.PENANAM3oSCpSdQB
28611Please respect copyright.PENANAi4kFd3SSvN
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.28611Please respect copyright.PENANAIMmtj0KGyQ
28611Please respect copyright.PENANAiFhF7XIE0h
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.28611Please respect copyright.PENANAvRY7Fvndn0
28611Please respect copyright.PENANAh5Ylkdi3qT
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.28611Please respect copyright.PENANAmXQpnY9eQq
28611Please respect copyright.PENANAVmiUGasb3P
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.28611Please respect copyright.PENANA6Igs2JB6Ol
28611Please respect copyright.PENANARwZELDZY3T
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.28611Please respect copyright.PENANAjbB87zSM6q
28611Please respect copyright.PENANAy7Ob97VFfH
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.28611Please respect copyright.PENANA8ZWglCLKCE
28611Please respect copyright.PENANAgAbYyfgXLy
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.28611Please respect copyright.PENANAijNbLmWGck
28611Please respect copyright.PENANAhvskaIQpjj
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.28611Please respect copyright.PENANAE1LYCia0va
28611Please respect copyright.PENANAQrcqcbGnzW
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.28611Please respect copyright.PENANAAjdHuQlJje
28611Please respect copyright.PENANA0FBd3QmGkF
"Siap Kak."28611Please respect copyright.PENANAhU0aMzbJne
28611Please respect copyright.PENANAGkKY3qd5wu
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.28611Please respect copyright.PENANA3nMXmueyHs
28611Please respect copyright.PENANAvospHt3ySy
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.28611Please respect copyright.PENANAOBhpP3Q3Ta
28611Please respect copyright.PENANAETFyr2d5FS
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAIuKYcsbdVL
28611Please respect copyright.PENANA4ICTw3lVyi
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.28611Please respect copyright.PENANAEU0vLClNad
28611Please respect copyright.PENANAV2y56Ez05Z
*****28611Please respect copyright.PENANAlCwSelr98d
28611Please respect copyright.PENANA4OSXYMoB2M
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.28611Please respect copyright.PENANAtJwmfXLC2i
28611Please respect copyright.PENANAZS5CXtUgxO
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.28611Please respect copyright.PENANA2aINlhxWMu
28611Please respect copyright.PENANAaoTB25xun4
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.28611Please respect copyright.PENANAdR19Q7ttQo
28611Please respect copyright.PENANADRaA6vBMdq
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.28611Please respect copyright.PENANAQpCGmeCN5i
28611Please respect copyright.PENANAGKDv6L3iCm
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAQz0ewQ5eQ1
28611Please respect copyright.PENANASv4GTBz8SQ
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANA6iaTOteDU8
28611Please respect copyright.PENANAo6g9dHcfpo
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.28611Please respect copyright.PENANAYm9Fz5uIJf
28611Please respect copyright.PENANA68ECs59K8u
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.28611Please respect copyright.PENANAjpLsXrkzQi
28611Please respect copyright.PENANAJf8L2fQzgX
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.28611Please respect copyright.PENANAeDyeoGLYAM
28611Please respect copyright.PENANAMTzGWrsaDJ
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.28611Please respect copyright.PENANA24QNglk5nX
28611Please respect copyright.PENANA2nRZqc4NXx
Ya... 28611Please respect copyright.PENANAmvuLYCGjW6
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.28611Please respect copyright.PENANAuG8CZnUP6e
28611Please respect copyright.PENANAnx17JxtwYN
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.28611Please respect copyright.PENANAwNH6O7KVwq
28611Please respect copyright.PENANAD8YxeuzjpW
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANAtNv62h2EY7
28611Please respect copyright.PENANAf7DsLDew48
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANAEcNgc0z1DC
28611Please respect copyright.PENANAxMyojE8kYq
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANAb0dnuwvbU1
28611Please respect copyright.PENANAbwRfzEpLc3
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.28611Please respect copyright.PENANA59cBrPHI7g
28611Please respect copyright.PENANAZXTadHVcN4
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANAScybcpYB9D
28611Please respect copyright.PENANADQh3nYsEiD
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.28611Please respect copyright.PENANApzB8mvWlXU
28611Please respect copyright.PENANArJLAFaRNjY
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAbvUrXxGe5M
28611Please respect copyright.PENANAxFGMYLVgNs
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.28611Please respect copyright.PENANAS3U5TQ27E9
28611Please respect copyright.PENANAc54uTGL0QG
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.28611Please respect copyright.PENANAmgFcPBAkcm
28611Please respect copyright.PENANA7gd2sCEyFB
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.28611Please respect copyright.PENANAeBSL8qO2aN
28611Please respect copyright.PENANA9SSk4sjY5G
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAPeuma4tNKp
28611Please respect copyright.PENANAfblyC1zRHo
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.28611Please respect copyright.PENANAzHyzkj7Lnj
28611Please respect copyright.PENANAwpggf2Vzrg
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.28611Please respect copyright.PENANAGWXuG31sok
28611Please respect copyright.PENANA5MFlXVDxRB
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.28611Please respect copyright.PENANA3RkrKFt0uv
28611Please respect copyright.PENANApkROTBK5BC
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 28611Please respect copyright.PENANAbeeo2I3dPU
28611Please respect copyright.PENANAF4dfTM8oB6
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.28611Please respect copyright.PENANAyaxMkNvN86
28611Please respect copyright.PENANAKRLYxT8HTt
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.28611Please respect copyright.PENANADRM0IoRyZH
28611Please respect copyright.PENANAz1YuL0K8RE
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAiNNN2SSaAX
28611Please respect copyright.PENANA4MepymZDoS
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.28611Please respect copyright.PENANAR56MXBdBBo
28611Please respect copyright.PENANAtl9CW4RuUt
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAfWWlg6XDsG
28611Please respect copyright.PENANAbeeOtnwNcF
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.28611Please respect copyright.PENANA00E9lWNcT9
28611Please respect copyright.PENANAIoONG2tO71
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.28611Please respect copyright.PENANAaMU7hh3YKv
28611Please respect copyright.PENANAL2M82rXPnL
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.28611Please respect copyright.PENANAcSUeYP4TKV
28611Please respect copyright.PENANA4kFMxiUmbd
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANAEdA8zuIBzA
28611Please respect copyright.PENANAGHDcxlbjmb
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.28611Please respect copyright.PENANAMPkj7N7RTV
28611Please respect copyright.PENANAPV7F7bcFUi
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANA92HAxpx7pG
28611Please respect copyright.PENANASFQj5GO4VK
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.28611Please respect copyright.PENANA8gnjjNGnLS
28611Please respect copyright.PENANAUj3eNbU3Qt
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.28611Please respect copyright.PENANAT95f1q4MxJ
28611Please respect copyright.PENANAvS23WdZwn8
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.28611Please respect copyright.PENANAAE4lzbp0dG
28611Please respect copyright.PENANAetLoPOSDfN
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.28611Please respect copyright.PENANAjUrB5fJFww
28611Please respect copyright.PENANAqczonl5WoO
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.28611Please respect copyright.PENANA1sxqBFculA
28611Please respect copyright.PENANAEUI8PQngtw
Creetss... Creetss... Creetss...28611Please respect copyright.PENANAXgDVS39bBD
28611Please respect copyright.PENANASukGsHwODX
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANAsysRP4LjRz
28611Please respect copyright.PENANAzdv5tRwJJA
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.28611Please respect copyright.PENANA0nxaN8Dqh1
28611Please respect copyright.PENANAGpOjlfMkeG
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.28611Please respect copyright.PENANAkpZ7K6ls19
28611Please respect copyright.PENANAn4RdrIS1YP
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAcFnK8sWlt0
28611Please respect copyright.PENANAdLnFPhv8zh
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.28611Please respect copyright.PENANArSEkiqt7Ou
28611Please respect copyright.PENANAVyXCIjGTYq
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.28611Please respect copyright.PENANAqr8K5h0t0m
28611Please respect copyright.PENANAVb3UbFRa9G
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.28611Please respect copyright.PENANAUAXOoh6BPt
28611Please respect copyright.PENANAUB3oEjtK5L
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.28611Please respect copyright.PENANAjdo9GEoneK
28611Please respect copyright.PENANAbVt6sG7FzQ
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.28611Please respect copyright.PENANAGPiOunzvyM
28611Please respect copyright.PENANAfZNnCa6nts
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANADrN28rzrUl
28611Please respect copyright.PENANAfYKKD6rouQ
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANAMUrB8tl9W9
28611Please respect copyright.PENANAYkxT6yvwGG
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.28611Please respect copyright.PENANAGM3F1RnUcj
28611Please respect copyright.PENANAD9yX16Bydn
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.28611Please respect copyright.PENANAXs3mZANO4K
28611Please respect copyright.PENANAlVcQsfCVNk
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28611Please respect copyright.PENANA0lAyvyQlQn
28611Please respect copyright.PENANAMWjHPhR2EJ
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28611Please respect copyright.PENANA7rUNhjgaGz
28611Please respect copyright.PENANADiEpubrrmt
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28611Please respect copyright.PENANAdeUpVsH8c7
28611Please respect copyright.PENANAzX4YqhXDh9
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.28611Please respect copyright.PENANA2Ol3p7bQht
28611Please respect copyright.PENANAwZpSoRxnUB
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.28611Please respect copyright.PENANAMbmkY9KgWZ
28611Please respect copyright.PENANAwc9IZ20tcp
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.28611Please respect copyright.PENANAS6ZORXE6ki
28611Please respect copyright.PENANA4cW8tfkTCL
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.28611Please respect copyright.PENANAxzpH65qjUw
28611Please respect copyright.PENANAHEgRudO0RG
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANAMR1b7Qu1Re
28611Please respect copyright.PENANAOPQ7QS1ydo
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAUShR2WKCgK
28611Please respect copyright.PENANAonGKVQF5ZD
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.28611Please respect copyright.PENANAga2tIt9zWP
28611Please respect copyright.PENANACdkkTAY7W1
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.28611Please respect copyright.PENANAjI7Vt2Yjdx
28611Please respect copyright.PENANAnK85KBoZqR
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANATOWZdUCn50
28611Please respect copyright.PENANA4WXdTbOoDS
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.28611Please respect copyright.PENANALaJ5312ZOT
28611Please respect copyright.PENANA0xSxCpEUgq
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.28611Please respect copyright.PENANArbWN63M3vy
28611Please respect copyright.PENANACz71gaXjTf
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.28611Please respect copyright.PENANA2XR9E38RLD
28611Please respect copyright.PENANAOlqXxY4I4q
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.28611Please respect copyright.PENANAVBECacFHFO
28611Please respect copyright.PENANAwNYbUU0GAS
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28611Please respect copyright.PENANADIXA8oeAxc
28611Please respect copyright.PENANAiaoSUxB9Js
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAHmGRSU8wLN
28611Please respect copyright.PENANAi6qg1tkv3z
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.28611Please respect copyright.PENANAXRo28wMO73
28611Please respect copyright.PENANAwUJZ0vBRgj
"Ustadza." Panggil Rayhan.28611Please respect copyright.PENANA3qtxGeluXW
28611Please respect copyright.PENANAlzeEtIvV5n
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.28611Please respect copyright.PENANAHYroIp57Gh
28611Please respect copyright.PENANAERx66qUROj
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAgNplOSR5IG
28611Please respect copyright.PENANAHLL2W4T01L
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.28611Please respect copyright.PENANAWd5Bg8f4Vt
28611Please respect copyright.PENANAk5xbuhqpqH
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANAIe9CxqPrLy
28611Please respect copyright.PENANAHuJj8yNM5t
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.28611Please respect copyright.PENANAry8MyVgNIE
28611Please respect copyright.PENANAOIQkRxrJiZ
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANA6mSMjMyFMS
28611Please respect copyright.PENANAk7tqT9vG4i
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.28611Please respect copyright.PENANA6OIyB4mbUy
28611Please respect copyright.PENANAbTnxbbY7sY
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."28611Please respect copyright.PENANAywc9CI53jj
28611Please respect copyright.PENANAWZO4vnV0on
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28611Please respect copyright.PENANAiE4aU944Hd
28611Please respect copyright.PENANA01bkSdsbFa
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...28611Please respect copyright.PENANA7iUBIAi74y
28611Please respect copyright.PENANAHcZ9Tc4MUQ
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.28611Please respect copyright.PENANAA4rqw9OW13
28611Please respect copyright.PENANAuIoY22LjDI
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.28611Please respect copyright.PENANAGrnFs7Bvfd
28611Please respect copyright.PENANAjBd3ZxTl4E
****28611Please respect copyright.PENANAcLGbk3y7Aq
28611Please respect copyright.PENANAlaWa2EoqbY
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.28611Please respect copyright.PENANAQvZRgi0LTx
28611Please respect copyright.PENANAH1qzPdNfEJ
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.28611Please respect copyright.PENANAWYB3zhgZWo
28611Please respect copyright.PENANAwyPMOW561H
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.28611Please respect copyright.PENANAMBb2QCB7O3
28611Please respect copyright.PENANAWHer7QqgIc
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.28611Please respect copyright.PENANA77scXH6BIE
28611Please respect copyright.PENANAAz3qWjdy4D
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.28611Please respect copyright.PENANAhUNoWbnmSq
28611Please respect copyright.PENANA6CvI6lzR01
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.28611Please respect copyright.PENANAvVWnN1cBpV
28611Please respect copyright.PENANAdI6MKwmcUA
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.28611Please respect copyright.PENANAFYJe59eRwj
28611Please respect copyright.PENANAlliQot8cMy
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.28611Please respect copyright.PENANAB4v9yUsDjP
28611Please respect copyright.PENANAp3IrWUmWVP
"Ini soal kolor ijo."28611Please respect copyright.PENANAhWGRlNc89w
28611Please respect copyright.PENANAcjoTRnHZWn
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.28611Please respect copyright.PENANAPVcLc7d5FH
28611Please respect copyright.PENANAWzoE7pwXtM
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.28611Please respect copyright.PENANAQVutvYrcoC
28611Please respect copyright.PENANAx1H37S84Kk
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.28611Please respect copyright.PENANAVtejtgRkfT
28611Please respect copyright.PENANAvX8uWlUvcN
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.28611Please respect copyright.PENANABXCxXe8cnn
28611Please respect copyright.PENANAYogViWfeft
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.28611Please respect copyright.PENANAMAFUWPHVzB
28611Please respect copyright.PENANAUglUha3Skz
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.28611Please respect copyright.PENANAGSa0MJptra
28611Please respect copyright.PENANADHNN2wV7l1
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.28611Please respect copyright.PENANAwNvSFMOqMR
28611Please respect copyright.PENANAcvYAe3fJIk
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.28611Please respect copyright.PENANAGvYnhg5hir
28611Please respect copyright.PENANAeTXeEksh56
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.28611Please respect copyright.PENANA8vAJ9KEn2C
28611Please respect copyright.PENANAG4flbCd74U
"Siapa?" Kejar mereka serempak.28611Please respect copyright.PENANAf6fxWR74LE
28611Please respect copyright.PENANAxckik6j80H
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.28611Please respect copyright.PENANAbc3y510jO0
28611Please respect copyright.PENANAeU7r3Rvwwg
*****28611Please respect copyright.PENANADKFIi5N300
28611Please respect copyright.PENANAa5j2Ny15aV
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.28611Please respect copyright.PENANAHcA9s0kmNz
28611Please respect copyright.PENANAo1ehILHLOc
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.28611Please respect copyright.PENANAfHb0K2ASym
28611Please respect copyright.PENANAQ7pRjXDyXd
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.28611Please respect copyright.PENANA8wMEGQPyPl
28611Please respect copyright.PENANArDFEX9XBCG
Deg... Deg... Deg... 28611Please respect copyright.PENANAKvtJhvRCZC
28611Please respect copyright.PENANAslPTGQNo6q
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.28611Please respect copyright.PENANAxSfCrYZfO8
28611Please respect copyright.PENANAu1onxGBu59
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.28611Please respect copyright.PENANAKfge3rNaA1
28611Please respect copyright.PENANAgOlg71wWRj
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.28611Please respect copyright.PENANAaZuAxPzo2x
28611Please respect copyright.PENANAPcK40f2IuN
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.28611Please respect copyright.PENANA7pFsvehQUK
28611Please respect copyright.PENANAIp7b0aUoUP
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.28611Please respect copyright.PENANAJLv82fHSDM
28611Please respect copyright.PENANAiSL4oVW1nc
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."28611Please respect copyright.PENANAYyuIoY5j85
28611Please respect copyright.PENANAiEawputGKO
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.28611Please respect copyright.PENANAArBk9UfKS1
28611Please respect copyright.PENANA5Gdbr855FM
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.28611Please respect copyright.PENANAuCLmbMXbVi
28611Please respect copyright.PENANAh5PHo0OuuE
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.28611Please respect copyright.PENANA8SJoi1v6FO
28611Please respect copyright.PENANAO84SQTy0O6
Bruaaak...28611Please respect copyright.PENANAwxFTrJYBbz
28611Please respect copyright.PENANAy7ci4yiGKt
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.28611Please respect copyright.PENANAygd3xgGxiU
28611Please respect copyright.PENANA6lykJ29Uhl
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.28611Please respect copyright.PENANAztnGJXYfea
28611Please respect copyright.PENANANx2jvWJPEF
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.28611Please respect copyright.PENANAkqaPvfF3xg
28611Please respect copyright.PENANAm87WZ7ubB1
Aku tidak takut....28611Please respect copyright.PENANAfntJldWIXz
28611Please respect copyright.PENANA834T1O0dlW
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.28611Please respect copyright.PENANAUhT7eWsJGo
28611Please respect copyright.PENANAtu9grHTbcn
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.28611Please respect copyright.PENANA5SmrVlxuwK
28611Please respect copyright.PENANAtRALxHY6Nj
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.28611Please respect copyright.PENANARWYuyrIqYg
28611Please respect copyright.PENANAlPQfzTUD7k
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.28611Please respect copyright.PENANATHt8deCS0O
28611Please respect copyright.PENANAHpxLZR8M3Z
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.28611Please respect copyright.PENANAmFdni0kAhE
28611Please respect copyright.PENANAPbvLCQLxxt
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.28611Please respect copyright.PENANA58FbE3yq4l
28611Please respect copyright.PENANAn8zFhmXVtO
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.28611Please respect copyright.PENANAmj0Abag1jB
28611Please respect copyright.PENANAWQPs2VUdCu
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.28611Please respect copyright.PENANAZYdlN8XG7r
28611Please respect copyright.PENANAZs7MCHyAQR
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.28611Please respect copyright.PENANAx1M6OnvpMv
28611Please respect copyright.PENANAdGgvZiz2q0
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.28611Please respect copyright.PENANAPR1BlSsX1q
28611Please respect copyright.PENANAZ9tpyUP8T4
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.28611Please respect copyright.PENANAIUeNlMsji6
28611Please respect copyright.PENANAuXTuXCcKco
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.28611Please respect copyright.PENANA13Zj6EeZcQ
28611Please respect copyright.PENANAlsCRuvq1UV
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.28611Please respect copyright.PENANAaTsZ6B8XxG
28611Please respect copyright.PENANAawgHFq0nDO
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.28611Please respect copyright.PENANAEWeEnZgnZy
28611Please respect copyright.PENANAUTfMWc8y6v
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.28611Please respect copyright.PENANAy6pG6c3kaS
28611Please respect copyright.PENANAjsFi0J6omZ
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.28611Please respect copyright.PENANAEtgCFACQSj
28611Please respect copyright.PENANAByS0vJtiYB
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAYtqtevqubQ
28611Please respect copyright.PENANAZiBAvJZZcm
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAXx4IayNs6j
28611Please respect copyright.PENANAbpEaIlRY5u
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.28611Please respect copyright.PENANA6kmWAUuRz9
28611Please respect copyright.PENANA1hKVObkS72
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.28611Please respect copyright.PENANAoc1wN4UzRo
28611Please respect copyright.PENANAbIikNz0qG5
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.28611Please respect copyright.PENANAqRYYsPAxdg
28611Please respect copyright.PENANA68pn3RaWdX
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.28611Please respect copyright.PENANApT4j4O6Lhu
28611Please respect copyright.PENANAL1v2nUAfE0
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.28611Please respect copyright.PENANAFzF0D24wda
28611Please respect copyright.PENANAvMISP1BrT2
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.28611Please respect copyright.PENANAh3wRCVlHND
28611Please respect copyright.PENANA36UUCdmqwP
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.28611Please respect copyright.PENANAt3Ea3kGUK7
28611Please respect copyright.PENANAcU7o8wsbkO
Kraaaak...28611Please respect copyright.PENANAq6IUZfJ3vy
28611Please respect copyright.PENANArBhFKrZdg8
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.28611Please respect copyright.PENANA51PNdGuxOr
28611Please respect copyright.PENANAaNPXXSJbxn
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.28611Please respect copyright.PENANAyVHPw5pUNr
28611Please respect copyright.PENANAGJMOeCLysc
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.28611Please respect copyright.PENANAz4brVTCvs0
28611Please respect copyright.PENANA2biXXvh7hE
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.28611Please respect copyright.PENANARDA06a6tu4
28611Please respect copyright.PENANAUAdR41HQQD
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.28611Please respect copyright.PENANAgYKQk6Se7W
28611Please respect copyright.PENANArdMbgXa93K
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.28611Please respect copyright.PENANABqLWSuDAlJ
28611Please respect copyright.PENANA2DADcI78di
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.28611Please respect copyright.PENANA5YcPJxBO2N
28611Please respect copyright.PENANAHs1ufVqqVz
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.28611Please respect copyright.PENANABoXa3NS6rt
28611Please respect copyright.PENANArmyQQbL9js
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.28611Please respect copyright.PENANAT0mnrBhJfL
28611Please respect copyright.PENANAyNs8fG0X0J
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.28611Please respect copyright.PENANALJ0ORzbKlY
28611Please respect copyright.PENANAnmK1hvZNdj
Buuuk...28611Please respect copyright.PENANAKDAgsCxuBd
28611Please respect copyright.PENANAz8bBpeCxab
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.28611Please respect copyright.PENANAeeTSFnJrSE
28611Please respect copyright.PENANAs0pHiuHhqB
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.28611Please respect copyright.PENANALV25rrnUSH
28611Please respect copyright.PENANAKKyO9F1aVh
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.28611Please respect copyright.PENANAysOhbIV0th
28611Please respect copyright.PENANAxXhKSGMlBG
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.28611Please respect copyright.PENANARKe6IIzfsC
28611Please respect copyright.PENANAa3rnmKkKz9
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.28611Please respect copyright.PENANAJoAIK6WGvV
28611Please respect copyright.PENANAkDIPXInepL
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.28611Please respect copyright.PENANA484tDTN49o
28611Please respect copyright.PENANAF3FPlpdR4L
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.28611Please respect copyright.PENANAyXzziwZFzh
28611Please respect copyright.PENANA4swuJPo3o3
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.28611Please respect copyright.PENANAHR50GIKXxr
28611Please respect copyright.PENANAv2zcJbYdME
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.28611Please respect copyright.PENANAUcze3iYFIZ
28611Please respect copyright.PENANACPxEDoMipi
"Rayhaaaan." Jerit Nico.28611Please respect copyright.PENANA2FzOMlK8aF
28611Please respect copyright.PENANA4ke5tE3KG4
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.28611Please respect copyright.PENANAhaHwZcXEIa
28611Please respect copyright.PENANA2eKfyyEMTH
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAzKyKJmyKxU
28611Please respect copyright.PENANAxFPxUi1TUf
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.28611Please respect copyright.PENANAOHZ8RlrD3b
28611Please respect copyright.PENANAlyjv6XwjBb
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.28611Please respect copyright.PENANA9vRmjXjmsY
28611Please respect copyright.PENANAJutb6vez3X
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.28611Please respect copyright.PENANA0PbdUu3DBo
28611Please respect copyright.PENANANYUK46OjCw
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.28611Please respect copyright.PENANAwNDqhbTmBU
28611Please respect copyright.PENANApo5FnovzT2
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.28611Please respect copyright.PENANA8KHq3JNMEL
28611Please respect copyright.PENANAHnOz5NK6Al
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.28611Please respect copyright.PENANA51B0ic6oKi
28611Please respect copyright.PENANABsZJRhptmF
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAyjZwJx0D7K
28611Please respect copyright.PENANAYnZkPSALxn
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.28611Please respect copyright.PENANAeWFRXgayWe
28611Please respect copyright.PENANATzp8B90lUK
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.28611Please respect copyright.PENANAJVCiFuWoKj
28611Please respect copyright.PENANAXFbJJaylh2
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.28611Please respect copyright.PENANAsp7Vp3CVAL
28611Please respect copyright.PENANAuiJRqXxia8
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.28611Please respect copyright.PENANAEbNmJX1Eml
28611Please respect copyright.PENANAhU6pAPkVJo
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.28611Please respect copyright.PENANASwk3gnBhpf
28611Please respect copyright.PENANAeikJTqqREy
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.28611Please respect copyright.PENANA6Ml86M76BX
28611Please respect copyright.PENANAaG3UXbiZq7
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.28611Please respect copyright.PENANAQvswxi81wc
28611Please respect copyright.PENANALkyeLhS4wM
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.28611Please respect copyright.PENANAO3TAOiXnfD
28611Please respect copyright.PENANAEhtz0T61YI
Duaaaarrrr...28611Please respect copyright.PENANAUL9FaVy3Kq
28611Please respect copyright.PENANAPvSrksCTFN
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.28611Please respect copyright.PENANAC3pQz633iy
28611Please respect copyright.PENANA4vAgrwMlL6
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.28611Please respect copyright.PENANAmmgueJQvSM
28611Please respect copyright.PENANA10m9vg8DUp
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.28611Please respect copyright.PENANAomMyyxtwUG
28611Please respect copyright.PENANAz0xpcHIfB5
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.28611Please respect copyright.PENANAGwSuPaL5A5
28611Please respect copyright.PENANAPFWcFl61Zn
"Mang Burhan!" Jerit mereka.28611Please respect copyright.PENANA0g0a0MLpQX
28611Please respect copyright.PENANAA5AX0ebQhH
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.28611Please respect copyright.PENANATdESZDHMTf
28611Please respect copyright.PENANAq3jgabKn1U
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."28611Please respect copyright.PENANAjj6Q0uzRz8
28611Please respect copyright.PENANASQdAwRKgAn
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.28611Please respect copyright.PENANAczlCWGHTsa
28611Please respect copyright.PENANA9VySomPxCP
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.28611Please respect copyright.PENANALnOJEvl8E7
28611Please respect copyright.PENANAqtKmm6CFOE
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.28611Please respect copyright.PENANA68BeKoZKYN
28611Please respect copyright.PENANArWWPTX5PfW
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.28611Please respect copyright.PENANAKJTgeyEwsS
28611Please respect copyright.PENANA3UKVeNOU7c
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.28611Please respect copyright.PENANAu073WBojDA
28611Please respect copyright.PENANAxtIlSNYcbk
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.28611Please respect copyright.PENANA3756maDLgl
28611Please respect copyright.PENANA22ZNmbACpS
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.28611Please respect copyright.PENANAO6INKAZN6T
28611Please respect copyright.PENANA2P1XBzexhV
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.28611Please respect copyright.PENANAaZqH4JUNmZ
28611Please respect copyright.PENANAybfNZvfHer
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.28611Please respect copyright.PENANAP2cCWlSPfw
28611Please respect copyright.PENANAIuYj1dKgWC
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.28611Please respect copyright.PENANAoS78G02XG2
28611Please respect copyright.PENANAdGILEytmQK
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.28611Please respect copyright.PENANA72J0fxgmke
28611Please respect copyright.PENANAw3cLYKksZN
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.28611Please respect copyright.PENANAVhoTSoZv3A
28611Please respect copyright.PENANAOJ9BZcKo8l
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.28611Please respect copyright.PENANAomif77vvTs
28611Please respect copyright.PENANAEymmlYJhbP
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.28611Please respect copyright.PENANAtSVFywt2fF
28611Please respect copyright.PENANAbrazusjvCV
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.28611Please respect copyright.PENANAXy3SqjV7VC
28611Please respect copyright.PENANAZnk8Yf0GqJ
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.28611Please respect copyright.PENANAwyiYVBCvSC
28611Please respect copyright.PENANAJlhnZiriSu
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.28611Please respect copyright.PENANAZV4tSaFu5a
28611Please respect copyright.PENANAj3ihT7kZbA
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.28611Please respect copyright.PENANAwFAlqkBSPY
28611Please respect copyright.PENANAqnLpJWp0wE
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.28611Please respect copyright.PENANAL9PHigIRCi
28611Please respect copyright.PENANAnGUKJGKOzI
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"28611Please respect copyright.PENANANxImxYJ05X
28611Please respect copyright.PENANAq5wtRSakZV
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"28611Please respect copyright.PENANAkRWrqAzovd
28611Please respect copyright.PENANAfNvzTKHYCN
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"28611Please respect copyright.PENANAQxyKIYt8vv
28611Please respect copyright.PENANAhaCRrwXKQe
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.28611Please respect copyright.PENANA1zTtXPjhE7
28611Please respect copyright.PENANAkD1AjDHaJY
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.28611Please respect copyright.PENANAd6gfuTHJl6
28611Please respect copyright.PENANAsNTUds0v3O
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"28611Please respect copyright.PENANAph6l6n1ZwB
28611Please respect copyright.PENANAE5unpsL2RO
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.28611Please respect copyright.PENANAnUgHpqoxor
28611Please respect copyright.PENANAiYch5KdEIz
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."28611Please respect copyright.PENANAkO6Fv7f5GH
28611Please respect copyright.PENANARoBbnLGb4o
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.28611Please respect copyright.PENANAfH8n3FWOAj
28611Please respect copyright.PENANAK9gLWX9rWD
"Terimakasih Mbah!"28611Please respect copyright.PENANAyF6I6fsET0
28611Please respect copyright.PENANApdRnp3Ts40
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.28611Please respect copyright.PENANAOXM9dsI2Dj
28611Please respect copyright.PENANAUDEuQTPDNW
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.28611Please respect copyright.PENANAVQYywYoZ8d
28611Please respect copyright.PENANAkfT8qer2Xy
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.28611Please respect copyright.PENANA8LAl9X3CEI
28611Please respect copyright.PENANA3P6ZVBQRx7
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.28611Please respect copyright.PENANAE26pqEKjbB