Jumat pagi, seperti biasanya anak-anak pesantren Al-tauhid memiliki jadwal rutin olahraga, biasanya di mulai dengan lari meraton mengelilingi pondok pesantren, baik itu para santri maupun santriwati. Biasanya mereka memanfaatkan lari pagi untuk cuci mata, menurut istilah yang biasa mereka gunakan untuk melihat lawan jenis.21705Please respect copyright.PENANAQpTX6HM3Eh
21705Please respect copyright.PENANA9RXItdsrTa
Doni, Nico, Rayhan dan Azril lari beriringan, mereka tampak sibuk membahas persiapan mereka nanti sehabis shalat Jum'at. Ketegangan jelas sekali terlihat dari wajah mereka.21705Please respect copyright.PENANAM3ArY5Ck95
21705Please respect copyright.PENANAoEJJ05lZMX
"Nanti kita berkumpul di lapangan jam 2 siang." Ujar Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAWlN2TnCvW9
21705Please respect copyright.PENANAGqMVYjOzoU
Mereka bertiga mengangguk setuju. "Gue harap nanti tidak sampai terlambat, yang pasti gue harus ngajak anak-anak lainnya." Ujar Doni.21705Please respect copyright.PENANAYDpaehAsWZ
21705Please respect copyright.PENANAcSJGEONGGA
"Gue percaya sama Lo." Ujar Rayhan tersenyum.21705Please respect copyright.PENANAS0UaQ4egUK
21705Please respect copyright.PENANAIEHL2rHJwE
"Gue udah gak sabar!" Nico mengepal tangannya dengan erat.21705Please respect copyright.PENANAfsadGYEHK1
21705Please respect copyright.PENANAR0qsJteaeO
"Awas aja Lo kalau nanti sampai kabur." Ujar Doni, sembari meninju pundak Nico.21705Please respect copyright.PENANAcKDPZXPWGq
21705Please respect copyright.PENANAf2F1NVUo4H
"Eits... Jangan pernah meragukan gue kawan." Kata Nico yakin.21705Please respect copyright.PENANA63cuBMopzU
21705Please respect copyright.PENANAXVJxu0MLtQ
Rayhan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Gue percaya sama kalian semua! Terimakasih sudah mendukung gue, dan maaf karena harus melibatkan kalian." Rayhan menatap ketiga sahabatnya secara bersamaan.21705Please respect copyright.PENANAQoRUX8HG8j
21705Please respect copyright.PENANAJbuqc7wl3X
"Santai aja mas Bro."21705Please respect copyright.PENANAxcZMunkoWs
21705Please respect copyright.PENANA7CmEBx7q7N
"Kayak sama siapa aja Lo Anjing!" Nico menerjang paha Rayhan.21705Please respect copyright.PENANANdBS6IgR4J
21705Please respect copyright.PENANA5I8Oydz4Pa
Rayhan meringis kesal. "Bangke, sakit bego." Protes Rayhan, saat ia ingin hendak membalas, Nico sudah berlalu kabur dari ketiga temannya sembari tertawa.21705Please respect copyright.PENANAR0J07oOugM
21705Please respect copyright.PENANAZOSg8Z0Yfn
Doni ikut terkekeh melihat tingkah laku kedua sahabatnya yang terkadang memang lucu.21705Please respect copyright.PENANA8TQRH4Or6z
21705Please respect copyright.PENANAUvwJM4jXcr
Sementara Azril memilih diam, ia merasa sangat bersalah terhadap sahabatnya, sementara dirinya tidak bisa membantu apapun untuk perkelahian nanti. Ia ragu kalau tenaganya bisa berguna untuk teman-temannya nanti, yang ada ia hanya akan menjadi beban buat mereka bertiga.21705Please respect copyright.PENANAPuwXZz0bKG
21705Please respect copyright.PENANAuUwXSwBta4
Rayhan yang mengerti perasaan Azril, meminta Azril untuk tetap tenang, dan yakin kalau semuanya akan baik-baik saja.21705Please respect copyright.PENANA4w1uzqatNm
21705Please respect copyright.PENANAui6Xe8XifF
Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, Doni dan Nico kembali ke asrama, sementara Azril dan Rayhan memutuskan untuk pulang, padahal biasanya sehabis lari pagi mereka akan bermain bola sebentar sebelum pulang dan bersiap-siap untuk shalat Jum'at.21705Please respect copyright.PENANAtAa8dRuqxz
21705Please respect copyright.PENANA0lOvKCbbTG
Setelah mereka berpisah, ternyata Rayhan tidak benar-benar pulang ke rumah, ia mampir terlebih dahulu ke rumah Ustadza Dewi. Ia mengetuk beberapa kali pintu rumah Ustadza Dewi, tapi tidak ada yang menjawab.21705Please respect copyright.PENANAwScJXi0zvl
21705Please respect copyright.PENANACCDIvJGP5W
Ketika ia mulai berfikir untuk pulang, tiba-tiba rumah Ustadza Dewi terbuka.21705Please respect copyright.PENANARjkCyzwqEI
21705Please respect copyright.PENANA45Dv2YhnxC
"Kak Rayhan." Sapa Nikita.21705Please respect copyright.PENANAcqEmBZXVUN
21705Please respect copyright.PENANAEUEm4jNpKB
Rayhan tersenyum kearah gadis cantik yang masih memakai pakaian olahraga "Ustadza Dewi ada?" Tanya Rayhan kepada Nikita anaknya Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAiuBCQ4VU38
21705Please respect copyright.PENANAvTwO8KJivy
"Belum pulang! Mungkin sebentar lagi pulang, masuk aja dulu Kak." Ajak Nikita.21705Please respect copyright.PENANAsy0DPeBJ2W
21705Please respect copyright.PENANAKiKx7tzA9q
"Terimakasih." Jawab Rayhan.21705Please respect copyright.PENANALYVYRvAnqN
21705Please respect copyright.PENANAnDhqzmB7fR
Nikita mempersilahkan Rayhan duduk, kemudian ia ke belakang untuk membuatkan minuman. Entah kenapa detak jantung Nikita berdetak lebih cepat dari biasanya, ia merasa ada getaran-getaran cinta yang tak terkendali. Entah semenjak kapan gadis lugu itu menyukai Rayhan. Tapi yang pasti gadis cantik itu tidak bisa mengendalikan perasaannya saat ini.21705Please respect copyright.PENANAySw9ddys7P
21705Please respect copyright.PENANAKzAKogsAs3
Selesai membuat minuman, ia kembali sembari membawa minuman tersebut kepada Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAK4gmcsGwYM
21705Please respect copyright.PENANAupjgecTN1z
Senyuman indah terukir di bibir Rayhan, membuat anak remaja berusia belasan tahun itu tampak semakin salah tingkah, bahkan gelas yang ada di tangannya tampak gemetar ketika ia hendak meletakkannya keatas meja.21705Please respect copyright.PENANAfvnf4SIzss
21705Please respect copyright.PENANAOes7MNgoE1
"Terimakasih." Lirih Rayhan, ia menyambut gelas di tangan Nikita sebelum tumpah.21705Please respect copyright.PENANA6zxmR4GEyU
21705Please respect copyright.PENANAZR2zAgPMHk
Nikita menggigit bibirnya, menatap sayu kearah Rayhan. "Sama-sama Kak." Jawab Nikita, ia duduk dengan tidak tenang di samping Rayhan.21705Please respect copyright.PENANA36voghg1V1
21705Please respect copyright.PENANALyo6DxC43j
"Ehmmpsss... Ini enak sekali, manis... Sama seperti Nikita." Aku Rayhan setelah mencicipi teh buatan Nikita yang memang terasa pas manisnya di lidah Rayhan. Pujian Rayhan tertanyata membuat gadis lugu di hadapannya merona merah.21705Please respect copyright.PENANA4ksgdvD3uR
21705Please respect copyright.PENANASeKuxOxNC6
Sebagai anak gadis yang cantik, tentu Nikita sudah terbiasa mendapatkan pujian seperti itu. Hanya saja terasa berbeda ketika sosok Rayhan yang memuji dirinya.21705Please respect copyright.PENANAfTxuupJjjz
21705Please respect copyright.PENANAEmh8IGIzLU
Gelagat Nikita yang salah tingkah membuat Rayhan ingin menggoda anak Ustadza Dewi lebih jauh lagi. Ia menggeser duduknya agar bisa lebih dekat dengan Nikita, ia sengaja menempelkan lututnya ke lutut Nikita, membuat gadis itu tampak makin salah tingkah.21705Please respect copyright.PENANA7VFsSN3SeQ
21705Please respect copyright.PENANAdl2gNhR5iJ
Berulang kali Nikita memperbaiki posisi jilbabnya, walaupun tidak ada yang salah dengan posisi jilbabnya.21705Please respect copyright.PENANATUMEDRv4Op
21705Please respect copyright.PENANAT4cwHdXhiI
"Ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?" Tanya Rayhan, ia sedikit membungkukkan badannya dan menatap wajah cantik Nikita yang bersemu merah.21705Please respect copyright.PENANA44JZyz7Z3o
21705Please respect copyright.PENANAhzXxZqIgbD
Nikita meremas-remas jemarinya. "Be-belum Kak! Kan katanya gak boleh pacaran." Ujar Nikita, walaupun di dalam hatinya kalau ia ingin sekali berpacaran dengan pemuda yang duduk di sampingnya saat ini.21705Please respect copyright.PENANAw3jIhkzIzT
21705Please respect copyright.PENANA2I3wFOkXNC
"Yang bener... Alasan tuh." Goda Rayhan.21705Please respect copyright.PENANA5lwe6C7kEJ
21705Please respect copyright.PENANAohwXKXBmZc
Reflek Nikita memegang lengan Rayhan. "Ih... Beneran Kak! Nikita gak pernah pacaran." Aku Nikita, ia memang berkata jujur apa adanya.21705Please respect copyright.PENANAYWuli9S5Fe
21705Please respect copyright.PENANA83iySIjpgq
Rayhan meraih tangan Nikita, ia menggenggam tangan Nikita dengan erat. Getaran-getaran syahwat yang di timbulkan oleh sentuhan Rayhan, membuat gadis lugu itu makin bertambah salah tingkah. Sebagai santri tentu saja Nikita sadar, kalau hukumnya haram ketika seorang wanita bersentuhan dengan seorang pria.21705Please respect copyright.PENANAD9OJ20d2fF
21705Please respect copyright.PENANAEsF5he8VeV
Tapi kharisma Rayhan, membuat Nikita tak berdaya, ia membiarkan jemari halusnya berada di dalam genggaman seorang pria yang bukan muhrimnya.21705Please respect copyright.PENANArVjGIOGSyR
21705Please respect copyright.PENANAc5dwdLXKk2
Jantung Nikita rasanya mau meledak sanking kencangnya memompa darahnya. Adrenalin Nikita kian terpacu ketika Rayhan membelai wajah cantik Nikita yang kian merona merah, baru kali ini ada sosok pria yang menyentuh wajahnya, membuatnya makin salah tingkah.21705Please respect copyright.PENANAu4rhCVQcnT
21705Please respect copyright.PENANAo3VId9250C
Tapi saat ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah.21705Please respect copyright.PENANA5hDhN7Ngor
21705Please respect copyright.PENANAQherSIrgrg
"Loh ada Rayhan." Kaget Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAhDJ3jcbDfH
21705Please respect copyright.PENANAfGNI6GggEm
Pemuda itu tersenyum kearah Ustadza Dewi. "Dari mana Ustadza?" Tanya Rayhan hanya sekedar berbasa-basi. Ia menghampiri Ustadza Dewi yang tengah menenteng beberapa kantong kresek di tangannya.21705Please respect copyright.PENANA5n87nPNWRq
21705Please respect copyright.PENANAt54eYh7qJh
"Biasa, dari pasar."21705Please respect copyright.PENANAdkteynRR54
21705Please respect copyright.PENANARutvZ8VBE8
Rayhan mengambil kantong kresek yang ada di tangan Ustadza Dewi. "Sini biar aku bantuin Ustadza, mau di bawak kemana Ustadza?" Tanya Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAa14JdwwCcR
21705Please respect copyright.PENANAlJTfSHXux3
"Ke belakang, dapur." Jawab Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANA3tCej2DJtT
21705Please respect copyright.PENANAgRya7hgXnK
Nikita yang tadi sempat terbawa suasana kini telah benar-benar kembali ke dunianya. Ia menghampiri Rayhan dan Ibunya yang tengah mengobrol ringan. "Umi, aku ke asrama teman dulu ya." Pamit Nikita.21705Please respect copyright.PENANA64xm1nXGmK
21705Please respect copyright.PENANALf69LpEtZK
"Sebelum Jumat sudah pulang ya." Ujar Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAjp2VT3TjBk
21705Please respect copyright.PENANAufBCCm4o53
Nikita menyalimi Ustadza Dewi dan Rayhan. "Aku pergi dulu ya Mi, Kak... Assalamualaikum." Salam Nikita sembari keluar dari dalam rumahnya.21705Please respect copyright.PENANAUB1g4ZH0hQ
21705Please respect copyright.PENANA339rlyFE3g
"Waalaikumsalam!" Jawab mereka serempak.21705Please respect copyright.PENANAt0N2I34zK4
21705Please respect copyright.PENANAwmhN7nvYhx
Rayhan segera membawa beberapa kantong keresek tersebut ke dapur. Ia meletakan kantong tersebut diatas meja dapur. Sementara Ustadza Dewi menata barang belanjaannya.21705Please respect copyright.PENANAOr7xlNTOyT
21705Please respect copyright.PENANAWIoc4ZvnJL
Selagi Ustadza Dewi menata barang belanjaannya, mata Rayhan tak berkedip memandangi lekuk tubuh Ustadza Dewi yang terlihat semakin berisi dari hari ke hari, membuat kontolnya telah ireksi maksimal. Apa lagi tadi ia gagal menggoda Nikita anak dari Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAOTkdRDkLM8
21705Please respect copyright.PENANAFQXOlNf6I1
Rayhan memeluk tubuh sintal Ustadza Dewi dari belakang, hidungnya mengendus-endus leher Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAdaY8c2WqAh
21705Please respect copyright.PENANANtPG8Ttoup
"Rayhan... Engkk... Geli ah..." Geliat manja Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAEXK3nsn0el
21705Please respect copyright.PENANAskUhbGmsxn
Tangan Rayhan turun ke selangkangan Ustadza Dewi. Ia memijit memek Ustadza Dewi dari luar gamisnya. "Aku kangen sama Ustadza." Bisik Rayhan. Tangan satunya lagi meraih payudara Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAzxagu4Er21
21705Please respect copyright.PENANAufcOEY7kzD
"Eehmpps... Ray! Aahkk... Kamu kangen sama Ustadza apa sama anak Ustadza." Lirih Ustadza Dewi yang mulai terbakar api birahi.21705Please respect copyright.PENANALoaWTqZ6ae
21705Please respect copyright.PENANAsTM2ZOvP0D
"Ustadza tadi lihat?"21705Please respect copyright.PENANAhXxXPNwngC
21705Please respect copyright.PENANA4wzOunU2iY
Wanita cantik itu memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Tentu saja... Kamu hampir mencium bibirnya." Rajuk Ustadza Dewi, sembari membelai kontol Rayhan yang tengah ireksi sempurna.21705Please respect copyright.PENANA9QSqW2hFpv
21705Please respect copyright.PENANAxRHCGHR1EW
"Hisap kontolku Ustadza." Perintah Rayhan.21705Please respect copyright.PENANA1Xf7uWISuM
21705Please respect copyright.PENANA83ZHdVw6K6
Tubuh Ustadza Dewi merosot kebawah, ia menarik celana training yang di kenakan Rayhan berikut dengan celana dalamnya. "Gak dapat anaknya, ibunya yang di embat." Rutuk Ustadza Dewi, tapi ia tidak bersungguh-sungguh dan Rayhan tentu menyadarinya.21705Please respect copyright.PENANAdSJEeNOZ0i
21705Please respect copyright.PENANATuIVltHtCT
Jemari lembut Ustadza Dewi membelai batang kemaluan Rayhan, ia mengocok kontolnya dengan perlahan sembari mengecup mesrah kepala kontol Rayhan.21705Please respect copyright.PENANACLRBnl9TO9
21705Please respect copyright.PENANA62N5qAkYRf
Tubuh Rayhan menegang, merasakan desiran nikmat di kemaluannya. Apa lagi ketika Ustadza Dewi melahap habis kontolnya ke dalam mulutnya. Dengan gerakan teratur, kepala Ustadza Dewi maju mundur, di kombinasikan dengan jilatan di kepala kontolnya.21705Please respect copyright.PENANAoXvR4M0xqn
21705Please respect copyright.PENANAMpesriRRMn
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang terbungkus jilbab syar'i berwarna coklat muda.21705Please respect copyright.PENANAhTFGBMns14
21705Please respect copyright.PENANA2apjWD5Jo3
"Oughkk... Enak sekali Ustadza." Racau Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAWVw3My3mUp
21705Please respect copyright.PENANAV5LkNzJMWu
Lidah Ustadza Dewi menari-nari di lobang kencing Rayhan. "Mulut Nikita sepertinya lebih nikmat." Goda Ustadza Dewi, dia mengarahkan mulutnya kearah kantung pelir Rayhan dan menghisapnya dengan lembut.21705Please respect copyright.PENANAGhqem0wU4k
21705Please respect copyright.PENANAGzZAFqItqY
"Ssstt... Kalau begitu aku akan memintanya." Lirih Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAk6XRWb64YJ
21705Please respect copyright.PENANATLf0zsl7Hj
"Coba saja, kalau kamu mampu." Tantang Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAemuFWZk3W4
21705Please respect copyright.PENANA6QLIFv43yE
Dia menarik tangan Ustadza Dewi agar wanita cantik itu berdiri, ia memeluk mesrah Ustadza Dewi, seakan wanita yang harusnya ia hormati itu adalah kekasihnya. Bibirnya memanggut mesrah bibir Ustadza Dewi, lidahnya bermain bagaikan ular membelit lidah Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAhzuRU8YdoU
21705Please respect copyright.PENANAnohwAT3zmo
Sembari berciuman tangannya menarik keatas bagian bawah gamis Ustadza Dewi. Kedua telapak tangannya meremas-remas pantat Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAaEhFpPfW83
21705Please respect copyright.PENANAn7cWOFXUhq
Setelah puas menjamah pantat Ustadza Dewi, Rayhan mengangkat tubuh Ustadza Dewi dan mendudukinya di atas meja dapur. Rayhan membuka bagian atas gamis Ustadza Dewi berikut dengan bra-nya. Membiarkan payudaranya yang indah terbebas dari belenggu kain yang menutupinya.21705Please respect copyright.PENANAnZPd7SpoQF
21705Please respect copyright.PENANAs9IJtQsAJw
"Wow... Indah sekali! Apa punya Nikita seindah ini?" Goda Rayhan, dia memilin puting Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAOzseX0oALt
21705Please respect copyright.PENANA7ZnqbcYqrH
Ustadza mendesah nikmat. "Tentu saja... Aahkk... Payudara Nikita sangat ranum, walaupun tidak sebesar punya Ustadza, kamu mau? Hihihi...." Aku Ustadza Dewi. Dia mendekap kepala Rayhan, meminta pemuda itu menghisap payudaranya.21705Please respect copyright.PENANAafuYNk0uFg
21705Please respect copyright.PENANAVsMLGlmsVi
"Aku tidak sabar untuk melihatnya langsung." Seloroh Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAvGhuHvuBoK
21705Please respect copyright.PENANA2a6LGc85ty
Pemuda itu membenamkan wajahnya diantara payudara Ustadza Dewi. Secara bergantian ia menghisap payudara Ustadza Dewi, lidahnya mengitari aurola puting payudara Ustadza Dewi, menyentilnya dengan gemas, hingga menghisapnya dengan kuat.21705Please respect copyright.PENANAwL5bJAEWSd
21705Please respect copyright.PENANAwD8GaKJaBO
Tubuh Ustadza Dewi menggelinjang, ia merasa seakan di sentrum oleh ribuan volt.21705Please respect copyright.PENANA4I07XgoDjJ
21705Please respect copyright.PENANAzgXsrAveM3
Jemari Rayhan menyusup masuk ke dalam gamis Ustadza Dewi, ia menemukan dalaman Ustadza Dewi yang sudah sangat basah karena precumnya.21705Please respect copyright.PENANAzp8IcPgruZ
21705Please respect copyright.PENANAQEm3KEb6rb
"Sudah basah sekali." Goda Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAd80KcvEQpY
21705Please respect copyright.PENANA4PDizfnEUb
Dewi menarik lepas gamisnya, lalu dia menaikan satu kakinya dan menyibakkan celana dalamnya.21705Please respect copyright.PENANAuVX2JYYRX1
21705Please respect copyright.PENANANszauPnDIt
Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi yang kemerah-merahan telah sangat basah, mengundang Rayhan untuk segera mencicipi lendir tersebut.21705Please respect copyright.PENANAMmkHqWCO5G
21705Please respect copyright.PENANAhCnaJ9rzef
Rayhan berlutut di depan selangkangan Ustadza Dewi yang terbuka lebar. "Wow... Aku tidak pernah bosan melihatnya Ustadza!" Puji Rayhan, dia membelai bibir kemaluan Ustadza Dewi dengan seksama.21705Please respect copyright.PENANAqyZW3Ls5Hp
21705Please respect copyright.PENANA74fGxjF9J7
"Aku tau itu sayang." Goda Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAcljC9UDqSY
21705Please respect copyright.PENANApasCRstu0r
Perlahan Rayhan menciumi sepasang paha mulus Ustadza Dewi secara bergantian. Perlahan mulai menuju bibir kemaluannya, lidahnya terjulur menjilati bibir kemaluan Ustadza Dewi yang mengeluarkan aroma yang memabukkan, membuat birahi Rayhan makin tinggi.21705Please respect copyright.PENANAAyGVbctBd3
21705Please respect copyright.PENANAKI53qfeoGy
Rasa asin di ujung lidahnya membuat Rayhan makin bersemangat mengorek-ngorek memek Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAP6rkmI4ahw
21705Please respect copyright.PENANA6EoxfpD22p
Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss...21705Please respect copyright.PENANAByitbtg4FU
21705Please respect copyright.PENANArA5MTAhiYX
"Oughkk... Ray! Enak sekali." Racau Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANATFTWfheqQR
21705Please respect copyright.PENANAKzkpo3UY45
Kedua pahanya menjepit wajah Rayhan, sementara kedua tangannya menekan wajah Rayhan agar semakin tenggelam ke dalam lembah memeknya.21705Please respect copyright.PENANACuuCKpMWZA
21705Please respect copyright.PENANAlpVxnigGBW
Tidak lama kemudian tubuh Ustadza Dewi melejang-lejang menandakan kalau wanita cantik tersebut baru saja mencapai puncaknya. Ia merasa cairan cintanya keluar begitu banyak, dan tanpa rasa jijik Rayhan menelannya.21705Please respect copyright.PENANAU8aAMxKgWH
21705Please respect copyright.PENANAUkjm3vrMlC
"Segar sekali rasanya." Ujar Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAlY8aWd0eqy
21705Please respect copyright.PENANAZNDn02u4bt
Ustadza Dewi menatap sayu kearah Rayhan, dia sedikit mengangkat pantatnya ketika Rayhan melepas celana dalamnya. Kedua tangannya dengan manja memeluk leher Rayhan, dan membiarkan pemuda itu kembali melumat bibirnya sembari meremas teteknya.21705Please respect copyright.PENANAAe8fE6xF0Z
21705Please respect copyright.PENANAHsCZVyQSzB
Tangan kanan Ustadza Dewi meraih batang kemaluan Rayhan, dia mengarahkan kontol Rayhan tepat di depan pintu masuk lobang memeknya.21705Please respect copyright.PENANAGzsaP5Doym
21705Please respect copyright.PENANAmWwCpfHuMy
Dengan satu kali dorongan kontol Rayhan amblas ke dalam memek Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAfjcFrkPdQ6
21705Please respect copyright.PENANAEPUKwUCwIq
"Oughkk... Terus Ray! Aahkk... Entotin Ustadza." Racau Ustadza Dewi, ketika Rayhan mulai menggerakan pinggulnya maju mundur menusuk lobang memeknya.21705Please respect copyright.PENANA6rJ2o4HnmE
21705Please respect copyright.PENANAGd7qdSNyeC
Sembari menopang kedua kaki jenjang Ustadza Dewi, Rayhan memacu kontolnya semakin lama semakin cepat, kian cepat dan makin cepat, hingga menimbulkan suara benturan kelamin mereka berdua yang terdengar bagaikan melodi erotis yang kian membangkitkan birahi mereka berdua.21705Please respect copyright.PENANAqDx5MOXbaP
21705Please respect copyright.PENANArCitXpeYmC
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...21705Please respect copyright.PENANAQrBMZBb6AM
21705Please respect copyright.PENANAeQYMU0BMBL
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...21705Please respect copyright.PENANA5EFDYTLQOI
21705Please respect copyright.PENANA6ImWDjaFVv
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...21705Please respect copyright.PENANAXXxWcsPSOr
21705Please respect copyright.PENANALNfKLi5EZJ
Lobang memek Ustadza Dewi yang sudah sangat licin memudahkan Rayhan memacu birahinya. Sembari menyodorkan kontolnya yang besar ke dalam memek Ustadza Dewi, mulut Rayhan sibuk menstimulasi payudara Ustadza Dewi yang sangat ranum.21705Please respect copyright.PENANAgWP4m1slOw
21705Please respect copyright.PENANAMwIoeeXfKh
Tubuh Ustadza tersentak-sentak, ketika ia hampir kembali mendapatkan orgasmenya Rayhan segera mencabut kontolnya dari dalam memek Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAwbITrp1ueP
21705Please respect copyright.PENANA0n0rlogUPg
"Ganti gaya Ustadza." Pinta Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAKCgIwpk0xI
21705Please respect copyright.PENANAIBzJidiK85
Dia menurunkan Ustadza Dewi dan memposisikan Ustadza Dewi dengan pose membelakanginya. Plaaakk.... Sebuah tamparan keras mendarat di pipi pantat Ustadza Dewi yang tampak bergetar.21705Please respect copyright.PENANAHn8lK2I0wv
21705Please respect copyright.PENANAGOckoVsxS6
Jarinya membuka cela pipi pantat Ustadza Dewi, ia menggesekkan kontolnya di bibir memek Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAMXNged8dwc
21705Please respect copyright.PENANAWcmcYw6xPg
"Masukan lagi Ray!" Mohon Ustadza Dewi.21705Please respect copyright.PENANAB2al8HgQG9
21705Please respect copyright.PENANAtxgGttviWW
Untuk kedua kalinya batang kemaluan Rayhan menjelajahi rongga memek Ustadza Dewi. Kedua tangan Rayhan mencengkram erat pinggul Ustadza Dewi, selagi kontolnya bergerak maju mundur dengan cepat, menikmati jepitan hangat dan legit dari dalam memek Ustadza Dewi yang sudah berulang kali merenggut kenikmatan bersamanya.21705Please respect copyright.PENANADLAFMJYFvO
21705Please respect copyright.PENANAWUo31OnHa5
*****21705Please respect copyright.PENANAfl598ytcGv
21705Please respect copyright.PENANA5ylKbbzwrN
Sehabis shalat Jum'at, seperti yang sudah di janjikan Rayhan, Doni dan Azril sudah berada di lapangan kosong yang berada tak jauh dari danau. Gulungan debu berterbangan di tiup angin gersang yang membuat kulit terasa kering, belum lagi terik matahari yang begitu panas, seakan tidak menyurutkan langkah mereka.21705Please respect copyright.PENANApgUI5vm0aH
21705Please respect copyright.PENANAIs0qbCv1kq
Hamka berdiri dengan senyum culasnya bersama teman-teman dari asramanya yang berjumlah belasan orang. Ia sangat yakin bisa membuat Rayhan berlutut di hadapannya hari ini.21705Please respect copyright.PENANA5zbR3Z6WUa
21705Please respect copyright.PENANAIVhBU0YRZm
Sementara itu, di sekeliling lapangan puluhan santri berdiri tidak sabar melihat perkelahian antara Rayhan dan Hamka. Bahkan mereka tidak sabar untuk menantikan perkelahian mereka berdua, menjadi sebuah tawuran yang besar, bahkan beberapa dari mereka sampai memasang taruhan.21705Please respect copyright.PENANAW2Wy1zdCbt
21705Please respect copyright.PENANABNkMiWupKk
"Mulai dong." Pekik salah satu Santri yang mulai tak sabar.21705Please respect copyright.PENANAqb8yKlDFeh
21705Please respect copyright.PENANAm65897W8to
Hamka dengan kepercayaan tinggi maju ke tengah lapangan, ia mengepal dan mengurut-ngurut kepalan tangannya, tak sabar ingin meremukkan wajah Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAIIEnhLpEhH
21705Please respect copyright.PENANARnHzH4W336
Sementara itu, Nico dan Azril tampak begitu khawatir, berbeda dengan Rayhan yang terlihat lebih tenang.21705Please respect copyright.PENANAFJuGQx8hut
21705Please respect copyright.PENANAbem4rGsBz2
"Gue maju." Ujar Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAmuDDwcj1VJ
21705Please respect copyright.PENANAgse6MmFqkC
Nico menggelengkan kepalanya sembari mendengus kesal. "Tai, kemana tuh orang." Geram Nico, yang sedari tadi mencoba mencari sosok Doni.21705Please respect copyright.PENANAqZrLwzR0ME
21705Please respect copyright.PENANAawdtm7ELXS
"Takut mungkin." Geram Azril tidak kalah kesalnya.21705Please respect copyright.PENANAx0nMMpeSIi
21705Please respect copyright.PENANANZT8hC0NvD
Nico menyeringai, ia berjanji di dalam hati akan menghajar Doni kalau anak itu tidak juga datang.21705Please respect copyright.PENANAqzcBvif3tp
21705Please respect copyright.PENANAGDdpzUsBwz
Ia mengalihkan pandangannya ketengah lapangan, Rayhan dan Hamka berdiri berhadap-hadapan. Mereka saling menatap, mengintimidasi satu sama lainnya. Terlihat sekali dari tatapan Hamka kalau ia ingin melumat habis Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAu2iQbus9rE
21705Please respect copyright.PENANAi4nfmLFxvA
"Anjiiiing..." Teriak Hamka.21705Please respect copyright.PENANASVMkEu6ISq
21705Please respect copyright.PENANAQjI1438g02
Kepalan tinjunya melesat kearah wajah Rayhan, yang tidak bisa di tangkis Rayhan sehingga pukulan Hamka telak mengenai wajahnya. Hamka menyeringai, ia kembali mendekat dan melayangkan pukulannya, tapi kali ini Rayhan berhasil menghindari pukulan Hamka di wajahnya, ia bergeser ke kiri kesamping Hamka.21705Please respect copyright.PENANAymtrKKXgUH
21705Please respect copyright.PENANAok5fIAX1gn
Tidak mau kehilangan momen, Hamka melayangkan tendangan ke udara dan dengan cepat Rayhan menangkis menggunakan kedua lengannya.21705Please respect copyright.PENANAAkoRsDvRxo
21705Please respect copyright.PENANA3QGPWmkTrH
Rayhan mulai terdesak, membuat penonton semakin kencang bersorak meminta Hamka segera menghajar Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAxWsBhFfzEf
21705Please respect copyright.PENANAKnQEsDD8Nw
Pukulan kombinasi yang di lancarkan Hamka beberapa bisa di tangkis Rayhan, tapi beberapa kali juga Rayhan harus menerima bogem mentah di wajahnya. Rayhan mencoba membalas sesekali, tapi posisinya yang terpojok tidak bisa berbuat banyak.21705Please respect copyright.PENANAIHKTNot6q0
21705Please respect copyright.PENANAEc3JA3ekGp
Rayhan tersenyum sinis. "Cuman segitu doang?" Ledek Rayhan.21705Please respect copyright.PENANArpqIFLUr6X
21705Please respect copyright.PENANAanEg2L49Yr
"Anjiiiing..." Tangan Hamka kembali melayang.21705Please respect copyright.PENANAZkDbtbtMVj
21705Please respect copyright.PENANADjvD85UayW
Rayhan maju masuk ke dalam pertarungan, tangan kirinya menangkis pukulan tangan kanan Hamka, sementara kepalan tangan kanannya menghantam perut Hamka, hingga membuat pemuda itu mundur beberapa langkah sembari menahan perutnya yang sakit.21705Please respect copyright.PENANAekctja3d8L
21705Please respect copyright.PENANAzjAzcO42Lt
Hamka mencoba membalas dengan membabi buta, tapi dengan muda di hindari maupun di tangkis Rayhan.21705Please respect copyright.PENANA0jfbRhX9WL
21705Please respect copyright.PENANAGZ9Mdvjjj5
Jual beli pukulan terjadi, dan darah mulai tampak menutupi wajah mereka berdua, membuat penonton bersorak semakin keras menyemangati mereka berdua, berbeda dengan Nico dan Azril yang terlihat begitu khawatir.21705Please respect copyright.PENANAbIx3dy0Nrx
21705Please respect copyright.PENANAwpIu9P6EUg
Dengan menggunakan lututnya Rayhan menghantam uluh hati Hamka, hingga membuat pemuda itu terjerembab ke tanah dengan nafas terengah-engah. Rayhan tidak membuang ke sempatkan masnya, dengan tendangan memutar ia menghantam wajah Hamka dengan telapak kakinya.21705Please respect copyright.PENANAQV8F6fhv46
21705Please respect copyright.PENANAHfOqlh0fQK
Tubuh Hamka terlempar sejauh satu meter, sembari berguling-guling ia menahan rasa sakit di wajah dan perutnya.21705Please respect copyright.PENANAAhITEvXCvy
21705Please respect copyright.PENANArBL5hOBCpj
"Hoek... Hoek... Hoek..." Hamka batuk darah.21705Please respect copyright.PENANA6NNT3T3jj5
21705Please respect copyright.PENANAIjpsrM9BvN
Rayhan kembali menerjangnya, Hamka yang hendak berdiri dan membalas pukulan Rayhan sama sekali tidak berkutik. Satu tendangan Rayhan membuatnya kembali tersungkur.21705Please respect copyright.PENANARvs22r6EJV
21705Please respect copyright.PENANADU9B0XFbVF
Sembari menduduki tubuh Hamka yang sudah tidak berdaya, Rayhan menghujani pukulannya, membuat suasana yang tadi yang ramai dengan sorak Sorai penonton, kini malah tampak sepi menatap ngeri kearah Rayhan yang tanpa ampun menghajar Hamka yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri.21705Please respect copyright.PENANA1u3QL9WmIa
21705Please respect copyright.PENANAYIs7KeN3t7
"INI AKIBATNYA KALAU LO BERANI GANGGU TEMAN GUE." Pekik Rayhan dengan tatapan penuh amarah.21705Please respect copyright.PENANAYH2hF3RzIh
21705Please respect copyright.PENANAPd9uhsWwwY
Niko dan Azril terdiam tak percaya dengan apa yang di lakukan Rayhan yang seakan ingin membunuh Hamka. Bahkan tubuh Azril sampai menggigil.21705Please respect copyright.PENANARxEnJLrk3Y
21705Please respect copyright.PENANAaUFV0jZa3b
"Dia bisa mati Ko." Lirih Azril menyadarkan Nico.21705Please respect copyright.PENANAqW1csTlumD
21705Please respect copyright.PENANAPVDimaN586
"Anjing tuh anak, mau jadi pembunuh dia." Geram Nico, ia hendak masuk ke tengah lapangan karena ingin menghentikan kegilaan Rayhan. Tapi tiba-tiba.21705Please respect copyright.PENANAL6omdE5vo9
21705Please respect copyright.PENANA0cdmpgmQs0
"SERBUUU...."21705Please respect copyright.PENANA4u5wBooVC7
21705Please respect copyright.PENANABCKhNNK0Tx
Entah dari mana datangnya suara teriakan tersebut, tiba-tiba anak asrama Hamza yang di pimpin Hamka masuk ke tengah lapangan hendak mengeroyok Rayhan. Buru-buru Rayhan bersiap menerima serangan dadakan dari teman-teman Hamka.21705Please respect copyright.PENANASIHWOWL2bz
21705Please respect copyright.PENANAYsX3xthVDj
"ANJIIIING." Teriak Nico.21705Please respect copyright.PENANAImUfAyhDWl
21705Please respect copyright.PENANAvIuoJUF8Uy
Ia berlarian mendatangi kerumunan yang dengan cepatnya sudah mengepung Rayhan. Tapi belum juga tiba di dekat Rayhan, ia sudah di jegal oleh tiga orang anak Asrama Hamza. Sebisa mungkin Nico menangkis dan membalas memukul mereka, beberapa dari mereka berhasil di buat babak belur oleh Nico, tapi kondisi Nico tidak kalah tragisnya, darah bercucuran dari bibir dan hidungnya.21705Please respect copyright.PENANAGGf2iM8Zd5
21705Please respect copyright.PENANAqeGAjAiSw0
Nasib Azril ternyata lebih tragis, ia meringkuk sembari memeluk tubuhnya sendiri, tak bisa berbuat apa-apa ketika beberapa orang menganiaya dirinya.21705Please respect copyright.PENANAZHpMRsrQvq
21705Please respect copyright.PENANArcIlp43SGC
Di saat semuanya hampir sudah tidak berdaya, tiba-tiba dari arah selatan anak-anak Asrama Al Fatih menerobos masuk ke tengah lapangan, alhasil perkelahian menjadi seimbang untuk beberapa saat. Namun setelah mereka dengan cepat mendominasi pertarungan. Doni dengan beringasnya menghajar siapa saja yang berada di dekatnya, ia sungguh sangat marah.21705Please respect copyright.PENANAmP73rkoThE
21705Please respect copyright.PENANAhHGBfwFcP4
Rayhan berdiri sempoyongan sembari tersenyum melihat bala bantuan yang telah datang.21705Please respect copyright.PENANAVhAsrD0JcN
21705Please respect copyright.PENANALVVGFQkx2X
Tawuran tersebut baru berhenti tepat ketika suara Adzan Ashar berkumandang. Tanpa ada yang memerintah, dua kelompok yang bersiteru memisahkan diri, mereka membawa teman-teman mereka yang terluka untuk kembali ke asrama masing-masing.21705Please respect copyright.PENANAeluZmdHpkw
21705Please respect copyright.PENANA1aCB8u1uQU
*****21705Please respect copyright.PENANAGPr9gpPwmK
21705Please respect copyright.PENANAwi9vwGPZQ1
Sore itu Zaskia marah besar terhadap Rayhan, melihat keadaan Rayhan yang berantakan. Luka lebam dan darah kering masih terlihat jelas di wajah Rayhan, belum lagi luka memar di sekujur tubuhnya. Sebenarnya Rayhan sudah berusaha menghindar dari Kakak kandungnya. Setibanya di rumah ia segera ke kamarnya, melihat tingkah Rayhan yang mencurigakan membuat Zaskia segera menyusul Adiknya.21705Please respect copyright.PENANARW1e8VWorX
21705Please respect copyright.PENANA3RzdtuaHz7
Bukan main kagetnya Zaskia saat melihat wajah Rayhan yang nyaris tak berbentuk. Bibirnya pecah, begitu juga dengan pelipisnya. Rasa khawatir yang membuncah, membuat Zaskia meluapkan kekhawatirannya dengan amarah.21705Please respect copyright.PENANADlDY8ewtlK
21705Please respect copyright.PENANAC8XvkCHmiR
"Kalau kamu mau berantem, lebih baik kamu pulang Ray!" Omel Zaskia, nafasnya memburu menahan gejolak di hatinya.21705Please respect copyright.PENANAjoHSUspeiP
21705Please respect copyright.PENANAuoKtpkNmCi
"Maaf Kak! Sssttt..."21705Please respect copyright.PENANAlsUHTYad0T
21705Please respect copyright.PENANAeioFDbj4JT
Rayhan meringis saat Zaskia mencoba mengobati luka di wajahnya. "Maaf saja gak cukup Ray! Kenapa kamu selalu saja membuat Kakak khawatir. Apa kamu belum puas dengan kejadian tempo hari? Kakak hampir saja kehilangan kamu." Lirih Zaskia.21705Please respect copyright.PENANAJ7GOKCzyp6
21705Please respect copyright.PENANAXdtMHoKmMr
Sebagai seorang Kakak sudah sewajarnya saja, kalau Zaskia merasa sangat khawatir dengan keadaan Rayhan. Apa lagi Rayhan, satu-satunya keluarganya di pesantren.21705Please respect copyright.PENANAhYaaKVLSiT
21705Please respect copyright.PENANAh1Jh8DnMno
Karena alasan itu juga Rayhan tidak berani membantah ucapan Zaskia, Kakak kandungnya.21705Please respect copyright.PENANAxfa896UCnz
21705Please respect copyright.PENANAqMIXRFZNfu
"Hari ini kamu gak boleh keluar!" Titah Zaskia.21705Please respect copyright.PENANArYEdKklEPA
21705Please respect copyright.PENANAygS4SPeDJr
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya. "Iya Kak!" Jawab Rayhan pasrah, karena tidak ingin membuat kakaknya semakin marah.21705Please respect copyright.PENANAQByy6NoRsO
21705Please respect copyright.PENANA876ifzW6YZ
Selepas kepergian Zaskia, Rayhan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya yang terdapat lampu LED.21705Please respect copyright.PENANA6b2yeH2trA
21705Please respect copyright.PENANApsRAWatxwG
Sejujurnya Rayhan juga tidak menyangka kalau dirinya tidak mengalami nasib yang lebih buruk lagi, mengingat bagaimana mereka di keroyok oleh belasan anak asrama Hamza. Beruntung walaupun terlambat, Doni membawa bala bantuan untuk menyelamatkan mereka, andai saja Doni tidak datang, entah bagaimana masih mereka.21705Please respect copyright.PENANAIstqvs7qM4
21705Please respect copyright.PENANAQLbgVa35Oi
*****21705Please respect copyright.PENANAO2JP0q7J5g
21705Please respect copyright.PENANA1ENO75ujvX
Nasib Azril ternyata tidak lebih baik dari Rayhan, ia habis di omeli Laras, Ibu Tirinya. Dengan wajah tertunduk ia tidak berani menatap balik Ibu Tirinya. Baru kali ini ia melihat Laras benar-benar marah kepadanya, membuat wajahnya pucat pasih.21705Please respect copyright.PENANAXj7xi0I2So
21705Please respect copyright.PENANAsSmxTg5JmW
Sembari menghela nafas, Laras meninggalkan Azril di ruang tamu yang masih terduduk lesu.21705Please respect copyright.PENANAsh68Z8KJMa
21705Please respect copyright.PENANANPR3f3JvGO
Setelah beberapa menit dengan keheningan, Azril segera menyusul Laras ke dalam kamarnya. Tampak Laras yang tengah duduk di depan meja riasnya hanya memakai handuk. Sepertinya Laras baru saja selesai mandi, melihat pundak dan punggungnya masih tampak basah.21705Please respect copyright.PENANAowHtoct7lr
21705Please respect copyright.PENANA7dPtMora1r
"Umi." Panggil Azril.21705Please respect copyright.PENANA3u4wnjyQju
21705Please respect copyright.PENANAGYSMXHEj13
Laras menoleh sebentar. "Umi belum ganti baju! Apa kamu sengaja ingin melihat Umi telanjang?" Sindir Laras, ia tampak benar-benar kecewa dengan Azril.21705Please respect copyright.PENANAzHO9lWdvi7
21705Please respect copyright.PENANA1RaMQXKfzU
Selama ini di mata Laras Azril adalah anak yang baik, patuh terhadap orang tua. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Azril sering berulah, dan tidak lagi mendengarkan ucapannya. Terakhir kali ia melihat Azril babak belur, Laras sudah meminta anak itu untuk tidak mengulanginya lagi, tapi lagi-lagi Azril melanggarnya.21705Please respect copyright.PENANAr7eOT1f2Lj
21705Please respect copyright.PENANApGGCgZoBi3
Mendapat ucapan menohok dari Ibu Tirinya Laras, membuat Azril merasa sangat sedih. Tidak pernah sekalipun Laras menegurnya dengan begitu keras seperti barusan.21705Please respect copyright.PENANAkTZtOEyyuG
21705Please respect copyright.PENANArt0aMJVWHx
"Mi, maafkan Azril!" Pemuda itu terisak penuh penyesalan.21705Please respect copyright.PENANAiqczL1Neo9
21705Please respect copyright.PENANASTzosIx9j3
Ia menatap Azril, ada rasa kasihan juga melihat Azril menangis seperti itu. "Kemarin Umi sudah bilang, jangan pernah berkelahi, tapi kamu mengabaikan peringatan Umi." Ujar Laras, membuat Azril semakin merasa menyesal karena mengindahkan ucapan Laras beberapa waktu yang lalu.21705Please respect copyright.PENANAD9kNXEG4CR
21705Please respect copyright.PENANAZIyL0MSYtw
"Tolong Mi! Azril janji ini yang terakhir."21705Please respect copyright.PENANAAmJf3kCvf2
21705Please respect copyright.PENANAYouN8UMrCl
"Azril." Bentak Laras mulai kesal.21705Please respect copyright.PENANAtodE5hiOpN
21705Please respect copyright.PENANAAeBQR3sq3p
Bukannya segera keluar dari kamar Laras, Azril malah berlutut di depan pintu Ibunya. Ia pikir dengan cara ini Ibu Tirinya akan memaafkan perbuatannya.21705Please respect copyright.PENANAtLmr6A5bWP
21705Please respect copyright.PENANAtfqn2wpiTM
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Laras semakin kesal dengan sikap Azril yang kekanak-kanakan.21705Please respect copyright.PENANAMcIGfm8eHp
21705Please respect copyright.PENANApMbAjU7NkE
"Tolong Mi, maafkan Azril... Tolong jangan beri tau Abi! Umi boleh menghukum Azril apa saja, asalkan Umi tidak memberi tau Abi." Melas Azril, ia berharap Laras, Ibu tirinya merasa kasihan kepadanya.21705Please respect copyright.PENANACaRJ55G79I
21705Please respect copyright.PENANAR2Ugxo6up4
Mendengar ucapan Azril, Laras malah semakin kesal dengan sikap Azril yang lebih takut kalau Abinya marah ketimbang dirinya yang marah. Dengan emosi yang memuncak, Laras menghampiri Azril, berdiri di depan putranya itu. "Baiklah, Umi tidak akan memberi tau Abi, dan sebagai hukumannya, mulai hari ini Umi tidak akan mau bicara lagi sama kamu, dan mulai hari ini kamu bebas melakukan apapun, karena Umi akan tutup mata." Ucap Laras membuat Azril terhenyak.21705Please respect copyright.PENANAURuroIiz8O
21705Please respect copyright.PENANAUsbjTKCec6
"Umi..."21705Please respect copyright.PENANAwaw1GjRpcc
21705Please respect copyright.PENANAZQjySa2ABI
"Keluar sekarang! Umi mau ganti baju." Usir Laras dengan tatapan tajam kearah Azril.21705Please respect copyright.PENANAMcxKCjmpz2
21705Please respect copyright.PENANAz2DnKLLC55
Dengan wajah tertunduk dan berurai air mata, Azril meninggalkan kamar Laras. Baru beberapa langkah ia pergi, tiba-tiba Laras membanting pintu kamarnya, menandakan kalau dirinya benar-benar marah terhadap Azril.21705Please respect copyright.PENANA70916Oavpf
21705Please respect copyright.PENANAf3YWSBGjjn
*****21705Please respect copyright.PENANAWqlugeTqaU
21705Please respect copyright.PENANAgxuHMdBVv4
Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari. Sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali terdengar suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan, langit cerah di hiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan.21705Please respect copyright.PENANABysOnfV9Nz
21705Please respect copyright.PENANA0sUBcSR9cc
Di dalam sebuah kamar, Zaskia tampak begitu gelisah, berulang kali ia mencoba memejamkan matanya, tapi tetap juga tak bisa tidur. Hatinya gundah gulana, ada rasa sesal atas sikapnya kepada Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAMRxExG3tSh
21705Please respect copyright.PENANAt3ASsqiCOP
Haruskah ia bersikap sekeras itu kepada Rayhan? Bagaimanapun juga Rayhan sama seperti anak remaja pada umumnya, pasti pernah berkelahi dan itu adalah sebuah hal lumrah yang biasa di lakukan anak seusia Rayhan. Seharusnya ia bisa bersikap lebih baik, menasehati Adiknya agar tidak mengulanginya lagi.21705Please respect copyright.PENANAR8ggvfp6Av
21705Please respect copyright.PENANAn995d2diiU
"Gimana keadaan Rayhan sekarang?" Gumam Zaskia pelan.21705Please respect copyright.PENANAZjfOUqctIw
21705Please respect copyright.PENANAv8I9bCwwZo
Dengan gerakan perlahan ia turun dari atas tempat tidurnya, memakai jilbab instan miliknya, lalu berjalan gontai keluar dari kamarnya menuju kamar Rayhan.21705Please respect copyright.PENANA0A3aaIOb50
21705Please respect copyright.PENANAPNkHf0zAjy
Saat pintu kamar Rayhan terbuka, lampu kamar Rayhan masih menyalah, sepertinya ia ketiduran tanpa sempat mematikan lampunya terlebih dahulu. Dengan langkah berjinjit agar tidak membangunkan Rayhan, Zaskia menghampiri Adiknya.21705Please respect copyright.PENANAXNmJzhzBTy
21705Please respect copyright.PENANA5ZynqtPZRv
Ia meletakan tangannya diatas dahi Rayhan. "Astaghfirullah..." Zaskia mendadak panik saat merasakan dahi Rayhan yang begitu panas.21705Please respect copyright.PENANApD6ExPphEs
21705Please respect copyright.PENANAEJ3I25oO9J
Buru-buru Zaskia keluar kamar adiknya dan kembali ke kamarnya, dengan asal ia mengambil secarik kain lalu ia ke kamar mandi mengisi air ke dalam baskom kecil, dan kembali lagi ke kamar Rayhan.21705Please respect copyright.PENANATQ3vDuGE1h
21705Please respect copyright.PENANAicaflBLHsF
Dengan wajah panik Zaskia mengompres kening Rayhan, untuk menurunkan panas di tubuh Rayhan.21705Please respect copyright.PENANA8mJqFfmfko
21705Please respect copyright.PENANA9M4e14lRiX
Tak terasa air mata Zaskia jatuh ke wajah Rayhan, ia merasa sangat sedih karena gagal melindungi adik satu-satunya. Ia menjerit dalam diam sembari terus mengompres dahi dan luka lebam di wajah Adiknya yang tampak terlelap damai.21705Please respect copyright.PENANA2JHgwrG4xN
21705Please respect copyright.PENANAIZmozH36R4
Tetesan demi tetesan air mata Zaskia, mau tidak mau mengganggu tidur Rayhan. Pemuda itu membuka matanya, memandang Kakaknya yang tengah menangis.21705Please respect copyright.PENANAdZiXWqSn4P
21705Please respect copyright.PENANANuu6dASGPP
"Kak!" Lirih Rayhan.21705Please respect copyright.PENANAkvGsvIfW5q
21705Please respect copyright.PENANABQyAPtLA4I
Zaskia berusaha tersenyum, tapi ia tidak bisa menyembunyikan raut kekhawatiran nya. "Sssttt... Kamu tidur lagi ya." Bisik Zaskia, sembari menahan isak tangisnya.21705Please respect copyright.PENANAk77z80RPyb
21705Please respect copyright.PENANAAPTBz5LkRN
"Maafin aku Kak!"21705Please respect copyright.PENANAcjqSrpWydg
21705Please respect copyright.PENANAIYX8gPVzZG
"Sudah sayang, gak apa-apa kok, tapi jangan kamu ulangi lagi ya." Mohon Zaskia.21705Please respect copyright.PENANAQTGueck4rr
21705Please respect copyright.PENANAzgocWaYwyQ
Rayhan mengangguk sembari berusaha tersenyum. "Iya Kak! Janji gak akan bikin Kakak khawatir lagi." Ucap Rayhan, ia berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan Zaskia.21705Please respect copyright.PENANAhuvlGoNlkH
21705Please respect copyright.PENANA0YY3EqowMG
Zaskia tersenyum sangat manis, sembari berbaring di samping Adiknya. Dengan perlahan ia melingkarkan tangannya di tubuh Rayhan, memeluknya dengan penuh kasih sayang. Rayhan membalas pelukan Kakaknya dengan erat sembari mengecup pelan kening Zaskia, Kakak kandungnya.21705Please respect copyright.PENANA975MdoklJl
21705Please respect copyright.PENANAmUzqOs9KWR
Kecupan lembut Rayhan membuat Zaskia merasa tenang, hingga akhirnya mereka berdua pun terlelap.21705Please respect copyright.PENANAtEpNsKBHMZ
21705Please respect copyright.PENANAnLFaJZoqAm
****21705Please respect copyright.PENANAM9fYiqUs5Y
21705Please respect copyright.PENANAKvYKhb1lGX
Kediaman KH Umar21705Please respect copyright.PENANAOuyi6uNW3X
21705Please respect copyright.PENANA66AlRDWLOs
Sementara itu di dalam sebuah kamar, di rumah yang berbeda, tampak seorang wanita dalam keadaan nyaris telanjang bulat tengah terlentang sembari di genjot-genjot oleh seorang pemuda yang tengah menindihnya dari atas. Dari raut wajah sang wanita yang masih memakai hijab itu, tampaknya ia merasa serba salah.21705Please respect copyright.PENANACcQsTo3XqO
21705Please respect copyright.PENANAsIkM3GQrIg
Jujur saja, sodokan kontol Daniel rasanya sangat nikmat, tapi ia masih memiliki sedikit harga diri untuk mengakui betapa nikmatnya kontol Daniel di dalam memeknya.21705Please respect copyright.PENANAHh0D5NDkG7
21705Please respect copyright.PENANAPrX5a5Crmq
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Desah Laras.21705Please respect copyright.PENANAtAfLfa9VCQ
21705Please respect copyright.PENANA7khdPZINBV
Jemari Daniel membelai buah dada Laras yang ranum itu, bermain dengan puting Laras yang berwarna coklat tua. Sentuhan-sentuhan Daniel membuat birahi Laras kian menggelegak.21705Please respect copyright.PENANAr5v7kogvzD
21705Please respect copyright.PENANAQsyupmxwWo
Tanpa sadar ia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Daniel, agar kontol pemuda itu masuk semakin dalam di dalam rongga memeknya. Ia merasa kontol Daniel menyentuh bagian dasar lobang peranakannya yang semakin basah dan licin itu.21705Please respect copyright.PENANAnudzA70KZW
21705Please respect copyright.PENANAftVtefYMOT
"Ughkk... Enak sekali!" Racau Daniel. "Tadi sore, aku sempat mendengar Azril menangis, memangnya ada apa?" Tanya Daniel, tanpa menghentikan hentakan kontolnya di dalam memek Laras.21705Please respect copyright.PENANAAQrCWC9Qi9
21705Please respect copyright.PENANA9foUVEtZui
"Uhmmm... Aahkk... Tadi! Aaahkk... Azril mau meminta maaf... Dan... Please..." Terlihat sekali kalau Laras sudah benar-benar tidak tahan dan ingin sekali mendapatkan orgasmenya dari Daniel.21705Please respect copyright.PENANARk66pIuI4j
21705Please respect copyright.PENANA2wDbeMAZ9g
Daniel menurunkan tempo permainannya, sengaja ingin mempermainkan birahi Laras. "Apa masalahnya?" Cecar Daniel.21705Please respect copyright.PENANAUQySug9VOb
21705Please respect copyright.PENANAd0eVOXHegK
"Dia... Aahkk... Dia... Dia berkelahi, dan aku tidak mau memaafkannya." Jawab Laras, ia benar-benar di buat Daniel tersiksa akan rasa nikmat yang menggantung.21705Please respect copyright.PENANAqIiLPTiNC2
21705Please respect copyright.PENANA1gBouiLTMe
Laras yang sudah berada di ujung kenikmatan, berusaha menggapai kenikmatan itu sendiri. Ia menggerakan pantatnya agar kocokan Daniel bisa mengantarkannya ke puncak kenikmatan. Tapi lagi-lagi Daniel mempermainkannya.21705Please respect copyright.PENANAm5tuBFDo6c
21705Please respect copyright.PENANAL5QUoXGKOz
Ia menarik kontolnya dari dalam memek Laras, dan membiarkan makin tersiksa.21705Please respect copyright.PENANAiP1BXZq1Ld
21705Please respect copyright.PENANAx9KeA1iT67
"Daniel! Tolong Tante..." Melas Laras.21705Please respect copyright.PENANA2oLiQ0RZKv
21705Please respect copyright.PENANACDvViEe08B
Daniel tersenyum sembari merabahi rambut kemaluan Laras. "Dia menangis karena berkelahi, atau karena tidak mendapatkan maaf dari kamu." Tanya Daniel, tidak mengubris permohonan Laras.21705Please respect copyright.PENANAXwUs3zq9Ek
21705Please respect copyright.PENANAA3kylvzsaA
"Karena tidak mendapatkan maaf dari saya!" Jawab Laras cepat. "Dan... Ayo Dan, jangan siksa Tante." Laras tampak nyaris menangis sanking frustasi karena tersiksa akan birahinya yang di buat menggantung oleh Daniel.21705Please respect copyright.PENANAeWxdW3jA9X
21705Please respect copyright.PENANAhhhRRaGbeG
Daniel merenyitkan dahinya tanda tidak suka. "Bukankah saya sudah menyuruh Tante untuk membuat Azril terobsesi kepada Tante? Kenapa Tante malah berbuat seperti itu." Kesal Daniel.21705Please respect copyright.PENANAQywoNPvB9Y
21705Please respect copyright.PENANAjMWL1fXuBj
"Oke, aku minta maaf dan sekarang..."21705Please respect copyright.PENANAtzTGvuhN0T
21705Please respect copyright.PENANArMZW2bgjfs
Daniel memotong ucapan Laras. "Tidak untuk malam ini, lakukan tugasmu dengan benar, setelah itu aku akan memberikan kamu surga yang sebenarnya." Ucap Daniel sembari menyeringai kearah Laras yang kian frustasi.21705Please respect copyright.PENANAscpzBdK4sb
21705Please respect copyright.PENANA2aHGGW4Zxq
"Apa?"21705Please respect copyright.PENANA8aUe96NN2o
21705Please respect copyright.PENANAQnm5yBrqyy
Daniel tidak mengubrisnya, ia turun dari tempat tidurnya dan mengambil pakaian Laras yang berserakan. "Pergilah! Temui saya setelah kamu melaksanakan tugas yang saya berikan." Usir Daniel.21705Please respect copyright.PENANANQAYHJ9rFp
21705Please respect copyright.PENANALN3ac4pYNA
Dengan perasaan campur aduk, Laras segera bangun dari tempat tidur Daniel dan mengenakan kembali pakaiannya. Tak terasa bulir-bulir air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Laras benar-benar merasa terhina atas perbuatan Daniel. Ia merasa seperti wanita murahan yang mengemis orgasme kepada pria yang memperkosanya.21705Please respect copyright.PENANA4AmSMETNs8
21705Please respect copyright.PENANAUmWgYEcoKw
"Apa salah saya Dan?" Lirih Laras.21705Please respect copyright.PENANA7sHBSviFF8
21705Please respect copyright.PENANAkFltgKcajZ
Daniel menghidupkan sebatang rokok. "Tante tidak salah, tapi yang salah keluarga ini, keluarga saya. Mereka yang membuat saya melakukan semua ini, membuat Tante harus ikut merasakan penderitaan atas masa lalu keluarga saya." Ia menyeringai, dadanya terasa sesak setiap kali mengingatnya.21705Please respect copyright.PENANASZw7AfSfyp
21705Please respect copyright.PENANAxmpV43zd65
"Aku pergi." Ujar Laras. Ia tidak mengerti dan berfikir kalau itu hanyalah alasan Daniel untuk membenarkan apa yang Daniel lakukan.21705Please respect copyright.PENANAoqzft1Lv1X
21705Please respect copyright.PENANAvvdFmcahj3
Ia melangkah keluar dan berharap Daniel menariknya kembali, memperkosanya seperti dulu, membuat tubuhnya bermandikan keringat dan spermanya. Tapi sayang, hingga ia berada di dalam kamarnya Daniel tak juga memanggilnya kembali.21705Please respect copyright.PENANAyqptEiAMCW
21705Please respect copyright.PENANAnvnOmSGqLB
*****21705Please respect copyright.PENANANl0FG934pr