Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.26440Please respect copyright.PENANAoOP95SF5OG
26440Please respect copyright.PENANA2KOcBQaCGo
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.26440Please respect copyright.PENANAfVCIcyk4HS
26440Please respect copyright.PENANAfPOJOIJzQd
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.26440Please respect copyright.PENANAMxj5yChuPl
26440Please respect copyright.PENANAuqm1LDBqlk
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.26440Please respect copyright.PENANA4hyajZHqHn
26440Please respect copyright.PENANAvYgo92nSBx
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.26440Please respect copyright.PENANA5QTnGHGdOT
26440Please respect copyright.PENANAp5qGEqGcgF
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.26440Please respect copyright.PENANAePs4Vt5MFD
26440Please respect copyright.PENANANmj2ng9M42
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.26440Please respect copyright.PENANAw5ClE9rn9U
26440Please respect copyright.PENANAIpNa7X1k29
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.26440Please respect copyright.PENANA0f6sdIJifP
26440Please respect copyright.PENANAb6g4mtfJzl
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.26440Please respect copyright.PENANAOouzuIV84O
26440Please respect copyright.PENANANZnJJpGkti
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.26440Please respect copyright.PENANA23Z77Nij0Y
26440Please respect copyright.PENANAApk20MO4Ab
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.26440Please respect copyright.PENANApJfp5Z5ikg
26440Please respect copyright.PENANAkMMOgZYTnV
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.26440Please respect copyright.PENANAjYnc1uevVr
26440Please respect copyright.PENANAwHuFLtuYM5
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.26440Please respect copyright.PENANAW7hwpbU8RJ
26440Please respect copyright.PENANA0TxDkUVJ0y
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.26440Please respect copyright.PENANApEeBtitrw7
26440Please respect copyright.PENANAFygivx8vCG
"Siap Kak."26440Please respect copyright.PENANA16lZ9jdWwD
26440Please respect copyright.PENANATB2toYrZAk
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.26440Please respect copyright.PENANAZIoaSXGsHK
26440Please respect copyright.PENANAQ0HWprTF56
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.26440Please respect copyright.PENANAy1KKTqk7IW
26440Please respect copyright.PENANAGqlpYgeCkj
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAkmrgBgJdR2
26440Please respect copyright.PENANAgiUCcQVQYs
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.26440Please respect copyright.PENANA08tZbq7CZS
26440Please respect copyright.PENANAD7wJgnmAJQ
*****26440Please respect copyright.PENANART8LYiFK2N
26440Please respect copyright.PENANAL2RyUpeF8b
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.26440Please respect copyright.PENANAuhmTlG0pt5
26440Please respect copyright.PENANAkin7MzTa1g
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.26440Please respect copyright.PENANAlq5psRhIpE
26440Please respect copyright.PENANAUxyJLmFD5U
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.26440Please respect copyright.PENANAL4wdhuMMEu
26440Please respect copyright.PENANAM16je9T8b0
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.26440Please respect copyright.PENANA7MBKqV7Eg0
26440Please respect copyright.PENANAZEj2huye0F
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAAzTZHOCSid
26440Please respect copyright.PENANAy96dTpP4Q8
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAwLJB19dp0e
26440Please respect copyright.PENANAXJbfkR4Ql0
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.26440Please respect copyright.PENANAfmlyiJhOLI
26440Please respect copyright.PENANABBxBf5g2MN
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.26440Please respect copyright.PENANAzkd3uYleQO
26440Please respect copyright.PENANAPIkZUh7B0S
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.26440Please respect copyright.PENANAF2D4U5vnPi
26440Please respect copyright.PENANAwu4jwS8DWx
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.26440Please respect copyright.PENANAKzIxjmdiYZ
26440Please respect copyright.PENANAacqE6U2gjQ
Ya... 26440Please respect copyright.PENANAnWCkQUXY8i
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.26440Please respect copyright.PENANAUmnhZVEmkD
26440Please respect copyright.PENANAnlaUPfYqLN
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.26440Please respect copyright.PENANA9W5Z6EiW0c
26440Please respect copyright.PENANAmd3JIJnRVe
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANACFYX75CWMp
26440Please respect copyright.PENANABorNYQanrR
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAdhysmQBnun
26440Please respect copyright.PENANAdc4hqMxToe
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAVws2rcTgFO
26440Please respect copyright.PENANAzMM4Mv7yJP
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.26440Please respect copyright.PENANAt0W0wJy6GF
26440Please respect copyright.PENANAaG8ovGD6Gd
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANA57DtXq94cC
26440Please respect copyright.PENANAaC7Mzdt7L2
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.26440Please respect copyright.PENANADbZKDnhldB
26440Please respect copyright.PENANA3ZjXHowgOt
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAMyzNBZ9Kh8
26440Please respect copyright.PENANAwln5lujxiQ
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.26440Please respect copyright.PENANAszL0wgbl02
26440Please respect copyright.PENANA3NuEmNuOli
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.26440Please respect copyright.PENANAsM3KtUH7m0
26440Please respect copyright.PENANAoXwXrLdcwU
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.26440Please respect copyright.PENANAdt7aZqKvjL
26440Please respect copyright.PENANALParNQa4W0
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAbe9SLDjMKe
26440Please respect copyright.PENANAKAzcpH6ER4
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.26440Please respect copyright.PENANAH41VscULpz
26440Please respect copyright.PENANA8PrahB7EJx
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.26440Please respect copyright.PENANA6fPpbfo3Qw
26440Please respect copyright.PENANAX2Um5rSDMY
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAYNozrvcJLg
26440Please respect copyright.PENANAJrQOsSb9vo
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 26440Please respect copyright.PENANACmRP4sknsb
26440Please respect copyright.PENANAizrFtQGHzQ
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.26440Please respect copyright.PENANAKqxLkUE79c
26440Please respect copyright.PENANAr1YM9xm08N
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.26440Please respect copyright.PENANAxuYGGVrGHP
26440Please respect copyright.PENANAWLCKCwXF89
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAnARbrsPYYq
26440Please respect copyright.PENANAxRSWUal5C7
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.26440Please respect copyright.PENANAl74iagmgBm
26440Please respect copyright.PENANAKQW19CnFCg
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAm820CN7Ke0
26440Please respect copyright.PENANAIFEJ1vxNZc
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAR0pdOtSSH2
26440Please respect copyright.PENANA3t5upacZTM
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.26440Please respect copyright.PENANAO5DierDtZN
26440Please respect copyright.PENANA4ZxTeCq0XK
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.26440Please respect copyright.PENANAhO598ngHq2
26440Please respect copyright.PENANAVAlKZQrv2w
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAzLw2XcgsaH
26440Please respect copyright.PENANAbU3HWuDS07
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.26440Please respect copyright.PENANABWjZM93rjz
26440Please respect copyright.PENANABSxdDsZmHX
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAcVREcRVWvH
26440Please respect copyright.PENANA93ULQapclT
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.26440Please respect copyright.PENANAqiaO7BjNWr
26440Please respect copyright.PENANAi4YiKHA5C3
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.26440Please respect copyright.PENANAb22yknxpwB
26440Please respect copyright.PENANAfJwKr3Gwbq
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.26440Please respect copyright.PENANAZNzY7tdnlv
26440Please respect copyright.PENANAYHC0DmErsj
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.26440Please respect copyright.PENANAUsY2nsHSvy
26440Please respect copyright.PENANAlPwbhB8U4b
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.26440Please respect copyright.PENANAAbtCV54wuA
26440Please respect copyright.PENANA5JZTXO7DlO
Creetss... Creetss... Creetss...26440Please respect copyright.PENANAMaG2FVM392
26440Please respect copyright.PENANACen6EwU7wn
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAN2YOyTacsm
26440Please respect copyright.PENANAPs45OExHyf
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAOhLuRg3jyA
26440Please respect copyright.PENANANGRlc5mXWz
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.26440Please respect copyright.PENANAShl4dJ7Td8
26440Please respect copyright.PENANAHDd2S7gCjh
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAMaiKpESV12
26440Please respect copyright.PENANAUfXaFKo34i
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.26440Please respect copyright.PENANA7WNvBk5kQi
26440Please respect copyright.PENANAql3qPo47W5
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.26440Please respect copyright.PENANAabfyLwTpNs
26440Please respect copyright.PENANAd2BjYCGDZ9
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.26440Please respect copyright.PENANAw7U4VzBHl4
26440Please respect copyright.PENANAxrdMRM0VNj
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.26440Please respect copyright.PENANAdG8abU4ngO
26440Please respect copyright.PENANAGKPjuNUZu1
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.26440Please respect copyright.PENANAQjcv4AO6aK
26440Please respect copyright.PENANAwUvXAZllAZ
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAJPyiZ5q0oM
26440Please respect copyright.PENANA731NpXuvr1
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANA9Hac2cAOBY
26440Please respect copyright.PENANA5pDclvbsfs
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.26440Please respect copyright.PENANAYS3fSMkPLq
26440Please respect copyright.PENANA1mHCWZ3oAj
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.26440Please respect copyright.PENANAP5Josn5f6g
26440Please respect copyright.PENANAC2MlPK519W
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...26440Please respect copyright.PENANAR32e654soM
26440Please respect copyright.PENANAjH2JTKTQNR
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...26440Please respect copyright.PENANAj5SzxOGaFX
26440Please respect copyright.PENANAWayVlclqi5
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...26440Please respect copyright.PENANACnVtdeGsxU
26440Please respect copyright.PENANAfMj7hLSgSC
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.26440Please respect copyright.PENANAu6n8JPFmFX
26440Please respect copyright.PENANAV0HUn6VTSG
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.26440Please respect copyright.PENANABXZF4xS62S
26440Please respect copyright.PENANA6VYAOGxHfd
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.26440Please respect copyright.PENANA4l2EMd88EX
26440Please respect copyright.PENANAQrQslAqYz6
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.26440Please respect copyright.PENANAwXyhvibih9
26440Please respect copyright.PENANAjalLfSPbtj
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAWoRmWFylbL
26440Please respect copyright.PENANAmoFYagP3wa
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAAq1KwHNg1r
26440Please respect copyright.PENANAGmPtz1GQr6
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.26440Please respect copyright.PENANAS4LopBfQZ5
26440Please respect copyright.PENANABmPLcHKkWk
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.26440Please respect copyright.PENANAeyFjN6R6lv
26440Please respect copyright.PENANAb4fXPMRdya
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANA22IBp5NGRY
26440Please respect copyright.PENANA28fauvRqlv
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.26440Please respect copyright.PENANAyWz5aB375P
26440Please respect copyright.PENANAWSq5iogYpo
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.26440Please respect copyright.PENANAYgstpSCi2p
26440Please respect copyright.PENANAVcG9N8asGn
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.26440Please respect copyright.PENANAMDQPftA0lj
26440Please respect copyright.PENANAUDGBGZ6yr3
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.26440Please respect copyright.PENANAq2UBE3hIoT
26440Please respect copyright.PENANAvkK8YZcWWN
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...26440Please respect copyright.PENANAFF1McSeqED
26440Please respect copyright.PENANAOIIwEUQrg6
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAC46YFN0oUy
26440Please respect copyright.PENANAsYDczNup0G
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.26440Please respect copyright.PENANADzwYdDSZLq
26440Please respect copyright.PENANABoeazILS5L
"Ustadza." Panggil Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAg7405odh8K
26440Please respect copyright.PENANAGntY4k0eTx
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.26440Please respect copyright.PENANAS3uQQIkrqk
26440Please respect copyright.PENANAepvlrBDry1
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAFcBuxxVmHC
26440Please respect copyright.PENANA0Ms7algljt
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.26440Please respect copyright.PENANAMCL2pzTnMj
26440Please respect copyright.PENANAvovLSBKMCj
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANA5oEiK2YPEI
26440Please respect copyright.PENANAU4sy4Hw0q5
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.26440Please respect copyright.PENANA0SoTZolyRl
26440Please respect copyright.PENANARLDqVaQJ1U
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAl1NfvHkngJ
26440Please respect copyright.PENANAcYTE2Ixyfx
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.26440Please respect copyright.PENANAPGJwJQmeRa
26440Please respect copyright.PENANA8mTfoZkVgS
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."26440Please respect copyright.PENANAr7u2iUORsH
26440Please respect copyright.PENANA3Ilj0JCykU
Croooottss... Croooottss... Croooottss...26440Please respect copyright.PENANAm9JEJW8iGd
26440Please respect copyright.PENANAwYGvvscuJv
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...26440Please respect copyright.PENANAbS6ZIXpuXd
26440Please respect copyright.PENANAS5GaV4DHgk
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.26440Please respect copyright.PENANAmBc6NNsfao
26440Please respect copyright.PENANALvllLG02lB
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.26440Please respect copyright.PENANANQfgetXc0h
26440Please respect copyright.PENANAfkzkFIgIfJ
****26440Please respect copyright.PENANA5vuHctmptY
26440Please respect copyright.PENANAOmrYQqQcEj
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.26440Please respect copyright.PENANAWXkNpMy5Qg
26440Please respect copyright.PENANACC9f0HMiRv
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.26440Please respect copyright.PENANAzq8INmNqhD
26440Please respect copyright.PENANAr0mbq6sIEb
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.26440Please respect copyright.PENANASuHjZWnJ2u
26440Please respect copyright.PENANAFOHBZq2SXF
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.26440Please respect copyright.PENANAPBnZxOY4BN
26440Please respect copyright.PENANAGJaDTSCpye
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.26440Please respect copyright.PENANApaZO0bEbvV
26440Please respect copyright.PENANAgw8Eq7Qhun
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.26440Please respect copyright.PENANA6POFD11oOE
26440Please respect copyright.PENANAIVFqADSA5B
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.26440Please respect copyright.PENANAataz051b4g
26440Please respect copyright.PENANAo4QTNL5uEG
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.26440Please respect copyright.PENANAFLZoRynV79
26440Please respect copyright.PENANAc4CRSxj6Ui
"Ini soal kolor ijo."26440Please respect copyright.PENANADhm8IpqnMO
26440Please respect copyright.PENANAlofZ4xoxjt
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.26440Please respect copyright.PENANAqVaU6Pijec
26440Please respect copyright.PENANAWYREL0pmND
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.26440Please respect copyright.PENANAFLdeiw5Ty9
26440Please respect copyright.PENANArlm3t5fz12
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.26440Please respect copyright.PENANAh5dse5SMYd
26440Please respect copyright.PENANAc3OUJczhHN
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAUrkCAMmqGk
26440Please respect copyright.PENANAPvne8A0HNV
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.26440Please respect copyright.PENANAYg2F4hxf58
26440Please respect copyright.PENANAM2ggiaYZ9U
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.26440Please respect copyright.PENANAJ4nlgvIZix
26440Please respect copyright.PENANAUO2Bc1KMzP
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.26440Please respect copyright.PENANAgyVZ9vSzY6
26440Please respect copyright.PENANA6DAFSq2EPX
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.26440Please respect copyright.PENANApRZUtjfV5n
26440Please respect copyright.PENANAQyROEsmP4A
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.26440Please respect copyright.PENANACniEUBxZWc
26440Please respect copyright.PENANANCE0l3o9kW
"Siapa?" Kejar mereka serempak.26440Please respect copyright.PENANAeElXszfTvQ
26440Please respect copyright.PENANAb1yOlT6fcD
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.26440Please respect copyright.PENANAYUcA6NoSMj
26440Please respect copyright.PENANAg99ofW3b4q
*****26440Please respect copyright.PENANAHSBjmgBUJ6
26440Please respect copyright.PENANAU38ej9FFPx
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.26440Please respect copyright.PENANAbx4UNh2cE5
26440Please respect copyright.PENANAG1RN31tacw
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.26440Please respect copyright.PENANAFkTyxlWvTN
26440Please respect copyright.PENANAw44dEItvVs
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.26440Please respect copyright.PENANAqmkJTfhiEs
26440Please respect copyright.PENANAKeb9dPddVp
Deg... Deg... Deg... 26440Please respect copyright.PENANA0CPXGYRf1Y
26440Please respect copyright.PENANAtPn1QYIWJc
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.26440Please respect copyright.PENANA5yjUhJcjVN
26440Please respect copyright.PENANADnGkyleJvf
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.26440Please respect copyright.PENANABJVym16zCI
26440Please respect copyright.PENANAudvajdXNp8
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.26440Please respect copyright.PENANAgYztDbKygA
26440Please respect copyright.PENANAGT4Fs1V5Fc
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.26440Please respect copyright.PENANAGaUp81wW5p
26440Please respect copyright.PENANAkFiGGYY76Z
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.26440Please respect copyright.PENANA7vOAmKl2YN
26440Please respect copyright.PENANArLnp9B5PaD
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."26440Please respect copyright.PENANAzPeYMV1B9v
26440Please respect copyright.PENANAXCwu9LimFi
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.26440Please respect copyright.PENANAFXQq29M6nt
26440Please respect copyright.PENANAhupf4hdeCp
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.26440Please respect copyright.PENANA3pbeLtETNm
26440Please respect copyright.PENANATcSW6AapYI
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.26440Please respect copyright.PENANAhjGvFdUyZ5
26440Please respect copyright.PENANAJW7I5zcMWA
Bruaaak...26440Please respect copyright.PENANAQxxXUBRb0I
26440Please respect copyright.PENANADvOBAzaB6H
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.26440Please respect copyright.PENANA6AfknVmmky
26440Please respect copyright.PENANA5UgOTu9JJl
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.26440Please respect copyright.PENANATdtNJqpdCV
26440Please respect copyright.PENANAkY07UjWTHM
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.26440Please respect copyright.PENANAwatqcI9m3T
26440Please respect copyright.PENANAFi8d3Jut77
Aku tidak takut....26440Please respect copyright.PENANA5zrgFnjpCb
26440Please respect copyright.PENANAE2v91VKhgg
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.26440Please respect copyright.PENANAvXwoUFI80Y
26440Please respect copyright.PENANARqWO96FkEw
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.26440Please respect copyright.PENANAxo6wcYtWJx
26440Please respect copyright.PENANAEQai5aAPUm
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.26440Please respect copyright.PENANAsHCfaEXTX9
26440Please respect copyright.PENANASTIiPofXST
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.26440Please respect copyright.PENANA9xiOmecjfu
26440Please respect copyright.PENANAYDb4GkT8Bg
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.26440Please respect copyright.PENANAzHsBqEP9jK
26440Please respect copyright.PENANAOvTbzftjrw
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.26440Please respect copyright.PENANArbXyycX6MQ
26440Please respect copyright.PENANAj6AV6na3V2
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.26440Please respect copyright.PENANAlNBLSk8wd9
26440Please respect copyright.PENANA9YjeHxbuQw
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.26440Please respect copyright.PENANAs3w4VbGgT5
26440Please respect copyright.PENANALkR3xyriow
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.26440Please respect copyright.PENANAeIXprLtJBH
26440Please respect copyright.PENANAPCPHBStVx4
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.26440Please respect copyright.PENANACMY56JlDsQ
26440Please respect copyright.PENANAzEhrbfk7GN
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.26440Please respect copyright.PENANAHCibhBQaCh
26440Please respect copyright.PENANAE7DW98QZgb
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.26440Please respect copyright.PENANAnBUVeYQa8f
26440Please respect copyright.PENANAv8IpDN0nbt
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.26440Please respect copyright.PENANAkqbylLjyOq
26440Please respect copyright.PENANA5kwLgWdohc
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.26440Please respect copyright.PENANARhFqO9XIdU
26440Please respect copyright.PENANAr3TS6Tnm6h
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.26440Please respect copyright.PENANA1aIKr57Jmv
26440Please respect copyright.PENANAdIG7hQpRkM
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.26440Please respect copyright.PENANAf1AMoYbki4
26440Please respect copyright.PENANAWdvGq2hPIb
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.26440Please respect copyright.PENANABDgJ7OiaX6
26440Please respect copyright.PENANALWYRlGRjWz
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.26440Please respect copyright.PENANA8AmL6UDCPh
26440Please respect copyright.PENANAwsHrgfalFL
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.26440Please respect copyright.PENANAXcLpPwbdi1
26440Please respect copyright.PENANAM9z9kqtwIx
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.26440Please respect copyright.PENANAW8Z4sed0ip
26440Please respect copyright.PENANAM7z7gda1Rq
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.26440Please respect copyright.PENANAB8WwskSstp
26440Please respect copyright.PENANAP8uAFmJZFp
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.26440Please respect copyright.PENANAKvmns5w0Me
26440Please respect copyright.PENANAIDOFRIg4hH
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.26440Please respect copyright.PENANAvcKB6IGoYg
26440Please respect copyright.PENANAmMEbllppIT
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.26440Please respect copyright.PENANAxlNCeaiXl3
26440Please respect copyright.PENANAarsYJvE5CB
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.26440Please respect copyright.PENANAYUjaEPQHqf
26440Please respect copyright.PENANAsI9OsHkjvU
Kraaaak...26440Please respect copyright.PENANAdJwCEBDhNT
26440Please respect copyright.PENANAGer6WXRmOl
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.26440Please respect copyright.PENANAgVkedugCNf
26440Please respect copyright.PENANAzdVHnQdhZg
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.26440Please respect copyright.PENANAM3nY1nwCI6
26440Please respect copyright.PENANAZHnHvY4kKK
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.26440Please respect copyright.PENANAI8zqBZ1u9i
26440Please respect copyright.PENANAQgscEYa1Ir
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.26440Please respect copyright.PENANAst1fwrTyTG
26440Please respect copyright.PENANAveJgZptSEN
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.26440Please respect copyright.PENANAL6RMttQYaW
26440Please respect copyright.PENANADA8zGtORbj
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.26440Please respect copyright.PENANAinpTyful4m
26440Please respect copyright.PENANAJ8WrLTTvza
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.26440Please respect copyright.PENANAqJBlVRw1lM
26440Please respect copyright.PENANArpFCnY8pSj
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.26440Please respect copyright.PENANAweUBhZV5Sp
26440Please respect copyright.PENANAN4KZlx98hd
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.26440Please respect copyright.PENANAQcUHQ5O1GS
26440Please respect copyright.PENANA1Vzh4RCsQ5
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.26440Please respect copyright.PENANAgwr1m7hfV4
26440Please respect copyright.PENANAp8mpW8ugwd
Buuuk...26440Please respect copyright.PENANAwPBlpnCaqZ
26440Please respect copyright.PENANA4zyakhkvFS
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.26440Please respect copyright.PENANAY7nErmPvMX
26440Please respect copyright.PENANAT1yCfNpojN
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.26440Please respect copyright.PENANAgEBQdvZWyz
26440Please respect copyright.PENANA3fvFYifhvs
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.26440Please respect copyright.PENANA1febt0frqh
26440Please respect copyright.PENANAHAi7D63ltG
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.26440Please respect copyright.PENANAT1uiU4TTYe
26440Please respect copyright.PENANAL31lWQmxgb
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.26440Please respect copyright.PENANAq8Trfj8Xi6
26440Please respect copyright.PENANAQvsPZF3q6J
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.26440Please respect copyright.PENANAypMm4rl09V
26440Please respect copyright.PENANACcNZ4Qgl0p
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.26440Please respect copyright.PENANAFop8Vfnc1I
26440Please respect copyright.PENANAgJynBMhhZx
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.26440Please respect copyright.PENANA6V2u4bRByF
26440Please respect copyright.PENANAuuDE8CaIIi
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.26440Please respect copyright.PENANAEVDTrgunCj
26440Please respect copyright.PENANANNYfxxk5ab
"Rayhaaaan." Jerit Nico.26440Please respect copyright.PENANAVoUA9juHIH
26440Please respect copyright.PENANAilfU10Eivz
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.26440Please respect copyright.PENANAl7NDtm7dlj
26440Please respect copyright.PENANAI0zf8W0nx8
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.26440Please respect copyright.PENANASXmiIYcVbN
26440Please respect copyright.PENANAEaUMzDnLXp
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.26440Please respect copyright.PENANAMhNDtmhuRo
26440Please respect copyright.PENANAJiblfkOn8V
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.26440Please respect copyright.PENANAWIzVEOr1XG
26440Please respect copyright.PENANA8tyIhw98v1
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.26440Please respect copyright.PENANADH37dm5VcF
26440Please respect copyright.PENANAZzg9kjLzBu
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.26440Please respect copyright.PENANAkasqkAWzKf
26440Please respect copyright.PENANAx1PUjSGr1s
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.26440Please respect copyright.PENANA4VV0CQA5Gg
26440Please respect copyright.PENANAN4eSuSB0TA
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.26440Please respect copyright.PENANAhMO2sBzDHg
26440Please respect copyright.PENANAvsXNosS2oA
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAoKMkEZhpy1
26440Please respect copyright.PENANA2zvpDQAZOp
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.26440Please respect copyright.PENANAcVpzrNgAtw
26440Please respect copyright.PENANAfIfOVZM71V
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.26440Please respect copyright.PENANAs0X12QZmnc
26440Please respect copyright.PENANAMYhzNnv63e
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.26440Please respect copyright.PENANAjgUQg5OtOa
26440Please respect copyright.PENANA8Lwy7221XL
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.26440Please respect copyright.PENANAR8woGJ36we
26440Please respect copyright.PENANAmURj5NKZJc
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.26440Please respect copyright.PENANAblwHWoITU7
26440Please respect copyright.PENANANlwjd4llwZ
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.26440Please respect copyright.PENANA71pnlJilw1
26440Please respect copyright.PENANAlit1NO3HDI
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.26440Please respect copyright.PENANAGT1zt4LW8x
26440Please respect copyright.PENANACmxhR8bPgn
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.26440Please respect copyright.PENANAFvUfFPoVWL
26440Please respect copyright.PENANAq0bhtNMBDx
Duaaaarrrr...26440Please respect copyright.PENANAMZeeEqFE8q
26440Please respect copyright.PENANAbWvAgiGpnO
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.26440Please respect copyright.PENANANThSHafrer
26440Please respect copyright.PENANAG4HfdYc9sC
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.26440Please respect copyright.PENANAVpkFQuEliR
26440Please respect copyright.PENANAu0VdgLcpYr
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.26440Please respect copyright.PENANA9SjLOujnBb
26440Please respect copyright.PENANAHtMQuRebm5
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.26440Please respect copyright.PENANArqUYYSqaT7
26440Please respect copyright.PENANA084CgdNqt3
"Mang Burhan!" Jerit mereka.26440Please respect copyright.PENANAkBDrLBYhml
26440Please respect copyright.PENANAwhlBJMCsj6
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.26440Please respect copyright.PENANACQLdyj8oLD
26440Please respect copyright.PENANARdaB48TkRc
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."26440Please respect copyright.PENANAwxckUyhNvj
26440Please respect copyright.PENANAarvFoFItZR
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.26440Please respect copyright.PENANATFVJNv9N1I
26440Please respect copyright.PENANAHzV2118eLr
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.26440Please respect copyright.PENANAMyAhwfGIQe
26440Please respect copyright.PENANAoGaafwrcJH
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.26440Please respect copyright.PENANAqR8D0ZEcHa
26440Please respect copyright.PENANAzKAv6ndpNJ
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.26440Please respect copyright.PENANA0UVe4xJzv1
26440Please respect copyright.PENANAuezizNe35N
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.26440Please respect copyright.PENANA3h6384iSg0
26440Please respect copyright.PENANAiLehJw9MvI
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.26440Please respect copyright.PENANA4ibtzDPQqC
26440Please respect copyright.PENANAhrVN4e4Ild
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.26440Please respect copyright.PENANATtkJqtKRYh
26440Please respect copyright.PENANAsmCfBDAEs8
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.26440Please respect copyright.PENANAq3l8uEBnNh
26440Please respect copyright.PENANAy4PGSlBY9B
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.26440Please respect copyright.PENANALBZxSPyewE
26440Please respect copyright.PENANAPhsXDitFeU
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.26440Please respect copyright.PENANALK78fRNNdo
26440Please respect copyright.PENANAEcGG1cU21I
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.26440Please respect copyright.PENANA882ZkYqThS
26440Please respect copyright.PENANAFN8DqeHriR
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.26440Please respect copyright.PENANAZO0CT1bPTP
26440Please respect copyright.PENANAIKiixa9Iot
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.26440Please respect copyright.PENANAwRiz1KyfEl
26440Please respect copyright.PENANAeJgRxEnzcg
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.26440Please respect copyright.PENANAukbkIIxV0P
26440Please respect copyright.PENANAkMBktDo4kk
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.26440Please respect copyright.PENANAm3Gg5dYIDP
26440Please respect copyright.PENANAwPE7ZrQ4u7
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.26440Please respect copyright.PENANAjaQaPYjFsi
26440Please respect copyright.PENANAVlehAVkOvG
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.26440Please respect copyright.PENANAlbKDc5R0eA
26440Please respect copyright.PENANAOhJWXIAqNY
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.26440Please respect copyright.PENANAiOMMSeQ1Ca
26440Please respect copyright.PENANAnFuLQlywcp
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.26440Please respect copyright.PENANAOqletNHEXD
26440Please respect copyright.PENANAn6lDuCZxie
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"26440Please respect copyright.PENANAIyLEhvb4RI
26440Please respect copyright.PENANAeRDDZP5xJQ
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"26440Please respect copyright.PENANAMvWdY6ALw4
26440Please respect copyright.PENANALXoHZtWlQQ
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"26440Please respect copyright.PENANAoRlij9VWJD
26440Please respect copyright.PENANAMkPc3yZVgM
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.26440Please respect copyright.PENANAFvgwIQ0Ysf
26440Please respect copyright.PENANAObeQ9fYnoL
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.26440Please respect copyright.PENANA0Xc8Wyi47l
26440Please respect copyright.PENANAiAvAuTQUNP
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"26440Please respect copyright.PENANA86OgXaWGN8
26440Please respect copyright.PENANAbbzz2wcd2U
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.26440Please respect copyright.PENANAJwI2nLJgus
26440Please respect copyright.PENANAWvibjLus5D
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."26440Please respect copyright.PENANAq2oZV8BDVY
26440Please respect copyright.PENANA1nTGMLrgT3
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.26440Please respect copyright.PENANA97X3PLblEP
26440Please respect copyright.PENANA79GhAOhTZg
"Terimakasih Mbah!"26440Please respect copyright.PENANApBjGBnHZdH
26440Please respect copyright.PENANAUrHSSE5eup
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.26440Please respect copyright.PENANAm0CPAEP7D5
26440Please respect copyright.PENANAYlYPYI7i00
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.26440Please respect copyright.PENANAprwyCIZeyX
26440Please respect copyright.PENANA3BsxCiriPT
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.26440Please respect copyright.PENANACJMskAbjan
26440Please respect copyright.PENANAlqhd5nSpHY
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.26440Please respect copyright.PENANAANwgPI5IxQ