Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.25289Please respect copyright.PENANA9fmyJUYSRG
25289Please respect copyright.PENANADIrrT3xv0B
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.25289Please respect copyright.PENANAWUI6MYES5R
25289Please respect copyright.PENANAbAR1MEb4tT
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.25289Please respect copyright.PENANAaT1mWAe8pv
25289Please respect copyright.PENANAAoIJq3Rjj3
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.25289Please respect copyright.PENANAEBmjPOb6h4
25289Please respect copyright.PENANAMFmIn2pflb
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.25289Please respect copyright.PENANAL099kmpQPl
25289Please respect copyright.PENANAec2WoACKTc
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.25289Please respect copyright.PENANAqn5lBaQtZ8
25289Please respect copyright.PENANAlyCQ5OWQGC
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.25289Please respect copyright.PENANA5RreVkFCLh
25289Please respect copyright.PENANAqmQA0VLtwD
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.25289Please respect copyright.PENANAbUKH5aTSxE
25289Please respect copyright.PENANAkpgWoIawbE
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.25289Please respect copyright.PENANAmlgKjqPgnL
25289Please respect copyright.PENANAQHMj2T2qcS
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.25289Please respect copyright.PENANAhhKSDkcPgl
25289Please respect copyright.PENANAMJM0ONGNtT
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.25289Please respect copyright.PENANAkutxuThIUK
25289Please respect copyright.PENANAVDEoRXTlOn
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.25289Please respect copyright.PENANAuzJ60oiI50
25289Please respect copyright.PENANAS1YW8IwBGH
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.25289Please respect copyright.PENANA1GNlUjSfGC
25289Please respect copyright.PENANAuB3jF24N9L
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.25289Please respect copyright.PENANAT5APEJaTjJ
25289Please respect copyright.PENANASHryVIIFJO
"Siap Kak."25289Please respect copyright.PENANAajZq1KBUE5
25289Please respect copyright.PENANAkWwSqDh3zn
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.25289Please respect copyright.PENANAKPHQtYwPBP
25289Please respect copyright.PENANAOOtr9I27wo
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.25289Please respect copyright.PENANA2usZYoxz6l
25289Please respect copyright.PENANAf1lxSzPc77
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAn4ULNoICgq
25289Please respect copyright.PENANAYgu0VsVLfL
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.25289Please respect copyright.PENANAJ9yAV6YFvh
25289Please respect copyright.PENANAX8uDrwsn8Y
*****25289Please respect copyright.PENANA1WCRjIggoo
25289Please respect copyright.PENANA4eLT02NmHt
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.25289Please respect copyright.PENANAkmBVcIAZWx
25289Please respect copyright.PENANAsuo3EgZuhb
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.25289Please respect copyright.PENANAbiCMiyZxzE
25289Please respect copyright.PENANAHEV19PZ5ze
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.25289Please respect copyright.PENANA6PAybbEAmB
25289Please respect copyright.PENANAz1U11UO01d
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.25289Please respect copyright.PENANAIM7YXY7ePr
25289Please respect copyright.PENANA3TLEd946WZ
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAudmatyp9Io
25289Please respect copyright.PENANAIHumt13XlP
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAKPMO8wq9Yq
25289Please respect copyright.PENANA12VPTwa3ya
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.25289Please respect copyright.PENANAG5o0E4lksE
25289Please respect copyright.PENANARgQWN18PIx
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.25289Please respect copyright.PENANAKeufSYzsIk
25289Please respect copyright.PENANAfdCEHVeqkp
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.25289Please respect copyright.PENANArcFLutL5If
25289Please respect copyright.PENANAQ5T6ylxiDO
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.25289Please respect copyright.PENANAaJCSTKGvnI
25289Please respect copyright.PENANAONV6BetjrK
Ya... 25289Please respect copyright.PENANAKUrwYerADN
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.25289Please respect copyright.PENANAlWJwvWquza
25289Please respect copyright.PENANAuUdKGQrfrg
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.25289Please respect copyright.PENANAM9eIokDxX4
25289Please respect copyright.PENANAgOcSHH96yJ
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANA2RQ5hM3XN9
25289Please respect copyright.PENANA0tbgGSRXlG
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAnvE6qc0YXg
25289Please respect copyright.PENANACWg96s2jpT
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAIwxsJJ5COh
25289Please respect copyright.PENANAJA2JbEAVdz
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.25289Please respect copyright.PENANADxWl8Oiqtr
25289Please respect copyright.PENANA6CT7tIo6lR
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANA3ZTJDuF55B
25289Please respect copyright.PENANA3H199EU9OF
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.25289Please respect copyright.PENANAsc6y5hBomz
25289Please respect copyright.PENANA8kWcSrKi49
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAi4iiG97M9h
25289Please respect copyright.PENANAGYBYtiqx2c
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.25289Please respect copyright.PENANAxAFoaX1nkX
25289Please respect copyright.PENANAarsqRqNNX7
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.25289Please respect copyright.PENANAWJMpuTHeQ4
25289Please respect copyright.PENANApFiMXSYIaS
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.25289Please respect copyright.PENANAPSQmln1lC6
25289Please respect copyright.PENANAq3qe3BlFKN
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAobJS8y7T5a
25289Please respect copyright.PENANA8qBGKTqhYT
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.25289Please respect copyright.PENANAXMDIHVhwIp
25289Please respect copyright.PENANA7sMEhDcRus
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.25289Please respect copyright.PENANA8ofiWB8erf
25289Please respect copyright.PENANAW1yd6ZRZSV
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.25289Please respect copyright.PENANABvS5OfG7d0
25289Please respect copyright.PENANAXaIhr6Ofyl
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 25289Please respect copyright.PENANAurXUkK3E2g
25289Please respect copyright.PENANAoht6G4Vwlj
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.25289Please respect copyright.PENANAXJSZVn7MVF
25289Please respect copyright.PENANAn1qnNxWGXf
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.25289Please respect copyright.PENANAtTdA8G8MVl
25289Please respect copyright.PENANA72iBldnhgu
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAfecVjJgY5a
25289Please respect copyright.PENANArgg9CsgkbH
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.25289Please respect copyright.PENANAxjtT1E7xyW
25289Please respect copyright.PENANAz1xwRsrDZl
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.25289Please respect copyright.PENANA4BJm3zFxHD
25289Please respect copyright.PENANAQUYJn4uFQ2
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAYB4FV2xMEI
25289Please respect copyright.PENANAmaW1zLeYQb
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.25289Please respect copyright.PENANAabpgC1Xzy9
25289Please respect copyright.PENANAblr3YL4xBf
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.25289Please respect copyright.PENANANzvgCh5mBE
25289Please respect copyright.PENANAyQjA9SobMI
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAGdsGW2AQYz
25289Please respect copyright.PENANA6wjamddb3k
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.25289Please respect copyright.PENANAmIxml662F9
25289Please respect copyright.PENANA3hndea4P6e
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAhiHjJtrOeX
25289Please respect copyright.PENANAxBGVa3lUcv
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.25289Please respect copyright.PENANATauKb8m2b4
25289Please respect copyright.PENANApsytV8V2y8
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.25289Please respect copyright.PENANA2yvV4rdGZ4
25289Please respect copyright.PENANAo7D1ebnCLF
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.25289Please respect copyright.PENANA1p8ax3MRH4
25289Please respect copyright.PENANA0BUnDYAYA3
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.25289Please respect copyright.PENANAi5NSzPVZUH
25289Please respect copyright.PENANAjcHl8R1daS
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.25289Please respect copyright.PENANAvbYq6RNGA1
25289Please respect copyright.PENANAGdJ2cnFnDz
Creetss... Creetss... Creetss...25289Please respect copyright.PENANAbikpNXYiak
25289Please respect copyright.PENANA5VU4R4r7qf
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAHxXkxZ0Ove
25289Please respect copyright.PENANA6dLpVZ4eSQ
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAqT1uhtkNVx
25289Please respect copyright.PENANAVNv2OsFkVl
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.25289Please respect copyright.PENANASX9c0T7guA
25289Please respect copyright.PENANAFaDlT7UvHb
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAK8lTUHfvJ5
25289Please respect copyright.PENANAXPQRv56Rhx
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.25289Please respect copyright.PENANAoLn4MVomCq
25289Please respect copyright.PENANA0ngrzhvqmc
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.25289Please respect copyright.PENANAylocGCzQeH
25289Please respect copyright.PENANANxAUkQjHzX
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.25289Please respect copyright.PENANAcrr0iG0WCP
25289Please respect copyright.PENANAT6jOCQTZx1
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.25289Please respect copyright.PENANAHZuRTV2qaV
25289Please respect copyright.PENANASTxqTch8Mm
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.25289Please respect copyright.PENANAEnNhcDDXiT
25289Please respect copyright.PENANAXwDSY2dQ4L
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANA7Ll6Sasfp2
25289Please respect copyright.PENANAVwCQjF9YHo
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAnIgtPB8QlV
25289Please respect copyright.PENANAre1imDwSYb
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.25289Please respect copyright.PENANAnPfoTzAjtB
25289Please respect copyright.PENANA6gOE5H4OtB
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.25289Please respect copyright.PENANA2AfcWdv9CK
25289Please respect copyright.PENANA0RjnYLOgbm
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...25289Please respect copyright.PENANAg8A3Vcpb79
25289Please respect copyright.PENANAHgui6yvxow
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...25289Please respect copyright.PENANA3xEOOKSMg5
25289Please respect copyright.PENANAQ4dFyK6pjb
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...25289Please respect copyright.PENANAPMmvVfXRA0
25289Please respect copyright.PENANAmD1QtdTlD4
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.25289Please respect copyright.PENANACz6IxDh1PT
25289Please respect copyright.PENANACXCa942uDM
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.25289Please respect copyright.PENANAxvKE7yJRNS
25289Please respect copyright.PENANAnnt0KXUDsM
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.25289Please respect copyright.PENANATX13wsrUt0
25289Please respect copyright.PENANAsSfueM9nce
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.25289Please respect copyright.PENANA2yBu4fGSFD
25289Please respect copyright.PENANAvQ3gxGTPUt
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAWv2VKUsGJc
25289Please respect copyright.PENANAz3HOtPACEz
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAGMCFMu3ZU8
25289Please respect copyright.PENANAV0dUIM03gx
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.25289Please respect copyright.PENANAkKPOQw1Pq4
25289Please respect copyright.PENANARr1v55V3js
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.25289Please respect copyright.PENANAWEQpqikuqw
25289Please respect copyright.PENANAukTWXdlYHx
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAVqWhfZkZb8
25289Please respect copyright.PENANA60tWFFRyKH
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.25289Please respect copyright.PENANAutJb7tqMgc
25289Please respect copyright.PENANApsnqBMrN7n
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.25289Please respect copyright.PENANAvy2WwFnp8G
25289Please respect copyright.PENANA7loX9jDHE8
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.25289Please respect copyright.PENANAcicrI6QROM
25289Please respect copyright.PENANAHuRNZx2hqi
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.25289Please respect copyright.PENANA4dKWsGdXZW
25289Please respect copyright.PENANAwHEzjBTFcO
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...25289Please respect copyright.PENANAzTKNRujoxj
25289Please respect copyright.PENANAsUbcup2W9z
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAskhhukF732
25289Please respect copyright.PENANAur8hWk1T0d
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.25289Please respect copyright.PENANAzjxVg8V6vG
25289Please respect copyright.PENANAxIO1OITN3P
"Ustadza." Panggil Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAfInoH48hRR
25289Please respect copyright.PENANAy9v3dJM2aV
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.25289Please respect copyright.PENANAX0fCFYw8cj
25289Please respect copyright.PENANABAqsFDR6C5
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.25289Please respect copyright.PENANArcYIGeiOa0
25289Please respect copyright.PENANAttAfPM1AGX
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.25289Please respect copyright.PENANAReqAoicvdx
25289Please respect copyright.PENANAwYrQCBWyi3
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAekGCB4pB5f
25289Please respect copyright.PENANA1NGZZ1Lxmk
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.25289Please respect copyright.PENANAFABlHolGIV
25289Please respect copyright.PENANAFDLcE1WCOY
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANATNSz9mtTnA
25289Please respect copyright.PENANAPuxHwbaGIK
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.25289Please respect copyright.PENANAHaSGPUDHS7
25289Please respect copyright.PENANAKpAnOEJYIk
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."25289Please respect copyright.PENANAbjlAAnIJj5
25289Please respect copyright.PENANA1umnaPyFHg
Croooottss... Croooottss... Croooottss...25289Please respect copyright.PENANAz8RAdJtmoC
25289Please respect copyright.PENANA1IgRXIkvZK
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...25289Please respect copyright.PENANAqsLCw6vGQE
25289Please respect copyright.PENANAoYLQZqr7cW
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.25289Please respect copyright.PENANA8WCpSfBZ4D
25289Please respect copyright.PENANAlylPsaa2cv
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.25289Please respect copyright.PENANAAsv3jFIqnE
25289Please respect copyright.PENANAi7YRjscPm9
****25289Please respect copyright.PENANA9xWNi1yJdG
25289Please respect copyright.PENANAMaq1HmJob9
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.25289Please respect copyright.PENANA5oPmgIl60T
25289Please respect copyright.PENANAfezIsTqsKD
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.25289Please respect copyright.PENANAnJn98M1zjp
25289Please respect copyright.PENANAQHpSj2Unvn
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.25289Please respect copyright.PENANAxBiyuV2mA3
25289Please respect copyright.PENANASB1zYskqv5
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.25289Please respect copyright.PENANAemIIxY1gDE
25289Please respect copyright.PENANAr2CpAMHQUN
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.25289Please respect copyright.PENANAZIHQMS2mbL
25289Please respect copyright.PENANAB7pQiLDdUE
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.25289Please respect copyright.PENANApDQLDSE4TY
25289Please respect copyright.PENANA9AZJz4OBG8
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.25289Please respect copyright.PENANA6R3UzoiwOF
25289Please respect copyright.PENANArTCYl6a29y
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.25289Please respect copyright.PENANAr8T2Oz8rqk
25289Please respect copyright.PENANAtXS2A3afLj
"Ini soal kolor ijo."25289Please respect copyright.PENANAZiWwoaIkUQ
25289Please respect copyright.PENANAqbo2Dnv9Ga
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.25289Please respect copyright.PENANAtajww5kgni
25289Please respect copyright.PENANAWnTBqXqrTQ
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.25289Please respect copyright.PENANAUBwtcsTBdg
25289Please respect copyright.PENANANURGwGMRkW
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.25289Please respect copyright.PENANA8Mw2XoO0n0
25289Please respect copyright.PENANAllmKxJTLZ1
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.25289Please respect copyright.PENANA51BRR6d8MW
25289Please respect copyright.PENANAUHIigrmHD6
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.25289Please respect copyright.PENANA5tKHDTCOoW
25289Please respect copyright.PENANAitRNzNCHZF
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.25289Please respect copyright.PENANAKePCIEXF9K
25289Please respect copyright.PENANAjuTiRO9KC3
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.25289Please respect copyright.PENANAi3rLbKWlXu
25289Please respect copyright.PENANA4TPB6YOFpu
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.25289Please respect copyright.PENANAfpPNuxseEq
25289Please respect copyright.PENANAUe0yxdX4QY
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.25289Please respect copyright.PENANAytDl5Vnzhg
25289Please respect copyright.PENANAG0fPy3K7QY
"Siapa?" Kejar mereka serempak.25289Please respect copyright.PENANASM9qj4ze9B
25289Please respect copyright.PENANANB822M4MID
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.25289Please respect copyright.PENANACYPtdTPiwn
25289Please respect copyright.PENANAfpbslyiQ5I
*****25289Please respect copyright.PENANA8O1Xq3MW8I
25289Please respect copyright.PENANA73qQuyJg8W
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.25289Please respect copyright.PENANA2asKDtKhf4
25289Please respect copyright.PENANAn60eT2zf6p
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.25289Please respect copyright.PENANAFDtVxC2DbC
25289Please respect copyright.PENANAM7NscBdlLZ
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.25289Please respect copyright.PENANAKu8mpj5g8t
25289Please respect copyright.PENANAmJFRm1ob6a
Deg... Deg... Deg... 25289Please respect copyright.PENANASaWd0Vlnfq
25289Please respect copyright.PENANA3jp2cIfiH7
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.25289Please respect copyright.PENANAQZOQeKEEYs
25289Please respect copyright.PENANA1ueb7R3EpE
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.25289Please respect copyright.PENANAzE4WjTEr4A
25289Please respect copyright.PENANAaZCmahliCJ
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.25289Please respect copyright.PENANAZ93XS48WTS
25289Please respect copyright.PENANA8kBRdNjCJl
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.25289Please respect copyright.PENANA5piG7kfxGC
25289Please respect copyright.PENANABj5Ei0TOsL
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.25289Please respect copyright.PENANAngZYUbslx7
25289Please respect copyright.PENANAfpGa1eMd63
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."25289Please respect copyright.PENANAahwYRMeMjO
25289Please respect copyright.PENANAJoYvrsfgVx
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.25289Please respect copyright.PENANA2yp50caCWq
25289Please respect copyright.PENANA8ezgAyNe19
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.25289Please respect copyright.PENANA0AsYqIrctS
25289Please respect copyright.PENANAwYuq8sChgA
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.25289Please respect copyright.PENANAx0dMUZ059a
25289Please respect copyright.PENANAm3J8OJpFjT
Bruaaak...25289Please respect copyright.PENANAx1FbxNWyuB
25289Please respect copyright.PENANAoTjP99WASa
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.25289Please respect copyright.PENANAXahdGMdPMX
25289Please respect copyright.PENANAkjiaaEuOOW
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.25289Please respect copyright.PENANAD79xJrNjdU
25289Please respect copyright.PENANAwZRIEZHGR6
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.25289Please respect copyright.PENANAC2pJHdoiAi
25289Please respect copyright.PENANAbCYGrOLa4Z
Aku tidak takut....25289Please respect copyright.PENANAsQlUJU24TG
25289Please respect copyright.PENANAwJBVUptoV1
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.25289Please respect copyright.PENANAU0v5QrQt05
25289Please respect copyright.PENANAbUARasWOZb
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.25289Please respect copyright.PENANAb9MlvYGa84
25289Please respect copyright.PENANA3bWgBnme1r
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.25289Please respect copyright.PENANASiEXiyWIP7
25289Please respect copyright.PENANAYt9HFriACc
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.25289Please respect copyright.PENANA8W1TFfcCjX
25289Please respect copyright.PENANAjw2RydG2aX
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.25289Please respect copyright.PENANAx3pKPwDiCT
25289Please respect copyright.PENANAtcfRl5fZQO
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.25289Please respect copyright.PENANASQoOEREPa9
25289Please respect copyright.PENANAy9cBN4LUnm
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.25289Please respect copyright.PENANAQ52IUXycwg
25289Please respect copyright.PENANALsVcQNODtS
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.25289Please respect copyright.PENANAoS4jeVXX34
25289Please respect copyright.PENANAaMCHRoszTI
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.25289Please respect copyright.PENANAdNWb7dDbHq
25289Please respect copyright.PENANAQFWFmpSLev
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.25289Please respect copyright.PENANAK8TH0EbZS3
25289Please respect copyright.PENANAGgZgS8yMbs
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.25289Please respect copyright.PENANAPMFuEhPFhN
25289Please respect copyright.PENANAbFWeh9JqbN
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.25289Please respect copyright.PENANAlDh5rtWab9
25289Please respect copyright.PENANAp0ur0Kmv2E
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.25289Please respect copyright.PENANAqnu9fpDy8G
25289Please respect copyright.PENANAWPefvlMPht
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.25289Please respect copyright.PENANAsb2yNceQUJ
25289Please respect copyright.PENANA8gyYmM1M92
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.25289Please respect copyright.PENANAemmUGYWVGq
25289Please respect copyright.PENANA8yzkYxrDKe
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.25289Please respect copyright.PENANAU2Cy9XzNY3
25289Please respect copyright.PENANAKPcnSzJ9Le
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAG9epw940i9
25289Please respect copyright.PENANAqA5iCA6FC1
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAcsA04D56Tv
25289Please respect copyright.PENANA8MFRHrOD9P
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.25289Please respect copyright.PENANAcJjPukiyYD
25289Please respect copyright.PENANAfMOd4yD1uv
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.25289Please respect copyright.PENANAmkYThYZgfH
25289Please respect copyright.PENANAhcFoAnQvGd
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.25289Please respect copyright.PENANABbgAn2hSbL
25289Please respect copyright.PENANATWBLPMpFxB
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.25289Please respect copyright.PENANAM3CBQA4xPp
25289Please respect copyright.PENANAfaIxKTJdgn
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.25289Please respect copyright.PENANAdZqR5lih5D
25289Please respect copyright.PENANAkT0uIuerNo
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.25289Please respect copyright.PENANAeFi3mRnosT
25289Please respect copyright.PENANAMhs9Hwinyg
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.25289Please respect copyright.PENANAfGw6cqvIJf
25289Please respect copyright.PENANAu40E4ERxBk
Kraaaak...25289Please respect copyright.PENANAU6yHJMUo9b
25289Please respect copyright.PENANA88S8LGxvHX
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.25289Please respect copyright.PENANA6a9rgBjp0j
25289Please respect copyright.PENANAcyZQREl9Ld
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.25289Please respect copyright.PENANAB2PJTgEzXm
25289Please respect copyright.PENANAqCOFkBAifB
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.25289Please respect copyright.PENANAxrPs5lMosI
25289Please respect copyright.PENANAv8xgJp1RrY
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.25289Please respect copyright.PENANAM2Kgh9AKUe
25289Please respect copyright.PENANAt6vwU0dUKT
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.25289Please respect copyright.PENANA5ycM5zda3Q
25289Please respect copyright.PENANAH25zBB0eK8
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.25289Please respect copyright.PENANATeIJvoovHU
25289Please respect copyright.PENANAzVmEnLOAip
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.25289Please respect copyright.PENANA1bUrwawQ4m
25289Please respect copyright.PENANAIzsu9wqkfj
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.25289Please respect copyright.PENANA6rY4x1CQaC
25289Please respect copyright.PENANA6tpVp1i70C
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.25289Please respect copyright.PENANAMmyX10AoeH
25289Please respect copyright.PENANAtcse8rFmX2
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.25289Please respect copyright.PENANANxmOkLkHOs
25289Please respect copyright.PENANAWP4YRhuY5A
Buuuk...25289Please respect copyright.PENANAlj9i42UmKD
25289Please respect copyright.PENANAZLrwmQ6oVH
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.25289Please respect copyright.PENANAOD9FUrSkqH
25289Please respect copyright.PENANAlzYuhyCIlM
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.25289Please respect copyright.PENANAhxlv9noF3B
25289Please respect copyright.PENANAiLjstqilEK
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.25289Please respect copyright.PENANArTSFTNxUwD
25289Please respect copyright.PENANA6826xLvA7f
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.25289Please respect copyright.PENANAFitAfrqq7Y
25289Please respect copyright.PENANAuRPXR09a58
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.25289Please respect copyright.PENANALF5OclLBwI
25289Please respect copyright.PENANAnvu3UtfApu
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.25289Please respect copyright.PENANAO0N1lDpQvu
25289Please respect copyright.PENANA97ncWpFw2N
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.25289Please respect copyright.PENANAwKZk2l0qNf
25289Please respect copyright.PENANALqze5rVfpl
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.25289Please respect copyright.PENANAJE4x3TYCvK
25289Please respect copyright.PENANAHLOU1PhPEs
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.25289Please respect copyright.PENANAIz0l4lC93i
25289Please respect copyright.PENANAEJk74ZLBkA
"Rayhaaaan." Jerit Nico.25289Please respect copyright.PENANAw8BnwjFuB9
25289Please respect copyright.PENANAtCtZtX3qAq
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.25289Please respect copyright.PENANAIWwwkeplte
25289Please respect copyright.PENANAjjyXquxUGy
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAUCwzKUqfw9
25289Please respect copyright.PENANA3KY5bKaw9i
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.25289Please respect copyright.PENANAjkTCKjwGmr
25289Please respect copyright.PENANAwRVeoX7qy6
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.25289Please respect copyright.PENANAU2jEfDSohp
25289Please respect copyright.PENANA2aRH8E59IH
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.25289Please respect copyright.PENANAcbbjjbpnQf
25289Please respect copyright.PENANAPYBVshIRW6
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.25289Please respect copyright.PENANAe8SyQAEOiS
25289Please respect copyright.PENANAyfBOqgnvBD
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.25289Please respect copyright.PENANAdEqMOXGO0n
25289Please respect copyright.PENANA583BxhNd0U
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.25289Please respect copyright.PENANAxgKwNdtcff
25289Please respect copyright.PENANAQJP2C98G0X
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.25289Please respect copyright.PENANADaPPfXXFI4
25289Please respect copyright.PENANAe3YVHLzW1g
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.25289Please respect copyright.PENANAf8EupkSi92
25289Please respect copyright.PENANASMfi30cuOs
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.25289Please respect copyright.PENANAag8xk8B7SM
25289Please respect copyright.PENANAoNdT81CygP
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.25289Please respect copyright.PENANAfhluZpUzyq
25289Please respect copyright.PENANAH2ZfB9lRoB
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.25289Please respect copyright.PENANAmmN0dEhHDd
25289Please respect copyright.PENANAw4lFgsggzZ
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.25289Please respect copyright.PENANALt8Q7E74iO
25289Please respect copyright.PENANAmnjweLx5zw
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.25289Please respect copyright.PENANAjnGNprxVEc
25289Please respect copyright.PENANA1KZfSYTCfB
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.25289Please respect copyright.PENANAgEmtqrKK8Q
25289Please respect copyright.PENANAddXl7Q972E
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.25289Please respect copyright.PENANA4PtipDf14o
25289Please respect copyright.PENANAhNl90vfw4Z
Duaaaarrrr...25289Please respect copyright.PENANAqdpfXto4NT
25289Please respect copyright.PENANA0lPcJrG5aY
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.25289Please respect copyright.PENANASCX5bbOva6
25289Please respect copyright.PENANAJfARz2RtEd
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.25289Please respect copyright.PENANAF4zlHutSZB
25289Please respect copyright.PENANAOD6MTNsxMf
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.25289Please respect copyright.PENANALb0px4RcM5
25289Please respect copyright.PENANAsz38BwUBtN
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.25289Please respect copyright.PENANAj8o0A1qVbO
25289Please respect copyright.PENANAUA0DKvfsDi
"Mang Burhan!" Jerit mereka.25289Please respect copyright.PENANA5WTDiYPRew
25289Please respect copyright.PENANAAADPUcjoea
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.25289Please respect copyright.PENANA1M0mF3NLJH
25289Please respect copyright.PENANABaJQWD8y8W
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."25289Please respect copyright.PENANAn2NPGJ1bFH
25289Please respect copyright.PENANAGXnIVrLvIY
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.25289Please respect copyright.PENANAlkdss9h41x
25289Please respect copyright.PENANAiaasVz762Q
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.25289Please respect copyright.PENANAAa0QO5ZC2d
25289Please respect copyright.PENANAuL21uj9g7Z
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.25289Please respect copyright.PENANAWpwNYj3JsZ
25289Please respect copyright.PENANAyDzu8vEnot
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.25289Please respect copyright.PENANAArGy9sTEHe
25289Please respect copyright.PENANAJj97sykjDb
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.25289Please respect copyright.PENANAfofKAl3IwX
25289Please respect copyright.PENANAtQgp37vm5C
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.25289Please respect copyright.PENANA8eOR3s484N
25289Please respect copyright.PENANAWxDUcGupvD
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.25289Please respect copyright.PENANAiIG3HKkEtD
25289Please respect copyright.PENANAJ76uiU6C3Y
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.25289Please respect copyright.PENANAPtcJ603mZa
25289Please respect copyright.PENANALY3FXcMek9
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.25289Please respect copyright.PENANA3cQPNOdvfM
25289Please respect copyright.PENANA7nEkoz0Jr7
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.25289Please respect copyright.PENANAKsKY3YOCd9
25289Please respect copyright.PENANAk9WAiImEty
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.25289Please respect copyright.PENANAYx1zCQkURq
25289Please respect copyright.PENANAFPzqiFNJLW
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.25289Please respect copyright.PENANA3GhiYCXJuM
25289Please respect copyright.PENANASZv5tI1Z0u
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.25289Please respect copyright.PENANAhyPmAvbrio
25289Please respect copyright.PENANAeQC1CYFQMN
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.25289Please respect copyright.PENANAuIJwkANWjV
25289Please respect copyright.PENANAPHtBYmpDXV
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.25289Please respect copyright.PENANAwoPuCYIg0E
25289Please respect copyright.PENANAeHsXUz7iLG
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.25289Please respect copyright.PENANARqtzsCuqmR
25289Please respect copyright.PENANAENtghLf71G
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.25289Please respect copyright.PENANAHsh71Nyps4
25289Please respect copyright.PENANAAMYJ94tiJh
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.25289Please respect copyright.PENANAQZSTM4FEnf
25289Please respect copyright.PENANABuxtGXpLDJ
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.25289Please respect copyright.PENANAjzL5Bd6IMS
25289Please respect copyright.PENANAuhMvb0g6xM
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"25289Please respect copyright.PENANAqtO7RiDTqE
25289Please respect copyright.PENANAZkWqC32Upl
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"25289Please respect copyright.PENANADI4RYE0BYM
25289Please respect copyright.PENANAAVmr0IZYBw
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"25289Please respect copyright.PENANAzXhOvqNlnG
25289Please respect copyright.PENANAp4s9dhSdho
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.25289Please respect copyright.PENANAiEqbsXhkqi
25289Please respect copyright.PENANAtIiATbwep9
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.25289Please respect copyright.PENANAYwgUg3KPuk
25289Please respect copyright.PENANAOO6wBsvjBe
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"25289Please respect copyright.PENANAlSsWo6LMuo
25289Please respect copyright.PENANAP6jltmtJ20
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.25289Please respect copyright.PENANA2ttS8CPVt3
25289Please respect copyright.PENANAbaKRv23WKz
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."25289Please respect copyright.PENANARe8YTsJzNC
25289Please respect copyright.PENANA93SY2SnRYT
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.25289Please respect copyright.PENANAiPPnDcDzLA
25289Please respect copyright.PENANAbXhhDvLj6D
"Terimakasih Mbah!"25289Please respect copyright.PENANA2hxG9abmjR
25289Please respect copyright.PENANATVfO2PHdYN
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.25289Please respect copyright.PENANAjmbWjNDea6
25289Please respect copyright.PENANAUKoLabG0zJ
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.25289Please respect copyright.PENANAsvgUpjcUxM
25289Please respect copyright.PENANANsgA7ub64d
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.25289Please respect copyright.PENANABPxhclR7GQ
25289Please respect copyright.PENANAUyKkyMN67e
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.25289Please respect copyright.PENANAojGV8Ef1Aq