Kesalahpahaman
Sekilas tentang masa lalu pasti kita berbicara tentang masa yang pernah kita lewati. Masa – masa dimana kita berkumpul saling bercerita dan tertawa bersama. Indahnya sebuah kebersamaan membuat kita ingin mengulanginya lagi dan lagi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFT7ghUGp3
Saat kesendirian datang ada banyak hal yang dapat dinikmati dan disyukuri dengan menghabiskan waktu seorang diri, walaupun sebenarnya kita sedang tidak ingin sendiri. Tapi aku tidak ingin mempermasalahkannya, di saat Dini, Monic dan Nisa yang selalu menghindariku serta Ferdi yang dipaksa Farah untuk tidak bergaul denganku lagi. Aku dengan tenang menjalaninya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqon3QnB6g
Hari ini aku sedang di kantin melihat Monic, Nisa dan Farah yang duduk satu meja tidak jauh dari tempatku. Aku tidak melihat adanya Dini disana, apa dia tidak masuk? Entahlah.. aku sebenarnya ingin bertemu dan menjelaskan pada Dini, tapi ya sudahlah, aku hanya bisa berusaha dan belum tau untuk hasil akhirnya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2inxOZNfXP
Aku yang biasanya sendiri sekarang ditemani oleh seseorang yang duduk bersamaku kantin.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfxMpuKdEf

“bro.. ane jadi kasihan sama Ferdi..” ucap Yudha padaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5G56hT2nK
“sudahlah kita gak usah ikut campur..” balasku ke Yudha.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFoUH9hdbk
“tapi kan mereka gak tau yang sebenarnya..” ucap Yudha merasa tidak terima.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTibrGHQX2u
“sudahlah..” balasku agar Yudha tidak membahasnya lagi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1MP3XdG2F
Yudha tau cerita permasalahanku dengan Doni yang sampai membuat Dini marah. Aku menceritakannya saat aku dan Yudha sedang nongkrong di cafe. Aku juga memintanya untuk tidak ikut campur karena ini adalah masalahku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHoiKEbcTo
Saat jam istirahat selesai, kami kembali ke kelas masing – masing. Sebelumnya aku menyempatkan diri ke kamar mandi belakang untuk kencing. Setelah selesai, aku kemudian bergegas untuk kembali ke kelasku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHKQ1bDrRR
Ditengah perjalanan menuju kelas, ada seseorang yang memanggilku. Saat aku menoleh dan melihatnya, ternyata yang memanggilku adalah Nisa.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQjlLW9nqt

Aku kemudian berjalan menghampiri Nisa yang berdiri di lorong dekat kelasnya. Aku yakin dia akan membahas saat melihatku yang bersama Monic di warung soto dekat stasiun tempo hari.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6hJCk2zk3
“ada apa Nis..?” tanyaku pada Nisa.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfrw2cNy1l
“apa maumu Rik..?” balas Nisa yang terlihat geram.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZWojL3NrO
“apa yang sebenarnya ingin kamu tanyakan..?” balasku berbalik bertanya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnM51AMJHc
“kenapa kamu tega mempermainkan perasaan Dini, dan sekarang kamu mempermainkan perasaan Monic.. kenapa..??!! Mereka sahabatku.. aku gak mau mereka bersedih gara – gara kamu..!!” ucap Nisa yang terlihat emosi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1utib5qSyR
“aku tidak pernah mempermainkan perasaan siapa pun..” balasku dengan tenang.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEodBLTqpZf
“bisa – bisanya kamu mengelak dengan semua yang sudah terjadi..” ucap Nisa sinis.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjW8G0xepC
“apa kamu pernah mendengarkan penjelasanku..?” ucapku yang membuat Nisa diam.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIXRO7bp14
“dimana Nisa yang aku kenal selalu tenang, sabar dan berfikir dewasa..” ucapku kembali kemudian meninggalkan Nisa yang masih diam.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6Dg959hoQ
Aku kemudian menuju kelasku dan kembali mengikuti pelajaran.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnj9t6lxYh
Aku kembali teringat oleh nasihat dari mbah Wongso dan bu Asih, jika kita bisa berpikir dengan tenang kita bisa mengatur perasaan kita, seperti yang baru saja terjadi. Nisa menghakimi dan menuduhku dengan sesuatu yang tidak aku lakukan. Mungkin jika aku belum mendapat pencerahan dari bu Asih, aku bisa saja marah atau sakit hati mendapat perlakuan seperti itu. Aku juga merasakan lebih sabar saat menghadapi masalah dengan tenang tanpa menjadikannya beban.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEv2oEdYaZ
Bel berbunyi tanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar untuk hari ini. Para siswa berbondong – bondong keluar kelas dan bergegas untuk pulang ke rumah masing – masing. Aku yang masih bersantai keluar kelas agak belakangan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyU97cfJn1
Saat berjalan menuju parkiran, tiba – tiba aku melihat Akbar yang berlari ke arahku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB12QpXhMNZ

“gawat bro.. kita diserang..!!” ucap Akbar dengan ngos – ngosan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCHCqVv4DH
“siapa yang nyerang..?” tanyaku kemudian berjalan lebih cepat ke depan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjbqHyEaZE
“gak tau..!! Anjing.. banyak banget mereka..!!” ucap Akbar yang berjalan bersamaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ExOxb4CCu
Saat sampai di halaman suasana sangat riuh dan mencekam. Banyak yang ketakutan dan tidak sedikit ada yang sampai menangis. Banyaknya anak SMA yang menyerang berada di luar sekolah membuat kami tertahan dan tidak bisa pulang. Sebagian dari mereka ada yang melempari batu ke kami yang ada di dalam, sebagian juga membawa kayu yang digunakan sebagai senjata dan hampir semua dari mereka memakai jaket atau sweeter, pantas saja Akbar tidak bisa mengenali mereka dari mana.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFZ9ohCES5

Aku melihat Bimo yang berada di halaman berdiri paling depan bersama beberapa anggota genk yang lain, tapi aku tidak melihat adanya Doni disana. Aku kemudian melihat sekelilingku ada Angga yang aku lihat berada dibelakang dan sedikit bersembunyi. Aku juga melihat beberapa guru berusaha menenangkan para siswa dan ada guru yang terlihat sedang menelpon, pasti beliau sedang menelpon polisi. Jika sampai polisi datang, maka anak – anak yang menyerang itu akan langsung bubar dan kami tidak tau dari mana yang menyerang kami.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECEKQgeoT4
Aku kemudian memutar otakku untuk berbuat sesuatu agar aku bisa tau siapa yang menyerang dan tujuan mereka menyerang. Aku kemudian melihat jam tanganku dan memikirkan dimana posisi kantor polisi terdekat, aku juga menghitung kira – kira butuh berapa menit untuk polisi sampai ke sini.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7v0FATyPa
Sekolahku lokasinya agak masuk dari jalan utama, dan lokasi kantor polisi berada di sebelah timur sekolahku dan pasti polisi akan datang dari arah timur juga. Akhirnya aku memutuskan berjalan menuju samping sekolah di sisi bagian barat.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyV0eGattTt
“woi Rik.. mau kemana ente..??!!” teriak Akbar yang melihatku berjalan pergi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44EHXdFj2z
“kalau ente takut disini aja gak usah kemana – mana..” balasku ke Akbar.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBVN4bsH4Z
“siapa yang takut bangsat..!!” ucap Akbar yang kemudian mengikutiku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gl9foyPn5
Aku kemudian berjalan agak cepat karena mengingat waktuku yang tidak banyak. Aku melihat kebelakang ternyata bukan hanya Akbar yang mengikutiku, tapi kulihat ada Samo, Yudha dan ada seorang adik kelasku namanya Sony.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75w2WNVODB

Aku melihat ada beberapa kursi dan meja bekas yang sudah tidak terpakai. Aku kemudian mengambil kursi yang sudah reot dan tidak layak pakai lalu aku hantamkan ke lantai sampai kursi itu pun pecah dan terpisah – pisah bagiannya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Cpv5FIdn1
“woi Rik.. kita mau ngapain..?” tanya Akbar yang bingung.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFa8jPGkcvX
“cari info.. cepet ambil itu kayu buat senjata..” jawabku yang kemudian menyuruh teman – temanku membawa kayu untuk senjata.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrU2Ogssoe
Aku kemudian mengambil satu kursi yang masih terlihat kokoh dan membawanya menuju pagar sekolah. Pagar sekolahku tingginya hanya sekitar 2 meter, jadi kita tidak terlalu susah untuk memanjat pagar dengan bantuan kursi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjv2Bj6gu4m
“cepet naik.. kita nanti kumpul dulu..” ucapku pada teman – temanku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qWiqJdYuY
Yudha yang pertama naik melewati pagar kemudian disusul oleh Akbar. Saat giliran Samo, dia terlihat menggerutu.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2H5lAc5WW

“Sam.. cepet..!!” ucapku yang melihat Samo kesusahan untuk naik karena badannya yang gemuk.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXMcxdsZjQ
“sabar Rik.. susah ini..” balas Samo yang masih berusaha.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPX09ipfdIp
“makan doank banyak tapi naik aja gak kuat..” ucapku yang kemudian mendorong pantat Samo ke atas membantunya naik.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPf7YSLHeO
“tuiittt..” terdengar suara kentut dari Samo.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5WDeQakk0
“bangsaattt…!!” teriakku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsbrcHOUpA
“sory Rik kelepasan.. hehe..” ucap Samo merasa seperti tidak bersalah.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40vUot0PAw
“anjing.. makan apa sih bau banget..!!” ucapku sambil menahan nafas karena bau kentut Samo.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJa91qWIgxL
Setelah Samo berhasil naik, aku melihat Sony yang terlihat masih menahan tawa dan aku melihatnya tidak membawa kayu seperti yang lain.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWeT74ZcDbj
“kamu kenapa gak ambil kayu..?” tanyaku pada Sony.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZz7sbse7PJ
“gak ada yang panjang kak.. patah semua..” balas Sony menjelaskan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyh20qocPo
“ya udah cepet naik..” ucapku yang menyuruhnya memanjat pagar.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYRpw2Zd9v
Setelah semua berkumpul, aku kemudian mengajak teman – temanku ke sudut tembok untuk mengintip.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDIW57FtJX
“nanti kalau aku bilang maju, kalian langsung culik orang sedapatnya. Tahan jangan sampai mereka kabur, terserah mau kalian apain..” ucapku pada temen – temenku dan hanya Yudha dan Sony yang mengangguk.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCOcAcXhcb
“ini berarti kita nyerang mereka..?” tanya Akbar yang heran.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiYisEWlIG
“iya..” balasku sambil melihat situasi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5R9fAyDCE
“berlima doank..?” tanya Akbar kemudian dan aku hanya mengangguk.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3xZ711itD
“bangsat.. nyari penyakit ini..” gerutu Samo.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6ZAiRxuCX
“anjing.. kita ngikutin orang gila..” sahut Akbar.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxsSFWXg3A
“kalau kalian takut tunggu sini aja..” ucapku kemudian.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7P4coCj2jY
“pantang bagi seorang Akbar takut, kalau Samo iya..” balas Akbar mengejek Samo.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pRSmqhZky
“eh anjing.. ente yang dari tadi ngomel… dasar kribo..!!” sahut Samo yang tidak terima.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaqI1JFBFc
“udah.. udah.. diem..” ucap Yudha melerai.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCuKInMOpd
Aku masih mengamati situasi menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyKeDpIEVB
“Rik.. ini nunggu apa sih..? Kapan majunya..?” tanya Akbar yang bingung karena kami hanya berdiam di sudut luar tembok.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8c0pg7AV9I
“ssttt…” balasku menyuruhnya diam.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrihujNbbH
Aku masih berdiam dan menunggu. Saat aku samar – samar mendengar suara sirine polisi, aku langsung berlari maju ke arah kerumunan musuh.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKk8Th5mCmV
“maju sekarang..!!” ucapku yang langsung berlari.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUsRD2JFvF
“woi anjing.. gak kasih aba – aba dulu..” terdengar suara Akbar yang memaki.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgK21BEMYsu
Aku yang berlari langsung merangsek masuk ke arah kerumunan memukul, menendang, menabrak yang ada di depanku. Aku merasa tubuhku terasa ringan dan setiap gerakanku menjadi lebih cepat. Aku juga bisa berfikir dengan cepat dan merasa sikapku lebih waspada, jadi aku bisa menghindari setiap serangan balasan musuh.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0DZnCDtsj
Aku sengaja melakukan ini karena ingin mengacaukan mereka dan menahan mereka sampai polisi datang. Aku kemudian melihat Akbar, Yudha dan Samo yang sedang memukul siapa saja yang ditemuinya dengan kayu. Alasan aku tadi menyuruh teman – temanku untuk menahan beberapa orang agar bisa digali keterangan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzM10s7xHOZ
Gerombolan musuh terlihat kalang kabut karena tiba – tiba ada yang menyerang dan dalam waktu yang bersamaan mendengar suara sirine polisi. Mereka terlihat panik dan terburu – buru kabur sampai ada yang tabrak – tabrakkan. Ada yang langsung pergi memacu motor mereka, ada juga yang berlari karena ditinggal teman boncengannya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5o6gizo0Qb
Aku melihat ada yang berhasil dilumpuhkan oleh teman – temanku karena mereka mengeroyoknya. Aku kemudian melihat Sony yang dikeroyok karena dia maju agak terpisah dengan kami. Aku melihat Sony yang terlihat masih berusaha menahan seorang musuh, akibatnya dia dipukuli dan dikeroyok beberapa orang karena teman – temannya mencoba menolong orang yang ditahan Sony.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjww1dHgUW

Aku kemudian berlari dan menerjang musuh yang mengeroyok Sony. Saat musuh terjatuh, aku kemudian berusaha menolong Sony dengan menariknya agar dia berdiri. Tiba – tiba aku merasakan seperti ada yang akan menyerangku dari belakang. Saat aku menoleh, reflek aku mengangkat tanganku dan..
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnFfHVAJIH
“BEGH”
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7SibA7Au9
Sebuah pukulan dengan kayu mengenai tanganku, walau sempat aku tahan tapi ujung kayu yang siku mengenai pelipis kananku sampai robek. Walau aku tidak merasakan sakit, tapi darah yang mengalir cukup mengganggu penglihatanku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJr9qxRVi4
Tiba – tiba orang yang memukulku dengan kayu itu ditendang oleh seseorang yang membuatnya jatuh terjungkal. Ternyata orang itu adalah Bimo yang datang bersama teman – temannya membantu kami. Mereka kemudian ikut menghajar dan menahan musuh yang tertinggal.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bb90kA4FL
Beberapa saat kemudian polisi tiba dan mengamankan lokasi. Aku kemudian membantu Sony yang berhasil menahan satu orang sampai dia tadi sempat di injak – injak. Terlihat kakinya kesakitan yang membuatnya susah untuk berdiri. Aku kemudian membantunya berdiri dan memapahnya masuk ke area sekolah, terlihat beberapa siswa berlari ke arahku kemudian membantu membawa Sony.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmjoCYhiQs
Saat penyerang sudah berhasil diamankan dan dikumpulkan, aku sempat menghitung jumlahnya yang sekitar 10 orang. Saat sedang di interogasi oleh polisi, ternyata mereka tidak hanya dari sekolah yang sama. Ada 4 orang dari SMA 17 dan sisanya dari SMA 6. Pantas saja jumlah mereka sangat banyak karena ternyata mereka gabungan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0G5eh9zLV
Saat aku sedang mendengarkan alasan mereka menyerang, tiba – tiba ada yang menarikku dari belakang. Orang itu adalah Monic.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RJ4L1VKfV

Monic yang diam dan bersikap dingin terus menarikku berjalan menuju ke ruang kesehatan. Aku yang ditarik hanya bisa menurut dan mengikutinya. Saat masuk ke ruang kesehatan, aku melihat ada Sony yang sedang berbaring di tempat tidur sedang dirawat. Aku kemudian duduk tidak jauh dari Sony.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8smosFM0A
Monic kemudian mengambil peralatan untuk membersihkan lukaku. Selama membersihkan dia hanya diam dan tidak menatapku. Aku kemudian melihat Sony yang terlihat masih kesakitan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDFBFZmrxhN
“Son.. besok lagi jangan terlalu nekat..” ucapku pada Sony.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUCQWCBkUg
“i.. iyyaa.. kak..” balas Sony menjawabku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqIF7nxRyNh
“aww..” teriakku kesakitan karena Monic menekan lukaku dengan keras.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0VU7cBnIe
“sakit Mon.. aduh..” ucapku saat Monic yang menekan – nekan lukaku makin keras.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTfA5fotBa
“kamu bilang besok lagi.. hah..!!” ucap Monic geram.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDwX3RYwZEv
“kamu nyuruh orang lain jangan nekat.. kamu gak liat apa kamu sendiri gimana..!!” ucap Monic kemudian yang masih menekan – nekan lukaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGz6wRUYTWR
“aduh.. aduh.. iya.. iyaa.. ampun..” ucapku memelas.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OEAmJ45at
Aku kemudian melihat Sony dan seorang yang merawat Sony menahan tawa.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxlLgmNRW9
“kalian gak usah ketawa..” ucapku pada mereka.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8C2JuOPQL5
“aww..” teriakku kesakitan karena lukaku kembali ditekan dengan keras oleh Monic.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdXplSLHWc
“gak usah ngurusin orang lain..!!” ucap Monic dingin.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdV0a3aLthk
“iya maaf..” balasku ke Monic.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0A6OJ5BoOC
Selama mengobati lukaku Monic hanya diam dan sikapnya terlihat dingin. Saat selesai mengobatiku, Monic langsung akan pergi tanpa mengucapkan sesuatu. Aku sempat menahan tangannya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDeLkX9XvE
“Mon.. aku antar pulang ya..” ucapku ke Monic.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhBQxxIeK3
Monic hanya menggelengkan kepala dan melepaskan pegangan tanganku kemudian pergi meninggalkanku. Hufh.. pasti ini ada hubungannya dengan Nisa yang tadi pagi marah – marah padaku. Aku kemudian melihat Sony yang terlihat melirikku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCRS97msa9D
“apa kamu liat – liat..!!” ucapku kesal pada Sony.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCOr9xUVKh
Sony hanya nyengir melihatku yang kesal. Aku kemudian bergegas untuk keluar ruangan. Karena aku yang sedikit terburu – buru saat keluar, tanganku tanpa sengaja menyenggol gagang pintu ruang kesehatan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvse1f2YYV
“aarrgghh.. anjing.. anjing..!!” teriakku kesakitan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpFOL0fO57
Saat aku melihat tanganku ternyata memar karena kena pukul kayu tadi. Kenapa waktu ada Monic tadi tidak terasa sakit. Kalau tadi terasa sakit juga kan sekalian dirawat juga. Hehehe..
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZ97RhpL5S
Saat aku sudah berada di halaman, suasana terlihat sudah agak sepi dan anak – anak yang ditahan tadi sudah tidak ada, mungkin sudah di bawa sama polisi. Aku yang sudah mengambil motorku kemudian bergegas untuk pulang.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZp9M0R09a1
***
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZoyrvncyp
Sampainya di rumah, aku kemudian ganti pakaian dan mengambil es batu. Aku mengompres tanganku yang memar di belakang rumah. Tiba – tiba Om Heri datang dan melihatku dengan tersenyum jahat.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9D933jojRN

“Bun.. Riki berantem lagi..” teriak Om Heri pada Tante Septi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLrS4UiJtz
“biasa aja Om gak usah teriak – teriak..” ucapku yang membuat Om Heri bengong.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxXe89u0u0
Om Heri seperti kaget melihatku karena biasanya aku yang takut karena habis berkelahi, ini malah aku santai – santai saja.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6Mita6Wnx
Tak berapa lama Tante Septi datang dan melihatku dengan tatapan sedih, kemudian Tante Septi masuk lagi ke dalam rumah.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMBaxYyE7l
“Rik..?” panggil Om Heri.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKn2jpXJJ7
“kenapa Om..” balasku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChD1M1pbHD
“otakmu gak geser kan..?” tanya Om Heri dan aku hanya tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtH1YOWb3Yk

Kemudian Tante Septi datang membawa baskom yang berisi air. Tanpa aba – aba Tante Septi langsung menarik lepas perban yang menutupi luka di pelipisku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9nMByyQJ7
“aaww…” teriakku kesakitan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gUAQ9Gyix
“kenapa di lepas Tan.. uhh..” ucapku yang mengaduh karena terasa perih.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIz4qqN9YLy
“kelamaan nanti sembuhnya..” jawab Tante Septi yang kemudian mengambil handuk kecil.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxr5skOA7hk
Setelah dibasahi dengan air yang dibaskom, kemudian Tante Septi menempelkan handuk itu ke lukaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SW3ymRll4
“aarrgghhh…” teriakku yang merasa kesakitan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEY8Gjm5wXN
“hahaha…” suara Om Heri yang tertawa terbahak – bahak.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiVm92q2fn
“waktu berantem aja gak sakit, masa pas diobatin sakit..” ucap Tanteku yang masih menahan handuk di lukaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7B9fbAi6b
Kemudian Tante Septi membasahi lagi handuk itu dan menempelkan kembali ke lukaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5RrMQqO7q
“aduh.. aduh.. pelan – pelan Tan..” ucapku yang masih merasa sakit.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFu7dRNyGsI
“dasar manja..” ucap Om Heri mencibir.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1flnCGPVMf
“dah ini terusin sendiri.. aku mau nyiapin makan siang dulu.. itu nanti tanganmu di obati juga..” ucap Tanteku menyerahkan handuk dan pergi ke dalam.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Q0KW7faH7
“kamu berantem sama siapa lagi Rik..?” tanya Om Heri yang membakar rokok.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnM0icVzYT
“gak tau Om..” jawabku sambil membasuh lukaku dengan handuk basah.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7LbWdyCeS
“kok bisa gak tau..?” tanya Om Heri yang heran.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnJuIgyOSY
“lha aku belum kenalan.. jadi ya aku gak tau..” balasku ke Om Heri.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8efuuREnDj
“lha yang berantem sama kamu tuh orang apa bukan..” ucap Om Heri yang telihat kesal.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGjAqUMvmv
“ya orang Om.. sekolahku tadi diserang SMA lain..” balasku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHyp9RRCJK
“ooouww… ngomong dari tadi..” ucap Om Heri.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHQpG4L6kRI
“makanya kalau tanya tuh yang jelas..” ucapku kemudian dan Om Heri hanya melirikku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8gcU4266O
“Om.. ngomong – ngomong ini airnya kok kayaknya sama seperti yang ditempat Mbah Wongso..?” tanyaku ke Om Heri.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0DmebGxfg
“ya emang dari sana..!!” balas Om Heri melotot.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3gYvb4F0S
“ohh.. ya biasa aja donk Om ngomongnya..” ucapku pada Om Heri.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XRX7FhhaT
“CTAKK..” bunyi tanganku yang di sentil.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBE7saBIyW
“aww..” teriakku yang kesakitan karena tanganku yang memar di sentil Om Heri.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUh9cdFnBGT
“sakit Om..” ucapku memprotes.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIZhggEcv3
“hehehe..” balas Om Heri yang terkekeh.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhuH3ObfMk
“Rik.. nanti di lanjut lagi, sekarang makan dulu..!!” teriak Tante Septi dari dalam rumah.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYlVOamZxR
“iya Tan..” balasku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6iLJGFxbQ
Aku dan Om Heri kemudian masuk untuk makan siang. Selesai makan siang aku kemudian melanjutkan lagi mengobati lukaku dengan air ramuan dari Mbah Wongso.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWvj4JyctC
***
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI46W5CGQM9
Aku berangkat sekolah seperti biasa dan aku melihat keadaan sekolah juga biasa saja, tidak terlihat seperti ada yang ketakutan atau trauma setelah kejadian penyerangan kemarin.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIyMDARrCBl
Aku kemudian masuk ke kelasku dan melihat Akbar yang sudah datang terlihat cengar – cengir melihat aku datang.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30RB0lD7Z3
“kenapa ente senyum – senyum..?” tanyaku ke Akbar.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUIirNPk6J
“ane lagi bahagia.. hehe..” balas Akbar yang masih senyum – senyum sendiri.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0BIAX1xtqU
“oh.. kenapa..?” ucapku bertanya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXafCT8oFH
“ane masih gak nyangka dengan kejadian kemarin.. aku seperti mimpi bro bisa melakukan itu..” ucap Akbar yang terlihat senang.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgp0tjyDbZ
“dan yang ane gak habis pikir, kok bisa – bisanya ente ngatur itu semua sampai punya ide buat nahan orang.. kalau kita kemarin gak nyulik orang, kita gak tau siapa yang nyerang kita…” ucap Akbar yang heran.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWES2le8Mm
“hanya kebetulan aja bro..” balasku tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuu0xjqZzKm
“haahhh… gila – gila.. ane masih gak nyangka bisa nekat gitu.. lima orang nyerang puluhan orang..” ucap Akbar yang terlihat senang.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFatjFUCGq
“terus alasan mereka nyerang apa..?” tanyaku ke Akbar karena aku kemarin di ruang kesehatan jadi tidak tau.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzp32WFzvqq
“mereka cuma di suruh Rik.. ada orang yang bayar mereka..” jawab Akbar menjelaskan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnc5T2pP1w6
Aku kemudian kembali berfikir, pasti ini ada hubungannya dengan ayah Benny yang datang tempo hari yang marah karena keinginannya tidak terpenuhi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PZ4XI5Aib
“Rikiii… Rikiii.. kita jadi terkenal.. hahaha…” ucap Akbar yang bergembira sambil menggoyang – goyangkan badanku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcsT58JYJD
Aku hanya tersenyum melihat Akbar yang terlihat sangat senang. Memang tindakan yang kami lakukan kemarin terlihat mencolok dan cukup menyita perhatian karena tiba – tiba ada yang menyerang dari samping. Tindakan yang kami lakukan juga tergolong nekat dan bisa membahayakan diri kami. Tapi aku sudah memikirkannya masak – masak dengan bergerak di waktu yang tepat saat polisi sudah dekat.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0NY6JdnED
Polisi datang dari sisi timur dan kami menyerang dari sisi barat, dengan mengacaukan dan melumpuhkan sebagian yang berada di sisi barat, membuat mereka yang akan kabur jadi terhambat dan menjadi sedikit lama. Hal itu menguntungkan kami untuk bisa menahan yang tertinggal di sisi timur dan membuat mereka tidak bisa kabur.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpV8nBXjqcu
Saat jam istirahat aku menuju kantin dan meninggalkan Akbar yang masih menikmati kebahagiaannya. Aku duduk di kantin bersama dengan Yudha, dan di meja yang lain aku melihat ada Dini, Monic, Nisa dan Farah yang acuh saat melihatku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgICcqs51y
“Rik.. kalau ente mau, ane bisa bantu jelasin..” ucap Yudha yang melihatku sedang memperhatikan ke arah Dini dan teman – temannya duduk.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJN9I4Kd6bG
“gak usah bro..” balasku tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6KMIpl5PC
“ane kenal Dini dari SMP bro, dia pasti mau dengerin ane..” ucap Yudha kemudian.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgZsIyaoXq
“kalau pun Dini mau dengerin ente, apa yang lain mau dengerin ente juga..?” balasku ke Yudha dan dia hanya diam.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWoGKGhFQ9E
“udahlah bro… kenapa ente gak ngikut Akbar yang lagi girang..” ucapku ke Yudha.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8JZgD4C1i
“girang kenapa..? Gara – gara kemaren..?” balas Yudha dan aku hanya mengangguk.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRt2GEcu3iM
“kalau ane sih gak kaget sama yang ente lakuin..” ucap Yudha sinis.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9XB0ndEoV
“kenapa bisa begitu..?” tanyaku heran.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8khY701IY
“ya cuma orang gila yang berani mukulin Benny sama Doni..” balas Yudha yang membuatku mengerutkan dahi seolah bertanya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAt5D5xvNmk
“ayah Doni itu seorang pengusaha yang memiliki sedikit bisnis kotor, dan ayahnya Benny yang jadi bekingannya..” ucap Yudha menjelaskan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLB8sE0dJxP
“makanya bisa ada aliansi antara KOMBAT dan MEDUSA, padahal seumur – umur gak ada yang namanya aliansi bagi MEDUSA” ucap Yudha melanjutkan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKkwAo8R6b
Sekarang aku bisa menyimpulkan siapa dalang penyerangan dan siapa yang membayar mereka.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbc0Jr1Fji
“dari mana ente tau ini semua..?” tanyaku ke Yudha.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQcWN3mUwb
“kakakku yang bilang.. makanya ane gak mau gabung sama MEDUSA..” balas Yudha menjelaskan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2Ei5YTB7I
Setelah jam istirahat selesai, kami kemudian kembali ke kelas masing – masing.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRp9jRkBP1p
“bro.. nanti pulang sekolah ikut ane ya..” ucap Akbar mengajakku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgk5HbhvNM
“kemana..?” balasku bertanya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKsb4Tvr2i
“udah ikut aja.. tenang.. gak pakai berantem – berantem lagi bro..” ucap Akbar tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooQOZ7zKKz
Kami kemudian mengikuti kegiatan belajar mengajar. Saat bel tanda pulang sekolah berbunyi, aku dan Akbar kemudian ke parkiran untuk mengambil motor kami.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSMGF9FbxX
Aku mengikuti Akbar yang berjalan lebih dulu dengan motornya, hingga kemudian kami berhenti di warung belakang sekolah tempat nongkrong anak – anak MEDUSA.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKLl3cJoUh
Saat aku masuk ke dalam bersama Akbar, aku melihat Bimo, Sigit dan beberapa anggota MEDUSA yang sedang duduk disana. Bimo kemudian menyuruh aku dan Akbar untuk duduk.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqubo6814zQ
“aku disini berbicara sebagai perwakilan dari MEDUSA. Setelah Doni mundur, terjadi kekosongan untuk ketua MEDUSA karena Doni tidak menunjuk pengganti. Tradisi dari genk apabila seorang ketua kalah dalam berduel satu lawan satu, secara otomatis yang menang langsung menggantikan sebagai ketua. Jujur kami masih ragu dan tidak terima melihatmu mengalahkan Doni. Dan saat kami melihat yang kamu lakukan kemarin, kami semua langsung sepakat dan setuju menunjuk Riki sebagai ketua genk MEDUSA” ucap Bimo menjelaskan panjang lebar.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH67oUinh1n
“apa tidak ada orang lain..?” tanyaku pada Bimo.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZ0Snoewzn
“kami sudah kelas 3 Rik, dan sebentar lagi kami lulus. Walau kamu masih tergolong murid baru, tapi kami melihat hanya kamu yang cocok menjadi ketua.. jadi sekarang tinggal bagaimana keputusanmu..” balas Bimo yang kemudian menjulurkan tangan mengajakku bersalaman.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwDoCzJEo1N
Aku kemudian berfikir sejenak tentang keputusanku. Aku sebenarnya ragu untuk menerimanya, tapi aku akan merasa sangat bersalah kalau sampai menolaknya. Awal permasalahan secara tidak langsung berawal dariku, mulai dari aku yang menghajar Benny dan Doni, kemudian pecahnya aliansi dan yang terakhir penyerangan sekolah dari SMA lain.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHx779xw71h
Jika aku menerima dan menjadi ketua MEDUSA, mungkin nantinya akan menjadi beban buatku, tapi aku di didik oleh orang tuaku untuk bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku lakukan. Dengan menunjukku langsung tanpa adanya pemilihan, membuatku sadar bahwa mereka mempercayakan jabatan ini padaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs19VHN2Z6R
“aku menerimanya..” ucapku yang menjabat tangan Bimo.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTGIpfGbaV
Prok.. prok.. prok.. prok.. prok..
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMzNIq9T2E
Semua orang bertepuk tangan dan mengucapkan selamat padaku termasuk Akbar yang berada di sampingku yang terlihat sangat gembira.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTxqEL4ogo
“terima kasih semuanya.. terima kasih sudah mempercayakan ini padaku.. dan aku harap aku bisa menjaga kepercayaan kalian dan tidak mengecewakan kalian..” ucapku berterima kasih dan menyampaikan harapanku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJowJKYVaK
“tapi… aku tidak bisa menjalankan ini sendirian, dan aku meminta bantuan Akbar untuk membantuku menjalankan ini..” ucapku yang dibalas anggukan oleh semuanya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUPVLE0d22
Akbar yang terlihat senang berkali – kali menepuk pundakku, dan akhirnya keinginannya selama ini tercapai yaitu menjadi salah satu pimpinan MEDUSA.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52xK85B31t
Setelah dirasa cukup, aku kemudian pamit untuk pulang dan Akbar masih ingin tetap tinggal bersama anggota yang lain. Bimo kemudian mengikutiku berjalan keluar.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4yYC5D7OVW
“Rik.. penyerangan kemarin hanya sebuah permulaan, dan pasti mereka akan mencari cara untuk menghancurkanmu. Aku harap kamu hati – hati karena aku yakin kamu juga pasti sudah tau siapa dibalik ini semua..” ucap Bimo memperingatkanku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCFs0P914q
“terima kasih bro..” balasku ke Bimo.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosQtrrzv0P
Aku kamudian pamit dan pergi meninggalkan markas MEDUSA. Aku memacu motorku menuju tempat selanjutnya untuk menemui seseorang, tempat itu adalah cafe tempat aku biasa nongkrong.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIObRc9WTE6
Sesampainya disana, aku kemudian menuju tempat dimana teman – temanku biasa nongkrong. Aku melihat Reno, Yudha, Ratna dan seorang lagi cewek yang pernah aku lihat bertengkar dengan Reno waktu itu.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhIMt5WFVz
“woi Rik.. dari mana ente baru datang..” ucap Reno saat melihatku datang.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQVEURH9VX
“ada urusan bentar tadi..” balasku tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmcxalVdnD
“oh iya ini kenalin cewek ane..” ucap Reno memperkenalkan pacarnya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWszecBQcwW
“Anggi..” ucap cewek itu memperkenalkan diri.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU74w6pD2FL

“Riki..” balasku tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3mnmXLtyo
“udah baikan ente sob..” ucapku berbisik pada Reno dan dia hanya melirikku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5JhoIWG67
“gimana..?” tanya Yudha padaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCkEoIbwdc
“ane kesini mau nagih janji ente bro..” balasku tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWbCFfXvsj
“siap..” balas Yudha yang mengangguk tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rKyZIkNja
Aku dan Yudha saat di kantin sempat berbincang tentang ketua MEDUSA. Yudha yang bilang padaku kalau kabarnya aku akan ditunjuk sebagai ketua menggantikan Doni. Aku yang sempat berfikir akan menolak jika ditunjuk malah mendapat dukungan dari Yudha. Maka dari itu aku kemudian membuat perjanjian dengan Yudha jika aku menerima jabatan ketua, dia harus bersedia menjadi salah satu wakilku dan membantuku mengurus genk.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmkYgRzSDI
“eh ada apaan sob..?” tanya Reno yang penasaran.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMIEFyXQ0P
“gak ada apa – apa sob..” balasku ke Reno.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBaXIkmUtX
“Riki jadi ketua MEDUSA..” sahut Yudha kemudian.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWA5tfG0vq
Reno dan Anggi langsung melihatku seakan tidak percaya dan Ratna malah melihatku dengan tatapan yang tidak aku mengerti.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvHNsyt4aI
“serius sob..?” tanya Reno yang masih belum percaya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdWydyKc8eo
“hmm..” balas Yudha dan aku hanya tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7viGYtCkV
“biasa aja..” ucap Ratna tiba – tiba yang membuat semua melihatnya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvS7H1ywM3h
“maksudnya apa beb..?” tanya Yudha ke Ratna mempertanyakan ucapannya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnBs3cV6PJ
“enggak.. “ balas Ratna sinis.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWY2I81To0
Aku merasa heran dengan Ratna, sejak pertama bertemu dia terlihat sinis dan judes padaku. Aku tidak tau apa yang membuatnya bersikap seperti itu padaku, padahal aku merasa tidak berbuat salah padanya. Huffhh… ya sudahlah nikmati saja, toh aku juga baru kenal sama dia.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7pBpauyaa
Setelah berbincang sebentar, aku kemudian pamit pada mereka untuk pulang ke rumah.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53c0pIGe3M
***
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmoA9ezHFl
Hari demi hari kulewati dengan biasa – biasa saja. Aku merasakan seperti kehilangan sejak Dini, Monic, Nisa dan Farah yang selalu menghindar dan menjauhiku. Sedangkan Ferdi, diam – diam sudah mulai berkumpul lagi dengan kami tanpa sepengetahuan Farah.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEF8JTvh8Rc
“dasar lemah..” sindir Yudha kepada Ferdi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOeMIAaeiV
“ente gak tau sih kalau cewek ane marah..!!” balas Ferdi membela diri.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEydTQKvjL
“galakan mana coba sama Ratna..?” balas Yudha membandingkan dengan pacarnya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIRhwQC6v7
“ya masih galak Ratna sih.. hehe..” ucap Ferdi nyengir.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HvPbVaveI
“emang dasarnya ente lemah..” ucap Yudha mengejek Ferdi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMP163peyCE
Aku tersenyum mendengarkan percakapan Yudha dan Ferdi yang membahas tentang pacar mereka, sedangkan aku..? Hehehe… Ferdi juga tidak pernah menyinggung permasalahanku dengan cewek – cewek termasuk pacarnya, aku juga tidak berusaha bertanya padanya karena aku takut malah akan menambah permasalahan baru.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRrqd0K7TeT
Aku dan Yudha sekarang lebih sering nongkrong di kamar mandi belakang, sedangkan Akbar dan Samo lebih sering di warung belakang sekolah tempat anak – anak MEDUSA berkumpul. Yudha sering memberiku masukan tentang genk yang menurutku bagus dan bisa diterima, maka dari itu tak salah aku meminta bantuan Yudha untuk ikut mengurusi MEDUSA mendampingi Akbar yang sedikit ceroboh dan tidak terkontrol.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRvgjEyOYt
***
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlQok3VJEF
Hari ini adalah hari terakhir kami anak kelas 1 dan 2 mengikuti ujian kenaikan kelas. Sedangkan untuk anak kelas 3 sudah menjalani ujian nasional dan tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Kami mengikuti ujian dengan tertib hingga ujian berakhir, terlihat kelegaan terpancar dari wajah teman – temanku setelah usai menjalani ujian sekolah yang cukup membebani pikiran.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4R4jT9CrSm
“bro.. nanti ikut datang ke markas ya..” ucap Akbar padaku menyebut markas adalah warung belakang sekolah.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYbNgSL92x
“ngapain..?” balasku bertanya kepada Akbar.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyxaKN72Ju
“kak Bimo sama temen – temen mau pamitan..” ucap Akbar menjelaskan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBKTN3W7JP
Aku sebenarnya malas untuk nongkrong di warung belakang, tapi karena Akbar menjelaskan bahwa Bimo yang akan pamit akhirnya aku menyanggupi untuk menghormatinya. Pamit yang dimaksud disini adalah menyerahkan sepenuhnya urusan genk kepada penerusnya dan sudah tidak ikut terlibat lagi dengan segala permasalahan yang berurusan genk.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4TZMMmXks
Aku bersama Akbar, Samo dan Yudha berserta anggota yang lain dari kelas 1 dan 2 turut ikut berkumpul di warung belakang. Aku melihat disana sudah berkumpul Bimo dan teman – teman yang lain yang segera akan lulus. Tapi lagi – lagi aku tidak melihat kehadiran Doni disana.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxg7F0fpmCm
Kami duduk membaur sambil minum dan ngobrol dengan santai. Tidak ada senior junior karena yang kami rasakan adalah kebersamaan, tidak ada rasa dendam atau permusuhan yang terasa walau dulu kami pernah berselisih. Hal itu dilakukan oleh semua kakak kelasku seperti Bimo, Sigit dan yang lainnya, kecuali satu orang yang memperlihatkan rasa ketidak sukaan dan melihatku dengan tatapan sinis. Siapa lagi kalau bukan Angga, cowok yang diam – diam suka sama Dini tapi tidak berani mengungkapkan, dan nampaknya Dini juga tidak menerima Angga kalau dilihat dari sikap Angga yang terlihat muram.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu92DRTuhB5
Saat kami sedang mengobrol sambil memutarkan minuman, tiba – tiba datang seseorang yang berjalan masuk dengan santai.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgqDc6Ce3e

“Doni..!!” ucap Bimo yang melihat kedatangan Doni.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBp5JVjqw1D
“silahkan dilanjut, aku cuma ada urusan sebentar..” ucap Doni yang tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KsmJKJBqQ
Aku yang melihat Doni jadi merasa tidak enak, dan aku rasa dia pasti akan menyelesaikan urusannya denganku. Aku juga merasa sudah siap dan pasrah jika Doni menghajarku, aku rela dibalas oleh Doni asalkan itu bisa membuat Dini lega dan tidak marah lagi denganku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2iBoiOb6U
Aku kemudian melihat Doni yang terlihat masih santai, saat Doni melihatku dia malah tersenyum dan sama sekali tidak terlihat marah atau pun dendam padaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIeUtBYUKB
Kami semua dikagetkan oleh Doni yang tiba – tiba menarik Angga dengan kasar kemudian menghajarnya. Kami yang melihat kejadian itu hanya diam terbengong dan anehnya tidak ada satu orang pun yang melerainya. Aku yang melihat Angga yang sudah kepayahan dan tidak bisa melawan menjadi kasihan padanya. Walau Angga bersikap tidak suka dan membenciku, tapi aku tetap tidak tega melihatnya dihajar sampai babak belur dan tidak berdaya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmv65zd1Vu
“cukup kak..” ucapku menghentikan Doni yang menghajar Angga.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAuLQxTKiz
Doni kemudian berhenti memukuli Angga dan tersenyum padaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3uqoHJxc2
“maaf sudah mengganggu pesta kalian..” ucap Doni yang kemudian pergi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW15QJbnNbt
Aku yang melihat Doni pergi kemudian ikut menyusulnya keluar.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdi267Lw0n
“kak..” panggilku saat Doni yang sudah berada di atas motornya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrKe3IgERr
“ini hanya sebuah kesalahpahaman..” ucap Doni padaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcTavRThvqy
“tapi..” balasku terpotong.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHImfDqvo2p
“aku melakukannya karena aku dan Angga sudah bukan anggota MEDUSA lagi..” ucap Doni tersenyum.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUAYKk3dQG
Kemudian Doni menyalakan motornya dan pergi meninggalkan aku yang masih terdiam. Aku kembali berfikir dengan ucapan Doni yang mengatakan bahwa “ini hanya sebuah kesalahpahaman”. Apakah ini ada hubungannya dengan Dini..?
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnLiFgwLpN
Pov Doni
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GwXh3BZWZ
Perasaan bersalah selalu menghantuiku. Aku merasa bersalah pada Riki terlebih pada Adikku Dini. Aku secara tidak langsung membuat mereka berpisah dan membuat adikku sedih. Hubunganku dengan adikku baik – baik saja seperti tidak terjadi apa – apa, tapi setiap aku menyinggung tentang Riki dan mencoba menjelaskan pada adikku tentang apa yang sebenarnya terjadi, dia langsung marah dan memintaku untuk jangan menyebut nama Riki lagi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQi4kjWayZ
Aku jadi bingung dengan adikku, apa yang membuatnya sampai begitu marahnya dia sampai aku yang akan menjelaskan saja langsung ditolak olehnya. Aku diam – diam mencoba bertanya pada Nisa sahabat adikku saat dia berkunjung ke rumah. Pada suatu kesempatan aku menghampiri Nisa yang sedang sendiri di dapur disaat teman – teman yang lain di kamar adikku di lantai atas.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTutHyF5B9

“Nis..” panggilku ke Nisa.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUogyNces2
“eh.. iya kak.. ada apa..?” jawab Nisa yang kaget karena aku tiba – tiba menghampirinya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFRAXr8Nb7
“bolehkah aku bertanya sesuatu dan aku harap kamu mau jujur saat menjawabnya..” ucapku pada Nisa.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6VRifmeTd
“iya kak..” balas Nisa mengangguk.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdF2uZ8FaR
“tolong ceritakan yang kamu tau tentang permasalahan Dini dengan Riki..” ucapku pada Nisa.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuIZFC11XU
“hmm.. baik kak.. tapi sebenarnya aku gak boleh cerita kak” balas Nisa agak ragu.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUSeASKhK7
“aku tidak akan bilang ke Dini.. kamu bisa pegang omonganku..” ucapku meyakinkannya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gtjzhVL4H
“baiklah..” ucap Nisa setuju.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8DvVdD6AS
“jadi.. saat kakak pulang dalam kondisi babak belur, Dini bertanya pada kak Angga siapa yang melakukannya. Kak Angga menjelaskan bahwa Riki tiba – tiba menyerang kak Doni. Saat itu Dini sempat tidak percaya kalau yang melakukannya adalah Riki, tapi kak Angga meyakinkan Dini dengan menunjukkan luka di hidungnya saat akan menolong kak Doni. Saat itu juga kak Angga memperingatkan Dini untuk menjauhi Riki karena dia orang yang berbahaya..” ucap Nisa menjelaskan.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5zk5lHQBP
“kamu percaya dengan semua itu..?” tanyaku pada Nisa.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHJoAz7Fzx
“aku percaya pada Dini karena dia sahabatku..” balas Nisa yakin.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEyKyjiijo
“baguslah.. terima kasih ya..” ucapku pada Nisa kemudian pergi meninggalkan Nisa.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdG7CReu1G1
“kak..” panggil Nisa yang membuatku menghentikan langkah.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gOncbkFOM
“apa benar seperti itu kejadiannya..?” tanya Nisa padaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDT9wrviNFs
Aku hanya tersenyum dan meninggalkannya. Aku sengaja tidak memberi tau Nisa karena aku takut malah membuat Nisa dan Dini ribut. Untuk permasalahan Dini dan Riki, biarlah nanti pelan – pelan terjawab dan semoga mereka bisa menyelesaikannya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFFsoMY4YMz
Dari penjelasan Nisa aku bisa menyimpulkan bahwa permasalahan sebenarnya bukan dari aku dan Riki yang berduel, tapi dari omongan si bangsat Angga. Bisa – bisanya dia mengarang cerita dan mengadu domba yang menjadikan masalah semakin rumit, aku yang ingin menjelaskan pada Dini saja sampai tidak bisa gara – gara adikku sudah termakan omongan Angga.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyXoc16wD0
Suatu hari, papaku tiba – tiba mengajak aku dan Dini untuk pergi ke luar kota. Aku sempat heran karena papaku yang mengajak kami pergi bukan pada hari libur. Papa beralasan bahwa itu acara penting dan kami harus ikut, papa juga sudah meminta ijin tidak masuk ke sekolah untuk aku dan Dini. Karena itu permintaan papaku, maka aku tidak bisa menolak dan mengikuti kemauan papaku.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOA7y9gHt7
Aku, papa dan adikku dengan di antar supir pergi ke kota sebelah, setelah menempuh waktu beberapa jam sampailah kami di sebuah perusahaan. Papa kemudian bertemu seseorang yang aku tau kalau itu rekan bisnis papaku. Aku dan Dini sempat bingung, kenapa juga kami di ajak papa kesini? Dari percakapan yang aku tangkap mereka hanya membicarakan masalah bisnis dan kerja sama. Setelah beberapa waktu kemudian, papa kemudian pamit dan mengajak aku dan Dini pergi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtDNDqlcuT
Aku dalam hati bertanya – tanya, sebenarnya aku dan Dini itu ngapain ikut kesini? Acara penting? Penting dari mana coba, kita cuma disuruh duduk dengerin orang ngomong dan yang dibahas juga gak penting, apa yang sebenarnya terjadi.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1pdgQ7sQq
Saat perjalanan pulang, aku sempat bertanya pada papaku kenapa kami disuruh ikut. Papaku beralasan ingin memperkenalkan kami pada dunia bisnis, dia juga menjelaskan cara bernegosiasi dan menjalin hubungan baik dengan rekan bisnis. Setelah mendapat penjelasan dari papaku, aku sedikit bisa menerimanya karena aku yang sebentar lagi akan kuliah, tapi yang membuatku heran, kenapa juga Dini di ajak? Lagian perjalanan dia juga masih jauh karena adikku yang masih sekolah.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0kkYzD8to
Esok harinya, aku mendapat cerita dari Bimo kalau kemarin sekolah di serang. Dia juga bercerita kalau yang menyerang gabungan SMA 6 dan SMA 17. Aku seketika itu langsung sadar, jadi alasan sebenarnya papaku mengajak aku dan Dini pergi karena tau kalau sekolahku akan di serang. Dan siapa lagi kalau bukan pak Surya yang memerintahkan itu, karena Bimo sempat bilang kalau anak – anak yang menyerang itu dibayar.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0bJzOwyrq
Bimo kemudian bercerita padaku tentang apa yang dilakukan oleh Riki dan beberapa temannya yang tiba – tiba menyerang sampai bisa menahan beberapa orang sehingga polisi dan pihak sekolah jadi tau siapa yang menyerang dan alasan mereka menyerang.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLMzg6V9LJ
Aku tersenyum mendengar cerita Bimo karena aku jadi tau kalau Riki tidak hanya bernyali, tapi dia juga pintar. Aku seketika itu langsung bilang ke Bimo kalau Riki yang cocok jadi ketua MEDUSA dan Bimo juga sependapat denganku. Setelah Bimo mengadakan rapat dengan anggota yang lain, mereka sepakat menunjuk Riki sebagai ketua tanpa adanya pemilihan, dan yang membuatku senang karena Riki mau menerimanya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKlnraduHp
Pada hari terakhir ujian kenaikan kelas untuk anak kelas 1 dan 2, Bimo mengajakku untuk ke acara perpisahan terakhir sebagai anggota MEDUSA. Acara itu di adakan oleh kami anak kelas 3 yang menunggu kelulusan sebelum kami disibukkan oleh pendaftaran kuliah dan lain – lainnya. Aku sempat meminta Bimo untuk mengundang semuanya tanpa terkecuali termasuk Angga, karena aku akan datang dan menemuinya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeG4UMt1n4l
Aku mendapat pesan dari Bimo yang menanyakan kenapa aku belum datang, aku beralasan pada Bimo karena aku sedang ada urusan. Aku sebenarnya sengaja melakukannya karena aku tidak ingin berlama – lama disana, jujur aku masih merasa bersalah pada Riki terutama pada adikku Dini karena secara tidak langsung, akibat ulahku yang membuat hancur kebahagiaan mereka.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgHBfRGiiP
Aku datang ke warung belakang sekolah dan langsung masuk ke dalam. Saat Riki yang melihatku datang, dia terlihat kaget dan merasa canggung. Aku hanya tersenyum padanya karena tujuanku datang bukan untuk menemuinya, tapi menemui si bangsat Angga yang dari tadi senyum – senyum saat melihatku datang.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDqFaoywn4


Aku yang sudah muak melihat muka Angga langsung menyeretnya dan memukulinya dengan brutal. Aku merasa emosiku tersalurkan setiap aku memukul muka Angga. Aku sangat marah karena selama ini dia yang berpura – pura baik di depanku ternyata busuk di belakang, sampai mengarang cerita yang membuat adikku mempercayainya.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHy5IxIlE8
Tiba – tiba Riki menyuruhku berhenti untuk memukul Angga yang sudah pingsan. Aku salut pada Riki karena hanya dia yang menghentikanku disaat temanku yang lain hanya diam melihat. Aku sempat meminta maaf karena sudah membuat keributan kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
5486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGORGFpNhJ
Saat aku sudah menaiki motorku, tiba – tiba Riki memanggilku. Aku menjelaskan padanya kalau ini hanya sebuah kesalahpahaman. Saat dia akan bertanya, aku menjelaskan padanya karena aku dan Angga sudah bukan anggota MEDUSA. Hal itu menjelaskan bahwa kami sudah bukan satu kelompok dan aku melakukannya karena aku ingin menyelesaikan kesalahpamahanku dengannya.
ns 15.158.61.8da2
