Keterbukaan
Setelah melewati liburan dengan kegiatan masing – masing, hari yang dinanti telah tiba yaitu hari pertama masuk sekolah. Sekarang aku sudah kelas 3 SMA dan tinggal selangkah lagi aku akan lulus kemudian melanjutkan ke jenjang berikutnya.
5518Please respect copyright.PENANAFBgk3VPc7W
Para siswa kelas 2 dan 3 terlihat senang dan bersemangat saat masuk hari pertama, karena mereka mulai mencari – cari dan mengincar siswa baru yang mereka anggap menarik dan cantik. Dengan modal senioritas mereka dengan mudah bisa mendekati atau hanya untuk sekedar berkenalan.
5518Please respect copyright.PENANABox81Xjm4h
Aku kadang tersenyum melihat teman – temanku yang menyibukkan diri untuk tampil sekeren mungkin dan menebar pesona demi mendapatkan perhatian dari gadis yang mereka incar. Saat teman – temanku yang sedang menikmati kegembiraan dengan caranya masing – masing, aku malah kembali disibukkan dengan permasalahanku sendiri. Permasalahanku dengan Dini, Monic, Nisa dan Farah belum lagi tanggung jawabku sebagai ketua MEDUSA.
5518Please respect copyright.PENANApU7eHNm1Gp
Hufhh.. pelan – pelan aku harus menyelesaikan masalahku satu – satu, aku tidak ingin permasalahanku semakin berlarut – larut yang nantinya malah jadi beban pikiran.
5518Please respect copyright.PENANAi3oFghgC9f
Sekarang aku sedang nongkrong di kamar mandi belakang bersama temanku Yudha.
5518Please respect copyright.PENANAdLHaxD2ACG

“gimana bro liburan kemarin..?” tanyaku ke Yudha.
5518Please respect copyright.PENANAFvbfRy65nl
“aman bro.. cuma kemarin sempet mau ribut..” balas Yudha.
5518Please respect copyright.PENANA4AaN4J3dFj
“emang ribut masalah apa..?” tanyaku penasaran.
5518Please respect copyright.PENANAwHls2OpndM
“ribut gara – gara Akbar..” balas Yudha yang terlihat jengkel.
5518Please respect copyright.PENANAhqEcDrFawZ
“emang ngapain dia..?” ucapku bertanya apa yang dilakukan Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAzyB7KNGBMy
“ane gak begitu ngerti awalnya Rik, cuma pas ane datang udah mau pada berantem gitu..” ucap Yudha menjelaskan.
5518Please respect copyright.PENANArGPXWPFnJd
“emang berantem sama siapa..?” tanyaku penasaran.
5518Please respect copyright.PENANA9tbhYO4xa5
“anak SMA 10. Kebetulan ketemu gitu disana.. untung langsung di lerai sama pak Tri..” balas Yudha.
5518Please respect copyright.PENANAZI963ufADP
“oh.. ya syukur kalau gak jadi berantem..” ucapku yang merasa lega.
5518Please respect copyright.PENANAMkDCALiGow
“belum aja Rik..” sahut Yudha kemudian.
5518Please respect copyright.PENANAj5CYChBfpa
Saat aku akan menanggapi Yudha, tiba – tiba Ferdi datang dan langsung bergabung dengan kami.
5518Please respect copyright.PENANAEUI5n0QAI1

“dari mana ente..?” tanya Yudha ke Ferdi.
5518Please respect copyright.PENANAOiDhpPRrww
“kantin..” balas Ferdi.
5518Please respect copyright.PENANAoog43zfh4x
“pasti kabur lagi.. hahaha..” ucap Yudha yang tertawa.
5518Please respect copyright.PENANA1lNWKFDgi6
“ya mau gimana lagi..” balas Ferdi kemudian melirikku.
5518Please respect copyright.PENANAKC4J5OiH60
“apa enaknya mau ketemu temen aja harus sembunyi – sembunyi..” ucap Yudha kemudian.
5518Please respect copyright.PENANAnM0XZTGd7F
“nasib..” balas Ferdi yang terlihat pasrah.
5518Please respect copyright.PENANAZAc6l2Hxw6
Aku yang mendengar percakapan Yudha dan Ferdi jadi merasa bersalah, lagi – lagi karena aku. Aku merasa kasihan sama Ferdi yang jadi terkekang karena tidak boleh bergaul dengan temannya terutama denganku. Saat bel berbunyi tanda jam istirahat selesai, kami kemudian bergegas untuk kembali ke kelas.
5518Please respect copyright.PENANAVBlEHqnNUb
“Fer.. bisa minta tolong gak..?” ucapku pada Ferdi.
5518Please respect copyright.PENANAqAAJxGQoEJ
Kami yang akan kembali ke kelas kemudian berhenti, untuk Yudha yang sempat berhenti kemudian pamit untuk duluan balik ke kelas.
5518Please respect copyright.PENANAIc0AoK0y7Y
“kenapa Rik..?” tanya Ferdi heran.
5518Please respect copyright.PENANAF2NloDQtKH
“bisa gak ente ajak Farah untuk ketemu ane di luar..?” ucapku ke Ferdi.
5518Please respect copyright.PENANA1Ywq5tm7bk
“mau ngapain bro..? Trus ane bilangnya juga gimana..?” balas Ferdi yang terlihat bingung.
5518Please respect copyright.PENANAo2LyIgzjRO
“ya ente gak usah bilang mau ketemu ane.. ajak aja cewek ente buat makan diluar gitu kek.. nanti ente tinggal kabarin ane tempatnya..” ucapku menjelaskan.
5518Please respect copyright.PENANABjkokS3iGT
“hmm.. bisa – bisa.. emang ada perlu apa bro..?” balas Ferdi.
5518Please respect copyright.PENANAvH7j9OHwxX
“ane cuma butuh ngomong bentar doank.. kalau bisa sekalian ajak Nisa juga Fer..” ucapku memohon.
5518Please respect copyright.PENANAC6S7DaNtTm
“kalau Farah sih bisa Rik.. tapi kalau Nisa ane gak bisa janji..” ucap Ferdi padaku.
5518Please respect copyright.PENANAEcChjJcYZo
“gak papa Fer.. sebisanya aja..” balasku.
5518Please respect copyright.PENANArlYG4Z9vEZ
“okelah.. udah yok balik ke kelas..” ajak Ferdi padaku.
5518Please respect copyright.PENANAamD7iTPctP
“makasih bro..” ucapku ke Ferdi.
5518Please respect copyright.PENANAJmljwF4NVv
“santai..” balasnya tersenyum.
5518Please respect copyright.PENANASE8ZqL9WWZ
Aku dan Ferdi kemudian kembali ke kelas kami masing – masing dan mengikuti pelajaran.
5518Please respect copyright.PENANAvE8gdjhRWc
Setelah bel berbunyi tanda jam pulang sekolah, para siswa kemudian bergegas untuk pulang. Aku kemudian mengambil motorku tapi tidak langsung pulang, aku berhenti di pinggir jalan sambil merokok dan menunggu kabar dari Ferdi.
5518Please respect copyright.PENANA9x9iHu3Q0H
Setelah sekitar 10 menit menunggu, ada sebuah pesan dari Ferdi yang memberitahukan bahwa dia sedang berada di sebuah cafe di kota ini. Setelah membaca pesan dari Ferdi, aku kemudian memacu motorku menuju cafe yang disebutkan oleh Ferdi.
5518Please respect copyright.PENANAf1y9Tb4PBI
Setelah sampai disana, aku kemudian memarkirkan motorku dan masuk ke dalam cafe mencari keberadaan Ferdi. Saat aku yang sudah menemukan keberadaan mereka, aku langsung menuju ke meja yang mereka duduki. Dan aku merasa sedikit lega karena aku melihat Nisa yang ada disana.
5518Please respect copyright.PENANAI1kTjYmIxt


Saat aku sudah berdiri di dekat mereka, Nisa melihatku dengan tajam dan Farah terlihat emosi melihatku datang.
5518Please respect copyright.PENANA659diCY7B1
“beb.. ini maksudnya apa..??!!” ucap Farah yang berdiri terlihat emosi.
5518Please respect copyright.PENANABzO3pSNk9y
“aduh.. bentar beb.. aku jelasin dulu..” balas Ferdi yang ketakutan melihat Farah emosi.
5518Please respect copyright.PENANAIUxwQAN71L
“aku cuma mau ngomong bentar, setelah itu aku akan pergi..” ucapku pada mereka.
5518Please respect copyright.PENANAKDtPjB2KQT
Setelah Farah dan Nisa duduk kembali, aku kemudian juga ikut duduk bersama mereka.
5518Please respect copyright.PENANAZYBBJA2Imb
“maaf sebelumnya, aku yang merencanakan ini semua dan tujuanku hanya ingin menyampaikan beberapa hal kepada kalian..” ucapku pada Nisa, Farah dan Ferdi.
5518Please respect copyright.PENANAQYz8dajlNS
“aku hanya ingin menyampaikan sesuatu yang memang harus aku sampaikan, karena aku hanya ingin menyelesaikan permasalahan ini..” ucapku kemudian.
5518Please respect copyright.PENANA9mOCcJ0QJL
Aku kemudian mulai menceritakan tentang aku yang menghajar Benny, kemudian permasalahanku dengan MEDUSA yang menyebabkan aku berduel dengan Doni. Untuk masalah Dini yang menamparku, aku jujur pada mereka bahwa saat itu aku belum tau kalau Doni adalah kakaknya Dini. Kemudian aku bercerita tentang penyerangan ke sekolah itu secara tidak langsung adalah runtutan masalahku dengan Benny. Aku kemudian menceritakan saat acara perpisahan MEDUSA, aku menceritakan ke mereka saat Doni yang menghajar Angga sampai pingsan, dan saat aku bertanya ke Doni alasan dia menghajar Angga, Doni hanya menjawab kesalahpahaman.
5518Please respect copyright.PENANAiOrOqjEqX8
Dan khusus untuk Nisa, aku menjelaskan padanya bahwa aku tidak pernah mempermainkan perasaan siapa pun. Permasalahanku dengan Dini murni karena kesalahpahaman, dan untuk Monic aku menjelaskan pada Nisa bahwa aku juga tulus padanya. Dan saat Nisa melihatku bersama Monic di warung soto, itu karena aku yang tidak sengaja bertemu dengan Monic di alun – alun.
5518Please respect copyright.PENANAWUPBBSJikX
“aku hanya berusaha menjelaskan dan meluruskan permasalahan ini, karena jujur aku merasa tidak nyaman apalagi kita saling bermusuhan hanya karena sebuah kesalahpahaman. Sekarang terserah kalian bagaimana akan bersikap, karena aku juga tidak memaksa kalian untuk percaya pada semua ceritaku..” ucapku mengakhiri penjelasanku.
5518Please respect copyright.PENANA9pHZ9pC8DQ
“aku percaya..” ucap Nisa yang membuat Farah kaget.
5518Please respect copyright.PENANAOII6zfBiB8
“maksudmu..?” tanya Farah ke Nisa.
5518Please respect copyright.PENANAWXPXNOLf75
“iya.. aku percaya semua omongan Riki..” balas Nisa tenang.
5518Please respect copyright.PENANAAn9JVZUwFw
“bagaimana bisa..?” ucap Farah yang seakan tidak percaya.
5518Please respect copyright.PENANAs9A7Ivo5On
“pertama.. aku minta maaf karena selama ini aku sudah salah sangka sama kamu Rik..” ucap Nisa padaku dan aku hanya mengangguk.
5518Please respect copyright.PENANAQ8pTajR71v
“untuk masalah Dini, jujur awalnya aku tidak tau sebab permasalahan kalian, aku hanya tau dari Dini yang bercerita padaku. Setelah kak Doni yang tiba – tiba menemuiku dan bertanya tentang masalah Riki dan Dini, aku sempat kaget dan ragu untuk menceritakannya ke kak Doni. Setelah di desak aku kemudian menceritakan semuanya, dan cerita dari Dini awalnya berasal dari cerita kak Angga. Sekarang aku jadi tau kenapa kak Doni sampai menghajar kak Angga, karena ternyata semua cerita yang aku dapat hanyalah cerita karangan dari kak Angga..” ucap Nisa menjelaskan.
5518Please respect copyright.PENANAsO9x6pprdF
Aku yang mendengar itu juga kaget karena ternyata sumber masalahnya ada di Angga, makanya kenapa Doni terlihat sangat emosi sekali saat menghajar Angga.
5518Please respect copyright.PENANAC1cWpEcC9C
“dan untuk masalah Monic, aku benar – benar minta maaf Rik.. aku yang memaksa Monic untuk menjauhimu dan sekarang aku benar – benar menyesal..” ucap Nisa dengan mata berkaca – kaca.
5518Please respect copyright.PENANA76sndoGYmA
“aku minta maaf Rik.. karena selama ini aku sudah salah sangka sama kamu..” ucap Farah yang terlihat merasa bersalah.
5518Please respect copyright.PENANAF1QyLcRoEu
“aku juga Rik..” sahut Ferdi nyengir.
5518Please respect copyright.PENANAj0heweAirm
“Rik.. setelah ini aku akan menjelaskan semuanya ke Dini dan Monic..” ucap Nisa yang terlihat sedih.
5518Please respect copyright.PENANAxGB2tH4O9I
“jangan..” ucapku menolak.
5518Please respect copyright.PENANAchnYAZTZw4
“kenapa Rik.. aku juga bisa bantu menjelaskan..” ucap Farah mencoba membantu Nisa.
5518Please respect copyright.PENANAwyHx0NKl1G
“jangan.. aku mohon jangan..” balasku memohon.
5518Please respect copyright.PENANAHwP1aGtj7I
“aku akan menyelesaikannya sendiri..” ucapku menjelaskan.
5518Please respect copyright.PENANAtYZJnYgvPC
“tapi..” ucap Farah yang belum terima.
5518Please respect copyright.PENANAuim4Eojp4Z
“aku mohon.. biarkan aku menyelesaikan masalahku sendiri..” ucapku meyakinkan mereka.
5518Please respect copyright.PENANAz7u3OzEgWG
“aku hanya minta satu hal ke kalian dan aku mohon kalian mau mengabulkannya..” ucapku pada temanku dan mereka hanya mengangguk.
5518Please respect copyright.PENANAH7juuiNDfY
“aku hanya minta kalian tidak menceritakan hal ini kepada siapa pun, termasuk pada Dini..” ucapku pada mereka.
5518Please respect copyright.PENANAtPCeEJVbCS
Akhirnya mereka mau menyanggupi permintaanku dan mereka berjanji untuk tidak ikut campur tentang permasalahanku dengan Dini, walau mereka terlihat seperti terpaksa. Setelah dirasa permasalahan ini sudah selesai, aku kemudian pamit untuk pergi. Mereka juga senang karena akhirnya permasalahan ini selesai, walau kami sudah baikan tapi mereka belum bisa untuk berkumpul bersamaku hanya karena mereka merasa tidak enak dengan Dini. Aku menerima keputusan itu karena yang penting bagiku adalah sudah tidak ada permusuhan dan salah paham lagi.
5518Please respect copyright.PENANAUgid73Nlyv
Setelah berpamitan, aku kemudian pergi menuju suatu tempat untuk menemui seseorang. Setelah sampai di depan sebuah rumah, aku kemudian mengirimkan sebuah pesan.
5518Please respect copyright.PENANAdPSJ3oMrEz
“aku pengen ketemu sama kamu..” tulis pesanku.
5518Please respect copyright.PENANAQcWUlBaQRv
“maaf.. aku gak bisa..” sebuah pesan balasan.
5518Please respect copyright.PENANADmVJZJNU3N
“kamu sekarang dimana..? Apa kamu sedang sibuk..?” tulis pesanku lagi.
5518Please respect copyright.PENANAph4S7SiRkI
Setelah beberapa saat aku menunggu dan tidak ada pesan balasan, aku kemudian mengirim sebuah pesan lagi.
5518Please respect copyright.PENANAADExCYnCQ3
“mungkin besok aku ke rumahmu lagi..” tulis pesanku.
5518Please respect copyright.PENANAWpyDlroH5R
Aku kemudian mengantongi HP ku dan bersiap untuk pulang. Saat aku sedang menyalakan motorku, tiba – tiba terdengar suara pintu terbuka dan seseorang yang memanggilku.
5518Please respect copyright.PENANAVadQuqIZW5
“Riki..” ucap seseorang yang memanggilku.
5518Please respect copyright.PENANAHBqsqYuUqs
Aku kemudian menoleh dan melihatnya berlari ke arahku.
5518Please respect copyright.PENANAaM8EnfMRiM

“kamu mau kemana..?” ucap Monic padaku.
5518Please respect copyright.PENANAFyHARNKwEu
“mau pulang..” balasku tersenyum.
5518Please respect copyright.PENANAnUPiT2olZw
“jangan..” ucap Monic yang memegang tanganku.
5518Please respect copyright.PENANAAMJZsrpkq1
“aku bisa kesini lagi besok saat kamu sudah mau ketemu denganku..” ucapku pada Monic.
5518Please respect copyright.PENANAxrYvh5eWcR
“aku mau sekarang..” balas Monic memohon sambil memegang tanganku.
5518Please respect copyright.PENANA2qQf8P5VQU
Aku mengangguk setuju kemudian memarkirkan motorku dan berjalan bersama Monic menuju teras rumahnya.
5518Please respect copyright.PENANAhK1H4p3H6u
Saat kami sudah sama – sama duduk, aku dan Monic sama – sama diam tidak berbicara. Monic yang terlihat bingung hanya bisa menunduk, dan aku yang sudah lama tidak bertemu dengannya terus menatap wajahnya. Jujur aku merasa kangen dengannya.
5518Please respect copyright.PENANAZC7uDGI8ep
“Rik.. jangan melihatku seperti itu..” ucap Monic yang merasa sedang aku tatap.
5518Please respect copyright.PENANAWgVxacMsl4
“aku kangen kamu..” balasku dan Monic langsung melihatku.
5518Please respect copyright.PENANAN0b4XGaocT
“aku merasa kehilangan saat kamu menjauh dariku..” ucapku yang membuat Monic berkaca – kaca.
5518Please respect copyright.PENANAlFZUOfFCDP
“maaf Rik.. aku..” ucapnya terpotong.
5518Please respect copyright.PENANAVGxD1L8XbM
“aku sudah tau..” sahutku memotongnya.
5518Please respect copyright.PENANAlySOeafiBo
“aku sudah bertemu dengan Nisa dan Farah” ucapku kemudian dan Monic langsung menangis.
5518Please respect copyright.PENANAPyO52t4oBS
Aku membiarkan Monic menangis dan membiarkannya meluapkan perasaannya. Setelah agak tenang, aku kemudian kembali bicara padanya.
5518Please respect copyright.PENANAo4DpxHU2Wo
“aku kesini bukan untuk melihatmu bersedih..” ucapku pada Monic dan dia mengusap air matanya.
5518Please respect copyright.PENANAgHeRO3abpI
“maafkan aku Rik..” balas Monic yang terlihat merasa bersalah.
5518Please respect copyright.PENANAQiLKnoopdo
“aku mau memaafkanmu tapi dengan syarat..” ucapku kemudian.
5518Please respect copyright.PENANAmdjKl8tMq3
“apa yang kamu inginkan..?” tanya Monic yang terlihat bingung.
5518Please respect copyright.PENANAQvRYmSXV0O
“aku ingin melihat senyum manismu..” ucapku tersenyum dan Monic tersenyum malu – malu.
5518Please respect copyright.PENANA73uR24Tcxo
Aku dan Monic sudah mulai terbiasa saat mengobrol. Dia sempat bertanya padaku bagaimana aku bisa bertemu dengan Nisa dan Farah. Aku kemudian bercerita pada Monic kalau aku meminta bantuan Ferdi untuk mengajak Farah makan diluar, aku juga meminta Ferdi untuk mencoba mengajak Nisa juga, dan ternyata rencanaku berhasil yang akhirnya aku bisa bertemu mereka dan menjelaskan semuanya. Monic terlihat sangat senang karena aku bisa menyelesaikan permasalahanku dengan mereka walau aku belum bisa untuk berkumpul bersama mereka.
5518Please respect copyright.PENANAhbByZ25n68
Tidak terasa hari semakin sore dan aku memutuskan untuk pamit pulang ke Monic.
5518Please respect copyright.PENANAUlY4vTSoH9
“Rik.. tunggu sebentar..” ucap Monic saat aku yang berpamitan padanya.
5518Please respect copyright.PENANA4RXErL2tSf
Kemudian aku melihat Monic yang membuka pintu rumahnya dan terlihat dia sedang melihat ke dalam rumahnya. Tak lama kemudian Monic kembali menutup pintunya dan langsung menghambur ke arahku. Monic langsung memelukku dan mencium bibirku dengan lembut. Oh.. aku benar – benar kangen suasana seperti ini. Setelah itu Monic melepaskan ciumannya dan tersenyum padaku.
5518Please respect copyright.PENANA440O6m9YI1
“hati – hati ya..” ucapnya dengan tersenyum manis.
5518Please respect copyright.PENANA6uiRUWs7ps
Aku hanya tersenyum mengangguk kemudian pergi meninggalkan Monic.
5518Please respect copyright.PENANAh7I2erpqpu
Hufhh… aku merasa lega dan bebanku terasa berkurang. Satu – persatu aku bisa menyelesaikan masalahku dengan tenang dan masih tersisa satu lagi orang yang belum aku temui, yaitu Dini.
5518Please respect copyright.PENANA7iHklmx8qb
***
5518Please respect copyright.PENANAai4Bz1DDpq
Setelah selesai mengantar semua sayuran ke pedagang, aku dan Om Heri memutuskan untuk beristirahat sejenak. Sekarang aku dan Om Heri sedikit lebih santai saat mengantar sayuran ke pasar dan tidak terburu – buru pulang karena aku yang harus berangkat ke sekolah. Setelah aku dan Om Heri yang mulai menerapkan caraku mengantar sayuran dengan mengelompokkannya terlebih dahulu dan mengantarkannya dengan sejalan, maka waktu yang kami butuhkan jadi lebih singkat dan tersisa banyak waktu sebelum kita pulang.
5518Please respect copyright.PENANAMCLrq9YBtE
Aku sekarang sedang duduk di warung kopi bersama Om Heri dan Mang Karjo.
5518Please respect copyright.PENANANzwvzkGozo

“Rik.. kamu habis pulang kampung ya..?” tanya Mang Karjo padaku.
5518Please respect copyright.PENANARb8CWN4q8W
“iya Mang..” jawabku ke Mang Karjo.
5518Please respect copyright.PENANAQQSriUiPxq
“kapan kamu balik kesininya..?” ucap Mang Karjo bertanya.
5518Please respect copyright.PENANAdwhM3W1cZe
“sabtu Mang..” balasku dan Om Heri langsung melirikku.
5518Please respect copyright.PENANAaGfCcgFbfU
“eh.. minggu Mang..” sambungku karena sadar aku yang dilirik oleh Om ku.
5518Please respect copyright.PENANApYFgVrd5fI
“ohh…” ucap Mang Karjo.
5518Please respect copyright.PENANAvPG8MIxSi7
Kami kemudian mengobrol biasa dan Om Heri masih melirikku menyelidik. Setelah hari mulai terang, aku dan Om Heri kemudian pamit untuk pulang.
5518Please respect copyright.PENANAA7guwjfJYx
“kemarin sabtu kamu nginep dimana..?” tanya Om Heri saat perjalanan pulang.
5518Please respect copyright.PENANAqcY9qgZoEI
Aku yang ditanya oleh Om Heri jadi bingung. Aku bingung harus jawab apa ke Om ku, masa aku harus jujur ke Om ku bilang kalau nginep di tempat temenku terus tidur bareng.
5518Please respect copyright.PENANAsvg8YdWcjJ
“sudah gak usah dijawab.. yang penting kamu bisa jaga diri..” ucap Om ku kemudian.
5518Please respect copyright.PENANAPG6MwHJwLs
Aku hanya mengangguk pada Om Heri. Aku merasa lega karena aku tidak perlu menjawab pertanyaan yang susah untuk dijawab. Hehe..
5518Please respect copyright.PENANAnDEU6wMqIc
Setelah sampai rumah aku kemudian mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
5518Please respect copyright.PENANACGlYhPuSUk
***
5518Please respect copyright.PENANA311wnvwJg9
5518Please respect copyright.PENANA2vuK5esYbf

“Rik.. ane mau ngadain seleksi buat anggota baru..” ucap Akbar saat melihatku datang masuk kelas.
5518Please respect copyright.PENANAcG90eqv6EH
“oh.. kapan..?” tanyaku ke Akbar setelah duduk di sebelahnya.
5518Please respect copyright.PENANAkQazahrmBo
“nanti beberapa hari lagi, ane lagi nyusun acara sama nentuin tempatnya..” ucap Akbar yang terlihat bersemangat.
5518Please respect copyright.PENANA4MBEkl5vip
“ya udah atur aja bro..” ucapku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANACE5OcMWNmf
“siap.. beres pokoknya..” balas Akbar yang terlihat sangat senang.
5518Please respect copyright.PENANAoUkFFYARUy
“nanti ane minta tolong Yudha buat bantuin..” ucapku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANApkHVqT3RZb
“gak usah bro.. ane bisa sendiri..” balas Akbar menolak.
5518Please respect copyright.PENANAq0whALF92L
Aku tersenyum melihat Akbar yang sangat bersemangat mengurus MEDUSA, dia juga sampai meluangkan waktu dan pikiran untuk mengadakan seleksi. Semuanya Akbar yang mengurus mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya. Aku merasa tenang karena urusan genk tidak ada masalah dan berjalan dengan baik.
5518Please respect copyright.PENANACssJIAQWoo
Saat hari pelaksanaan seleksi, Akbar sempat memberi tauku waktu dan tempatnya, aku yang malas datang kemudian meminta Yudha untuk mengawasi jalannya acara. Sampai acara selesai, semua di handle oleh Akbar mulai dari mengatur sampai menentukan. Dan tentunya acara berjalan dengan lancar.
5518Please respect copyright.PENANAw55NeydsHx
Dari yang aku dengar, anggota baru yang bergabung cukup banyak. Mereka sangat bersemangat karena Akbar yang begitu aktif mengumpulkan dan membimbing anggota baru untuk jadi lebih kompak. Akbar juga membuat sebuah peraturan dan tata tertib genk yang sempat di perlihatkan padaku, aku setuju – setuju saja karena peraturan yang dibuat tidak membahayakan dan menyimpang.
5518Please respect copyright.PENANAqc2WeW7AHh
Seiring berjalannya waktu, MEDUSA jadi lebih solid dan semakin kompak, di dukung oleh Akbar yang selalu aktif mengurusinya hingga kemudian Akbar yang lebih dikenal sebagai ketua MEDUSA. Akbar terlihat sangat senang dan bangga dengan itu, maka tak jarang juga dia menyebut dirinya sebagai ketua MEDUSA.
5518Please respect copyright.PENANAeoHTUs6J7t
“Rik.. sekali – sekali ente muncul lah di markas..” ucap Yudha padaku saat kami sedang nongkrong di kamar mandi belakang.
5518Please respect copyright.PENANAdI0MW9D7ry
“emang mau ngapain bro..?” tanyaku ke Yudha.
5518Please respect copyright.PENANAwuPzgamBsL
“ya biar pada tau lah kalau ente itu ketua MEDUSA..” balas Yudha yang terlihat tidak senang.
5518Please respect copyright.PENANAbYn3MYi2je
“emang ada masalah apa..?” tanyaku ke Yudha.
5518Please respect copyright.PENANAi8MejB1YwV
“gak ada sih.. cuma anak – anak kelas 1 taunya Akbar yang jadi ketua bukan ente..” ucap Yudha yang terlihat tidak terima.
5518Please respect copyright.PENANACB64LfLthk
“terus masalahnya dimana..?” tanyaku lagi.
5518Please respect copyright.PENANAG2WQlpWKjl
“aarrgghhh… susah ngomong sama ente.. malah bikin emosi..” ucap Yudha yang terlihat kesal.
5518Please respect copyright.PENANAPA2mIH6WoJ
Aku hanya tersenyum melihat Yudha yang emosi karena masalah status ketua genk, bagiku itu tidak terlalu masalah karena yang paling penting adalah tidak adanya permasalahan di genk.
5518Please respect copyright.PENANAftHZ5ioTyc
“udahlah bro.. ngapain juga sih pakai emosi..” ucapku menenangkan.
5518Please respect copyright.PENANA8Yp8jXzK6B
“ane cuma gak terima aja kalau Akbar ngaku – ngaku sebagai ketua MEDUSA..” ucap Yudha menjelaskan.
5518Please respect copyright.PENANAkdxuSjauvb
“bro.. segala sesuatu itu pasti ada baik buruk dan kurang lebihnya. Mungkin ente merasa kurang nyaman dengan apa yang dilakukan Akbar, tapi bagi ane itu bukanlah sebuah masalah. Lagian apa yang telah dicapai Akbar saat ini adalah hasil dari kerja kerasnya selama ini, karena ada Akbar juga MEDUSA jadi lebih kompak dan terasa makin hidup” ucapku ke Yudha menjelaskan dan dia hanya manggut – manggut.
5518Please respect copyright.PENANAuuUOGrSc5A
“terus kalau nanti ada masalah gimana..?” tanya Yudha padaku.
5518Please respect copyright.PENANAtmzQtKZD4l
“itulah kenapa ane minta tolong ente buat ngawasin..” balasku ke Yudha.
5518Please respect copyright.PENANAZ6yGFxD9G3
Kemudian terdengar bel tanda jam istirahat telah selesai. Aku dan Yudha kemudian bergegas untuk kembali ke kelas masing – masing. Saat akan pergi dari kamar mandi belakang, aku melihat ada seseorang yang terlihat sedang menungguku.
5518Please respect copyright.PENANA9mcwQeNZNR
“Mon..” panggilku yang melihat Monic berdiri tidak jauh dari kamar mandi belakang.
5518Please respect copyright.PENANAssxekhyV3Y
“Rik.. ane duluan ya..” ucap Yudha yang kemudian pergi menuju kelasnya.
5518Please respect copyright.PENANAma3c2VRrir
“ada apa Mon..?” tanyaku pada Monic yang sudah berdiri di dekatku.
5518Please respect copyright.PENANALK6IfLO7uk
“kapan kamu mau ketemu Dini..?” tanya Monic mengagetkanku.
5518Please respect copyright.PENANAWJRuMUxGWL
Memang selama ini aku masih diam dan belum berusaha menemui Dini, disamping aku yang belum ada waktu juga karena susahnya untuk menemui Dini apalagi untuk bisa bertemu empat mata.
5518Please respect copyright.PENANApEJXQoFUKj
“aku usahakan secepatnya.. memangnya kenapa..?” balasku ke Monic.
5518Please respect copyright.PENANAFOqMvLwMnj
“aku pengen kita bisa kumpul bersama – sama lagi..” ucap Monic berharap.
5518Please respect copyright.PENANAr0xsN75B3a
“tapi apa nanti kamu..” ucapku terpotong.
5518Please respect copyright.PENANASQSo3IqFBz
“aku gak papa Rik.. yang penting kalian bisa baikan lagi..” sahut Monic memotong ucapanku.
5518Please respect copyright.PENANAGLdvCnA6NU
Aku terdiam mendengar apa yang di ucapkan Monic. Aku sebenarnya ingin segera menyelesaikan permasalahanku dengan Dini, tapi apa aku nanti bisa menjaga perasaan Monic apabila kami sudah baikan karena sewaktu aku dan Dini belum ada masalah, aku melihat ada kecemburuan yang dirasakan Monic saat aku bersama dengan Dini. Hufh.. semoga saja aku bisa menghadapi semuanya, lagian aku juga belum bertemu dengan Dini. Aku akan mencari cara untuk bisa bertemu dan menjelaskan ke Dini.
5518Please respect copyright.PENANAV4vgdNo7TX
Setelah membahas permasalahan Dini, aku dan Monic kemudian kembali ke kelas kami masing – masing untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
5518Please respect copyright.PENANA5qx8zH2CFj
***
5518Please respect copyright.PENANASHc9uajcE5
Waktu berlalu hari berganti, aku menjalani kewajibanku sebagai siswa dengan bersekolah setiap harinya. Untuk hari minggu aku masih menyempatkan diri untuk berolah raga di alun – alun. Aku lebih sering sendiri walau kadang ada Monic yang menemaniku dan pernah ada Nisa juga yang ikut untuk berolah raga. Perlahan hubunganku dengan Monic, Nisa dan Farah semakin membaik dan sudah seperti biasa, tentunya itu semua tanpa sepengetahuan Dini yang masih marah padaku.
5518Please respect copyright.PENANA6QlzjDkXmn
Hari – hari di sekolah juga berjalan seperti biasa dan sikap Monic, Nisa dan Farah juga sudah tidak terlihat acuh lagi, walau kami tidak bertegur sapa atau berkumpul bersama, kami bisa menjalaninya dengan biasa dan wajar.
5518Please respect copyright.PENANANfs74Vwhb1
Untuk hubunganku dengan Akbar selama ini juga baik – baik saja, memang aku merasakan ada sedikit perubahan pada dirinya belakangan ini. Akbar sekarang terkesan lebih cuek padaku atau bisa dikatakan sombong, mungkin itu yang ditakutkan oleh Yudha yang berkali – kali memberitahuku tentang apa yang dilakukan Akbar. Aku sempat berfikir untuk menyerahkan ketua MEDUSA kepada Akbar karena selama ini dialah yang lebih banyak mengurus MEDUSA, tapi aku teringat akan janjiku kepada kakak kelasku dulu yang sepakat menunjukku sebagai ketua, berarti aku juga harus bertanggung jawab karena aku sudah mau menerimanya.
5518Please respect copyright.PENANA7ETiblIXAl
Aku melihat sekarang Akbar sedang diatas angin, dengan aktifnya dia mengurus MEDUSA hingga dia yang lebih dikenal sebagai ketua genk, hal itu membuatnya merasa lebih mampu dan lebih pantas untuk dia yang mengemban jabatan sebagai ketua. Aku yang berkali – kali dimarahi Yudha juga tidak bisa menyalahkan Akbar, karena ini adalah resiko yang aku terima karena aku juga yang meminta Akbar untuk mengurus MEDUSA. Aku juga sadar diri karena aku juga salah karena sikapku yang terlalu cuek dan lebih banyak meminta Yudha untuk mengawasi urusan genk.
5518Please respect copyright.PENANA0pdbU5Js3l
Suatu pagi aku melihat Akbar yang diam saja dan terlihat murung. Aku juga melihat beberapa bagian di wajahnya ada yang bengkak, kalau dilihat sepertinya dia habis berkelahi.
5518Please respect copyright.PENANAU3SkQX7ptv
“bro.. ente kenapa..?” tanyaku ke Akbar dan dia hanya diam saja tidak menjawab.
5518Please respect copyright.PENANAp5PI9kBtG3
“ente habis berantem sama siapa..?” tanyaku lagi dan Akbar tetap diam.
5518Please respect copyright.PENANAUX4SoGVCyz
Karena Akbar hanya diam saja, aku kemudian mendatangi Samo yang dari tadi senyum – senyum.
5518Please respect copyright.PENANAn7gkhvIxwJ

“Sam.. Akbar kenapa..?” tanyaku ke Samo.
5518Please respect copyright.PENANAfGigOJ6weG
“malu dia..” balas Samo puas.
5518Please respect copyright.PENANAq3YB5GKbsX
“malu kenapa..?” tanyaku heran.
5518Please respect copyright.PENANA5CJPcp1doQ
“malu karena ketauan kalau dia bukan ketua MEDUSA.. hahaha..” balas Samo dengan suara yang keras kemudian tertawa terbahak – bahak.
5518Please respect copyright.PENANAmikc5TgILS
Akbar yang mendengar itu langsung melihat tajam ke arah Samo, kemudian dia berdiri dan hendak mendatangi Samo. Aku yang melihat Akbar terlihat marah kemudian mencegahnya dan mengajaknya untuk kembali duduk.
5518Please respect copyright.PENANAbDl9BSmIdt
“sebenarnya ada apa bro..?” tanyaku ke Akbar saat kami sudah duduk.
5518Please respect copyright.PENANAMDtEKy0zaA
“sory Rik.. ane selama ini sudah salah sama ente..” ucap Akbar yang merasa bersalah.
5518Please respect copyright.PENANARHt53rAo31
“memangnya kenapa..?” tanyaku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAvwMRu823n1
“ane selama ini mengaku sebagai ketua MEDUSA ke anak – anak baru..” balas Akbar mengakui.
5518Please respect copyright.PENANAvB3dXf8YJ9
“ohh.. kan ente juga pimpinan MEDUSA bro.. pimpinan sama ketua itu sebenarnya sama saja..” ucapku santai.
5518Please respect copyright.PENANAlbsNKOEOLt
“jadi ente gak marah sama ane Rik..?” ucap Akbar yang terlihat kaget.
5518Please respect copyright.PENANAilpyydwLmQ
“dengan alasan apa kok ane harus marah sama ente..” balasku tersenyum.
5518Please respect copyright.PENANAUwYFHKmRsc
“anjing.. anjing.. ane bener – bener malu sama ente Rik..” ucap Akbar yang terlihat menyesal.
5518Please respect copyright.PENANANXIz1b01Nx
“sudah bro gak usah dipikirin..” balasku menenangkan Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAPULM2R4lcU
“jadi apa yang sebenarnya terjadi..?” tanyaku kemudian.
5518Please respect copyright.PENANAyzMXzdmShT
“kemarin ada anak kelas 1 yang ingin menjadi ketua dengan menantang duel satu lawan satu.. Sony yang mendengar itu merasa tidak terima dan ingin melawan anak kelas 1 tersebut. Ane yang mendengar itu langsung menyetujuinya, jika dia bisa mengalahkan Sony, dia baru bisa lawan ane..” ucap Akbar menjelaskan.
5518Please respect copyright.PENANAeLZ4MgjThU
“ternyata Sony tumbang oleh anak itu dan mau tidak mau ane harus lawan dia..” lanjut Akbar menjelaskan.
5518Please respect copyright.PENANAXNvTa6KqLl
“terus ente juga kalah..” ucapku ke Akbar dan dia mengangguk.
5518Please respect copyright.PENANAJTd4laIu5w
“anjing.. ane bener – bener malu Rik.. selain malu karena kalah dari anak kelas 1, ane juga malu karena ane bilang ke dia kalau ane bukan ketua MEDUSA..” ucap Akbar menjelaskan.
5518Please respect copyright.PENANAut0KVohYkC
“terus dia gimana..?” tanyaku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANASQaJZTTrIF
“ya dia marah – marah kemudian pergi, dia bilang besok akan datang lagi untuk menantang duel ketua MEDUSA yang sebenarnya..” balas Akbar padaku.
5518Please respect copyright.PENANAsh2zuUj2hS
“ya udah besok ente siap – siap buat ngelawan dia lagi..” ucapku tersenyum.
5518Please respect copyright.PENANAv8E4PXBY6B
“makanya jadi orang gak usah sok – sokan..” ucap Samo yang tiba – tiba datang mengejek Akbar.
5518Please respect copyright.PENANA23t3lvJcMS
“anjing kau Samo Hung..!! Sini kalau berani duel sama ane..!!” balas Akbar emosi.
5518Please respect copyright.PENANAGlzubeUuuB
“ogahh.. ane gak tega liat ente kalah lagi..” ucap Samo dengan cueknya.
5518Please respect copyright.PENANAnhpi53kYui
“bangsaaattt…!!” balas Akbar melotot.
5518Please respect copyright.PENANApCic78f3V8
“sudah.. sudah..” ucapku melerai mereka.
5518Please respect copyright.PENANAB8iKEd9Ab2
“lagian kenapa juga sih ente malah gangguin Akbar yang sedang meratapi kemaluannya..” ucapku ke Samo menyindir Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAjRSqIDfziL
“kok ente malah ikut – ikutan ngejek ane Rik..” ucap Akbar terlihat jengkel.
5518Please respect copyright.PENANA5X1pH85mXT
“bangkee…!!” teriak Akbar yang memeteng leherku.
5518Please respect copyright.PENANA2UMBwUHobk
“hahaha…” aku dan Samo yang tertawa melihat tingkah Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAsctNfRkCXD
Aku merasa senang karena Akbar sudah bisa tertawa dan tidak terlihat sedih lagi, dia juga sudah tidak marah saat di ejek Samo. Hal itu menyadarkan kita bahwa sehebat apapun kita, pasti ada yang lebih hebat dari kita. Maka dari itu kita tidak boleh sombong dan cepat puas pada sesuatu yang telah kita capai. Seperti pepatah, di atas langit masih ada langit.
5518Please respect copyright.PENANALHT7OP0nvk
Hari – hari kami lewati seperti biasa dengan berkumpul dan bercanda dengan teman – temanku. Seperti Samo dan Yudha yang tak henti – hentinya mengejek Akbar saat kami sedang berkumpul dan Akbar yang terlihat pasrah dan menyerah karena sudah tidak bisa lagi membela diri. Aku tersenyum melihat keakraban teman – temanku yang menjadikanku semakin bersemangat menjalani hidup.
5518Please respect copyright.PENANAgTJhooeXSV
Sabtu pagi aku melihat Akbar yang terlihat gelisah menungguku datang ke sekolah. Saat aku masuk ke kelas dia terlihat tidak sabar dan cepat – cepat menyuruhku duduk.
5518Please respect copyright.PENANA4y0tp4CSMP
“ada apa sih bro..?” tanyaku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAR5YsW5X14W
“ente di tantang duel satu lawan satu Rik..” ucap Akbar yang terlihat panik.
5518Please respect copyright.PENANAWxujJ64TKZ
“sama anak kelas 1 yang kemarin..?” balasku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAeGIcKHRoTQ
“iya..” balas Akbar yang terlihat tidak senang.
5518Please respect copyright.PENANAjyFBMt1SVa
“ente gak mau balas itu anak..?” tanyaku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAE2fOui8h9J
“gak mau dia Rik.. dia bilang gak mau buat ane malu untuk kedua kalinya..” balas Akbar padaku.
5518Please respect copyright.PENANAD6e7833GJh
“anjing.. sombong amat tuh bocah..!!” lanjut Akbar menggerutu.
5518Please respect copyright.PENANAXFjCUovGIT
“ya udah mau kapan..?” tanyaku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANA12KyJDhQb7
“dia minta nanti siang pulang sekolah..” jawab Akbar.
5518Please respect copyright.PENANA4PG1KA1mtK
“oke..” balasku menyanggupi.
5518Please respect copyright.PENANApq72ijjWo3
Kami kemudian mengikuti pelajaran seperti biasa, hingga kemudian bel berbunyi tanda kegiatan belajar mengajar telah usai, kami para siswa bergegas untuk pulang.
5518Please respect copyright.PENANAM7PtBOUFvA
“Rik nanti gimana..?” tanya Akbar saat kami berjalan ke parkiran motor.
5518Please respect copyright.PENANAlpEaYdDRmm
“gimana apanya..?” balasku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAtVSWRcSvWy
“ya itu..” ucap Akbar yang ragu.
5518Please respect copyright.PENANARYnqTRaXNc
“kalau ane kalah..?” sahutku ke Akbar dan dia mengangguk.
5518Please respect copyright.PENANATS8wovmJJa
“kalau ane kalah ya dia yang jadi ketua..” ucapku ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANArete7LYTlD
“udah gitu aja..?” balas Akbar yang seperti tidak rela.
5518Please respect copyright.PENANAkR4KzNkIPS
“ya mau gimana lagi.. kan ente sendiri yang buat peraturan itu..” ucapku ke Akbar mengingatkan tentang peraturan yang dia buat.
5518Please respect copyright.PENANAXwfX2802UW
Setelah mengambil motor aku, Akbar, Samo dan Yudha kemudian ke markas MEDUSA di warung belakang sekolah. Sampai disana sudah berkumpul teman – temanku tapi kami belum melihat anak yang dimaksud.
5518Please respect copyright.PENANA7atoA6KfhE
Setelah menunggu beberapa saat, kemudian datang rombongan anak kelas 1 yang di pimpin oleh anak yang menantangku berduel. Kemudian anak itu menemui Akbar dan bertanya padanya.
5518Please respect copyright.PENANAt5tcsitLWk
“mana ketua MEDUSA..!!” ucap anak itu yang terlihat sudah tidak sabar.
5518Please respect copyright.PENANAE8LDjU79sK
Akbar yang terlihat geram kemudian menunjukku yang berada di pojok ruangan. Saat anak itu melihatku, dia terlihat sangat kaget. Aku yang ditunjuk oleh Akbar kemudian mendatangi anak itu.
5518Please respect copyright.PENANArc9JrHxslt
Saat aku sudah berada di dekatnya, tiba – tiba anak itu langsung menyerangku dengan brutal tanpa aba – aba. Aku yang belum siap bertarung sempat terkena beberapa kali pukulan hingga aku yang kemudian hanya bisa bertahan. Anak itu masih terus menyerangku bertubi – tubi sampai aku yang kemudian terdesak dan tidak bisa membalas. Hingga pada suatu kesempatan aku mendapat celah untuk membalas dan aku bisa melayangkan tendangan ke arah perutnya.
5518Please respect copyright.PENANAMPwOZ5mbmB
“BUGH..” tendanganku ke arah perutnya yang membuat dia mundur ke belakang.
5518Please respect copyright.PENANA8VS8p5mLjZ
Aku kemudian memasang kuda – kuda dan bersiap untuk bertarung. Anak itu kemudian menyerangku lagi dengan brutal, aku yang sudah siap bisa menahan dan menghindari serangannya. Suasana sangat riuh karena anak – anak kelas 1 yang terdengar menyemangati temannya dan aku juga mendengar teman – temanku yang berteriak agar aku membalas menyerang.
5518Please respect copyright.PENANAntfa12Pszm
“BUGH..” sebuah tendangan kembali aku arahkan ke perut anak itu yang membuatnya termundur kebelakang.
5518Please respect copyright.PENANAs1LWpjACIz
“lagi..?” ucapku ke anak itu yang membuatnya semakin emosi.
5518Please respect copyright.PENANAGL6bapLzoQ
Anak itu kembali menyerangku secara bertubi – tubi dan lagi – lagi aku hanya menahan dan tidak membalasnya. Akbar terlihat kesal karena aku terus – terusan bertahan dan menghindar, dia berkali – kali meneriakiku untuk membalas serangan anak itu.
5518Please respect copyright.PENANAwFD3e4N7JY
Aku yang mulai terdesak karena terus – terusan bertahan kemudian melancarkan serangan balasan. Saat anak itu akan melayangkan pukulan, aku menyambut pukulan itu dengan sebuah pukulan yang sangat keras.
5518Please respect copyright.PENANAOJqdAoaryj
“BAGH..” suara tanganku dan anak itu beradu.
5518Please respect copyright.PENANAeMExwXiyoa
“arrgghhh..” teriak anak itu kesakitan.
5518Please respect copyright.PENANAKwk9FLfu89
Karena kerasnya pukulanku saat tangan kami beradu, membuat tangan anak itu sampai terlempar. Anak itu terlihat kesakitan sambil memegang tangannya, dan untuk tanganku juga lumayan terasa nyeri akibat beradu pukulan. Aku sengaja melakukan itu karena ingin mengakhiri pertarungan tanpa terlalu banyak menyakiti.
5518Please respect copyright.PENANApfFRZTlmCE
“lagi..?” ucapku kepada anak itu yang meringis kesakitan.
5518Please respect copyright.PENANAYVBHda9LjJ
“udah mas cukup..” balas anak itu padaku.
5518Please respect copyright.PENANAmyVbvUTvxn
Aku kemudian mendekatinya dan akan mengajaknya bersalaman. Anak itu tidak membalas salamanku tapi malah memelukku. Suasana yang tadinya ramai seketika menjadi hening, mungkin mereka bingung melihat anak ini malah memelukku. Aku kemudian mengajak anak itu mendekat ke teman – temanku.
5518Please respect copyright.PENANAxCYtcTPD7c

“bro.. ini adikku..” ucapku pada teman – temanku yang terlihat bingung.
5518Please respect copyright.PENANA1IQkfM5iwR
“serius Rik..?” balas Akbar yang seakan tidak percaya.
5518Please respect copyright.PENANA4ZlKjoTHiV
“iya..” balasku tersenyum.
5518Please respect copyright.PENANAXyKih7juj4
Bayu ini adalah cucu dari adik nenekku, jadi bisa dibilang kami ini saudara sepupu. Aku dengan Bayu akrab dari kecil karena dulu kami sering bersama – sama. Bapaknya Bayu meninggal saat dia masih kecil dan ibunya Bayu yang saat itu tidak bekerja menjadi berat untuk mengurus Bayu. Akhirnya Bundaku yang kemudian membantu merawat Bayu seperti anaknya sendiri, dan aku juga sudah menganggapnya seperti adikku sendiri. Aku terakhir bertemu dengannya sebelum keluargaku pindah ke luar pulau.
5518Please respect copyright.PENANATULG7qt5mF
“wah.. ternyata adiknya orang gila..” ucap Akbar menghampiriku.
5518Please respect copyright.PENANAJn2mXFNQuY
“sory kak yang kemarin..” ucap Bayu ke Akbar.
5518Please respect copyright.PENANAovKVfp0W6M
“besok ane balas ente..” balas Akbar tersenyum.
5518Please respect copyright.PENANAyP7AB2azye
Akhirnya suasana yang tadi sempat tegang berubah menjadi lebih nyaman. Kami semua berbaur menjadi satu dalam kebersamaan. Anak – anak kelas 1 juga sekarang jadi tau siapa ketua MEDUSA yang ternyata adalah kakaknya Bayu yang dianggap sebagai pentolan anak – anak kelas 1. Dari situ aku kemudian menjadikan Bayu sebagai komando untuk anggota MEDUSA yang masih kelas 1, untuk komando anak kelas 2 aku serahkan kepada Sony, dan untuk yang kelas 3 di atur oleh Akbar dan Yudha.
5518Please respect copyright.PENANAznD6NUWlui
Semakin lama kami semua semakin asik terlibat dalam perbincangan, tak jarang Akbar membuat lelucon yang membuat kami semua tertawa. Disaat semuanya masih berkumpul, aku mengajak Bayu untuk ke depan warung, aku ingin mengobrol berdua dengannya karena sudah lama kami tidak bertemu.
5518Please respect copyright.PENANAta9IqQI53l
“gimana kabarmu dek.. Lek Narsi juga gimana kabar?” tanyaku menanyakan kabar Bayu dan ibunya.
5518Please respect copyright.PENANAqiMbeKm4eR
“baik mas.. Mamak juga sehat..” jawab Bayu padaku.
5518Please respect copyright.PENANA1ZHYnSDaQd
“syukurlah.. sekarang kerja apa Mamakmu..?” tanyaku ke Bayu.
5518Please respect copyright.PENANArbcDRO2RMH
“ya masih sama mas.. masih nunggu warung.. Mamak udah gak mau pergi – pergi lagi..” balas Bayu menjelaskan.
5518Please respect copyright.PENANAfZCSUgQmRc
Aku jadi ingat dengan warung kelontong yang dulu dibuatkan oleh Ayahku untuk ibunya Bayu. Dulu setelah bapaknya Bayu meninggal, ibunya kerja serabutan dan Bayu jadi tidak terurus sampai Bundaku yang merawatnya. Karena Ayahku kasihan melihat saudaranya yang kerja banting tulang untuk menghidupi keluarga sampai jarang pulang, akhirnya Ayahku memberikan modal ke ibunya Bayu untuk membuka warung kelontong di rumahnya, sehingga ibunya Bayu tidak perlu pergi – pergi lagi dan bisa mengurus Bayu di rumah.
5518Please respect copyright.PENANApHcTxWFet7
“Ayah sama Bunda gimana mas kabarnya..? Riska sekarang juga gimana..?” tanya Bayu padaku.
5518Please respect copyright.PENANAMsRlBYNc1D
“mereka semua baik kok.. Riska ya masih sama, masih cerewet dan suka usil..” balasku dan Bayu terlihat tersenyum.
5518Please respect copyright.PENANAWHmnpwqZEC
“aku kangen sama mereka mas..” ucap Bayu yang terlihat sedih.
5518Please respect copyright.PENANANTxrkEnIyF
“aku yakin mereka juga kangen sama kamu..” balasku tersenyum.
5518Please respect copyright.PENANAPNiIpz7CcW
Aku merasakan apa yang dirasakan Bayu. Kehilangan sosok keluarga saat masih kecil membuatnya menjadi anak yang sering terlihat murung. Disaat dia dirawat oleh keluargaku, menjadikannya kembali ceria dan terlihat bahagia. Dia seperti kembali mendapatkan sosok keluarga hingga menganggap Ayah dan Bundaku sebagai orang tuanya dan aku serta Riska sebagai saudaranya. Aku dan Riska yang selalu menghiburnya, terutama Riska yang suka usil dan mengajaknya bercanda membuat kami seperti saudara kandung. Disaat Bayu sudah menemukan sosok keluarga, dia kembali harus merasakan kehilangan karena aku dan keluargaku yang terpaksa harus pindah dan meninggalkan Bayu.
5518Please respect copyright.PENANAsaIG1wBShs
“waktu aku sama Mamak nengok bayi, Om Heri bilang kalau Ayah sekeluarga lagi disini, aku sama Mamak nunggu sampai sore ternyata kalian belum pulang juga” ucap Bayu menceritakan.
5518Please respect copyright.PENANAQncCIs8P4C
“oh.. waktu itu kami sampai rumah udah petang dek..” balasku yang teringat waktu itu aku pergi sekeluarga.
5518Please respect copyright.PENANAHR8EIHxqO4
“hmm.. ya besok aku kapan – kapan main ke rumahmu dek..” ucapku menghiburnya.
5518Please respect copyright.PENANA8S4Kw8YKF6
“iya mas.. Mamak pasti juga kangen sama kamu..” balas Bayu padaku.
5518Please respect copyright.PENANAODAxWOEFAA
Aku melihat Bayu yang merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengan keluargaku. Tapi aku juga melihat dia yang terlihat senang saat bertemu denganku, aku juga merasa senang karena dia dulu sangat dekat denganku.
5518Please respect copyright.PENANAMY6SJ2fX77
“mas.. waktu itu aku ketemu mbak Nana dan dia nyariin kamu mas..” ucap Bayu yang mengagetkanku.
5518Please respect copyright.PENANAmp4UPlumKc
“kapan itu..? Kamu ketemu Nana dimana..?” tanyaku ke Bayu.
5518Please respect copyright.PENANAbVOsJXoBXq
“ya udah lama sih mas.. sekitar 2 tahun yang lalu..” balas Bayu yang membuatku tambah kaget.
5518Please respect copyright.PENANAvJnJREqt2a
“mbak Nana datang ke rumah mas.. setelah diberi tau kalau kalian sekeluarga sudah pindah dan rumah juga sudah dijual, mbak Nana langsung menangis mas..” ucap Bayu menceritakan.
5518Please respect copyright.PENANAXg4DxtAmPz
Ratna mencariku 2 tahun yang lalu, berarti waktu itu saat dia kembali ke kota ini dan aku yang masih di pulau seberang. Tak salah jika Ratna yang marah padaku waktu itu karena aku yang tidak mengenalinya, berarti selama ini dia memang mencariku dan dia mengungkapkan rasa kangennya padaku setelah bertemu.
5518Please respect copyright.PENANAiEuvMkb0xG
“ya udah dek.. semoga saja aku bisa ketemu dengannya..” balasku ke Bayu.
5518Please respect copyright.PENANAxGF1Q7bD52
Karena hari sudah hampir sore, aku kemudian pamit ke teman – temanku untuk pulang duluan.
5518Please respect copyright.PENANAQwGVFsLjzL
Saat di perjalanan, aku kembali teringat dengan apa yang dikatakan oleh Bayu. Aku yang selama ini jarang nongkrong di cafe karena aku sengaja ingin menghindari Ratna. Aku beralasan karena dia adalah pacarnya Yudha dan aku tidak mau hubungan mereka terganggu gara – gara aku.
5518Please respect copyright.PENANArYr3kMbRhY
Ternyata segala sesuatu yang kita anggap benar belum tentu sama di mata orang lain, seperti yang telah aku lakukan pada Ratna. Aku menganggap menghindari Ratna adalah keputusan yang tepat, tapi hal itu tentu saja menyakitinya karena dia telah mencariku selama ini. Aku sadar harus menentukan sikap, karena semakin lama aku menghindarinya, semakin perih sakit yang dirasakan.
5518Please respect copyright.PENANAOYZyB4DPFf
Pov Nisa
5518Please respect copyright.PENANANKgys5cJqE
Semakin hari aku merasa sedih melihat Dini yang terlihat lebih banyak diam. Dan untuk masalah Dini, aku masih bingung dengan kak Doni yang tiba – tiba bertanya padaku tentang permasalahan Dini dan Riki. Kenapa kak Doni bertanya itu padaku, harusnya kan dia sudah tau penyebabnya. Aku sebenarnya tidak ingin ikut campur untuk permasalahan ini karena yang terpenting bagiku adalah bisa menghibur sahabatku Dini.
5518Please respect copyright.PENANAN2wjdg3Chv
Suatu hari aku sedang pergi bersama saudaraku dan kami mampir makan di warung soto langgananku, saat aku masuk ke dalam warung lagi – lagi aku melihat Riki yang sedang bersama seorang gadis, dan untuk saat itu aku sangat mengenal gadis yang bersama Riki karena dia adalah sahabatku Monic.
5518Please respect copyright.PENANAGD2ng6wGds
Aku benar – benar emosi melihat itu karena Riki yang sudah membuat Dini sedih, kenapa juga Monic yang harus jadi korban selanjutnya. Aku berniat untuk marah dan mendatangi mereka, tapi aku mengurungkan niatku karena selain tempat umum, aku juga akan membuat Monic malu. Hufh.. kenapa juga sih Monic mau – maunya jalan sama si brengsek Riki.
5518Please respect copyright.PENANAA7d63OxOZ7
Pagi harinya aku menemui Monic dan bicara padanya, dia beralasan tidak sengaja bertemu dengan Riki dan acara makan juga terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Aku tidak mau tau alasan Monic karena aku hanya tidak ingin kejadian yang dialami Dini juga terjadi padanya. Aku meminta Monic untuk tidak menemui Riki lagi karena aku mengancamnya, apabila itu tidak dilakukan, aku akan menceritakannya pada Dini dan Farah.
5518Please respect copyright.PENANA3sRmdmL2Jp
Semakin hari aku semakin geram melihat Riki yang terlihat biasa – biasa saja seperti tidak merasa bersalah, saat aku lihat dia yang baru saja dari kamar mandi belakang, aku memanggilnya dan ingin bicara padanya. Saat aku bertanya padanya, Riki menjawab dengan tenang seolah tidak terjadi apa – apa, aku yang kemudian marah – marah padanya malah mendapat jawaban yang membuatku tidak bisa berkata – kata. Memang benar aku belum pernah mendengar penjelasannya, tapi yang membuatku terdiam karena dia menyinggung perubahan sikapku yang tidak pernah aku lakukan.
5518Please respect copyright.PENANAesbWqL1JUn
Akhirnya aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa, di satu sisi aku heran dengan sikap Riki yang merasa tidak bersalah, di sisi yang lain aku melihat teman – temanku yang terlihat sedih gara – gara Riki. Aku sebenarnya merasa kasihan pada Monic yang sering terlihat murung, tapi aku yang memintanya untuk menjauhi Riki semata – mata juga untuk kebaikannya.
5518Please respect copyright.PENANAU5oknxiEVe
Suatu siang saat jam pulang sekolah, tiba – tiba Farah mengirimkan pesan yang memintaku untuk datang ke sebuah cafe dan katanya penting. Aku yang sedang perjalanan pulang kemudian meminta supirku untuk mengantarkanku ke cafe tersebut, saat aku datang dan bertemu Farah, dia malah bingung saat melihatku datang. Saat aku menjelaskan padanya bahwa aku datang karena permintaannya, dia kemudian mengecek HP nya dan memang benar ada pesan yang dikirimkan padaku, tapi bukan dia yang mengirimkan melainkan Ferdi pacarnya.
5518Please respect copyright.PENANAdTPf4pfJGp
Saat Farah dan Ferdi sedang berdebat masalah pesan yang dikirimkan padaku, tiba – tiba Riki datang dan mengagetkanku serta Farah. Aku saat itu hendak pergi karena aku malas bertemu dengan Riki, tapi dia menjelaskan hanya ingin bicara sebentar dan akan pergi setelahnya. Akhirnya aku duduk kembali dan mencoba mendengarkan apa yang mau dikatakannya.
5518Please respect copyright.PENANAGhGCb9YJ71
Riki mulai menjelaskan awal permasalahan sampai dia berduel dengan kak Doni yang kemudian membuat Dini marah. Riki kemudian juga bercerita tentang kak Doni yang menghajar kak Angga, hal itu yang membuatku terkejut karena ternyata cerita dari kak Angga dan Riki bertolak belakang, itulah kenapa kak Doni sampai bertanya padaku dan sampai menghajar kak Angga.
5518Please respect copyright.PENANAxIjhHlLqre
Kemudian Riki menjelaskan bahwa masalah dengan Dini hanya sebuah kesalahpahaman, dan untuk masalah Monic dia menjelaskan padaku bahwa pertemuannya dengan Monic hanya kebetulan saja. Aku yang mendengar penjelasan dari Riki jadi sadar karena yang aku lakukan selama ini adalah salah, aku sudah menghakimi Riki tanpa tau cerita yang sebenarnya.
5518Please respect copyright.PENANAPtCVoryvj5
Aku hanya bisa meminta maaf dan berjanji akan membantu permasalahan Riki dengan menjelaskan semuanya ke Dini dan Monic. Hal yang tidak aku duga karena Riki malah menolak dan ingin menyelesaikannya sendiri, Farah yang juga ingin membantu juga ditolaknya. Riki kemudian memintaku dan Farah untuk tidak bercerita kepada siapa pun termasuk Dini, hal itu tentu saja membuat aku dan Farah heran, kenapa dia mau menanggung semuanya sendirian.
5518Please respect copyright.PENANAe8EhvV8h7k
Setelah semuanya terbuka, permasalahan ini kami anggap selesai dan kami juga sudah baikan walau kami belum bisa untuk berkumpul bersama lagi, setidaknya sudah tidak ada lagi permusuhan dan salah paham lagi di antara kami. Akhirnya Riki pamit untuk pergi dan aku yakin dia akan menemui seseorang yang sedang menunggunya, dia adalah sahabatku Monic.
ns 15.158.61.20da2